II
(ravvI
0g?0I
'oN AI l3
v,rNwafl ilg.
lvdwr lx lslol
r p!t!l
il
..4
:1
.
: VAVU
3/Q
\tr rzz
:.
a,:tl
.1
.:.
t
XINXl
,
-il',. ;^,i, *3 l"*
pE R P',
:''-,--. TIMUR
J \' '
----
-1irt-tL
v-7{r
Nornor
:
Tanggal
Judul
lff-
19
n*
,le
?L
AIih Bahasa
Editor
he.ras menguttp,
y.eyiiOyn
?rY*g
baih sebagian
t'
_-_-_.:
fflilHra**
1z18ur1
VIV)VUd
r
o
o
r
o
'
haraan dan perencanaan lanjutan selain prosedur baru, metode 6ir21n. dan teknik-teknik
dalam perkuatatr dan pembuatan kembali perkerasan, dan mungkin terhadap perolehan
kembali material-material yang .j arans terdapat.
Membuat agar fasilitas jalan ra-va vang ada menjadi lehih bermanfaat melalui manajemen
yang lebih efisien dan dengan menerapkan cara-cara vang lebih maju dalam bidang pe.ngendaiian Ialu-lintas.
Mencurahkan perhatian vang tebih besar terhadap berbagai bentuk transportasi umum.
Men,velidiki masalah-masalah yang telah diakibatkan atau akan ditimbulkan oleh berkurangnya energi dan bertambahnya biaya pada pembiayaan jalan rava. perjalanan,
desain kendaraan, dan praktek-praktek konstruksi dan pemeliharaan.
Memperluas pembahasan mengenai keselamatan jalan raya.
l\{emasukkan informasi mengenai bahan-bahan baru seperti "kain" rfebr;.sr dan mengenai perubahan-perubahan yang diharapkan atau diinginkan dalam c.i::n.bahan yang
telah ada seperti agregat, bitumen (aspal), semen, dan beton.
Mencurahkan perhatian vang lebih besar terhadap masalah-masal:: -...,:. :.ira di negaranegara sedang berkembang.
Dalam buku ini kami bandingkan sistem yang digunakan di lnggris (English
Engineering) atau di Amerika Serikat (U.S. Customzrtv', FSSi tcrhidap Satuan
Sistem Internasional (S.L Uni's). Grafik-grafik dan tabel-abel rdapat mungkin
kami berikan dalam keduanya; sptidaknya kami sediakan faltor pengali untuk
mengkonversikan ke satuan SI. Pendekatan yang sulit ini mmerminkan praktekpraktek yang akhir-u$! ini digunakan di Amerika Seritlt den tetap mengakui
kebutuhan para pemakai, di negara-negara yang mergu-Batu.D sistem 3t au.,"p"ru
instnrktur yang menyukainya.
ittli;::r.11-;'sli
nrri,i().+
itr"J'
ur iq
i,i,it,r.1
\.1()'l
Jll
99
I8
"1oI
z8
r?luv g"p
I8
06
rrseusf,u)Jed
"lec
u"?unt8u3d
u"eueJuared {nlun
(I uslndunSusd
Ien'I B^?U ueIBfIP "lu
Euureg ueleratrad
"1o)I
runull
rszlrodsuer; u"u"upe)f uup u"l"uelaseX
gG
9g
Lg
useusf,uarad erualc
ueuu:a4
q"quagtue{
6Z
ZZ
zI
'6
6I
1n1un
.
NVC
ZI NVVIOXUSd
.I^IUISIS
VAVII NV'IVf ISYIUOdSNVUI ISVISOSV NVO ISVSINVCdO
'Z
6
g
uE{"pErO
uYrNvcfiad 'r
ISI UVIJVC
Ekonomi
108
111
BiayaFasilitas-fasilitasTransportasi 113,.*-.
119 \
Konsekuensi pada PemakaiJalan Raya
Konsekuensi pada Selain PemakaiJalan Raya
143
Prosedur untuk Studi Ekonomi 145
Studi Ekonomi untuk Jalan Raya di Negara-negara Berkembang
Transportasi
r55
167
169
5. PEMBIAYAANJALANRAYADANTRANSPORTASIUMUM
179
Lain-lainnya
\
181
Bermotor
Lainnya
182
Perhitungan zLI
Grafik Komputer - Menghitung Interaktif
204
207
2tt
213
PenginderaanJarakJauh 2L3
SpesifikasiJalan
Raya
Besar
224
233
7, MASALAHHUKUMDALAMTRANSPORTASI 237
TatacaraHukum 238
Wewenang dan Hak dalam Situasi Transportasi 239
Perolehan Hak Milik
241
PenyelesaianJikd Tanah Milik Tidak Diambil 246
. Pelapangan 247
Hak atasJalan Masuk Cahaya, Udara, Pemandangan, dan Kualitas Lingkungan 247
Perjalanan Melingkar
- Cul-de-Sacs 250
Perolehan Lahan Selain untuk Daerah Milik Jalan Penangkapan Nilai
250
Masalah Pemirtdahan dan Penempatan Kembali
25L
Berbagi Daerah MilikJalan dengan Utilitas 254
Mencadangkan Daerah Milik Jalan untuk Pembangunan di Masa Depan 255
Pengaturan Tata Guna Lahan pa'da Simpang SusunJalan Bebas-Hambatan 2b6
Tuntutan Pertanggungjawaban terhadap Ja\ /atan Transportasi dan Perrcnilnya 256
Pertentangan Kepentingan 258
r',ir r
8. )KARAKTERISTIK PENGEMUDT,
\---l Karakteristik Pengemudi 261
Karakteristik Kendaraan. 265
Jenis-jenisJalanRaya 267
KarakteristikArusLalu-Lintas
268
JALAN
260
Zlg
6gi
Llq
---_:-....-
s{apul
969
ggt
gt
6Lb
V^vu Nv'IYf
u"ewlef,ax {IlsJ}"}s
ggt
uzlzquraf
tuorot-Suorog
OLb
ngt
8W
'
LbV
1n33uua
uErnl"s
uzelo{radues"r\"Xlpuzpfaseurzrq
uepf rdaa uep uepf aszurerq
g7n
wn
e]IllorplHurzsrqdrsurrd-drsurrd
ggv
ggb
ssvNlvuc 'II
bs,b
rl{red
zzb
el(z11 uzlzfuztueraua;
blb
- UT"IEIAI uzEuepuz; rlurzf
g1l
ftn-I rp ei(zg uepf uep uepf rszrad6
"toy
LOb ue"lo{rad uBs"^,rEXrp edzg uelef uz-p u- ,'rszradg
ZOn serdsrlg uepf up uetequrpg-s"qag u..ef rseradg
LLE
s"luI'I-nI3'I ndurel
06t
BLt s"lur'I-n1zT rnlz8ua6 uel"l"rad
)IN)SI VAVX NV'IVf ISVUSdO
SVJNI'I.N"IV'I
e{e11
uzpf8u"Plqas
{"I
'o'N
uenurelred
vgg
ngE
u"r"pung
69g
ggg
ItE
bgg
6I6
uaura.(ur1y urzsrq
3ue1ur1a141
Eu"3ua1 uuledacay
LIE
9I
9I6
'6
606 Surduregu"{asrCuep'tspaelaredn$'ue5un:1;
66A ue8uupuz; rlzrzf
g6Z ei(uure1 uzue,(e1a6 teltura uep szlrsedey rsnlrs
062 uepf uzuu,{e1a6 te:18urJ uep eserg uepf szlrsudulJ
ZLZ uzue{21a6 lzltura uup elza uzlzfszlrsudey
!:; i
{n1un q"pp"
1u1s 1p
"pE
ilil)
's "''
UVINVDN:ld
TEKNIKJAI.AN RAYA
sumsi bensin di Amerika Serikat, atau 9bTo dari seluruh pemakaian, sebesar 500
gallon adalah untuk tiap laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Truk dan bis memerlukan 14 milyar gallon minyak solar, atau 22% dari seluruh konsumsi. Menjamin penyediaan bahan bakar yang kontinu meruPakan suatu persoalan yang
kritis untuk tahun-tahun mendatang.
Tabel 1-1 secara mengesankan menggambarkan dengan lebih terinci pentingnya kendaraan bermotor untuk pengangkutan penumpang dan barang antir
kota di Amerika serikat. Dan perbandingan keseluruhan ton-mil untuL pengangkutan b-arang tidak menggambarkan seluruh keadaan, karena pengangkutan
deSgan truk banyak dipakai untuk barang bernilai tinggi, jika dlperlukan pengiriman yang cepat, atau jika jarak angkut dekat. Sebagai contoh, dari tonise
total barang-barang yang dihasilkan dan diangkut dengan jarak kurang dari 50 mil,
kira-kira 69% diangkut melalui jalan raya, lTTo dengan kereta api, tZTo melalui
air dan 1% melalui pos atau paket.
Begitujuga, daerah perkotaan (urban) sangat tergantung pada transportasi kendaraarr bermotor. Di seluruh Amerika Serikat, 95% dari seluruh mil peijalanan penumpang perkotaan adalah dengan mobil yang dijalankan oleh pemakai, Z% oleh
motor bis, dan 2To'dengan kereta rel bawah tanah atau kereta rel lavang atau kereta
re]
Angka-angka ini tidak saja menunjukkan peran mobil pribadi yang
-_biasa.
lebih dominan dalam angkutan perkotaan, tetapi juga menunjuk}an bahwa ken'daraan beroda karet yang berjalan di atas perkerasan mengambil bagian yang
terbesar dalam angkutan umum. Meskipun demikian, menv2ma-ratakan keadaai
seperti itu dapat menyesatkan. Pada satu pihak, beberapa darrah luar kota yang ,
ke-cil- tidak
_mempunyai transportasi umum yang efektif, bahkan dengan bi"s
sekalipun, dan hampir secara keseluruhan mengandalkan mobil atau kei.d, raan
motor pribadi. Sebaliknya, kota New York, yang memiliki h.ira-kira empa \erlima lalu lintas rel dan seperlima lalu lintas bis dari semua vang ada di Amerika
Serikat, akan-lumpuh jika 62% perjalanan kerja yang 6ll[a[r,t:n dengan angkutan
umum dialihkan ke mobil pribadi. Kota-kota fssal lainnl-a dengan kepidatan
penduduk yang tinggi.jysu rurrgut bergantung pada angkuua umum, khususnya
untuk perjalanan pergi dan pulang kerja. Tetipi, pada hampn rcmua kota besir,
pemakaian mobil pribadi nampak menonjol; di daerah pusat kota dengan penTABEL L-1. Pergerakan Penumpang dan Barang Antar Kota di .{.ocife Saitat, Tahun 1977
Penampang
Pembawa
furang
Mit
Penumpang
dstifit
Jutoan
Jalan rel
Kendaraan beunotor
Mobil
Bist
lluk
Persen
dari
Total
t1
o.B
1236
85.8
25
1.7
Totals
Persen
dari
Total
36.5
23.9
.4
I00.0
lrtt
100.0
0.3
11
1441
&
.b
ilo
i:l
]51
{
?ipa
Jalan air di darat
Udare
h{it
23.3
16.1
0.2
oszlues.rad
1ru1
-:: !"..-: {FJEn rpet 'rre l?,|rel ue1n13ut ueqrlld rer(unduratu 3ued uJ"l r{eraEp }pllpas
'r?leq u?q?q
"^ueH
lrodsuerl ue3uap
=:? ":{t!rt'.rred n:adx Jesaq n?1" leraq tuereq-Euzreq ?nuras .rrdurzq ln>lSuz8uaru rJE
i:.: crft:p % I lrp 'rru &t oAgZ.>1ru1 uuap lnl8uzrp as?uol u"p %C L , Atn IroI
ef o:1 s1a1duto1 rq
"l
,
^raN
rEerspual
rrep
flrr?p8ua* e,*ro
'aFI-?{nI
06
"1n[
,rl3qequl4 r?8"qas .ruouo>I3 edzp-raqurns
qlqal ueqro:l
[pulrar unqE] dzlr
{E^r.rEq
uslslryq8uaur eier u"1e[ rs"uodsuzrl 's"18 Ip uaplnfunlrp ru8zqag .]BqFI" ederaq
-aq rE>llnqruruaru lqFos s:llrsurv rp ?I3r upf rseuodsuerl rrDlerpa^u3l I
'l")ilras e{Faurv e[ra1 z8euat wp %g,zz
.".&"r
nel" tuuro e?rll trI unpun8Euavt e^et uepf podsuurl .upqrunlasa{
"J"JaS
u?IEf us?.reqleruad u?p rrzun3ueqtuad ur"Iep 000.0?/ uep (Ernadurnuad
podstrzrl
rrrplep 000'009 '1m1 uqzsn ureIpp tuqllral tued ztnl 6 .l8q rrc>lqequr"trp snreq
.zpz qepns 8ue( us"xepua>I
IuI r{Bfunf '8uero e}n[ ? prnl-BrDf rru{qnlnqp
{odurol
-a{ ?u"s-?uresJaq e[urlrcqradueu u"p '1ulrleJaur 'ereqrlauraur {nlrm upp 1uI
rr"zJ"pu3l-rr"sJupue{ pnfuaur u"p r$lnpordruaur {nlun .Jolouuaq rrB"r"pue>l u"
-tpprad qelo rsxnpordrp qqal 'slq uep {ru} qIEp" el.ulzduraradas zuuur rp .nrzq
uu"r"pua{ elnt (qrqa1 nuru) 71 ludures 6 (.nq>1zra1 tuzr{. unqzt ur"FO .rol.orunq
rsulrodsuerl ruzr(epur {nlun qnqun} qz1e1 lepzd Eued ulsnpu qsraep nlens
'?1o{ 1p upe 8uel( rudrualueur leltrzq r.j[Ele] uprue1zped ;p uednprqal e[uuuzle[u
-ay 'ral8queru rrnlrprpuad uup 'p1sos uz8unqnq'rseenler >lnlun trulzdurasal n1r
uPIaS'"1o{ Ip euzurre8eqas naltuulrp qspnu Bsep rp zdmas tuud ueueLelad uep
u"l.eqesa{ uullur.flad'ue8ueru nl"s qelolas rI"runJ lre>lrlrle8tuaur qzlal ue8rmqe8
qelo>1es'qeloles slq eltrrzpe ue8uaq']nqes.Ial urzc ue8uap reszd a1 nl>lerrt Eue[ued
-as lnl8uerp 'ledac ue8uap uTIJFIIp srueq Eued .:1eura1 uep .1esn-r qzpnur Euzl
.rolouuaq uezr"pua{
u"rre{Bru
rlradas
pseq
qalo
qepnur
'nsns
'rslnpord
lelneg
ue8uap lnlEuerp
rnxErrero trerueuad
uelu?lJad lrwq
Trs?u
Enruas ernru-?mrlT
'rrzurerzoed qeraep
rr?m?n zped
znpd resag
reseo
rwq Enrues
elnur-"1nl{'ueureppad
ueqeqruad z teqruatu q"Ial (uolrerrodsuerl derra,q8rq) e,(zr-uup[ rselrodsuzrg a
'11u:les l"qur"l l"q1re] uule edu...uq
Ideral 'rur ue8rmrapueca>l rru:plr1equraru nz1" lzqurepadureu {n}un er.Iusn-"r.1esn
'.
u"p I
"lunq
-r"uaq 4o>1 qzraep uelqeqau(uaur rlelel BloI eI treureppad qpraep Ir"p {npnp
-uad uegzpurdred uup rolouraq lsrlrodsu"q rlalo rrz{lreqp Eued lera8 Etrunr {
utsuqaqal Irup tgql{V '"pn{ Irr"trp Eued nElB Iar wl" rp rrceftpue>l-rreurepual )
qrlo'*1.1n1ip wirp Stred''zleiiE ,d,rrrrrqr51 ,rr*r1 msaq *6rqrr irrr, I
urlulra1 8uu( izlzqrat q?raep zped lesnd-ral z1ol lnpnpujd ,np1 8,*d
"",Io OE \]
rzdurzg 'e1o1 qz[erra qeqntuaur qe1a1 etnf rolouuaq rsugodsuerl
"JnI-BJDI
'1ru1uz1n1Eue eped tunluz8raq runrun s"l{qn uep uepf ue"ruqll
-aurad qzdures trulosEuor trup qedruzs uepdruntuad r.rep ppur runrun uzue[eyad
ur"f,?ru up8as 'uzqzqtuel re8zqag e'"1o{ r4tre uelnltuu8uad {n}rm ue}unru
-uel"nu uz>l8rmqeBBuau uep Elo{ qre"p turseur-8urseur urplpp rp Suzruq sruaf
zptas u"{rsnqu}slpuaru rur uu"r"pua>l u"rpnuay 'Irra{ qrqel tuel( 1ru1->1ru] qalo
unlrsnqlr$rpp >lnrtm nlueual ["unuro] a{ nul" z[uuenfn1 e1 tuns8uel .21o1 e>1
.us"}o{
nfnuaur Suez( uulunru e/vreqruaru nlr rolowreq ug".rcpua{ .lp>les
"rrrcuad
-red qzraep rp Euereq uelnl8uetuad rsuururopuaur e8nf rolourraq
u""J"puey
t ;t#fr:';
s?:fE urnum uzln>18ue uzuun88uad ledac udzraqas rrup ludtruq udzraqas r-edures
uzEuap uu>ln>1"11p zfral ueueplred pnp %ZL,OOO.OOI s"le 1p {npnp
pequd flqour
:-r'I-\}'CNgd
TEKNIKJALAN RAYA
yang rusak. Transportasi jalan raya memegang peran yang besar atas polusi udara
dan kebisingan. Sebagian orang menyatakan bahwa banyak g:u-rgguan, kejahatan
dan penyakit lainnya di perkotaan disebabkan oleh berkembangnya transportasi
jalan-raya.
Jalan raya, dan transportasi yang melewatinya, juga memainkan peran yang
penting di negara-negara maju lainnya di dunia. Keadaan di Kanada sangat serupa
dengan yang di Amerika Serikat.a Negara-negara Eropa Barat danJepangumumnya mempunyai kepadatan penduduk yang jauh lebih besar dan lebih banyak
mengembangkan sistem transportasi kereta api dan bis sebagai angkutan umum.
Misalnya, di London dan Paris, perjalanan dengan angkutan umum per satuan
penduduk lebih dari 250 tiap tahun; di Amerika Serikat, kecuali New York,
berkisar antara 50 sampai 80.
Pemilikan mobil di negara lain lebih rendah daripada di Amerika Serikat yang
memiliki perbandingan satu kendaraan untuk dua orang. Perbandingan di negara
maju lainnya termasuk Swedia, 1 berbandin1 2,8; Jerman Barat, 1 berbanding
3,01 Perancis, 1 berbanding 3,1; dan Kerajaan Inggris 1 berbanding 3,9.Sebagai
pembanding, prbandingan untuk J.p*g adalah I berbanding 5,7; Spanyol,
1 berbanding 6,1; Yunani, 1 berbanding 15; Rusia, 1 berbanding 46; dan negara
Cina, I berbanding 24.000.
Kebanyakan negara yang telah maju mempunyai kebijakan yang membatasi
penggunaan kendaraan bermotor, seperti misalnya dengan pajak kendaraan dan
pajak BBM yang tinggr. Lebih jauh, kebijakan nasional lebih mendorong s:uana
kereta rel daripada bis dan truk. Meskipun demikian, pabrik kendaraan bermotor
merupakan industri yang penting bag negara-negara maju di dunia. Dalam tahun
1978, produksi kendaraan di Kanada sekitar 1,8 juta, Eropa sekitar 16,2 juta,
dan Asia sekitar 9,3 juta.
Di negara-negara berkembang, peningkatan transportasi, terutama melalui
penyediaan kendaraan bermotor dan jalan raya, mempakan tujuan utama. Pemindahan hasil pertanian secara efisien, akses ke tempat pengobatan, dan kem:rmpuan untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi merupakan masalah
yang hakiki jika mereka ingin menaikkan taraf di atas sekedar mencukupi nafkah.
Ini tidak akan dapat dicapai jika transportasi hanya tergantung pada apa yang
dapat dibawa oleh orurng atau binatang di punggungnya atau ditarik dalam
gerobak atau kereta. Dalam sehari, masing-masing hanya dapat mengangkut
sekitar 35 kg (untuk orang) atau 150 kg (untuk binatang), per 20 km. Mungkin
seekor kuda, keledai, atau gajah dapat menarik setengah ton dengan jarak yang
sama. Tetapi pada jalan untuk segala cuaca, seseorzrng yang mengendarai truk
disel dapat memindahkan kira-kira 16 ton sejauh 300 km tiap hari.
Beberapa negara yang sedang berkembang telah banyak memulai pengembangan jul*, yang lainnya sedang merencanakan, biasanya dengan bantuan Bank
Dunia (World Bank), Biro Perkembangan Internasional (Agency for Intemational
Development), PBB, dan badan-badan lainnya. Tetapi mereka kekurangan kendaraan bermotor. Suatu keadaan yang menyolok adalah di Cina di mana dengan
40.000 mobil dan 700.000 truk dan bis, perbandingan mobil dan semua kendaraan terhadap penduduk adalah masing-masing 1 bcrbanding 24.000 dan 1
berbanding 1300. Untuk Afrika, selain Republik Afrika Sclatan yang mempunyai
44% dafijumlah kendaraan di benua itu, perbandingan ini adalah masing-masing
4 emerita Serikat dan Kanada, dengan 5% dari penduduk dunia. mempunr.a.i .13% kendaraan
bermotor.
L-
-+Ettzp"qp uzp rsuoru ueEuap mduecrp Eued p.ca1n1eq srdq nles.poal qucad
GrEl-nrq qdq nr?s :nesrdel etB urepp l"nqlp ues?JaIrad 'rpuur ueerlnur.rad eped
tPr"J:<l uYlz 'urpf true"lnrurad zt8urqas'nlualrat ueur"ppa{ redurzs rp8rp rued
nla$ zlnE-"TnI 'wruruo1 es8uzq trerlzun8rp 8ue^ erec nl"s qeps uu:lsr{nletu
[
unqut ulelas
a{ un8treqm Euud ,erddy trepf edqespll .$Iar ueEu
'lifs
ZIt
Wre
-ap untueqpTulep{Eqmduzpfederaqag 'qErE upBas al reqe[uaur
Irzp sEnI
"ruoll
tned uqefualsrs nlzns rruEuap ularaur rrurzsre>Ia{ uelnleduaur wr"tuoll
zs8treg
nfnuaur upp ?1o{ rel'e tre8ue8zp Euereq r.r,p ueu?{eur 1n1E,e8ur* ,"r'fltlt'J
1de1a1 'qnsnru dupewal u"r{Eueq trqun n?}" upl{npIuueru Inlrm uulnsed uu1
-qeptnuratu {nlun ez(ueq lzpp 'tuuuad qeppz 1u1 pradas nzlnd s"trpseJ 'ruttms
ne1e lnsl uu8uap epaqrag 'rrBl"IaS uzp tptual e{rraruy rp (ecu1 uep '1a1zy
'er(z;41 nlns) uerpul tupro qalo untueqrn twd sznl Euzt( uzpf urelsrs tuquat
'hl'S
ulnq rudepnl t"rzq uFeq rurnq u?qelaq IC 'r1sery rrep eruolrqug
"rs}u
6g9 ungel r{Iatas }enqIp Sued uupf nlzns epedal uzplnfunueur ,,r33u4 Ewl(
uepf qenqas rrsed Eueped rp uz>lsnml,. (g-g,Ot zl(zsaa) [lul urspp 1n[un1ag
'1,1fs 0OgI unleqas unEuzqrp tuel nleq uzelnturad ue8uap uepf uzlnruellp
qu8ua; tnq Ip Blar,) nulnd IC'h['S 0096 tmw] rzlrras
u"nueuad qepnsas
"poruezqnur.ra; 'qurefas
zraEas zrurzlodosal I rP [nf,unu zurzgad seral tuzd uzpf
r.rallpufuau Euul( unlnure]lp r{BIe} qsluqrnd trepf *:Iaq-ss{ag
rrul"l"f,
1ene
(speog [pug) Blnpqrnd uelet
(slvrvurctH go AuorsIH)
-ad relae8uaru
uzp rolorrrJaq u?".repua1 wzr ueqruaru
"ues 'e[urpnruatuad
{qrm'edrrereq[auraur uep'uelseradotuaur'untrrequraur'ueleuzcuaraur
'relerqruaur {nttm rmp"q-uepeq uzlderauau rrep lnqasJa} ro}ouueq u""&pua:I
Feq uzpt-uepl uapseradoSuaur trep uqepz8uaur qela] 'Btuztrn Euel( edurstun;
-1s8uq u"p nles ru8eqas 3zpeqraq Etrz[ trzrul8u4 zped qqluFaured 'tnel Suero uz
-e.ra1ge[ase1 u"p rmueruee{ rurap uelzsludrp Euz[ uernlerad uep u"tec"rue{ qelo
Is"l"qtp lzdep e[uzq 3us^ 'ueuupfrad uelzdacal trzp 'uuseltrq 'n1{2fl trernlu8uad
rr"p ueerzpue>I
1p s"qaq Etrz/( uzqgrurad nlzns ledepral 'n1ua1ra1 urzr
"Jelu"
-raq Euel( SuerzQ
nz1z Euudrunuad uelnltw zped uzrlenoa8uad ueEuaq 'meq
-Fd erecas
usp I{TITErrp rololrrraq uz"r"pua1 trzqudueqal 'erunp qrunlas
Tq"d1p
p
'npzd-ra1 8uz[ trerppua8uad qp/vreq rp ?psreq {epp rnqas
'zluquty
4dureq
-ral rseuodsrrzJl
'zdutnq rszuodsuzrl Inluaq ederaqaq trep '(aurtadrd)
zdrd 'erzpn '1ar "uare1
rszpodsu"n Irep ?paqreq roloruJaq IE"rBpua{ rsulrodstrzr;
(oaorloud sr NolrvruodsNvur TIJIHSA uororu l{oH)
NVXVCYIC UOICI{uSS NVVUVONAX ISVIUOdSNVUI VNVWIVCVS
'8ue1ep uqe twl( rmrpl-unqpr 5p Euequrarpaq Suepas Euzd
rre1eFu"F[ rrcp ro]ouueq uss.repua{
eretau
ur"1zp udrftmdureueru
{n}rm
{uf,usq
'gg1 .rad I lrep 961 rad 1
uulzrpa(uau Inltm uz:lngadyp resaq tuud
"tpsn
S.
uvrNvcNad
TEKNIKJALAN RAYA
ngan kuat, dan suatu- lapisan aus dari blok batu yang masif, dipasang dan diletakkan di mortar. Banyak dari jalan-jaran ini masih
rIt.hh 2000 tahun.
"du
jatuhny_a kekaisaran Romawi, pembrngunan
jalan menjadi hilang.
_ P.-"S*
abad kedelapan belas Tresaguet (1716-1796idi Peranc"is mengemP*{rn pada
metode pembangunan jalan yang diperbaiki ya;g di kemudian f,ari,
!|}gt*
baqah
$
_lapoleon, memungkinkan dibuatnyi suatu siiteri jalan yang besar di
Perancis. Kemudian segera diikuti dengan pengembangan jalan di ingfos. pada
j"1n* itu yang sangat terkenal adalah llacAdam (1756--1856). Suatu ptrmukaan
jalan yang memakai namanya masih digirnakan.
_ Meskipun sedikit- saja -pembangunan jalan yang berarti yang dikerjakan di
Inggris sebelum Abad ke.delapanbelas, tetapi tetah diletakkan- daslr dari-undangundang jalan raya Inggris, dan juga Amerika. undang-undang Saxon yang mulimula menetapkal suatu kewajibg
!1gr sgmua daerah untuk melaksanakan tiga
tugas penting yaitu: memperbaiki jalan dan jembatanl memelihara istana dan
garnisun; dan memukul mundur serangan. Segera setelah penaklukan oleh bangsa
Norman, tercatat bahr,va-jalan r1v1 R9ja, adalah "barang keramat, dan baring
Ypa yang menemPati sebagian daripadanya dengan melampaui batas tanahnya
SPgSup telah berbuat . p-elanggaxan terhadap Raj a. " Pemak. ian undang-undang
ini
dengan segera menjelaskan bahwa pemilikan jalan sesungguhnya &b"riku.,
!-.p4u semua orang- yang ingn menggunakannya. Undang-iridang lain, yang
dikeluarkan dalam Abad ke-13, menetapkan agax pemilik t*"r, yu"[ berbatlan
m:ngenlg\an jalan dan membersihkan semak-yang berbatasan,'dan" untuk me, nahan
-'
diri daxi memagari, membajak, atau menaiami pohon, semak, atau beyang
batas jarak yang ditentukan dari pirtengahan julur. Dalam
'l_:kT
-melewati
Undang-undang ini atau Undang-undang Purbakala lainnya, lapat dilihat dasar
yang- berlaku saat ini seperti tanggung jawab p.-i.int t atas jalan raya,
|<o.nsep
hak masyarakat untuk menggunakannyilanpi ainaangi, serta tewaiiUan dan
larangan pada pemilik tanah yang berdekatan.
Jalan-jalan Kuno Amerikas (Early American Roads)
JfuVl sedikit jalan yang dibuat selama sejarah awal Amerika Serikat, karena
hampir semua pemukiman t"y]Tyl terletali di sepanjang teluk atau sungai dan
transportasi sebagian besar dilakukan melalui aii. Pemukiman di daraian dihubungkan dengan dermaga terdekat, tetapi jalan yang menghubungkan biasanya
hanya berupl pemo_tongan lewat hutan. -Sibelum PIrang -Revolrii, perjalanan
terutama dilakukan
jalan kaki atau dengan kuda, ar"i"t""1dan tebanyak-dengan
an berupa jejak roda
y-a|B dibersihkan sampai agak lebar. ierkembangan sangat
lambat Padu j
1T* setelah- perang selesai paaa tafrin L 7 83. ltlisalnya, tol"aisi i"Iu"
yang jelek adalah
PAy..Eb sesungguhnya day'r Pemberontakan Whisky di Pennsylvania pada tahun L7-94-. ?ara petani merasa keberatan terhadap pajakatas whisly
yang mereka buat dari biji gandum. Seorang ahli sejarah t.I"h-.r,catat bahwa
"seekor kuda beban hanya dapat memikul empat gantang biji gandum melewati
gunuig-gunung, tetapi dalam bentuk whisky dia dapat memiksl dua puluh
:mPat gantang." Pembuatan jalan tol Philadelphia-rrncaslgl merupakan akibat
dari peristiwa ini.
Jdf ini merupakan jalan ttl sepanjang 62 miljjarak antara
pagar_sebesar 50 ft, dan,permukaan selebar 21 ft lit2f isiaengan batu yang di_
pecahkan dengan tangan dan kerikil.
s- UntyS
rincian tentang ini dan jalan-jalan Amerika yang berikumr a llhar -.lmeictn Highway-I|Z6-1g76,
diterbitkan oleh FHWA.
u1
actlcotf, ,bttt1zlH
-rde
.mnl r:zrue}rad gel8tmqnq
qera{
ue8uap
u"p
rmlsels-tmlsels
"}o{>Inlun ulu"lrual 'uzuruppad
"lo{-1o{
trz8uap uepf-rmpf
-iuaUr tuef pur edzraqaq tuu [ued
uzpt trzryeqiad 1n1un (uaru1aaq11 rrmlraurY 5o an8ual) gllraurv zrepua8ua;
u8yl mppur 'upadas erzpua8uad uzp u8n[ tdz]at fi.relad:Tuelad Fnp zlzs >1epr1 'tzn1
erm]'uiqnfnqal rzdeprj;'tuureq uup Euero lnlttreBuaur {nlun uu{IeprreTP ledzp
eruc nluns rpzfuatu .,e[u1 Euzro ueurelrr(. n]"ns rJeP rololrrJaq rr""JePu3{
unpeqrad l"qllrat qnpdznpal p"q" Irup uureuad unq"l qnFd znp ur"[e(
ttrz[
-rad l.,fun dnlnc Eged egep qelumf uzlelpeduaur {nllm ?tl"snraq {sPp uzpeq eretap
undneru 1erepeg qzlqueurad {Pg 'ue[nq urrsntu epzd ppgp ]"dsp {epp rE{as
"ru?s
Etrzr( eleuras rpuel usulnuuad uulednraur resaq uzpzqes uepluepl 'erunp rrzr8eq enutas
4dureq rp rgadag 'z(uuepf-trzpf pep ra1ryre{ t"qH" uezpaqrad }Hlpes rnle8uaur lzdep
eAueq lelueg
'3ure}rad ueurqnurad q?Ielas unqel 00 ?r.r{-"{q 'P"q" .41DI? sp"d
"{Feurv
o"mr{EQ uelelur(uaur prapa; uupf
leqe[ad ,006I um1el unlaqes u[er uepl ue8ueqiua$ad uuBuap uu8unqnqag
'runrun I$uodsu?rl quru
3{ uuSunrapuace{
rrBDuruaPuaf,e{ ue{Fqrurueru 9331 un{e} urelEp {lllsll 31.3ra>l ueSuequrqrad
.tuequraXraq tedac q1qa1
Euzd
qrqal >IeBe
uzryeqrad 'rdelaa 'qepuer Euz,(
nl' 'tuequa{raq
lu8e e1o>1 uzpl uz>peqrad
'e8nf
repuzfs ueduap fedualas leqelad qelo ue>ln)1ellp ftsaq^u"r8eqas -u"p lelaPret 1du_
,lrrrrl unrsels nlnuau Euei IIE1ep" "ru"]rual qpqradp Euz-d uepl:rdu elara-:1 uepl
uzureppod Ip u"FI-uP['fu1^uu1
{nlun uedurn trupl ruteqas rsSun;raq "tu"lruatr
(Ruar.{ra1 srllerd treesapad rszlurlaur 8uel,
-zunBradrp >1zpn 8uu( >p[uzq qepns rrup
'I{nzl lerel rselrodquzl In]tm tedac Eued rde 4ara1
1o1 ,*1ri,*1nf
"nW"q*ad
u"rpnue) 'epn{ {Ixulrp EuzL u"_"rypu?{ selz eduueln8E_una>1
irrpf .ine"af 1tt.,stp
,evtelr-ad
Etre[ z>pa-urv-den dpour
uziplnfunuaur Euni8uzi-auef ,qunq,L raoT
uepl ue8-uequreryad
-or1bi in"q*aur radoo3 ra1a6 ,[gg1 unqe] upe. .rde
"]ere{
reqptz ,qi1-*qp ueBuap Bueqrat le>IIraS E{lraurv IP Ior uEef-uelel rrcwngad
(erg peo.rgug eql) rdy qe.re1 vevmz
uzlenqurad rnrun {o3of, {"pp rl'ra"p uuryt(uzqar Irep ,u8uedel u"ep"a{ ,[H]
Iol uepf ue8uequraryed r8ureiueu lrilpas z,{.ueq rur rde1a1 :{qIrEI}V rslsad qereep
Streltredas e[usnsnq>1 'un8ueqrp uesrual lzlueq 6zures Sued apoFad eurelag 'spo.[
'tg redures uDII"srIesIp lnqesral uepl nreq nplraq unqet 0Z qlqal errl-erryue8u
-4 trz8uap uu>lqecadrp Suud nleq Fep utg I"qal3s sele uesrdzl u"p ut-ZI lzqalas
rpi\"q uesrdel'r*P urprrr u?P 'U g7^er(uruqal lnqasral uepf 'uepnua>l unq?l
0I Esalas uep g08I otWr zpzd sar8uo>l qelo rrnlr1sslp 8uuaaq14-puelraqurnD
r$IeS 'Io1 s"qrq tplep" n1r ueptur(uqnur ep"d 'IEraPaJ l{eluuauad-qa1o r-E[elglP
S"if *p; lnpai trnp tt1r, tIeIEs WIep" rolry oIqO Tp ''zA 'A{ '3uqaaq14 nlnu
-au "pr{ 'puepaqtunD IrBp ,,Peof, prrelJeqlun3.. nel? ,.e{Id IEuoq"N PIO.. _
'{nluaqrp Euz-req uutnl8ue
ue8uap Euedurnuad uelnlSue8uad Uezuesnrad ryl'ueq
-Euad uep
"pnryaq
.FIsrrBuIJ eJzJas
,rtn
n*n1r5"lare{
aporiad
Is"rIJaq rrep^ lnqasrol u"tp_sruad-,uur4zsn
lpllpas ifuefi .1o1 uepdurn8uad rrep tru8unluna{ unl}zdeplau >Ir*un
-;ril;p
7
' 8
TEKNIKJALAN RAYA
'Perkembangrn
ini
lumpur." Perbaikan
Dalam periode
julu".
Perkembangan Jalan Raya Modern (Modern Highway Development)
Periode dari tahun 1920 paling sedikit sampai akhir tahun 1970-an dapat disebut
"zammr mobilr" karena selama periode ini transportasi jalan raya mengambil
perirnan .yang penting di Amerika dan neguua maju lainnya, Negara-negara ini
dapat dilukiskan sebagai 'bangsa di atas roda." Gambar 1-1 menunjukkan perkembangan jalan raya untuk Amerika Serikat dalam bentuk grafik. Grafik ini
Ego
6
EBo
E
ijalan raya
idalam dol
970
35
6
tg
9oo
E.
soE
tto
I
. Perang
Depresi besarr Dunia ke.tl
{
50
440
.E
,us
(tidak termasuk
sebelum tahun
g3
20 c'
I6
,l941
15 oo
c
- ,
c^
64
6
co
I
I
lO
lo'
o
c.
Ol
G
40
1915 1920 I
Gambar
l-l
1975
i,
1980
7
[
I
-In.trr rlgp sr4aEoet umsrp .21o1 rszlrodsuerl trep eler uEpf ueBrycuarad E*plq
p urfSmiqdr{Tp qqal n1uq usl"{apuad ,ueqnrnlasa{ B.ref,es 'uetursrqal ueguur
[ :"e"rd uzp 'rsora lortuo>I '.rnFf rsrs rre>lreqrad 8uz]ual {ulueq refe1aq tPlal u"P
Il- ."urgraq etni uzuru uep {rr"uaru pufuaru lzdzp zdur uepf "trwq repzs qrqel rpef
-or,, qqal e[er uelel rnr(ursu1 'uepf u"eruwlatuad uzp uelenqruad apolaru ludac
uztuap rluqn8uaur rleial uaurafelrcu u"P uls?ru >Iru{al uIeIEP ue8uuqularya; 'z(eo-,
&v
uopdnraru TuI .i;d{ r-1er1 rzdura :peu eAur uepf uzzrzquaurad uzp uuun8uequrad
IrrzPC
Ir"p Tep?uaur EuB( rrcnles u[e1q '6461 redurzs 0-96I Ir"P -unqzl-unqul
.spsrpar
sual?.:{
rypp I-I r"quEc rp ez(zr uzpl uzrunlatuad uzrequru8 '1szgu1
'61,6I rEp 096I
zt4 uup '6t6I unqq rudurzs 0Z6f ynqel Iftp edy uepf
sulIJItI" rlzrruln iidi.rjqr{ ur"Pp }"d[ IP{ 9I uuqEqur"uad nlens unplnfunuaur
unqiel ur"ltre t"dTI II?{
nvrNvcxsa
IO
TEKMKJALAN RAYA
tur, serta kontrol lalu lintas. Dalam seluruh bidang ini, komputer telah
menjadi
alat yang penting. Banyak tantangan harus tiihadapi oleh mereka yang tertarik
dalam penelitian, disain, dan administrasi, karena pelaksanaan yang ada sekarang
telah disempurnakan dan pendekatan-pende katan b aru telah dikembangkan.
/ Mungkin persoalan paling sulit yang sekarang dihadapi perencana, insinyur, dan
r pengatur jalan raya dan transportasi adalah bagaimana menetapkan peranan mobil,
' angkutan umum pada jalan raya, dan cara-cara lain dalam mengangkut orang
, dan barang di daerah perkotaan. Sekarang ini, kritik-kritik menuduh mobil
sebagai penyebab masalah-masalah seperti perluasan daerah kota dan tata guna
lahan yang boros, kemacetan dan keadaan kumuh di daerah pusat kota, serta
polusi udara dan kebisingan. Masalah-masalah ini diperbesar oleh krisis persediaan
energi minyak. Selanjutnya mereka yang akan merencanakan, membangun, memelihara, dan mengelola fasilitas transportasi menghadapi dunia yang berubah;
masalah dalam tahun 1980-an tidak sama dengan masalah tahun 1950-an, 1960an dan awal 1970-an di mana sasarzrnnya adalah membangun suatu sistem jalan
bebas hambatan dan arteri utama lainnya untuk menampung kebutuhan yang
bertambah akan pergerakan yang lebih baik dengan mobil. Agaknya usaha akan
diarahkan menuju penambahan dan penyesuaian kecil pada sistem tersebut,
memperbaikinya sehingga semuanya tidak berantakan akibat kerusakan waktu
dan lalu lintas berat, dan mengoperasikannya dengan efisiensi dan keamanan
yang maksimum. Untuk mencari, menunjukkan, dan memakai pendekatan yang
dapat membantu memecahkan persoalan-persoalan ini dibutuhkan kecerdikan,
kemampuan untuk berurusan dengan masyarakat, dan daya tahan terhadap
semuanya dalam tahun-tahun mendatang.
Sebagai ditunjukkan di atas, beberapa dasawarsa dari tahun 1920 sampai
akhir tahun 1970-an telah disebut "zaman mobil"l dan peralihan kepada ketergantungan utama pada sistem transportasi lainnya yang sekarang dikenal, atau
ke jenis kendaraan atau caxa untuk menggerakannya yang baru, akan berubah
dengan lambat. Tetapi apakah penggunaan kendaraan bermotor, seperti juga
kebutuhan lain uhtuk transpertasi dalam bentuk yang sekarang atau yang diubah, akan terus bertambah seperti masa lalu? Komisi Kebijakan Transportasi
Nasional (National Transportation Polipy Commission) y*g berwibawa berpendapat, hal itu memang akan demikian. Beberapa dari ramalannya untuk
skenario pertumbuhan rendah, sedang, dan tinggi untuk tahun 2000 ditunjukkan
dalam Tabel 1-2. Tetapi ini tidak sepenuhnya memperhitungkan kemungkinan
berkurangnya dan melonjaknya harga bahan bakar motor. Lebih jauh, yang lainnya mengakui bahwa perumahan, jaminan kesehatan, kesenangan, dan kontrol
lingkungan akan memakai bagian yang lebih besar dari sumber daya yang ada,
termasuk energ, memaksa suatu perubahan dalam perjalanan yang tidak penting.
Dan mungkin perjalanan-perjalanan "penting" akan menjadi tidak perlu jika
cara komunikasi yang ditingkatkan mengurangi keperluan untuk pergi ke tempat
kerja. Hanya satu hal yang agaknya sudah jelas; ialah bahwa kebutuhan akan
transportasi jalan raya dan fasilitas lainnya untuk melayani mereka akan, tetap
ada pada masa mendatang ini, tetapi tidak begitu pasti dengan lewatnya waktu.
ti
'sP"req
"pu" '3-1
epp ne4zdeq
deruqtg 1e.rapeg qalo tml{} dep ue41q.rat.rp tue( cqslrDts tout131g tp1zPe us{uere$p
tnel-raqurns) Vmfff r:rep ueuruequrad e,(e1q xapr4 uetuap Isegul. Inllm us{pns.s.rp
arry1q
eEnf '4ngere] tmqq >1nlrm er(er IBI?[ ?'(qq uzrenlatuad
-'iolouuaq
u?erspuel ne.r4gzpuad tuelual elsP uslledec 'I'l
uetpq
wp .rzryq "irntifia"rd
tnei( elerq
Isumsuo:1
(swErsoud)'IYos-'IVos
'IuT q?1urnl TI?l z8tl
r, u, ""*.1,:r#;r"T;*orl.,Ji1};t
b6z
8S
8S
16z
85
,oduarat
wnan
6SZ
11of,ot
ut1t1
p8up tlzqrqurnga;
BL'7
9't
0's
t't
Swpas
E"qnqurorred
g'9
98't
't
9'n
qu?urr E"qnqumur{
5't
6'0
o'n z'b
. 0002
9l6r
5t't
9'0
9'Z
F'Z
ue4stloJ utfi{oJ
(unnW) (unttw) (unttW) (unnW)
ua$t2ltuo
uoJ
-tuad
lll4l
fiw
1!T4T
lW
unqoJ,
0002-9t6t
w"pp)
g tot11w
ut Dro\ted
Pto1, uoo{o1qwa7
uDEwnqax
*0002
rr
mWI
ppo6 e[e1g uzp ez(zg nepf neuzdelail uer{nlnqe1 p1el(ol6 Z-I 'ISSVJ
uvrNvcNsd
hN
\:s=+
slsTEM, 0RGANISASI,
DAN ASOSIASI
TRANSPORTASI IALAN RAYA
DAN PERKOTAAN
;alan tol dan jembatan tol mungkin merupakan pengecualian dari tanggung jawab pemerintah
Tetapi sesungguhnya jalan dan jembatan- itr.r bekerja b-aik sebagai badan-
p.tiJi"t"r,
atas jalan.
::"jq
qrETpp
u?rrr3qrp,^.,
------........-
",*Y*Tr{,X1",J,?1;T';fr;'J''i:,j:,,*#Hi%::,1'}1XX.['"',1::};.,X.":
"{r{-"q{
"IFarrrV
uzp ,zuq zrzEau trunuau t"{pes ,,llraurv Ip ulor r,,I?[ .,,p zdzr uepf #ffiH
ue>Ilsu:IlJlsepltuaq.I-Z laqul 'nluauat u[tr uzpf qoduropl g.,zp rrzrseiadoduad
@p '.rmfryunaurad 'usu-ntuzqurad 'tqzslp 'uwu?ruaJad 1n1un u"nlualar l"nq
-1p udurnfuulas 'pnsas ttrz[ gnunsrururp" nelz
Srlqsrtal u?p"q zped zpuiaq nin
Iual$s tulseur-turszu s"l" u""srenlax ..'urelsrs-rualsrs., rpufuaur .."r1.1"sr-dm ,irf.r
z1o1 uzpf uep zdzr uzpf .uupuq eruEau uderaqaq epzd gnqsFq *rfrptrp ,iriO
(uo4cnpo4u1) rqueSuag
"u"."
"uuru
-dqauaur (p)
l.*p 'r{*pl Frapal u"ntua}al rz88uuleur tuur( neiiz lziiprJ'ue"1
-uuq
uz8qap zluumlaqas untuzqm tued uepf-uepf erzquaruaru- ndurzur
Eied ueFuq erz8au-niens ry1un_ uulerpasp',1e1ai bued linprg u"n1rrcq
rypq "II"pu?q?uaru
uuqltunural (c) :dz$ua1ad
rraprpaduaur
uuFzq
zretau
{nltm
re8z ueldzt:rrT (0
tuud rzpuuts "u"p
ue8uap
jr-nluastp
unfrniqrn
u"p
gpslPrp
tuud
ueryruJlTp try,( uzpf >1oduro1e:1
prapal
rr"$u"q
zuep
trzeunHBuidi
rselrq
{ryyn
-rualu (z) :qndgaur 1.esnd quluyaurad qruz8uad qqumfas Erslu?
Irzp lHIpaS
.,,'Htl#"ffi
I.,]'ffii.:TIII
-E'zg1n qero,
unq"r epzd, nzp
I
r
6
r
ffi
$
fi
-r,u1,
uuFeq urztau
$F[ twtlun-tuuptm qupunfas trulzrudsrad rp,truqlP pr1ol
durr ueln{8ie uzzuzslulad :1n1un_uu{Ireqlp grizr 8riln }eia{ qulurnf rrzp'Ior1uo1
lnqasral .rzsaq dnlnc rdztal zr(untes-ntzs uzzsunlay :*Fr.i
FI?Iaru
?*rrp
s.reEau ederaqaq
uepf uep u?F"q zru8au wlef {nrrm unlxguaqrp ryprl
Ip
Ierol
1u1 1zr1 urnlnq
'{eqld qr?I IO .prapal rpu?l-r1euut s"}" Ip uzFzq urz8au
"r?res
JItzIqtaI u_up"q qalo ue)lnrepp Strel uztuap uepfas u"?sBn{ilI treTrepfuaur
sa.6uoy'Idz1a1 'ueFzq erz8au ueuurad rrep upaqraq zduqrunlas irduruq lierrod
'flIpll uup e[dr uepf qepseur urDluduBqal eped prapal r:Jetupaurad r:zuural
;TIHI:HH*::
F
TEKNIK.JAI-AN RAYA
t4
tr
\t
ss=si
E s'S1J r
q{sd
,s
l-
qo
E$s$
E{S{
so
,ra
t
L
s,qs
ho
iEs*ss
g
q
.es
*s{
s{{fl
oH
ll
tr
H
I
6l
J4
ao
xd
!
t,
EEE
d$$
6tE
s
{s
.g
{ IB
M
{
bt
cd
F{
a
a
.i
.,
!{
N\(.!q
a-.1
ocost
\O\O
F.-reN
<.
^l(
<tOO\O
tfltoNl
(v] $ \O c\ 01 \OrnOl
16FrlOe
-t+-l
Oh'S *i.tr rocO-tl
s$$$
lF
$li
\tt
C.1
14\Ost-Ni
FhcO
caLoor$
tt-eN
N $ t'.. O Or
N.-.1 @
t oNor-i
orrNt+Ol
rOO:ra
.-tN$-l n..-n.
av) ro o\
rl fr)
arN601 00N @
oo\coo.
N--l
N {idFr'
Flr-
O|' cO
si .nl .o - cO
cON- O NN\Oe
O\Nri<f
N
.f)
-o- s (Y) a-.1
.i -.i
rnONNl
- ,i q1n1
..|
- -l
-'
Ol/)olcO
(n a.f \O N
rO:t - rO
6,r'd d d
oro
^t
rn
q
co
^{
-l
\O Ot
lr-J
I
I
I
I
ti6leS
F.O\
rn6l
Ol
C^l$
F, NF$
rn1
-l
\o
NF
oto-!
.r)N
1l
rocotorl
6l@\OAl
-l
Noiol
-.nru
t-
s (lJ (!.=+
EE
e E+
1r) CO
o,
ca \O a-l 6l .O co cO
l$o'\ol
laOor\Ol O\ O N col l'.. 6r O ol Ortr.)rn
NF.col t\d] or,ol ocoF. Or; -tn$cO
$ cO.n
O\rn
+-ioio.'l d-i+ nr ui dJi-ori
o F-l
rne
tl or\
$r-
@-r/)Nr
--e.{
I
I
ol
O O\ f}.a
ml 6lrneul
ni 6l c..l (\l F
I
$l
lllo
I I
lFl
6{i
lNo
l6t
$la
I1-- oid
-l
\Oi
$lll
F\l
Fl
i-l
ll
-o^ol
.{NOln
rDlO\Ol
t'\ Gl \O N f, \o
a{ orl I o or c{l ro (n \o \o -F:@rt
F.-rOO
r.)N\OIr'- if .f) 6l lr\t
F- N +i @eN
CO rONern
.t
(\tco
stra( cot
@(')ln$
I Orro
\qaq
\O
ln
F\$C)N
ti.lo
$
\D
Ii
r tsll I I tsi
'ui,o--i
r!-
d++ri
ro rn
O)Fdl(r]^t,l\t
OtrO-O
dd.
rl
s
ll
l-i
il ts tl I t-sl
H$$
--*ol ,--oi
I
Ol
hNcO
O \O.o N crl cO 6l rl
o)Nco@ N1,)O-l
OF
NN
F\OO
ro--l
sE
ro-.\ r tlI ts rsi
co(Y1ll
FOIF
Noo I
co- I
NO
t,
\o^
aaO\Ool
t'
$$$
N@^lcol st\ON
rr)r\\{\o .q .f)l co N .i
r-nnN
cO
:B
Fi oi F.'
d
6l tv)
ro I
Ntt
trt
cO
6\Oh
-t-
\(.t\9
ba
!l
6l
.s
Gt
O-c.ll t
O co c.l o\ o---l
e{rn!r:-ri .a*o
t\bo.o
FF(\I
<tN.al.OO\\O Frr)(Y)\Ol
\ooNNl
o-.{ *- c.ll q q \
o-qq
u)
riNLo
co
NcO\O(n $
$i o
\o c-.r o.{stcol
\O S\O Fr\
\O O r'. Chl
\O S
I NcO
Or\ONF
O)
tn
I NF
$-N-l
,-o'-l
OorNrnl
l6rO6r
$l
Ot
I N-
n1
.O
\OmOlFl
F$or@
\OCOT,)F
c,l ro fn o\
q\ara N
t\ g\ i\ cO o\oo-t ---oi
\tO -a\
\O r'.1 O rO rf) Ol
6$F.(O-ciFr
rol F ra co ol
N st
tj1-O@
O\6t-<rco-l
E&Ii
i6
rt
\o
F\N\ON
O) \O fi
r$E
tl
('! 6l t"\ 6t
t.S O.ol
-oco$6ll
l'\ tr) O
CO CO locoo^{l-l
N\ONln (\{O\OOl
\\r{-\r{
-rnt-l
F\O\OFl
6IO1 mFl
Or-OO
o 1..
q n'o
a,n.f
o.l
Gt
ri
ItFt oo
rO
co a)
$$B
q1'o--J
FFOCOI
FNmml
No-
O\cOf,-
t.B
E
I
I
ra-rn N
r *l -..
*l FO60cOl
ot s ro t+l rn.co or
oNcno\l
co
5Off)0O
F..l F C) ^r
-oQ\t'l
ri6l-a-.ll
oolla(\
!\ O, F\ \t !OI\dlhl
If)N
6
Egll*U
q)
o.!
EE E *i Is $'d
-,i858i 6Sgrl
.s
-E
_-E
oL)(!-,
-3-.c
-
E9Si
>::
SI
:t-
A)
ar7
<<<c6
{{ ;='q
.<
='O
oFi!1
)=;6i
o
=n
Jo='
lo
u
='ts.
6'
-{ --l (, (,
aDltoo
XfCE
qr
aa
aOJ)5
E Yb'
Or:
o5gJ
,oPoo
i*==
+!E
@<
ilP
O-
$
f
nr
zza.zz
Ozzz
rO
O o 6(Dtr,aD(!
- TJ
-A--
oD1
r=
^
$f
t{3{s
FEB
rF==
$ sqPs'
-E
XE;
AJ
i, O!Out
r\(,
\ btt
NPU
6
tr,
{
o
NJ
l.J
(r,
l..J
N)
OtOtJS
l.o(!rroo
(rrS\O
TJ d
I,5
Nr\66
S\O\!O
rrSSj
(r\oA(Jr
1.., jtr
!" 9t.!.r JD
(,-O\ l..J S)
\O \O@OC,:
FJCOSJ
\OJN\
\OO\\r
\OJl!@
FJ
N)
r('\r
lo, I
tt\o
ll\
ttlg
(rl
\O- \
5\
(r5
(Jl
NJ
l,
1..,
o\5
r 6A
I \o\
l
I
I 1..
O\
@
o r
o I
JN
\O O\ O\ \O
hJN
Q14OCNJ
(r5
-O\o\o
lvOO{
N)
rNJ
\o\
o(,
@ur
t$
ltt
E
NJ
lN
NJ
l'J
!! l.r
A
t.J
('r
ur C) t! r(Jt{Jl\
OtJ-
ie
as
Nt!\01
NJ\O@\
(Jl--\O
!OlJ\
Sr!u!
t
O (''
\O t!
is
l.J r\\l(Jt
uJ
O\
FJCOOUJ
o. (Jl ut \o 5r+JOO\
@uJco-qt qooS
(rr
uJ
991.,.
-
(Jr\OuJcp
A
I ro: t!@\or
9rN9r\
NJSI(^'
AUUJ\O
@5Oqr
(,Or
\O\
(,
u
l.Ju I
r...J s I
N)
\J
},i
ios loso
--:!o@ Oqr6|J
\o
\O\JJ
6A
Ooa
qJqrQ\o
\\
r(Jn
5$or
NJ
NJ
h N\
i" yro
ljr 6.\ \o
t! qt(O
AO
Suco
-ol io _co :o
O\OCo\O
\O\O5@
OO\O@
cnsoco
\cocho
Ur(JIO'J
AN
\\O(t(Jt
-url.r -)
lf-
('\\COJ
(Jr 6\\1})
O J+o
\o (, !O
UJ
+5NrO
co6\\s
NJ
Oo-(rr
(Jr(Jrur
\9Jqr\
l! F
Or (I\
\s lr
@J5A
6\!
OUJt.)J
\Odt!\
Cr\ Co \O
i l, l,
iNJ
\r
-t/J
6
AO
u {Jr cl\
\o
_co :
NJ
t
I
60\o\
cF(,(Ji$
o\J6\o
@O,(,t\O
OIJJ6&
l.J
9v)i
@a
Ir UJ
Oir
cn(,
ur 9t
NJJ
\A
Ot
(f,
(Jr
NJO\COS
@O\urur
5655
Ao
Lu{
\a
coor
a aE
i.J
(Jr \o
AUJO\!,
(Jr(OO\O
u! (Jt
Our
O\\OIJ'
r()
5Co-ut
-O\OO
d\J@
JJ\O\O
CoJ
L!*
(.oO\
65
t!J
ro ro _o s)
O\\O(}\
lo !n
_ro
Ir-(rO\
O\\5Co
Ot!A\o
5)
trr - i.r L
scoQc)
\O(,d
_o.
Sn I
\ur&o
1..;)
(JrO\\O
NJ O u2
Clr
ut& Ot Co tJr S
o.1 \O lJr (Jl qt co
\O (o \ONOO\
co ur
rrL
\(JJ
.!.r
!,
o(3
\o \o (O
l\, N.,) &sS(Jt
.&
ur Aa\l3UJ
NJ\
i,
J-CO5
NO,OQ
OleO,\
ro
55\\O
QrrrgtJ
o\o\o{
tJt!
4.N
<)o
:-b
S(/t
NJ
Alw
(JlO
ro \r
(!9
: Jr:':o
Olr(JI
(JrlJr\o
(Jl\o-r
raO
O1 6 l.J \O
\SNJ\
b:(,rS
:.y
@O\g
I\.,
JA\(JI
@o\uJ
N-\ON)
(,
a5
I.J (, }.J tJr dA
T.JJ(,O
N5
oo\d
LlJ (,
(JrO\@Q
urur\r
Or5\OO
l..J
bioio?)
l.J r l.,J O
y.9i,
(ttO5rJ(Jt\o
:trO-
N}JP}
.\o\isl
(Jl.(Jt r
ANJTONJ \O
(/l
Nq
(Jl
ro
N!O
r @co
ur(r(, t!o\5
l - tr s \OS(Jt
C)-o'(Jt
()(,5!O
\outci\@
\OO\ut
ioJoroi
J (, i.J l.J
(J'NJ\OQ
O(JlO\N
dOouJ
u{
(JrOt!ts
(Jr
6ljl
S
& tr (}.o
CONC)&
O\
{JI
\J
bir
xrL
CONJ\OJ
O,Q-o,
&d(/r\
6Ar..J5
99:s
-5|'J
NS&
\OC'l\
++;\O
Lir\
o\OA
lss\
O\ \O
l,
-:, i i- .\O
so
(JttlJS\
\OO\S@
5O\O,uJ
NJ
6vuuJ
\OO\lrO
\(Jtr5
UANU
UJNJSCO
\ 1"9i,
<fo\
\o (,{.JF
! rro\J
@
-\ ur co
o \oco\
cl'
O
\
\5
(Jt
A
ur
ul \O l.J
i^,
tJ
O.OCoO\
.!'J ]u .!r) jOOqro\
+
6
Co(',-S
(Jl so,\
(r5rro
5 qr NJ ul \O\\O\O
OQNJ
NJ6\6
{JI
\l
lnro
\O\4O\
o\\\6
.ISVSINVCUO .WSISIS
16
TEKNIKJALAN RAYA
tangan pemerintah setempat; kabupaten, kota madya, dan kota-kota lainnya memelihara jalan-jalan tersebut. Pada umumnya keadaan jalan tersebut sangat jelek.
New Jersey, pada tahun 1891, mula-mula mengajukan bantuan negara bagian
untuk jalan-jalan pedalaman, dan pada tahun 1910 kira-kira separuh negara bagian
telah membentuk departemen jalan raya negara bagan dengan tingkat kekuasaan
yang bervariasi. Akhirriya, adarya Undang-undang Bantuan Federal tahun 1916,
yang berpartisipasi dalam kesatuan bantuan federal dalam memiliki suatu organisasi jalan raya neg:lra bagian, menyebabkan negara-negara bagian lainnya mendirikan departemen serupa; dengan caxa yang sama, Undang-undang Jalan Raya
Bantuan Federal tahun 1921 (akan dibahas berikutnya) membawa konsep sistem
jalan raya untuk jalan pedalaman di semua neg:ua bagian.
Sisa dari jatan-jalan negara yang sebesar 18% (694.000 mil) berada di daerah
perkotaan. Di sini perbandingan panjang jalan terhadap luas daerah adalatr besar;
misalnya, Washington D.C. mempunyai 16,5 mil-jatan per mil persegi. Sama
seperti jalan pedalaman, tanggung jawab untuk jalan kota semula hanya berada
pada pemerintah setempat. Tetapi berlawanan dengan situasi jalan pedalaman,
dukungan negara bagran untuk jalan kota tidak dimulai dengan jumlah yang
banyak hingga tahun L924. Baru tahun 193a jalan-jalan kota dimasukkan dalam
sistem jalan raya negara bagran.
Perbedaan di antara sistem jalan raya, jika terutama "di atas kertas," akan
tidak penting. Tetapi, perbedaan ini menjadi lebih dalam, khususnya di bidang
keuarrgan. Dana untuk jalan raya terwdia dari sumber-sumber yang ditunjuk
pada sislem yang spesifik. Jadi, dana untuk perbaikan satu sistem mungkin masih
bisa diddpatkan segera, sedang untuk yang lainnya saqgat kurang.
Gambar 2-1 menunjukkan perbandingan panjang jalan dan volume IaIu lintas
di antara berbbgai sistim jalan raya. Peibedaan- yang nyata khususnya nampak
Paniang lalan
to
o
6
Antar
Jalan
negEra utama
Jalan
Antar
Aneri
setempat
negara bagian
utama
Jalan kota
yang lain
bagian
Gambar
jalarr.
2-1. Distribusi
partjang jalan dan perjalanan di antara kelas-kelas umum jalan raya dan
rsrurJaprp
'eduuz4pqal unlednr
-aur Etret( 1u{ol up1zl uep '{eqld nlzs zpzd lureq tue[ uwuns8uje rirf lalp"aa
uetuap Bur?1n ualx" u"p rreFeg erz8all rzluv tualsls
Ll
"relrr"
-)--l
18
TEKNIKJALAN RAYA
lokal, dan pembiayaan dari pemerintah federal, negara bagian, dan kabupaten
terbatas untuk jalan raya pedalaman. Karena lalu lintas di daerah perkotaan
bertambah, maka makin banyak perhatian di pusatkan pada masalah-masalah yang
ditimbulkannya; dan dana-dana federal, negzra bagian, dan kadang-kadang kabupaten sekarang digunakan untuk menambah rute utama yang ada. Partisipasi
pemerintah federal dimulai ketika Kongres pada tahun 1944 mensahkan dana
khusus untuk memperluas sistem bantuan federal bagi jalan pedalaman ke daerah
perkotaan. Pada tahun 1970 dibentuk suatu sistem jalan kota yang terpisah terdiri
dari jalan arteri yang bukan merupakan perluasan ke kota dari sistem jalan pe-
dalaman. Rute-rute dipilih oleh pejabat lokal yang harus disetujui oleh negara
bagian dan pemerintah federal. Mulai tahun 1975, beberapa dari dana kota ini
dapat dipergunakan untuk angkutan umum. Sistem ini sekarang berjumlah
126.000 mil.
SISTEM NASIONAL JALAN RAYA A\T^\R NEGARA BAGIAN DAN PERTAHANAN. Sistem antar negara bagian, jika dijumtahkan, akan terdiri dari
43.000 mil jalan raya yarig paling penting di seluruh negara. Jaringan jalan ini
menghubungkan dan mencapai semua kota-kota besar (Lihat Gambar 2-2\. Pemilihan bersama pertama kali disahkan oleh Undang-undangJalan Raya BantuanFederal tahun L944, disetujui oleh departemen-departemen jalan raya negara
bagian dan "Komisaris Jalan lJmum" (Commissioner of Public Roads), dan akhirnya diterimaa pada bulan Agustus tahun 1947. Sampai tahun 1980, sistem ini
meliputi kira-kira 33.000 mil jalan pedalaman dan 9400 mil jalan kota radial
dan melingkar. Meskipun 40.000 mil sudah dipergunakan, hanya 8200 mil yang
selesai sampai tiap rincian. Sekitar 2300 mil adalah jalan tol. Meskipun hanya
merupakan l,LVo dari semua panjang jalan, jalan tersebut secara kasar memikul
2A% dan semua lalu lintas kendaraan bermotor. ADT (LHR' atau Lalu Lintas
Harian Rata-rata) pada tahun 1978 adalah sekitar 16.000 kendaraan pada jalan
pedalaman dan 46.000 pada jalan kota. Pada mulanya, biaya total sistem ini
ditetapkan sebesar $26 milyar. Perhitungan dalam tahun 1979 untuk merampungkan penambahan panjang jalan adalah sebesar $113 milyar di mana sebesar $46
milyar belum dikeluarkan.
Sistem antar negara bagian telah dan sedang direncanakan menuju standar
yang patinllinggi yang sesuai untuk medan yang dijelajahi dan lalu lintas yang
dilayani. Daerah milik jalannya lebar dan jalan masuknya terkontrol; sekitar 85%
dari panjangnya berada di daerah-daerah yang baru, karena hasil pembangunan
yang sudah ada, alinyemen jalan vertikal dan horizontal yang buruk, dan ciri-ciri
lain jalan raya yang sekarang sepanjang rute yang sama tidak dapat disesuaikan
dengan standar yang paling tinggr.
Kongres telah memberikan dorongan yang besar untuk pembangunan Sistem
Jalan Antar Negara Bagian dengan menyediakan dana khusus (Lihat Bab 5).
Tujuannya semula adalah supaya keseluruhan sistem dapat diselesaikan dalam
periode selama 12 atau 15 tahun, atau kira-kira pada tahun 1972. Tetapi, target
Sirt.m Antar
negara bagian adalah hasit penyelidikan dari ryte-rute di.seluruh wilayah negara mulai dalam ta-
hun 1939 oleh Jawatan jalan Umum (Public Roads Administration) di bawah pengarahan Kongres. Pekerjaan
ini dilanjutkan oleh sebuah kornite yang ditunjuk oleh presiden pada bulan April tahun 1941. Komite ini,
terdiri sebagian dari Insinyur Jalan Raya yang ternama dan dibantu oleh suatu staf dari Public Roads Administration, menyelesaikan pekirjaannyi pada bulan Januan 1944. Laporannya, "Interregional Highways,"
House Document 379,79th Congress,2d session, sangat terkenal
I
a|I+elrt'BJ"8auqp/(epr* qnmlas rp:q?Purr tue/( 1e18u4 epud u")In{?[P zduurnurn
*frt *lf"qrad 'lrrppas WqaI lnpnpuad:sq SueI qre"p IC 't1epuor qrqal qne[
erml aurnioi plnir5ur tueL uelq[ {zr(ueg '1zpud urzl zped ]1uaru z8q dep uz"xup
-ua{ nl"s zrDI-"nI n"le l.req rad trzzrepua{ 0II rclDlas qEIEp" s"}utl nPI ele:.elet
uzp .lenp rp ueuz[qad 1n1tm qEIEpe resaq uet8uqas edursBund 'Lreqrunlasa{
SuzL
r{E1urn[ pup tuduraredas uup Etrem
requre.g qalo uqlnlunr1p p8uqag
-ad uzpt rrralsrs re8zqraq tmdrlsaut
'1-7
'IIur 000'6Ig qepunf.raq 1uI uepl
Euu[ue6 .uzureppad uep[ uralsrs-Iua]sls uz>lg"sruatu uep unpPaqulaur -8trel,
ledzpral 'ueqequr4 ru8eqaS_
ul,uu5uf rs4psund uep elpeurqo{ 000'LI
"ffr-PrDI
.uur"ln szluq n1el rrauz pndqaur url8unur
ualednqal uzpf 'resaq uuelo>Fad
q"ra"p rp undqsaur'1z{ol uuureppad uupf re8uqas ue1tuo1o81p z[uzszrq r.ul ryPf
.raprm{as plapal r.rcn}u"q rualsrs uI"Fp
rrBI"[ Euefusd uep pcal dr1e1
"p"raq $l
-ar- Strzi trzfeqag .ueFsq z.rz8au ulzr uzpl rualsrs ul"Ipp {ns",rruat rypp Suzt(
uzuruppad uep[.gur z]nf r'I ledepral ]e>llres e>llraurv 1p ualzdnqe:l 0009 sPBd
{s'Reog drqsu*t(}5 1-;*e {ltrno-,;
.F{o leqe
I
[a
qzrr,re [
,rnp ,rnf.,g,rn1i>1 tmlzdrueru IuI p11 'uzfeq ere8au z,(er trupf lualsls epud zpzraq
irrorl *pf g"ntrea Wp %d elueq 'I-Z laqu,! ur"PP trn11n[un11p pradag^
'Sf
eped e1o1 1p 000'ZZ Irzp rrztrr"IsPad 1p 00tZ ressqas srDI-BrDI 'uer8eg
df
r?luv uralsrs s?lurl npl {nwuuel ,(e1er-z1eg -u"lreH s"}urrl nP.I n"13.
zretaSl""qn,
UHT, ICV '"to{ u"pl 11ur 000't8 uep ueur"Ispad uep[1tu^000'mf ftsaqas I{31
-rirr-irrprq zrz8iu efei-iregf ruelsrs 0g Trsp pror uepf 8ue[ue; 'e(uure1 Eu4uad
8ueL u,(er uepl z8n[ q>18unru uup 'rapunlas PIapeJ uenllreq lualsls IJUP elnr
zderaqaq uep iiu4rd I"IapaJ rrcnlu"q luelsrs '*Frq ere8au rzlrre uelsls relrau(uaur
,rr*nlnpia ,, u"feq zrz8iu uulel uralsrs e[uzszrg 'qe,r31 n"13- IFIITa{ Islg"P
zduuealnurria A,inzt-trzpl edzraqaq lns"rulel 'qztueppad uupf enruas rrdurzq
selz qerrrzl EunBBuq In{Iuaw qzlaf uer8uq urz8au g4urraurad el(uurq ywp"
-a>1 zpud :iurfuad 8ur1ed 8uel, Falrz epzd e[uzq uurppua8uad uz4ruqetraduraur
ueFeq zre8au qelurraurad ,zszrq runl 8ue,{ Ip"pea{ ePed'%ZZ &saqas elel.-elet
,*b,rrp ,IAOOI rna"inr g erDI-"rDI rr"p rs"u"Araq rrup:q eru8au rysrp_rrn,( qem"q
rrsrrrpl'upad uupl lsrod^ord 'I-z^ Iaqel
qrunl?s
tp ,rrr3nq-*rtau uupt Surfued
juefuq erz8auIrBp
z,{,zr uzpl rua]srs p8eqes E,upun-3-uepun
gnp rl.1g1p ludep rfadag
r1e1ar uzpt rualsrs ntens 'uzr8zq ure3eu dnp IC
a}sls} uet8eg ure?a51c,(eg uepg tu"l3{ES
inriq*ra"*pnq-qr1o {nfuqip
(sura1s,(g ,{e,uqErg
-rprg,rn1lp srerrs llradas 1de1a; .prepal rnl"rp 8uz[ er(uurel nlua].re] qsp"p-qregp
lp ,*p l,rerpt1TIs" {npnpuad quraep uzp l'uolssu u?Iu?1 rp er(er uulef-'ue1nq
selz qnued qeirre[
ues,rzqtua8uad uuptiuelnq 1p er(zr uepf 11rrr 000'IZZ
"rr{-BrDI
Sun8sueuaq IErapeJ qqulraured 'SaSilIlX 'Iyygg,q.il YAYU NV'IVf I1:IJSIS
'llequra{ ueun8ueq
-urad uep ueunBuequrad lntun 066I unqe z8tuq unl{81 dzq e}n[ 969^S$ rre{
'986I raqualdag 0g t1ePnsas r-edq"s uepl ue_un8rnaqtuad Suereleur
-r1Bsuaru rrzp
5I
\\-\'ro)ufd
i{vct vAVu
7
I
2A
TEKNIKJALAN RAYA
ri
E
(,(t
d
J1
a
d
uo
5,a
4
\:,
!, ,
x\
!t
il
c'
,
t
n(
d
A
d
d
l, ,i
er
El
-o
t'E
c!a
a{ ',l
's'E
d<
h>,
bat
l)>
z3
r#
<E
s.
Id
c*
a{
=l
"=
?Ei
ET+'l
.=
dl ;E
'E
zE
-4,
El cL
gE
#rJ
!
.T,
:.J|
.E
::d
;6
i..o
F6
cr.
psErqrel rypR ErlE^ 'erepuatsuad BIIq qulupe Inqu4l EueL q"IBseW 'atnr 8uelged
-as nluagal ludurat nfnuau urtur Sued urel erupua8uad uelEun8urqurau ledup
rdz1al lnqasral usIE[ InFIaru snral u""r"pualJaq Sued Blereru nlu"qtuoru ledup
uepp-urap uulnfunuad 'BIuIoJIIES 'sala8uy soT ]e>lop ,{errraarg oulpruu.Iafl II"S
(islvrnrr{J
rrp 'BruoqEFIO Ip a)ildurnl sra8og ilIlA
{ro1 n\aN rplep" er(uqo1uo3
.erepuaEuad qalo selal ueSuap
lBue>llp ledzp el,edns snsnq{ uulnlunuad Faqlp
uepl n"1" rrct"queq s"qaq uelzl '8uzpz1-Suepuy 'SnSnH>I NVXnfNnNgiI
1o1
Inltm
".rc8eu
uerJurouad Iualsls nluns
(s1aal15
,'u,(ueped
uep edzraqaq uelpS8tnuau >lnlun eqesrueq Suer( 1e,(ueq rrcp.er(ureuaqas 1"r3P
uepl tuzluzd re(unduraur ueuluppad
ue11nlunuaur qel3tr ueqel eun8 E]s] rrDllplladuad
ueue,(z1ed ,1.1r., ualnpadrp ued n:pqelaur
"//rqeq
el'ueq n"lu JIlIuud uelel uz4edmaur [ur 000'199
'uq8uu54p n"le rralzl"rrp
17,
22
TEKNIKJAT.AN.RAYA
i\
U.ui"r, singkat men_genai badan-badan ini dan tugas-tugasnya diberikan di baw_ah ini.,Segr keuangan dari
pelaksanaannya,risimpulkan dalam Bab 5. Tugas merex.a diuraikan dengan terinci dalam seri yang berurutal
dari Undang-und:ang yang dibuat oleh Kongres.
BF_
7'
,|
I
'r!4
slq 'Uqoru
{nlm
u9P
sn-rntue;q
'z
.I
:r{?IEP?
'9
'9
'v
'uz1lnsuoI-rtz1lnmo{ uzp'eEeqrueyetequral'se1p.raa1un
Iq rrePsq 'ueqequrel ptzqaS-'s"1ql n1zl ue}"urcI
-.rr1 ry,'rror."i,rrt i uepf 4qe1 uudsqq ?nuns E"I"p ue4pylaluad ueleueslelaru tuel(
VI{HI 'e[zr uepf tueprq ure1eP ueplpued uslgu1lpla4
p5p"as rnpgeuad g:zls rz^unduern
't
sl3ate.r1s e.rccas trre^ qaa"p rolu?I uup nupeq eretau elolnqldtp lp pplq ro1tiu11 '1e.raPol
.rrtrf.rrq 1e[o.rd enruis uBuntnequrad rsea"tueul uep '1eflo.rd Is"1r;r.:?& uzp 'ueerrecuared
aI
.I
h\
7'
24
TEKNIKJALAN RAYA
1.
2.
3.
4.
Bantuan bebas 4"lam jumlah besar untuk jalan rel berat atau ringan atau fasilitas lain
untuk daerah perkotaan yang besar.
Bantuan keuangan, didistribusikan dengan nunus, untuk pembelian peralatan seperti bis
dan keperluan transportasi lainnya.
Bantuan untuk proyek "percontohan," dari proyek besar seperti pemindahan penduduk
sampai percobaan dalam paratransir (lihat Bab 3).
Mensponsori usaha penelitian dan pendidikan.
aktivitas setingkat negara bagian dalam bidang jalan raya, transportasi massal,
penerbangan, kereta api, dan kadang-kadang angkutan laut. Departemen ini juga
merupakan pusat keseluruhan perencanaan transportasi. Dalam beberapa keadaan, termasuk juga fungsi-fungsi lain seperti pemberian SIM bagi pengendara,
izin dan pemeriksaan kendaraan, dan pengawasan. Suatu bagan yang memperlihatkan organisasi di negara bugr* New York ditunjukkan dalam Gambar 2-3.
Bagan l ini melukiskan keragaman aktivrtas di dalamnya.
Di departemen transportasi negara bagian, tingkat perhatian yang diberikan
pada berbagai cara sangat bervariasi. Hampir selalu, divisi jalan raya memasukkan disain yang dikembangkan sepenuhnya, aktivitas pembangunan, pemeliharai
t,
\-r
"rues
u">lu"q"uaduretu ueFzq ere8au qnlndag
uz6eq zre8au uepl uauralredap
"uare>l'ue>18un1rqrad
'uzr8eq ere8eu
-rp snreq uer8eq e.re8au 1e13ur1 zped rur uuzpaqrad-uu"peqJad
t"1s prapal Jaqruns IJ"p elrzp uz>llsnql4slpuaru nE13 1l">IJnp(uatu {nlun atuslu
-e>Iatu nlens re8eqas uep le>lol Lmp"q-u"peq uep uer8uq zre8au qeluuauad zptd
ler4seuad re8eqas rs8un;raq ledep uz8ueqrauad uup 'rde z1ara1 'urrtrun rsulrodszrl
Sueqzc-Srruqzc 'er(ulusry'g 'zder uzpl rsrrrrp Iftp I{epueJ t{lqal utlSunru ulel IsIAIp
rr?p rrer?1r^E8ada>1 u?unsns LrEp s"lrJllle rrele>18ur; 'runurn rselrodserl uep edzr ue1
-zIlnlunrunurnuseuef,uerad lrun nles ledzpral eduurc1 uauralrudap urslep rp !el.u.r
rrelz! Isl Tp r{"/v\zq rp eperaq u??ueouarad su1gr11z 'uaua}rzdap uderaqaq tuElE(I
(tunuoleroqq sues u?slseradoBuad uep (ue
'e(u8un>lnpuaur 8uel, tn"I sBlITIs"J Lmp
'1roi
57,
^aeN
Nvvroxusd
Nv<t
m1{nrs t-Z
r?qureg
T
26
TEKNIKJALAN RAYA
OEPARTEMEN TRANSrcRTASI
NEGARA BAGIAN Nil YORK
Seluruh organisasi negara bagian untuk melaksanakan fungpi jalan raya menghadapi masalah teknis yang sama, tetapi dalam skala yang jauh berbeda. Panjang
jalan yang diurus berkisar antara kurang dari 1100 sampai lebih dari 76.000
mil; pengeluaran biaya tahunan dari di bawah $70 juta sampai lebih dari $1,4
milyar. Selain itu, sebagai dapat dilihat dalam Tabel 2-1, sebagian hanya bertanggung
jawab atas panjang jalan arteri utama yang terbatas; di lain pihak, sebagian kecil
mengurus semua jalan pedalaman dan banyak jalan kota.
