Anda di halaman 1dari 11

air ketuban

Beberapa hari ini di milis asiforbaby ada bahasan tentang air ketuban ibu hamil yang
dinyatakan terlalu sedikit kata dokter kandungannya. Kabarnya, air ketuban yang terlalu
sedikit bisa menyebabkan keguguran. Awalnya saya pikir air ketuban itu jumlahnya sudah
otomatis, kurang atau lebih jumlahnya tidak akan berpengaruh. Pantas saja tiap cek up
kandungan, bu dokter suka bilang air ketuban cukup selain plasenta normal tidak menutupi
jalan lahir.
Berikut ini saya lampirkan artikel dari Ayah bunda
(HTTP://WWW.AYAHBUNDA.CO.ID/ARTIKEL/GIZI+DAN+KESEHATAN/AIR.KETUBAN.MINIM/001/
001/53/9/-/4) jika air ketuban minim.
Hamil dengan Air Ketuban Minim
Minimnya air ketuban saat Anda hamil jangan dianggap remeh karena bisa
mengganggu tumbuh kembang janin dan berisiko komplikasi saat proses kelahiran
AIR KETUBAN ATAU AMNION adalah cairan yang dihasilkan janin dan selaput yang
mengelilinginya. Volume air ketuban akan terus bertambah dan mencapai puncaknya pada
minggu ke 34 kehamilan. Jumlah akan relatif bertahan sampai usia kehamilan 37-40 minggu.
Namun bukan tidak mungkin ada gangguan kesehatan yang menyebabkan volume air
ketuban terlalu sedikit yang disebutOLIGOHIDRAMNION. Kasus ini ditemukan pada kira-kira 8
dari 100 kehamilan.
Apa penyebabnya?
Gangguan pertumbuhan pada janin
Kelainan ginjal bawaan pada janin sehingga produksi urinnya sedikit. Padahal urin termasuk
sumber utama air ketuban
Kehamilan lewat waktu sehingga fungsi plasenta atau ari-ari menurun
Penyakit ibu, seperti darah tinggi, diabetes, gangguan pembekuan darah dan penyakit
otoimun seperti lupus
Cara mengeceknya. Dengan memeriksa indeks CAIRAN KETUBAN, yakni jumlah pengukuran
kedalaman gambaran air ketuban di empat sisi kuadran perut ibu. Dilakukan lewat USG
(ultrasonografi). Nilai nominalnya berkisar antara 10-20 cm. Bila kurang dari 10 cm disebut
air ketuban telah berkurang. Jika kurang dari 5 cm, inilah yang disebut oligohidramnion.

Apa risikonya?
Jika terjadi pada trimester pertama kehamilan: berisiko menimbulkan cacat bawaan pada
janin, keguguran, kelahiran prematur atau janin meninggal
Jika terjadi pada trimester kedua kehamilan, akan amat mengganggu tumbuh kembang janin
Jika terjadi menjelang persalinan, meningkatkan risiko terjadinya komplikasi selama
kelahiran. Seperti tidak efektifnya kontraksi rahim akibat tekanan di dalam rahim yang tidak
seragam ke segala arah. Buntutnya, persalinan jadi lama atau malah berhenti
Apa tindakan dokter? Jika tidak terjadi peningkatan jumlah air ketuban yang disertai
dengan tanda-tanda tidak sesuainya pertumbuhan berat janin dan terganggunya aliran darah
tali pusat, biasanya dokter akan memutuskan segera melahirkan janin. Apalagi jika
ditemukan pada kehamilan cukup bulan.

