Anda di halaman 1dari 33

PERSEROAN : PENDIRIAN, TRANSAKSI SAHAM DAN DIVIDEN

UU NO. : 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan


Perseroan ( PT. ) ada 2 macam :
Perseroan PT. Yang terbuka – IPO – Go Publik – OJK (BAPEPAM)- IFRS
Perseroan PT. Yang Tertutup --- SAK ETAP.
Pengertian Perseroan Terbatas ( PT) menurut UU adalah Badan Hukum
yang merupakan persekutuan Modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yg ditetapkan UU serta peraturan
pelaksanaannya.
Organ Perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan
Komisaris.
RUPS adalah Organ Perseroan yg mempunyai wewenang yg tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yg ditentukan oleh UU
atau anggaran dasar.
Direksi adalah organ perusahaan yg berwenang dan bertanggung jawab
penuh atas perseroan sesuai maksud dan tujuan perseroan serta mewakili
Perseroan, baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai dengan anggaran
dasar.
Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yg bertugas melakukan
pengawasan secara umum atau khusussesuai dg anggaran dasar serta
memberi nasehat direksi.
Modal dan saham Perseroan ps 33 paling sedikit 25 % dari modal dasar
harus ditempatkan dan disetor penuh.

PT MUSTIKA RATU, Tbk


Jika Anda membeli 500 lembar saham PT Mustika Ratu Tbk., Anda akan
menjadi pemilik dari sebagian kecil perusahaan tersebut. Anda juga akan
mendapat sejumlah kecil dari prospek keuangan di masa mendatang dari
perusahaan yang membuat dan menjual kosmetika tradisional dan jamu (produk
herbal) yang juga diterima dengan baik di pasar Malaysia dan Singapura ini.
Merek-merek yang dikenal dari perusahaan ini antara lain Mustika Ratu, Mustika
Puteri, Biocell, Ratumas, dan produk spa Taman Sari Royal Heritage. Reputasi PT
Mustika Ratu Tbk. dapat dilihat dari berbagai hadiah dan penghargaan yang
diterimanya. Penghargaan terakhir yang diterima perusahaan ini adalah
Indonesian Best Brand Award 2007 (IBBA 2007) dari MARS dan SWA untuk
produk Puteri dan Slimming Tea, serta Indonesia MostAdmired Companies
(IMAC) 2007 dari majalah Businessweek dan Frontier Consulting Group.
Bagaimana Mustika Ratu dimulai
Perusahaan ini didirikan pada tahun. 1975, di garasi kediaman BRA.
Mooryati Soedibyo. Behan membuat berbagai macam minuman herbal (jamu),
kemudian menjualnya ke tetangga, keluarga dan teman-temannya. Pada tahun
1978 perusahaan ini mulai menjalankan usahanya secara komersial dengan cara
menghasilkan jamu jamu dan mendistribusikannya ke Jakarta, Semarang,
Surabaya, Bandung, dan Medan. Dalam perkembangannya, peningkatan
permintaan pelanggan membuat perusahaan ini mengembangkan berbagai
jenis kosmetika tradision pada tahun 1980-an. jamu dan kosmetika tradision
Mustika Ratu diperoleh dari berbagai kekayaan sumber daya alam Indonesia,
dibuat menurut resep warisan Keraton Surakarta Hadiningrat, dan diwariskan
secara turun-temurun.
Sebelum membeli 500 lembar saham, Anda mungkin ingin mempelajari
laporan keuangan dan rencana manajemen di masa mendatang. Anda dapat
mengunjungi situs Web Mustika Ratu (http://www. mustika-ratu.co.id). Anda juga
dapat mencari tabu dari sumber informasi lain yang dimiliki investor, seperti
apakah analis keuangan menyarankan untuk membeli atau menjual saham
Mustika Ratu.
Pada bab ini, kita akan membahas berbagai karakteristik perusahaan,
termasuk penerapan akuntansi untuk saham dan divider. Pembahasan ini akan
membantu Anda membuat keputusan seperti apakah akan membeli atau menjual
saham Mustika Ratu.

Tujuan
Menjelaskan karakteristik bentuk organisasi perseroan.
Pada bab sebelumnya, kita menggunakan perusahaan perseorangan dalam
contoh. seperti yang kita sebutkan di bab sebelumnya, lebih dari 70% bentuk
usaha yang ada adalah perusahaan perseorangan dan 10% adalah persekutuan.
Kebanyakan dari usaha ini merupakan usaha kecil. Sedangkan sisa 20%
berikutnya adalah perseroan, yang merupakan usaha skala besar, dan hasilnya
mereka menyumbangkan lebih dari 90% dari total bisnis dalam dollar di Amerika
Serikat.

KARAKTERISTIK PERSEROAN
Sebuah perseroan merupakan entitas hukum, yang berbeda dan terpisah dari
individu yang mendirikan dan menjalankannya. Sebagai entitas hukum, perseroan
dapat memperoleh, memiliki, dan melepas properti atas namanya sendiri. Selain
itu, juga dapat memiliki kewajiban dan membuat perjanjian dengan pihak lain hal
yang paling penting adalah perseroan dapat menjual bagian kepemilikan yang
disebut saham (stock atau share) Karakteristik ini memberikan kemampuan untuk
mendapatkan modal dalam jumlah besar.
Para pemegang saham (stockholder atau shareholder) yang memiliki saham,
juga menjadi pemilik perseroan. Mereka dapat membeli dan menjual saham tanpa
memengaruhi kegiatan operasi atau eksistensi berkelanjutan perseroan. Perseroan
yang sahamnya diperdagangkan secara terbuka disebut perseroan terbuka.
Sedangkan perseroan yang sahamnya tidak diperdagangkan secara terbuka
bisaanya dimiliki oleh sekelompok kecil investor dan disebut perseroan tertutup.
Pemegang saham perseroan memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya,
kreditor perseroan bisaanya tidak diperkenankan untuk mengambil alih aset
perusahaan dalam memenuhi klaim mereka. Dengan demikian, kerugian keuangan
yang diderita pemegang saham terbatas pada jumlah investasinya. Kemampuan ini
sangat berpengaruh pada pesatnya perkembangan bentuk organisasi perusahaan.
Di Indonesia, para pemegang saham mengendalikan perseroan dengan cara
memilih Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Keduanya bertemu secara rutin
untuk menetapkan kebijakan perusahaan. Tugas utama dari Dewan Komisaris
adalah mewakili Para pemegang saham untuk mengawasi kinerja Dewan Direksi.
Selanjutnya, Dewan Komisaris membentuk beberapa komite untuk membantu
mereka mengawasi peranperan, seperti Komite Audit dan Komite Remunerasi.
Tampilan 1 menunjukkan struktur organisasi perseroan.

Tampila 1 Struktur organisasi perseroan di Indonesia

Pemegang Saham

Dewan Direksi Dewan Komisaris

Manajer

Karyawan

Sebagai entitas yang terpisah, perseroan dikenakan pajak. Sebagai contoh,


perseroan harus membayar pajak atas laba yang dihasilkannya, yang di Indonesia
disebut sebagai Pajak Penghasilan (PPh) Badan. Dengan demikian, penghasilan
perseroan yang dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen
sebelumnya telah dikenakan pajak. Sebaliknya, pemegang saham harus membayar
pajak atas dividen yang mereka terima. Pajak ganda yang dikenakan atas
penghasilan perseroan tersebut menjadi kelemahan utama dari bentuk usaha
perseroan. Kelebihan dan kelemahan dari bentuk usaha perseroan dapat dilihat di
Tampilan 2.

Integritas, Objektivitas, dan Etika dalam Bisnis


DEWAN PENGURUS YANG BERTANGGUNG JAWAB
Skandal akuntansi barn-barn ini, seperti yang melibatkan Enron, WorldCom,
dan Fannie Mae, telah menekankan pentingnya peranan dewan direksi dalam
menjalankan tanggung jawab mereka. Sebagai contoh, 18 mantas direksi Enron
dan penyedia asuransi mereka harus membayar tuntutan para pemegang saham
sebesar $168 juta, di mana $13 juta berasal dari aset pribadi para direksi tersebut.
Saat ini direksi telah sadar bahwa tanggung `5- jawab sebagai direksi bukanlah hal
yang main-main di mata pemegang saham.

