Anda di halaman 1dari 13

G4-GS

tOI'lTII'IT
KASIL VOLUME 01 OKTOBER 2009

Cerita perjalanan seru ~~t~; Gn. Lawu via Cilndi Cetho)' Af)i~ s 2009

Pendakian Wajib XXIV Ajag (Cuon aZpinus javanicus) Gn.Lawu

fi •••

1SevbClgL

WCl ~tu ClLClV1A ...

de Vl,g ClVI,

I I I I

~cl u cl ~cl VI, tCl u SLCl-pCl dLvLV1AU t:JClVl,g sebeVl,ClvVl,t:JCl ... nCl ~e~Clt V1ACl l,uSLCl .... V
~

I
I

I tCl ~ -pevVl,Cl n bevneVl,tL I -peGCln ~cl VI, te~Clte~l I tCl ~ -pevVl,Cl n bevneVl,tL : -peGCln~ClVl, te~Clte~L I Cl~ClVl, cl~U

bed ucl Vl,g .. bed ucl Vl,g ..

V1ACl LClV1A ....

~eCldLLClVl, ... t:JCl

teLusuvLjClLClVl, j ClWcl bCl VI,... "

: setCl-pCl ~ LVI,L SV1AOgCl ~u teV1Au~Cl

namun setelah mempertimbangkan beberapa hal kami sepakat untuk tetap mengikuti manajemen awal kami dengan menginap satu malam di pos II. Keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke basecamp. Setelah sampai di basecamp dan beristirahat sejenak kami pun pulang ke jogja dengan men-charter mini bus. Perjalanan pendakian memang sudah selesai namun Pendakian Wajib belum selesai, masih ada presentasi laporan pertanggungjawaban. Keseriusan kami dalam penyusunan laporan tersebut masih terus di uji oleh kegiatan-kegiatan Silvagama yang tidak bisa di tinggalkan serta kegiatan mudik lebaran yang menjadi tradisi masing-masing sehingga waktu berkumpul dari kami Hal sangat jarang. Banyak hal yang kami dapatkan dari Pendakian Wajib kami selain semakin mendalami materi kuliah yang kami terima dan materi kepencintaalaman yang diajarkan pada kami, kami pun semakin mengerti satu sarna lain. Seperti lirik lagu Gie " ... kau akan tau siapa dirimu yang sebenarnya ...", kami telah pun menemukan jati diri kami dan persaudaraan Gladian Ajag dan semua pertanyaan kami. Saat ini Gladian Ajag semakin kompak dan kami pun tak berkeberatan untuk membantu saudara-saudara kami untuk Pendakian Wajib susulan (jika ada) karena meski kami beragam namun tetap satu dalam Mapala Silvagama. HALO JOHN!! ! SILVA!!! (ipeh) terjawab khususnya mengenai hasil penelitian

tersebut membuat LPJ tertunda melebihi waktu yang di targetkan. Namun semua bisa kami lewati dengan dilaksanakannya presentasi hasil Pendakian wajib pada hari Jumat, 16 Oktober 2009 di depan pengurus Mapala Silvagama.

saye our earth••••


I.tanam pohon 2.kurangi penggunaan plastik 3.hemat energi 4.buang sampah pada tempatnya

PIO'llICITUA MAPAlA !llYACAMA 2009-2010


Nama :Setia Purbo Kawido No Anggota :XXllj626jMSG Lahir :31 Mei 1988 Sejak kapan anda memu1ai berkegiatan di a1am bebas?
Saya pertama kali naik gunung di Gn.Lawu,kelas 2 SMA Sejak itu saya jatuh cinta pada kegiatan alam bebas,tidak terbatas pada naik gunung saja,tapi juga kegiatan alam bebas lainnya.

Pendapat anda tentang kuliah vs organisasi?


Kuliah prioritas utama,organisasi adalah pelengkapnya.Kopi gak akan manis tanpa gula.kopi itu kuliah,organisasi gulanya.Kopi bisa saja di minum tanpa gula,dan anda sudah tau rasanya

Setuju dengan ungkapan Mapala=mahasiswa Pendapat anda tentang

paling lama?

