Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT,karena dengan rahmatnya saya dapat menyelesaikan penyusunan referat yang berjudul Penatalaksanaan Trauma Tajam Pada Mata penyusunan referat ini dimaksudkan untuk melengkapi tugas di kepaniteraan klinik ilmu penyakit mata di RS P dr! M! "amil Padang! Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada presept#r kami, dr! Ardi$al Rahman, Sp!M%&' membimbing kami! &ami menyadari bah(a dalam penyusunan referat ini masih ditemui banyak kekurangan,baik isi maupun f#rmat penyusunan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dimasa mendatang! )an sem#ga makalah ini dapat berguna bagi teman*teman seja(at sekalian! yang telah menyempatkan (aktunya untuk

Padang, "anuari +,-.

DAFTAR ISI

&ata pengantar ///////////////////////// )aftar isi ///////////////////////////! 1ab - Pendahuluan ///////////////////////! 1ab + Tinjauan pustaka //////////////////////! -! )efinisi /////////////////////////!! +! 3pidemi#l#gi ///////////////////////! 0! 3ti#l#gi /////////////////////////!! .! &lasifikasi ////////////////////////!! 2! Pat#fisi#l#gi //////////////////!/////!!! 4! Manifestasi klinik ////////////////////// 6! )iagn#sis /////////////////////////! 5! Tatalaksana ////////////////////////!! 7! &#mplikasi ////////////////////////!!! -,! Pr#gn#sis ///////////////////////// --! Pencegahan ////////////////////////! 1ab 0 Pembahasan //////////////////////// 1ab . &esimpulan ////////////////////////!

+ 0 . 2 2 2 4 4 5 --+ -0 -. -. -2 -4 ++

)aftar pustaka ////////////////////////// +0

BAB 1 PENDAHULUAN Trauma mata merupakan penyebab umum kebutaan unilateral pada anak dan de(asa muda8 kel#mp#k usia ini mengalami sebagian besar cedera mata yang parah! )e(asa muda 9 terutama pria 9 merupakan kel#mp#k yang memiliki kemungkinan besar mengalami cedera tembus pada mata! &ecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan aki, cedera akibat #lahraga dan kecelakaan lalu lintas merupakan keadaan*keadaan yang paling sering menyebabkan trauma! Perf#rasi b#la mata merupakan keadaan yang ga(at untuk b#la mata karena pada keadaan ini kuman mudah masuk ke dalam b#la mata selain dapat menyebabkan kerusakan susunan anat#mi dan fungsi#nal jaringan intra#kuler! Trauma tembus dapat berbentuk perf#rasi sklera, pr#laps badan kaca maupun pr#laps badan siliar! Trauma yang terjadi pada mata dapat mengakibatkan kerusakan pada b#la mata dan kel#pak, saraf mata dan r#ngga #rbita! &erusakan mata akan memberikan penyulit sehingga mengganggu fungsi penglihatan! Trauma pada mata memerlukan pera(atan yang tepat untuk mencegah terjadinya penyulit yang lebih berat yang akan mengakibatkan kebutaan! &eadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang termasuk kega(atdaruratan sehingga harus segera mendapatkan pera(atan khusus karena dapat menimbulkan bahaya! Pada setiap keadaan, harus dilakukan usaha untuk mempertahankan b#la mata bila masih terdapat kemampuan melihat sinar atau masih ada pr#yeksi penglihatan!

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Definisi Trauma tajam mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata, dimana mata ditembus #leh benda tajam atau benda berukuran kecil dengan kecepatan tinggi yang menembus k#rnea atau sklera! Trauma tajam mata dapat di klasifikasikan atas luka tajam tanpa perf#rasi dan luka tajam dengan perf#rasi yang meliputi perf#rasi tanpa benda asing intra #kuler dan perf#rasi benda asing intra #kuler! Trauma tembus mata %luka akibat benda tajam', dimana struktur #kular mangalami kerusakan akibat benda asing yang menembus lapisan #kular dan juga dapat tertahan atau menetap dalam mata! 1aik trauma tajam yang penetratif atau trauma tumpul yang mengakibatkan tekanan k#ntusif dapat menyebabkan ruptur b#la mata! 1enda tajam atau benda dengan kecepatan tinggi dapat menyebabkan perf#rasi langsung! 1enda asing dapat mempenetrasi mata dan tetap berada di b#la mata! 2. Epidemiolo i nited States 3ye :njury Registry % S3:R' merupakan sumber inf#rmasi epidemi#l#gi yang digunakan secara umum di AS! Menurut data dari S3:R, rata*rata umur #rang yang terkena trauma tajam #kuli adalah +7 tahun, dan laki*laki lebih sering terkena dibanding dengan perempuan! Menurut studi epidemi#l#gi internasi#nal, kebanyakan #rang yang terkena trauma tajam #kuli adalah laki*laki umur +2 sampai 0, tahun, sering mengk#nsumsi alk#h#l dan trauma terjadi di rumah! ;ebih dari 42!,,, trauma mata yang berhubungan dengan pekerjaan, menyebabkan m#rbiditas dan disabilitas, dilap#rkan di Amerika Serikat setiap tahunnya! ;ebih dari setengah trauma mata yang berhubungan dengan pekerjaan terjadi di pabrik, dan industri k#ntruksi! )elapan puluh satu persen trauma mata yang berhubungan dengan pekerjaan terjadi pada pria dan kebanyakan terjadi pada pekerja berusia +2 sampai .. tahun! !. E"iolo i

