KUHD UUPT
• Ps. 36, 40, 42, 45 • Ps. 7 angka 4
• Adanya kekayaan yg • Harta kekayaan yg
dipisahkan dari kekayaan dipisahkan
pribadi • Mempunyai tujuan tertentu
• Adanya pemegang saham ; melakukan hubungan hukum
Rapat Umum Pemegang sendiri
Saham (RUPS) • Mempunyai organisasi yg
• Adanya pengurus ; Direksi & teratur
Komisaris • Akta pendirian disahkan oleh
• Akta pendirian diumumkan Kemenkumham (asas
dalam Berita Negara RI pengesahan)
(asas publitas)
Doctrine of Separate Corporate
Personality
• Adanya harta kekayaan yg dipisahkan
antara harta kekayaan perseroan dan
harta kekayaan pribadi para pemegang
saham (persero)
• Persero tidak bertanggung jawab secara
pribadi atas segala perikatan yg dibuat
atas nama perseroan dan juga tidak
bertanggung jawab atas kerugian
perseroan melebihi nilai saham yg telah
dimasukkannya.
Persyaratan Pendirian PT
1. Didirikan oleh 2 orang/lebih
2. Adanya perbuatan pemisahan sebagian
harta kekayaan dari pendirinya
3. Dilakukan dengan akta notaris
4. Disahkan oleh Kemenkumham
Persyaratan Materil 1 & 2
Persyaratan Formil 3 & 4
• Firma, CV, Yayasan, Perkumpulan
PT ???
• Koperasi, Perusahaan Daerah PT ???
Prosedur Pendirian PT
• Akta pendirian PT berisi Anggaran Dasar &
keterangan lain berkaitan dgn pendirian PT
1. Nama lengkap, tempat, tgl.lahir, pekerjaan,
tempat tinggal, kewarganegaraan pendiri
2. Nama lengkap, tempat, tgl.lahir, pekerjaan,
tempat tinggal, kewarganegaraan anggota
Direksi & Komisaris
3. Nama pemegang saham, rincian jumlah
saham, nilai nominal saham
• Anggaran Dasar memuat :
1. Nama & tempat kedudukan PT
2. Maksud, tujuan, kegiatan usaha PT
3. Jangka waktu berdirinya PT
4. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan,
modal disetor
5. Jumlah saham, klasifikasi saham
6. Nama jabatan & jumlah anggota Direksi &
Komisaris
7. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan
RUPS
8. Tata cara pengangkatan, penggantian,
pemberhentian anggota Direksi & Komisaris
9. Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen
• Pengajuan permohonan pengesahan akta
pendirian ke Kemenkumham untuk
disahkan menjadi badan hukum
• Akta pendirian & surat pengesahan
didaftarkan Direksi dalam Daftar
Perusahaan
Modal
• Modal dasar < 50 juta
• Modal ditempatkan :
• 25 % x 50 juta = 12.500.000
• Modal disetor :
• 25 % x 50 juta = 12.500.000
• Modal dasar : Keseluruhan nilai nominal
saham yg ada dalam perseroan.
• Modal ditempatkan : Modal yg disanggupi
oleh para pendiri utk disetor kedalam kas
perseroan pada saat didirikan.
• Modal disetor : Sejumlah uang tunai atau
bentuk lain yg diserahkan para pendiri ke
kas perseroan.
