Anda di halaman 1dari 12

SKENARIO 2

PUCAT
Seorang anak perempuan berusia 5 tahun dibawa ibunya ke RS YARSI dengan keluhan pucat sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan disertai dengan perut yang terlihat membuncit, pertumbuhan badan lambat dan nafsu makan menurun. Pasien sudah beberapa kali dibawa berobat ke Puskesmas tapi belum ada perbaikan. Pada pemeriksaan fisik terdapat facies cooley, konjungtiva pucat, sklera ikterik. Pada pemeriksaan abdomen : hepar teraba 3 cm di bawah arkus costarum dan 4 cm di bawah prosesus xipoideus, limpa Schuffner II Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 7 g/dl, hematokrit 23 vol %, sediaan apus darah tepi mikrositosis hipokromik, anisopoikilositosis dan adanya sel target. Pada hasil analisis Hb, anak tersebut didiagnosis menderita thalassemia , orangtua disarankan untuk melakukan pemeriksaan darah dan konsultasi genetik.

KATA-KATA SULIT
Facies Cooley : gejala pada Thalassemia berupa menonjolnya dahi, tulang pipi dan dagu. Limpa Shuffner : Pemgukuran untk pembesaran linfa Anisopoikilositosis : Ketidaksamaan bentuk dan ukuran eritrosit dibandingkan dengan limfosit terkecil. Sklera Ikterik : kelainan pada bagian sklera di mata berupa dar putih berwarna kuning Arcus Costarum : Permukaan pada costa iga yang menempel pada sternum bagian inferior

BRAINSTORMING
1. Mengapa timbul gejala klinik? Mutasi gen menyebabkan kesalahan ekspresi gen yang menyebabkan salah ttranslasi dari asam amino yang menyebabkan gejala-gejala klinik tersebut. 2. Mengapa pada Thalassemia terdapat anisopoikilositosis? Karena salah penerjemahan rantai globin itu sendiri sehingga mambuat sintesis dari hemoglobin juga mengalami kelainan yang mmbuat eritrosit-eritrosit menjadi bentuk yang berbeda-beda. 3. Mengapa diperlukan konsultasi genetik? Untuk pencegahan dan penegakan diagnosis dari Thalassemia. 4. Mengapa mengganggu nafsu makan, pertumbuhan dan bisa membuncit? Untuk gangguan nafsu makan itu sendiri, karena terjadi gangguan fisiologis dari tubuh sang penderita disebabkan keabnormalan protein di dalam eritrosit. Pertumbuhn terganggu karena globin-globin yang diperlukan untuk pertumbuhan terganggu, padahal protein itu berguna untuk pertumbuhan badan kita. Perutnya membuncit disebabkan pembesaran dari limfa karena terlalu banyaknya destruksi eritrosit.

HIPOTESA
Thalassemia disebabkan kelainan genetik berupa mutasi gen, pada pembentukan globin. Hal ini menyebabkan timbul gejala klinik. Sehingga terdapat perubahan pada morfologi, jumlah dan fungsi eritrosit.

SASARAN BELAJAR
LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Globin LO. 1.1. LO. 1.2. LO. 1.3. LO. 1.4. Definisi Globin Klasifikasi Globin ( dan tipe-tipe Hb) Sintesis Globin Destruksi Globin

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Thalassemia LO. 2.1. LO. 2.2. LO. 2.3. LO. 2.4. LO. 2.5. LO. 2.6. LO. 2.7. LO. 2.8. LO. 2.9. Definisi dan Epidemiologi Thalassemia Klasifikasi Thalassemia Etiologi Thalassemia Patogenesis Thalassemia Pemeriksaan Thalassemia Diagnosis dan Diagnosis Banding Thalassemia Penatalaksanaan Thalassemia Pencegahan Thalassemia Prognosis Thalassemia

LO. 2.10. Prognosis Thalassemia LO. 2.11. Komplikasi Thalassemia LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Tentang Darah dalam Islam

LI. 1. Memahami dan Menjelaskan Globin LO. 1.1. Definisi Globin

protein tidak berwarna terdiri dari rantai alfa dan beta yang diperoleh dengan menghapus heme dari hemoglobin, yang membawa senyawa oksigen dalam sel darah merah

LO. 1.2.