Penyebab tersering adalah karena kecelakaan saat bekerja, bermain dan ber#lahraga! ;uas cedera ditentukan #leh ukuran benda yang mempenetrasi, kecepatan saat impaksi, dan k#mp#sisi benda tersebut, benda tajam seperti pisau akan menyebabkan laserasi berbatas tegas pada b#la mata! ;uas cedera yang disebabkan #leh benda asing yang terbang ditentukan #leh energi kinetiknya! 1enda tajam seperti pisau akan menimbulkan luka laserasi yang jelas pada b#la mata! 1erbeda dengan kerusakan akibat benda asing yang terbang, beratnya kerusakan ditentukan #leh energi kinetik yang dimilikinya! <#nt#hnya pada peluru pist#l angin yang besar dan memiliki kecepatan yang tidak terlalu besar memiliki energi kinetik yang tinggi dan menyebabkan kerusakan mata yang cukup parah! &#ntras dengan pecahan benda tajam yang memiliki massa yang kecil dengan kecepatan tinggi akan menimbulkan laserasi dengan batas tegas dan beratnya kerusakan lebih ringan dibandingkan kerusakan akibat peluru pist#l angin! #. Kl$sifi%$si The Ocular Trauma Classification Group telah membuat suatu sistem klasifikasi berdasarkan 13TT dan gambaran luka pada b#la mata pada saat pemeriksaan a(al! Trauma mekanis pada mata dibagi menjadi dua yaitu luka tertutup b#la mata dan luka terbuka b#la mata! &arena kedua hal ini memiliki pat#fisi#l#gi dan penanganan yang berbeda! Sistem ini membagi trauma berdasarkan . parameter = -! Tipe, berdasarkan mekanisme terjadinya luka! Tipe luka harus diketahui berdasarkan ri(ayat seperti yang diceritakan #leh pasien atau saksi yang melihat terjadinya trauma tersebut! 1ila pasien tidak sadar, maka penentuan tipe berdasarkan pemeriksaan klinis! +! Grade, yang didasarkan atas pengukuran >isus pada pemeriksaan a(al! ?al ini dapat dilakukan dengan tabel Snellen atau kartu R#senbaum! 0! Ada tidaknya AP) %Afferent Pupillary Defect'! Adanya AP), seperti yang dapat diukur dengan mengayunkan senter, merupakan petunjuk adanya penyimpangan saraf #ptik dan@atau fungsi retina! .! Perluasan luka! ;uka yang terdapat pada luka terbuka b#la mata atau perluasan paling p#steri#r dari kerusakan pada luka tertutup b#la mata! P$&$me"e& Tipe Kl$sifi%$si A! Ruptur

1! Penetrasi <! :AB1 %Intra Ocular Foreign Bodies' )! Perf#rasi Grade %Cisus' 3! <ampuran A! D+,@., 1! +,@2, sampai +,@-,, <! -7@-,, sampai 2@+,, )! .@+,, sampai Light Perception Pupil F#na E !o Light Perception A! P#sitif, AP) relatif pada mata yang terluka 1! Eegatif, AP) relatif pada mata yang terluka :! &#rnea dan ;imbus ::! ;imbus sampai 2 mm p#steri#r dari sklera :::! P#steri#r sampai 2 mm dari limbus Tabel -! &lasifikasi ;uka Terbuka 1#la Mata P$&$me"e& Tipe Kl$sifi%$si A! &#ntusi# 1! ;aserasi lamelar <! 1enda asing superfisial Grade %Cisus' )! <ampuran A! D+,@., 1! +,@2, sampai +,@-,, <! -7@-,, sampai 2@+,, )! .@+,, sampai Light Perception Pupil F#na E !o Light Perception A! P#sitif, AP) relatif pada mata yang terluka 1! Eegatif, AP) relatif pada mata yang terluka :! 3ksternal %terbatas pada k#njungti>a bulbi, sklera, k#rnea' ::! Segmen anteri#r %termasuk struktur dari segmen anteri#r dan pars plikata' :::! Segmen p#steri#r %semua struktur p#steri#r internal sampai kapsul lensa p#steri#r' Tabel +! &lasifikasi ;uka Tertutup 1#la Mata '. P$"ofisiolo i

1enda asing dengan kecepatan tinggi akan menembus seluruh lapisan sklera atau k#rnea serta jaringan lain dalam bulbus #kuli sampai ke segmen p#steri#r kemudian bersarang didalamnya bahkan dapat mengenai #s #rbita! )alam hal ini akan ditemukan suatu luka terbuka dan biasanya terjadi pr#laps %lepasnya' iris, lensa, ataupun c#rpus >itreus! Perdarahan intra#kular dapat terjadi apabila trauma mengenai jaringan u>ea, berupa hifema atau hen#phthalmia! Be&($ $i Ke&)s$%$n J$&in $n *$"$ $%i($" T&$)m$ Tem()s ;uka akibat benda tajam dapat mengakibatkan berbagai keadaan seperti berikut = a! Trauma tembus pada palpebra Mengenai sebagian atau seluruhnya, jika mengenai le>at#r apaneur#sis dapat menyebabkan suatu pt#sis yang permanen!

