4/15/2012 12:37 PM

1. Pendahuluan

Tujuan Praktikum : A. Mengingat kembali jenis-jenis IP Address. B. Memahami informasi yang ada dalam suatu IP Address dan Subnet Mask yang diberikan/diketahui, antara lain : 1. Subnet Address. 2. Broadcast Address. 3. Interval (range) Host Address. 4. Jumlah Subnet maximum. 5. Jumlah Usable Host dalam setiap Subnet. 6. Jumlah bit Subnet. C. Mampu melakukan pengalamatan pada topologi yang diberikan berbasis : 1. Standard Subnetting. 2. VLSM (Variable Length Subnet Mask). D. Melakukan konfigurasi dasar pada LAN dan Router.

4/15/2012 12:37 PM

2. Dasar Teori

A. IP Address IP Address adalah alamat desimal (biner) yang diberikan pada sebuah Host, Network, peralatan Network yang menggunakan protokol TCP/IP. IP Address terdiri atas 32 bit (digit biner/angka biner) yang dibagi menjadi 4 Byte, setiap Byte-nya terdiri dari 8 bit. Setiap bit-bitnya mempresentasikan bilangan desimal mulai dari 0 sampai 255. Jenis-jenis IP Address : 1. IP Public Kelas Kelas A (24 bit Host/Network) Kelas B (16 bit Host/Network) Kelas C (8 bit Host/Network) Kelas D (4 bit Host/Network) Kelas E (4 bit Host/Network) Bit Tertinggi 0 10 110 1110 1111 0 Range Jumlah Bit

(Octet Pertama) Network Address 0 - 127 128 - 191 192 - 223 224 - 239 240 - 255 8 16 24 28 28

2. IP Privat Kelas Kelas A (24 bit Host/Network) Kelas B (20 bit Host/Network) Kelas C (16 bit Host/Network) Start 10.0.0.0 172.16.0.0 192.168.0.0 Finish 10.255.255.255 172.31.255.255 192.168.255.255

4/15/2012 12:37 PM

B. Subnetting Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para Administrator Network untuk memanfaatkan 32 bit Address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik Subnetting dapat membagi/membatasi penggunaan kelas-kelas IP (IP Classes) A, B, dan C menjadi banyak Host dan Subnet sesuai keinginan dengan ketentuan yang diizinkan.

Jadi, dengan Subnetting, kita bisa membuat Network/Sub Network (Subnet) dengan batasan Host dan Subnet sesuai kebutuhan yang akhirnya dapat menghemat penggunaan IP Address.

Subnetting menyediakan cara yang lebih fleksibel untuk menentukan bagian mana dari sebuah 32 bit IP adddress yang mewakili Network Address dan bagian mana yang mewakili Subnet Address dan Host Address. Ada 3 kelas IP Address yang tersedia, 8 bit untuk Network Address IP Public kelas A, 16 bit untuk Network Address IP Public kelas B, dan 24 bit untuk Network Address IP Public kelas C. C. VLSM (Variable Length Subnet Mask) VLSM adalah suatu teknik untuk mengurangi jumlah IP Address yang terbuang. Seperti Standard Subnetting, VLSM digunakan untuk membuat Subnet di dalam Network Address, yang berarti membuat beberapa jaringan tersendiri dalam sebuah Network Address. VLSM membulatkan ke-atas jumlah IP Address dalam 1 Subnet menjadi 2n, sehingga dapat lebih menghemat penggunaan IP Address dibandingkan Standard Subnetting.

Dalam sebuah Network Address, tiap Subnet-nya bisa berada dalam Router yang berbeda maupun Router yang sama, dan tiap Subnet menempati Fa yang berbeda).

4/15/2012 12:37 PM

3. Langkah, Hasil Kerja & Pembahasan

Tugas 1 : IP Addressing

Host IP Address adalah Address desimal (biner) sebuah Host. Subnet Mask adalah nilai desimal (biner) yang digunakan untuk membatasi/membagi alokasi jumlah Host dan Subnet . Jumlah bit Subnet adalah banyaknya binari 1 pada oktet setelah oktet Kelas IP Address. (misal IP Address kelas B dengan Subnet Mask 255.255.255.0 maka jumlah Subnet bit adalah jumlah bit 1 mulai oktet ke-3, yaitu 8 bit.

Jumlah Subnet = Total Subnet = Banyak Subnet = 2Jumlah bit Subnet. Jumlah bit Host per-Subnet adalah banyaknya bit 0 yang dimiliki sebuah Subnet = Jumlah bit range Host Jumlah bit Subnet. Jumlah Usable Hosts per Subnet = 2Jumlah bit Host per-Subnet - 2 (1 digunakan untuk Subnet Address, 1 lagi digunakan untuk Broadcast Address). IP Address untuk Host pertama adalah IP Host pertama = IP setelah Subnet Address. IP Address untuk Host terakhir adalah IP Host terakhir sebelum Broadcast Address-nya. Broadcast Address adalah IP Address setelah Host terakhir dalam Subnet/Network Address-nya.

4/15/2012 12:37 PM

Soal 1 : Diketahui Host IP Address Dan Subnet Mask-nya Jumlah bit Subnet Jumlah Subnet Jumlah bit Host per-Subnet Jumlah Usable Host per-Subnet Subnet Address untuk IP Address di atas 172.30.1.33 255.255.255.0 8 28 = 256 8 28 2 = 254 172.30.1.0

IP Address untuk Host pertama di Subnet tsb 172.30.1.1 IP Address untuk Host terakhir di Subnet tsb Broadcast Address untuk Subnet tsb 172.30.1.254 172.30.1.255

Host IP Address 172.30.1.33 (IP Privat kelas B). Subnet Masknya 255.255.255.0. Jumlah bit Subnet = 8 bit(11111111.11111111.11111111.00000000), sehingga jumlah Subnet-nya = 28 = 256 Subnet. Jumlah bit Host per-Subnet = 16 (kelas B) - Jumlah bit Subnet = 16-8 = 8 bit. Jumlah Usable Host per-Subnet = 28 - 2 (Subnet/Network Address + Broadcast Address) = 254 Host. Subnet Address dilihat dari Subnet Mask-nya, yaitu 172.30.1.0 (IP Privat kelas B, tiap Subnet memiliki 256 0 = 256 IP Address, sehingga Subnet Address-nya adalah 172.30.1.0).

IP Address Host pertama = Subnet Address + 1 = 172.30.1.1. IP Address Host terakhir = Address terakhir - 1 = 172.30.1.254. Broadcast Address = Address terakhir dalam Subnetnya = 172.30.1.255.

4/15/2012 12:37 PM

Soal 2 : Diketahui Host IP Address Dan Subnet Mask-nya Jumlah bit Subnet Jumlah Subnet Jumlah bit Host per-Subnet Jumlah Usable Host per-Subnet Subnet Address untuk IP Address di atas 172.30.1.33 255.255.255.252 14 214 = 16.384 2 22 2 = 2 172.30.1.32

IP Address untuk Host pertama di Subnet tsb 172.30.1.33 IP Address untuk Host terakhir di Subnet tsb Broadcast Address untuk Subnet tsb 172.30.1.34 172.30.1.35

Host IP Address 172.30.1.33 (IP Privat kelas B). Subnet Masknya 255.255.255.252. Jumlah bit Subnet = 14 bit (11111111.11111111.11111111.11111100), sehingga jumlah bit Subnet-nya = 214 = 16.384 Subnet. Jumlah Bit Host per-Subnet = 16 (kelas B) - Jumlah bit Subnet = 16-14 = 2 bit. Jumlah Usable Host per-Subnet = 22 - 2 (Subnet/Network Address + Broadcast Address) = 2 Host. Subnet Address dilihat dari Subnet Mask-nya, yaitu 172.30.1.32 (IP Privat kelas B, tiap Subnet memiliki 256 252 = 4 IP Address, sehingga Subenet Address-nya = 33 4.x (x terbesar adalah 8), sehingga Subnet Address-nya adalah 172.30.1.32).

IP Address Host pertama = Subnet Address + 1 = 172.30.1.33. IP Address Host terakhir = Address terakhir -1 = 172.30.1.34. Broadcast Address = Address terakhir dalam Subnetnya = 172.30.1.35.