Saham
• Saham merupakan modal dasar
perseroan yg memberikan hak kepada
pemiliknya terhadap kekayaan PT :
• Hak suara dalam RUPS
• Hak menerima pembagian deviden
• Hak menerima sisa kekayaan dalam
proses likuidasi
Nilai Nominal Saham
• Tidak boleh dalam mata uang asing, harus
dalam mata uang Republik Indonesia, Rupiah
• Setiap saham memberikan hak yg tidak dapat
dibagi kepada pemiliknya
• AD dapat menentukan pecahan saham
• Pemegang pecahan saham tidak diberikan
hak suara perseorangan, tapi secara sendiri
atau bersama-sama memiliki satu suara, dgn
cara menunjuk 1 orang wakil bersama
Klasifikasi Saham
Saham yg
Saham yg setelah
Saham dgn hak memberikan hak
jangka waktu
suara yg : kepada
tertentu dapat :
pemegangnya :
Pembagian Saham yg
Ditarik memberikan
Khusus deviden
kembali hak kepada
kumulatif
pemegangnya
untuk
Ditukar dgn Pembagian menerima
Bersyarat klasifikasi deviden non
saham yg lain kumulatif lebih dahulu
pembagian
deviden & sisa
kekayaan
Terbatas perseroan
dalam likuidasi
Tanpa hak
suara
Daftar Pemegang Saham
RUPS
Komisaris
Direksi
Rapat Umum Pemegang
Saham
• Organ perseroan yg mempunyai wewenang yg
tidak diberikan kepada Direksi atau Komisaris
dalam batas yg ditentukan dalam UU atau AD
• RUPS Tahunan
• Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham
• RUPS diselenggarakan atas permintaan 1
pemegang saham/lebih bersama2 mewakili
1/10 bagian dari jumlah seluruh saham dgn hak
suara yg sah
Kewenangan RUPS
• Penetapan perubahan AD
• Pembelian kembali saham yg telah dikeluarkan PT atau
pengalihannya
• Penetapan penambahan dan pengurangan modal
• Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan perhitungan
tahunan
• Penetapan penggunaan laba bersih
• Pengangkatan, pemberhentian, pembagian tugas
wewenang Direksi dan Komisaris
• Persetujuan atas penggabungan, peleburan, dan
pengambilalihan PT
• Penetapan pembubaran PT
Tanggung Jawab Pemegang
Saham
Doctrine of Seperate
Corporate
Personality
PT B
PT C
Akuisisi
• Pengambilalihan kepemilikan suatu
perusahaan.
• Akibatnya : Beralihnya pengendalian
terhadap perusahaan, pengelolaan, atau
kebijakan perusahaan.
PT
A
PT A dan
PT B
PT
B
Pemisahan
Good Corporate Governance
(GCG)
• World Bank :
• Corporate governance refers to that blend of
law, regulation and appropriate voluntary private
sector practices which enable the corporation to
attract financial and human capital, perform
efficiently, and thereby perpetuate itself by
generating long-term economic value for its
shareholders, while respecting the interests of
stakeholders and society as a whole
• OECD :
• Sekumpulan hubungan antara pihak manajemen
perusahaan, board, pemegang saham, dan pihak lain
yang mempunyai kepentingan dengan perusahaan.
Corporate Governance juga mensyaratkan adanya
struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan
pengawasan atas kinerja. Corporate Governance yang
baik dapat memberikan rangsangan bagi board dan
manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan
kepentingan perusahaan dan pemegang saham harus
memfasilitasi pengawasan yang efektif sehingga
mendorong perusahaan menggunakan sumber daya
yang lebih efisien
• Komite Cadbury mendefinisikan corporate
governance sebagai sistem yang mengarahkan
dan mengendalikan perusahaan dengan tujuan,
agar tercapai keseimbangan antara kekuatan
kewenangan yang diperlukan oleh perusahaan,
untuk menjamin kelangsungan eksistensinya
dan pertanggungjawaban kepada stakehokders.
