Anda di halaman 1dari 0

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.

USU Repository 2009





KANKER RONGGA MULUT DISEBABKAN OLEH
KEBIASAAN MENYIRIH ( LAPORAN KASUS )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi







Oleh :

NIK ZATIL BAYANI RIDZUAN
NIM : 050600018



FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009





PERNYATAAN PERSETUJUAN




Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan

dihadapan tim penguji skripsi




















Medan, 23 Januari 2009



Pembimbing : Tandatangan



Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM ..........................................
NIP : 132 161 242





Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009




TIM PENGUJI SKRIPSI




Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji

pada tanggal 29 Januari 2009




















TIM PENGUJI



KETUA : Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM


ANGGOTA : 1. Wilda Hafni Lubis, drg., MSi

2. Syuaibah Lubis, drg.






Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Ilmu Penyakit Mulut
Tahun 2009
Nik Zatil Bayani Ridzuan
Kanker rongga mulut disebabkan oleh kebiasaan menyirih
viii +33 halaman
Kanker rongga mulut merupakan kira-kira 3% dari semua keganasan yang terjadi
pada kaum pria dan 2% pada kaum wanita. Diperkirakan kasus kanker rongga mulut ini
akan bertambah jumlahnya setiap tahun.

Penyebab kanker rongga mulut multifaktorial, salah satu faktor kanker rongga
mulut adalah kebiasaan menyirih. Zat-zat yang merugikan yang terdapat pada komposisi
yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat menyebabkan terjadi kanker rongga
mulut. Misalnya zat yang terdapat pada buah pinang, kapur, dan daun sirih.
Pada kasus ini dilaporkan 1 kasus pasien penderita kanker rongga mulut akibat
kebiasaan menyirih yang telah dilakukan selama 35 tahun. Pada pasien ini ditemukan
gambaran klinis kanker rongga mulut berupa asimetri wajah dan pada pemeriksaan intra
oral ditemukan ulkus dengan tepi bergulung dan indurasi serta pertumbuhan jaringan
eksofitik di sekitarnya.
Setelah diagnosa kanker rongga mulut ditegakkan, pasien ini diarahkan untuk
mendapatkan perawatan yang selanjutnya, yang terdiri dari pembedahan, kemoterapi,
radiasi, dan terapi kombinasi.
Daftar Rujukan : 40 (1985-2007).

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



KATA PENGANTAR




Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa skripsi ini telah selesai
disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.
Dengan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing, Sayuti Hasibuan, drg., Sp. PM yang telah menyediakan banyak waktu dan
pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini selesai. Terima
kasih juga kepada orang tua, Ridzuan Yacob dan Tengku Noor Izan, serta seluruh
keluarga yang telah memberikan dorongan semangat dan curahan perhatian yang tidak
ternilai.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bimbingan dan
pengarahan serta bantuan dari pelbagai pihak, sehingga skripsi ini telah dapat
diselesaikan. Karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
terima kasih yang tidak terhingga kepada :
1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D., Sp. Pros(K) selaku dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Wida Hafni Lubis,drg. MSi. selaku ketua departemen Penyakit Mulut dan juga
tim penguji skripsi.
3. Syuaibah Lubis, drg. selaku tim penguji dan dosen pembimbing akademik
yang telah memberikan dukungan moril selama masa pendidikan di FKG USU Medan.
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


4. Rasa terima kasih buat sahabat-sahabat terbaik saya, Sheridah, Yuliza, Azee,
Prem serta teman-teman stambuk saya yang telah memberikan dorongan semangat dan
moral dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Terima kasih buat senior, kakak Ratna Tamba serta kakak Lia Syafitri yang
turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga hasil karya atau skripsi ini dapat
memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi fakultas, pengembangan ilmu dan
masyarakat.



Medan, 23 Januari 2009
Penulis




(.)
Nik Zatil Bayani Ridzuan

NIM : 050600018
















Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR ISI




Halaman


HALAMAN JUDUL.
HALAMAN PERSETUJUAN..
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI.
KATA PENGANTAR... iv
DAFTAR ISI..................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... viii



BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.. 1
1.2 Rumusan Masalah. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan.. 3
1.4 Ruang Lingkup.. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Rongga Mulut 4
2.1.1 Pengertian............................................................................. 4
2.1.2 Faktor Predisposisi 4
2.1.3 Gambaran Klinis... 7
2.1.4 Pengelolaan........................................................................... 8

2.2 Kebiasaan Menyirih.. 11
2.2.1 Sejarah.... 11
2.2.2 Komposisi.......................................................................... 12
2.2.3 Cara Pengolahan................................................................. 17
2.2.4 Pengaruh Merugikan........................................................... 18
2.2.5 Efek Samping...................................................................... 19
BAB 3 LAPORAN KASUS.............................................................................. 23

BAB 4 PEMBAHASAN.................................................................................... 27
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



BAB 5 KESIMPULAN. 33



DAFTAR RUJUKAN 29

LAMPIRAN






























Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


DAFTAR GAMBAR




Gambar Halaman


1. Kanker rongga mulut 8
2. Menyirih.. 12
3. Komposisi menyirih.. 12
4. Daun sirih.. 13
5. Biji pinang. 14
6. Gambir ..... 15
7. Kapur 16
8. Tembakau.. 17
9. Gambaran asimetri wajah, dari bagian depan dan samping . 25
10.Gambaran ulkus . 26









Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Saat ini, ilmu kedokteran gigi berkembang sangat pesat, tidak hanya terbatas
membahas penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada gigi saja, tetapi telah meluas
membahas penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan pada jaringan lunak mulut. Berbagai
macam penyakit dapat terjadi pada jaringan lunak mulut, diantaranya adalah kanker
rongga mulut. Kanker rongga mulut merupakan suatu masalah yang serius di berbagai
negara. Bukan hanya dapat menyebabkan kematian, tetapi dapat menyebabkan kerusakan
yang luas, kehilangan fungsi, perubahan sikap, kesusahan dalam bentuk keuangan dan
sosiologi. Kanker rongga mulut merupakan 2% daripada semua kasus keganasan yang
mengenai manusia.
1

Kanker rongga mulut memiliki penyebab multifaktorial seperti mengkomsumsi
tembakau, alkohol, menyirih, sinar matahari, faktor genetik, dan virus.
1,2
Kebiasaan
menyirih merupakan salah satu faktor penyebab kanker rongga mulut yang paling sering
dijumpai di India.
3
Menyirih merupakan proses meramu campuran dari unsur-unsur yang
telah terpilih yang dibungkus dalam daun sirih kemudian dikunyah dalam waktu
beberapa menit.
4
Selain di India, menyirih merupakan kebiasaan yang sering dilakukan
oleh sebagian penduduk di negara-negara benua Asia, khususnya di Pakistan, Thailand,
Malaysia, Indonesia, China, Papua New Guinea, dan juga para pendatang dari Asia yang
tinggal di Afrika Utara, Afrika Timur, United Kingdom, Amerika Utara dan Australia.
5,6,7

1
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Penelitian di India, yang dilakukan di Tata Memorial Hospital menunjukkan 28-
30% telah didiagnosa terkena fibrosis submukosa oral akibat sering menyirih.
5
Pada
tahun 1985, suatu agensi internasional telah melakukan penelitian terhadap kanker dan
mendapat bukti yang cukup untuk menyatakan kebiasaan menyirih dengan menggunakan
tembakau merupakan karsinogenik terhadap manusia.
4
Lu dkk. di Taiwan dalam
penelitiannya telah menemukan bahwa menyirih secara signifikan dihubungkan dengan
resiko terjadinya kanker rongga mulut.
8
Lin dkk. di Taiwan juga telah melakukan
penelitian pada hamster yang diberi komponen menyirih, terbukti bahwa komponen pada
menyirih dapat memicu terjadinya kanker.
9

Dalam tulisan ini, penulis ingin menjelaskan mengenai suatu kasus kanker rongga
mulut yang berhubungan dengan kebiasaan menyirih karena sebagian besar masyarakat
tidak menyadari bahwa kebiasaan menyirih dapat menyebabkan kanker rongga mulut,
sehingga terlambat mendapatkan perawatan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :
1. Bagaimana mekanisme terjadi kanker rongga mulut akibat kebiasaan
menyirih?
2. Bagaimana penanggulangan kanker rongga mulut?