4/15/2012 12:37 PM

Soal 3 : Diketahui Host IP Address Dan Subnet Mask-nya Jumlah bit Subnet Jumlah Subnet Jumlah bit Host per-Subnet Jumlah Usable Host per-Subnet Subnet Address untuk IP Address di atas 192.192.10.234 255.255.255.0 0 20 = 1 8 28 2 = 254 192.192.10.0

IP Address untuk Host pertama di Subnet tsb 192.192.10.1 IP Address untuk Host terakhir di Subnet tsb Broadcast Address untuk Subnet tsb 192.192.10.254 192.192.10.255

Host IP Address 192.192.10.234 (IP Public kelas C). Subnet Masknya 255.255.255.0. Jumlah bit Subnet = 0 bit (11111111.11111111.11111111.00000000), sehingga jumlah Subnet-nya = 20 = 1 Subnet (255.255.255.0). Jumlah Bit Host per-Subnet = 8 (kelas C) - Jumlah bit Subnet = 8-0 = 8 bit. Jumlah Usable Host per-Subnet = 28 - 2 (Subnet/Network Address + Broadcast Address) = 254 Host. Subnet Address dilihat dari Subnet Mask-nya, yaitu 192.192.10.0 (IP Public kelas C, tiap Subnet memiliki 256 0 = 256 IP Address, sehingga Subnet Address-nya adalah 192.192.10.0).

IP Address Host pertama = Subnet Address + 1 = 192.192.10.1. IP Address Host terakhir = Address terakhir -1 = 192.192.10.254. Broadcast Address = Address terakhir dalam Subnetnya= 192.192.10.255.

4/15/2012 12:37 PM

Soal 4 : Diketahui Host IP Address Dan Subnet Mask-nya Jumlah bit Subnet Jumlah Subnet Jumlah bit Host per-Subnet Jumlah Usable Host per-Subnet Subnet Address untuk IP Address di atas 172.17.99.71 255.255.0.0 0 20 = 1 16 216 2 = 65.534 172.17.0.0

IP Address untuk Host pertama di Subnet tsb 172.17.0.1 IP Address untuk Host terakhir di Subnet tsb Broadcast Address untuk Subnet tsb 172.17.255.254 172.17.255.255

Host IP Address 172.17.99.71 (IP Privat kelas B). Subnet Masknya 255.255.0.0. Jumlah bit Subnet = 0 bit (11111111.11111111.00000000.00000000), sehingga jumlah Subnet-nya = 20 = 1 Subnet (255.255.0.0). Jumlah Bit Host per-Subnet = 16 (kelas B) - Jumlah bit Subnet = 16-0 = 16 bit. Jumlah Usable Host per-Subnetnya = 216 - 2 (Subnet/Network Address + Broadcast Address) = 65.534 Host. Subnet Address dilihat dari Subnet Mask-nya, yaitu 172.17.0.0 (IP Privat kelas B, tiap Subnet memiliki 256 x 256 0 = 65.536 IP Address, sehingga Subnet Addressnya adalah 172.17.0.0).

IP Address Host pertama = Subnet Address + 1 = 172.17.0.1. IP Address Host terakhir = Address terakhir -1 = 172.17.255.254. Broadcast Address = Address terakhir dalam Subnetnya = 172.17.255.255.

4/15/2012 12:37 PM

Tugas 2 : Standard Subnetting

Nomor Subnet NA (Desimal) SM (Desimal) 0 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 1 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 2 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 3 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 4 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal)
st st st st st

Informasi dalam Subnet Oktet 1 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 Oktet 2 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 Oktet 3 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 51 255 0011 0011 1111 1111 51 51 51 Oktet 4 0 192 0000 0000 1100 0000 1 62 63 64 192 0100 0000 1100 0000 65 126 127 128 192 1000 0000 1100 0000 129 190 191 192 192 1100 0000 1100 0000 193 254 255 0 192 0000 0000 1100 0000 1 62 63

4/15/2012 12:37 PM

NA (Desimal) SM (Desimal) 5 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 6 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 7 (Tidak Ada) NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal)
st

192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192

168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168

51 255 0011 0011 1111 1111 51 51 51 51 255 0011 0011 1111 1111 51 51 51

64 192 0100 0000 1100 0000 65 126 127 128 192 1000 0000 1100 0000 129 190 191

Pengalamatan dengan menggunakan Standard Subnetting dengan IP Address yang diberikan 192.168.50.0/24, semua Subnet di-naikkan jumlah Host-nya menjadi 2n dan semua Subnet akan diberikan jumlah Host yang sama, menyesuaikan dengan range Subnet dengan jumlah Host terbanyak (Semarang HQ = 26 = 64). Total menghasilkan 7 Subnet, yaitu : 1. Jakarta HQ (192.168.50.64 - 192.168.0.127) 64-2 = 62 Usable Hosts. 2. Yogyakarta HQ (192.168.50.128 - 192.168.0.191) 64-2 = 62 Usable Hosts. 3. Semarang HQ (192.168.50.0 - 192.168.0.63) 64-2 = 62 Usable Hosts. 4. Surabaya HQ (192.168.50.192 - 192.168.0.255) 64-2 = 62 Usable Hosts. 5. WAN JKT-SEM (192.168.51.0 - 192.168.0.63) 64-2 = 62 Usable Hosts. 6. WAN SEM-YOG (192.168.51.64 - 192.168.0.127) 64-2 = 62 Usable Hosts. 7. WAN SEM-SBY (192.168.51.128 - 192.168.0.191) 64-2 = 62 Usable Hosts.