Gambar! - ;aserasi palpebra b! Trauma tembus pada saluran lakrimalis )apat merusak sistem pengaliran air mata dari pungtum lakrimalis sampai ke r#ngga hidung! ?al ini dapat menyebabkan kekurangan air mata!

c! Trauma tembus pada Arbita ;uka tajam yang mengenai #rbita dapat merusak b#la mata, merusak saraf #ptik, menyebabkan kebutaan atau mer#bek #t#t luar mata sehingga menimbulkan paralisis dari #t#t dan dipl#pia! Selain itu juga bisa menyebabkan infeksi, menimbulkan selulitis #rbita, karena adanya benda asing atau adanya hubungan

terbuka dengan r#ngga*r#ngga di sekitar #rbita!

Gambar! 0 Trauma tembus #rbita

d! Trauma tembus pada &#ngjungti>a Trauma dapat mengakibatkan r#bekan pada k#njungti>a, sehingga dapat merusak dan ruptur pembuluh darah menyebabkan perdarahan sub k#njungti>a!

Gambar! . Trauma tembus subk#njungti>a e! Trauma tembus pada Sklera 1ila ada luka tembus pada sklera dapat menyebabkan penurunan tekanan b#la mata dan kamera #kuli jadi dangkal, luka sklera yang lebar dapat disertai pr#lap jaringan b#la mata, sehingga bisa menyebabkan infeksi dari bagian dalam b#la mata!

f! Trauma tembus pada &#rnea 1ila luka tembus mengenai k#rnea dapat menyebabkan gangguan fungsi penglihatan karena fungsi k#rnea sebagai media refraksi! 1isa juga trauma tembus k#rnea menyebabkan iris pr#laps, k#rpus >itreum dan k#rpus ciliaris pr#laps, hal ini dapat menurunkan >isus!

Gambar 2! ;aserasi k#rnea g! Trauma tembus pada >ea 1ila terdapat luka pada u>ea maka dapat menyebabkan pengaturan banyaknya cahaya yang masuk sehingga muncul f#t#f#bia atau penglihatan kabur!

h! Trauma tembus pada ;ensa 1ila ada trauma akan mengganggu daya f#kus sinar pada retina sehingga menurunkan daya refraksi dan sefris sebagai penglihatan menurun karena daya ak#m#dasi tidak adekuat!

i! Trauma tembus pada Retina )apat menyebabkan perdarahan retina yang dapat menumpuk pada r#ngga badan kaca, hal ini dapat muncul f#t#psia dan ada benda melayang dalam badan kaca!

j! Trauma tembus pada c#rpus siliar ;uka pada c#rpus siliar mempunyai pr#gn#sis yang buruk, karena kemungkinan besar dapat menimbulkan end#ftalmitis, pan#ftalmitis yang berakhir

dengan ptisis bulbi pada mata yang terkena trauma! Sedangkan pada mata yang sehat dapat timbul #ftalmia simpatika! Aleh karena itu, bila lukanya besar, disertai pr#laps dari isi b#la mata, sehingga mata mungkin tak dapat melihat lagi, sebaiknya di enukleasi bulbi, supaya mata yang sehat tetap menjadi baik!

+. *$nifes"$si Klinis Trauma yang disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam b#la mata, maka akan terlihat tanda*tanda b#la mata tembus, seperti tajam penglihatan yang menurun, laserasi k#rnea, tekanan b#la mata rendah, bilik mata dangkal, bentuk dan letak pupil yang berubah, terlihat ruptur pada k#rnea atau sklera, terdapat jaringan yang pr#laps seperti cairan mata, iris, lensa, badan kaca, atau retina, katarak traumatik, dan k#njungti>a kem#sis! Pada perdarahan yang hebat, palpebra menjadi bengkak, ber(arna kebiru* biruan, karena jaringan ikat palpebra halus! 3kim#sis yang tampak setelah trauma menunjukkan bah(a traumanya kuat, sehingga harus dilakukan pemeriksaan dari bagian*bagian yang lebih dalam dari mata, juga perlu dibuat f#t# r#ntgen kepala! Perdarahan yang timbul +. jam setelah trauma, menunjukkan adanya fraktur dari dasar tengk#rak!