1.3 Tujuan dan Manfaat
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menjelaskan mekanisme terjadinya
kanker rongga mulut yang disebabkan oleh kebiasaan menyirih.
Manfaat penulisan skripsi ini adalah untuk menambah pengetahuan bagi
masyarakat tentang bahaya menyirih terhadap kesehatan rongga mulut, serta memberi
informasi bagi masyarakat mengenai komponen yang mereka gunakan untuk menyirih
dapat menyebabkan efek samping terhadap rongga mulut. Disamping itu untuk memberi
informasi bagi masyarakat dan dokter gigi sebagai langkah pencegahan terjadi kanker
rongga mulut akibat kebiasaan menyirih.

1.4 Ruang Lingkup
Dalam skripsi ini akan diuraikan mengenai kanker rongga mulut meliputi
pengertian, faktor predisposisi, gambaran klinis, dan pengelolaan; kebiasaan menyirih
meliputi sejarah, komposisi, cara pengolahan, pengaruh merugikan dan efek samping di
jaringan lunak mulut. Akan dilaporkan juga suatu kasus kanker rongga mulut berdasarkan
temuan klinis dan hubungannya dengan kebiasaan menyirih.







BAB 2
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker Rongga Mulut
Kini seluruh dunia sedang menghadapi pelbagai jenis penyakit yang dikenali
dengan penyakit modern. Di antara penyakit modern ini, kanker merupakan penyakit
yang paling sering terjadi dan penyebab kedua kematian di negara-negara maju. Kanker
rongga mulut merupakan salah satu kanker yang sering terjadi di negara maju tersebut.
10


2.1.1 Pengertian Kanker Rongga Mulut
Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel yang
abnormal atau tidak terkontrol yang tidak diperlukan oleh tubuh dan kadang-kadang
dapat bermetastase.
11

Kanker rongga mulut merupakan suatu pertumbuhan sel kanker pada rongga
mulut yang dapat mengenai rongga mulut, meliputi bibir dan mukosa bibir, lidah,
palatum, gingiva, dasar mulut dan mukosa pipi.
10-12,13

2.1.2 Faktor Predisposisi Kanker Rongga Mulut
Etiologi kanker rongga mulut sampai sekarang masih belum diketahui dengan
pasti. Ini disebabkan karena etiologi terjadinya kanker multifaktorial dan kompleks.
1-2

Terdapat dua faktor predisposisi terjadinya kanker rongga mulut, yaitu : faktor instrinsik
atau faktor dari dalam yaitu genetik,
2
dan faktor ekstrinsik atau faktor dari luar yaitu
mengkomsumsi tembakau, alkohol, menyirih, virus, malnutrisi, dan sinar matahari.
1,2,12,13

Resiko terjadi kanker akan lebih meningkat apabila digabung antara faktor-faktor
4
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


predisposisi tersebut, misalnya merokok dengan minum alkohol,
1-2
dan menyirih dengan
tembakau.
10
Faktor predisposisi yang menyebabkan kanker adalah :
1. Genetik
Kanker rongga mulut dapat terjadi akibat penyakit genetik. Terbentuknya tumor
sebagai akibat terjadinya penyimpangan genetik yang disebabkan oleh faktor-faktor
etiologi sehingga terjadi pembelahan sel yang berlebihan dan tidak terkendali. Gen yang
menjadi sasaran perubahan genetik adalah onkogen, yaitu gen yang meningkatkan
pertumbuhan, anti onkogen, yaitu gen yang menghambat pertumbuhan dan gen yang
mengatur apoptosis.
14

2. Mengkomsumsi tembakau
Merokok dengan menggunakan tembakau dapat menyebabkan terjadinya kanker
rongga mulut.
15
Dikatakan 90% pasien kanker rongga mulut disebabkan oleh penggunaan
tembakau. Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengan jumlah rokok
yang dihisap dalam suatu jangka waktu. Orang yang merokok dengan tembakau
mempunyai enam kali lebih besar terkena kanker daripada yang tidak merokok.
16
3. Alkohol
Di beberapa negara seperti Denmark, terdapat bukti epidemiologi yang
menunjukkan keterkaitan antara mengkonsumsi alkohol dengan kanker rongga mulut,
dan di Perancis, alkohol dikatakan penyebab terjadinya kanker orofaringeal di Eropah.
2

Tujuh puluh lima sampai delapan puluh persen pasien kanker rongga mulut disebabkan
karena telah sering mengkonsumsi alkohol. Orang yang mengkonsumsi alkohol
mempunyai enam kali kemungkinan terkena kanker rongga mulut daripada yang tidak
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


mengkonsumsi alkohol.
16
Resiko terjadinya kanker rongga mulut lebih besar apabila
digabung antara jumlah merokok per hari dengan jumlah alkohol yang dikonsumsi per
hari.
1,2,15

4. Menyirih
Menyirih dengan quid yang terdiri dari pinang, kapur, tembakau, yang dibungkus
dalam daun sirih kerap dilakukan oleh penduduk di India, dan penduduk yang datang dari
Asia dan tinggal di United Kingdom.

Di India, lebih 40% pasien kanker rongga mulut
akibat dari kebiasaan menyirih, di banding dengan di United Kingdom hanya 4%.
13
Pada
pinang terdapat arecoline yang bersifat karsinogenik dan tembakau mengandung banyak
bahan karsinogen.
2,12
Resiko terjadinya kanker rongga mulut dapat dikaitkan dengan
jumlah menyirih dalam suatu jangka waktu.
16
5. Virus
Human papilloma virus (HPV) dikatakan dapat menyebabkan 20-30% kasus
kanker rongga mulut.
16
HPV tipe 16 telah ditemukan pada kanker rongga mulut. HPV
dapat merangsang mutasi gen p53, dimana mempunyai frekuensi yang tinggi terjadi
kanker rongga mulut.
2

6. Malnutrisi
Secara epidemiologi, kurang mengkonsumsi vitamin A dapat berhubungan
dengan terjadinya kanker rongga mulut, tetapi kekurangan -karoten masih belum
terbukti keterkaitannya dengan resiko terjadinya kanker rongga mulut.
2
Kurang
mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, dapat meningkatkan resiko terjadinya
kanker di rongga mulut.
16
Mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran dikatakan
dapat mencegah terjadinya kanker.
12,18
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



7. Sinar matahari
Paparan sinar matahari yang mengandungi komponen ultraviolet merupakan
resiko terjadinya kanker pada bibir.
2
Kira-kira 30% pasien yang menderita kanker bibir
merupakan pekerja yang banyak terpapar pada sinar matahari, misalnya petani dan
nelayan.
2,16



