PERCOBAAN IX
1. Judul
Pembuatan Tawas KAI(SO4)2.12H2O
2. Tujuan
2.1 Memahami beberapa aspek kimia tentang unsur alumunium
2.2 Membuat tawas
3. Dasar Teori
Sepanjang sejarah peradaban manusia, senyawa aluminium sudah digunakan
diberbagai bidang. Tanah liat pada dasarnya adalah hidrat aluminium silikat dan
tembikar sudah sejak 8000 tahun yang lampau. Tawas (kalium aluminium sulfat),
KAl(SO4)2.12H2O sudah digunakan di bidang obat-obatan dan pencelupan tekstil
selama kurang lebih 4000 tahun. Aluminium adalah logam yang ringan, stabil di
udara, mudah dibuat, kuat, dan tahan terhadap korosi. (Modul. Hal. 69)
3.1. Aluminium
Di antara logam golongan III (Boron-Aluminium), aluminium merupakan
logam terpenting. Berdasarkan massa, aluminium menempati urutan ke tiga di
antara unsur yang terbesar kelimpahannya di kerak bumi. Bijih aluminium yang
terpenting adalah bauksit yang mengandung Al2O3. Untuk ekstraksi aluminium,
bauksit perlu dimurnikan berdasarkan sifat amfoter dari aluminium dan
senyawanya. Mula-mula pada bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat yang
akan melarutkan Al2O3, kemudian zat pengotor yang tidak melarut dapat
dipisahkan dengan cara penyaringan.
Al2O3 (s) + 2OH-
2AlO2- + H2O
Al(OH)3 (s)
Setelah disaring, Al(OH)3 dipijar dan hasil pemijarannya adalah Al2O3 (s)
2Al(OH)3 (s)
Pada ekstraksi aluminium, Al2O3 (s) dilarutkan dalam leburan kriolit, Na3AlF6,
kemudian dielektrolisis. (Modul. Hal 70)
3.2. Reaksi-Reaksi ion Al3+ dalam air
Bila garam aluminium dilarutkan ke dalam air, ion Al3+ mengalami hidrasi
Al3+ + 6H2O
[Al(H2O)6]3+
Ion heksaaquaaluminium(III)
atau disingkat Al3+ (aq)
Oleh karena kerapatan ion sangat besar maka ion ini dapat menarik elektron
dalam ikatan OH- dari air ke dekatnya, sehingga air merupakan donor proton.
[Al(H2O)6]3+ + H2O
[Al(H2O)52+ + H3O+
Oleh karena itu larutan garam Al3+ bersifat asam, seas am asam asetat. Jika
basa yang lebih kuat dari air seperti S2- dan CO32- ditambahkan pada larutan
aluminium, ion H+ akan dilepaskan dari [Al(H2O)6]3+ (Anonim. (online))
Reaksi yang mirip terjadi jika basa kuat seperti NaOH (aq) ditambahkan
pada larutan garam aluminium
2[Al(H2O)6]3+ + 3S2-
[Al(H2O)2(OH)4]- + H2O
Meskipun tidak tepat, reaksi antara ion aluminium dengan NaOH (aq)
biasanya ditulis sebagai berikut:
Al3+ (aq) + 3OH- (aq)
Al(OH)3 (s)
Endapan putih
[Al(OH)4]- (aq)
Larutan jernih
ditambahkan dan
dipanaskan dengan uap air bersama dengan bahan kain yang dicelupkan. Pada
proses ini, tawas akan mengalami hidrolisis menghasilkan endapan gelatin,
Al(OH3), yang akan melekat pada serat kain, menyerap dan melekatkan warna
pada serat kain menjadi lebih kuat. (Anonim. (online))
3.4. Manfaat Tawas
Dalam industri pencelupan warna, larutan tawas ditambahkan dan
dipanaskan dengan uap air bersama dengan bahan kain yang dicelupkan. Pada
proses ini tawa akan mengalami hidrolisis menghasilkan endapan gelatin Al(OH)3
yang akan melekat pada serat kain, dan menyerap serta melekatkan warna pada
serat kain menjadi lebih kuat. (Adila. (online))
Bahan pemadam kebakaran, dapat juga berupa larutan aluminum sulfat
dan larutan NaHCO3, jika kedua larutan bercampur maka akan terjadi reaksi asam
basa. Larutan garam aluminium sulfat bersifat asam, artinya hidrolisis garam ini
menghasilkan endapan Al(OH)3 dan ion H3O+ yang memberikan sifat asam, ion
ini selanjutnya diikat oleh HCO3- hingga terjadi dekomposisi yang menghasilkan
gas CO2. Campuran CO2 (g) - Al(OH)3 (s) ini dihasilkan sebagai busa yang
distabilkan oleh pengemulsi hingga dapat disemprotkan pada api, menjadi
terselimuti oleh busa yang mencegah kontak dengan udara (oksigen) dan
akibatnya api menjadi padam. (Adila. (online))
4. Alat dan Bahan
4.1 Alat
No
Nama Alat
Gambar
Fungsi
Menyaring larutan dengan
Corong
Buchner
vakum
Digunakan sebagai
wadah. Misalnya
Cawan
Penguapan
Batang
pengaduk
Gelas Kimia
penggantung termometer,
Statif dan
Klemp
kondensor dan
penghubung.
Digunakan untuk
Termometer
mengamati suhu
penguapan larutan
Spatula
Kaca Arloji
bahan kimia
Gelas Ukur
Oven
Pipet Tetes
Untuk menimbang
12
Neraca analitik
13
Untuk menyaring
Kertas Saring
4.2 Bahan
No
1
Nama bahan
K2SO4
Sifat fisik
Kristal berwarna putih,
Sifat kimia
Keras
Stabil di udara
bubuk
Tidak berbau
Rasa pahit
Aquadest
Tidak berbau
direaksikan
dengan
asam
Merupakan pelarut
Tidak berasa
Tidak berwarna
universal
Al2(SO4)3 .