Survei yang dilakukan Financial


Executive International memperkirakan bahwa SarbanesOxley telah menimbulkan
biaya untuk rata-rata perusahaan terbuka di Amerika Serikat lebih dari $3 juta per
tahun.
Dalam membuat akta pendirian perusahaan, pendiri dapat diwakili oleh orang lain
dengan memberi kuasa pada pengacara. Selanjutnya, akta pendirian dan ratifikasi
akan dipublikasikan di Tambahan Berita Negara Republik Indonesia. Setiap
perubahan atau amendemen anggaran dasar perusahaan harus disetujui oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan harus diumumkan di Tambahan
Berita Negara.
Biaya-biaya yang mungkin timbul dalam mengelola perseroan meliputi imbalan
jasa untuk konsultasi hukum, pajak, imbalan jasa untuk badan pemerintah,
imbalan jasa untuk mengurus perizinan, dan biaya promosi. Biaya semacam ini
didebit ke akun beban bernama Beban Organisasi. Sebagai contoh, pencatatan
biaya pendirian perusahaan sejumlah Rp8.500.000 pada tanggal 5 Januari
ditunjukkan sebagai berikut.

Jan 5 Beban Organisasi 8.500.000


Kas 8.500.000

TAMPILAN 2 Kelebihan dan kekurangan Bentuk Usaha Perseroan


Kelebihan Penjelasan
Keberadaan yang terpisah secara hukum Umur perusahaan Sebuah perseroan berdiri terpisah dari para pemiliknya.
yang panjang Umur perseroan terpisah dari pemiliknya sehingga
umurnya tak terbatas.
Bentuk perseroan cocok untuk mendapatkan modal
Memperoleh modal dalam jumlah besar
dalam jumlah besar dari para pemegang saham.
Kepemilikan mudah dipindahkan
Perseroan menjual bagian kepemilikan, yang disebut
saham. Pemegang saham dari perseroan terbuka dapat
Kewajiban yang terbatas mengalihkan saham mereka kepada pemegang saham
lainnya melalui pasar saham, seperti Bursa Efek
Indonesia, dan Bursa Saham New York (New York
Stock Exchange).
Kreditor perseroan bisaanya tidak diperkenankan
mengambil alih aset perseroan untuk melunasi tagihan.
Kekurangan
Pemilik terpisah dari manajemen Dengan demikian, kerugian keuangan yang mungkin
diderita pemegang saham terbatas pada jumlah investasi
mereka.
Pajak ganda atas dividen

Pemegang saham mengendalikan manajemen melalui


dewan direksi Di Indonesia, melalui dewan komisarisj.
Biaya regulasi
Dewan direksi harus mewakili kepentingan pemegang
saham; tetapi, saat dewan direksi tidak sepenuhnya
independen terhadap manajemen, bisa saja dewan
direksi dan manajemen bertindak tanpa mewakili
kepentingan pemegang saham.
Sebagai entitas hukum terpisah, perseroan dikenakan
pajak. Dengan demikian, laba bersih yang dibagikan
sebagai dividen akan dikenakan pajak dalam pajak
penghasilan perusahaan, dan dikenakan lagi dalam
pajak penghasilan pribadi.
Perseroan harus memenuhi ketentuan-ketentuan seperti
yang ditetapkan oleh Undang-Undang Sarbanes-Oxley
tahun 2002, di Indonesia Undang-Undang No. 40/2007.

Integritas, Objektivitas, dan Etika dalam Bisnis


KASUS AS: NONLABA, ATAU TIDAK?
Perseroan dapat dibentuk dengan tujuan nonlaba dengan cara mengajukan ke
Internal Revenue Service (kantor pajak AS) di bawah Internal Revenue Code
pasal 501(c)3. Perseroan semacam ini, seperti Sierra Dub dan the National
Audubon Society, dibebaskan dari pajak federal AS. Mendirikan usaha
berdasarkan pasal 501(c)3 membebaskan perusahaan yang bersangkutan dari
kewajiban pajak. Hal ini menimbulkan kontroversi, karena perusahaan nonlaba
tersebut bersaing dengan perusahaan lain yang bertujuan mendapatkan laba (dan
karena itu, harus membayar pajak). Sebagai contoh, apakah YMCA seharusnya
menerima pembebasan pajak karena menyediakan jasa yang serupa dengan bisnis
pusat kebugaran lokal? Saat ini, IRS sedang memeriksa bisnis semacam itu dan
menahan aplikasi 501 (c)3 untuk banyak organisasi karena isu ini.
Di Indonesia, perseroan yang dibentuk dengan tujuan nonlaba disebut yayasan.
Sebagai contoh adalah Yayasan Cinta Anak Bangsa, Dompet Dhuafa, dan
Sampoerna. Foundation.

Ekuitas Pemegang Saham


Ekuitas pemilik dalam perseroan bisaanya disebut ekuitas pemegang saham
(stockholders, equity), investasi pemegang saham, atau modal. Dalam neraca
perseroan, bagian Ekuitas Pemegang Saham melaporkan jumlah masing-masing
dari dua sumber utama ekuitas pemegang saham. Sumber pertama adalah modal
yang ditanamkan ke perseroan oleh para pemegang saham dan lainnya, disebut
modal disetor (paid-in capital). Sumber kedua adalah laba bersih ditahan dalam
bisnis, disebut laba ditahan atau saldo laba (retained earnings).
Contoh bagian Ekuitas Pemegang Saham dalam neraca perseroan adalah seperti
berikut ini1
Ekuitas Pemegang Saham
Modal disetor:
Saham bisaa Rp. 330.000
Laba ditahan 80.0000
Total Ekuitas Pemegang Saham Rp 410.000

Modal disetor yang ditanamkan oleh pemegang saham dicatat dalam akun
terpisah untuk masing-masing kelas saham. jika hanya ada satu kelas saham, maka
akun tersebut dinamakan Saham Bisaa (common stock) atau Saham Modal
(capital stock).
Laba ditahan dihasilkan dari kegiatan operasi. Laba bersih meningkatkan
laba ditahan, sebaliknya dividen mengurangi laba ditahan. Dengan demikian, laba

1
Pelaporan ekuitas pemegang saham akan dibahas lebih lanjut di bagian berikutnya dari bab ini.
ditahan menunjukkan akumulasi laba bersih perseroan yang belum dibagikan
kepada para pemegang saham sebagai dividen.
Saldo akun laba ditahan pada akhir tahun fiskal dibuat oleh ayat jurnal
penutup.
Pertama, saldo dalam akun ikhtisar laba rugi (laba bersih atau rugi bersih)
dipindahkan ke Laba Ditahan. Kedua, saldo akun dividen, yang serupa dengan
akun prive atau penarikan oleh pemilik dalam persekutuan, dipindahkan ke Laba
Ditahan.
Istilah lainnya yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi laba ditahan di laporan
keuangan meliputi penghasilan ditahan untuk
kepentingan perusahaan dan penghasilan
ditanamkan kembali dalam perusahaan. Saldo
debit dalam Laba Ditahan disebut defisit (deficit).
Saldo tersebut dihasilkan dari akumulasi rugi
bersih. Pada bagian Ekuitas Pemegang Saham, defisit dikurangi dari modal disetor
untuk menentukan total ekuitas pemegang saham.
Saldo laba ditahan tidak boleh dianggap sebagai surplus dalam kas atau sisa
kas untuk dividen. Karena penghasilan yang ditahan dalam perusahaan dan kas
terkait yang dihasilkan dari penghasilan tersebut bisaanya digunakan oleh
manajemen untuk mengembangkan atau memperluas kegiatan operasi. Saat kas
digunakan untuk mengembangkan kegiatan operasi perusahaan, saldonya akan
menurun. Akan tetapi, saldo laba ditahan tidak akan terpengaruh.
Akibatnya, seiring berjalannya waktu, saldo akun laba ditahan bisaanya
akan semakin kurang keterkaitannya dengan saldo akun kas.

Modal Disetor yang di peroleh dari penerbitan Saham


Modal Disetor yang Diperoleh dari Penerbitan Saham
Seperti yang telah disebutkan di bagian sebelumnya, dua sumber utama dari
ekuitas pernegang saham adalah modal disetor dan laba ditahan. Sumber utama
dari modal disetor pemegang diperoleh dari penerbitan saham. Di bagian
berikutnya, kita akan membahas karakteristik saham, kelas-kelas saham, dan ayat
jurnal untuk mencatat penerbitan saham.