Tidak.Semua itu pilihan,jangan menyalahkan organisasi

keeksklusivan mapala?
o h banyak hal,dan satu kelompok terbentuk mapala menarik diri dari perqaulan

. t anda bagaimana?
xeeratan beresiko

, menjadi

~~-ANAK ii!iNGGAK

ANAK SILVA RENGEN TERBANG .... JELAS MOTIVASINYA, YANG PENTING LOMPAT ...

OIGUNUNG, 01 PANTAI, 01 SUNGAI, YANG PENTING TERBANG, ~~~EH,LOMPAT ... i~~SENOIRIAN'ATO BARENG BARENG, ~OMPAT JUGA ...

iI

LOMPAT MUNGKIN BERARTI KEBEBASAN ~==LOMPAT MUNGKIN JUGA BERARTI KECERIAAN .. TERSERAHLAH ... FOTO FOTO INI BEBAS OIINTERPRETASIKAN, ~~~YANG PENTING ANOA MENIKMATINYA .....

Keshlt"cltl

Srt vAGAMA GO~S TO SCrtoot


DAN SEMINAR .....
Kegiatan pendidikan lingkungan Silvagama Goes to School sebelumnya telah dilaksanakan di SMA PIRI I dan SMA I Sewon pada tanggal 17April 2009 dan masih berlanjut sampai tanggal I Mei 2009 di SMA BOPKRI 2, SMA Muhamadiyah I, SMAN 9 Yogyakarta, SMAN 4 Yogyakarta, SMA I Cangkringan,SMA I Mlati, SMA I Piyungan, SMA GAMA,dan SMKN 5 Yogyakarta Rangkaian kegiatan ini ditutup dengan Seminar Pendidikan lingkungan yang akan diselenggarakan bertepatan dengan momentum Hari Pendidikan Nasional, pada tanggal 2 Mei 2009, bertempat di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM. Seminar ini mengangkat topik " Menggagas Sistem Pendidikan LingkunSaat ini lingkungan hidup menjadi isu yang berkembang akibat semakin rusaknya lingkungan. Timbulnya banyak masalah lingkungan akhir-akhir ini menandakan kecilnya kesadaran masyarakat akan lingkungan. Pendidikan lingkungan sejak dini adalah cara yang efektif untuk membangun kesadaran lingkungan pada masyarakat. Hal inilah yang melatarbelakangi kegiatan Silvagama Goes to School,yang merupakan rangkaian kegiatan dalam peringatan hari bumi 22 April 2009 oleh yang diselenggarakan oleh Mapala Silvagama dan Keluarga Mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM. Pada tanggal 28 April 2009 Silvagama Goes to School melakukan kegiatan pendidikan lingkungan di SMA 2 Yogyakarta,SMA I Cangkringan, dan MAN I Yogyakarta. Kegiatan Silvagama Goes to School ini berisi penyampaian materi oleh Mapala Silvagama, pemutaran film dan diskusi. Materi yang disampaikan antara lain keadaan hutan di Indonesia saat ini, kawasan konservasi, dan perhutanan kota. Seluruh rangkaian kegiatan ini berjalan lancar dan sangat di sambut baik oleh sekolah maupun Siswa. Kegiatan dibuka oleh Kepala Sekolah masing masing sekolah dan ditutup dengan penyerahan kenang-kenangan dan bibit beserta petunjuk persemaian dari panitia kepada pihak sekolah . Siswa kedua SMA tersebut sangat antusias dengan kegiatan ini. Hal tersebut terlihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan oleh para siswa kepada teri sehingga

MEMBANGUN PENDIDIKAN LINGKUNGAN KONTEMPORER


Oleh : Ignasius Kendal - Hijau GPL Yogyakarta
Pendidikan lingkungan sebagai salah satu media atau perangkat ya~g efektif untuk membangun kesa.daran akan pelestarian lingkungan hidup. Dari sini, kemudian akan dlm_un~ulka~ pemahaman yang bOlk, kemudian membentuk kepedulian, dan akhirnya dapat menJadlkan tmdakan kolektlf