Apa yang penting dilakukan ibu hamil dengan oligohidramnion?
Makan makanan yang sehat dan bergizi seimbang serta tingkatkan konsumsi cairan
Banyak istirahat
Stop merokok dan/atau jadi perokok pasif
Amati frekuensi gerakan atau aktivitas janin
Laporkan segera ke dokter jika terjadi tanda-tanda kelahiran prematur seperti pendarahan
atau keluar cairan dari vagina
**
Ternyata bukan cuma air ketuban minim yang bisa jadi masalah. Air ketuban berlebih juga
bahaya.
HTTP://WWW.HYPNO-BIRTHING.WEB.ID/?P=262
JIKA AIR KETUBAN LEBIH
Cairan ketuban berlebih disebut polihidramnion atau cukup disebut hidramnion saja. Cairan
ketuban paling banyak dihasilkan oleh proses urinasi atau produksi air seni janin. Si jabang
bayi minum air ketuban dalam jumlah yang seimbang dengan air seni yang dihasilkannya.
Volume air ketuban mestinya tidak persis sama dari waktu ke waktu. Volume ini mengalami
puncak di umur kehamilan sekitar 33 minggu, yakni sekitar 1-1,5 liter yang berangsur
berkurang mendekati kehamilan cukup bulan (40 minggu). Pada kasus hidramnion, volume
bisa mencapai 3-5 liter yang umumnya terjadi setelah umur kehamilan mencapai 22 minggu
atau sekitar 5 bulan.
Hidramnion terjadi karena:
Produksi air seni janin berlebihan.
Ada kelainan pada janin yang menyebabkan cairan ketuban menumpuk, yaitu hidrosefalus,
atresia saluran cerna, kelainan ginjal dan saluran kencing kongenital.
Ada sumbatan/penyempitan saluran cerna pada janin sehingga ia tak bisa menelan air
ketuban. Alhasil, volume air ketuban meningkat drastis.
Kehamilan kembar, karena ada dua janin yang menghasilkan air seni.
Ada proses infeksi.
Ada hambatan pertumbuhan atau kecacatan yang menyangkut sistem saraf pusat sehingga
fungsi gerakan menelan mengalami kelumpuhan.
Ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol.
Inkompatibilitas/ketidakcocokan Rhesus.
DAMPAK
Cairan ketuban yang berlebih berdampak buruk. Ibu biasanya merasa kandungannya cepat
sekali membesar. Pada kasus hidramnion ekstrem, pembesaran perut biasanya begitu
berlebihan sehingga dinding perut menjadi sedemikian tipis. Bahkan pembuluh darah di
bawah kulit pun terlihat jelas. Lapisan kulit pecah, sehingga tampak guratan-guratan nyata
pada permukaan perut. Kalau diukur, pertambahan lingkaran perut terlihat begitu cepat.
Begitu juga tinggi rahim.
Cairan ketuban yang berlebih menyebabkan peregangan rahim, selain menekan diafragma
ibu. Itu semua akan memunculkan keluhan-keluhan serupa dengan kehamilan kembar, di
antaranya sesak napas/gangguan pernapasan yang berat, pertambahan berat badan berlebih
dan bengkak di sekujur tubuh. Keluhan-keluhan tersebut ujung-ujungnya akan memicu
terjadinya hipertensi dalam kehamilan yang mungkin harus diakhiri dengan persalinan
prematur.
Disamping itu, letak janin umumnya jadi tidak normal. Dengan alat pemeriksa, suara denyut
jantung janin terdengar jauh karena letaknya jadi cukup jauh dari permukaan. USG bisa
mendapat diagnosis yang lebih pasti dengan cara mengukur ketinggian kantung air ketuban
dan indeks cairan amnion. Alat ini sekaligus dapat mengetahui apakah ada kelainan bawaan
pada janin dan gangguan pertumbuhan janin.
Peregangan atau tekanan yang begitu kuat pada dinding rahim dapat memicu terjadinya
kontraksi sebelum waktunya. Namun, dokter tentu akan mengupayakan agar tidak terjadi
persalinan prematur dengan cara memberikan obat peredam kontraksi.
Cairan ketuban yang berlebih juga bisa meningkatkan risiko komplikasi persalinan, yaitu
perdarahan pascapersalinan. hidramnion juga amat memungkinkan terjadinya komplikasi
plasenta terlepas dari tempat perlekatannya. Belum lagi risiko terjadinya kematian janin
dalam kandungan.
Yang jelas, kemungkinan ibu menjalani bedah sesar jauh lebih tinggi dibanding kehamilan
biasa mengingat letak janin yang tidak normal dan menurunnya tingkat kesejahteraan janin.
MENGATASINYA
Cara yang biasanya ditempuh adalah dengan menyedot atau mengeluarkan sebagian cairan
ketuban melalui sebuah jarum khusus yang dimasukkan dari permukaan perut yang disebut
dengan amniosentesis. Cairan tersebut akan diperiksa sel-sel kromosomnya untuk ditelusuri
apakah ada kelainan. Tindakan ini dapat dilakukan berulang kali sampai kehamilan cukup
bulan. Tindakan ini juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sesak si ibu yang kadang
tak tertahankan.
KEMUNGKINAN PERSALINAN
Operasi sesar juga tidak otomatis menjadi jalan terbaik bagi persalinan dengan kasus ini.
Prinsip utama dan dasar ilmu kedokteran secara universal yaitu primum non nocere, artinya
pertama-pertama janganlah melukai. Jadi, pada kasus hidramnion dimana kemungkinan
kecacatan janin tinggi, dokter kandungan akan berpikir dua kali sebelum memilih melukai
ibu untuk mendapat bayi yang cacat dengan kemungkinan hidup kecil. Para dokter akan
mengupayakan persalinan per vaginam walupun ibu bergelut dengan kasus hidramnion.
PELINDUNG JANIN
Ada beragam fungsi cairan ketuban. Di antaranya sebagai bantalan/peredam atau pelindung
yang menjaga janin terhadap benturan dari luar. Cairan ketuban juga memungkinkan janin
leluasa bergerak sekaligus tumbuh bebas ke segala arah. Selain itu sebagai benteng terhadap
kuman dari luar tubuh ibu dan menjaga kestabilan suhu tubuh janin. Cairan ketuban juga
merupakan alat bantu diagnostik dokter pada pemeriksaan amniosentesis.
Perlu diketahui, air ketuban tidak membuka apalagi mendorong janin keluar. Yang bertugas
untuk itu adalah kontraksi rahim (his). Jadi walaupun ketuban sudah pecah atau kadar airnya
tinggal sedikit, pembukaan mulut rahim dan dorongan bayi untuk lahir tetap akan terjadi
selama ada kontraksi.
Sumber : Hilman Hilmansyah.
Konsultan ahli:
dr. Hendra Gunawan Widjanarko, Sp.OG
dari RSIA Hermina Pasteur, Bandung
Kebocoran Air Ketuban dini adalah pecahnya ketuban ketika usia kehamilan belum cukup
umur untuk dilakukan persalinan. Ketuban sebagai cairan yang memberikan nutrisi dan
proteksi pada janinyang terdapat dalam kantong amnion. Cairan ketubanberasal dari plasma
ibu dan melewati membran janin dengan tekanan hidrostatikdan osmotik.