KARAKTERISTIK SAHAM
Jumlah modal dasar (authorized capital) perseroan
disebutkan dalam akta pendiriannya. Kata modal
ditempatkan dan disetor (issued capital) mengacu pada
lembar saham yang diterbitkan kepada para pemegang
sahamnya. Dalam keadaan yang akan kita bahas
kemudian, sebuah perseroan dapat memperoleh atau
membeli kembali sejumlah saham yang telah diterbitkan.
Sisa saham yang berada dalam kepemilikan para
pemegang saham kemudian disebut saham beredar (outstanding stocks).
Hubungan antara saham yang menjadi modal dasar, modal ditempatkan dan
disetor, serta saham beredar ditunjukkan dalam gambar di sebelah kiri.
Pada lembar saham wring kali tertulis nilai moneter, yang disebut nilai
nominal (par value). Perseroan dapat menerbitkan sertifikat saham kepada para
pemegang saham untuk mendokumentasikan kepemilikan mereka. Dalam
sertifikat saham tercetak nilai nominal dari saham, Hama pemegang saham, dan
jumlah saham yang dimiliki. Saham juga dapat diterbitkan tanpa nilai nominal
(no-par stock). Di Amerika Serikat, sebagian negara bagian mewajibkan
perusahaan untuk menyajikan nilai yang tertera (stated value) untuk saham tanpa
nilai nominal.
Oleh karena perseroan memiliki kewajiban yang terbatas, kreditor tidak
dapat mengklaim aset pribadi pemegang saham. Akan tetapi, di Amerika Serikat,
beberapa undang-undang negara bagian mengharuskan perseroan untuk
mempertahankan kontribusi minimum pemegang saham untuk melindungi
kreditor mereka. Jumlah minimum ini disebut modal hokum (legal capital).
Jumlah minimum modal hokum berbeda-beda di setiap negara bagian, tapi
bisaanya mencakup jumlah nominal atau nilai yang tertera dari saham yang
diterbitkan.
Hak-hak utama yang mengikuti kepemilikan setiap lembar saham adalah
sebagai berikut.
1. Hak untuk memberikan suara dalam hal-hal yang menyangkut perseroan.
2. Hak untuk mendapatkan bagian dari penghasilan.
3. Hak untuk mendapatkan bagian dari aset dalam likuidasi.
Seperti yang akan kita bahas selanjutnya, hak-hak saham ini bisaanya
bervariasi berdasarkan kelas sahamnya.

Dua jenis modal disetor yang utama adalah saham bisaa dan saham preferen

KELAS SAHAM
Bila hanya ada satu jenis saham yang diterbitkan, saham ini disebut saham
bisaa (common stock). Dalam hal ini, setiap saham bisaa memiliki hak yang
setara. Untuk menarik pasar investasi yang lebih luas, perseroan dapat
menerbitkan satu jenis saham atau lebih dengan berbagai keistimewaan.
Contohnya adalah keistimewaan untuk memperoleh dividen lebih dahulu. Saham
semacam ini bisaanya disebut saham preferen (preferred stock).
Hak untuk memperoleh dividen
untuk saham preferen bisaanya
dinyatakan dalam istilah moneter atau
sebagai persentase atas nilai nominal.
Sebagai contoh, saham preferen Rp4.000
memiliki hak mendapatkan dividen
tahunan sebesar Rp4.000 per lembar saham. fika nilai nominal saham preferen
adalah Rp50.000, maka hak untuk mendapatkan dividen dengn Jumlah yang sama
dapat dinyatakan sebagai saham preferen 8% (Rp4.000 / Rp50.000).2
Satu-satunya otoritas untuk membagikan dividen kepada para Pemegang
Saham Preferen pemegang saham dimiliki oleh dewan direksi dalam perseroan.
Saat tindakan tersebut diputuskan, maka direksi dikatakan mengumumkan
pembagian pemegang saham preferen. Akan tetapi, karena pemegang saham
preferen memiliki hak untuk mendapatkan dividen lebih dahulu, mereka

2
Dalam beberapa kasus, saham preferen dapat menerima tambahan dividen jika kondisi tertentu terpenuhi. Sahara
semacam ini, yang disebut saham preferen partisipasi (participating preferred stock), jarang digunakan.
mempunyai kesempatan lebih besar untuk menerima dividen secara teratur
dibandingkan dengan pemegang saham bisaa.
Sebagai contoh, diasumsikan sebuah perseroan memiliki 1.000 lembar saham
preferen Rp4.000 dan 4.000 lembar saham bisaa yang beredar. Diasumsikan pula
bahwa laba bersih, jumlah pendapatan ditahan, dan jumlah pendapatan yang
dibagikan oleh dewan direksi selama tiga tahun pertama masa operasinya adalah
sebagai berikut.
  2008 2009 2010
Laba bersih Rp 20.000.000 Rp 9.000.000 Rp 62.000.000
Jumlah yang ditahan 10.000.000 6.000.000 40.000.000
Jumlah yang dibagikan Rp 10.000.000 Rp 3.000.000 Rp 22.000.000

Tampilan 4 menunjukkan pendapatan yang dibagikan setiap tahun untuk


saham preferen dan saham bisaa. Dalam contoh ini, pemegang saham preferen
menerima dividen sebesar Rp4.000, Rp3.000, dan Rp4.000 per lembar saham.
Sebaliknya, pemegang saham bisaa menerima dividen sebesar Rpl.500 per lembar
saham pada tahun 2008, tidak menerima dividen pada tahun 2009, dan Rp4.500
per lembar saham pada tahun 2010. Perlu dicatat bahwa meskipun pemegang
saham preferen memiliki kesempatan lebih besar untuk menerima dividen secara
teratur, pemegang saham bisaa memiliki kesempatan menerima jumlah dividen
yang lebih besar dibandingkan pemegang saham preferen3
2008 2009 2010
Jumlah yang dibagikan Rp 10.000.000 3.000.000 22.000.000
Dividen untuk saham preferen (1.000 lembar) 4.000.000 3.000.000 4.000.000
Dividen untuk saham bisaa (4.000 lembar) Rp 6.000.000 - 18.000.000
Dividen per lembar saham:
Saham preferen Rp 4.000 3.000 4.000
Saham bisaa Rp 1.500 None 4.500
Sebagai tambahan untuk keistimewaan dalam pembagian dividen, saham
preferen dapat diberikan keistimewaan untuk memperoleh aset jika perseroan
mengakhiri usahanya dan dilikuidasi. Akan tetapi, klaim kreditor harus dipenuhi
terlebih dahulu. pemegang saham preferen berada di urutan berikutnya untuk
menerima sisa aset, diikuti oleh pemegang saham bisaa.

3
Dalam beberapa kasus, saham preferen memiliki hak untuk menerima secara teratur dividen yang belum
dibayarkan (belum diumumkan) pada tahun-tahun sebelumnya, sebelum dividen untuk saham biasa dibayarkan. Saham
semacam ini, yang disebut saham preferen kumulatif (cumulative preferred stock), dijelaskan dan digambark.an
dalam buku teks akuntansi menengah.
Contoh Latihan 13-1
PT Cahaya Sakti memiliki 20.000 lembar saham preferen 1% dengan nilai
nominal Rp100.000 dan 100.000 lembar saham bisaa dengan nilai nominal
Rp50.000. Berikut ini adalah jumlah dividen yang dibagikan.
Tahun 1 Rp10.000.000

Tahun 2 25.000.000

Tahun 3 80.000.000
Tentukan dividen per lembar saham untuk saham preferen dan saham bisaa
yang dibagikan setiap tahun.
Jawab
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
10.000 25.000 80.000.
Jumlah yang dibagikan Rp .000 Rp .000 Rp 000
10.000 20.000 20.000.
Dividen untuk saham preferen (20.000 lembar) .000 .000 000
5.000 60.000.
Dividen untuk saham bisaa (100.000 lembar) Rp -- Rp .000 Rp 000

Dividen per lembar saham:

Saham preferen Rp 500 Rp 1.000 Rp 1.000

Saham bisaa Rp -- Rp 50 Rp 1.000

PENERBITAN SAHAM
Suatu akun yang terpisah digunakan untuk mencatat jumlah masing-masing
kelas saham yang diterbitkan kepada investor dalam perseroan. Sebagai contoh,
diasumsikan bahwa sebuah perseroan memiliki modal dasar 10.000 lembar saham
preferen dengan nilai nominal Rp100.000 dan 100.000 lembar saham bisaa
dengan nilai nominal Rp20.000. Separuh dari modal dasar untuk masing-masing
kelas ditempatkan dan disetor pada nilai nominal untuk memperoleh modal tunai.
Ayat jurnal perseroan untuk mencatat penerbitan saham adalah sebagai berikut.

