Tak hanya itu, puncak kesuksesannya sebagai pecinta seni adalah ketika ia didapuk sebagai pemain utama dalam pentas Anak Angin Teater Sopo yang dipentaskan dalam pementasan bertaraf nasional yaitu Peksiminas. Sebagai aktris teater nasional ia tidak pernah merasa lebih dari pemain-pemain teater lainnya. Baginya semuanya adalah proses belajar dan yang paling penting adalah bagaimana ia berkarya untuk dirinya sendiri, keluarga, orang-orang disekelilingnya dan masyarakat pada umumnya. Seni peran, seni tari, dan pencak silat harus seimbang semuanya, dan kita harus pintar dalam membagi setiap porsinya, ujar Wury yang lahir dari pasangan PNS Suyono dan Jumiati. Menurutnya berkesenian tidak hanya ajang penyeimbang otak kanan dan otak kiri, tetapi juga mengembangkannya. Dengan berkesenian orang akan lebih memiliki rasa saling menyayangi satu dengan yang lainnya, karena dengan berkesenian manusia berproses dan belajar untuk saling memahami dan saling merespon sehingga menjadi peka olah batinnya pula. Sebab berkesenian sejatinya adalah memanusiakan manusia untuk saling berbagi, belajar dan memahami. (Apsari Retno Wiratmi)