BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Kelangkaan bahan bakar minyak, yang salah satunya disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia yang signifikan, telah mendorong pemerintah untuk mengajak masyarakat mengatasi masalah energi secara bersama-sama. Makin tingginya harga bahan bakar, terutama bahan bakar gas dan minyak untuk kebutuhan rumah tangga makin meresahkan masyarakat. Selain mahal, bahan bakar tersebut juga makin langka di pasaran. Usaha untuk mengatasi hal-hal yang demikian ini mendorong pemikiran akan perlunya pencarian sumber-sumber energi alternatif agar kebutuhan bahan bakar dapat dipenuhi tanpa merusak lingkungan. Indonesia sebagai negara agraris yang beriklim tropis memiliki sumber daya pertanian dan peternakan yang cukup besar. Sumber daya tersebut, selain digunakan untuk kebutuhan pangan juga dapat berpotensi sebagai sumber energi dengan cara pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas. Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar minyak. Apalagi pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber bahan bakar dalam bentuk biogas. Teknologi dan produk tersebut merupakan hal baru bagi masyarakat petani dan peternak kita terutama di desa Bobo. Pemanfaatan kotoran ternak sebagai sumber energi, tidak mengurangi jumlah pupuk organik yang bersumber dari kotoran ternak. Hal ini karena pada pembuatan biogas kotoran ternak yang sudah diproses dikembalikan ke kondisi semula yang diambil hanya gas metana (CH4) yang digunakan sebagai bahan bakar. Kotoran ternak yang sudah diproses pada pembuatan biogas dapat dipindahkan ke tempat lebih kering, dan bila sudah kering dapat disimpan dalam karung untuk penggunaan selanjutnya. 1.2 RUMUSAN MASALAH Beberapa rumusan masalah yang akan di angkat dalam penulisan laporan karya ilmiah ini adalah : a) Langka dan mahalnya harga bahan bakar minyak Irfan f 331 07 005 1
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Belum termanfaatkannya limbah peternakan oleh masyarakat Masih minimnya pengetahuan masyarakat akan pemanfaatan biogas dari limbah kototan ternak.
I.3 MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya ilmiah ini ialah : a) b) c) Untuk mengetahui ketersediaan bahan baku guna pembuatan biogas di desa Bobo Untuk Mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pemamfaatan limbah peternakan. Melakukan kajian terhadap data dan informasi potensi sumber bahan baku yang diperoleh dalam hal analisa mengenai jumlah biogas yang akan dihasilkan dari potensi yang ada. d) Memberikan pengetahuan / pemahaman kepada masyarakat tentang pemanfaatan limbah peternakan sebagai bahan pembuatan biogas guna pengganti BBM yang semakin hari semakin langka. e) Dapat dijadikan sebagai bahan acuan atau masukan bagi masyarakat khususnya masyarakat Bobo mengenai pemanfaatan biogas berdasarkan potensi yang ada.
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI KKN
2.1 2.1 Sejarah Singkat Desa Dari data dan informasi yang didapatkan, Desa Bobo merupakan daerah pemekaran dari Desa PESAKU salah satu desa tertua dikecamatan Dolo Barat Kabupaten Sigi. Terdapat sebuah permukiman disebelah selatan kurang lebih 3KM dari Desa Pesaku dihuni oleh masyarakat yang primitif. Daerahnya rawan dengan musim hujan yang sering mengakibatkan banjir yang membuat masyarakat tersebut berpindah-pindah dari tempat yang satu ketempat yang lain. Bekas-bekas banjir itulah yang disebut oleh masyarakat sekitarnya dengan nama BOBO. Ditahun 1890 sampai 1917 seorang tokoh legendaries Desa Pesaku yang bernama RAPABIBO mendirikan sebuah desa yang mekar dari desa induk yakni Desa Pesaku. Pada tahun itu berdiri sebuah pemerintahan yang kokoh dan di akui oleh pemangku adat Desa Pesaku. Ditahun 1917 sampai 1937 terjadi pergantian kepemimpinan dari kepala desa RAPABIBO ke Kepala Desa RIPANTINA, dua puluh tahun kemudian selesai kepemimpinan RIPANTINA digantikan oleh MALASIKI pada tahun 1937 sampai 1946, pada tahun 1946 sampai 1950 MALASIKI digantikan oleh RUSA. Awal pemerintahan Rusa dimulai dari tahun 1950 samapi 1952 RUSA digantikan oleh MANDA, dari tahun 1952 sampai 1953 terjadi transisi pemerintah desa yang pada masa itu dipimpin langsung oleh INJTEUJI DATUPALINGE antara Desa Pesaku dan Desa Bobo, pada masa itu pula sebuah pemukiman yang ada disebelah barat Desa Bobo berpisah dengan Desa Induknya dan menamakan diri Bobo Gunung yang sampai sekarang ini berganti nama menjadi Mantikole . Pada Tahun 1953 1963 DJ.MAMUNGKA ditunjuk oleh Magau Dolo atas persetujuan Dewan Adat setempat untuk menggantikan INJTEUJI DATUPALINGE sebagai kepala desa Bobo yang Definitif, sepuluh tahun kemudian masa kepemimpinan DJ.MAMUNGKA kembali terjadi masa transisi yang pada waktu itu Kepala Desa dijabat oleh ZEN SYAMSUDIN selama satu tahun dari tahun 1963 1964 kemudian dilanjutkan oleh ILYAS SIDIK selama satu tahun juga dari tahun 1964 1965.
