Jika dari dua buah roda berbentuk silinder atau kerucut yang saling bersinggungan pada sekelilingnya salah satu diputar maka yang lain akan ikut berputar pula. Alat yang menggunakan cara kerja semacam ini untuk mentransmisikan daya disebut roda gesek. Cara ini cukup baik untuk meneruskan daya kecil dengan putaran yang tidak perlu tepat. Guna mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat tidak dapat di lakukan dengan roda gesek. Untuk ini, kedua roda tersebut harus di buat bergigi pada sekelilingnya sehingga penerusan daya yang di lakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang saling berkait. Roda bergigi semacam ini, dapat berbentuk silinder atau kerucut., atau disebut roda gigi. Transmisi roda gigi memepunyai keunggulan di bandingkan dengan sabuk atau rantai karena lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan tepat, dan daya lebih besar. elebihan ini tidak selalu menyebabkan dipilihnya roda gigi disamping cara lain, karena memerlukan ketelitian yang lebih besar dalam pembuatan, pemasangan, maupun pemeliharaan.
ELEMEN MESIN II
Roda gigi kerucut spiral !g#, karma mempunyai perbandingan kontak yang lebih besar, dapat meneruskan putaran tinggi dan beban besar. +udut poros kedua roda gigi kerucut ini biasanya di buat ,-.. %alam golongan roda gig dengan poros bersilang, terdapat roda gigi miring silang !i#, rodas gigi cacing ! j dan k #, roda gigi hipoid !i#,dll. Roda gig macam !j# mempunya cacing berbentuk silinder dan lebih umum dipakai. Tetapi untuk beban besar, cacing globoid atau cacing selubung ganda !k# dengan perandingan kontak yang lebih besar dapat dipergunakan. Roda gigi hipoid adalah seperti yang dipakai pada roda gigi di(erensial otomobil. Roda gigi ini mempunyai jalur gigi berbentuk spiral pada bidang kerucut yang sumbunya bersilang, dan pemindahan gaya pada permukaan gigi berlangsung secara meluncur dan menggelinding.
II. Na a-$a a Bagia$ Roda Gigi da$ Uk!&a$$'a ukuran gigi dinyatakan dengan jarak bagi lingkar, yaitu jarak sepanjang lingkaran jarak bagi antar profil dua gigi yang berdekatan. Jik diameter lingkaran jarak bagi dinyatakan dengan d (mm), dan jumlah gigi dengan z, maka jarak bagi lingkaran t (mm) dapat di tulis sebagai :
t=
d
z
jadi, jarak bai lingkar adalah keliling lingkarann dibagi dengan jumlah gigi. %engan demikian ukuran gigi dapat ditentukan dari besarnya jarak bagi lingkar tersebut. /amun, karena jaralk bagi lingkar selalu mengandung (actor ukuran yang disebut "modul0 dengan lambang m, dimana 1
pemakaiannya
sebagai ukuran gigi dirasakan kurang praktis. Untuk mengantasi hal ini, diambil suatu
m=
d z
dengan cara ini, m dapat ditentukan sebagai bilangna bulat atau bilangan pecahan -,2 dan -,32 yan lebih praktis. Juga karena 1
xm=t
ELEMEN MESIN II
Cara lain untuk menyatakan ukuran gigi ialah dengan 5jarak bagi diametral ". %alam hal ini diameter lingkaran jarak bagi di ukur inch$ maka jarak bagi diametral %) adalah jumlah gigi per inch diameter tersebut. Jika diameter jarak bagi dinyatakan d6 !in#, maka 1
!=
z " d # in
%engan persamaan ini dapat dilihat bah7a jika %) kecil, berarti giginya besar. +ebagian besar gigi dari Amerika atau 8ropa dinyatakan dengan harga %) tersebut. Adapun hubungan antara %) dan m adalah sebagai berikut 1 %&,$ DP
m=
dengan menggunakan harga-harga dan hubungan-hubungan diatas, persamaan roda gigi dapat ditulis secara lebih sederhana, demikian pula untuk merubah rumus dalam inch menjadi satuan modul, tidak akan di jumpai kesulitan.
u=
:arga ;, yaitu perbandingan antara junlah gigi pada roda gigi dan pada pinyon, disebut perbandingan roda gigi atau perbandingan transmisi. )erbandingan ini dapat sebesar < sampai 2 dalam hal roda gigi lurus standar, dan dapat diperbesar sampai = dengan perubahan kepala. )ada roda gigi miring dan miring ganda, perbandingan tersebut dapat sampai *-.
