Anda di halaman 1dari 22

BATUAN BASALT (lanjutan)

Batuan basalt di lapangan

SATUAN BREKSI

Pada citra, satuan ini dicirikan oleh morfologi pegunungan


dengan puncak-puncak meruncing, pola aliran sungai menyebar
(radial) dengan lembah dalam dan sempit.
Satuan breksi pada citra dapat terlihat dengan cukup mudah karena
ciri morfologinya yang khas, sehingga dapat ditetapkan batas
litologinya.

SATUAN BREKSI (lanjutan)

Bentang alam yang dibentuk berupa pegunungan dengan vegetasi


penutupnya hutan yang sebagian telah dimanfaatkan untuk ladang.

SATUAN LAVA

Pada citra, satuan ini dapat dengan mudah diketahui


berdasarkan variasi warnanya. Jika terdapat satuan
lava, maka pada area tersebut nampak bercak-bercak
biru yang merupakan ciri-ciri endapan lava.

SATUAN LAVA (Batuan Andesit)

SATUAN LAVA

Bentang alam yang dibentuk merupakan pegunungan

dengan vegetasi penutupnya hutan, sebagian kecil sawah


dan ladang (PSG, 2008)

ENDAPAN
ALUVIAL
Terletak di
sepanjang
sungai

ENDAPAN PANTAI

Terletak di daerah pesisir

STRUKTUR GEOLOGI
Diperlukan suatu kebiasaan
untuk
meginterpretasi
struktur

Struktur geologi yang dijumpai di daerah penelitian berupa


kelurusan, sesar, perlapisan batuan, synklin /antiklin. Kelurusan
pada citra ditandai dengan adanya garis lurus di antara batuan
yang menyebabkan terputusnya pola litologi (Pusat Survei
Geologi, 2008)

HASIL INTERPRETASI

PERBANDINGAN DENGAN PETA REGIONAL


NO

LITOLOGI
REGIONAL

SIMBOL

LUAS
(m2 )

Satuan Lava

Tpbl

117.436.257,97

Satuan Breksi

Tpbv

180.274.264,66

Enapan Aluvium dan


Pantai

Qac

253.658.423,89

Formasi Camba

Tmc

202.692.155,31

Formasi Tonassa

Temt

10.677.070,91

Batuan Basalt

8.234.416,49
NO

PETA GEOLOGI
REGIONAL
Panjang (km)

95,6834

SIMBOL

LUAS
(m2 )

Satuan Tuf

Tmct

Basal

6.069.831,73

Satuan Batugamping

Temt

6.247.370,37

Andesit

Tpbc

2.621.299,46

Satuan Lava

Tpbl

49.060.718,63

Diorit

2.119.933,45

Satuan Breksi

Tpbv

91.955.968,1

Endapan Aluvium

Qa

120.594.185,05

Endapan Pantai

Qc

6.599.911,67

10

Satuan Konglomerat_a

Tmcc_a

450.399.176,94

11

Satuan Konglomerat_b

Tmcc_b

6.384.644,14

PETA HASIL
INTERPRETASI
122,576

LITOLOGI

19.936.883,53

KELEBIHAN INTEGRASI IFSAR &


LANDSAT
WARNA (TONE)

- Citra tiga dimensi dengan resolusi spectral tinggi.


- Analisa geologi tidak tegantung pada resolusi
spectral
TEKSTUR

- Tekstur dapat terlihat dengan jelas

KELEBIHAN INTEGRASI IFSAR &


LANDSAT
LOKASI

- Dari citra, terlihat dengan baik area-area yang


berbeda, misalnya dataran dan gunung api.
POLA

- Dalam citra integrasi ini, dapat diketahui pola dan


daerah sungai serta tutupan lahan yang dapat
mempengaruhi jenis litologinya.

KELEBIHAN INTEGRASI IFSAR &


LANDSAT
Bayangan

- Bayangan dapat digunakan untuk mencari jejak sesar


atau patahan, selain itu bayangan dapat
memperlihatkan perbedaan antara dataran tinggi dan
dataran rendah.

KESIMPULAN

Citra IFSAR dapat digunakan untuk


pemetaan geologi teliti, karena resolusi
spasialnya yang tinggi dan dapat
menampilkan kondisi morfologi suatu
daerah.
Kombinasi band citra Landsat yang sesuai
untuk interpretasi geologi adalah kombinasi
band RGB 457
Litologi daerah Takalar berupa satuan batu
gamping, satuan konglomerat, satuan tuf,
diorit, basal, satuan breksi, satuan lava,
endapan pantai, dan endapan alluvial

KESIMPULAN
Citra IFSAR dapat digunakan untuk pemetaan

geologi teliti, karena resolusi spasialnya yang tinggi


dan dapat menampilkan kondisi morfologi suatu
daerah.
Kombinasi band citra Landsat yang sesuai untuk
interpretasi geologi adalah kombinasi band RGB 457
Litologi daerah Takalar berupa satuan batu gamping,
satuan konglomerat, satuan tuf, diorit, basal, satuan
breksi, satuan lava, endapan pantai, dan endapan
alluvial

KESIMPULAN
Satuan litologi yang terluas yaitu satuan konglomerat seluas

456.783.821 m2 dan satuan litologi minor yaitu diorit dengan


luas 2.119.933,45 m2
Total panjang lineasi/kelurusan di daerah Takalar Sapaya
adalah 122,576 km.
Litologi wilayah pegunungan didominasi oleh satuan breksi
seluas 91.955.968,1 m2 dan satuan lava seluas 49.060.718,63
m2. Sedangkan untuk litologi daratan hingga pantai
didominasi oleh satuan konglomerat seluas 456.783.821 m 2,
endapan alluvial seluas 120.594.185,05 m2, dan endapan
pantai seluas 6.599.911,67 m2.