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Pada Tahun 1965 1970, atas persetujuan Dewan Adat bersama tokoh masyarakat memilih MAHANAE LATJAMA sebagai Kepala Desa Bobo yang masa periodenya lima tahun. Pada tahun 1970 1983 MAHANAE LADJAMA digantikan oleh HASAN AL IDRUS kemudian pada tahun 1983 1989 HASAN AL IDRUS digantikan oleh ASLUDIN MAHANAE, tahun 1989 1998 ASLUDIN MAHANAE digantikan oleh AWALUDIN SAGAF menjabat dari tahun 1998 2003. Tahun 2003 2008 ARIFIN SAEBO kemudian 2008 sampai sekarang dijabat oleh HASANUDIN MAHANAE dengan masa bakti selama enam tahun. Sejarah Pemerintahan Tabel. 1 NAMA-NAMA TOTUA NGATA / KEPALA DESA SEBELUM DAN SESEUDAH BEBRDIRINYA DESA BOBO NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. PERIODE 1890-1917 1917-1937 1973-1946 1946-1950 1950-1952 1952-1953 1953-1963 1963-1964 1964- 1665 1965-1970 1970-1983 1983-1989 1989-2003 2003-2008 2008 s/d sekarang NAMA-NAMA KEPALA DESA Rapabibo (kapala bunggu) Ripantina (t. Sanauta) Malasiki (t. Sinji) Rusa (t.bunga) Manda (t. Haja.) Intjeutji datupalinge (t. Taso) Dj. Mamungka Zen syamsudin Ilyas Mahanae latjama Hasan al-idrus Asludin mahanae Awaludin sagaf Arifin saebo Hasanudin mahanae KETERANGAN
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Sejarah Pembangunan Desa Tabel. 2 Sejarah Pembangunan Desa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Tahun 1960 1966 1973 1998 2002 2003 2005 2005 2005 2005 2006 2007 2007 2007 2008 2008 2008 2009 2010 Kegiataan pembangunan Pembangunan masjid arrahman Pembangunan masjid al-ikhlas Pembangunan masjid nurul jihad Pembangunan jalan dusun 1,2,3 Pembangunan jalan salubi dusun 3 Pembangunan jalan Pengaspalan jalan dusun 2 Pengaspalan jalan dusun 3 Pembangunan polindes Pembangunan balai desa Pembangunan jalan lingkungan dusun 1 Pembangunan jalan paving dusun 2 Pembangunan saluran air/box Pembangunan gang tobani dusun 2 Reklamasi lahan pertanian Pembangunan jalan Pembangunan kantor desa Pembangunan madrasah alkhairat Rehab kantor desa Add Keterangan Swadaya Swadaya Swadaya Add
2.2 kondisi geografis Tabel 3. Kondisi geografis desa bobo No Luas wilayah Uraian 158,566 ha Keterangan
Jumlah dusun yaitu 3 ( tiga ) 1 1. Dusun 1 ( bobo ) 2. Dusun 2 ( topembangun ) 3. Dusun 3 ( salubi ) Irfan f 331 07 005 5
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Batas wilayah desa bobo : desa pesaku : desa jono : desa mantikole : desa pesaku
Topografi desa bobo a. Luas kemiringan lahan ( rata-rata) 3 1. Datar 158,566 ha b. Ketinggian di atas permukaan laut ( rata-rata) 14m 4 Hidrologi desa bobo Irigasi berpengairan teknis Klimatoligis desa bobo a. Suhu 27-30c 5 b. Curah hujan 2000/3000 mm c. Kelembaban udara d. Kecepatan angin Luas lahan pertanian desa bobo 6 a. Sawah teririgasi b. Sawh tadah hujan 7 8 Luas lahan permukiman Kawasan rawan banjir desa bobo a. banjir : 50 ha : 122.180 ha : 600 ha : 30.106 ha