PENERBITAN SAHAM
Suatu akun yang terpisah digunakan untuk mencatat jumlah masing-masing
kelas saham yang diterbitkan kepada investor dalam perseroan. Sebagai contoh,
diasumsikan bahwa sebuah perseroan memiliki modal dasar 10.000 lembar saham
preferen dengan nilai nominal Rp100.000 dan 100.000 lembar saham bisaa
dengan nilai nominal Rp20.000. Separuh dari modal dasar untuk masing-masing
kelas ditempatkan dan disetor pada nilai nominal untuk memperoleh modal tunai.
Ayat jurnal perseroan untuk mencatat penerbitan saham adalah sebagai berikut.4

Kas 1 500 000 000


Saham Preferen 500 000 000
Saham Bisaa 1.000.000.000
Menerbitkan saham preferen dan saham bisaa
pada nilai nominal untuk mendapatkan modal tunai.

Saham Bering kali diterbitkan oleh perseroan pada harga selain nilai
nominalnya karena nilai nominal saham secara sederhana merupakan modal
hukumnya. Harga jual saham yang ditetapkan oleh perseroan tergantung pada
berbagai faktor seperti:
1. Kondisi keuangan, catatan pendapatan, dan catatan dividen perseroan.
2. Harapan investor terhadap kemampuan perseroan menghasilkan pendapatan
potensial.
3. Kondisi dan prospek bisnis dan ekonomi secara umum.
Jika saham diterbitkan pada harga di atas nilai nominalnya, berarti saham
telah dijual pada harga premium (premium) atau agio. Sebaliknya, jika saham
diterbitkan pada harga di bawah nilai nominalnya, maka saham dijual secara
diskon (discount) atau disagio. Dengan demikian, jika saham dengan nilai
nominal Rp50.000 diterbitkan pada harga
Rp60.000, saham telah dijual dengan premium Rp10.000. Jika
saham yang sama diterbitkan seharga Rp45.000, artinya saham
telah dijual dengan diskon Rp5.000. Di AS, beberapa Negara bagian tidak
mengizinkan saham diterbitkan secara diskon. Sementara di beberapa Negara
bagian lainya. Hal tersebut. dapat dilakukan hanya dalam kondisi yang tidak

4
Penerapan akuntansi untuk investasi dalam saham dari sudut pandang investor akan dibahas di bab berikutnya.
bisaa. Karena penerbitan saham secara diskon jarang dilakukan, maka kita tidak
akan membahas contohnya lebih lanjut.
Perseroan yang menerbitkan saham harus menyimpan catatan mengenai
pemegang saham untuk menerbitkan cek pembayaran dividen Berta membagikan
laporan keuangan dan laporan lainnya. Perseroan terbuka besar bisaanya
menggunakan lembaga keuangan, seperti bank, untuk keperluan ini.5 Dalam
beberapa kasus, lembaga keuangan dianggap sebagai agen transfer (transfer
agent) atau pejabat pendaftar (registrar). Sebagai contoh, agen transfer dan
pejabat pendaftar untuk The Coca Cola Company adalah First Chicago Trust
Company of New York.

SAHAM HARGA PREMIUM


Saat saham diterbitkan pada harga premium, akun Kas atau aset lainnya
didebit sebesar jumlah yang diterima. Saham Bisaa atau Saham Preferen
kemudian dikredit sebesar nilai nominalnya. Kelebihan jumlah yang dibayarkan di
atas nilai nominal merupakan bagian dari total investasi pemegang saham dalam
perseroan. Dengan demikian, kelebihan di atas nilai nominal harus digolongkan
sebagai bagian dari modal disetor. Akun bernama Agio Saham (Paid-In Capital
in Excess of Par) bisaanya dikreditkan sebesar jumlah selisih tersebut.
Sebagai contoh, diasumsikan PT Cahaya Cemerlang menerbitkan 2.000
lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp50.000 untuk mendapatkan modal
tunai sebesar Rp55.000. Ayat jurnal untuk mencatat transaksi ini adalah sebagai
berikut.
Kas 110 000 000
Saham Preferen 100 000 000
Agio Saham Preferen 10 000 000
Menerbitkan saham preferen dengan nilai nominal
Rp50.000 untuk mendapatkan modal tunai Rp55.000.
Saat saham diterbitkan dengan mempertukarkan aset selain kas, seperti tanah,
gedung, dan perlengkapan, maka aset yang diperoleh harus dicatat pada nilai pasar
wajarnya. Jika nilai tersebut tidak dapat ditentukan secara objektif, maka nilai
pasar wajar saham yang diterbitkan dapat digunakan.

5
Perseroan kedl dapat menggunakan buku besar pembantu, yang disebut buku besar pemegang saham. Dal am ha I ini,
akun saham (Saham Preferen dan Saham Biasa) menjadi akun pengendali untuk buku besar pembantu.
Sebagai contoh, diasumsikan perseroan memperoleh tanah yang tidak dapat
ditentukan nilai pasar wajarnya, dengan mempertukarkan 10.000 lembar saham
bisaa dengan nilai nominal Rp10.000. Diasumsikan saham memiliki nilai pasar
saat ini sebesar Rp12.000 per lembar, transaksi ini akan dicatat sebagai berikut.
Tanah 120 000 000
Saham Bisaa 100 000 000
Agio Saham Bisaa 20 000 000
Menerbitkan saham bisaa dengan nilai nominal Rp.10.000,
yang dinilai sebesar Rp12.000 per lembar untuk mendapatkan taiah.

PT BAKRIE TELECOM
PT Bakrie Telecom merupakan perintis penyedia jaringan telekomunikasi
nirkabel di Indonesia dan memulai kegiatan operasi secara komersial pada tanggal
1 November 1995. Sejalan dengan pengembangan teknologi telekomunikasi dan
perubahan yang terjadi dalam bisnis telekomunikasi, Perusahaan meluncurkan
jasa telepon nirkabel barn dengan merek Esia pada bulan September 2003. Kantor
pusat Perusahaan berada di Wisma Bakrie Lantai 2, JI. H. R. Rasuna Said Kay.
B1, Kuningan, Jakarta 12920.

DEWAN DIREKSI
Pasal 11
1. Perusahaan harus dikelola dan diarahkan oleh Dewan Direksi yang harus terdiri
alas tidak kurang dari satu (1) anggota. Jika terdapat lebih dari satu anggota,
satu anggota harus ditunjuk sebagai Presiden Direktur dan bila perlu, satu
Wakil Presiden Direktur atau lebih harus ditunjuk dalam pengawasan Dewan
Komisaris.
1. Anggota Dewan Direksi dapat mengundurkan diri dari perusahaan setelah
mengajukan pemberitahuan tertulis kepada Perusahaan tidak kurang dari tiga
puluh (30) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Anggota tersebut
diharuskan untuk bertanggung jawab alas segala tindakan yang dilakukan sejak
tanggal penunjukan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya pada Rapat
Umum Pemegang Saham berikutnya.

TUGAS DAN OTORITAS DEWAN DIREKSI


Pasal 12
1. Anggota Dewan Direksi harus bertanggung jawab penuh alas kinerja tugas
mereka yang berhubungan dengan kepentingan Perusahaan agar Perusahaan
dapat mencapai tujuannya. Tugas utama Dewan Direksi adalah sebagai berikut.
a. untuk memimpin dan mengelola Perusahaan sesuai dengan
tujuannya; dan
b. untuk menjaga dan mengurus aset-aset Perusahaan.