10

4/15/2012 12:37 PM

Kekurangan dari pengalamatan menggunakan Standard Subnetting adalah terlalu banyak IP Address Host yang tidak terpakai. Contohnya untuk WAN, Address yang dibutuhkan hanya 2 Host, tetapi Standar Subnetting menyediakan 64 -2 = 62 Hosts.

Pengalokasian Subnet pada tabel diatas dalam Topologi yang diberikan :

Network Jakarta HQ Yogyakarta HQ Semarang HQ Surabaya HQ WAN JKT-SEM WAN SEM-YOG WAN SEM-SBY

Network Address 192.168.50.64 192.168.50.128 192.168.50.0 192.168.50.192 192.168.51.0 192.168.51.64 192.168.51.128

Subnet Mask 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.192

Broadcast Network/Prefik Address 192.168.50.127 /26 192.168.50.191 /26 192.168.50.63 /26 192.168.50.255 /26 192.168.51.63 /26 192.168.51.127 /26 192.168.51.191 /26

Karena semua pengalamatan mempunyai Subnet Mask yang sama (255.255.255.192), maka Network Prefik-nya juga sama, yaitu /26 (11111111.11111111.11111111. 11000000).

11

4/15/2012 12:37 PM

Tugas 3 : VLSM
Nomor Subnet NA (Desimal) SM (Desimal) 0 Jml Host = 62. NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 1 Jml Host = 27. NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 2 Jml Host = 12. NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 3 Jml Host = 8. NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 4 Jml Host = 2. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal)
st

Informasi dalam Subnet Oktet 1 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 Oktet 2 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 Oktet 3 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 Oktet 4 0 192 0000 0000 1100 0000 1 62 63 64 224 0100 0000 1110 0000 65 94 95 96 240 0110 0000 1111 0000 97 110 111 112 240 0111 0000 1111 0000 113 126 127 128 252 1000 0000 1111 1100 129 130 131 12

4/15/2012 12:37 PM

NA (Desimal) SM (Desimal) 5 Jml Host = 2. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 6 Jml Host = 2. NA (Biner) SM(Biner) 1 Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal) NA (Desimal) SM (Desimal) 7 (Tidak Ada) NA (Biner) SM(Biner) 1st Usable Host IP Last Usable Host IP BA (Desimal)
st st

192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192 192 255 1100 0000 1111 1111 192 192 192

168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168 168 255 1010 1000 1111 1111 168 168 168

50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50 50 255 0011 0010 1111 1111 50 50 50

132 252 1000 0100 1111 1100 133 134 135 136 252 1000 1000 1111 1100 137 138 139

Pengalamatan dengan VLSM dengan IP Address yang diberikan 192.168.50.0/24 menghasilkan Host pertama 192.168.50.1, semua jaringan mempunyai range yang berbeda-beda sesuai dengan jumlah Host yang dimiliki oleh tiap Subnet, dengan pengalokasian jumlah Host di-naikkan menjadi 2n berdasarkan jumlah Host masingmasing Subnet. Total menghasilkan 7 Subnet, yaitu : 1. Jakarta HQ (192.168.50.64 - 192.168.50.95) 32-2 = 30 Usable Hosts. 2. Yogyakarta HQ (192.168.50.96 - 192.168.50.111) 16-2= 14 Usable Hosts. 3. Semarang HQ (192.168.50.0 - 192.168.50.63) 64-2 = 62 Usable Hosts. 4. Surabaya HQ (192.168.50.112 - 192.168.50.127) 16-2 = 14 Usable Hosts. 5. WAN JKT-SEM (192.168.50.128 - 192.168.50.131) 4-2 = 2 Usable Hosts. 6. WAN SEM-YOG (192.168.50.136 - 192.168.50.139) 4-2 = 2 Usable Hosts. 7. WAN SEM-SBY (192.168.50.132 - 192.168.50.135) 4-2 = 2 Usable Hosts.

13

4/15/2012 12:37 PM

Kemajuan VLSM dari Standard Subnetting adalah pengalokasian alamat Host lebih efisien, karena alamat Host yang tidak terpakai lebih sedikit (dengan Standard Subnetting pengalamatan membutuhkan IP Address sampai 192.168.51.191, dengan VLSM cukup sampai dengan 192.18.50.139).