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Pertanian dan Perkebu rkebunan a. Persawahan Luas areal persa persawahan 1500 Ha Jumlah pemilik la milik lahan 785 orang Hasil produksi 6 ton/Ha setiap kali panen ksi Hama tanaman padi diatasi dengan cara pembersih aman bersihan gulma dan penyemprotan. tan. Proses panen : en Umur 70-90 hari padi siap panen, cara memanen dapat den 0 at dengan membanting dan dengan m an menggunakan dan menggunakan mesin p sin perontok. Setelah dijemur selama 4 hari, gabah kering giling siap digiling menja beras. lama menjadi
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Disamping untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sebagian dijual ke pasar bagian memenu menuhi kebutuhan lainnya seperti pendidi endidikan anak-anak, perumahan, kese , kesehatan dan hiburan. b. Perkebunan K nan Kelapa Luas areal 95 Ha Hama tanaman d man diatasi dengan cara disuntik dan penyemprot mprotan. Pembenihan me n menggunakan jenis bibit unggul melalui biji yang sudah matang. iji
Gambar . Pengeringan kelapa Gam Proses panen : Setelah buah ke ah kelapa dipanen dalam waktu tiga bulan sekali kelapa tersebut sekali, dapat pula dibua kopra dengan cara penjemuran dan pen dibuat n pengaspalan setelah buah kelpa ters a tersebut dikupas dan dibelah. Hasil penjua enjualan kopra dapat digunakan untu untuk memenuhi kebutuhan keluarga sep seperti pendidikan, perumahan, kese , kesehatan serta hiburan.
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
c. Perkebunan C nan Cacao/Coklat Luas areal cacao 585 Ha Hama tanaman diatasi dengan cara pemberihan, pe aman n, pemangksan, dan penyemprotan se tan secara teratur. Pasca usaha tan ha tani Pembenihan me n menggunakan jenis bibit unggul melalu biji yang disemaikan. ji
Gambar . Perkebunan cacao Proses panen : en Setelah dipanen dengan menggunakan bibit unggul, d ipanen ul, dengan cara biji dikeluarkan dari buah setelah dibelah, kemudian dijemur se n ur selama empat hari berturut-turut hingga mencapai rut hin 7 % kadar air da biji cacao siap untuk dijual. Hasil penjualan biji cacao untuk dan njualan kebutuhan kelua keluarga seperti kebutuhan makanan, pendidik ndidikan, hiburan dan kesehatan serta untuk dijadikan modal usaha bila mencukup cukupi. 2.5. Peternakan Selain dibidang pertanian, perekonimian Bobo juga ditop idang ditopang oleh bidang peternakan.
Tabel. Ju el. Jumlah ternak Desa Bobo No. 1 2 3 4 Jenis Ternak Sapi Kambing Ayam Itik Jumlah (ekor) 185 245 1.500 500
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Adapun kegunaa ternak bagi masyarakat Desa Bobo yakni: gunaan Sapi digunakan u akan untuk pengolahan lahan sawah/kebun, seba , sebagai angkutan dan kebutuhan konsu konsumsi. Kambing untuk d ntuk dijual dan kebutuhan keluarga Ayam yang dag g daging dan telurnya digunakan untuk kebutuh butuhan keluarga dan dijual. Itik yang daging dan telurnya digunakan untuk kebutuhan kel aging an keluarga dan dijual. Sapi, dan kam kambing dipelihara dengan cara diikatkan d an dipadang rumput, digembalakan dan dik n dikandangkan, sementara ayam dan itik dilepas ataupun dikandangkan.