Setelah plasenta dan pembuluh darah janin dalam kandungan terbentuk, cairan ini lewat
melalui jaringan fetus, seperti melewati kulit. Pada awal kehamilan, cairan ketuban terdiri
dari air dan elektronik, dan setelah 12 -14 minggu usia kehamilan, air ketuban akan berisi
protein, lemak, fosfolipid dan urea yang berfungsi untukpertumbuhan janin di dalam
kandungan. Setelah usia kehamilan 20 minggu, cairan ketuban bergantung pada faktor-faktor
yang mempengaruhi sirkulasi cairan ketuban,contohnya urin janin.


Volume Ketuban akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan janin. Saat usia 36
minggu, volume air ketuban sekitar 1 liter dan akan berkurang hingga 200 cc pada
usiakehamilan 42 minggu.


Fungsi Air Ketuban adalah untuk memberikan ruang agar tulang bayi berkembang dengan
normal, membantu perkembangan paru-paru, dan menghindarikan dari
terjadinya kompresi pada tali pusat janin.


Infeksi Penyebab Ketuban Pecah atau Bocor

Ketuban pecah, bocor atau merembes biasanya disebabkan karena adanya kontraksi dari
mulut rahim yang disebabkan infeksi (terjadi keputihan, infeksi saluran kemih, infeksi di luar
genital (infeksi mulut dan gigi)).


Infeksi tersebut diatas akan merangsang pengeluaran mediator peradangan, yangmemicu
kontraksi, dan akhirnya juga menginfeksi mulut rahim. Selanjutnya, infeksi akan
menjalar selaput ketuban (chorioamnionitis), sehingga menyebabkan selaput ketuban menipis
dan mudah pecah ketika terjadi kontraksi atau pergerakan janin. Pecahnya ketuban dini,
terjafi lebih dari 24 jam akan menyebabkan infeksi pada janin di dalam kandungan.