Gambar! 4 ;#kasi cedera mata8 tampak depan

10

Gambar! 6 ;#kasi cedera mata8 tampak samping Sebagian besar cedera tembus menyebabkan penurunan penglihatan yang menc#l#k, tetapi cedera akibat partikel kecil berkecepatan tinggi yang dihasilkan #leh tindakan menggerinda atau memalu mungkin hanya menimbulkan nyeri ringan dan kekaburan penglihatan! Tanda*tanda lainnya adalah kem#sis hem#ragik, laserasi k#njungti>a, kamera anteri#r yang dangkal dengan atau tanpa dilatasi pupil yang eksentrik, hifema, atau perdarahan k#rpus >itreus! Tekanan intra#kuler mungkin rendah, n#rmal, atau yang jarang sedikit meninggi! ,. Di$ nosis )iagn#sis trauma tajam #kuli dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang! Pada anamnesa, inf#rmasi yang diper#leh dapat berupa mekanisme dan #nset terjadinya trauma, bahan@benda penyebab trauma dan pekerjaan untuk mengetahui penyebabnya! Anamnesis harus mencakup perkiraan ketajaman penglihatan sebelum dan segera sesudah cedera! ?arus dicatat apakah gangguan penglihatan bersifat pr#gresif lambat atau bera(itan mendadak! ?arus dicurigai adanya benda asing intra#kuler apabila terdapat kegiatan memahat, mengasah atau adanya ledakan! <edera pada anak dengan ri(ayat yang tidak sesuai dengan cedera yang di derita, harus dicurigai adanya penganiayaan pada anak! Ri(ayat kejadian harus diarah secara khusus pada detail

11

terjadinya trauma, ri(ayat pembedahan #kuler sebelumnya, ri(ayat penyakit sebelumnya dan energi! Pemeriksaan fisik dimulai dengan pengukuran dan pencatatan ketajaman penglihatan! Apabila gangguan penglihatannya parah, maka periksa pr#yeksi cahaya, diskriminasi dua titik, dan adanya defek pupil aferan! Periksa m#tilitas mata dan sensasi kulit peri#rbita, dan lakukan palpasi untuk mencari defek ada bagian tepi tulang #rbita! Pemeriksaan slit lamp juga dapat dilakukan untuk melihat kedalam cedera di segmen anteri#r b#la mata! Tes flu#resein dapat digunakan untuk me(arnai k#rnea, sehingga cedera kelihatan dengan jelas! Pemeriksaan t#n#metri perlu dilakukan untuk mnegetahui tekanan b#la mata! Pemeriksaan fundus yang di dilatasikan dengan #ftalm#sk#p indirek penting untuk dilakukan untuk mengetahui adanya benda asing intra#kuler! 1ila benda asing yang masuk cukup dalam, dapat dilakukan tes seidel untuk mengetahui adanya cairan yang keluar dari mata! Tes ini dilakukan dengan cara memberi anestesi pada mata yang akan di periksa, kemudian diuji pada strip flu#rescein steril! Penguji menggunakan slit lamp dengan filter k#balt biru, sehingga akan terlihat perubahan (arna strip akibat perubahan p? bila ada pengeluaran cairan mata! Pemeriksaan ct*scan dan SG 1*scan digunakan untuk mengetahui p#sisi benda asing! MR: k#ntraindikasi untuk kecurigaan trauma akibat benda l#gam! 3lectr#retin#graphy %3RG' berguna untuk mengetahui ada tidaknya degenarasi pada retina dan sering digunakan pada pasien yang tidak berk#munikasi dengan pemeriksa! 1ila dalam inspeksi terlihat ruptur b#la mata, atau adanya kecenderungan ruptur b#la mata, maka tidak dilakukan pemeriksaan lagi! Mata dilindungi dengan pelindung tanpa bebat, kemudian dirujuk ke spesialis mata! -. Pen$"$l$%s$n$$n T&$)m$ Tem()s &eadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang ga(at darurat dan harus segera mendapat pera(atan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti infeksi, Sider#sis, kalk#sis dan #ftalmika simpatika! Pada setiap tindakan harus dilakukan usaha untuk mempertahankan b#la mata bila masih terdapat kemampuan melihat sinar atau ada pr#yeksi penglihatan! 1ila terdapat benda asing, maka sebaiknya dilakukan usaha untuk mengeluarkan banda

12

asing tersebut! Sebaiknya dipastikan apakah ada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan membuat f#t#! 1enda asing yang bersifat magnetic dapat dikeluarkan dengan mengunakan magnet raksasa! 1enda yang tidak magnetic dikeluarkan dengan >itrekt#mi! 1ila terlihat atau dicurigai adanya perf#rasi b#la mata, maka secepatnya dilakukan pemberian antibi#tik t#pical, mata ditutup, dan segera dikirim kepada d#kter mata untuk dilakukan pembedahan! Pada pasien dengan luka tembus b#la mata selamanya diberikan antibi#tik sistemik berspektrum luas atau intra>ena dan pasien dipuasakan untuk rencana pembedahan! Pasien juga dapat diberikan analgetika, sedati>e dan pr#filaksis anti tetanus!

