: Reservoir-Fluid Property Correlation State if Art (SPE 18571) : W.D. Mc.Cain Jr.
Source of publications: SPE, Clwaley, Gillepsie & Assocs. Inc. Reviewer : Imam Saifu Rizal
Tujuan Paper ini menyajikan hubungan untuk menentukan sifat reservoir-fluid dari data lapangan dan sifat air formasi juga termasuk. Latar Belakang Nilai dari sifat reservoir liquid dan gas sering dibutuhkan ketika data PVT laboratorium tidak tersedia. Kita perlu menaksir sifat fluida dari data lapangan yang tersedia dengan normal. Taksiran tersebut dilakukan melalui berbagai correlation. Korelasi yang terbaik telah dipilih melalui perbandingan dengan data base dari ratusan sampel pelajaran reservoir-fluid yang menyajikan semua area termasuk eksploitasi perminya.kan dari 1980 sampai 1986. Sifat reservoir-fluid yang biasanya dibutuhkan yaitu Solution Gas Oil Ratio (GOR), Formation Volume Faktor oil, Densitas oil, Koefisien Kompresibilitas isothermal oil, Viskositas oil, spesifik gravity, Formation Volume Faktor gas, Koefisien Kompresibilitas isothermal gas, Formation Volume Faktor air formasi, densitas air formasi, Solution gas/water ratio terhadap air formasi, Koefisien Kompresibilitas isothermal air formasi, viskositas air formasi, kandungan uap natural gas, formasi hidrat. Isi Ada tiga jenis fluida dalam reservoir: minyak, gas, dan air formasi. Sebelumnya, dalam paper ini menetukan jenis fluida reservoir terlebih dahulu. Black oil memiliki initial producing GOR dibawah 2000 scf/STB, SG dibawah 45 oAPI dan minyak stock tank yang sangat berwarna. Jika memiliki Sebelumnya, dalam paper ini menetukan jenis fluida reservoir terlebih dahulu. Black oil memiliki initial producing GOR dibawah 3300 scf/STB, SG diatas 50 oAPI, tidak berlaku hukum material balance terhadap fluidanya, dan minyak stock tank tidak berwarna tergolong jenis volatile oil. Fluida reservoir gas diklasifikasikan menjadi retrograde gas (sering disebut gas kondensat), wet gas, dan dry gas. Retrograde gas memiliki initial producing GOR diatas 3300 scf/STB, beberapa terdapat pengecualian dengan memiliki rasio lebih tinggi dari ini, liquid di stock tank berwarna, Spesifik gravity dibawah 40 oF. Gas dengan intial producing GOR diatas 50000 dapat ditentukan sebagai wet gas. Bedanya antara wet gas dengan dry gas yaitu, tidak
terbentuk liquid sama sekali pada surface facilities untuk dry gas. Wet gas masih dapat terbentuk liquid pada surfaces facilities. Batasan Property dari reservoir liquid 1. Solution GOR pada bubblepoint, Rsb Stock-tank GOR dapat di taksir melalui log RST =A1 +A2 log +A3 log +A4 log psp +A5 log Tsp , ...... (1)
dengan A1 = 0.3818, A2 = -5.506, A3 = 2.902, A4 = 1.327, A5=-0.3755 dalam kasus ini,hasil penggunaan initial producing GOR for solution GOR memiliki nilai akurasi dibawah 10% atau lebih karena producing GOR tidak termasuk gas vent pada stock tank. 2. Bubble-point pressure Tekanan bubble point dapat ditaksir melalui ... (2) Dimana ( ) ... (3)
