Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIKUM

HIDROLIK / PNEUMATIK





DI SUSUN OLEH :

NAMA : TRISNO RAMA S. AMHEKA
NIM : 1123723242
SEMESTER : IV (LIMA) / PERAWATAN B
JURUSAN : TEKNIK MESIN



POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2013

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIK / PNEUMATIK

DI SUSUN OLEH :

NAMA : TRISNO RAMA S. AMHEKA
NIM : 1123723242
SEMESTER : IV (LIMA)/PERAWATAN B
JURUSAN : TEKNIK MESIN

Laporan ini telah di periksa dan di setujui oleh :















Pengajar

= Lukas Lantang =
NIP :
Kepala Lab. Hidrolik/pneumatik

= Stefanus Jefon =
NIP :
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena limpahan rahmat dan berkat-Nya
laporan praktekum harian hidrolik/pneumatik dapat di selaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tidak luput dari kendala, namun
karena ada bantuan dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat di selesaikan. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua jurusan teknik mesin.
2. Kepala Lab. Hidrolik/pneumatik.
3. Pembimbing prektek.
4. Seluruh staf yang tidak dapat sebutkan namanya.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.






































Kupang, Januari 2014

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu pneuma yang berarti napas atau udara.
Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di
atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan
ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Jaman dahulu
kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk berbagai keperluan yang masih
terbatas, antara lain menambah tekanan udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari
peleknya, membersihkan kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki apliaksi
yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri yang menggunakan
sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri makanan, industri obat-obatan, industri
pengepakan barang maupun industri yang lain. Belajar pneumatik sangat bermanfaat mengingat
hampir semua industri sekarang memanfaatkan sistem pneumatik.
Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri atau watak
(propertiy) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan hydrolik merupakan hal-hal yang dimiliki
oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau
fungsingnya dengan baik. Adapun fungsi/tugas cairan hydolik: pada sistem hydrolik antara lain:
Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
Pencegah korosi.
Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas darikomponen.
Sebagai pengirim isyarat (signal)

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan setelah mengikuti praktikum yaiyu :
1. Mengetahui cara kerja sistem pneumatik/hidrolik
2. Mengetahui komponen komponen yang di gunakan pada pneumatik/hidrolik
3. Mengetahui teori dan mampu mempraktekan sistem hidrolik/pneumati.


















BAB II
TEORI DASAR

2.1 SISTEM PNEUMATIK
1. Pengertian Pneumatik
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu pneuma yang berarti napas atau udara.
Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di
atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan
ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa).

2. Karakteristik Udara Kempa
Udara dipermukaan bumi ini terdiri atas campuran dari bermacam-macam gas.
Komposisi dari macam-macam gas tersebut adalah sebagai berikut : 78 % vol. gas 21 % vol. nitrogen,
dan 1 % gas lainnya seperti carbon dioksida, argon, helium, krypton, neon dan xenon

3. Aplikasi Penggunaan Pneumatik
Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan untuk berbagai
keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan mekanik yang selama ini dilakukan
oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat, menekan, dan lain sebagainya.
Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh komponen pneumatik, seperti silinder
pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi maupun gabungan keduanya.

4. Efektifitas Pneumatik
Sistim gerak dalam pneumatik memiliki optimalisasi/efektifitas bila digunakan pada batas-
batas tertentu. Adapun batas-batas ukuran yang dapat menimbulkan optimalisasi penggunaan
pneumatik antara lain: diameter piston antara 6 s/d 320 mm, anjang langkah 1 s/d 2.000 mm,
tenaga yang diperlukan 2 s/d 15 bar, untuk keperluan pendidikan biasanya berkisar antara 4 sampai
dengan 8 bar, dapat juga bekerja pada tekanan udara di bawah 1 atmosfer (vacuum), misalnya untuk
keperluan mengangkat plat baja dan sejenisnya melalui katup karet hisap flexibel. Adapun efektifitas

5. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan udara Kempa
Penggunaan udara kempa dalam sistim pneumatik memiliki beberapa keuntungan antara
lain dapat disebutkan berikut ini :
1. Ketersediaan yang tak terbatas
2. Mudah disalurkan
3. Fleksibilitas temperatur
4. Aman.
5. Bersih
6. Pemindahan daya dan
7. Dapat disimpan
8. Mudah dimanfaatkan


6. Kerugian/Kelemahan Pneumatik
Selain memiliki kelebihan seperti di atas, pneumatik juga memiliki beberapa
kelemahan antara lain:
1. Memerlukan instalasi peralatan penghasil udara
2. Mudah terjadi kebocoran
3. Menimbulkan suara bising
4. Mudah Mengembun

7. Klasifikasi Sistim Pneumatik
Sistim elemen pada pneumatik memiliki bagian-bagian yang mempunyai fungsi berbeda. Secara
garis besar sistim elemen pada pneumatik dapat digambarkan pada skema berikut :
1. Kompressor (Pembangkit Udara Kempa)
2. Klasifikasi Kompressor
3. Penggerak Kompresor

8. Katup-Katup Pneumatik
Katup berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan arah udara kempa yang akan bekerja
menggerakan aktuator, dengan kata lain katup ini berfungsi untuk mengendalikan arah gerakan
aktuator. Katup-katup pneumatik diberi nama berdasarkan pada: a) Jumlah lubang/saluran kerja
(port), b) Jumlah posisi kerja, d) Jenis penggerak katup, dan d) Nama tambahan lain sesuai dengan
karakteristik katup.
Berikut ini contoh-contoh penamaan katup yang pada umumnya disimbolkan sebagai
berikut :
1. KATUP 5/2 penggerak udara bertekanan
2. Katup Pengarah (Directional Control Valves)
3. Katup Satu Arah (Non Return Valves)
4. Katup DuaTekan
5. Katup Pengatur Tekanan
6. Katup Pembatas Tekanan/Pengaman (Pressure Relief Valve)
7. Sequence Valve
8. Time Delay Valve (Katup Penunda)
9. Katup Pengatur Aliran (Flow Control Valve)
10. Shut of Valve
11. Katup Pemroses Sinyal (Prossesor)
12. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valve)
13. Katup Pengatur Aliran (Flow Control Valve)
14. Katup Pengendali Sinyal