2.1.3 Gambaran Klinis Kanker Rongga Mulut
Pada stadium awal terjadinya kanker, ditandai dengan adanya bercak merah yang
tidak timbul rasa sakit, atau bercak putih, dan pada sebagian kecil lesi telah menjadi
ulser.
2
Umumnya pada tahap dini tidak menimbulkan gejala.
12
Apabila kanker telah
berkembang akan terbentuk nodul atau terjadi ulser.
2
Apabila terdapat ulkus yang tidak sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu, maka
keadaan ini sudah dapat dicurigai sebagai awal proses keganasan.
12-19
Tanda-tanda lain
dari ulkus proses keganasan meliputi ulkus yang tidak sakit, tepi bergulung, lebih tinggi
dari sekitarnya dan indurasi (lebih keras), dasarnya dapat berbintil-bintil dan
mengelupas.
19

Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus tersebut disebut sebagai pertumbuhan
endofitik. Selain itu karsinoma mulut juga terlihat sebagai pertumbuhan yang eksofitik
(lesi superfisial) yang dapat berbentuk bunga kol atau papiler, mudah berdarah.
19

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



Gambar 1: Kanker rongga mulut
38

Secara histopatologis gambaran utama yang terlihat mendahului perjalanan
keganasan adalah epithelial displasia yaitu menggambarkan proliferasi sel. Derajat
epithelial displasia dan karsinoma yaitu mild dysplasia, moderate dysplasia, severe
dysplasia, dan karsinoma.
17

Walaupun lesi displastik disebut potentially malignant, tetapi tanpa dirawat dapat
juga menetap tanpa perubahan yang cepat untuk beberapa bulan atau tahun dan sebagian
dapat mengalami kemunduran atau spontan hilang.
17


2.1.4 Pengelolaan Kanker Rongga Mulut
Pengelolaan yang dapat dilakukan pada pasien kanker rongga mulut adalah :
1. Pembedahan
Pembedahan dapat dilakukan pada jaringan lunak dan jaringan keras. Sering
dilakukan pembedahan pada kanker yang melibatkan tenggorokan, tetapi dapat juga
dilakukan pada kanker rongga mulut. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat
keseluruhan lesi untuk mencegah terjadinya penyebaran sel kanker pada nodul limfa,
pembuluh darah, dan saraf.
12,20
Setelah pembedahan untuk mengangkat sel kanker,
dilakukan pembedahan rekonstruktif bertujuan untuk mempercepat proses penyembuhan,
mengembalikan fungsi, serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
12
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



2. Radiasi
Radiasi merupakan pengobatan yang menggunakan sinar ion. Terapi radiasi ini
dapat menghasilkan energi yang bisa menghancurkan sel-sel kanker, dengan
menghancurkan sel DNA pada sel kanker tersebut sehingga sel kanker tersebut tidak
dapat berkembang lagi.
21
Radiasi jarang digunakan sebagai pengobatan yang utama.
Radiasi sering digunakan untuk mengecilkan sel kanker sebelum dilakukan pembedahan,
dan untuk mencegah sel kanker timbul kembali atau untuk menghancurkan sisa-sisa sel
kanker yang tidak terambil keseluruhannya ketika pembedahan.
12

Dosis yang digunakan pada perawatan ini kecil. Terapi radiasi ini dilakukan lima
hari berturut-turut dan diberikan selang waktu dua hari untuk istirahat. Waktu yang
digunakan untuk terapi radiasi ini antara 10-15 menit. Terapi ini dilakukan antara 2-8
minggu, agar sel yang baru dapat tumbuh dan meminimalkan efek yang timbul akibat
radiasi.
21
3. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan salah satu bentuk terapi paliatif, digunakan apabila sel
kanker timbul kembali pada pasien atau telah terjadi metastase.
12,20
Kemoterapi
merupakan terapi yang menggunakan bahan kimia yang berfungsi untuk menghancurkan
sel kanker. Terdapat enam jenis bahan yang digunakan untuk kemoterapi, di antaranya
alkylating agent, nitrosoureas, anti metabolite, anti tumor antibiotic, plant alkoloid, dan
steroid hormone.
21

Bahan alkylating agent bekerja dengan mengikat DNA di inti sel, sehingga sel-sel
tersebut tidak dapat melakukan replikasi. Contoh bahan ini adalah Cyclophosphamide
dan Mechlorethamine. Bahan nitrosoureas bekerja seperti alkylating agent yaitu
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


menghalangi perubahan pada sel DNA, misalnya Carmustine dan Lomustine. Bahan Anti
metabolite dapat bekerja langsung pada molekul basal inti sel, yang berakibat
menghambat sintesis DNA, misalnya 6-mercaptopurine dan 5-fluorouracil.
21

Sementara bahan anti tumor antibiotic bekerja dengan menghambat sintesis RNA,
misalnya Doxorubicin dan Mitomycin-C. Bahan plant alkoloid bekerja dengan
menghalangi pembelahan sel, antara lain Vincristine dan Vinblastine. Sementara bahan
steroid hormone bekerja dengan memodifikasi pertumbuhan hormon yang menyebabkan
terjadinya kanker. Contoh bahan ini adalah Tamoxifen dan Flutamide.
21

4. Terapi Kombinasi
Bagi pasien yang pertumbuhan sel kanker telah menyebar luas atau telah terjadi
regional metastase dapat dilakukan terapi kombinasi yang terdiri dari pembedahan,
radiasi dan kemoterapi.
16,20
5. Edukasi
Edukasi dapat diberikan kepada pasien kanker rongga mulut melalui dokter gigi
atau ahli kesehatan yang lain.
15
Bagi pasien yang sering merokok, mengkonsumsi
alkohol, dan menyirih agar mengurangi atau menghentikan kebiasaan tersebut.
10,15
Di
India, beberapa kampanye yang dilakukan untuk mengurangi penggunaan tembakau
berhasil mengurangi resiko terjadinya kanker.
12

Beberapa peneliti dari University of Harvard membuktikan bahwa lelaki yang
banyak mengkonsumsi buah-buahan sitrus, vitamin C, dan sayur-sayuran, 30-40% dapat
mencegah dan mengurangi resiko terjadinya kanker.
10-12,18


2.2 Kebiasaan Menyirih
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Menyirih adalah suatu kebiasaan yang popular di Asia, terutama di India, Sri
Langka, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik, dan China. Diperkirakan lebih kurang 200-
600 juta orang mempunyai kebiasaan ini.

2.2.1 Sejarah Menyirih
Menurut catatan arkeologi, telah ditemukan biji benih daun sirih dan pinang di
barat laut Thailand sebelum abad 5,500-7,000. Ini membuktikan bahwa kebiasaan
menyirih telah lama dilakukan terutama di Thailand, India dan negara-negara di benua
Asia.
5,22,23
Di India, daun sirih dan pinang berperan penting dalam acara adat-istiadat
mereka, terutama dikalangan penganut Hindu. Mereka sering menggunakan daun sirih
dan pinang di acara tradisional mereka. Daun sirih dan pinang turut berperan penting
dalam acara adat-istiadat di Vietnam, terutama ketika pesta perkawinan. Kebiasaan
menyirih sering juga dilakukan pada suatu pertemuan atau ketika berbicara.
3
Kini kebiasaan menyirih berkembang dengan alasan mencegah bau mulut,
mencegah sakit gigi, bahan mencuci gigi, meningkatkan selera makan, mencegah terjadi
diare, dll.
24

Gambar 2 : Menyirih
39

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



2.2.2 Komposisi Menyirih
Menyirih merupakan suatu proses meramu campuran dari bahan-bahan seperti
daun sirih (Piper betle), pinang (Areca nut), gambir (Uncaria gambir), kapur (Calcium
hydroxide), dan tembakau (Tobacco).
9,22-26
Campuran dari bahan-bahan ini dibungkus
dalam daun sirih, kemudian dikunyah beberapa menit sehingga berkontak dengan
mukosa mulut.
4,10,12,25


Gambar 3 : Komposisi menyirih
40

1. Daun Sirih (Piper betle)
Sirih merupakan suatu jenis tanaman dari family Piperaceae yang berasal dari
selatan dan tenggara benua Asia terutama dari India dan Srilanka.
3,37,27
Daun sirih ini
berbentuk hati, berwarna hijau, mengkilat, dan bersifat menjalar.
3
Daun sirih ini banyak
ditanam di benua Asia, Afrika, Madagascar, dan Bourbon.
3,37,27

Daun sirih mempunyai bahan aktif antara lain: minyak atsiri dari daun sirih
mengandung minyak yang menguap yaitu betel-phenol (chavibetol), chavicol, cadinene,
sesquiterpenes, terpenes, dan terpenoids.
3,37

Daun sirih mempunyai banyak khasiat, dan digunakan berbeda dari satu negara
dengan negara lain, misalnya di India, mengikut pengobatan secara tradisional
Ayurvedic, sirih dapat digunakan untuk menghilangkan bau mulut (halitosis). Di
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Malaysia, sirih digunakan untuk menghilangkan sakit kepala dan artritis. Sementara di
Filipina digunakan sebagai stimulan, dan di Indonesia sirih digunakan sebagai antibiotik,
masalah pencernaan, konstipasi, dan menghilangkan sesak.
3






Gambar 4 : Daun sirih
3
2. Pinang (Areca nut)
Pinang merupakan suatu jenis tanaman dari family Arecaceae yang tumbuh di
daerah Pasifik, Asia, dan Afrika bagian timur. Pinang dapat tumbuh 10-30 meter dan
buahnya berwarna hijau ketika masih muda, berubah menjadi kuning dan merah setelah
masak.
24,28,29
Kandungan dari pinang antaranya adalah : polyphenol (flavonol, dan tannin),
alcaloid (arecoline, arecaidine, arecain, guvacin, arecolidine, guvacolin, isoguvacolin
dan colin).
24,28,29
Arecoline yang toksik dalam biji pinang dapat mempengaruhi sistem
syaraf.
29
Hasil hidrolisa kapur pada arecoline akan menghasilkan arecaidine yang
merupakan suatu stimulan syaraf pusat yang bersamaan dengan daun sirih menghasilkan
euphoria ringan yang akan memberikan suatu sifat ketagihan.
24

Secara tradisional, biji pinang dapat digunakan untuk mengobati sakit disentri,
diare berdarah, luka, dan dapat digunakan untuk menghasilkan warna merah dan bahan
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


penyamak. Sediaan simplisia biji pinang di apotek dapat digunakan untuk mengobati
cacingan, terutama cacing pita.
28






Gambar 5 : Biji pinang
29
3. Gambir (Uncaria gambir)
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan
daun dan ranting tumbuhan dari family Rubiaceae.
30-31
Biasanya gambir ditanam di
China dan beberapa negara di bagian tenggara benua Asia.
32
Gambir biasanya ditanam
sebagai tanaman perkebunan di pekarangan atau kebun di pinggir hutan.
31

Kandungan yang dimiliki oleh tumbuhan ini adalah: catecutannic acid, catechin,
flavonoid, pyrocatechin, dan sejumlah alcaloid (seperti gambirtannin dan turunan
dihidro- dan okso-nya).
30-32
Gambir banyak digunakan sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Diketahui
gambir dapat merangsang keluarnya getah empedu sehingga membantu kelancaran
proses di perut dan usus. Fungsi lain adalah sebagai campuran obat, seperti sebagai luka
bakar, obat sakit kepala, obat diare, obat disentri, obat kumur-kumur, obat sariawan, serta
obat sakit kulit (dibalurkan). Selain itu gambir dijadikan obat-obatan modern yang
diproduksi negara jerman.
30-32

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009






Gambar 6 : Gambir sirih
29

4. Kapur (Calcium hydroxide)
Kapur berwarna putih seperti salep yang berasal dari karang laut atau cangkerang
dari kerang yang telah dibakar.

Hasil dari debu cangkerang tersebut perlu dicampurkan
air supaya memudahkan lagi untuk dioleskan pada daun sirih bila diperlukan.
24,29
Kapur dapat diperoleh dengan cara membakar batu kapur (Kalsium karbonat
CaCO3). Apabila dibakar dengan suhu tertentu ia mengeluarkan gas yang disebut karbon
dioksida (CO2) dan menjadi kalsium oksida (CaO). Kalsium oksida ini kemudian
dicampur dengan sedikit air yang menyebabkan ia menyerap dan mengembang
disamping menghasilkan panas serta menjadi serbuk kapur yang dikenal sebagai kalsium
hidroksida (Ca(OH
2
). Proses ini dinamakan tindakan air (slaking) dan serbuk kapur
dikenal sebagai kapur terhidrat.
29
Berdasarkan sifat kapur tersebut, kapur sering digunakan untuk mengecat.
29





Gambar 7 : Kapur
29

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


5. Tembakau (Tobacco)
Tembakau merupakan tumbuhan semusim yang ditanam untuk diambil daunnya.
Tumbuhan ini termasuk dalam family Solanaceae.
41,29
Tumbuhan ini dikatakan berasal
dari utara dan selatan Amerika, Australia, barat daya Afrika, dan bagian utara Pasifik.
41
Analisa telah menunjukkan bahwa daun tembakau mengandung kira-kira 1000 zat
kimia. Kandungan utama yang terdapat dalam tembakau adalah nicotine, germacrena,
anabasine, piperidine alcaloid, dan tropane alcoloid. Nikotine yang terdapat dalam
tembakau ini sering digunakan sebagai bahan utama insektisida dan penggunaan nikotine
dalam dosis yang besar dapat menyebabkan kanker, gangguan pada jantung, pernafasan
dan kehamilan.
41






Gambar 8 : Tembakau
41

2.2.3 Cara Pengolahan Menyirih
Para penyirih mempunyai berbagai cara dalam menyirih tergantung dari
kesenangan dan kebiasaan yang sering dilakukan. Meskipun begitu komposisi terbesar
relatif konsisten, yang terdiri dari daun sirih (Piper betle), biji buah pinang (Areca
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


catechu), dan kapur (Kalsium hidroksida).
9,22,24
Terdapat juga sebagian penyirih menyirih
dengan menambahkan tembakau, cengkeh, kayu manis, dan rempah.
4,5,25
Pengolahan menyirih juga berbeda mengikut beberapa negara dan tempat.
22,24,25

Ada yang menambahkan tembakau ketika menyirih, misalnya di Kamboja dan Indonesia.
Mereka menyusurkan tembakau dalam mulut, dan menahannya dalam beberapa waktu,
dengan tujuan untuk membersihkan gigi geligi dan gingiva setelah menyirih.
5
Sementara
di India, praktek menyirih dilakukan dengan biji buah pinang dihancurkan, diparut atau
dipotong-potong kecil terlebih dulu, kemudian dicampurkan kapur dan rempah lalu
dibungkus dengan daun sirih.
24
Di bagian utara Thailand, kulit kayu merupakan bahan
tambahan yang dicampurkan ketika menyirih.
26
Sementara di Taiwan, mereka
menggunakan daun sirih yang muda atau pinang ketika menyirih, dan dicampur dengan
kapur berwarna merah atau putih, dibungkus dalam daun sirih dan seluruh quid
dikunyah.
25


2.2.4 Pengaruh Merugikan Menyirih
Komposisi yang digunakan untuk menyirih dikatakan dapat memicu terjadi
kanker, terutama kanker rongga mulut.
9,24,27,33
Pinang mengandung tannin dan arecoline,
yaitu kandungan utama alcaloid yang diketahui bersifat karsinogenik.
9,24
Ekstrak dari
pinang dan arecoline bersifat sitotoksik dan genotoksik yang dapat menghambat
pertumbuhan sel fibroblas mukosa, kerusakan gen, dan memusnahkan pembentukan
kromosom.
8,22,34
Arecoline juga dapat menyebabkan bronkokonstriksi dan dapat memicu
terjadi asma.
24

Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Arecoline dikatakan lebih sitotoksik banding catechin.