Pengalokasian Subnet pada tabel diatas dalam Topologi yang diberikan : Network Jakarta HQ Yogyakarta HQ Semarang HQ Surabaya HQ WAN JKT-SEM WAN SEM-YOG WAN SEM-SBY Network Address 192.168.50.64 192.168.50.96 192.168.50.0 192.168.50.112 192.168.50.128 192.168.50.132 192.168.51.136 Subnet Mask 255.255.255.224 255.255.255.240 255.255.255.192 255.255.255.240 255.255.255.252 255.255.255.252 255.255.255.252 Broadcast Network/Prefik Address 192.168.50.95 /27 192.168.50.111 /28 192.168.50.63 /26 192.168.50.127 /28 192.168.50.131 /30 192.168.50.135 /30 192.168.50.139 /30

Tiap Network mempunyai Subnet Mask yang berbeda-beda berdasarkan jumlah Host masing-masing Subnet, mengakibatkan Prefik juga berbeda-beda pula, keuntungannya akan lebih mengurangi alamat Host yang tidak terpakai dibandingkan pengalamatan dengan Standard Subnetting.

14

4/15/2012 12:37 PM

Tugas 4 : IP Assignment pada Topologi yang diberikan

Device (Hostname) Router Jakarta HQ JKT1 PC JKT2 PC Router Yogyakarta HQ

Interface Serial 0/0/0 JKT-SEM Fa0/0 NIC NIC Serial 0/0/0 YOG-SEM Fa0/0 Serial 0/0/0 SEM-JKT Serial 0/0/1 SEM-YOG Serial 0/1/0 SEM-SBY Fa0/0 NIC NIC NIC NIC Serial 0/0/0 JKT-SEM Fa0/0 NIC NIC

IP Address 192.168.50.129 192.168.50.94 192.168.50.65 192.168.50.66 192.168.50.133 192.168.50.110 192.168.50.130 192.168.50.134 192.168.50.137 192.168.50.62 192.168.50.1 192.168.50.2 192.168.50.97 192.168.50.98 192.168.50.138 192.168.50.126 192.168.50.113 192.168.50.114

Subnet Mask 255.255.255.252 255.255.255.224 255.255.255.224 255.255.255.224 255.255.255.252 255.255.255.240 255.255.255.252 255.255.255.252 255.255.255.252 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.192 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.252 255.255.255.240 255.255.255.240 255.255.255.240

Default Gateway N/A N/A 192.168.50.94 192.168.50.94 N/A N/A N/A N/A N/A N/A 192.168.50.62 192.168.50.62 192.168.50.110 192.168.50.110 N/A N/A 192.168.50.126 192.168.50.126

Router Semarang HQ

SEM1 PC SEM2 PC YOG1 PC YOG2 PC Router Surabaya HQ SBY1 PC SBY2 PC

Router Jakarta HQ : Serial 0/0/0 JKT-SEM (192.168.50.129, Subnet Mask 255.255.255.252)

menghubungkan Router Jakarta HQ dengan Router Semarang HQ, sehingga tidak memiliki Default Gateway. Fa 0/0 (192.168.50.94 (Default Gateway Host JKT1-PC & JKT2-PC), Subnet Mask 255.255.255.224) menghubungkan langsung Router Jakarta HQ dengan Host di bawahnya.

15

4/15/2012 12:37 PM

JKT1-PC Host Address JKT1-PC (192.168.50.65, Subnet Mask 255.255.255.224) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Jakarta HQ (192.168.50.94).

JKT2-PC Host Address JKT2-PC (192.168.50.66, Subnet Mask 255.255.255.224) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Jakarta HQ (192.168.50.94).

Router Yogyakarta HQ Serial 0/0/0 YOG-SEM (192.168.50.133, Subnet Mask 255.255.255.252)

menghubungkan Router Yogyakarta HQ dengan Router Semarang HQ sehingga tidak memiliki Default Gateway. Fa 0/0 (192.168.50.110 (Default Gateway Host YOG1-PC & YOG2-PC), Subnet Mask 255.255.255.240) menghubungkan langsung Router Yogyakarta HQ dengan Host di bawahnya. Router Semarang HQ Serial 0/0/0 SEM-JKT (192.168.50.130, Subnet Mask 255.255.255.252)

menghubungkan Router Semarang HQ dan Router Jakarta HQ sehingga tidak memiliki Default Gateway. Serial 0/0/1 SEM-YOG (192.168.50.134, Subnet Mask 255.255.255.252)

menghubungkan Router Semarang HQ dan Router Yogyakarta HQ sehingga tidak memiliki Default Gateway. Serial 0/1/0 SEM-SBY (192.168.50.137, Subnet Mask 255.255.255.252)

menghubungkan Router Semarang HQ dan Router Surabaya HQ sehingga tidak memiliki Default Gateway.