9.Unit Pengerak (Working Element = Aktuator)
Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil akhir atau
output dari sistim pneumatik.
1. Single Acting Cylinder
2. Silinder Penggerak Ganda (Double Acting Cyinder

10. Sistim Kontrol Pneumatik
Komponen yang ada dalam rangkaian sistim pneumatik harus dapat bekerja sama satu
dengan lainnya agar menghasilkan gerakan output aktuator yang sesuai dengan kebutuhan. Bagian
ini akan mendiskripsikan tentang komponen-komponen sistim kontrol pneumatik, seperti katup
sinyal, katup pemroses sinyal, dan katup kendali. Selain itu untuk memudahkan secara teoritis, akan
dijelaskan pula tentang Karnaught Diagram.
1. Pengertian Sistim Kontrol Pneumatik, Sistim udara bertekanan tidak terlepas dari upaya
mengendalikan aktuator baik berupa silinder maupun motor pneumatik, agar dapat
bekerja sebagaimana yang diharapkan.






2.2. SISTEM HYDROLIK
1.Komponen Hydrolik
Komponen Hydrolik memiliki symbol dan komponen yang tidak jauh berbeda dengan
Pneumatik. Adapun komponen utama sistim hydrolik, antara lain:
1. Pompa Hydrolik.
2. Aktuator Hydrolik.
3. Silinder Hydrolik Penggerak Ganda.
4. Aktuator Rotasi.

2.Kasifikasi Pengendalian Hydrolik
Sistim hydrolik terdiri dari beberapa bagian, antara lain, bagian tenaga (power pack) bagian
sinyal, pemroses sinyal, dan pengendalian sinyal. Bagian tenaga terdiri dari pompa hydrolik, katup
pengatur tekanan, dan katup satu arah.

3.Katup Pengatur Tekanan
Katup pengatur tekanan terdapat beberapa model, antara lain: Katup pembatas tekanan,
katup ini dilengkapi dengan pegas yang dapat diatur. Bila tekanan hydrolik berlebihan, maka pegas
akan membuka dan mengalirkan fluida ke saluran pembuangan.

4. Tangki hydrolik (Reservoir )
Tangki hydrolik (reservoir) merupakan bagian dari instalasi unit tenaga yang
konstruksinya ada bermacam-macam, ada yang berbentuk silindris dan ada pula yang
berbentuk kotak.Fungsi /tugas tangki hydrolik :
1. Sebagai tempat atau tandon cairan hydrolik.
2. Tempat pemisahan air, udara dan pertikel-partikel padat yang hanyut dalam cairan hydrolik.
3. Menghilangkan panas dengan menyebarkan panas ke seluruh badan tangki.
4. Tempat memasang komponen unit tenaga seperti pompa, penggerak mulakatup-katup
akumulator dan lain-lain.

5. Filter (Saringan)
Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang berasal dari
komponen sistem hydrolik seperti bagian-bagian kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi
dan sebagainya. Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada macam-macam filter yaitu :
1. Suction filter, dipasang pada saluran hisap dan kemungkinannya di dalam tangki.
2. Pressure line filter, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk mengamankan
komponen-komponen yang dianggap penting.
3. Return line filter, dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran jangan masuk
ke dalam tangki. Kebanyakan sistem hydrolik selalu memasang suction filte













BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Soal Praktikum pneumatik

Latihan 1 ALAT PEMBUKA & PENUTUP KRAN
- Double Acting Cylinder
- Single solenoid valve



Soal :
Sebuah alat berfungsi sebagai pembuka dan penutup kran. Jika tombol switch ditekan, maka silinder
pneumatic akan maju untuk membuka kran. Jika tombol dilepas, maka silinder akan kembali ke
posisi semula untuk menutup kran.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya;
a. Tanpa relay
b. Dengan relay
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!
Pertanyaan :
1. Di mana posisi double acting cylinder saat pertama kali saat udara dialirkan dan switch belum
ditekan ?
2. Apa yang terjadi jika tombol switch ditekan terus?
3. Apa yang terjadi jika tombol switch ditekan sebentar dan kemudian dilepas sebelum mencapai
langkah maksimum?

Latihan 2 ALAT PENDORONG PAPAN KAYU
- Rangkaian paralel
- Single solenoid valve




Soal :
Papan kayu didorong satu persatu dari tumpukan oleh sebuah silinder. Dengan menekan sebuah
tombol S1 atau Tombol S2, silinder akan maju dan mendorong papan kayu. Apabila tombol dilepas
maka silinder akan kembali ke posisi semula.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya; a. Tanpa relay b. Dengan relay
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!
Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi jika kedua tombol switch ditekan bersama-sama?

Latihan 3 STAMPING DEVICE
- Rangkaian Seri
- Single solenoid valve
Soal :
Suatu benda kerja akan distempel dengan sebuah alat stamping. Saat dua buah tombol
saklar S1 & S2 ditekan bersama-sama, maka silinder akan maju dan benda kerja distempel. Piston
silinder akan kembali ke posisi semula apabila tombol tekan dilepas.
Page 2
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya;
a. Tanpa relay
b. Dengan relay
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!

Latihan 4 ALAT PEMINDAH LINTASAN


- Rangkaian Pengunci
- Single solenoid valve



Soal :
Sebuah Double Acting Cylinder dipasang untuk memindahkan produk dari lintasan 1 ke lintasan 2
dan sebaliknya. Saat S1 ditekan, silinder akan memindahkan aliran produk ke lintasan 1. Jika tombol
S1 dilepas, batang piston akan tetap di posisi lintasan 1. Untuk memindahkan ke lintasan 2
digunakan tombol S2. Bila tombol S2 dilepas, maka batang piston akan tetap berada di lintasan 2.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya menggunakan single solenoid valve dengan ketentuan
tambahan :
a. S1 dan S2 ditekan bersama-sama, batang piston keluar.
b. S1 dan S2 ditekan bersama sama, batang piston didalam.
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!