Klasifikasi Globin ( dan tipe-tipe Hb)

Globin terdiri atas 2 pasang rantai polipeptida yang berbeda, beberapa jenis hemoglobin yang dapat dijumpai: Pada orang dewasa: HbA (96%), terdiri atas 2 pasang rantai globin dan beta (22) Hb A2 (2,5%), terdiri atas 2 pasang rantai alfa dan delta (22) Pada fetus: HbF (predominasi), terdiri atas 2 pasang rantai globin alfa dan gamma (22) Pada saat dilahirkan HbF terdiri atas rantai globin alfa dan Ggamma (2G2) dan alfa dan Agamma (2A2), dimana kedua rantai globin gamma berbeda pada asam amino di posisi 136 yaitu glisin pada G dan alanin pada A Pada embrio: Hb Gower 1, terdiri atas rantai globbin zeta dan epsilon (22) Hb Gower 2, terdiri atas rantai globin alfa dan epsilon (22) Hb Portland, terdiri atas rantai globin zeta dan gamma (22), sebelum minggu ke 8 intrauterin. Semasa tahap fetus terdapat perubahan produksi rantai globin dari rantai zeta () ke rantai alfa () dan dari rantai epsilon () ke rantai gamma (), diikuti dengan produksi rantai beta () dan rantai delta () saat kelahiran.

Chromosome #11
5' Globin Genes : Chains Synthesized Hb types : G G A 2 2 2 2 (Hb-F) Fetus A 2 2 2 2 (Hb-A2) (Hb-A) Adult G A 3'

Chromosome #16
5' Globin Genes : Chains Synthesized Hb types : 2 2 (Gower-I) 2 2 (Portland) Embryo 2 2 (Gower-II) 2 1 2 1 1 3'

LO. 1.3.

Sintesis Globin

LO. 1.4.

Destruksi Globin
Eritrosit hemolisis atau proses penuaan Hemoglobin Globin Asam Amino Pool protein Disimpan/digunakan lagi

LI. 2. Memahami dan Menjelaskan Thalassemia LO. 2.1. Definisi dan Epidemiologi Thalassemia

Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah mudah rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari). Akibatnya penderita thalasemia akan mengalami gejala anemia diantaranya pusing, muka pucat, badan sering lemas, sukar tidur, nafsu makan hilang, dan infeksi berulang. Thalasemia terjadi akibat ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Thalasemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang

merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin. Thalasemia adalah penyakit yang sifatnya diturunkan. Penyakit ini, merupakan penyakit kelainan pembentukan sel darah merah.

Epidemiologi Ditemukan pertama kali secara bersamaan di Amerika Serikat dan Itali tahun 19251927. Kata talasemia dikaitkan dengan penduduk Mediterania, dalam bahasa Yunani Thalasa berarti laut.

Italia: 10% Yunani: 5-10%

Cina: 2% India: 1-5%

Negro:1% Asia Tenggara: 5%

LO. 2.2.
adalah :

Klasifikasi Thalassemia

Thalasemia digolongkan berdasarkan rantai asam amino yang terkena 2 jenis yang utama

1. Thalasemia- (melibatkan rantai alfa) Alfa Thalasemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa 1 gen). Akibat berkurangnya (defisiensi parsial) (thalassemia-+) atau tidak diproduksi sama sekali defisiensi total) (thalassemia-0) produksi rantai globin- 2. Thalasemia- (melibatkan rantai beta) Beta Thalasemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara. Akibat berkurangnya rantai globin- (thalassemia-+) atau tidak diproduksi sama sekali rantai globin- (thalassemia-0) 3. Thalassemia- Terjadi akibat berkurangnya atau tidak diproduksinya kedua rantai- dan rantai-. Hal yang sama terjadi pada thalassemia-, dan thalassemia- 4. Heterozigot ganda thalassemia atau dengan varian hemoglobin thalassemik: Contohnya, thalassemia-/HbE: diwarisi dari salah satu orang tua yang pembawa sifatthalassemia , dan yang lainnya adalah pembawa sifat HbE

