Anda di halaman 1dari 9

ARSITEKTUR TUMBUHAN

Daun Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii) Nama Anggota : 1. Nabilla Khalida A 2. Alamsyah Elang N. H Kelas : Biologi_B (24020111130052) (24020111140075)

I.

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi :Magnoliophyta Kelas :Liliopsida Ordo :Alismatales Famili :Araceae Genus :Anthurium Spesies : Anthurium plowmanii

II.

Deskripsi

Daun tumbuhan Gelombang Cinta atau Anthurium plowmanii merupakan daun yang tidak lengkap. Menurut Gembong (2007), daun yang lengkap mempunyai pelepah daun, tangkai daun, dan helaian daun. Daun gelombang cinta hanya memiliki tangkai dan helaian daun saja. Daun ini termasuk daun tunggal, karena di dalam satu nodus hanya terdapat 1 daun saja. Pertumbuhan daun tidak bergantung pada letaknya, maksudnya yaitu, tidak selalu daun yang paling bawah adalah daun yang tertua, karena pengukuran usia berdasarkan daun mana yang tumbuh terlebih dahulu. Letak daunya melingkar dari bawah ke atas. Daun memiliki beberapa sifat yang dapat dipakai sebagai identitas atau ciri khas. Sifat-sifat daun yang perlu mendapat perhatian adalah: 1. Bangunnya 2. Ujung (apex) 3. Pangkalan (basis) 4. Susunan tulang-tulangnya (nervatio) 5. Tepinya (margo) 6. Daging daunnya (intervenium) 7. Permukaan atas daun bawah daun 8. Warna 9. Cabang

III.

Sifat daun 1. Bangunnya

Bangun daun sendiri berbentuk lonjong lancip dan memanjang, karena panjang dan lebarnya memiliki perbandingan 2:1 sampai 3:1. Panjang daun terpanjang yaitu 70, 8 cm dan terlebar 31,7 cm. tebalnya sendiri yaitu 0,6 mm.

2. Ujung daun Ujung daun berbentuk meruncing ( acuminatus ) karena berbentuk sempit panjang dan runcing pada bagian ujung. Sampai membentuk bagian daun yang lurus.

3. Pangkal daun Pangkal daun merupakan gambaran gambaran pertemuan antara dua sisi helaian daun baik melalui pertemuan langsung atau tidak langsung. Tepi daunnya tidak bertemu yaitu dibatasi oleh terusan antara tangkai daun dan ibu tulang daun,

Untuk daun gelombang cinta ini, Pangkal daun berbentuk meruncing, karena menyempit dan runcing. 4. Susunan tulang daun Tulang daun berdasarkan besar kecilnya dibedakan dalam 3 macam, yaitu: a) Ibu tulang daun (costa), b) Tulang-tulang cabang (nervus lateralis), dan c) Urat-urat daun (vena).

Sumber : http://novi-biologi.blogspot.com

Bentuk tulang daun bermacam macam, antara lain menyirip, melengkung, menjari, dan sejajar. (a) Tulang Daun Menyirip Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip ikan. Contohnya adalah daun mangga, daun jambu, daun nangka. (b) Tulang Daun Menjari Bentuk tulang daun menjari seperti susunan jari-jari tangan. Contohnya adalah daun pepaya, daun singkong, dan daun jarak. (c) Tulang Daun Melengkung

Bentuk tulang daun melengkung seperti garis-garis lengkung. Ujung-ujung tulang daun melengkung terlihat menyatu. Contohnya adalah daun sirih dan daun genjer. (d) Tulang Daun Sejajar Bentuk tulang daun sejajar seperti garis-garis lurus yang sejajar. Contohnya adalah tebu dan semua jenis rumput. Daun gelombang cinta ini mempunyai struktur tulang daun yang menyirip, mempunyai satu ibu tulang daun dan kemudian diteruskan tulang tulang cabang selanjutnya urat daun. Tulang daun ( ibu tulang dan cabang tulang daun ) pada gelombang cinta sangat terlihat jelas, bersifat tebal dan menonjol pada helai daunya. Cabang tulang daun tumbuh tidak sampai ke ujung, diteruskan oleh urat daun yang tumbuh ke ujung. Cabang tulang berjumlah 18 pada setiap helai daunnya. Percabangan tulang daunya tidak sejajar. ibu tulang daun sebelum menyabang menjadi cabang tulang, mengalami pelebaran seperti gambar:

5. Tepi daun Tepi daunya bertoreh, dan berlekuk, lekukan menunjukkan panjang tepi yang tidak sama, walaupun pada satu daun. Lekukan pada daun mengakibatkan adanya lekukan ringan kedalam pada bagian tepinya.

