Anda di halaman 1dari 2

NAMA KELAS NPM TUGAS DOSEN

: MEYSHA MEZA TIARA : A (SORE) : 110111100044 : PEMDA : ROSJIDI RANGGAWIDJADJA, S.H.

PEMBATALAN PERATURAN DAERAH


Dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda), Perda dibentuk dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah Propinsi/Kabupaten/Kota dan tugas pembantuan serta merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundang-

undangan yang lebih tinggi dengan memperhatikan ciri khas masing- masing daerah. Peraturan Daerah menyangkup seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi. Peraturan Daerah terdiri atas: Peraturan Daerah Provinsi, yang berlaku di provinsi tersebut. Peraturan Daerah Provinsi dibentuk oleh DPRD Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota, yang berlaku di kabupaten/kota tersebut. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dibentuk oleh DPRD Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota tidak subordinat terhadap Peraturan Daerah Provinsi. Akan tetapi tidak selamanya peraturan daerah berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang Pedoman Pembinaan Dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa Peraturan Daerah dan Peraturan Kepala Daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum atau peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan dengan Peraturan Presiden berdasarkan usulan Menteri. Sementara itu Peraturan Kepala Daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum, Peraturan Daerah dan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dapat dibatalkan dengan Peraturan Menteri (berdasarkan pasal 37). Dalam Pasal 38 PP tersebut dijelaskan Peraturan Presiden tentang pembatalan Peraturan Daerah ditetapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari sejak Peraturan

Daerah diterima oleh Pemerintah. Dan Peraturan Menteri tentang pembatalan Peraturan Kepala Daerah ditetapkan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah Peraturan Kepala Daerah diterima oleh Menteri. Adapun bentuk hukum dari pembatalan Peraturan Daerah yang ditentukan dalam Pasal 145 ayat (7) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 adalah Peraturan Presiden. Dalam Pasal 145 ayat (7) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 ditentukan bahwa: Apabila Pemerintah tidak mengeluarkan Peraturan Presiden untuk membatalkan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Peraturan Daerah dimaksud dinyatakan berlaku. Akan tetapi dlaam kenyataannya dalam pembatalan Peraturan Daerah dilakukan oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri. Pembatalan Peraturan Daerah yang dilakukan oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri dapat dikatakan sebagai kekeliruan hukum dan tidak sesuai dengan aturan karena instrumen hukum untuk membatalkan Peraturan Daerah harus dalam bentuk Peraturan Presiden bukan Keputusan Menteri Dalam Negeri. Secara yuridis Keputusan Menteri Dalam Negeri yang membatalkan Peraturan Daerah tersebut belum final sebagai keputusan pembatalan Peraturan Daerah oleh pemerintah, karena keputusan pembatalan Peraturan Daerah harus dalam bentuk Peraturan Presiden.

DAFTAR PUSTAKA http://pk2pm.wordpress.com/2010/06/03/dasar-hukum-pembatalan-perda-bermasalah/ http://khafidsociality.blogspot.com/2012/01/mekanisme-pembatalan-peraturan-daerah.html herlambangperdana.files.wordpress.com/.../herlambang-peraturan-daerah1 http://hukum.unisba.ac.id/syiarhukum/index.php/jurnal/jurnal-vol-xii-no2-juli/item/118tinjauan-yuridis-terhadap-pembatalan-peraturan-daerah-provinsi-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai