Disini kita akan menyelidiki hubungan antara turunan dan integral. Sepanjang yang kami ketahui, ada dua teorema yang berkaitan dengan masalah ini: yang pertama yaitu dengan mengintegralkan sebuah turunan, dan yang lainnya dengan menurunkan suatu integral. Teorema ini, biasa disebut Teorema Fundamental Kalkulus. Pada makalah ini akan dibahas Teorema Dasar Kalkulus Bentuk Pertama, Bentuk Kedua, dan Kriteria Integral Lebesgue. A. Teorema Dasar (Bentuk Pertama) Bentuk pertama dari Teorema Fundamental memberikan sebuah dasar teoritis untuk metode penghitungan suatu integral, dimana pembaca telah mempelajari dalam kalkulus. Hal ini menyatakan bahwa jika suatu fungsi anggota dari , - , maka integral adalah turunan dari suatu fungsi F, dan jika dapat dihitung dengan cara menunjukkan nilai F ( ) ( ) untuk semua , -
:= F (b) F (a) . Suatu fungsi F sedemikian sehingga disebut antiturunan atau primitive dari pada ,
-. Jadi, jika
itu adalah suatu persoalan yang sederhana untuk menghitung integral. Dalam prakteknya, akan lebih mudah untuk memberikan berapa nilai c dimana ( ) tidak berada di , atau dimana itu tidak sama dengan persamaan ( ). Itu diluar
ketentuan bahwa kita dapat mengizinkan suatu bilangan terbatas seperti hal yang khusus. 7.3.1 Teorema Dasar Kalkulus (Bentuk Pertama) Misalkan terdapat sebuah himpunan berhingga E di , - dan fungsi , memenuhi:
, ,
(1) Bukti.
( )
diperoleh dengan mengubah interval ke dalam gabungan dari suatu interval bilangan terbatas. Diberikan , karena , - diasumsikan ada , maka | sedemikian sehingga jika
menunjukkan bahwa tag telah dipilih untuk setiap sub interval. dan ), merupakan jumlah Riemann dari fungsi adalah , pada , , -
( ) ( ( ) ( )
) ( )(
untuk i = 1, , n. )
Jika kita menambahkan bentuk ini, dilihat dari jumlah dan bukti yang ada bahwa ( ) ( ), maka kita peroleh
( )
( )
( ( )
(
2
))
( )(
*(, ( )
)+
).
( )
- maka (dengan
Teorema 6.1.2) hipotesis (a) secara otomatis memenuhi. Jika f tidak terdefinisi untuk beberapa titik interval dari , , kita mengambil ( ) . Namun jika F terdiferensial pada setiap
sedemikian sehingga F bukan terintegral secara Riemann. (Lihat contoh 7.3.2(e).) Teorema 6.1.2 Jika mempunyai sebuah turunan di , maka f kontinu di c.
7.3.2 Contoh (a) Jika ( ) Selanjutnya, Fundamental (dengan (b) Jika , (dengan ( ) untuk semua , -, maka , ( ) untuk semua , -.
adalah kontinu di
(c) Jika ( )
( )
| | (
-, maka
( )
) dan
Karena fungsi signum adalah fungsi tangga, maka itu anggota dari
-. Oleh
(d) Jika ( )
( )
untuk ( ,
-,
maka
kontinu
pada
dan
Oleh karena itu, Teorema Fundamental 7.3.1 tidak berlaku. (e) Misalkan ( ) ( ) ( - dan misalkan ( ) . Itu
mengikuti Aturan Produk 6.1.3(c) dan Aturan Rantai 6.1.6, bahwa ( ) , untuk ( -
Aturan Produk 6.1.3 (c) Fungsi f g terdiferensialkan di c dan ( Aturan Rantai 6.1.6 )( ) ( ) ( ) ( ) , ( ) adalah
pada [0,1]. Karena itu dapat dilihat bahwa fungsi K tidak terbatas pada [0,1] sehingga bukan bagian/anggota , - dan Teorema Fundamental 7.3.1 tidak berlaku untuk K.
B. Teorema Dasar (Bentuk kedua) Sekarang dengan Teorema Dasar (Bentuk kedua) kita ingin membedakan integral yang melibatkan batas atas variabelnya. 7.3.3 Defenisi Jika (3) , ( ) - maka fungsi yang didefenisikan sebagai untuk , -,
ini disebut integral tak tentu dari f dengan nilai awal a. (Kadang nilai selain a dapat pula digunakan sebagai nilai awal) Exercise 7.3.6 Jika , , - dan jika , -, fungsi yang didefenisikan oleh ( )
- dikatakan Integral tak tentu dari f dengan nilai awal c. Tentukan hubungan antara Fa
Kita akan menunjukkan bahwa jika Lipshictz maka F kontinu pada [a,b] Defenisi Fungsi Lipschitz . Misalkan dan
untuk setiap
Teorema 7.3.4 Integral tak tentu F yang didefenisikan (3) adalah kontinu pada [a,b]. Faktanya | jika | ( )| , , | ( ) ( )| |
Bukti : Dari teorema Aditivitas 7.2.8 Misalkan f: [a,b] dan misalkan ( ) . Maka , - jika dan hanya jika f
terbatas pada [a,c] dan [c,b] yang merupakan integral Riemann. Pada kasus ini
menyatakan jika
, maka
( ) Sehingga diperoleh
( )
( )
( )
sekarang jika
( )
untuk semua
-, maka
Teorema 7.1.4 (c) Misalkan f dan g adalah di dalam Jika ( ) ( ) untuk semua , , -, maka
( )
( ) ( )
( )
| |
Selanjutnya kita akan menunjukkan integral tak tentu F adalah terdiferensial pada sembarang titik dimana f kontinu.
-. Maka integral tak tentu yang didefenisikan dari (3), adalah terdiferensial di c ( ),
Bukti . Kita akan mengandaikan f kontinu pada c, diberikan maka (4) Ambil h yang memenuhi ( )
) dan mengingat turuan dari kanan F pada c. Karena sedemikian hingga jika ,
( )
( )
( )
( ( )
( ( )
( ( )
)|
( ( )
)|
)( ( )
( ( )
)( ( )
( ( )
( ( )
( ( )
Sekarang pada interval [c,c+h] fungsi f memenuhi pertidaksamaan (4), sehingga (dari teorema 7.1.4.(c)) kita peroleh
( ( )
( )
( ( )
Jika kita membaginya dengan h > 0 dan mengurangkannya dengan f(c), kita peroleh | ( ) ( ) ( )|
tetapi,
dengan cara sama dibuktikan untuk limit kirinya juga sama dengan f(c) dimana sehingga pernyataan terpenuhi.
-,
Teorema 7.3.6 Jika f kontinu pada [a,b] maka integral tak tentu F, yang didefiniskan oleh (3) adalah terdiferensial di [a,b] dan F(x)=f(x) untuk semua , -.
Teorema 7.3.6 dapat diringkas: Jika f kontinu pada [a, b], maka integral tak tentu dari f adalah anti turunannya. Kita akan meninjau bahwa, secara umum, integral tak tentu tidak harus menjadi antiturunan (baik karena turunan dari integral tak tentu tidak ada atau tidak sama f(x) Contoh : Jika ( ) ( ) pada [-1,1], maka , - dan integral tak tentu ( ) | |
dengan nilai awal -1. Tetapi, F(0) tidak ada, F bukan anti turunan dari f pada [-1,1] Teorema Substitusi 7.3.8 Misalkan , - dan misalkan memiliki turunan di J. Jika ( ) maka
( )
adalah
( ( ))
( )
( )
( )
adanya integral Riemann pada sisi kiri (5) Bukti : Misalkan F(x) adalah primitive (anti turunan) dari f(x) dan merupakan primitive dari ( ( )) ( ) maka ( ( ))
( ( ( ))) sehingga
( )
( ( ))
( )
( ( ))
( )
( )
( )
( )
( ( ))
( ( ))
( )
( )
untuk
- sehingga
adalah kontinu pada [1,4]. Jika kita misalkan f(x)=2sin x, maka integrandnya ) |
dan teorema 7.3.8 menyatakan bahwa persamaan integral ( . Karena ( ) ) tidak memiliki turunan kontinu pada
[0,4] , teorema Subtitusi 7.3.8 tidak dapat digunakan, paling tidak pada subtitusi ini.