RAPAT DEWAN DIREKSI


Pasal 13
1. Rapat Dewan Direksi dapat dilakukan setiap saat diperlukan alas permintaan
Presiden Direktur, atau satu anggota Dewan Direksi atau Dewan Komisaris
atau lebih, atau alas
2. permintaan tertulis dari satu pemegang saham atau lebih yang mewakili tidak
kurang dari sepersepuluh (1/10) total saham dengan hak suara yang sah.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 14
1. Dewan Komisaris harus terdiri alas tidak kurang dari dua (2) anggota, dengan
satu anggota ditunjuk sebagai Presiden Komisaris.
7. - Anggota Dewan Komisaris dapat mengundurkan diri dari perusahaan setelah
mengajukan pemberitahuan tertulis kepada Perusahaan tidak kurang dari tiga
puluh (30) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
TUGAS DAN OTORITAS DEWAN KOMISARIS
Pasal 15
1. - Dewan Komisaris harus melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan
memberikan saran kepada Dewan Direksi dalam mengelola Perusahaan.
- Jika diperlukan, Dewan Komisaris dapat menunjuk seorang ahli untuk
melakukan pengawasan terhadap tugas-tugas manajerial Dewan Direksi.

RAPAT DEWAN KOMISARIS


Pasal 16
1. Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap saat diperlukan alas permintaan
Presiden Komisaris, atau dua anggota Dewan Komisaris atau lebih, atau alas
permintaan tertulis yang dihasilkan dari rapat Dewan Direksi, atau alas
p
ermintaan satu pemegang saham atau lebih yang memiliki sepersepuluh (1/10)
total saham dengan hak suara yang sah.
TAHUN FISKAL
Pasal 17
1. Tahun fiskal Perusahaan dimulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal
31 Desember tahun yang sama.

RAPAT UMUM TAHUNAN PEMEGANG SAHAM


Pasal 19
1. Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham harus dilakukan setiap tahun dan
tidak lebih dari enam bulan setelah penutupan buku Perusahaan.

SAHAM TANPA NILAI NOMINAL


Di beberapa negara, tapi bukan di Indonesia, baik saham preferen maupun
saham bisaa dapat diterbitkan tanpa nilai nominal. Saat saham semacam ini
diterbitkan, seluruh hasil yang diterima dikreditkan ke akun saham. Hal ini adalah
wajar meskipun harga saham yang diterbitkan berbeda-beda dari waktu ke waktu.
Sebagai contoh, diasumsikan sebuah perseroan menerbitkan 10.000 lembar saham
bisaa tanpa nilai nominal seharga $40 per saham dan pada tanggal berikutnya
menerbitkan 1.000 lembar saham tambahan seharga $36. Ayat jurnal untuk
mencatat saham tanpa nilai nominal adalah sebagai berikut.

Kas 400.000
Saham Bisaa 400.000
Menerbitkan 10.000 lembar saham bisaa tanpa
nilai nominal seharga $40.
Kas 36.000
Saham Bisaa 36.000
Menerbitkan 1.000 lembar saham bisaa tanpa
nilai nominal seharga $36.

Beberapa negara bagian di AS mengharuskan seluruh hasil yang diterima


dari penerbitan saham tanpa nilai nominal dicatat sebagai modal hukum. Dalam
hal ini, ayat jurnal yang dibuat sebelumnya sudah benar dan sesuai. Di negara
bagian lainnya, saham tanpa nilai nominal dapat diberikan nilai yang tertera per
lembar saham (stated value per share). Nilai yang tertera dicatat seperti nilai
nominal, dan selisih hasil yang diterima atas nilai yang tertera. Sebagai contoh,
diasumsikan bahwa dalam contoh sebelumnya saham tanpa nilai nominal
diberikan nilai yang tertera sebesar $25. Penerbitan saham akan dicatat sebagai
berikut.
Kas 40.000  
Saham Bisaa   250.000
Agio Saham Bisaa   150.000
Menerbitkan 10.000 lembar saham bisaa tanpa nilai    
nominal seharga $40; dengan nilai yang tertera sebesar $25.    
     
Kas 36.000  
Saham Bisaa    
Agio Saham Bisaa    
Menerbitkan 1.000 lembar saham bisaa tanpa nilai    
nominal seharga $36: dengan nilai yang tertera sebesar 25.    
CONTOH LATIHAN 13.2
Pada tanggal 6 Maret, Perusahaan Limerick menerbitkan 15.000 lembar saham
bisaa tanpa nilai nominal seharga Rp30.000 untuk mendapatkan kas. Pada tanggal
13 April, perusahaan menerbitkan 1.000 lembar saham preferen 4% dengan nilai
nominal Rp40.000 untuk memperoleh kas. Pada tanggal 19 Mei, perusahaan
menerbitkan 15.000 lembar saham preferen 4% dengan nilai nominal Rp40.000
seharga Rp42.000 untuk mendapatkan kas.
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi tanggal 6 Maret, 13 April, dan
19 Mei

JAWABAN
6 Mar. Kas.............................................................. 450.000.000
Saham Bisaa........................................... 450.000.000
(15.000 lembar x Rp30.000)

13 April. Kas.............................................................. 40.000.000


Saham Preferen...................................... 40.000.000
(1.000 lembar x Rp40.000)

19 Mei. Kas.............................................................. 630.000.000


Saham Preferen...................................... 600.000.000
Agio saham Prefenden........................... 30.000.000
(15.000 lembar x Rp42.000)

tujuan
Membuat ayat jurnal untuk dividen tunai dan dividen saham.
Akuntansi untuk Dividen
Saat dewan direksi mengumumkan dividen tunai, artinya pembagian sejumlah kas
perseroan kepada pemegang saham sudah disahkan. Saat dewan direksi
mengumumkan dividen saham, berarti para direksi mengesahkan pembagian
sejumlah saham perseroan. Dalam kedua kasus tersebut, pengumuman dividen
akan mengurangi Jumlah laba ditahan perseroan.

Dividen Tunai
Pembagian pendapatan secara tunai oleh perseroan kepada para pemegang
saham disebut dividen tunai atau dividen kas (cash dividend). Meskipun dividen
dapat dibagikan dalam bentuk aset lainnya, dividen tunai merupakan bentuk yang
paling umum digunakan.6
Bisaanya terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi sebuah perseroan untuk
membayar dividen tunai, yaitu:

1. Jumlah laba ditahan yang memadai.


2. Jumlah kas yang memadai.
3. Tindakan formal yang dilakukan oleh dewan direksi

Laba besar dalam jumlah besar tidak selalu berarti bahwa perseroan dapat
membayar dividen. Seperti yang telah ditunjukkan sebelumnya di bab ini, saldo
akun kas dan laba ditahan wring kali tidak berkaitan. Dengan demikian, sejumlah
besar laba ditahan tidak berarti terdapat kas yang tersedia untuk membayar
dividen.
Dewan direksi perseroan tidak diharuskan olch hukum untuk mengumumkan
dividen. Hal ini dibenarkan bahkan jika jumlah laba ditahan dan kas cukup besar
untuk pembagian dividen. Akan tetapi, banyak perseroan berusaha untuk
mempertahankan catatan pembagian dividen yang stabil agar saham mereka dapat
menarik minat investor. Meskipun dividen dapat dibayarkan sekali atau dua kali
dalam setahun, kebanyakan perseroan membayar dividen pada setiap kuartal. Pada
tahun-tahun di mana terdapat laba yang tinggi, perseroan dapat mengumumkan
dividen khusus atau tambahan.
Anda mungkin pernah melihat pengumuman pembagian dividen di koran
keuangan atau jasa investor. Berikut ini adalah contoh pengumuman semacam ini:
Pada tanggal 30 Mei 2008, Dewar Direksi PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk., mengumumkan dividen tunai tahunan sebesar Rp29,40 per lembar
saham untuk para pemegang saham bisaa yang tercantum dalam catatan pada
penutupan hari kerja tanggal 20 Juni 2008, pukul 16.00, yang akan dibayarkan
pada tanggal 4 Juli.
Pengumuman ini berisi tiga tanggal penting: tanggal pengumuman (30 Mei),
tanggal pencatatan (20 Juni), dan tanggal pembayaran (4 Juli). Selama periode

6
dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, saat sebuah perseroan mengurangi kegiatan operasinya atau mengakhin
usahanya, dividen mungkin dapat dibagikan dari modal disetor. Dividen semacam im disebut dividen likuidasi (liquidating
dividend).
waktu antara tanggal pencatatan dan tanggal pembayaran, harga saham bisaanya
dinyatakan sebagai penjualan tanpa dividen (ex-dividen), yang berarti investor
yang membeli saham dalam periode tersebut, tidak akan menerima dividen.
Sebagai contoh, diasumsikan pada tanggal I Desember, dewan direksi PT
Herlambang mengumumkan dividen tunai kuartal berikut ini. Tanggal pencatatan
terjadi pada tanggal 10 Desember, dan tanggal pembayaran pada tanggal 2
Januari.
Deviden per total deviden
Lembar
Saham
Saham preferen, nilai nominal Rp100.000, 5.000 lembar saham beredar Rp2.500 Rp 12.500.000
Saham bisaa, nilai nominal Rp10.000, 100.000 lembar saham beredar Rp300 30.000.000
Total Rp 42.500.000
PT Herlambang mencatat kewajiban dividen sebesar Rp42.500.000 pada
tanggal pengumuman, 1 Desember, sebagai berikut.
Des. 1 Dividen Kas 42 500.000
Utang Dividen Kas 42 500.000
Mengumumkan dividen tunai.