Gambar. Sapi sebagai saran angkutan sarana 2.6. Kondisi Sarana dan Prasarana n Pra 2.6.1. Sarana
Sarana adalah fa alah fasilitas umum yang digunakan untuk memen emenuhi kebutuhan di mana msyarakat tersebu berdomisili. ersebut Berikut ketersediaan sar an sarana yang terdapat di Desa bobo : a. Sarana Pendidika didikan Desa Bobo terda terdapat sarana pendidikan yaitu TK, SD, dan ma an madrasah Alhaerat:
10
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Tabel 2.4. Jumlah sarana pendidikan Desa bobo bel 2. No. 1 2 3 Jenjang Pendidikan TK SD Madrasah alhaerat Jumlah 1 1 1
b. Sarana Kesehata ehatan Fungsi utama s ma sarana ini adalah memberikan pelayanan, p nan, pencegahan, dan pendidikan kesehatan b atan bagi masyarakat. Sarana kesehatan Desa B esa Bobo dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel. Ju el. Jumlah sarana kesehatan Desa Bobo No. Sarana Kesehatan Puskesmas 1 Pembantu 1 Jumlah
Gambar. Puskesmas pembantu c. Sarana peribadat badatan Kebutuhan saran peribadatan di Desa Bobo ditentukan be sarana an berdasarkan jumlah penduduk pendukung disesuaikan agama yang diakui di Indone ung ndonesia. Jumlah dari sarana peribadatan ters tersebut dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel. Ju el. Jumlah sarana peribadatan Desa Bobo No. 1 Tempat Ibadah Mesjid Total Jumlah 3 3
11
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Gambar. Gamb Sarana peribadatan desa bobo Sarana Pemerintahan tahan Sarana pemerin merintahan tentu juga dibutuhkan untuk kela kelancaran kegiatan administrasi desa. Pusa pemerintahan Desa Bobo berada pada ka . Pusat da kantor desa yang di dalamnya termasuk pula LPMD, dan BPD. k
Gambar. Kanto Desa Bobo (masih dalam proses perbaikan Kantor baikan) d. Sarana Olahraga dan Pekuburan Umum hraga Kesehatan tentu pula ditunjang dengan sarana kesehatan yang memadai. hatan Beberapa sarana olahra yang terdapat di Desa Bobo ialah sebaga berikut : olahraga ebagai Tabel. Jumlah saran olahraga dan pekuburan umum Desa Bob sarana a Bobo Sarana Olahraga dan No. 1 2 3 Pekuburan Umum Lapangan Sepak Bola Lapangan Volley Pekuburan Umum Jumlah (buah (buah) 1 2 2
12
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Prasarana adala segala sesuatu yang digunakan untuk me adalah k mendukung aktivitas sehari-hari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Berikut prasara yang terdapat rakat rasarana di Desa Bobo: a. Drainase Fungsi dari drain i drainase sendiri yakni mengalirkan air agar tidak terjadi genangan yang dapat menimbulka banjir ataupun kerusakan yang lebih berat bulkan berat. Keadaan drainase di D e Desa Bobo cukup memprihatinkan. Terdap penyumbatan erdapat dibeberapa tempat akib penumpukan sampah. Bahkan masih ban t akibat ih banyak daerah yang belum memiliki sistem drainase yang memadai, sehingga sering terjadi banjir di istem daerah tersebut.
Gambar Kondisi drainase Desa Bobo ambar. b. Jalan Keadaan jalan D alan Desa Bobo terbagi menjadi jalan lingkungan dan jalan Arteri. ungan Kondisi jalannya telah cukup memadai, namun masih terda terdapat jalan yang
13
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
memerlukan perbaikan serta pembukaan jalan baru agar lebih me aikan ih memudahkan akses dari satu tempat ke temp lain. e tempat
Masyarakat Bob pada umumnya membuang sampah pada lahan kosong di t Bobo sekitar tempat tinggal m gal mereka. Sampah ini kemudian akhirnya dimu dimusnahkan dengan cara dibakar. Namun h ini mendatangkan permasalahan lingku un hal lingkungan. Disamping mengurangi keindahan, sampah yang menumpuk akan menghasilka bau yang tidak ahan, asilkan sedap.
14
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
d. Listrik dan Penera enerangan Kondisi listrik da penerangan desa bobo telah memadai. Hampir seluruh trik dan adai. masyarakatnya telah m lah menggunakan listrik PLN sebagai sumber pe penerangan. Selain itu, penerangan jalan jug telah mencakupi jalan-jalan utama di Des Bobo. lan juga i Desa
BAB III
15
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
16
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2), dan beberapa kandungan lainnya yang jumlahnya kecil diantaranya hydrogen sulfida (H2S) dan ammonia (NH3) serta hydrogen dan (H2), nitrogen yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4).Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter yaitu : Menghilangkan hidrogen sulphur, kandungan air dan karbon dioksida (CO2). Hidrogen sulphur mengandung racun dan zat yang menyebabkan korosi, bila biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang di ijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulphur akan lebih berbahaya karena akan membentuk senyawa baru bersama-sama oksigen, yaitu sulphur dioksida /sulphur trioksida (SO2 / SO3). senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk Sulphur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korosif. Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbon dioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat menimbukan korosif.