Tindakan terhadap ketuban Bocor

Tiga pilihan persalinan yang bisa dilakukan ketika terjadi kebocoran pada Ketuban, adalah:
Apabila ketuban pecah, sering merangsang terjadinya persalinan. Apabilakontraksi terjadi
normal dan diikuti dengan pembukaan jalan rahim, dankompresi pada tali pusat tidak
terjadi maka persalinan normal mungkin untuk dilakukan.
Apabila ketuban pecah namun tidak memicu persalinan dan berisiko terjadinya, maka
dilakukan induksi persalinan.
Apabila tidak terjadi kemajuan persalinan (terjadi kesehatan janin menurun, tanda-tanda
infeksi pada ibu hamil , seperti demam, ketuban berbau), operasi cesarakan menjadi
pilihan yang harus dilakukan.
Ringkasan:
Kebocoran Air Ketuban dini dipicu karena adanya infeksi yang menyebabkan selaput
menipis dan mudah robek,
Air Ketuban yang bocor akan memicu terjadinya infeksi pada janin, sehingga harus segera
diatasi.

Kelahiran normal atau cukup bulan terjadi di usiakehamilan 38 42 minggu. Jika lewat dari
42 minggu, maka disebut kelahiran lewat waktu. Bagaimana menghitungnya?
Usia kehamilandihitung dari hari pertama haid terakhir.

Banyak faktor penyebab. Bayi yang tak kunjung lahir, diduga karena:
Ada masalah hormonal dalam tubuh ibu, seperti ketidakseimbangan hormon yang
mengakibatkan siklus haid menjadi tidak teratur. Hal ini bisa menyebabkan terjadi kesalahan
dalam menghitung usia kehamilan.
Menderita diabetes melitus atau pre-eklampsia(gejalanya: peningkatan tekanan darah dan
pembengkakan pada kaki). Penyakit seperti ini bisa mengacaukan sistem hormon dalam
kehamilan.
Adanya kelainan mulut rahim yang ditandai dengan tidak memadainya jumlah jaringan ikat
kolagen, kandungan air dan enzim kolagenase, sehingga mulut rahim tidak melunak dan tidak
mudah membuka.
Berisiko bagi janin. Kehamilan lewat waktu tentu berpengaruh pada janin. Beberapa hal
yang bisa ia alami adalah:
Kekurangan oksigen dan nutrisi. Lewat dari 42 minggu usia kehamilan, jumlah cairan
ketuban akan berkurang dengan cepat, dan plasenta tidak bekerja secara optimal untuk
memberi pasokan makanan serta oksigen ke janin.
Timbul masalah pada paru-paru. Kehamilan lewat waktu menyebabkan keluarnya
kotoran janin yang bersifat racun (mekonium) ke dalam cairan ketuban. Bila janin menghirup
cairan ini, ia bisa lahir dengan paru-paru yang bermasalah, sepertipneumonia (radang paru).
Ukuran tubuh bertambah. Janin yang beratnya lebih dari 4000 gram akan menyulitkan
proses persalinan.

Bisa lahir normal. Bila usia kehamilan sudah lebih dari 42 minggu, tetapi tanda-
tandakelahiran belum tampak, segera ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan
pemeriksaan USG (ultrasonografi), kardiotokografi (pemeriksaan gerakan dan detak jantung
janin) dan volume air ketuban. Dengan demikian, dokter akan tahu kapan
sebaiknya bayi dilahirkan dan apa tindakan persalinan yang tepat.

Ada dua kemungkinan jenis persalinan, yaitu:
Persalinan normal, jika kehamilan dan kondisi tubuh ibu sehat. Dokter akan melihat kondisi
kesiapan organ calon ibu, yaitu mulut rahim. Jika mulut rahim masih tertutup dan kontraksi
teratur belum terjadi, maka dilakukan induksi untuk merangsang kontraksi.
Operasi caesar, jika dokter menemukan tanda-tanda bahaya pada janin, seperti cairan
ketuban sudah berkurang atau habis, janin kekurangan oksigen, taksiran berat
badan bayi lebih dari 4000 gram.
Untuk mengurangi kemungkinan lahir lewat waktu (overdue), seorang ibuhamil harus teratur
memeriksakan kehamilannya. Dalam pemeriksaan, sebaiknya dilakukan USG untuk
mengetahui ukuran tulang bayi dan lingkar perut ibu. Dari sini dapat dihitung
usiakehamilan dengan tingkat kesalahan hitung kurang lebih 2 minggu.



