Nama
NRP
Abon Sapi
Abon adalah daging cincang yang telah dihaluskan, dididihkan, dan kemudian digoreng.
Penampilanya biasanya berwarna cokelat terang hingga kehitaman. Abon tampak seperti serat,
karena didominasi oleh serat-serat otot yang mengering. Daging yang biasa digunakan untuk
membuat abon berasal dari sapi, sehingga orang mengenal 'abon sapi'
Cara membuat Abon
1. Satu kilogram daging sapi yang telah dicuci bersih, dibungkus dengan daun pepaya yang
telah dimemarkan atau ditaburi dengan parutan buah nenas. Tujuannya agar tekstur
dagingnya menjadi lebih empuk.
2. Daging selanjutnya direbus sampai lunak bersama 2 lembar daun salam, 2 cm lengkuas
yang dimemarkan, dan 1 batang serai yang dimemarkan.
3. Daging matang diangkat dan ditiriskan kemudian diparut atau diremah-remah sampai
membentuk hancuran yang berserat-serat. Serat-serat daging harus diupayakan agar
seseragam mungkin.
4. Bumbu-bumbu (1 sendok makan ketumbar, 6 siung bawang merah, 3 siung bawang putih,
1 sendok teh garam, 50 gr gula merah, dan 1 sendok teh asam) dihaluskan. Kemudian
dilarutkan dalam 250 ml air kelapa dan diaduk merata.
5. Daging parut dimasukkan ke dalam larutan bumbu, diaduk merata dan direndam selama
30 menit supaya bumbu meresap
6. Setelah daging ditiriskan, lalu digoreng dengan minyak panas (daging harus tenggelam di
dalam minyak) sambil diaduk terus supaya matangnya merata.
7. Kematangan ditandai dengan abon yang kering dan warnanya cokelat-kehitaman.
8. Kelebihan minyak yang terdapat pada abon goreng yang telah ditiriskan, dimasukkan ke
dalam kain saring dan diperas.
9. Dengan menggunakan dua garpu, daging abon goreng dipisah-pisah supaya terurai
sempurna dan tidak menggumpal.
1.
v=s/t
v = 1 m / 0,333 s = 3 m/s
Ep = m x g x h (jarak)
Ep = 1 kg x 10 m/s x 1m = 10 J
P=W/t
P = 10 / 0,333 = 30 watt
F=P/v
F = 30 / 3 = 10 N
Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan didapatkan, bahwa daging sapi
dengan berat 1 gram dapat hancur dengan gaya 10 N.
2.
=mxg
= 0.001 kg x 10 m/s2
= 0.01 N
= 2R
= 2 x 3,14 x 0,15 = 0,942 m
Putaran pisau
3.
( 0,01 x 32 ) : 0,15
0,6 N
pisau
poros
Fs x R
10 N x 0,15m
1,5 Nm
12,717 Nm/g
4.
=
3,18 Nm
Bahan poros (JIS G 4501) S50C kekuatan tarik 62 kg/mm2
B
62
Sf1
Sf2
Pb
1,0588 kW
2000 rpm
Kt Cb )1/3
=
=
5,16 Kg/mm2
pisau + poros
1.5 x 105
9,74 x 105
3005,86 kgmm
278 + 3005,86
3283,86 kgmm
Momen puntir
Diameter Poros
Ds
5.
2 x 2 x 3283,86 )1/3
23,5 mm
= L.alas x tinggi
= 3825 cm2 x 110 cm
= 420750 cm3
= 420,750 dm3 (liter)
Berdarkan percobaan yang telah dilakukan, silinder dapat menampung daging sapi
sebanyak 1 kilogram daging sapi kering.
Rpm yang dibutuhkan untuk menggiling daging sapi 20 kg/jam (5,55 gr/s)
6.
7.
48,78 HP
35,9 kW
Fc
1,1
Pd
39,49 kW
n (motor)
4000 rpm
Ds (motor)
20 mm
n (poros)
2000 rpm
Ds (poros)
37 mm
Untuk daya rencana 35,9 kW dan putaran 4000 rpm digunakan penampang V- belt tipe A
80 dan dengan menggunakan perbandingan puli yaitu 1: 2 Diameter luar puli kecil yaitu
60 mm dan diameter luar puli besar 120 mm.
8.
Pemilihan Bantalan
Bantalan kita pilih berdasarkan diameter poros dan jenis beban. Berdasarkan jenis
poros, maka kami menggunakan jenis bantalan gelinding (UCP), pada bantalan ini terjadi
gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan yang diam melalui elemen
gelinding seperti bola (peluru) rol atau rol jarum, dan rol bulat, dengan banyaknya
bantalan jenis UCP sebanyak 2 buah.
9.
9.
Perancangan mekanik
Adapun perancangan mekanik ini dibagi menjadi beberapa bagian antara lain :