16

4/15/2012 12:37 PM

Fa 0/0 (192.168.50.62 (Default Gateway Host SEM1-PC & SEM2-PC), Subnet Mask 255.255.255.192) menghubungkan langsung Router Semarang HQ dengan Host di bawahnya. SEM1-PC Host Address SEM1-PC (192.168.50.1, Subnet Mask 255.255.255.192) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Semarang HQ (192.168.50.62). SEM2-PC Host Address SEM2-PC (192.168.50.2, Subnet Mask 255.255.255.192) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Semarang HQ (192.168.50.62). YOG1-PC Host Address YOG1-PC (192.168.50.97, Subnet Mask 255.255.255.240) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Yogyakarta HQ (192.168.50.110). YOG2-PC Host Address YOG2-PC (192.168.50.98, Subnet Mask 255.255.255.240) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Yogyakarta HQ (192.168.50.110). Router Surabaya HQ Serial 0/0/0 SBY-SEM (192.168.50.138, Subnet Mask 255.255.255.252)

menghubungkan Router Surabaya HQ dan Router Semarang HQ sehingga tidak memiliki Default Gateway. Fa 0/0 (192.168.50.126, Subnet Mask 255.255.255.240) menghubungkan langsung Router Surabaya HQ dengan Host di bawahnya.

17

4/15/2012 12:37 PM

SBY1-PC Host Address SBY1-PC (192.168.50.113, Subnet Mask 255.255.255.240) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Surabaya HQ (192.168.50.126).

SBY2-PC Host Address SBY1-PC (192.168.50.114, Subnet Mask 255.255.255.240) terhubung langsung (directly connected) dengan Default Gateway Fa 0/0 Router Surabaya HQ (192.168.50.126).

18

4/15/2012 12:37 PM

Uji/verifikasi koneksi dengan PING :

Ping dari SEM1-PC ke SEM2-PC : (1 Router Semarang HQ) Successfull

Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.50.2 Pinging 192.168.50.2 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.2: 192.168.50.2: 192.168.50.2: 192.168.50.2: bytes=32 bytes=32 bytes=32 bytes=32 time=80ms time=40ms time=40ms time=40ms TTL=128 TTL=128 TTL=128 TTL=128

Ping statistics for 192.168.50.2: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 40ms, Maximum = 80ms, Average = 50ms PC>

Ping dari JKT1-PC ke JKT2-PC : (1 Router Jakarta HQ) Successfull

Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.50.66 Pinging 192.168.50.66 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.66: 192.168.50.66: 192.168.50.66: 192.168.50.66: bytes=32 bytes=32 bytes=32 bytes=32 time=80ms time=40ms time=40ms time=40ms TTL=128 TTL=128 TTL=128 TTL=128

Ping statistics for 192.168.50.66: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 40ms, Maximum = 80ms, Average = 50ms PC>

Ping dari YOG1-PC ke YOG-2 PC : (1 Router Yogyakarta HQ) Successfull Packet Tracer PC Command Line 1.0
PC>ping 192.168.50.98 Pinging 192.168.50.98 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.98: 192.168.50.98: 192.168.50.98: 192.168.50.98: bytes=32 bytes=32 bytes=32 bytes=32 time=90ms time=40ms time=40ms time=20ms TTL=128 TTL=128 TTL=128 TTL=128

Ping statistics for 192.168.50.98: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 20ms, Maximum = 90ms, Average = 47ms PC>

19

4/15/2012 12:37 PM

Ping dari SBY1-PC ke SBY-2 PC : (1 Router Surabaya HQ) Successfull

Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.50.114 Pinging 192.168.50.114 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.114: 192.168.50.114: 192.168.50.114: 192.168.50.114: bytes=32 bytes=32 bytes=32 bytes=32 time=60ms time=40ms time=40ms time=30ms TTL=128 TTL=128 TTL=128 TTL=128

Ping statistics for 192.168.50.114: Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss), Approximate round trip times in milli-seconds: Minimum = 30ms, Maximum = 60ms, Average = 42ms PC>

Ping dari JKT1-PC ke SEM-1 PC : (Beda Router, Jakarta HQ - Semarang HQ) Unreachabe
Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.50.1 Pinging 192.168.50.1 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.94: 192.168.50.94: 192.168.50.94: 192.168.50.94: Destination Destination Destination Destination host host host host unreachable. unreachable. unreachable. unreachable.

