Anda di halaman 1dari 6

POAC

(Planning, Organizing, Actuating, Controling)


A. Perencanaan (Planning) 1. Pengertian Rencana adalah suatu arah tindakan yang sudah di tentukan terlebih dahulu. Dari perencanaan ini akan mengungkapkan tujuan-tujuan keorganisasian dan kegiatan-kegiatan yang diperlukan guna merncapai tujuan. Perencanaan merupakan starting point dari aktivitas manajerial. Karena bagaimanapun sempurnanya suatu aktivitas manajemen tetap membutuhkan sebuah perencanaan. Perencanaan atau planning sebagai formulasi tindakan untuk masa depan diarahkan pada tujuan yang akan dicapai oleh organisasi. Pada tahapan ini bila tidak ditampilkan sebuah konsistensi, maka hasilnya juga akan tidak sesuaio dengan keinginan. Menurut James S.F Store mendefinisikan perencanaan adalah sebuah prses untuk menyusun dalam meraih perencanaan tujuan tersebut. Sedangkan menurut Mary Robins, petrencanaan adalah suatu proses yang melibatkan penentuan sasaran dan tujuan organisasi, menyusun strategi menyeluruh untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan mengembangkan hierarki rencana secara komprehensif untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan. 2. Kriteria efektifitas Kriteria efektif dengan 5 W 1 H: 1) Apa (What)? 2) Kapan (When)? 3) Siapa (Who)? 4) Di mana (Where)? 5) Mengapa (Why)? 6) Bagaimana(How)? 3. Manfaat perencanaan a. Dapat memberikan batasan tujuan b. Menghindari penggunaan secara sporadis sumber daya insani dan menghindari pula benturan diantara aktivitas yang tumpang tindih. c. Dapat melakukan prediksi dan antisipasi mengenai berbagai problema dan merupakan persiapan dini untuk memecahkan masalah. = Tujuannya = Waktunya = Tenaga kerjanya = Tempatnya = Keperluannya = Cara kerjenya

d. Dapat melakukan pengorganisasian dan penghematan waktu dan pengelolaannya secara baik. e. Membantu menghemat fasilitas dan kemampuan insani serta materiil yang ada. f. Merangkai dan mengurutkan tahapan-tahapan pelaksanaan sehingga akan menghasilkan program yang terpadu dan sempurna. 4. Fungsi planning meliputi: a. Intepretasi (penjelasan, uraian, jabarkan) b. Frocasting (rencana, dikira-kira, ramalkan) c. Koordinasi (hubungan timbal balik, singkron) d. Ekonomis (hemat) e. Pedoman (patokan) f. Kepastian (pasti, bukan coba-coba) g. Preventive control (alat kontrol, penilaian, alat ukur) 5. Prinsip-prinsip planning a. Contributeir (membantu, menerangkan) b. Primacy aktivity (utama, pertama, awalan) c. Pervasivitas (mencakupi, menyeluruh) d. Alternative (pilihan-pilihan) e. Efficency (penghematan dan kerapian) f. Limiting factor (terang, jelas dan tidak bertele-tele) g. Pleksibilitas (disesuaikan) h. Strategis (siasat, strategi) B. Pengorganisasian (Organizing) 1. Pengetian Pengorganisasian adalah seluruh proses pengelompokkan orang-orang, alatalat, tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Definisi tersebut menunjukan, bahwa pengorganisasian merupakan langkah pertama kearah pelaksanaan rencana yang telah tersusun sebelumnya. Dengan demikian adalah suatu hal yang logis pula apabila pengorganisasian dalam sebuah kegiatan akan menghasilkansebuah organisasi yang dapat digerakkan sebagi suatu kesatuan yang kuat.

2. Unsur Pokok Pengorganisasian a. Kelompok Kerja b. Kerja sama c. Tujuan bersama 3. Tujuan Pengorganisasian a. Membagi kegiatan-kegiatan menjadi divisi-divisi dan tugas-tugas yang terperinci dan spesifik. b. Membagi kegiatan serta tanggung jawab yang berkaitan dengan masing-masing jabatan atau tugas dakwah. c. Mengoordinasikan berbagai tugas organisasi. d. Mengelompokkan pekerjaan kedalam unit-unit. e. Menetapkan garis-garis wewenang formal. f. Mengalokasikan dan memberikan sumber daya organisasi g. Dapat menyalurkan kegiatan-kegiatan secara logis dan sitematis. 4. Fungsi Pengorganisasian a. Mengatur kerjaserta kerja sama yang sebaik-baiknya b. Mencegah kelambatan-kelambatan kerja serta kesulitan kerja c. Menentukan pedoman-pedoman kerja 5. Prinsip Pengorganisasian a. Perumusan Tujuan (The Obyective/pedoman kegiatan) b. Pembagian Kerja (Homogenetise Assingment/penempatan, efesiensi kerja) c. Pelimpahan Wewenang (delegation of authority/tindakan untuk penyempurnaan tujuan) d. Jenjang Bertangga (hierarchie/tingakatan wewenang, unit kerja) e. Kesatuan Komando (unityof command/penanggung jawab tugas, perintah pimpinan) f. Batasan kemampuan pengawasan (span of control/batas pimpinan mengoreksi bawahan) C. Penggerakan (Actuating) 1. Pengertian Actuating secara literatur berarti menggerakkan atau memulai bertindak. Untuk melaksanakan secara fisik hasil perencanaan (planning) dan organisasi