Secara umum, terdapat 3 jenis thalasemia yaitu : 1. Thalasemia Mayor, karena sifat sifat gen dominan. Thalassemia major adalah bentuk homosigot dari thalassemia beta yang disertai anemia berat denag segala konsekuensinya. Gambaran kliniknya dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu: a. Yang mendapat transfusi baik (well transfused) sebagai akibat pemberian hipertransfusi maka produksi HbF dan hiperplasia eritroid menurun sehingga anak tumbuh normal sampai dekade ke 4-5. Setelah itu timbul gejala iron overload dan penderita meninggal karena diabetes melitus atau sirosis hati. b. Yang tidak mendapat transfusi yang baik maka timbul anemia yang khas, yaitu Cooleys anemia. Gejala mulai umur 3-6 bulan, pucat, anemia, kurus, hepatosplenomegali dan ikterus ringan. Gangguan pada tulang: thalassemic face Rontgen tulang tengkorak: hair on end appearance Gangguan pertumbuhan (kerdil) Gejala iron overload: pigmentasi kulit, diabetes melitus, sirosis hati atau gonadal failure 2. Thalasemia Minor, si individu hanya membawa gen penyakit thalasemia, namun individu hidup normal, tanda-tanda penyakit thalasemia tidak muncul. Walau thalasemia minor tak bermasalah, namun bila ia menikah dengan thalasemia minor juga akan terjadi masalah. Kemungkinan 25% anak mereka menerita thalasemia mayor. Pada garis keturunan pasangan ini akan muncul penyakit thalasemia mayor dengan berbagai ragam keluhan. Seperti anak menjadi anemia, lemas, loyo dan sering mengalami

pendarahan.Thalasemia minor sudah ada sejak lahir dan akan tetap ada di sepanjang hidup penderitanya, tapi tidak memerlukan transfusi darah di sepanjang hidupnya. 3. Thalassemia Intermedia Dijumpai: Anemia sedang (Hb. 7-10 g/dl) oleh karena itu tidak memerlukan transfusi Secara genetik bersifat beraneka ragam terdiri atas:

Thalassemia beta homosigot dengan defek sintesis rantai beta tidak begitu berat Bentuk heterosigot: kombinasi thalassemia beta trait dengan HbE dan Hb Lepore Koeksistensi bersama thalassemia alfa trait sehingga ekses rantai alfa berkurang Gejala klinik menyerupai thalassema major dengan deformitas tulang, hepatosplenomegali, iron overload terjadi setelah dewasa Gambaran hematologik sama dengan thalassemia major

LO. 2.3.

Etiologi Thalassemia

Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.

LO. 2.4.

Patogenesis Thalassemia

10

LO. 2.5.

Gejala Klinis Thalassemia

LO. 2.6.

Pemeriksaan Thalassemia

LO. 2.7.

Diagnosis dan Diagnosis Banding Thalassemia

LO. 2.8.

Penatalaksanaan Thalassemia

LO. 2.9.

Pencegahan Thalassemia

LO. 2.10. Prognosis Thalassemia

LO. 2.11. Komplikasi Thalassemia

LI. 3. Memahami dan Menjelaskan Tentang Darah dalam Islam

DAFTAR PUSTAKA
http://66.197.58.78/thalassemia_minor_article_4.htm http://www.bmj.com/content/314/7095/1675.full http://www.artikata.com/arti-80600-globin.html http://books.google.co.id/books?id=N78JAQDz9g8C&pg=PA62&lpg=PA62&dq=globi n+adalah&source=bl&ots=dF5iwGUag8&sig=70_6wsoQEgbAm4D2ysVSez2O3Jg&hl=i d&ei=KfOxTtS3E4ayrAfTsaSrDg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0C BYQ6AEwADgK#v=onepage&q=globin%20adalah&f=false. Firmansyah R, et all. Mudah dan Aktif Belajar Biologi, hal 62. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2063/3/08E00848.pdf.txt
11

http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/10DiagnostikThalassemia110.pdf/10Diagnosti kThalassemia110.html

12

Anda mungkin juga menyukai