Akurasinya 15 %. Taksiran yang lebih baik didapat dari tekanan reservoir yang diukur secara teratur 3. Solution GOR. Rs Soluton GOR dapat ditaksir dari persamaan 2 dan 3 diatas untuk tekanan bubble point. Untuk taksiran yang lebih baik dapat ditaksir melalui penurunan data lapangan. 4. Formation Volume Factor Oil, Bo Formation Volume Factor Oil pada tekanan dibawah atau sama dengan bubble point ... (4) ( ) ... (5)
Koefisien kompresibilitas isotermal akan dijelaskan kemudian 5. Densitas Oil pada kondisi reservoir,
oR
Densitas dapat ditaksir dari nilai Bo dan Rs pada tekanan dibawah bubble point ... (7)
Dimana berat spesifik gravity rata-rata dari minyak di separator dan stock tank digunakan sebagai . Untuk tekanan diatas tekanan bubble point ... (8) 6. Koefisien Kompresibilitas Isotermal dari Oil, Co Untuk tekanan diatas bubble point, koefisien kompresibilitas isotermal didefinisikan sebagai ( )( ( )( ) ) )
( )(
) (
Dimana nilai A1 = -1,433, A2 = 5.0, A3 = 17. 2, A4 = 1,180, A5=12.61 , A6 = 105 , nilai akurasinya rendah sekitar 50% pada suhu tinggi, dan pada tekanan dekat dengan bubble point akurasi lebih baik. Taksiran untuk tekanan dibawah bubble point ... (12) Dengan akurasi 10% pada tekanan dibawah 500 psia. Pada tekanan diatas 500 psia akurasinya 20%. Jika tekanan bubble pint diketahui, taksiran koefisien kompresibilitas isotermal dapat lebih baik akurasinya dengan menggunakan
... (13)
7. Viskositas Oil,
Pada tekanan dibawah bubble point terdapat dua langkah menaksir viskositas oil. Pertama, viskositas dead oil (tanpa gas yang terlarut)
... (14) Viskositas dapat ditaksir melalui Dimana + Untuk tekanan diatas bubble point digunakan + dan
dan
Ada 3 jenis dari reservoir retrograde gas, gas dry gas, dan wet gas. Namun, retrograde gas tidak akan dibahas karena memerlukan laporan laboratorium yang spesial. Sebelumnya, terdapat copmresibility ewuation of state, yang paling sering digunakan oleh teknik perminyakan. Standing-Katzs ghrapical correlation ( ( Dan ) ( ) )( ( ) ( ) )
Dimana
Dimana
Kombinasikan dengan persamaan 35 * Dan hasilnya ( ( ) ( 3. Viskositas Gas Viskositas gas dapat ditkasir melalui ( ) )( ) ) +
Dimana
Akurasinya 2% pada tekanan rendah dan 4% pada tekanan tinggi. Wet Gas Wet gas masih berbentuk gas keseluruhan saat berada pada permukaan. Setelah fluida akan melewati separator, mulai terbentuklah condensate. Ini berbeda dengan dry gas yang tetap dalam keadaan fasa gas 1. Spesifik Gravity Wet Gas Spesifik gravity dapat ditaksir
Properties utama wet gas di stock tank jarang diketahui. Jika properties tersebut diketahui, spesifik gravity dapat diketahui. Seperti Veq yang merupakan volume gas yang keluar dari separator maupun stock tank dalam satuan scf. Gpa yaitu massa gas yang keluar dari separator dan stock tank. Untuk tiga stage separator, ( Dimana ( )( ) )( )
Dan Dimana
Nilai yang dihitung 2% berbeda dengan penentuan nilai di laboratorium. Perhitungan tidak direkomendasikan jika kandungan gas non hidrokaron mencapai 25 mol%. 2. Formation Volume Factor Wet Gas Jumlah gas separator primer dan Veq adalah scf reservoir gas untuk memproduksi 1 barrel stock tank liquid.