(organizing) maka perlu diadakan tindakan-tindakan kegiatan yaitu actuating (penggerakan) pelaksanaan. George R. Terry mengatakan bahwa actuating adalah menempatkan semua anggota dar kelompok ahar kerja secara sadar untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sesuai dengan perencanan dan pola organisasi. Menurut Prof. Dr. H. Arifin Abdurrachman, MPA menyatakan bahwa penggerakan adalah kegiatan manajement untuk membuat orang-orang lain suka dan dapat bekerja. Sedangkan Dr. Sondang P. Siagian, MPA merumuskan bahwa penggerakan (motivating) adalah keseluruhan proses pemberian mitif bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa, sehingga mereka mau bekerja dengan ihklas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efesien dan ekonomis. 2. Sasaran dan Tujuan penggerakan Sasaran penggerakan adalah untuk mendapatkan ketaatkan disiplin, kepatuhan dan kesediaan dari orang-orang lain untuk menyelesaikan tugas yang dipercayakan kepadanya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan pedoman yang diberikan. Tujuan penggerakan adalah supaya manajemen berhasil secara efektif dan efesien. 3. Fungsi Penggerakan 1) Komunikasi (berbicara dengan bawahan) 2) Human Relations (memperhatikan nasib bawahan) 3) Leadership (kepemimpinan, kemampuan mengambil keputusan yang tepat) 4) Pengembangan Eksekutif (kemandirian bawahan dalam keputusan kerja) 5) Pengembangan Rasa Tanggung. 6) Pemberian komando (memberikan perintah, instruksi dan memberikan teguran dan memberi tujuan) 7) Pemilihan Moral dan Disiplin 4. Faktor-Faktor Penggerakan a. memperlakukan manusia dengan sebaik-baiknya b. mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia c. menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi d. menghargai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna e. mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih f. memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup

g. memberikan dorongan untuk mengembnagkan potensi dirinya D. Pengawasan (Controling) 1. Pengertian Prof. Dr. Arifin abdurracman pengawasan adalah proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Sedangkan menurut Drs. M. Manulang pengawasan dapat diartikan sebagai proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. 2. Fungsi Pengawasan 1) Mencegah penyimpangan-penyimpangan 2) Memperbaiki kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan dan menindak

penyalahgunaan serta penyelewengan 3) Mendinamisasi organisasi serta segenap kegiatan manajemen 4) Mempertebal rasa tanggung jawab 5) Mendidik pegawai atau pelaksanas 3. Sasaran dan Tujuan Pengawasan Sasaran pengawasan adalah pencegahan dan perbaikan penyelewenganpenyelewengan, kesalahan-kesalahan, perbedaan-perbedaan, ketidaksesuaian,

penyimpangan-penyimpangan, penyalahgunaan, kesimpangsiuran dan kelemahankelemahan dari suatu pelaksanaan tugas dan wewenang. Tujuan utama pengawasan adalah untuk membuat segenap kegiatan-kegiatan manajemen dinamis dan berhasil secara efektif dan efesien. 4. Macam-Macam Pengawasan a. Dari sisi objek 1) Pengawasan di bidang penjualan 2) Pengawasan di bidang keuangan dan pembiayaan 3) Pengawasan di bidang material dan perbekalan 4) Pengawasan di bidang personalia 5) Pengawasan di bidang kualitas atau mutu 6) Pengawasan di bidang produksi

7) Pengawasan di bidang anggaran belanja dan pendapatan b. Dari sisi subjek 1) Pengawasan internal 2) Pengawasan eksternal 3) Pengawasan informal 4) Pengawasan managerial 5) Pengawasan staf c. Dari segi waktu 1) Pengawasan perventif (pencegahan) 2) Pengawasan improses (memperbaiki kesalahan) d. Dari segi lain 1) Pengawasan umum (keseluruhan kegiatan) 2) Pengawasan khusus (pada bidang tertentu saja) 3) Pengawasan langsung (ditempat berlangsung/on the spot) 4) Pengawasan tidak langsung (kontrol mekanis) 5) Pengawasan mendadak (diluar program, tiba-tiba/In Cognito) 6) Pengawasan teratur (tersusun, periodik dan berkala) 7) Pengawasan terus menerus (tanpa henti/contineu control)

Anda mungkin juga menyukai