Departemen negara bagian umumnya dikepalai oleh seorang direktur, atau
sebuah komisi yang terdiri dari tiga sampai tujuh anggota yang ditunjuk oleh
gubernur, yang selanjutnya memilih direktur atau Insinyur Kepala (Chief
Engineer). Dengan memiliki seorang direktur yang ditunjuk, tanggung jawab
menjadi jelas dan terpusatkan, tetapi mudah dipengaruhi unsur politik. Apabila
organisasi berbentuk komisi, pejabat kepala menjadi agak sulit dikritik. Lebih
jauh, jika komisaris berkuasa penuh untuk daerah yang lebih besar dari distrik,
dan dengan sistem yang bertingkat, terdapat suatu pengaman yang lebih besar
'r"r(I-ry / I qrqalaur szunl urnleq Euzd rseEqqo ielnl 008 $ IrEp r"saq qrqel
rm snsnql uspBq qalo ualndurrul1p tuel, e(er uepf 1o1 'LL6I unqe1 urBI"61
'lnsnduaur ue>p Eued
uspeq Wdueq Irup nlnqupuad uz>ledmaur Buernlas redures inluaqrp Suud uupzq
-uep"q e^ q"q sqalludtueN '{Jo,1 1r,r,aN rr"}{odorlaur rprazp rp uuunBueq-ueun8u
-"q rrcp 'uetlnqulad selllls"J '1nrl puruual '1de qara>l uup slq ueln>13u2 'erepn
uzqnqzlad 'ue8uo,loral 'uulzqural szle uees'en1a>1 rer(unduraur Lasraf /v\aN uep
>lro^ ff\aN uBrlnqBlad esen8uad 'e.(upsryg 'J"seq qrqal Eue,( rrBBsenla>l redund
-rueru 8uel. eLuur"l snsnql rrep"q e8n[ epy 'uru1 rsesnre8ro nul? uzlzr5a>1 rru:1
-rppua8uaur undnzur udqrszq ueleun8Suaur uep >1e[ed ln8unruaul qeloq leprl
u"p s"puauo>ler lunquoru uep utep ue:lpdurn8uaru -{qlgn Streuarrrraq elueq rur
snsnlpl rszsruz8ro eCzraqag 'Jeseq Strzd ueeloryad slalduro{ ur"Iup urnrun IsBl
-rodsuzrl szlralrlle
nelz uzr8eqas u?>lrs?Jado8uatu utlSunur u"p JIuIpJoo>l
"nruas trer8eq ere8au >Tef,ueq rp
-8uaur >1n1un (a14sr1pur)
leuor8ar rszsrue8ro edzreqaq
unlgszqtuau qular uefeq ere8au szleq rnedurelaru Suer( eures efta>1 uerluelrad 'ue
-rpqurel rz8eqag 'rszlrodsuerl sz1qlseJ-s"11ps"J usp '1o1 rre8uorrrroral uep uelequral
'1o1 uepf rrerseradotuad rrep 'rreun8rrequrad 'ueer(etqurad 'ueeuecuarad rlndq
-aur Tul rs8un;-rsEtmg 'snsnq>I 8uel, rseuodsuerl rs8un; ue>ln>lelaur {nltm uefeq
ere8au dzq ;rlelsr8al u"pq qalo ueleldlrlp qulal Suzr( snsnql rsesnre8ro 1el'ueg
(suopu4uutr6 uopBlro dsIrBrI puu fem,qtlg p1ced5 )
snsnq) Fsgodsrrurl uzp uz(uA uupl lsuqueBr6
'ledupp Suzd ue
-nfuura>1-uznfuural rrzp ederaqaq qelep" >llu{at qqz Eueroas qBMBq rp p33un1 lrrm
ntes urelsp aI Irra>l 8uzl. uepf ueter*ef ederaqaq ueEunqz88ued uep Prred elo88uz
r.relzl8uz8uad tualsrs rlue8 re8eqes sznl ?r?Jas uaSou rzme8ad ue1e18ue8ua4
'dulueur uz8uap un1tz18ur1gp Euepas I"{oI Irep ualednqz>1 uepf uesnm8ua;
'uzl8ueuaLuaur 1uprl EuzL treqrlurad nluns L{BIelas
ItrrBTp lzdzp puosrad qrunlas ndurzq 'uzepza>1 zdzraqeq ur"Pp 'e11dfe1 'p1
uundurzura:l HIIItu?ur lzpr+ u.rl8unur Ff,a{ qrqel Eue[ uzpzq-uepeq rdz1a1 l>1rzq
trreL ;rlzrlslunupe rrep >lFr{al szr"retuad rer(undurau lnqesJs} treP"q uJ"llre Ip
.rcurcI nlfaq >1zpq 8uz[ e1o>1 uelzl uep e[er uulul Euefued lulrpes sn:n
1et(ueg
-Euaru edueq eLur4ul Suud Euzpas lrf,a{ tued uer8eq zreBau uauralredap .lJ"p reseq
qrqal Suu[ epe uer8eqas lzpaqraq tu8tres tnqasret uupuq-uepeq Imp rsesrue8ro uep
uelzl uup e[zr uepl snrn8uaur se8nlraq ul"l snsnq{ uup"q
uEm{O '1e>l0l
uep 'uuu1oryad"to>l
'udpztuzlol uep B1o{ 'ualzdnqzl uepeq.000'89 rulrlas 'sz1a[
8uel, uzzpeqrad urzpq '1nq3sra1 uufzq ere8au rselrodsuzrl uep er(ur uepl uaurel
-rzdap qalo mlurp u"&q ureEau nlens u"I?p l"ru"r 8ue[ uepl snrues rrduell
(suopu4uetrg peog Fro'I) Iatol UBIBI IsssItrBErO
.>pzq 8uel, reryrzEad ueunsns ue8uap uutunqeB n"le rrlpuas rrerln8uad rrup uu
-lrgauad unuotrEroqzl rer(rmduraur eLuenurag 'er(ursurado rqn-rz8uaduraru Euel(
8,*plq enruas urelep uerlrlaued uu>l"ue$lslaur uzr8eq ere8au u"Peq >lzdueg
'r-urrud tuero
-Euero uelu>l8ue8uad uu8uap e(uuzlnq Fa8au prue8ad ueleun8Suaur uep r88ug
8uz[ aursrpuorsagord rcs"p se]e u[ra>1aq uzFzq ere8au e,(er uzpl uep rszlrodsuurl
uupzq ?nruas ndtueq Euzrelag 'r-"{"dr-p srueq Blrep-"u"p Erreure8eq uep zueur
rzua8uaur e[u8unqnpuad ered qelo ueqlsqasrad uep ueryzpua8uad dzpeqrar
rp
LZ
28
TEKNIKJALAN RAYA
Jabatan teknis dan administratif dalam badan tranportasi jalan raya sebagian
besar masih di tangan dan dikendalikan oleh insinyur sipit. oi rriguru-r.[*u
bagian tertentu, tidak diperlukan suatu pendidikan maupun keahlian tefnik,rn"trt
pejabat eksekutif pim3i1an, tetapi sebagian besar dari orang-orang yang penting
harus berpendidikan. Pada jabatan yang tebih penting, insinyur melakuk"an fungsi
administratif- yang berat dan selalu berhubungan dengan pejabat yang dipil"ih
dan m-asyarakat umum. oi_akui oleh para pendidik bahwa Jemrru iniinfur pada
posisi kunci dengan tugas demikian lebih memperhatikan hal-hal yang non tiknis
seperti kemampuan menulis dan berbicara dalam bahasa Inggeris serta keterampilan manajemen.
- .Bu{u". transportasi dan jalan raya sekarang memerlukan banyak keterampilan
selain dari rekayasa. Suatu daftar yang umum dapat juga memasukkan rp.iiuli.
teknis di lapangan seperti perenczrniurn, geologi, pengetahuan komputer, ekonomi,
ilmu politik, antropologi, dan mungkin juga archeologi dan ilmu pengetahuan
sosial lainnya, seperti spesialis dalam bidang administrasi dan perus"L-". Untuk
memenuhi kebutuhan ini, banyak badan transportasi telah mengembangkan
gro-quT pendidikan kepegawaian profesional dan praprofesional sendiri. Tujuan
dari kebany"E* plogam profesional adalah untuk mengadakan pengembangan
dan menghasilkan insinyur-insinyur muda dengan cepat agar siap birtangg""g
jawab dallm perenc:rnaan, disain, atau posisi administratii. Usaha ini pe'n"ting
k1l..-1u
_sekarang para insinyur muda jarang memiliki kesempatan untirk memiliki dan mempertahankan kemampuan teknis dan manajemen mereka. Juga
tidaklah mungkin
mereka untuk magang terlalu lama di bawah seorurng
-bagi
pengawas berpengalaman. Beberapa pendekatan telah digunakan. Salah satunya
adalah mendorong para profesional untuk mengambil lursr.s lanjutan malam
hari yang diberikan oleh universitas terdekat atau menghadiri kurius dan konperensi.singkat_ seczra penuh. Beberapa badan mengirirrr pegawai-pegawai ke sekolah- tinggi selama setahun atau lebih dengan membayar giii aa" piengeluaranp_engeluaran mereka. FHWA mempunyai Institut Jalan Raya-Nasional ('National
Highway Institute) yang memberikan kursus-kursus dan bahan-bahan latihan
dalam berbagai bentuk.
Be-berapa badan jilan ruya telah mendirikan program latihan manajemen
sendiri untuk insinyur dan pejabat administratif lainnya. Salah satu adalih den8f! _mgngrrim mereka ke sekolah manajemen seperti yang disponsori oleh
AASHTO atau yang diberikan oleh konsultan atau universitas manajemen.T
lu.atu pendidikan bergelar biasanya tidak diperlukan untuk p.gui,ui pruprofesional seperti surveyor, juru gambar, pengawas, dan pemrogram [.omputer,
Kebanyakan mereka mulai bekerja setelah dua tahun bersekolah di perguruan
tinggi atau melalui suatu program latihan. Di banyak badan pemerintaf,, promosi kepegawaian yang menarik menuju jabatan yang cukup bertanggung jawab
dan terhormat berlaku untuk mereka. Prosedur ,rntrlk memberi p..rllt rrlrr p.rsonil demikian bisa didapat melalui F[MA.
dalam bidang-bidang seperti fotogrametri dan perencanaan,
-. PengemPSrgu"
disain,
perhitungan, penggambaran, penjidwalan, dun penyimpinan catatan
7 Lihat HRB Record
266 dan 387_INCHRP Synthesis li, dan TRB Speciat Report 150 untuk pembahasan
tambahan. Cornpendium 14 dan Transportation Technology Suppori for Deviloping Countriei fR&;;
urusan dengan latihan untuk keadaan tersebut.
_b
'gZ
6
e
,ueleredsrad rralderduaur setnpaq uIuI eletrue Bger( 'delal el.nuo>l InPIeu uel
-erre$I"[p {p>la} uzlur8al-uz}efa) 'efuuerszrado8uad rnle8uaur IuI uepeq lzqzfal
.uzr8u q zredau isefrodi.tnil uorualrud3p-uaruay"dap uz>11ns?ruaur {n}tm senpadlp
zl,ueulu 'tL6T unqel epe; '(uorlsrlslurupY I'zrvrqBlg Plapag; lerapag zde11
uepf gule,,vtJf
Jo {u}sIC uep 'lzrro]ual 'uBIEuq ere8au,eder uzpl
"np "rqurnlo3
yep rsersos? nlzns re8zqes tIqI unqe1 eped ue>yrrprp
ua*llrndrp-uaulairedip
t(orusw)
Jol>I"J 8uetrua1
'uuqqrtuad rnpasord Suzlual u"p ue>{Eun8rP strruq ntr
qne[as SuetuJt lzdepuad uu8uelualred zpz rde1.atr u'uz18geqrua1
uellnsuo{ euzu"Iuelnlal
-lp rIBIal rrcllnsuol ervra.{,uaur {nlun rnlnlasrp 8ue,( rnpasord '(g q?g ]"qrl) uE>l
-eun8rp ledzp eLuurel srprsads urlSunur uup Iul llellnsuo>l-Ilellnsuo>l u"{lns"uau
8uel, uuecuaied lodurole1 nlens Etrepel-Suepey 'u">leun5rp Suuas 1elsos u?nq31
-e8uad uzp 'ue8un>18ug uetunpuqrad 'ueueurcUad rn11a1ts.re 'rn1>1a1rsre prades
ledepuad ueSuelualrad uelpqurruau rrsp llns 8uel, 8*plq u"I"p u"llnsuo>I
,efrei
,rrzpf
rrep
q"slp
'rrzledurauad 'uueu?Juerad zr(ulrurru ur>lerues uz8uaq
'rJrpuas rur uezlra1ad uelnlelaur rrep 4ue8 reeqas u"^trInsuol
ueru>leurad edulnlud Suzfuaf reieq 8uel. ledupuad uzepaqred ledep_ra1 'r8u1 qnul
Wqai .upp"q Surseur-Eurselu zlzlrre tp Is"IJ"AJa_q luBues ueluha>ledrp-u"lpsuo{
;;* gelalEurf rzdureg 'zuzslelad uzp"q sn-rnBuaru usllnsuo{ Suerel z.(ureuaq
-es rdulo; :ueun8ueqruaC rserrre8uau >lnlun Errepel-Errepe{ rrup 'n1uaga1 1a^(
-ord uresrpuau >lnl.un ,snsnrpl uz>IpqaLuad lenquraur >lnlun uulFsuo{ rr??q"sn
-rad nelz"uellnsuo>1 uqetraliaduraur er(ur uqel uup rszlrodsuerl Lrep"q >1el'uzg
(tfrseg pus tuIurIBId l(B,tlqtlH pue uonulrodsuzrl uI slus]Insuo3)
Issuodstrsrl u?p ulug uu1u1 UIBSIC u?p ussuBcueJed urBlsp ll?lFsuo>I
-lp Irup rasa8raq .reunlauad uep Suequra{Ja,q slu31 Isepodsuerl uped n.req 8uz,(
.rz1e1rp.trd uuare{ Lrerlleurcrrp lzdep qnzl qrqal ueqeqruad-uzqeqnrad ,'e('et
rsel.rodsuerl uup?q-uep"q uI,BFp .rn1lursur ueuzrad_srlse.rp ue8uap^q"qn
"zpf'uup
-8ueur
qu1j1 'ur1nr 8uel, se8nf-se8n1 epzd rnr(ursur >lmul remu8ad uep 'requre8 runl
'rsru>1a1
6Z
Nvrvf rsvIuoiISNYlIr
IS\flSOSV NV(I'ISVSINVCUO'WATSIS
[r
30
TEKNIKJALAN RAYA
(TRB)l
Badan Penelitian Transportasi [Transportation Research Board (TRB)] , yang dibentuk pada tahun 1920 dengannama Badan PenelitianJalan Raya [Highway Research
Board (HRB)], adalah organisasi swasta yang tidak mencari keuntungan. Badan
ini bekerja di dalam Komisi Sistem Sosioteknis pada Dewan Penelitian Nasional
(Commission on Sociotechnical Systems of the National Research Council),
yang kernudian merupakan bagian dari Akademi Ilmu Pengetahuan NasionalAkademi Teknik Nasional (National Academy of Sciences-National Academy
of Engineering). Keuangan TRB didukung oleh semua departemen transportasi
dan jalan raya negara bagian, FHWA, UMTA, FAA, FRA, sejumlah organisasi
transportasi dan perdagangurn, serta banyak badan swasta lainnya.
Fungsi utama dari badan ini adalah mendorong penelitian dalam bidang
transportasi dan mengadakan suatu forum untuk menampilkan, membicarakan,
dan meneribitkan hasil-hasilnya. Hal ini terutama dilakukan melalui sekitar 150
komite yang terdiri dari sekitar 1800 pengurus, insinyur, ahli ilmu sosial, dan
pendidik. Pertemuan tahunannya sejauh ini merupakan satu-satunya pertemuan
ahli transportasi yang terbesar.
Aktivitas lain dari badan ini adalah mengadakan lokakarva dan konferensi
tentang pokok masalah yang khusus yang penting untuk jangka panjang dan
jangka pendek. Lokakarya dan konperensi tersebut akan menjadi forum yang
netral di mana berbagai pandangan dapat ditampilkan. Badan ini juga, selama
bertahun-tahun, melaksanakan sejumlah proyek penelitian, yang paling mnonjol di antaranya mungkin pengujian jalan AASHO seharga $ 27 juta.
Penerbitan-penerbitan badan ini berjumlah sekitar 6000 lembar per tahun.
Termasuk di dalamnya adalah seri Record (yu"g pada tahun 1962 menggantikan
seri IIftB Bulletin dan Proceedings tahunan), seri Special Report, majalah T?ansportation Research News, yang melaporkan enam kali dalam setahun tentang
kejadian-kejadian yang berlangsung, dan satu seri dari Circulars tentang topiktopik yang khusus. Ada jtrga penerbitan-penerbitan dengan topik transportasi jalan
rel,jalan raya, air, dan udara.
Pada tahun 1962, badan ini ditugaskan menjalankan2Program Penelitian
Jalan Raya Kerjasama Nasional (National Cooperative Highway Research ProBram, NCHRP), di mana pegawai-pegawai NCHRP melaksanakan kontrak untuk
penelitian tentang pokok masalah tertentu yang dipilih oleh AASHTO. Hasilhasilnya diterbitkan dalam suatu seri NCHRP Repoits, NCHRP Syntheses, dan
NCHRP Research Results Digests. Suatu usaha yang sejenis untuk transportasi,
yang disebut Program Penelitian dan Pengembangan Transportasi Kerjasama
Nasional (National Cooperative Transit Research and Development Program,
NCTRP), dilakukan oleh TRB dalam tahun 1980. Mulai tahun 1978, dengan
dukungan keuangan dari Dinas Pengembangan Internasional (Agency for International Development, AID), program tersebut menghasilkan sederetan Compendiums dat Syntheses dengan judul ?ron sportation Technology Support for
Deueloping Countries.
TRB juga melaksanakan suatu Pelayanan Informasi Penelitian .falan Raya
(Highway Research Information Services, HRIS), yang berdasarkan komputer
i-
'8t6I
fu.ca@ug ,totttuodtuo4l vep 'LL6l IaW pdut"s Suuaau8ug c{to4 pprt.f Iraqlp 1ul rr"tlqr)uad rr
'gt]p qlqJl Intun 0g6I r-un[-lel4l f,lII 's6trl\f ql$asay uolfDttodsuo.ll l"rIIT or
*Jfr'::ff
:;#irT:,]:$
e fralaq (uorlzrcossy s>rrola r gqnd uecrrauy) E>lrre.,v
uup (sarrr3 3o an5eal puorleg) IBuorsEN Elol-etoy e8tl 'uaualeueur uzp slu>la]
I"nu"ru rras nl"s u"Ilrqreuau qeppe uIEI relue el,use1t,tt11y 'er(uurzpp rp Eunr
-uetraq tuzl, (g3y1g 's;aaurtug .{1uo3 Jo uotlulf,ossv J"uol}"p) Jeuorsep ualud
-nqe) rn.(ursu1 rsersosv uep (sarlunoD Jo uollulf,ossy puorlup) puolsN ualed
-nqE) rs"rsosv qBI"PE u,tuqoluo3 'tunurn tselrodsuerl uup eLer uep[Sueprq urelEp
sulrArlls-s?}rrrr11e tuolo^uaur tuur( rsersose rcLundruaru rtnl F{ol u"q4urJar.uad
(slueuueloC 1uro'I Jo suollulcossy) IDIo'I tlulu.ueued lsulsosy
'lnqesJal uzqB.lauad
-u4rqrauad rrep ps"req rzsaq uer8eqes rur n{nq ur"lep rsuereJar-IsuereJaU 'runlun
rselrodsuerl uzp eder uepf rzua8uaur eun8raq uep nfetu Errud uenqela8uad raq
-urns zdunles-nles uuludnJeur gUJ uzlrqrauad-uelrqrauad 'rEu1 uzln8e4p {"pll
'r{"Iu>l"ur deq ppnl uup
'tuere8uad'1o1od uunuau ueryodepp lnqasrel s>lapul 'tul ?1."p 1o1od uep Ps?
-raq e8nf 'unqu1 lzdura ntl"/r{ e13ue[ dzrl upzd uz>lpdurn4p Euel' 'gUI uerlq
-rauad-uelrqreuod rrup s{apul or'ue1ufra>gp tuepas Sued uurlgauad uup rcsalas
rlzlel tu?^ >1al,ord->1a[ord l.rep uerodel uzszlSug unlyszq8ueu urcl eru]rr? IuI
ruelsrs 'lzdac uutuap ueltedeprp usrq uup[req Strupas Bue( uzrtrlauad uup np1
eszur epud ue4qaued uuszlSuu 'rur uepeq-u"p"q In1eIaW 'ralndurol uzlzun8
-8uaur Eue,( '(1gpg1111 (ryorvrlaN af,I^ras uorletruolul qor"asa11 uorleuodsuerl)
rselrodsuerl u"u.qauad rsuulloJul ueuedela6 ueEuuef ue8uap zurus zlra1aq uep
Nvvroxuxd
Nv<r
rsvrsosv Nvc'IsvslNvcuo'warsls
32
TEKNIKJALAN RAYA
(ARTBA)]
ini adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan atau komersil yang
keanggotaannya meliputi pejabat, insinyur, guru, pabrik dan distributor peralatan,. p.elshasil material, serta kontraktor. Pegawai .lan komite khusus dalam
asosiasi ini mengamati dan melaporan peristiwa penting dalam masalah pembuatan jalan dan transportasi kepada seluruh anggotanya. Asosiasi ini juga menerbitkan surat kabar yang berisi laporan perundang-undangan, administrasi,
dan peristiwa lain yang terjadi serta, kadang-kadang, laporan-laporan teknik atau
yang lainnya.
Asosiasi
Banyak asosiasi dagang yang tertarik dalam promosi penggunaan barang anggotaanggotanya giat dalam bidang transportasi dan jalan raya. Dua perkumpulan
di dalam kelompok yang besar ini adalah Institut Aspal (Asphalt Institute) dan
Asosiasi Semen Portland (Portland Cement Association). Kebanyakan asosiasi
ini menerbitkan buletin teknis dan mengedarkan data lainnya. Sebagian mempunyai insinyur lapangan yang ditempatkan dengan strategis di seluruh wilayah
negeri. Banyak informasi yang dapat dipercaya dan berguna dapat diperoleh dari
sumber-sumber ini. Pabrik-pabrik tertentu juga giat dengan cara yang sama.
Kelompok asosiasi lainnya meliputi asosiasi yang mempunyai bidang kepentingan khusus dalam transportasi. Salah satu di antaranya adalah Asosiasi
Transportasi Umum Amerika (American Public Transit Association). Dewan
Keselamatan Nasional (National Safety Council), yang berhubungan dengan kecelakaan, antara lain berfungsi mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan mendistribusikan data kecelakaan. Federasi Pemakai Jalan Raya untuk Keselamatan
dan Kelancaran (Highway Users Federal for Safety and Mobility), yang didukung
oleh industri mobil, minyak, dan truk, telah membiayai penelitian dan pendidik,rn mengenai transportasi jalan raya yang aman dan efisien. Kepentingan federasi
ini juga meliputi pengaturan dan perencanzmn jalan raya, dan telah membuat
penyelidikan-penyelidikan yang berarti dalam kedua bidang tersebut. Lembaga
Asuransi Keselamatan Jalan Raya (Insurance Institute for Highway Safety)
khususnya menekankan disain dan ketahanan kendaraan terhadap tabrakan serta
perlindungan penumpang. Selain itu terdapat Yayasan Eno untuk Transportasi
(Eno Foundation for Transportation), Westport, Connecticut, yang memiliki
aktivitas arrtara lain menerbitkan berkala Traffic Quarterly yang sangat baik.
Juga terdapat Federasi Jalan Raya Internasional (International Road Federation)
yang memajukan pendidikanr pertukaran informasi, dan pengertian mengenai
jalan raya ke seluruh dunia.
Juga banyak terdapat asosiasi yang berkepentingan dalam transportasi jalan
raya karena menga.nggap hal itu penting untuk anggota-anggotanya. Contohnya
adalah Asosiasi Mobil Amerika (American Automobile Association) dan Asosiasi
{
I
I
I
L
I
I
prcy gU
r6"p
vep
folourpl
0gl
sqlAg{"-se11irlqeltue1ue1
',*s
rP
*r*)I
z,
ir'"TpasJal runrun
Etrzl, urul Jaqruns-raqruns n?l? ,trDSV 'g11; zpedal e(uue^$odqaur srueq_ Pua{P(J">Ins qzppe
e,tuuunulauad ur8ur iuul, elaraur
ryr(ueq 8ue,( uelrqrauad {eryrn1
'zduuosuodsuaur Suer( uep"q nele Srrer
rrep ue8uerala>l'u"Il"depuJur
"uaJey
-e8uad r8rmqnq8uaur z8n[ nFad z,(uese\g, 'II)ZZ _en 'plagjqrdg 'acr,uag _uo4"Iu
-roJul lz]Iuqf,el IEuoIlsN rrep qeloradrp rede,p Eur1uad- Buzd uzrodel udzreqaq
.r?{ns
n1r uzrode-1 galo.raduraur {nltm 'ul,ulzdural
IrEp u"urIBS
"",f9""* frfp"*
mqeta>ITp qelal usrqaued uzrodzl IIp^ uzszlEuu ryp Inpn{ qzpnsas u"Il{"f,
da13ua1rypg ug8unur ef,urslalo{ ue>lr{"q uep
snsnq{ ueuedurrr(uad }edural eped rpnoa>1 ueelelsndrad-ueelulsndrad^ ru"Iep
ledeprar lzpp'prapal u"peq-rrep"q,rIeI9 rru>lrenla>1ry Sued e'(usnsnq>1'e8ruqraq
Bueli uuqria"ad Lnroanl >1el,ueq 'ef,rl5uzl,eg 'eun8raq iedep >1zq Suzd runrun uep
s*lrsra^run *ealelsndrja p qele'nur 1o>1od^ $Iapul 'ue3unqurcurse{req ?r,f,as
*lltqrr,rr* 'Vmffg eLz'U yeIP[ ]nlpsul zLulzsrur 'e'(uure1 u"p"q
rgzr8ollqrq
".gCSV
iirl..rnft
Fnp suoltcDsuDq pradas 'zse>13uu-uesa13u* ,.nt' nlnr{zpral
,rrr11.,q-rr1p--f*f' ,i.,*r1 gg1 ueuzdzlad uep uelrquauad-uzltqrauad rnl"Iatu
r{"Iepe lnqasJal uerlrlauad Irwq-IIsEL{ uelledupuaru >lnlun "r"3 nl"s I{3I"S
'lqns Sued uzelra>1ad uelzdmau uz>lslr"s{el
-rp Suepas Eue,( uep ueryfra>1p qz1a1 3uz,( ede ueqlauad uelledepuau >lnlun
,l,.r1nqpr1y'unr1etr rad ppnt OOO'OS rslDles uY1"4{-radTp lresaq-le8ues-IuI "qesn
-"qssn Iftp IIS"H .lszriodsuerl u"{}eqrlaur te8tres 8ue,{ 1al'ord->1al'ord u*Isuus
rre{"Ipaduaur nzle rsz}rodsuerl
-1r1r* nB"f nk""inl u"peq ryl,ueg'n1l Tnlun
"rrzp
upfzse* E.*1rrl uuqrlauad ualn{"leur ryls 1p }nqasrp 8uz(^ure1
uzp z,(zr
"npt,*'p rsesruz8ro >1el,uzq rrep 'szlrsrarr,run ue8uep
ue8unqnqraq SuzL
,rn1r,d*.,1rra
n"lz zls"/v\s ueqqauad ue8uerorad uzp >1odruo1a1 'sulrsrallun IFIun[as 'uer8zq
ereEau z,(er uepf uauralrzdap 'e,(uure1 Prapal rrup"q {"^u"q uup 'Vlntrn 'VmHd
(uopepodsuBJl cllqnd puu s/(B,$qtlH roJ [B^elrleu uopsnlroJul puB qcruesell).
Iunrun IsBuodsuurl uBp Brsu usl8f {nlun ue3uere1a11 uBuBcued u"p uBpllaued
.r'leuruuaq Suzd
rosuods-rosuods nele qzluuaurad uep"q-uup"q IJep ue8uenal ue8unlnp LrBp
qelesgu Euel.ual uer]rtauad lrcln>lqaul
eureselra1 ue8uap zduzserq'rsulrodstrur_]
-'geqequr4
re8eqag 'Sueqec uerlgaued lnu-lsul rudund
s,elln>lzJ elo8Bge'1zr(geq
-*j* i,(*rrf,r" rp edeiaqag .insn.11 rsu3reJuo>l-IsueraJuol _uup '1[ray lr,qr],,
.szn1 qrqal 8uel, uzlmrpurd-rrerlnpaduiur uzp euelrus ucsed urzrEord w>llJaq
treiztelad eteur Tnlnp (alenper8rapun) zuzlrts
-,rrr* 'einf
"eeeqrg'-.inqrsrel
-zrd ue4pipuad
uz>lFeqruau uup zr(urufe8uad z8uual-u8uual zrs]ue rp .,,n.,,n
uerunfrad ua1e,(ueqa;1
Issirodsu"ri uep e,(zi *int {,{n re,(undureru I,uIaI r88url
(sa41,r;1cy ete11o3 pue I11sra,rluq)
uup sulrsre^,rug !p sel$lqv
FtuII uunrnEre;
zr'url.elnq
uep uelzl,ueqa>I .(uo4ercossil Euqcml uzc,aury) s>lrraurv >1m1 uetn>1tuy
34
TEKNIKJALANRAYA
soAL-soAL (PROBLEMS)
2-1. Untuk negara bagan di mana perguruan tingg anda berada:
a. Hitung prosentase dari jumlah panjang jalan raya dan jalan kota dalam tiap sistem
yang terdaftar dalam Tabel 2-1.
D, Hitung prosentase ini untuk Amerika Serikat secara keselunrhan.
c. Atas dasar pengetahuan anda tentang negara bagian dan negara anda secara keseluruhan, jelaskan dengan singkat perbedaan-perbedaan penting antara jawaban bagianbagian a dzn b.
panjang jalan dan mil-kendaraan dari perjalanan di (1) daerahpedalaman datt (2) daerah perkotaan. Berapa prosentase masing-masing tirhadap total?
D. Gambarkan data yang didapat dari bagian s dztzn iuatu bentuk yurrg sam" d".rgart
Garnbar 2-1 daxi buku pelajaran ini.
24. Se{aifi
organisasi jalan
ryya atau jalan kota lokal di daerah di mana perguruan tinggi
anda berada. Khususnya, badan apa yang mengunrs jalan raya dan jalan-kJta, d"" b"S;mana itu diorganisir; jika seorang insinyur harus bertanggung jawab, batasan apa
t;"g
{a ,pada kekuasaannya untu.k menetapkan standar aarr- priiritas-prioritas ,11frrf '*"1
lakukan perbaikan; apakah peg"awai-pegawai menrpakan pigawai negeri; jiku ud", k"-yang F^"1 dari serikat burutr;-Uirapa prdsentise pekerjaan
di sekolah anda,
{
-1p trr"-i 1erapaJ-uuntu"q zuep Vep Tszil qrqalaur l"p!l tuer( 'ueFeq ere8au'ztrup
.EnI rp 'uerznlaSuad-uerunla8uad ue>lqese8uaur sar8uo>I '?66I rmqq pJapaJ
rrsnrueg Suzpun-tuupu11 uetuap T"InurTC ,,'e/tet uep[ trezueouarad r(aarns.,
urTsu"urp Sued edz ue>1n{elrp 'uzsnlnda>1 rJ"s"puau uelz Euud
"l>lBJ-"l{"J
urltedepuaru >lnlun 'uurfn8uad rrcInlJaruau urpues edurrrp
".r"qqaruaru "1oI
qereep u{rerqurau ue8uep Surluad Euel, e1o1 rznl er(ur uepf uelzl8uruad {nltm
uqzq ure8au edur uzpf Brrzp Jesaq uer8zqes IrBp I"JapaJ uznlrrEq ?nrues uzzun3
-tuad uzeue$l"Iad 'reperuaru {"pp
runl el,z.r uepf uezpea>1 >1el(ueq uup (uu1
-uguqrrdurau JB"Iar Sued ueepeol "lo1
'q?qruaq
ru"Isp eiol uzpf-uepl'nrl le"s
"p"d
1elnur u?"rr?f,uarad depeqral uder uzpf ueleruzf dz1ls 9961 unq4 "rDl-"rry
'{lJlsrl ruar} ue8uap Brue}nral'elsems uzeqesruad-uzequsn-rad qalo ue:lnlelTp
urnrun rselrodsuerl lzfuuepf-uzpf uzun8uuquad sulu qur*zf 8tm33uz1raq u1o{
de4ag 'rdu elaral uu8uap uu>1n{"llp Euureq uep Suero {nlun qnul >1zre[ ue1n13uy
'l.nqesral uepf un8ueqrusru euzurreEeq gele^ueq efuueposrad l,,ueetrecuarad.,
ualnpadrp lpllpas z,{,ueq zl.uluduruu '1u1 pradas uzrtln] ue8uaq 'le>lepra] e]o{
nlnuaur
renl rl"r3p rr"p ef,"n3 ep8as uer1ul Etred uept ua}sls l{Enqas lenq
"1o{ ..rndurn1 rJ"p J"nl a1,. epzd uzllzsndrp zfrreq uzrlzqrad 1"1o>l J"nl
-uraur uzBuap
uepf-uupf eped qeppe etet uepl uelervrul zurzln uerlzqrad (rur 8ue.re1as Sueq
-ure{req Suepas ere8au ryf,treq 1p uep) 6961 unt{e} unleqes le>pras e{lraurv KI
(ctiuNuvra
NOIIYIUOdSI{VUI ONV AVMHCIH dO II'IOU CMCNVHJ !IHI)
ISVIUOdSN\rUI NVO
IrfirVNVJNgUgd IUYO HVgnUgg CNYA NVNVUAd
VAVU
NV'M
NVVIOXUId ISVIUOdSNVUI
NVC VAVU NilV[
NVVNV)N]U]d
r
36
TEKNIKJALANRAYA
bagikan kepada setiap negara bagian untuk membuat inventarisasi jalan yang
lengkap dan untuk perencanaan, SUrv)r dan penyelidikan teknik dari proyekproyek yang akan dibangun di masa mendatang. Sampai tahun 1940, seluruh
departemen jalan raya negara bagian mengumpulkan fakta-fakta yang diperlukan
untuk menyusun program peningkatan jalan raya jangka panjang. Tetapi usahausaha ini serta pembiayaan federal dan negara bagian yang menyertainyi diteruskan, sampai setelah Perang Dunia II,
hanya terpusat pada daerah luar kota
dan jalan raya. Transportasi antar kota masih dilakukan dengan kereta api. Kotakota bertanggung jawab atas jalan-jalannya. Transportasi umum sebagian besar
masih di tangan pihak swasta, tetapi mulai bergeser dari trem ke bis. Perencanaan
transportasi terpadu belum dikenal.
Periode mulai akhir tahun 1940-an sampai kira-kira tahun 1970 merupakan
satu perubahan besar dalam hal fasilitas transportasi dan penggunaannya. Jumlah
perjalanan kendaraan bermotor dan truk-berat yang diukur dalarn mil kendaraan
menjadi tiga kali lipat, baik di daerah luar kota maupun dalam kota. Umumnya
masyarakat memerlukan jalan raya yang lebih banyak dan lebih baik, termasuk
Sistem Jalan-Bebas-Hambatan Antar Negara Bagian (Interstate Freeway System).
Pada saat yang sama, jawatan jalan raya memperluas programnya untuk mengurus
masalah kemacetan dalam kota. Akibat dari tindakan ini di antaranya adalah
peledakan kota menuju daerah pinggiran yang disertai dengan berkurangnya
kawasan di dekat pusat kota, penurunzrn dalam penggunaan angkutan umum
sebesar duapertiga, keadaan keuangan yang memprihatinkan serta pengambilalih-an operasi angkutan yang dimiliki swasta oleh negara. Kereta api juga mengalami kehilangan sebagian besar penumpang antar kotanya yang beralih ke mobil
pribadi,. bis, dan pesawat terbang, dan truk dianggap semakin penting dalam
transportasi barang jarak jauh. Walaupun demikian, perencanazrn masih ditujukan terutama pada pemenuhan kebutuhan kendaraan bermotor, dengan sedikit
perhatian pada saling keterkaitan antar moda atau memburuknya transportasi
umum.
Sejak awal tahun 1970-an, penggunaan kendaraan bermotor yang terus
meningkat, batasan dan pendekatan perencanaan dari jawatan jalan raya atau
transportasi, serta usulan peningkatan jala,n raya yang berasal dari mereka telah
ditantang banyak pihak. Adanya suatu pendapat bahwa mobil-mobil pribadi
akan memenuhi hampir seluruh kebutuhan transportasi tidak akan berlangsung
lebih lama. Kenyataannya, beberapa badan pemerintah telah dibentuk yang
fungsinya adalah untuk membuat agar penggunaan mobil pribadi tidak menarik.
Selain itu, penyediaan dana untuk jalan raya yang relatif rendah dan meningkatnya biaya pemeliharaan dan rehabilitasi fasilitas-fasilitas yang sudah ada menuntut jumlah yang semakin besar dari uang yang tersedia, sehingga menyisakan
hanya sedikit untuk pembangunan. Pertimbangan lingkungan dan energi menyebabkan berkurangnya beberapa bentuk perjalanan dengan mobilr dan beberapa
kebijakan pemerintah, paling tidak sampai tahun 1981 ketika kebijakan fislial
Presiden Reagan mulai berlaku, ditujukan pada peralihan ke berbagai bentuk
transportasi umum yang andal dan dapat diterima. Perencanaan semakin menghadapi masalah transportasi berikut implikasinya sebagai suatu kesatuan menyeluruh daripada secara terpisah menurut moda. Selanjutnya, bila kendaraan bermotor juga dipertimbangkan, perencanaan fasilitas baru hanya mendapat sedikit
L
I
tr
!qI) rrgpnurq
'o67 Suern:1 'o41 Sutrn:1 ltBues uzeunSSued :qBIepE e,(uuzqe.uzl'zi(zr wpf u?p uztl 1n1u61 '1e1zre{seu epzd
-a1 uzuei(e1ad Inlun unrun uelemef qrlo ualFJqlp snrzq tuu,( qeltun[ uz8uep usEunqnqr)q enpal uzeduul
-r)il ..'%g'gI '{epll'%g'}B 'ea,. quppe eiuueqe.tref-uzqz.uzf ,. .;eur.raq z1r1 dnprq
epud Irqou lenqrp
qnunqtuetu rep"rulu
tue( ueEuequrns qzrydy, 'zpuz ledzpuad lnrnua;41 'ungel dzrl tuero 000'09 r{rqal"re]
{Epll 3u"^ ".("r u"fuf uz8uap eurzsreq q"qu"uaq tuz( gqour WFunf 'Iuuueru e,(uurnlaqx 8uz,( ue8uep
-rreurad ue:ll1"srueru
Buues uzp qeurru-qsuhJ msnSSuaur s"lull n1zl uzEuequraEua; 'seluq n1zl ueleJ"rua{
u{[nquruaur u"p e.repn yolo8uaur 1tqoq.. :lpe8au uselueuad {n1un 'surEued 'qglep? qn:n1ai(uaur 8ue,(
rp unq 's"lull npl n>lzprad uzp dogs
u?Iulure)urru Buz,( zr(uuunurauad uzt:1as {eiueq
"relu"
1696I unr1et uEllrqratrp
8rl:-t '79 uop 6, tloda{ AIHCN z
1euolszu ,(aarns rrep gsuq-llsuq ue4fe.(uaur
flssq-11s?q
{ntun
lBs"Jaq CeSSuurp J"Wq ueq"q e8req el,ur88ur1 uep uu">lEu?Ie>l s"tE usqnpnt Irep
rcsaq rl"r8sqes (rur rusq-nr"g 'uErurlnluad uzszrvrel 13>lap IP uup elol lesnd
u"3p"3>l el,ulrunquraur ?lJas 'zleraur qsrunr-qeunJ IJ?p ssllroulur u"p uDlsllu
uln"{ E.(runsn8ra} 'u1o1 ueln.r,reruase>I 'erens uzp r"pn Isnlod Iilades uEleos
-red-u"Fosrad s"lu qe.&\"[ 8un8Sue]raq SurpC 8uul, re8eqas E^ulu"^"Ieur 8upl'
uElsqurBr{ seqeq uell uEp ro]oulaq u""J"pua>l qnpnuau snlr]
u"F[
"1o{
"uas nrulr rTr{"'euecualad
-rlod u"p 'lelsos
usp >Inpnpuad uzr8uq?S 'P}o{ tp
"d"reqeq
u?"pBe>l ueSuap usurelJ3g 'rs?ar{er qsJeEp u"JoloSuad uep u"l.n^ ?Jluasa>l suas
'ndureru 8uern1 6uzz( l8eq z[usnsnr11 ]21o1 -ren1 u"uDlnruad qpre"p rp ue>J"JaB
-rad rde>18ualaur SuE,( Jr]EurJUe rseuodsuer] Erua{s nB}? }nqasrel u"qel e(ulesnr
'31t1npord 8uel. uet1e1 eLu8uegq ruadas uzlzosrad ederaqaq q"qa,(ued rc8"qes
(e1o1 runl qsreep ruB^"Iaur
lqour qnpnuau q"lel {l}lr1 "dEraqaq undDlseu
u"DIIuap de4s urq8un6 u'ue>l
8uz( el,ur uBI"[depsqrel n)Fllaq
qrselu
"l,uurnun
-Sueuaduaur lu8ues'uzluqureq suqaq u"IE[e(usnsnql'zLer
ueleluep IpEqIrd Ilqour
depeqral q$dlp 8ue.( e.(up1"1r{-lDle.ry\ nE1" }eI"re.{seur de>ys 'uu-096I unq"} rIq{E
r"du"S 'Euzlepuaur unq"l ederaqaq Inlun z,(er uzlef ueuzl?fted u"8uep ]EqIIrel
'uerlen:a8uad rHlpas ue8uap '1"{lras e{ueruv 'I qu g urzpp ue{{n[un]rp llradag
(vruruE II<l oNINNY.Id EHI) NVYNYf,NgUAd VIAIA]ItI
-rodsuerl uep rru"lo{Jad q"FSEur ur"1zp lnqasrat uelelapuad rln8uau (g) 'uzzuec
-ueJed zpzd ur>lEunul 8ue,( uelzlapuad-uelulapuad uzlrc.rn5uaur (7) 'uzeuucuar
-ad uurapp t"q{eu (1) ueBuap I}">Iaprp lnqasrat uzposrad Io{oil 'rur s1a1duro1
8uzl, ueposrad >1o>1od eped relue8uad uelednreu "r"saq uer8zqas Iq q"g
'rur ru"q uzposrad uzpdrunlas depeqral
rensas Suzrt uelelapuad epoleru rJ"f,-rJef,uaru qrsu ellaratrAl 'lzuorsa;ord ?r?f,as
epeduep srryod tzJrsraq 8uel. uesnlndal uzlenqurad Ep"d uzquqrad u">llzsnru
-etu ?>lerau el,urlue8 rz8zqag '^uurnlaqes ue"s"^ElarJd rs?luaFo rr"p r{lFreq
zsled:a1 urnrun rseuodsuerl uep e,(er u"le[ zuetruaJad
'eLulqlu zpe6
"fid
'JIlIeJa qrqal Huu.,{. uau
-aletruur uep rse>lrJrpoLu pqesn rnl?latrl epp qepns 8ue.{ st}tlrseJ-se}IllseJ ueuunS8ucd
rlruqradurau {nlun 'ltgg ]nqeslp el.ueserq 8uul, 'ualsrs u;uraleuuur EIIJS >lrp
-uad e13uuIurer8ord eped uelqertrp 1e(rruq qlqaI qel]q.rad uulSuzpas 'uerlet1,rad
Le
Nwrolusil IsvrxodsrMllr
38
TEKNIKJALAN RAYA
dari kendaraan bermotor. Jadi, bila dalam tahun 1960-an jawatan jalan raya dapat
bergerak maju dengan program jalan raya kota mereka dengan sedikit gangguan
dan dengan perasaan pasti, maka sekarang program jalan bebas hambatan dan
jalan raya yang utama sebagian besar hanyalah merupakan kenangan.
Beberapa alasan dapat dikemukakan untuk rnemungkinkan perubahan sikap
terhadap kendaraan bermotor dan ketidat<pastian yang terjadi. Dr antaranyaadalah:
1.
Masalah kota telah gangat meningkat akibat keadaarr yang menyulitkan seperti:3
a. Perpindatran penduduk luar kota ke daerah perk6taan, di mana banyak kelompok mino-
ritas dan yang kurang mampu terperangkap di dalam daerah kumuh di sekitar distrik
pusat perdagangan.
c. Tekanan ekonomi, termasuk harga tanah, biaya eansportasi, dan beberapa kebijakan
pemerintah yang telah mengakibatkan penyebaran penduduk.
d. Pemerintah relatif tidak efektif delam 66qgharlepi masalah-masalah ini dan masalah
perkbtaan lainnya yang kompleks. Kekuasaan telah dibagi-bagi di antara tianyak jawatan pada berbagai tingkatan. Selrnjutnya, pendekatan yang tidak masuk akal, penundaan yang lama, atau pembiayaan beberapa proyek yang tidak layak telatr cenderung
2.
3.
4.
5.
6.
t Civil Engineeing, Nop. 1978, memberikan analisa yang mendalam tentang masalah kota New York. Analisa
ini memberikan suatu penyelidikan yang sangat baik dan juga merupakan kasus yang tidak umum.
4 Dapat dibuktikan bahwa mobil dan jalan bebas hambatan merupakan penycbab kcsalahan. Misalnya,
adalah tidak realistis untuk membuat perbandingan antara keadaan sekarang dan suatu dunia khayalan
yang tidak pernah ada daripada dcngan keadaan-keadaan pada 20 atau 40 tahun yang lalu. Juga dapat dibuktikan bahwa masalah perkotaan jauh lebih sulit dikerjakan dibandingkan masalah teknis dalam menempatkan orang di bulan. Akhimya terdapat pikiran yang lazim bahwa mcmbangun jalan raya yang baru atau
peningkatan kapasitas jalan yang sudah ada pasti mengakibatkan meningkatnya jumlah lalu lintas dan pengaruh lingkungan yang merugikan. Pengakuan ini tidak didukung oleh kenyataan-kenyataan (lihat i/CflRP
Research Result Digest 1l7 ,Des. 1 980). Tetapi, di dunia sekarang di mana "Lebisingan" mendapat perhatian,
bantahan seperti ini nampaknya memikul sedikit beban.
s Sebagai contoh, lihat R. A. Burco, TRB Record 563.
F'
'l9l ltoday
3puaregar-I$uareJar
qne!
uzp
rgqal
u"ouu
Syp27J lzqq
{nlun !
.zIuue1rerye1a:1 Euges eped uep ei(utne1 rselrodsuerl eporu
eped
1sz1.rodsuer1
tFItsl?E zped reseq uepeqas Iset?qIP IuI tnllreq 8ue( uepdure[ued 'uuelecrqured ue:puegrapaluaur :1n]uq
(se1qe!.run aql
lno
tugas)
IaqBITBA uartdeleualt
u"{uaquau {n}rm
[qu"
"lpl
Euer( uuelo>ped rsegodsuurl rrep er(ur
"uafp
(,re1,r,r'e,lg
uV)
us8uuptred nlBns
NWNVCNAUTTd VOVd
6t.
40
TEKMKJAI,AN RAYA
kompleks. Selain itu, semua bentuk sistem transportasi merupakan bagian yang
P"."}ilq d4* 6*rV4 interaksi masyarakat modern. Keterkaitan yang kompteki
ini dilukiskan dalam Gambar 3-1o dan 3-1b.
Gambar 3-14 adalah diagram alir sederhana dari proses keputusan sistem
tunggal'-misalnya, diagram ini dapat diterapkan atas pertanyaan perlu atau tidaknya membangun jalan raya tertentu dan dengan standar apa. Proses tersebut
meliputi menetapkan tujuan, menentukan bentuk-bentuk alternatif tindakan yang
dapat memenuhi seluruh atau paling tidak sebagian dari tujuan-tujuan itu,'me-ramal (men-simulasi) penampilan dari tiap fasilitas yang diusulkan, dan mengevaluasi akibat-akibat ekonomi, keuangan, dan lain-lainnya yang terbatas, atis
pemakaiannya. Akhirnya diperoleh alternatif yang paling menguniungkan dengan
membandingkan akibat-akibat dari berbagai bentuk tindakan. Tetapi sebigai
disebutkan, jarang suatu keputusan akhir dapat didasarkan semata-matu pu?u
hasil dari analisa yang demikian. Agaknya itu dicapai dalam arena politik yang
sering tidak rasionil atas dasar yang paling mungkin.
Seperti telah disebutkan di depan, bahkan keputusan yang paling sederhana
baik tentang transportasi luar kota maupun perkotaan mempunyai percabangan
yang melampaui kepentingan pemakai jalan atau pihak lain yang terpengaruh
langsung. Beberapa fungsi lainnya yang terkena dampaknya terletak di sekeliling
lingkaran pada Gambar 3-lb. Perhatikan bahwa gambar ini menunjukkan proses
penetapan keputusan sistem tunggal pada Gambar \-La yang berlangsung pada
tiap daerah yang tertera. Diagram tersebut diterapkan dalam mengevaluasi du*pak-dampak gabungan.
Gambar 3-1b merupakan petunjuk yang berguna untuk berpikir dalam beberapa hal. Pertama, jaringan garis yang ruwet menunjukkan sejumlah hubungan
timbal-balik yang harus diselidiki jika semua implikasi dari seluruh keputusan
masyarakat harus diselidiki. Yang kedua, garis-garis ini menunjukkan sifat timbal
6<
z6
<o
=
?ini*rtrn
.Ptf.its
b*
'Gambar
L
t
{
|
[ '*q*q
'lIZ
szqaq uqef Suetuat uep[as Sued uvlpr.laduad F"P u"lf,ulr
'
.rrrtn uepl uzp uzun8uequrad zrelue uetrre{Je}e{ reuaBuaru senl qrqal Eue(
"in".
tp undeueur urel ure8au Ip n313 }e>IIJa! B{uaurv rp 'ueurzpp
uzposrad-?rreru
-rd ,,r1, .*n1or1rrd .rmdeuzur'rre1n18uz nele e(e1 uepf urelsrs ?nluas jrldu"q
eped epd unlderalrp ledup rur gpnls 'ueuelauad tuBIEp uequqmad uderaqaq
,rlp *q"q*uad rnypas ueEuap rde1a1 'uez1oryad lrcleqq"q seqaq PFf 'lnrun
qz,,p" un,l"rre$lelrp-Huer{. ypnls undqsa^ 'ue>lSueqruqradrp snreq Suel' rotrl,J
-i"iriE Irep zudr5q l,re.l, r"Uep rre{uequau uep 'eder uepf pep e,(uure1-ure1 uep
Iurouo>Ia ledurzp zpuda>1 lnfunuaur snsmpl rlqal "recas Z-g lrep I-t IaqBI
Ip qnzf qeppe qrunlal,uaur
'uedap
"s"ru
8uz[ uralsrs rszugldo Inlun grcf, ugp 'Urmu4do tger( uesnlnda>1 n']ens .gedzcp
qBIEP,e e(ureueqas SueL uzupe
Sueref 'p8d,r.,1-*.1ttt uesnlndal ue8uap
",\{qeq
-a>I .Teqral 8uel. uelepurl uzrel8ueJas n313 u"I"PyP nl"ns uu)lnluaualu {n}rm
,rrrtrrHgunrurp rur rlradas rreer.mJuaJed lnfuaq ue8uap uMrIBq uusa{ Lr3qlueu
u.113unur qT-t requr"g undrlseur 'Tp"f 'qlqel nzl".apalap n}"s lfPnses Inf,unlu
ruzq sgel,'zsnt epl 1d4r1 ,iedac ueSuap 8ue1ep e.(uqeqn8ueu {n}un uedz88gel
edzraqag 'nl>I"^ SueftreCas sr131s {"pp rrep sru"urp^ tIePpB I-6 {equrzg T"pp
,rr1r1rffirp Suel' *iltrr-*ritrs zrvrquq qr*qn qne! qlqal"rsalqduroy 'z'tuurul
depeqral nlrt pep nEtB Iul rs>I"er >1a3a uele(-ueqa1 plP Jllellluen>l mln >lolol
,pi, lnpp rrdureq'uep ,rr.tqnirt.rrd irlrpas lzdepral e,(,uq 't,era1as Pdues
.fr,qrrr* ue3uq epzd uu>1l2q*adp Sued urzl spll^I]Ie derlas rrdurzq rqme3uad
-*rL rsetrrodsuerl rr,ra8uaur- guinlnda>1-trzsnlnda>1 'uee1oryad eP"d 'e,{uurz1
u"p 'uuqeurmad 'ueleqasal uep uz8tmlEull 'p1s-os ryP fiuouo{e
z.&treq
e6nf rdeiaf .rszllodsuzll
Ii
Sueprq-8uep-rq
"truJuaJ-?ue3uar ^npre8ueduraur
"*iJfqnprrl'
.eruqnleq z(ulesrur ,r3iaua_zLep raquns^unl3uzqura3uaur
{nltm uesnlndal
,iil"r."oi ryqid rg.r8rr.ri luadas prsualod 8uzl, edep raquns-Dqurns ueq8treq
{epll
rsulrodsuerl
Nwroxus.IlsvruoasN\rurNvqv,rvu Nv'IvfNvvNvoNsugd
42
TEKNIKJALANRAYA
TABEL 3-1. Pengaruh Langsung dari Pembangunau dan PenggunaanJalan Bebas Hambatan*
.trcikdL'].:t'.'-l
,.&iiiti&.it.,i:,i,::r,,..r :
;3S.*O.
i11.i.r
.-,i.r,:
:,
Tiihiii*i'.r,,.rrr.'
D6llar
r1t4lt&*ei'tr.':,.
..'.,.
Tahtraan-.
yan_g
perkerasan- dapat
oleh efek jangka pendek yang m"ngkin -sebagian
-terhalang
besar akan lenyap di waktu dekat mendatang.
Jika pemililr* di antara p_en_zlnaman modal dalam alternatif moda transportasi
menjadi- persoalan, terutama
{i dler3h perkotaan yang besar, berbagai faktor yang
tak terdapat dalam atau tidak
ditekankan sec:Lra khusirs oleh Tab-el 3-1 dan 3-I
dapat memikul beban
flnS-berat. Salah satunya adalah altematif padat modal
jangka. panjang. s-epe+i
rel berat atau ringan, pcnggerak penduduk (peopte
-ja]an
mover), atau jalan bebas
hambatan versus aliernaiif i*Sku'pendek t.i*u.lrf
!_
li
.Box nl"nq
ti
dzpeq.ral
44
TEKNIKJALAN RAYA
TABEL 3-2. Pengaruh Penampatan dan PenggunaanJalan Bebas Hambatan terhadap suatu Kota*
1,,;?e
rylipgtat dB yang
i,.,.:i:iii:,:{@8 i- 'pan}Eg jalat0
.d&.,r:t.,i,',ri
r,r'rr:r.:pem!f-@;(Lrajunlah sclolah,
: r':':8!'(leigirdart:bangrmao.baogunan
,,
'.td{itrr.:r
i ng!{t&i}
.,'i:.ri::r:i,,,l
2.
Biaya tambahan
..,..1:.ri!i:ti*IaL
l.
Pencerearan udara
:ri. '..'.'.1:
l. PcnambalanrtaupcncuraDgu Dollar
(brrfr) relmp.ui fcccnaquoe.n
'
yaq md-&kaq ailai:*: tr$!&''. t::':,.': ::,','':' :, :
yaA ditctaptan,o{ai:i6&l',f,lA-.$@i
:'
daniaraLdarij
Daspat lingtuqgan
,,r ,
ps[&rdr*;:!i4iias
Ib*ria*a;i&ata-n:dq:,,,
..:r'lftr&i
',,
,ltr,r... I:ri:
.'dip&&&'.-*
.1.;..;;.@.',,.,.,
,@..
r. ,,
--'.
:,r:'r-...,,,
e*;iil&l
r.
Judd[.,t&it]r
l-.
:.]]:i'.i
,.r.,,&ea,bali
,i
iata*,,
],&g...,r::.
l.
&:,y,tias:.,',,
..
i--i?{rr&;ri"
:ktililiiriiibiti.,,',.,.. t,.,,.:.:,..:
,. ::',.
.:', -':r:r'
r','r,',.,t.r-.$a!ryg!
.:,:..,':
,:,
'
'',,.:.: Xr .'
r:::a.::::::::a,.'',.:;,,:
,udah
,ri,...',.:,eq!itr,qggr4&ryl}8 raqi,,:,,,:r,.':
satue
r,,:,:::Pqq'{rt&!lt:S@,Ey:@9.&o$rcg,,.
.,,i,i'd&qn:b4ta$ilafga::iam8:s*&..',.
q,rlr9q!iiatna4i:t?8,:&sqt,:
dibandingtan dikurmgi
r,tr:r..,.rrdtg
::r, '
'
r,:,
,1tr1!1${!!ji.{i!$ :!6,i4qyiqg,r
r,rd&cnai$ea
,pdA:
.,'r:
r,.r:.
',:,',, ,
'
qqg,,';r:,.
:r.rr'
dengan pembiayaan
r'.!(.:K
.,1,';r@j!f ;bp!4i&11&4@.t r
:,::r"alitdtiti8&1:a&tipe*ti!rt $bn@'
,-
bat*$&!8&;qlao,d:in,iiii&i' ..'
'.,:r:: .' ,ara& I'::,,. ,r,.;ri:r,:.;.:'
5:,,$tibi&ali,'
:
1.:
Junlah
pcnduduk
',1{!;;.,'$!!!dqn
:B.rF,rari*li!4 :fl.&& k
hal. 32-42)
rekreasi
tlolana
..:.e.:]q
di
Jraleoya
,r.',r.,:r.&tclr),k,yqi,&kdr r..':.r..I Progcn
,r .. rft{8lifr.
,&d?Ii,rpopt$af,i,'rrrrr:i
,
B@itas
Jcs{a&.r.r,:r
r- :
r,rr,$;:rKs'bl@:,,,
rptitir'&i
Prosen
dcngan dan
de
'..::
dui pcqduaraa
haobatag
Srial:
Dollar
kebitingen
Perubah"a bersih
:::::'::.::,'a.
pcredam
&rd,l
87,
Lrras;'prykiLya4gf@{({d!{apat}
Prosen
yang tctsc.lia
Biaya
dikruarryi
Dollar
tb*g3i,prpo as*l,{Silusq,tdt3l
pqwugn{airracxrr*.
k
,: '
3. Jumtah parkir yang terperryaruh
l. J"mt L gcreF yang diambit (atau)
?.
Igpb*akbidryeq&b
,:.ri&dq|A&ari.,t,r..:,'.:, i..'il.
','
Jurdalr
Jumlah
X:..:.. ...::
X,f
'r''.
..,-..
:r:..,,,.: .-,.,r:rX
' ,
z.,Bijryater4nfa'uaq|*;rnpa&"
::
pcngambilan
Jqmlsb'.:
ffii;'..
,i.
,-'..:..p:t.i:x
7
I
pi
,,.:,.qs@q,g9rBr&tq,
u.qp lI|teq u*rngsFrrd diryp
purrou uuErm-repuaeal dapeqral
rcllo(-,qFr5q{upelcln8ued}:urqeqrilBua6'1
.
''q"dstr$
, ,.. .... :. ..: ;,,n?p tF<lulllrrp,ut6,irtfiSrad
..... :......... rrliurualqrduEptqd.t[ep
,: :usr":{uqe{$?p"urdur3l6npqp:d
,: ..,, r.. . , ., illgtrpE&iq{,"r{"$t-ul9l?p
rllo(I qrsraq (uatuurnturd) ueqequmal .y
:..
u-?!i3J
freeqrt&retuprd
. :..,,;., u"-l9q@q.
reqrq wlerryduEp uqq"qs$rp
$lrts4Irlg{t&pqtrrqa4:glpp
,
.S
{ueq.Iorad} rggqq @$qt$X
tlslBqE&ll s?qaq
ut1rf {!al$tp sageqsqp fu"r(
u"reiEuruad
ger.sp ur?Fp
Jeg.u
lrpur
Iello(I,' .qs.arlqpBr*6qDI8t8r.d ut&u1gy ;;
'' p&qosueffrg$ur't19rq?pirp
uesard r.rswrip E1nr/t'u"rqlucd urEueppy '1
.
,
,. i.rylalqrp,c1rod
. {$ur :FgfsEu,lrgrlflgs.d
q&PP qFreq:Esqeqqir{
:qzfrd -rzsep szlB IcJg
::., lqglgr.ryy[
lrltryo"Ils
r...
&edq*p1ry!fFE{?r.
...,... .. .,:fi,
..,.','i'
:rp.utrui$qquS rEIld
riturq (qequrer) uet"grsrl
,,:. . . : . .. .,'-,x{qli{[$"]9fqspt&@&dr4r:
. .,'.'.'..,.' tl$ilrllruadl"lq,r&$qrds?ur
Je11org" rr' ::dt$tprqlrisq qqa-rdQg .9
$q,ue}trttustnad ..
'
.
,r
el"xql"Fpu?t{c$urd
lnDrq q"lo15s @u"IE d
. ..,
qloq1 , ,. (e:&duernryrq) elur{tqtu"rr;g t
us{tensealp red"p {"p$ sul?q-seleq
-:.,, ,, :,. drttlrtppnranqp&xIqqo1at
ptmtiI , 6fnuau uzpf ut8ucp qqo{33
;6
:r'j
W$fi{ .
:"'"
'''8sa{k!r8uad rpraep prp
,:.
,'
,,,tlginmf
'
qupttlf
{qnt36urilr'l
rAuqnrqx
, g@zqp:,,&rer(qglolisqp1*rnf
qslo{r3
rl?Ion1estr?&n{fugr
tr"tlpqqlquElerqr
-qeldng
:'wtII4
:rFlorlrtgrraqg
, urfi1si{qIl&aqsrursrn*rat',
rr:.!l4}1..u?
.tunfrq1'
(ue$ue{ ueqPdurarlP
frreA puern4p qnrz ur&ot
:.:: ...":
Er&t{!g@}trlq$&r?li
1,,,,.
: tFi@siq.'&rd,r:rltl3cpl|glsrrtf
't
'.Cfur;f
' :::,
l$r$r
14oj nf"ns
S?
":::
'
.:r
iti.r.. ....::!13!!P:fiq$fPi...::
.qqlr@wp- {&*uai
*i$**pq
ffi*",.$.,,...
ftretlffiqrqie$Eqtlrurltf
'C
dzpeqref E"lequruH sqag u?t"f useun88uad rr"p u"l"dueua6 qnrctua6 'Z- .JASVI
I
46
TEKNIKJALANRAYA
TABEL 3-2. Pengaruh Penempatan dan Penggunaan Jalan Bebas Hambatan terhadap Masyarakat*
?..J!o&ht.bertllr&*r*&
,:::rie{i
jalaa
oldt
Judrh
ran}
bcbas
hrn*ra6q
Juahfr
1,1.r::
a.1.t,l,r,,.@
1,.r:{i{
,ri,.
:,
!iil;!$iii!riibaril
L',.,:,::..
bcrrih
Dollar
rrr,:sqt @ipclerianyare
etar dipiDdahLo
r rr.:,:rdl.lEi$fgt*aa
...:r,:r:r:!'i&E bcbarhambaren
Judah
ptc*elFpelcqi.aoyaagbim
Frl*Bllif}lnit
lrrqr,
bis-bis atau pengangkut lainnya yang terutama berjalan pada jalan raya yang
sudah ada. Yang lainnya adalah tersedianya dana relatif untuk berbagai modi,
terutama dalam bentuk pemberian federal, bantuan atau hibah lainnya. Lebih
jauh, alternatif tertentu dapat menyediakan lapangan kerja jangka pendek atau
jangka panjang. Misalnya, bis-bis dirancang berumur pendek dan dapat dibuat
setempat dan pengoperasiannya bersifat padat karya. Sebaliknya, jalan rel, sekali
dibangun, akan melengkapi kereta api yang umur pemakaiannya panjang yang
mungkin dibuat di tempat lain serta mernerlukan operator yang relatif sedikit.t
Juga terdapat beberapa masalah tata guna lahan yang mempengiruhi pemilihan moda transportasi. Salah satunya adalah gabungan kebijakan- yang didisain
untuk memulihkan daerah yang tak terpelihara dan mengisi ruang-ruang kosong
di kota, menyediakan tempat terbuka dan lahan pertanian yang beidekatan
dengannya, dan mengurangi pemakaian energi. Persoalan ini akan dibahas lebih
terinci kemudian.
Membentuk Kelangsungan llidup Ekonomi dan Lingkungan
(Establishing Economic and Environmental Viability )
Pembicaraan sebelumnya umumnya hanya mengemukakan konsekuensi tertentu
4alry perekonomian, masyarakat dan lainnya dalam bentuk yang tak terukur
dari-(1) suatu proyek dan alternatif-alternatif di dalamnya dan 12) altematif
keseluruhan skema. Tetapi prosedur untuk memilih proyek yang akan dij{3kan- sebaiknya menyertakan studi-studi untuk menentukan kelangsungan
hidup ekonomi atau, dengan kata lain, studi-studi untuk menetapkan usJan
7'
's
ffi
'9
"HT:H"H"Jf+*-"#f:*
Inlun Euecu" nl{e,r{ nzlEtmlgradureur 'qadord neenuslzlad >1qun 1e,rrpe[ lenqurol I
rJEp
ueptllgu.pre?p*u*"0";rui'#,ffi,ffi
Ii'*
wqeq,qadordzurcl.ueunt.eqmau,*';il**.T,H'.I;ff*:'#if
ffl?'*ffi
'v
Ealqs u"p atni ,zttmqurzuls",
pq:odsuz.q epour ue8uep rs?urproor
"ues
"*;iffi
usqnlnqal *ep uznl.radel slras 'pzpdod re{tup '{p11od ue.rtequrad *r* ,*r*tf#fffi
uqntrmt-uqntrmt u"p 'rndep
Tp uqeqlradp Euet( uep FrI{ }ses s"lql npl rslEug
"serusq" ue{res"PP 6uu.{ erztuauras selFolrd uzldqeua4 '6
uelrp"al'rurouola qs5errz
'u?q?trqreurad uep pelqEal 1eq1d eppuel uep uzu.tSutal ue1trm11q.radurol,q 'Z
"Rrrx
'I
Lt
48
7.
TEKNIKJAI"AN RAYA
Berdasarkan pertimbangan ini dan beberapa pertimbangan lain, suatu pro$am dan anggaran sementara dapat ditetapkan sebelumnya untuk disetujui
atau dimodifikasi oleh pejabat atau badan pemerintah yang berwenang.ll Penyusunan program sistem angkutan yang sudah beroperasi sebaiknya mengikuti
pola yang sama.
Untuk penyusunan progam yang mudah dimengerti, dan untuk menghindari
kekaburan atau kebingungan atas persoalan-persoalan yang penting, harus diingat bahwa terdapat tiga rangkaian input yang dapat dipisahkan. Yaitu (1)
ekonomi, yakni pemanfaatan sumber-daya, (2) keuang'an, yakni pihak yang
membayar dan yang membelanjakan uang dan sampai seberapa banyak dan
bilamana waktunya, serta (3) politik dan pemerintahan. Dalam menetapkan
prioritas, biasanya mula-mula dipilih proyek-proyek yang paling ekonomis dan
kemudian diperiksa untuk melihat apakah proyek tersebut memenuhi kriteria
keuangan dan praktis sesuai daf.tar yang diberikan. Jika proyek yang dipilih ini
gagal dalam pengujian baik secara keuangan raupun politis, maka akan dilakukan
modifikasi atau sama sekali ditinggalkan dan dipilih penggantinya.
Bertentangan dengan susunan program yang berkesinambungan seperti yang
baru saja diuraikan, proyek-proyek angkutan umum utama atau yang baru dan
peningkatan proyek angkutan yang sudah ada umumnya dibiayai dengan bantuan
hibah dari pemerintah federal, pemerintah negara bagian atau oleh pengaturan
pemerintah setempat yang khusus. Dalam keadaan ini, studi pendahuluan yang
meliput banyak segi yang diuraikan di atas dilakukan dan diserahkan kepada
badan pemberi bantuan. Hal ini, yang kadang-kadang disebut sebagai "analisis
alternatif", dilakukan untuk mempertimbangkan lebih dari satu pendekatan
dan mengevaluasi manfaat, biaya, dan dampak lingkungan dari setiap segi.12
Juga mungkin terlibat beberapa aktivitas yang perlu untuk menjamin dana pendamping (matching fund). Penetapan rincian penjadwaian disain dan konstruksi
yang tertera di atas menurut penyusunan program akan dilakukan setelah penyelesaian pengaturan keuangan baik untuk sebagian maupun seluruh sistem.
Mengevaluasi
Pembahasan sebelumnya terutama menguraikan kesulitan-kesulitan dalam menilai efek usulan sistem, rute, atau suatu lintasan (links). Sekarang ini, baik
ll Penyusunun program Jalan Raya adalah iauh lebih sukar dan rumit daripada yang ditunjukkan di sini.
Referensi yang berguna antara lain adalah, R. Winfrey, Economic Analyis for Highways, lnternational
Textbook Co.; 1969; NCERP Report 122 dan 199; HRB Special Report 62; TRB Special Report 157;
NCHRP Synthesis 48; artikel-artikel dalam TRB Record 491, 585, 599, 680, 698, dan 742; S. P.ao et al.,
Tlansportation Engineeing Journal of ASCE, Mei lg77; L. A, Neumann, ibid, September 1980; dan TRB
Arcular 213.
12 Lihat P, Tqylol_4gn L.Howell-Tiqlpprgglion
Englneei4gtorqnql ef ASCE, Nopember 1977, untuk
laporan dari suatu analisis alternatif untuk transportasi umum di Los Angcles.
13 G. A. Miller, dalam karangannya yang terbaik 'The Magical Number
Seven, Plus or Minus Two",The
Psychological Review, Maret 1956, mengajukan pemikiran bahwa ingatan jangka pendek dapat menampung
hanya tujuh potong atau pengertian dalam satu saat. Jika terdapat lebih banyak variabel, beberapa diabaikan
oleh pembuat keputusan atau pertimbangan menjadi tidak rasionil, "Grafik Komputer" adalah satu dari
beberaph pendekatan yang dikembangkan untuk mengatasi keterbatasan ini (lihat Bab 6).
Inlun JUI ..rol{q lr.Jor{. uel"Iepuad uelzunSSuau'glt prc)ay gy,g 'dpa11eg .I .C uep rzzeuqn141 .fl .I ,,
-LIZ uep gtz uoday
49113tr1IeII.I sr
'szn1 Suzd elqsnd regep usrlFaquaur uzp uesnlndal uelenqurad
Iapour{apour ue:lsplnlaur 9gI Uoday iNHCN uep 62 p&ra{ gyg 'urraqueql .1 .W o,
lnlun slu"ulp
'srsrl?u"8uad
uelnq
6n
TEKNIKJALAN RAYA
Analisis alternatif
u,Y,zl
Tidak langsung
Langsung
Langkah
Laksanakan analisis
ekonomi teknik
Susun alnternatif
lx, Y.
zl
Buang
alternatif
yang
inan (
Tidak
X)Y
lx>Yt
Gambar
dtematif (Meuurut
ff
"gur6 fr
'Euzl( re8uopu
]equras ]"Jrsraq (7) nelz l"{erel(szu
grreror* Ep" err,ru
.etuquadal znruas
[Dl"/vraur'1"r-r-1-!ffipppul
Tp ]e{er
-e(seur ueelaqurad (f)
Wppn
1uIs Ip unpuqure8p {up$ rde1a1 wluerzsrp tue{
urel r8alerls-r8alerls
rO '"rurra1rp ledep Euud uuqucaurad rzdecuaur urupp
"r"lrre
nlu"queu 'urrlSunur e>pf 'uerpnurel u"p 'qnrutuad
uusnlnda>1 lunqurad lodurola>1
-ra1 8uz[ >1zqrd-ryqrd .rf,"p uer{praurad grleura}1z upp 'uun[n1 'uenpadal 8ue]uat
rseruroJur uerelngad eldrcral uSSurqas u"I{ftuapas uapue$lupp sruer.I uernle8uad
B,r{qeq uqd"lauatu Jo}Bslp}al uuuerad 'uesnlnda:1 uepqure8uad u"p uspuuf,
-uarad urel?p rp B{aratu u6l"ues-ln43uaur uup 'qnrz8uadrel' Bue.( uzle,r,rzf
-uelurr,rzf nzle '1odurop1 'Euuro rrep uenfn1 u"p u"nFada>1 Eueluel lndur qalo
-raduraur 'rsesrrre8ro nul" sru{el ue8un>1np IrzJueur WI"pe euecuared >1oduro1
-a{ n"}" zuecuarad rs8un;'tur uzepua>l tu"pq 'kV-t, rBquIBC leqq) rolzurprool
-tro1esle1u>1 nzl" Jolerrproo>I lnqasrp Suzd qeppe eduzrelue Kt 'uTEI r8alzrls
uzldelauaur 1zde1 qrqal uq8unur 'uelpe8uad nB1" {Brlod euare tu"pp nste
urEI uele/ref qrlo uur{e}lp nule Sueluaqp ur:lSunur u"Insn zueru Ip ueepza>1 eped
'urq leqrd IO 'uqpqa{ n}"ns re8uqas dzB8uzrp }edzp {quq-uudurn uuuurJrauad
u"p rs"uro;ur durlas uep rrzle/vr"f *qrp 1p l"nqrp uesnlnda>1-uzsnlndal 'uer:1
-prep Euel. Eawtls
ruqruzg ur"pp uuryzqure8rp 8uzl. m8uqas lrruQ
"ped er'Dl-E nlens urlEunru nel.e rs"ulroJul 6a1zr1s nlens
-uedurn ue8uap rsururoJur
I3a1er1s
lnqasrp ?uel, ede ?rurreuaru uelz urrlSunu sru{el lurl n?1? zuucuarad apur 'ren1
uzn88rre8 U{pas uep selalEuer( rsrur uep uun['n1 pllluaur q"Iatr ueleivte[ nlens elrf
(e1og s..reuuuld
et1l)
BuscueJad rreuered
Einf
8 9$
(-)
0, (-)
v sellllseJ
/raled
^-^
Y
9-0
sel!llsPl
(-)
ereulogrl
l!un
(-)
'(%l laI3
llre6aN
lol)el
6uelueu
,!leuJalle de!r ePEd tUnur!sIeur
;1le6au nele llrtsod lel!N
lr
52
TEKNIKJAI"AN RAYA
(b)
Gambar 3-4. Dua buah diagram strategi perencainan. (Menurut B. Bishop etal.,HRB Record
3 0 5 \. (a\ Inforrnasi dengan umpan-bzlik. (b ) Katalisator-koordinator.
&.
't1l
'f
,,
zz
{nruO
.u*r-'#ffi
efralaq uzp u"Dllruap 8uz[ delp uzqueqzuadruaur ru?pp eAuzueluarad-euecuarad nlu"queru {nlufl
oz
-urBI srl"rsads-srJzrsads u"p 'I?rsos ntuF rfq" '{llr-{od nul[ TII.{g 'rruouo>1e TIqe ,rre
-u"u"ilad
u6llu{e}a{ nurp urldrsrp uep SuBJo
'r8o1oaryu
'uTpI
lelrsre'1a1rsre
11q"
q"qu"ueur qulal rwlrodsuerl uup
r.rB?u?f,uaJad uzlertef {"^u"g '?)lsraru
e[ra1 lzdura] rp sulrJr]Iu n"tre leurro]"1o{
uelrprpuod rrcp rffilrodsrrcr1 rrep er(er uepf
rn(ursur
Dlrlrurrp Suzd zped rrep s"nl qrqal Euzd uelelapuad uep 8us{"leq
"Jd rurs rp u")l">lnlue{rp Eue.( u??rrscusJad
-rc131
lnlrmusru
1n1un s"nl 3u",( xBs"o
( qcuorddy &uupdlcqpllln4 eq[) reqldFrprllnp rrulu>lapued
,/
'.
13d"P {"Pn
; ,: :r,t 7 . ,.1
""'ntulJelrp u"31rlref,3{a{
lJrpuas
IJrp
uailnsn c>lareru Suer( uuqeceurad 3{I[ u[uria;ord
"}r3s
qlqal 8uP^'u"p
uE>lqeqal.uaur'Suquad
uep rp"qrrd u"q"pqa{ u"{ssBraru
">laralu
u"Dlltusp lsnqreg 'lluolsolue ?ruf,es l"qrlJel
selqrqrpaDl lBsnrelu l"dep
"rr?suarad
uep Suenfad rp"luaur {nlun Bpo8ret u>lararu el.uurnur6 'zlSuzserd.raq 1ep4 Suel'
ue8uepuzd rrcp u"nq"la8uad u">llreqruaru {n}tm qplupe elalaru rreu"Jad
"l\qeq
Euepued lnpns rJe(
rru"q?ru3ru snrEq ?u?3uarad ?.r"d 'IEuolsaJord
")llle
';Xffit*frHlffi
'ppuelod
z.recas
uep'euecua.r 'uengadal tuelual .resep rrepratucd nlens rreltedup u?p eI"p .Izs"P
ne1de1al'pare e[ra1 urerto.rd usp lpnrs dn1tu51 tnenr trzseleqpag'ryn$ upsl1
'I
qeltueT
rz:ln{ueq
tS
54
TEKNIKJAIJ,N RAYA
nya ke dalam kelompok-kelompok perencanaan mereka untuk memperluas keahliannya agar yakin bahwa semua segi dari berbagai usulan telah dicakup. Tujuan
lainnya adalah untuk mengemukakan pandangan dari berbagai masyarakat yang
terlibat dengan r:rngkaian nilai, keperluan, dan keinginan mereka yang berbeda.
Hal ini, jika dilakukan sebaiknya, akan membangkitkan kepercayaan umum akan
prosedur dan keputusan jawatan.23
Making)
Untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk didengar dan memberikan inputnya dalam perencanaan pekerjaan umum, biasanya diadakan dengar
pendapat umum sebelum proyek-proyek utama disetujui. Dengar pendapat
demikian kadang-kadang dituntut oleh undang-undang atau oleh peraturan
jawatan. Kritik sering dilontarkan bahwa dengar pendapat liadakan setelah
semua keputusan penting telah diambil dan dipertimbangkan oleh para pejabat,
dan hanya formalitas dan buka:r sebagai kesempatan untuk menyatakan kehendak
masyarakat. Namun demikian, terutama dalam waktu belakangan ini, penolakan
yang ditimbulkan oleh suatu koalisi pihak oposisi terhadap beberapa usulan
proyek telah begitu kuat sehingga para pejabat merasa perlu untuk menolak
rencana usulan atau membuat beberapa perubahan besar di dalamnya. Jadi,
meskipun dengar pendapat mungkin diperlukan, keefektifannya dalam memperoleh kesepakatan dan dukungan masyarakat masih dipertanyakan secara
serius.2a
2.
Mencari dan meminta kerjasarna dari pimpinan masyarakat, orang yang berpengaruh,
dan kelompok atau organisasi pengusaha, pemukiman, atau perlindungan alam yang dapat
berbicara atas nama masyarakat. Biasanya suatu staf khusus dia<l"Lan untuk mengkoordinasi atau melaksanakan fungsi ini. Beberapa jawatan lebih suka memelihara hubungan
yirng menerus dengan pemuka masyarakat setempat daripada baru berusaha untuk mengadakannya pada saat suatu proyek o1a1 di6r'lai. Lagi pula, survey untuk menentukan sikap
masyarakat dapat disusun dengan mengenali sikap pimpinan non formal dan juga pimpinan
formal. Pendekatan ini terutama berharga bila tingkat pengaruh individu setempat yang
tertentu tidak diketahui.
Menciptakan kesempatan bagi pemuka masyarakat ini untuk berperan serta secara menerus
3.
1.
23 Pengoperasian
sifat secara multi disiplin yang dilakukan sendiri (in-house) dalam empat negara bagian
diuraikan dalam TRB Circular 196. Lthat juga J. R. Gordon, TRB Record 551, J. J. Meersman dan L.
