Anda di halaman 1dari 4

Metode penyusunan prioritas dalam pengambilan keputusan (Muninjaya,

2004) :
1) Pendekatan kualitatif/Non Skoring Teknik
Teknik ini digunakan apabila dalam penggalian data kita tidak tersedia data
kuantitatif (data berbentuk angka) yang lengkap dan cukup, atau dengan kata lain
data yang tersedia adalah data kualitatif (data yang berasal dari jajak pendapat
peserta). Teknik ini terdiri atas:
a) Teknik brain storming
b) Teknik brain writing
Peserta 6-8 orang dengan keahlian dan latar belakang pendidikan yang sama.
Pemimpin diskusi mengajukan masalah,peserta menuliskan pendapatnya.
Dilakukan berulang sampai lengkap. Semua pendapat ditulis,didiskusikan dan
dicari pendapat yang terbanyak
c) Teknik curah pendapat
Pemimpin diskusi : Fasilitator
Peserta mengemukakan pendapat sebanyak-banyaknya dan menghindari saling
kritik. Peserta mamiliki keahlian yang relatif merata. Waktu efektif 1
jam,peserta max 10-12 orang
d) Teknik kelompok nominal
2) Pendekatan kuantitatif/Skoring Teknik
Sumber data yang digunakan pada skoring teknik adalah data yang bersifat
kuantitatif (berbentuk angka absolute, presentase, rata-rata). Dalam teknik ini ada
beberapa metode yang dapat digunakan yaitu :
a) Metode delbeq
Dilakukan 2 tahap.
Tahap 1, partisipan memberikan masukan terhadap masalah yang dianggap
penting (biasanya 2-3) masalah. Masalah dikompilasi oleh koordinator, untuk
menentukan 2-3 masalah terbesar dari hasil masukan partisipan. Pada tahap ini
partisipan tidak diperbolehkan berkomentar.
Tahap 2, koordinator membuka diskusi, partisipan diberikan

kesempatan

untuk klarifikasi, memberikan masukan terhadap daftar masalah yang ada.


Partisipan secara bersama dan terbuka menentukan masalah yang dianggap
penting.

b) Metode hanlon
Metode Hanlon memiliki tiga tujuan utama, yaitu:
(1) Memungkinkan para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi faktorfaktor eksplisit yang harus diperhatikan dalam menentukan prioritas.
(2) Untuk mengorganisasi faktor-faktor ke dalam kelompok yang memiliki
bobot relatif satu sama lain.
(3) Memungkinkan faktor-faktor agar dapat dimodifikasi sesuai dengan
kebutuhan dan dinilai secara individual (Suparyanto, 2011).
Didasarkan pada 4 kriteria, yaitu A, B, C, D. Menentukan prioritas
berdasarkan perhitungan skor dari 4 kriteria tersebut. Terdapat nilai prioritas
dasar ( NPD) dan nilai prioritas total (NPT).
NPD = (A+B) C
NPT = [(A+B)C] x D
NPT terbesar diberikan prioritas pertama.
Komponen A : Besarnya Masalah
Besarnya masalah didasarkan pada ukuran besarnya populasi yang
mengalami masalah tersebut.
Bisa diartikan sebagai angka kejadian penyakit.
Angka kejadian terbesar diberikan skor lebih besar.
Komponen B : Keseriusan Masalah
Keseriusan masalah dilihat paling tidak dari 3 aspek :
(1) Urgensi : apakah masalah tersebut menuntut penyelesaian segera, menjadi
perhatian publik.
(2) Keparahan (severity): memberikan mortalitas atau fatalitas yang tinggi.
(3) Ekonomi (cost) : besarnya dampak ekonomi kepada masyarakat.
Masing aspek diberikan skor, aspek yang paling penting diberikan skor
yang paling besar (ada panduan untuk skoring)
Dihitung rata-rata skor dari 3 aspek, untuk menilai keseriusan masalah.
Komponen C : Ketersediaan Solusi (bisa dipecahkan atau tidak)
Ketersediaan solusi yang efektif menyelesaikan masalah.
Semakin tersedia solusi efektif diberikan skor yang semakin tinggi.
Komponen D : Kriteria PEARL
Kriteria PEARL

Berupa jawaban ya dan tidak, ya diberikan skor 1, tidak diberikan skor o


(1) P : Propiety : kesesuaian program dengan masalah
(2) E : Economic : apakah secara ekonomi bermanfaat
(3) A : Acceptability: apakah bisa diterima masyarakat
(4) R :Resources: Adakah sumber daya untuk menyelesaikan masalah
(5) L: Legality: Tidak bertentangan dengan aturan hukum yang ada
c) Metode carl (Capability, Accesability, Readiness & Leverage)
d) Metode Bryant
e) Metode rinke
f) Metode SWOT
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah
yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan
threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi
bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang
mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.
g) Metode MCUA (Multi Criteria Utility Assesment)
h) Metode USG (Urgency, Seriousness, and Growth)
Melihat dari :
Urgensi, keseriusan, berkembangnya masalah
i) Metode kriteria motorik ITR (Impotency, Teknologi, Resource)
j)

Metode Relative Worth


Dalam 1 kelompok, partisipan diberikan modal poin tertentu (misal 1000).
Partisipan diberikan kebebasan untuk mendistribusikan poin yg dipunyai kepada
masalah yang ada. Masalah yang dianggap paling penting diberikan poin tertinggi.
Prioritas didasarkan pada masalah dengan jumlah poin tertinggi dari seluruh
partisipan.

k) Metode Forced Ranking


Setiap masalah diberikan ranking, masalah yang paling penting diberikan ranking
1, selanjutnya yang kurang penting diberikan ranking lebih besar. Setiap
partisipan memberikan ranking berdasar pentingnya masalah. Ranking ditabulasi
dari seluruh partisipan, masalah yang mendapat total ranking paling kecil adalah
yang diprioritaskan.

l) Metode Delphi
Diperlukan beberapa tahap. Diperlukan koordinator kelompok.
Koordinator meminta partisipan untuk menulis daftar masalah kesehatan yang
paling penting, dengan batas waktu tertentu. Daftar tersebut dikembalikan kepada
koordinator dan dikompilasi menjadi daftar masalah berdasar pada frekuensi yang
paling sering muncul dari partisipan. Daftar tersebut dikembalikan ke partisipan,
dan diminta memilih 5 besar masalah. Setelah masing-masing partisipan memilih
5 besar masalah, dikembalikan kepada koordinator, dikompilasi lagi menjadi 5
besar secara keseluruhan. Dikembalikan kepada partisipan untuk memilih 3 besar
masalah, dikembalikan kepada koordinator, dan dikompilasi lagi. Sampai terpilih
prioritas yang paling penting.

Anda mungkin juga menyukai