Anda di halaman 1dari 2

SAHAM

1. Pengertian Saham Saham merupakan tanda penyertaan modal pada Perseroan Terbatas (PT) sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) yang bersifat kepemilikan dalam arti pemilik saham merupakan pemilik perusahaan. Satuan lembar saham disebut lot. Minimal pembelian suatu saham adalah satu lot yang berarti 500 lembar saham. (1 lot = 500 lembar saham) 2. Jenis-jenis saham a. Berdasarkan Cara Pengalihannya 1) Saham atas tunjuk (bearer stocks) merupakan saham yang tidak mempunyai nama (nama pemilik tidak tercantum pada saham), sehingga mudah dijual kepada pihak lain. 2) Saham atas nama (registered stocks) merupakan saham yang mencantumkan nama pemiliknya. Untuk dialihkan kepada pihak lain diperlukan syarat dan prosedur tertentu. Perbedaan saham atas nama dan saham atas unjuk No 1 Saham Atas Nama Diterbitkan atas nama pemilik, jadi tidak dapat dipindahtangankan 2 Dapat diterbitkan meski jumlah penuh dari sero belum disetor 3 Pengalihan ke pihak lain harus seizin pihak perusahaan 4 Ada kepastian pemiliknya Saham Atas Unjuk Diterbitkan tanpa nama pemiliknya, jadi dapat dipindahtangankan secara bebas Tidak dapat diterbitkan jika jumlah penuh dari sero belum disetor Pengalihan ke pihak lain tidak perlu ada izin dari pihak perusahaan Tidak ada kepastian pemiliknya

b. Berdasarkan Hak Tagihnya 1) Saham biasa (common stock) adalah tanda penyertaan modal pada suatu perusahaan (Perseroan Terbatas). Karakteristik saham biasa yaitu: a) Hak klaim terakhir atas aktiva perusahaan jika perusahaan dilikuidasi b) Hak suara proporsional pada pemilihan direksi serta keputusan lain yang ditetapkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) c) Dividen, yaitu bagian dari keuntungan yang dibagikan kepada pemilik saham jika perusahaan memperoleh laba dan disetujui di dalam RUPS d) Hak memesan efek terlebih dahulu sebelum efek tersebut ditawarkan kepada masyarakat.

2) Saham istimewa (preferred stock) merupakan saham yang memberikan prioritas pilihan kepada pemegangnya antara lain sebagai berikut: a) Saham istimewa mempunyai hak terlebih dahulu dalam hal menerima dividen dalam jumlah yang tetap. b) Dalam hak likuidasi berhak menerima pembayaran maksimum sebesar nilai nominal saham istimewa setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi. c) Pemegang saham istimewa memperoleh penghasilan dalam jumlah yang tetap. d) Saham istimewa yang diterbitkan mempunyai jangka waktu yang tidak terbatas, akan tetapi perusahaan mempunyai hak untuk membeli kembali saham istimewa tersebut dengan harga tertentu. e) Pemegang saham istimewa tidak mempunyai suara dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). 3. Manfaat dan Resiko Investasi pada Saham a. Manfaat investasi pada saham 1) Menerima dividen yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. 2) investor dapat menikmati capital gain, jika harga jual melebihi harga beli saham tersebut b. Resiko investasi pada saham 1) Tidak ada pembagian dividen, jika emiten tidak dapat membukukan laba pada tahun berjalan atau Rapat Umum Pemegang Saham memutuskan untuk tidak membagikan dividen kepada pemegang saham karena laba yang diperoleh akan dipergunakan untuk ekspansi usaha. 2) Investor akan mengalami capital loss, jika harga beli saham lebih besar dari harga jual. 3) Resiko likuidasi, jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, para pemegang saham memiliki hak klaim terakhir terhadap aktiva perusahaan setelah seluruh kewajiban emiten dibayar. Yang terburuk adalah jika tidak ada lagi aktiva yang tersisa maka para pemegang saham tidak memperoleh apa-apa.
4) Saham delisting dari bursa; beberapa alasan tertentu dapat mengakibatkan saham dihapus

pencatatannya (delisting) di bursa sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat diperdagangkan.

Anda mungkin juga menyukai