DisusunOleh:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah
memberikan karunia-Nya pada kelompok kami dalam melaksanakan tugas laporan praktikum
deskripsi tanah, Mata Kuliah Praktikum Geologi Teknik iniKami membuat laporan
praktikum ini untuk memenuhi tugas pada .Kegiatan ini telah memberikan kami ilmu dasar
yang suatu saat bisa kami aplikasikan kedalam dunia kerjanantinya.
Tidaklupa kami mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami
dalam menyelesaikan laporan praktikum ini, khususny a kepada seluruh dosen Laboratorium
Geologi Teknik dan Asisten Laboratorium (AtiqaRumaisyadanAchmadKahfi).
Penulis
1
A. PENDAHULUAN
1. Geologi Daerah Penelitian
a. Batuan dari hasil produk gunung api muda yang didominasi oleh
batuan vulkaniklastik, tersebar di bagianutaradantengahJatinangor.
b. Batuanmuda lava gunungapidari lava pembentukGunungGeulis.
c. Batuan sedimen hasil dari endapanDanau Bandung, tersebar di
bagianbaratdayaJatinangor.
2
Berikut adalah gambar Peta Geologi Lembar Bandung berskala
1:100.000.
3
kerusakan jalan dan ketidakstabilan lereng. Tanah dan batuan merupakan
bagian dari kriteria geologi teknik untuk pengembangan wilayah.
4
ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut untuk tingkat keaktifannya,
namun keberadaan kelurusan ini dapat menjadi indikasi adanya struktur
geologi yang berpotensi aktif
B. METODE PENELITIAN
Objek penelitian
1. Tanah
Meliputi sifat material tanah, mengamati dan mendeskripsikannya
berdasarkan karakteristik fisik, dan membagi satuan geologi teknik
berdasarkan zona pelapukan horizon tanah dan penamaan berdasarkan
klasifikasi USCS (Unified Soil Classification System).
Parameter Deskripsi
1. Kekuatan
5
2. Warna
Parameter Istilah
3. Ukuran Partikel
6
7
4. Plastisitas
Kondisi Test di Lapangan Rentang Batas Cair
Non-Plastis Tanah jika digulung-gulung -
sepanjang 40 mm, tebal 6 mm
tidak bisa terbentuk
Agak Plastis Tanah dapat digulung 0 – 35%
sepanjang 40 mm dgn tebal 6
mm dan dapat menahan
beratnya sendiri, tetapi bila
tebalnya 4 mm, tanah menjadi
tidak dapat menahan beratnya
sendiri
Semi Plastis Tanah dapat dibentuk menjadi 35% - 50%
gulungan sepanjang 40 mm,
setebal 4 mm dan dapat
menahan beratnya sendiri, tapi
bila tebalnya 2 mm tidak dapat
menahan beratnya sendiri
Sangat Plastis Tanah dapat dibentuk menjadi 50% - 90%
gulungan sepanjang 40 mm,
setebal 2 mm serta dapat
menahan beratnya sendiri
5. Kandungan Air
Kondisi Deskripsi
Kering Warna lebih muda daripada kondisi pada saat
keadaan lembap. Pasir menjadi lepas (Loose),
tanah lanau menjadi getas (brittle) dan bila
pecah menjadi abu. Tanah lempung cenderung
akan retak-retak dan tidak dapat dipecahkan
oleh jari tangan.
Agak Lembab Terletak pada gradasi antara keadaan kering
dan keadaan lembab.
Lembab Alur kelembapan, cenderung memperlihatkan
rentang perubahan warna. Tidak pada kondisi
basah atau kondisi kering
Sangat Lembab Gradasi antara kondisi lembab dan kondisi
basah
Basah Lapisan tipis air terlihat pada butirannya.
Gejala rembesan.
8
6. Tingkat Pelapukan
Material vulkanis serta hasil-hasil pelapukan yang mungkin terjasi dari batuan
beku, metamorfosa dan tanah-tanah sedimen yang tersementasi.
Tingkat Deskripsi
I Segar (Fresh). Tidak terlihat
tanda-tanda pelapukan
material batuan, mungkin
sedikit terjadi perubahan
warna pada bidang
diskontinuitas utama
II Agak Lapuk (Slightly
Weathered). Terjadi
perubahan warna yang
menunjukkan pelapukan
material batuan dan bidang
diskontinuitas. Seluruh
material batuan mungkin
berubah warna karena
pelapukan.
III Lapuk Sedang (Moderately
Weathered). Kurang dari
50% material batuan beralih
ke tanah. Batuan segar atau
sudah berubah warna tetap
ada sebagai bagian tak
menerus
atau batuan inti.
9
IV Sangat Lapuk (Highly
Weathered). Lebih dari 50%
material batuan beralih ke
tanah. Batuan segar atau
sudah berubah warna tetap
ada sebagai bagian tak
menerus atau
batuan inti.
V Lapuk Sempurna
(Completely Weathered).
Seluruh material batuan telah
beralih
menjadi tanah.
VI Top Soil. Seluruh material
batuan telah beralih menjadi
tanah. Struktur massa dan
material fabric telah hancur.
Terjadi perubahan besar
dalam volume tetapi tanah
belum mengalami
transportasi berarti.
10
7. Struktur / Perlapisan
11
C. HASIL PENELITIAN
Sketsa
55 cm MWZ (Moderatly
Weathered Zone)
PWZ (Partly
90 cm
Weathered Zone)
12
No
Zona Pelapukan Deksripsi Foto
layer
13
Berwarna cokelat kemerahan (reddish
brown), berukuran partikel silt (lanau),
PWZ (Partly
3 semi plastis, meiliki tingkat kekeran
Weathered Zone)
firm, memiliki skala perlapisan tebal
90 cm, memiliki nama USCS ML.
14
dipilin walaupun tidak terlalu bagus pilinannya. Kekuatan tanah ini
tergolong firm karena agak sulit ditekan ibu jari. Konsistensi (consistency;
khusus tanah kohesif) adalah stiff atau keras dan kaku (AASHTO, 1988).
Nama USCS-nya adalah ML (low-graded mud)
3. Tanah pada lapisan ketiga memiliki ketebalan 90cm dengan warna
reddish brown. Tanah pada lapisan ini memiliki ukuran butir yaitu silt
(1/256 – 1/16) sehingga dapat di diklasifikasikan menjadi tanah kohesif
yang mana sifat antar butirnya ini saling berikatan, hal ini ditunjukan
dengan butiran tanah yang saling berikatan walaupun sudah dibasahi.
Plastisitas dari tanah ini yaitu semi plastis karena masih bisa dipilin
walaupun tidak terlalu bagus pilinannya. Kekuatan tanah ini tergolong
firm karena agak sulit ditekan ibu jari. Nama USCS-nya adalah ML (low-
graded mud)
D. LAMPIRAN KEGIATAN
15
E. KESIMPULAN
16
F. DAFTAR PUSTAKA
https://www.amuzigi.com/2015/12/geologi-regional-daerah-jawa-
barat.html
Clayton, C. R. I. Matthews, M. C. Simons, N. E. 1995. Site
Investigation 2nd Edition. England: Wiley-Blackwell
Sabatini, P.J. et al. 2002. Geotechnical Engineering Circular vol. 5:
Evaluation of Soil and Rock Properties. US: National Technical
Information Service (Springfield, Virginia
http://www.dot.ca.gov/hq/maint/Pavement/Offices/Pavement_Engin
eering/PDF/USCS.pdf
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2475/05.3%20ba
b%203.pdf?sequence=7&isAllowed=y
http://konstruksimania.com/2017/02/08/sifat-sifat-teknis-tanah/
17