.. Kompli%$si &#mplikasi yang dapat terjadi setelah terjadinya trauma tembus adalah end#ftalmitis, pan#ftalmitis, ablasi retina, perdarahan intra#kular dan #ftalmia simpatika! 3nd#ftalmitis dapat terjadi dalam beberapa jam hingga dalam beberapa minggu tergantung pada jenis mikr##rganisme yang terlibat! 3nd#ftalmitis dapat berlanjut menjadi pan#ftalmitis! Aftalmia simpatika adalah inflamasi yang terjadi pada mata yang tidak cedera dalam jangka (aktu 2 hari sampai 4, tahun dan biasanya 7,H terjadi dalam - tahun! 5 )iduga akibat resp#n aut#imun akibat terekp#snya u>ea karena cedera, keadaan ini menimbulkan nyeri, penurunan ketajaman penglihatan mendadak, dan f#t#f#bia yang dapat membaik dengan enukleasi mata yang cedera! 1/. P&o nosis Pr#gn#sis berhubungan dengan sejumlah fakt#r seperti >isus a(al, tipe dan luasnya luka, adanya atau tidak adanya ablasi# retina, atau benda asing! Secara umum, semakin p#steri#r penetrasi dan semakin besar laserasi atau ruptur, pr#gn#sis semakin buruk! Trauma yang disebabkan #leh #bjek besar yang menyebabkan laserasi k#rnea tapi menyisakan badan >itreus, sklera dan retina yang tidak luka mempunyai pr#gn#sis penglihatan yang baik dibandingkan laserasi kecil yang melibatkan bagian p#ster#r! Trauma tembus akibat benda asing yg bersifat inert pun mempunyai pr#gn#sis yang baik! Trauma tembus akibat benda asing yang sifatnya reaktif magnetik lebih mudah

13

dikeluarkan dan pr#gn#sisnya lebih baik! Pada luka penetrasi, 2,*62H mata akan mencapai >isus akhir 2@+,, atau lebih baik! 11. Pen0e $1$n Trauma mata dapat dicegah dan diperlukan penerangan kepada masyarakat untuk menghindari terjadinya trauma mata, seperti = * Trauma tajam akibat kecelakaan lalu lintas tidak dapat dicegah, kecuali trauma tajam perkelahian! * )iperlukan perlindungan pekerja untuk menghindari terjadinya trauma tajam! * A(asi anak yang sedang bermain yang mungkin berbahaya bagi matanya! Sese#rang yang menggunakan lensa dari kaca atau plastik yang sedang bekerja dalam industri atau melakukan akti>itas atletik memiliki resik# terkena pecahan fragmen lensa! &aca mata yang paling efektif untuk mencegah cedera terdiri dari lensa p#likarb#nat dalam rangka p#liamida dengan tepi penahan di p#steri#r! Sebaiknya digunakan bingkai pada "raparound %bukan bingkai berengsel' karena lebih dapat menahan pukulan dari samping! Pada atletik atau akti>itas rekreasi beresik# tinggi %misalnya perang*perangan dengan peluru hampa atau cat', pelindung mata tanpa lensa tidak selalu melindungi mata secara adekuat! Perlindungan mata yang sesuai terutama diindikasikan bagi mereka yang bermain b#la raket, b#la tangan, dan sIuash! 1anyak kebutaan yang terjadi akibat #lah raga ini, terutama akibat trauma k#ntusi# pada mata yang tidak terlindung dengan baik!

BAB ! 14

PE*BAHASAN &eadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang ga(at darurat dan harus segera mendapat pera(atan khusus karena dapat menimbulkan bahaya seperti = :nfeksi Sider#sis, kalk#sis dan #ftalmika simpatika

Pada setiap tindakan bertujuan untuk mempertahankan b#la mata dan mempertahankan penglihatan! Pada setiap keadaan , harus dilakukan usaha untuk mempertahankan b#la mata bila masih terdapat kemampuan melihat sinar atau ada pr#yeksi penglihatan! 1ila terdapat benda asing, maka sebaiknya dilakukan usaha untuk mengeluarkan benda asing tersebut! $. Pen$"$l$%s$n$$n p$sien den $n "&$)m$ (ol$ m$"$ pe&fo&$ns -! Penatalaksanaan sebelum tiba di rumah sakit= * Mata tidak b#leh dibebat dan diberikan perlindungan tanpa k#ntak! * Tidak b#leh dilakukan manipulasi yang berlebihan dan penekanan b#la mata! * 1enda asing tidak b#leh dikeluarkan tanpa pemeriksaan lanjutan! * Sebaiknya pasien di puasakan untuk mengantisipasi tindakan #perasi! +! Penatalaksanaan di rumah sakit= * Pemberian antibi#tik spektrum luas! * Pemberian #bat sedasi,antiemetik, dan analgetik sesuai indikasi! * Pemberian t#ks#id tetanus sesuai indikasi! * Pengangkatan benda asing di k#rnea, k#njungti>a atau intra#kuler %bila mata intak'! * Tindakan pembedahan @penjahitan sesuai dengan kausa dan jenis cedera! (. Pen$n $n$n "&$)m$ "em()s d$n %on")sio (ol$ m$"$ Apabila jelas tampak ruptur b#la mata, maka manipulasi lebih lanjut harus dihindari sampai pasien mendapat anestesia umum! Sebelum pembedahan jangan diberi #bat sikl#pegik atau antibi#tik t#pikal karena kemungkinan t#ksisitas pada jaringan intra#kular yang terpajan! 1erikan antibi#tik parenteral spektrum luas dan pakaikan pelindung FO# pada mata! Analgetik, antimiemetik, dan antit#ksin tetanus

