Anda di halaman 1dari 13

METODE BAGI DUA DAN POSISI PALSU

LAPORAN PRAKTIKUM KE-1


Disusun Untuk Memenuhi Laporan Praktikum
Analisis Numerik

NAMA
NIM

OLEH:
: BETTY WORO PRATIWI
: 125090500111013

ASISTEN 1 : BAGUS ADE PRASETYO


ASISTEN 2 : ARINA SETYOWATI D.P.

LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
MATLAB (matrix laboratory)
adalah
sebuah
lingkungan komputasi numerikal dan bahasa pemrograman komputer
generasi keempat. Dikembangkan oleh The MathWorks, MATLAB
memungkinkan manipulasi matriks, pem-plot-an fungsi dan data,
implementasi algoritma, pembuatan antarmuka pengguna, dan pengantarmuka-an dengan program dalam bahasa lainnya. Salah satunya
adalah mencari akar-akar persamaan tak linier.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Mengetahui cara mencari akar-akar persamaan tak linier
dengan menggunakan metode bagi dua
1.2.2. Mengetahui cara mencari akar-akar persamaan tak linier
dengan menggunakan metode posisi palsu

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Metode Bagi Dua
Dalam matematika, metode bagi-dua adalah algoritma pencarian akar
yang membagi dua selang, lalu memilih bagian selang yang berisi akar
seharusnya berada untuk diproses lebih lanjut. Metode ini berlaku
ketika kita ingin memecahkan persamaan f(x) = 0 untuk variable scalar
x, di mana f merupakan fungsi kontinu.

Metode bagi dua mensyaratkan dua titik awal a dan b sedemikian


sehingga f(a) dan f(b) memiliki tanda berlainan. Ini dinamakan kurung
dari sebuah akar. Menurut teorema nilai antara, fungsi f mestilah
memiliki paling tidak satu akar dalam selang (a, b). Metode ini
kemudian membagi selang menjadi dua dengan menghitung titik
tengah c = (a + b) / 2 dari selang tersebut. Kecuali c merupakan akar
persamaan, yang mungkin saja terjadi, tapi cukup jarang, sekarang ada
dua kemungkinan: f(a) dan f(c) memiliki tanda berlawanan dan
mengapit akar, atau f(c) dan f(b) memiliki tanda berlawanan dan
mengapit akar. Kita memilih bagian selang yang mengapit, dan
menerapkan langkah bagi-dua serupa terhadapnya. Dengan cara ini
selang yang mungkin mengandung nilai nol dari f dikurangi lebarnya
sebesar 50% pada setiap langkah. Kita meneruskan langkah ini sampai
kita memiliki selang yang dianggap cukup kecil.

Secara eksplisit: jika f(a) f(c) < 0, maka metode ini menetapkan b baru
sama dengan c, dan bila f(b) f(c) < 0, maka metode ini menetapkan a
baru sama dengan c. Dalam kedua kasus, f(a) dan f(b) baru memiliki
tanda berlawanan, sehingga metode ini dapat diterapkan pada selang
baru yang lebih kecil ini. Implementasi metode ini harus berjaga-jaga
terhadap kemungkinan bahwa titik tengah ternyata merupakan
pemecahan.
2.2Metode Posisi Palsu
Metode posisi palsu adalah metode pencarian akar persamaan dengan
memanfaatkan kemiringan dan selisih tinggi dari dua titik batas
interval yang mengurungakar. Metode ini merupakan salah satu
alternatif untuk mempercepat konvergensi. Idenya adalah menghitung
akar (yang merupakan titik ujung interval baru) yang merupakan absis
untuk titik potong antara sumbu x dengan garis lurus yang melalui
kedua titik yang absisnya adalah titik-titik ujung interval lama.

Berkaitan dengan grafik di atas, terdapat rumus untuk mecari akar-akar


tersebut. Diasumsikan bahwa fungsi f(x) adalah kontinu pada interval
[an,bn] dan f(an) . f(bn) < 0. Garis yang melalui titik (an , F(an)) dan
((bn , F(bn)) memiliki persamaan seperti dibawah ini

Garis memotong sumbu x jika y = 0, sehingga diperoleh titik absis


sebagai hampiran akar yaitu x. Proses untuk metode posisi palsu adalah
seperti metode bagi dua tetapi penghitungan x menggunakan rumus di
bawah ini

BAB III
METODOLOGI
1. Bukalah program MATLAB

2. Klik File > New > Script

3. Masukkan Source Code

4. Save file, lalu klik icon run

5. Akan keluar output seperti di bawah ini

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Metode Bagi Dua
Source Code
tic;
clear;close all;clc;

a=1%input('tebakan kiri
=');
b=2%input('tebakan kanan
=');
eps=10^(-6);
fa=3-4*cos(a*pi/180)+a^3;
fb=3-4*cos(b*pi/180)+b^3;
if (fa*fb<0)

T=(a+b)/2;

n=0;
fa=3-4*cos(a*pi/180)+a^3;
fb=3-4*cos(b*pi/180)+b^3;
fT=3-4*cos(T*pi/180)+T^3;
if (fa*fT<0)
b=T
else
a=T

Penjelasan
Deklarasi
awal
pembuka
program
Perintah
menutup
program
sebelumnya dan membersihkan
output selain yang dijalankan
Deklarasi batas kiri
Deklarasi batas kanan
Deklarasi epsilon yang akan
digunakan dalam pemrograman
Perkiraan
posisi
akar
di
sekitaran batas kiri
Perkiraan
posisi
akar
di
sekitaran batas kanan
Logika yang dipakai untuk
menjelaskan hasil kali fad an fb
kurang dari nol
Rumus T sebagai perkiraan titik
tengah akar yaitu di antara
kedua titik perkiraan kanan dan
kiri
Jumlah n=0
Perkiraan posisi akar di sekitar
batas kiri
Perkiraan posisi akar di sekitar
batas kanan
Perkiraan posisi akar di titik
tengah antara dua batas
Logika untuk hasil perkalian fad
an ft adalah kurang dari 0
Hasil yang berlaku untuk logika
nomor 14, yaitu nilai b=T
Logika lain jika nomor 14 tidak
terpenuhi
Hasil yang berlaku untuk logika

end
n=n+1;
End
toc

4.2 Metode Posisi Palsu

nomor 16
Akhir dari pernyataan no 15
Nilai n berjalan menuju n+1
n+2, dst.
Akhir dari pernyataan no 8
Deklarasi akhri program

BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Hasil pengerjaan dengan metode bagi dua dan posisi palsu
memiliki hasil output yang sama.
5.2 SARAN
Lebih teliti dalam pengerjaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/MATLAB
http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_bagi-dua
http://perguruanfarhan.wordpress.com/2012/03/29/masih-ingin-mencariakar-coba-deh-metode-posisi-palsu-false-position-12/

Anda mungkin juga menyukai