Ping statistics for 192.168.50.1: Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss), PC>

Ping dari SEM1-PC ke SBY-1 PC : (Beda Router, Semarang HQ - Surabaya HQ) Unreachable
Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.50.113 Pinging 192.168.50.1 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.62: 192.168.50.62: 192.168.50.62: 192.168.50.62: Destination Destination Destination Destination host host host host unreachable. unreachable. unreachable. unreachable.

Ping statistics for 192.168.50.113: Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss), PC>

20

4/15/2012 12:37 PM

Ping dari YOG1-PC ke SEM-1 PC : (Beda Router, Yogyakarta HQ Semarang HQ) Unreachable
Packet Tracer PC Command Line 1.0 PC>ping 192.168.50.1 Pinging 192.168.50.1 with 32 bytes of data: Reply Reply Reply Reply from from from from 192.168.50.110: 192.168.50.110: 192.168.50.110: 192.168.50.110: Destination Destination Destination Destination host host host host unreachable. unreachable. unreachable. unreachable.

Ping statistics for 192.168.50.1: Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss), PC>

Ping antar Host dalam Router yang sama hasilnya akan Succesfull karena 2 Host Directly Connected (memiliki Default Gateway Fa yang sama). Ping antar Router hasilnya akan Unreachable (Fa/Default Gateway akan melaporkan Unreachable karena Routing Serial (Routing Static/Routing Dynamic) untuk komunikasi antar Router belum ditentukan sehingga PING akan berhenti karena tidak tahu jalan yang harus dilalui untuk menemukan IP Address tujuan PING tersebut.

21

4/15/2012 12:37 PM

4. Jawaban Pertanyaan
Tugas 2 : Standard Subnetting a. Apakah blok IP Address yang diberikan cukup untuk membagi alamat bagi semua Host yang ada dalam Topologi yang diberikan? Jawab : Belum cukup, IP yang diberikan adalah 192.168.50.0/24, yang berarti dapat memberikan IP Address sebanyak 8 bit = 28 = 256, sedangkan dengan Standard Subnetting IP Address yang dibutuhkan sampai dengan 192.168.51.191 (256+191 = 447 > 256).

b. Lakukan analisis terhadap hasil Subnetting, amati apakah sudah optimal, jelaskan! Jawab : Kurang optimal, pemberian alamat yang tidak efisien karena terlalu banyak IP Address yang tidak terpakai. Misalnya untuk IP WAN yang membutuhkan hanya 2 Host Address, tetapi dengan Standard Subnetting memberikan 62 Host Address yang berarti 62-2 = 60 Host Address tidak terpakai.

Tugas 3 : VLSM & IP Assignment a. Apakah blok alamat IP Address yang diberikan cukup untuk memberikan alamat bagi semua Host yang ada dalam Topologi yang diberikan? Jawab : Sudah cukup, IP Address yang diberikan adalah 192.168.50.0/24 yang berarti dapat memberikan IP Address sebanyak 8 bit = 28 = 256, sedangkan dengan VLSM IP Address yang dibutuhkan sampai dengan 192.168.50.139 (139 < 256). b. Lakukan analisis terhadap hasil Subnetting, amati apakah sudah optimal, jelaskan! Bandingkan dengan hasil Standard Subnetting, seberapa besar efisiensi IP yang diberikan? Jawab : Cukup optimal, pemberian alamat cukup efisien karena sedikit IP Address yang tidak tepakai, IP Address Host yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan dengan pengalamatan menggunakan Standard Subnetting.

22

4/15/2012 12:37 PM

Tugas 4 : IP Assignment pada Topologi yang diberikan a. Network mana sajakah paket PING successful dan network mana sajakah paket PING failed? Jawab : Ping yang Succesfull adalah ping antar PC dalam satu Router karena telah terhubung langsung (directly connected) melalui Fast Ethernet Router, sedangkan Ping antar PC berlainan Router masih Unreachable karena Routing (static/dynamic) belum dikonfigurasi (jalan keluar masuk antar router melewati WAN belum ditentukan/dikonfigurasi).