Hal ini berkaitan dengan peraturan kewenangan
pemilik, Direktur, manajer, pemegang saham,
dan sebagainya
• Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-
117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang
Penerapan Praktik GCG pada BUMN adalah :
• Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh
organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan
usaha dan akuntabilitas perusahaan guna
mewujudkan nilai pemegang saham dalam
jangka panjang dengan tetap memperhatikan
kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan
peraturan perundangan dan nilai-nilai etika
KNKCG
Triple
Sosial Botton Financial
Lines
Lingkun
gan
Pengaturan CSR di Indonesia
Pasal
Pasal
33 ayat
15, 16,
(4)
17
UUD
UUPM
1945
Pasal
UU
74
BUMN
UUPT
Reaksi terhadap pengaturan CSR
KADIN &
APINDO
Undang
-
CS undang
R
Bersifat
sukarela Kewajiban
(Voluntary) (Mandatory)
Istilah CSR
• Belum ada keseragaman istilah CSR
• Corporate Social Responsibility
• Business responsibility
• Corporate citizenship
• Business citizenship
• Tanggung jawab sosial perusahaan
Pengertian CSR
1. World Business Council for
Sustainable Development :
Komitmen dari bisnis perusahaan untuk
berperilaku etis, dan berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan, seraya meningkatkan
kualitas hidup karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat luas
Pengertian CSR
• 2. World Bank
• Komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi
bagi pembangunan ekonomi berkelanjutan,
melalui kerjasama dengan para karyawan serta
perwakilan mereka, keluarga mereka, komunitas
setempat, dan masyarakat umum untuk
meningkatkan kualitas hidup dengan cara-cara
yang bermanfaat, baik bagi bisnis itu sendiri
maupun untuk pembangunan
Pengertian CSR
PASAL 15 HURUF B UUPM PASAL 1 ANGKA 3 UUPT
• Tanggung jawab sosial dan
• Tanggung jawab sosial
lingkungan adalah komitmen
perusahaan adalah perseroan untuk berperan
tanggung jawab yang serta dalam pembangunan
melekat pada setiap ekonomi berkelanjutan guna
perusahaan penanaman meningkatkan kualitas
modal untuk tetap kehidupan dan lingkungan
yang bermanfaat, baik bagi
menciptakan hubungan perseroan sendiri, komunitas
yang serasi, seimbang, setempat, maupun masyarakat
dan sesuai dengan pada umumnya
lingkungan, nilai, norma,
dan budaya masyarakat
setempat
Ruang lingkup CSR
Tanggungjawab Tanggungjawab
terhadap shareholders terhadap stakeholders
Tanggung jawab
Tanggung jawab
Legal Resposibility
Civil Liability
Crime Liability
Social Responsibility
Landasan norma moral yg berlaku dalam masyarakat
Isi Tanggung Jawab Sosial
TERHADAP RELASI TERHADAP RELASI
PRIMER SEKUNDER
• memenuhi kontrak yang • bertanggung jawab atas
sudah dilakukan dengan operasi dan dampak
perusahaan lain bisnis terhadap
• memberi pelayanan masyarakat pada
kepada konsumen dan umumnya, atas masalah-
pelanggan secara masalah sosial, seperti:
memuaskan lapangan kerja,
• memperhatikan hak pendidikan, prasarana
karyawan, kesejahteraan sosial, dan pajak
karyawan dan
keluarganya
CSR sebagai suatu kewajiban
• CSR bukan hal yg baru krn kebudayaan
hukum kita mengenal konsep fungsi sosial
(Pasal 28 H ayat (4) UUD 1945).
• Pasal 74 UUPT CSR wajib, mengikat,
memaksa.
• Diajukan uji materil ke MK karena
dianggap bertentangan dgn Pasal 28 D
ayat (1), 28 I ayat (2), 33 ayat (4) UUD
1945.
Penolakan oleh MK
• Dampak kerusakan SDA & lingkungan
telah mengkhawatirkan
• CSR merupakan kebijakan negara dalam
bentuk affirmative regulations
• Pelaku usaha berperilaku spt entitas yg
tertutup,terisolasi,teraliansi dr masyarakat
• Kelangsungan hidup perusahaan
tergantung hub perusahaan dgn
masyarakat,lingkungan dimana
perusahaan beroperasi
Hal2 penting dlm Pasal 74 UUPT
• CSR sbg kewajiban hukum ><kewajiban
moral.
• Dilaksanakan oleh perusahaan yg
kegiatan usahanya di
SDA,pembatasannya tidak jelas.
• Wujud dari sanksi tidak
tegas,ditindaklanjuti dgn PP.
• Pendanaan CSR
perseroan,pengeluarannya sbg
pengurangan pajak.
• Bagi BUMN, CSR merupakan sesuatu
yang bersifat mandatory
• Bagi BUMS sebagian besar masih
menganggap bersifat voluntary, hanya
perusahaan besar tertentu saja yang telah
menganggap sebagai kewajiban.
• Perlu PP agar tidak multitafsir.
• UUPT tegas mewajibkan perusahaan
SDA.
Implementasi CSR
Perusahaan Besar
Perusahaan Multinasional
Perusahaan Domestik
BUMN