Ortolano, Tiansportation Engineeing Joumal of ASCE, Juli 1930, danNCHRP Synthesis 40.
24 Dua dengar pendapat
umum, satu tentang tempat dan yang lain tentang disain untuk rute Antar Negara
Bagian telah ditetapkan oleh peraturan federal sejak tahun 1969,
t-
.L.
'rg9 prccay gAJ 'uospnH-urels 'g 'X u?p auB-I 'S 'f rzql gerSolqlq rrep usrru.u Inrug
.rsqrodsusrl
IOG rrs"u?s{"fiqa1 treldelauau 1uI rr"llqrel'(ffggetf 'felq.'Zlz'oN 'g} 'lo1) 086I raqollg gg regsden
prrpeJ ar{L t"q1'"Iu"p"d lr"p Suerzp Eue{ uz.rnle.rad-uemte.rad uep p1 usq-rueq lzrepag uz4prtaiuad u4
uenefup nt"ns {ntull 'uoll?possv 3urutrel6 uerFaruv Lr"p u?llqrauad-uellqrauad t"q1'r4el raqruns IptEq.S
'oJHSW 'uoltDdlrlltod uazltlc uo sa4Ppug uep :uqlodlclltod .suazg!3 tol sanbgqcal lo pnuoyl y q
ua4ll) aiil?allg Jnpn[raq Vl{Htr ue}Jqrauad-uelrqreuad Utl'rrp'rc|
'0U'llg'0lg'tg9
uorlodrclltod
'819'lI9'199'999'99'8ZS procaY SVJ :Ztt Uodaf, Ppads gtIJ urePq uz8uzral-u"EuEs{ lzqg etnf
'rgg prccay gUJ 'sffi{ 'll 'J u"p Aarro; 'g '/vt t"r11l 'z1z1snd relJ"P q"nqas uep e.re8auzErem sues usI;ld
Trrlal-I${el ueplmad uep lf,uFet 8wA regep qsns {rqun
sz
ep"d elol z8rzrr rsedrsrued r8uq srrreur r[uz[ uaquraur uu8uep zduuuucua-r-?u33uar
>lnlurr uenlu"q ue)plgaSSualu zl{ssruaq sl,uuselq euef,uala{ nzfz mle4sllnru
-pn nrrl 'rnftrcul Euzi luqo q"F">Inq le>l".Ie^s"lu uup
Iwdlsprd
"1o>l F*j,'{ Suul'
ludural
ez's?nl unqBla8uedr_aq
-as 1e>I"J"^s"Iu uzp EJ"8au e8Je.u IJEp lndur Euoro_puaur 'uures 8ue(_ 133s zP"d
,1de1a1 sFDIel uelz>lapuad u6lJ"s"pr3q 8trel, tesndlal fiug^ uesnlndo>I u"13nq
-uad nl"ns ue{lzdepuaur {ntun q"IEp" rur u"rSord usnlnl 'el.uqedzfm qns ppd
leLord usp uruoJ allruol Ircp eatllulluo3 uoll"1rodsuer; IBuolEaU }ulof ?peda{
q"delrlrri rssurproo>l uzp'lapre,(wru u"Eunqnq 'uIeJ8oJd ueunsnduad uep uel"tqal
.uz8unl8url uzeu"f,uaJed uep ur-Bslp 'uralsts sls{"u" uIsPP uuuede_1ad ye>llJaq
-ruaru rl"p'r.1erctuad lodurola>l nl"s Wlvreq Ip eFa>laq ruI leuolseJo:d lodruolay
.u"6"q zie8au uBp [euoar l,E>l8uq rp uoq?zrueBro 8ufiru"Id u?]rlodoJlatr tr W]\eq
* izrs Buruuel. uorluuodsuurJ Ienua3 ur"pp aI "^uunle8zqurelaur '1nqasra1
g.nqrJq rz8uei Buel, rsedrsril"d uete>l_apuad Inluaq u"-1-u"qeueduraur {nlrm
iieludr8uau puor8ar rl"p .ueeq Br"8au ,prapa; l"qeled-teq"fad 'ue$zqnqlp
qqil ,.rr Burluad usnlnda>l red"rueur Fsur{Jeq gelol tus^ rs?srue8ro rmdqsary
'prepal Euepun-Suepun qelo uelulftIP 8ue/(
Igadas'ue1n13ue ruzr8ord a{ u"{L{TIErp rnlnlasrp qe1a1 Suzr{' usl8eg src8-aN r?}uv
uep r?^Irul 1'1$'zrues 8uz,( n1:1errr 3p3d'Ir"ln)I8uu uralsrs unltrrequraEu
"u"p
-3ul {Ieq qrqal rd4al eluurq n}uaual e,(zr uzpl u"p ueF"g 3r"3eN J?]uv alru
un8uequraru {"pq .r83" Insn Bdrueq qu1ep" nq{" Useq uep u"rcS 's31.3 Ip }nqas
-ra1 rs8unJ-rs8un; lnltm {ulaf u"nlu"q uzp 'lal"J"{seur rszdrspred 'lz1ere[seur
uasord r1nTndas 'rnursqnt zp"da1
uu8unqnq {nlun u"{Isz>lo1elp Tpn}s
"u?p }rup
qe/v\e[ Eun88ueuaq u?p u"Feq ure8au rolual urzlep lr?{l4plp g"le} 'ei'r"{zllol
>loduola{ Inlslaru }")lEr"^s?Iu rsedrsr}red u?>llsqllaur uep 'Lrp"
ru"I"p rr"p
l"urroJ
,zpue8 r-ulluJaq'uzlsnlntuaul leJlsraq
1de1a1 IsBdIsIUedJaq {nlun unsnslP 8uul. 'rut
Ipnls'Lrur 0I rulr{as smp"r uESuap lBr"q qEr" a>l uolsog r8u.q_J1a8uaur 8ue[_'331
J1n11 urepp u,(er uepl ueunBuequred ue>lnlaqluaru rnuraqn8 '(dpnrs-er) 8u"1n
-uq[e>I nl"ns t"nqruetu {nlrm >Inluaqrp Eue,( (ecro; Ise} uoqqrlenlq) ,.ru1q1et1d
sz8nf inEn8,, Irep Isepuauo>lal IIDIJ"s"pJag 'uolsog 31o>l lesnd -r1"^^aleu 3u"^
96-1 (alzlsratq) uerBzg ere8ag r"luv u"Pf senr eLuupe Euuluauaur (srautrqd
,4odurolaluenrrrelred*r,.r'#ffi
SS
/
56
TEKMKJAI.AN RAYA
tersedia dalam
berbagai jenis. Dengan hanya mempertimbangkan keadaan berdasarkan jalan raya,
pengusaha-pengusaha swasta menyediakan hampir seluruh mobil dan truk sedagkan pemerintah menyediakan sebagian besar kendaraan-kendaraan angkutan
umum. Singkatnya, pengadaan dan pengoperasian kendaraan-kendaraan ini kirakira memakai 92 sen dari tiap dollar untuk jalan raya. Jalan raya dibangun, dioperasikan, dan dipelihara oleh pemerintah negara bagian dan lokal dengan
menggunakan sebagian besar sisa dana di atas. Sebagai ditunjukkan dalam Bab 5,
ada bantuan hibah dari dana federal. Dana federal dan tunjangan negara bagian
ini sebagian besar dialokasikan kepada jawatan setempat menurut rumus. Sebaliknya, dana federal dan negara bagian untuk angkutan umum diberikan lang-
sung kepada jawatan angkutan kota, umumnya dalam bentuk hibah tersendiri
untuk keperluan-keperluan khusus. Dalam keadaan demikian tentunya telah diperkirakan bahwa semua lembaga pemberi bantuan, politisi, dan umum akan
r
'1IJI wp 'Vtl4f, ,6DSV,gf,J gep uellq.reuad-uqrq.rauad ede.roqoq tue1zp
1nr(mru
luts gp dnn4p edueped F"p rr-{1pas edueq .e[uure1 rsuaraJar-rsurraJaU .6t6I ..f.N .s#n] poo,uel'S"g
-.f,pua{'IaoH 'v '1 uup dz.rg 'f, 'g qalo uoll4rodsuzrl srlqna q"tep" {r,Eq 1e3u"s Sueil rsuara;ar *;s fJq{
;;
ztral
eqes*eqesf##;'I*Y"#:"y"',H"I'j
gI uep rcugal
Bue,{ .rerodei
rniun
ra
ure8ag r"luv rualsrs ueun8uequrad zLtrJeq ruadas 'urnurn l"Jrsreq SueL uenlnt
nlens lzdepral
u-r18tmur W1ep" Iq 1zq'e(uurnlaqas unllnqasrp re8eqag 'ue1
"Iq
-lnqasrp lupq 8ue./i
u(uure1
Sued
uep
r-uy luadas uzz8uqtuala>l
"Iepua>l-e1zpua{
ue8uap usrunnq uep uurlSuqrqraduraru snrzq userru:uarad ';p1e3a
e(zdng
LS
7
58
TEKNIKJALAN RAYA
sampai satu tingkat tertentu, terdapat "kemewahan dan kemacetan" yang dipersulit oleh pertimbangan energi. Selanjutnya mungkin tersedia sumber daya untuk
mengusahakan tolok-ukur yang benar, tetapi muslihat yang efektif masih harus
dibuktikan dan cara-cara politik untuk melaksanakannya baru sekarang lambat
laun terjadi. Menghilangkan seluruh kemacetan adalah tidak mungkin, karena
nampaknya kemacetan selalu terjadi pada setiap aktifitas ekonomi yang sehat.
Sekarang banyak perencana, politisi, dan pihak lain menghubungkan kemacetan dan penyakit perkotaan lainnya dengan mobil pribadi dan pembangun?n
jalan raya. Pokok yang mendasari ini adalah kemakmuran. Sesudah Perang Dunia
II, keadaan yang lebih makmur menjadikan pemi]i[2n mobil dan rumah sebagai sesuatu yang layak untuk kebanyakan penduduk dan menyebabkan perpindahan
penduduk dari daerah padat yang buruk ke pinggiran kota dengan penghidupan
yang tersebar dan tata guna lahan yang tidak padat. Kemudian, untuk melayani
daerah pinggiran kota ini, investor swasta membangun pertokoan dan bentuk
pelayanan lain dan jawatan pekerjaan umum menyediakan jalan raya yang memudahkan perjalanan dengan kendaraan bermotor, baik di bagian pusat kota
maupun di sekitar daerah pinggirannya. Selain itu, industri-industri ringan yang
baru berkembang di tempatkan di pinggiran kota dan beberapa perusahaan yang
telah^ada berpendapat bahwa meninggalkan pusat kota adalah lebih menguntungkan.30 Yang mendorong terjadinya hal ini adalah tanah yang lebih murah, dengan
akses (ialan masuk) yang mudah dan cepat, adanya ruang parkir, keadaan perpajakan yang menyenangkan, dan kehidupan pinggiran kota yang menarik yang
menyebabkan tersedianya tenaga kerja terlatih. Dengan alasan-alasan ini, hampir
seluruh kawasan perkotaan berorientasi pada mobil. Hal ini secara menakjubkan
ditunjukkan oleh statistik bahwa di seluruh wilayah negeri pada tahun 1976
pengeluaran pribadi untuk transportasi mencapai 97% untuk kendaraan pribadi,
2% untuk angkutan (tidak termasuk subsidi umum yang kurang lebih sama), dan
1% untuk taksi.
Penyamarataan berdasarkan statistik rata+:ata seperti di atas, meskipun mgnggambarkan keadaan yang menyeluruh, harus dipandang dengan hati-hati dalam
mengevaluasi suatu keadaan. Misalnya, di seluruh Amerika Serikat, rata-rata pemilikan kendaraan bermotor adalah 1 untuk tiap 1,8 orang, berkisar dari kirakira l.untuk tiap 1,3 orang di negara bagian yang sebagian besar wilayahnya
merupakan pedalaman sampai 1 untuk tiap 2,8 orang di Distrik Columbia di mana
hampir seluruhnya merupakan perkotaan. Di kota-kota besar Eropa, perbandingan ini berkisar dari 1 untuk 3,2 di Munich sampai 1 untuk 5,2 untuk Kopenhagen. Di London adalah 1 untuk 4,7.
Tentunya tersedianya mobil mempengaruhi penggunaan sarana angkutan.
Lagi pula 70% dari perjalanan kerja di seluruh negeri dilakukan dengan mobil;
tetapi untuk daerah perkotaan yang lebih bdsar, lebih tua, dan lebih padat, perjalanan kerja menggunakan angkutan umum adalah jauh lebih banyak. Sensus
tahun 1970 menunjukkan perjalanan kerja dengan angkutan umum sebagai
berikut: New York, 6l%; Boston, 38%; Philadelphia, 37%; dan Chicago, 36%.
Semua kota ini mempunyai sistem angkutan rel. Pada keadaan lain yang
ekstrim, perjalanan kerja menggunakan angkutan umum adalah 18% di Detroit,
9% di Los Angeles, dan 8% dt Houston. Data untuk daerah Teluk San Fransisco
yang diambil segera sebelum kelangkaan BBM dan kenaikan harga tahun 1979
30 Untuk pembicaraan
mengenai lokasi jalan bebas hambatan yang memenuhi pola ini,
lihat Bab 6.
l"-
.e8renla>1 uezun8Suad
fi{I"d q"IEs"uI ue"{
{nlun Enpa{ Sued pqour uenlIada{ up(q?Jnru
qTqel umum
-Inqturuatu >lep4 uPp 'uzqepnura>1 l?rue^ualu n31" IlDlepualu
uzln>l8ue el,uurnuln'IeuolszJ zluqnuedas {"PB uz(uuzleqqe{'"rpasJal z>III 'umum
ue
lrTpraq
"^\qsq
-uDlSunue{ }l{Iprs ep"
'rde1a1 'u"ln>lEu" ueedurqurad uup Lre"un88uad
"^u>le!u
rqniz8uadurau rrz>1" 'ue8unl8url r{sPsuur uu8uep eluzsraq '616T ulr{q rylt
u?p uee18ue1a>1 zueur 1e13ur1 rcdurEs psed
TI"/|/\?Tp 8uzl. ytrgg eSreq ue>[eua{
*"1rq WwW ,r'ue88ua u"serad u?8uap l?)l"re^s"Iu qalo lprsqnsp IPles {?^uEq
ul,ueserq un"rii eJ?f,os undneur rpzqud ?JB)as >Irq uz>lls"Jedolp Euuf, ueegzsn:ad
-u""gesme{ -u"ralnsa{ rurele8uau Wseru lJ}snpur lersrreurJ ?ref,os'lultutuaru qelar
,Ig6I unr{l rzdures_'l"{FaS ?{Irotuv Ip r"letl
u4n>18ue u,?r">l"tuad rmdrlsaur
,1rp.ri6 ')p["d ie,{,equraur nt{"1r-n}>len\as uup lo1oq [equrr{ rypll SuWd nzrz
un18,rn-1un3,rr* n*rx rszradoraq ledzp uelnlBue re8z uzldereq8uaur runtun uuP
.rrt.rrrqrly .Tsl alat efiuepe t"qTry re8eqas deSSuerp ll:LpT
1u1lre,(szu, leqzfad nrnd
e,{,rE.rqrq uep_'21o1 lusnd rp eped lrep e1o1 r63urd
Buqud Euel, pz,i ,i*f"* Ip
"q"sn
urzlep neq-]"dua u"{q"q uuP
uue[uzlaqrad'n8Eururas
uerii;q p lzf,ueq q1qa18uel,
Suurnryaq uz88uqad qul^urnl'n1r urelag 'n-durzur
uzq-euri1 Sued e[la1 nt{"lvr
"ual"{
i1zp1l Suurt >1zq1d-1zqrd r8eq ue1n13ue ueue^,(z1ed uzp _'18nraur snrzq undnelza,r
,ieiuad-.recuiaiil Suul. z1o>1 rrS8urd qeraep rp uuuzdelad uuqnlnqa>1 zl'uzpe
zuare>l rEel ueGuqas uup 'Suernlnraq lz8uzs {nqls nlls/vr u">ltq uezunSSuad
Suepas 'pr{zur 8uel, >1nqrs urzl zped zfra>1-ledural-a>l-q?uru uapraS-uelera8 Stmd
-ur?uaru >lnlun u"I"rpaslp q"lal s"l$"d41 eueral uur8eqas 'rszgur qalo unlq"qas
-rp uzr8eqes rur z(erq uEII"ua) r'Ies?d tmdnzur lunlun ueue>lal qolo ue>lalrp
S,rnf irrni .*r1rn,rrr1 InFIeur tnqesrcl uur8rual 599 dnlnuau zLueq rdelal^ledrl
ueSuznal uertmal
II?)I 33p ryeu Euel, uelqzrad rIep ,zfra>1ad e(zrq-ederq }"qpl"
ni*p"i*'.rn1n18uu uerierado8uod errtqeq W1epB "npa{__uur"Insa>[ -'ueuz[e1ad
r8uum8ueur ueln>18rre ueler*u[ uzlqeqaluaul q"Ial ueuet8uel WIyn[ zduumnu
-aur ,rlq>Izral epu:lap z8rl eurelag 'slnluas uu1e13uq qz_,t/tuq Ip qnl $szul lunlun
.rr1trr1i# uzue8Buel 1du1a1 ,o6g rcdecuaw {npnpuad u"q"qur"uad re}uatllas
obtl resaqas uelelEutuad ledepral 9461 pdues ZL6I ullqer llr-q.'%LE rlzqur"uaq
rmrnuaur ueuz88uz1 qeprnl 'qupuar leEuzs uzln>18ue
{'"p"p"r,i undrys-aur %Zg
,zL6l rmqst uetuap 096I unrpl uel8urpu"qual I 'u"13s
ueeun8Suad
"u?ul Ip
uu>l"
rpzfuaur
uzralEuq q"nqas
TuI ueqrprad '.-upurIp IIE{aS '000'009 tIB,\ 3q IP
rdelal 'uudzur uzp
,1.pr.p.rid uetuap ueeloryad qgrauP IP tenl le8ues
"ru"lrual uuq{eraA 'fI eTunq
zpzd rzsaq nlslra} {"p11
qlqel 8uz,( reseq
TUI
"to{-"}o{
"n1
3uura6'q"lates
ryequd [qour a{ u"qrprad 'uz>lul.(urp-I{Ele1 rz8eqa5
1epurlp
'Iuolsrs 00g Ir"P qlqal Hmuraur Euzd 1r]a>l WqeI Eue( urq l{eraep rp
60
TEKNIKJALAN RAYA
Iragr pula,
lampi1 seluruh-or{B_ Amerika nampaknya masih bersedia membayar
agak
mahal atas ketidak tergantungan dan penambahan kenyamanan,
{.lq*
kebebasan gerak, dan penghematan waktu (sering tidak terlaksana) yang diberikan oleh T"bI pribadi. pari seg pandangan umum, penggunaan mobil-pribadi
juga hampir tidak rasionil. Mobil pribadi membutuhkan iuang jalan jauh lebih
boros sebesar tiga samp-ai enam kari lebih banyak dari y""g lipukai oleh kendaraan
llgkrrtan umum,33 dan hal ini menambah masalah kemacetan dan parkir
yang sulit. Meskipun demikian, dalam suatu negara demokrasi seperti Amerika
Serikat, parl pejabat hampir samasekali tidak berwenang untuk- menghambat
proses yang jelas boros ini. Telah dibuat usulan untuk menerapkan "pemberian
harga transportasi" unJuk menjadikan pengendaraan lebih
-uh4 (litrit rau r),
tetapi sampai sekarang hanya dimanfaatkan dalam beberapa keadaan saja.
le-ngan melihat-ke masa depan, banyak perencana perkotaan mengadakan pendekatan pada skema transportasi sebagai satu dari beberapa mekanisme yang
dapat menciptakan pemukiman perkotaan yang baru dan memuaskan dengan
suatu "kualitas hidup" yurg meningkat dan juga sebagai bantuan dalam restrikturisasi kalvlan perkotaan- yang sudah ada. Mereka menuduh paxa perencana
transportasi hanya memikirkan pergerakan orang dan barang saja. Menurut pandangan mereka, persoalan yang utama adalah menetapkan bentuk atau beniukpelt1k perkotaan yang akan berfungsi untuk memenuhi aspirasi manusia. L*gkah kedua adalah merencanakan faiilitas-fasilitas, termasuk transportasi, y*"g
akan me-mungkinkan bentuk-bentuk perkotaan ini berfungsi secara eiektif. e[f,ir'nya, mekanisme pemerintahan harus diciptakan untuk mengkoordinasi dan mengawasi investasi umum dan swasta sehingga bentuk-bentuk perkotaan dan traniportasi_ yang akan melayaninya dapat terujud. Pendekatan ini tentu saja
memerlukan perencanaan kota dalam artian luas dan pembuatan insentif untuk _atau pembatasan tglhadap investasi swasta dan pemerintah setempat samprl \. tingkat yang_ lebih besar dari yang telah ada di waktu lalu. terdapat
bukti bahwa perubahan demikian sedang berlangsung. Misalnya, dimulai tahun
L972, Departemen Transportasi (Department of rransportation) yang menggunakan dana-dana federal sebagai insentif memerlukan rencaha-rencana lengkap
terpadu untuk transportasi perkotaan sebelum bantuan hibah federal dipakai
lntuk proyek-proyek jalan raya, bandar udara, atau angkutan-massal. Bebirapa
tindakan pemerintah lainnya pada semua tingkatan mempunyai tujuan yang
semPa.
pusat kota majemuk (multiple center).3s Skema "inti yang kuatl'dapat memusat-
33
il Uqyt
suatu tinjauan.tentang perkembangan perkotaan menurut waktu dan suatu pembahasan beberapa
persoalan perencanaan, lihat A. B. Gallion dan S. Eisner, The tlrban Patt'ern,YznNostiznd, 1975. Lihat juga
penerbitan dari American Planning Association.
3s Lihot, misalnya, E.
W, Walbridge , TRB Record 658, dan R. G. Rice, TRB Record 677.
tqteaqSugrnp'696I
"ssey41
q"pnur Euer{ 4o1 lesnd nfnuotu sa$I" ue8uap _ Idele]_ '1e1e.rel,szur_ u"u?^qad
zdepzr*s:aq ledep u:F"qes
1n1uaq Bnruas uep fta{ ue8uedq uDIeIpaLuauI ueEuap
ie8e uuleueJu3Jlp z[ueszlq 1uI lrla]Es 31o{-"1oy 'rusaq 8ue,( uuzloryad lusnd
le{uJ"z(suur edn:aq
-lesnd uz8uep ual8tmqe8rp uup u"le>lapJeq EueI 1gal"s
"1oI
?runC fuzrat urnleqas su88ul Ip P{"dp- BueL n.nq- D?o{ dasuo>I
q"IEpE
II
>13^uzq qTq?I l"d"r
3ryr"1 Euzl( r{eraep-qua"P
6s'slq uup [qour I"]Pd1p
rp gnlSuep# :io1n1nr1ta uep 'lo1ela1a '(sra,rour-aldoad) Euero 4era88uad ue$uap
ii1rr1 .rtpt rq ue8unqeB ednraq ue>p lzdzr lz8ues 3ue,(_qeraep-qzra"p^rp rselrod
-r.r"rf .(qn^nq Ip leqll) nreq 8uul, Irf,a{ elo>l u{upq predas luder >12p4 8ue,( ueqel
,,rnB*erei qrlo'ia.rrluJrlp onp uz8unqnqraq Euqes 8ue,( ledzr teS,ues 1oduro1a1
-1oduro1a:1 lrlp gprll iur eloy .eduqeBual uelul rz8eqas ..leuor8ar elo{.( Irn,I
?}o{..
lnsnEuaur ',,rnle1p lzdep >I3pl1 Suzl' sqodorlaur.. n]4" ..uelnlaqa{
wBzqas zrunp qnJnlas Ip uuelo{Jed ueser'te1 tnqaduau 3ue( 'uait6 pe{IIAA
Euul' resaq zdrd ue>lryq_rruP
s'"r"pn qelo uaPle,ratrp
.(radarruoc) uepfroq uzq 'snsrii11 seluII-nPI uetuorvroral 'Suedurnuad lnlBueEuad
uepl nzle'1ar u=1zu.,E8uaur 8uel, ue1n18lrc u"eJ"pua1 ueluga,(ueu lnlun IIE{
-1"."1p 1*i-r1*f Surdruesrp .Euereq ueln:18ue rtreBueuaur Jnfun 'n8Sururas Yelep
n;rr1lrnq-geq uped ir1,rq-.p1 uelzra8 Bruues gep leduraradas ernl-el>1 ue>pdmaru
uelera8rad eueres uu8uap rde>18ua1p sn-leq zLepsn\sraq
Suerolas-Bue.( iSuerzq-s1a1du.,o1
nl"ns Inlun nfeur qrqal tuel, eurals durl
Buur( iusaq ue4oryad
'Jn}{nJls
edzrq uz8uequruad qlqalartl uu>I" IseUodsuerl uep 'ueun8ueq'uequ1 selz uz8unqe8
sz8al ueEuap unlzler(ualu e)l_oleru turouola reszp
zr(urq rreleuraq8uad
.qesrdral uz>lg
"r\tpq
snt, i x ruedal u"Insn {Esapueu e,{rrmluutuad ere6
I{z{ uepfad
uup u""rcpuo{ uDIuraB enurag .Ica{ useJ"pua>1 ue8uap n"13 'epadas 'ge>1 uepf
.rr8,rrp rle{n{Bllp ledzp letuozlroq ueueplrad lrolel_a1a_131"_ (durer) IEp^IIEIeUI
uepl ue8uap u"1n1qrp FIIua^ uzleraSrad .]nqasral SunS8ued s],3 Tp unSueqm
lrdnp r5eor>lal {nltm elras ue8uetzprad uep II}snPuI lle"qesruad 1n1rm s"}{IseJ
-s"Urs"J uep 'unqa>1 >Inserumt 'uaurauedu n"1" qerung^'U6t_ Iallrral >1ereftaq
,fJ
0?gg ralaruerpraq r"prmq EunSSued uedelap epud uzun8ueq Euenr udn:eq_ue1e
fedurof du5'(puq Euztuzdas) n1>le^ Isueulp s"UUryJ uezun88ued trup
"e"l"An*ad
treeun88ued wl" rr,Ir,sep
ztqal
3p.1a1i
-Suefqrqal Buel. (qr^nq uep sulz)
''uarulp
:ip
,ree1oryad uruslp epzd urarsrs u"lu>Iap^uad uelzun8tuaur rcur"I uulnsn
.zdmas Sued trentnf-uentnf nele rnqqraq >lnlun rSolocru-r8olool" eJ"lrre rp
"{nqral
ue8uenr ur"Iep uzueplrad {n}un e[uzq uu>1eun81p uzp uzduuslp ue>I" IIqoW '(l'erra
->lprrlBurnourj ryra8iaq Stred ryu1 uepfraq lediual uep 'ro1e1u1sa-'ro]Bl^ala uuleun8
-Euaur ,.rpods,rnr1 uetuap Suerelas srunp Ip zpe Euel( unduuetu SrmpaE pup p8up
,Jlg1u1nur Suzz( uuecuar >Inlun
wqal wI ederaqaq untueqrtr uulu EunpaS-EunpaS
'roel dziu q"nqes Wr\eq Ip (ru 000'09 +) arce gI s"nlas r{"ralp_ epzd Suero 90_09
Bundureuaur qe1ep" uurelrad fnqnt '4n[ ederaqaq {npnpuad Sunduruuaur lzdep
Surseur-Surseur t,,StEo1orIB.( lnqaslp Euel, ,rtuznlrurap slua>ls n1e5 'rrze.,(zpnqa{
.ueliprnued uulzr8el qaloradrilau rrep 'eha:1aq 'dnprq ledep- zlar
uzp ,rsearlar
-rp
p88unl m1{n4s n}"s uI?I.Ep rEseq q"Frnhaq 8ue,( lnpnpuad u3)1
-aru ?u?ru
I
I
62
TEKNIKJAI,AN RAYA
dengan menggunakan rel atau bis pada jalan cepat. sejumlah kota yang demikian
telah dibangun di Amerika Serikat; dan yang telah berhasil di antaranya adalah
Reston, Va., dan Columbia, Md., dekat Washington D.C.40 Di Eropa, meningkatnya pertumbuhan penduduk yang tinggi di kota-kota seperti Stockholm, Roma,
dan Belgrade diatasi dengan kota-kota satelit yang demikian. Canberra dan Brasilia, masing-masing ibu kota-ibu kota Australia dan Brazil, merupakan contoh
yang lain. Selain itu, Mesirjuga telah membangun Sadat City, dengan jumlah penduduk lebih dari satu juta.al
Di Inggris, 33 buah kota yang baru telah diresmikan pada tahun 1973. Salah
satunya adalah Milton Keynes, suatu kota yang terletak kira-kira 40 mil di sebelah
barat laut London. Kota ini direncanakan untuk jumlah penduduk maksimum
sebesar 200.000 orang di atas tanah seluas 22.000 acre. Stasiun-stasiun untuk
120.000 tenaga kerja sebagian terletak di dekat pusat kota dan sisanya di sekeIilingnya; 90% keluarga memiliki paling sedikit satu kendaraan; dari seluruh
perjalanan penumpang, 80To menggunakan mobil dan 20% dengan kendaraan
umum, tetapi banyak perjalanan jarak pendek dilakukan dengan berjalan kaki
pada fasilitas pejalan kaki yang sepenuhnya terpisah. Penyediaan prasarana
transportasi menggunakan ll% dari seluruh luas tanah, yang sangat kontras jika
dibandingkan dengan 25 sampai \Wo pada pola jalan kisi (grid) yang biasa. Perumahan terletak dalam kelompok-kelompok barisan rumah kecil, 10 sampai 15
buah tiap acre, dilengkapi lapangan bermain; daerah di antara kelompok perumahan merupakan lapangan terbuka.
Untuk merencanakan bentuk kota yang baru secara efektif, harus ada suatu
penghrapan bahwa rencana yang diusulkan dapat menarik penduduk dengan
penghasilan yang sesuai dan kelompok dan campuran bangpa. Sampai sekarang,
hanya sedikit yang diketahui untuk memperkirakan hasil yang demikian. Dan
mglakukan perkiraan berdasarkan pengalaman di Amerika Serikat atau Eropa
adalah berbahaya. Di Amerika Serikat, telah terbukti bahwa beberapa skema
untuk orang-orang yang kurang mampu, baik di kota-kota baru.atau dengan
pembangunan Eembali, tidak berhasil karena skema tersebut tidak coCok
dengan keinginan penduduk dan cara hidup mereka. Keberhasilan yang diminta,
khususnya untuk kesatuan hidup yang sangat kecil, dapat mencerminkan adanya
keperluan yang kritis akan ruang hidup; hal itu mungkin.menjadi kurang dapat
diterima bila persediaan mendekati kebutuhan.
Setiap perencanaan kota-kota baru yang demikian akan berpengaruh kecil
pada persoalan perkotaan secara keseluruhan. [Ianya sedikit kota-kota kecil yang
akan benar-benar terbuka (spring full-blown) dalam waktu dekat mendatang ini.
Agaknya, kegiatan perencana.an daerah perkotaan dalam tahun-tahun mendatang
akan banyak di arahkan menuju pembangunan ulang dan rekonstruksi bagianbagian kota yang mengalami kerusakan serta perluasan kota dengan perenc:ilraan
dan pengendalian yang seksama. Perencanaan ini akan sulit karena banyaknya
tujuan lain dengan berbagai kepentingan yang sering saling bertentangan. Pertama-tama, meskipun ada beberapa pengecualian, kebanyakan orang Amerika
kota yang sebagian dibiayai oleh pinjaman yang dijamin ferleral diputuskan
ri";"-rn sisanya lelah dilunasi dan iidak ada
lagi bantuan federal yang diu$rlkan.
s9lasar co11o!r, w. oy:I,^ op . cit.i Ttansportotion Engineeing, september t977 r. w.
1'
Morison
;
dan"*",rw. G. Hansen, IIRB Record 229; R. L. Morris,IIRB Recorit-293; ai" fpb arcalar 199'tur*k
an terinci tentang kota-kota baru.
sebagai pantas
;il;i;;:
'ueltunlrm
.b
t a( u"qlld EAiml"s-nles ueledruaur u"Fzquad u"p ueltunlun3uaur :Iepll u"rusuad uuIIpE[u]@
Er q"q- gelo 'ueqtuzqura:1lp q?Ier nll q"Io-qeloas ntSuyd qzraep 1p uertelrad tpu"t-r1euel uzryfzuad
rFllp! u.r"I uE"p"al-u""peal erelue IO 'IBrapeJ rlzlulJeruad I.rep Jlluasur uetuap uzlqzq 'lpqual ueun8utq
-o:d uzp uelzlturuad ue{nl"l3ru I"pJr {nlun uzltunlun8uaur rgqel
{lpued ered effiulqas qzpuer
s"l" leduralas 11IIru leq feisd-ryled
usqrurap rp1zpe reluzpl tued ueun8ueq-uzunSuzq nele tuosol q"u"l"s"raur
'qeraep 1er(ueq -rp '"Fd ItrI '"rol lzsnd 1p ueqsuruod uulleltuluaru {nlun q"l ure.rEo.rd-urertord rrzp
puzrntuaur IuI '"lo{ uu4fflurd-uentEugd 1p zdusnsnql 'tpzqlrd'qzruru uellpuad tuoropuaru
"qesn-"q?sn
qe1a1 'z8tmq u?EL"qur3d-u"r"^Equrad se1? uq?d"puad ryfed uetuolourad-uztuolouad uequ"q uep u!
-urzfu1d-uzurzfurd ulurzfuatu ue8uap'prapa; rlelurraured 'e{u1zsry41 'qudrullaur qeuel ueEuzquratuad tuulua
qeluuaurad ueletrqal-uzletrqal uzp uzBuzlualraq Eue{ qnrztuod-qnretuad tuzlual qoluor-qoluoC s}
genuef 'Ioo 's'n 'saclotl) puD spua.ll-uoltDltodsu$ louoloN 'qoluoc ptzqas 'leql.I r,i
'4
461
'lrl pncay gAJ 's$n'J u"p ou"lllod'V l"WI'nreqrel ftrzd uelpgleduad 1ntu51 ,n
u"usu"uad !I"P %06 pdtuzs 69 emqeq 3un11q1p qulal g9
'eloI t?snd.ranl
1p
lefapaf
ets",r,rs I"Poru
r8rl zt'"}o{
trzs"}"qred IP
IrTrued
qerezp-q"raep a{ e.(urz}ra,(uaur 8ue( wlIJIl>Iz-sellJI}{" u"p 'ueololrad 'glsnp
-ur 'ulqeruniad uesenirad ue>lfeqtle8uaur turres lul IeH 'uBI{31 ue8ueqtua8uad
>l"Ja8raq tu"^
lrnp .rni,r.1rme{ }"depuru {n}un s"qaq ?seraru slsz/v\s ro}{as _rp
lrqfa .zlulnfirejag 'eio1 leind uzsul'le{ Ip unsns q"unr n"duauaur BP"dIrcp
elol
9
\:
r
I
I
I
i
I
64
TEKNIKJAI"AN RAYA
memberikan prioritas dalam lalu lintas, (2) menyusun kembali subsidi dan menggunakan cara lain dalam menetapkan h.11sa sehingga membuat penggurraa., arrgkutan lebih menarik secara.keuangan, (3) menetapkan ongkos irurkii dan biay:a
mobil lainnya
tinggi, (4) menetapkan zona 6ebas mouit pida duerah yarg
-yang
dapSt dicap3r dengan angkutan atau berjalan kaki,a6 dan (5) memasarkan angkuian dengan giat.
Ada pihak-pihak yang ragu-ragu bahwa pendekatan-pendekatan seperti ini dapat
kemacetan di perkotaan atau membuat koia-kota menja& lebih padat.
P.gngurangi
Mereka menegaskan bahwa usaha-usaha yang sampai sekarang tLlah dilembagakan terutama untuk alasan-alasan politik atau preitise, telah memakan banyi.k
waktu untuk pelaksanaanya,a? dan mungkin tidak efektif kalau bukan menghambat, karena akibat-akitabnya tidak dimengerti. Misalnya, penyelidikan terbarir
oleh Laboratorium Penelitian Transportasi dan Jalan (Traniportation and Road
Research Laboratory) mendapati bahwa waktu perjalanan menuju tempat kerja
di kota-kota di Eropa hampir tidak berubah selama 200 tahun. Ini dapit beraiti
bahwa, karena .*u-*uryrrikat menanggapi, transportasi yang lebih baik dengan
cara apapun akan menghasilkan penyebaran. Apakah ini berarti bahwa kemaieth*l dipertahankan jika kota harus tetap rapat? Selanjutnya, dugaan bahwa
T
akibat-akibatnya akan sama pada kota yang berbeda ternyata tidak binar. Misalnya, telah dianggap bahwa pengaruh dari angkutan rel yang telah diperbaiki di
Toronto juga akan terjadi di Daerah Teluk San Fransisco. Di Toronto, kegiatan
usaha- yang
_besar dan perkembangan pemukiman yang lebih padat terjidi di
daerah-daerah- pengaruh stasiun-stasiun angkutan. Karena banyaknya per6edaan,
termasuk pola pertumbuhan, iklim, struktur pemerintahan, dan persaingan
yang meningkat antara mobil-mobil pribadi di jalan bebas hambatan, peruhahanperubahan ini, jika terjadi di san.Fransisco, tidak terlalu nampak. tigi puta, di
San Fransisco, lingkung_an_ yang dekat dengan stasiun akan menerima-pengaruh
yang sebaliknya dalam hal perbaikan dan peningkatan. Dan, meskipun dekitnya
kepada sistem mendorong suatu penambahan dalam hal perumahan baru, kebayakan perrambahan tersebut adalah untuk keluarga-keluarga di daerah yang
tadinya terletak di luar jarak pulang pergi kerja yang masuk- akal menuju'dui
iu:rulr -pusat perdagangan yang penting. Pengaruh yang nyata pada tempat-iempat
ini adalah
tata guna lahan yang menyebar kurang rapat. Juga penggunaan angkutan-cukup mengecewakan, sampai saat itu hanya *enampu.rg-b%-daiperjaraip-uq jam sibuk.aE Hal ini bukanlah berarti bahwa sistern angl.utan tidak iapat
T
dipakai untuk mempengaruhi bentuk perkotaan, tetapi bahwi sampai sekaring
pengetahuan mengenai banyaknya pengaruh dan akibat-akibatnya singatlangha-,
sehingga apa yang akan terjadi tidak dapat diperkirakan.ae
tr
ini.
s Uttuk
laporan mengenai pengaruh-pengaruh dari BART atas pengembangan lahan, perjalanan, dan pe-
* Ulqt
l8l
"f
eSin,
-lr"
zs
uep
plcadg gy; rzwt 'r{n"[ qrqal ues"qzqruad &oo
Ttoday
691
rs
'62 ptoc?y gyq 'qrs-r3.I'g 'f ireql'qotuo, *8elX
59
ueln>18ue
66
TEKNIKJAI"AN RAYA
s Untuk suatu laporan yang jauh lebih terinci mengenai pokok ini, tihat Q. E. Gray dan L. A. Hoel,h,tblic
Tlansporlation, op. cit. Penerbitan-penerbitan TRB, khususnya Circular 212, danyang dari American Public
Transit Assn,, termasuk majalatr Tlansit fournal Uraian yang terinci dari sistem angkutan Toronto muncul
dalamITE louizral, Agustus 1979.
.
.__
15
'zlz
qn ta
gal
'seu4rc'c
ueP sFeu
'(I's
qelo
u"3u"Ig{-u"tu"Isl rer[ll
ptzqag ts'g"urnr [qoru n"1" {nll qerrzq ueF39 uDIJ"s"pIaq e[ueszrq 'tszuza:aq
le8ues udp repuels IISBI{ ualedn:aur qEu">lnq'3uulo 97 redures 0I >Inlun {npnp
lzduralrsq z.t(uzserq tued 'rurur srg 'Suedurnuad gg rzdurus 6? trzp 'gt'I+ tIEIEpe
Lnrnl-lnrnlraq '1npnp ledural selrsedzy 'rcqal qrqal 8ue[ Euet uep uelgueu
,a(uaur qrqal Euuz( {npnp }uduret u"{uaquau ,ualurzgp z:ilf 'rzsaq _q1qa1 tuza
8uz[uz;
'ul
SO zLureqal u"p U 0, uep gg r{"IEPu ..rePu"}s.. snq
Z0I
'"Irraurv"rrn
rp ulnrun uuln:18uu ur"Pp uulzun8rp 1uI 13_"_s Suer( srq 000'09 Ir"p q-rqal
*riirp lzdzpral Euel( laporu >1e[ueq etturqas 'ueuun88uad unures {nlrm uu1l"nses
Suqed Euel. uee.repua{ uspsq {nluaq n"}3 rr"rn>ln nl"s up"
_Ip ledep Euz,{
4zq
Strz[
I3saIp
1np1f rrrnrrraraq z(urrc-IIID 'Itl:l"q u"q"q l"uaq F>Inqral qelaf
qato uellzra8rp'rurur srq ederaqaq gems>1 'srq znuras r1durz11 'SIg NVHI'IIAISd
Inseul
,rri,rap'eures-?IuzsJaq eszrq uzpl tele e(et uel"[ Tp rsuradoraq tedep srg 'uetuF
n4e leJaq rdz z1ara1 u4n18ue ue8uap uzlSurpuzqrn z4[ trer8rual tmdneur ue
-3tm1una1re^(rmduraur
NV61 NVCN61IN1g1I
(sesng) qg
L9
.v\rvroxusa IsvruoilsNYur
Nv<t
68
TEKNIKJALAN RAYA
dijelaskan pada Bab 8, kendaraan Eropa yang berkapasitas besar, misalnya bis
bertingkat di London dan berbagai disain artikulasi dengan jumlah tempat duduk
sampai 130, sedang mendapat perhatian di Amerika Serikat.
Biasanya alasan kuat yang membuat bis mini lebih disukai dari pada bis
berukuran standar, khususnya bila digunakan sebagai angkutan pesanan, adalah kelincahannya dan biayanya yang rendah. Pada ruarrg jalan yang terbatas, kelincahan
merupakan persoalan bagi kendara.z\ yar:g lebih besar. Tetapi, pertimbangan yang
menolaknya mungkin adalah bayangan pemborosan sebuah kendaraan berkapasitas besar yang hanya mampu membawa sedikit penumpang. Sebenarnya, dengan
upah pengemudi sebesar dua pertiga atau lebih dari biaya operasi dan biaya
opcrasi lainnya yang timbul pada tingkat kapasitas yang lebih rendah, penghematan biaya dengan bis mini tidaklah sebesar yang diperkirakan.
Terlalu banyak faktor untuk dibahas di sini dalam memutuskan pemilihan
bis. Salah satunya adalah waktu yang diperlukan untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Faktor ini sangat penting pada operasi perjalanan-pendek di
pusat kota. Biasanya ditambahkan pintu-pintu di bagian belakang atau di bagian
tengah untuk mempercepat proses.ss Sistem pemungutan bayaran dan pengawasan masuk dan ke luarnya penumpang juga mempengaruhi efisiensi pengoperasian
_i
,.
Dls.
Perhatian terhadap kebutuhan orang tua dan orang cacat telah membawa
ke perkembangan rencana "Transbus" yang berlantai rendah dan dapat dimasuki
dan ditinggalkan dengan lebih mudah. Perkiraan awal biaya jenis bis ini adalah
50% lebih besar dari kendaraan konvensional. Pada tahun 1979, UMTAmenetapkan bahwa bis-bis yang dibeli dengan dana federal harus dari jenis ini. Tetapi
tidak ada pabrikan yang mengajukan penawaran untuk menyediakannya.s6
Kemudian, satu persoalan pada tahun-tahun mendatang adalah taraf dan jenis
pengaturan yang dibuat untuk memberikan pelayanan bagi orang-orang demi
kian. Sebagian telah menyarankan bahwa rencana tersebut dapat dilakukan
dengan lebih baik dan lebih murah melalui pengaturan khusus seperti kendaraan
pesanan atau taksi.
Untuk penyelidikan penyelidikan mengenai waktu untuk menaikkan dan menurunkan penumpang, lihat
NCHRP Report 155,W. H. Kraft danT. F. Bergen, TRB Record 505, danTRB Circultr 212.
$ Untuk
suatu analisis dari pengaruh Transbus .talam pelaksanaan, lihat R. Casey, TRB Record 746 dan
J. L. Schofer, IYansportotion Engineering loumal of ASCE, September 1979.
S. E. Polzin dan
u"Iod;:ffi]'
:ii ffir.""-'*'"rr;:H;TJi;ri;H ::
ililru*:f,ri#t' :Lfr:llr.TlHli:;
'"1uFIIA
uefzq re8eqas
69
Nvvrgxuua rsvruo,rsNvur
NVC
70
I
TEKNIKJAI.A.N RAYA
Cara lain untuk mengutamakan bis dan carpool i*g berjalan di jalan bebas
hambatan adalah dengan 'lr1mp masuk prioritasl'(priority.r,iry r.*ps). contohny-ar- srratu ramp yang sudah ada atau yang baru dapat dicadangkan untuk itu.
selain itu, sebuah ramp ya^ng mendekati (approach ramp) dipisah menjadi dua
lajur oleh suatu garis yang khusus disediakan satu untuk ramp prioritas. Pada
ujung rampr kendaraan dapat masuk ke jalan bebas hambatan sebelum kendaraankendaraan lainnya. Kadang-kadang ramp yang tertutup dapat dibuka untuk memperkenankan kendaraan masuk atau, bila jalan penghuburrg diberi pengukur
(lihat Bab 10), kendaraan yang diprioritaskan belgerak ke ujung urrtriurik.rrdaraan yang- menulBgu. Lajur-lajur prioritas juga telah ditetapkan pada tempattempat di dekat dan di sepanjang gerbang tol jembatan dan terowongan.-se!ugt* !*yu disediakan untuk bis-bis, dan sebagian lain untuk sekelompok kendaraan dengan ukuran yang telah ditetapkan sebelumnya.
tuik .ag"gan lajur yang- dicadang-kan maupun dengan pengawasan rarnp,
mendekati dan memahami pelanggar lalu lintas adalah suitu plrso-alan yang sulit
dan sebagian besar tak dapat dipecahkan. Jumlah polisi hanya sedikit dair mereka mempg"yoi tanggungiawab yang lain. Dan sering pengadilan berlaku lunak
terhadap pelanggar-pelanggar lalu lintas tersebut.
. . Pada-jalan-jalan konvensional, berbagai cara juga dipergunakan untuk mengistimewakan bis dan kadang-kadang carpool dan- tatii. Saan satunya adalai
dengan menyediakan lajur tepi terpisah. Kadang-kadang, agar tidak mengganggu
pola lalu lintas satu arah yang sudah ada, arus IaIu linlas pada lajur i* aiUuit
berlawanan
lajur lainrrya. Juga, sebagai terdapat pada Bab i0, crru yurrg
-dengan
memungkinkan pengeqdara bis mengubah pengaturin waktu sinyal lalu tintai
menjadi makin lumrah.6o
rute-_bis dan mengatur jadwal serta ongkosnya melibatkan ber.bagaiMenetapkan
persoalan teknik yang berhubungan dengan tata ietak iirik dm kapasitas
jalan-raya, jalan-biasa, dan persimpangan, serta menetapkan waktu t.rnpri drrt
penghunian. Pengaturan peralihan antar rute juga harus dikembangkan. Kemudian
ada tugas-tugas- dalam memilih, membeli, dan memelihara peralitan. MenyediaB"- r9-"s"1"udi bis, para pengawas rute, dan tenaga-tenaga pemeliharaan menimbulkan banyak kesulitan.6r Jelaslah bahwa pengelolaan ingkutan, baik untuk
$ Untuk
Be!!TP1 di
::
bis adalah
Hubungan perburuhan merupakan masalah yang paling sulit yang harus dihadapi pengelola
angkutan penumpang. Pertama'tama, masalah-perburuhan dan perundingan perbuniran sang:at dipoiitislri
tp"iida^al.'i;;-
dian, undang-undang mencadangkan hak-hak pekerja r"b"iu-r,yn dan syaizt-syarat hinnya yang
m."a.r."g
pembentukan Persatuan burirh dan menambah kekuatan pada persatuarrburuh. persetuj"*-i".rit";"u"
yn"!
menghalangi atau membatasi kerja-bergiliran-terpisah dan opeiator-operator sementari (part time)
*;;;:
kan hd yang biasa dan sangat meningkatkan biaya. Ruang yang terbatas tidak memungi.i"t- p"-lut
tentang Tt"l"h perburuhan
sini. Titik permulaan untuk penyelidikan lebih 5aut aaaat iAA Speciot
"t
_di^
Report 181 dar.TRB Record 573.
glIJ
,r"r"":9re!;::':,
u"n
edzraqaq eduupe uulur:18unurrp 'eduurc1 snsnq{ .rn*rr8.rr&'Hj
"g"g..,ad
ueuzsad
rr"zr"pual uetuap srq ueeunSSuad trernlttuad uu>18unqz38uaur uutuap
'n1r urzlag'wq{ uep ruereru-rueo"rrrraq EueL rsznlls uped pledp ledup tue[ senl
Euer( uqzlapuad uelmfue?uaur uuqzdueqa{ IuT qoluor-r{o}uo3 'rrgrzd tredtual
unlzrpa(uaru zEn[ rur ledural 'e{areru ueuepfrad uznfnl irul8unqzS8uaur ledep
srq Suzdurnuad e88urqas e^(uurq ueler8al lesnd-lesnd n"lu rruo>logad ue8uap
zr(uerzlue rp edzraqag 'uqz[ Jenl rp urq s"Ursq-s"lrl
ue8urdurepraq
{"lelra}
-rszg zped Ie1eIJel zues
rrzp Ermpuqral e,(uurnun [BrrruJe] upp 'uzqgurad
"o"nt
'.uelnduraftrad ledural-ledura; 'u"lequrpla>l Ipzlrar edu4 Euedurnuad ueqwrad
uulurlSunurau Inlun uuldelalrp Eurras q"Ial. lruaur 69 redures 0Z n1{E/\ 8ue1as
urulep l3rad uep Etrelep slq-slq ?u?ur rp (..sappour 8ururrl.,) ((n}{E/r^ uernl"
-Euad ppo141., 'uel8unlunEuaur qrqay urn8trnur ledac uep r{"pnur 8trel. ueqrrzrad
ue8uep rsq sue8 Euefuzdas stq a]ru '(pp8) IsF[ {n}ueqraq uepf rua]sls uzp rel8url
-eru uurr"["[rad 1eu(treq rnrflLueru Euzd 4o1 r8eq rdela; '21o1 lusnd uur8eq rp
uzlzretrad ruudqaur zun8 prpzr {n}uaqraq q"pp" e,(ueserq srq allu 'zdtqesr6l
uuuueouered etec-etet qulep" uduure}uu rq 'uzlSuzque>l
';r1eurfuurr Euur{
-r-p
alru
qsral srq,euzdelad
uelre>l'uruau,T#;dTJ"#rff;ft#i#"fi*"
lL
slq
7
72
TEKNIKJALAN RAYA
sistem n{a1s perg1. kerja yang beroperasi pada lintasan jalan kereta api
antar kota telah lam_a
tg"l_u\* gntuk lglghubungkan pinggiran kota dengin
pusat kota di New York, Philadelphia, chicago, san nrinsisco, dan Tororito.
Kereta api untuk sistem ini biasanya berup,a gerbong yang ditarik oleh lokomotif
diesel atau listrik. Kebanyakan pelaksana sistem ini menderita kerugian keuansan
yang berat. Sekarang, kebanyakan dari mereka diberi subsidi atiu, dalam ieberap-a keadaan, dioperasikan oleh badan otorita angkutan.
sistem-sistem rel- bawah tanah, jalan rel layang, atau keduanya di Boston,
chigago, Cleveland, New York, dan Philadelphia mulai beroperasi pada sekitar
awal abad ini. Tetapi, dengan datangnya mobil dan bis, perloarur*ya terhenti.
llanya baru-baru ini saja sistem tersebut diperluas dan ditin[katkan.
cepat yang modern belum ada di Amerika serikat sampai tahun
- ^ ^loskrran
1962
saat dibentuknya San Francisco Bay Area Transit District (nefif). SeSak
saat i1u, beberapa sistem telah diresmikan di jalur Lindenwold'sebelah timur
Philadelphil, di Washington D.C., dan di Atlanta. Beberapa sistem lain sedang
tb-u"S"" di Baltimore dan Mami. Semuanya adalah sistem rel yang digerakkai
oleh- tenaga listrik dan merupakan gabungan dari bagian-bagian-jalan rEl bawah
tanah,
maupun yang berada pada permukaan. noyek-prJyek ini banyak
-luy-""s
menimbulkan pe-rdebatan. Masalah-masalah yang timbul antarJlain adalah p"ilrrnya sistem itu diterapkan, tidak adanya standarisasi dalam fasilitas dan rangkaian
kereta upr- di
?rrt4r? sistem-sistem tersebut yang dapat memperkecil biaya, kekusutan administrasi, perkiraan biaya konstruksi yanglerlalu reirduh, kesulitan pekerja, dan masalah-masalah pelayrn2l termasuk kerusakan peralatan dan biaya
operasi yang tinggi. Berapa banyak sistem-sistem lainnya yang akan diselenggarakan belum ditetapkan karena.modal dan biaya operasi dari instalasi angkutaln
cepat- yang ada adalah tinggi dan akan terus naik. Mungkin sistem-siste* y*g
diusulkan untuk kota-kota besar lainnya hanya dapat diierapkan dengan su6sidl
yang besar dari
federal. Demikian pula, perbaikan atari perluasan
-pemerintah
sistem yang sudah ada agaknya dapat diteruskan iarrya dengan bantuan federal.63
samping keberatan-keberatan atas biaya modal yang tinggr dan kerugian
- - Di pngoperasiannya,
paxa pengecam sistem angkutan cipat n engrrngkapkn
-dulu*
juga
sistem
iq
(dan
sistem bis ekspres) hanya diinginkan oleh masyarakat
P4*u
kelas menengah sehubungan dengan kemudahan perjalanan penghuni pinggiran
5"Pvl"s_.elatip_makmur antara rumah mereka din iempat [e4i ai puiatlota.
Lebih jauh mereka berpendapat bahwa sistem yang demikiun iiduk-direncanakan untuk melayani keperluan orang-orang miskin di kota, di mana kebanyakan
dari mereka memerlukan sarana transportasi dari bagian dalam kota ke tempat-
63 Biaya
modal untuk sistem BART rala-rata kira-kira $ 20 juta/mil. Untuk penyelesaian yang terencana
dari sistem di Washington, D.C., sepanjang 101-mil, perkiraan biaya total pada tahun 1980 adalah g 8 milyar,
atau $ 80 juta/mil, di mana $ 3,2 milyar berupa bantuan federal.
U:rtuk uraian yang terinci
!a1 ciri-ciri fisik beberapa fasilitas rel berat dan rel untuk kereta pulang pergi kerja
lhat Gray dan Hoel, op. cit. Untuk jalan rel Lindenwold, lihat, R. Schumacher, T?ansportation tnsiieeriny
loumal of ASCE, Nopember 1970; untuk BART, lihat W. A. Bugge, ibid., Mei 1974; ian untuk Wa-shington
dan Atlanta,-masing-masing lrhat.Civil Engineeing, Juni danJuli 1979. D. R. Bergmann,ERB Record249
dan V. R' Vuchic et a1., TRB Record 552, memberikan rincian khusus dari beierapa sistem.
Juga lihat
TRB Record 627, 662, dan 760. Bergmann, Tlansportation Engineoing lournal o7 2SCn,;""i#1siz,
meinberikan kupasan tentang_ bagaimana pelayanan barang dan pelayanin angkutan cepat daiat beroperasi
pada fasilitas yang sama- J. L. Lammie dan D. P. Shah,Tlansportaion Engineeing tourrulb1aSCE, yti
1980 menguraikan susunzrn manajemen yang dipakai di Atlanta.
/8.
rI
1
I
I
I
|
I
|
I
I
|
|
I
I
t-
lo lDunol
'699
62
requreseq '&u1nau8ug
prtl2'Iqol{
Suuaau$3ug uo11o1,todsuo4
'1u1 qepseur
'116I Ir"ruq,'I
Suquat ueszqequrad
ds{" {ePp
rnlun
c9
-o"qma.(..Frad rrep runo.. lnqasrp) eErenlal elotBue Sueroas qelo unls"ls a{ ,r{"qlp ledep elalau efflurgrs
urpasral uq" Ilqou q?nqes 'urq ueupl8rmural eBeqag 'qpasral qe1a1 rqrzd ledual 'unlsuts e{ uepr"puel
-rrq elararu 211[ ?ua&I elo{ uenfflurd lnpnpuad r8eq rzlns nplrrt 1pp unFqs-a:l-qeurru u"P ue{Pra3 s9
'8t6I Iam 'E)SV lrurno[ Suuaau!?ug uolot
-ndsuo4,lnrura4 'H r?qll 'un!s"ts rque rlerzf qepseur tuztrual qnef qrqol tued tcu]re1
{nlun 'IpeI
,nqrt ue:l" E1"r-el"r uzlzdacel 're1ap r4qe1 unts"ls r"lu" {ere[ qlf '8uern1 nele qdtu "sg"u"
Og qeI"P" qrunlaAu
uelzdaca:1 rdz1a1 'qdur gg :lzcund uzlzdeca:1 r-zi(undurou lzdep lgyg lde eta.rel 'qoluor reEeqeg ,,
-r*
|
|
I
I
J
I
|
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
f,
I
I
I
ta
uuarz{
I
I
'
;
,
'
i
I
I
|
I
,lort lesnd
(f)
h-\
74
t,
TEKNIKJALAN RAYA
Listrik) [Trolley
(Trolley Coaches)]
Bis listrik memiliki ciri-ciri gabungan antara trem dan bis. Bis listrik berjalan di
atas jalanan, jadi tidak diperlukan rel. Tenaga penggeraknya adalah motor listrik
yang menerima tenaga melalui trem yang terpasang di atasnya. Kendaraan ini
tidak berisik, beroperasi dengan halus, tidak menimbulkan polusi udara, dan
tidak menggunakan bahan bakar diesel yang makin langka. Tetapi, biayanya
lebih mahal dan rutenya tak dapat diubah seperti bis, karena terikat kepada
sumber tenaga yang terpasang diatas. Sekarang ini hanya sedikit bis listrik yang
digunakan; apakah pada masa depan bis listrik ini akan disenangi atau tidak masih
belum pasti.To
Bis Listrik (Kereta
Buses
euarterly, Oktober
19
?9.
'6lI td2Y I4?edS r&J..'suue1 uollsuodsu"rl f,Ilqnd u?qrn ;o dresso13,. F"p [qurulp !u! IsluUe(I er.
'l!t 'do 'uuzlr8ratr 'l 'O ucP :ZZS pncau gUJ 'ppol )I 'f :9t6I snlsnty '4CSV to
pu.orof zqnar4&ug uoltottodsuDLl 'rtp.uqlelh'lA'g r"WI '.rodeauol dasuol tueluel puFel ua".rn lnlun z.
'F"Ie$ul dzpas gsznp,ratuau tuel uurodzl Fas nlns Euoloi(uaur qela
VIrtO usnf 'rg prccatr qtrt 'rrtnls 'C'q uep ,(ra,re1 'C "I u"P :, 'lo1 '816I '(rlrrpg ryatgl r6olouqcatr
pu| tuluuold uo1lo|todsuo4..p la uueufuog ..u .(I :'llf, .do '1ao11uep durg 1p uosaPuaH '3 etnf 1eql1 '6151
Buuaa4iug III"FP Inr(mur rnreqradrp Sued nlcng '7461 raquadop '?qnaq8ug
ifnf Of ,piocay*map
.g
qnqeP grqal ldurar lruFa1 tued uerem Inlulf rL
iio.b litrra o1;g r"q1t'uaaolue8ro;41 uztueseuad lr"p
$i"ig..
ttredurnuad
zr.lnqela{lp urnlaq q$"lu,uduurel Suepas-1eref
unl"re8rad {n}uaq u"Bd;p turzsraq ledzp Iul ru"r"rua! @P[r^aq ueq qnzl edz-raqas
pd"*s .uulSuequra>lrp q"lar ([umrlaq Surleralacce) leraBraq Euzd _uu1z[ uzq
ulq Lrel")lapuad zderaqag 'zf,uTFqas 3I3, u"Buap uslzqruuF-ad ue)l"pzrp
Inltm
.iun1a1 rziurar epz6 'rzdecrp ,*J1tr ueqiudures qequ"ueq 8uz,( uetudacal rcz(und
-rueur lnJnl-lnJnuaq u"q dzrl ,lnsetu ledural epu6 'ru[z[as ueq _zderaqaq_ rrep
urpral z[uuresrp n1"s qPPS 'xusaq qlqal IIBI lu"ua n3]? 'eurr1 '-]zdura u4zdacal
ietundu.ra*'(slemlpm-Eurlzralacce) ,,lura8raQ ledep tHf,rTIfflJ"rT*T'rr,,*O
u"p {rtap/U g rslnlas u"p ledaf, grqal redzp lzpp 'run1a>1 u"p Ins"u Lrzep"al
-u""pee{ qalo s"}sqraf'tue[ 'u,(uuelzdasa{ sueJe>l 'tuzfuud Suud >1ere[ {nltm
.nrrrr, ,tipp'(utrsap rlaq-apurs) [euorsualuol p8tunt-uzq ur"slp rde1a1_ 't1nef
dnlnc .inldt rll lrrr[ n.rr- rp urologad tesnd-]zsnd uzp grepn uuqnqulad luad
-r. jndr"ri-ieduror rp uzluunErp >1el,ueq qrs"ru E'edtunuad {nlrm uepfraq uug
(sroi(a,ruo3) uqufrag uug
.Teq uuSuap ehalaq qelat e8n[ srl?ruolo q]uts uz8-ua^P Eunqetrp tuz(
(sassed f$ suiuid ,rnlni rrp uerzlnd rdqal ?rr?r{repas l"try{ Buz,( uulzdmaur
igrlrr uaLa(uriz-rraura,(ur1e uped rnpunru-nfzur uep rBrad-EueFd uzlzra8ra;
.srt"ruolo
pefuJur uzltuequralp redup .wyaffrad zlod Ptzqrag
rnpf
se1ur1
'pu[z1adp tuzpes lqap u8q q"pueras
3J"1II3 n1{3/t^ Buzles t3uzrn8uaur >Inllm
rpzfuaur (sderra,peaq) useJuPue{
"Jef,
"nP s4uq rnpf
-"rn3 ,.'r1ul ludural zduaqaq zpzd
1n1un lenqlp q"lal IErapaJ q"qg
,rrr,i,rt{'6461 unqul rzduegluelderalrp qelal '1aqe1 uapun33uau e'{uerzluz rp
edzraqaq 'e,(uure1 ulalsls-rualsls 'eluBIlV uzp 'a1lle^aS '9uo114 uotr-s"Ipq el"Pn
r,pu"q rp Furalur 8'zdunujd ueleiaEEuad rdalEualeu u/r{o}u,Ero,o *etuap
,d*r.'3u2.( rseptsul .e1nt 0gI$ t{El"pe.Inpnp
I"1o1 zLzrg 'squluolo tmdnutu, I"nu"u
ludural ]{nlnr uu8uap 'tuzdurnu
lenqlP u"nlualay
uequpuaSuad'1nlun
'Buoqra8
seirszduy .qdur 0g rcdurzs uuledaca>1 epzd E*ellel ffi1ull
-rd'Af r{Blppe
rr,pi irlz Ip IT-ru g,g tuzluedas atru n]"ns ru"Fluaur 1are1 uporaq {l$sq "}era{
qenq zBrr ,i"f"a q"t"f 'inreg eTuFrlA s"trsronlull sndluzl TP uEP umo1uuBrol41
rp unrs"ls zurg ruudqaru er(ueurzlrad dzqul 'suq1 8ue[. q91,ro_] uu>lednraru
.uorl?rlsrururpv lrsu"rl ss"I I u"qro IJ"p u"qo]uocrad 1az(ord retzqas I-B^"lqIP
SL
r
76
TEKNIKJAI.AN RAYA
Paratransit bukanlah suatu konsep yang baru. Contohnya, sukarelawansukarelawan atau sopir-sopir yang dibayar telah bertahun-tahun membawa orangorang cacat atau yang tidak mampu ke toko-toko, pertemuan-pertemuan atau
pameran-pameran. Penggiliran kendaraan, yaitu pengaturan perjalanan bagi beberapa orang yang pergi ke tempat kerja, sekolah, atau peristiwa-periseristiwa
khusus dalam satu kendaraan, adalah bentuk lain dari paratransit. Apa yang baru
adalah usaha-usaha dari pengusaha, pemerintah, dan pihak yang berkepentingan
lainnya untuk mempromosikan paratransit. Usaha-usaha yang baru ini mengambil
bermacam-macam bentuk. Misalnya, di bidang industri dan pemerintahan, para
pegawai diberi keterangan tentang sopir dan pengendara yang sanggup untuk
membantu pembentukan penggiliran kendaraan. Dalam beberapa kejadian,
majikan menawarkan insentif lainnya, antara lain, tarif parkir yang menyenangkan dan posisi parkir yangberdekatan. Beberapa badan pemerintahan menganjurkan
penggiliran kendaraan dengan menetapkan dan mengiklankan sebuah sumber
informasi terpusat yang dapat mengangkut orang bersama-sama dai asal dan
tujuan tempat kerja dan rumah yang berdekatan. Bantuan keuangan untuk
beberapajaringan ini berasal dari dana federal atau negara bagian.
Studi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan penggiliran
kendaraan menunjukkan akan kompleksitasnya. Persepsi tentang kemudahan,
keandalan, dan waktu dikaji dengan seksama, sedang masalah-masalah biaya dan
kepentingan umum seperti kemacetan, energl, dan mutu udara sedikit diperhati
kan. Karakteristik kependudukan dan perjalanan merupakan petunjuk-eptunjuk
yang buruk.?a
Vanpools (penggunaan mobil van secara bergilir) menggantikan mobil-mobil
qan kendaraan yang
partisipasinva dalam transportasi meAgar partisipasinya
dengan
vans lebih besar. Asar
beberaoa majikan
maiikan dan badan pemerintah
mendorons
torong Denssunuuln
narik. beberapa
narik,
oemerintah mendorong
penggunaan vanpools dengan jalan membeli mobil-mobil van dan menyediakanny.a dalam
bentuk vanE
yang lebih menyenangkan.
menvenanskan. Para penumpang
nenumoans lkemudian dapat bepergian
dengan lebih murah dari pada mengendarai mobil sendiri atau dalam suatu carpool. Sering sopir-sopir yang berakhir-pekan atau berlibur bebas memakai van
tersebut atau membayar jauh di bawah tarif, atau dapat memiliki kendaraan tersebut setelah periode waktu tertentu.
Jelaslah bahwa beberapa pilihan paratransit telah tersedia dan akan dikembangkan. Sebagian kecil akan disebut kemudian di bawah topik transportasi
berdasarkan pesanan (demand-responsive transportation).75
Taksi (Taxis)
Taksi adalah suatu bentuk transportasi yurg utama di daerah perkotaan. Taksi
dapat membawa penumpang sebanyak 75% dari seluruh penumpang bis dan
mempekerjakan 600.000 orang. Pada umumnya taksi beroperasi sebagai suatu
usaha swasta dan melayani langganan secuua perseorangan atau kelompok yang
memesannya untuk datang pada tempat yang ditentukan dengan tilpun atau
fl
Lihat A. D. Horowitz dan J. N. sheth dan beberapa pembatras lan, TRB Record 637.
Dari banyak referensi t91!rg: beberapa di antaranya adalah TRB Special Report 147, 154,181 dan 186,
dala TRB Record 619, 650, 724 dat 778; FHWA telah menerbitkatMatching Guide wa;1k membantu
mereka yang merencanakan Pengaturan?engaturan yang demikian. Untuk datan; tentang bagaimana
suatu
negara bagian mngatur pemakai kendaraan yang diatur sebelumnya, termasuk persyaratan untuk asuransi,
lihatJ. P. Womack, TRB Special Report 181.
?s
_l
'IgI
pcadg
r?qII'qoluor
lrcda{
rHlpas {nrun rr
'?^"IC'S
rlfJ
..rsuera;e.r edzraqeq
Inlun ndureur Suernq tuz{
tbdag lmcads gvJ tew-l ct
tg"ro {nlcn peuodsuerl zped uepeq uzp 0gg uep 'glg '699 prccaa
sw 'IgI
.
Lr'Irnllpraq rzdzp >lnlun rrps \rqa1 tuntun
ueln>1Eue uapeqDl"Suaur 'uulEtmlun8uaur Surpd EueA ueln>18uz8uad rzszd uzp
uur8uqas yquru8uaur ledzp u"p u"tu" rypp 1uI tuatsrs zr\qzq q"IBp" el,u8ueluauaur
SueL uesely 'r{zluuaruad rrep edurq zduel 8u4uad Eued ueqn}nqa>l Iqnueruatu
ludep EuaJB{ Euolosrp smer{ }nqasJel lualsrs e^aq"q uallrc{a}rp ledzp 'Inqld
nles ep"d'uduuzeuzslelad uep runrun rre{eftqa1 eped SunluuBral 'uzqelraq uelquq
nulu '1upr1 n"trE Jnqns {ngurnr ledep IuI eq?sn qErydV '?1s"/\ s ryqld qalo u"I
-rseradorp rur teduralas uul8uzqa:1rp tued luelsls-ualsls 'IEq leduzq ur"I30
'rap8ar uulnl8uu ruelsls uz8uap Suresraq ludzp uel8uuua.(uaur 8trz,{ e1n: zped
'e1o1 edzraqaq
uzleun8rp
rsuradoraq 8ue.t( ue,r nel" Iqou 'uIEI ueep?a{
"p"d Euepel-8trepa11p8ue( uepuq
l{eqnlp
>lzduzq Euzdurnuad 12.(ueq
"/$Eqruaru Intun
uu8uap dr[ nzle dn1cg6 'roloru lraqlp Euepzl-Euepe>l n"le zpadas nelz Euero qalo
{lr"tlp flue(' ueenpua{ nl"ns nlrez( '.treqsIslr {BIBp" selal 8uetr qoluof, nl"s q"PS
'e>IaJaru ruouo>la uwp"al ue8uap rcnsas Lrep s"q{ trrel. uuqnlnqa>I qnueruaru
Inltm ual8ueqtua{p qBIa} [Es"tu tszgodsuu-t1 "potu 'etunp 1p "1oI zderaqeq rq
(uollulrodsuerl ssBIAI pelureueC,qpco-I)
lBdueles uslpproEr( Suef psuy41 lsepodsuerl
o.'ueuzsad ualJ"s"praq Iualsrs LIBp
uufeq ru8uqas nelu Etms8uel eduueseurau ue8uSp 1pq 'nz:18ue[rat_3uel( soltuo
uu8uap ziuunleunE8uaur lzdep ndurzur 8uern1 Euz,( Suero-Euzro e33r4qa-s Iplsqns
e8n[ 1e_dep rs1e1
IJaqTp nzle runurn rselrodsuzrl ruelsls rsr8uaur {n}un r-e>pdp
ue.rzdula;'sloodruc u"p slq {ntun ualSuzpucrp 8uzl, mfepnfq ueleun8tuaur zl,u
-ualurzr8uaur treBuap uz>lematurlsnp tzdzp $>leI 'ual,,.r33uogp qe1a1 e(uurz1
uernlered-uernlzrad LrEp u"q"qurul Suzdtunuad uupqure8uad depzqrat ue3uerel
'uzuloryad q"raep zdzraqaq rq 'qnmlaLuaur 3uef, rselrodsuzrl uu8uTre[ ur"Pp a{
r$[e] uapp?Iuaur {nltm ue>lml"11p Suepas Suzrzlas lzraq Suzd
"q"sn-"LIesn
z,(uueselurl
'Euedurnuad Sueroas qalo uzsadrp tlepns qrq
8uefuedas urc1 Suedurnuad pquru8uatu {"pp re8z rs1z1 .rrdos qe8acuau uu"s"Iq
'Euzre>las mdureg 'uzuzpf rp e[ug8Suzurau uz8uap
LL
78
TEKNIKJALANRAYA
78 Suatu
masalah adalah bahwa sistem demikian, yang hampir pasti akan diberi subsidi, dapat menggantikan
banyak pengaturan yang diorganisir dengan efektifatau sukarelawan-sukarelawan perorangan.
7g_Meng_awasi dan mengoptimasikan
hasil transporatsi berdasarkan pesnnan telah diselidiki dengan mendalam.,Laporan-laporan yang terbaru muncul d,alam TRB Record 522, s63,606,618, d,an650 darTRB
Special Report 147, 154, 164, 181, dar, 184.
E0 Lihat;.
T, Pott, TRB Record 608. untuk contoh-contoh lain, lihat TRB special Report lg4.
8r Lihat L. K. Edwards, Tlansportation Engineering fourrul
of ASCE, pebruari 1969.
.-.
,L
'pagDIuottWKJ aq1 lo uolloltodsuz,4l ppn[ uetuap uzluaqlp Euud -rsuarala.r edz.raqaq u"p '8Il uW
169 pt@"V glIJ "rp'do '1ao11 uep dzrg 'rblcgq 'm 'f u?p raddor6 'f 'U rrqfi u"q?qwq u".rru.u ln1un w
'Ol I ttoday lolcadg 94tr teWI 'lq
'tp
ze
,B'el.uurel-upl u"p'urnlnq
.ueEuenal qEIus"uI-q"Fs"Iu r8uelnS8uzuolu uep
IIEq qlqal Bue1r emc uzlSuuqura8u
-alu {nlun u?n[nl w8uap u">ln)FIrP qulal u"qo]uoJred uEp u""qo3rad urer8ord
rzsaq r1elurnfag 'ndureru 8uern1 8uzl, Suzro-8uuro l4un snsnq>I urer8ord u"p ur"l
u"Eu4uada>1-uz3urluada{ fiI"^Blaur >lnlun qzlo{as slq uelz>l"ruad uesengad BndII
-3ru
Inl Ip tunlun rs"uodsu"4 u">IlE)IEuruaIu >ln}un ulq
"r{?sn-aqesn
"1o{ 'rur squsn
urslep l?qrlrel e8nf p1ol u?p u"I33q zreEau L{?}ulJaruad edzreq
-aq u"p 'rur ueerlesmad-usul{"smad nluzqureu {nlun unl1el 234 eurzles uru{ul
uB
lru1r?nla8uaru sar8uoy '81,6I unqzl sPed 'Iur uelrul8u"
derl 4n[ 0S $
"s"[
'uz8uena>1 uerua>l Iurep8uaru
e1o1 008I 'unqzl uzdqap
-tuz1n1a1 pcal"uep
"u"IeS
1uI slq uzeqzsruad uuludueqal 'e.(uurz1 ue1n13ue usef zpud e(upq_ruadag
'{eu"-I"u" uep (}"JEJ Suepueluad
'lnluq ersnreq 'ndureur 8uern1 8ue[ Suzro-8uuro q"I"pB resaq uer8eqas (9/6I
zduuerese; 'l"qllra] 8ue( etrsums uezqesnrad
uru1ut ur"pp Suedurnuad
"tn[ 0?g)
r{Bnq 000I ledzprel ueqrunlasa{ ?ref,as rdz1a1 's(er'tpzrl u"p punoqlarg Bradas
resaq Eued uzeqesruod-ueuqesn-red ll{Ipas el,uuq undDIsaIAI 'el,ua}nr 8uuluud
-os rp
rEnI Ip lnpnpuad rlrcl'elaur e8n[ rur slq-slg '{"+urY 1ar -rnp[ IP zpe
"1o{
rr.relelaur Euul' 661 z(uzq !21o1 999'91
Suedurnuad-Euedurnuad
lerepn
-raq 00g
relDlas 'u,(uurnlaqas ue11n[un]]p rz8eqag
retu" slq
r"lplas ruz^(u1aur
000'02
"1oI
( Nolrvruods N\rur cI'I gnd'IYunu oNv AJrf, uilrm)
YIO)I UVN'I NVO VIOX UVINV I{NWN ISYIUOdSNVUI
6L
hL-
80
TEKNIKJAI.AN RAYA
ini meliputi anak-anak dan anak muda yang masih terlalu muda untuk *en[en-
darai mobil, mereka yang tidak mampu memiliki mobil, mereka yang tidak dipat
Selggmudikan mobil, para penyandang cacat fisik, serta sebagian orang tua.
Definisi lain mungkin menggolongkan orang yang "kurang mampu', sebagai
mereka yang melakukan perjalanan lebih sedikit dari yang nampaknya diinginkin
oleh orang-orang yang makmur.
hanya sedikit pengecualian, transportasi untuk orang-orang yang
_ Dengan
mampu
hanya baru-baru ini saja di*ggup sebagai tanggungJawab plme\*Tg
rintah mlgpun sistem transportasi umum. Agaknya, kelompok orang yang kurang
*amP9 ini tidak terlalu banyak melakukan perjalanan. Tetapi, sekarang transportasi merupakan salah satu segi dari beberapa program pemerintah- dalam
memberikan beberapa macam pelayanan khusus bagi orang-orang yang kurang
mampu.
suatu contoh klasik tentang kompleksitas program-program untuk menolong
orang yang kurang m3Tpu terdapat di Los Angeles. Terdapat banyak orang yang
menganggur di daerah Watts di sebelah tenggara pusat kota. Kesempatarr kerji
bagi mereka terpusat pada bandar udara, yang terletak di sebelah barat daya.
Pelayanan bis adalah berbentuk radial, sehingga untuk menuju dan meninggalkan
pelabuhan udara harus dua kali naik bis dan memerlukan waktu penantian bis.
Untuk merangsang para pekerja, suatu rute bis langsung dari Walts ke bandar
udara telah ditetapkan. Hal ini berkembang baik untuk sementa.ra. Tetapi, beberapa pemakai bis segera membeli mobil dan pelanggan bis menurun drastis.
Dalam hal penyediaan lapangan kerja, percobaan angkutan ini dinilai berhasil;
tetapi dalam hal mengembangkan dan mempertahankan penggunaan angkutan,
usaha tersebut merupakan suatu kegagalan.
Perundang-undangan federal yang mernberikan bantuan keuangan untuk
transportasi umum menetapkan perhatian khusus untuk para penyandang cacat.
Misalnya, suatu peraturan U-MTA yang dikeluarkan pada tahun-1976 memungkinkan pemberi bantuan memilih di antara (1) menyediakan paling sedikit tepr.lrrh
perjalanan
qlp *ilgg"r (2) Iambat laun menguiaha[.an agar sebagian
-p"}u."g p"t$
dali- 3rg1da- bis dapat dimasuki oleh korsi roda, atau, (3) membeiikan paling
sedikit 5% dari dana yang tersefia untuk usaha-usaha ini. Banyak cara lain yan[
juga mendukung orang-orang yang kurang mampu. Termasuk di antaranya addaf,
potongan harga, paling tidak pada jam-jam sibuk, bis-bis khusus, pelayanan berdasarkan pesanan, taksi-taksi yang disubsidi, dan pengaturan transportasi khusus
untuk.mereka yang tidak dapat menggunakan cara di atas. Meskipun demikian,
sampai
untuk melayani para penyandang cacat se-sekarang, Prggram-program
bagian besar masih bersifat percobaan. Di antara sekltar 1b00 operasl tru.rtportasi umum perkotaan dan sejumlah yang sama yang ada di luar kota, di mana kebanyakan berada dalam kesulitan keuangan, tingkat pelayanan yang diberikan
untuk Pla plnyandang cacat bervariasi dari yang sama sekali tidak ada sampai
yang cukup baik. Banyak yang masih harus dikerjakan dan dipelajari sebelum
-........-
-1usg41
-iedi"il a1 4o1 r,enl lr,ep net.n ,zto{ renl q"ra"p m,eleru >I"ra8req 8uel, Suuruq
-Suzrzq 1n>18ueBuau >ledueq lru}-{n"ll 'e,(urunlaqas uallnlunlp qelal prodas
(rNgI
oNV'Ivunu)
ArrougrNl
AvMHoIH
lalol
I
rHclgug
VIO) UVINV
VrO) UYn'I VAVU NY'IVI I(I CNVUVS NV)VUgCUfld
NVO
18
NVIYilW'IIISAX
,r'nduruur
lzdzp uep .uz1z[ra4p fedep '>1el(q Suzd
uzuer(z1ad
82
J
I
I
I
I
i
i
i
r
I
,r
lagi
oleh,perusahaan atau perorangan yang menyediakan pengangkutan atas dasar
untuk-disewa. Harga dan keselamatan beberapa pengangkutan dengan truk diatur
oleh jawatan federal dan negara bagian; yang lainnya sebagian besar tidak diatur.
perhatian insinyur jalan raya untuk pergerakan barang yang berjumlah besar
iri terpusat pada 'keplrluan untuk menye"rtiakan kapasiias ji*, "p.r.rr.*-.,
geometrik, dan disain perkerasan yang cukup untuk pergerakan yang efisien dan
arnan. Pokok pembicaraan mengenai hal-hal ini terdapat pada bagian-bagian yang
sesuai dalam buku ini. Manajemen, pengoperasian, dan pengaturan armada kendaraan adalah di luar ruang lingkup buku ini.