Catechin yang terdapat
pada gambir juga diketahui bersifat karsinogenik.
22
Sedangkan daun sirih yang muda
mengandung safrole yang tinggi. Menurut Ionnides dkk, safrole dapat menyebabkan
karsinogenik pada hepar.
9,33

Selain itu, kapur yang digunakan untuk menyirih dapat meningkatkan pH menjadi
10, sehingga terbentuk jenis oksigen reaktif (radikal bebas). Oksigen yang dihasilkan
akibat penggunaan kapur tadi, akan merangsang pertumbuhan sel yang bersifat
karsinogenik.
4
Di samping itu, penggunaan tembakau ketika menyirih juga dapat
meningkatkan resiko terjadi kanker.
4,9,22,24
Menurut penelitian yang dilakukan oleh
International Agency for Research on Cancer (IARC), terbukti bahwa menyirih dengan
menambahkan tembakau dapat meningkatkan resiko terjadi kanker rongga mulut.
22,23,25

Di Taiwan telah dilakukan penelitian kasus kontrol, dan ditemukan menyirih
merupakan penyebab utama terjadinya kanker rongga mulut. Terdapat faktor-faktor yang
memiliki hubungan yang kuat antara kebiasaan menyirih dengan kanker rongga mulut,
yaitu komposisi menyirih yang digunakan, frekwensi menyirih, dan lama papar quid
dikunyah.
8,16

2.2.5 Efek Samping Menyirih Di Rongga Mulut
Banyak literatur yang memuat tentang bukti-bukti kebiasaan menyirih dengan
adanya lesi-lesi di mukosa mulut penyirih meliputi mukosa penyirih (betel chewers
mucous), submukus fibrosis mulut, preleukoplakia, leukoplakia,
24,26,27
liken planus,
4
dan
kanker rongga mulut.
24,26,27,33
Lesi-lesi ini biasanya terjadi di daerah dimana quid
diletakkan dalam mulut.
4
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


1. Mukosa Penyirih (betel chewers mucose)
Mukosa mulut penyirih disebabkan akibat dari komponen yang digunakan untuk
menyirih atau trauma akibat mengunyah atau kedua-duanya. Mukosa mulut penyirih
cenderung untuk mengelupas, atau deskuamasi dan ini dapat dirasakan dan dilihat dengan
jelas. Lapisan bawahnya kelihatan mengkerut, dan terjadi pengerasan pada daerah
tersebut dengan warna kuning atau merah kecoklatan. Biasanya mukosa penyirih
seringkali ditemukan pada lokasi dimana seseorang meletakkan quid, biasanya pada
mukosa pipi dan sulkus.
4

Pada gigi geligi, gingiva, dan mukosa penyirih juga akan terlihat stein berwarna
antara merah hingga kehitaman, tergantung pada lama seseorang menyirih. Stein yang
kehitaman kemungkinan berfungsi melindungi gigi dari terjadinya karies.
24
2. Submukus Fibrosa (SMF)
Submukus fibrosis (SMF) merupakan lesi yang bersifat prekanker yang dapat
mengenai mukosa mulut dan hingga ke faring, akibat dari pinang yang digunakan untuk
menyirih.
4
SMF merupakan kondisi prekanker dengan kecepatan transformasi keganasan
setinggi 7,6%.
24
SMF adalah inflamasi epitel yang diikuti dengan perubahan fibroelastin
pada lamina propria dan disertai atrofi epitel. Kadang-kadang didahului juga dengan
pembentukan vesikel, yang dapat menimbulkan rasa sakit apabila kontak dengan
makanan pedas.
4,24

SMF terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu terutama akibat kebiasaan
menyirih, penggunaan tembakau, dan defisiensi vitamin.
4,35
Awalnya SMF muncul
sebagai inflamasi sebagai akibat dari infiltrasi sel pada subepitelial. SMF biasanya
mengenai mukosa bukal, bibir, area retromolar, palatum lunak, faring hingga esofagus.
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Lesi awal terlihat mukosa yang berwarna kepucatan, dan muncul lesi seperti guli.
Kemudian akan terbentuk fibrosa yang akan menyebabkan mukosa menebal dan keras.
35

Ini akan menyebabkan kesulitan dalam membuka mulut dan makan, kesulitan menelan
dan bicara, rasa terbakar, disfagia, dan kurang pendengaran.
4,24,35

3. Preleukoplakia dan Leukoplakia
Insiden preleukoplakia dan leukoplakia meningkat sehubungan dengan kebiasaan
menyirih.
26
Preleukoplakia merupakan reaksi derajat rendah atau sangat ringan dari
mukosa terlihat sebagai mukosa yang berwarna abu-abu atau putih keabu-abuan, dengan
pola sedikit lobular, tetapi merupakan campuran yang tidak nyata dengan mukosa yang
berdekatan.
38
Lesi ini dapat menjadi lebih tebal dan berwarna putih yang lebih nyata.
Leukoplakia adalah suatu istilah klasik untuk plak atau bercak putih pada mukosa mulut
yang tidak dapat dihapus, dan tidak dapat diklasifikasikan sebagai penyakit lain apapun
yang dapat didiagnosis secara klinis.
36
Leukoplakia adalah reaksi protektif terhadap
iritasi-iritasi kronis. Tembakau, alkohol, sifilis, defisiensi vitamin, ketidak seimbangan
hormon, galvanisme, gesekan kronis, dan dan kandidiasis termasuk dalam penyebab lesi
ini.
36
Daerah-daerah yang lebih sering terserang leukoplakia adalah lateral dan ventral
lidah, dasar mulut, mukosa alveolar, bibir, trigonum retromolar, palatum lunak, dan gusi
cekat mandibula. Permukaan lesinya dapat tampak licin dan homogen, tipis dan mudah
hancur, pecah-pecah, berkerut, verukoid, nuduler atau bercak-bercak. Leukoplakia
dengan daerah-daerah merah setempat juga mempunyai resiko tinggi untuk menjadi
kanker.
36

4. Liken Planus
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Liken planus adalah suatu penyakit kulit biasa yang sering kali mempunyai
manifestasi mukosa. Lesi ini sering terlihat pada orang yang sering menyirih.
4
Lesi-lesi
kulit dari liken planus pada awalnya terdiri atas papula-papula kecil, puncaknya rata,
merah dengan tengahnya berlekuk. Papula sedikit demi sedikit mendapat warna ungu dan
likenifikasi permukaan terdiri atas striae putih kecil.
4,36
Lesi-lesi oral dari liken planus dapat mempunyai satu dari empat gambaran:
atrofik, erosif, retikuler, atau mirip plak.
36


5. Kanker Rongga Mulut
Kemungkinan kebiasaan menyirih sebagai penyebab kanker rongga mulut telah
dikenal beberapa dekade. Ko dkk. (1995) dalam penelitiannya di Taiwan menemukan
hubungan yang bermakna antara kanker rongga mulut dan menyirih. Hal ini disebabkan
oleh karena para penyirih di Taiwan sering menyertakan daun sirih yang mentah yang
mengandung kira-kira 1% safrole, diduga bahan tersebut bersifat karsinogenik pada
manusia.
25
Adanya penambahan tembakau pada komposisi menyirih atau penggunaan
tembakau setelah menyirih akan menambah efek karsinogenik, meskipun begitu
hubungan yang tepat antara menyirih tanpa tembakau pada kejadian kanker rongga mulut
masih belum jelas.
22,23,25






Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009










BAB 3
LAPORAN KASUS

Kasus :
Seorang pasien, perempuan, usia 73 tahun, datang ke departemen Ilmu Penyakit
Mulut dengan keluhan bengkak di pipi sebelah kiri, sakit dimulai dari sakit gigi sejak 5
bulan yang lalu. Pasien mengatakan awalnya tidak bengkak, bengkak muncul kira-kira
sekitar 3 bulan yang lalu, dari ukurannya kecil berangsur-angsur menjadi besar. Pasien
juga mengatakan sakitnya terasa mendenyut, munculnya kadang-kadang, dan pasien
pernah tidak bisa tidur selama 10 hari karena menahan rasa sakit.
Pasien mempunyai kebiasaan menyirih sejak masih muda, dan dari keterangan
yang diperoleh dari anggota keluarga yang mengantar pasien, bahwa pasien telah
menyirih selama 35 tahun. Pasien menyirih 10 kali dalam sehari, dan bahan-bahan
yang digunakan untuk menyirih adalah : sirih, kapur, gambir, pinang, dan tembakau.
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


Pemakaian tembakau adalah dengan disapu ke gingiva selama memakan sirih, dan air
atau pun sisa dari sirih dibuang oleh pasien.
Pasien pertama kali telah berobat ke bidan dan bidan mengatakan itu adalah bisul,
lalu bidan memberi obat dalam bentuk sediaan pil, tetapi pasien lupa apa nama obat yang
diberikan oleh bidan tersebut.
Kemudian pasien berobat ke dokter gigi dan disuruh menghentikan kebiasaan
menyirih oleh dokter gigi. Pasien diberi obat pil, dan pasien lupa apa nama obat yang
telah diberikan dokter gigi tersebut, tetapi obat tersebut telah habis dimakan oleh pasien.
Setelah itu, pasien berobat lagi ke dokter gigi, dan diberi obat kumur dan satu jenis pil
dengan instruksi obat dimakan apabila sakit.
Dari anamnesis diketahui pasien tidak mempunyai riwayat penyakit sistemik, dan
pasien belum pernah dirawat karena sakit yang berarti. Dalam riwayat keluarga pasien,
belum ada anggota keluarga yang pernah mengalami sakit seperti pasien. Pekerjaan
pasien bertani dan selama pasien sakit, pasien masih bisa bekerja.
Pada pemeriksaan ekstra oral, terdapat pembengkakan kelenjar limfe
submandibular kiri dengan diameter 2cm, berbentuk bulat, dan keras sementara sebelah
kanan dengan diameter 5mm, dengan bentuk bulat tetapi lebih lunak serta diikuti
dengan pembengkakan kelenjar limfe supra klavikular sebelah kiri. Pada daerah pipi kiri
terdapat pembengkakan yang menyebabkan bibir miring ke kiri.
Pada pemeriksaan intra oral, gigi 17, 18, 26, 27, 35, 36, 37, 44, 46, dan 47 telah
missing, dan seluruh gigi yang tinggal telah mengalami perubahan warna menjadi coklat
kehitaman, pada bagian gingiva atas sebelah kiri terdapat pembengkakan dan pada bagian
mukosa bukal atas sebelah kiri terdapat ulkus yang tumbuh eksofitik, pada lidah terdapat
23
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


pigmentasi berwarna coklat kehitaman pada dorsal lidah sebelah kiri dan atropi papila
lidah pada 1/3 lidah. Pasien bisa terkena demam tanpa tahu penyebabnya, bengkak akan
terasa ngilu bila terkena makanan dan minuman yang dingin.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan, pasien ini
telah disuspek terkena kanker rongga mulut. Perawatan yang dilakukan pada pasien ini
secara simtomatis, dimana pasien diberikan obat Cataflam, Klindamisin, dan obat kumur
Minosep. Bagi perawatan kanker, pasien telah dirujuk ke bagian onkologi.










Gambar 9 : Gambaran ekstra oral





Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009

























Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009



Gambar 10 : Gambaran intra oral





BAB 4
PEMBAHASAN

Pemeriksaan pasien pada kasus ini di awali dengan anamnese dan dilanjutkan
dengan pemeriksaan klinis. Anamnesis yang dilakukan meliputi : keluhan pasien,
keluhan-keluhan gigi sebelumnya, riwayat medis umum yang lalu dan sekarang, gaya
hidup dan kebiasaan, riwayat keluarga, status sosioekonomi dan pekerjaan. Dari
anamnese yang diperoleh diketahui bahwa pasien telah menyirih selama 35 tahun,
menyirih 10 kali dalam sehari dan komposisi menyirih adalah sirih, pinang, gambir,
kapur, dan menggunakan tembakau setelah selesai menyirih. Pada pemeriksaan ekstra
oral pasien, terlihat asimetri wajah dan abses, sedangkan pada pemeriksaan intra oral
konsistensi mukosa bukal kiri atas keras, kontur permukaan mukosa kasar dan terdapat
ulkus dengan tepi bergulung, indurasi, dan terjadi sekitarnya pertumbuhan jaringan yang
eksofitik.
Daripada data-data yang diperoleh, kami telah mendiagnosa bahwa pasien ini
terkena kanker. Ini karena dari gambaran klinis yang diperoleh hasil dari pemeriksaan
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


ekstra oral, dan pemeriksaan intra oral sudah dapat terlihat dengan jelas pasien terkena
kanker rongga mulut. Namun pemeriksaan pada laboratorium Patologi Anatomi
sebaiknya harus dilakukan untuk mendukung diagnosa yang benar-benar tepat.
Menyirih merupakan agen utama terjadi perkembangan kanker rongga mulut di
Asia. Seperti pada pasien ini, menderita kanker rongga mulut akibat kebiasaan menyirih
yang telah lama dilakukannya. Komponen menyirih yang digunakan pada pasien ini
adalah daun sirih, pinang, gambir, dan kapur. Ekstrak dari daun sirih dikatakan dapat
meningkatkan benzopyrene, dan N-nitrosamines yaitu : N-nitrosonormicotine (NNN) dan
4-(methylnitrosamino)-1-(3-pyridyl)-1-butanone (NKK), yang dapat menyebabkan
timbulnya tumor.
8

Pinang yang digunakan oleh pasien ini untuk menyirih juga dapat memicu terjadi
kanker rongga mulut. Ekstrak dari pinang dan daun sirih dapat menyebabkan kanker
rongga mulut baik dengan jalur genotosik atau non-genotosik.
9
Pinang dan daun sirih
muda mengandung zat seperti arecoline, catechin, dan tannin yang dapat menyebabkan
kerusakan DNA, mengurangi keterbatasan sel hidup dan juga perkembangan sel sesuai
dosis yang digunakan.
10,13
Genotosik ini terjadi disebabkan oleh reaksi elektrofilik akibat
metabolisme selular dari komponen menyirih, bukan disebabkan oleh reaktif oksigen
yang dihasilkan, karena reaktif oksigen hanya dapat dihasilkan pada pH lebih dari 9.5.
10