Latihan 5 ALAT PEMINDAH JALUR KONVEYOR
- Kontrol dua arah
- Double solenoid valve

Soal :
Dengan menggunakan alat pemindah jalur ban
berjalan, benda produk akan dipindahkan dari 1 konveyor ke konveyor yang lain.Papan pemindah
akan naik apabila tombol S1 ditekan, benda pindah ke lintasan atas. Untuk memindahkan produk ke
lintasan bawah digunakan tombol S2. Jalur lintasan akan terhubung sesuai perintah terakhir yang
diberikan.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya; a. Tanpa relay b. Dengan relay
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!
Pertanyaan :
1. Apa yang terjadi jika tombol switch ditekan bersama-sama?

Latihan 6 ASSEMBLING DEVICE

- Silinder kembali secara otomatis.
Soal :
Sebuah alat berfungsi untuk merakit suatu produk. Dengan menekan
sebuah tombol maka sebuah double acting cylinder akan maju pelan-pelan
dan mengepress dua part yang berbeda. Setelah mencapai langkah
maksimum, silinder akan mundur secara otomatis ke posisi semula dengan
cepat. Langkah maksimum dideteksi dengan sebuah sensor.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya;
a. Dengan single solenoid valve
b. Dengan double solenoid valve
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!

Latihan 7 QUENCHING MACHINE
- Double Acting Cylinder
- Single or Double solenoid valve
- On Delay Timer Relay
Soal :
Sebuah alat Quenching sederhana berfungsi untuk mendinginkan material yang dikeraskan dengan
media olie.

Sebuah silinder 1A digunakan untuk menaik-turunkan keranjang berisi material ke dalam bak olie.
Saat tombol S1 ditekan, silinder memanjang dan merendam material. Setelah waktu yang telah diset
tercapai, silinder secara otomatis mundur pelan-pelan.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya;
2. Rangkailah sesuai gambar rangkaian!

Latihan 8 Gerakan Kontinyu

Double acting Cylinder
Single or Double Solenoid Valve
On Delay Timer



Soal :
Saat S1 di tekan, maka Silinder akan bergerak maju-mundur 3x. Jumlah siklus bias diatur dengan
timer. S2 digunakan untuk menghentikan proses/interupsi saat jumlah siklus belum tercapai.
Tugas :
1. Gambarkan rangkaian kontrolnya;Rangkailah sesuai gambar rangkaian!










OLIE
Keranjang
material
Bak Olie
Cyl. 1A
Page 4
1 2 3 4 5 6 7
3.2 Penyelesaian soal rangkaian pneumatik


LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK ASSEMBLING DEVICE
DENGAN DOUBLE SELENOID VALVE (LATIHAN 6 B)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
2Y1 2Y2
0V
+24V
2Y1
B0 B1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
K1
A1
A2
K1
11
14
2Y2
K2
A1
A2
K2
11
14
B1
11
14
1 2 3 4
3 4
LATIHAN 6 B

1.ALAT DAN BAHAN
1.selang
2.katup 5/2 double selenoid
3.katup cekik
4.kontaktor
5.kompresor
6.kabel
7.limit switch

2.CARA KERJA.
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve
*pasang katup 5/2 double selenoid
*sambung selang dari kompresor ke katup 5/2 lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 lobang nomor 4 ke katup cekik (one-way flow control valve)
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 double selenoid nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*pada baris ke 2 sambung kabel positif 24V ke limit switch nomor 11 dan sambung dari nomor
14 ke kontaktor2 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke kontaktor1 nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke selenoid1 dan dari selenoid1 sambung ke 0V
*pada baris 4 sambung kabel positif 24V sembung ke kontaktor2 nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke selenoid2 keluar dari selenoid2 masuk pada 0V.

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada barisan 1 arus dari 24V masuk pada phusbutton nomor 11, ketika phusbotton
(tombol S1) di tekan maka arus akan keluar dari phusbutton nomor 14 dan masuk pada
kontaktor nomor A1 dan keluar pada A2 dan masuk pada 0V.
Pada barisan 3 arus dari 24V masuk ke kontaktor1 (dalam keadaan terhubung) nomor
11 dan keluar pada nomor 14 masuk pada selenoid,keluar dari selenoid1 masuk pada 0V.
Pada barisan 2 arus dari 24V masuk ke limit switch (dalam keadan terhubung) nomor 11
dan keluar pada nomor 14 masuk pada kontaktor2, keluar dari kontaktor2 masuk pada 0V.
Pada bariasn 4 arus adri 24V masuk ke kontaktor2 (dalam keadaan terhubung) nonor 11
dan keluar pada nomor 14 dan masuk pada selenoid2, keluar dari selenoid2 masuk pada 0V.









LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK ASSEMBLING DEVICE
DENGAN SINGLE SELENOID VALVE (LATIHAN 6 A)


GAMBAR RANGKAIAN









4 2
5
1
3
2Y1
0V
+24V
2Y1
B0 B1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
K1
A1
A2
K1
21
24
K1
11
14
B1
11
12
1 2 3
2
3
LATIHAN 6 A

1.ALAT DAN BAHAN
1. single acting silinder
2. one-way flow control valve (katup cekik)
3. katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4. selang
5. kompresor
6. phusbutton
7. make switch
8. break limit switch

2.CARA KERJA.
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke break limit switch nomor 11 dan sambung kabel nomor 12 ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2
sambungkan pada 0V
*pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke make switch nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke pushbutton nomor 14 (sambungan secara paralel)
*pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke make switch nomor 11 dansambung dari nomor 14
ke selenoid dan keluar sambung pada 0V.

2.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton ketika tombol di tekan arus akan
mengalir ke nomor 11 dan sambung dari nomor 14 ke break limit switch nomor 11 dan
sambung kabel nomor 12 ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V.
pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke make switch arus akan mengalir ke nomor 11
dan sambung dari nomor 14 ke pushbutton nomor 14 (sambungan secara paralel).
pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke make switch arus mengalir ke nomor 11 dan
sambung dari nomor 14 ke selenoid dan keluar sambung pada 0V.
Ketika tombol pushbutton di lepaskan maka break limit switch akan membuka secara
otomatis maka silinder akan kembali mundur.