KESIMPULAN
Selisih luasan litologi disebabkan karena terdapat

perubahan land use dan ketidakterbiasaan dalam


menginterpretasi satuan litologi, sehingga
kemungkinan terjadi salah pengklasifikasian.
Dalam proses identifikasi geologi (sebaran
batuan), tidak dapat dilakukan dengan klasifikasi
tak terbimbing ISOCLASS karena unsur penyusun
geologi heterogen.

SARAN
Sebaiknya data ketinggian yang digunakan berupa data DTM

sehingga tekstur permukaan lebih terlihat karena tidak terhalang


obyek di atas permukaan bumi.
Area yang didominasi oleh satuan breksi dan satuan lava dapat
dimanfaatkan sebagai daerah agriculture, sedangkan untuk
daerah daratan yang didominasi oleh satuan batugamping dan
satuan konglomerat mempunyai kualitas yang baik untuk kapur
pertanian, bahan baku semen Portland dan batu-poles.
Diperlukan ketelitian dan keterbiasaan mengamati karakteristik
batuan dalam citra, sehingga ketelitian hasil yang diperoleh lebih
tinggi.
Untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya mencoba melakukan
klasifikasi digital dengan metode selain ISOCLASS

DAFTAR PUSTAKA
Amirudin dan Sidarto. 2006. Metode Pembuatan Peta Geologi Hasil Interpretasi Citra IfSAR .
Bandung : Pusat Survei Geologi Badan Geologi Departemen ESDM
Curlander dan McDonough. 1991. Synthetic Apperture Radar : Systems and Signal Processing.
USA : John Wiley & Sons Inc.Van Zuidam, Dr.RA. 1983. Guide To Geomorphologic Aerial
Photographic Intrpretation and Mapping. Enschede : ITC
Hanssen, Ramon F. 2001. Radar Interferrometry Data Interpretation and Error Analysis. USA :

Kluwer Academic Publishers.


INTERMAP. 2006. Geology Map Creation from STAR Technology. (Training Program)
Kelompok Keilmuan Geodesi ITB. 2006.Teknologi InSAR, <URL:
http://geodesy.gd.itb.ac.id/?page_id=499>. Dikunjungi pada tanggal 6 Mei 2010, jam 09.00
BBWI
Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W. 1994. Remote Sensing and Image Interpretation. New York:
John Wiley&Son, Inc,.
Lillesand T.M., Kiefer R.W., and Chipman J.W.2004. Remote Sensing And Image
Interpretation. Fifth Edition. New York : John Wiley & Sons
Lutgens dan Tarbuck. 2006. Essentials Of Geology Ninth Edition. New Jersey : Pearson
Prentice Hall.
Noor, Djauhari. 2006. Geologi Lingkungan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Priyono, dkk, 2005. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Logam di Kabupaten Takalar dan
Kabupaten Gowa <URL:
http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=267&Itemid=3
04>. Dikunjungi pada tanggal 30 Mei 2010, jam 19.55 BBWI

DAFTAR PUSTAKA
Purbowaseso, B. 1995. Penginderaan Jauh Terapan. Jakarta: UI-Press.
Purwadhi, SH. 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta : Grasindo
Pusat Survei Geologi. 2008. Data Lapangan dan Dokumentasi Sulawesi Selatan. Bandung.(tidak
dipublikasikan)
Sidarto. 2009. Identifikasi Gunungapi Sapaya (Miosen) di Sulawesi Selatan pada Data Inderaan Jauh,

<URL: http://www.grdc.esdm.go.id/informasi/geoseminar/131-identifikasi-gunungapi-sapayamiosen-di-sulawesi-selatan-pada-data-inderaan-jauh>. Dikunjungi pada tanggal 6 Mei 2010, jam


09.00 BBWI.
Sukamto dan Supriatna. 1982. Peta Geologi Lembar Ujungpandang, Benteng, dan Sinjai Sulawesi.
P3G : Bandung
Trefethen, Joseph M. 1959. Geology for Engineers. USA : Van Nostrad Company.
Twiss, R.J., dan Moores, E.M. 1992. Structural Geology. USA : WH Freeman and Company
Zuidam, RA Van. 1983. Guide to Geomorphological Aerial Photographic Interpretation and Mapping.
Enschede : ITC
Zulkif li, dkk. 2009. Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Logam di Kabupaten Takalar dan Kabupaten
Gowa Provinsi Sulawesi Selatan, <URL:
http://geologispit06.blogspot.com/2009_01_01_archive.html>. Dikunjungi pada tanggal 30 Mei
2010, jam 19.55 BBWI

HASIL KLASIFIKASI TAK TERBIMBING


Area Summary Report for
overlay_unsupervised_class.ers
Cla
--A
B
C
D
E
F

Hectares
-------665.307
4556.117
18166.654
14704.196
9781.939
1121.938

All

76818.869

Sq. Km Sq. Miles


-------------6.653
2.569
45.561
17.591
181.667 70.142
147.042 56.773
97.819
37.768
11.219
4.332
768.189

296.599

Anda mungkin juga menyukai