E.
I
I
[r
I
$
I
I
fl
[
[i
I
l
I
I
TEKNIKJALAN RAYA
fenSantar (lntroduction)
tr
$
I
F
F
!
i
[
I
['
I
I
I
I
["
I
I
I
i
i
i
t
Inventarisasi
Fisik
(Physical Inventory)
jalan di-luar
y-ang terdahulu dibuat tanpa perencanaan, kalaupun
-k9ta
perencanaan
ini
tidak
terinci.
Untuk menyediakan data jalan-ja1an ini, diida1du,
inventarisasi
di
seluruh
negeri
pada
tahun 1930-an. Para pengamat mencatat
F1n
lebar, j..i:, kelengkungan, kemiringan, dan kondisi jalanjalan dan bangunanb*g"nan dan menandai letak daerah pertanian, pemukiman, sekolah, g.r.j-u, du1
,:Tp3t-tempat kebudayaan lainnya yang merupakan sumber lalu lintas ying potensial. Biaya inventarisasi jalan iru kurang dari $ l/mil. Ketika sekitar tahun f d4O aata
Beberapa
dari beberapa negara bagian terkumpul, maka terdapatlah untuk pertama kalilyu_tuatu catatan yang terinci mengenai jalan raya lirar kota milik negara dan
keadaannya. Umumnya, kota-kota mempunyai rencana pembangunan din catatan-catatan lainnya.dan dengan catatart tersebut telah atau dapat mengumpulkan
suatu inventarisasi jalan.
""t"f.
,1.
pradas {llsrse}S, 88'Z r.edurzs I Irep rrerunlnruad rrcp '0? redures gI IrBp {lrq"d
'rreq.rad eJse rad u"uul"ftad 0? redur"s ?I uz>llDlSueqruetu u"8u"8"pJad uuszaazl
u"p rsz>lol qelep"
rp Euel, urel rol{EJ
'er(uqo1uo3 'uerIBI eun8
ueqnlnqa{ rrDI"JDIJadIuetr I
u"8uap rsuu"AJaq le8ues "1"1 J">lns qul"p" >lnrl "l(u"r"lue
"uore>I
'elurel,eqruau
{n}rm uuzz(erqurad rn}"8ueur uEp r.rul"f ]"rulJadruau zdunFad uB)I?u"f,ueJatu
>Iqun ndureur uler uepl l"qzfad zrzd rur Iuadas wlulT nlul zl.usenlaur Stre]uat
r"^unduau uu8uap edue11 'n1r ruadas s"luq nFI {n}un ur-esTplp {"pr1 8ueI.
"1"p uqz[
'1zraq Euzd
>le[u"q
zurulruat
ue>l"snrel
p1o1
'e,(urrg>1y
'uBI"[
1p"Fet
"pud
uep
aI
ue>Ir{lIBTp
ue>lteqn{"Sueru
repue8 ueqeq
lrut-{ru}
Ide qera>l 1n13uerp
nleq uu8uudul nelu uzruelrad
8uE^ uslenru ?>l"ur 6rEq uzluun8rp
l"pn
"req
"szrq
ueluf uzselurl Suuqec
r{"raep rnpleru 8ue;( rde
1e[as 'etru1esr61 'udrd nele
"}ara>l
'.Ire uqel'1a.r uelul'uder uepl nll Ipq 'zpz qzpns Euuz( rseuodsuerl sulrpse; uep8
-Suruad nule nr"q ueun8uequrad Fep >lzduzp uztuap uzuua>paq Sued qeppe e,(u
-n13s r{?Ies 'qmnlar{uaur 3r?Jas'rs?uodstrzrl us"rrBf,uaJad urepp rpa8uaurrp snruq
Sued Suureq uz>lzraBrad reuaBueur zLuurel 8uBued Euull pq lel,ueq zpz rdz1a1
'z;(uqq r?AJns n"lz se?.u{ np1 ue8unrlqrad relrns rnlelaur }El"Jrp Blo>l urepp
n"lE
r"nl Ip ezler uepl-uzpf epzd eduuznpeqay 'sasord IrEp rlwIe n?te [ur\E
zped "1o>l
uzleun8rp 8uzl, Suzreq lnlSue8uad 1e1e e(ur'rles-nl.Bs rrnlednrau ez(uurnurn
{ru1->Irul Buzru rp's1aldtuo1 leEuzs 8ue( qepszur uelzdnraur Suzreq uzlzra8ra;
(luaura,ro;,q spooC Jo sl(a,rJns) Euereg Uurl?Jatred IB^rnS
t8
84
TEKNIKJALANRAYA
ryi !qV" memperlihatkan satu segi dari beberapa persoalan yang kompleks yang
tidak dapat dibicarakan disini.se
Survey Lalu Lintas .r-uar
Survai lalu lintas luar kota mula-mula dikerjakan secara manuall yaitu, tiap kendaraan yang lewat dicatat oleh seorang pengamat. Pekerjaan ini dilaksanakan
sekali atau dua kali setahun oleh petugas-petugas pemeliharaan, kadang-kadang
dibantu oleh orang lain yang dibayar hanya untuk membantu dalam perrghiturrg-an.-Tetapi sekarang biasanya digunakan pendekatan statistik dalam penghitun[an lalu lintas. Detektor yang dipasang mencatat lalu lintas secara terus menerus
dan mencatat arus lalu lintas pada suatu kelompok stasiun pengenaali (control
station) yang ditempatkan dengan strategis. Selain itu, juga dipakai pencacah yang
mudah dibawa . (portable counter) yang digerakkan oleh detektor angin (pneumatic detectors)-yangdiletakkan melintang jalan untuk rnencatat kendaraari yang
Iewat selama periode 24 sampai 48 jam pada sejumlah "stosiun liputan" (coueragl
stations). Penghitungan yang cepat ini kemudian dengan metode statistik diproyeksikan ke dalam perkiraan lalu lintas harian rata-rata atau lalu lintas jam
sibuk. Jadi, dengan menggabungkan data-data dari stasiun pengendali dan staJiun
liputan, volume lalu lintas dan karakteristik waktunya dapat dibuat untuk seluruh
sistem jalan raya. Di beberapa negara bagian, data yang dikumpulkan oleh pencacah (counter) dipindahkan ke komputer pusat melalui hubungan telepon.
Kemudian.^komputer mengolah data mentah dan menghitung perkilaan vohrme
lalu lintas.eo
Data dari pencacah otomatis tidak menjelaskan sesuatupun tentang karakter
lalu lintas. Informasi' ini dikumpulkan melalui studi pengukur beban (loadometer
studies), yang menjelaskan jenis kendaraz;n1' kapasitas terhitung; berat kotor;
beban bawaan (payload); lebar, tinggl dan panjang kendaraan; komoditi yang
diangkut; dan asal serta tujuan perjalanan. Studi pengukur beban ini memberikan dasar beberapa disain jalan dan keputusan pengaturan lalu lintas.
Biasanya pemilik truk merasa keberatan atas kelambatan yang diakibatkan
bila truk diberhentikan atau diperlambat sampai kurang lebih 3 mph untuk penimbangan dan pengukuran. Peralatan elektronik untuk mengukur berat serta
jarak antar gandar serta kecepatan kendaraan yang sedang bergerak telah dikembangkan untuk mengurangi masalah ini.el
Survai lalu lintas seperti yang diuraikan di atas mungkin cukup memadai
untuk tujuan perencanaan di daerah-daerah luar kota yang telah birkembang
penuh. Tetapi survai tersebut tidak banyak berarti di suatu negara yang sedang
berkembang di mana kegiatan perekonomian akan berkembang setelah dibangunnyajalan baru atau bilajalan setapak yang telah ada dijadikanjalan.
89 Uot,rk rincian
tambahan dan bibliografi yang luas lihat, untuk situasi seluas negara bagian, NCHR7
Reports 177 dalr 178, dat untuk perkotaan, (Irban T?ansportation for Goods ond-Seruicei rrtwA du,
pralatan untukoya"
li lt r+
seblgai contoh R. B.- Mactremehl et al., Tiansportation Engineeing tournal of ASCE, Nopember
1975; L. E, \{elsh, TRB Record 615; dar. A. T. Bergan et at.,TRB Record 662.
glta p.aylo
Ktssmltcottr aqJ
''q\r's"1uy-n,,t
uereue'uad;"'r*lX'rfr:'ll:TX'*t#'*L'ffiff:
58
86
TEKNIKJALAN RAYA
I
I
I
I
I
-l*
I
I
I
I
Gambar 3-5. Diagram afir dari suatu proses perenczul:ran transPortasi perkotaan yang lengkap.
menurut syarat-syarat yang ditentukan oleh Biro Sensus A.S. (U.S. Bureau of
the Census), karena cara ini dapat mengumpulkan banyak data yang berguna
untuk perencanaan transportasi.v'
93 Untuk melakukan sinsus, beberapa titik seperti persimpangan jalan ditandai dalam koordinat x-l. Ini
disebut DME/GBF. vans berarti Dual Independent Map Encoding/Geographic Based File. Lihat HRB Special
Report 145 dan karangan-kanngan oleh J. M. Lutin, C. D. Gehner, P. S. Cornelio, danJ. M, Manning, TRB
Record 677 dan R. M. Somers dan M. A.Jaro, TRB Record 771.
Untuk pembahasan tentang data perencanaan transpdrtasi yang diperlukan dalam atau diberikan oleh
sensus tahun 1980 lihat.IIE lournol, Maret 1979, dan R. D. Dunfy, TRB Record 701.
t-
l-
'll9
Uodag gy1(sse8a151
.rgtE-l
'u"In{eIIp Sueref Suwnlas d"ISual Suzd rzarns 'lapuad e:13uz[ uegecaurad-ueqerarued zprd
gzpt(uzq tnu.rzlas tuzr( ueuelauad u"p I88ull 8ue{ ei(ue,(erq euorel rdzlaa .0ZI uoda{ <nIHcN esnf rrql
'uoqellsnmupv llsue.lJ, ss"It rr"qrn LIBP {el,rqBq{
r.rep uelrq,rauad-uellqraued
rllel"p
u"Irseluar,InfcT
[erapal
rrup e1o1 zde.raqaq eped treqnlellp qzpl dzl8ual tued q-6 IpRrS
sr
{F{ar-Ip{al
1aqe1
epzd
,;m
'Bdz uzs"Ie {n}un 'uerlrurap e>III'u"p ntrI BloI 1p l]uarlJaq u?{srruoualaru s{a.I
rrtBuri
sred
urBIE(I '">lararu
-eur qe>Iude re^u"lrp zz(ueq
'Iur
IPq
"ftpue8ued
uDl8unur"1o>l
rnlBlaur sBlurlalu ?ru31n e(zr uqef 3Ir[ u"l"Jaqal
IseI slol
"wJeu
nl?ns rr"p ?q"sn8ued n31" {npnpuad 'e[uPsw 'p33uq uBnlJada>l n13ns {nlun
u?>IruI?Ip l?d"p uopro3 FuJalxa sluef u?8uap lpnls ntr"ns '3uep">l-Suupsx
'rxEurcIJeq 8usl, Irsu
-rr"q
qalomdlp 8uz( elzp u"Jn>In"8uad uDIuDISunIuau slleluolo u"{a13d
"p"d
rrsp$llJerued ue8unlrq8ued 'auq uopro3 PuJalxa Surdrr:es IP (llFlslq
u"Euep
ssaursng I"JtuJD) CISD rclndes Ip auq uopJoJ I"uJeluI LrE>IEunBtusuI {nltm
rrnlrnftmrp ,000.09 rudures 0009 srulue rBsDlraq {npnpu3d qBlurnl treSuap ue
-Blo>lrad rpra"p >Inlufl go'PlePuaqaIrp Suel' IszluroJul qeloJeduau
"]rn8 IEJE3
-uerra.er*rp edurpnura8uad uzp Iru>lr1uaqrp >lllsll"1s s.rzras Lrc>lnluelry Euel( asgr
-uesoJd uz8uep u""Jepua>l r1elrunlas 'rur uoploc su38 Suolouleul Eusi uslBf
rp unr$1s-unrs"1s Eped 'uerpnuray 'lnqasrel qPJa"p uqlpSuaur )II.I?lTp (aql
uoproJ) uopJoJ su"8 nl"ns 'I?nsas qrqal ulltunu uoprof,-IsuJelxe sruaf re^rn-(
'0009 IxEp 8urn>l SueL lnpnpuad qeprnl ue8uap-ue4o>lrad r1er3zp {n}un
T}#""xI
..i#;;Jd$', ill#,,]:
.
-r s,r u"p, uernurlzura{ lnp np u, d
-Eur1-uelelturt u"p Sunlue8raq u"p 's>lalduro>l ntFaq Sutras nr ueu"[Bfrad qo;
'uB>lnluallp tud"p uzuzl"ftad uenlnl u"P spolu ue8uap u"uBlEkad uEp ?t.Isnl
":rJTi:fril u")l.rEs"praq
u?p
-a>l u"Ir$q8uad ure1u" u"Eunqnq n"1" IJBqas urelEp uI"[
"polu
dzq uzlIszqJp
euoz rqlltJT- u"uEpftad '2,{upsip11 'trzlur8urrp Sued Euzps rwIeJoI
ledsp eEnf '1[np l"d"p (.{n^rq 1p t"WI) uedep us"ru s"tull nPI sru" uu{Is13{ord
-ruaru {n}un lePour'Iut eJ?J uz8uaq ,6'l"JI1 su33 uep rr"3s>lrrslued-{rfp uu8tmlrq
-rad d"peqral zs4radrp u"rpnue>1 u(uyse11 'auoz a{ auoz IrBp ueluratrad rrzp
>luuaq ur"Iep ue>18uzqura{lp }nqosrat
(rlqrr drrl)
IIsBI{-IrsE{
Iaqet.,
..ueuu1ulrad
'ralndtuo>l urul"p a{ unl{ns"urp u"p epo{ Feqlp dalrns uep
IIszH
EuuL'(sautl uaalcs)
'u?u"I"kad rrauB Bnruas Suolouraur"J"Juu/v\Br\
tr.Jtl stJDE Euefuzdas nul? '2.(uurq l"dtllel-ludrual n"lE luua{raf Sued u?l"qura[
-u"t"qua[ Iuedes '(s1u1od lorluoc) uDostllJauad qtg eped ue>plIrP 4o{ urEPP
rp uzleraErad (slunoo >1oaqc) ue"s{rreuad rrz8unlrq8uad 'uu"qesnrad uulzle3
uep ludzprp tuzl r$I"1 u"p.'1nr1 'srq ueluraBrad Suelual uuule[ua1 ue>lr"sepraq
u"p lpnls q"ra"p urzl"p a1 nfnuaur Sured alnr epud uoproo urus"ls eped uetunlrq
-8uad nele er?f,u?1vr?^ ue8uap u"Bru"sJaq u")In>I?IIP (rrtarrrralur etuoq) WuIru IP
eJsJu?/rAEA,l'ussJspueI ue+purad rrsp 'Iruouo>Ia sn131s 'e8ren1a1 elot8uz qquml
Suelual rs"ruJoJur unllndurn8uaur e8nf lzdep z1aretr{ 'e^uurnlaqas Fuq zped
e8runla>1 e1o38ue derl qalo uu>ln{B[p Eued ueuuplrad dzq rrep uenlhl
"uas IBSE
uep rselrodsueJl apoleu ueledueuaru e.r?J-tr1r^,"/vrad '000'000'I sele Ip
{npnp
-ued uz8uap e1o>i-e1o1 >lnlun o6tr rcdurcs 000'09 lnpnpuadraq 8ue,{ z1o{-etol
Irrlrm IAOZ ex11-efi1 '1qsr1e1s BJ"res uzldqelrp 8uel, qeurrr qqurnfes upzd trzl
uetuap uen[nr
-tuns8trqrp Eru3u"/r,t"AA 'T">lnsp qlqal qzurru a{ quurm lrep
".ref,
-Fs? rpnts'000'09 Irup rzsaq qrqal Euel, >lnpnpudd ue8uap uto{-"}o1
{nrun
a8
V
l,
88
TEKNIKJALAN RAYA
Di
masa lalu, survai parkir terutama ditujukan untuk menilai persediaan dan
kebutuhan parkir pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Tetapi, sekarang survai ini memberikan data tentang kebijakan umum yang dapat di tetapkan; misalnya, pengendalian parkir mungkin'dipakai sebagai suatu pendekatan
untuk membatasi pemakaian mobil di daerah perkotaan, khususnya di distrik
pusat bisnis (central business district).
Survai parkir bukanlah pekerjaan yang mudah, karena banyaknya kompleksitas yang harus dicatat. Perlengkapan untuk parkir meliputi rua.ng:rn pada kerb,
pelataran parkir, atau garasi. Parkir di jalan tentunya diawasi oleh pemerintah
setempat dan berebut ruangan dengan lalu-lintas yang bergerak. Parkir di luar
jalan dilakukan di pelataran parkir dan garasi, sebagian disediakan oleh pemerintah dan sebagian oleh perusahaan-perusahaan swasta. Sebagian disubsidi dan
gratis, sebagian diharapkan membiayai usahanya sendiri, dan sebagian untuk
mencari keuntungan. Kadang-kadang pemakaian mang parkir terbuka untuk
seua orang, kadang-kadang terbatas. Pemerintah turut serta dalam masalah ini
dalam berbagai cara. Misalnya, melalui pengawasan dalam pembagian daerah,
pemerintah dapat rnenetapkan luas ruangan parkir yang harus tersedia pada
bangunan yang baru atau yang dimodifikasi atau pada pembangunan lainnya. Pemerintah juga dapat menetapkan pungutan pembayaran dan tingkat pengembangan (turnover rates) dari fasilitas yang dimiliki oleh umum atau swasta. Hanya
dengan pengetahuan tentang keadaan yang ada, dapat dibuat ramalan yang masuk
akal mengenai efek dari pengendalian dan tarif parkir.
Survai parkir yang lengkap yang biasa dilakukan untuk daerah pusat kota
biasanya menggabungkan sebuah inventarisasi ruangan-ruangan yang tersedia,
susunan harga untuknya, ditambah dengan wawzulcara perorangan yang memberikan data kendaraan, waktu kedatangan dan keberangkatan, asal perjalanan,
dan tujuan di pusat kota. Juga dilakukan penghitungan lalu lintas di garis cordon
97
9E Aspek-aspek
nep
qler{5 'v
'I
u"p
.C usp
,"Urrrrlifrli'iiffi
'S 'H rr"p uooqrs 'C'[ :gZI Uoday 14cadg gyp ltadtng 3u14to4 aaauaqatdwo2 o BupcnpuoT y11p1g
uellqreuad q"PP" u.r"l erelue zr(upsuq-[s"q u"p q1.red p,r.ms ueeuzsleled Suzlual rsueraJeJ ederaqag
'(or qrs
l"qrT) s"lurl-np1 ndurzl ueqzsrurad Elras snplrs n1>1"/v\ uunlueuad uep ue8ueduns
-rad setrsede>l u"{nluaueru ru"Iep
qelEuzyqqEuel ueledn"raur (sqder8
"rueuad
-o1oqd asdzl-aurn) (6n11ur,r Etrzlas uz8uep
Uqtu"1p 8ue,( oloy-otoJ,, Iftp "sryrre
nl?ns nele rrzru">lar uz8uap nele l?nueru erecaS nl:l"a uz8uepqa>1 uep uelzra8rad
nlens ue8unrlq8uad 'ue8uedurrsrad epz6 'uz>lnpadrp SueL zlep u">luaquau
{ru.un 1r1sr}Bls er"f,as ual8unqz8rp }edup ue}ndrT unrsels eped >lapuad el8uef
uzHunlrq8ued uep s"l"qral e,(uqelurnl BueI 1or1uo{ unlsz}s-unrsuls epud sruauaur
-sruel 8ue,{. uz8un}}qBua4 'e}o>l rnl rp ueyef-uep! >1n1un ueluun8rp 8uu( ueSog
eur"s qppz ueeloryed rp szlurl-npl ue8unlrq8uad 1n1un {lDIe}-{IqeI
'slurl-nlzl UEJIIB' El.Bp epzd ur1
-rewpraq
snJer{
r}uar.lJaq
uep 'rrryed uerppua8uad '>lolaqruatu rnpl uele
"puet
nduq n}>le1v\ ueJnl?8uad ?ues sluaf uep uenpada:1
uer{n}nqel u"p s"lu{ np1
uz8uap ue8unqnqas uzsnlndal '0I qeg urulup trulselafrp re8zqag 'eduurzl >lapuad
z>1Eue[ uen[n1-uen[n] Bues ffitrull-npl uerserado8uad uep ueqzpua8uad 1n1un
reszp reEeqas Surluad nlr rzlJns 'Inqld ur-el IC 'u""pea>l ueqeqnrad nzle ue>lmq
-rad zLuzpe ue8uap rasa8raq ue>1e sulull-npl euerc>l '8ue[uzd e18uef rrueuuf,
-uarad >lqun seleqral Srrel( repu rer(undruaur el.ueq ut>18tmru e1o1 uepl uep
z,(er uepl nlzns uzpl epzd sz1ur1-np1 uz8unlg8uad 'uz11n[un1rp qelal flradag
(s[a,ung cgJsrl uuqrn) uss]o{rad sEluI'I nIB'I IB,r.tnS
oor'ueuoqodad nele Jallaqs dn1nual Sued pare uzp rserz8 uzp uulpdurnl
-rp 8uzl. rseruJoJur uz8uap lenryadrp snrer.l rur Jnpasord 'rrryed uerelelad Ip uzp
uzIE[ Ip rrlrzd Euelua]. I?rsuasa ul"p gqu"rp lzdep zS8urqas (]rueur 91 uq8unur)
ue8uap q"Fp" rrlred
Euuas Euel. p.tralur eped 1qurelp 8uel, eure^,rtJaq
"rupn-o1og
pq"ur nIeIJa} >1upq 8ue,(
urzl rnpesord nles qeleg
ueeun8Suad r"Iruaru
{nlun
oo'"lo{ deq urupp uerepuad ue8uap
qaloradrp ledzp eLuuq rrryzd Suetual ruel"puau 8uel. uznqela8uad rde1al 'rsure8
nelz rrryzd uerelqad rp Suenr Eurpueqrp qrqal n"t" rIs>I enp leduuq q1{a1 qra>1
rdal r-p Suunr zrtuurnurn 'nlr Surdures rG '"lo1 u"Jn>ln lnJnueur Iensos Suzrnryaq
ufuralaqraq >ln]un Etre,( uep lzlSuruaru e1o1 lzsnd Ip e[o{ >lntrun rrrlred asul
-uasord'ntg urelag '>lnpnpuad qegunf e,(u1e48urueu uDleruas ue8uap lalSurueru
rsers8 1p rqred Brltqeq uup Suern>paq BloI lzsnd rp uzpf rdal rp rnped asel
-uosord s/rr1eq WFp" rpnls ederaqoq rr"p ueeletertelruad edereqag 'ue>ll"prrurp
nl"ns uz8urpuequad
lzdep >IBt zruus eLuuzleqqel Euel. urEI etro{ ue8uap
"l.o>l
uzlepzd
z>1eur'ue1n13uz uep ilqotu uuuun8Suad uep 'rysr; {"}el
"l"tr '>lnpnpuad
-a1 'uernln ur"lep
le8ues uzelo>pad r1eJaep Surseur-Surseru ?uar"X
"paqnq
'ue>in1"Ip Euerel Suzrelas
rr?p IBr{Eur p1 rlradas ryn}S 'uoproo srru8 eped uep g"runr e>l -I{eurrlJ ?Jef,u?^,r
-eiv.
eter
ue8uap
rrryzd
u"{lndurn8uaur
q"ppe zdu;rleuralfz '(q-O) .uenln}
"1up
-[esz r"Ams uz8uap ue8unqnqraq
srueq nyzd I"Ams e4f 'lzlecrp m^rns quJaep
renl Ip rrl.rzd 'uelngadrp e4f 'rerrrns qeJJEp Dlnseruau Sued uupf enuras zped
68
r
90
TEKNIKJALANRAYA
l-
re8uap uerelSuzras
uzrynluzrp et(zr uepf >1e[ud rnllrrts zped IsIAar uep ']enqlp unq"l 91 ueun8ueq
-urad urzrSord resaq sFeE nlens 'unsnsrp 8ueluzd a18ue[raq 8ue[ uup tuerulas
Eua;( uegnlnqa>l JB1J"p 'ue4lnsnrp gelal u?pf senr Bntuas gzp rs8un; uapes"preq
rse>g;rseplar
8uel. rsesrrzlualur nlzns'snsnql Tpnls qelurnlas uep er(er rrepf ueerreouarad T-PArns
Fep uulSuequa{rp Suzr( ueelur(ua1 uelruseprag 'Frapal uep 'gefeq erutau
iluduralas qeluFaurad
Irp IITIB-III'E u"P ?rues e[ra>1 uzp 1pq tz8ues Eue[ rznl rrep
s$Iat rrcnlu"q BrulrJuaru ruI alnuo;tr 'Suzpun-Sueptm u6lJ"s"preq (sa8pug puz
's1aar1g 'sl,emqBr11 uo eltltutuo3 Surpurg-tceg turo{) uulequref uzp 'e1oy uepf
'e[e11 uulef eped uz8tmqeg "]{8.{ Ircf,uad etrruoy >1n[un1p qelel '9]6I unq"l
eped 'serpl r{EIBp"
Ip 11qur"1p Sued uelnlapued 'lq ue{r-Eqrad-uzryuq
"ruroJlTs)
uue,(erqurad euEJueJ nl"ns l"nqulaul (g) uep leu4ra1rp
-rad re[zqruau {n}un
ledzp Euz,( repuels epedal tualsls de4 errrequrau {nlun zderq uulnruauaur (7)
lrenses tued uzrnlerad lmnuaur eluueldzlauaru uep '(uto1 'ualudnqzl 'ue18eq
uzpf uzp resaq uzp[ uulSuolo8Euaur ,(1)
-zrz8au) ruelsrs ederaqaq urzlep a{
"to{
:{nlu! Er["snraq lnqasJal lpnls-rpn]s
'e,(u1o1od upe4 'uu8uena{ u"P 'uunpadal
.e[ur uepl Ise{IJIs"pl rpn}s-Ipn}s lsnqlueu zluzl-?luegad elaraur uep ederaqaq
'lnIlTP
Euzd uelef 8uultred undneur lo]ouJaq ueeJ"puol qeplnl qalo {r-Bq rnlnrp tued
uzp[ trzeunS8uad ue8uap uz>lSqpueqrp tuernl lztues zt(zr uepf 1n1un ederq
uarenla8uad-uerznla8ued '0?6I unq"l rudurzs 0g6I unqel ssJe/t^ xesp ureleq
(tupuq; uoIlBUodsIrBrI epIAuopBN puu apr,nel4s)
uep uu6eg u.rutalq qer(eurta qnrnles Ip Isqrodsuurl uuBuBcuered
IreEeN
qilnps
uz:1e u"Dllruap 8uu,( [s"q F"p ueeun8Bued uudzleg '1uI q"q urcPp z[uurnpqas
uep u"Euecuarad rprus qolo ue>Iu3qrp Euel(
uullmnTp Bue^ ruadas
;+ladsrad
ualeun8Suaur ue8uap rde1a1 'lenqrp smuq
uedap a1 ue8uupued uzp Bl"p
"nuas
'qopoq tueL nlenses uuledruau ue>I" '1ZOZ
uesnlndal 'uenlrurap undrp>1ag
16
t
92
TEKNIKJALANRAYA
Pada tingkat federal, studi penggolongan fungsi dan kebutuhan telah memainkan peranan yang penting. Contohnya, yang dinamakan "CIay Report"
(House Document No. 120, Eight-fourth Congress, 1955), yang didahului oleh
pembuatan Sistem Antar Negara Bagan selama 1 tahun, merupakan studi kebutuhan jalan raya di seluruh negeri untuk selama 30 tahun dari 1955 sampai
1984. FHWA telah membuat analisis yang serupa setiap 2 tahun mulai dari tahun
1966. Pada tahun L979, Komisi Studi Transportasi Nasional (National Transportation Study Commission), ymg terutama terdiri dari anggota-anggota Kongres
dan juga terdiri dari wakil-wakil dari jawatan federal dan industri, mengeluarkan
laporannya yang bersejarah yang berjudul National Tlansportation Policies
Through the Year 2000 (Kebijahan Transportasi.Nasianal xmpai Tahun 2000).
Di antara beberapa temuannya adatah bahwa sekitar 40% dari jalan arteri dan
jalan bebas hambatan perkotaan memiliki tingkat kemacetan yang sama dan
bahwa investasi dalam sistem angkutan sekarang hanyalah mempertahankan kemundurannya. Di dalam pengeluaran modal pemerintah untuk jalan raya antara
taun 1976 dan tahun 2000, laporan itu mengusulkan antara $ 857 dan $ 930
milyar, dan untuk angkutan umum tokal $ 167 milyar, semuanya dalam nilai
dolar tahun 1975. Jumlah ini nyata sekali melampaui tingkat pengeluaran saat
ini yang terinci dalam Bab 5.
Dari contoh-contoh ini diperoleh suatu gagasan perencanaan jalan raya pada
tingkat negara bagian dan nasional. Dapat dilihat bahwa studi berkala yang
demikian pada semua tahapan masalah transportasi adalah penting jika masyarakat dan para pembuat undang-undang harus menentukan pilihan yang agak
cermat.l03
Perencanaan
102 1i1u1
H. Heckeroth, tRB Record 654; W. S. Weber, TRB Record 677; dan C. Fleet et.al.,TRB Record
710.
r03 Uotuk suatu tinjauan terinci dari usaha-usaha prencanrurn di sbluruh negara bagian dan masalah-masalah
yang dituju, hhat NCHRP Synthesis 72, NCHRP Reports 179 dan 199, TRB Special Report 189, dat TRB
Record 60J. Untuk suatu pembahasan tentang perencanaan regional jangka panjang, lihat D. F. Schulz, IRB
Record 707.
7.'
r
'O
wp ltzrg gp
'Ill
stnl r"ql.I 'VJ.Itn u?p V/tlHlI qalo eru"sraq e.recas uoltuequra4p tue[ 'SdIn uzp
uqgaqlp ueqFuap relnduo:1 uelreseprcq rpnls us{nl"leur Inlun HrW
,o,
ureuzcuarad tuelual uerodel
g qeg f"qn .fp .do
rr'f,
{ntrm
teog
Euzlual u?s"1n {qun
l"qrruu?oFluffiTryi ed uetuequalrad
sor
%rl**
,",tH#Hi[1 ;,ffiJX',ffiffiH
a>l qrqel
'Euerulas rd4e; 'de13ua1 8uz( :1npur errzf,uer qenqas r8eq uzdap
"s"ur
n"1e unr1el g3 Suepueuraur uz8uap'sr8alerls nul" Jlsuaqardurol rz8zqas uel8uolo8rp
ledup uuzloryad rsulrodsuerl usprreJuarad uapz(uzqa{ '1uI JIq)p-fiI{{" redurug
'qppnur:Iepll uunlluap tne[ sutn;'8uu1zp uelz
ttru[ useur rp ztnl rde]al Suerelas e,(ueq >1epq 'zr(urp"qgd uee>1nso:1 uep uu8uzn
-aI u""p"ol ueBuap T?nsas rselrodstrerl esef rc:leurad urud qalo l"nq1p uzle trrul
ueqrpd-uuqr11d uup 'uu1n[tre1 nelz Strerales ]ses eped rszltunuo{ uep rselrodsuerl
rualsrs sruaf-srual ueuurad 'e[uute1 Etrer{, ro11eJ-rol{zJ ne}z Iruouo{e Lrulemla{
qalo undnuu g"luuaruad uzrnleEuad rnpleu 4zq'uez1oryad qeraep Bursuu-Eus
-"ru qelo 11qur"1p unle Euei( {$uaq-:ln}ueq F"p (uorlcrpard) treznryrd rlndrlaur nn
IEH'u"rJltuep tuzz( uelrrur-u"Ieurer r8urrrEuaur Euez( uerlsed Tsppe{ ?nrues ue8uap
'uzdop es"ru aI rsladord uu>lnlreruaru Euulepuaur unq"l-unq"} Inlun rselrodsuerl
rr"{Bu"f,ueJaur rd4aa 'rur tuereq uzp Srrzro rre>Jera8rad }Bl"Jueru In1un trelzun8
-rp turras tuz,( elep uzpdurntuad T..{rr uelselafuaur e8nf lnqasral u"s"tpq
-ura6 'Euelzpuaur us"tu Ip lnqasrel q"ps"ur smn8uaur In1un uallnsrup 8uz[ uzp
Suerulas upz 8ue[ epoteur zderaqaq Lrpp ue"lo{rad qerazp rp Euereq uep Euero
uzlera8rad szlrs>1a1duro1 uz11nlunueur IuI q"q Irrel"p e[uurnlaqas ues"Lpqurad
(surelsfg uopayodsuurl uBqrn Emruq6)
uBBlo{red lsupodsuurl uelEs trsBuBJuarad
ere8ag JEIuV urer8ord 1dz1a1 'rur le:Iep n1{e^,r tu"pp uerzsaq-.resaq Bref,Js uzluq
-ureq wqaq uepl ueun8uequrad uuleluo1 nlens elirrpefra1 trqn8eqp Ws"W
'Iol rr"lzqtuelu"p uepltruledn:aur Euerzlas Euez( senr-seru uze[etqurad uup Eund
-urcr rplal 8ue[ ueplszru-s?nr Iszllrqer{or nele trelu:lttmrad rlndqaur uale z[u1n[uu1
-as uen"gJatr 'uelEundrus$p ledup treBuzlualrad qnuad tuel u1o1 reltre ue8tmqnq
enruas rrdureq rrcp ?lo{ r?nl rue}s$ quuruluau qe1a1 e[u1n1Faq 1erepad uu8uu qurng
tS
L
I
94
TEKMKJALAN RAYA
inventarisasi dibuat melalui survai asal-tujuan (O-D), parkir, dan survai lainnya,
dan data yang menunjukkan fasilitas fisik yang ada sekarang. Sesudah diadakannya
inventarisasi ini, langkah-langkah berikutnya adalah membuat suatu model berdasarkan komputer untuk memperkirakan lalu lintas di masa depan dan untuk memeriksa ketepatannya terhadap data dari inventarisasi saat ini. Kemudian dibuat
penilaian-penilaian tentang tujuan dan kebijakan, tata guna lahan, kegiatan
ekonomi dan penduduk, dan skema transportasi alternatif pendahuluan dan
jaringan jalan yang ditentukan untuk melayani daerah itu.
hoyeksi perjalanan antar zona pada masa mendatang di dalam atau di dekat daerah perkotaan kemudian dibuat untuk usulan skema dalam empat tahap, pembangkit perjalanan (trip generation), distribusi perjalanan (trip distribution),pemisahan
moda (modal split), dan penugasan lalu lintas (traffic assignment), untuk menentukan penggunaan lintasan setiap sistem berdasarkan moda. Dalam beberapa
studi analisis, pemisahan moda (modal split) dilakukan sebelum distribusi perjalanan (trip distribution). Contohnyar perjalanan yang dilakukan oleh anggota
keluarga yang berpenghasilan rendah, mereka yang tidak mempunyai kendaraan,
atau orang-orang yang dengan mudah mencapai angkutan umum telah dapat
ditentukan akan menggunakan angkutan umum sebelum perjalanan-perjalanan
ar.tar zo\a didistribusikan di antara rute atau moda.
Malam
r0.8
'to.8
10.8
171
7',3'
+ Tabel
.ttarrn.r
1rep up:1nq 1us"r3q tu"l( uzp 'qeurnr rrzp pseraq 3ue( 'e[ra1 gradas ueuq*>a u*
ntlJrs?p-rfq surs qer$Ileur u"p'I"uralxa'Ieu.ralr4 rrreFp a{ u"lIeJnIP ueuepfrad '1apou eduaqeq *F(I I
'F.,r
'f
,,,;6$6,"L:Sil:iq;?'$f*'T#{'*:'HHffi
fued e1o{-slol {nlun u?p 6 r-edures 0 F"p r"splroq ue1u13uruad 'leAueq pulraq tuel rEs.q ?lcr+aq 41I
.1
g
edures
l.rep u"lJ"q uzuep[.red ?l"r-eler z8req qequreuau ueuelpa{ ledural uenlzs dq1 lnrun tq
-ual g'I a:l 8'0 IJ"p [qour ufllguttd ueleltulued 'lesndnl Eued gu1 uepeq wtuap .pseq
"lol-s]oM Lor
'ralnduo>l uz8uap
uerpf,aruad Inlun u">Ipqep uep Pnueul esll"uz-sslleue uz8uep u"{"un81p quuJad
{Bpll,fidul3r{ IIII ro}>l?d 'nlueu3} r{?raep nl"ns {n1un s"q>l 3u3^ snsnq{ u""p"al
-,ruepea1 rrB>lJEquIeSSuaIu sele Ip snlunJ u"Iep Iluouo>la l"lsos lol{eC 1qe,$3q
Ip tzr{ll) u"uelekad {"r"[ rol{"J ne}" uzu"Pkad el'zrq dzper{ral uul8uTpuel
-lp r-ul 1r3u"r{"1 ro}{?J 'uezpeo>1 zdzraqaq urEIB(I 'rcsaq gJQat Sued u6lu"uad
uqfzqgzsualu nll q"qas qelo u"p lDIIpas SuzL ueueplrad depeqral uEueII"l UEI
Eurpd
-lnfunuaur 1apuadlal Bued n1>1urvt eIIeIu Ip Suznr u"ueq"1 IJzp
"Ircqrapas
Errel, rprn{n uu{"dnreur tuequeqred n1{"lvr {ns"uIal 'auoz IBlu? IunIuIu[II
u"selurl ueuzl"fJad nlI"/$^ ,or'eduurel Sued rrep ue>ll1esldlp qBuIn.I- qel"pe_
"l(u
-u"n[nl nele El(upsz SueL uerreplrad 'e,{ueserg 'IIeeIsPua] u"uel"ftad undn?tu
ueBr.rerorad uelrulzftad
sls11euv
zuoz qppunf
u' ' ' ''Z'l = l lrlse zuoz reulou
fi ueqepurdrad 1n1un rruouo{a lersos u?rznsal,uad Jo}I"J
fi ueqzpurdrad 1n1un (acuepedurr plteds) Suznr u"ueq"l Iserqrlz>l rot{EJ
/rp uuuqzlrad 4rzuad qqurnl
uzuupfrad rslnpord gzlurnl
uallrs"Wp 8uu,{, ueueplrad
r 1p
1p
=
=
=
=
=
!tx
lt,{
!v
!4
lrJ
srrBru rp
(r-e)
tt'rr'rlr1i
-5\Qu -!,,
-L
55
96
TEKNIKJALANRAYA
PEMILIHAN MODA (MODA CHOICES). Pemilihan atau pemisahan moda adadi antara berbagai usulan
moda perjalanan seperti mobil versus bis, mobil versus angkutan rel atau angkutan jalur lintas tetap lainnya, bis versus angkutan rel atau jalur khusus lainnya,
dan mungkin van, taksi, atau jitney, yang beberapa di antaranya beroperasi
berdasarkan kebutuhan. Seperti telah ditunjukkan sebelumnya, terdapat beberapa situasi di mana orang-orang yang bepergian tertentu mempunyai sedikit
pilihan di antara moda, perjalanan kelompok ini dapat ditetapkan secara me-
Model pemilihan perilaku, yang disebut "dipecah" atau "berdasarkan perjalanan", berusaha untuk menilai "kekuatan pendorong" yarg'mempengaruhi
pemilihan mengenai perjalanan. Harus dipahami bahwa tiap individu, dalam
masalah sosial dan ruang lingkup kehidupannya, secara subyektif menilai faktorfaktor yang berbeda seperti halnya tingkat kedudukan dan pendidikan; pendapatan, biaya-biaya pengendaraan dan parkir terhadap angkutan, kemacetan,
waktu yang dipakai termasuk berjalan dan menunggu dan nilai-nilai yang tersangkut pada waktu yang diberikan pada masing-masing individu; maksud perjalanan yang akan menggambarkan keperluan-keperluan seperti jadwal pertemuan atau membawa paket-paket, kenyamanan dan kebersihan kendaraan;
keleluasaan pribadi; pertimbangan kecelakaan atau keselamatan pribadi; ketergantungan; dan kesempatan untuk melakukan aktifitas-aktifitas seperti mengobrol, mendengarkan radio mobil, atau bekeja serta membaca. Masalah energi
dan lingkungan, seperti sulitnya mendapatkan bensin atau keengganan untuk
menyumbang kepada kekurangan bahan bakar nasional keseluruhan atau kepada
pencemaran udara, dapat juga mempengaruhi beberapa pilihan.
Agar model perilaku dapat dikerjakan, diperlukan usaha gabungan dan interaksi antara ahli tentang tingkah laku, perencana, dan insinyur. Suatu pengertian tentang kerumitan yang harus dihadapi dapat diperoleh dari daftar daerah
yang harus dipertimbangkan sebagai berikut.roe
l-
'slsyeuelp uz>I" EIru^ snsnl{{ uu8urret-*u8tgnl nele uu8uuel rzua8uaur (1) :runqrP
sru"q u"snlndal- uesnlndal 'evte1-eute1ra6 orr'ue8unqnq ueFeq reteqraq ru"PP
ual"rpasrp sruzq 8uu[ szlrszdzl uu>lnluaualu IuBIEP uep uudap eseur epzd lszgod
-su"rl ueeunE8uad nele u"qnlnqa{ I"urerau urul"p rqlpra} qu18uq uzlednraur
wtuq nIEI uese8nua; '(1NUyTiXCISSV SIgd1,'Uf) SVI1111'I g'IV'I NVSVCnNgd
' uelnltue uztrup ft ad uep uale [rqa>1 uepqure8uad
uu8unqnq nlens ueldelauelu {n}un zqesn-raq';F{e^qns uzm{n Lrzrl
1z13up
"J"1rrB
-eunE8uaru
EuuL 'q z,(uurq sls{euv 'u""rePua>I relzuad ilep n{"frad dupzq
-Jal Je>I"q u"qeq e8ruq rrzp qnre8uad re1tuaru e,{,uurq slsq?uv 'upour uzq{rurad
ue8uap ue8uelunl nelu eizrq uep lzlSurl unl8unqnq8uaur Bq"snraq seql 8ue[
nlens .Bpotu ueqesturad n1" ueu"Izfrad uuqnlnqal 4radas Io]>leJ-Jo1{3J
"srIErrBue:1ef.rqa1 uerasaBrad-uzrasa8rad nele runtun uuluftqa>1-ue{"ftqe1
upud
Irup {"d
-ruep
rnln8uau ?q?snraq
(,.anr1rsuas dcqod,,)
,.Ire>f[qa
o:*;if,f
u1ad,, IaPour-Ppoy[
-;li,T
THi' Hi,,,?:;;'if
u,,leun'B uaur'eruap z'rzq,a qro .X-$f
.8uen qqqsl ur"1zp EunsBuul eJzf,as ue8utpueqrad ue>pnl8unlualu er(uurq Epolr
uequsrurad sFI1euV 'ueledepuad ueBuap Fnqp ueuuplrad ederq ueBuap uepud
-as 8ue,( nt{ye nlens u"p 'uzerzpua:1 TIE_I 9'Z Jusaqes qlqal nl>l"r* 'uzerepua:1
n1{31r,1 uelqeiurntuaru Iur snlunJ 'epour dep zpe; '..u?uerp1.. lnqaslp 8uu( zde
ueqilsrurad snruru nlens uelrrcquratu 98f
:1n1un prsuauodxa >InluaqJaq
"poru
1.rcdag 1AHCN'eluuaplra,{.uaur 1epr1 Euzrelas ualeun3rp Euul( Iepour-laPour
'upour ueqrTrured rqrue8uaduraru szt" Ip tvl"f,Ip Sued rol>le} urrruilJXlrir^,[Or,
llueru 7 rudures g uz8ursrqal IBLru ueqeqruuued nlzns ue>luaqruatu uEn[ lnqas
-ral FSBH '8uu1ep SuzL srq Bp" {epr} e>pl 4zr-z1et eflrcq Ircp 11e{ zurq z8:eqraq
nl>I"/v\ elrr{eq uellzdepuaul uallpqa,(uad qenqos lue8unlue8ralal e,(u8uernl
q"pp" rnlnrp qe1a1 Eued uIeI Lluq"qmad 'l"tr"f,Ip snfiII u"l"qurela{ Ir"P ueep"
-eI uep 'n11ervr 'Eueftrud ellas 'uzuepfrad rrenfn] 'ueledepuad zped er(usnsnql
'resaq Eued ueepaqrad-ueepaqred, 'l-t IaqBI ur"Izp uallnfunlrp lnqasrel I"H
'nluprad uerelruad sultslalduro>l IJEp uztBzqas rrz>IsDlnlaur nDIe^^, eped pqour
IseIJEA pdzpral >1el'ueg
zrupua8uad
ualraqlp
8ue,(
Euzduzrnln-uern{nsBlEu,,r,"s,;'l;'?J#T;{Ji::f
:'i:i]:rHffiJ',"ffi ffi
;uzq.rgurad
rqnretuadrueur
qeqn8uaru
lnrtm
"nuras
.ff f, ffiHEJiffi
L6
'9
'c
'v
.G
'z
.I
98
TEKNIKJAI.AN RAYA
34 Nilai dalam Dollar yang Dianjurkan untuk Penghematan Waktu per Jam Pejalan
menurut Maksud Perjalanan dan Tingkat Pendapatan*+*
TABEL
lalu lintas atau belokan ke kiri (di Indonesia belokan ke kanan) dalam rute.
Dalam skema angkutan, harus dimasukkan perkiraan waktu menunggu. Akhirnya, lalu lintas ditetapkan untuk berbagai rute. Sering diasumsikan bahwa orangorang yang bepergian mengambil jalan "waktu paling sedikit" atas suatu dasar
"semua atau tidak" ("ull or none"). Asumsi-asumsi selain dari waktu yang paling
sedikit adalah biaya yang dirasakan atau diamati yang pali"S kecil, jarak paling
pendek, atau paling aman, atau beberapa pertimbangan dari faktor-faktor ini
dan faktor-faktor lainnya. Untuk tiruan yang lebih baik dari perilaku membuat
perjalanan, kadang-kadang dipakai suatu pendekatan kemungkinan yang mem-
lrl Data yang dapat dibandingkan dengan yang terdapat pada Gambar 8-6, 8-8, 8-9,ian 8-10 digunakan
untuk analisis jalan raya. Juga lthat TRB Record 682.
'u"qq eun8 ele1 uep 'lnpnpuad geprnf 'truouo>1a ueler8a>1 dzpuq-ra1 rsel-rodsuzrl
-rp re8zQas'1dz1a1 'rsetrodsuerl uep srureum qnruSuad uu>puqe8uaur uS8urgas'l"nqlp
b.-
IOO
TEKNIKJALANRAYA
sekarang, studi ini dianggap kurang baik dalam paling sedikit dua cara. Yang
pertama adalah bahwa studi tersebut hanya menguji dua pilihan, angkutan
dengan rel atau mobil pribadi pada sistem jalan bebas hambatan yang diperluas.
Yang kedua adalah bahwa perkiraan biaya dan penerimaan untuk BART terlalu
optimistis. Sebagai ganti dari keadaan menyokong diri sendiri seperti yang diharapkan, sistem itu ternyata memerlukan subsidi dalam pengoperasiannya.
Selain itu, biaya modal sebagian besar ditutup dari pajak kekayaan. Dari BART
ddn pengalaman-pengalaman yang berikutnya, nampak jelas bahwa implementasi suatu sistem rel berat yang baru akan memerlukan banyak sekali bantuan modal dan subsidi.
Perencanaan Transportasi Perkotaan Jangka-Pendek
(
rr3 Lihut, sebagai contoh, M. L. Manheim dalam Gray dan Hoel, op. cit., dalr.NCHRP Report 156.
Beberapa pengecam menuntut bahwa perencanaan yang lengkap didasarLan atas konsep-konsep dari
lr4
6 77.
&-
sir"u tp'zAuqel
Suzi(
'"^uusteqrad lesnd Fsp uelEeqes ue{"dnreu {1eq WqaI tuzl( trzqel eunt z1e1 eped trzpeq
-rad u?{lesnrueur uep 'qereep u"qspup{ rTrqreduau 'uez1o1.red uen8ttret Fcalreduraur
'ue.re1at usp ustqsgeq puemtuent 'usslo{red uzp uetrmltql sellp^{{ uepzltumary '9
'F{s} rlep uE^ u"Eu.P u"u?d"Ied uenlueq Ftquleul (r) *p'ue1n1tue tre
-l"pred rs"TJlpoutaru (q) 'uertela.relns-ue/r?Ien{ns .rnl"tueur (r) t.qq r"}u" uEI"rmSIP
tued Fap.qg 'ndureur tueml Etred tuero {n1un r.ePeuraur tu"l( peuodsuen ue{qPa^uer\I
rrcriruerued rtu"mtuaur uep'ureT
".rePn
zpzd ryeq netuetel-a1
.rtuzrntuaur 'IPe[ral tued selup np1
'}
n,,ruere'.,erl?d.raruerrpprqu,ur(")#ruHbffi#';#TiHirH^TrH
-:cq tuei e[ra1 urelqJs us{mluptueu netuep (qead) 1nqls uref ltuu.rntuaur (q) :uereeeur
-a1 ;tue.rntuau {qrm edmnq pegodsuerl Tnluaq e1 meq.rrd gqoru uetuap Is?uodsuar
rr"p uz$eetred nlens u?{ruFlaru (u) :nndgaru uqeunftp tuzz( Fate4s-Iterzrrs '1.req
q1qe1 ueEuep r-elzured nenlradal-uznpedaq r-qnuaur ru usp 'uetre[epd nlnur u"P ue1zPug
-e:1 uellel8u.nraur
n]{",g puerniuorn IP1eP" tq"I Breluu eduuen[q-uen[n1
'treuepfrad
eped nzttrero.rad szlglqoru gxreq.raduralq
'umum u"p lpsq1rd lszlrodstre4
"potu "nues
'I
:}n>lrJeq reteqes
I0I
>121(uuq
nPI$] Iul
(wleqral
"red
Eue7(
IO2
6.
TEKMKJALAN RAYA
Memperbaiki efisiensi ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas,
efisiensi, dan keamanan dari jalan raya yang sudah ada untuk mengangkut orang maupun
barang, mengurangi biaya dan menghemat waktu perjalanan d"lam kota, dan memperkecil
dampak ekonomi yang merugikan terhadap daerah sekelilingnya. Suatu pendekatan yang
sangat dilalaikan adalah pengurangan penggunaan angkutan padajam sibuk, karena biaya
untuk mengadakannya adalah dua sarnpai tiga kali dari biaya ratz-rata.
uourrtodtu,u'zreaarpg
,rrrr",{,rry{
llf;{'X{r,{P$I;f#{'#f"i;#
-11pgp{uad qens Intull 'Zg9 pncay gAJ tuel"p rrlr?d m.U u"p {:1s1ouraq .f .n qelo sednllp qryea
1"to"
.(ueerepualroq uq8equed)
11ga wuun8tued rylun rqalerls uep g"p upu"rad
t16I Fenu"f .ptll 't, r. fr1"rg
'U 'S
ctr$o4'vea1ty1.C
uep uer^"J"S .1 :(eFaI rreqeqnrra
1rp :(rnlu3l nrryi ) g16l rerg,q 'Sqtaau8ug
.q u"p
.V .V ttzp ,l slsapuis
pnpelst
pncay gVJ 'uatu?H
r(trereltel
4uu?I
resnd-lesnd
&IHCN
{nlun uprsl"rued) ot6t raquralda5 "plql':tc-tlpnx'11 uep i(pauuax.v .y[ !(ueregued nlens) 3461 requradoq
,ggl ,t9t
'4CSV lo lournol Suuaau8ug uopoyodsuo4'uer.rlng 'D.'tr u"p ..rf seuof .$.A:ZZl rftp
'6tS prcrag gyJ :.1lr .do .1ao;1 uep {e.rg ur"pp poo^r:lco'I .O .S :EOZ ltodaA aAfS*
:^Ot urp ,gl'ZLl '9t Ttoday plcadg gAJ:6161Irgltaa ,puu/) uep Buuaaqaug cgfto4 o1 uaialaar]
'pue1rsai11 '11 uzp 'de1A1 'q 'y 1rnd11aur uetueralal uep urbl raqtuns-Jaguns 'lul n{nq tuzlep sn-snq1 Srrei{ Ldo-r
-1rdo1 eped uulselatlp ry91 lado.rd-ladord:1n1un ueryunftp ledzp Suzd rtalerls-r8a1zr1s Fep :Iedwg
ll9
.)
.I
,lgl
'I9l'9rl'ZZl'6tt
err
-rp 8uu/( uez8erad nel uenquluaqurad up lerns n"ls uod[l rnlelaur uenq"]lJaq
-urad uzuufulad ueBuap urel
eluzlra1 EJ"D 'Jue1 uzlndum8uad uernlz8uad
Ellas Jr.r"l uBp 'u"fqluu8uad "Julu"
tedurat-ledua} 'p^ p"['r]* Iuedas tu4uad Fq-pq
r"uatuaru rs?urroJur-Is?ruJoJur ue{ftqa^uJrrr ue8uep n}u?qlp lul erl?sn '?.re3
n}"s q"ps u?{sdruau ess?lu
mPlaur rs?{rlqnd 'urnrun uz1n18uu sqoJuau
"rpau
Inlun Buoroprp snJeq Euro-Euero '?ure1n Eurpd tuea 'ueue88ue1-ueuu3tuq u"I
-ueq"lJaduratu uzp {rreueur us{" tu"l. rreuet(Bled-u"ue{?lad. uzrl"rpaduaru {n1rm
uerzseurad uzn[n1-uen[n1
'uellnqasrp r1ulal leS"qas'qzppe
{apuad-z>l8uef
'uEBu"no>I rlep {r}Iod ueBunlnp
ludupuaur szlusd uzp ue{nlJadrp lz8ues urnrun ue}nl8u" rq?q eluzrzcrqn:nf zp
>I"^uBq Suero ue>Iur>Iel,eru {nlun uz>lqzrelp er1usn-Br{Esq "'ul,unpedas }u:luft^s"ru
ue8uuqura8ued ue{lz:l8uruaur u"p 'ndurer.u {Bprl Suero {nlun splrgqoru ue>lrJeq
-ruaru 'ue8unlSurl Dlrpqraduaur uzp z8uual luuraq8uaru {nlun Br?f, nl?ns rc8uqas
JII{aJ3 u?p uersrJe 8uel, urnurn rsepodsuB4 u"{}?d?pualu Fradas uueloryad
uunlntr-uznlnl uz8uap uz8unqngraq 8uelued e13ue[ uunfnl '{apued-e>ltuef uep
3uu[uzd-z13ue[ uznlnl ur"pp Fnqp Suzpz>1-3uup"{ rrereseurad uen[n]-u?n[nl
'luuorserrl uerr>ldraq 8uzl, qeluer8radaq 8uel, Suero-8uuro 1de1a1 qe[Esreq {"prl
ueln{8rle
rEs"I" uequaru zped usp uelnlHuz unlrsouroJduau r1Jsraq trrl
',.IIsBr{., "rrr{Eq
rrBp r?)l"lued uzp leluuq tuero eped sn:auaru-snral Bue{ uzrlegrad
"ped
nl."ns u")lnlratuelu qlqel IuI I"H 'rrrnun u4nlEuz ue8uap uer8radaq
u"lesnued
{nlun uzuz88ue1-uprre88ue1 {Ireuatu undneur rs"uodslr"Jl ..1zn[uaur.( {nlun q"1zp"
z,(uuen[n; '7gg1 r8alerls re8eqas dzSSuerp ledep Is"uodsu"rl ..u?rusuruad(.
-ruaur n,lu rnlsauaur Euzd uzlumzfepzd rserlorrq
"orod;L'H;ti;tr;1"']fr*,r1'rt
-8uaur uup 'ue8uzlualrJq Suuas Bue[ ueBur]uadaryaq
Suei ryqrd-{"Wd uep erues
-z[ra{ uep uenfnlasred uz1]edzpuaru 'seluorrd ue{rJaqrp snrcq sele rp rrz}pnqas
-rp Sued uenln1 lel.uzq ereprr- rp zu?ru 8uz[ ueld"lauou ru"pp >121a1:a1 zdu
-rr"J6lnsax 'nisl srIBsn-?q"sn uelupz8uaur lnlun )IIu)I31 zderaqaq srpasJal q?Ial
Euzrerlas '1uls Ip dtn{p Sued qoluoc edzreqaq qalo ue>lselafrp 8uu( llradag
'Euz8zpad u"p {n:t {rlrurad z.(erq-z[erq ue>llu{8uruaru u"p
snFas 8uel. qeles"ur-qel"szru uailnquluaur uel" s?trulT nlq snJe DlleqJaduraur
Inlun nluaual urel-urzf zpzd u1o>1 lesnd uerSeq rp uepf-uepf p 1m1 uerzleurad
ue8uerzlad'zpdr8el'lnqasrel qelesuru-q?pseur ue8uap ueBtmqnqraq 8uel,
lequlad u.red rrelszruaf,uaru 8uz( zrzpn uer"ruaf,ued ue1la1Sutuau u"p runurn
uelnl8ue uueun8Suad r5uerntuaur nl.r q"qas qalo 'elarau [qou-Fqour ue8uap
detat uz6;adaq Euuro-8uzro u"IJ"rquau ledzp rur Jeq 'sr1ur1-npJ sru" rryeqrad
uepf uulerrrul ntrens eT[ 'ul,upsr141 ']Ins qrqal uDlqeq Euzl, uepos
-ruaru er(er
f0
Nwroxusil rcvruodsN\rur
NV<r
vlvu
Nv'rvf NvvNvoNsrrsa
r
104
TEKNIKJALAN RAYA
Peragenan transportasi (transportation brokerage) merupakan konsep pemasaran yang lain; pada konsep ini suatu jawatan umum dibentuk untuk menyediakan dan mengkoordinasikan beberapa pengaturan dalam penggunaan
dan pembagian yang efektif dari semua fasilitas transportasi. Pengaturan-pengaturan tersebut antara lain penggiliran kendaraan, penggiliran van, bis dan van
yang disediakan oleh majikan, bis sekolah dan pribadi, pelayanan pulang-pergi
kerja berlanggmm, dan taksi. Jawatan ini juga dapat mengatur dan meng[.ooidinasikan transportasi untuk pelayanan umum dan kesejahteraan. Nilai jawatan
yang demikian adalah bahwa jawatan tersebut mampu memotong melintasi_
banyak organisasi fungsionil seperti teknik jalan raya dan lalu lintas, perencnnaan
angkutan umum, pengoperasiaan angkutan umum, sekolah-sekolah, badan-badan
pengatur, dan pelayanrur _masyarakat. Dengan titik pusat perhatian tunggal pada
pengaturan transportasi, jawatan peragenan dapat dengan mudah melonggaikan
bayak pembatasan kelembagaan, keuangan, dan peraturan yang dibebankin oleh
setiap kepentingan dan persoalan.
Suatu pengaturan peragen;rn yang berhasil terdapat di Knoxville, Tennessee,
dan banyak peragenan lainnya dengan lingkup yang lebih kecil sedang dilaksanakan. Melalui cara ini, sistem transportasi yarg efektif dan tidak teilalu mahal
dapat diadakan dengan menyusun, mengkoordinasi, dan menggunakan seluruh
sumber dalam tiap kota untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.120
Merencanakan suatu Rute dan Ruas Jalan
(Planning Individual Routes and Segments)
Data survai perenczuraan dan penelitian yang sejalan mendasari banyak keputusan
yang penting sehubungan dengan tiap rute atau segmen jalan. Misalnya, inventarisasi mengenai keadaan julurr, pengalaman kecelakaan, biaya pemeliharaan,
dan karakteristik dari jalan yang sudah ada, dirangkaikan dengan penghitungan
lalu lintas, memberikan dasar atas mana perkiraan-perkiraan masa depan dapat
dibuat. Dari sini dapat dibuat studi perekonomian, penyusunan progru-, dun
Pro_sedur-prosedur lain untuk menetapkan prioritas untuk dan tin[kaf dari perbaikan. Survei tersebut juga memberikan data-data untuk membuit disain fasilitas-fasilitas yang baru atau modifikasi fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Datadata meliputi jumlah lajur, standar-standar untuk alinyemen dan kemiringan,
rjo titrqt
sebagai contoh, L w. Davis, Jr., TRB special Report lgl dan, dengan R. p. Aex, TRB special
Report 184. Selain itu, lihat Gray dan Hoel, op. cit. dan TRB Record Zl9.
\--
'rEnlnl-Fss rE^tlr
u""4irail .gca; Euer( ueelol.rad q?re"p Ip uau? uqd
IDp tEsErq r"saq qlqal Bued treelolred q?re?p
Inlun
ursnrcucred rsuatuaur trqeqnrad nlzns {nlun ,Zl? pocay gy11 ,occetA.T 'm u?p sauof 'q 'V l"gI.I
rar
"r?f,as
t#trtH:#
;HrHx,ffi#trffii,fr j"m#
o/oos uw %0
qer'p? ue1151rueqm
n.req sqTIIsuJ rlepnsrs unq"r 6 rednrus 7 uepp ttreq
uelsls {ntufl 's"}u!I n1el 1n}m
":1nq1p
.nreq
-Ea1raq qulel '"p" 8ue^ selufl n1el
o696
tued .rralre
Jedures g IJ"p req:Ireq Eu"A
-rrpp
.n.req ttrp,{ se}r1
rrEIBI-uuIEI eped uzltgltueqr-p tuzi( s"]up npl ,trzepee:1 zde.raqaq
"ped Buo{ solutl ryo.J .9
-1se; e(uelnasral uar{ Fqurp 1uI sutql n1e1 '(tst1npu11p) uotltltlSuoqtp
'eAmrrel rsugod
-8rr?r1 {queq mP nele zr(uur.e1 s?lql nI"I Fe}rE Irep rueq tuzd u"[?[ se]IIIseJ aI us:IqT[?IP
'l1uqura{ us{lsnqprsmrp tued ssfql npt \TeL'uDyttopuldlp notp uorttlltDlp Suot so1.ut1 n1o7 .g
,
'uetuzqruel.red
selql n1el rrzo selaf tue[ uerzquret nlens uz4zdnreu uelqrueq seqeq uepf ue8uap ue1e:lap
-laq tued u?qel a{ zserq tuz( lzdruel rrsp
ueleFel uerasatred qelo ug)I}"qFI"Ip
"q?sn
'rsegodsuz.q sel$seJ IIIErrDru tued qe.raep
reseq dnlnc Eued s"lrq npl ue1z1tr4ua6
ru"Fp u"qel eun8 egq uzqeqnred teq5rle Jpefta1 Ju-r s"fu-rl n1e1 'uo?uoqwatpad sotuil npT .?
tue(
.g
*1a*rr.r.,"ff'*lfJ
tued stIIseJ uelpun3tueur rur tuerclas tued selurl npl nl1el 'opo tuot sDtull,ryD7 .I
:rur 1n>1llaq Stre[
S0I
I
I
I
i
{
I
i.
[^
106
TEKNIKJAI,AN RAYA
oleh berbagai jawatan. Yang paling sederh.ana adalah dengan menggunakan dasar
"semua atau tidak" pada waktu perjalanan.
Perencanaan Transportasi unfuk Pengembangan Sumber Daya dan
Tempat Rekreasi
(Transportation Planning for Resource and Recreational Development)
Jika kepentingan utama dari suatu jalan raya atau fasilitas transportasi lainnya
aaaUfr untuk mengembangkan sumber daya, pertimbangan yang pertama adalah bahwa pendapatan ekongmi dari pengembangan harus melampaui kerugian.
Metode untuk membuat perbandingan-perbandingan yang demikian dijelaskan
pada Bab 4. Berikutnya adalah apakah metode tersebut dapat dibiayai atau tidak
dan, jika dapat, siapa.yang akan membyar. Sumber-sumber dana dibahas dalam
Bab 5. Dampak lain, seperti misalnya dampak lingkungan, dapat menjadi penting atau tidak tergantung pada beberapa faktor seperti dampak tgrhadap pgngg,rn-r, lainnya dari daerah yang sedang dikembangkan atau dijelajahi. Penolakan
terhadap fasilitas-fasilitas tersebut akan lebih sedikit ditemui pada negara-negara
yang kurang makmur di mana perkembangan ekonomi mendapat prioritas yang
tinggi. Tetapi di Amerika Serikat sekarang, para penganjur perlindungan alam
telah menentang banyak perkembangan ekonomi atas dasar lingkungan dan memaksakan penundaan atau perubahan dalam rencana-rencana atau bahkan menghentikannya sama sekali. Keputusan-keputusan tentang tempat rekreasi juga
menimbulkan pertikaian dari berbagai kepentingan yang bersaing. Contohnya,
terdapat pertentangan antara pihak yang menganjurkan atau menginginkan
penggunaan tempat bermain ski, tempat berkemah dan perkembangan-perkemLangan lainnya melawan pihak yang menginginkan agar daerah-daerah itu dibiarkan tidak diganggu. Pendapat-pendapat yang panas serta tindakan-tindakan
politik dan hukum merupakan akibat y:mg umum. Berikutnya adalah bahwa
perencanaan untuk pengembangan sumber daya dan rekreasi bukanlah tugas yang
mudah dan memerlukan tidak hanya pengetahuan teknis tetapi juga suatu pengertian tentang masalah yang lebih luas dan kemampuah dalam menyelesai122
kan pertentangan-pertentangan.
Dinas Kehutanan A.S., yang mengatur sebesar 8% dari daerah lahan negara,
telah melaksanakan penyelidikan-penyelidikan yang mendalam tentang transportasi pada daerah hutan dan masalah-masalah yang berkaitan. Para peneliti
ielah mengembangkan sejumlah model transPortasi dan b9ber1P1 pendekatannya. Satu rangkaian, yang melibatkan teknik-teknik analjsis jalngan, memasukkan prosedur untuk memperkiraan kebutuhan rekreasi, untu\ menempatkannva di antara tuiuan-tuiuan di hutan, dan untuk memperkecil biaya- transportasi kayu. Studiitudi liinnya telah membuat tiruan penghematan ekonomi
dari jalan dualajur dan jalan satuJajur dengan putaran-putaran dan telah memberikan cua-cara untuk membandingkan biaya dan waktu perjalanan kendaraan
pada alinyemen-alinyemen horizontal dan vertikal yang berbeda.r23
122 grrlrrl suatu pembahasan tentang tradeoffs dari masalah-masalah liogkungan, lihat R. E. Rechel dan
R- Witherspoon, HRB Record 408. Untuk penyelidikan-penyelidikan tempat rekreasi dan hutan lainnya
hhat NCHRP Report 44, HRB Record 472, TRB Record 569, 582, 702, dan710, TRB Special Report 160,
dan ITE loumal, Juli 1979.
123
Lih"t E. C. Sullivan,
TRB Special
Report 160.
-npadlp uele
1rsq Fed usp aros :pq1s uref-uref eped uerryuap Enet( ueuepfrad 1rzp
Pror q"Iqnf
'S
uetuequra8ued
qepmf 'a
g 1aqel pep
rlsgrs:leqlred'
g-
elup ueleun5tueru ue8uap uup 'ueqlpd dzp lnlun 'ruilu.rruoPuo{ (g) .t re 'pcuad.ral
Sued uetun:1Eu11 nlens (7) 'Euupes uelepzdal uztuap ueqeum.rad (f) Wpp,
"u.ue{P
'ueuqlnued uz3uzqureryad lnttm-_tre1
{"led nl"ns errarl"q qeldzt8uy '8-t
ledep
zped runlun
;tecec tued Ew.ro-tue.Io peq pegodsue.q uelelpet(ueru {nlun e{ePn9s z1o1
rlszgodsgerl irelerrlef qalo ]"nqIP tuel ede snsnrpl uedurltuel.rad-uedeltuagad 'epe z:pf
ueqg5tuad uep 'uee.repuel ue.rlgt8uad 'umum
e.repnzs pturl uznrnt.rad su?ur !p elo{ p ueleun3p tuzpas Eucz( .rnpasord HpIaS
"priiq .uedap
eseur eped us"repuel uep tuero-tuero lIgP uq"re8rad-ur4e.ratred ue1e.q1
-radtuaur urzpp urfzq Br"tau ne1e P{oI lszgodsue.q nelz ede.r uepf ueleai1zf nlzns qolo
el.ras s"Ia1 }?)IEu"Ied ueP .rnpasord HIPIIeS
Ie)lgdlp Suer('ratnduro{ Ir"p 1eun1 }zltuered
'rre1dzra11p
'9'
's'
'tE
n"l" ueryuefue4P
Euzpes nsl" qEPl tuel ',,ueqn1nqa{ qelg us{InqrqqP.,. Euer( nele sa'rds1a slq u"u"^"Ied
rrrakas,ede nenreqgq*ia-.rrttreqequrad ualtedzp'er(usnsn{t'ePeraq erzpnzs f8qt
uen:n8rad su?ru Ip leleredszur ru"r(?Ieu1 tUzr( urnrun ue1n{EuY uzlzaaef nele ueeqesruad
qalo u?{FeqIp tued ueuedzlad 1e1trry u"p ppoul ueryzquratuaur trzndurzure{ FIIplas
''
.:
e.reteu nele
us{r|luel '(e;(upEeqas
I?rspal uzeltnurrad-uezlulrurad rqnuerurru eu(uuzle^{ef "ueulrs8?q
iorp'.,iorr.rrrid ,*rtur..rr) rzdai'tue^ lzdurates pqe[ed Suz.roas .rtun[un8ueur ue8ueq '7'E
'lnqesrel rlel"qll.Ial
1oduro1a1-1odurola1 n"1" u"]a$ef-uelealef
-e1 eltqpef.re1 uedzl upp ]eqllra]
tuei
uellntunuaur tuer( 'srsqz Pteqrt rq1eir'r ue8uap '(,*'8'TP.'roU) .r5? urel8e1p nl"ns 'g
'
pteqas
irt
qe1a1
(uztupuzqrad 1nlun
reseP
uetuaq 'I-
(srusrsoxd) 'IVos{Yos
LOI
PEREKONOMIAN
DAN PENGGUNAAN
SUMBER DAYA
r Di antara sejumlatr perkiraan biaya per ton-mil untuk pengangkutan barang-barang dengan berbagai cara,
yang ditetapkan dengan tingkat upah setempat yang sesuai dan biaya-biaya lainnya, adalah: diangkat oleh
orang, 88 sen; dengan kereta sapi, 68 sen; dengan truk pada jalan yang dapat dilewati, 15 sen; dengan pengangkut bermotor di Amerika Serikat, 5,5 sen.
urppol{
,riIf fl1:i3'ugrtrd.&l-'ri.Jq"i;t
*'
-aru u"{rcqrad uzp urel }zeJrrellr-}seJu"ru rrep ueIE[ rnleruad ured r8eq er(erq
ue8uern8uad'nrg[ nlrz( 'uel8ueuar(uaru Wppz qlsreq qzprnl tu"Iep ululeqryz
-leqrI" npl e[ueq uzIrcuaqrp ludup rselrodsuzrl uuryeqrad 'e[es e,(ep raquns
@I
110
TEKNIKJALAN RAYA
untuk studi ekonomi. Ini dimulai ketika I(ongres, dalam Undang-Undang Pengendalian Banjir (fload Control Act )tahun 1936, menetapkan bahwa keuntung-
ini
4 Penyajian dalam bab ini, karena terpaksa, singkat saja. Untuk suatu penyajian yanglebih lengkap, termasuk
kepustakaan yang ltias, pembaca dapat melihat R. Winfrey, Economic Analysis for Highways, International
Textbook, Scranton, Pa., 1969, dan R, Winfrey dan C. Ze1lner, NCHRP Report 122. Lihat jugaSynthesis5
dari Transportation Technology Support for Developing Countries, TRB.
'Ieuorsu nzle rrzr3eq e.retau 'puoar Etrepu"d lnpns nl"6 pzp 1dz1aa 'uel3nre1 qalorad
-ruaur e.(uu.re1 tue;( uzltuepes le(utnq uetrmlrma:1 uep guouo1a ueEuquna{ ledepueur
trle trer8eqas 'leduralas egol Euepued lnpns .rr"p 'rur qoluo, ure1zq 'u.rq ledurel Ip uslSn:
-r{ rlalo Fuequgp reseq uzr8eqas slo{ nlens zped uetrmtunal ettrmras lzfed ueeuruauad
rdz1a1 llnqesral
uzp uezdzlal gel.ru ueuunuad e1lrapuau: uale el(rr1u:1ep1p qq
"lo{-"lo{
?1o{ rue1zp lefzd weurueuad uep uegel IITrr rre{Ireuaru u{e TrrI
[eH 'lnqasra] ueeloryad
qalduro4 Ip [ca{ e1o{ nl"ns urelrp .reseq trzololred lesnd eAutuequa:lraq uapnltunuraur
resaq Suei qeelol.rad qeraep nlns {n}un u"{Fsnrp Sued w1n18u? n"le rrelequrcq szqaq
u?I?f eu"cuar edu.raqeq
Ip nls e,vrqeq u?{1espr 'uzrequret pteqag 'uoqopuld"rad
".relue
rl?I"s"ur q"pp? nn tuepued
lpnls "uralrp pep uelrlpAueur tqpd tuzt( ledse nleg
'ptqr q1qa1 tuut( tuep
-ued lnpns pzp e(ur4q 8ue[ uzp ]"dueles Euepued tnpns upp nles tued 'qs!Isu"
t"nq
-uaur qePpe lnqesrel
Euepued
u"qcoluad u?qltrmurax 's"nl wqal tued eleraur "np
"urelrp
nlens uelzunttuaur lnqasral
lpnls ",r q?q rr"{tmteuaru ledep uepeq erz8au ns}e pr.paJ
uetuene:1 u?peq-uep?q J1l{"r\atu ttred
1u1 p.rades slsrreup r.rep nzluruad zrzd 'ztues tus^
l""s spsd 'leduralas lelerziseru lsEJrr"ru uzp elerq r1elspe lsuenlasuo{
'1tn
"{tml"s't4es
ledualas Euzpuud lnpns gqureEuaur uztue( ..'sIl"JB tuerzq,, tPnges ue:pdruaru lnqasrel
uenlu"q 'lurouola qe[ts-r urtep iedz-zde zt.rzqraq rypp Seteqes tuepuednc tuuas ptqt
qrqal tued qelquaurad le:I8up gep uetuenel uenllruq '1eqz[ed uzp 'e1o>1 e8rervr 'ledurel
-es rsrlrlod Suepued lnpns r.rEC 'erue11p rgens epud ueldepeqJp tqras rtturr qtqel Sued
uele:13uq rrep trze[erqurad rrelleqllaru ttrei umum :ladord-1e,(o.rd >1n1rm ftuouo{a lpnls
lenqueru tuei qzpua.r qqal tued qzlugaured 1e13up lnlun sSeuz t?nqruad 'rur uztuepuzd
uD4D
SuDt'looluow
?/'{q"q unldeleuaru sarSuo; eAuurzpp IP ?u?Iu Ip '966I rmrryr (rcy Io.4uoD poolg) qfueg
ulppue8uad 8r:epun-Euepun 'u?{nsnp Sued ueleltqued qelo qnretuad.ral ue:p 8ue(
leqrd enuras zped rsuanlesuol ueltuequnuadureur snrzq lnqesral uelzlapui6 'ro11e; ept
-as u?I{ns"tuetu uep s"nl snr?q lnqasr3l rrEl"Iapuad'leuorseu le)pqr urepp treltuequrp.rad
-rp
'urnun uzef.ra>1ad tueplq tuepp 1d4a1 'ue"q?snrad nelz ue8uerorad ypretuaduraru
zurelnral 'ue{spuu {nlutq Jp"urr}I" Fuen{asuo{-Fuan{esuo{ ue{nluernru ln1tm q"Pp"
eryf"{-rf
1prus F"p uenfna 'tldures n1] Errupued lnpns '?^ulesrur 'e1sea,rs uuzqesruad nele ue8uero
-rad pq uftleg'ttDworp uop uo4dolatlp snfiq ctcllouo utDlDp EqwDlp Suot Suopuod lnpng
't
ue>paqlp'uze1o1.rad rp u4"qureq szqaq uepf q?nqes {nltm ueF[Iuap Sued .relJsp ueuns
-nt(ue6 'e,(utnq rmdncur nuouo{e E.retas {req e(udel8uales rsuan{asuo{ .reqzp lenquretu
q?Ttuq 'rpef 'ue1Eun11q.radp snreq etnl FrI I"H 'edutnel
qepp" sFIfeu" urcFp
"ur4rad
s"lql n1el Fegz eped userspua{
lserado eAelq uep u"}r3"rue{ u3{l?{tu!uaur ue:I" nn
ue;e[
tued uzluqurzq s"qeq uzpf uzleunttueru tue^ s"rql nPI 'u.rel {eqld !O 'n1I Jzure.r "ru?s
eped ueerepuel eqs 1n1rm e8n[ q{tunur Idetal uelequreq s"qeq u"1e[ eI qqeraq tuel
1n1un e&req IBprI rre"rzpual rs"redo edzrq uelzureqtuad epe ue:le ?{Bur 'purer 8ue[ uep[
q?nqas u?tu3p .re[E[as us{lnsnrp ueleqrrrcq szqaq uzpf tPnqas z1[ 'qoluoc nlens pteqeg
'soga[ uop drytuq uo?uap uoylnnlp sruDll 'qllldrp uorlo otunios r1o1os Suot '!11oula17o dotl
'1uI q?q rue1up utunueur 8uz[ tAelq usp qzqureuaq tue[ zdelq puetu
rres"tpqrued urepp uz:1.rzqurzfip rur usepaqre6 'rsuqtm)1z 1a11erd zped
-eur
"^uln{ueq
'uotlSuoqututad
,.trre1e1ag a{,. uetu?plred gep epaqreg s?Ie[ rur .,uedep e{.. uetusPu?6
-lp )tDptt 'uodap osDut ltlnn?uadwaw )pptl D2tl! 'ryol DsDw opod uolpolay 'uodep osow
DpDd otop Dqwns lsoJsadu! lsuanrlasuotl uDlDwilad uo?uap uo?unqnqoq lwouorl, ryryg
,I
vlvq
112
TEKNTKJALAN
ti{a! atan
RAYA
terjadi keuntungan ataupun kerugian; tetapi agaknya akan terjadi suatu per-
4.