LAPORAN PRAKTUKUM HARIAN
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK STEMPING DEVICE
RANGKAIAN SERI TANPA RELAY
(LATIHAN 3 A)


GAMBAR RANGKAIAN










4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
A0 A1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
1Y
S2
1
LATIHAN 3 A
1. ALAT DAN BAHAN.
1.single acting silinder
2.one-way flow control valve (katup cekik)
3.katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4.selang
5.kompresor
6.phusbutton
7.make switch
8.break limit switch

2. CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*sambung kabel 24V ke pushbutton (S1) nomor 11 dan keluar nomor 14 dari nomor 14
sambung ke pushbutton (S2) nomor 11 ke selenoid (1Y) dan dari selenoid masuk ke 0V


3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Sambung kabel 24V ke pushbutton (S1) arus mengalir pada nomor 11 dan keluar
nomor 14 dari nomor 14 sambung ke pushbutton (S2) nomor 11 ke selenoid (1Y) dan dari
selenoid masuk ke 0V.
Pada saat tombol S1 ditekan maka silinder tidak maju karena tombol S2 normali
open sehingga silinder tidak maju,jika di tekan keduanya maka silinder akan maju dan
salah satu di lepas maka silinder akan mundur kembali.

















LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI/
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK STEMPING DEVICE
RANGKAIAN SERI DENGAN RELAY (LATIHAN 3 B)


GAMBAR RANGKAIAN










4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
1Y
A0 A1
S1_STEMPEL
11
14
8
0
%
8
0
%
K1
A1
A2
K1
11
14
S2_STEMPEL
11
14
1 2
2
LATIHAN 3 B

1. ALAT DAN BAHAN
1. DOUBLE acting silinder
2. one-way flow control valve (katup cekik)
3. katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4. selang
5. kompresor
6. phusbutton
7. make switch
8. break limit switch

2. CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel 24V ke pushbutton (S1) nomor 11 dan keluar nomor 14 dari
nomor 14 sambung ke pushbutton (S2) nomor 11 ke kontaktor (K1) dan dari kontaktor (K1)
sambung kabel ke 0V
*pada baris 2 sambung kabel 24V ke kontaktor (K1) nomor 11 dan keluar nomor 14 sambung
kabel ke selenoid (1Y) dan dari selenoid (1Y) sambung kabel ke 0V

3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada baris 1 sambung kabel 24V ke pushbutton (S1) arus mengalir pada nomor 11
dan keluar nomor 14 dari nomor 14 sambung ke pushbutton (S2) nomor 11 ke kontaktor
(K1) dan dari kontektor (K1) masuk ke 0V.
Pada baris 2 sambung kabel 24V ke kontaktor (K1) arus mengalir pada nomor 11 dan
keluar 14 dari nomor 14 sambung ke selenoid (1Y) dan dari selenoid (1Y) sambung kabel ke
0V.
Pada saat tombol S1 ditekan maka silinder tidak maju karena tombol S2 normali
open sehingga silinder tidak maju,jika di tekan keduanya maka silinder akan maju dan salah
satu di lepas maka silinder akan mundur kembali.











LAPORAN PRAKTIKUM HARIAN
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTO PNEUMATIK ALAT PEMINDAH
LINTASAN RANGKAIAN PENGUNCI DENGAN SINGLE
SOLENOID VALVE ( LATIHAN 4)


GAMBAR RANGKAIAN









4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
1Y
A0 A1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
K1
A1
A2
K1
21
24
K1
11
14
S2
11
12
1 2 3
2
3
LATIHAN 4
1. ALAT DAN BAHAN
1. single acting silinder
2. one-way flow control valve (katup cekik)
3. katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4. selang
5. kompresor
6. phusbutton
7. make switch
8. break limit switch

2. CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke pushbutton (S2) nomor 11 dan sambung kabel nomor 12 ke kontaktor1 A1 dan
keluar di A2 sambungkan pada 0V
*pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke make switch nomor 11 dan sambung dari nomor
14 ke pushbutton nomor 14 (sambungan secara paralel)
*pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke make switch nomor 11 dansambung dari nomor
14 ke selenoid dan keluar sambung pada 0V.

3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) ketika tombol di tekan
arus akan mengalir ke nomor 11 dan sambung dari nomor 14 ke pushbutton (S2) nomor 11
dan sambung kabel nomor 12 ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V.
pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke make switch arus akan mengalir ke nomor
11 dan sambung dari nomor 14 ke pushbutton nomor 14 (sambungan secara paralel).
pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke make switch arus mengalir ke nomor 11
dan sambung dari nomor 14 ke selenoid dan keluar sambung pada 0V.
Ketika tombol pushbutton (S1) di tekan maka silinder akan maju, dan ketika tombol
pushbutton di lepas silinder masih tetap maju, silinder akan kembali jika di tekan tombol
pushbutton (S2) hal ini di sebabkan karena di rangkai secara paralel dan tombol pushbutton
Normali close.








LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKRO PNEUMATIK QUENCHING MACHINE
DENGAN SINGLE SOLENOID VALVE MENGGUNAKAN ON
DELAY TIMER RELAY
(LATIHAN 7 A)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
2Y1
0V
+24V
2Y1
B0 B1
S1
11
14
8
0
%
K1
A1
A2
K1
21
24
B1
11
14
KT1 5
A1
A2
K1
11
14
KT1
11
12
1 2 3 4
2
4
2
LATIHAN 7 A

1.ALAT DAN BAHAN
1.selang
2.katup 5/2 single selenoid
3.katup cekik
4.kompresor
5.kabel
6.kontaktor (relay)
7.pushbutton
8.break switch
9.On delay timer relay

2.CARA KERJA.
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memasang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve
*pasang katup 5/2 single selenoid
*sambung selang dari kompresor ke katup 5/2 lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 lobang nomor 4 ke katup cekik (one-way flow control valve)
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke katup 5/2 single selenoid nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) NO nomor 11 dan keluar dari
pushbutton nomor 14 ke relay A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*pada baris ke 2 sambung kabel positif 24V ke kontaktor1 nomor 11 dan keluar nomor 14 di
sambung ke break switch (KT1) nomor 11 dan sambung dari nomor 14 ke kontaktor1 A1 dan
keluar di A2 sambungkan pada 0V
*Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke break limit switch nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke on delay timer relay A1 dan keluar A2 ke 0V
*pada baris 4 sambung kabel positif 24V sembung ke kontaktor2 nomor 21 dan sambung dari
nomor 24 ke selenoid lalu keluar ke 0V.