ELEMEN MESIN II
>
Roda gigi biasanya dipakai untuk reduksi !u ? * atau @ *#$ tetapi kadangkadang juga dipakai untuk menaikkan putaran !u @ * atau i ? *#. Jarak sumbu poros a !mm# dan diameter lingkaran jarak bagi d * dan d3 !mm# dapat dinyatakan sebagai berikut 1
a = (d" ' d%)(% = m()" dan )%) (% d" = %a ( (" ' i) d% = %a( (" ' i) I+. Ta)(l Klasifikasi Roda Gigi +oda ,igi +oda gigi lurus, (a) +oda gigi miring,(b) +oda gigi miring ganda,(.) +oda gigi dengan poros sejajar +oda gigi luar +oda gigi dalam pinyon,(d) /atang gigi dan pinyon,(e) 0rah putaran1berla2anan dan 0rah putaran sama ,erakan berputar lurus dan -eterangan (klasifikasi atas dasar
*etak !oros
+oda gigi keru.ut lurus,(f) +oda gigi keru.ut spiral,(g) +oda gigi keru.ut 3erol +oda gigi keru.ut miring +oda gigi dengan poros berpotong +oda gigi keru.ut miring ganda. -lasifikasi atas dasar bentuk jalur gigi
ELEMEN MESIN II
<
+oda (h)
gigi
+oda gigi mirirng silang, (i) -ontak titik /atang roda gigi silang miring ,erakan berputar lurus dan
+oda gigi .a.ing silindris +oda gigi dengan poros silang +oda gigi .a.ing selubung ganda (globoid),(k) +oda gigi .a.ing samping
+oda gigi hiperloid +oda gigi hiperloid, (4) +oda gigi permukaan silang
+. Ta)(l #a&ga
ELEMEN MESIN II
Seri ke -1 Seri ke-2 5," 5,"& 5,% 5,%& 5,6 5,6& 5,$ 5,$& 5,& 5,&& 5,7 5,9 5,9& 5,8 5,: " ",%& ",& ",9& % %,%& %,& %,9& 6
Seri ke-3
VI. Tabel Faktor Untuk Bentuk Gigi Jumlah gigi ; Jumlah gigi ;
ELEMEN MESIN II
) "5 "" "% "6 "$ "& "7 "9 "8 ": %5 %" %6
5,%5" 5,%%7 5,%$& 5,%7" 5,%97 5,%8: 5,%:& 5,65% 5,658 5,6"$ 5,6%5 5,6%9 5,666
5,66: 5,6$: 5,6&8 5,69" 5,686 5,6:7 5,$58 5,$%" 5,$6$ 5,$$7 5,$&: 5,$9" 5,$8$
fv =
6 6+v
fv =
7 7 +v
-e.epatan
v = %51&5 m(s
fv =
&,& &,& + v
<t = bbmYfv
Tegangan lentur yang diijinkan
macam bahan dan perlakukan panas, dapat diperoleh dari Tabel A.=. besarnya beban lentur yang dii9inkan per satuan lebar sisi C6b !kgBmm# dapat dihitung dari besarnya
ELEMEN MESIN II
modul m, jumlah gigi z, (actor bentuk gigi D dari roda gigi standar dengan sudut tekanan 3--, dan (actor dinamis fv sebagai berikut 1
<=b = a mYfv
4aka lebar sisi b dapat diperoleh dari 1
b = Ft /Ft
)ada umumnya harga b ditetapkan antara !A-*-# m !mm#, dan untuk daya besar antara !*--*A#m !mm#. Roda gigi dengan sisi yang sangat lebar cenderung mengalami de(ormasi, khususnya. Jka bekerja sebagai pinyon, terutam jika ketelitiannya rerndaha dan memepunyai kesalahan dalm pemasanagan, sehingga distribusi tekananya padas sisi gigi tidak merata. Jika dari suatu perhitungan kekuatan ternyata diperlukan lebar sisi yangbesarnya di luar daerah tersebut diatas, maka perlu dilakukanperhitungan.