17
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Produksi biogas dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya adalah sebagai berikut
3. Kadar air dan suhu (25-350 C) 4. Kandungan total padatan 5. Ukuran reaktor biogas Apabila C/N terlalu tinggi, nitrogen akan dikonsumsi dengan cepat oleh bakteri metanogenik untuk pertumbuhannya dan hanya sedikit yang bereaksi dengan karbon akibatnya gas yang dihasilkan rendah. Sebaliknya jika C/N rendah, nitrogen akan dibebaskan dan berakumulasi dalam bentuk amoniak (NH4) shg pH > 8,5 yang menyebabkan berkurangnya bakteri metanogenik Rasio Karbon dan Nitrogen (C/N) dari beberapa bahan (Karti dan Dixit/1984) 1. Kotoran bebek : 8 2. Kotoran manusia : 8 3. Kotoran ayam : 10 4. Kotoran kambing : 12 5. Kotoran babi : 18 6. Kotoran domba : 19 7. Kotoran sapi/kerbau : 24 8. Enceng gondok : 25 9. Kotoran gajah : 43 10. Batang jagung : 60 11. Jerami padi : 70 12. Jerami gandum : 90 13. Serbuk gergaji : > 200 Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagianbagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry), dan pipa penyaluran biogas yang terbentuk. Di dalam digester ini terdapat bakteri methan yang mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas.Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain . Irfan f 331 07 005 18
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Gas methan sudah lama digunakan oleh warga Mesir, China, dan Roma kuno untuk dibakar dan digunakan sebagai penghasil panas.Sedangkan, proses fermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan gas methan ini pertama kali ditemukan oleh Alessandro Volta (1776).Hasil identifikasi gas yang dapat terbakar ini dilakukan oleh Willam Henry pada tahun 1806.Dan Becham (1868), murid Louis Pasteur dan Tappeiner (1882), adalah orang pertama yang memperlihatkan asal mikrobiologis dari pembentukan methan. Adapun alat penghasil biogas secara anaerobik pertama dibangun pada tahun 1900.Pada akhir abad ke-19, riset untuk menjadikan gas methan sebagai biogas dilakukan oleh Jerman dan Perancis pada masa antara dua Perang Dunia. Selama Perang Dunia II, banyak petani di Inggris dan Benua Eropa yang membuat alat penghasil biogas kecil yang digunakan untuk menggerakkan traktor. Akibat kemudahan dalam memperoleh BBM dan harganya yang murah pada tahun 1950-an, proses pemakaian biogas ini mulai ditinggalkan. Tetapi, di negara-negara berkembang kebutuhan akan sumber energi yang murah dan selalu tersedia selalu ada. Oleh karena itu, di India kegiatan produksi biogas terus dilakukan semenjak abad ke-19. Saat ini, negara berkembang lainnya, seperti China, Filipina, Korea, Taiwan, dan Papua Nugini, telah melakukan berbagai riset dan pengembangan alat penghasil biogas . Selain di negara berkembang, teknologi biogas juga telah dikembangkan di negara maju seperti Jerman
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
harus kuat karna menahan gas aga tidak terjadi kebocoran. Bagian ya kedua adalah nahan ian yang kubah tetap (fixed dome Dinamakan kubah tetap karena bentunk me). entunknya menyerupai kubah dan bagian ini meru i merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang erak dihasilkan dari material or rial organik pada digester akan mengalir dan dis an disimpan di bagian kubah. Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada ari menggunaka reaktor te r terapung, karena tidak memiliki bagian yang gian bergerak menggunakan besi yang te ang tentunya harganya relatif lebih mahal dan pe an perawatannya lebih mudah.Sedangkan kerugia dari reaktor ini adalah seringnya terjad kehilangan gas erugian terjadi pada bagian kubah karena konstruksi tetapnya. arena
Gambar 3.1. Reactor kubah tet / Fixed-dome(Sumber :www.i-sis.org.uk ah tetap .uk) b) Reaktor Floating Dome Reaktor jenis terapu terapung pertama kali dikembangkan di india p dia pada tahun 1937 sehingga dinamakan deng reaktor India. Memiliki bagian digester ya sama dengan dengan ter yang reaktor kubah, perbedaan edaannya terletak pada bagian penampung ga menggunakan ng gas peralatan bergerak meng menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang erak berfungsi untuk menyimpa gas hasil fermentasi dalam digester. P nyimpan ter. Pergerakan drum mengapung pada cairan d tergantung dari jumlah gas yang dihasil iran dan ihasilkan. Keuntungan dari reaktor ini adalah dap melihat secara langsung volume gas yang tersimpan pada h dapat s drum karena pergerakann rakannya dan dapat menekan gas dengan se an sendirinya. Karena tempat penyimpanan yan terapung sehingga tekanan gas kons n yang konstan. Sedangkan kerugiannya jika menggun ggunakan drom logam adalah biaya material kon ial konstruksi dari drum lebih mahal. faktor korosi p rosi pada drum juga menjadi masalah sehingga b gga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memi memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan m kan menggunakan tipe
20
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