Kondisi standar pada 14.65 psia dan 60 oF. Property dari Reservoir Water Kebanyakan korelasi air membutuhkan pengetahuan tentang kandungan solid dari air asin. Sedangkan, kandungan solid dapat ditentukan dengan mudah di laboratorium. 1. Tekanan Bubble Point dari Air Formasi Titik bubble point dari air formasi sama dengan tekanan bubble point oil yang ada. 2. Formation Volume Faktor dari Air Formasi Formation volume faktor dari air formasi dapat ditaksir ( Dimana Dan )
3. Densitas dari Air Formasi Densitas dari air formasi dapat ditaksir menggunakan
Hasilnya seakurat dengan penghitungan di laboratorium. 4. Solution Gas/Water Ratio dari Air Formasi Solution gas/water rati dari air formasi dapat ditaksir melalui
Dimana
Persamaan ini cocok dengan korelasi grafik asli 5% pada pressure 1,000 sampai 10,000 psia dan temperatur 100 sampai 340 oF. Penyesuaian diperlukan jika salinitas berada di antara 3% sampai 30% dengan ( )
5. Koefisien kompresibilitas isotermal dari Air Formasi Definisi kompresibilitas air formasi ( )( ( ( )( )( ) ) )
Dengan menggunakan korelasi, compresibilitas air dapat ditaksir dibawah tekanan bubble point
Dimana S = salinitas dalam mg/L Akurasinya tidak diketahui. Untul tekanan diatas bubble point ( Dan ( ) ) ( )
Dimana B dan C dari persamaan 55 dan 56. Hasilnya harus dikalikan dengan penyesuaian salinitas dari persamaan 57. Namun, akurasinya juga tidak diketahui. 6. Viskositas dari Air Formasi Korelasi viskositas air formasi
Dimana
Jika tekanan pada 1atm, dapat disesuaikan pada tekanan reservoir dengan
Hydrate Formation Limitation Pada paper ini banyak digunakan pembatasan pada persamaannya yaitu pada persamaan ke: 1, separator berada pada suhu >140 oF 2, 3, 4 dan 5, valid sampai 325 oF 12 da n14, valid pada 330 oF dan 5,300 psia 14, dalam range 5 sampai 58 oAPI dan 60 sampai 175 oF 15 sampai 17, diturunkan dari data sampai 295 oF dan 5250 psig 18 sampai 19 pada tekanan 9,500 psig 21, standing-katz korelasi dengan 1% untuk 0.2< <15 dan 0.7< Tpr<3.0 dan 3% untuk
21 sampai 25, z faktor 2% untuk temperatur sampai 360 oF dan tekanan sampai 12,500 psia, dan gas spesifik gravity sampai 1.6 28 sampai 30, z faktor 5% dari percobaan untuk CO2 untuk 55 mol % dan H2S samapai 74 mol% pada suhu sampai 300 oF dan tekanan smapai 7,000 psia. 42 sampai 46, akurasi 6% untuk gas non hidrokarbon <5% 49 sampai 51, valid untuk temperatur dan tekanan sampai 260 oF dan 5,000 psia. 53 sampai 56 ,tidak cocok untuk tekanan dibawah 1,000 psia 59, valid untuk tekanan diantara 1,000 ke 20,000 psia dan suhu 200 sampai 270 oF 65, cocok dengan data pada 86-167 oF dan tekanan dibawah 10,000 psia 4%. Pada tekanan 10,000-15,000 psia cocok sampai 7%.
Diskusi Menurut saya, ide ini merupakan ide yang cemerlang untuk mempelajari data-data produksi dan yang lain untuk membuat berbagai korelasi. Korelasi tersebut dapat menentukan properties yang diperlukan dalam industri perminyakan. Hal ini sangatpenting karena kita tidak melulu dapat mengetahui properties fluida di reservoir. Terkadang ada beberapa penyebab tidak didapatnya properties teersebut.
Rupanya masih terdapat kekurangan dalam paper ini, yaitu tidak dijelaskannya mengapa korelasi tersebut yang dipilih. Penjelasan kenapa korelasi tersebut paling baik daripada yang lainnya. Kemudian, tidak ada korelasi untuk kondisi ekstrim.