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) NO ketika di tekan arus akan
mengalir ke nomor 11 dan keluar dari pushbutton nomor 14 ke relay A1 dan keluar di A2
masuk ke 0V
Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke break limit switch (akan terhubung secara
otomatis) nomor 11 dan sambung dari nomor 14 ke on delay timer relay (timer pembuka
KT1) A1 dan keluar A2 ke 0V
pada baris ke 2 ketika tombol S1 di lepaskan maka arus dari 24V masuk ke KT1 lalu di
rangkaisecara paralel ke relay A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
pada baris 4 sambung kabel positif 24V sembung ke kontaktor2 nomor 21 dan sambung
dari nomor 24 ke selenoid lalu keluar ke 0V. Ketika tombol S1 di tekan silinder maju dan
pada saat di lepas timer relay mulai bekerja (hitungan mundur) ketika waktu telah selesai
maka KT1 akan terbuka secara otomatis sehingga silinder kembali ke posisi semula




LAPORAN PRAKTIKUM HARIAN
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKRO PNEUMATIK QUENCHING MACHINE
DENGAN DOUBLE SOLENOIN VALVE MENGGUNAKAN ON
DELAY TIMER RELAY (LATIHAN 7 B)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
2Y1 2Y2
0V
+24V
2Y1
B0 B1
S1
11
14
8
0
%
K1
A1
A2
K1
11
14
2Y2
KT1
11
14
B1
11
14
KT1 5
A1
A2
1 2 3 4
3 4
LATIHAN 7 A

1.ALAT DAN BAHAN
1.selang
2.katup 5/2 double selenoid
3.katup cekik
4.kompresor
5.kabel
6.kontaktor (relay)
7.pushbutton
8.break switch
9.On delay timer relay

2.CARA KERJA.
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memasang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve
*pasang katup 5/2 double selenoid
*sambung selang dari kompresor ke katup 5/2 lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 lobang nomor 4 ke katup cekik (one-way flow control valve)
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke katup 5/2 double selenoid nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) NO nomor 11 dan keluar dari
pushbutton nomor 14 ke relay A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*pada baris ke 2 sambung kabel positif 24V ke make limit switch (B1) nomor 11 dan keluar
nomor 14 di sambung ke on delay relay timer (KT1) A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke kontaktor1 nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke solenoid 1 lalu ke 0V
*pada baris 4 sambung kabel positif 24V sambung ke make switch (KT1) NO nomor 11 dan
keluar dari nomor 14 ke selenoid 2 lalu keluar ke 0V.

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) NO ditekan arus akan masuk
nomor 11 dan keluar dari pushbutton nomor 14 ke relay A1 dan keluar di A2 sambungkan pada
0V.
Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke kontaktor1 akan terhubung secara otomatis
ke nomor 11 dan keluar dari nomor 14 ke solenoid 1 lalu ke 0V
pada baris ke 2 sambung kabel positif 24V ke make limit switch (B1) terhubung secara
otomatis nomor 11 dan keluar nomor 14 di sambung ke on delay relay timer (KT1) akan
berfungsi dalam hitungan mundur A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V.
pada baris 4 kabel positif 24V akan sambung setelah waktu pada on delay relay timer
habis ke make switch (KT1) NO akan terhubung secara otomatis nomor 11 dan keluar dari
nomor 14 ke selenoid 2 lalu keluar ke 0V.Ketika tombol S1 di tekan silinder maju dan pada saat
di lepas timer relay mulai bekerja (hitungan mundur) ketika waktu telah selesai maka KT1 akan
terbuka secara otomatis sehingga silinder kembali ke posisi semula, rangakaian pada rangkaian
ini di rangkai secara seri.



LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKRO PNEUMATIK GERAKAN KONTINYU
DENGAN DOUBLE SOLENOIN VALVE MENGGUNAKAN ON
DELAY TIMER (LATIHAN 8)


GAMBAR RANGKAIAN




LATIHAN 8
1. ALAT DAN BAHAN
4 2
5
1
3
2Y1 2Y2
0V
+24V
2Y1
B0 B1
8
0
%
K1
A1
A2
K1
11
14
2Y2
K2
11
14
B1
11
14
K2
A1
A2
B0
11
14
S1
11
14
K3
11
14
K3
A1
A2
KT1
11
14
K3
21
24
KT1 0.5
K3
31
34
S2_STOP
11
12
1 2 3 4 5 6 7
2
3
7
5 6 1
a. double acting silinder
b. katup cekik
c. katup 5/2 double selenoid
d. kontaktor (relay)
e. make switch with roller
f. make switch
g. pushbutton
h. relay witch switch on delay

2. LANGKAH KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memasang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve
*pasang katup 5/2 double selenoid
*sambung selang dari kompresor ke katup 5/2 lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 lobang nomor 4 ke katup cekik (one-way flow control valve)
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke katup 5/2 double selenoid nomor 2
*(baris pertama) sambung tombol S1 (NO)dari 24V ke nomor 11 dan keluar di nomor 14 dari
nomor 14 masuk ke break switch nomor 11 keluar di nomor 14 dari nomor 14 masuk ke tombol
S2 (NC) nomor 11 dan keluar di nomor 14 masuk ke relay (K3) nomor A1 keluar di nomor A2
masuk ke 0V
* (baris kedua) sambung 24V ke relay (K3) nomor 11 dan keluar di nomor 14 sambung secara
paralel ke tombol S1 (NO) nomor 14
* (baris ketiga) sambung dari 24V ke relay (K3) nomor 21 keluar dinomor 24 ke make switch
with roller (B0) nomor 11 ke nomor 14 masuk direlay (K1) nomor A1 ke A2 masuk ke 0V
* (baris keempat) sambung dari 24V ke make switch with roller (B1) nomor 11 keluar nomor 14
masuk relay (K2) nomor A1 keluar di A2 terhubung ke 0V
* (baris kelima) sambung dari 24V ke relay (K1) nomor 11 keluar dinomor 14 masuk ke selenoid
(2Y1) terhubung ke 0V
* (baris keenam) sambung dari 24V ke relay (K2) nomor 11 keluar dinomor 14 masuk ke
selenoid (2Y2) terhubung ke 0V
* (baris ketujuh) sambung dari 24V ke relay (K3) nomor 31 dan keluar di nomor 34 relay with
switch on delay ke 0V