Suatu perbedaan yang ielas harus dibuat antara analisis ekonomi (pengganaan sumber daya)
dan pertimbangan keuangan (penggunaan uang). Telah ditunjukkan pada Bab 3 bahwa
pembuatan keputusan meliputi tiga unsur yang berurutan. Unsur-unJur tersebut adalatr
/a/ ekonomi, ymg meliputi penggun.ran sumber daya; (b) keuangan, yang berurusan
dengan pengumpulan dan penggunaan dana , dan (c ) politik dan administratif, yaitu suatu ungkapan yang mencakup seluruh kekuatan yang tidak dapat diukur yang berhubungan d-ngan keputusan. Juga telah <iitunjukkan bahwa keputusan rasional lebih mungkin di"rpni
jika suatu altenatif terbaik dari sudut pandang ekonomi telatr diuji secara berurutan agar
dapat diandalkan secara keuangan serta politik dan administratif. Jika alternatif i.ri Suga
dalam kedua pengujian ini, alternatif berikutnya yang paling andal hanrs diuji dan seterusnya.
'
Di waktu lalu, pembuat analisis kadang-kadang secara salah telah memasukkan pertimbangan keuangan dalam studi ekonomi. Gambaran pertama adalah praktek memasukkan bnnga sebagai biaya hahya jika uang dipinjarn untuk membiayai suatu proyek. Tetapi
dapat dilihat bahwa, tanpa memperhatikan sumber dana, sumber daya yangsarna digunakan
untuk membangun, memelihara, dan mengoperasikan jalan raya yang diusulkan, apakah
proyek itu dibiayai dengan dana pinjaman atau dengan pendapatan sekarang. Dua situasi
yang lazim lainnya di mana pemikiran keuangan menyebabkan kesalahan dalam studi
ekonomi adalah biaya yang dialokasikan dan biaya yang ditanam. Hd ini dibicarakan lebih
terinci kemudian.
Namun sumber kesalahan lain jika per$oalan ekonomi dan keuangan dicarnpurkan adalah mengenai adanya pengangguran, atau jika penyediz"n dan permintaan tidak seimbang.
Di sini, harga pasar bukan merupakan ukuran penggunaan sumber daya yang benar; lebih
baik bila mengguna^kan harga bayangan. Anggzplah, misalnya, biaya yang dibebankan pada
suatu proyek untuk satujam kerja seorang buruh. Dari sudut pandang keuangan, ongkos yang
memadai adalah berupa upah, ditambah semua biaya tunjangan dan biaya lainn-ya untui
mempekerjakan buruh tersebut. Tetapi, misalkan buruh ini sebaliknya tidak dipekeriakan.
Dalam hal ini, tidak ada perubahan dalam penggunaan sumber daya karena
irri di
"rn"g
tempatkan pada pekerjaan yang berguna; selanjutnya biaya ekonomi dari satu
jam kerja
adalah nol. Mungkin ada biaya yang diperlukan dalam menyuruh orang itu bekerja atau
dalam menyediakan makanan yang berbeda atau lebih baik atau pengaturan kehidupan,
dan sebaiknya. biaya-biaya ini dimasukkan dalam analisis ekonomi.
Konsep biaya bayangan memiliki penerapan yang khuzus pada saat mengevaluasi proyek
yang dimaksudkan untuk menyediakan pekerjaan bagi penganggur. Lagi pula, koniep'ini
P"lting untuk negara-negaxa yang sedang berkembang di mana terdapat banyak tinaga
kerja yang menganggur disertai dengan berkurangnya perdagangan luar negeri. Dalam keadaan seperti ini, secara keuangan agaknya lebih menarik rmtuk mengimpor peralatan
yang hemat tenaga kerja; tetapi dari segi ekonomi (penggunaan sumber daya), suatu analisis rnungkin menunjukkan bahwa lebih menguntungkan untuk menggunakan metode
pada karya.6
5.
Perhitungan ganda atas biaya atau manfaat harus dihindarkan. Dalam mengevaluasisistem
atau proyek, ada bahaya bahwa biaya atau keuntungan akan dimasukkan lebih dari sekali
dalam analisis. Contohnya, jika suatu perbaikan yang penting rlikerjakan pada jalan raya
yaig melayani suatu daerah, biaya operasi kendaraan untuk pemakai ai<an 6erkurang;
pada saat yang sama, nilai tanah dalam daerah yang dipengaruhi akan bertambah karena
jalan akses yang diperbaiki. Dalam keadaan ini, hanya satu dari dua manfaat tersebut
yang harus dimasukkan dalam analisis; untuk memasulLan keduanya merupakan menghitrrng dua kali. Dalam keadaan lainnya, adabahaya bahwa biaya aka:r dihitung dua kali,
ketika kedua jumlah biaya pembangunan untuk semua proyek masing-masing dan
B.6,.rup. pembaca mungkin lebih menyukai pandangan bahwa investasi jalan bebas hambatan dan jalan
raya lainnya merusak kota yang dilewatinya. Tanpa memandang anggapan apa yang dibuat dalam contoh
ini, akan terdapat keuntungan atau kerugian dari sudut pandang setempat yang akan dipandang sebagai
"perpindahan" oleh tingkat yang lebih tinggi.
6
Untuk pembicaraan yang lebih terinci tentang harga bayangan dan beberapa segi lainnya dari proyekproyek pengembangan, Iihat [LM. Steiner, .&rblic ond Private Investments, Wiley, New York, i980.
.rzsed }"qI{e-}?qFI"
1ols Ip us{1,.snrp E,ed uzzpaqurad za^r4zq
'ep
'1e1e.redseur rreu.qe{ uern{n rqens ue:Jednraur tue[ 'resud uelnq
'e8*p'HJ.'i#;}
r"ql{p-leql{" er\{qcq
uetueq
-umred ue{n{?Iau ur"1ep slqpue lenquad usp tueua^ueq t1.rqel ursnlndal lznqurad 'rJesrd
-ra1
r"qT:Ie-reqFp uel.rodelaur uetuap'zdulgty '1e1e.rzlseur derr Irsp u?murlerua{
"r"res
zz(uerelue 1p 'u.rq roqeJ-rolT"J ?uen I q"qnreq ztn[ ledzn p1 'resed ue4nq tuat
?"{tup
grep tqluad r4qa1 rzsed t"ql{" erlr{q?q rrz{p{nqruau {n}tm W1tre{nq ruI'{spll eiutr.rel tued
tuepas zlep .raqums uepleurad uel.requrzt8uetu nl"s tued zua.rel uesnlndal lenqruad zped
-a1 qeqdral
uelrodugp srueq Tq-rd UTBI 1p resed uzlnq 6uet( uep ryqd nles uped
resed
"reces
zierq usp
rsEJupur
trep.raEuad urepp
",,aqeq
lrBl?pr[tH[rrfff"ilTlff1ot]I1"1.r.
'rzsed ruupp rn{nlp ledzp 4epu uutuelnla:1 uep 'uzeluapued '1r1es pgsos zt(u1q 'rne1 >pqrd
epe4 'ue8uero.rad yzp leruaq-rp 8ue[ plnpo.rd selpedzl uetuap m1np ledzp tue[ mrou
-o1a re11u plunduraru trezlelacal uztue.rnEuad eqzsn qalo ueTleuplaslp Euer( ersnrreur e,ntf
'n11 uplag '1z1e.redseur u?"s?rqa{-ueeszrqel peuretuaur uutuap uelStmqnqJp sn-rzq 1d4a1
I.resud urepp mlnro ledup lgpu TrrI 1elIN 'rseer:Ier uep rsluesraq 1n1tm uelerm8lp l"ureqlp
tuel( n11ea,r eue.rz)[ ;Iurouo{e edzp .raqums leureqtuaur lepn e[re1 ledural nfnuaur tmp
grzp ueuephad n11gi* ue8nern8uad'Terfid qq 1q 'e{ep raqums uelzruaq8uad uens (uz1
-.rzqurettueur pdep nele) uzrpequruttueu eqssn uenfnr-uenfnt :1nlun uul8redaq e1na1
[qour usp :1nn predas 1elsrarrroT ue"x"pue{ eped ueueJe[rad n11eal urcpp rrcl?rueq8ued
-uelerueq8uad 'rrerzqureS ptzqag 'rensas tue( uern{n-rrcrnTn ue:IrJaqureur ledzp lepu
.reszd e88t1nlas eAep raqums.ueJzleurad uellnfunuaur lzpu Etred '.resd uelnq gz1nr' uep
'.rzsed urelep mrlnlp lzdep zdurelnr fun/redep raqums pnraq Eued'.resed FI-T-u ure1ep e{ u"{
-Wsldtp lnqesral qnreEuad-qnreEuad y4 Ieqq ur"1z( ..'uelequr"H seqeg uzpf ueeun3tue6
uep nzunSnequail Irep EtmsEuel qnreEued-qnrz8uadn lnqeslp I-6 pqeJ '(tosod uotlng
otop Dqw/N uulnq tnsun-tnsun yDp tlosldni Dficac slsllouD wolDp uot1,todo11p sruoq
1o71u)
(tosod 1o11u)
.L
raquns derer(uaur 1e[ed 'zleraur tuepuzd lnpns r.rep qeqag 'uetuero.red nele ?ls"rrs ue
-luiraef nele uzeqesn.rad {nlrm nuouola slsTl"u" urBPp {efed u"I{n$Earu 1nltm er(use}uzd
-as tppns 'el(urqel elelq-zderq uep 'uzz.reqgarued'usuntuequrad 1n1tm uz,nnptuad uu1
-{nseuaru eEn[ edzJq e1rf zpuet uetrmtr-qtuad pteqas ualEuoloElp ueT? srsrpu" u?pp ryfzd
eluuealnseurlp 'uep[ pt(elquratu {nlrm ueleun3rp 1z[ed enuras e:11! uelqeq 'rplrnreurad
r.rsp uerppr4drad uelpdruaur 1de1a1 'tdep requrns dereduaur
upudal
"l$sr*s 1oduro1e1
IspR rrrpues n1g ry[ed-:1efud 'umum tzpned lnpns LIsp '-rdrla1, 'Ipnls IIs"q urepp e1e(u
tuzl( uezpaqrad nlens uuryzqrretueur ledzp ueerspuc{ lse.redo e[egq urepp e[uuu1.rzn1a11p
n"le ueflnserulp u:Ietu 'rolouueq u?Brspua1 gserado uep u"{Igred edelq gep eledu Stre[
uEF"q ruens uelpdnraur eduu.rel tue.req uup '.rzT?q ueqeq 'ueq 'u"erspua{ sele ryled
suars)J 'wnutn uwDt\Dl ,lnian luouorla ,pws wolop oiolq pSoqas uo\rlnsowlp tlopu t1oto4
-,,r,ur,rsprr,:Drns"u{prr"r"rr"p"q*r*Bo'i,l#.lffi }l'HlT,##':^HtHrH"i
Nvc NvlwoNoxausd
II4
l.
TEKNIKJALANRAYA
Umumnya, biaya yang dialokasi, yang digunakan untuk keperluan akuntansi, harus dihapuskan dari studi-studi ekonomi. Sebagai garnbaran, suatu prosentase tertentu dapat
ditambahkan pada perkiraan biaya proyek untuk adpinistrasi, perencanaan, dan pengeluaran tambahan. Biaya-biaya ini mungkin akan timbul baik pada saat suatu proyek tertentu sedang dilaksanakan maupun tidak; jika demikian, biaya-biaya tersebut tidaL relevan dalarn perbanrlingan di antara beberapa bagian tindakan yang mungkin. Dengan kata
lain, hanya biaya-biaya tambahan atau yang bef,tambah sajalah yang relevan.
.
2.
Pengeluaran-pengelu,ran yang dilakukan sebelum waktu studi ekonomi be4il!gla}_-diIni disebut biaya-biaya yang ditanam (sunk cost), karena tidak dapat diperoleh kembali oleh tindakan apapun saat sekarang atau masa depan. Misalnya, jalan
dan perkerasan dari suatu jalan yang sudah ada mungkin berada dalarn keadaan yang baik
dan mempunyai "nilai buku" yang besar dalarn catatanr jawatan. Meskipun demikian,
jika ada suatu usulan alternatif untuk tidak lagi menggunakan jalan tersebut, adalah salah
pertimbangkau.
bila memberikan suatu nilai untuk jalan tersebut terhadap tiap alternatif dalam studi
ekonomi. Lagi pula, adalah tidak tepat untuk memasukkan biaya-biaya yang dibayarkan
sebelumnya dalarn disain dan perencanaan pendahuluan.
3.
.
Semua biaya yang relevan harus dimasukkan dan semua biayayang tidak relevan dikeluarkan. Dalarn hubungan ini, seperti disebut*,an sebelumnya, biaya yang dipindahkan mt:rl,g-
kin akan sangat menyulitkan. Anggaplah, misalnya, bahwa satu dari beberapa rencana
usulan peningkatan memaksa suatu perusahaan utilit'as untuk memindahkan fasilitasfasilitasrya dengan brayanya sendiri. Dari sudut ,rnggluan, biaya ini tidak dapat dibebankan kepada proyek. Tetapi dari sudut studi ekonomi pekerjaan umum, hat itu merupakan
beban yang pantas. Sumber daya ekonomi dipakai, meskipun lebih banyak dibayar dengan
dana swasta daripada dengan dana umum.
4.
Dalam jenis studi ekonomi tertentu, membuat suatu penghargaan bagi nilai sisa dari suatu
mesin atau struktur pada akhir perkiraan umur penggunaannya merupakan suatu hal yang
pantas. Sebagaimana umumnya, nilai sisa harus diabaike. dalam studi ekonomi untuk
:nvestasi umum. Sebaiknya dianggap bahwa suatu penanaman morlel dalala su2tu fasilitas
akan bernilai besar pada 20, 30, atau 40 tahun yang akan datang. Red Book menganjurkan untuk hat-hd yang berjangka panjang seperti tanggul atau struktur, agar nilai sisa pada
akhir periode studi ditetapkan dengan menggunakan perbandingan umur sisa terhadap
umur perkiraan. Kecuali mungkin .lrlarn menetapkan nilai sisa lahan yang ditempati
oleh jalan. Bahkan dalanr keadaan hi, hanya nilai kasar dari lahan dalam
ramalan penggunaannya di masa mendatang, setelah mengrangi biaya konversinya ke
penggunaan tersebut, yang akan dimasukkan. Biaya lainnya yang terutama berhubungan
dengan pembebasan tanah, seperti biaya hukum dan biaya pembersihan dari bangunan,
tidak dapat diperoleh kembali dan bukan merupakan bagan dari nilai sisa. Untuk proyekproyek jarrgka pendek seperti langkah pertarna dalam pembangunan yang bertahap, nilai
sisa dapat ditetapkan sebagai perbedaan biaya pembangunan tahap berikutnya dengan
atau tanpa proyek yang sedang dipertimbangkan.
-aX '(..Jolr^-ms.()
8uu[..
uelSuuqura8uaur 1n1un unqq zduraq
,.uur{EtrJaq
-eq nEtE pt8unl unqq nl"s tu"Iup"AJnI
uesndzqtuad elep uelzun8Suoru '(spoqtaul
aler 1enuup) uzunqur 1e13ur1 apolau nlr"l,'e^unl"s qETES 'uelStrequra4p q"l?l u"rl
-lurap iiuzL
rrep uedJp Esuru rp uesndzqEuad uelleueroru >lnlun eJ?f,
qzrelas
"1"p
zderaqag 'I-, IoqBJ
urul"p unsnsrp uuseraryad srual rcEeqraq uusndeq8uad 1n1rm
uewp-rresele u"p nFI es?ru ueu?^e1ad rmun Suelual ul,uurnlaqas uenruel eduraq
-e[ 'n]{8.4,\ ?>l n}{u1v\ rrep rnmqradp uup 9961 un{e1
4elas reptulp WIal
"rDI-BIDI
uzsuraryad rrep treldereqrp 8uu( Ersn uep ueue(z1ed zrsn reua8uaur uelmrladua4
.qrqar nsr" ur
s"ru lsepuod
",p
*r,..-,:,[T*??H,.:{::rfffiI#,#r#l,"Hli*?X.fryl
'ZgZ
t${?r
Ee"Inurred
lnlun
rlel.ele;
e[e11
ueue[e1a6
uepf
mrun 'I-].IflSvI
116
TEKNIKJALAN RAYA
mudian, "kurva yang bertahan jenis" ("typ. survivor curves") yang dipilih dari
sekumpulan kurva tersebut dapat dicocokkan pada Gambar 4-1. Cara yang lain
disebut "rnetode pergantian." ("turnot)er method.') Metode ini membandingkan akumulasi satuan-satuan dalam pelayanan dengan akumulasi penghapusan.s
Metode-metode untuk meramalkan usia pelayanan dan harapan risia perkerasan hingga pembangunan kembali atau pelapisan permukaan kembali juga
telah dikembangkan.e Selain itu usia pelayanan sisa diramalkan dengan mengukur kekuatan perkerasan yang ada (lihat Bab 19).
6 8 l0 12 14 16 tB 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 &4648 50 52
Usia (tahun)
Gambar 4-l . Tingkat tahunan dan kurva yang bertahan jenis untuk permukaan-permukaan
beton-aspal dan beton-semen yang dihapuskan 1955-1959-data gabungan untuk 26 negara
bagian rl^n Puerto Rico. (Sumber: R. I{infrey dan P.D. Howell, HRB Record 252\.
Bila studi usia jalan dilakukan, seperti untuk permukaan jalan, hasil-haSilnya
(Tabel 4-1) memberikan suatu cara untuk memperkirakan usia ekonomi. Pada
kebanyakan unsur jalan raya lainnya, data yang demikian tidak bisa diperoleh
dan ramalan-ramalan harus dibuat tanpa dukungan keterangan yang berarti.
Dalam Red Book tahun 1960, suatu Komite AASHO menganggap bahwa daerah
milik jalan mempunyai umur 100 tahun, perataan dan struktur 40 tahrrn. Usia
perkerasan harus didasarkan atas hasil-hasil dari studi usia jalan. Red Book tahun
1977 menetapkan bahwa usia fasilitas transportasi berkisar dari kira-kira 5 tahun
(beberapa sinyal lalu lintas) sampai lebih dari 50 tahun (untuk pekerjaan tanah
dan beberapa jembatan). Winfrey menganjurkan kisaran dari 75 sampai 100
tahun untuk tanah daerah milik jalan dan 10 sampai 30 tahun (periode studi)
I
I
t
t
8 Untuk rincian dan referensi, lihat Winfrey op. cit., Bab 9, dan I.E. Corvi danJ.U.
Houghton,I,tzDlic Roads,
Agustus 1971. Prosedur seperti ini juga secara luas digunakan untuk kepentingan-kepentingan lain seperti
meramal panjang hidup manusia dan untuk keperluan asuransi.
r/rsElsa^rfi ?nruas
spe {Bpl}
"uaJz>l
"seru
Erre.{, 1ze;uzru
Bua.r">I rszlrodsuerl sslqrsJ urEIEp ru"rrelrp Suen
euzur 1p trzspz::t
qradas'zpunlJal Eued rsurnsuo>l >lnlun Jrluesu nel" r{Erpuq uelednrau ,3*,q {:}
(f) n^Wq
-8,rlrlp leduzq r{Epns Suerulas rur Suepued tnpns 'uu>Ilnsnrp tuel ladord f"riq
-ruaru lzdzp ueure[qd z4[ z,{.ueq uzryur(eqm snnq e8unq
>l"sapueu r{ETrt
Suero uer8zqas 'n1q useur epzd urnun ueefra1ad 8*plq "^\qeq
161 'u"l1equra8uad ur1
-pszq8uaru uelu Eued e[uurnlaqas uIEI rs"].salur rrelzdurasa>1 IrEp nul" 'tuefunp
Buel. uuep s4u uBunq rrere,(equrad rrcp qq {EWd rrzp ueurelurtuad rrep 'urzr4es
Suu8aurad rrzp undnzur zdulqrurad lrep trzqellp 8uu[ ueledeptad rrzp 4req
ps"Jaq rsulsalrn {nlun Suan uuarzl '1uI" {ns?u ru1 'urerrc}rp Eued ppour zdzrq
ruouola rpnls tuBIe(I
nles q"ps re8eqas de88uery nplas z8unq'?1se.tra,s
"tpsn {n}rm
(uopsgq puu tseretuJ) tsegul uup uEung
:'11'f#itt,flTr*#l
,rtrt^o
-ad 1n1un ez(erq z[usnsnq{ 'rur uzleltel el.erq-zdzlq IrEp 1e[uuq 1de1a; 'rensas
8uel, udutedural lrunueru ruouo{e tpn}s ur"pp InsuluJal rur uelzrta>1-uz1ur8a1
e{e1g 'u[uueesenlal q"/r"q ry sp]qrs"J-s1qrs"J trerszradoBuad uep 'u"BJ"r{q
-aurad' uzun8rrequrad' treuuecuarad qzr*e f tun8Buer $?qaqp rsulrodsuerl uelervref
fcuety uouu]rodsuu.rl) rsupodsrrurl uelurrul u[u1g
(s1so3
"pueq
$-_
7
118
TEKNIKJALAN RAYA
umum. Winfrey (op. cit.) telah mengusulkan bahwa perkataan uescharge menggantikan bunga.
Tidak ada jawaban yang "benat" untuk suku bunga yang memadai bagi
studi ekonomi transportasi dan pekerjaan umum lainnya. Pertama, karena inflasi
yang terus menerus, ukuran dollar yang sesungguhnya atas biaya dan manfaat
di masa depan akan agak lebih besar daripada untuk hal yang sama pada waktu
awal investasi. Jadi, pada saat melakukan studi ekonomi harus dibuat suatu pilihan antara mempergunakan harga yang tetap atau tidak diinflasikan (harga semua
unsur pada tahun dasar untuk analisis), atau harga "sekarang" atau diinflasikan
yang akan didapat pada waktu yang akan datang. Jika dipakai pendekatan harga
yang tetap, angka minimum untuk investasi pemerintah harus mencerminkan
biaya modal yang sesungguhnya, ymg telah diperkirakan oleh sebagian orang
berkisar pada 4%.Termasuk di dalamnya sekitar 0,5% untuk menutup resiko atas investasi ying sedikit berbahaya. Harga minimum yang lebih tinggi akan memadai jika
resikonya lebih tinggi. Di pihak lain, jika biaya dan manfaat di masa depan diberi
harga dengan nilai-nilai y*g diinflasikan (sekarang), sebaiknya digunakan tingkat
minimum yang berkisar 8 sampat l2To, tergantung dari perkiraan pembuat analisa tentang laju inflasi di masa depan.lo Karena studi ekonomi hanya menggunakan uang sebagai ukuran penggunaan sumber daya, pendekatan harga tetap lebih
disukai karena hanya perlu memahami perbedaan inflasi pada biaya dan manfaat
masa depan pada tiap bagian.tl
Tingkat potongan seperti yang baru dijelaskan di atas adalah minimum, dan
memadai hanya untuk keadaan di mana tiap proyek berdiri sendiri, dan keputusannya akan 'Jalan atau tidak jd*" hanya untuk proyek itu sendiri.'2 Untuk
jawatan yang harus membagikan sumber daya modalnya yang terbatas di antara
beberapa kebutuhan, tingkat potongan mungkin akan lebih tinggi. Analisis untuk
tingkat pengembalian atau dengan beberapa cara lainnya pada berbagai suku
bunga dapat dibuat dari setiap proyek yang paling dikehendaki. Kemudian proyek-proyek ini disusun dalam urutan prioritas sampai dana yang tersedia habis.
Tingkat potongan pada titik batas (cutoff point) ini adalah yang memadai untuk
jawatan yang memiliki kesulitan seperti di atas.
" Untuk ri*rru situasi di mana modal harus diperbandingkan, tingkat potongan harus mendekati titik batas jika studi ekonomi harus menunjukkan kebijakan
investasi yang optimum. Jika tingkat potongan ditetapkan lebih rendah dari
tingkat batas, maka akan terlalu menyokong proyek-proyek padat modal jangka
parrjang seperti jalan raya atau jalan bebas hambatan baru atau fasilitas angkutan
masal. Jika lebih tinggi, maka akan menyokong investasi jangka-menengah atau
jangka pendek dalam bagian-bagian seperti peralatan pengendalian lalu lintas atau
rehabilitasi sementara.
"Inflasi sebagian" (diferential inflation) di antara biaya atau manfaat di nr^a
mendatang kadang-kadang dapat merupakan suatu faktor. Sebagai gambaran,
anggaplah bahwa perkiraan biaya atau manfaat sampai 10 tahun mendatang dari
tahun dasar menetapkan harga pemakai atau indeks dasar lainnya sebesar 160,
l0 K".rtor Manajemen dan Anggaran Amerika Serikat (U.S. Office of Management and Budget) menetap
kan suatu tingkat potongan l0% untuk hampir semua studi ekonomi yang dianjurkan kepadanya oleh bada.e
badan fedenl.
ll Urrtuk pembahasan dan keterangan tambahan mengenai soal-soal yang kompleks ini, lihat Red M,
ying baru, dan Grant, Ireson, dan lreavenworth, op. cit.
12 Ini adalah kriteria untuk proyek-proyek keairan federal.
:
,l
'Ilqule-rp rur
-r.Pp
"u"ul
q"Iupe
lnqrsrrt;zttuel zuarzl '946I unlpt I*nu"f u"Fq Inlun"lEp
luls tp
'06, ptocau
rUrJ 'ssao1
1a.r-ue1n13uc
Inlun 116I
Inlufl
er
"Jedr-Elr-u
unrrl
set" rp %g'ZI qequr"uaq qnmq e{erq uep %g'Zl nzlz 991/62 r"seqas tt9*l
-raq LreI" Suelepuaur un{el 0I usquq z8req uleru 'uz4szgurp {"Pp tued delal
ru"Pp unluun8rp ue{Iseglrgp u?p n)Plraq
Inl{"la{rp EunsSuel rur
eErzq srsrpue ruledrp z4['rde1a1.'lPnts
6I
vrvo
s>lapur uep
I2O
TEKNIKJAI.A.N RAYA
dusen (Perdagangan Besar) yang sesuai, ymB diterbitkan oleh Biro Sensus berjudul
Statistical Abstracts of the tlnited States.rs
Memperbaharui menjadi untuk masa depan sesudah Januari 1975 dapat dilakukan dengan cara yang sama. Suatu hasil pendekatan, yang dianjurkan untuk
analisa pendahuluan, adalah mengalikan harga Januari 1975 dari Red Booh
dengan perbandingan di antara Semua - BuSa, atau Indeks Harga Konsumen
Transpoitasi untuk tanggal studi tersebut dan yang untukJanuari 1975.16
Beberapa pengeluaran operasi lebih kurang bertambah secara langsung menurut panjang jalan yang dilewati; dengan perkataan lain, biayanya per mil-kendaraan relatif tetap. Dalam penggolongan ini termasuk pokok-pokok seperti
i4!qn_b.gtq, .b3I, pelumas, pemeliharaan dan pgrb-alkan, dan penyusutan G!-eple:iuIJ y*S disebabkan oleh keariian. Biaya-biaya lainnyabervariasitbrutamamenurut waktu dan tetap untuk periode waktu tertentu misalnya 1 tahun; atau, dinyatakan dalam biaya per mil-kendaraan, biaya tersebut berbanding terbalik denganjumlah mil tahunan yang dijalani. Termasuk di sini adalah biaya surat izin mengemudi
dan pendaftaran, sewa gaxasi, asuransi, dan menjadi usang, yang merupakan
bagian dari penyusutan sebagai akibat dari keadaan mobil yang tidak memadai
atau telah ketinggalan jaman. Beberapa pokok lain tergantung seluruhnya atau
sebagian pada kecepatan. Yang paling penting pada pokok ini adalah waktu perjalanan operator dan pengendara; setiap beban-beban untuk ini akan berubah
secara terbalik menurut kecepatan. Di pihak lain, beberapa biaya operasi yang
berubah terutama menurut panjang jalan yang dilalui, seperti pemakaian bahan
bakar dan pelumas serta keausan ban, dapat juga dipengaruhi oleh kecepatan dan
faktor-faktor lainnya seperti kemacetan jul*.
Dari biaya-biaya yang disebutkan di sini,' "biaya berialan"(running cost)
yang berubah_1gr\Ltg-nMenurut panjang ialan atau kecepatan,.p_aling sering d_ipen gaiuhi ole h pe rbaikan-pCibaikan jal-an ray-a_._ B eriku tnya, biay a ini m eiupakan
irasalah khusus dalam studi ekonomi jalan raya, sebab pembenaran dari banyak
perbaikan sangat tergantung pada penghematan dalam biaya-biaya pengoperasian
untuk mengimbangi pengeluaran-pengeluaran. Tetapi, pertimbangan biaya atau
penghematan yang relevan dengan suatu perbandingan yang khusus harus dilakukan dengan seksama. Dengan kata lain, hanya biaya-biaya atau penghematan-penghematan- yang akan dipehgaruhi oleh rencana saja yang harus dimasukkan dalam
studi ekonomi. Kepentingan dari perbedaan ini bertambah jelas dengan kenyataan bahwa, meskipun biaya rata-rata per mil dari pemilikan dan pengoperasian
sebuah mobil berukuran standar dalam tahun 1975 adalah 15,9 sen, (17,9 sen
dalam tahun 1979) biaya yang bertambah atau biaya berjalan dalam menjalani
mil tambahan dalam tahun 1975 adalah 10,8 sen.
Arus lalu lintas yang melalui jalan raya adalah gabungan kendaraan penumpang kecil sampai besar, pik-up, bis, sepeda motor, sepeda, dao truk ringan dan
berat dengan berbagai model badan dan konfigurasi gandar. Selain itu, umurnya
l5 S,.ut, referensi terdahulu yang bagus sekali yang berhubungan dengan inflasi dalam studi ekonomi adalah R.R. Ire dan E.L. Grant,IIRB Record 100.
16 Untuk lebih tepatnya, Red Book memberikan sekumpulan persamaan untuk menghitung pengali-pengali
yang digunakan pada data 1975. Yang untuk mobil penumpang didasarkan atas Indks llarga Konsumea
dari bensin, (CPIp); pelumas, (CPIO); ban (CPI7); dan mobil baru, (CPI2); perbaikan dan pemeliharaaa
(CPI7r). Yang untuk truk didasarkan atas Indeks Harga Produsen (Perdagangan besar), kecuali perbaika.a
dan pemeliharaan menggunakan Indeks Harga Konsumen. Suatu rumus yang Khas untuk operasi mobil
secara umum pada sudut bidang lurus adalah
M = O,00l7CPIF + 0,000lCPIo + 0,0004CPI7+ 0,0016CP174+ O,0032CPlp
t-
'Flol
ualnluauau
"^"rq u"EunqnqDq
?JE3es
{nlrm ?ru?s-trrssJaq uuT{"qurEl}p rzdep esBurqas qssldra}
SLr-1"s Buel, el,erq uzleuzliuatuaur
Wpp" Iur rnpasorl 'ueEtmlBual a{ usP
1n1un
,ueBuurura>1 'uelacuural jel8ulf 'ueludacal
'uelzdaca>1 pradas rollsJ
^TtIeqmad
zderaqiq tnrnuaur qpqnraq userepue{ sruit delr {n}un P}ol u"[Ekeq ",("rg
'1zda1 q1qa1 Suei( lepr-re1u
1q1'I +
{nlun 8-t wP L'l requreg epzd laq"l-Iaqq
:requns
*q&pDrt
*tuedurnua6
ue?r!{red 'Z-''ISSVI
uutuolog 1n1rm ueptrag ei(e1g GqtT uaua6 {ruun fltuea rot{"it
Tpnls
Nvo Nwl^loNoxsusd
I22
I
TEKNIKJALAN RAYA
19 Red
Book yang baru menunjukkan bahwa pemakaian bahan bakar bertambah kira-kira 0,98 kali penambahan berat kendaraan.
20 Pada pertengahan tahun l98l harga bebas-pajak ini kurang lebih telah berlipat tiga, menunjukkan dengan
jelas bahwa data yang diberikan di sini harus diperbaharui.
.lryoA petr-qq
:qurns)
09
0?
0t
q
o
oEs
6oe
.r
:.g
:.g
o
t
l
o
l
0rer
5oe
c
or
rc
'o
cL
ot
oeE
00r
t,o
5
3
o
o
o-
o
,
I
0eg
0zI
GI
b
8
(,
O. a*t
o vv I
d
E
o
o
o
!
oL^cro
I
o
l.
t1,l
os8
3
ogt
IU
TEKMKJALAN RAYA
BIAYA BAN. Harga bebas-pajak dari ban untuk analisis ini adalah $32 untuk
tiap ban bagi kendaraan-kendar:um penumpang, serta $ 122 dan $290 untuk truk.
Gambar 4-2 menunjukkan bahwa biaya-biaya ban untuk kendaraan penumpang
bertambah menurut kecepatan sampai kira-kira 45 mph tetapi relatif bertahan
tetap di luar kecepatan itu. Ini sangat berlawanan terhadap keadaan sebelumnya
ketika biaya ban meningkat tiga kali lipat di antara kecepatan 20 dan 50 mph
dan kemudian dari 50 ke 80 mph, di mana ini merupakan suatu petunjuk tentang
sejauh mana ban-ban kendaraan penumpang telah ditingkatkan dalam tahuntahun terakhir. Di pihak lain, untuk truk-truk ringan dan berat, biaya ban, meskipun relatif kecil, bertambah secara menakjubkan menurut kecepatan; untuk yang
pertama, dari $0,65 sampai $12,63 per seribu mil masing-masing pada kecepatan 5
dan 60 mph; untuk yang belakangan dari $1,72 sampai $39,68 pada kecepatankecepatan yang sama.
-rI?rPqrII"l
uepuF
{nlrm 8 q"g u"I"P "^?I u?F[ s"lrs"de{ Puatuaur rEseq"qued ww.I zt
epoleu pzp uzlcu.u edereqaq {nlrm 4oog pay WP g s:lpuady le{l'I rz
'Aagugr11
Nvq NYII^[oNoxsuEiI
I?6
TEKNIKJALANRAYA
{c
>E
#-r
zi
<-c
a8
-o
6.o
2fr
r!i;
--
F
I
T
o
E
a
o
o
- *l
o
al
-8
lco
r ? s;
I lEEle arc
3X s c!
}(Jo-G
v= fiE i't .i' y!:qotr
.9
_o
1L-G
6L
L6
oo oF
o
^UJG A
co
Eg
P-o
63
909
-9
Es
\z
-o
9a
AF
y6
FK
zi
-C
at
F-
oE
'I
E
* 9EX
o J .. c
o
=
^_:
!
- CY
'
* EPgE
o\
----S-_
/l
Lci'
H
E*>N..*'*
o
=
c Y-o
E 6E-3c
E PttE'EEJ 5
P
o-
l-j
;E
s;
.q5
Ie
s-E
oO
v:
in9
./
$w
I\
G
O,E
@ C^
fo
!Jf,
t,
ii
\'I|
r
-"ol--i -.1-_____
za.
\
-o9r
gl on o o
E .E E6E
V Fo-YY
E
@G
/il
A.(o
!r
____--.tt .r/
t
q
qJ6cco c!
o
o^
JC
i,li
_____--ur' rrij
-PY
i:
.9
G
E'
------{_
55a
690
t o-
tE:qE
:\
o'
PE
!.Q
5o
aJO
e-::co
E\\i
o
o
o
o
o
o-=
FE9
E \r\l
c
o
r!o
\\\
f;_E
yG
-o
o,Y
o
r
q6
v
G C-:
EF
!roc
gE
Co
=o
o9
\-
CG
6-O
OLE
E9
6S
-o
6g J
6:
OG
t'SHe.
o
E
ES
:<
oc
so o
-v'- o
,;s
E:
q-8
-o
lf)
L6
co
cG
oo
tc
tt I
(,
.qE
'E.i
U'
c
eO
r/,ff<i"\ !
ffit(i
'lii-iEt
Ii
i_a:
riegsr
I llDJrOI
I I
lrl
i'),_:'}
\, \
oc
B e33
o
c!:
G
',1II
$ii \
I .gs
ril-.'qt
-o
,o<fNo@(o<No
N-v( ueeJepual-Iur 000t/JeloP)
(ueerepual-[ur
ooo l/ure[] ueueletJad nueM
ueledace) ueqegnred e^elq ueqequel
ER
{nlun
6 u?p g
q"g r"qn
T:.;}t#fff"t;
'z{uure1
uzplraq e,{urq-e{erq >lntun u"qequ?l ru8eqas r{Blepz nrr (.arunlo4, z{erq-eLerg
'6-t r"qu"g epzd sE1" I{I uefeq Ip ueqlraqlp }ar"ru uep re88uol ;r1z1ar Euel,
rr?zpuo{ {nlun ueledaca>1 ueqeqnrad uep ueledeoal el(erq-el.erg 'requre8 eped
lzdurzu '(qemzq 1p l"qI) ueBun:i8ua1 uep ueBurrrura>l IrBp qnre8uad u"I{ns?ru
-aur 3uu,( 'qoluoc nl"ns 'ue8unqnqraq 8uz( n}>le/u uup z(urq ef,"qrp e8nl ledzp
lnqasral rzqurz8 rJ"C 'ITDI"A aru Srre( rn[e1 enp el,er uepl uzp 'ua1re (uelzqrueq
5-.
T28
TEKNIKJALAN RAYA
cG
G
o
!
c
x{)
c
15
6
J
o
o
-o
o
8
10
o
o
o
0510
15
Kecepatan (mph)
20
25
BIAYA-BIAYA PERUBAHAN (TRANSISI) KECEPATAN. Kecuali pada fasilitas jenis tinggi dalam keadaan aliran-bebas, hanya sedikit kendaraan yang berjalan di sepanjang jalan dengan kecepatan tetap. Agaknya, pada saat kendaraan mendekati tikungan tajam, jalan atau jembatan yang menyempit, atau keadaan-keadaan tertentu lainnya, mereka akan mengurangi kecepatan. Jika
mungkin, mereka kemudian mempercepat ke kecepatan yang lebih tinggi. Gerakan-gerakan ini menambah biaya operasi kendaraan. Nilai dalam dolar untuk
biaya perlambatan dan percepatan diperlihatkan dalam Gambar 4-b. Ini merupakan jumlah dari biaya-biaya perlambatan dan percepatan. Jika hany4 salah
satu gerakan yang dilakukan, digunakan setengah dari nilai yang diperlihatkan.2a
Gambar 4-5 dengan jelas memperlihatkan bahwa perubahan kecepatan adalah
mahal: untuk memperlambat kecepatan dari 60 ke 30 mph dan mempercepat ke
60 mph, biaya pada tahun 1975 adalah $13,60 per 1000 gerakan. Faktorpengali
untuk truk diambil dari Red Booh, data diberikan dalam Tabel 4-2 dan pada
gambar.
_t
-as puaqlaq {drIIBq nzl" Iluaqlaq u)P rqnrz8uadrp ttrul. ue8gedulsrad r1u1
zped uzzrupua{ unlrras 'quaqJeq nqu"r e[uzpz tre8uag 'queqreq eiiu4 lBquIuI
-aur Fq rrzrEzqas uep n88tmuaru rrep rluaqraq srreq uz8uzdurrsrad nl"ns nPI
durl eped szlurl-npl wl8zqas uulqeqaduau s"luq np1 pdurs-Fr(uls '(y1fUg5
NVcNvdI llsufla v^vlg-v^vlg
eBnt 1ru1
'(t1oog pay
e[zr.q eped uelqequrelp snreq) u4edecal
:requmg) .(de1e1 ueludecel uetuap ue{sruaueul
":pf
uue.rzpueltr S-, requrs,
uep[.raq e[e1q ueq1qa1a1-tuedumuad
-.reqrqtii"a snf{rs
"uan{
)q
o?
oz
(!
6'
(e) o
!o
E
o
=
9.
OI;
o
o
o
x
o
f
o-
o
o
srE
!g
@
I
I
I
L
I
I
I
I
I
I
I
6Zl
vAvq ur8rtns
7
130
TEKNIKJALANRAYA
20304050
Kecepatan yang dikurangi menjadi dan kembali dari {mph)
Gambar
4-5.
kecepatan melarnpaui pergerakan menerus pada kecepatan tetap. (Data dari R. tiVinfrey,.Economic Analysis lor Highways\.
belum bergerak maju.2s Nomogram untuk memberi harga bagi gerakan-gerakan ini
muncul dalam Gambar-gambar 4-7 dan 4-8. Nomogram ini memberikan biaya dan
waktu yang berhubungan dengan berbagai tingkat kemacetan. Selain itu, nomogram tersebut memberikan cara untuk mengetahui pengaruh-pengaruh dari truk
lebih tepat daripada yang dapat dilakukan dengan perkiraan dari Tabel 4-2.
Gambaran yang memperlihatkan bagaimana biaya dan data waktu diambil dari
gambar terlihat di situ.
Data yang diberikan dalam Gambar 4-7 dan 4-8 didasarkan atas pengamatanpengamatan dari banyak persimpangan. Untuk persimpangan-persimpangan yang
dikendalikan oleh sinyal waktu tetap dua-tahap, hasil untuk tiap gerakan dapat
diperoleh langsung dari gambar. Untuk keadaan-keadaan yang lebih rumit, sepirti
jika terdapat tahap membelok ke kanan, diperlukan analisis-analisis terpisah.
Lagi pula, untuk keadaan di mana kanalisasi memungkinkan belok ke kiri tanpa
berhenti, penilaian dilakukan dengan menggukan data biaya dan waktu dari
Gambar 4-4, 4-5, dan 4-6.
Untuk tanda-tanda berhenti, tambahan biaya dan waktu yang melebihi dan di
atas pengendaraan yang lurus, untuk berbagai kecepatan mendekat, dapat dibaca
-sepanjqgg batas atas_ dari grafik pada Gambat 4-7. Waktu menunggu (berdiam)
harus diamati atau diperkiiakan untuk persimpangan yang dipersdilkan, karena
wakt'ut menunggu ini sangat bervariasi menurut pertimbangan lalu lintas, geometri persimpangan dan jalan yang mendekat, sirta jarak pandang. Biaya 6erdiam dari Red Book (harga tahun 1975) tiap 1000 jam adalah: kendaraan penumpang, $313; truk unit tunggal, $227,dan diesel 3-S2, g 193.26
n
,r
,}
$
&
t
I
{
i
Pembahasan ini hanya bertalian dengan aspek-aspek biaya seperti peralatan pengendali-lalu lintas. Rincian
dan penggunaan pada aspek-aspek lain terdapat dalam Bab 10.
26
U9t.r1 suatu pcnyelidikan tentang pemakaian bahan bakar pada lalu lintas perkotaan, lihat S.L. Cohen
ItI
o
a
lt
:o
oooo
NSOt@
I,F i.)
I:.; Eo
{ 5. L
r?
!=
?
g
I
q
3
EO
;b,
qo
Sqrxo
i iiili*!
E
*
ig!.tEE !iF
=iilto';g
:
iifi
i
g
'!
q
!
il
sd
&
9o
$E
=f
99
tu
dx
836-o
UI
(,
o
5
o
=F
6.a
ro9 (,
;6
;5
;d A
o
o
(n
J]
e
I
>
I
I
E
5
e
:
='e
rq-
__t,t_
lR
!'
ET
={
>t
AP
12
C5
o
q
--t-t-
B.i
;o
lE'
!)\
cu
E
$o
3o
:i
f,e.
!'! t,
o .3
!L
!L
es
o 8
9. i+
o-9
- o-'L
c
q'. o
ir
dg
c6'
i.; _
iq'
FE
i
Q3e
:o'
J}
EU
ooouo
6',i
ooouo
r.l
N
o
il
$i
-:lil:
i'o
sE
!^
si
|" |', |-,N
b.i,!i.
I\.,
!E
SE
Eb
7
TEKNIKJALANRAYA
I32
uB!prq
e^e!g
q
F
N O-
nlleM
if
R& N R I I : I I o .3lo *
,,
o
J
65'O
E,
a!
ia
>t
ri
96'0
-q
CE
.s
x39
S;a
!lli=
6'0
o
98'0 c-
-qi
8'0
sl.'0
6!
=g
8;
v'i5
.E
09'0
PE6
o J
o
,'0
nl
X7<
i.i
I'0
(rep) u@repuol Jad elslplBr uetequsta)
Qtrrr
o
a
6
!
F
C
,
c
a1r.9
qqqq
QOOO
ul
ul
irrrr
I
c)
(b
.:
*x-
soE
v6
vo
JJ^.
olo{oo
flo''
,*
OOFNa
J.:-;6i
oo660
-dciciet
o6000
G
g
st
;
!-
{Pa
; f =
FF
Eb
3i
-r
@;
Eh
ao
E
30
.ll
.q
E
Es
Er a lx
(d
;.:' Oc
[=
I
6
?.
JI
d
r!
o@- oo
os
JiC,
o'x XF
6E
hs {!
x -g
@
lie
o- !c
f 'a
- Z
=g
s
o
E6g
6
E.Eu
ql
E
<
.E!c
r
z^ fr :Ii
?F; Na 3t
g6
6
oS
q
u' lEi Hs ov
5s!cE: r
H oe#9"'
.:c-
? 55
FF
b
O
E=g
8 E'E
o6000
.s
tr
n.g
@.E
a:i
5i
--D-ev-
oooo
t6l(l
ll @
rfl-
3e
6
l.(,
F
F
E
Eo+
F
P
6
ii [
g l:E
I
sEs
d
bo
E
d
..
c_q
e
o.
i5
ooooooooooovv
o
ooo o
o
6t o
(o(oo
rt o
Oo
@ <t
HiotNe
(uel/uperepuel) sl6Rds)
q)
hi
rlx4^.^
oooooo
Nro6toN
8B
db
jo
z'o
\J
q)
a(
99'O
9'O
E'0
ca
E-a
o --E
lE
L'O
s9'0
A.
='i0
a;!
l$"lE**
lg
>Y
CS
og
.i.
3
>o
co
oo
O-
oo
!e
s'6
ot
6=
LZ
.td
3
tr
d
d
d
4d
d
tr
d
t
pat
6
'Iluaq nquEr
uandosurd qe,nzq Ip Fror netuedur.s.red udelq uelpaquraru '4-7 rzqureo IreP "r?p
q"qt r',,o 'ptltrt .rrqorrC *ed trq.rraqp Egzd p1m-r-z1.nr uzleun5Eueur netuap pg
""i"rp
xnrrrn eireq -rraq :4er-u1zr ureTpJaq nq/$ u"In1uel 'uee.rrx.rad nelz u4eqr"tuad uetuaq
'Inrl Ins"ural
'qruu8uad:al
't
-rad uerequrrlal e{urq usqeqruzl u"{ntual , 7n reqwg zped 1r3zr3 rrr?p s"1E uzrSzq rrzq
'qnrz8uad:a1 tuzi( uz8uzduns.rad r1z1 dzlt zped
'se1ur1-np1 uzerrryad nele ueEunlrqred uzryesuprag
use.I?pue{ Iluaqrrq qeltunt
u"{nluel
.I
:quaq
Erreur rp u"Su"dursJad {nlun
nquur qalo u">Ippu3{Ip H">I ?ruuas nu13
"d"reqaq
'ut8uedurrsrad lnlun lelol uzlsqru?le{ n}{e'n uep zdurq u"{uaquau'Z?
rr3(I 'g
.ruqrrrC rrep IIs"q ue8uep q?qurellP 'rur u[e1g 'urelPreq e;(erq uz1n1u)l'8-? r"qruzC
'{rul {ns?ura1 'qrue8uadrel 8uz,{ ue"r"pue{ Inlun uslluaq
-rad uzrequrelal elerq u"q?qruel uz{nlual '1"9 requre5 epzd 4;ert Irzp s"l" uer8uq treq 'Z
'qnrztuad:e1 3uur( uetuedulsra d 1>1e1 derl epzd
u"?J"pua1 rluaqreq qzlunt uB{nlual 'se1ur1np1 ueerrryad nelz ue8unlrqrad ue:pzszprag 'I
.se1uq
nl"l
".retue
rerkndruaur
ue1ntual ,nluetiet
'I
u"p u"rE?q elerq uelnluaueru {n}tm Jnpssord 'uE?p"a{ dulr-dep ur"IEp I"}o}
uz>Iqequr"lTP- ledep- lnqasrel
rd z,(zrq uqnluaualu
'ry*
"uesraq
"ri"t rpnl ,q1p"rf Euudurnt Inltm
-r*,in
{eplt rurs Tp uz>lalnura{rp SLrE^ u[erq rnsun dzr;
'NVVUVONSX NV"IYIUf,B VAVIS CNnIIHCNSW XruNn UnCf,SOUiI
'tu1"q usp 111Fa{ u"qnurred:1nltm tue[ pzp tne.rnl rde1e1 0'I lrsP 'resaq qJqal tuzd
gptuad q?nqes rnizunC .?Iparual p?ur"Tp tnzd elzp derl e4f pca;1 'rppua.r quef uese.ra1.ra6 '8
qepp"
'IeseIP
-1p Sned"durol{eJ
elzlq uelernrS
.(OOr/uaur
:uetqu {nrr
1rei,
'(OOt/uaur x t8'0 +
9I'I)
-z
rlelepe
'I
tI
134 TEKNTKJALANRAYA
I
I
I
I
I
lI
"
t-
I
I
^-'
-p1-
.926I .;rq'uol1"r1sguFr
uootapuax uoolqa?ax UDp tnPfitsoW otalg oe
Euzpes
tue[
uzpf uzelelaral
grp eAuu.rq ladse-1odse uetuap ueEunqnqraq aI q"g'ls"lse^r{ 1n1rm uesnlndal urs1zp (fnduy) uelnseut
I6"qa6 s"rql nFI uss:f"Iecr{ gep }"Itrel(s"ru rrzp lruouo{a ei(zrq-edzrq ue8uap uesrum.raq 1uI u"seq"qurad 6z
'IsBlseAuI
Jll"uralp
ederaqeq ereluz
rp uqftrpwqrp ledep Sgzd er(zp .requrns uzeun38ued uelsnlnuraur {nlun nlpA :upaq.raq zi(uuen[n1 guls !q
.ztreurzSeq erec ueEuap u"p ue:ln{"llp uzle uzuepfrad qzqzde us{nluauau 1n1un e[ra1 uslnq n]{"xr u"p
ftren rsfru ue{eunE8uau euecua.rad ersd eu?tu Ip E q"g zpzd uulelapuad treBuap uepfas p1 u?lalaPuad 8C
'?>lnl u">lq"q
u"qJo{ w8uap llez>Islaf,a>l
IIEp
-a,{uaur 8uu,( uenlzlaJa>l dell
"/r^If
"{nI-DInl 9'I
durr e1n1-z1nl gg'U trep e/.,rl[ Ircqro{ Ltl elel.vler ue>lrod"law. qoog pay'rz1.rr1
Suzd Euzro nl,Es u?p rlrqal }"dp ,e1n1 uelquqaduau 8ue1( ueu>lelara>l urspp
n31" I?EBuIuau EIreIo zdzraqaq n"]? n13s BIIslu
z8n[ uerlrura61 'ellrapueul
ueqrol ueSuep'Lr?EIeIe33>I n13ns '?^ul!{FeQ pqel
rp u"e>Plera>I q3l"p3 u1vllr"3n[
u?p lul laqEl ruEIEp srrrpq 131"f,rp snftH .uutuo1o8 de4 >1n1tm ue>1du1arrp Euel,
uep u"gzIIIa>I lle>ll"qqaur Suzd:pseur
uz>psnla{
z.{,erq-el,zrq rrcp {"puaq
"l(uzl{IIB{IIaqruaru }nqasla}
"}req
II"B{"Iaf,a>I qEIIunf
-ra1'.ue8uoio8 heri urslup
Iaqu1 :IruBuoIoB
LrEqro{ zduq u"e)plof,a1 r8ul r8equaul qn"[ qlqal '-t'? Iaqel
ur"I?p e{
"aI[ 8uE^
"ulq
*rtnp uu>lreqipadrp
o''VSIHN uu{rpqa^uad yrp IrsutI-Is"H 'q"sldral u.rcf,as
us1nlualrp lnqasJel tre8uofo8 duq 1n1un zlel.elet u[e1g '3pu3q "11BII ue{"snJ
-e1- edueq uep 'e.rl^,I[ ueqlo{ edu4 e>lnI-DInI 'zrvrtl ueqrol uallsqlleur Suez( uz
-")t"Ia3a{ ru"I?p a>I F?I Fnq-Fnqp u.Aueserq r"ro*rq.Hjfirrr}rJJ?#lr;irrtrrr
u"{edruaul IuI uruuas 'uepFaq Euzr( rreurepua{.pul dzr}- uas 8'Z nete'rolougaq
us"repua>I dzlr O8Z$ 'rep[ pur dep 086$'Inpnpued dzrl 91I$ t{"FpB
"l,uulzl
ele*elete("Iq ueln>ln 'VSil{N }Iunualu qPIuIn[ ue>IJ"s"PJeg 'Iololul3g uzuJzpua{
unl"snra>lrel.lp I.0I$ uep .rsrr?rnsB rr?srun r"^Fr I'6$'ueteqotuad edzlq re[gul
g'79'qzdnuzftrqrqarl rudpur S'8$ Ircp urprel fuJI.i, 1261unq"l >Inlun rulgur 9'0t$
.rzseqas refru nlzns rreluoquraur '1e>preZkztu er\erq trelep?ru3lu uep zr(uurel E13p
uz>1eunS8uaur8uu['1zuorse51rrsrrelueey rreAeg'rzl'pru 9'l,t$ rcsaqas gEupe 916I
unq4 Inlun uezloliad er(er gzpl s"lur1 nIsI IIe">I"IaJa>l u,(zrq zrrqeq uz>lulu^uaul
tVdfU|.il IEuors"N eltz11 uupf selun nFrI uslrtu"ay rr3131vr"f 'luouo>14 edep
i j q*-"i iinf u"Uqa{ uele dnraur e8n I rdetat' ueqlp asa>1 IrBP rre?lFap ue d_ 1e,(uz q u3{
rolouuaq Im,zftpua1 u""Iulaoa>l IrEp .reseq Euzl' ueqro,
-lzqqe8uour e,i,rieq
{zpr}
(qso3 lueplccv) 6zusnlelece) Bfslg
I-t Iaq"I ure,,p ue)Hntunrip q'Iat ,.,I .e[ra1 uuEuap ue3unqnqra_q 3*u,1 *ete
-rl *i"rp ueEunqnqiaq 8uel. predas z,(up raqurns leurag8ueur Suns8uel rypp
*, .rn1r-r,f,8,rjd ,d4r1 .r$anlar uep 'uluelaqraq 'r8rad Buepd luedas
eiuzserq
136
TEKNIKJALAN RAYA
-Y
d
d
;
6,
o
d
IF
bo
r-
rO
Ol
o,
6t
t
<i
i{
(,
tr
tr
a
d
F
6l
.1
!d
d
d
C!
4d
cl
.d
q9p
.=o
dtr
.9(!
d-s
<s
e
5.H
_0
tn
(ai6
otr
tEd
+iE
FO
F
(, jj
FA
h
d
d
&
tr
d
d
F-)
3'6
b0
lz
t!
'dE
z6
ui!
N :=--:.
o\ -'9
\I !o6C
Eoa
\J d1'
u:l!
f.v3.
JH:
o
o
o
ta Jal4
ss
c.d
,'
(n
Jid
,)4
rd
J.
6l
t)
()
:.cF
s'qE
S' E.E
ov
b r.g
kra
s;
tSx
o
6;
!fl
Fl
frl
qPE
FE
i<
o3
'!Eb
qf:
.' d 5
tr=r
;dE
* +9
rir?Fpueq"qruad rrsTeuntluaur
gt6l unq"l e{
0t1
ot6
apllal rcPrt
suappcY
to
\Eq
arr
0606'.l
06ES,,.r
BrrS
r!*s
0'8
,.r0OSt:,
ooot
,:&5f.',:,.,
:r$6'P,':,:
00it
mzl
@ptrpc
;d*rys
...'ir:
sqsN
50.t{$
rIr]Terr^a141
Srre/( raqums-requmS
qalo ueltuequa{Iq tue^ q.radas rotorrrrag useJspuay use{elere; dela z[zrg '?-?'IUSVI
'">Ialalu uelzrtref
u"spze>l {n}un se}u"d de88ue E{arau tue( rzyu-relru urulJeuoru uu}u/r^,e[ du4 urel
ualrJaqluau
-ep nesnlnda>l lunqurad E/\{q?q lm>lpsnEuaur tloog pay '\y\
"urapp
q"puer
rrep LI?1"dII3I-u31"d{a>I ual"drueur f8ult
,r8,rrq'qnlnaas rzdurus
-3{
"np
lrrp ,rn.1*qmed-uzueqruad zrvrquq l"qup 13d80 'ue>l"un8Tp Suepas Suer( rupu
edzreqaq uqreqlFadnreu +-b Iaq"I -nuouo{a er(zrq epzduup prsos z,(zrq Suzp
-uzci lnpns pxnluaur qlqel Suud e>leraru etelve Ip uelnl"das -{3p-l1e{ ype. ftAu
ru>Ins u"{" uBp l{aloladlp_ Suerzl e.(e^crad
-rlpl luellndurn>1lp {nlun pq?tlr
-p'izdzp tuel. eiep ieLurntuelas "}Ias
'rdn>Inouaur {eprl urltunur Euerequras Sued
uetuolot {n1un lzlet-etei rellu u""un88uad 'uurulrad 'Br(ur u"IB[ us">I"laoa>l 13qnl"
e{erq iepu:ur ur"Izp Lre{"unBrp >Inlun te<iat Suez( FIIu-I-BIIu ue{}"depuau {nlun
urrBrmur {"pp WI"pV 'VAYU NVTYf NYVXV-ISDg) NVnM VAVIB
l,E
vlvq ursl ns
L.
138
TEKNIKJALANRAYA
korban penduduk dan kerusakan kendaraan akan terus dilakukan, sehing"ga jik"a
data yang mutakhir tersedia untuk curmpurzrn kendaraan sekarang, data tleisebut
akan segera menjadi kuno.
Perbedaan di antara pendekatan ekonomi dan sosial juga mempengaruhi
biaya kecelakaan. Pendekatan ekonomi mempertimbangkan liur,yu p*ggL.r-"
sumber daya bersih; sedangtan pendekatan biaya sosial meliputi pendipatan
total, tanpa mengurangi sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Pendekatan biaya sosial juga menambahkan sekelompot ui.iUut
b.uk-an pasar yang tidak dapat.dihitung pada akibat pasar. Tabel 4-b merupakan
ringkasan dari serangkaian biaya sosial yang disarankan. Tiga dari sekian banyak
perbedaan di antara pendekatan-pendekatan sosial dan ekonomi adalah sebagai
berikut:3r
1.
Masing-masing pendekatan meliputi arus dari pendapatan di masa depan yang mengukur
hasil kerugian yang disebabkan oleh kecelakaan. Arus ini diabaikan pada tanggal kecelaka-
2.
3.
luka dan kerugian pada individu lainnya umumnya dimasukkan di antara biaya-biayi
sosial. Biaya ini akan ditentukan oleh suatu analisa keputusan yang dibuat dalam sidang
pengadilan. Dan biaya ini tidak terdapat dalam Tabel 4-5. Tetapi, biaya tersebut dikeluar-
kan hanya "karena masalah pengumpulan contoh yang berlaku secara statistik dengarr
membaca setiap kejadian. . . ." Dalarn pendekatan ekonomi, biaya-biaya sakit, penderitaan dan kerugian akan dikeluarkan sebagai hargp bukan pasar dan fdak dapat dihitung.
ffi
pelaksanaan pembuatan-kputusan. Tetapi, masuk akal bahwa biaya tersebut harus dipertimbangkan oleh pembuat keputusan sebagai sesuatu yang tak ttrjabarkan.
Singkatnya, dapat dilihat bahwa tidak ada harga satuan kecelakaan jalan raya
yang "benar, untuk digunakan dalam studi ekonomi. Akan tetapi biaya-biaya
tersebut adalah nyata dan beiar dan harus dimasukkan dalam suaiu stu&. Akan
terlihat bahwa analisa kepekaan yang menggunakan sutu batas nilai akan sering
dibutuhkan.
3l.Untuk pem-bahasan-ta*b-"hg
ffi rylqk
masalah'yang rumit
Costs
of Highway Ac-
l+t + *
q xo:
"*o"
r [X
E
D 5d6 g
ggE:r
D -i q9 ta
.<
o=.
i?3R
Ft
FI
A
:r.
t!
D)
E'
E'g^e s
<-..:\
:J"5
Bm Ats
PNDq
p.14.q
id rQ
.fiaH H
5 SEB
otss {
!'rE
^ E'+
+EN
r:.it
&
o
m
o.
A'
,.:ll:it|rl
D:
E
!)
tt)
@
o.
n t =L
d v6 !.
?
I.9E
H.
Q-
o
o
$,
E E,L
d6 Hto
f
t,
:.m
PE
,f
,f
E
g =;Z
{R
& p5'
6N
(a
o
(}A'
tl'
9r
!,
-rTr'r
F
9.H
-'i
F
D'
N+
ei
8o
dv)
p[D
I
I
p'
eI
J'
do
ot
t,
(o
{
(rt
='
fp
ts6'
5l
o
GI
e
o
p
!{ib,,,tai',:,ll.iln;r,.+
{
D
Y
o\o\wLuN}Ln
C)urO(JlOO
r',1':r..i',r,' t:r:,liir,:}a,.r.,,,rii,,,1;ii},',Ca
I I I o\ur
t I I (JlO
roi
O(,t
F
o
ID
I
I
I l,1S
I qr(Jl
NO\
eql
GI
t'
F)
I4O
TEKNIKJALAN RAYA
MEMPERKIRAKAN KEJADIAN KECELAKAAN MASA DEPAN. UntuK memperhitungkan biaya kecelakaan dalam studi ekonomi jalan raya, harus dibuat
suatu perkiraan perbedaan dalam kejadian kecelakaan di antara fasilitas-fasi
litas yang sudah ada dan yang direncanakan. Untuk jalan yang sudah ada, data
harus dapat diperoleh dari catatan-catatan daftar jut*; untuk penggantian
yang diusulkan, kejadian kecelakaan pada jalan-jalan dari disain yang sama merypuku" dasar yang lmum dari perkiraan. Data seperti yang terdapat dalam
Tabel 4-4 kemudian digunakan untuk menetapkan nilai-nilai uang bagi keadaankeadaan sebelumnya dan sesudahnya.
Red Book memberikan data tentang kejadian kecelakaan tahun 1973 pada
jalan-jalan raya negara bagian di California. Sebagian dari padanya direproduksi dalam Tabel 4-6. Akan termasuk dalam rata-rata adalah keadaan-keadaatt
volume tinggi dan rendah. Bila jalan masuk tidak diatur, kecelakaan-kecelakaan
pada persimpangan dan akibat dari gangguan dari tepi jalan dihitung; pada jalan
bebas hambatan, yang dilaporkan adalah kecelakaan di persimpangan.
dengan jelas mencerminkan karakteristik jalan bebas hambatan yang relatif bebas
dari kecelakaan jika dibandingkan dengan jalan-ja1an raya luar kota dan perkota-
arl lainnya, dan korban jiwa yang jauh lebih tinggi dari jalan luar kota dua-lajur
dibandingkan dengan keadaan-keadaan di perkotaan dan pinggiran kota,
yang mungkin mencerminkan kegawatan kecelakaan yang lebih besar pada kecepatan yang lebih tinggi. Selain itu, banyaknya variasi di antara empat golongan
kecelakaan jika perbandingannya dihitung menunjukkan penyimpangan dalim
hasil-hasilnya jika salah satu dari padanya-misalnya, kecelakaal 1661-dipilih untuk menggambarkan keseluruhan kej adian.
Kejadian kecelakaan untuk golongan jalan raya umum, seperti yang diberikan dalam Tabel 4-6, hanya sedikit menjelaskan tentang pengaruh pada kecelakaan dari bagian-bagian yang khas seperti lebar lajur dan bahu jalan, lereng tepi,
penghalang-penghalang tepi jalan di <iaerah batas, dan rambu-rambu serta sinyalsinyal. Data demikian, seperti yrog tersedia, dibicarakan dalam pokok-pokok
masalah yang khusus dalam Bab 9, 10 dan 12. Sayangnya,,'data teriebut hanya
sedikit dan sering bertentangan.
Dalam meremalkan kecelakaan, juga penting untuk menentang anggapanbahwa standar yang lebih tinggi menimbulkan kecelakaan yang
-alggapan lmum
lebih sedikit. Telah dituniukkan bahwa "Nampaknya berbatraya, maka terjadilah
kecelakaan" tidak selalu terbukti. Tetapi, karena perilaku pengendara, lebih
tepat kalau dikatakan "Nampaknya berbahaya, oleh sebab itu keielakaan tidak
terjadi."
Selanjutnya, seperti dengan penentuan biaya satuan kecelakaan, peramalan
ke masa depan mengenai seringnya dan hebatnya keceliakaan dalam keadaankeadaan yang khusus adalah sangat tidak pasti.32
jika
-ruf,d
le}mrp snJ"H 'rredap usztu rselse.,rur ruzr8ord ueunsnduad urepp
",r\r{Eq
urlSuequrrgadrp
tedep eSSurqas szlal ue8uap ueleledurp npad rur uzz>plara{
ue8uern8uad rslal,ord eE8urqas 'u.t(u.r uepl luqe[ad ered uep 'uu8uepun-Suepun-rad
uep"q 'lzlerudseur rrep reseq Sued uurlzqrad qalorad{uatu u""{"1aca:1 zlulzqaq
usp r{"1urn[ edu8uernryaq 'e,(uurnlaqas ualeledurp pEeqag 'seluq n1el ueB{EI
-3f,el qalo qn-re8ued:ar Suez( ulul leqrd nzlz eluuepp 1p l"qllral Suzd ryqrd IrEp rr"
uzp'ueelrrapuad 'ue1r1esa>1 er(u8u"Jn>peq qelap" Eurluad Surpd 8ue.{, edu
-F*r{
-?JElrI" lq 'zz(ureleruad zped z[e"r uupf uzlreqred qelo u"{}"qr:1zrp Euul, Jn>lruel
1er Sued ruszd uelnq l"qDrc eduraqaq (t-g trqrl 1?qrl) ledepral eduusurg
'I1e{ Enp zures Suer( }B"Jupru Sunlrq8uaur trelz eduurel Eue[ qolod ual{ns"ural{
'e,(er uepl 5eleurad resud leegueu Fpp eduqnuadas rrcJn>ln nlzns unpuquru8
-tuatu lnqasJel 1o1od-1o1od urupp ueleuraqEuad err,rqeq q{nqre} u"rpnue)
'us"{zlef,a{ qelurnl ualunrnueu uelderzqrp trep 'treuelefrad n1>1ur* 'rolouuaq
rrzeJupual rserado ur(erq I8rrern8uaur rre8uap lnqasral rrepf rlruqraduaru uerpnu
'ueerEpuel gur e1n[ red
:4OO8
80'r
no'z
L't
0t'0
t0't
Zb,L
9s',Z
t8't
'
t6'b
bz'e
tt't.
6Z'L
tt'z
bt'o
to'L
zt.'o
zB'0
0
t'r
85'r
9z'.l
tO'0
090'0
0t0'0
r
t0'0
Br0'0
pa[
qtuv
:roqurns
qqalnz1" mlq ?
Feqrar {spu
qlqalnq" mlq ?
mlq z
lepr;
21o11 uz.r.6tu16
uef
eqas
pzqrel lypu
0r0'0
peqrel
tzj'o
?\n7
Dpuag 41oH
v6'o
6t't
oVZ
s6't
68'Z
tt'0
s(,'L
?o'z
bv'o
9t'o
NZ'L
ueqo{rail
SZ0'0 (e[uqnuedas lnseur uept ue.rqeEued)
tz'0
6V'O
6t'0.
sr0'0
rs'r
Bt'
.v6'n
6n'v
s9'9
t'
lB'v
qolunl
uDTDsuax
99't
ZL'Z
68'0
Bt0'0
peqral
t90'0
qr.qel nq mlq ?
peq.rel lzpn
tbU'o
010'0
mlel z
Dttrl[ uoqrcX
uooppca"X uoSuolo1
+1edug uepf smsf uzp ne":plere)I e[utu.uag
IrI
"rzluv
I42
TEKNIKJALANRAYA
berian jalan raya fecieral cialam tahun-tahun terakhir mempunyai oana khusus
yang mempertimbangkan aspek-aspek bukan ekonomi dari kecelakaan jalan
taya.
Nilai-nilai bukan pasar dan yang tak terukur lainnya dari perbaikan jalan raya
adalah pengurangan ketegangan dan ketidak nyamanan pengendaraan yang tidak
seragam. Survai asal-tujuan telah memperlihatkan bahwa sebagian pengemudi
lebih suka memilih rute sepanjang jalan bebas hambatan dan jalan-jalan ekspres
daripada sepanjang jalan raya atau jalan yang biasa, meskipun jarak keseluruhannya lebih panjang dan waktu perjalanannya lebih besar. Selain itu, banyak
pengemudi berkeinginan menggunakan jalan tol meskipun mereka dapat mencapai tujuan mereka melalui jarak yang lebih pendek dan perbedaan waktu yang
sedikit pada suatu rute yang bebas bea tetapi macet. Jadi, terdapat bukti,bahwa
pengemudi bersedia mengorbankan nilai uang untuk memperoleh kenyamanan
dan kemudahan yang diberikan fasilitas jalu:,raya modern.
Beberapa ahli ekonomi jalan raya menyatakan bahwa pengurangan ketegangan dan ketidak nyamanan adalah manfaat bukan pasar dan tak terukur dari perbaikan jalan raya (lihat Tabel 3-1) dan sebaiknya tidak dihitung sebagai nilai
moneter. Di pihak larn, Red Book tahun 1960 mengusulkan harga per mil-kendaraan untuk ketidak nyamanan dan ketidak mudahan sehubungan dengan kondisi operasi sebagai berikut: terbatas, 1,0 sen; normal, 0,5 sen; bebas,0 sen.
Untuk permukaan jalan yang berbutir lepas tidak diperkeras, nilai yang ditetapkan adalah 0,75 sen. Kemudian dapat dilihat, seperti halnya penghematan waktu
pada kendaraan-kendaraan bukan komersial; ada perdebatan tentang apakah
biaya-biaya ketegangan dan ketidak nyamanan sudah memadai dalam sebuah
studi ekonomi. Jelas bahwa nilai.nilai tersebut hanyalah merupakan pendekatan.
Untuk alasan ini nilai-nilai tersebut sebaiknya dihitung dan dilaporkan secara
terpisah, jika benar-benar dimasukkan.
Umumnya, disain jalan raya sekarang membutuhkan jalan-jalan yang terpisah, pemandangan alam yang luas, penciptaan pemandangan--alam, atau cata
iain untuk membuat agar pengendaraan lebih menyenangkan.33 Di pihak lain,
pengendaraan menjadi tidak menyenangkan dan bising di beberapa jalan raya
dun terowongan atau pada jalan-jalan yang terhimpit oleh tembok-tembok.
Faktor-faktor seperti ini, meskipun sangat penting, juga tidak terukur dan bukan
merupakan faktor ekonomi, dan tiap penetapan nilai uang yang bertamjrah atau
berkurang <iapat dilai<ukan sembarang. Untuk ini telah diusulkan bahwa karena
manfaat dari pengeluaran dana untuk memperbaiki "iklim" pengendaraan tidak
dapat diukur, maka biaya untuk menyediakan dana tersebut juga dihapus dari
studi ekonomi.
Peningkatan jalan raya juga dilakukan untuk memperbaiki jalan masuk ke
taman, fasilitas hiburan, dan daerah budaya dan bersejarah atau untuk menyediakan pengendaraaan yang indah dan menyenangkan. Selain itu, manfaat dari investasi yang demikian adalah bukan ekonomi dan tak terukur, meskipun nilai uang
kadang-kadang telah dihubungkan dengan mengamati pilihan-pilihan yang dibuat
oleh orang-orang yang bepergian. Mungkin tolok ukur biaya yang demikian,
meskipun tiaut sempurna, akan berguna dalam keputusan apakah proyek perlu
dilaksanakan atau tidak atau dalam membandingkan penggunaan alternatif dari
dana yang terbatas. Tetapi mungkin lebih baik menetapkan manfaat-manfaat yang
riemikian dalam istilah non-moneter, seperti jumlah pengunjung atau hari-hari
pengunjung.
33 Lihat Bab 6, 8, 9 dan
l3 untuk
pembbhasan tambahan.
re 3ue1f iI leq.r.I
-uaq uep >1elel BuerureBeq 'uer4urap u4f unsns Suedluls nele ue8uzraqaduad
rnl{m}s trnlnpadrp r"uaq-Jsuaq qzrydz ue:lnluauelu {n}un uapun8rp zdulrzqas
uures tued uzlzpuad Jn[V'nuouola lpnls tu"Iup >lns"u ue>1e lnqasral e{urq e>pru
'eLe1q rn>Iqnlnquraur trzp[ uz4eqrad e4[ lSurualar re[zquraru rrz>ls 8uel. eueur
8uz,( zlser*s n"1z qeluuaurad u"peq 8u4uad l{Bplzpll 'qun1al(uau tuel. urnurn
Eueprred lnpns tu"Ie(t 'rrelel uelelEuruad trupsn u"p Isuan{asuo{ re8eqas ue1
-{nseurp snruq 'Sun1rqrp {nlun 1r1ns undnlsaru 'uzqzqurel e&uq-z/tztq 'uzrlrurap
Euud uzzpza>l ru"I"e 's"lqrs"J rsapdnp ualnlretuaru 'uru1s1a Eue,( uezpea>1
-rrmp?a>I ruelep 'ne1e 1e18uruau u?{" zfuuzuzdelad el,erq 'relnutaut rpefuaur
nlr ledrual a1 uuuelelrad uep e,(uurz1 tuel, rrzp qesrdral 1apru.,(seur rrep uer8eq
nlens npf'1pzf 'qulo>Ias-r.{zlo{as uep 'uzreluqe{ seurp 'rsqod uauragudap 'urnurn
uu1n18ue nradas runrun ueuelzlad uelernef tsaado zdurq uzp lzduralas wluq npl
uzlz:a8:ad zdurq uep rsqn{rs elod qeqn3uaur tedep nll tre1uf'zz(ulesrur lsrurouola
rsue$lasuo{ ru[unduraur urrltunur uuFeqas tuequre:paq 8ue[ nelz Struqura{raq
3ue,( qzraep-rl"Ja"p snquauau Eue,( u[uurul Ior1uo{ral ses{e ue8uap e(er uepf
rrep u"t"qrueq suqaq uepl'Z-t Iaq"I ur"Tep ue11n[un1rp ruteqag 'Iensas {spt].
{"pg ue8uap eler uzpf sutqlszJ ?nluas zped ueldzral
tue( pq-pq
uz>l>Insetuaur
-tp ledep e8nf rur re1;zq 'taprudsuur depeqiet u"eto{red uzlzqureq s"qaq uup[ pep
rused
tll
NV'M
I44
TEKNIKJALAN RAYA
bersifat luas.
Jalan raya dan sistem transportasi masal juga mempunyai apa yang oleh ahli
ekonomi disebut "pengaruh distribusi," yang meliputi distribusi ulang dari manfaat-manfaat dan biaya-biaya di antara daerah yang dipengaruhi.36
Jalan bebas- hambatan dan jalan raya utama juga dapat menimbulkan pencemaran udara dan kebisingan serta dampak ekologi lainnya terhadap daerah{aerah yang sebelumnya tidak terpengaruh.3? Sebagian dari biaya-biaya yang
berkaitan dengan kebisingan dapat diukur apabila penghalang kebisingan
dibangun sepanjang batas jalan raya atau bila bangunan-bangunan dan rumahrumah diberi penyekat (isolasi) untuk mengurangi tingkat kebisingan. Tetapi
sekarang beberapa biaya ekonomi lainnya akibat kebisingan, pencemaran udara
dan pengaruh-pengaruh lain tidak dapat diukur dan sebagian lain masuk ke
dalam klasifikasi b]rkan pasar bersama dengan biaya-biaya sosial seperti sakit
dan penderitaan yang berkenaan dengan kecelakaan lalu 1intas.38
Penggusuran orang dari rumah-rumah mereka dan rusaknya lingkungan adalah sebagian dari pengaruh yang merugikan dari jalan raya dan jalan bebas hambatan yang paling sering disebut. Perundang-undangan terbaru baik di tingkat
federal maupun negara bagian yang memberikan kompensasi untuk penggusuran tertentu paling tidak merupakan sebagian tolok ukur bagi beberapa biaya
ekonomi dan sosial (lihat Bab 7). Tetapi sampai sekarang beberapa pengaruh
jalan raya sebagian besar tidak diketahui dan juga tidak terukur.3e
Juga pada tingkat regional, jalan raya dan angkutan mungkin mempunyai
darnpak pada pembangunan, tetapi ini jarang dapat diukur.ao Akan tetapi, beberapa peneliti mengaitkan pembangunan dengan faktor-faktor lainnya.a' Pengaruh-pengaruh regi.onal lainnya adalah bahwa jalan yang lebih baik akan menarik wisatawan, baik yang baru maupun yang beralih dari daerah-daerah lain.
Pengeluaran dari pengunjung-pengunjung ini untuk makanan, penginapan, dan
kepentingan lainnya menimbulkan kegiatan ekonomi, termasuk pekerjaan bagi
penduduk setempat. Di pihak lain, timbul biaya-biaya lain yang menyertai, termasuk pembuatan dan pemeliharaan jalan dan taman-taman oleh jawatan pemerintah. Dampak ekonomi dan keuangan yang timbul ini sangat berbeda jika di-
I
I
I
I
I
I
I
i
j
I
i
{
I
1
L
I
tt
Lihat, sebagai contoh, J.S. Dajani dan M.M. Egan, TRB Record 516 dan A. Chatterjee
'u
Tiansportation Engineering lournal of ASCE,Agustus 1975.
Aspek-aspek hukum dan 'teknis dari kebisingan, pencemaran udara, dan pengaruh-pengaruh masyarakat lainnya dari jalan raya dibicarakan dalam Bab I 3,
"
Lihat G.R. Allen, TRB Record 58J untuk suatu usulan untuk menyertakan pertimbangan ekonomi ke
"
aar-i.p.r""
f-"p**
dampak lingkungan.
" Lihat A.G. Kriken et al., TRB Record 528, untuk suatu pembahasan tentang metode untuk menentukan dampak terhadap lingkungan.
40 Lihat, sebagai
contoh, R.E. Taggart,Jr. et al., dan A.M. Gaegler
o'
Sebagai contoh, D. kvitan, TRB Record 583, meragukan bahwa pembuatan rute 128 yang melingkari
Boston adalah penyebab sesungguhnya dari pergerakan ke luar dari dacrah bagian padat kota.
17
.rurs rp ue:{slntua{rp Euei(
Eu?^ r1ep^ueH 'sruauaru n"le els{req Suzr( ueunsndu
"I6lrrq
'1lJ 'do 'IarJurlA uep "lp 'do 'qtror*uarrea'I uap 'uosaq
-:d {nrrrn z1ep usllraqtuau ru1 1n[untad-1n[unra6
1rr"rg q)lo Suerzryp 3ue,( luadas ei(ur trepf nele {rr{el luouo{a Suelual npu"ls s{al n:lnq-n{nq ur"1ep
qrr,rJr qrqal ue8uap uzryemrp r-utouola Ipnls In:lun mpaso.rd rrep :lnuraferu e8unq snurn: u"unrnurd e,
'rp
eAep
r2qrrrns nzzlzrsndal ur"pp IuI q"I"szur 1o1od uep s"nl tu?^ ueseqeqruad 1zdep.ra1 eBrl.f '962 pocay gu
.ss.ur"J .H.c rEqII .1se1rodsuer1 uzaplsndal ur?I"p IuI r["I"s"ru lo{od 3u"1ua1 ueszqequad nt"ns {n}un
z}
SII
vrvq
1
,
16
TEKNIKJALANRAYA
(benefit-cost ratio) dari investasi total dan dari setiap penambahan yang berlaku.