PENDIDIKAN LINGKUNGAN

Mewujudkan Generasi Hijau Melalui Pendidikan Lingkungan


Pendidikan lingkungan kontemporer saat ini mensinergikan tiga intepretasi pendidikan lingkungan yaitu pendidikan lingkungan di dalam lingkungan pendidikan mengenai lingkungan dan pendidikan untuk lingkungan. Perdebatan tentang bagaimana perimbangan dan letak titikberatnya, masih terus terjadi. Namun apabila kita hayati apalah artinya pendidikan di dalam lingkungan atau pendidikan mengenai lingkungan tanpa pendidikan untuk lingkungan sebagaititikberatnya? Tidak akan terjadi peru bahanperubahan tindakan, tidak akan terjadi aksi-aksi untuk membawa lingkungan menuju kondisi optimalnya.

Kepedulian dan kesadaran lingkungan dapat juga dikuatkan dengan menghubungkan proses belajar pada pengalaman langsung di lingkungan dan membolehkan peserta belajar untuk menjadi terpesona pada kekompleks-an dan keindahan sistem alam atau memunculkan keutamaan (central trust) dari pendidikan-di-lingkungan sebagai pendidikan untuk kepedulian dan kesadaran lingkungan (Huckle, 1993)

gan yang Efektif untuk Mewujudkan Generasi Hijau sebagai 8agian dari Solusi Permasalahan Lingkungan" Seminar ini diselenggarakan sebagai media assessment terhadap pendidikan
lingkungan saat ini. peluang serta hambatan pada masa yang akan datang. Pembicara yang dihadirkan yaitu ; Petrus Gunarso dari Tropenbos International,Ben S. Galus dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY,lgnasius Kendal dari LSM Hijau Gerakan Peduli Lingkungan dan Dewi Partini S.Pd,Guru Teladan Bidang Pendidikan Lingkungan Hidup. Peserta seminar yang hadir berjumlah 150 orang yang berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, aktivis lingkungan,

Pendidikan Mengenai Lingkungan (Education About Environment)


Kepedulian dan perasaan sadar untuk lingkungan adalah tidak cukup jika hidup bertanggungjawab terhadap lingkungan dan berkelanjutan sebagai tujuan pendidikan. Kepedulian butuh untuk diterjemahkan dalam pola prilaku dan tindakan yang sesuai,tapi untuk mewujudkannya perlu cara yang informatif dan bertanggungjawab. Maka perlu bagi peserta belajar untuk memiliki pemahaman dasar menganai bagaimana sistem alam bekerja dan dampak kegiatan manusia pada alam. Hal ini akan termasuk pembelajaran mengenai faktor-faktor politik, ekonomi dan sosial-budaya, sebagaimana halnya pertimbangan ekologi yang mempengaruhi pengambilan keputusan mengenai bagaimana menggunakan alam secara bertanggung jawab. Pengetahuan mengenai lingkungan adalah penting jika semua warga negara berpartisipasi dalam setiap perdebatan mengenai isu-isu lingkungan lokal, nasional dan global. Hasil dari tujuan ini, telah menggambarkan keutamaan (central

Pendidikan di dalam Lingkungan (Education in Environment)


Pengalaman di lingkungan, seperti jalan kota atau daerah pertanian, pedesaan atau sebuah pulau, di sebuah taman atau hutan, dapat digunakan untuk memberikan pengalaman yang nyata, relevan dan praktis untuk belajar. Peningkatan kepedulian aspek-aspek lingkungan dapat diharapkan dari banyak kesempatan untuk kontak langsung dengan lingkungan. Kesempatan untuk belajar di luar ruang dapat juga digunakan untuk membangun kemampuan penting untuk memperoleh data, seperti observasi, menggambar kasar,membuat foto, wawancara, dan menggunakan instrument ilmiah, dan kemampuan sosial seperti kerja kelompok, bekerjasama dan apresiasi estetis.

trust) dari pendidikan mengenai lingkungan sebagai pendidikan untuk pengelolaan lingkungan (Huckle, 1993).