kubah tetap, gas yang diha g dihasilkan pun hanya terbatas pada ukuran drom karena apabila n drom, gas yang dihasilkan berleb gas secara otomatis akan terbuang. berlebih
Gambar 3.2. Reactor terap terapung /Floating dome (Sumber :www_wh _who_int-multimediaethiopiaweb-biofarm_tradmedic edicine-who-208263w_jpg) c) Reaktor Balon Reaktor balon merup merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan p akan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan nakan alam perubahan tempat biogas iogas.reaktor ini terdiri dari satu bagian yang b ang berfungsi sebagai digester dan penyimpan ga masing masing terbuat dari plastic sehun pan gas ehungga mudah untuk dipindah-pindah
Gambar 3.3. Reactor balon p lon plastic (sumber :www.greenmuseum_org-c c-ecovention-sect5superflex_biogas_jpg Irfan f 33 07 005 331 21
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Gambar 3.4.Ember pencampur b) Digester (reactor) Digester / reactor ini merupakan alat yang kedap udara denga bagian-bagian or dengan pokok terdiri atas lubang p ng pemasukan bahan baku pencerna, lubang pe g pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slu n (slurry), dan pipa penyaluran biogas yang terb g terbentuk. Di dalam digester ini terdapat bakte methan yang mengolah limbah bio ata biomassa dan bakteri io atau menghasilkan biogas. Den . Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa,se pa,sehingga gas yang dihasilkan tersebut dapat dialirkan ke unit penampung yang kemu kemudian dialirkan ke kompor yang terletak di d k dapur. Gas tersebut juga dapat digunakan untuk keperluan akan memasak dan lain-lain
22
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Gambar 3.5.Dige 5.Digester /reactor c) Unit penampung gas g Unit penampun ampung gas ini berfungsi untuk menamp nampung gas yang
terbentuk.sehingga g gga gas dapat tersimpan dengan aman dan dapat digunakan kapanpun sesuai kep ai keperluan.Semakin besar ukuran penampung g akansemakin pung gas baik karena dapat m pat menampung gas lebih banyak sehingga gas dapat digunakan a hingga waktu yang le ang lebih lama.
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
banyak sehingga jumlah bakter yang bekerja juga lebih banyak dan bioga yang dihasilkan bakteri biogas akan lebih cepat dengan volum volumenyapun lebih banyak pula.Ada beberapa m apa macam model dan tipe reactor biogas skala ruma tangga dari ukuran kecil hingga sedang. rumah dang.berikut beberapa gambar reactor biogas sekala r kala rumah tangga d) Reactor drom tungga unggal mengunakan satu u drom sebagai pencerna dan sebuah ba bekas sebagai atu unit ah ban penampung gas bio, keu , keuntungan menggunakan reakto jenis ini adal mudah dalam i adalah pembuatan, mudah dalam pengoperasian dan juga mudah dipindah indah-pindah, selain itu dengan penampung gas yang berupa karet dapat memberikan te g kan tekanan terhadap biogas yang dihasilkan s lkan sehingga pada saat kita menggunakan gas a akan lebih mudah karena gas akan ditek ditekan menuju kompor dengan sendirinya. Namun selain irinya. keuntungan tersebut, ad pula kekurangan yang dimiliki diantaran ut, ada ntaranya yaitu ukuran reactor yang kecil akan m menghasilkan biogas yang sedikit, ukuran p uran penampung yang kecil juga hanya dapat menampung gas yang sedikit pula, kontinyuitas dari dapa ula, penggunaan reactor ini j r juga terhambat karena tidak memiliki salura pengisian dan saluran pembuangan kotoran yan portable sehingga mengalami kesulitan da n yang itan dalam mengisi dan mengganti bahan baku ko aku kotoran.
Gambar 3.7.Reactor drom tunggal e) Reactor drom ganda anda Reactor jenis ini tidak terlalu jauh berbeda dengan reactor di atas keduanya masih i i menggunakan bahan drom sebagai reaktornya.namun perbedaa yang bisa kita rbedaan lihat yaitu terdapat p apat pada jumlah drom yang di gunakan dan des an desain yang dimiliki oleh reactor ini. Pad reactor ini, sudah memiliki saluran masuk dan buang yang i. Pada asuk terdapat pada kedua sisi reactor sehingga kontinyuitas dari pen ri penggunaan reaktot ini dapat berlangsun baik.Melihat konstruksinya yang simple ngsung simple,reactor ini juga
24
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
sangat mudah di bu buat.namun karena reactor ini terbuat dari logam sehingga t ketahanan terhadap korosi (karat) masih kurang baik. adap
Gambar 3.8.Reactor drom gand ganda(sumber: grati,pengolahan limbah peterna ernakan 2010) f) Reactor Plastik Reactor jenis ini ham keseluruhan perangkatnya terbuat dari plastic polyetilena, i hampir Penggunaannya pun me n memang sangat mudah namun perlu perawata yang seksama rawatan karena melihat konstruk nstruksinya yang dari plastic tentunya reactor i sangat rentan ctor ini terhadap kebocoran sehin sehingga perlu pengecekan/ perawatan berkala untuk mengantisi rkala pasi terjadinya kebocoran reactor ini mampu bertahan kurang lebih selama 4 tahun. ocoran. Reactor jenis ini masih sa sih sangat sulit kita dapatkan di kota palu, untuk mendapatkannya kita masih perlu memesa ke tempat lain. Karena kita tidak bisa mem mesan a membuatnya sendiri, kotaPalupun belum bisa m memproduksi peralatan seperti ini.