Tanpa memandang metode perbandingan yang mana yang dipilih, pendekatanpendekatan yang sama harus digunakan. Misalnya, biaya awal.sebagai modal
peningkatan jalan dikonversikan ke dalam biaya tahunan seragam yang ekivalen
dengan rumus
-l
r ifl+i),
o:'l,t+,)'-1-l
(4-1)
di mana
yang
Untuk nilai-nilai yang ditetapkan dari i dan ns faktor konversi sebesar [, (1 + ,)" ] /
(1 + ,f - 1] adalah tetap. Ini disebut fahtor pengembalian modal (capital recouery factor, CR); CR yang sesuai untuk penyelesaian persoalan-persoalan jalan
raya diberikan dalam Tabel4-7
Nilai
sisa pada
TABEL 4-7. Faktor pengembalian modal (CR) untuk Berbag'ai Usia dan Suku Bunga
9;7774&:."
,,:l:ini29&3:.I....i
,0r:l.}Brt7::,
i:,,,olii1.!l625.,,r
0..:|0296.',
,,,$.,ff102:,,
O'O8718,',
',,,,0:,
i[,.597.6,,:,,
,0'.07823',',
,,'&O72&5,
ltri:.Oirlr53&Si:
:l&:O6i&[&,,,
]..:]i{Lrrlis{|3{'r]rl
.O'i&344rr
1&
.,,::r&.1:5470,,r:
rnunqsr uel"IBuruad uEP (000'0t) t *.pr urepp s"luq nFI rrzp qqurnl qe1
-Epp uapqrla uermq4 lrzlftq s"luq nPI atunlol'o69 resaqas eBtmq rulns ueP ue:l
tued qo1uof, Intun '6-? Isqel zped rptuad ro11z; ueleun8rp
-Faqlp L[o
"rrqrpnls
rzuaq tueL Uaprtr-1a uetmq4 wlu{ nFI atunlol 8un1rq
*r"q,r-o.ro{a
Feq
I{uIBp" 0e uzp I unl{"l-unqe} {nlun B13r
-tuaur{nlun'1de1a1 'u"er"Pue{
006'II
-s1su 'u?".rzpua{
x
+
000'0I qBIEpz 0Z tmqq urEIsP eunloA
002
6I
008'tI
=
u,(u1n1uaq unqn, 0Z sur"Ias unqzl- dzrl
rpef luzerepua>I 002 ..ew 'yaz
'e8uap
r1equlepaq IE>IB Iul aunloA lrrzq red uw-Iepua>l 000'0I lusaqas unlerrryedrp 1
rmq4 uls[Ep wlurl nFI en,\q"q IIe>lIssIIu 'uduueeunSSuad unpzquruSSuaur lnlun
.rur ue8unlrqrad qepnruraduraur
{nlun rp8uad Io}{eJ zdzraqaq uellraquaul 6-7
DEJDq ntlen.s
IaqeJ '@n1on lDnuuD rttto$un yalomnba) ua_Pnlqa_uto?o.rx uDunqq
i.rirrrqa"rri, ue8uap qaloradrp ledep plaq Suud eEre11_'ffrp n"pat Sued uaprr
-DIa u"umpf qqurn[ un:lpsuq$,rat1r ue>IE Iul u31"{3puad '1zu;uelu _nel" zr(etq uu
-irmlrqrad-ue8irnlrqiad
*fp
rrcp errmued unqer-tmqel Inlun ruIIU rrnl"l"r-elr{etu WPPe ruouo{a rynls ur"lzp
ru.r ,re1u18uruad rnqufaFuatu >1n1un ueerrrlrad apoleul nlsns 'leus dzllas lzlEuru
-aru nlueual u"rmq?t zl(erq-e,(erq u"p s"luq nFI sunlo^ '1eq >1el.ueq ru"1eq
nt{Blt apoFail
r-?tsq.rag
't
e8unq
nlns epud ;
ura8uap
'8-t l3q"r
uapnrla tuz,(
Suurelas pt8uer rrep apoFad u rrqle eped pB8unl tuzn WFrn[ n13ns - d' uueur Ip
t{Pl,:,
ftp)
Ltl
vAv<r uxsrms
148
TEKNTKJAI"AN RAYA
Harga-harga datam Tabel 4-9 juga dapat digunakan dalam studi ekonomi
dalam situasi di. mana penggunaan sumber daya seperti untuk pemeliharaan
meningkat secara merata sepanjang waktu. Metode ini juga dapat digunakan
dalam studi finansial.
TABEL
* Faktor pengali ini hanya mengubah bagian gradien dari suatu seri-akhir-tahunan
suatu seri tahunan sragam ekivalen untuk n tahun.
0,1,2, . . . , (n -
1) ke
Seperti telah ditunjukkan, biaya tahunan dari suatu unsur peningkatan modal
didapatkan dengan mengalikan biaya awalnya dengan CR yang sesuai (yang diberikan dalam Tabel 4-7). Jumlah yang didapat dengan cara demikian, jika dibayarkan pada akhir tiap tahun selama umur yang diperkirakan, akan membayar kembali dengan tepat investasi awal, berikut bunganya. Jumlah biaya tahunan dari suatu peningkatan yang khas adalah jumlah dari biaya semua pengembalian modal tahunan, yaitu beban-beban tahunan yang sesuai untuk tiap pengeluzran
berkala, ditambah biaya pemeliharaan dan biaya pemakai tahunan. Biaya tahunan
dihitung untuk fasilitas yang sudah ada dan untuk setiap usulan peningkatan.
Hal-hal lainnya adalah sama, bahwa altematif yang mempunyai jumlah biaya
tahunan yang terkecil adalah pilihan yang terbaik. Suatu penyelesaian yang khas
dengan metode biaya-tahunan nampak dalam contoh studi ekonoml yang diberikan kemudian dalam bab ini.
Hasil dari penyelesaian dengan metode biaya tahunan sangat dipengaruhi
oleh suku bunga. Suku bungp yang rendah memungkinkan alternatif-altematif
1a\Bsresgghrrtr$as. \nresus\ \esut (errgsl \ra1t lerse\horton {m. lesrt\ai
yang rendah, sedangkan suku bunga yang tinggi akan mengakibatkan kombinasi
yang sebaliknya.
yang lebih lengkap dan kumputan lainnya yang memberikan nilai sekarang dari seri
yang demikian dapat diperoleh di Grant, Ircson, dan Leavenworth, op. cit. Winfrey op. cit., memberikan dua
kumpulan tabel, satu untuk tingkat pertumbuhan aritmetik dan yang lainnya untuk tingkat pertumbuhan
eksponensiali tingkat pertumbuhan eksponensial menganggap suatu tingkat penambahan majemuk. Tabeltabel Winfrey juga dimulai dengan lalu lintas tahun 0, ymg memerlukan cara perhitungan yang sedikit berbedz. Red Book membeikan suatu pemecahan grafis untuk mendapatkan nilai sekarang. Cara tersebut
menggunakan perkiraan lalu lintas tahun pertama dan terakhir dan menggunakan suatu tingkat pertumbuhan
eksponensial.
-nptu ptot 1eporu rselsalur Eped ue>lSunlun8uatu Stred unururu u"qeqtue8ued rrep
qrqal us{lraqtualu Euel, r88urr Surpd 8ue,{. p,uz e(zrq grlzurallv ((irur erec ueBu
-rp uu{n{s[p ede8ua6,, qeaa,eluaur >ln]un qEIEp" Iul I"H .8un1rqrp eLuln4raq
8tre,t uegzqurzuad eped uzrpqura8uad 1u>13uq urnlaqes lerap rJep ue>lr"nla{p
e.(urnlgaq r{Epuar qrqal SueL ?ueruar ue8uep ue>l8urpueqlp u>lll uel8unlun8uaur
8ue-( unururru rr"r1"qua8uad .ue>peqr1radruaru pBzB 8uel, euecuer derl .r88url
qrqal 8rre,( pr"re el,etq ru^(undwatu u"lrumaq Br"f,as Srred uuecuer-?rr?f,ueJ EJeluB
IP Iselsaaul Iuelsp uele>18uruad epz<i Sunlrqp uulleqrua8uad 1e13uq el,u1n[ue1
-aS ..itrz>ln1"lrp snrsr{ zde8uayg;, uzrln tuzpp pBeB zuarel unlSurdu"salrp rs"l
-salrrr r.reqnJnlesa>I epud ue>18un1unBuaur 8ue,,{. umururu ueq"qua8ued ue1}zqqrad
-uatu ledzp 1epr1 SueL eu?f,uer-?ueouag '(onb snl4s) w1"q ue"p"51 ueledmau
eluurnun Sued '1r4pas Suqed Eue.{. ppour zLerq uzlnlraruau Suud ueqecau
-ad ue8uap uelSurpueqp 1qurzs rrallnsnrp Euul. rse1sarrur derl eped uerpqua8u
-ad 1z13uq uu>lledepuau rIBI"pE zurelrad qe{8usT 'eures SueL Buerzlas rupu
nule rr?unqz1 el.urq reLundruaur ruouo{a treposrad ur"lep rreqeceured Jr1euralp
Buzru rp e8unq nlns uenlueuad rlndrleu uzrpqura8ued-1e18ur1 apoteJt
"np
ueueque8uad-lu{3ul;
apo1atr11
ppour u"rsnqrJlsrpuad
691 y.\vc
150
TEKNIKJALAN RAYA
pun peningkatan adalah yang paling baik dari sudut pandang ekonomi. Suatu
pemecahan tingkat-pengembalian yang khas dimasukkan di dalam contoh studi
ekonomi.
Pendukung metode tingkat-pengembalian mengakui bahwa cara itu memberikan keuntungan-keuntungan pasti yang tertentu, di antaranya adalah sebagai
berikut.
1.
2.
3.
.
Jawaban hanya dapat diperoleh dengan coba-coba (trial-and-error) yang meletahkan jika
tidak tersedia komputer, sedangkan dengan metode-metode lain jawaban-jawahxn ri1p21
diselesaikan dengan langsung.
Untuk masalah-masalah di mana arus dari konsekuensi-konsekubnsi tahunan berayun di
antara manfaat dan biaya, pemilihan dapat mempunyai akar-akar yang banyak. Tetapi,
metode-metode biaya tahunan, nilai sekarang, dan manfaat-biaya juga memberikan hasilhasil yang meragukan dalam keadaan-keadaan tersebut.-"
Ui"y*Uiuyry
_R - R,
ttr-n
(4-3)
s Untuk
pembahasan yang lebih terinci dan sebagai referensi, lihat M. Wohl, R. Winfrey, R.S. Leavenworth,
H.M. Steiner, dan D.R. Bergmann, TRB Record 731.
6 anli.*rn ekonomi sering menyebut analisis ekonomi dengan judul studi biaya-manfaat. Sebutan ini jangan
'dibingungkan dengan perbandingan manfaat-biaya, yang merupakan satu di antara beberapa metode analisa
yang dapat digunakan.
4? Seperti ditunjukkan sebelumnya, Kongres menetapkan dalam Undang-undang Pengendalian Banjir tahun
1936 bahwa badan-badan federal yang berurusan dengan pengembangan kolam-sungai harus membuat studi
manfaat-biaya. Tidak ada ketentuan undang-undang yang menetapkan pendekatan manfaat-biaya pada studi
ekonomi untuk investasi daiam transportSsi.
Irurouola zrzf,es u">lsmelrp lzdup I F"p xesaq qrqal 8ue.( ue8urpueqrad nl.zns u?{
-lzqrpaCuraur Sued laford-1al.ord 'rqnuauraui dn:1nc z8unq n>1ns e1r[.n1r uuorel
qa16 'dqrsod nele drlz8au edzrq-uderq ru8eqas undnzur drlz8au nelu drlrsod
te"Jueru-lupgueur ru8eqas uuqEuolo8rp snsnql 8uel. pq-pq eflq >l]"q I uep Suer
-nI n31" J"saq qrqal nIEIas ue>12 zl.er-q-1"3Jrr"Iu ueSurpueq.rad ,nluauar Euzd
srsrleu" derlas >lnlun 'ervrquq 1"qqre1 qepnu uu8uaq 'paqreq le8ues 8uz,{. rol
->lere>l uz8uap lal.ord-1al,ord uel8urpueqruatu lees zpud ,,u"Ff >lupq nBlB u"[E[.
uz>lsnlnuralu ruBIBp eLuu-ueun8Suad rselequraur el(zrq-]""Jrruru ueeruzsrad uzp
lnqal,ued urel"p >lnwru 8uu,{ eLerq uz8uzrn8uad-uu8uern8uad uup Suzpqurad
trr"Fp {nsetu Ever\, leelveu-luuJu"ru ereluu rp u">l"paqrueu ru"Fp u"}qnsa){
'el.erq-1zz3ueru rrz?rr.r?sJad
*Fp
Suzgqurad
r.re>le
{"pr}
E>l"ru
"p"
>lnlun {"q
'Iep$ nzp>1 luezrzqrlaruad eLurq-e,(erq ue8uzrn8uad uzllnseuau
-ue>l Lru>lrslulJeplp 1"EJu?ru-lEEJu"tu rlenf,e{ '1}rereq >1zprt el.zlq-1"zJrr"u srsqeu
'rur ueepea>1 urzl"g 'rle>las lHlpas e[ueq (rzegueur) e(erq epzd zdgqme8ua4 'uz
-ereqgaurad el,erq ycaryaduraur >lruun qpppe uulel uealnunad Suqn uesrdelad
u"p as"ur"Jp >1al,ord-1a,{.ord lzl.ueq rrep uenln1 'ef,upsrtr1 'e(et ueleL uzluosrad
zdzraqeq rqnuauau >lep.r} g-? snunl{ }runuaru 2.,{.erq-leeyueur uz8urpueqra;
e,{.ueEunq nlns undn"ru rrrpuas n}r uuaurpueqrdd ryzq ,rr*T'X:lEIfrr#rX
uegzcaurad nt"ns rrep de18ua1 SueL pseq-pszq ueldelaueur {n}u1 'uel8urp
-u"qTp ledep lepq
SueL e8unq n>1ns eped Sunlrqrp 8uu,,( edzrq-le"Jueru
"peqreq
o6gleped uzp 'r'I o69 eped 'g'7 tpeluaur uele
ue8urptreqradem,qeqllrzraq1ul'?6'0
oTog eped'0't r{e1zpz o69 e8unq nlns zped z[zrq-1ee;ueur ue8urpueqrad npl 'uzrp
-nua){ 'unr{e}-gg rnurn ue8uap Ise}s3lur nl"ns s?18 rrnlJ"s"p rp Jrleura}1" Bnp ?rB}
-up.p rrcrmqEl. e,(erq qmnlas qrs{es
gqdzSSue'el,uqo1uo3 'uelSunlunsuaur
"^aqBq uelpseq8ueu uzp
8uern1 8uel. zl.erq-le"Jrreru ue8urptrzqrad
1nqa.(uad qeqr.ueu
-aru el,rrzq e8unq n{ns tuelup rr"ququreuad nluns rpzl lselz Ip rrz"uesJad rrep zl,er
uzpl-ederq uer8eq ur"Iep Inqur4 el,uzq u8unq e8req rrc>18uuag 'er(erq-]e"J"ru uu
-qeoaurad rrep
rqmz8uadruaur lz8ues lzdep z8unq n>lns rrer{rpr.uad
Irs"q-[seq
'ruouo{a rpnls qoluo3 urelep Ip ldepra} szql Sued zLerq
-trB"Jrr"lu ueqecaurad nl"ns 'ue>ll"srurrp 8ue.( z8unq n{ns JsEp s"lz ururJalrp
Suqed 8uul. gepp? rsulselur IxEp rrerlequreuad uep qqurnl upud (6'1 e(ueserq)
ualnluolrp Suud edzrq-lsuJrruru uzturpueqrad reducuaru Sued rusaq turpd 8ue(
prvrz eLerq Jrleurally '2,(uurnlaqas
ledep 8uel. uuzcuar depeqral lfnTp
"Iurralrp rrep uelelSuruad de4 >1n1un zdurq
?uef,uar derl '8un1rupp rwtrselur rlpr{Equrzl
;]eelu"Iu ue8urpuzqred uerpnuay'ue)IlnlSursrp uelSunlun8uaru 8uel, unurrurur
ue8urpueqrad redecuaur >1ep4 8uel, eueouar-errJuar rrep 'qoloradrp Jsep u""pea>I
usp Jrtr"uralp Surseru-Eursetu Erulrre rp u(zrq-1e"Ju"ru ueBurpueqrad 'eurega4
'ue8unlrqrad ueru>18uzr lr"p IrIpJel 'uzrpqrua8ued-1u18u1 uuresalal,uad 1n1rm
rnpasord uradas eures 'el,erq-le"Jrr"ru [uouo>la rpnls nlens >lnlrm rnpesord
'FEur1 qrqal Suz,t prvre el,erq rrzp Jrl"uralp
{n}un
netre (uu>11nsnrp SuuL ueryeqrad {n}tm 1elo} ueunr{e} e.(er uupf eLzrq
'r{"pual
3uul.
qrqal
p,lz
ederq Lr"p Jrleuralle {n1un nele .epe q"pns
Bned
e;(er
uepl
n4u
resep
rrz"pea>l {n1un p1ol ueunqel et\et uelzf zdurq
'l88urr qrqal Sued prr,rz u[urq u"p Jr]Euratle {n}un
nelz (ua1'lnsnrp Euef, uu>lugrad {nlun Flo}.rreunq"l uzp! reluurad eLerq
'q"puar qrqal 8uel. prvru zLerq rJ"p Jrl"Lrral[E {n}un nule .epe qupns 8ue.(
zder uupl ne]e r"sep u""pea>I >ln]un F]ol ueunqel uup[ relzurad el,erq
rH
=Iu
=U
3rr31u rp
G
",.
I52
TEKNIKJALAN RAYA
dan yang perbandingannya kurang dari I tidak dapat' Tetapi nilai a.ngka dari
perbandiirgan dapat sangat berubah-ubah menumt besarnya pembilang dan
penyebut;-Ini berarti bahwa perbandingan manfaat-biayaharus digunakan dengan
irati-hati sebagai suatu alat untuk menetapkan prioritas di antara daftar proyekproyek yang dapat dijalankan.aE
Kepekaan Studi Ekonomi (Sensitivity of Econotny Studies)
Studi-studi ekonomi untuk jalan raya didasarkan atas ramalan-ramalan biaya dari
lJanvak kerumitan dalam melakukan studi ekonomi jalan raya dan transportasi
yanf tidak dapat dibahas di sini karena terbatasnya ruangan. Tetapi ada tiga
yan[ akan dijelaskan dengan singkat da]am paragraf-paragraf berikrrt karena
seriig menimbukan pertanyaan-pertanyaan yang -penting dan telah menjadi
pokok pembicaraan yang mendapat perhatian cukup besar.
Lihat G.A, Fleischer dan pembahasan oleh R. Winfrey, HRB Record 38J, untuk tinjauan lebih mendalam
dalam persoalan ini. Beberapa pembahasan lain mengenai pendekatan mantaat-biaya meliputi D.G. Han'er'.
HRB Record 314 dan E.B. Steinberg, HRB Record 348.
49 Untr.,k pembahasan lebih lanjut, lihat Grant, lreson, dan Leavenworth, op. cit., dan Winfrey, op. cit'
ueFradaq Eue.,(8ue.ro edueq '6-7 .requzg r{alo ue>lr"quu8rp 8uel. qredas u"epza{
Luel"([ 'zpz 8ue( ffitrurl npl
uen}?s r"IIu rJsp qu8uelas rsseqas ueSuequrel
{ntrun
-rad. seluq n1el u"p ue>llryBueqrp 8uel. s"lurt nlBI r8zq uzleruaq8ued u8req
Faq
-uraru uE>ls rur rrelu>lapuad'uudap ssutu rp seluq nFI le"Ju"ru u"l?r,u?r >1n1un .zdz
-zde uzllzd"pueu 1ep4 rrdureq I/ wfradaq 8uz,( Suero rde1a1 crd---- oa rrnp
l""Ju"ru r{nJnlos rrdurzq ErurrauJur (f +
uur8radeq 8uel, Suero qeppe e,(u
%)
-pnsIBI,{ '(puo8erp rrsrerp) gCV Lle1lc.
e8q r8as l}alapuatu Buel, Buuprq
Ist"qp
rialo rTDI"./(]p redep nlr >lnl.un
8uzl.
zmq"q ue>lr1>lnqrp ledeq
1ee;u"ru
Fqurq
'uLer uepl uzryzqrad qelo ue>peqqzrp 8uzl. (%
- t1) seluq np1 ueqequreuad
szle qz,uzf 3un33uz1raq uzrS-radaq Euel. Suero-8uzro rrup zLuurc1 >1odtuo1a;
,[HH:;#l*;f#":::
tuel
"AJn)I
ueuelefrad qelurn;'
(,A
r1t
o11
ta
oa
<so
x.
to
tt
.3.
3L
o
=
ro
tsI
VAVC
U 3
I54
TEKNIKJALANRAYA
ini
untuk memasukkan
;#:t[ff
T'#HHI
.r'uu8uena>1 trup
srlgod
uesnlndal-uzsnlndal
ueelzdual
uzp 'urpuas n1r
l.zJrsraq
"ruelrual
"r\qzq
srsq"uz rrp uelrruruel
ul.uqeqeg .rrcIn{"fp
'z1zp ul.u8ueml r{el"p" urBI
"J"}rre ur?}ue rp ue8urpueq
es"rq >l"pq e8n[ urnurn rsugodsuzr] Jl]euralp erua{s zderaqaq
-rad-ue8urpueqred rs'l"nqlpBrlerefzl.uurnurns"nl nT?pal 8uu( urelsrs uu8urpueqrad
-ue8urpuzqra; '8uere1as redures ue>ler1esnry Buzz( eles unpu"qrapasrp qe1o1 Sue,(
uzlelapuad-u"1"Iapuad el,treq 'rlnrp snruq Suzd uequrd qulurnf edule[ueq uzp
el,urrelrurnra{ BuaftX 'I(uouo>le sls{sue rrcp s"}uq nFI rrel"urerad >1u1a1 eJzlrre
ue8unqu8 uelnpadrp rur qrunla,(uaur 8uz,( rszuodsuzJl u"p uepl ue8urrul urzpp
uz8unlue8rala>1 Suqus u"p fluouo>1a qnru8uad-qnre8uad rsenpna8uau {n}un
'er(urzlrafuaur 8uel, zLurq-eu(zrq uep uudap ?suur rp se1u{ nlBI sru"
rqnre8uaduaur e8n[ n]I".rv\ 8uzfuedas >1al,ord nlens uzun5uzqurad rrup uurelSuer
'e1nd r8ul 'el.uure1 uepf uer8zq w]uq n1el rqnre8uaduraru nlelas u,tur uepl ue8urru I
gzp uzr8eq nles epzd ue4eqrad lurpuas lrTpraq leprr qrpdrp 8ue[ lal,ord-1al(ord
rCelel uuly '1a(ord-laLord urulzp ueryzqrad 1e>13u4 epud nule'>1al.ord ederaqaq
156
TEKNIKJALAN RAYA
1.
2.
JaTan ruya utama atau jalan-jalan di mana jalan masuk dengan kendaraan bermotor cukup
tersedia: Untuk jalan-jalan tersebut, seperti juga untuk jalan raya di negara-negara yarlg
telah maju, manfaat yang utama adalah dalam penghematan biaya operasi kendaraan bermotor sebagai hasil dari perbaikan-perbaikan yang direncanakan.
Jalan tembus ekonomi yang memberikan jalan masuk ke daerah-daerah yang umumnya
tidak dapat dicapai atau hampir tidak dapat dicapai oleh kendaraan bermotor: Untuk
jalan-jalan ini, manfaat yarg utama adalah pendapatan bersih ekonomi dari jalan masuk
yang telah diperbaiki. Ukuran keuntungarnya mungkin meliputi harga hasil bumi atau
barang-barang yarlg dikeluarkan dari daerah itu atau, kemungkinan lain, peningkatan
nilai lahan yang ditembus oleh jalan.
3.
Jalaa masyarakat yang memberikan hubungan di antara penduduk yang dipengaruhi dan
bagian lainnya dari negara tetapi yang mungkin tidak dapat dibenarkan atas dasar ekonomi:
Uang untuk jalan-jalan yang demikian akan disediakan secara terpisah, tanpa harus dibenarkan mnurut kriteia untuk dua golongan jalan lainnya. Dalam keadaan ini, peniilih'an di antara proyek-proyek dapat. didasarkan atas jumlah dari orang yang dipengaruhi
per satuan uang yang dibelanjakan.*
Ada kesadaran yang tumbuh bahwa, pada waktu lalu, para perencana jalan
negara-negara yang sedang berkembang telah terlalu melnpercayai praktekpraktek disain geometris dan perkerasan dari negara-negara maju. Pendekatan
ini sekarang sedang dipersoalkan. Masalah lainnya adalah bahwa terlalu sering
di
STUDTES)
Contoh I
PERNYATAAN SOAL. Sebuah jalan luar kota dualajur mengikuti rute melingkar
sepanjang 9,30 mil. Pada jalan tersebut terdapat enam tikungan dengan sudut tes4 Sayat gnya pengaruh-pengaruh dari perbaikan jalan masuk dan hubungan dengan
dunia luar tidak selalu
positip. Misalnya, di banyak negara ada suatu gerakan menuju ke jembatan kampung di daerahdaerah perkotaan di mana orang yang dipengaruhi mungkin bahkan lebih dirugikan. Selain itu, nilai-nilai budaya dan
disiplin dapat terkikis oleh konsekuensikonsekuensi yang serius untuk mereka dan juga yang lainnya.
55 Pembahasan lebih jauh mengenai pokok masalah ini adalah di luar ruang lingkup
buku ini. Synthesis 5
dari Technology Support for Developing Countries TRB, merupakan suatu titik tolak yang baik sekali untuk
studi lebih jauh. Juga ada kepustakaan yang banyak meliputi berbagai buku yang disokong oleh AID dan
disiapkan oleh Brooking Institution, suatu seri dari Occasional Paper yang diterbitkan oleh World Bank, dan
banyak penerbitan-penerbitan oleh organisasi lainnya seperti Transportation and Road Research Laboratory
of Great Britain.
56 Kar"tu terbatasnya ruangan, hanya
tiga studi ekonomi yang relatip sederhana yang disajikan. Ini telah
didisain untuk melukiskan penggunaan dari grafik dan tabel dan berbagai cara analisis. Banyak yang Iainnya
muncul dalam Winfrey, op. cit.; HRB Record 12, 77, 100, 115, 172, 179, 180, 224, 245, 252, 285, dan.lSj;
TRB Record 528, 550,572,737,747,751, dan774. HRB SpecialReport 92 danI22; NCHRP Report 182;
C. ll. Lale, ITE Journal, Apr. 1981, dan T. R. Neuman, TiansportationEngineeringlournolof ASCE,Nop.
1979. J. E. Gruver, TRB Record 490, meratgkwm studi manfaat dan biayajalan raya untuk seiuruh wilayah
negara hingga 1990. Badan-badan yang melakukan analisis ekonomi secara tetap membuat program komDu
ternya.
{
r
(
I
luet
tr
"tueles ,:l_g
gp 1e33utr1 tpn Irul 002 'dn >1crd uzp Suzdurnuad ueerepual
OOt uep
00gI q"1zpe itl6t unqel >lntun u"unq"1 eler-elet uelreq wluq nPI u""rDlrad
lrui
000'09
000'09
000'00 [
000'029
000'026
000'09 t
000'0Bt
000'010't
000502
000616-
00066s
000'0n,2'z
000'0t0't
) tltouatly
t96f
ooo'002
g
tuoutatly
o$
tlrouerty
otolg
OZ
0'
on
ov
{unqofl
qe1urnf
u"P{nrul:)d
rnplnrls
us4"raa
ue1ef {fl.rlll qraeg
tnlun
ounZng tnwg
uootlxpd
1.,.-.,
158
TEKNIKJALANRAYA
a.
Pengembalian
-$1
A
Biaya Biaya
.
CR (n :40):0.0S386
Tahunan
Alternatif B
Alternatif C
Biaya Biaya
Eiaya Biaya
Awal
Awal
Tahunan
0
0 200
100'".r,,8.4 620
60
5.0 4BO
200 20.4 940
'r
CR (n :40) = 0.08386
CR (n=40):0.08386
CR (n=20)=0.10185
Perrnukaan
Alternatif
Awal
Unsur lalqn
Perataan
Stmktur
pengembalian modal
000)
16.7 160
s2.o 920
40.3 1270
77.2
106.5
8e0
90.6
er.7
33.8
Tahunan
-13.4
204.7
287.7
b. Biaya Operasi Kendaraan. Perbandingan Volume-Kapasitas untuk menghitung biaya perubahan kecepatan adalah sebagai berikut:
LHR kendaraan penumpang ekivalen (1981)
1600
rata-r"t":
Hal
Bagian lurus yang mengalir bebas
Faktor
l4taktu
Faktor
Pengali
(Jam)
Pengali
\rl
11,u
l!r
,,r42
25.0
Truk unit-tunggal
Truk disel 3-S2
25.0
1.0
1.9
2.3/--"-> 166
25.O
2.3
.9';i'r137
1.0
2.A
3.2
'1.0
1.9
2.3
20
40
64
0.3
0.6
0.7
Waktu
(Jam)
1.0
Alternatif B ilan C
Biaya
Kcndaraan penumpang
Truk unit-tunggal
rro,
f975) dan Waktu per 1000 Mil Kendaraan dari Gambar 4-3 dan
Alternatif A
ffi2+:0.05s8
Biaya
Tlkungan (tarnbatran)
Kendaraan penumpa[g
Truk uxit-tunggal
(l{=Eq)
0
0
0
0
1.0
1.9
2.3
73
139
168
00
00
00
0.3
0.6
o.7
')1r-'
Ar,
22.2
22.2
22.2
0
0
s7
Perhatikan bahwa volume lalu lintas untuk menghitung perbandingan u/c merupakan rata-rata pada lalu
lintas tahun pertama dan terakhir. Nilainilai tidak diberi potongan sebagai mana nilai uang.
58 Adaluh tepat
untuk menggunakan perbandingan vfc rata-rata untuk menghitung biaya, karena hubung-
an antara perbandingan vfc dan biaya perubahan kecepltan sebagai ditunjukkan pada Gambar 4-3 merupakan sebuah garis lurus. Penyama-rataan tidak akan memberikan hasil yang tepat untuk waktu perja.laran di
I
65
+*
4('
D6
r.t
m^
c
=F
qsl
IF
{H.
'rag}'rEg}'[.Egg
oc
JwO\
oc
-Nro
OOO
Ot lrJ \
Co \O (JJ
c'lw\ q,
ooo
\Ooour
ooo
-O-
oOO
06-
.s's.rvrlu)O\O
N(Jroi\
Co \O
(xl
aN)o\.
OOOV
ooo
r.
ooo
ooo
(JrQgl
N) (Jr co
@J\O
tg
(!
H
*
H
!|
tr,
A'
T'
E(!
8'
6
o
o.
A)
UJcl\A q
H
i
S.
l,
+
i
7r
Fl
N
t!r
!,
to
6
(,
(}OO
oov
H
B
q,":(.
'
5\O
ooo
:'i,Yv
s\Jg,
I
$Co{,
LtJcr.\O
J-r
OOO
AA{JI
NJQr|o:T
\OCoGr
OOO
Ur
qt!o(,c
le \O
O\
r\O
6l.J!O
x
=
ts
(o
{
g!
i::l
O A l.Jri
t'J
I(J|o
(,)Os
5\O
OOO
OOO
!o l(Jt (Jr
co ur
\O
o\ lN)
er
+l
\15@a
ol\o-c)
<)o|J
(}od
oor
lo,rJl
\O\uJ
\6\(JJ
.tl
+
unl
c'.lO\O-
uJ
colo\-
r
160
TEKNIKJALAN RAYA
Biaya Operasi Tahunan Seragam'Ekivalen dengan Peningkatan Lalu Lintas Tatrunan 2%*
/
dalam Dolar
Tahun 1975
Pengali
496
470
1.59
1.59
1.59
Alternatif A
Alternatif B
Altematif C
Biayo
Tahun 1981
Alternatif
Pengali+
--) 903 X
(1 +
0.0704 x
2)->
789
+a.o7a4x2)
747
(1
+0.0704 x
1O3O
900
2)
852
Biaya Waktu untuk Lalu Lintas Tahun 1981 (nilai tahun 1975)
AlternatifA
Kendafaan penumpang
q'1tSaf :o1
(20%) 1080 x
*-'
25.O
670
25.O
34O
25.0
-- , 27.Q x
16.8
LotJ
*-*:
4
a
&
8,5
Jurnlah
Alternatif
294
B
Kendaraan penumpang
Truk unit-tinggaf
Truk disel 3-S2
(20%)
980
610
310
22.2
22.2
22.2
21.8
13.5
87
94
6.9
55
236
Jumlah
Alternatif
108
118
68
Truk unit-tunggal
Truk disel 3-S2
930
580
29A
22-2
20.6
22.2
22.2
12.9
6^4
482
790
B
51
223
Jumlah
Biaya Waktu Seragam Ekivalen dengan Peningkatan Lalu Lintas Tahunan 2%*
Biaya llakru
Biaya
Alternatif
tahun 1981
dalum Dolar
tahun 1975
Alternatif A
294
1.59 '-)
467
236
1.59
1 .59
375
355
talrun 1981
Pengali
Alternatif B
'Alternatif C
223
,}i
*;532
2) 428
(l +0.0704x2)
('l +0.0704 x
(1+O.O7O4x2)
405
v
r
r.un
*E,sqqradrp Bue{
t2;
- PBtt
L 0 x 00a
0t
l.Z
0 x (09
Suut uesntndal lznquratu tu"lep n]rrcqruaru lztuus uu>l" Iul Iuad3s ,rr8.rrp,rrq
-lad 'rur uzrlsud-1zpr1e1 uz8uep uEIqEq 1de1a; .n1>lelvr uep ueerupual rserado
usnl"s zr(erq-u[urq uep '>pra8raq ueledJcal 'se1ug1 n1e1 lsrsoduro{ u?p arunlo^ rrE
e8unq nlns edzraqaq eped 'ralnsrp qrqal ue>le 'l58ur1 qrqal Sued
rselsal
Iapour
.unlrs"IJurrp
-ur ue8uap '3 ;rleuralp 'qupuar qrqal EuzA e8unq n{ns
{"pq
"p"d
BwA o69 ftseqas z8unq n>lns wl" u"{r"s"prp rur
lz8unp smuq
Irseq
"r\qsq
z8nf 'g rru4ld rqrqalaur n1r ueqqrd >lusepueu el,uunqel derl
lersrauo{ rrnlnq
n1>1"/r^ ur"[ 000'9 lzuraq8uaur trz{" D ;lrzurariz e!\q"q uezledual 'rde1a; 'ue1
-Eunlun8uaur 8uzrn1 V JItr"uJal[V 'ruouola Ipn]s Suepued lnpns Irep D Jrluural
-1" IrBp >lpq qlqel t.rllpes u(u1u8z B Jrtuurall" 'se1u rp
ue{res"prag
"srpue
zrs
BZn
s0t
y79L
8s9,1
6991
6ZL
r0t
B6
z9s
006
t6't
NZ
0r'8
97.
s0z
BBZ
(ltw) suoluoT
CtuDuajtv
0e0
BZ
,,
j8:lrs
(ilu)Buoluo4
<92',6
(ttw)
g ltrDu.tally
86 :ZtQt't + [)x ZB
=z/$t'r + r) x l8
!+ t)xB0r
uPrmqsl
vleJ-vle, Pl$auro{
u?)lnq rBI"l[
qepnf
nl{e]}l
u"repue1
.rsz.radg
rre?rBrlllarued
1zporu u?q?quetue6
?uo!uo4
ototg stua|
lttouratty
".o (r38?t"ffi
*t[i"ffi"*;ffif'*":,$ffi
ZQ =OZ|O9x9'OZ
?oL
6Zt=Zt@t'
unqq 0z Dwops
3 Jg"uralw
v JE"IuatIv
$OL:OZ\OBxO'tZ
18 :AZ|O8x8'LZ
olot-Dtroa nDPln
J9Eurallv
tltoutaTTy
n1{"ll
I9t
162
TEKNIKJALAN RAYA
0.02):
61 3
Perhitungan ini memperlihatkan bahwa, pada suku bunga-.LZTo, alternatif A sedikit lebi"h menguntungkan. Selanjutnya tingkat pengembalian di mana alternatif
A dan alternatii B sama-sama menguntungkan terletak kira-kira di antara 8%
dan L2%. Berdasarkan interpolasi linear atau penyelesaian secara gfafis:
l:
o.o8 +o.o4
tffi
0,1
18 atau 1l,8To
R1
1562
1328
62
230
ol : 'T#'e},'u :1.39
q : tTi.tit'
:1 .2')
Perhitungan-perhitungan ini memperlihatkan bahwa, jika 8% adalah tingkat pengembalian minimum yang menguntungkan, masing-masing alternatif B atau C
merupakan peningkatan terhadap keadaan dasarl
iu"ISuu qurpadrp u"lSunqnqr-p Errzl uep u?I"fraq nt{e.&\ e.t"rq uztpaqmd (Z)
aupfeFaq e,(rrq uzzpaqrad uzlSuequ.rllredrp e^trpq (t) :"{lf S uaural.urle {n}un uz{n>I"l
-rp snxeq 8tm(, 9761 unqq
ue8uap u?>lxeu3qrp 8uel. urnurs:1zur uzrznlaSued qBI
"8r"q u"p 'rsora uerppua8uad uep ueun8uzqurad uezLerqurad
-resaq edzraq'o691 e8unq ue8uep
:inlun un{zl 0g ruouo{o mtun uep D u"p g uer8eq-uzr8eq zpzd se1ur1 nlEI aunlo^ In1un
.C
nq?,lr uup rzlop rEIIu ur"Fp unqul dzgl uzepaqrad resaq ederaq 'uezrepual-ruzf rad g $
r"saqes
n11z.a,r.
;uarua.(urp
qzredzrl**'Til:fiil%llJ,ffi
000I Inlun gt6l
HJff H#';],:T:',#l#i:ffi',;,:i::!
"recas
3un1r11
:rur
z[uepz uetuaq
JrlBrrJal["-J4"ue]IE
'rur ualualu{e
uep ueun5u"quad
zpud rEEu4 Wqel 1"3ues rrz>p rsora rrurlzpua8uad
"gesn-Erl"sn
u">lnlradlp euarey 'qdur
uetmqurll rrup urelup Sued_uz1p8
Ie/\
" "dzrq'.r33ur18uzl.
0g lr"p rrEl"quleFod ue:lnFadp {"pll '$ 000I Suefiredas %g - unml rrcrpnu
-a>l rrBp U 0002 Eueluedes %g + LreYPu"Ia{ n}?ns I>Fpuatu IrDI" rrclef 'u?rll?
Iftp qnef qlqal $ 06? "IDI-EIDI r{ppuldreq tre{e U 000t "^u8u"[ued 8uz[ uz8un4l
'rur uaurolurp epeit '(rl gggZ snrp"rFdurnr uz8unlll nt"ns 'g uauaKuqy
"Z)
.rppua8ued
ru,rnr
>lnrun
u"p
Eue(
uer8zq
rplrpas rnanprrrlffr]*
l,urr-u1u
"d"rq
-url
uep
ueqe8
unlnlradrp
el.ueq
q"puer uledural ueun8uequrad
lplrpes
"uarc{
zl,erg 'tre8unlq eped U ObZ uep snrnl uer8uq
znpa>l zped 1; tt6t qeIBpB InI"l
-rp 8ue[ )Fr"f 'fq redacraduraur u"rpnua>l uep qdru 0 a>l 0g lrup uduuelzdao
-aI l"qu"Fadurour esludral uz>l" rdelat ,yobl,Z+ rusaqas detat Etrzd u"rcpu"I
-a>l nl"ns t>1upuaur uB>1" uuzJzpual 'rur uarua^urle zpz6 'ru8uns ueEuap lu{ep
dutat SneL (tr ogz snry"r-ogz) urelq ru8uzs 8ue[ ue8unTl nruns 'v uaua|mlv
:1n{rreq re8uqas q"Fp" rur {pg epzd rszlol ueurl8unur
-a>l
IC '.09 rpsaqas quqruaq eqrl-eqF z[uqere uep ure[u1 Suzd 8un[tru1
"rzl.u"
nlzns
rrelr8uaur rrle8uaur ru8uns '>1pp nlzs zpe; 'reEuns qenqas alru 8uelued
-as r1nry8uaur un8ueqrp ue>Ip dn lcrd uep Euudurnuad ueerepual {qun Bruuln
-ral rr"Il$lal.ordrp 8ue( rsearlar >ln1rm uepl qenqas 'TVOS NVVJVANggd
(7 elduexg) 7 qo1uo3
ls'o: #=#f:
164 TEKNIKJALANRAYA
PENYELESAIAN-BAGIAN A
Alinyemen A
Alinyemen B
4-3)
ffixz+
-3)
PadaS0mph(Ganbar4-3) ffixas:3
Perlambatan dari 50 ke 30 mph
dan kembali (Gambar 4-5)
Biaya tambahan pada
tikungan
jffi
O%
3000
5286
=43
oo =
x74 :42
3000
5786x/:4
46
58
WNDAKI
#**,rr+ffixr::
#-11 " t -
I +r
j{.$
menurur
l{aktu perjalanan
pada kecepatan tetap
1OOO
2000r 24
_
STEO
1000
E76p,x
16:
65
-7
l2)
6
52
1000x
e 5ZBO
2000
12+5266x(- 16)= -a
49
42
#33 ,. rooo*$+
#33 "1ooox+:r14
;*3 ,. rooo*j6= t: o
Waktu untuk siklus petrbatran-kecepatan
(Gambar 4-6)
Jumlah waktu
1.2
142
113
: $6000
biaya kelebihan waktu dengan $3/jam = 2000 x 3
PENYELESAIAN-BAGIAN D. Tambahan maksimum pembiayaan modal yang
dapat dibenarhan dalam pilihan B.
pembiayaan mahEimum, berdasarhan biaya beriala" =
iffi:
'119ffi%oo
= $12s,000
$69,oo0
't'
gI {nlun
'3
.B
.v
"o*",TJ#I,,]rf
:4r" rrrcPp
usnrual
"pu? ualnq
ualrod"T 'urel urcFp eLuetl (Suedunuad uzerzpua>l entuas) prr.r*or1
nl>I"Ir e.(erq ue1de1a1 lprsraurol uz".rpua{-rre"ffpuo{ {n}un Tu}ol n}I"M elerq
u?p u33rpu31 rlEleftao. el.e1q ue)lqssrd 'rnsun detlas zLuresaq rl"{leqllrsdtueur
{n}rm qesrclJa} "J?f,as de>13ua1 ue8unlrqred rplleng 'sBluII
Inlun gllzuraJp
nzle u?8uap 'qdur 6p
uzledacJ>l uu8uap snrnl rreerepua8uad
npl ndu"l eduet"npe{
s"trs rp uep rnzdurzlaur 3u"^ 'nl)fem rsuan>lasuo>l u"p plol u.(zlq 3un1ry1
'%0I r?saqas
ue{rsegurrp 1epr1 8ue,i. uerpqrua8uad 1e1Eur1 ue>lter{llradureur Eu"l, 1a{ord qalo
rludepuaur uule/r"['rur nruq-meg'uEIosBuoJ
rzrledral srqeq B^rreu"p-Brrp
uqepuruad el,erq lt1uaq nqueJ trelos8uor repu
regu derl r8uequrt8uatu u">1""MrIEq
de4 uelrzqv'unqpl gI qzpp" ue>J"rr>lJadrp 8ue,( rnrun 'unrlel/gp6e$ ue>lpsrurrp
u""reqrlaruad zl,erg '"srs rc^undtuatu {Eprl up 000'09$ ul,zrq ueleuatu 'nqurzl
ue8ueseurad uzp srre8 uelenqurad Inseurrel 'se1ur1 np1 ndurq ue8uzseura;
'lzra8req umleqas
eleJ.elat nSunuatu u?p Ilusr.IJaq ue>I" etrtrzsrg 'er(utruludacal
Illep 0z
epzd rBel "ru"las
l1"qtue>l u"rpntua>l uzp qdur 0g aI 0? IrEp z.{.uuzledaca>1 l8uernBuaur
u3>I3 u??.r?pua{ %01 s.ry\qeq ue11nlunuaur edmas 8uel, ledural-1edura1 zped
slu{ npl qalo ualdnprqrp Sued.ndurel-ndurzl ue8uap ueurzpBue; 'qnuad uelzdao
.-a1 zped q"qrue>l uep '>1qap g Erueles n8Sunuaur 'qd* 0? ele;-elet uulzdaca>1
nlens uep rluaqraq {e>las Erues (ue>lpsrurrp) ueerzpual entuas 'lluag nqur
-nqru"J ueBuaq 'u">lr?q"rp ledzp qe1 upfad In]un u?]"qurelel zuas '1o1aq
-uraur ueleraB lenqruatu uep Suoloureur uupl eped se1ur1 np1 el,erq 'g-l Lrep L-l
rzqru"C urelep u"{}"r{qradrp 8uz.( uuqnuafa1 qnreBuad zmqeq ue>Ilesrrulp 'srstleuu
uElBu"r{rapa,(uaur {n}un 'p33un1-1run {rul %0T uep tuzdurnuad u?"I?pue{
&dep %06'eureln uepl eped 1e]o] s"tuq np1 qzlunl ]rzg
rc8uqas deS8uerp
'plel uzpfad
qoluof,
166
TEKNIKJAI-AN RAYA
PENYELESAIAN-_BAGIAN A
Peningkatan Biaya Berjalan Kendaraan Tahunan Melampaui Pengendaraan Lurus dalam Dolar
Lampu Lalu Lintar
Rambu Henti
Kendaraan penumpang (f
0.800/had)
(Gambara-5)
]13#
x 36s
2o.7
=Bt,600
10,800 x365x0.40=
(cambar a-8)
-T000
20.7
:24,5OO
Biaya berdiam
1600
000
10,89910.30x36sx 1.7O=
2,OO0
1000
penumpang T3-200
37 ,OOO
Truk unit-tunggal (1200ihari) (menggunakan data dad atas dan pengali dari Tabel 4-2)
,
'
1200
x83,200 xZ.4:
10;800
22,2OO
,1.299 x32,000x
1o,8oo
2.4:
9,9OO
46,900
m5ro
kendaraa^n tatrunan
sr
uLrJadr
biaya
Ur4y4 berjalan
Jumlah
JUUdr
ienghematan tahunan dalam biaya berjalan deugan larnpu lalu lintas, semua kendaraan 58,500
Peningkatan Waltu Tahunan Melampaui Pengendaraan Lurus dalam Jam
Rambu Henti
Kendaraan Penumpang (f 0.800/had)
Jarn
Jarn
9,=8.0=0
1
000
+-a)
5,300
x0.5=
1,400
36s
+a#
Jumlah untuk kendiraan penumpang
000
10,800x0.7 x 365
4.5:
.4:
5,500
10,800x0.3
1
000
x365x5.6:
23,2OO
6,600
1
3,300
9,900
Jumlah penghematan tahunan dalam waktu kendaraan PenumPang
4-6)
pengali
dari
dan
Gambar
Truk unit-tunggal (1.200/hari) (menggunakan data dari atas
Jam
perubahanberhenti dan
Berdiam
kccepatan
17,7OOx
ffix
ssoox*ffi
Jam
d;-99
600
x
1
1.3:
1,ooo
200
6600x TO;800
700
r
'srq rprsqns In]un u"p
E:uzpzl rrr[?! slq u"ln)ISue {nlun qoluof, srsrpu" u"Iqoqruau usp slq rszuodsuJl .usp lseJuetu uzp r{"Iq
r[n:ue(u :loog pay '816I IeW '4CSV to lDunof SuuaauEug uolJoltodsuotl'uaaC 'g'I uep '.rf 'reuur15
'f'U uup tgluep 699 prc)ay gylw:q$
'lo'do'1aog uzp .(z:5 qa1p uoltottodsuzg )uqnd Fep III
"Bnf
ueFeg qeppe rur q"leseur :1o>1od rruleladruaur
ur8ur 3ue,{ z1a.raru 1n1un sn8eq lz8uzs 8uel, rsueJaJar ,r1enS
09
-raq IELruIp elur uepl ualsrs ntuns lr"p u"Feq dzrl 'uep[ u"]Dl8uruad selFoud
unlde1auaru >lnlun eder uepf uet"^ E[ eduraqaq qalo ue>pun8rp uednlnre{ I"IIN
(s8uqeg,(cuetcgyn5) uedn>1nca) r-EIIN
(saxacrut
000'9s$ =
htL'o
u"srupua{ nl{"1l{ edzrq trzqequlsl + ue"r?pue>I uelzFaq e{erq
o0-s'62$-- =[Ersrauo{
u""repue1uelufraq el.erq el,ueq
000'56$
eped unqa
Lgl
: #lflF:
r-ullN
'Y.,}I
'g NVICVg-NvMgTgANgd
168
TEKNIKJALANRAYA
dasarkan efisiensi, keselamatan dan pelayanzrnnya, serta kemungkinan atas dampak lingkungannya. Hasilnya disusun untuk mengetahui volume lalu lintas. Jalan
dalam keadaan yang sempurna mempunyai suatu nilai kecukupan sebesar 100%
(atau beberapa nilai lainnya); kekurangan dalam bentuk apa saja menyebabkan
nilai tersebut turun. Suatu daftar dari semua proyek dalam urutan nilai yang meningkat membentuk suatu skala prioritas peningkatan jul*. Daftar yang demikian memberikan kepada para pejabat pemerintah suatu dasar untuk mengalokasikan dana. Daftar tersebut juga memberikan suatu dasar yang efektif untuk menahan keinginan dari kelompok yang selalu mendesak untuk lebih dahulu menyelesaikan proyek yang diingininya.
Sekarang tidak ada cara yang seragam untuk mengungkapkan kebutuhan
kepada badan-badan legislatif federal dan negara bagian. Telah diusulkan agar
nilai kecukupan digunakan untuk keperluan ini. Tiap badan pemerintahan akan
menetapkan suatu nilai kecukupan minimum yang diizinkan untuk sistemnya
dan memperkirakan biaya untuk meningkatkan semua jalan paling sedikit ke
tingkat tersebut. Ini akan menetapkan suatu pernyataan kebutuhan dalam pokokpokok yang dapat dimengerti oleh badan legislatif dan umum.
Ahli-ahli ekonomi rnenganggap bahwa nilai kecukupan bukan merupakan
studi ekonomi yang didasarkan atas perbandingan-perbandingan biaya. Tetapi,
nilai kecukupan mengukur kualitas suatu jalan dengan penetapan bobot secara
sembarang untuk menentukan karakteristiknya (lihat di bawah). Perubahan
dalam pemilihan atau penyusunan karakteristik ini akan mempengaruhi nilai
kecukupan akhir sehingga nilai itu biasanya tidak dapat dibandingkan di antara
jawatan-jawatan. Meski demikian, sebagai permulaan menuju studi ekonomi
atau sebagai analisis terinci, nilai kecukupan mempunyai keuntungart karena
mengharuskan suatu penilaian rencana jalan raya yang berkala dan teratur. Di
-tidak
pihak lain, nilai kecukupan bukan berdasarkan uang dan oleh sebab itu
dapat menjawab pertanyaan dasar, "Apakah pengeluaran yang diusulkan merupakan penggunaan dana-dana umum yang paling baik?"
Nilai kecukupan pertama kali dikembangkan oleh usaha bersama dari Departemen Jalan Raya Arizona (Arizona Highway Department) dan Biro Pekerjaan
Umum Amerika Serikat (U.S. Bureau of Public Road) dan telah digunakan
selama 40 tahun. Karakteristik jalan yang dipertimbangkan dalam rencana Arizona dan bobot yang ditetapkan untuk masing-masingnya, adalah sebagai berikut:
Kcedaan
Kecukupan bangunan
Umur sisa yang diharaptan
Ekonomi pcmeliharaan
Junlah kcadaan
Keamanan
kbarjalan, atau gesekan oanping (marginal friction)
Lebat perrnukaan, atau gesckan tcngah (medlal friction)
larak pandar{g, at:u gerekan perpotongan (intereectional
Konsistusi
Jumlah kcamanan
t7
13
5
ES
friction)
Jumls[
10
5
s0
L2
8
6
10
35
, s$aLliu{g
4y1137J Wy11
ueue,(e1ad up
,,
nlnur >lnlun
urliunur 8uz.{, ruouola-uou uErn:{n-uern:{.1 'gr pfi)a[ (lVH r.JJePp 'I" ']a sralqJ 'U'5 qJIo uDlu"r"s
.rp elor{ uelel uzqreqr;d Intun sztr.roud rclru urrrals ntns'6/6I 'uunuef 'g)SY lo lounol SmtaauEug
ttotloltodsuotl uep:089 uep 06, p.to)aa gYJ:909 uep 8z prc)a[ gaq :8, stsaqtutS {IIHJN 'lIZ
ggl '771 suoday ddHJN tuzlep tedzpral rcllu uuais lnlun Jnpasotd nele Sueluat u"s"q?qurad zg
Hilay gy.; 's8raqurazg "I:U uep o?atT 'A'3 l"qll ',(lcntuay Ip r.u"s Euz,{. ueteleurad :1ntun ,,
up,p
'809
p^uurcI Blunp ueISEq r"seq uelE"qas uep Iz>IIJaS z>llratuv Ip 3^"r u"Ff-ruwpraq
Eue,( rsegodsuerl 'edu1n[ue1aS ,r'e(uqnrnles rlsp leduarad e34 ue>1zunS8uour
zLzr uepl rp trqelraq Sued ueerepua>l-rre"r?pue1 zmq"q ]"qllTp e8nl lzdep 1uI {p
-srl?ls rt2dt6+ xe sulul1 nlul :urzp'yng trcrnl"s edrd'o69 rdz e1era1 'o671 tn8tnqrauad
,%I slq 'yoZZ 1nrt 'o57g ueneunSSuaur [qou-Iqour '1u-l q?lqnf yeq 'eduepzd
Srmluz8raq rsepodsuerl t8raue %L6 uep sr5ale.rtrs el?f,es EuUuad 8ue,( rurnq >1efu
-rur >lnpord ?nuras yep %Eg IEI"ru3tu tselrodsuerl ?^^geq .l!pp, eduurzl Isualu
-iq .e.fu8uefunuad {rsrJ usl"Izrad urzqrlauau u?p 'tryzqradurau 'unFuequraur
,l.fun uzp rselrodsuell u"el"pua1 u"lunqtuad uep Pl{e}etu {nlun uuleun8rp
fisaqes uegequr"; 'tsugodsu"Jl sBlrIsPJ u">lls"Jado8uaur >lnlun ueleunE
Ip Isunsuo4p Strul( r8raua qrunlas IreC
ohll
JBluBSued
uz>I" 'u8ueJn>le{ t4zq.raduaru >ln}un ul,etq uzerr>lJad uu8u3p Sunqz8rp 'tul Isuut
-JoJuI '8uzrn>1 rz8zqas uzlStrolo8rp zruualrp Sued repuuls Iqnuauaur >1upr1 Suer(
.rrq>I?
T
I
17O
TEKNIKJALAN RAYA.
lainnya.
Setelah embargo minyak Arab tahun 1973-1974, Kongres pada tahun 1975
menyetujui Undang-undang Kebijakan dan Konservasi Energi. Undang-undang
ini, dan peraturan-peraturan yang berikutnya, menetapkan standar konsumsi
bahan bakar dengan lebih ketat bagi kendaraan penumPang yang baru. Pabrik@
Nationol Georaphig, Feb. 1981, memberikan suetu ringkasan yang sangat bagus mengenai dilema energi'
Selain itu, satu di antara sekian banyak ulasan mengenai bidang bahan bakar sintetis diberikan oleh G. Dallaire dalam Civil Engineein& Juli 1980.
u"I"
lepr: uzzrovad e(etuelel {nlun l?.rapeJ u"nlu?q utrluaqBuad e.trqeq ledepuadnq'689 pn)av gYJ "V'7e
J\I.g..i1'rnfnlaLuaut {spg s"q"quJd edzraqaq undrlsaur'8ue:o ervrequrad nele 1a: ue1n13ue ueun5uequrad
lEqrlz rlrsraq raua ue8uepqal e,(uepe leqrTaru '689 Wocay gdJ ''1'e '1a acf,og "I'C u"p a,re1 uep "prqr
'r.1rl .y.O .tzdll r1zI e8rl nzte
II"u ueeunS6uad e:1.{ %E redures 1 J"saqas ul"ruaq8uad nlens 8un1rq
"np uep
-Euaut'gy9 pb)aA gyJ 'uerd'H'X
orrdeqg 'g'4'zf,upstyg'ruEq EueI tszl:odsuzrl sttTIs"J unSuequraur
uz8uap nelz u:nurn rszgodsuerl aI ue.ladaq 8ue,( 8ue:o-8uero ueiqrp8uau uz8uap resaq Bue,( qrun1a,4.u
-au 8ue.( rS.raua ueleruaq8uad uz>11nfunuau {epr} 8uu:e1as Edures u"rlllauad Idlal'ussv llsull ]ITqnd
jlsuo,1f,
ueeun8Euad ue8urpueq:ad 1nlun *
tunuaru
te:q:.l'u4n18uz'uporu
18raua
'909 Woratr
u"f,rraury 'loog
Dol
-radrp 8ue:e1as Buef, :epuzls z1t[ ueryttuap u]uleJrd uul,pulueo, 1n1un utlSunur qePIpIl 'r.rJi,l,|n:ffi
-ua8uad eLulrurn: zuarel '"r\quq tnle8uaul '69I 1oday Ppads gAJ'r1su.(zceqe; 'f'U 'ue"repua{ Illsua}
-leru{ urzpp ue{s1a.(ordrp 8uz,{ ueqeqruad-ueqeqnrad I]n]nn zll prc)aY gtrJ ''p 'la zn"lc 'Q'A legl'I ss
rus.q q1qal
se'(6 9rB lsqr$
tu"^
umrun Fs}rodsu"4
ueeunEtua;
'I
:inluaq
I8olou:Iel ue>ll"sepJaq rSraua Is"^Jasuo)
edzraqaq pqurcSuau uu>I" 1uI{
"s"ul
pue uollelrodsuerl alqotuolnY ol selpeurellY)
e.(uuuleq8ulued uup Ilqontr Iselrodsuerl epud JlleurellY
(lI ur slueuolordtul
'wqulo{ rsrrp r"ral"q unlaqas t{dur 96 u"l?daf,a{ u"tuap_ uul 0/ uslskeq }"d"p
Sged drtotoJd nluns uBIIIs"r{Euau qelaf nrcqrat u"4lleuad u"p unI{E} 08
"urzlas
rmBr"puay
sel"qral 3r"3os u?>lBun8redlp qetal rcraluq-"3"uauaq 3u"/(
{lrlsll
9e'lneur
Ll
NVU
loNo)gusil
!b..
r
t
I72
2.
3.
TEKNIKJALANRAYA
Pengurangan perjalanan dengan membuat daerah-daerah perkotaan lebih kompak (rapat)
dengan cara mengatur pemekaran ke luar dan mendorong pengembangan kembali di daerah pusat.
Aliran lalu lintas ditingkatkan dan kemacetan dikurangi dengan strategi yang disebut sebagai TSM (lihat Bab 3).
Tertentu-
Bahan-bahan di Tempat*
Penggalian tanah
Penggalian batu
Pondasi batu pecah
Pondasi dengan stabilisasi semen
Beton aspal
Beton semen diberi
82
106
550
500
1400
1
2800
upp
tlg pn)ay
LI
l'L
t'9
s'r
t'01
s't
5'g
L-7
leqal
.1USYI
*szqy tue( use:lnuued usexeqrlerred ue?u"$Plad 1n1tm ltraug rrzqqnqa)I 'I I-?
'ursalu u?p
uz8^uap dnlnuad. uesrdzl
IBnuEru apoletu nel? urduruq, uzsrdzl
^u"ISulpuzq
.e.(r-qoluoc iepaqraq 8ue.( I8alerls Fpp tsrauo qme8uad lsenle.la8ueu_
>Inlun
]*r*
uelurlfiunup 'lq rlradas'e1ep uC 'rrc">lnuuad ueereqr1aurad rserado ederaeaq
ut>I"uz$l"Iatu Inlun r8raua uer{nlnqa{ rrup 1a13urs r"Uep qelepe I I-? Ieqelures
uer8zqas rlue8Suad te8zqas Japualxa qsnt1! nele r5uern>Iry 8ue^ uauros ue8unpuzl
ue8uap (alarcuoc .,wal,) ..snJn>1.( uoleq P{Bdlp Sueralas 'pue11rod uauas rr3>l
lsrq8laur >lnlun urlnFadrp rBraua lul,ueq nlrEaq ruare>I 'epd fe1 'uzlnFad
-ip rnpp le8ar8e ueseuuruad uep ue8urra8uad 'uer4uap uz8uap_'euele>1 Islnua
rnlzradura} r8uern8uau qels}
lzdseuzlzun8Suaur nzfe (61 q"g 1?q{) Surra8uad lep
nluauel'"^zr uepl uele,nef 'wFlatf;e ueszuuurad uep ue8uua8uad 1-n1un p>1ed
-ra1 pdse uoleq rzdureq8ualu uzp unlpseq8ueu >lntrun uelnpedrp Buel, 6raua
\rep;hg+ urI-"rDI 'e(u1zsrytr 'ef,er uepl uetuzsleled zLzrq uzp ueel3uzlal 1a;a
ue>pequre8suaur >lntun ueleun8rp lzdzp 0I-? IeqBI ur"Fp >1o1od edereqag
.Ll vlvc
ugsnns NwNoccNail
NVC Nvu^loNoxsxad
d
I74
TEKNIKJALANRAYA
Dengan cara yang sama, bahan baku untuk mengubah biomasa. ke alkohol harus
diangkut ke tempat penyulingan dan alkohol serta limbah prosesnya diangkut
untuk dipakai lebih lanjut atau dibuang. Selanjutnya jika energi berubah, maka
sistem transportasi juga harus berubah. Ini akan melibatkan baik fasilitas transportasi baru maupun perluasan, modifikasi, atau rehabilitasi yang sudah ada.
Akan muncul beberapa masalah, mengingat bahwa moda transportasi yang terpengaruh berada dalam pemilikan swasta maupun umum, sering berada dalam persaingan, dan mungkin dibiayai, disubsidi, atau diatur oleh badan legislatif federal
atau negara bagian dan badan pemerintah. Satu persoalan yang menyertai pergeseran
ini yang telah muncul adalan rusaknya perkerasan dan badan jalan rel karena
pengangkutan batu bara. Suatu perkiraan pada tahun 1980 menetapkan biaya
untuk meningkatkan jalan pengangkutan batu bara agar memenuhi standar yang
dapat diterima sebesar $ 20 milyar.?1
soAL-soAL
4-1A.
4-lB.
4-2.
(PROBLENTS)
Tetapkan harga bensin yang bebas-pajak di daerah anda. Kemudian, dengan meng\
gunakan harga ini dan nilai yang diukur dari Gambar 4-2, garnbarkan kurvahubungan harga bahan bakar dengan kecepatan. Catatan: Harga bensin yang bcbas-pajak
yang digunakan untuk membuat Garnbar 4-2 adalah 40 sen tiap gallon.
Kerjakan Soal 4-114, tetapi gambarkan kurva dengan nilai uang setempat sebagai
ordinat dan kecepatan dalam kilometer perjam sebagai absis.
Dari edisi terakhir Statistical Absttacts of United States (dapat diperoleh di setiap
perpustakaan) atau sumber lainnya, dapatkan'Indeks Harga Konsumen Semua-Barang,
(Ini adalah 100 dolar <ialam tahun 1967 dan lS6,L dolartahun 1975 ketikabiayadalarn
Red Book ditetapkan). Bagilah nilai baru untuk indeks ini dengan indeks Red Book
untuk mendapatkan faktor perkalian. Kemudian dengan faktor perkalian ini dan nilainilai yang diukur dari Gambar 4-2, garnbarkan kurva baru yang menghubungkan
biaya operasi kendaraan dengan kecepatan.
4-3.
Ulangi proses yang diperlukan dalam Soal 4-2, tetapi tetapkanlatr faktor perkalian
dengan menggunakan indeks terpisah untuk bensin, pelumas, ban, perbaikan dan
pemeliharaan, serta mobil-mobil baru dan persamzun yang diberikan dalam buku
pelajaran untuk pengoperasian umum pada ruas jalan yang lurus dan datar. Bandingkan hasil-hasil yang dirraFdt dengan kedua cara.
4-4.
a.
b.
c.
4-5A.
Dengan menggunakan data yang diukur dari Gambar 4-2, hitung pengurangzm
biaya bahan bakar per mil per tahun dibandingkan terhadap yang untuk suatu
kecepatan tata+ata 65 mph.
Dengan menggunakan biaya tahun 1975 yang diberikan dalam Gambar 4-2, darr
suatu harga bensin yang bebas-pajak sebesar 40 sen per gallon, hitung penghematan tahunan bahan bakar per mil.
Tukar biaya-biaya tahun 1975 yang didapat untuk bagian a ke harga sekarang
dengan menggunakan harga bensin bebas-pajak yang sekarang.
suatu persimpangan terlalu cepat, pejabat-pejabat setempat menambahkan ramburambu yang mengubah pengaturan persimpangan dari perhentian dua-arah menjadi
empat-arah. Sebagai hasilnya, 1000 kendaraan penumpaJrg tiap hari pada jalan utarua
sekarang murlai berhenti dari 40 mph, berhenti selama 3 detik, dan mengembalikan
kecepatan lagi. Operasi lalu lintas memotong dan memutar tidak banyak dipengaruhi.
n"le
1e11u
Tepp unl1eslpuntpl
"p" uery (qru-peor) uepf rp rndurec pdse ueelnuuad uep szle rszpuod uuqdel
zderqraq
'unr{e} g nt:I^l ruepp u{reseles uep 9Z6I unqel eEreq uetuep Fr/000'OI$ elqqrgl
,o1, p-r1u"1 ue8uap ueelnuuad 11qura{ uednlnue6 'qdur It e{ {reu uele uelzdac
-a>Ilrreiedaca{ '.q.I>Ierr} ue?p"a{ ur"Ie( 'se.reryadrp nelz U:[re{ _uu8uap er(uuzz:1nur
-rad rpqurel dnlqrp sru"rl lnqasrel uIef .qdur 96 ueledacel eped resed a1 uertrepad
Fsp 'qe.re znp 'g1pe1 'relzp tue[ uepf eped u"PFaq 3uz.re1as userpue{-uu".rspue)I
eSuere:1as etreq uutua6'916I unryl eE.req-eEreq ueSuap ue1
-rpueqrp tued ueryeqred 1n1un zierq uderaq''%6l tfIuPE rensas tued eEunq n:1ns
uep unqq
0t
11qure1p
e11f
'VgI-,
'c
1n,qe3-
'6-n
'8-,
'L-n
'uptrz ere8au:Inlun lenses tued uenles-uen:l"s trrslsp Ug-t PoS rn{r-eseles 169-n
uEzrspuaT-Lru rad uepfreq ede;q (7)
uep s"tqr np1 nzledacal (1) rprydz.req nPI 'o699 selpedzl-eunlo^ uel8uJpneq
-red zped lera8raq rrBrrre e$Ieulaur u?p pefte1 ue.q1e ueEuolourad nlzns e11f 'c
'9461 unr{e} etreq trzl.reszpreq usp.rzpua:1-gru.rad uep[eq
z[e1g
'q
requr?C uep 'Eu"dumuad uue.repuel-uwr"pua1 lnltm ziueq u?p rur JssBP rrz"P"a{
{n1uq 'o699 selrsedel-eurnloa uztulpueq.rad nlens uetuap 4pEueur e.r(uzserq 'qdur
0I {n}un u"{eu"Juerrp 3uz,( rnlzf-urzue u"l"qu"q szqaq uelzl nlrns 'rlnqrs uref eruelag 'V9-t
e.reSau
wW
'ersPrcs
uelefray
trmlg 'c
'SS-t
Vg-b luog
:Ir4 rEsPea{
{nlun
loNoxs'urd
176
4-l
TEKNIKJALANRAYA
lA.
Dua jalan raya yang besar sekarang berpotongan sebidang, dan lalu lintas diatur oleh
sinyal waktu-tetap yang bekerja 24 jam sehari. Lalu lintas harian rata-tata pada jalan
raya A adalah 10.000 kendaraan penumpang dan pada jalan raya I adalah 4.000.
Lalu lintas yang membelok ke kiri ternyata relatif sedikit, <ian suatu persilangan berlian
seperti yang diperlihatkan dalam Gambar 9-17a memberikan suatu rencana yang memuaskan untuk pemisahan tak sebidang.
Penghcmatan-penghematan yang dilal<ukan selama periode 24 jaron menunjukkan
bahwa 5O% dari kendaraan-kendaraan pada jalan raya A dan 15% dari jalan raya B
melewati persimpangan tanpa berhenti atau membuat suatu perubahan yang cukup
besar dari kecepatannya yarrg biasa sebesar 40 mph. Kendaraan-kendaraan yang lain-
nya dihentikan oleh lampu. Kelambatan berdiam rata-rata untuk yang dihentikan
pada jalan raya A adalah 20 detik tian pada jalan raya B 30 detik.
ct.
b.
c.
.
d.
e.
Berapa besar penanaman modal yang dibenarkan untuk bangunan pemisah tak
bidang dengan harga-harga tahun 1975 (1) tanpa mempertimbangkanbiaya-biaya
waktu? (2) mempertimbangkan biaya-biaya waktu? Suatu suku bunga yang sesuai
adalah 8% dan umur berguna yang wajar adalah 30 tatrun. Misalkanbahwabiayabiaya dan waktu untuk kendaraan yang membelok sama untuk tiap pilihan dan
bahwa hasil dari geometrik yang diperbaiki mengimbangi biaya-biaya akiba1 O.rtarnbahan jarak dan perubahan ketinggian dengan berlian.
Perbaruijawaban dari bagan d dengan menggunakan nilai sekarang dari Construction Cost Index dari FHWA yang diperoleh dari laporan biaya yang paling baru
dari Engineering News Record atau dari Highway Statistic.
4-llB.
Kerjakan Soal 4-11.4 untuk suatu kecepatan mendekat sebesar 65 km/jam. Nyatakan
hasilnya dalam nota uang negara anda.
4-12.
Kerjakan Soal 4-11,4 dengan menganggap bahwa jumlah lalu lintas pada jalan raya A
adalah 20.000 kendaraan dan pada jalan raya B 8.000; Suzunan lalu lintas adalah 84%
kendaraan penumpang, 10% truk unit tunggal, darl 6% disel 3-S2. Misalkan bahwa
biaya waktu untuk kendaraan penumpang adalah $4/j*, untuk truk unit tunggal
$7/jam, dan untuk diesel 3-S2 $8/jam. Semua truk dan 20% dari kendaraan penumpang sibuk dalam kegiatan yang menghasilkan secara ekonomi.
4-13.
Suatu jalan arteri lalu lintas pinggiran kota yang dilewati dengan padat memikul
30.000 kendaraan per hari. Direncanakan untuk membangunnya kembali ke standar
jalan bebas hambatan. Dengan menganggap bahwa biaya dan angka-angka kecelakaan
berhubungan dengan yang diperlihatkan masing-masing dalam Tabel 4-4 (California)
dan Tabel 4-6:
a.
b. Hitung
c.
celakaan.
Berdasar atas perbedaan-perbedaan biaya
ke-
dalam dolar tahun 1975 yang dapat dibenarkan semata-mata dengan pengurangan biaya-biaya kecelakaan. Misallian periode penyelidikan adalah 20 iufr"" au].
d.
Misalkan bahwa volume lalu lintas akan bertambah tiap tahun sebesar 2% dari
tahun dasar dan bahwa banyaknya kecelakaan tiap mil-kendaraan tidak akan
berubah, berapa penanarnan modal yang dibenarkan dalam dolar tahun 1975?
r
'Irul enrras u?p tuedunuad uBerepue{ IrEp %OI {n}un n1{u,lr rreleuaq8ued
-uelzuraqtuad u"{{ns"W (7) 'n11e,r,r eielq-ez(erq sndzg (1) 'nelzqur?q seqeq uepl
rrzp puuad uepleruad z,{e1q-e,(erq urzlep tu}ol rreunq"l ueleruaq8uad 8un}+l 'q
:epue rreqr*ef .unpp ure[/00'8$ u"P 00'Z$ '99'7$ resaqas nl{^'r z(e1q-e(erq
.re11.,seyg (Z) 'rpr:t ueqe,ra,e!-rrep n11er* edqq'elelq sndeg (t) 'Sf Ot unqet e8req
-e8req uetuap uuerepua{-1rru rad uereleurad eferq-e[erq urelzp ]"r-el"r u"1"uaq
-tuad-'7g-g Iasalp rrep 'p8tunl-15rn ryu1 'Suedumuad ueerzpuel :Flun '8un1g1 'D
s?lrql nlq ueSue.rn8uad uztuap qequaq {epp
eserq uzpf epzd trerzleurad ueepeal-uuep"a1 ?it^q?q IE{I?SIW 'L[pues yage uepf
-uepf lnfunBue[rrep qrqel'unqet/[tu/000'9l$ trale esurq uepfuep ue]"qu?q seqaq
uept 1n1un rs"r1splurp" uEp ue"ftqlletued e(erq-et(zlg 'ue:pqlp tedep uelequrulal
-u,e1zqure1ey 'qdur gg rl?{e uel?qureq s"qaq uepf zped ueledacey 'tuere:1es 8ue(
rrelre uelel-uzlel lr"p s"lql n1el %gt rr"{qpEuaur uzle nlr u}?gruq szqaq uepf
:.rrqrr Oi rm:11uquap Stre,( rnrun ue8uap ueserarl.red uzp 'ueun8ueq 'geelerad rgqun
qeppe e.(uesrs :unq?l 0? rnrururg dzttuelp 8uzl, uept l?eJu?tu gere"p {rqun rplep"
ez(e1q gep ge8ualag 'y4 uep[-uepl r.rep se1u11 np1 pqruztuau {n}un u"ryu?suerrp
ue8uirquresriutunqures trep ue8treduxs.rad-rxe8uedunsrad lnseuual 'gLGl unqq etleq
-e8req zped f.rur/000'00g'71$ e[erqreq Eued rnlzltredelap uelequreq s?qaq uepf nlzng
'pur dep yr7 elet4et 8rn 1,
uepueqrad-ueltuaqred 3x?1ue Tp qdu 0 qzppe uepfreq trzledaca:1
-Ip 'ueerep
tuereles se1ur1
-ue{ 000'Og r?seqes elel-elet u?rr"I{ se1rfiI np1 qelurnf nl"ns p{Irusur"uelu
np1 ndureyndupl qalo rnlerp Eue[ rnlq ureua trzeloyad s"lwl nPI ]rage uzpl enq
'ZI-? tuos ur?1zp u?{s"lafrp Streu( Iuedas Jp"urelp
-Jn"urelp E.relu? rp peqraq u"e{"Iaca{ uelpefa:1 ?,r q?q usp sEl" 1p g uefzq urepp
ne11n[un1p tue( re8eqes q?qu?uaq eler.4et rn-Irq s]ql nFI e^ t[eq u"{PqW 'p
'g-? Ieq"I urePP ue{{nfurur-P SueI Iuedas
uew
"peqreq
Eued
vleural*-rll"uralP,*I.,ff
000'0r6
000'0zz
:?E,,lTj"'#^Ei
p ualmfuup
H]['ifr
OZ
OZ
0t
ml{nrlS
ueel"rad
uupf 11put tpretsG
'u?rern uep
.r.np1e
rzduris
'5I-t
Srre1(
ue":Inul.red
0t
000'0z
000'0s
000'08
0$
.no
'tulqu4quad
Eue1( uedzttue-uede8tue
000'05'
000'060't
000'026
000'081
l:,il;fuErfrHr",Lsi #1$x#'
*o*".'*rn'J;ffi,ffiJ,
000'009
000'006
:ln{Iraq reEzqas "reqrel ettqqes usrcm rrep I qo}uoC IreP reseP el"p q"ql
'tt 1pqe1r.rep uu"I"Ief,a1 rad erurol
-IpO
ue{ermg 'o697 ue8uap u""1"Iaca{ ultuz-e1Eue pcal.raduaur ue{" nruq
"dslq
rrcleumlesel
rr?p
E-ue7 uaruadml"
1dz1a1 9-7 Ieq"I ur?1ep uelteqlgedlp
ltas'r8as
rlredas quppe tuzrz:1es tuzz( rrBIE["^lq?q
IrzP use{"lece1 uepzfu1 l$Wq ue{1eslr{
I qoluo3 tIr"PP a:I uu?{"Iac3:1 e[zri1-edprq 1ruP qnreEuad rrT{nseI\l
tue(
gz-e{ rmqe}
o7o7
s"lql
I I-'
'Lvn
'9vn
'sI.n
s?uls"J nlens
LLI
uzqziraef-uuqea,re!
trapedeq 'ttn
NVC NVII/{oNo>If,xsd
&-
178
TEKNIKJALAN RAYA
c. Hitung
perbedaan dalam biaya tahunan, dengan memasukkan biaya-biaya pedi antara pemakaian yang menerus pada jalan-jalan biasa dan pemakaiaa jika dibangun jalan bebas hambatan. Pakailah Contoh 1 sebagai pedoman.
Besar bunga adalah 10%. (1) Hapus biaya-biaya waktu. (2) Masukkan biaya-biaya
waktu untuk 10% kendaraan-kendaraan penumpang dan semua truk.
Hituug tingkat pengembalian atas penanaman modal pada jalan bebas hambatan
untuk anggapan-angg?an (1) dan (2) di bagian b.
makai jalan,
d.
4-20.
Selesaikan Soal 4-19 dengan menganggap bahwa lalu lintas harian rata-rata sebesar
50.000 kendaraan yang menjalani jalan biasa dan jalan bebas hambatan akan bertambah dengan 1200 kendaraan-kendaraan tiap tahun untk 15 tahun pertama dan
selanjutrya tetap.
4-21
4-22.
4-23.
Selesaikan Soal 4-19, tetapi masukkan pemotongan yang diharapkan dalarn Tabel 4-6
darr 44 (California).
gstssaiLan SoaI 4-19 dengan mempertimbangkan penambatran lalu lintas yang diuraikan dalam Soal 4-20 dan pengurangnn dari biaya-biaya kecelal<aan yang dijelaskan
dalam Soal 4-21.
Seperti yang diarahkan oleh pembimbing, selidiki sensitivitas dari jawaban untuk satu
dari contoh-contoh atau soal-soal yang terdahulu dalam bab ini terhadap suatu per-'
ubahan dalam satu anggapan atau lebih, Misalnya, anggaplah bahwa taksiran-taksiran
biaya terlalu tinggi atau terlalu rendah dengan 10%. Selain itu, bahwa penambahan
lalu lintas anggaplah sebesar 2% tiap tahun lebih cepat daripiida yang dianggap dalam
4-24.
4-25.
Sebagai tugas kelompok, dapatkan dari kantor jawatan jalan raya setempat, gambargambar daerah, data biaya-pembangunan, dan proyeksi volume lalu lintas tiap gerakan
untuk suatu struktur pemisah tak sebidang yang direncanakan atau yang baru saja
selesai. Dengan menggu.nakan itu dan biaya yang sesuai serta data waktu dari buku
ini, taksirlah nilai ekonomi dari proyek jika dibandingkan dengan keadaan "sebelum-
nya".
4-26.
Sebagai tugas kelompok, selidiki penghematan relatif dari dua atau lebih pengaturan
pengendalian-lalu lintas untuk suatu persimpangan yang sibuk dekat kampus saudara.
Jika gerakan-gerakan membelok mewakili suatu bagian yang banyak dari lalu-lintas
tersebut, biaya-biaya dan waktu dari perlambatan berhenti, dan membelok harrs
4-27.
d!