6. Daging daun Daging daun (intervenum) ialah bagian daun yang terdapat di antara tulang-tulang daun dan urat-urat daun. Tebal atau tipisnya helaian daun, pada hakekatnya juga bergantung pada tebal tipisnya daging daunnya. Sifat ini dibedakan menjadi: 1) Tipis seperti selaput (membranaceus), 2) Seperti kertas (papyraceus atau chartaceus), tipis tetapi cukup tegar, misalnya pada belimbing manis (Averrhoa carambola L.) dan kersen (Muntingia carabula L. 3) Tipis lunak (herbaceus), 4) Seperti perkamen (perkamenteus), tipis tetapi cukup kaku, misalnya pada jambu air (Eugenia aquea), kepel (Stelechocarpus burahol), papaya (Carica papaya), jeruk nipis (Citrus aurantifolia). 5) Seperti kulit/belulang (coriaceus), yaitu jika helaian daun tebal dan kaku, misalya pada daun kuweni ( Mangifera odorata), jambu dersono (Syzygium malaccense),mangga (Mangifera indica), nangka (Artocarpus heterophyllus Lam), rambutan (Nephelium Lappaceum), duku (Lansium indicum Corr), durian (Durio zibethinus Murr), jambu biji (Psidium guajava L.), jambu mete (Anacardium occidentale L.). 6) Berdaging (carnosus), yaitu jika tebal dan berair.

Untuk tanaman anthurium ini Daging daunya bersifat seperti kulit, karena sifat daunya sendiri yang tebal dan kaku. 7. Permukaan daun Permukaan atas dan bawah daun mempunyai sifat yang sama yaitu licin. 8. Warna daun Daun tentunya memiliki warna yang khas. Pada umumnya berwarna hijau, namun ada juga beberapa daun yang memiliki warna merah, atau ungu. Untuk daun gelombang cinta pada umumnya berwarna hijau tua, tetapi pada kondisi tertentu, misalnya pada daun yang terletak di bawah daun lainya akan berwarna kekuningan karena intensitas cahaya yang diterima daun berkurang. Pada daun gelombang cinta yang kita amati, indeks warnanya adalah 336600.

9. Cabang Cabang pada daun gelombang cinta berbentuk silinder dengan diameter 1,9 cm dan panjangnya 13, 2 cm. pada bagian atasnya terdapat cekungan dengan kedalaman sekitar 0,4 mm

IV.

Pertumbuhan dan perkembangan Daun gelombang cinta hanya mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dari fase embrio mengalami perkembangan organ dan pertumbuhan dengan penambahan panjang seiring dengan bertambahnya usia daun. Dapat dilihat pada gambar berikut.

Pada dasarnya kita hanya bisa melihat pertambahan panjang saja yang menunjukkan adanya pertumbuhan. Dengan perbedaan panjang tersebut kita dapat menentukan usia daun, semakin panjang daun semakin tua usianya. Perbandingan luas daun termuda dan tertua Daun tua P = 70,8 cm l = 31,7 cm L daun muda = p x l = 2244,36 cm2 Ldaun tua = p x l = 736,32 cm2 Daun muda P = 41,6 cm l = 17,7 cm

Perbedaan inilah menunjukkan usia daun Pertumbuhan meristem

Daun gelombang cinta memiliki meristem, yaitu bagian yang mengalami pembelahan paling cepat, dan pengaruh utama pertumbuhan panjang. Pada meristem ini terdapat blastozone marjinal yang dapat mempengaruhi deferensiasi sel dan berdampak pada bentuk daun

Pada awalnya blastozone berada pada daerah tepi daun tetapi tidak di ujung. Karena blastozone hanya berada di tepi ujungnya tidak mengalami pembelahan dan bentuknya akan tetap, tetapi pada daerah yang diselimuti blastozone, maka akan terjadi pembelahan sel yang terus menerus dan berakibat kepada bentuk daun, bisa terlihat pada gambar sebelah kanan ujungnya masih sama tetapi bagian tepi berkembang dan bertambah panjang. Hal ini yang terjadi pada daun gelombang cinta.

Anda mungkin juga menyukai