Berbentuk serbuk
18H2O
Berwarna putih
5. Prosedur Kerja
1,74 gr
K2SO4
6,68 gr Al(SO4)3
.18H2O
- Memasukan kedalam
gelaskimia
- Menambahkan 10 mL
air
- Memasukan kedalam
gelaskimia
- Menambahkan 5 mL air
pada suhu 80 0C
Larutan
K2SO4
Larutan
Al(SO4)3
Filtrat
Endapan
Kristal
- Membilas dengan
H2O
- Mengeringkan
dengan oven
Kristal KAl(SO4)2
. 12 H2O
6. Hasil Pengamatan
6.1 Hasil Pengamatan
No
1
Perlakuan
Hasil Pengamatan
campuran
ini
ke
berwarna putih
berwarna
putih
pada
kertas
saring
8
9
sudah kering
7. Perhitungan
Berat KAl(SO4)2
= 4,65 gr 0,58 gr
= 4,07 gr
n K2SO4
= gr / Mr
= 1,74 gr / 174,26
= 0,009 mol
n Al(SO4)3 .18H2O
= gr / Mr
= 6,68 gr / 693,12 gr
= 0,009 mol
0,009 mol
2x
0,018
AlK(SO4)2 .18H2O = gr / Mr
Jumlah mol = 0,018 mol
Berat seharusnya
Perhitungan rendemen
10
8. Pembahasan
Percobaan kali ini adalah untuk pembuatan KAl(SO4)2.12H2O atau yang
biasa disebut dengan tawas. Perlakuan pertama yaitu melarutkan masing-masing
kedua bahan pembuatan tawas yaitu 6,68 gram Al2(SO4)3.18H2O ke dalam 5 mL
aquades dengan suhu air tersebut adalah 80oC dan 1,74 gram K2SO4 ke dalam 10
mL aquades.
Pada larutan I yaitu Al2(SO4)3.18H2O digunakan air yang bersuhu sekitar
80oC sehingga air terlebih dahulu dipanaskan. Suhu air tidak boleh lebih dari 80oC
karena akan mengakibatkan terjadinya hidrolisis, dan akan membentuk endapan
putih gelatin, Al(OH)3, yang berwarna putih dan bersifat sukar larut dalam air,
menurut persamaan reaksi di bawah ini:
Al3+ (aq) + 3OH- (aq)
Al(OH)3 (s)
Endapan putih
Pada larutan ini terbentuk larutan yang agak kental dan juga tidak
homogen. Adanya endapan yang agak kental ini mungkin disebabkan karena pada
saat proses pengadukan suhu air melebihi suhu yang telah ditentukan yaitu 80oC.
sedangkan jika suhu air kurang dari 80oC maka akan terbentuk suatu ion
kompleks [Al(H2O)6]3+. Hal ini disebabkan karena kerapatan muatan ion
aluminium (Al3+) menyebabkan di dalam larutannya mampu menarik molekul air
dan membentuk ion kompleks tersebut. Dalam larutan, ion [Al(H2O)6]3+ berada
dalam kesetimbangan karena mengalami hidrolisis dan bersifat asam.
Pada larutan II yaitu K2SO4 masih terdapat endapan berupa butiran K2SO4
yang tidak melarut dalam air. Air yang digunakan pada proses pelarutan berada
pada suhu kamar sehingga tidak perlu dipanaskan terlebih dahulu.
Adapun persamaan reaksi yang terjadi yaitu:
K2SO4 (s) + H2O (l)
11
Proses pelarutan K2SO4 ini menghasilkan suatu basa kuat, KOH, yang
apabila ditambahkan ke dalam ion aluminium maka akan menghasilkan suatu
endapan putih pada larutan.
Kemudian kedua larutan tersebut dicampurkan lalu diaduk beberapa saat
sampai kedua larutan dipastikan telah bercampur. Campuran yang dihasilkan
berwarna putih keruh dan masih terdapat endapan putih. Adapun persamaan
reaksi yang terjadi adalah:
2[Al(H2O)6]3+ + 3OH- (aq)
Reaksi di atas dapat terjadi karena adanya penambahan basa kuat yaitu
KOH yang berasal dari K2SO4 dan menghasilkan endapan putih. Namun ternyata,
gugus OH- yang terikat pada endapan aluminium hidroksida tersebut bukan
berasal (dari penambahan) basa atau KOH melainkan dari molekul H2O dalam
[Al(H2O)6]3+ yang terionisasi menghasilkan sifat asam (H3O+), seperti pada
persamaan reaksi di bawah ini:
[Al(H2O)6]3+ (aq) + H2O (l)
12
9. KESIMPULAN
Logam aluminium bersifat amfoterik yakni dapat bereaksi dengan asam kuat
membebaskan gas hidrogen, sedangkan dengan basa kuat membentuk aluminat.
Untuk melarutkan Al2(SO4)3.18H2O digunakan air bersuhu 80oC dan tidak boleh
melebihi 80oC karena akan terjadi hidrolisis dan membentuk endapan putih
gelatin yang sukar larut dalam air.
Dengan bobot kristal yang didapatkan sebanyak 4,07 gram dan berat %
rendemen kristal adalah
selama praktikum pada suhu air yang digunakan, proses pengadukan, maupun
pada saat prosedur kerja.
13
DAFTAR PUSTAKA
diakses
pada
diakses
14
Lampiran
Melarutkan K2SO4
15
b. Na3AlO3 N
+ AlO2+
+ AlO33-
16