{'gl6t
01
fiIlsltDis
ttowwng
nles e8n[ epv'uorlurtsrurtupy l,z,r.rq8rg I?JapaJ qelo uEunqBl Er"Jas u"Ilrqrallp Bu?_i
8ue.( eLuutzl SuzL :leLueq uep rur lqsrl"ts-{llsrt"ts rr?p raquns
uelt
'8ue:o
::d
-uad urqeqruel:ad
ur?1zp rel(pur g'g rcdurzs unrnl u[uqugunl '11 erunq 3uera6 tuelep uzlre1elrad
r"^ITur 6I Isdu"s uu{B{Euaquad qelalag 'unq"} n}es ru"FP r"^Fur 9'0I t{313p"
0?6I unq?l urslEp u"II?IE&3d 'Eunlun ledzpuaur >lnlun I$redoJaq 'urnurn
undn"u
{rBq 'e^u"nuas ildtuBq :e}s?/v\s qalo DIrIruIp msaq 3}o1-e}o{
"}sB1r^s
'nJEq
Euzrad
unlaqes
Irf,a>l qelurnlas urepp IIBn]a{ uB}n{8u? serIIs?J 'II e[un(
ldureq
1nq ,rnrya"Jaul qelqtoulad u"p uqn{8u" >lnlun uenlu"q 'ulnuras 1u[as
u"l"[ u"p e^er u"l"[ unurn uee.("Iquad ue8uap u"u3./!\elJefl
(ue?r"qqauad
"pz
8uE,(
"s"rq
(re{llur
8'?I$ t{Elep es"Iq u"l"[-uep[uep eLet uelel
,8uzro derl 99$ "IDI-BrDI n"1"
>lntrun ueunqel Iepour u"J"nla8uad qzlurnl'6461 un{e} ru"PO '}{ues e{Ireuv Ip
uqel uralsrs un8u"qurau {n1un uulzun8rp uzp ue>11ndunlp qelel rc^1rur 062$
rr"p qrqal'086I unq?l ledur"s 1361 un{et F"C '(I-I r"qurz3 reqg) rz.(1rur /t$
rclr{es qelurnftaq 6/6I unl{El ur"l"p uzrenla8uad luu8uzpun-Suepuruad uepeQ
rz8zqraq-qrto tn8undrp Euz,{, ryted rnplatu qeloredrp ufup,(ulqulaur >ln]un
'"ru"ln tuzl, edurs8un;
'eluurq q"lulJeluad ueu"l(elad Ipadas
("r"qtlodrp
"tues
"uep-"u"p
r,1ri
qzps rztzqas qquuauad qalo rleIlseradory u"p
'unlerpaslp
"ru
4duzq u"IEFeq slq ueP '1nrl 'pqour suetu Ip swlq u"Ff tl?p "l'3r u"IEf
-?nruas
WNWN ISVIUOdSNVUI
NVC VAVU NilV[
NVVAVIBW]d
180
TEKNIKJALANRAYA
tahun 1972, tetapi meningkat lagi sampai 7,6 milyar dalam tahun 197g, suatu
pasang-naik yang diharapkan dapat berlanjut. Meski demikian, agar pengangkutan
tetap beroperasi, jawatan-jawatan pemerintah telah mengambil alih banyak sistem
pengangkutan yang lebih besar; seperti pada tahun 1978, mereka mengoperasikan
48% dari sistem itu yang menanggung 9l% dari seluruh mil-penumpang. Subsidi
dari pemerintah-pemerintah federal, negara bagian, dan lokal adalah sebesar 47To
dari biaya operasi pengangkutan dan juga menyediakan sejumlah besar peralatan
dan peningkatan modal. Sebagai tambahan, kira-kira 67% dari penumpang bepergian dengan bis yang berjalan pada jalan raya umum.
Di sepanjang jaman mobil, dana-dana perbaikan jalan raya tidak dapat memenuhi kebutuhan perbaikan jalan. Pada tahun-tahun permulaan, kebutuhan ini
adalah untuk lapisan permukaan jalan tahan cuaca atau yang diperkeras untuk
menghindarkan lalu-lintas dari lumpur. Setelah Perang Dunia II sampai akhir
tahun 1960-an atau awal tahun 1970-an dorongan yang besar baik di daerah
luar kota dan perkotaan adalah pada jalan arteri yang aman, yang mengalir-Iancar
untuk melonggarkan kemacetan, meringankan ketegangan berkendataan, dan memperkecil korban kecelakaan kendaraan bermotor. Akhir-akhir ini penekanannyi
bergeser ke arah pembangunan kembali dan pemeliharaan jalan-jalan yang sudah
ada yang telah rusak serta ke arah pengurangan kemacetan dan melancarkan aliran
lalu-lintas pada jalan-jalan arteri utama dengan menghilangkan tempat-tempat
yang menyempit dan meningkatkan pengendalian lalu-lintas.
Dengan memandang pembiayaan jalan raya di Amerika serikat sepanjang
masa, pergeseran utama yang pertama kali terjadi kira-kira pada tahun 1920. Perubahan tersebut berasal dari otonomi lokal sampai bantuan federal atas dasar
penyesuaian rute-rute utama, dan penambahan dari pajak-pajak kekayaan dan
penerimaan negara bagian yang dikumpulkan dari /para pemakai jalan raya. R*gkaian perubahan yang kedua terjadi sesudah Perang Dunia II, ketika Kongres
dalam tahun 1956 memindahkan alokasi bantuan federal dari bentuk dana umum
ke partisipasi federal yang ditingkatkan dengan membiayai Sistem Antar Negara
Bagian atas dasar perimbangan 90% federal, L}To negara bagian. Sumbangan
negara bagian dari penerimaan pemakai jalan raya juga tumbuh dengan nyata.
Adanya Undang-undang Jalan Raya Bantuan-Federal (Federal-Aid Highway Acts)
baru-baru ini, yang berturut-turut diikuti oleh Undang-undang Transportasi
Massal-Perkotaan (Urban-Mass Transportation Acts) dan Undang-undang Bantuan
Transportasi Permukaan (Surface Transportation Assistance Acts) di tahun 1978,
mencerminkan meningkatnya penekanan atas transportasi massal pada tingkattingkat federal, negara bagian, dan loka]. Pada waktu yang sama, sumber daya
yang diberikan kepada jaJan raya telah berkurang jika memperhitungkan inflasi.
Bab ini oertama kali menyajikan pandangan sehubungan dengan tanggungjawab pembiayaan dari berbagai penerima manfaat transportasi. Kemudian
menguraikan sumber-sumber di masa lalu dan sekarang untuk jalanraya dan distribusinya serta dana-dana transportasi lainnya dan cara penggunaannya. Selanjutnya diikuti suatu pembahasan tentang cara pembiayaan yang memungkinkan
mempercepat peningkatan jalan. Bagian terakhir membicarakan gagasan untuk
menggunakan kekuatan pajak sebagai suatu alat untuk mengendalikan penggunaan
kendaraan bermotor.
lnrunlad->prunr,}:;ffif,ffi'#,:Sf.5tT:l#i}il"'ff"*ffi'?;ir}ff;"
"(pn1g
uzzrzorqurad:1o1od gep tJurru 8ue^ Fas-pas
ue{e n}I 'uz8rm1tu11 lodurola:1 .relu" uep rpra"p .relue sel!11qoru ueryeqrad 1reP r?qpP
pteqas z,(er uepf pleurad t"eJrr?u zpzd rszleqlp uele et(zr uzpf pryured qeanzFunttuza 'Z
'u"IEEq erzSau qalo elueq ln3tmdm snreq uepfprpurad ryfed er*qeq
u?p umum Wled 1rlep l"sereq snrsq FrapeJ zuep uuelneluad e,u,qeq ledepuadraq rplEuuas
8uz1( e1a.ra141
I"IapaJ qplqreuled pedppred zped uzpgurep tued u"sEteq ue:pereduaru
;or1A,4arrrt"{Ip r,gry p4o1 uep6uepf ,n]11n l"repal rrunlrreq
'uzlposradlp
"r?lua.,es
ulo{ .rEnI uepf-trepf
uap u1$rmur I?DpaJ uer4u"q raprm{as ua}s-rs Iu"[?p rp nlue]pl
'ndureur {epq Suel( Suero-Buero >1n1un
1n1un lnfuepaq Suez( unllrcq uzgraqurad '8uzru:1og
uzlnlSue8uad ue>lrJeqrueru uep 'erepn rretzuracuad r8uzrn8uaur 'tSraue uqrqnqa{ r8uern8u
rtn r-ro8alz:1
-eur 'uz1n13ue tuelsls Isu3lsrg:a rzsaqredurau {nlun pns{eulJaq nll
"urcIas
ruIep {ns"urrel z8nf eloI renl uup rrczlolred urnurn ue1n13uz uruPp u"p r"seq Elo{
-b1o1 ez(er uepf zpzd 1erepal lr"Iad 'I?IapaJ usnlueq raturrd ualsls ur"PP 4res uerad.raq
snral u{e usp Elo{ renl Ip uzrteg ereteg rs}uv ruelsls uzryesapduaur {ntrm
J"seq
le8e tuel( ueedelqured uup"q nl?ns lreTslpar(uaur u"{s PrePeJ t1"lulraued 'uelleosredm \
eperaq selaf uz8uep srueq lEuols"u uzueqzyad uep lerns uzurg-rfuad
zduua .g4
"lelu" Ip
>1n1un uepf u"qnlnqe1 'szn1 8ue,{. puors?u uenfn1-uenfnl ruer(e1eur'zun8 uz1de1e11p Streu(
uelerEal :1n1un uzredequred eped lszluqlp zl,u>pzqas PIapeJ qelqrauled qz^raeBun$Suea 'I
.HVINIUSWEd
I8
I82
3.
TEKNIKJALANRAYA
termasuk, sebagai suatu minimum, andil utama biaya jalan raya negzua bagian, jalan-jalan
di luar kota lainnya yang menghubungkan kota-kota, dan arteri perkotaan utama.
Pemerintah setempat sebaiknya memikul tanggungiawab untuk jalan-jalan arteri lokal,
jalan-jalan dan jalan kota (street) ct"Iam setiap lingkungan, dan untuk fasilitas-fasilitas
yang membaikan akses ke lahan-lahan dan tempat hunian.a Jalan arteri lokal akan dibiayai dan transportasi umum sebagian besar disubsidi oleh pajak-pajak umum, termasuk
pajak penjualan, dan jalan lokal murni akan dibayar dengan penetapan pajak langsung
terhadap harta yang dilayani atau dengan menciptakan perbaikan distrik, Hanya bila
terdapat penggunaan yang nyata dari suatu jalan oleh laluJintas antar lingkungan akan
ditetapkan pajak pada pemakai jalan untuk perbaikannya.
Skena untuk mendukung transportasi yang dijelaskan dalam paragraf terdahulu menghubungkan pembayaran melalui pajak dengan "manfaat yang diharapkan atau diterima". Juga telah diusulkan supaya "biaya yang disebabkan
atau diakibatkan" oleh berbagai penerima manfaat mempakan ukuran yang lebih
sesuai tentang tanggungjawab keuangan. N1asih a<ia pendekatan lainnya ialah
memakai kriteria "kemauan untuk membayar".s Untuk menerapkan salah satu
teori ini antara lain diperlukan ukuran dari manfaat, biaya, dan kemauan untuk
membayar yang sesuai dan dapat diterima. Sayangnya, data untuk itu tida\
tersedia.
l"dfl
.l,16l u"p
996,I unrFl
"rEllre
:1nrr-{ruI qalo r-ucplp SuzI uepf Euufuz; 'rur ueln8seuro:1 :pqun r"sep nt"ns
zpv
!P
9
rc{"uad >1e[ed eped u"{qequretlp 1uI .u"I"Mosrp >In}un slq-qq u"p {rul->lrut sB1"
,1elzd
ofnaq
uounsns nete^u"r{"qrue}
Suot
>1e[zd
nlens
uu>lnlrodrp
elueserq
Foal
nlzs
ue:18uequra>1rp 8uu[ >1zfed
uulu>18uq
re>puraur
l.nrnuaru
\eps
{n1un
'IuI tIB/!\"q IP
se18uu zJ?f,as rm{r"rnrp Sursuur-Surseur Sued ',.u?n1?s rrcer"pua>I rserado ef,eiq,,
rroal u"p'.,uo1-1rur., rJoal
u"epaqlad uoa1,. ue>lnl"Tp e8nf ...rurouo1a
'.(lsuJrr"u
...u?qequrzuad etlerqu, rroe] qe1ep"
1e>18ur1., Lrool
r.Ielaqas ueuq zre8au I I rp ue"r"pua>1 ue8uolo8 lqrpas epzd senl 8ue,( >1e[ed
uzreqa^{,uad uep uz1e18urt u">lt"qlpadruau 8uzl.'1-g Ieq"I tu"Fp rp ue>lteqrTradrp
ruI 'u"rlrlauad selu JEsBpJeq 8uzl. puorszr uenruauad-uenurauad epeduep >1m1
loqoq ueseleqruad trep ryfzd s"]" "ru"ln wpuaEuad ue4edn-raur >ll]T1od ue1en>I
-a1 utrwnluag 'mqela>1p Euud rrBBp"aI
epuduep uedz8tue s"1" ue>lrcs"p1p.
qrqal Euuas uep 'ueqerrtef uer8eqas ualrraqruaru ledzp e(ueq rre{fu{ala1
"srr?rre
'n1r ureleg 'uetueluatrad unllnqruruaur Suzd >llryod r1elus"ur enrues rclra,{u
-aur 8uzl. uelera8 uep ue>l"sap Enues ?ruuauaru l"d"p u"r{rruep Buere>l uep
Suepun-Suupun lznqrued qzrrre[5un88uz1 qplepe lzraq u?p uurnln ueseluqruad
ue1rz88uo1aru nzlz lelaryadruau Inlun Suepun-Euepun u"p uuerzpua>1 1z[ed
uzldzlauaru SueL Euepun-Suepun
rpa8uaturp srueq ul,ulzme
"rrrr1"q
"pedue>13
'u"{n>I"Iry
>leprl s"nl qrqal 8uel, qpleseru lel,treq ryef 'uelSuequrrpadrp lepq zl,u1e"Ju"ru
rlreraq 8ue.(',.re1edrp 8uel, el.erq". rusp sel" uzp (-rolotu-raq ue"Jepuo{ uert
"A\qBq
-Sueqrurlradruaur ul,ueq'prapag uunlu"q uralsrs uped u.(uzq rc"l"qrp rpnls .nlr I"rI
Suelual unqul-t rpnls rpnqas l"pueru rraqrueru 'gL6I unqel (s1cy aouulsrssv uorl
-elrodsuzr; aoe;mg) u"nlnrured rselrodsuerl uenlrrzg 3uzpu61-Suepun urBIEp
'sar8uoy zluur'edu-uere8Euv roluu) r{elo rpnts uern[uep1 r-u8zqag .u"F"g ure8all
Juluv ualsrs zpzd qerzd le8uus SueL uzpl ueszraryad uz>lesrua>I rpzlra1
">lrle>l
uB-026I unr{Et rrqlu eped r8el pcunru rur uel"osrod '{rul loqoq ?ues rsuaurp
u"s"l"q uep rylzd u?unsns qeqn8uau In]rm sa-r8uo11 uep ueFzq ep8au Suapun
-Suepun lznqurad rr"Map )psapueu snral ue{? {uqld Surszu-8urs"ru uzp 8un1np
-uad 'ue1d"mqp uele rz8zqas 'Inrl ueszlzqtuad uerynlueEueu e8n[ B>lerary
uepI
s'{nrl qalo u">lq"qasrp Eued u"E>l"laf,a>l-u"B>l"Iaf,e>l u">lu uqn>1"la>l r{alo uep.1e[ed
uel.eJztue>l qalo u"Iszruaorp
lelerel.szru'ztuss 8uel. lzus upz4
s"qaq 3uzl. urnurn 41rur zLer"r"pua8uad
uzpl uped uelzftaq 1nr1 Suepes 'rseradoraq
">laratu
eueru rp uepf uepuq sele 1z[ed reLequraru sru"q Iar uelel emquq el,u1nluu1as
uep
'u,{urlsauras Evel, e(r.r uepl el.erq uzr8zq rel,zquau >lepr1
"uarz1 ;4r1aduo1
..,IU}
Sued uz8unluna>l qaloraduatu >1ru}-{rul zArqeq uelelel.uaur
">laretr{
uqzsn8uad lluur>lrurp rur Srrzrz>1as 8uel, rprsqns uelsndzq8uaru {n}un..
resaqrad
-Tp Inn 1e[zd ru8e uzrynfue8ueu ,.JI?,. u"p Iar uzpf uu8tnluadey .lStrzrnlrp
rur uus"1"q
rrc{q"q nule 'qnz[ q]qal {rul l"req n?18 rrem{n rreqequr"u
"MqEq
-ad uetuerzlad'.resaqradp
{rrrr s4u 1e[zd ]n]unuau uup uz]entu rrerlrqep>l upp
J"seq {nrl-Inr1 eluepe l"qple ru8uqas zl,zr uzpl rrc]ef,"rua{ rr"p rral"snre>1 uz(u1el,u
-eq de88uu8uaur lzqrd ederaqaq'eduurzl {"qld rg .z[zrq pca>gadurau {n}un
"r"r
nlens ru8eqas el,ur uepf uped uep[raq teroq qrqel uep Euefuud qrqal 8ue[ Inr]-{n4
uzlurziSuaur >lnlun 3r1e1sr8a1 I"qld ueluurel,uau ?>lararu qnel qrqal .ru[eru, Buz[
t8I
t-
rt
t
TEKMKJALAN RAYA
184
TABEL
5-1.
Biaya-biaya Tahunan yang Ditetapkan tahun 1978 trhadap Kendaraan Penumpang Rata-rata dan Truk 3-S2 yang Melaku*.an Pengangkutan Komersil Antar
N"g*u Bagian dalam Sebelas Negara Bagran Barat (Dollar per Kendaraan)
r.1iii]]:r,t::ti.i:ii:]*
:;4,::';"t.ll#itii;
ll,ei.:ii:ialSiiai,.li],'i:ria:r,::f
lr,lr::.1
* Total merupakan jumlah dari (a) pajak kendaraan total yang terkumpul dibagi dengan jumlah kendaraan
penumpang, i." (bi pajak negara Lagian per gailon dikali pemakaian bahan bakar yang dihitung pada 14,3
mil/gal.
+ Data dari L. Henion, Departemen Transportasi Oregon.
t Panjang jalan tahunan rata-rata nasional.
jalan dan surat izin yang dipakai pada kendaraan-kendaraan penumpang. Itu
mengambil berbagai bentuk. Termasuk "penerimaan-kotor" atau "pajak milpenumpang" pada pengangkut kontrak, beban bahan bakar, atau penetapan
jarak-tempuh atau berat-jarak.
Tidah ada teori-teori tentang Pemajakan truk atau pajak susunan ketiga yang
bisa diterapkan agar dapat menghasilkan suatu beban pajak total yang nampaknya wajar dalam pandangan semua pihak yang berkepentingan, dan proses un!ul<.
meneta;kan salah satu claripadanya ke dalam undang-undang akan diikuti oleh
perdebitan yang lama dan sengit.T
dari jumlahnya, didistribusikan kepada berbagai golongan berat atas beberapa dasar yang
Untuk rincian tambahan, lihat The Role of Third Structure Taxes in the Highwoy User Family, Bureau of
Public Roads, 1968. Lihat juga K. Bhatt et al. dan R. McGillivray et al., IRB Record 680 untuk cara'cara
dan pembahasan lainnya.
8
Pemilihan nama "teori biaya penambahan" adalah tidak menguntungkan karena prinsip dari biaya penambahan atau tambahan biaya diikuti hanya sebagian. Untuk suatu penyelidikan biaya penambahan yang
benar, akan dianggap bahwa kendaraan penumpang adalah kendaraan dasar untuk mana semua biaya dari
suatu sistem jalan dasar ditetapkan. Truk-truk akan diminta bertanggungjawab atas biaya-biaya yang dipakai
semata-mata karena kehadirannya, seperti kapasitas tambahan, jalur yang lebih besar, atau perkerasan dan
jembatan yang lebih kuat. Penetapan biaya yang didapat dengan cara ini akan mewakili tingkatan dimana
masing-masing kelompok bobot yang lebih berat membayar jalannya.
7
&
f
'IZ
rcduus
61
lo rr::;r9;';:;;:n:;;'i;;1'#il
rroeJ 'II
In>lrurau ue>l l"Jaq Sued 1nr1-1ru1 Iul rJoJl lunuaur e.{ulnlu"las e>leru 'resaq
rselrlrqpqar uzr8eq qzl"pe uese.raryad uIsnrel E^^qsq deSSuerp elrf .Sue"ruquas
Er?f,es uzlr8eqrp >lnlun
zLerq
deSSuerp ue>lz rur ,Ersn uep vf,"nf,
uer8zqas
"tuzsreqdeSSuerp
r{alo eleru-}"ures u>lqeqesry
ludep uelzsmal ederaqaq EII| ,rdu1a;
's81" rp ueldelalrp r1-radas eursreq eLrrq lrlrpas pu rurs rq .e(uuellnqturlrp 3ue,4
u>lesnra>l lnJnueur uEJ"pua>l srua[-srueIeretru Ip IIpE ?rf,as IUI ,,str,, z(erq ue1
-rselole8uau zuzure8eq rpeluau uerpntua>l e(uueleosrad 'snE ]nqesrel ueplelrlal
zr{urlreqraduaur q"IEpE ?ur"trn u?sura)e{ eleur 'epe 8uel. e[et trelel uralsrs e.(u
-leLueq ue8uap'z.trqeq deS8ue8uaur rur rroal 'NVMVWId MICNII IUOSI
er(uurnurn e(ueLerq uep zl,zr uepl uresrp rBas-r8as uz8uap
""rrrprrf'*t';1'"'H;
srsrl?ue uelednraur
leraq uu8unqnq rn>l8ueLuaur 8uzl. elep 'znpay 'ue>lru{a}e>l
uz>lnq ';1t1a[qns Sued ue8uequrtlrad ueleun8rp IlJEraq rur uep lSuerzquras eref,as
lenqlp 1e(ueq lDlrpas uzzrepua>l ue8uolo8 re8eqraq Er"}u" rp euresreq el.erq
rsnqrJlsrp 'eurelrad 3ue1 'rlelzdasrp ledrp >luprl uerlequreued-eLerq rroal
'l?rrq qrqal u"p xesaq qrqal 8uz[ ueerepue{ uz8uoyo8 eped uzlueqaqp ledep szqsq Suz.(
uurszradotuad uzp ueleurelesal ururzluau Inlun Jel"p qrqal Suer( rzpuzl nule Juqal qrqel
Eued mfq 1l.radas ueqequ"t {lrtetuoa8 ez(e1q epd u"nlrruaq .dqzpurn:1 reszp sele ,1e.req
qtqal Suzr( u?3*pua{-uuer"pue{ ?r}ue rp ue1dz1a11p Etredrunued u""repue{ 1n1un Suei(
rznl rp szlrsedel ueqnlnqel uzqzquzued uzp 'uzqequrzl u"Ererlrleuad 'reseq qrqal Sue,(
rszpuod r.rzp uesere{r3d uz1eqo1e1 {nlun u?-renla8uad rgadas turaq uep
.Z
Ji"5tT'#ffiffTffi:{ffi
S8I
Nvlvf Nvv,rvrsr
rad
h-_
TEKI{IKJALAN RAYA
lg6
TEORI IVIIL-TON. Teori mil-ton dari pemajakan truk tidak berusaha menghubungkan ukuran dan berat kendaraan dengan biaya jalan raya yang dilalui
kendarian-kendaraan itu atau dengan manfaat yang timbul pada golongan-golongarr pemakai jalan raya yang berlainan. Tetapi teori- ini merrganggap bahwa penetipan
pajak yang mencerminkan gabungan berat kotor dengan jarak merupa-beban-yang
adil terhadap penggunaan jalan raya. Jadi, beban terhadap satu
kan
truk dengan muatan seberat 20 tor, serta perjalan 1 mil adalah sepuluh kali dari
yang dikinakan terhadap sebuah kendaraan penumpang seberat 2 ton yang
men]alani jarak yang sama. Dalam Pandangan beberapa analis, teori mil-ton
*.rr"etupkui, suatu bitas atas pada pijak trut<, sementara tarif tetap per mil,
tanpa memperhatikan ukuran din berat kendaraan, akan merupakan batas bawah.
Teori mil-ton jangan dikacaukan dengan pajak susunan ketiga yang berdasarkan beban jarak timpuh-berat. Pajak ini, yang berpettg"lfr dalam banyak tahapan, dapat dipergunakan untuk menerapkan setiap teori pajak atau untuk mengembangkan suatu susunan pajak yang tidak berhubungan dengan salah satu
teori.
Studi telah dilakukan di sejumlah negara bagian di mana teori mil-ton bruto
secara menyeluruh atau sebagian besar merupakan dasar alokasi pajak kendaraan
bermotor yang dianjurkan. Beberapa negara bagian telah mencoba palak mil-ton
TEORI BIAYA OPERASI KENDARAAN SATUAN. Teori-biaya operasi kendaraan satuan mengajukan suatu pajak yang didasarkan atas biaya operasi. Seperti
halnya teori mil-ton, pajak ini adalah tarif untuk penggunaan jalan raya, -dan
tidak mempertimbangku., Uiuyu atau manfaat jalan raya._Telah diketahui bahwa
biaya operasi kendaLan beriambah sebanding dengan berat kendaraan tetapi
baiwa biuyu p., mil-ton muatan yang diangkut berkurang. Berikutnya adalah,
jika pajak'pada kendaraan penumpang adalah tetap pada suatu tingkltu" -y?19
hit.ni,riur,, pajak truk yang ditetapkan dengan teori biaya-operasi akan lebih
rendah daripada jika digunakan teori mil-ton.
Kira-kira sebelum tahun 1980, jalan umum hampir seluruhnya dibiayai oleh pajak
It Jrr- bicara untuk pabrik truk menntang dengan kuat pajak mil-ton dan sebagai gantinya menganjurkan suatu pajak yang berdasar atas penerimaan mrurtan kotor. Uhat A.C. Flott et al., TRB Record 577.
/l
uePt-u"Iel qelatas
rs?tllqo-Eu81qo ue,lrDrErnluaru
u"qaq-u"qaq."ueur "ra8es
uetuep lapuad e13ue[ sgaf nles tral.rnfue8uaur lnqasrel .roluey ..Eue[ued elEuzf Buelnq
rei(equred-zuzp
ryfed .:zdequrad-.redequrad
"/$,qeq
'nluel'ral qqun[ nlens redures uelef uery-eq.rad uze[elqurad tuzpp pe1
pueFaqrun3 rnlun
popal
i,
ZI6I unqq umlaqas'uallluaqap uepf-uepf {ntun Frapal rrenlu"q uep puorsntrlsuo{ Ieplt rpppe
urlzd uosrpeyq uaprsard
urz1zp !p
.edulnluaq-unf4 q"ltiaii
r,
srx"8 qelo u">plnlun]rp lul I"H 'srlserp BreJas qnl?[ q"le] e(et uelet rrerwredo8uad
uep
'uvererlr1aurad
'ueun8uequad >1n1tm e^ep Jaqwns ESSurqas unrntr ulleur
ITeq
ualq"qe{ueu qelal rusaq 8u"d rszgur e{8u" ,1e18urueru qzla} rcflop
"l(Bp undDlseu
u""ruuaued
'ZL6I unr{81 {"[aS 'rolour .rE>leq u"rpq uoI[EE deqas
uzp I"[ed rperurraued zl,r4elSuruaru
uep ,(I-I .ruqrue5 ]eq{) rc>Fq
"uare>l
.qaq
u"qeq ueeunSSuad u"p trB"rcpual q"Frnf
uelel8uruad qalo
qnr"8uadry
u,(ep undneu q"Funl ru1zp >lr?q
uap
qsqur"uaq
uefzq
l"8u"s
'srrJeuaur
er"8eu qalo rle>flndurn>l1p 8uel. el.er u"1e[ m{"ued "]z^u
rrep ueeurFauad
u?p
[Erapal rre
-ntueq'ZL6T unr1el Euelaluaur uup
Suerad q"Ia]as .II
tuera6 unqel
]nqasral
"runqrsardap etuElas
-unqq utuelss uu8uurn8uad uep 'uenltrzq uplBlse1 {n}un q?nf,a>I
z,(er uepl rle{reqJad ues"}Bquad 'ue-026l unrp} rrzp uepf uzun8uzqurad Suuq
-urola8 u"{urruraf,uaru selalueBuap nll IIJuTC .IZ6I unq"] qefas ere8au q"L?prr
qnrnles rp er(er uzlel uzumpl u"srurreuad raqurns u"{trsrlrlraduau I-g rsqur"c
(spung ,fumqfig Jo sacrnos duq-luasel;) fluurelag BIBU uBIBt BuuO regruns
er(u8uzn uur8eqas
, r'Suenqral
el.uluqrlz rc3eqas uzp '>1a1ef r{nl,pe rur lal.ord ederaqaq uesnrn8ua6 .tirttrrl
u"p ursp">l"ru u""{nurad >1n1un uzleunSrp resaq uer8uqas e[un1ua1 rsurdord
uzpf uzlelEuruad {n]rm nlr nu",rl rp rs"8{qo ,r"1rqra,ri6 :1nrrq tuer( ueleqruzq
qelep" .rtsed uep 'rndurnl 'uereptrepy 'sul"qral 8uzl. uelznur lnlSue8uaur lzdep
zduzq SueL zpnl
Suzd uzurupuel uz8uap nlnlaur qel,p, zsap uele[-uz1z[
->llr"_tlp
ml"laur uelnlSue8uad
ue-9761 l?.ry\e nElB ue-0I6I rlql" uu8usp rzdrueg
,r", ,liil*1Ifm{I,:il:;
L8l
188
TEKNTKJAT"AN RAYA
25
G
20(=
820
E
o
ls
.E 15
.E
=
o
o
10
1956
1921
t-_
-:ffi'.#:#",if,"1'lToro
68I
190
TEKMKJALAN RAYA
'IABEL
5-2.
'rJ,25"
*l
17'
t7w,
't
550;
!t
80Ol
33
16
16
50
50
2.5
tJ
*P
*P,&,
jr
26
&
-ti$.,rr'..
{I{$A}.,..
.
r'
,,,.1::,,
]:1"'
'i,'5',.
',.45.:ir.:
.:l':I'l'.8
140r.r,:
:,t,$r:t,r.
.r...5:.:,
5
1
1'
15
:
r'''
.40
,,:;
14,0.
.,, 0.35
30
,r,45
83
10.
II\
1,
'.'*-r,...
',.,:'.,,.1,i:.,.1, ..
Olt'l{ '
,1,1...
01911r,
,.rri:,
,,01,,:,,,,' ,',,
{J{':
,..i$i-'lr'i't::
tr, is0iilrl
r,
I lri,
:,riil ]: i.i,
ir
,
*11!
,l'5.
'.,,
:'
,,,,' Ol
'' '
, :i0r$ril:.,,,.,::
ri
,$.
iqclq4r
l'f
,Ot
, '
",AZ',\.,,.,,..,,.,,..,..,,,';.,
,,(55'},,,,,,,,
t09 trlr'r..ri
,mgZl'':' r,
,,
06
5lr!11
olv'L slt'L
ts't
I r .r' -. :.r
,r,r:.,
: ltBllwtxu?(I
,f ,. i,*troxlr"ltrlf
qg I"wuutl
-,,,,:r,<llPadtrylryq
qs
r,,:,.r.,,.r i .i
::
.,
uznufflue-1
-,,:'::fS.F@{e$,ISt3{q{f
I
... gtltlt!$tdgqiSq[
rtrEu* lmqnlueq,gh:S,,irr1q9g
srqeq
- (rvssvrt NvJ"oxcNv)
r,Inv{n vNvG
reuo&uur;
el'Eqqa-t
'r Oi
,:,,,,0',!,,.!,,,,r,.,,:',,,.,''.,..OO1,, . . 06
:,i92fl ,,',,:,,. 100f) (oo)
rr (!|11,,: , :'r]-{sr
(g t t)
li
(0sz) (osz) (osz)
(006) (006) (0s8)
,r.r'{Offi};r,rllr,:
Jedey uzlnlSuc8ua;
.: :,:,
0t
o1
0,1
""0r"'
''i
,r,:::.'r599,1,i,.,1,.1,,,,'.',".O99'l
IrSgl:3llt.rrrl
1.,,,10O*'!'.'.
(vrnf rrrvrva)
rn
rnonf
O''5991
.,
'lffill,..,:.
i . q[] i,:'
'.
:.
.5
!.,!.{9!t
r;,.:.r':,il
rrr.,rl9
,;
rrr..,0rrlr.,:r'rr,.,
,].r,rS|l'l.:'i',
.,.i:.:i::,Ori
:".,
,.rl.{i6,r['''.l
.,r'..ir,r1llt^.f .:,.t,4:.:,
: 'i:'., , ' :r.
:,'1,,,9}&'-q:! ,,,
. ...5,r.:..,,.,..,.,r.r,.
r.l;1,.,,.1'.';'.,,11,
i-],16r,l..i..
S,:titt",,.,'.,,:t
1,,Qfr.,
.:t'
i'...t$$,:.,:
t,.rr..,
:ri:.OS6,rr'
,,
ri.,'.o5.L."
r'ri.r
,,:t:,iE.'li,:
qlf
,:,r: ::
r''::rr'
:t9:.
r'r.
:r:,.,
l '.1t3.lr'
r,"
.r,.:
'
r.
g'f t9 I
&1iry11f""lr
r:
06r
],t::t',f1..
,,,.,,.
i:,,'.:,r,.,.,..
ltrd
.,.r.'.,
",
.:
','r, ',
: IE?IpI,raXr.P.l8(f*
j'$nt is$'eibx
.'
..]'r:
:l:ir'r. .,rr:r:
I r: r.',rr,.i:r..rrr rr'ri.
Itlrfllxllll,s!.q1ry*,,
r,.r,::'::r,r't{,gl!?{?,.$.,89t4dnc,.
'
,,.: ,, ,'1,,r'q{?!{q8,r1i.*{q,--*q ,*
rr.,,, r
.:. t. .. ,.:..,. ::..::.
. :,tUSlgf'q41g.3q,,,*,
5i I
ll.:'1,.t,5-o
' ''t"l.'ll':"1
:t,i".'O06
1',r,',0,1
":'i
':.i .
'lllrBfg f qP-S!
: li",ros
':..'..
::
:ri
i.,:il
r..,,
.,,,:i00rLlr.r.,:
:..1
l..rlr,:.,.,.:_
.9,.{q..
.,
,:::l9,L.l:,:,'::,
;:,:..:r,
In6!B*',Bg
Vr[[.tr,:r.raet:
y$ffiN:itOf,r.86gt
, ., '.'0$'.,.
,,1'.'::'t1,
. :.,,.106',:ri:,rr,,,:,;1
.r,.,.:'r'i':
,r.,:'';00f :
r..:,r1,r,,:,,'
r:.::,:r:rr::i:':
,,':O$,1.:.:,
i:,'
:::.ii..r..
r:,.i09,:l,.rrr,.
',:,.0
.1:.Q,[':r'r:
:.':. :,.,,,;.,.,,,
,'
1!,111,$ r.r..''.
r.,',i,Oq:.,],,:'
],r-.i0$i',:.'
:.rI:BO.Z:
,r(q8
9t
, :1:l
.,..,
'''"o5l
.,,',M,.'
111',1,:1$1[$,,',1.,:.'r,,,,'
ii:.r.l.r:.5,6..ltL.ti:,ilr]
.r:.,:"lffi;,,::r.:,,"
'.';,
a, lq..:,:
r,5:,35('r,',,..,
:.'.rOOZ,f :..r:..lrr,,r::
:r:qf:,,.r:,,ii, .,r...r'i,,11f..
,rrriiEfi,i,i'iir
rt,,,,:Ooirl.i.]:r:,,r'.':,,r,
:.r
ru
,',,'r,,r,,Ot*
tmtftN,.::'E0*]l&ig*
L{n}tn
I6
Nwlvlsl
lsd
I92
TEKNIKJALAN RAYA
PROGRAM JUDUL I (IALAN RAYA) BANTUAN FEDERAL. Sebagai diperlihatkan dalam Tabel 5-2, pengesahan dana bantuan federal untuk pembangunan arialah menurut sistemr s ' dan menurut tahun fiskal, dengan tahun
fiskal yang berjalan dari 1 Oktober sampai dengan 30 September. Misalnya,
tahun fiskal 1979 berakhir 30 September 1979. Dari masing-masing pengesahan,
suatu jumlah yang tidak melampaui 33/+o/o mula-mula dikesampingkan untuk
mengurus program dan untuk mendukung kegiatan-kegiatan administrasi, perencanaan, dan penelitian dari Jawatan Jalan Raya Federal (F}IWA). Sisanya
dibagi di antara masing-masing bagian asalkan itu memenuhi persyaratan "imbangan" tertentu. Suatu ringkasan yang tidak lengkap tentang pembagian dan syaratsyarat "imbangan", menurut sistem, adalah sebagai berikut:
Antar Negara Bagian (Interstate). Pembagian dana Antar Negara Bagian di antara
negara-negara bagian sejak tahun 1960 adalah sebanding dengan taksiran biaya
penyelesaian setiap Sistem Antar Negara Bagian dari negara bagran. Rasio imbangan, dengan pengecualian yang akan dicatat kemudian, adalah 90 terhadap 10,
yaitu bahwa tiap $90 bantuan federal harus diimbangi $10 uang negara bagian.
Pokok anggaran Antar Negara Bagian minimum yang kecil yang diperlihatkan
dalam Tabel 5--2 memastikan bahwa masing-masing negara bagian akan menerima sejumlah kecil uang Antar Negara Bagian. Kekhawatiran akan kerusakan
sistem telah menyebabkan pemberian 3 R (Resufacing, Restoration, Rehabilitasion = Penutupan permukaan ulang, Pemugaran, Perbaikan) dari Antar Negara
Bagian. Tiga perempat dari dana ini dibagikan di antara negara-negara bagian atas
perbandingan penjang jalan Antar Negara Bagian yang telah berumur lebih dari
5 tahun, dan seperempatnya untuk perjalanan mil-kendaraan pada sistem. Rasio
imbangan adalah 7 5 --25.
Dengan munculnya undang-undang tahun 1973, usaha untuk memberi negara
bagian pilihan dalarn penggunaan uang Antar Negara Bagian dari Dana Tanggungan Jalan Raya (Highway Trust Fund) untuk transportasi massal telah digagalkan.
Tetapi hingga 30 September 1983 negara-negara bagian diizinkan untuk dimasukkan dalam daftar penerimaan pemberian untuk Antar Negara Bagian jika bantuan
tersebut digunakan untuk keperluan transportasi lainnya yang disetujui, dengan
uang yang berasal dari Dana Umum Federal. Juga, hingga 30 September 1983,
negara bagian diizinkan untuk mengganti Rute Antar Negara Bagian perkotaan
yang baru bila ada yang dihapuskan. Rasio imbangan untuk ini adalah 85-15.
Penggantian ini harus dalam kontrak pada 30 September 1986. Sampai tahun
1978, tidak ada panjang jalan baru yang dapat ditambahkan pada sistem itu.
Bantuan-Federal Primer. Ada dua rumus untuk membagikan dana primer bantuan-federal. Yang pertama adalah sama seperti sejak tahun 1916. Disebutkan, dua
pertiga dari pemberian hak dibagi ke dalam sepertigaan; Sepertigaan ini dibagikan
dalam perbandingan jumlah penduduk relatif (sekarang hanyalah jumlah penduduk
luar kota), luas negara bagian, dan panjang mil dari rute pengiriman-luar kota
dan rute pos antar kota. Rasio imbangan, dengan pengecualian yang harus dicatat,
aslinya adalah l terhadap l; yaitu tiap-tiap $1 bantuan federal diimbangi dengan
$1 dana negara bagian. Tetapi menurut undang-undang 1970, perbandingan itu
diubah menjadi 70 federal dan 30 negara bagian, dan di tahun 1978 menjadi 75
federal dan 25 negara bagian.
l5
I
i\I
u"tzru"lasa>1 ue-r3ord rz8rqraq >lnlun Irapal euzp '7-g IaqEI urrlep uu>ItETIII
-radrp rlradag 'VAvU NVTVI NVIVI,ItrV'ISSSX ynJ,Nn II 'Inonf I IVUCOI{iI
tndel
'runurn euep rJep rzl,eqrp trszarlar rrep
pradas rre
'rsearasuol
"/v\"quau
-Euquadal-uu8u4uadal ruu [z1atu 8ue('ue1nq ueSuequra8uad uepIuzp[
1n1un SueL
?J"trueruas 'e,(u11 uepf uenlueg EuE( rJ"p IES"req '?ure1n rralre uelel uelednraur
Suzd'uu1nq el,er uep[1ntun erlep-r;up 'ueruqure8 re8eqag 'sqaI ue8uap uelruqrpad
-rp ..rr?T["uad,. 'ueupzal zdzraqaq urzle( 'u"Tpul uep 'ueue1 'uelnH uzpf-uepf
llradas l"rapal >1al.ord-1a,(ord 1n1un q"Fpu eLuurel 3ue1 ',.uzurz qrqal 8uz.(
rualsrs-rcnl 1p uzp[-uep[, zl.upsrur 't.,(uqe.ttuq Ip uer8eq nele uzt8uq ere8au
-ere8au epzda>1 uenlr.req {nlun r{Etep" uelSzqag 'el,uenpel ef,et:'Je rp r8eqrp z,(u
-er(zrq-er(erq n?1? 'urnrun
uep ederaq uep e(e11 rrepf rrenlueg ueq r"rep
"u"p
Wpp" el.uupzduup edzraqag '1uls Ip rf,urral 8uzl. uuszqeqruad r8uelurraru uu8ueru
u"s"l"qralay 'Z-g Iaq"I urzlep uelleqqradrp 8ue,( re8eqas 'snsnql uenfn1 >Inlun
uelraquad rJ"p rs"rr?A nl?ns l"nqtuau e8n[ sarEuoy 'o,(,uuto7 t Fpnf utot?o.t4
'ropun{es uep -raurrrd n"1" ueelol.rad uep raurr-rd ruelsrs-uralsrs
rp el,uuzzq ueCulauad uep %09 uelqpurruatu >{ntrun u"p ueqeqruzl
"r"}uz
(unqer-unqe1 nzle) unqel Inlun reledral 1epr1 8uz.{. euup qq" lqurefiuaur >lntun
u">Iurzrrp uet8eq'zre8au qenqes'szlqrqrsleg ueluaqureu ynlun 'e8nf 'zl,uqalorad
-uraru ledep urzl uer8eq ere8au uzlull8unruaur rur 'el,ueszrg .uelerpasrp 8ue(
I"repeJ uunlu"q "uzp-"uep sele qnuad uJ?f,as e,(uuzr8eq ueleunS8uau ledep
leprt uer8eq erz8au zdzraqaq'un8uu qrp sn-req Suel. euetu SuuL nluauatr ul,er trepI
ruua8uaru uzqrsrlasrad nele uuSueqrur Err"p er(uepe >1epr1 rgadas u"s"lz
gZ-gL z8nlel,uuu8usqrur orser"Lraruy
nlr >lnlun
'qustdral Suzr( ueeloryed utalsrs nlens ueldzlallp '0I6I unqpl ur"ie(I .ueeloryad
q"Ja"p rp raurrd I"JapJJ-uEnluEq uralsrs sznpadtuaur Inlun zu"p u"Iqrsrl,ueul
.7?6I unqel urpp sar8uoy"T clug urppp uu11n[un1rp rgadag 'uDDloqrad ua$15
'zr(uuzrlunca8ue d-uerpnca8ua d uep g Z- g L ue8ue qurr o rser
uuleun8radrq 'sod uepf 8uelued ue8uep e8rlradas uep ,sen1 ue8uep z8rgadas ,e1o1
uzBuap Fzqp e8rpadas lrlse 3u2.4. I"repeJ-u"ntuuo snurnr
rp uzrBequa.l 'Japun4as plapa*uDnluDg
6I
"Jelue
I94
TEKMKJALANRAYA
III
sistem transportasi umum yang dimiliki umum dan swasta (lihat Bab 3) pertama
kali menyebabkan tindakan Kongres dengan Undang-undang Perumahan (Housing
Act) tahun 1961 diikuti dengan Undang-undang Transportasi Massal Perkotaan
(Urban Mass Transportation Act) tahun 1964. Sejak Mei 1977, $4,5 milyar
telah dibagikan untuk fasilitas-fasilitas rel yang baru, $0,8 milyar, $0,7 milyar,
serta $0,2 milyar masing-masing untuk modernisasi fasilitas rel berat, komuter,
dan rel ringan. Jumlah bantuan modal selama tahun 1978 adalah $8,4 milyar.
Undang-undang tahun L974 jrya mendefinisikan kembali "tujuan jalan raya"
untuk memungkinkan penggunaan dana jalan raya bantuan-federal untuk menyokong angkutan (lihat di bawah). Tabel 5-2 menunjukkan program bantuan
tahun 1978. Unsur-unsur utama daripadanya, yang semuanya dari dzura umum,
diuraikan secara singkat sebagai berikut:
Judul III, Hibah Suharela untuh Anghutan [Jmum Bagian 3. Hibah ini yang dilakukan oleh Menteri Transportasi adalah untuk proyek-proyek besar yurrglt.rsendiri. Contoh proyek ini yang sedang dilaksanakan adalah fasilitas angkutan rel
b-
,sag12
tuo,rlnlpsul uyloorg
'691 goray gAJ veP 'll I uoday Pcads qVJ' LL6l ''3'O 'uo^ulqssm
to! uqiiioasuoU t r^16 par5g6 raqurns.raqtuns ul"l zrelue leqg 'qnzf wqol u"s"q?quad rytufl .t
'treqgqopaq Sued qzdn
xzqefad-1eqefad lesap
-ualu w.seru;dz1e1 uznlueq yulelpoduaur lnlun u"lPnslpullP ue{qEslP Suerzlas Euzd 69-99 uetutpueq.red
.uzreryqrad uztue[unl ryr"r..nuJqrrrad epz rypp nFrppral tmqq-rmqq ruzpq 'geueAeled uepp uuLteqred
rei(elqueur 1,r1pas
rpgpas ueauap,{"ht-qrd.t utepp z[uqnrnlas rrdurzq r1qu12lP uele leduralx lz4erzdseur
elucq BuzA pt pal .,1.rrqtp Sued uzeues:p1ad uentu"q'uenlusq "rlar1eq sarEuoll !P ue4l"^req{eI ?P" qBIeI 9I
-"mBaN 'lllal lIpaII {nl.un l"rc^s Iqnualuau eluurc1 Suzr( uzr8eq 3J"3eu edzraqaq
I{ETep" Sururo,(11u"P 'uol8ulqs?lA 'I{elll
undrlsitu,>1o1od tuud l"eJrr"Iu
("u"]uotrAJ'oqnpl
.z1o>1zq qlnos 'uoBarg 'ocrxatr41"uuauad
1v\aN 'Bp"AaN
'opero1o3 'er-uro;
-rp3 'euozrry 'rr1sz1y 'PIapaJ qBlulreurrd I{aIo rnl"lp qeraz^P sBnI 969 r.ftp qlqal
srregr Ip urnrun qeu4 uel8eq E.IuBau lnqaslp Euer( 1n1un ..u?tu"qtul 1".I8^s-PJ3^s,((
."l,u"p"duep nles q"Fpe u?8u?qurl }"ftI,s
epzc{ ueryn3a8u;d u">lgaquau nu
-tEr"^S :Lrnrq {"pp EuBl ntuaue} u""pea{-u""pual ue>lEunllqraduraui sqesn
'rs^oru
,,'luls Ip ssqBqTp {nlun lIunr 1"3uBs Iul wqI Eued ueposred-usl"osradnll .ue$
jfabia
uup.srq':,rz8urr 1ar-.1zraq Ier Er"luu rp Suequrrq,'ualsrsuol {Bprl
-ord qeppe z8ila>1 3uu1 'turouo{e ?Iuras uulr"uaqlp 8uzl, uep "rue$Ias uu8uap
nrrrc,rrrrl 8uel, uelnsn u"IJ"sepraq zpedFep 41qod r"s?p sep 1ul'ueq qrqal
u?{"purp q"Ial lnqasra} r"seq u"nluq ,Ef\I{Eq IrPp,E zl,uutzl Suen 'uzlsoroq
-ureru n1r urerSord zr\I1uq qzpr ue8urpuel u"qnpnl lluqurupal le8ues u"p lDIIpas
lu8ues lnqasral urerSord ervrwq r1elep edrmles q"PS'u"s"P qzprnlas ssl" tlzl"s n"1"
J"uaq eJBJos {r}rnllp q2lal r11n1un Is"UodsIIJl nlu"queu {nlun FIepaJ ul"$old
'uEIIp"aI uep rPqqnqel Suqual sar
-tuoy rre8uequrqrad unluruuaJuaur Eurs?ur-Eulsuur {nlul uuequrad uel"Je[sJad
uep iiz3uuqtur uz3urpgzqrad .Elox J"tu" Ier Suedurnuad uuu".("led u">luuqe,ad
nl"ns u"{"druaur qPlal 8ue( 1zr1uv lFadas }3da1 'e}o1-J"}ry
-uralu >Inlun
"q"sn
srq rE"qssnrad Euudoualu lnlun q"pp? 31o>l l"}uv IsErado {o{o4 'rr""sapad
rO'pSEua Bget( ndruuul {"Pp ttre[ Strero ryBun Is"Uodsus4 ue"Ipa^uad {nl_rm
,?lox r?n'I u"nlu"g rsssrJolo 'er(r4zsr61 's"ql LmEuquada>1
u",)lpnq,Eulrp
"tu,E]nral
IUI qeqlH uunluug 'DtuutDl Iil lnpnf qDqlH uDnluDg
-uz8urluada{ ueluuracuatu
zduuztuequrl tru8qp-uug
u"{r{"r"rp ledep
'Ig6I IB>lsIJ unq"l {nlun e1nl 6I'Z$ rpeluaur Z-q leqgJ ur"Iep Lrc{l"qrlradrp
Suzd qqurnf t*p g rreFug ueeuepuad trelte>18tmreul ser8uo) '086I rmq"l (1rV
suorleirdorddy) uezrpaf,ua4 Euepug-Ernapun uBIE(I'0e-08 qel"p" ugSlreqtul
orse)I '"p" r{Epns Suud selrps"J Iseslunpour >Inlun IP{FaqIp el'uunqe dzr} elnl
0gg$ lHlpas Euqud'uzqnrnlasa{ F"61 'uuuaqurad sasord zpzd >lnpunt dqat rdz1a1
,eureln
IIalualu
8gefrrcd
z18uef
uenlntasrad
r8uq
lsnqrueru
>1a(ord->ladord
{n}tm
uelurlSunuraur e8nf n1r Suepun-Suepun '(g q"g luqg) tzrug
'y^ol
"1uIBrlA
aldoad
uup
Suzd (8uero .,1n18ue8uad,,) ranour
-uz8rory
Eue,( ue8uap
Ip
Ip "p"
"tu"s
'Iurzy{ u"p uolsog 'arourrlleg 'z1u"Ilv
S6I
"3'q
uo13urqse14 ruades
"1o{-"}o>l
196
TEKNIKJALANRAYA
ini, untuk imbangan Antar Negara Bagian, telah dikurangi 10% oleh
perbandingan tanah federal, dengan pembatasan bahwa partisipasi federal tidak
melebihi 95%. Untuk sistem-sistem lainnya, persyaratan imbangan negara bagian
25% dikurangi dengan 25% dari perbandingan tanah federal, termasuk hutanhutan nasional, taman, dan monumen, terhadap jumlah luas tanah. Dari negaranegara bagian yang berdekatan, Nevada mendapatkan perbarrdingan yang paling
menyenangkan; di negara bagian ini, pemerintah federal rnengatur 70,I% tanah
menurut batasan Antar Negara Bagian dan 88,47o menumt rumus yang lainnya.
Perbandingan imbangannya adalah 95-5 untuk kedua kategori.
Pembayaran kepada negara bagian juga dipengaruhi jika tidak mengikuti
atau menuruti standar federal untuk pengendalian pencemaran udara dan untuk
pengendalian papan-reklame pada tempat yang bukan perkotaan dan bagian
bukan industri pada sistem-sistem Antar Negara Bagian <ian primer. Lagr, sebagai
disebutkan, ada peraturan bonus dan denda dari bagian keselamatan di dalam
undang-undang.
negara bagian
TUJUAN YANG MENYELURUH DARI PROGRAN,IJALAN RAYA BANTUANFEDERAL. Suatu tinjauan dari syarat-syarat peraturan bantuan-federal memperlihatkan bahwa tujuan utamanya adalah untuk membantu negara-negara
bagian mengembangkan suatu sistem jalan bebas yang terencana baik dan efektif
dan untuk memungkinkan penggunaannya dalam kepentingau nasional. Beberapa
gambaran yang menonjol dari tujuan ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
Dana federal dan dana bantuan federal dapat digunakan untuk perencanaan dan penelitian.
abaikan. Pengecualian yang baru-baru ini diterapkan terhadap kebijakan ini a,lalah program 3R yaitu untuk penutupan ulang permukaan, (resurfacing), pemugaran (restoration),
dan rehabilitasi sistem Antar Negara Bagian. Karena pemeliharaan makin penting, nampaknya dana federal akan semakin banyak digunakan untuk hal tersebut.
Bantuan federal dapat digunakan dalam semua tahapan yang diperlukaa untuk memulai
dan menyelesaikan proyek konstmksi atau rekonstruksi. Sejak semula bantual ini bukan
saja untuk pengawasan, pemeriksaan, dan pembangunan suatu proyek, tetapi juga penentuan letah (locating), suryey, dan pemetaan, Karena keadaannya berubah dan kepentingan
nasional telah berkembang, definisi pembangunan telah berkali-kali diperluas dengan
memasukkan perencan:ran, perolehan daerah milik jalan, memperindah fasilitas-fasilitas
yang berkaitan dengan jalan raya untuk memperbaiki angkutan massall8, dan membangun
atau membangun kembali perumahan pengganti dan membayar biaya-biaya perpindahan
untuk keluarga-keluarga atau kegiatan usaha. Harus dicatat bahwa semua ini direncanakan
untuk membantu keuangan pemerintah negara bagian atau lokal, tetapi tidak mengambil
alih tanggunglawab utama untuk jalan atau angkutan.
mendorong pengembangan, peningkatan dan penggunaan dari sistem pengangkutan massal yang memakai
kendaraan pada jalan raya". Undang-undang itu menetapkan bahwa dana-dana jalan raya bantuan federal
dapat digunakan untuk urutan biaya pembangunan jalur-jalur bis yang terpisah atau yang Iebih disukai,
peralatan pengendalian lalu lintas jalan raya, daerah dan fasilitas penaikan penumpang bis, dan fasilitas parkir
tambahan dan ambang pengangkutan. Undang-undang yang muncul belakangan, dimulai dalam tahun 1975,
meng:t?inkan penggunaan beberapa dana perkotaan untuk kereta api bagi fasilitas-fasilitas rel. Dalam undangundang tahun 1978, dana untuk pembelian peralatan diambil dari pemberian untuk pengangkutan.
\.-\-
.r* J$ti#r:ffi:fj^::[iHT#l
qulzdy .I
'8uern1 leBues
uulniSuu8uad 8uelunueu >lntun Suns8uel 8uel. prapaJ-uenlueq urur8ord uzp sel
-lJIl{E >lztruzq
qnpnll( '8uns8ue1 Euzl( rselrodstrzrl
rp rseurprool
"Jelrre pJapal uemleBued
"r/'qeq uep zs"nI urer8ord-ruurSord elres
rs">lrldur rer{undtuaur
'prepa; qeluuaurad ue8uap u"srunreq 3uel, rollerluo{ F"p uep IErapaJ 5erre8
-ad ueledrueuad rsz1o1 'prapa; rIeu"l-rlerrpl ueelola8uad tl.radas zLuurc1 I"JapaJ
selrlrl{ ederaqaq 'ueqequzl rzEeqag 'ue}n18u" u"uz^"Iad n"1" s"}qISeJ >lnlun
urEJSoJd g? r"Iundueru .(rretmguuqtuad.{ u"uu"q uz8uoloB enpal rrep Burszur
-Burseur'seq1 qtqal Erzf,JS 'rselrodsuzrl rs"IlTdurr rcLundtuatu rur urerSord ?nruas
'ueeues>1elrqe1 rs"urpJool ur"Fp g uup 'unurn u"]euzlase{ ru"lep 71 'ue8un>18uq
ge8unpurpad uelep tZ (zrsnueur ul,zp raqurns ue8uequa8uad urepp 8gZ (ruouo>la
uup 1">lere.tszru ue8uequaSuad lu"l"p gg1 'r8:aua u?p rupl? z.(ep raqurns Suzplq
ur"1ep qenq gt 'Iu{ol uep ueeq erzBau qzluuaurad ederaqeq zpzda>1 prapaj
unlueq ueuaqurad uerS0rd wnq gt? zpe 'g L6r unqet lzfag 'ISVJuodsNVuJ
IHnUVCNsdI
trf,r
IVUCOUd-htVlrCOUd
uep tuzlnq
8ue.( ue"urrrau
rseunlatu {nlun u?{Euntlp srueq yserado e;(zlq-elzrq sel" Tp uzp r}?r\alau "{lf
-ad 'rdz1e; '1ede1 Eue.( Jrleruelle elni Ep" )1zpp
1o1 uetuoa,ror4 n"1? ueleqruel e>1
"TI! uzpeg
z.retag .rsluv ualsrs ?pud
trepf 1n1un uep 'm!q enp gz[rmduraur e[ueq tuef
rgnun HUU{p 3ue.( 1o1 uzpt-uzpf uz1te18uruadr Inlun PrapaJ-uenlrrcq euep ueeunt
'sqrq uepl ueledrueu sru?q PrapeJ-u?queq
-3uad uerlulzr8uaur tuui( uerlenra8ued
"pVue8uepued uelueqeuadureu q?lel
serBuol 'rur
zl,upuorsrperl
uep[uepf
'Iol uzpf untuequau {nlun ueleun8tp qaloq T"plt
uretz("^^qeq.
trelere(sred"nuras
'c
"jflr"dT5$
.EluV watsrs cped edneq uzp 'gg urertord lrunuaur uzerzqllaured {n}rm qalored;p eqq
IeDpaJ uer4uzg rul nrq-n.rug edueq 'eduurnlaqas rrs:ITnftmlp pteqas 'unrpl 0I ur"1ep
uerpntua{ Etmstuel.req e[ugntttmsas ueuntuequrad efes u"{Ps? 'z:1nur rp ueqalored 1n1un
IDpaJ euepsuep ueeun3tuad uelullEtmuranr etnf rd4a; 'lgpads tuzi ladord ry4tm
u"F[ :11l1ur qeD"p zt(z1q uet-toaluad urepp I?DpaJ euas rrcred uelmxttmrueru uep 'ue
-e1o1.rad qe.ra"p Ip suminrel 'prpur qeppz uzpt {-rlTur rl?.rasp E^tq?q rreptl(uaur sa.r8uoy
t?6I ung"l Emleqas 'u?{TlE?ue{Ip u"P tPc"ITp {n}tm r[ns lztues 14 tueptq urelep rselnd
-rueru iuutusrnral rrep qrszl qpd urelsrs et(upquq uelmltunrueur letuzs uepf 4pur
rpn"p uegalo.rad usp ueersqqeurad euarzl 'p.rape;-uenlueq
Ftmptmeu {n}un qq"p"
"uep uezlpaluad u"p usereq-rl
el(upnsle1,n 'lnDuas eduetrup-zuzp uetuep u"1e[ flgur r{e.rasp
-eurad userettuelelued relcquraur {nrrm elqru{p u"p"q e.rztau-e.reEau 'edupirne zpe6
L6l
Nwlvlswad
*"
198
4.
TEKNIKJALANRAYA
daerah luar kota dan perkotaan dapat berubah? Misalnya, apakah rumus-nrmus untuk
pembagian yang menimbang faktor-faktor seperti penduduk, luas dan panjang jalan dapat
pendanaan federal akan mempengaruhi berbagai jawatan
H#r#HrJiSi,Jidr,'*a
1917
dan, kecuali dalam tahun-tahun 1928 sampai 1932, terus berlaku atas beberapa
kendaraan. Pajak bensin federal ditetapkan dalam tahun 1932. Hingga tahun 1956
penerimaan-penerimaan ini masuk ke dana umum dan kemudian sebagian dibagikan ke jalan-jalan raya. IViisalnya, pajak cukai yang dibayar oleh pemakai jalan
raya dalam tahun kalender 1955 berjumlah $2,7 milyar; bantuan federal untuk
tahun 1954 sampai 1955 adalah $575 juta dan untuk tahun 1955 sampai 1956,
$875 juta. Dalam tahun 1956, sebagaimana yang ditunjukkan terdahulu, diciptakan suatu Dana Tanggungan Jalan Raya yang terpisah. Menurut perundang-undangan tahun 1978, usianya diperpanjang sampai September 1984. Ke dalamnya,
sejak Juni 1981, termasuk pendapatan dari pajak-pajak federal kira-kira sebagai
berikut: 4 sen tiap gallon atas bahan bakar motor dan 6 sen atas minyak pelumas,
pajak sebesar L|To atas harga jual pabrik atas bis (kecuali bis sekolah), truk dan
.trailer, 8% aari harga jual pabrik atas suku cadang dan perlengkapan mobil, 10
sen tiap pon atas ban luar dan ban dalam, dan $3 tiap tahun tiap 1000 lb atas
berat truk yang melebihi 26.000 1b.21
Pajak Bahan Bakar Nlotor dan Pernakai-Jalan lainnya dari
Negara Bagian dan Lokal
(State and Local Motor-Fuel and Other Road"User Taxes)
Lupo.un tahun 1979 National Transportation Policies through the Year 2000 menganjurkan penahanan
Dana Tanggungan Jalan Raya dan pertimbangan atas suatu dana tanggungan angkutan.
20 Untuk
lllgquh-pengaruh atas program jalan-jalan propinsi, lihat R.A. Larson, Transportafion Engineering
h.N
&
Uoda{ {AHCN ttry g t UodaY plcads grurJ .d{sr"s"^.8>I .V puu ,rarsse1.f.g 1e{.rl
9Z
g Ip
rur
'uzr8eq elu8au
leled u"qequzuod
ze
.9161unrpl
tu"1ep e8nt 77$ rBtrDIas 'gra1 ;rtelar uellndtun4p 8ue.{ qelrunl tdz1a1 el.uurc1
ef,etuelelre>lzurad uep roloru-ft>leq uzr{zq >1eted-1zted >lu"uetu Inlun I"q ueqrp
nel" rsurdoJd-rsurdord 'uur8eq zre8au lDlrpes urelep IC ,.'redgul 8'6$ WI
"to{-zlo{
-epe 6L6l gnr{"l ur"Iep uer5eq ereBau ro}oul ru>Ieq uur{eq rr"p u""urraued 'u"Dllruap
Suer( >1zled rel.unduaru 1zpr1 tsuruo,{.1,4 uep }uoruro1 undrqsaur '1asrp relzq
u"q"q selz 'r33ur1 qrqal el,uesztq 'epeqraq Euzl. uoge8 rad 1z[ed ntens ru(und
-tuatu uer8eq ere8au ederaqag zz'uas 11 redures g lrep rEsDIJaq lnqasral >1e[ed
uzBuap uer8eq ere8au n1"s
Epeq
"JB1uE
uepf ueuturtauad uz>l{reueur
>ln}un rur
"r?8au
'el,er
-Bpaqreq ursueq selz uolu8 rad 4z[e6
661
r
2OO TEKNIKJALANRAYA
truk gandeng, dan seterusnya'seperti yang dilukiskan oleh Tabel 5-1. Di kebanyakan negara bagian, biaya-biaya demikian, seperti juga pajak surat izin untuk
pengangkut bermotor, sekarang terutarna dipakai untuk pembangunan dan pemeliharaan jalan raya. Biaya-biaya ini, dalam tahun 1979, berjumlah lebih dari $3,5
milyar.
Banyak negara-negara bagian membebankan ongkos untuk surat izin mengemudi. Sering pendapatan ini digunakan untuk melaksanakan patroli jalan
raya negara bagian. Sebagai ditunjukkan sebelumnya, beberapa negara bagian
menyamakan pajak susunan ketiga sebagai tambahan biaya perizinan dan pajak
bahan bakar bagi truk.
Dalam tahun 1979, penerimaan dari pemakai jalan yang dikumpulkan negara
bagian adalah kira-kiia $15 milyar, dengan menghitung jalan tol dan tol jembatan
sebesar 1,2 milyar. Tagihan mingguan pelayanan-jalan negara bagian rata-rata
adalah sekitar $2 tiap kendaraan, dan pajak yang dikumpulkan federal bertambah
kira-kira $1 lagi.
for Roads)
Pajak kekayaan dan penerimaan dana umum lainnya selalu merupakan sebagian
besar penerimaan yang dikumpulkan oleh unit-unit pemerintahan lokal. Di waktu
yang lalu, ketika jalan-jalan merupakan kepentingan setempat, praktis semua
pembiayaan datang dari situ. Beberapa dari dana yang didapat demikian digunakan langsung untuk pembangunan atau pemeliharaan; yang lainnya digunakan
untuk membayar bunga dan uang pokok atas obligasi untuk jalan yang telah
dibangun. Mulai kira-kira tahun 1930, pada permulaan depresi, pungutan propinsi
dan kota ydng keduanya untuk kepentingan jalan menurun dengan tajam (lihat
Gambar 5-1). Sejak saat itu, banyak jawatan pemerintah berhasil dalam memperoleh pajak pemakai yang dipungut di negara bagian untuk memenuhi beberapa
keperluan jalan-jalannya. Sebesar $2,5 milyar penerimaan lokal luar kota dan
perkotaan yang dikumpulkan dan dapat diperoleh untuk kepentingan jalan di
tahun 1978 adalah 3,5 kali dari yang dikumpulkan dalam tahun 1950. Tetapi
dana tersebut secara kasar sama dengan jumlah tahun 1950 jika dilakukan koreksi
berdasarkan perubahan indeks biaya pembangunan jalan raya. Pemerintah negara
bagian hanya sedikit menggunakan pajak kekayaan untuk membiayai jalan raya.
Dalam tahun 1921, dana yang datang dari sumber ini hanya b% dan tidak ada
pendapatan seperti ini yang dilaporkan secara terpisah di tahun 1979.
Pajak Kekayaan untuk Jalan (Property Taxes
-s
er(er
"J"teu
,zu1o.re3 quoN .ereivrqeg ,.q
1sa11
,,
.g'g$ IreC 'eu"p Jequns zd"raqaq rz,(undrueu elo>l renl Ie1ol uepf uule,r,lzf
ulo) rBn.I lu{o1 ueluf {qun usrunletuad
(spuog FrnU 1elol roJ ernlrpuadxg)
yog
wp
'ef,et ue1el. u"l"ruelasa{ rrep rrerr"tu"e>l {n1un o69 'uzqqeuad uzp rs"Lsrurup"
>lnlun o67'se1uq-n121 ueuzdzled uep uzz.reqqeurad >Inlun o697 irqnasuo{er uzp tre
-un8uequad >lnlun lepour uerenla8uad {n}rm u"p uz1e[ {{rur q"reup {nlun qu1ep"
ob}g evetrr rrep 'rer(pur
qelurnheq
unr{"I urEl"p uzrunlaBue6 .IErapaJ rr?
I'U
Z$
6l6I
-nlrrcq uep rrBI"[ rzluruad leted->1eted rrep tuulep n[Elas
rur ua]srs {nlun
ue8unlnq ,r'F8qr ounlolraq Suud trepf lr"p wl"qra1 "tu"]ruel
Suud uepl 8uelued nlens
s"1" IJIpral uer8eq erz8au ef,et uelel uelsrs 'uzr8zq zre8au
rl"nf,a>l enr.uas rO
"rurT
(arnllpuadxg z(emrprg elufs) uurBug ?rufleN sl(eg uulsf uerunlaflue;
'zueslefrq 1zpr1 Sued
usuunSBuad nBlE rru
-rnqtueq8uad >1n1un uzur8ural-ueq8ugal uzqeuaur urelpp "uep
rrufzq ere8au z,(ur uepf
leqefad-leqefad ntuequrau qp1al VIvlH,{ uup ue8unlnp Brr"ru ry rrwp"a{-u"Epea1
lzl.uzq zpe u8nf 's"t"qr4 8uel, uepf Euelued rrep npedrat er\et uepl uralsrs zl(u
-e1drcra1 r.{eJ" a>l ue8uorop n}"ns q"ppe [BrapeJ euzp tru.r?nlaBuad uenlnl rrep 3ur1
-uad Suqed Euul. yseq zftm1es-n1es ur13rmp1 .zre8au qnmlas rp zlzr uzpf 1a11erd
uzure8zrasal pua8uaur tu"Fp ruueqlp Blareu 'zdupsr61 .rrzfeq eru8au z(zr uzpl
uaruelredap zpedal ueruopad uz:luaqrueru 1uI IEq ,{rr4d uTuI 161 .ueFzq ere8au
ue8uq ry
e(et ueyl ruolsrs uerszrado8uad uep uzszr*e8uad .{u,{ld n}us 161
"p"Dq
'i.""Jueurraq
qepp" pq ryduzq urelep prapal uep uzr8eq erzBau uz8ueua.,*a1 ue
-8unqz5'rur udurq s"le u?s?.(v\?3uad 1z13ur1 ederaqaq unlzqesn8uaru {nlun I"JepaJ
lequfad-1zqulad uelurqBumuaru zl,uleqrle re8zqas 8uzl, ,uz4d"tetlp 8uu( uetueq
-url q"funf 'qIIdTp Sued r1aford derlas )F]un
tre{rsulop8uaur snrzq uzr8zq
"rrep p"rapag edzg uelzf uelervruf
zre8au rd4al '(uorlerlsrururpy ,(z,raq8rH prapad)
qalo nelur1yp redzp 1dz1a1'1u>lol reqzlad-leqelad ue8uap rwtlnsuoi rnplaru 8uepe1
-Euzpzl 'uer8uq urz8au lzqufad-1eqefad ueqerz8uad qemeq p r{El?pe ,el.urs1ru1
-suo{ ?ues ureslp u"p rJrpues rrrpraq Suzr( lal.ord-1al,ord ueqqrurad {ns"ura}
'zl,uqn8Sunsas SuzL Eup u"r"n1a8ua4 .seq1 8uzl, ue8urluedal r8eq ue>p1n1un
-radrp elet velel >lnlun prapal rrunlueq ueuaqurad 'sz1z rp ue1>lnlunrlp pradag
(spung 1eraped) Frepag BUB(
{n}un
IOZ
2O2
TEKNIKJALANRAYA
milyar yang digunakan dalam tahun 1978, 19% di a-ntaxarlya adalah dari pajak
kekayaan, 24To dari dana umum dan cukai lokal lainnya, 4LYo, sebagian besar
pajak pemakai jalan, dari negara bagian (tetapi tidak di _dalam empat negzra
Lagianl, l0% dari berbagai sumber federal khusus, dan 6To dari pinjaman. Pror.rit*. bantuan dari negara bagian untuk jalan-jalan luar kota berbeda-beda
dengan jauh di arrtua negara-negara bagian. Misalnya-, di Indiana, dalam tahun
1978, pJndapatan pajak lokd hanyalah 30% dari yang disumbang oleh pemerintah
negara'bagian, t.d*g di Kansas penerimaan dari sumber-sumber lokal hampir
tig"a t<ati s,irmbangan dari negara bagian. Dalam suatu negara bagian, prosentdse
a[an berbeda dari satu kabupaten dengan kabupaten lainnya tergantung pada
pajak yang ditetapkan oleh mising-masing satuan kabupaten dan prosedur untuk
mengalokasikan dana negara bagian.
ieng.lrrarun langsung untuk jalan-jalan luar kota lokal dibagi sebagai berikut:
27% uituk daerah *iti[ ;ututt, pembangunan, dan rekonstruksi; 52% untuk pemeliharaan; 11% untuk administiasi; 7%-untuk bunga dan cicilan hutang, dan 3To
untuk jawatan jalan lainnya. Pergeseran dalam penekanan.pembangunan ke pemeliharaa"n, sebaguimana dengan jalin raya negara bagian, diharapkan dapat terujud
jika panjang jalan relatif, derajat perbaikan, dan volume lalu-lintas dipertimbangkan.
&
r
II
{n}un
-uradlnrun-pr"drpu"rrrruapr,*^.,.*'ALi,TT,LI"#fi1f;Xl'ffiI,uT["j;TtrH
-ua1 pelrodsuerr Fzq lefed ue:1de1euau Inlun mnsas {spp rrup IIp" Teplr q"1ep" eua&){
:r.{.unqraq u"lnrn
-raq tuuz( I"rapac-u,nluug zler uepf Suepun-Buupun ,116r unqnl rp r"Inuro
I
efug uupl
"uqquiaa
'less"ru ueln>1Errz
Inlun ?r.u31nJa1 '*frq ereSau eder-uqef leleurad ?rr"p uep pJapal euup zpzdel
Inrytu uepllenqurau Inlun zlulluaru ledep p>lol Wtupuuad 'ue-[g6I unqq r.rp
-qzsuagad uelle.trpzlrp Suel, zLuueresalaLuad uz8uaq .uzr8eq nre8x inr.r, *rtr6
>lnlun uelzun8rp q"lal rur Suen uep resoqral uer8zq Suzrelis reduleg .qmn1al.u
-aru sJe3as e_f,et ueyel ueedurquad elod eped-resaq Euu/( er(er uepf
$r,r., ,*p
u"qzqru?ued rrep >laJJ relruatu >lntrun rurl e88urq .unl8unur ,1rpr1 ,1it ,1gr,g
.eduue
"Lpt
'(uzryzn1a4p
1o1
646I unq?l rzdures 1761 unr{21 'qulugeurad uu1e13r4t pSeqrag qalo e,(zr uepfeuep-er:zp rrep
uerenletuad-uzrenla8uad u?p {nlun rrz8uzqurns-ue8uequns ele:.rzlqt asauasord .z-s Juqtuec
6
.reeA
196r
916I
I z6l
ao
)oz
T
o
o
o
=
0a
OT
o
o
o
l
E
OZ
{
2M
TEKNIKJALAN RAYA
bahwa bantuan federal "hanya diberikan kepada negara-negara bagian yang menggunakan paling sedikit sejumlah yang disediakan menurut undang-undang pada 30
Juni, 1935" untuk keperluan-keperluan jalan raya. Setelah waktu itu, setiap negira
bagian yang menambah prosentase pengalihan dari dana-dana pemakai-jalan raya
1.
Bahwa meminjam dapat mengurangi atau melenyapkan penilaian dapat dipercaya dari
27 Se.it
g diberikan alasan-alasan bahwa uang dapat dihemat dengan meminjam karena bertambahnya biaya
pembangunan sepanjang waktu. Dari sudut pembiayaan, alasan ini betul. Dari sudut penggunaan sumber
daya, alasan ini hanya berlaku untuk suatu penambahan yang berbeda dalam biaya pembangunan yang melewati dan di atas angka inflasi yang menyeluruh.
[_..
";luHJ"Xil:.,&TflffiTT'.ifr'Jr^f,frf,iTJr,tffi:
"u"p-euzp
,r"HE
'g
uep,seqn:aqEue.(szlulynprueel."u,,o;tr;#J#\Ti:',1';#r'ffi:H"'"1,:l*"'+T;
'n121
uzlnfqrp uzdap
Eszru
26
TEKNIKJALANRAYA
30To
tadangin dana
tol belum diputuskan. Dari nilai sebesar itu, $8,4 milyar hanya didukung-oleh
penerimaan, $4 milyar menanggung obligasi terbatas, dan g4 milyar dijamin
oleh kepercayaan dan nama baik negara bagian.
Saat ini, setiap kontroversi tentang jalan-jalan tol berkisar sekitar persoalan
,T"T yang mendasar: Apakah pemerintah harus atau tidak harus menyediakan
sebuah sistem jalan bebas (91ma-cuma)? Di beberapa negara bagian, jawabannya
adalah "ya", yanglainnya "tidak".
Alasan-alasan yang menyukai jalan tol terpusat sekitar keperluan mendesak
akan jalan-jalan ekspres dengan akses terbatas. Jika fasilitas ini tidak dapat disediakan sebagai jalan-jalan cuma-cuma, pengendara auaknya bersedia membayar lagi
sebesar I sen permil dengan maksud untuk menggunakannya yang, dipandarig
dari pajak bensin, adalah kira-kira 15 sen per gallon. pemerintah lal, memenuh]
kebutuhan umum hanya dengan cara yang ada. Ada dua kelebihan lain yang
dinyatakan. Yang pertama adalah, karena proyek-proyek harus melqnasi sendir]
maka hanya jalanjalan yang secara ekonomi dibenarkan akan dibangun, dan
sernua penghematan yang, mungAin terjadi akan dipengaruhi disain, p.*burrgo.ran, dan pengoperasian. Alasan kedua adalah bahwa jalan tol akan mengalih"kan
N-
ru
qI
.1o1
inlun
s?lrs"d">l 'ttrurn:poq eunloA 1""s KI 'Iol selqrs"J rre>luunSSueu uEIB EueL elus
f8rp 8ue[ e3ruq nlens re,(Bquraur mu Eue,( ularaur z{uzq zSSurqas f8ugt 8uu( ue
-qnlnqa{ aporrad
Euzr{. 1e>13ur} uz8uap uz1d4o1rp ue>l" rut ..uersrJa
"ruzles f8up
1o1,, '1e18up-te>lSur1raq Fzqp 8ue( releuad ueqaq-ueqaq uuq"ua8uaur ue8uap
redzcrp
uarsrJa.. qrqal Suzz( :l1rzd Iuades zr(uda18ua1ad
lzdzp
..srruouole
"J?f,es
ue>lpsn8uaru ruouo>la IIqu-$w
ueeunS8ued
uep runrun rselrodsuurr uelel
"^aqzq
'I{ u"[pe{ppa:1 uelSuegq8uaur {ntun u"Irraqlp qq4 rotour-E{"q uzqzq rlefed ue8uolod
turp4 'ut(uueletm3rp :Jepp tuzi(
's11asnqcessey41 IoJ rr"pf n1pd 'snse1 nl"s urspp pn
seqaq uepf.rzdequraur {n}rm rolour-re{eq usgeq ry[ed-ryfed ueryua{rp 'ueqequrzl pEeqas
'*p Iol rzfequreru erepuetua; 'IIp? {"pp tue.,( uzlzleurad uu>llnsuruau ledep 1o1 uzpf 'g
'1o1 uepfue8uenal rsrsod unpurlaur q?puar q]qtl r?puelsraq Sued seqaq uepfuz8uap
'r.uzt(e1aur de1e1 ztefip su?q
tuti szqaq uzpl undneur 1o1 uep[ 4zg 'zure1 8uz[ uzpl
"urzl
rueq
Suei
szqaq
eluuelp8tulp ue>lurlEunuaru
u"{e
uzlef nlens ueuntuequad eueu rp
tueqrat Fpleur rre"r"pua{ rre{1e^{alaru
{nlun pns{eu uetuap re}nuaur usp rppnur lzpq rpltrnras 1o1 uepf rrup J"nIa{ ledural
carpsgad-earpsued epe 'ueqzqurel reteqeg '1o1
u,pe{:{nszur}edurer.rorLffi;r1,*?ffi
.rrep depas {n}un uas t .pseqas nlpd puaqraq et(e1q rre{qequr?l1p sn.rer{ Iw e[e1q zpe4
'(raplnog-raauaq) operolo3 s"Us"J 1n1un 'o41'11 rrdurzs {asraf
uzpf 1n1un
^raN IoI
.b
Io1-Io1 r.rep o/"t'+ lfrp.rzsD1req ue{rode11p 8uel, e[zrq-e.(zrg '1zrpur qeppe Io1 uzyndrun8ua4
'uzp[ uz8uolodrad enruas 1n1un Buzprqos {"1 u"nuagad uz1
-npadrp Iof uepl zpud lueltunlun8uau u"peur us"p?e{ uep qpual z[usz1rn1-n;e1 arunlol
Luzur p seqeq ueptzpzd uelqzrrp redzp tuzprqas ueBuolodrad 'n1t urjlas 'Io1 Eueq.reE p1
-eletu snjrsr{ rppp serulfnpl eueft{ lepuad.radgo ueuu pf.rad ry.ref rrep 'euzqrapas qlqal s"qaq
uepf zped (satuzqcralug) rmsns tuedung 'seqaq uzplIlep Ftqt qlqal Ior uepfp,ue edelg
't
uer'zqas
rp uelrlodorlaur *r**#Ir:'ooATf!:r1;'lll,f":jJ;1H^*;IJrl::iri
"ueru
zpud snsnq>1
rrws>1ed uzleunt8uaur rrn u?szlv '1z1ap-ue1n18u" ueerepua{ {n}un lenqrp
sruer{ urel uzlzrzLsrad lqnzl-ue1n1tuu s"lml-nf"l rue[z1aur ledep zdueq 1o1 uupl J]t{aJo
erecas 'uzrlenca8ued uderagaq uz8uap 'zr*Wq lu"raq ruJ '.r"seq er(usu1r41-n1q arunlol
uu"ru rp ledural edzraqaq epzd rseleqrp snr"q rBnla{ uep {nsuru lzdrual 'releruad enuras
gep uerz,(eqruad qaloredurau lnlun rlep sruouo{a SueI 1o1 uelndurn5ued 1n1un .qn:n1
Bueteltet uelzf uralsrs nlens ur"lzp a1 1o1 uzpf-uzp[ uelpnsadueru:1qun relng 'Z
-ar(uaur
uzlel-uepf 'I
-a>I ue>ls"qeqruaru
'u?14)Eru
Nvo
vlvlr NvlvfNwlrrlsnsd
t-.