+III. Ta)(l *(ga$ga$ l($*!& 'a$g dii4i$ka$ -ekuatan -elompok bahan *ambang bahan tarik
(kg(mm%) <@ "& /esi .or <@ %5 <@ %& <@ 65 /aja .or A@ $% A@ $7 A@ $: /aja karbon untuk konstruksi mesin A %& @ A 6& @ A $& @ "& %5 %& 65 $% $7 $: $& &% &8 "$51"75 "751"85 "851%$5 ":51%$5 "$5 "75 ":5 "%61"86 "$:1%59 "791%%:
a (kg(mm%)
9 : "" "6 "% ": %5 %" %7 65
ELEMEN MESIN II
A "& @-
&5
85 "55
61&
I6. Ta)(l )a7a ka&)o$ !$*!k ko$s*&!ksi di$gi$ !$*!k 5o&os. Atandar dan ma.am !erlakuan panas !enormalan
*ambang
-eterangan
A65@
ELEMEN MESIN II
A6&@ /aja karbon kontruksi mesin (J4A , $"5%) A$5@ A$&@ A&5@ A&&@
1 1 1
&6 75 9%
*ambang
!erlakuan panas
AB@ % /aja khrom nikel ( J4A , $"5%) AB@ 6 AB@%" AB@%% AB@C " AB@C % /aja khrom nikel molibden ( J4A , $"56) AB@C 9 AB@C 8 AB@C%% AB@C%6 AB@C%&
ELEMEN MESIN II
*-
A@r 6 A@r $ /aja khrom ( J4A , $"5$) A@r & A@r%" A@r%%
1 1 1 !engerasan kulit
A@C % A@C 6 A@C $ /aja khrom moilibden (J4A , $"5&) A@C & A@C%" A@C%% A@C%6
1 1 1 !engerasan kulit
6I.
% 6 $ & 7
5,"71 5,%&
ELEMEN MESIN II
**
(9 x 9) 8x9 "5 x 8 "% x 8 "$ x 8 ("& x "5) "7 x "5 "8 x "" %5 x "% %% x "$
9 9 8 8 :
9,%
"7185 "81:5 %%1""5 %81"$5 5,$51 5,75 671"75 $51"85 $&1"85 &51%55 &71%%5 5,751 5,85 761%&5
$,5 $,5 &,5 &,5 &,& &,5 7,5 9,5 9,& :,5
6,&
5,"71 5,%&
%51%& %%165 65168 681$$ $$1&5 &51&& &51&8 &817& 7&19& 9&18&
5,%&1 5,$5
"5,%
&,&
%$ %& %8 6%
"7,%
8,"
( harus dipilih dari angka1amgka berikut sesuai dengan daerah yang bersangkutan dalam tabel. 7,8,"5,"%,"$,"7,"8,%5,%%,%&,%8,6%,67,$5,$&,&5,&7,76,95,85,:5,"55,""5,"%&,"$5, "75,"85,%55,%%5,%&5,%85,6%5,6755,$55.
ELEMEN MESIN II
*3
ELEMEN MESIN II
*>
6II. Diag&a
ali&a$ !$*!k
A?0+?
"$. ". aya yang akan ditransmisikan ! (kD) !utaran poros n" (rpm) !erbandingan reduksi i Jarak sumbu poros a (mm)
b ?egangan lentur yang dii)inkan a % (kg(mm%) fa.tor tegangan kontak k > (kg(mm%)
%. <aktor -oreksi f.
6.
"&. /eban lentur yang dii)inkan persatuan lebar <=b", <=b% (kg(mm%) /eban permukaan yang dii)inkan persatuan lebar <=> (kg(mm) >arga minimum "7. *ebar sisi, b(mm)
$.
"9. /ahan !oros /ahan !asak "8. iameter poros, ds", ds% (mm) !enentuan pasak dan alur pasak (mm) ?ebal alur pasak, Ak", Ak% (mm)
&. Codul pahat m Audut tekanan pahat 5 (5) 7. Jumlah gigi )",)% perbandingan gigi
9.
aimeter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar) d5",d5% (mm) Jarak sumbu poros a5 (mm) 8. -elonggaran sisi @5 (mm) -elonggaran pun.ak @t (mm) :. iameter kepala dk ", dk " (mm) iameter kaki df ", df % (mm) -edalam pemotonagan > (mm) "5. <aktor bentuk gigi ;", ;% "". -e.epatan keliling E (m(s) ,aya tangensial <t (kg)
?
%5. Codul pahat,m Audut tekan pahat, o Jumlah gigi, 3", 3% Jarak sumbu poros, dk",dk% (mm) *ebar gigi,b (mm) /ahan roda gigi, dan perlakuan panasnya /ahan poros dan perlakuan ail M!"#si$% ST.% MT ELEMEN MESIN II panasnya iameter poros, ds",ds% (mm)
Is
*<
a a a
"6. bahan masing1masing, roda gigi perlakuan panas -ekutan tarik /", /% (kg(mm%) -ekerasan permukaan gigi >/", >/%
A?F! GB
ELEMEN MESIN II
*2