15

diberikan sesuai kebutuhan, serta gi$i atau nutrisi yang baik! Sebelum dirujuk mata tidak b#leh diberi salep, karena salep dapat masuk ke dalam mata! Pasien tidak b#leh diberikan ster#id l#kal, dan bebat yang diberikan pada mata tidak menekan b#la mata! Pada penutupan luka segmen anteri#r, harus digunakan teknik*teknik bedah mikr#! ;aserasi k#rnea diperbaiki dengan jahitan nil#n -,*, untuk menghasilkan penutupan yang kedap air! :ris atau k#rpus siliaris yang mengalami inkarserasi dan terpajan kurang dari +. jam dapat dimasukkan ke dalam b#la mata dengan >isk#elastik atau dengan memasukkan suatu spatula sikl#dialisis melalui insisi tusuk di limbus dan menyapu jaringan keluar dari luka! Apabila hal ini tidak dapat dilakukan, apabila jaringan telah terpajan lebih dari +. jam, atau apabila jaringan tersebut mengalami iskemia dan kerusakan berat, maka jaringan yang pr#laps harus dieksisi setinggi bibir luka! Setiap jaringan yang dip#t#ng harus dikirim ke lab#rat#rium pat#l#gik untuk diperiksa! )ilakukan pembiakan untuk memeriksa kemungkinan infeksi bakteri atau jamur! Sisa*sisa lensa dan darah dikeluarkan dengan aspirasi dan irigasi mekanis atau >itrekt#mi! Ref#rmasi kamera anteri#r selama tindakan perbaikan dapat dicapai dengan cairan intra#kuler fisi#l#gis, udara atau >isk#elastik! ;uka sklera ditutup dengan jahitan 5*, atau 7*, interupted yang tidak dapat diserap! At#t*#t#t rektus dapat secara sementara dilepaskan dari insersinya agar tindakan lebih mudah dilakukan! ;uka keluar di bagian p#steri#r sklera pada cedera tembus ganda dapat sembuh sendiri, dan biasanya tidak dilakukan usaha penutupan! 1edah >itre#retinal, bila ada luka k#rnea yang besar, dapat dilakukan melalui kerat#pr#stesis ;anders B#ulks temp#rer sebelum melakukan penanaman k#rnea! 3nukleasi dan e>iserasi primer hanya b#leh dipikirkan bila b#la mata mengalami kerusakan t#tal! Mata sebelah rentan terhadap #ftalmika simpatetik bila terjadi trauma tembus mata terutama bila ada kerusakan di jaringan u>ea! jarang terjadi! 0. Tind$%$n pen o($"$n (end$ $sin p$d$ pe&m)%$$n m$"$ Mata tersebut ditetes dengan anestetik tetes mata! 1enda yang lunak biasanya hanya menempel saja pada permukaan mata sehingga untuk mengeluarkannya cukup kapas steril! 1enda yang keras biasanya mengakibatkan suatu luka! Pengeluarannya memakai jarum suntik secara hati*hati untuk menghindari kemungkinan perf#rasi! Setelah benda asing dikeluarkan, mata dibilas dahulu dengan larutan garam fisi#l#gik sampai bersih! &emudian mata diberi tetes midriatik ringan berupa sikl#pamin ,,+2H ntungnya, k#mplikasi ini

16

disusul dengan antibi#tik l#kal! Mata ditutup dengan bebat kain sampai tidak terdapat tanda*tanda er#si k#rnea! d. Tind$%$n pen o($"$n (end$ $sin d$l$m (ol$ m$"$ Setiap berada di dalam b#la mata merupakan sesuatu yang asing sehingga pada dasarnya harus dikeluarkan! ?al*hal yang harus dipertimbangkan adalah= "enis benda asing tersebut, apakah benda inert atau benda reaktif Akibat yang timbul apabila benda tersebut tidak dikeluarkan Akibat yang dapat timbul (aktu mengeluarkan benda asing tersebut

Apabila benda asing tersebut inert ,maka haruslah dilihat apakah benda tersebut menimbulkan reaksi mekanik yang mengganggu fungsi mata atau tidak! 1ila tidak menimbulkan reaksi mekanik yang mengganggu maka sebaiknya dibiarkan saja dan perhatian ditujukan pada pera(atan luka perd#rasi yang diakibatkannya! 1ila benda tersebut adalah benda reaktif, maka harus dikeluarkan! Tindakan peng#batan rudapaksa dengan benda asing yang reaktif didalam b#la mata adalah= Pera(atan terhadap luka perf#rasi * Pertama*tama adalah pemberian tetesmata anestetik, kemudian

pembersihan luka dengan larutan garam fisi#l#gik! 1ila ada jaringan iris atau badan kaca yang pr#laps, bagian yang pr#laps d p#t#ng %jangan direp#sisi kembali kecuali bila yakin tidak ada infeksi'! * * 1ila benda asing dapat dilihat langsung, maka mungkin dapat dikeluarkan dengan pinset atau magnit melalui luka perf#rasi! ;uka perf#rasi dijahit dengan jarum dan benang yang halus! Apabila fasilitas tidak memungkinkan untuk dapat melakukan jahitan penutupan luka, penderita di rujuk ke Rumah Sakit yang lengkap fasilitasnya! * Sebelum penderita dikirim ke pusat, untuk mencegah jangan sampai banyak isi b#la mata yang pr#laps melalui luka perf#rasi maka mata tersebut setelah ditutup dengan kain kasa steril masih harus di tutup lagi