Tidak ada ayat jurnal yang perlu dibuat pada tanggal pencatatan, 10
Desember, karena pada tanggal tersebut perseroan hanya menentukan pemegang
saham mana yang akan menerima dividen. Pada tanggal pembayaran, 2 Januari,
perseroan mencatat pembayaran dividen sebesar Rp 42.500.000 sebagai berikut.

Jan. 2 Utang Dividen Kas 42.500.000


Kas 42.500.000
Membayar dividen tunai.

Jika tahun fiskal PT Herlambang berakhir pada tanggal 31 Desember, maka


saldo dalam Dividen Kas akan dipindahkan ke Laba Ditahan sebagai bagian dari
proses penutupan dengan mendebit Laba Ditahan dan mengkredit Dividen Kas.
Utang Divider, Kas akan disajikan di neraca per 31 Desember sebagai kewajiban
lancar.

Cantoh Latihan 13-3


Tanggal-tanggal penting yang berhubungan dengan pembagian dividen tunai
untuk saham bisaa sebuah perseroan sebesar Rp75.000.000 adalah 26 Februari, 30
Maret, dan 2 April. Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada masingmasing
tanggal.

JAWABAN
26 Feb. Deviden Kas............................................... 75.000.000
Hutang deviden kas................................ 75.000.000

30 Mar. Tidak ada ayat jurnal yang perlu dibuat


2 Apr Hutang deviden Kas................................... 75.000.000
Kas....................................................... 75.000.000

Integritas, Objektivitas, dan Etika dalam Bisnis


PROFESOR YANG TAHU TERLALU BANYAK
Sebuah universitas utama di Midwestern mengeluarkan Indeks Kepuasan
Konsumen Amerika" setiap kuartal berdasarkan riset konsumen yang
dilakukannya mengenai barang dan jasa yang populer di AS. Sebelum indeks
dikeluarkan ke publik, profesor yang bertanggung jawab atas penelitian membeli
dan menjual saham beberapa perusahaan yang dilaporkan dalam penelitian
tersebut. Profesor mengatakan bahwa menurutnya penting untuk menguji teori
mengenai kepuasan konsumen dengan uang asli" (miliknya sendiri).
Apakah tindakan ini benar atau etis? Kelihatannya, dekan Sekolah Bisnis
tidak berpendapat demikian. Dalam pernyataan kepada media, dekan tersebut
mengatakan: "Saga telah memerintahkan siapapun yang terlibat dalam
penyusunan indeks setiap kuartal untuk tidak menggunakan informasi yang
diperoleh untuk kepentingan pribadi, sebelum indeks tersebut diluncurkan ke
masyarakat umum, dan mereka [para peneliti] telah menyetujuinya."

DIVIDEN SAHAM
Pembagian lembar saham kepada para pemegang saham disebut dividen
saham (stock dividend). Bisaanya, saham yang dibagikan adalah saham bisaa, dan
diterbitkan untuk para pemegang saham bisaa. Dividen saham berbeda dari
dividen tunai karena tidak ada pembagian kas atau aset lainnya kepada pemegang
saham.
Pengaruh dividen saham terhadap ekuitas pemegang saham dari perseroan
yang menerbitkan saham adalah memindahkan laba ditahan ke modal disetor.
Untuk perseroan terbuka, jumlah yang dipindahkan dari laba ditahan ke modal
disetor bisaanya merupakan nilai wajar (nilai pasar) dari saham yang diterbitkan
dalam dividen saham.7 Sebagai contoh, diasumsikan akun ekuitas pemegang
saham milik PT Herlambang per 15 Desember adalah sebagai berikut.
Saham Bisaa, Mai nominal Rp20.000 (2.000.000 lembar saham diterbitkan) Rp 40.000.000.000
Agio Saham Bisaa 9.000.000.000
Laba Ditahan 26.600.000.000

Pada tanggal 15 Desember, dewan direksi mengumumkan dividen saham


sebesar 5% atau 100.000 lembar (2.000.000 lembar x 5%) untuk diterbitkan pada
tanggal 10 Januari kepada para pemegang saham yang dicatat pada tanggal 31
Desember. Nilai pasar saham pada tanggal pengumuman adalah Rp31.000 per
lembar. Ayat jurnal untuk mencatat pengumuman dividen adalah sebagai berikut:

Des. 15 Dividen Saham Rp 3.100.000.000


Dividen Saham yang Dibagikan 2.000.000.000
Agio Saham Bisaa 1.100.000.000
Mengumumkan dividen saham bisaa 5%
(100.000 lembar), nilai nominal Rp20.000
dengan nilai pasar Rp31.000 per lembar.

Saldo sebesar Rp3.100.000.000 dalam Dividen Saham ditutup ke Laba


Ditahan pada tanggal 31 Desember. Akun dividen saham yang dibagikan terdapat
di bagian Modal Disetor di neraca. Dengan demikian, pengaruh dividen saham
adalah memindahkan laba ditahan sebesar Rp3.100.000.000 ke modal disetor.
Pada tanggal 10 Januari, jumlah saham beredar meningkat sebesar 100.000
lembar setelah ayat jurnal untuk penerbitan saham dicatat sebagai berikut.

Jan. 10 Dividen Saham yang Dibagikan 2.000.000.000


Saham Bisaa 2.000.000.000
Menerbitkan saham untuk dividen saham.

7
Penggunaan nitai pasar wajar dibenarkan selama jumlah lembar saham yang diterbitkan untuk dividen saham
adalah kecil (kurang dari 25% dari jumlah saham beredar).
Dividen saham tidak mengubah aset, kewajiban, atau total ekuitas
pemegang saham perseroan. Dan juga tidak mengubah jumlah bagian kepemilikan
(ekuitas) pemegang saham dalam perseroan. Sebagai contoh, jika seorang
pemegang saham memiliki 1.000 lembar dari total 10.000 lembar saham yang
beredar, pemegang saham memiliki 10% (1.000/10.000) bagian perseroan. Setelah
mengumumkan dividen saham sebesar 6%, perseroan akan menerbitkan 600
lembar tambahan (10.000 lembar x 6%), dan total saham yang beredar akan
menjadi 10.600 lembar. Pemegang saham yang memiliki 1.000 lembar saham
akan menerima 60 lembar tambahan dan sekarang memiliki 1.060 lembar, yang
jumlahnya masih merupakan 10% bagian kepemilikan.

CONTOH LATIHAN 13-4


PT Vienna memiliki 150.000 lembar saham yang beredar dengan nilai nominal
Rp100.000. Pada tanggal 14 Juni, PT Vienna mengumumkan dividen saham
sebesar 4% untuk diterbittkan pada tanggal 15 Agustus kepada para pemegang
saham yang dicatat pada tanggal 1 Juli. Harga pasar saham adalah Rp110.000 per
lembar pada tanggal 14 Juni.
Buatlah ayat jurnal yang diperlukan pada tangga 14 Juni, 1 Juli, dan 15
Agustus.

JAWABAN
14 Jun. Dividen Saham (150.000 x 4% x Rp110.000)...................................75.000.000
Deviden saham yang dibagikan (6.000 x Rp 100.000)................ 600.000.0000
Agio saham Bisaas (Rp 660.000.000 – Rp600.000.000)................... 75.000.000

1 Juli. Tidak ada ayat jurnal yang perlu dibuat


15 Agus Deviden Saham yang dibagikan .......................................................75.000.000
Saham bisaa................................................................................. 600.000.000

Membuat ayatjurnal untuk transaksi saham treasuri.