Pendidikan untuk Lingkungan (Education for Environment)


Pendidikan untuk lingkungan bertujuan untuk mempromosikan suatu kemauan dan kemampuan untuk mengadopsi gaya hidup yang sesuai dengan cara-cara yang bijak dalam menggunakan sumberdaya lingkungan. Dalam penerapannya, akan terbangun pendidikan didalam dan mengenai lingkungan untuk membantu mengembangkan informasi mengenai kepedulian dan perasaan bertanggungjawab terhadap lingkungan melalui pengembangan suatu etika dan motivasi lingkungan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi dalam perbaikan lingkungan. Program PL Internasional UNESCOUNEP telah menekankan bahwa pendidikan lingkungan yang dibutuhkan berbasiskan pada pencarian jawaban terhadap sejumlah pertanyaan kritis jika hal ini untuk mencapai tujuan-tujuan penting warga negara. Hasil dari tujuan ini, telah menggambarkan keutamaan (central thrust) pendidikan-untuk-lingkungan sebagai pendidikan untuk keberlanjutan (Huckle, 1993). Definisi pendidikan lingkungan yang sering dipergunakan secara internasional adalah Pendidikan lingkungan Hidup (environmental education) adalah suatu proses untuk membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan total (keseluruhan) dan segala masalah yang berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki pengetahuan, ketrampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi serta

komitmen untuk bekerja sama , baik secara individu maupun secara kolektif , untuk dapat memecahkan berbagai masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya masalah baru (UN - Tbilisi, Georgia - USSR (1977) dalam Unesco, (1978). 1. Kesadaran untuk membantu masyarakat, kelompok dan individu mendapatkan sebuah kesadaran dan kepekaan terhadap lingkungan dan isuisu di sekitarnya. 2. Pengetahuan untuk membantu kelompok atau individu mendapatkan pengalaman yang beragam, dan memperoleh pengertian dasar tentang lingkungan dan isu-isu terkait. 3. Perilaku untuk membantu kelompok dan individu memperoleh serangkaian nilai-nilai dan kepedulian terhadap lingkungan serta motivasi untuk terlibat secara aktif dalam menjaga dan mengembangkan lingkungan. 4. Kemampuan untuk membantu kelompok dan individu memperoleh kemampuan untuk mengenali dan menyelesaikan masalah-masalah lingkungan. S. Keikutsertaan atau partisipasi untuk menyediakan kesempatan bagi kelompok dan individu supaya terlibat secara aktif pada seluruh bagian ketika menyelesaikan masalah-masalah lingkungan. (dari Hungerford andVolk, 1990)

guru.Pendidikan ada/ah proses pembe/ajaran. Pengajaran itu menyangkut soa/ teori, sementara pendidikan itu sepenuhnya soa/ potensi. Pengajaran itu soa/ be/ajar tentang, sementara pendidikan ada/ah soa/ be/ajar menjadi. Empat pilar pendidikan yang diperkena/kan o/eh UNESCO diharapkan menjadi framework dan pijakan untuk menyusun materi pembe/ajaran, proses pembe/ajaran saat ini: 1. Learning to know; 2. Learning to do; 3. Learning to live together; 4. Learning to be. Kutipan Pendidikan Kritis Pada prinsipnya memiliki tujuan untuk pemberdayaan dan pembebasan. Da/am perspektif kritis, proses pendidikan merupakan proses refleksi dan aksi (praksis) terhadap se/uruh tatanan dan re/asi sosia/ dari sistem dan struktur sosia/ dan bagaimana perannya, cara kerjanya da/am menyumbangkan ketidakadilan dan ketidaksetaraan sosia/. Tugas utama pendidikan ada/ah menciptakan ruang agar sikap kritis terhadap sistem dan struktur yang diskriminatif terhadap kaum tertindas dan kaum tersingkirkan, serta bagaimana me/akukan proses dekonstruksi dan berbagai aksi praktis maupun strategis menuju sistem sosia/ yang sensitif dan non diskriminatif
Pendidikan Lingkungan Hidup Berbasis Pengetahuan Lokal Bentang alam, secara ekologis mempunyai karakter atau tipikal kawasan dengan potensi kekuatan atau kerentannannya (rentan bencana alam, dan erosi, misalnya). Kondisi daratan yang didominasi dengan kontur lipatan bu serta lereng-Iereng VO,II"\O".I