25
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Reactor yang terbua dari beton tentunya memiliki daya tahan yang permanen terbuat namun pembuatan awal memerlukan biaya yang yang relative le tive lebih mahal biladi bandingkan ketiga jenis r reactor di atas. Dilihat dari segi keuntungan kita masih dapat ngan mengandalkannya karen kita hanya dibebani biaya awal yang mahal kemudian karena setelah itu kita tidak akan mengeluarkan biaya lagi untuk keperluan la selanjutnya. uan lain
Gambar 3.11.Detil kubahbeton reactor biogas (sumber: grati, pengolahan li beton an limbah peternakan 2010)
26
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
2. pH asam (6-7) 3. Kadar air dansuhu (25-350 C) 4. Kandungan total padatan 5. Ukuranreaktor biogas Apabila C/N terlalu tinggi, nitrogen akan dikonsumsi dengan cepat oleh bakteri metanogenik untuk pertumbuhannya dan hanya sedikit yang bereaksi dengan karbon akibatnya gas yang dihasilkan rendah. Sebaliknya jika C/N rendah, nitrogen akan dibebaskan dan berakumulasi dalam bentuk amoniak (NH4) shg pH > 8,5 yang menyebabkan berkurangnya bakteri metanogenik b) Rasio Karbondan Nitrogen (C/N) dari beberapa bahan (Karti dan Dixit/1984) 1. Kotoranbebek : 8 2. Kotoranmanusia : 8 3. Kotoranayam : 10 4. Kotorankambing : 12 5. Kotoranbabi : 18 6. Kotorandomba : 19 7. Kotoransapi/kerbau : 24 8. Encenggondok : 25 9. Kotorangajah : 43 10. Batangjagung : 60 11. Jeramipadi : 70 12. Jeramigandum : 90 13. Serbukgergaji : > 200 c) Potensiproduksigasbiodariberbagaikotoran per kg 1. Sapi/kerbau : 0,023 0,040 m3 2. Babi : 0,040 0,059 m3 3. Unggas : 0,065 0,116 m3 4. Manusia : 0,020 0,028 m3
29
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
Dari data-data di atas kita dapat mamperhitungkan jumlah ternak yang diperlukan reactor sekala rumah tangga dan potensi biogas yang dihasilkan.Berikut kami sajikan analisa perhitungan potensi penggunaan biogas Menurut survey yang kami lakukan Rata rata satu ekorsapi/lembu di desa Bobomenghasilkan 10kg kotoran/hari .Jumlah anggota keluarga dalam satu kepala keluarga rata-rata berjumlah 4 orang. Dari data yang ada kami peroleh1 kg kotoran sapi menghasilkan 0,023 0,04 m3 biogas. Sehingga untuk 10 kg kotoran sapi berpotensi menghasilkan 0,035 x 10 atau sama dengan 0,35 m biogas, sedangkan 1 m3 biogas setara dengan 0,6 liter minyak tanah. Jadi satu ekor sapi yang menghasilkan 10 Kg kotoran perharinya berpotensi menghasilkan biogas 0,35 m3 atau setara dengan 0,21 liter minyak tanah. Menurut survey satu keluarga yang beranggotakan 4 orang memerlukan 0.75 liter minyak tanah perhari untuk keperluan masaknya. Sehingga reactor biogas skala rumah tangga yang dibuat memerlukan (0,7 / 0,21) atau 3 ekor sapi yang digunakan kotorannya untuk pembuatan biogas. Biaya 1 unit alat biogas adalah Rp 1.500.000,-. Untuk 4 orang anggota keluarga dibutuhkan BBM 0.75 liter. Sedangkan harga minyak tanah di passaran sekarang Rp 5.000,-. Jadi kebutuhan BBM satu bulan adalah : Rp 112.500, ( Rp 1.350.000,- per tahun) Produksi biogas per hari 1,5 m setara dengan 0.9 liter BBM @ Rp 5000, maka akan dihasilkan pendapatan sebesar Rp 4.500. sehingga pendapatan untuk 1 Bulan adalah Rp 1.35.000 atau Rp 1.620.000 per tahun. Keuntungan pada tahun 1 adalah : Rp 1.620.000 Rp 1.500.000 adalah Rp 120.000. keuntungan Penghematan BBM dalam tahun 1 adalah : Rp 1.350.000 Rp 1.620.000 = Rp 270.000. Sedangkan untuk tahun berikutnya keuntungan adalah sebesar Rp 1.620.000 Tot.biaya perawatan/tahun 4.4 PROSES PEMBUATAN BIOGAS
30
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
b)
Proses Pembuatan Biogas Berikut adalah langkah-langkah pembuatan biogas yang cukup mudah dan murah. Irfan f 331 07 005 31