TRANSAKSI SAHAM TREASURI
Sebuah perseroan dapat membeli saham miliknya untuk dijual kembali
kepada karyawannya, untuk diterbitkan kembali Sebagai bonus untuk karyawan,
atau untuk mendukung nilai pasar saham tersebut. Sebagai contoh, General
Motors Corporation membeli kembali saham bisaanya dan menyatakan dua
kegunaan utama dari saham tersebut adalah untuk rencana kompensasi insentif
dan rencana tabungan karyawan. Saham yang telah diterbitkan oleh Sebuah
perseroan dan kemudian diperoleh kembali disebut saham treasuri atau saham
yang diperoleh kembali (treasury stock).
Metode akuntansi yang bisaa digunakan untuk pembelian dan penjualan
kembali saham treasuri adalah metode biaya.8 Saat saham dibeli oleh perseroan,
modal disetor dikurangi dengan mendebit Saham Treasuri sebesar biayanya (yaitu
harga yang dibayar untuk mendapatkannya). Nilai nominal dan harga saat saham
diterbitkan pertama kali diabaikan. Sebagai tambahan, tidak ada dividen yang
dibayarkan untuk saham treasuri karena hal itu berarti bahwa perseroan akan
memperoleh pendapatan dari perseroan itu sendiri.
Saat saham dijual kembali, Saham Treasuri dikreditkan sebesar biayanya,
dan selisih antara biaya dan harga jual bisaanya didebit atau dikreditkan ke Agio
Saham Treasuri.
Sebagai contoh, diasumsikan modal disetor sebuah perseroan adalah sebagai
berikut.
Saham bisaa, nilai nominal Rp25.000 (modal dasar 20.000
lembar; modal ditempatkan dan disetor 20.000 lembar) Rp 500.000.000
Agio saham bisaa 150.000.000 Rp 650.000.000

Pembelian dan penjualan saham treasuri dicatat sebagai berikut.

Saham Treasuri 45.000.000


Kas 45.000.000
Membeli 1.000 lembar saham treasuri seharga Rp45.000.

Kas
Saham Treasuri 12.000 000
Agio Saham Treasuri 9.000.000
Menjual 200 lembar saham treasuri seharga Rp60.000. 3.000.000
Kas 8.000.000
Agio Saham Treasuri 1.000.000
Saham Treasuri 9.000.000
Menjual 200 lembar saham treasuri seharga Rp40.000.

8
Metode lain yang jarang digunakan disebut metode ndai nominal, akan dibahas di buku teks akuntansi lanjutan.
Seperti ditunjukkan di atas, penjualan saham treasuri dapat menghasilkan
penurunan pada modal disetor. Karena Agio Saham Treasuri memiliki saldo
kredit, akun tersebut harus didebit jika terjadi penurunan. Sisa penurunan yang
masih aria kemudian harus didebit ke akun labs ditahan.

CONTOH LATIHAN 13-15


Pada tanggal 3 Mei, PT Budiraharja memperoleh kembali 3.200 lembar
saham bisaa seharga Rp42.000 per lembar Pada tanggal 22 Juli, PT Budiraharja
menjual 2.000 lembar saham yang diperoleh kembali seharga Rp47.000 per
lembar Pada tanggal 30 Agustus, PT Budiraharja menjual Sisa saham seharga
Rp40.000 per lembar.
Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi pada tanggal 3 Mei, 22 Juli,
dan 30 Agustus.

JAWABAN
3 Mei Saham Treasuri (3.200 x Rp42.000)................................... 134.400.000
Kas.................................................................................... 134.400.000

22 Jul. Kas (2.000 x Rp47.000) ...................................................... 94.000.000


Saham Treasuri (2.000 x Rp42.000) 84.000.000

Agio Saham Treasuri [2.000 x (Rp47.000 — Rp42.000)] 10.000.000

30 Agt. Kas (1.200 x Rp40.000) ...................................................... 48.000.000


Agio Saham Treasuri [1.200 x (Rp42.000 — Rp40.000)] 2.400.000
Saham Treasuri (1.200 x Rp42.000) ............................. 50.400.000

Untuk Latihan: LP 13-5A. LP 13-5B

Menjelaskan dan memberi contoh mengenai . pelaporan ekuitas pemegang saham.


Melaporkan Ekuitas Pemegang Saham
Kita telah membahas bagian Ekuitas Pemegang Saham di neraca pada awal
bab ini. Akan tetapi, seperti bagian lain di neraca, istilah dan bentuk lainnya dapat
digunakan untuk melaporkan ekuitas pemegang saham. Sebagai tambahan,
perubahan signifikan dalarn sumber ekuitas pemegang saham laba ditahan dan
modal disetor dapat dilaporkan di laporan terpisah atau catatan yang mendukung
neraca.

EKUITAS PEMEGANG SAHAM DI NERACA


Dua pilihan untuk pelaporan ekuitas pemegang saham di neraca per 31
December 2010 untuk PT Tarumanegara ditunjukkan di Tampilan 5. Dalam
contoh pertama, masing. masing kelas saham disebutkan terlebih dahulu, diikuti
dengan akun modal disetor terkait. Dalam contoh kedua, akun saham disebutkan
terlebih dahulu. Akun modal disetor lainnya disebutkan sebagai pos tersendiri
yang dinamakan Tambahan Modal Disetor atau Agio (additional paid-in capital).
Akun gabungan tersebut juga dapat disebut sebagai Agio saham di atas nilai
nominal (atau nilai yang tertera) atau nama yang serupa.
Perubahan yang signifikan dalam ekuitas pemegang saham dalam suatu
periode dapat disajikan baik di laporan ekuitas pemegang saham atau dalam
catatan laporan keuangan. Kita akan memberi contoh mengenai laporan ekuitas
pemegang saham selanjutnya dalam bagian ini. Sebagai tambahan, hak dan
keistimewaan dari berbagai kelas saham yang beredar harus diungkapkan. 9
Contoh jenis informasi yang harus diungkapkan termasuk keistimewaan dividen
dan likuidasi, hak konversi, dan hak untuk menebus saham. Informasi sejenis ini
dapat diungkapkan pada bagian depan neraca atau dalam catatan pendukung.

Tampilan 5

Bagian Ekuitas
Pemegang PT. Tarumanegara
Saham di Neraca
Neraca
31 Desember 2010

Ekuitas pemegang Saham


9
PSAK No. 1 (Revisi 1998), Penyajian Laporan Keuangan, Jakarta 1A1, 2007.

Saham preferen 10%,


nilai nominal Rp50.000 (Modal dasar 2.000 lembar)
ditempatkan dan disetor penuh 2.000 lamber)Rp 100.000.000
Agio saham preferen 10.000.000 Rp 110.000.000
Saham biasa, nilai nominal Rp20.000
(Modal dasar 50.000 lembar
Agio saham biasa 190.000.000 Rp 1.000.000.000
Agio saham treasuri 2.000.000
Total modal disetor Rp. 1.202.000.000
Laba ditahan 350.000.000
Total Rp 1.552.000.000
Dikurangi saham treasuri (600 lembar pada biaya) 27.000.000
Total ekuitas pemegang saham Rp.1.525.000.000

Bagian Ekuitas
Pemegang PT. Tarumanegara
Saham di Neraca
(Lanjutan) Neraca
31 Desember 2010

Ekuitas pemegang Saham

CONTOH LATIHAN 13-6


Dengan menggunakan akun dan saldo berikut ini, siapkan bagian Ekuitas
Pemegang Saham di neraca. Modal dasar yang seluruhnya telah ditempatkan can
disetor penuh adalah 40.000 lembar saham bisaa, dan 5.000 lembar di antaranya
telah dibeli kembali (saham treasuri).

