SKRIPSI
Dosen Pembimbing :
dr. Angela Fitriani C. MS.Epid, MSc
FAKULTAS KEDOKTERAN
MANADO
2018
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat yang
dilimpahkan-Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KUMIS KUCING
(Orthosiphon Sthamineus Bth.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI
Porphyromonas Gingivalis”. Penulis membuat proposal skripsi ini untuk
memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelas Sarjana Kedokteran
Gigi pada Universitas Sam Ratulangi Manado.
Penulis
Mayangsari Putri Rahayu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Porphyromonas gingivalis merupakan flora normal rongga mulut
dan berperan dalam perkembangan penyakit mulut seperti penyakit
periodontal, halitosis, kanker mulut serta kondisi sistemik seperti diabetes
mellitus dan penyakit kardiovaskuler (Newman dkk., 2006; Ongole dan
Shenoy, 2010; Katz dkk., 2011). Bakteri tersebut dapat menjadi patogen
apabila terjadi penurunan fungsi sistem pertahanan tubuh dan peningkatan
jumlah bakteri, yang menyebabkan keseimbangan interaksi antara host dan
bakteri dalam rongga mulut terganggu (Lamont dan Jenkinson, 1998).
B. Rumusan Masalah
Apakah ekstak tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon Stamineus Bth.)
Memiliki daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas
gingivalis ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui daya hambat tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon
Stamineus Bth.) terhadap pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Menambah pengetahuan terhadap potensi ekstrak tumbuhan kumis
kucing (Orthosiphon Stamineus Bth.) terhadap pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis. Dan sebagai data sekunder untuk
melakukan penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Intuisi Pendidikan
Memberikan data mengenai ekstrak tumbuhan kumis kucing
(Orthosiphon Stamineus Bth.) terhadap pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis.
b. Bagi Masyarakat
Meningkatkan pembudidayaan kumis kucing (Orthosiphon
Stamineus Bth.) sebagai pencegahan pertumbuhan bakteri
Porphyromonas gingivalis.
c. Bagi Penulis
Meningkatkan pengetahuan tentang daya hambat tumbuhan kumis
kucing (Orthosiphon Stamineus Bth.) terhadap pertumbuhan
bakteri Porphyromonas gingivalis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Tubiflorae
Suku : Labiatae
Marga : Orthosiphon
Jenis : Orthosiphon stamineus Benth( Anonim, 2000).
4. Manfaat Tanaman
Daun kumis kucing basah maupun kering digunakan sebagai bahan
obatobatan. Di Indonesia daun yang kering dipakai (simplisia) sebagai
obat yang memperlancar pengeluaran air kemih (diuretik) sedangkan
di India untuk mengobati rematik. Masyarakat menggunakan kumis
kucing sebagai obat tradisional sebagai upaya penyembuhan batuk
encok, masuk angin dan sembelit. Disamping itu daun tanaman ini
juga bermanfaat untu pengobatan radang ginjal, batu ginjal, kencing
manis, albuminuria, dan penyakit syphilis.
5. Kandungan kimia
Tumbuhan kumis kucing mengandung senyawa kimia yang
mempunyai daya hambat antibakteri yaitu, alkaloid, flavonoid, tanin,
saponin (Alshaws, dkk., 2012).
a. Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang banyak
terdapat di alam. Flavonoid terdapat pada hampir semua tumbuhan
hijau (Markham, 2003). Jika dilihat dari strukturnya flavonoid
merupakan senyawa yang terdiri dari dua gugus C6 (Cincin
benzene tersubstitusi) yang disambungkan oleh rantai alifatik tiga
karbon. Penggolongan flavonoid didasarkan pada perbedaan cincin
heterosiklik-oksigen tambahan dan gugus hidroksil yang tersebar
menurut pola berlainan.Flavanoid mempunyai efek yang sangat
banyak pada tiaptiap organisme. Hal ini dapat menjelaskan
mengapa flavonoid mempunyai manfaat yang besar dalam dunia
pengobatan (Robinson,1995).
b. Tanin
Tanin merupakan senyawa fenolik polimer yang memiliki sifat
antibakteri dan astrigent (bersifat menciutkan). Mekanisme anti
bakteri pada tanin sebagai pengamat enzim reservase transcriptase
dan DNA topoisomerase, sehingga sel bakteri tidak terbentuk. Efek
antibakteri tanin berhubungan dengan kemampuannya untuk
menginaktifkan adhesi sel mikroba, menginaktifkan enzim dan
menggangu transport protein pada lapisan dalam sel.
c. Saponin
Saponin merupakan zat yang mempunyai sifat seperti sabun yang
dapat melarutkan kotoran. Mekanisme antibakteri pada saponin
dapat menyebabkan kebocoran protein dan enzim dari dalam sel.
d. Alkaloid
Senyawa alkaloid memiliki mekanisme penghambatan dengan cara
mengganggu komponen penyusun peptidoglika pada sel bakteri
sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk dan menyebabkan
kematian sel tersebut (Juliantina,2008).
2. Taknonomi
Berdasarkan taksonominya Porphyromonas gingivalis diklasifikasikan
sebagai berikut:
Kingdom : Eubacteria
Filum : Bacteroidetes
Famili : Porphyromonaceae
Genus : Porphyromonas
Species : Porphyromonas Gingivalis (Boone & Castenholzt, 2002).
Efek Antibakteri
Porphyromonas gingivalis
D. Kerangka Konsep
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan
menggunakan rancangan eksperimental murni (true experimental design)
dimana eksperimen ini digunakan untuk sebab-akibat dengan cara
melibatkan kelompok control disamping kelompok eksperimental, yang
pemilihan kedua kelompok tersebut menggunakan teknik acak.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yaitu Porphyromonas gingivalis.
D. Variabel Penelitian
1. Ekstrak daun kumis kucing (Orthosiphon Stamineus Bth.)
2. Bakteri Porphyromonas gingivalis
3. Daya hambat
E. Definisi Operasional
1. Daun kumis kucing yang sudah di ekstrak di masukan kedalam cawan
petri yang sudah berisikan bakteri Porphyromonas gingivalis.
2. Porphyromonas gingivalis yakni bakteri yang diperoleh dari hapusan
mukosa rongga mulut yang dibiakan di Laboratorium Farmasi Fakultas
MIPA Universitas Sam Ratulangi Manado.
3. Daya hambat yakni zona bening yang terlihat di sekitar kertas saring
yang sudah dicelupkan kedalam ekstrak daun kumis kucing,
ciprofoxacin dan aquades.