Mendeteksi Pecah Ketuban Sebelum Persalinan
Written by Revina
Category: Menjelang Persalinan
162Share
7Share
Share
Share
-
Artikel Popular
Cara Cepat Hamil
Tanda-Tanda Kehamilan
Proses Melahirkan
Perkembangan Janin
Menghitung Masa Subur
Perkembangan Bayi
Kanker Serviks
Dongeng Anak
Keputihan
Makanan Bayi
Masa Subur Wanita
Proses Kehamilan
Nama Bayi
Arti Nama
Sebagaimana kita ketahui, janin dilindungi oleh selaput
ketuban yang berisi cairan amnion. Selama fase aktif,
selaput itu akan pecah akibat adanya kontraksi. Akibatnya
cairan amnion akan keluar, mengalir atau memancar. Tidak
mungkin memperkirakan kapan selaput ketuban pecah.
Selaput akan pecah ketika fase aktif saat kontraksi begitu
kuat; sekitar 10% ketuban pecah sebelum fase aktif. Sangat jarang terjadi bayi
lahir dalam keadaan selaput ketuban yang masih utuh.
Kadangkala, saat proses persalinan berlangsung dokter melakukan pemecahan
selaput dengan sengaja untuk mengetahui kesejahteraan janin dengan melihat
warna air ketuban atau merangsang kontraksi yang dirasa kurang. Prosedur ini
tidak sakit. Dokter atau bidan akan menggunakan alat panjang dengan ujung
yang runcing. Selaput dipecahkan melalui liang vagina.
Keluar air dari kemaluan kemungkinan menandakan selaput ketuban telah pecah.
Cairan ini nengalir melalui vagina dan tidak bisa ditahan. Perhatikan dan
bedakan dengan air kencing (urine). Untuk membedakannya dapat diketahui dari
bentuk dan warnanya. Biasanya urine berwarna kekuning-kuningan dan bening,
sedangkan air ketuban agak keruh dan bercampur dengan lanugo, (rambut halus
janin) dan mengandung vernik kaseosa (lemak pada kulit janin). Air ketuban juga
dibedakan dengan urine dari baunya, urine berbau pesing, sedangkan ketuban
tidak pesing.
Ketuban pecah bisa terjadi pada fase persalinan telah dimulai (telah ada
kontraksi yang teratur dan pembukaan mulut rahim), namun bisa juga terjadi
sebelum fase persalinan dimulai, yang disebut dengan ketuban pecah dini.
Setelah ketuban pecah, maka terjadi hubungan antara janin dan dunia luar
sehingga ada resiko terjadi infeksi. Apabila kehamilan telah cukup bulan
maka persalinan harus segera dimulai, namun apabila kehamilan belum cukup
bulan maka dokter akan memberikan anti biotik untuk mencegah infeksi dan
menyuntikan obat untuk merangsang pematang paru janin. Tindakan persalinan
akan dipelihara dahulu (konservatip) atau langsung dilakukan induksi persalinan
akan disesuaikan dengan usia kehamilan, keadaan ibu dan janin.
Ketuban pecah merupakan keadaan darurat ketika anda harus segera datang ke
dokter, karena penundaan akan mengakibatkan terjadinya infeksi, air ketuban
habis, atau keluarnya tali pusat (prolaps tali pusat) yang kesemuanya akan
mengakibatkan meningkatnya angka kematian dan kesakitan ibu dan bayi.
Tips:
. Jika air ketuban sudah keluar, perhatikan warna dan baunya. Segera ke dokter
terdekat pada keadaan dan jam berapa pun ketuban pecah.
. Jika ketuban sudah pecah, usahakan selama dalam perjalanan ibu dalam kondisi
berbaring. Dengan demikian air ketuban tidak mengalir terlalu banyak (air
ketuban habis).


Sumber : Mendeteksi Pecah Ketuban Sebelum Persalinan http://bidanku.com/mendeteksi-
pecah-ketuban-sebelum-persalinan#ixzz33OaSSqH7

Anda mungkin juga menyukai