17

dengan semacam penutup %d#p' yang sedemikian rupa sehingga b#la mata terlindung dari tekanan atau sentuhan %yang paling sederhana adalah menutup mata tersebut dengan kepala send#k'! * Penderita juga harus diberi #bat penenang, #bat analgesic, dan bila perlu dapat ditambahkan #bat antiemetik bila penderita muntah*muntah karena dengan muntah*muntah akan menambah banyak pr#laps isis b#la mata yang pr#laps! * )alam perjalanan ke pusat sebaiknya penderita dalam p#sisi berbaring! Pemberian ATS dapat dipertimbangkan! Pengeluaran benda asing Pengeluaran benda asing sebaiknya dikeluarkan di Rumah sakit dengan fasilitas yang mencukupi! * J$l$n An"e&io& Pemilihan jalan anteri#r hanya b#leh apabila= 1enda asing tersebut berada di bilik mata depan dan dapat dilihat, dapat dikeluarkan melalui luka perf#rasi atau melalui inisi k#rnea* sklera di daerah limbus apabila benda berada di sudut bilik mata depan! 1enda asing di segmen p#steri#r yang disertai kerusakan lensa dan luka perf#rasi k#rnea yang besar, dikeluarkan melalui luka perf#rasi k#rnea! "alan anteri#r merupakan k#ntraindikasi apabila lensa masih utuh! * J$l$n Pos"e&io& Pemilihan jalan p#steri#r dilakukan bila benda asing berada di segmen p#steri#r tanpai disertai kerusakan lensa! Pengeluaran melalui jalan p#steri#r dapat ditempuh melalui + jalan yaitu = Melalui pars plana %.*6 mm dari limbus'! &euntungan melalui jalan ini ialah retina melekat kuat pada tempat ini sehingga bahaya ablasi kecil! )aerah ini mengandung sedikit pembuluh darah sehingga bahaya perdarahan kecil! Melalui tempat dimana benda asing berada! "alan ini ditempuh bila benda asing berada di retina! 1ahaya yang ditakutkan dengan melalui jalan ini adalah ablasi retina 18

dan perdarahan! Pengeluaran benda asing melalui jalan p#steri#r melakukan fasilitas dan keterampilan yang khusus sehingga dapat dilakukan #leh d#kter ahli mata!

e. Pen$n $n$n "&$)m$ "em()s p$d$ %o&ne$ 1ila tanpa perf#rasi 3r#si atau benda asing tersangkut di k#rnea! Tes flu#resia %J'! "aga jangan sampai terkena infeksi, sehingga menyebabkan timbulnya ulkus atau herpes pada k#rnea! ;akukan pemberian antibi#tika atau kem#terapeutika yang berspektrum luas, l#kal dan sistemik! 1enda asing di k#rnea diangkat, setelah diberi anastesi l#kal dengan pant#kain! &alau mulai ada ne#>askularisasi dari limbus, berikanlah k#rtis#n l#kal atau subk#njungti>a! Tetapi jangan diberikan k#rtis#n pada luka yang baru atau bila ada herpes k#rnea!

1ila ada perf#rasi Apabila luka kecil, lepaskan k#njungti>a di limbus yang berdekatan,

kemudian ditarik supaya menutupi luka k#rnea tersebut %flap k#njungti>a'! 1ila luka di k#rnea luas, maka luka itu harus dijahit! &emudian ditutup dengan flap k#njingti>a! "ika luka di k#rnea itu disertai pr#laps iris, iris yang keluar harus dip#t#ng dan sisanya di rep#ssisi, r#bekan di k#rnea dijahit dan ditutup dengan flap k#njungti>a! &alau luka telah berlangsung beberapa jam, sebaiknya bilik mata depan dibilas terlebih dahulu dengan larutan penisilin -,!,,, @cc, sebelum k#rnea dijahit! Sesudah selesai seluruhnya, berikan antibi#tika dengan spektrum luas dan sistemik, juga subk#njungti>a!

e. Pen$n $n$n "&$)m$ "em()s p$d$ %on2)n %"i3$ 1ila r#bekan k#njungti>a ini kecil atau tidak melebihi - cm, maka tidak perlu

19

dilakukan penjahitan! 1ila r#bekan lebih dari - cm perlu dilakukan penjahitan untuk mencegah granul#ma! Pada setiap r#bekan c#njungti>a perlu diperhatikan juga r#bekan sklera yang biasa disertai r#bekan k#njungti>a! )isamping itu, pemberian antibi#tik juga perlu diberikan untuk mencegah infeksi sekunder!

20

BAB # KESI*PULAN Trauma tajam mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang menimbulkan perlukaan mata, dimana mata ditembus #leh benda tajam atau benda berukuran kecil dengan kecepatan tinggi yang menembus k#rnea atau sklera!+ 1enda asing dengan kecepatan tinggi akan menembus seluruh lapisan sklera atau k#rnea serta jaringan lain dalam bulbus #kuli sampai ke segmen p#steri#r kemudian bersarang didalamnya bahkan dapat mengenai #s #rbita!

Penyebab tersering adalah karena kecelakaan saat bekerja, bermain dan ber#lahraga! ;uas cedera ditentukan #leh ukuran benda yang mempenetrasi, kecepatan saat impaksi, dan k#mp#sisi benda tersebut!