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
1. Masukkan kotoran kedalam wadah pencampur otoran 2. Tambahkan air dengan perbandingan 1:1 atau sesuai dengan kadar esuai kelembaban kotor kotoran 3. Aduk hingga mera merata 4. Tutup kran saluran keluar gas aluran 5. Tuangkan kotoran kedalam reactor melalui saluran masuk otoran Ulangi proses ini hing kotoran memencukupi ukuran tabung rea hingga reactor
Gambar4.2 proses pengam engambilan sampel kotoran ternak untuk pembua mbuatan biogas
32
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
33
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
BAB V PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
1. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, masih banyak kotoran ternak yang berserakan di lingkungan dan belum dimanfaatkan secara optimal. 2. Hewan-hewan ternak belum dikandangkan secara baik sehingga masih susah untuk memanfaatkan limbah/kotorannya. 3. Dari survey yang kami lakukan terhadap kotoran ternak (sapi) di desa Bobo, setiap ekor sapi berpotensi menghasilkan 0,35 m3 biogas. Sehingga untuk satu reactor biogas sekala rumah tangga memerlukan bahan kotoran dari 3-4 ekor sapi. 4. Dari hasil analisis yang kami lakukan terhadap potensi Produksi biogas per hari yaitu 1,5 m yang setara dengan 0.9 liter BBM @ Rp 5000, maka akan dihasilkan pendapatan sebesar Rp 4.500. sehingga pendapatan untuk 1 Bulan adalah Rp 1.35.000 atau Rp 1.620.000 per tahun. Keuntungan pada tahun 1 adalah : Rp 1.620.000 Rp 1.500.000 (biaya pembuatan reaktor) adalah Rp 120.000,-. Keuntungan Penghematan BBM dalam tahun 1 adalah : Rp 1.620.000 Rp 1.350.000 (kebutuhan BBM selama setahun) = Rp 270.000. Sedangkan untuk tahun berikutnya keuntungan adalah sebesar Rp 1.620.000 Tot.biaya perawatan/tahun 5. Minimnya pengetahuan masyarakat mengenai biogas masih menjadi penghambat dalam penggunaan dan pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas yang murah dan ramah lingkungan. 5.2 SARAN 1. Cara penanganan yang baik agar limbah peternakan dapat dimanfaatkan yaitu dengan mengandangkan hewan ternak sehingga kotorannya dapat terkumpul dan tidak berserakan lagi. 2. Sebaiknya kandang-kandang ternak yang di buat memiliki lantai yang terbuat dari semen agar proses pengumpulan kotoran menjadi lebih mudah. 3. Perlu adanya penyuluhan-penyuluhan atau sosialisasi mengenai pemanfaatannya. biogas kepada masyarakat sehingga masyarakat menjadi semakin paham denagn biogas dan
34
BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BOBO KEC. DOLO BARAT
DAFTAR PUSTAKA
Bahan Ajar 2010 Energy Terbarukan Jurusan Teknik mesin Universitas Tadulako.Palu. Ditjen PPHP-DEPTAN, 2006, Biogas Skala Rumah Tangga melalui Program Bio Energi Perdesaan (BEP), Jakarta. http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1360&bih=578&q=filetype%3Appt+Biogas&aq=f&aqi=& aql=&oq=filetype%3Appt+Biogas&gs_rfai=&fp=b40a4039d7ed5af4 (penelusuran 8 september 2010) Intergovernmental Authority on Development (IGAD), Biogas Digester, http://igadrhep.energyprojects. net/Links/Profiles/Biogas/Biogas. Junus,Muhammad.1995. Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio Universitas Brawijaya. Makmuri,muhammad, 2010. laporan biogas energy terbarukan. Jurusan Teknik mesin Universitas Tadulako.Palu.
35
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
Lampiran
Kondisi kandang pet eternak sapi di desa bobo
36
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
37
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
PE BIOGAS PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK SEBAGAI BIOGAS SEB TANAH PENGGANTI MINYAK TANAH DI DESA BO PE BOBO KEC. DOLO BARAT BA
39