b. Lakukan analisis terhadap proses tersebut, bagaimana agar semua network terhubung /terconnect, jelaskan! Jawab : Agar semua Network terhubung, yang harus dilakukan antara lain : 1. Pastikan semua piranti terhubung (Host, Router, Switch, dll) dan dalam keadaan ON. 2. Pada Host, konfigurasi IP Address, Default Gateway-nya (IP Fast Ethernet Router yang terhubung dengan Host tersebut). 3. Switch berfungsi sebagai penghubung saja, tidak perlu dilakukan konfigurasi. 4. Pada Router, konfigurasi IP Address (Broadcast Address/Default Gateway Host) serta Serial penghubung antar Router (WAN). 5. Routing (Static/Dynamic) yaitu menentukan jalan keluar masuk antar Router (WAN, melalui Serial antar Router) yang belum dilakukan di praktikum ini.

23

4/15/2012 12:37 PM

5. Kesimpulan

a. Dalam IP Addressing : 1. Host IP Address adalah Address desimal (biner) sebuah Host. 2. Subnet Mask adalah nilai desimal (biner) yang digunakan untuk

membatasi/membagi alokasi jumlah Host dan Subnet sebuah Network dengan Prefik-nya . 3. Jumlah bit Subnet adalah banyaknya binari 1 pada oktet setelah oktet Kelas IP Address. (misal IP Address kelas B dengan Subnet Mask 255.255.255.0 maka jumlah Subnet bit adalah jumlah bit mulai oktet ke-3, yaitu 8 bit. 4. Jumlah Subnet = Total Subnet = Banyak Subnet = 2Jumlah bit Subnet. 5. Jumlah bit Host per-Subnet adalah banyaknya bit 0 yang dimiliki sebuah Subnet = Jumlah bit range Host - Jumlah bit Subnet. 6. Jumlah Usable Hosts per Subnet = 2Jumlah bit Host per Subnet - 2 (1 digunakan untuk Subnet/Network Address, 1 lagi digunakan untuk Broadcast Address). 7. IP Address untuk Host pertama adalah IP Host pertama = IP setelah Subnet Address. 8. IP Address untuk Host terakhir adalah IP Host terakhir sebelum Broadcast Address-nya. 9. Broadcast Address adalah IP Address setelah Host terakhir dalam

Subnet/Network Address-nya. b. Metode pengalamatan Standard Subnetting, mengakibatkan terlalu banyak IP Address yang tidak terpakai, karena metode ini semua Subnet diberikan alokasi IP Address (dinaikkan menjadi 2n)yang sama sebanyak IP Address pada Subnet dengan Jumlah Host terbanyak. c. Dengan VLSM (Variable Length Subnet Mask) memberikan keuntungan efisiensi penggunaan Alamat IP Address dibanding Standard Subnetting. Metode VLSM menaikkan jumlah IP Address menjadi 2n berdasarkan jumlah Host Subnet sendiri.

24

4/15/2012 12:37 PM

d. Perbedaan Standard Subnetting dengan VLSM adalah pada Standard Subnetting memberikan alokasi IP Address yang sama (di-naikkan menjadi 2n) untuk semua Subnet sebanyak IP Address pada Subnet dengan Jumlah Host terbanyak, sedangkan VLSM memberikan alokasi IP Address (di-naikkan menjadi 2n) berdasarkan jumlah Host tiap Subnetnya sendiri. e. Tujuan dinaikkannya jumlah Host menjadi 2n adalah untuk Scalability, Upgradeable (penambahan jumlah Host pada sebuah Subnet). f. Metode Pengalamatan dengan Standard Subnetting membutuhkan IP Address sampai 192.168.51.191, sedangkan VLSM cukup sampai 192.18.50.139. g. Untuk menghubungkan Host dengan Router adalah dengan meng-konfigurasi Default Gateway (IP Address Fast Ethernet Router) pada Host. h. Switch berguna sebagai penerus/penghubung saja antara Router,Host,Switch, Switch tidak perlu konfigurasi. i. Serial-serial, Fast Ethernet dalam satu Router telah terhubung secara langsung (directly connected). j. Setiap Subnet akan menempati tepat 1 Fast Ethernet, masing-masing Subnet dalam 1 Network Address bisa menempati Fast Ethernet dalam Router yang sama maupun Router yang berbeda. k. Serial digunakan untuk penghubung antar Router. l. Untuk koneksi antar Router, diperlukan konfigurasi serial antar Router (Routing WAN), ada 2 cara yaitu Routing Static dan Routing Dynamic yang belum dilakukan di praktikum ini.

25

4/15/2012 12:37 PM

6. Daftar Pustaka

26