Manifestasi %linis (e&)p$ >isus turun, tekanan intra #kular rendah, angulus irid#k#rnealis dangkal, bentuk dan letak pupil berubah, terlihatnya ada ruptur pada k#rnea atau sklera, terdapat jaringan yang pr#laps %lepas', seperti= iris, lensa, retina, kem#sis k#njungti>a! &#mplikasi dari trauma tajam #kuli adalah end#ftalmitis, pan#ftalmitis, #ftalmia simpatika, hem#ragik intra#kular!

Penatalaksanaan diberikan antibi#tik t#pikal, mata ditutup, dan segera dikirim pada d#kter mata untuk dilakukan pembedahan! )iberikan antibi#tik sistemik secara #ral atau intra>ena, anti tetanus pr#filaktik, analgesik dan sedatif bila perlu! Ster#id l#kal dan bebat tidak b#leh diberikan! Pengeluaran benda asing sebaiknya dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas yang memadai!

Secara umum, semakin p#steri#r penetrasi dan semakin besar laserasi atau ruptur, pr#gn#sis semakin buruk! Trauma yang disebabkan #leh #bjek besar yang

21

menyebabkan laserasi k#rnea tapi menyisakan badan >itreus, sklera dan retina yang tidak luka mempunyai pr#gn#sis penglihatan yang baik dibandingkan laserasi kecil yang melibatkan bagian p#steri#r! Trauma tembus akibat benda asing yg bersifat inert pun mempunyai pr#gn#sis yang baik!

DAFTAR PUSTAKA -! Asbury T, Sanitat# ""! Trauma! )alam = Caughn )G, Asbury T, Ri#rdan*3>a P %eds'! Aftalm#l#gi mum! "akarta= Penerbit Widya Medika8 +,,, +! :lyas, Sidarta! :lmu Penyakit Mata edisi ketiga! B& :, "akarta= +,,.8 -7+*5! Trauma! :n = &uhn B, Pieramici )" %eds'! Acular Trauma! Ee( K#rk= Thieme Medical Publisher,:nc8 +,,+ .! Raja S<, Pieramici )"! <lassificati#n #f Acular Trauma! :n = &uhn B, Pieramici )" %eds'! Acular Trauma! Ee( K#rk= Thieme Medical Publisher,:nc8 +,,+ 2! ;indsey ";, ?amill M1! Scleral and <#rne#scleral :njuries! :n = &uhn B, Pieramici )" %eds'! Acular Trauma! Ee( K#rk= Thieme Medical Publisher,:nc8 +,,+ 4! Arunagiri G! ;acerati#ns, <#rne#scleral! eMedicine Lserial #nlineM Act#ber -7, +,,.! A>ailable fr#m = http=@@(((!emedicine!c#m@#ph@t#pic-,5!htm! Accessed E#>ember ++, +,,2 6! Asbury, Tayl#r! Trauma Mata! )alam= Caughan! Aftalm#l#gi NC::! "akarta= Widya Medika! +,,58 060*5,! 5! Wijana, Eana! :lmu Penyakit Mata! "akarta= 3G<! -7708 0-+*+4! 7! Peate, W! B, W#rk Related 3ye :njuries And :llness! A>ailable at= (((!aafp!#rg! "anuary -2, +,--! 10. S#er#s#, A! Perdarahan 1ilik )epan 1#la Mata Akibat Ruda Paksa! (((!p#rtalkalbe!c#m! )iunduh pada -+ februari +,--! --! <he(, <hris! Trauma! )alam = "ames! ;ecture E#tes = Aftalm#l#gi! "akarta= 3rlangga! +,,48 -64 9 52! 12. :ndiana -0, +,--! ni>ersity! Traumatic <ataract! A>ailable at= http=@@(((!#pt!indiana!edu@Ee(?#ri$#ns@Graphics@Tray+@Slide,6! Bebruary mum 3disi 0! &uhn B, M#rris R, Withersp##n <)! 13TT= The Termin#l#gy #f Acular

22

13. 3d(ard S? 3ye :nstitute! )igital Reference #f Aphthalm#l#gy*Traumatic <ataract! A>ailable at= http=@@dr#!hs!c#lumbia!edu@lc+@s#emmeringb! Bebruary -5, +,--! -.! Webmaster! Traumatic <ataract! A>ailable at = http=@@img!medscape!c#m@pi@emed@ckb@#phthalm#l#gy! Bebruary -5, +,--! -2! 1ers#n, BG! Acular and Arbital :njuries! :n = 1asic Aphtalm#l#gy! 4 th ed! American Academy #f Aphtalm#l#gy! -7708 5+*56! -4! &hun Brenc, Piramici " )ante! :n = 3mergensi Management Af Trauma Acular,! )epartment #f Aphthalm#l#gy ni>ersity #f POcs! ?ungary! +,,+8 6-*54! -6! R#drigue$, "#rge! Pre>enti#n And Treatment Af <#mm#n 3ye :njuries :n Sp#rt! A>ailable at= (((!aafp!#rg! "une -,, +,-,! -5! Rapp#n, "#seph M! Primary <are Acular Trauma Management! A>ailable at= (((!pacificu!edu@#pt#metry! "une -4, +,-,!

23

Anda mungkin juga menyukai