oleh tingkat curah hujan yang ti dengan sungai-sungai besar dan yang mengalir dari lipatan belahan bumi. Menariknya, ditengah kondisi seperti itu, bentang alam Indon menjadi sebaran tempat tinggal berpenghidupan bagi jutaan (komunitas masyarakat, Inde'p"elllt'l'l pIes) yang telah berpuluh-puluh mampu adaptif menjaga vOI.oc-n:Jiil' ekosistem alam sekitar dia Mereka memanfaatkan alarn, alam, dan mengambil hasil kebutuhan dan keberlangsu hidupan mereka. Secara khusus, (komunitas memiliki kearifan etika konservasi, tersamar dibanding vasi dunia Barat.

-lsu Lingkungan adalah komp

Kutipan Memahami Pendidikan Pendidikan ada/ah kegiatan yang bertujuan untuk mengubah perilaku (pengetahuan, sikap, dan ketrampilan) manusia yang dididik. Da/am pengertian pendidikan konvensiona/ atau pendidikan umum di seko/ah (paedagogy) terjadi proses pengajaran yaitu proses be/ajar dari siswa dan proses mengajar dari

Bagian-bagian dan percabangannya dapat berupa ekonomi, sosial, budaya, keilmiahan (sain), dan politik sama dengan perspektif lingkungan -Selalu ada lebih dari dua sudut pan. ada multi

-jarang sekali hanya ada satu cara untuk menjawab isu-isu lingkungan -Pernecahan isu-isu lingkungan adalah proses berjalan - ketika perkembangan kita menuju perubahan positif, kita menemui tantangan-tantangan baru dan informasi lebih. Pendekatan Kelas terhadap Isu-Isu Lingkungan I. Menggali Isu-Isu 2. Memahami Jawaban-Jawaban 3. Membuatnya Terjadi MENOEKATKAN ISU-ISU LlNGKUNGAN OALAM KELAS * Pentingnya mengembangkan rasionalitas * Proses pemecahan masalah yang fleksibel (Iuwes) sehingga dapat diadaptasi untuk disesuaikan dengan gaya mengajar dan kebutuhan guru-guru yang berbeda * Strategi untuk menilai siswa secara efektif, menganalisis, memahami atau melakukan tindakan atas isu-isu lingkungan. * Keterampilan yang membantu guruguru dan murid-murid membahas isu -isu kontroversial secara serius dan bertanggu ngjawab. * Hambatan-hambatan umum dan saran-saran untuk menyelesaikan itu semua. Pembelajaran yang Menyenangkan Belajar adalah... * SIKAp,yaitu nilai-nilai yang dianut oleh
seseorang. * PENGETAHUAN, yaitu pengalaman, informasi, dan wawasan yang menjadi bahan baku sikap seseorang. * KETERAMPILAN, yaitu kemampuan teknis yang membantu seseorang menerapkan pengetahuannya * MATERIAL, yaitu bahan dan peralatan

yang dibutuhkan untuk melakukan sesuatu. Bagaimana Kita Belajar'

Melalui Melalui Melalui Melalui Melalui

rasa sentuhan indera pencium pendengaran penglihatan

cApoYang Kita Ingot'

D 10%dari yang kita baca D 20% dari yang kita dengar D 30% dari yang kita lihat D 50% dari yang kita lihat dan dengar D 80% dari yang kita ucapkan D 90% dari yang kita ucapkan dan lakukan Pembelajaran bagi siswa * Apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dialami, setiap detik, setiap hari sepanjang tahun. * Semua itu akan mempengaruhi perkembangan jiwanya dan memPengetahuan Perilaku kini ~ dibodasi oleb :~ Sikap kini Ketuampilan IdDi Ma (erial kiD.i kini