3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO

1. (baris pertama)ketika tombol S1 (NO) ditekan maka arus dari 24V mengalir ke nomor 11 dan
keluar di nomor 14 dari nomor 14 msuk ke break switch nomor 11 keluar di nomor 14 dari
nomor 14 masuk ke tombol S2 (NC) nomor 11 dan keluar di nomor 14 masuk ke relay (K3)
nomor A1 keluar di nomor A2 masuk ke 0V.
2. (baris kedua) arus mengalir dari 24V ke relay (K3 terhubung secara otomatis) nomor 11 dan
keluar di nomor 14 sambung secara paralel ke tombol S1 (NO) nomor 14.
3. (baris ketujuh) arus mengalir dari 24V ke relay (K3 terhubung secara otomatis) nomor 31 dan
keluar di nomor 34 relay with switch on delay ke 0V.
4. (baris ketiga) arus mengalir dari 24V ke relay (K3 terhubung secara otomatis) nomor 21 keluar
dinomor 24 masuk ke make switch with roller (B0) nomor 11 keluar dinomor 14 masuk direlay
(K1) nomor A1 keluar di A2 masuk ke 0V.
5. (baris kelima) arus mengalir dari 24V ke relay (K1 terhubung secara otomatis) nomor 11
keluar dinomor 14 masuk ke selenoid (2Y1) terhubung ke 0V. Silinder akan maju.
6. (baris keempat) arus mengalir dari 24V ke make switch with roller (B1) nomor 11 keluar
nomor 14 masuk relay (K2) nomor A1 keluar di A2 terhubung ke 0V.
7. (baris keenam) arus mengalir dari 24V ke relay (K2 terhubung secara otomatis) nomor 11
keluar dinomor 14 masuk ke selenoid (2Y2) terhubung ke 0V. Silinder akan mundur.
Silinder akan maju atau mundur bekerja berdasarkan dengan waktu yang diatur pada relay with
switch on delay (misalnya timer disetting 0,5 maka silinder akan maju dan mundur sebanyak 3 kali).
Penggunaan waktu disesuaikan dengan aplikasi pada pengempakkan tutupan ikan kaleng.






























LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK ALAT PEMINDAH
JALUR KONVEYOR DENGAN MENGGUNAKAN RELAY
LATIHAN 5 A (DUA TOMBOL DI TEKAN)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
2Y1 2Y2
0V
+24V
2Y1
B0 B1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
K1
A1
A2
K1
11
14
2Y2
K2
A1
A2
S2
11
14
K2
11
14
1 2 3 4
3 4
LATIHAN 5 A

1.ALAT DAN BAHAN
1.selang
2.katup 5/2 double selenoid
3.katup cekik
4.kontaktor
5.kompresor
6.kabel
7.kontaktor (relay)

2.CARA KERJA.
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve
*pasang katup 5/2 double selenoid
*sambung selang dari kompresor ke katup 5/2 lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 lobang nomor 4 ke katup cekik (one-way flow control valve)
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 double selenoid nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) nomor 11 dan sambung dari nomor
14 ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*pada baris ke 2 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S2) nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke kontaktor2 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke kontaktor1 nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke selenoid1 dan dari selenoid1 sambung ke 0V
*pada baris 4 sambung kabel positif 24V sembung ke kontaktor2 nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke selenoid2 keluar dari selenoid2 masuk pada 0V.

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada barisan 1 arus dari 24V masuk pada phusbutton nomor 11, ketika phusbotton
(tombol S1) di tekan maka arus akan keluar dari phusbutton nomor 14 dan masuk pada
kontaktor nomor A1 dan keluar pada A2 dan masuk pada 0V.
Pada barisan 3 arus dari 24V masuk ke kontaktor1 (akan terhubungsecara otomatis)
nomor 11 dan keluar pada nomor 14 masuk pada selenoid1,keluar dari selenoid1 masuk pada
0V.
Pada barisan 2 arus dari 24V masuk ke pushbutton (S2) nomor 11 di tekan dan keluar
pada nomor 14 masuk pada kontaktor2, keluar dari kontaktor2 masuk pada 0V.
Pada barisan 4 arus adri 24V masuk ke kontaktor2 (akan terhubung secara otomatis )
nomor 11 dan keluar pada nomor 14 dan masuk pada selenoid2, keluar dari selenoid2 masuk
pada 0V.ketika S1 di tekan maka silinder akan maju dan apabila di lepas silinder tidak kembali,
silinder akan kembali jika menekan tombol S2 hal ini di karenakan rangkaian yang di rangkai
secara seri.





LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKTRO PNEUMATIK ALAT PEMINDAH JALUR
KONVEYOR DENGAN MENGGUNAKAN RELAY LATIHAN 5B
(SATU TOMBOL DI TEKAN)


GAMBAR RANGKAIAN






4 2
5
1
3
2Y1 2Y2
B0 B1
8
0
%
8
0
%
0V
+24V
2Y1
K1
A1
A2
K1
11
14
2Y2
K2
A1
A2
K2
11
14
S1
11
14
B0
S2
1 2 3 4
3 4
LATIHAN 5 B

1.ALAT DAN BAHAN
1.selang
2.katup 5/2 double selenoid
3.katup cekik
4.kontaktor
5.kompresor
6.kabel
7.kontaktor (relay)
8.pushbutton
9.break switch

2.CARA KERJA.
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memasang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve
*pasang katup 5/2 double selenoid
*sambung selang dari kompresor ke katup 5/2 lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 lobang nomor 4 ke katup cekik (one-way flow control valve)
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 double selenoid nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) NO nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke pushbutton (S2) NC nomor 11 dan keluar nomor 14 ke kontaktor1 A1 dan keluar di
A2 sambungkan pada 0V
*pada baris ke 2 sambung kabel positif 24V ke break limit switch (B0) nomor 11 dan sambung
dari nomor 14 ke kontaktor2 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*Pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke kontaktor1 nomor 11 dan sambung dari nomor 14
ke selenoid1 dan dari selenoid1 sambung ke 0V
*pada baris 4 sambung kabel positif 24V sembung ke kontaktor2 nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke selenoid2 keluar dari selenoid2 masuk pada 0V.

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada barisan 1 arus dari 24V masuk pada phusbutton nomor 11, ketika phusbotton
(tombol S1 NO) di tekan maka arus akan keluar dari phusbutton nomor 14 dan masuk pada
phusbutton (tombol S2 NC) nomor 11 dan masuk ke kontaktor1 nomor A1 dan keluar pada A2
dan masuk pada 0V.
Pada barisan 3 arus dari 24V masuk ke kontaktor1 (akan terhubungsecara otomatis)
nomor 11 dan keluar pada nomor 14 masuk pada selenoid1,keluar dari selenoid1 masuk pada
0V.
Pada barisan 2 arus dari 24V masuk ke break limit switch (B0) nomor 11 di tekan dan
keluar pada nomor 14 masuk pada kontaktor2, keluar dari kontaktor2 masuk pada 0V.
Pada barisan 4 arus dri 24V masuk ke kontaktor2 (akan terhubung secara otomatis )
nomor 11 dan keluar pada nomor 14 dan masuk pada selenoid2, keluar dari selenoid2 masuk
pada 0V.ketika S1 di tekan dan di tahan maka silinder akan maju dan apabila di lepas silinder
akan kembali.


LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN PNEUMATIK ELEKTO ALAT PEMBUKA &
PENUTUP KRAN DENGAN MENGGUNAKAN RELAY (LATIHAN
1 B)


GAMBAR RANGKAIAN






4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
A0 A1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
K1 1Y
K1
1 2
2
Latihan 1B

1. ALAT DAN BAHAN
1. single acting silinder
2. one-way flow control valve (katup cekik)
3. katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4. selang
5. kompresor
6. phusbutton
7. make switch
8. kontaktor

2. CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel dari 24V ke pushbutton (S1) pada nomor 11 dan keluar
pada nomor 14, sambung kabel ke kontaktor pada A2 dan keluar pada A1 sambungkan
kabel ke 0V
*pada baris 2 sambung kabel dari 24V ke kontaktor nomor 11 dan keluar pada nomor
14, sambung kabel ke selenoid (1Y) dan keluar dari selenoid sambung kabel ke 0V.

3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
pada baris 1 sambungkan kabel dari 24V ke phusbutton (S1) arus mengalir
masuk pada nomor 11 dan ketika tombol di tekan (S1) arus akan keluar pada nomor 14
setelah itu arus mengalir kontak (K1) melalui A1 dan keluar pada A2 langsung masuk
pada 0V.
Pada baris 2 karena tombol S1 di tekan maka K1 akan terhubung arus masuk
melalui nomor 11 dak keluar pada nomor 14 dan di hubungkan ke selenoid, dari
selenoid di hubungkan ke 0V. Ketika tombol di tekan maka silinder akan maju dan
apabila tombol di lepas silinder akan mundur ke posisi semula












LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN PNEUMATIK ELEKTO ALAT PEMBUKA &
PENUTUP KRAN TANPA MENGGUNAKAN RELAY (LATIHAN 1
A)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
A0 A1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
1Y
1
LATIHAN 1 A

1.ALAT DAN BAHAN
1. single acting silinder
2. one-way flow control valve (katup cekik)
3. katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4. selang
5. kompresor
6. phusbutton

2.CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*sambung kabel positif 24V ke pushbutton nomor 11 dan sambung kabel dari nomor 14
selenoid (1Y) dan sambung ke luar pada 0V

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO

ketika arus mengalir dari 24V masuk pada pushbutton (S1) nomor 11 dan keluar pada
nomor 14 sambung kabel ke selenoid (1Y) dari selenoid (1Y) sambung kabel ke 0V.ketika
tombol pushbutton di tekan maka silinder akan maju dan ketika di lepas silinder akan mundur.





















LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKRO PNEUMATIK ALAT PENDORONG PAPAN
KAYU RANGKAIAN PARALEL MANGGUNAKAN RELAY
(LATIHAN 2 B)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
A0 A1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
S2 K1
1Y
K1
1 2 3
3
LATIHAN 2 B
1. ALAT DAN BAHAN
1.single acting silinder
2.one-way flow control valve (katup cekik)
3.katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4.selang
5.kompresor
6.phusbutton
7.make switch
8.kontaktor (relay)

2.CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) nomor 11 dan sambung kabel
nomor 14 ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2 sambungkan pada 0V
*pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S2) nomor 11 dan sambung dari nomor
14 ke pushbutton (S1) nomor 14 (sambungan secara paralel)
*pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke make switch nomor 11 dansambung dari nomor 14
ke selenoid dan keluar sambung pada 0V.

3.CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO
Pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) ketika tombol di tekan arus
akan mengalir ke nomor 11 dan sambung dari nomor 14 ke kontaktor1 A1 dan keluar di A2
sambungkan pada 0V.
pada baris 2 sambung kabel positif 24V pushbutton (S2) di tekan arus akan mengalir ke
nomor 11 dan keluar nomor 14 di sambung ke pushbutton (S1) nomor 14 (sambungan secara
paralel).
pada baris 3 sambung kabel positif 24V ke make switch arus mengalir ke nomor 11 dan
sambung dari nomor 14 ke selenoid dan keluar sambung pada 0V.
Ketika tombol pushbutton (S1) di tekan maka silinder akan maju, dan ketika tombol
pushbutton di lepas silinder akan mudur, begitu juga ketika pushbutton (S2) di tekan silinder
akan maju dan jika di lepas silinder akan mundur,tetapi jika pushbutton (S1 dan S2) di tekan
secara bersamaan maka silinder tidak akan maju hal ini di karenakan rangkaian secara paralel.








LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : PNEUMATIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
RANGKAIAN ELEKRO PNEUMATIK ALAT PENDORONG PAPAN
KAYU RANGKAIAN PARALEL TANPA MANGGUNAKAN RELAY
(LATIHAN 2 A)


GAMBAR RANGKAIAN







4 2
5
1
3
1Y
0V
+24V
A0 A1
S1
11
14
8
0
%
8
0
%
1Y
S2
1 2
LATIHAN 2 A
1. ALAT DAN BAHAN
1.single acting silinder
2.one-way flow control valve (katup cekik)
3.katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
4.selang
5.kompresor
6.phusbutton

2. CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 5/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari kompresor ke ketup 5/2 single selenoid lubang nomor 1
*sambung selang dari katup 5/2 single selenoid lubang nomor 4 ke katup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke silinder kerja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B kekatup cekik
*sambung selang dari katup cekik ke katup 5/2 single selenoid lubang nomor 2
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) nomor 11 dan sambung kabel
nomor 14 ke selenoid dan keluar diselenoid sambungkan pada 0V
*pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S2) nomor 11 dan sambung dari
nomor 14 ke pushbutton (S1) nomor 14 (sambungan secara paralel)


3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO

Pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) ketika tombol di tekan
arus akan mengalir ke nomor 11 dan sambung dari nomor 14 ke selenoid dan keluar dari
selenoid sambungkan pada 0V.
pada baris 2 sambung kabel positif 24V pushbutton (S2) di tekan arus akan
mengalir ke nomor 11 dan keluar nomor 14 di sambung ke pushbutton (S1) nomor 14
(sambungan secara paralel).
Ketika tombol pushbutton (S1) di tekan maka silinder akan maju, dan ketika tombol
pushbutton di lepas silinder akan mudur, begitu juga ketika pushbutton (S2) di tekan
silinder akan maju dan jika di lepas silinder akan mundur,tetapi jika pushbutton (S1 dan S2)
di tekan secara bersamaan maka silinder tidak akan maju hal ini di karenakan rangkaian
secara paralel.










3.3 Hidrolik.


LAPORAN HARIAN PRAKTIKUM
MATA KULIAH : HIDROLIK
HARI /
TANGGAL
KEGIATAN WAKTU (JAM)
WS WP
DIAGRAM KELISTRIKAN SILINDER KERJA GANDA.

GAMBAR RANGKAIAN





DIAGRAM SILINDER KERJA GANDA
1. ALAT DAN BAHAN
1.Pump unit
2.one-way flow control valve (katup cekik)
3.katup 4/2 single selenoid menggunakan pegas
4.selang
5.kontaktor
6.double acting cylinder

2. CARA KERJA
1.menyiapkan alat dan bahan
2.memesang papan rangkaian
3.menghidupkan kompresor
4.proses perakitan bahan pneumatik
*pasang double acting silinder
*pasang one-way flow control valve (katup cekik)
*pasang katup 4/2 single selenoid menggunakan pegas
*sambung selang dari pompa ke katup 4/2 lubang P
*sambung selang dari katup 4/2 lubang A ke silinder keja ganda lubang A
*sambung selang dari silinder kerja ganda lubang B ke ke katup 4/2 lubang B
*sambung selang dari katup 4/2 lubang T ke katup cekik dan dari katup cekik ke tengki
*pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1) nomor 3 dan sambung kabel
nomor 4 ke pushbutton (S2) nomor 1 dan keluar di nomor 2sambung ke relay masuk pada
A1 dan keluar pada A2 sambung di 0V.
*pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke kontaktor (K1) nomor 13 dan sambung dari
nomor 14 ke pushbutton (S1) nomor 14 (sambungan secara paralel)
*pada baris 3sambung kabel positif 24V ke kontaktor (K1) nomor 23 dan sambung dari
nomor 24 ke selenoid nomor 1 keluar d nomor 2 sambung ke 0V


3. CARA KERJA RANGKAIAN ELEKTRO

pada baris 1 sambung kabel positif 24V ke pushbutton (S1)ketika di tekan arus
mengalir ke nomor 3 dan sambung kabel nomor 4 ke pushbutton (S2) nomor 1 dan keluar
di nomor 2sambung ke relay masuk pada A1 dan keluar pada A2 sambung di 0V sehingga
silinder bergerak maju.
pada baris 2 sambung kabel positif 24V ke kontaktor (K1)akan terhubung secara
otomatis nomor 13 dan sambung dari nomor 14 ke pushbutton (S1) nomor 14 (sambungan
secara paralel)
pada baris 3sambung kabel positif 24V ke kontaktor (K1)akan terhubung secara
otomatis nomor 23 dan sambung dari nomor 24 ke selenoid nomor 1 keluar d nomor 2
sambung ke 0V.
Ketika tombol S2 (NO)di tekan silinder akan maju dan ketika di lepas silindr tetap
dalam keadaan maju, ketika tombol S2 (NC) ditekan maka silinder akan bergerak mundur,
rangkaian ini di rangkai secara paralel.






BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu pneuma yang berarti napas
atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik penggunaan udara
bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum).
Sehingga pneumatik merupakan ilmu yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan
(udara kempa).
Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri atau
watak (propertiy) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan hydrolik merupakan hal-
hal yang dimiliki oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan hydrolik tersebut dapat
melaksanakan tugas atau fungsingnya dengan baik. Adapun fungsi/tugas cairan hydolik:
pada sistem hydrolik antara lain:
Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
Pencegah korosi.
Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas darikomponen.
Sebagai pengirim isyarat (signal)


4.2 SARAN
Dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan sehingga belum lengkap oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran un tuk melengkapi laporan ini.

Anda mungkin juga menyukai