10
Exercise 7.3.18 (b) Gunakan teorema Subtitusi untuk menyelesaikan integral ( ) subtitusikan ( ) ( ) ( , ) ( ) adalah kontinu pada ( ) sebagai batas
- sehingga dan ( )
, diperoleh
)(
)(
( [
)(
) ]
) [
) ]
( ) ) )
) (
, ( ( (
)-| ) ) ( ) ( ( ) ) ( )
( (
Exercise 7.3.19 Jelaskan mengapa Teorema 7.3.8 dan atau exercise 7.3.17 tidak dapat digunakan untuk menyelesaikan integral berikut ( ) ( ) ( )
yang hanya kontinu pada (0,4] sehingga teorema 7.3.8 tidak dapat digunakan.
11
C. Kriteria Integral Lebesgues Sekarang kita akan menyajikan sebuah pernyataan dari teorema Definitif Henri Lebesgue (1875-1941) yang memberikan syarat perlu dan cukup untuk fungsi yang
terintegral Riemann dan memberikan beberapa aplikasi dari teorema ini. Defenisi 7.3.10 a. Himpunan himpunan *( ( ) dikatakan himpunan null set jika untuk setiap )+ dari interval buka sedemikian hingga ( ( ) , kita dapat mengatakan bahwa Q(x) ), jika terdapat berhingga
dapat diperoleh hampir setiap anggota pada I (atau untuk hampir setiap terdapat suatu himpunan null set
. Pada kasus ini kita dapat menuliskannya ( ) Hal ini menunjukkan bahwa sembarang subset dari suatu himpunan null set adalah himpunan null set juga, dan itu adalah dengan mudah untuk memeriksa bahwa Union (Gabungan) dari dua himpunan null set adalah himpunan null set.
Contoh 7.3.11 Bilangan rasional Diketahui { { * pada , - adalah himpunan null set +. Diberikan . Perhatikan bahwa interval terbuka
12
adalah himpunan null set. Argumen yang diberikan hanya dapat dimodifikasi untuk menunjukkan bahwa setiap himpunan yang dapat dihitung adalah himpunan null set. Namun, dapat pula ditunjukkan bahwa ada himpunan null set yang tidak dapat dihitung di , sebagai contoh himpunan Cantor. Sekarang kita akan menyatakan kriteria integritas Lebesgue. Yang akan menegaskan bahwa himpunan yang terbatas pada sebuah interval dapat diintegralkan secara integral Riemann jika dan hanya jika titik-titik diskontinunya membentuk himpunan null set. 7.3.12 Kriteria keintegralan Lebesgue. Sebuah himpunan terbatas , dapat
diintegralkan secara integral Riemann jika dan hanya jika fungsi tersebut kontinu di hampir semua titik pada , -. , terdapat partisi sedemikian sehingga jika , , maka merupakan partisi adalah himpunan terbatas. Maka poin-poin berikut saling ekuivalen :
Bukti. Misalkan a) ,
b) Untuk setiap
bertanda yang mempunyai subinterval yang sama (1) c) | ( ) ( )| terdapat sebuah partisi * ( ) )( ) + dan
* + * ( )
*, + maka
-+
sedemikian
Jawab. (a) (b) diberikan , misalkan seperti dalam kriteria cauchy 7.2.1 dan misalkan . Maka jika adalah
13
, maka
dan
* +
dan
seperti pernyataan di (c). Karena terdapat titik dan di dengan Dan Maka diperoleh
sehingga
partisi
bertanda
ini
Sehingga dari bentuk (1), kondisi (2) terpenuhi. (c) (a) didefinisikan fungsi tangga Dan Dan , -. Karena dan untuk dan , pada , untuk maka - oleh , untuk
Riemann dan
14
Karena
-.