ota Yogyakarta mempunyai banyak atribut. Selain sebagai kota budaya, kota perjuangan juga sebagai kota pelajar.untuk mencukupi kebutuhan fasilitas dan utilitas kota menyebabkan banyaknya konversi lahan terbuka dan ruang terbuka hijau. Oi beberapa tempat, kondisinya telah melampaui ambang batas baku mutu lingkungan udara. Lalu, apa yang sebaiknya kita lakukan? Sebagai kota pendidikan yang dihuni oleh ratusan ribu siswa dan mahasiswa, kondisi Yogyakarta sangat merisaukan. Untuk segera menciptakan lingkun~n kota yang bersih, indah, dan nyarh~n maka pemerintah kota Yogyakarta melaksanakan program tree adoption yang bekerja sama dengan Lembaf! Swadaya Masyarakat (LSM) Relica d¢n Mapala Silvagama. Program ini dim sud agar dapat mengurangi pencema an udara, tanah, dan air yaitu dengan menanam pohon,.
u-

PeriJaku baru
didoTO.,

o ••b ~

-b

Peo~e(3hu:lD

baru

Sikap baru KeterampiL-.o baru


~I:uerial

gunan hutan di kota Yogyadilakukan di kampus pergudan halaman-halaman lingkungan di Yogya-

Boleh ikutan nggak? Tentu saja. Tujuan dari program tree adoption ini untuk meningkatkan kualitas lingkungan kita, disamping itu menghimbau bagi para pemerhati dan pecinta lingkungan serta dermawan untuk menjadi adopter untuk mengadopsi pohon. Biaya yang didapat dari para adopter pohon kemudian digunakan untuk memelihara pohon. Sebagian dari dana dipergunakan untuk pemasangan label yang berisi nama pohon baik nama daerah maupun nama latin. Pohon yang sudah memiliki nama tersebut kemud ian dituliskan nama pengadopsinya. Untuk itu diharapkan partisipasi untuk dapat menjadi adopter baik secara kelembagaan maupun secara individual. Mari kita sukseskan program tree adoption ini. Catatkan nama lembaga atau nama kamu sebagai tree adopter untuk meningkatkan kualitas pu I sekitar kita. Informasi lebih lanjut hubungi Uut (085228468I 03) Ingga (08882729795) .(U2t)

barn

bentuk karakter dan sikapnya kelak.


- Catatan ini untuk disampaikan pada kegiatan : Seminar Regional Pendidikan Lingkungan " Menggagas Sistem Pendidikan Lingkungan yang Efektif untuk Mewujudkan Generasi Hijau sebagai Bagian dari Solusi Permasalahan Lingkungan " pada tanggal 2 Mei 2009 di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM Yogyakarta. Rangkaian acara dari: SILVAGAMA GOES TO SCHOOL "Langkah Bersama Menuju Yogyakarta Hijau". @ 2009

Gunung Merapi,Yogyakarta, kan jalur trekking, yang umum dilakukan 0 Gunung merapi juga menawarkan sesuatu yang gai arena bouldering. Bouldering,adalah salah satu j jatan yang relatif murah,karena tidak membutuhkan alat sepatu panjat, chalk bag,dan crash pad. Buat kamu yang pengen mencoba bouldering di batu beneran, bukan di boulder buatan disekre masing masing,mungkin Gunung Merapi, tepatnya pasar bubrah dapat dijadikan sebagi salah satu alternatif tempat yang cukup baik. Pasar bubrah merupakan sebuah area di Gunung Merapi yang merupakan sebuah dataran yang cukup luas dan berbatu batu. Untuk mencapainya ,dari basecamp pendakian selo dapat ditempuh kurang lebih 4-5 jam perjalanan. Berbagai tipe problem bouldering dapat ditemui disini,kamu dapat bebas memilihnya.Perlu diperhatikan,beberapa bagian batu disini agak rapuh dan tajam,serta ditumbuhi lumut.Disarankan datang pada musim panas,karena batunya akan jadi licin kalo musim hujan tiba. Menginaplah satu atau dua malam disini,untuk dapat mencoba semua bouldernya.Jangan lupa bawa perlengkapan camping kayak tenda,sleeping bag,matras,dll selain sepatu panjat dan chalkbagmu. Bawa juga air dan logistik yang cukup,biar kamu gak kelaparan dan kehausan disini. Last,selamat memanjat.( echa)