JAWABAN

Ekuitas Pemegang Saham


Modal disetor:
Saham bisaa, nilai nominal Rp50.000
(Modal dasar 40.000 lembar, modal ditempatkan dan
disetor penuh 30.000 lembar)..................................................................... Rp1.500.000.000
Agio saham bisaa................................................................................................. 160.000.000 Rp1.660.000.000
Agio saham treasuri............................................................................................. 44.000.000
Total modal disetor ..................................................................................... Rp1.704.000.000
Laba ditahan .............................................................................................................. 4.395.000.000
Total ..................................................................................................................... Rp6.099.000.000
Dikurangi saham treasuri (5.000 lembar pada biaya).............................................. 120.000.000
Total ekuitas pemegang saham................................................................................. Rp5.979.000.000

MELAPORKAN LABA DITAHAN


Sebuah perseroan dapat melaporkan perubahan dalam laba ditahan dengan
cara menyiapkan laporan laba ditahan yang terpisah, kombinasi laporan laba rugi
dan laba ditahan, atau laporan ekuitas pemegang saham.
Saat laporan laba ditahan yang terpisah disiapkan, saldo awal laba ditahan
dilaporkan. Kemudian ditambahkan laba bersih (atau dikurangi rugi bersih) dan
dikurangi dividen untuk mendapatkan saldo akhir laba ditahan pada periode
tersebut. Contoh laporan semacam itu untuk PT Tarumanegara ditunjukkan di
Tampilan 6
Bentuk lain yang dapat digunakan untuk menyajikan laporan laba ditahan
adalah dengan menggabungkannya dengan laporan laba rugi. Kelebihannya
adalah laporan tersebut menekankan laba bersih sebagai penghubung antara
laporan laba rugi dengan bagian laba ditahan dari ekuitas pemegang saham.
Karena bentuk kombinasi jarang digunakan, kita tidak akan memberi contohnya.
Pembatasan Laba ditahan yang tersedia untuk digunakan sebagai dividen
dapat dibatasi pada tindakan dewan direksi perseroan. jumlah tersebut, dinamakan
pembatasan atau appropriation, tetap menjadi bagian dari laba ditahan. Akan
tetapi, jumlah tersebut harus diungkapkan, bisaanya dalam catatan laporan
keuangan.
Pembatasan dapat diatur oleh aturan hukum, kontrak, maupun kebijakan
direksi. Di AS, dewan direksi dapat diharuskan oleh undang-undang untuk
membatasi jumlah laba ditahan. Sebagai contoh, beberapa hukum negara bagian
mengharuskan laba ditahan dibatasi sejumlah saham treasuri yang dibeli agar
modal perusahaan tidak akan digunakan untuk membayar. Dewan direksi juga
dapat diminta untuk membatasi laba ditahan karena ketentuan dalam kontrak.
Sebagai contoh, syarat untuk pinjaman bank dapat mencakup pembatasan, agar
uang yang dialokasikan untuk membayar pinjaman tidak digunakan sebagai
dividen. Terakhir, dewan direksi dapat membatasi laba ditahan secara sukarela.
Sebagai contoh, dewan direksi dapat membatasi pembagian dividen agar tersedian
lebih banyak uang yang dapat digunakan untukpengembangan bisnis.

Tampilan 6

Laporan Laba
Ditahan PT. Tarumanegara
Laporan Laba di Tahan
Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010

Penyesuaian Periode sebelumnya Kesalahan material pada laba bersih


periode sebelumnya dapat terjadi karena kesalahan penghitungan dan kesalahan
dalam penerapan prinsip akuntansi. Pengaruh dari kesalahan material yang tidak
ditemukan dalam periode fiskal yang sama dengan waktu kesalahan tersebutt
terjadi, tidak boleh dimasukkan dalam menentukan lababersih untukperiode
tersebut. Sebaliknya, perbaikan atas kesalahan material, yang disebut penyesuaian
periode sebelumnya (prior period adjustments), dilaporkan di laporan laba
ditahan. Penyesuaian ini dilaporkan sebagai penyesuaian untuk saldo laba ditahan
pada awal periode di mana kesalahan tersebut ditemukan dan diperbaiki. 10

CONTOH LATIHAN 13-7


PT Kamera Jakarta melaporkan hasil-hasil berikut ini untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Maret 2010:
Laba ditahan, 1 April 2009............................................................. Rp 3.338.500.000
Laba bersih ..............................................................................................461.500.000
Dividen tunai yang diumumkan ................................................................80.000.000
Dividen saham yang diumumkan............................................................120.000.000

Buatlah laporan laba ditahan untuk tahun fiskal yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

JAWABAN
PT KAMERA JAKARTA
LAPORAN LABA DITAHAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Maret 2010
Laba ditahan, 1 April 2009........................................................................................... Rp 3.338.500.000
Laba bersih ................................................................................................................... Rp 461.500.000
Dikurangi dividen yang diumumkan............................................................................ 200.000.000
Kenaikan laba ditahan................................................................................................... 251.500.000
Laba ditahan, 31 Maret 2010........................................................................................ Rp 3.600.000.000

LAPORAN EKUITAS PEMEGANG SAHAM


Perubahan yang signifikan dalam ekuitas pemegang saham hares dilaporkan
dalam periode saat mereka terjadi. Jika perubahan dalam ekuitas pemegang saham
hanya terjadi pada laba bersih atau rugi bersih dan dividen, maka laporan laba
ditahan said sudah mencukupi. Akan tetapi, saat perseroan juga mengalami
perubahan dalam saham dan akun modal disetor lainnya, bisaanya disiapkan
laporan ekuitas pemegang saham. Laporan tersebut sering kali disiapkan dalam
format kolom, di mana setiap kolomnya menunjukkan klasifikasi ekuitas
pemegang saham utama. Perubahan dalam masing masing klasifikasi kemudian
dijelaskan di kolom sebelah kiri. Tampilan 7 memberikan contoh mengenai
laporan ekuitas pemegang saham untuk PT Tarumanegara.
Tampilan 7

Laporan Laba
Ditahan PT. Tarumanegara
10
Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Penyesuaian periode sebelumnya akan dijelaskan lebih lanjut di buku teks akuntansi lanutan
Untuk Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010
Tambahan
Saham Saham Modal Saham
Preferen Bisaa Disetor Laba Ditahan Treasuri Total
Saldo, 1 Januari 2010 Rp100.000,000 Rp850.000.000 Rp177.000.000 Rp245.000.000 Rp(17.000.000) Rp1.355.000.000
Laba bersih 180.000.900 180.000.000
Dividen untuk saham preferen (10.000.000) (10.000.000)
Dividen untuk saham bisaa (65.000.000) (65.000.000)
Penerbitan tambahan saham bisaa 50.000.000 25.00H00 75.00H00
Pembelian saham treasuri 10.00H00 10.000.0000
Saldo, 31 Desember 2010 Rp100.000.000 Rp900.000.000 Rp202.000.000 Rp350.000.000 Rp(27.000,000) Rpo.525.000.000)

Tujuan
Menjelaskan pengaruh pemecahan saham pada laporan keuangan perseroan.

Pemecahan Saham
Kadangkala perseroan mengurangi nilai nominal atau nilai yang tertera
dari saham bisaa dan menerbitkan sejumlah tambahan saham secara proporsional.
Saat hal ini dilakukan, perseroan dikatakan memecah saham mereka, dan
prosesnya disebut pemecahan saham (stock split).
Saat saham dipecah, pengurangan nilai nominal atau nilai yang tertera
memengaruhi seluruh saham, termasuk saham yang belum diterbitkan,
diterbitkan, dan saham treasuri. Tujuan utama dari pemecahan saham adalah
untuk menurunkan nilai pasar per lembar saham. Hal ini seharusnya lebih menarik
minat investor untuk memasuki pasar saham dan memperluas jenis dan jumlah
pemegang saham.
Sebagai contoh, diasumsikan PT Rojali memiliki 10.000 lembar saham
bisaa yang beredar dengan nilai nominal Rp 100.000, dan dengannilaipasarsaatini
sebesar Rp150.000 per lembar. Dewan direksi mengumumkan pemecahan saham
5-untuk-1, mengurangi nilai nominal menjadi Rp20.000, dan mengingkatkan
jumlah saham menjadi 50.000 lembar. jumlah saham bisaa yang beredar adalah
Rp 1000.000.000 baik sebelum maupun setelah pemecahan saham. Hanya jumlah
lembar saham dan nilai nominal per lembar saham yang berubah. Setiap
pemegang saham PT Rojali memiliki jumlah nilai nominal yang lama baik
sebelum maupun setelah pemecahan saham. Sebagai contoh, seorang pemegang
saham yang memiliki 4 lembar saham dengan nilai nominal Rp100.000 sebelum
pemecahan (total nilai nominal Rp400.000) akan memiliki 20 lembar saham
dengan nilai nominal Rp20.000 setelah pemecahan saham (total nilai nominal
Rp400.000).

Anda mungkin juga menyukai