7.3.13 contoh. (a) Fungsi tangga g pada contoh dalam contoh 7.1.3(b) ( ( ) ( ) , ) kontinu di setiap titik kecuali terintegralkan secara Riemann. .
Faktanya, karena setiap fungsi tangga memiliki himpunan berhingga titik-titik tak kontinu, maka setiap fungsi tangga padan [a,b] terintegralkan secara Riemann. (b) dari teorema 5.5.4 bahwa setiap himpunan titik-titik diskontinu dari fungsi monoton dapat dihitung, kita menyimpulkan bahwa : setiap himpunan monoton pada , secara Riemann. ( ) { ( ) ( ) - dapat diintegralkan
adalah himpunan yang dapat dihitung, maka fungsi tersebut adalah himpunan null set dan kriteria Lebesgue mengakibatkan G dapat diintegralkan secara Riemann. (d) fungsi Dirichlet yang ditunjukkan oleh contoh 7.2.2 (b) tidak dapat diintegralkan secara Riemann. Catat bahwa fungsi ini diskontinu di setiap titik pada , tersebut bukanlah himpunan null set di , (e) Misalkan , -. Karena dapat ditunjukkan bahwa fungsi
Pada contoh 5.1.6(h), terlihat bahwa h kontinu pada setiap bilangan irrasional dan diskontinu pada setiap bilangan rasional di , -. Dari contoh 7.3.11, fungsi tersebut diskontinu pada himpunan null
set, sehingga kriteria Lebesgue mengakibatkan fungsi Thomae terintegralkan secara Riemann pada , -, seperti yang kita lihat pada contoh 7.1.6.
Kita sekarang memperoleh sebuah hasil yang membolehkan kita untuk membuat kombinasi lain dari fungsi terintegral Riemann. 7.3.14 Teorema komposisi Misalkan Dan misalkan Bukti. Jika , , - dengan elemen , -.
yang juga merupakan himpunan null set. Oleh karena itu komposisi
- dan
Dimana | ( )|
untuk semua
-.
16
untuk semua
Maka teorema komposisi mengakibatkan berasal dari fakta bahwa | ( )| | ( )| . dan , ) dan berada di , -, maka hasil kali
berada di
, -.
berada di
Maka
-.
D. Integral dengan Partisi Kita akan menutup bab ini dengan sebuah bentuk umum integrasi dengan partisi pada integral Riemann, dan Teorema sisa Taylor. Teorema 7.3.17 Misalkan berada (7) , -. Maka dan terdiferensialkan di , -, dan misalkan dan
) ada di ,
-, dan
berada di
dan
Sehingga (7) terpenuhi. Yang khusus, tapi sangat berguna, contoh dari teorema ini adalah jika dan merupakan integral tak wajar ( ) dan ( )
( ) ( )
dan
kontinu di ,
- dan
. - dan
( )
Teorema 7.3.18 Sisa Taylor misalkan (8) Dimana sisanya berbentuk (9)
ada di ,
-. Maka
Bukti. Gunakan integrasi dengan partisi pada persamaan (9), dengan ( ) , sehingga ( ) ( )(
)
( )
( ) dan
( )
) untuk mendapatkan
Jika kita melanjutkan integral ini dengan integrasi partisi maka kita akan mendapatkan (8).
18
DAFTAR PUSTAKA
Bartle, Robert Gardner. 1927. Introduction to Real Analysis. John Wiley & Sons, Inc. USA. http://www.fperri.net/teaching/notes/lecture_notes_897.pdf
19