INSPIRASI

P6L1JARA-N ARUNCj_)6RA-M
dan ketika dihadapkan rung jeram? Sebuah petualangan mengalakkan, masalah tersebut lesaikan. Seperti lum memulai rungi jeram jeram di sungai dengan perahu karet ataupun kayak. Tidak, bukan hanya itu.Arung jeram bukanlah kegiatan kepencintaalaman biasa, darinya terdapat pada masalah yang tak teredapat dengan tenang tersesebehalnya latihan renang jeram

pengarungan. renang

Kita bisa saja memilih jeram, namun bagaidari

untuk tidak mencoba mana jika saat

pengarungan

kita terjatuh

banyak pelajaran tentang kehidupan yang dapat diambil. Bukan bermaksud arung jeram menurut menggurui, tapi inilah

. perahu dan mau tidak mau harus renang Jeram. 1 It' s

difficult, isn't it? Selain itu, menurut mahaman

saya, ada juga pelagi-Iagi

saya .

lain di dapat dari renang jeram,

Seperti halnya sungai, hidup ini tidaklah selamanya flat atu datar datar sa]a, Ada saat-saat dimana jeram jeram sungai kehidupan rungi. Pilihan selalu ada dalam hidup, memilih untuk menghindari masalah atau menghadapinya, seperti masalah menghadang, ini tidak membosankan membuat untuk dia-

dalam hal menghadapi

masalah. Dalam renang jeram

yang menjadi tujuan adalah bagaimana dapat selamat sampai di tepi sungai atau sampai di perahu, dan untuk mencapai tujuan tersebut pertolongan flip un-

setiap orang tidak bisa mengharapkan dari orang lain. Perahu sehingga orang-orang tuk mempertahankan yang terjatuh

mungkin sa]a terancam

di dalam perahu berusaha

saat rafter memilih mainstream lalui. Kita bisa saja memilih seperti yang halnya cukup memilih besar untuk

mana yang ingin dimenghindari melewatkan masalah jeram

perahu, lalu bagaimana dengan renang jeram? Iya,

sehingga terpaksa

dia harus berusaha rekannya di perahu

sendiri paling tidak sampai rekan-

dengan

portaging,mengangkat

perahu ke darat, atau memilih rute untuk fun rafting, tetapi sampai kapan masalah tersebut bisa sa]a masalah penting terdapat atau nikmat dapat dihinmemiliki dibalik

dalam posisi aman untuk

menolongnya.

Begitu pula dalam menghadapi orang sendiri harus tanpa mencoba bantuan

suatu masalah, setiap masalah itu

dari? Padahal suatu masalah hidup

tersebut mungkin

menyelesaikan orang

pembelajaran tersebut tidak

lain, karena

mungkin

yang membuat menerus tak akan

orang lain pun juga sedang menghadapi kan? Intinya adalah kemampuan cayaan terhadap kemampuan itu.

masalah, bu-

membosankan. masalah,

Kalau terus tersebut

individu dan keper-

menghindari dapat diatasi.

masalah

Yang jelas, tidak ada jeram yang tidak mungjeram kalau di setiap kin untuk diarungi, tak peduli bagaimana akhirnya, portaging? dihindari masalah akan tersebut datang tidak

Buat apa berarung jeramnya kita melakukan

karena bagaimanapun lajaran yang berharga. yang tidak beritikad akhirnya, mungkin

hasilnya adalah sebuah pembeSeperti halnya tak ada masalah terselesaikan jika kita telah hasil meru-

Jika masalah suatu kesempatan

terus dimana

dapat dihindari lagi. Bukankah hal tersebut rat daripada terus mencoba memecahkan

lebih bemasalah

menyelesaikannya, berakhir buruk

bagaimanapun atau baik, adalah

pakan pengalaman yang berharga.(ipeh)

0856436880 085627761

Anda mungkin juga menyukai