Beberapa penelitian juga telah dilakukan pada hewan percobaan secara in vitro,
dengan menggunakan ekstrak dari pinang seperti arecoline dan arecaidine, ekstrak
tersebut ternyata dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel sumsum tulang belakang
(Panigrahi dan Rao. 1982) dan ginjal (Wary dan Sharan. 1988) hewan percobaan.
10
Penelitian juga telah dilakukan pada sel hamster V79 yang diberikan ekstrak dari
27
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


komponen menyirih, terbukti bahwa ekstrak dari komponen menyirih dapat memicu
terjadi lesi prekanker pada mukosa bukal hamster tersebut (Ranadive et al. 1979).
10
Penggunaan gambir dalam kasus ini tidak terlalu memberi efek pada kejadian
kanker rongga mulut. Ini disebabkan oleh estrak gambir tidak dinyatakan dapat
menyebabkan kanker tetapi lebih kepada membantu proses kelancaran di perut dan
usus.
20-22

Ekstrak dari kapur dapat menstimulasi perkembangan sel dan dapat menghasilkan
radikal reaktif yang dapat menyebabkan kerusakan DNA. Kapur yang digunakan untuk
menyirih dapat meningkatkan pH menjadi 10, sehingga terbentuk jenis oksigen reaktif
(radikal bebas). Oksigen yang dihasilkan akibat penggunaan kapur tadi, akan merangsang
pertumbuhan sel yang bersifat karsinogenik.
4,10,13
Jadi penggunaan kapur seperti pada
pasien ini, juga dapat memicu terjadinya kanker apabila dikonsumsi bersama komponen
menyirih yang lainnya.

Komposisi menyirih yang digunakan oleh pasien ini adalah daun sirih, pinang,
gambir, dan kapur. Berbeda seperti di India, tembakau juga termasuk dalam ramuan yang
digunakan untuk menyirih sehingga resiko untuk terkena kanker rongga mulut lebih
besar.
5
Sementara komposisi menyirih di Taiwan juga turut berbeda, mereka
menggunakan daun sirih muda ketika menyirih.
14
Daun sirih muda mengandung safrole
yang tinggi yang bersifat karsinogenik, sehingga resiko untuk terjadi kanker lebih tinggi
dan bukan sahaja bisa mengenai rongga mulut tetapi bisa mengenai hepar juga.
9,28

Kebiasaan menyirih mempunyai prevalensi yang cukup tinggi, tetapi tidak semua
orang yang mempunyai kebiasaan menyirih akan terkena kanker rongga mulut, karena
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


selain lama kebiasaan, frekuensi, dan lama mengunyah, cara mengunyah setiap orang
juga mempengaruhi cepat atau lambatnya seseorang terkena kanker rongga mulut.
Seperti pada kasus ini, pasien setelah menyirih menggunakan tembakau dengan
cara menggosok-gosokkan ke gusi, dan ini merupakan suatu iritasi kronis pada mukosa
mulut dan dapat memicu terjadinya kanker rongga mulut. Namun kebiasaan yang dipakai
oleh pasien ini berbeda dengan kebiasaan menyirih penduduk di India, karena di India
tembakau termasuk dalam komposisi menyirih, sehingga kontak antara mukosa mulut
dengan tembakau yang mengandung bahan karsinogenik terjadi lebih lama sehingga
resiko terkena kanker lebih tinggi.
Ini dapat dilihat dengan jelas melalui penelitian yang dilakukan oleh International
Agency for Research on Cancer (IARC), terbukti bahwa menyirih dengan menambahkan
tembakau dalam komposisi menyirih dapat meningkatkan resiko terjadinya kanker
rongga mulut.
10,12,14

Frekuensi menyirih juga mempengaruhi terjadi kanker rongga mulut. Ini dapat
dilihat pada kasus ini, si pasien menyirih 10 kali dalam sehari. Terjadi lesi prekanker
dan kanker sangat meningkat dengan yang hanya menyirih sekali saja dalam sehari. Ini
juga terbukti pada penelitian yang dilakukan oleh Lu dkk. yang mengatakan faktor
terjadinya kanker rongga mulut tergantung pada frekuensi menyirih dan lama menyirih.
8

Kebiasaan menyirih ini juga telah diteliti oleh Ko et al. (1995), dan terbukti
kebiasaan menyirih merupakan faktor utama terjadi kanker rongga mulut di Taiwan.
9
Di
Utara Taiwan, Chang juga telah menemukan 59% daripada 34 orang pasien kanker
rongga mulut adalah disebabkan oleh kebiasaan menyirih.
8
Penelitian juga telah
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


dilakukan oleh Khandekar dkk. di India, yang telah menemukan bahwa kebiasaan
menyirih secara signifikan dihubungkan dengan resiko terjadinya kanker rongga mulut.
25

Pengobatan yang dilakukan pada pasien ini secara simtomatis, di mana
pengobatan ini hanya untuk mengurangi rasa sakit yang dialami pasien serta
mengelakkan infeksi sekunder, dan bukan untuk terapi kanker yang diderita. Pasien
diberikan obat yaitu : Cataflam, Klindamisin, dan obat kumur Minosep. Cataflam
merupakan obat golongan analgetik, yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang
diderita pasien, serta dapat berfungsi sebagai anti inflamasi. Klindamisin diberi pada
pasien ini sebagai antibiotik untuk mengurangi atau mencegah pertumbuhan
mikroorganisme yang berlebihan pada rongga mulut pasien karena pasien tidak
membersihkan rongga mulutnya dengan baik. Obat kumur Minosep juga berfungsi untuk
membunuh bakteri yang terdapat pada rongga mulut pasien.
Pasien ini telah dianjurkan untuk melakukan perawatan selanjutnya, dapat
merupakan pembedahan, kemoterapi, radiaoterapi, atau terapi kombinasi. Ini karena
walaupun telah diberikan obat, namun obat ini bukan obat kanker tetapi hanya bersifat
simtomatis dan tidak dapat mengurangi atau mencegah sel kanker tersebut menjadi lebih
parah. Dengan melakukan pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi,
sel kanker pada pasien ini dapat hilang.
Sebelum dilakukan perawatan selanjutnya, pasien di instruksikan untuk
menghentikan kebiasaan menyirih yang sering dilakukannya dengan tujuan untuk
mengurangi kontak antara komposisi yang digunakan untuk menyirih dengan mukosa
mulut yang dapat memperparah kondisi rongga mulutnya. J ika pasien tidak bisa
menghentikan kebiasaan menyirih tersebut, pasien di instruksikan untuk mengurangi
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


komposisi yang digunakan untuk menyirih serta mengurangi frekuensi menyirih dalam
sehari. Ini bertujuan untuk mengurangi iritasi dari kegiatan menggeser-geserkan
tembakau setelah menyirih, yang sering dilakukan pada pasien ini.
Setelah menyirih pasien juga dianjurkan untuk berkumur-kumur agar rongga
mulut tetap bersih. Pasien juga diberi saran supaya makan makanan yang berkhasiat, serta
banyak mengkomsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Ini karena serat yang terdapat
dalam buah-buahan dan sayur-sayuran ini dapat mengurangi resiko terjadi kanker rongga
mulut.















Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009








BAB 5
KESIMPULAN

Kanker rongga mulut memiliki gambaran klinis seperti adanya ulkus yang tidak
sembuh-sembuh dalam waktu 2 minggu. Pertumbuhan karsinoma bentuk ulkus dapat
berupa pertumbuhan endofitik atau pertumbuhan eksofitik. Salah satu faktor predisposisi
yang menyebabkan kanker rongga mulut adalah menyirih. Komponen yang digunakan
untuk menyirih seperti pinang, kapur, daun sirih, tembakau, dan gambir ternyata
mengandungi zat negatif yang bersifat karsinogenik, dimana dapat memicu terjadi kanker
rongga mulut.
Berdasarkan dari laporan kasus ini, penulis menyetujui bahwa kasus ini
merupakan kasus kanker rongga mulut. Faktor pemicu pada kasus ini adalah akibat
kebiasaan menyirih yang dilakukan pasien selama 35 tahun dan frekuensi menyirih 10
kali dalam sehari. Selain lama kebiasaan, dan frekuensi menyirih, cara pengolahan juga
mempengaruhi cepat atau lambat terkena kanker rongga mulut. Seperti pada kasus ini,
pasien tidak mencampurkan tembakau dalam komponen menyirih tetapi menggunakan
tembakau setelah menyirih dengan cara menggosok-gosokkan ke gusi, dan ini merupakan
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


suatu iritasi kronis pada mukosa mulut dan dapat memicu terjadinya kanker rongga mulut
lebih cepat.
Dari laporan kasus ini dapat disimpulkan bahawa kanker rongga mulut dapat
disebabkan oleh kebiasaan menyirih.



DAFTAR PUSTAKA

1. Norman K.Wood, Danny R.Sawyer. Oral Cancer. 5
th
ed. St. Louis: Mosby-Year Book
Inc, 1997: 587-593.
2. R.A.Cawson, E.W.Odell. Oral Cancer. 6
th
ed. London: Churchill Livingstone, 2000:
228-238.
3. Annonymous. Betel. <http://en.wikipedia.org/wiki/Betel>(21 Aug 2008).
4. Avon S.L. Oral mucosal lesions associated with use of quid. J Can Dent Assoc 2004;
70(4): 244-248.
5. Gupta PC, Ray CS. Epidemiology of betel quid usage. Ann Acad Med Singapore 2004;
33(Suppl): 31-36.
6. Zhang X, Reichart PA. A review of betel quid chewing, Oral Cancer and Precancer in
Mainland China. J oraloncology 2007; 43: 424-430.
7. Farrand P, Rowe RM, Johnston A, Murdoch H. Community Dentistry: Prevalence,age
of onset and demographic relationships of different areca nut habits amongst children in
Tower Hamlets, London. British Dent J 2001; 109: 150-154.
33
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


8. Lu C-T, Yen Y-Y, Ho C-S, Ko Y-C, Tsai C-C, Hsieh C-C, Lan S-J, et al. A Case-
control study of oral cancer in Changhua Country,Taiwan. J Oral Pathol Med 1996; 25:
245-247.
9. Lin S-C, Chang K-W, Chang C-S, Yu S-Y, Chao S-Y, Wong Y-K. Establishment and
characterization of a Cell Line (HCDB-1) derived from a hamster buccal pouch
carcinoma induced by DMBA and Taiwanese betel quid extract. Proc. Natl. Sci. Counc.
ROC(B) 2000; 24(3): 129-135.
10. Khandekar SP, Badgey PS, Tiwari RR. Oral cancer and some epidemiological
factors: a hospital based study. Indian J Community 2006; 31(3): 157-59.
11. Anonymous. Cancer. <http://en.wikipedia.org/wiki/Cancer>(8 November 2008)
12. Zakrzewska. Oral cancer. <http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-
transitional.dtd>(16 September 2008)
13. Anonymous. Oral Cancer. <http://en.wikipedia.org/wiki/Oral_cancer
15. Anonymous. Oral cancer prevention, Health professional Version.
<
>(8 November
2008)
14. Scully C. Oncogen, onco-supressor, carcinogenesis and oral cancer. British Dent J
1992; 173(53).
www.cancer.gov>(11 November 2008)
16. Anonymous. Oral cancer. <http://www.cancer.org/downloads/PRO/OralCancer.pdf>
(8 November 2008)
17. Lubis WH. Prekanker Mulut. Dentika Dental J ournal 2006; 11(2): 241-244.
18. Anonymous. Lots of citrus fruits and veggies may reduce oral cancer risk in men.
<http://www.vitabeat.com/index.xml">(11 November 2008)
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


19. William JH. Oral cancer and precancer: Clinical features. British Dent J 1990; 168:
13-17.
20. Anonymous. Head and neck cancer.
<http://en.wikipedia.org/wiki/Head_and_neck_cancer>(8 November 2008)
21. Anonymous. Oral cancer. <http://www.oralcancerfoundation.org/facts/htm>(11
November 2008)
22. . Jeng J.H, Kuo M.L, Hahn L.J, Kuo M.Y.P. Genotoxic and non-genotoxic effects of
Betel quid ingredients on oral mucosal fibroblast in vitro. J Dent Res 1994; 73(5): 1043-
1049.
23. Anonymous. Betel quid and areca nut chewing. International Agency for Research on
Cancer (IARC)- Summaries & Evaluations 1985; 37: 141-144.
24. Norton S.A. Betel: Consumption and consequences. J Am Acad Dermatol 1997; 37:
81-88.
25. Kong YC, Huang YL, Lee CH, Chen MJ, Lin LM, Tsai CC. Betel quid chewing,
cigarette, smoking, and alcohol comsumption related to oral cancer in Taiwan. J Oral
Pathol Med 1995; 24: 450-453.
26. Reichart P.A. Oral cancer and precancer related to betel and miang chewing in
Thailand: a review. J Oral Pathol Med 1995; 24: 241-243.
27. . Annonymous. Betel Nut (Areca Catechu L.)
<http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/druginfo/natural/patient-betelnut.html>(29 Oct
2008).
28. Annonymous. Pinang. <http://id.wikipedia.org/wiki/Pinang>(29 Oct 2008).
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


29. Annonymous. Sirih Pinang. <http://www.pnm.my/sirihpinang/sp-menu.htm>(29 Oct
2008)
30. Henriette Kress. Gambir. <http://www.henriettesherbal.com>(29 Oct 2008).

31. Annonymous. Gambir. <http://id.wikipedia.org/wiki/Gambir>(29 Oct 2008).
32. Annonymous. Gambir. <http://www.herbpalace.com>(29 Oct 2008)
33. Chen C-L, Chi C-W, Chang K-W, Liu T-Y. Safrole-like DNA adducts in oral tissue
from oral cancer patients with a betel quid chewing history. Carcinogenesis 1999; 20(12):
2881-2884.
34. Chang M.C, Ho Y.S, Lee P.H. Areca nut extract and arecoline induced the cell cycle
arrest but not apoptosis of cultured oral KB epithelial cells: association of glutathione,
reactive oygen species and mitochondrial membrane potential. Carcinogenesis 2001;
22(9): 1527-1535.
35. Eipe N. The Chewing of Betel Quid and Oral Submucous Fibrosis and Anesthesia.
International Anesthesia Research Society 2005; 100(4): 1210-1213.
36. Langlais R.P, Miller C.S. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Alih
bahasa. Budi Susetyo Jakarta: Hipokrates, 1994: 54,64.
37. Grieve M. Betel. <http://www.botanical.com/botanical/mgmh/comindx.html
39. Anonymous. Betel quid.
<
>(20 Oct
2008).
38. Neville BW, Day TA. Oral cancer and precancerous lessions. CA Cancer J Clin 2002;
52: 195-215.
http://www.vietnamtourism.com/connect/viewanh_t.asp%3Ffileid3D3160&imgrefurl>
(11 November 2008)
Nik Zatil Bayani Ridzuan : Kanker Rongga Mulut Disebabkan Oleh Kebiasaan Menyirih ( Laporan Kasus ), 2009.
USU Repository 2009


40. Anonymous. Betel quid.
<http://blog.baliwww.com/wp-content/photos/base.jpg&imgrefurl>(11 November 2008)
41. Annonymous. Tobacco. <http://en.wikipedia.org/wiki/Tobacco>(29 October 2008)

Anda mungkin juga menyukai