208
TEKNIKJALAN RAYA
yang lebih sedikit akan diperlukan dan kemacetan akan berkurang, yang menghasilkan penghematan sumber-sumber daya. Menurut teori, harga untuli ,rrenggunakan suatu fasilitas selama periode kemacetan yang potensial akan ditetapkan_ dengan suatu tingkatan sedemikian sehingga pemakai yang marginal (v*g
terakhir mengikuti arus lalu-lintas) akan membayar biaya perjalanan peror*gu,
ditambah biaya tambahan yang dikenakan oleh kehadiran pemakai pada ying
lainnya yang sudah menjalani lintasan atau memasuki daerah. Dalam praktek,
yang sama harus ditetapkan pada tiap pemakai, dengan penilaian yang
!9b*
ditetapkan untuk menahan volume lalu-lintas d"'r kemacetan ke suatu tingkatan
yang diinginkan.
Meskipun penetapan harga jalan dan transportasi lainnya akan menghasilkan
penerimaan untuk perbaikan atau penggunaan pemerintahan lainnya, ini bukanlah
tujuannya yang utama; sebaliknya penerimaan akan menjadi hasil sampingan
yang menyertai tujuan utama yaitu transportasi yang lebih efisien. Lalu dapat dibantah bahwa hasil yang sama dapat diperoleh dengan memberikan bantuan
atau bahkan membayar orang untuk menggunakan transportasi massal atau
mengikuti penggiliran kendaraan. Persoalan yang sesungguhnya pada strategi
ini adalah bahwa akan diperlukan pengeluaran tambahan oleh badan-badan pemirintahan yang keuangannya te.lah terdesak.
Suatu skema penetapan harga-jalan ukuran-besar di Singapura telah diduga sebagai yang agak berhasil.3I Rancangan itu mensyaratkan suaiu izin tambah*, a"ngan biaya yang besar untuk membawa sebuah mobil ke dalam distrik pusat bisnis
waktu pagr dengan suatu pergeseran yang besar ke bis-bis dan angki perjalanan
yang berkurang oleh pemilik-pemilik kendaraan ke dalam daerah yang dipengaruhi.
Puncak laluJintas di waktu sore tidak banyak dipengaruhi. Sikap orang banyak
adalah menyenangkan. Harus diperhitungkan bahwa keadaan Singapura adalah
sangat sesuai untuk bagan yang demikian, yaitu jumlah penduduk terpusat sebagian besar pada suatu pulau tunggal dengan daerah usahanya yang utama pada
ujung selatan di mana hal itu dapat dengan mudah ditutup.
Di banyak daerah perkotaan, strategi seperti membatasi kendaraan penumpang dari daerah-daerah atau jalan-jalan tertentu, membangun jalan lempat
pejalan [aki, memperkecil jumlah ruangan parkir, atau menetapkan biaya-biiya
yang tinggi atau dibeda-bedakan pada parkir telah digunakan. Ini nampaknya
dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan mobil dan kemacetan yang terjadi
atau untuk mendorong pergeseran ke transportasi umum. Tetapi hanyi sedikit
bukti bahwa usaha-usaha telah dilakukan untuk mengukur keunlungan ekonomi
yang timbul.
Menerapkan strategi-strategi penetapan hanya dalam daerah-daerah perkotaan
yang besar akan sulit. Dari sudut pandang teoritis, dengan adanya keadaan yang
berubah dari kebutuhan lalu-lintas sepanjang waktu dan sedikit pengetahuan
tentang hubungan di antara biaya dan kebutuhan untuk penggunaan jalan dan
di antara volume dan kemacetan, menetapkan suatu strukiur hirgu ,rirrk memperoleh hasil yang diinginkan akan sulit dilakukan. Lebih jauh, cara kerja dan
biaya yang berhubungan dengan pengumpulan uang akan memperlihatkan kerumitan-kerumitan yang serius.
luga telah didapati bahwa bila pemakai jalan cukup makmur, skema demi-
L=
'I8I
t.todaq PDadS
gYJ
uep 'lgl tjp 'Il 'rl9 '829 't6, pto'av sil '8r 'tt ',962 wo?aa {laq vrevp ledzplp uele eunS.raq
'uept e8req uzdulaued pep Bueluauad-Suetuauod uep Buololuad-Buolo.tuad
Suei uencz-uencz
1ei(uzg
qalo uullfesrp Suz,( rurouo>1a Foal'uzlSuequra8uaur 1n1un Frslp u"Inlqrp qe1a1 8ue,{ eqesn
"p {zPII g6
uenluEq-u?nlrEq IreP u"p 'e^uur?I usBrulreued usp 'so{tuo-so{8uo Fsp l"dsPp BuB^
asetues;rd ,rzp qelu n[ ?d"reg 'ueeurrraued uvp qeprnt-qzlumf uep raquni-requrns 'g
'redeqm aue A e1e*e1er so{tuo
-so{Euo uep unq?} dell lnpnpuad derl ueuepf:ed-uzuzpfrad
"rn
"r";S;trIJ[lr;
rszl
rods'er'
usp"
ffiffi fiHrffi#m*H:1'"9#:H,
q u"p
r.,,* uP#T
",,0 '{q{rat rmqq rrels}?r Inpleur Z-g
'(
s c 11
11o1
trr-p
-t
pur .rad edzrq e(uresaq edereg ;e1o1 uepf--uupl rrzp p{ol u?ur"1eped uept-uep[ '.repeq
ere8eu eizruepf-uepf erelue Ip uETS"q1p p1 Suen 'qp1rrrnf ltunuau 'eueuneteg i"p"req
?r"pn"s f$up uenm8rad euzur 1p ue1tq e.retau 1p zt(er trzpf ue8upuadel-uetrnluada:1
e,(utm{zt dzp qeloradm ledep Suzz( 'raqums-raqums Esupreq '8uen qzprnl ede.rag
'zptre uepeq e.rzSeu urepp ueelol.red qerasp-rpra"p
rp uoffeqSp prepeJ
:1n1un
']-S
"I?pn"s
6tup
ryr"" ,rirq"s;n3r11[l
u"Fzq zreEau {nlun 'I-S
uen.rnS.red euBtu Ip
'rYos-'rvos
trzdutrauad
>1o1od-1o>1od
"^aq"q
rrep undnlus upe >I"plI
'ue>F8nrrP uzI"'"1(uul?l
"mqzq
'13quI3I rlep
trrlns lpzluetu elzLura] u">ldz]atlp srrzq 3uef, Plsualod 8uel, r88urt e,(erq-e,(erq uz
-nln]esrad ue{lud"puau upp uutu"qtuele{ Is"}EBuauI'srlzrlourap 8ue,( 1n1erzl(szu
nl?ns tu"rEp {llIod Suepuzd lnpns uep '"^urrq{v '}p{aJa {3PI1 3}3dure1 u"DI
60Z
2IO
TEKNIKJALAN RAYA
yang terakhir menurut datayang dapat diperoleh, tentukan sisa uang pokok
dan pembayaran tahunan yang dilakukan pada obligasijalan raya danjalan kota di negaxa
bagan di mana perguman tinggi saudara berada. Uraikan laporan saudara menurut tingk atan-tingkatan pemerintah (Acuan : Hi g hw ay S t atis ti c s \.
5-8.
5-9.
Berapa banyak, jika ada, penerimaan pajak pemakai yang dialihkan ke kepentingan-ke
kepentingan bukan jalan raya di negara bagian di mana perguruan tinggi saudara berada?
(Acuan: Highway Statisticsl.
Beban-beban untuk parkir untuk membatasi penggunann mobil merupakan satu bentuk
dari penetapan harga jalan. Cadlah bagaimana beban tersebut digunakan pada atau dekat
kampus saudara. Jika itu ada, tentukan keefektifannya dan bagaimana digunakannya
dana-dana yang dikurnpulkan itu?
uep srsrpu" uz>ln{Elaur ledup ra}ndruo>l 'tur nlnq ur"lzp le}ef,Ip luadag
'r alnduro>1 ueleunS8uau
uep rel.undrualu >Ilu>lel u"llnsuo{ uep u"1e.^/lel enuras rtdurzll 'I"seq uzqzqruad
qe1a1 e.(uu"qequrel uedz18ue1;ad uep .ralndurol Suurelas 'tdz1a1
".treqruaruSueroas nl{em resaq uer8eqes uz>Islqeq8uaur }nqasJal uI}nJ ue8unllqrad
.Jn^ursul
-tre8unlrqrad rp>18urrag '8un1rq JBlsIIu nele Sunlrq ulsaul ue8uap LIE>ln>l"lIp I$ ue
-Sunlrqrad-ue8unlrqrad'uz-ggOI unqe1 e88urg'lFInI 8uz,( redures zueqrapas 8ue^(
resDlJeq 8uz( uz8unltqrad-ue8unlrqred rrep IIS"I{ s313 ue>lJeszplp UBE}o>l
-rad rseuodsu"rl u"p e,\et uelel ueposrad dull rrduruq zped >1u1a1 uele>lapued
rr"p
(sNonvrndwof,
NYcNnrIHuad
-rf p
-urn8uad ue>lnpadrp ulnuln rszlrodsuzrl nete e(et uelef selqrs"J EJBI{IIetueru UEP
,uzlrserado8uaur 'un8u"qureur 'Suecuereut 'uellzdurauatu (u?>luf,ueraur Inlun
NVVNV]NIUId NVC
'rvAUns 'NVDNnuHuld
r
212
TEKNTKJAT"ANRAYA
Synthesis 55 merangkum pesggunaan komputer pada jalan raya dan transportasi perkotaan.
Referensi tentang pemakaian komputer terdapat dalam pembahasan masing-masing topik.
f._
&
7
'salros eplnC uopcv s.EulraaqrSug [1uno3 go uop"rrossv l"uol
-18N rrBp nIX 'to^ rr"p '016I 'r{o 'sprou qqnd'z0I prcra{ ppads gtrH 'zg, uap',IZ, ',gt ',61 ',LZ
'I0Z pt@ay BrUIl{ns"urat rselrodsuerl eped qnet >1eref uuerapuFued uzrz:1ewad edereqaq gndllau ru?q
-ra1 uqyqreuad-u"tlqrauail 'tulddeq pue Suldearng 3o ssartuo3 rref,uauv uep uzrodel-uzrodel uep X3gy
uep 8utddo14J puD ?m/b^ns to Toutno1 ur"pp 1rDuntu ztnf ue8uzrz:1 1e{uzg '1pq le8ues 8\t '?uzsuas
arcual puo 8ulaauEug cylauwDtSolorld [I"P["W ',fulau.rua3o1oq4 go dlalrog u"f,uauv uep t11dot8ol
-otld toloC to l0nuol[ Idep Sqsuag apua[ to pnuow Iuades (Iur tl"["se{u Io{bd SuEtual uerz[eyed n:1nq ed
-Eraqaq
'tnqasrel Sueptq-Suzptq epzd e,(uuzreleurad Suelual se1Sqr ueseqequad uz:1!.raqrp rurslp 'zdet
"pV
uepf nele
lsegodsue.rl uzrefe1ad gep uepzq uelzdnraur ue:pq e,(ueselq qnet :1eref ueerapulEuad uaru){
Lrye.r3
"lprD
,
e
rt|
1p ederaqag
1e,(uuq qrqal u">lz relnduro>l {lJer5 'qt88uzc tlqal uep tprnru urlsrues retndurol
I"unI 1e18uzrod u"p s"Ja{ 1e18uerad "uar?>l Emqpq qelselaf 'tu"larlp ledep el,u
re(e1 ue8uap Sunquruslp ledzp (raluud
.-Irs"q-Irwq uzp u">lnwur eSSurqas r"qlrru8
paads q8rq) r88uri uelzdacaryaq >Flerued 'uzqeqn"rad qnre8uad Sunlrq8uaru
>lntun u">lqEr?Ip ledzp ralnduo>l suzru l{elalas 'll-f,e1 epzd uuqepua8uad 1pp
-{l}11 uDpl"ra8-lzra8Buaur uzBuap rc>ln}Ip lzdzp rzqure8 nele >il;u"r8 '(uad rq81)
u,tzqec euad uep ua1eADIa qenqas u"I"un88ueu ue8uap nll urEIaS 'ruzq 8uel, eLu
{?^urunlaqas urErSordrp qelaf SuzL srsqzue u">ln{"Iaur 31(u
lrsBq r.m>lr[3,(uaur u"p
-qnrnl,uaru 'ralnduro>l rz{uzuaur >lnlun url8unur qEIBpV '4;zr8 >ln}uaq reEeqraq
nelz '1aq4 'e1u1-u121 edmaq lzdep uzrfzl,ua4 'requrz8 rzl,e1 eped ralndruol qalo
tenqlp n"1? uEdrursrp Euzl, uz8ueralal uz>ltslal,ordruaur tlndrlau ralndruo{ >llJ"rC
2I4
TEKNIKJALANRAYA
sebagai ilmu atau cara untuk mendapatkan pengukuran dengan cara fotografi.
Biasanya itu diartikan lebih luas dengan meliputi juga prosedur untuk penafsiran
foto dan untuk mengubah foto tunggal ke dalam bentuk gabungan (disebut ortofotograf atau mozaik) dan ke dalam peta. Fotogrametri dalam pengertian yang
lebih luas ini, dan terutama seperti yang didasarkan atas foto udara, sekarang
merupakan alat kerja dasar dari seorang insinyur. Pemakaiannya tidak hanya
pada penempatan, tltapi juga pada perencanaurn, disain geometrik, daerah milik
jdurr,-penyelidikan lalu-lintas, &ainase, klasifikasi dan identifikasi tanah, pengukuran pekerjaan tanah, lokasi material, dan survai keadaan perkerasan.
Beniuk-bentuk lain dari penginderaan jarak jauh sangat membantu. SLAR
(Side-Looking Radar), YanB menembus awan' penggambaran infra merah, dan
penggambaran spektrum ganda, adalah beberapa di antaranya. Sampai sekarang,
p.r.lEutur-penjelasan yang didapat dari satelit penginderaan jarak jauh seperti
Lndsat tidak memberikan rincian yang diperlukan untuk tujuan jalan raya,
kecuali mungkin untuk penyelidikan-penyelidikan hidrologi. Satelit'satelit baru
yang diusulkirr dengan resolusi yang lebih tinggi mungkin dapat mengubah
keadaan ini.s
Foto udara dan penyiapan ortofotografi (mozaik yang dibuat dari foto yang
diperbaiki) dan peta dapat dilakukan sebagian atau seluruhnya oleh jawatan
trinsportasi atau- oleh kontrak di antara perusahaan-perusahaan swasta dan
jawatan-jawatan perorangan. Jika dilakukan dengan kontrak, umumnya perjanjian
"menetapkan
"haiil yang harus didapat" dan membiarkan "cara dan metode"
dari peialatan dan prosedur fotografi dan fotogrametri yang khas pada perusahasuatu spesifikasi umum. untuk ketepatan peta fotografi
an. Sebagai gambiran,
-bahwa
90%. dari elevasi harus tepat dalam setengah interval garis
menyatalfan
tinggi dan sisanya dalam satu interval garis tinggi. Syarat lainnya adalah bahwa
907" dari ciri-ciri planir.netri harus ditempatkan Pada Peta dalam sePeremPat
inci dari lokasi yang tepat, .sisanya dalam seperduapuluh inci. Kadang-kadang
spesifikasi menunjukkan dengan jelas ketetapan derajat tinggi yang dapat diperoleh.?
Foto udara vertikal yang diambil dengan kamera yang diarahkan hampir lurus
ke bawah adalah yang paling berguna untuk tujuan pemetaan jalan raya. Daerah
yang akan diliput di foto dalam gerak paralel di mana masing-masing gambar
diambil sesuai dengan arah terbang (endlap) dan di antara gerakan yang berurutan (sidelap). Untuk penggunaan stereoskopik, endlap harus lebih besl
dari separuh lebar gambar (mungkin disyaratkan agar tidak kurang dati 55%
atau lebih dari 65%) agar pusat (titik utama) dari satu foto terlihat dalam kedua
foto yang berdekatan. Sidelap harus rata-rata 25To, dengan prosentase Yutg
kurang diri i5 atau lebih dari 35 tidak dapat diterima. Sebagai kemungkinan
lain, iumpang-tindih dapat ditetapkan menurut perbandingan dasar terhadap
-t
"r*pn
ur"I,p a{
r:HT,:'"1r?;r,u"ffirx.}'*;$r0",
'e.(uuru1
lep
Sl7,
NwNvoNsuail Nvq'Ivluns'NvcNnilHusa
rr
216
I
TEKNIKJALANRAYA
Ortofotograf, foto udara yang skala dan miringnya dikoreksi, dapat digunakan
untuk banyak kepentingan rekayasa dan yang lainnya. jika bagian tengah dicocokkan dengan cermat dan dikopi, akan nampak seperti suatu foto tunggal
dan memperlihatkan jauh lebih banyak bagian kecil daripada peta. Sekarang ini,
foto-foto yang tidak dikoreksi atau yang hanya dikoreksi sebagian digabungkan
untuk membuat "mosaik". Baik ortofotograf yang digabungkan mauPun mosaik
berguna untuk penyajian umum atau kepentingan-kepentingan yang sempa.
Tetapi ortofotograf yang dirakit jauh lebih baik untuk tujuan rekayasa dan
daerah mitik jalan di mana ketepatan merupakan suatu faktor yang penting.
Kadang-kadang timbul keadaan di mana altematif lokasi meliputi pertukaran
di antara tata guna lahan yang bersaing atau dampak seperti perkembangan yang
sudah ada, keadaan tanah yang merugikan, taman-taman, ruangan terbuka,
pemandangan alam, tempat bersejarah atau sejumlah pengawasan lainnya. Dalam
keadaan demikian, pembuatan serangkaian gambar transparan dari foto udara
atau ortofotograf mungkin lebih bermanfaat. Cara ini akan memperlihatkan
masing-masing pengaruh secara terpisah. Gambar-gambar transparan ini kemudian
i
I
I
t"
[-'-_-
'
Lihat, sebagai contoh, karangan-karangan oleh D.A, Maxwell dan C.E. Mc Noldy, ILRB Record 319 dart
uzerapur'uaduz'uapnr,,*,unliu"ffi
'LTr'il'filiT'5;:TilT'iJf#'ff :i
'euJu.u Sltrsod'rurele Eurz,ry\ luadas 'zpaqraq 8uel. ury; zdrraqeq ue8uap etuus SuzL
qura"p 1p oloJ uzpqtuz8uad'r{u"l t{EA\"q u"p u"{nulrad eszuterp zlras 'lerraleur
raqurns uzp rsoyoa8 u""p"e>l 'uzqz1 zun8 elel 'lryzd u"p selull-nlq tpnls Suzlual
ur(upsnu'qaloradrp ledep 1eda1 uep lf,ulral qrqal qnzf 8uzl, ue8uerala; 'eder uelzf
rnLursur rtszq qrlnd urellq oloJ lr"p IPq qlqel qnel Suer( ]"P nl"ns ue>1zdruaru
Er"pn o1o5 Suerz{as 'Isrolsry sqaq u"p ?trr?rv' rs>laJo>l rdelSuayp
"uJ"^{Jaq
'ryeq le8uzs SueL u"rn>ln uedeluerual uep
Suerelas zr"pn raru">l
z8nf
"suoT
LIZ
NvvNvSNsurilNvo'rvluos'NvcNnrrHxxd
218
TEKNIKJAI,ANRAYA
landaian dibuat lebih datar. Meskipun demikian, sebelum Perang Dunia II,lokasi
dan disain jalan raya luar kota di daerah-daerah yang sudah dihuni terutama
meliputi standar yang lebih tinggi untuk lebar, garis, dan kelandaian darijalan yang
sudah ada. Di daerah perkotaan, perhatian utama adalah pada alinyemen ulang
dan pelebaran jalan dan dengan tata letak pembagian-pembagian lebih lanjut.
Hanya di bagian yangjarang penduduknya'di negara bagian ujung barat dan dekat
Pasifik dan daerah pegunungan tertentu dibangun jalan-jalan baru yang besar
dan panjang serta menurut standar yang tetap. Survey untuk itu dilakukan terutama di atas tanah dengan menggunakan teknik tradisional berdasarkan sudut,
ketinggian, dan pita ukur.
Sejak Perang Dunia II, lokasi jalan raya dan praktek disain geometrik telah
berubah dengan cepat. Pertama, telah ditetapkan suatu prinsip bahwa jalan
masuk ke fasilitas jalan raya yang besar harus dikendalikan untuk melindunginya
dari gangguan akibat kegiatan-kegiatan tata guna lahan, ini memaksa diterimanya
lokasi yang baru untuk jalan arteri yang besar di daerah pedalaman maupun perkotaan. Contohnya, 85yo dari Sistem Antar Negara Bagian terletak pada lokasi
yang baru. Kedua, teknik-teknik yang baru untuk perhitungan, pemetaan, dan penempatan telah mendesak cara-cara tradisional, setidaknya pada jawatan jalan
raya yar,g besar.
Untuk jalan raya utama yang baru, penentuan lokasi harus menggabungkan
lengkungan, kelandaian, dan unsur-unsur jalan lainnya untuk menghasilkan arteri
lalu-lintas yang mudah dilalui dan mengalir dengan bebas dan berkapasitas tinggi
serta memenuhi standar keselamatan, sementara di lain pihak memperkecil
pengrusakan-pengrusakan tempat-tempat bersejarah dan prirbakala serta untuk
pembangunan kota, industri, usaha, pemukimanr pemandangan, dan rekreasi.
Selanjutnya, seperti ditunjukkan di tempat lain pada buku ini, dampak ekonomi
dan lingkungan irarus dinilai. Prinsip-prinsip yang sama, tetapi pada ukuran yang
terbatas, harus digunakan jika jalarlraya yang sudah ada sedang ditingkatkan.
Sebelum suatu perbaikan jalan raya dimulai, harus dibuat keputusan sementara mengenai kecepatan rencana minimum, penampang melintang jalan, dan
kelandaian maksimum. Ini semua harus didasarkan pada perkiraan yang dapat
dipercaya tentang jumlah, karakter, dan distribusi laluJintas setiap jam, dirangkaikan dengan pengetahuan tentang daerah yang harus dijelajahi, faktor-faktor
ekonomi dan masyarakat, dan dana yang tersedia. Kemudian, pada saat melakukan
perencanaan, pilihan di antara rute-rute yang mungkin dan keputusan yang menyangkut alternatif disain harus diseleksi. Hal ini sering dilakukan dengan partisipasi yang aktif dari pejabat-pejabat setempat dan kelompok-kelompok masyarakat.
i:fiffi I',i:,:f
::*;,",tiJ"T*'#'iffiH
-a
1 eB n r uB Drr ru rp,,,' r,, ; ;1::'
zlras ueqz8 qelunf trep 'rn1>1nrts uern{n u"p tIEIrun[ 'uulSunlun8uaur 1ep1r
nelz uzlSunlun5uau 8uzl, qeuul uzup"a>l luadas zl.zrq ro1>1eJ-ro1>I"J 'rapun{as
Iorluo>l uuledruaur z.(utuntun 'qupuar 8ue.( qeraep tp e1nl"r-emer n313 'l.t{.q
3un33und uped qepuar 8ue( {}t1} 'Sunun8 q"Iaf, sslull'eseuretp ua}sls 'repun>les
uep[-uep[1n]un raurud IoJluoI ueledmaur lzdzp 'eulu1n eder uepf rw>lol u"nluau
-ad urupp r1elvralrp elzEuas ue8uap n"]E ue>ll"qerp Eued pcal ue8undururya6 'raurud
Io4uo>l uzledmaur ledep u,(uure1 {uuuau Pq-Fq uzp'neuep'un[ra] rtz 'uzlnqraq
u"sz/ru{ u"p u"{npnpa>1 'qzpu1 uu8uepuuuredraq 8ue,( qeraep rp edur uepl 1n1rm
,z8n[ uzr4uraq 'ueqqrd ep" unlaq e4[ raurrrd
lortuo] tpeluaur ledep e8n[ Sunun5
r{EIJO n}ens nB} sur{I 8ue.( uelzquraf ledural ntrEnS 'raurrd loJluo>l uapdruaru
rpmelrp snreq Euer( lnqasral uupf qeBual rp ledura]-]edural uep uelel 8un[n
-tuntn '(dr1 puu 1nc) ,,zqoc-"qof, uzp u?lnluet.. erec ue8uap qn"f qlqal DIIpITes
-p lnfed Suzr( zueur alnI uu{nluauaul LIEIBpe rndursur se8nl 'uenu furuad deqel epe;
(
ecuussuuuo
rey
"npal
6IZ
r.rwNrcNsusd Nvc'Iv^uos'NvcNortrruga
22O
TEKNTKJAT"AN RAYA
E*5
!: lEg iHE
24'" He:i
i;'tE;f
.,,"IIIHi Eg iEE
- Eg*'rsl:.S ssi e:H
J
!
o
d
;
d
a E $:$E,EEti'EIEE:i;
d
d
d
o
f,
iiiIl;iiIi*iiiEI,i
ai
;!
d
J
o.
'u
c
6
o
5
o
s6
d
o
o
o
o
J
l!
:f
a ..-
vd
v
L
=_
d_
!
o
o_
I
:)
o
i:
:.trEcEc>
tr
ct
6l
d
o
)1
lo
EE
i!d
itEEE[E:
H
P;E3.EgEsd'EJ
;. ds&!deeH.d3
c.i d;
t
3o
an
bo
k
d
d
k
r) ia :EHiE:r
{;
'i.- >=^,odi
O '
6h- doiE! S
I E i;!$lsr: *,
s s E.s.rstsi:E iE
s't-.
: !iEE[5t; I
its
d
J4
J(
k(,
e r:.E.,!+EE
tr
vG
o
o
o
o
E $
iidL-Y
tr
(!
C)
o-
=o
o
bo
L
I
a
()
o
q.
rE
tr
6,
,i goi, S 1
E iiE : i
E
i H
E ;t$
;.a-E E
* i
fr
EE
E*
i
*i
t5;
i'e
g s ti$;
gIt
3IritE
o f;EIIE*: iBe UiEg
iitgxBililii 3 :ii
&E,IeiEieJ[E *S;
g:,
;r
N d; *
d
d
ad
Fi
\o
cg
(,
E;E
rd,s
_3
'uE>lSuEIrqrp
er(uqnrnlas rrdrueq rzsaq ndurel l"qqe nelrs 'r1r1a1 EuuL uresrp ue8uaq '8uern>paq
qupns u?ue^."lreq 8ue{ ueplrrep ue8urslqe>l uep ueEuepueurad euarel uo]ouoru
8uern1 uup uz>13ueual,uau qrqel u""Jepua8uad luelsuol 8ue( Euulurlaru ue8uolod'
ue8uap uepl rrzp r{Ernru qlqel 1uI ruadas qesrdral uepl ueledurauad rplSuuag
'"peqraq urlSuntu rur uepl enpe{ rcpuul srre8 uep uauraLuqz uep 'qeqn-r{Eqrueq
url8unur uerpau ftqeT 'Irra{ lDlnq nzle re8uns Sueraqas Ip n"1" rur"8u Surpurp
Sueraqas tp )plalrel ur4Suntu rur ueuem?paq 8uel. qeJ" Inlun uelef 'ul,upsryJ
'q.esrdrar z.(zr uzpf re8eqas urzsrprp ueue,&\"IJaq 8uu.( qere {n}un uupl e>1[ uz1
{ls"qlp ludep uzlSunlun8uaur Suqed 8uzl, rsu>1o1 'rur rlrados uqel selglseJ >ln]un
'"paqreq 1p{rpes ?to>l rBnI rp leLueq rnlzpaq uepl selqts"J >lntun rnpasord
'el,use1z rp u")pptelp
rs">lol rrep ?rzpn oloJ-oloJ rrep uzlderslp 'q 1 dzpzqral 1J 002 el,ueserq 'Iunses
'rolu"1 uzzfralad uelednratu eduqrunlas rrdtueq (1-9
Euel, e1e1s ue8uap
"}ad
epotoru u"{fts"prrq 8uzl. uenlnqzpued IErrrnS
requ"C leqrT) ulaurz-r8o1oy
{nl.un r38urtr srre8 ueunlSunura>l uep r;er8odog 'ut 1 dzpeqra} U 00I epls ue8uap
ueryeqrue8lp er(uurnurn'1t;ord uep elad lpeluaur pca>padrp r?Arns z]eq 'ledurzu
8gel, uept sz tsrsod urlSunur 1">lapas r1n>p8uaru 8uzl, 7' sl.re8 n313 uenlnqepuad
spzF nlens ueinlreruoru (luuorslperl ereo) qeuzf su1" Ip Ise>lol uenluauad 'l1duras
dn>1nc 8ue.{ elrd ur"lep ueldzlalrp qz1a1 r8ueueslp qlqal 8uel, rsnlol qEIe}aS
Iss{o'I lrunlueued
(uo11eco1 fruu1tu11ar;) uenlnqupued
IZZ
"[u"s"rq
NvvNvcNxrrsd Nvq'rvduns'NvcNflrrHugd
t-_
222
TEKNIKJALANRAYA
14
Lih"t,
sebagai contoh,
L.L. Furk,
iSIR
B Bulletin 228,
of
'orHsyv
I"uoll?N pu" uop"eJ3eu uo lprmoc s.lueplsard :1n1u1 (acroururoS Jo lueuauedeo sn) l":lues "Iuaurv
rnitueEeprel uetuagedaq qalo uu:1dz1s1p fu:e.l, stonqto1 Wo spooy cluacg rct wotSot4 pasodottr
V ,,
'0gI t,odaY prcads g\J afuoa9'y'1 1zqr1 'ralndtuo:1 ntu"qlp SuuA (ecp.rag
lsarog'g;1) 'S'V u?u"lnqe)I ssulq qalo q"s!p u.lsls tt"p pe>tol u?nluauod Suetuat uewm {nlull 'rrzqequsr
u"IruF {ntun ' IZ, pncae gyg'gagc.rng '3 pue EytJaq 'J'T uep '662 ptocay gyg'auolftqg ' j'V ieqrr sr
"rue]n
"peqreq
q,puru,ru'pu,ruer,lTTyrlH::i"'J:,#,,[Hn',fi ,yf"'r'.iTfi
s
Il
r'r{Eue}
rre{rpqa^uad urp lelrns ur"1zp nfzur tue,( {1u1?t 1e(ueq uelzun8Eueu elqtunloD
eZZ
NwNvoNxuf,,I Nvq'rvluns'NvcNnrntuf,d
2?A
TEKNIKJAI"AN RAYA
II, di kota-kota
yang khas
distrik pusat bisnis dengan toko-toko dan kantor-kantor besar dan seringkali
l]-11poo", "Interregional Highways", House Document 379, Seventy<ight Congress, Second Session
(1914).
bahlgn sekarang memberikan salah satu pembahasan ierbaik menienai pokok ini pada hal;
53'74. The Flee woy in the City, yaitu suatu laporan kepa.da Menteri Traisportasi yang disiapkan dalam
tahun 1968 oleh suatu kelompok yang terkenal dari arsitlk-arsitek pertaman'an, p".irrcn ru dan perancang
li------
"
rclsr^rv9
*r'-f:or.
-"',\
.f-'"\,^F,'-. )r_
/J\\
^vs
/J
'r;g-ldtr
{ei.[.*, iris
\t
Qr-. \
-'**
i
,-l
'!rI.
|
I
,
a ' ' i,'{rt
'.il-'
I
aot
-aI
rel8uq uupl rrelr8u3ru snr"q qg3 nlnuaur Euud uz"J"pua) .(.,szare pa
-tq811q,.) ..I?sru 8uzl. qeraep.( Ip ]"duprr1 el,uzsurq 'e1o1 8unluzf r8uqqa8uau 8uz,(
'lq
SZZ NwN\rJNeusirNvc1vluns'Nvct.torlHtsd
226
TEKNIKJALANRAYA
(street). Di samping jalan lingkar di bagian pusat kota, ada dua lintasan melingkar lainnya yang berdiameter kira-kira 10 dan 2b mil. Seperti terlihat pada
Gambar 6-2, terdapat kisi-kisi yang terkembang dengan baik dari jalan;jalan arteri
yang melayani daerah-daerah di antara jalan bebas hambatan dan jalan ekspres.
Salah satu di antara beberapa kesulitan dalam merencanakan jalan bebas
hambatan perkotaan adalah sambungan jalan tersebut dengan jalan kota. Untuk
menyediakan on-ramp dan off-ramp 1-rada setiap jalan (street) umumnya tidak
mungkin. Salah satu alasannya adalah biaya yang terlalu tinggi. Alasan lainnya
yang lebih kuat adalah bahwa jarak sambungan terlalu rapat seperti itu akan
merugikan ciri-ciri mengalir-bebas dan bebas-kece,lakaan dari jalan bebas hambatan. Seperti yang akan diperlihatkan dalam Bab 8, jarak bersih yang mendahului
tiap-tiap sambungan harus cukup besar sehingga pengendara dapat waspada dan
memiliki waktu untuk melakukan tindakan yang sesuai. Jarak sebesar beberapa
blok biasanya diperlukan bila kecepatan jalan bebas hambatan ternyata tirgg.
Biasanya penyelesaian yang paling baik adalah mengubah arus lalu-lintas pada
jalan perkotaan yang berdekatan menjadi satu arah dan menyediakan sambungan
pada pasangannya yang sesuai. Bila volume yang besar harus dipikul oleh ramp
tunggal, cara yang baik adalah menyediakan lajur tambahan khusus pada jalan
bebas hambatan untuk kendaraan ini.
Bila perkembangan kota yang sudah ada adalah berupa pola kisi-kisi, maka
lebar daerah milik jalan yang idea{ untuk jalan bebas hambatan adalah satu blok
kota sepenuhnya. Lebar ini cukup untuk menampung semua kebutuhan di masa
depan dan untuk on-ramp dan off-ramp. Persimpangan tak sebidang untuk jalan
yang memotong dapat dibangun tanpa merusak perkembangan yang sudah ditetapkan pada blok yang berdekatan. Pengaturan kembali utilitas bawah tanah
yang terpotong oleh galian pada pertengahan'blok biasanya lebih mudah dilakukan daripada dekat persimpangan. Masih tersedia nrangan untuk mengembangkan
taman dan daerah rekreasi. Kemudian jalan yang sudah ada sepanjang perbatasan
juga dapat melayani lalu-lintas lokal dan memberikan jalan masuk sepenuhnya
menuju tanah milik yang berdekatan. Sayangnya, daerah milik jalan selebar ini
sulit untuk disediakan, baik karena tidak tersedianya dana yang cukup maupun
karena adanya keberatan terhadap pemindahan begitu banyak harta milik dari
daftar pajak. Dalam bgberapa kejadian, daerah milik jalan untuk jalan bebas
hambatan atau jalan ekspres telah diperoleh dengan memperlebar "lorong" (calley)
yang membelah blok utama atau dengan mengambil separuh blok termasuk satu
jalan dan satu lorong. Nilai "lorong yang berbatasan dengan jalan bebas hambatan" jauh lebih rendah dibandingkan dengan 'Jul* yang berbatasan dengan jalan
bebas hambatan", yang menyebabkan biaya keseluruhan menjadi lebih murah.
Kebanyakan jalan bebas hambatan dibangun di atas timbunan atau struktur
menerus di atas permukaan tanah. Disain seperti ini sebagian besar menghilangkan
gangguan dari lalu-lintas jalan yang biasa dan hanya memerlukan sedikit pengaturan kembali utilitas bawah tanah. Di lain pihak,.penyediaan lebar untuk badan
jalan dan kemiringan timbunan mengambil tanah milik yang berharga dan ditentang atas dasar keindahan. Struktur menerus sangat mahal, dan persyaratan
untuk jalan masuk maupun keluar juga mahal dan menyulitkan. Penyelesaian
dengan,para pemilik tanah di dekatnya yang menuntut kerusakan atas nilai
harta bendanya karena kebisingan, asap, dan hilangnya keadaan yang bersifat
pribadi (privacy) (lihat Bab 7) mungkin memerlukan biaya yang juga tinggi.
Diakui oleh beberapa pihak bahwa jalan raya layang akan membentuk penghalang yang sama dengan waktu dahulu yang disebabkan oleh lintasan jalan rel.
b-
uup
"rues
selurl-npl IJup reseq uer8eqas Buar"I 'upaqroo le8u 8uu,(
ueleosrad u">llnquruaur
ledep lrf,a{ le{"re,(seur 1oduro1a1 uz8uap }BIep Euzd rralre e(ut uelet rs"{o-I
'uz48nraur 8uul.
LZZ
Nwl{vDNausd Nv('Ivluns'NvcNnilHuga
228
TEKNTKJAT.AN RAYA
Konsep Penggunaan Bersama dan Berganda (Joint and Multiple Use concepts)
Dahulu, daerah milik jalan-jalan raya dan angkutan serta ruang di atas dan di bawahnya telah dicadangkan hampir seluruhnyauntukkepentingan-kepentinganjawatan.
Salah satu alasannya adalah bahwa pemilikan atau kelonggaran bersama untuk
memungkinkan pemakaian ruang di atas, di bawah, atau di sepanjangjalan tersebut
akan menimbulkan banyak keruwetan hukum.2' Alasan lainnya adalah kekhawatiran akan kehilangan jiwa atau harta benda dalam hal kecelakaan kendaraan pada
fasilitas tersebut. IVlisalnya, terdapat contoh di mana truk dengan muatan cairan
yang dapat menyala terbakar setelah tabrakan sehingga daerah di bawah struktur
akhi tahun 1980. suatu jalan rel sepanjang 13 mil dipilih untuk melayani perbatasan barat daya.
rlL"O--:llu
rencana jilan
.1.o
lrsran pusat kota Houston dan taksiran penggunaan pelayanan ulang-alik.
lihat
2l Lih^t
E*-
ASCE,
pe.mbahasan tentang penangkapan nilai dalam Bab 7.
Juli 1990.
-uer.trpud
'tor
'ttrD.J tomqBryl
uo salpnts 14cadg
wp
z,,'ilXf#;:;'iffi;
?u?s-raq-u?un8uegurad
;,;:fi #rt#f:"r,
e.(er uepf uauradurle z1[ Sueprqes >1"] uunurepad Fep r33ur1 SuzL el.zrq q"1epe
utrlruap Euer( uzrnle8uad zped uelqnsa{ nl.es qzpg 'el.u8uedurnuad >lqun
lryed uep ue1n13u? unrsels Sundureuaur {nlun senpadrp uerpau '8uepe1-Suepey
'ruln erur8rt6 Ip 9g-I uep 'ocsrcu"rg ues >[nla] qeraep Ip J'U17g uzp nluaue]
senr 'o8ecrr{D Ip uel,11 ue6 sardsla uepf uep ]aor]S ssar8uo3 rlndqaru .rrq1z
-re1 qoluoo-r{oluoC 'u"}"qu"q s"qaq uzpl 8ueluedas nrlz uerpeu rp uullzdural
-ry q"Ia] IeJ n"}e slq wplszrlpug 'ue1n13uz uule/v\eluzp e,(er uzleluelurttelzrelue rp
qBIeS
zz'urnrun uer8zq sElB r"nsas Suel^ rcpu uedelauad q?1zpe urcl eJ?ltrc uzlrlnser
ederaqaq etelue r( 'snsnql uz8urluadal uzlSurlueruaur qrqal n"1u runrun {rlru
uzlrcqe8uau qzlq qnpnllp ueDlruep 8ue.,{ uurn}z8uad urqep lEqrIJe} BueL >1n[un1
-rp
SuzL
'1qns lz8uzs Ipzf
8uul,
nele
qrpdrp
uepeq-u"peq
nelz
leqefad-1zqefa4
-uaru
uepeq-u"p"q
qeluuaruad
erzlue rp epue8req ueeuni
rrep
uzeqesmad
"1s".ry\s
-8uod uzp
ueun8uequrad uellzqnleSuaur
qe1a1 l"{rros e{Feurv rp runtun
"ru"sreq
uep
ue8urluadal
4111od qepsetu 'e.(uure1 zre8au 1e,(ueq ue8uep uzu"^r"lreg
runurn rszlrodsuzrl ueqem,el rqruz8uadueru
8trzl, uetuzquruad
"ru?s
q"uul ue">lnurred n"le quuz] r{Er\Bq Jn}{ruls
sel" rp nele 8uel,e1
'
'>{Bsru rpzluaru
6ZZ
NVvNvDNsuuiI
Nvc'wluns'NvcNnrruugd
230
TEKNIKJALANRAYA
skema yang ideal adalah terminal dekat pinggir pusat kota yang berseberangan,
yang dihubungkan dengan bis-bis ulang-alik atau sebuah pembawa orang (peoplemover). Nlasing-masing terminal dilengkapi suatu daerah pertokoan dan gedung
perkantoran^. Pendapatan pada badan umum akan memungkinkan meningkatnyi
nilai lahan.2 3
Survai untuk Jalan Raya Perkotaan (Surveys for Urban Highway)
Umumnya, urutan peninjauan daerah dan rute serta penentuan lokasi awal dan
akhir untuk survaijalan raya perkotaan adalah sarna seperti halnya padajalan raya
pedalaman. Tetapi prosedur pada proyek perkotaanjauhkurangseragam dan tetap.
Msalnya, mungkin diperlukan survai dan peta untuk penentuan lokasi tanah milik,
perbaikan jalan, utilitas, atau kepentingan lainnya yang akan melengkapi banyak
keterangan, di mana di daerah luar kota informasi tersebut harus dikumpulkan
di lapangan atau dari foto-foto udara. Dalam banyak contoh, data ini mungkin
cukup lengkap dan tepat sehingga tidak diperlukan survai pendahuluan. Jadi
lokasi akhir dapat dikembangkan sebagian besar dari hasil-hasil survai sebelumnya.
y{"1 beberapa saran seb_e-lumny_a mengenai pembangunan bersama, littat The Freeway.in the city, op. cit;
'.' Policy
on The Design of Urban Highway dnil Streets, AASHTO; dan ERB Special ieport l74."io;"r;1laporan
berikutnya muncul dalam TRB Record 528, 565 fon 634, dan TRB Speciat Riport /8j. ILb. er.
et al., Tlansportotion Engiheoing lournal of ASCE, sept. 19g0, m"rryu;kat srrntr,
untuk mcngoptimalkan PenemPatan stasiun, M.D. .Rivkin, TRB Record 634, memberikan-beberapa contoh
""ra yang khal.
bogast
..rep?uraru.. n1zlas {epl} Il{nqre} u">lt"qllJedtp 3u"^ du.(es 8ueluzd e[es urlSunur
e8Eurqas g epud u"Te[ nr{q uaBuap l">lap nlfaq 8uelrauaur re8uns 'n1r rnelag
retuns uerqe qJIo rreunqruu u[usrra8ral ue8umepuaf,a{ ue>l
'rlfueq nl{"m
"u"Ias
qrqal Euel.
del.zs
r$lmlsuo{
.rnp
Eue,(
(Z)
y
uped
Euulued
-uperuau >lntrun
'}Iulnt
p.tre e,{.erq
uelzquaIepda1 epas rard uzp ueluqrua[8uelusd z.(uqequrzlraq
"uere>I
lnpns pep 1q8u11p >I"pl} e,(utrtpuas uz8uap Sued Suoral,uaru ueluqural nlzns
(1) rrndrlaur qse 8uzl. nzlu ue>1nferp 8uel, uaura,{ut1y 'g-g requl3 ue>11leqrad
In1elaru qruqradrp ledzp
'uuruqure8 re8eqag 'tuduat 1p []a{ ueqeqruad-ueqeqmad
(n1ua1ta1
8uel. rnllruts >lntun uBII{Bq rre uelel IsIpuoI
pca>1
""rrl#rffitn9r,r*
8uel, 1eq uzludrueu 'el.urrc uelul 8ueqn1 zl,usnsnql 're8uns uz8uap ue]">lspJaq
'ru8uns Ja11"rz>l uep 'rsepuod ueepea>1 'nz 1e13ur1
Suzr( uzun8uuq Suelual
"18(I
u">Plnselua1u sluzq
{n}un rre uzpl n"}E uuJnl"s reua8uatu treda} Suer(
"}ep
"nuras
requre8 ue8uap
uelequralrerr.rns uurodel 'qnuad e1z>1s p;ord euas e]ad uep
"s]a>ls
rdzlSuapp 'ue1n1epp sru"rl snsnq>1 ue8uedel rBAJns n]ens u"p s"nl u"p dz>13ua1
sru"q 'ue>1dz1a1rp qelal u"l"qural rse1o1 ueeruped zlf
Sued uzrodel
"p"
.1nqasrel uz8unlrqrad
r?nsas uzpI srre8 uzlleduraueru uzp tul res"p ue8uzqurll
-rad-ue8uequrtlrad ue>lSunlrqraduraur snreq rndutsul 't{111d1p ueteqruaf Is"{oI
111nleqes u">lnluallp sn.req el.uqnuadas rur uepIuzp uzlequel rrzp e.(utq ue8unqzfi
uep Eurluad le8ues uulequral nlnuaur Euud gept ezlzrq n1ua1 qepns 'ue{nluaualu
n1elas >1epp rdefof 'rs:1nr1suo1 zr(urq rqn-rz8uaduraur leBuus ue{" Ircl"qual 8uerl_uep
rard 1.,..1,rn rsepuod u""p"ay'ur(e1q qEIEpz uelequrafrsu>lol ue>ln]uauau uz>p Sued
u>1ztu-'1zdura1 edzraqaq eped ruz.(zyp u">1" etues rrduruq Sued seluq-np1 e4f
{leq qlqel 8uz( uepI q"nqas
r{"1"p3 e,{urrqlu yseq ,rdelaa .}"qaq 8uel, rslnrlsuo>l u"p urssrp ueposrad ue>Ilnq
3un>13ual u">Plns"tualu uep
-urruaur ue{e u"lequraf epzd 1e{IUa^
"Uas F].uosr.roq
,snin1
euarul 'lzqeur
1e8e1 EuzL uep Iet{ELu qtqal zl(urunrun Suoras Eued uzleqtual
qrqel 3uz( ue8ueraqaduad uelteqqe8uaru rur ul.unlual '1nq3sla1 uepf 1n1un rn1
-In4s rdzlSuelaur u,Ep r"p"rurur 8ue/( zz(zr uepf Iwfol u"lnluauau q,EIBpu II]a>l u"l
-rt,rrn1'r. uzplenuras irdureq upud urnurn Ire{E[qa>l Suereilag'gca1 rc8uns eped snrnl
1dj1'8uz,l uz8ueraqaLuad uz>1erpa.(uau >lnlun el.ueq up{rruqro>lrp >[eq 8ue.(
uaural,uqe Suupz>1-3uep") 'Isu>lol uenluaued 1n1un "uatrIJ>l e.(unles-nles ug>l
-zdruaru q"I?pB )Ireq 8ur1zd 8uz( ueleqruel rsuloy uEperu puars>l '1o1aq-1o1aqraq
Buel( uaujX,,r11u ,rep uelul eped urzle1 8uzl, ue8unryl ]"nqp esled-ra1 eu"tu rp
gupe[a>1 >lzdueg .usr,Epu"la1 uup uaurer(uqu uulelzr(sJad Il{nuauaru snreq lnqasra}
Suquad le8uzs $uz1( rn1>1nJls EnrIIas rtdureq uzlzdurauad uup Is2>lol 'sz1ug-np1
uelrnpl,uau lnlun qel"p" e,\et uelel u8n[ riladas uulequral rrzp uenln1 "uarex
(suotrvco'I acqlufl) NVTYSI [ar IsYvol NvnrNsNgd
'tr"qqre1 8uul, z[ra>1 e8eual
r8zq e,(zqzqraq tz8ues Euzpzl-Euepe>l u"p ue13qur"1a1 1e,(u-eq ue>1qzqal,_uatu
8uzl. ,epe q"pns $uel, uzpl epzd .rolouurq uezr"pual uenSSue8 rrzp seqaq 8uu,{
lzdural rp uu>ln{elrp Euzrel uzeloryed I?Ams 'uzrpnura;1 'ulel ?Jef,-eJ"f, lu"lep
rsesrlordulr ue8uep nelz rluu8Euad sue8 uuleunE8uaur uz8uap ue>In>1upp sru"q
prrrz uezftalad enuras u?p (ueun8uequrad lnlun uuldersrp uepl 4lrur q"ra"p
unloqas snrauaul Sued uzpl s" q"nqas >llr"uaw {nlun urlSunru lepu ge18uua5
'ueBuepq el,u1e,(ueq qalo lqnsJadrp .ue1e Suequra>paq qelal 8ue,( geraep-qera"p
rnpleur 8uel, nruq 8uu[ uzpf {Ililu r{"raep P^mS 'uzu,{epnqa>l u"p {{rur gzuu}
set"q enluas Ise>lol uznluauad uep 'Streluqaur ueBuolod uep g.lord IEIIqu"Suad
IZ
NvvxvDNsuf,d Nv('Iv^uns'NvcNnJrHuxil
232
TEKNIKJALANRAYA
Usulan iembatan
l^ -Susunan
Gambar 6-3. Contoh khas dari persoalan penentuan lok"ei jembatan kecil.
menyebabkan pekerjaan galian yang lebih banyak. Pertimbangan ini harus diperhitungkan terhadap keadaanjalan air yang telah disebutkan diatas. Penyelesaiannya sutiah tentu akan tergantung kepada keadaan yang tepat yang diperlihatkan
oleh hasil survai dan perkiraan yang teliti sepanjang [<edua garis ;utun rencana
tersebut.
Pada jembatan sungai besar, struktur jembatan itu sendiri menjadi semakin
_
bertambah penting dan cenderung menjadi lebih mahat dibanding alinyemen
jdqr- yang menuj! jembatan. Dalam keadaan yang demikian, pe-nentuan Iokasi harus memanfaatkan tiap leher yang sempit atau bagian rrr.rgui yang menyempit dan keadaan pondasi yang baik. Selain itu, bila mungkin, siruktur yang
menyerong harus dihindarkan. Bangunan atasnya umumnya libih mahal, kareni
membutuhkan luas lantai yang lebih besar yang berarti membutuhkan banyak
juga biaya-pembuatan dan cetakan beton biasanya lebih tinggi. Pier ian
PfrT,
kepala jgmbatan akan bertambah panjang, dan dinding sayap pada ke-p-ala jembatan akan lebih panjang pada kedua sudutnya.
_ _._,1
:!l#;::r1i#"i:::
ue"unS$ued u">ItuqDle8ualu ludep de>1Eua1 lupll u"p Ilqal 8u"rrul 3uzl, uee1z1
-rad 'srlnu31 >1n[un1od u?>I?drualu WIBp? rs"IrJrseds 'uz:11n[un1p qulal IU3deS
"ua>Is nl"ns
-ad lnseuuel 'resalas qelel nlualral >1ar(ord
{n}un
JIIPI?
'sqnila1 1n[un1ad
(stlta
EEZ NwNvoNsugaNvc'Ivluns'NvcNnrlHusd
TEKNIKJALAN RAYA
{J
bo
fil
(B
Ci
()
(n
&
rd
.A
;.
CI
o
N
k
0
(B
Fi
t)
o
H
()
\\l
!r'
'
i:1 i*:
9rt frAl
__]
:{
!.:
:\_
il
l\l
A
&
ri
,l
I
'e
.l
(,
a
.6
(,
6l
(,
d
(!
cl
(.)
o .-:
!d
Ee
id=
Hbo
rh
J'
lc)
op
Uq
i's
\o ii
d
Er
Eg
(,.6
-alu s"lqrnPl u"{qlPtuaE {nltm r"{tql u?I[ undn"l" ssed dq uepf uralqs {qun {r-?q
lococ tnu[-a1* nr*r rsEIoI us"r.r{red ueln}ual '(e.rzpnes trnqunq-qad qalo ne1d4a1
-1p s.r"r predas) u?tlapraq Sued e1o1 nsl" eJspn"s 6tnrr uenrnt.rad sndnrel 4ad upe6 'n-9
'uzlnlErrzsraq
tged z1o1 Fzq .Isp zrzpuatuad r8uq qutunlunal-uetunlunal uzlselafuaur tue( s-rlnUa]
ueeledurad rpnqes ue:IdBIS'IIra{ ?}o{ Ietrtas p untueqp srueq sszd dq qenqas edz5uaur
uzlsulafuaru :1n1un ledzpuad rztuap eped rensas tue( gzlemel qDI"^ alu erepn"s ue{I"EI^l '-9
qelo ue1eun,1p
tuer
**! ffiT#r"*,T"rl5llj.I#X;.rt
'7.'e
uepf ,c^er uepf nelernef eped (relndurol {IJ"rt ryseurraf) .ralndurol ueeunttuad uep
.{eun1 leltrrzrad ,sere1 1z13uerad rzuaSuaur 1e15uts rrerodel qenq3s ueldep u?P T:upIIaS 'I-9
'MS"TVOS
SEl,
NvvNvoNsrrsd Nvq'wluns'NvcNnuHusd
236
6-5.
h".,-
TEKNIKJAI.AN RAYA
nerus dad daerah pusat yang macet. Sebaiknya dila,kukan peninjauan lapangan atau penyelidikan foto udara jika waktu dan fasilitas mengizinkan. Pertahanan pilihan saudara
dengan pernyataan tertulis yang singkat.
{ukan suatu sket bebas dengan tangan yang.memperlihatkan sebuah rencana pemandangan dari sebuah jembatan atau gorong-gorong yang ditempatkan pada lokasi yang kurang
baik atau tidak memadai di dekat kampus perguruan tinggi saudara. Pada skets yang sarna,
perlihatlan alinyemen kembali (realignment) yang saudara usulkan. Pertahankan usul
saudara dengan penjelasan singkat yang tertulis.
"1o>I
ISVIUOdSNVUI WVIVC
WN)NH HVIVSVW
239
TEKNTKJAT.ANRAYA
kan hanya tanah yang diperlukan untuk daerah milik jalan. Tetapi, praktek
E*
r
uep zalrf
feq
'rur dsulrd-drsuud
uzp
selef
Sued
ue.requre8
uzledmatu
uepeq
e1o33ue
u,(eqeq ue8uap uep qupuer uz.redequed uz8uap .ra111ur setnl 1n1un tue.ro-3ur.ro
lntunuay4l ,
.saprs
patyn
aqt
ut
uo!to,!t!l
pao
ao.r
rsuareJet qqr,pe.prr[ z
";";trXl:;tl;ffi].#?lffrT3ffir1f:
'satryg papaps reEcqes lnqasrp edulnfirelas 8ue i ,arJ toutl?lg u!
sapnts patcaps ppnf ue8uep n{nq pmf
et11 tuepp ledzprel e8n[eduzrztuu 1p 1et(ueg .4olncL) BUJ IreS vep gsa&g sl:rr,sry tlc$asag
226grp *ffi
u"Irlqrellp rl"lal
uzltpqoduad-uz:llpgaduod
lnqesral
ueseqequad
u"p
l"s"p
rrB{lreq
lseg'elulnluaq
lzlueq
-uraur 8uz{ eAe.r uepf tunlnq 3ue]ual Suzuamraq 8ue{ ue4prladuad uzre>13ueras Suoloiuatu q"Iet
6UHDN ;
'snsntp[ Strei( pq 3tre1ua1 e[uure1 Bued epzd
nlss u"{sn?.nureur q"lel ueppeBuad ledueq r.lJqJI
uopletuaru zr(u1qa1zri eped ueesznla:1
.u"P
"I?,
"Ar.J"q
rnt"retrl eped lzdepral 8u!.ras 8ue,t '..u"as"n{ar
loqog'urruInq
roqocL. qslllsl qalo us{requzSlp Iul rpl
r
rc8?qas duSSuerp lzdep 1epr1 1uls Ip uzIr[Esrp 8uel. urntun ?re)as uezlel.urad nlual
'uelrp"Jad u"p ueBuspun-Suepuruad q"ps"ur ue8uep uesrunJaq
ndureru
"{rf qelo
Suud runlnq l"qrwued rr?oueur snreq rniursur emq"q qulselal n1r
"ueJ">l
'u"{r8ruaru 8uzl. nlensas rc8"qas urn{nq q"[ESEur deSSue8uaur
rr"p qel"s"ru
nlens depeqral srDlal uep un>lnq Lrst">lapuad
u1el ueepaqrad-uzepaqrad
"rulue Ip
'lnqasral
u"p runlnq q"[ESEur rur?r{Eruaur pBzB rplEurJas
rn^ursur
run>lnq
r{"[Es"ur rruerl?ruaru {nlun lqns ledac {"re8req Suz.{ 1ru1al"red
erunp
un>lnq
3ue1ua1 nluaual uerp"q"a>l nlens ledeprat (uz>lsnlnruatu qrqel "MqEq
l"JrsJaq nplas
r83ur1 qrqal 8uel' >l"r{ euar") 'u">lnluaueru 8ue,( u"Bs"n>la>l Suz8auraur lzdzp qrqal
nzle unqul 0g
8ue,( ludepuad 8uepe1-8uepe; '1e1uaur {"prt Ip>les zurzs
"rsrueq
e8n['Burpuuq 1e18u4 upud zdusnsnql 'ure1 u"zsen>la{ qsra"p
rdetal r{nJ"Suodreq
Ip uelrp?Euad uesnlnd pse11 'e.(utunlaqas uulrp"Suad uesnlnd qalo ue>1dz1a1rp
8uel. uapasard qalo rqnrz8uadrp resaq uzr8zqas urn>lnq uzsnlnda>1-uesnlnday
'qneI qrqal Suzd uulqnsa>1
nl"ns rru{ednraur 1uI uep 'e1o1 uep ualednq">l >ln}un u"{rJaqrp Sued tre8uap
u""q eJ"8eu uu8uap epeqraq }"d"p ueFeq uru8au nlens Sueprm
u"p
"^uurel
-Euzpun tenqured q?lo u">lqedur1lp SueL leq u?p zs"n>l 'z1nd r8el ,'zl,eqzqraq
EuzL pq nlens u?>I"dnraur el,uul"l qeJeep ue>lJus"praq I$lIpsIJnl. q"re"p nl"s
Sursuru-Surseur
ruzl"p ueruselal,uad ueluurerad uz>lqeqal.uaru 'epaqraq
"{arau
rp u"lrp"Suad tresnlnd uzp Suepun-Euzpun 'uer4uap 8uz,( pq ruelp zsenl
"retru"
-raq uzr8zq er"8au'dur1 zuaruy 'ue8un8urqe>l rlequ"rrau u?Ie 3uel, 'euzs SueL
rslrpsrJn^ urcFp Inf,unu us8uuluel.req z(ulzdtuzu SueL pseq ue8uap uesnlnd
rrm)roH
I{vlvswr
UO
TEKNIKJAI"ANRAYA
daerah
versu5 swasta.
Konstitusi dan undang-undang suatu negara bagian, sebagai yang ditafsirkan dan
dibatasi oleh pengadilan, menetapkan kekuasaan seperti misatnya untuk menempatkan dan rnembangun fasilitas, untuk memperoleh daerah milik jalan, dan unluk
menentukan dan membayar kerusakan, kadang-kadang tetapi tidak selalu termasuk biaya pengacara. Sebuah pembahasan tentang konsep hukum yang lebih
umum terdapat di bawah ini.
Wewenang Untuk Menempatkan, Menempatkan Kembali, Merencana, Membangun, dan Mengoperasikan Fasilitas Transp ortasi
(Authority To Locate, Relocate, Plan, Constrict, and Operate Transportation
Facilities)
Sampai akhir-akhir ini, pengadilan hampir secara universal bertahan bahwa badan
legislatif negara bagian, atau badan perwakilannya yang ditunjuk, mempunyai
kekuasaan yang diberikan untuk menempatkan atau menempatkan kembali
fasilitas-fasilitas.s Kekuasaan ini meliputi wewenang untuk menetapkan standar
perbaikan termasuk garis, kelandaian,Iebar daerah milik jalan, dan kebutuhan untuk
pengendalian jalan masuk (access control). Lebih.jauh, pengadilan umumnya
telah menolak untuk meninjau kembali tindakan-tindakan tersebut, kecuali
dapat dibuktikan bahwa tindakan itu terlalu curang, sewenang-wenang, membeda-bedakan, atau tidak masuk akal sehingga mengakibatkan pemilik tanah
kehilangan jaminan konstitusi akan pelaksanaan hukum yang bersangkutan.
Akibat yang pasti dari pelimpahan wewenang ini adalah keputusan-keputusan
teknik dan administrasi atas penempatan, disain, pembangunan, atau pengoperasian, dan atas harta benda yang diperlukan untuk itu biasanya tidak dapat digugat
di pengadilan.6
Hak-hak yang Berkaitan dengan Arus Lalu-lintas
(Rights Related to Traffic Flow)
Pengadilan hampir secara universal mengatur bahwa tanah milik yang berbatasan
dengan sebuah jalan atau rute transportasi lainnya tidak mempunyai hak pada
kelanjutan atau pemeliharaan lalu-lintas di depannya. Karena itu, biasanya tidak
ada penggantian kerusakan jika perbaikan atau perubahan mengalihkan arus
utama secara vertikal, horisontal, atau ke rute lainnya. Juga tidak ada alasan
tindakan jika arus lalu-lintas bertambah.
sekilas, .sudut pandang ini kelihatannya dapat menciptakan ,,kekerasan yang
.tidak terjamin" atas pemilik tanah. Tetapi, dapat dimengeiti bahwa arus lalu-lintai
diciptakan oleh tindakan pemerintah dalam membangun fasilitas jalan yang ada
dan bukan oleh tindak*,
pemilik tanah. sebagai hal yang praktis,
-dialihkanrn.rrg-d*i bagi
izinkan penggantian kerusakan
pemilik tanah jika lalu-iintis
daii
atau ke tanah mereka akan hampir sama sekali mencegah pembangunan utama
atau usaha pengendalian lalu-lintas.
5 Di beberapa negara
bagian, badan legistatif menetapkan rute-rute yang umum dan titik akhirnya dan
menyerahkan penentuan lokasi yang pasti serta rincian lainnya kepada iawatan jalan raya negara bagian,
Pada negara bagian lainnya, badan legislatif mempertahankan pengendalian yang lebih besar.
6 Sebagai ditunjukkan,
ada pengecualian-pengecualian; beberapa daripadanya dilaporkan dalam NCHRp
Research Result Digest ,^y'. 6. Selain itu, pengadilan mengizinlan tuntutan kepada keputusan-keputusan
administrasi atas masalah-masalah lingkunlan (lihat Bab 13 untuk pembahasan lebiir lanjuti.
'd.o 'satpryg
paqaps
tl-t1t
(NotusmOcv ,rruadoud)
r8ru rlue8
'usep"eI Surszur-Surseur lrunuaru uep uzr8zq ere8eu z.relu? rp
"peq-"paqreq
{n}un {"q iuls IO 'uermtuequred 1eqr1e reteqas 1esru ue8rmltql rc}" 'e.repn 'er(eqpc
'ueEuzpuzd 'lnseur uepl lgadas peqpd {"q Id?14 IIqrrrEIp Euzl' :pyur {er{ 3p" {epp e{If, 'V
'n38ue8ral ru e(rresls rrup rrz8un:18ull n"le 'uz8rrzpued 'erepn '2.{et1zc 'lnseur uzlzl'rre
-eun58ued zuerz>1 eduzss eped uelesn:a{-u?)Psrua{ se13 {eqIaq e8n[ >lqrruad 'pqurzrp 8uel.
{IFu rluz} rrep uzrtzqas ziuuq e4f '11qur?1p 8uzl, 4pur qetrel ue.rz(equred szlz {Eqraq
rteusl {IIIuad 'rrn treepea>l ur?1zq 'zl(ulpued uenlnlasrad eduel ne]z uz8uap 'urnurn
ueeunSSuad >1n1un lpeqrrd {Ilu q"ue} pqurz8uaur Inlun qe}qraurad-uzzsenla:1 uelzdruaur
re8tuegp TPEqIrd T"rI E{If 'g
Euetl'..qerr4r'aured:1eq.. u?T.r?s?preq [qurer-p {ryur qsu"l
"ua.re{
'(gr qrs rzqg) udu
-tne1 Bued qoluo3 qepp" u"I{-r ueded uep uzlostuor tue.req uelndurnuad uetuedel rsz:1o1
uz.rnletua6 'ueprlodal {er{Id I.rEp se}ued Eue[ uelepun-w{upun rloluoc ue:lednraur qe1"pe
ry^u"q Suedumuadraq Sued use.ppue{ rteq drue.r ne}e us}"qurcrl wqaq uepf rnpl uz1
-eu?cueraru nele 'qe.re nles uepf elod ueldzlauaur 'ledurs-12.r(urs nele nqur"J-nqrrreJ uetuep
selql-n1el uelppua8ua6 'r{z1r4raured {"q q"/*"q 1p ..uzpquretuaq, Irep uery"qa{ p8eqas
,.uernl?.rad,, reteqes uzlsqodal ryqrd lnqeduaur uegpetued ede.raqeg '1z1zrelseur Prow usp
'ueluurelese:1 'uelzqasal punpugaur lnttm ttruptm-tuzprm l"nquraru 1n1tm qeltrueured
Isnlqsuo{ 1eq ue4ednraur q"1zps tuzl ',,wtsqoda{ {eql4, pep selued Eued ue{ePur}
lzqr:12 lpzfral uereE8uelad
fnr lrue8 rdetat '.re8Euu1p rpeqrrd {Pq "{I[ 'Z
"uax?T {"lot1p
"{If 'I
runrun
L'Luntun {oduolo>l t urupp E}sems u"p
{Eq-I"q ue13uo1o33ueu uep rsn}qauo>l ueUrsJeuaru nplas snftq u"Ipu8uad
,uefeq
ure8au der1 IO '{TIIu >l"q uep lunuln >l"q e.re}Ile SunsBuel ue8ue}ualred
u"{Inquruatu ,Euzptqas {e} uenuagad uup {ns"u uepf uzlppua8uad uullsqlleu
Euel. nzlzqu"q s"qaq uepl szlrpse; ul.usnsnql 'e(et uelel ue>lzqrad >1"^u"g
'ueppe8uad qalo u">ln)1elrp
(rznses 8uel,
e1a>13uas sns">l ur"lep rnpl" u"nluauad tre8uop
Fru tluz8 uerel.equred
uu8uap nzl" 'eluur"I Isnlllsuol rrleJ"^srad nule rsllod ue"s"n>le>l qz.t\Eq tp Bp"Jaq
elueq uep runrun ue8urtruadal-ue8urluadaI {ntun reledrp ledzp z(uzq 1uI I"H
'FrapeJ uep uzr8eq BJ"8eu Isnlllsuol u"p ((.ssaf,ord anp,,) ,,1eq sasord.. psed qalo
'III$r q"uz1 a>l
lSunpuqrp (e[zs Sueroasas lr"p u"xnq uzp) pl 1qlur tIEu"] I"q-I?H
EJ"pn uzp e.(eqec uzrIIE sB1" u"p '?l,Br u"IB[ u"p dnrnc Suel' ue8uzpueruad selz
'epz qzpns Srrzrt erter uzlzl e>1 r"pzueru Srrer( ren1a1 uep >lns"u uqel szlz 1eq
(n}uaua} uln>lnq
r{Elep" el,uereluz Ip
l"q-{uq rcdunduratu z8n[ >pTrur qeu4 '1zqrd
ulEI IC 'le>Irros
Ip qn8ar ue8uap ueldelelrp qelat urntun uelel In1elaru
"IIraruVu"p
u"q?pnue>l s?1? runrun lelerer(szur IJ"p runrun {"H
ueuepftad uel"ruelJsel
(sirfEfU z$.redo.r; snsre1 rT1qnd) >11U4{ {BH snsra1 umwn {sH
WZ
242
TEKMKJALANRAYA
an hanya digunakan jika pemilik menolak untuk menjual atau jika tuntutan
mereka tidak wajar.s
Proseciur untuk mendapatkan hak milik adalah sangat tidak seragam di antara
berbagai jawatan. Kebanyakan metode yang ada ternyata sangat sulit dan memakan waktu. Beberapa jawatan menggunakan teknik-teknik yang berbeda menurut berbagai keadaan. Dalam setiap peristiwa, terdapat bukti yang kuat bahwa
dalam banyak daerah kekuasaan efisiensi dapat ditingkatkan dengan perbaikan
undang-undang dan praktek-praktek yang ada sekarang seperti penggunaan yang
lebih luas dari prosedur penemuan yang diuraikan pada bagian berikut.
Penilaian daerah milik jalan bukanlah merupakan ilmu eksakta. Dalam beberapa kasus, nilai-nilai yang ditetapkan oleh para penilai untuk penuntut cian
badan penyita dapat jauh berbeda. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan pendapat yang tulus, melalui perbedaan di antara atau salah penerapan dari metodemetode yang digunakan untuk menentukan pembayaran atau kerusakan-kerusakan (lihat di bawah), dan, kadang-kadang, karena para penilai dan pengacara mengajukan penilaian yang diinflasikan atau terlalu rendah. Usaha-usaha yang gigih
sedang dilakukan untuk mengembangkan pendekatan-pendekatan yang profesional dan kaidah-kaidah tata tertib untuk para penilai.e
Di antara kerumitan-kerumitan dalam menentukan penyelesaian yang pantas
bagi hak atau kerusakan atas hak milik tertentu adalah waktu saat penilaian dilakukan. Seringkali diumumkan bahwa fasilitas yang mungkin atau akan dibuat
pada suatu alinyemen tertentu akan menyebabkan perubahan nilai, baik itu naik
atau turun. IJmumnya, tanggal penilaian adalah tanggal pengambilan hak milik
sesungguhnya. Nleskipun demikian, terdapat banyak percabangan pada penetapan
tanggal ini dan mengenai bagaimana nilai berubah sebelum dan sesudah tanggal
itu. Hal ini terlalu rumit untuk dibahas di sini.l0
Pengaturan pembagian daerah (zoning regulation) atau perubahan-perubahan
prospektif di dalamnya akan berpengaruh sangat besar atas nilai-nilai hak milik.
Bukti mengenai masalah ini umumnya dapat diterima dalam tindakan hak pemerintah dan masih menambahkan kerumitan yang lainnya pada persoalan-persoalan
yang sudah sulit.r l
Cara kerja pengadilan yang meliputi penilaian harta benda dilakukan menurut
sistem lawan di mana masing-masing pihak, melalui pengacaranya masing-masing
dan saksi-saksi ahli, menyampaikan pandangan-pandangannya dalam penjelasan
singkat yang baik. Pemeriksaan silang saksi-saksi oleh pengacara yang berlawanan
berusaha untuk mengesampingkan atau mendiskreditkan kesaksian mereka.
Tergantung pada keadaan dan prosedur dari sistem pengadilan, penentuan nilai
dapat dilakukan oleh hakim atau juri (di Indonesiahanya oleh hakim saja).
Permintaan pemeriksaan ulang ke pengadilan yang lebih tinggi biasanya dibatasi pada masalah-masalah hukum, seperti pemeriksaan hakim pemeriksa atas
dapat diterimanya bukti atau instruksi pada juri.l 2
E Departemen
Jalan Raya California dan Mennesota melaporkan dalam permulaan tahun 1970-an bahwa
penyelesaian langsung telah dilakukan dengan pemilik masing-masing dalamgTVo dan 50% dari kasus-kasusnya.
12
Untuk pembahasan tentang strategi sidang pengadilan, lihat NCHRP Research Resutt Digest 47 dan
, atat Selected Studies, op. cit. jilid I.
III
l=.-
rrelr-
r'"In9
-ra1 qrqal Euer( uralsts uelzun88uaru {n1un Suruapueo resaq uer8eqas eLule8y
'u">1">lnqrp snr"q rs{Bs uez}el,urad-ueelzl.urad n"1" snsnq>l uz4pqaLuad pseq-gseq
rlradas ?1v\arurlsr ue8ueralal qzlede ueppe8uad rualsrs zdzraqaq e-rplue Ip ue
-1u1zdas1eprta1 lzdepral'ereryad ue?s{rratued-erd Sueprs epzd eduurzl leqrd qalo
uzlnl.redrp EuzL zlle;-e}{"J uzllraquau >lntun zlultulp {"qld Surszru-Surseru 'el.u
-tunrun 'ereryad rpzfuaur ururqsuad urnloqas efuurc1 >Ieqld epeda>1 1eda1 SuuL tre
-3uera1a1 u">lrreqrueu snrzq leqrd nles 'IuI rnpaso;d lnrnuatr tr 'uuppuBuad ue"s>llr
-aurad ludacraduraru ne1e uerzsala.(uad ludacradureu {nlun erec te8eqas uz6zq
ure8au Bntuos rrdureq rp rrz>lulzup SuzL urnlnq sasord nlens r{Elepz u"nluaued
(ernpacor; fre,rocqq) uenweued rnpesoJd
rur uewqgq
>1o>1od-1o1od >1n1un 1e13uts rulue8uad uz>llraqueu tn>luaq 8uel, ;er8ered-;zr8ere4
'u">l"srua>l ueresaleduad uep 4Trur >pq el.z1q rnle8uatu Ernras nlr8aq 8uel, urnlnq
rol>leJ-Jol{e3 reua8uaur n}ensas rnqe}a8uaur sm"I{ z>leraur (I{"rnur Suqud 8uel.
uzr{runlesa>l e[erq uz8uap s?lrTrs"J un5uzquraur uep ue{eu"JueJeur snr"q
"{aJoru
euere1 'qne[ qrqal '{lIIu >1eq uzlrud"pueu >ln}un qeplz1-qeplu>l uep rnpesord
-rnpasord 4ra8uaur snreq'uep[Iryur qera"p TIBIEs?ur 8uzlual un{nq uenqea8uad
(uer>llruap undrlsal '>Iru{el
lulrpas rlqrtuaru zl,ueq undnzprvr 'rnr(ursur er"d
J
q"ps"ur upzduep unlnq qeleseru ue>lzdmeur qrqal uepf {rTrur qraep uErBseI
-ar(uad u?p usqalorad 'nluaual uurcluad uze[re>1ad zped uzrpnoa8uad ue8uag
' u?{lzzvrpelrp ueun8ue qrua d n11er'r
unlaqas unqzl edzraqaq p1nur1p srueq uzpl >lllru q"rr"p u"qelored 'uzrlnuap
8uel. snsel ruel"C '1o1q Sursuru-Surseru rp uz>ln{?1rp qesrdral 8ue.( lqrur {eq 0?
uzrzsalar(uad zuzur rp uu"pze{ lzdepro; 'nl>lelr ue>l"u Euez( ueeftelad ueledruaur
uezloryad qeraep rp ue>I"srue1 uzresalal,uad uzp uepl >lgur r{Ereup ueqalorad
EVZ
244
TEKNIKJALAN RAYA
Untuk sistem antar negara bagian, Kongres telah menyediakan untuk negara
bagian sumber hukum dari pemerintah federal untuk meminta pemilikan awal
dari daerah milik jalan, termasuk hak-hak akses. Sebagai bantuan selanjutnya,
sebuah "dana beredar" ("revolving fund", dana yang dipakai terus-menerus
untuk beberapa usaha) dari pemerintah federal telah memungkinkan perolehan
daerah milik jalan 10 tahun sebelumnya.
Pembayaran untuk Tanah Milik Yang Dimintala
(Payment for Acquired Property)
Pembayaran yang wajar untuk daerah milik jalan, pada satu pihak, akan memberikan ganti rugi yang sesuai untuk hak tanah milik yang telah diambil dan,
pada lain pihak, mewakili penggunaan dana umum yang layak dan wajar. Tetapi,
sering tidak mungkin untuk memberikan ganti rugi sepenuhnya kepada pemilik
tanah, karena pejabat umum dicegah dari pembayaran atas kehilangan-kehilangan
tertentu yang mungkin diderita oleh pemilik tanah oleh undang-undang. Misalnya,
pengadilan umumnya telah mengatur bahwa pemilik dari tanah milik usaha yang
diambil untuk kepentingan umum tidak mendapat ganti kerugian untuk hd-hal
seperti hilangnya kemauan baik, ketidakmampuan untuk menempatkan lokasi
pengganti yang dapat diterima, hilangnya keuntungan yang disebabkan oleh
pemindahan atau oleh gangguan selama pembangunan, atau biaya pemindahan
barang-barang atau harta benda perorangan lainnya." Ini adalah gambaran dari
prinsip dasar di mana pemerintah tidak melakukan pembayaran atas semua
kerugian yang dikenakan pada orang atau tanah milik.
Pembayaran Jika Seluruh Tanah Milik Diambil
(Payment When Entire Property Is Taken)
Jika tanah milik diambil seluruhnya, ganti rugi yang sesuai biasanya didasarkan
atas nilai pasar dari tanah milik. AASHTO mendefinisikan nilai pasar sebagai
"harga tertinggi di mana tanah milik dapat dijual di pasar terbuka oleh seorang
yang ingin menjual kepada orang yang ingin membeli, keduanya tanpa paksaan
dan melakukan pertimbangan, dan keduanya sepenuhnya sadar akan penggunaan
yang paling tinggi dan pating baik untuk tanah milik tersebut".16 Definisi ini
memungkinkan nilai tanah ditetapkan pada "penggunaan tertinggi dan terbaik"
yang didefinisikan sebagai "penggunaan yang paling produktif, layak tetapi tidak
bersifat untung-untungan atau terkaan, untuk mana tanah milik dapat diletakkan
di masa depan yang dekat". Jadi, sepetak tanah kosong yang terletak di daerah
industri, tetapi sekarang ditanami, dapat dihargai sebagai tanah industri. Di lain
pihak, tanah pertanian yang agak jauh dari kota akan dibayar sebagaimana adanya, dan tidak dibayar atas dasar bahwa tanah tersebut nantinya di masa depan
akan menjadi tanah milik usaha atau perdagangan.
Nilai pasar dapat didekati dengan beberapa ca.ra, termasuk yang berikut:
1.
Pendekatan data-pasar. Perbandingan tanah milik yang dinilai dengan tanah milik yang
sama yang dijual atau terdaftax akan dijual.
t4 NCHRP Report 104 merupakan sumber yang sangat baik mengenai informasi rincian tentang banyak
pokok ini. Untuk pengambilan pemukiman, lihattrIC.I/RPReport 107.
segi dari
15
Lihat bagian tentang "masalah-masalah pemindahan dan penempatan kembali" untuk kekecualian ter-
tentu.
16
L,-
Difinisi ini dan yang lain berikutnya diatnbil danAASHTO Highway Definition.
(stul{el
1ulpsd roJ
luetu{e;) trerteqa5
uBllqru?Euad {n1un
uuruf"qued
. r'uzppe8uad
tuzrnl
trep tuernrpaq lpzfuaur qerefes el(erq eurzl q1qa1 8ue[ :1111y -qEusl rc 'rueq Suei Lrpur
rlerrul Be{r-"qrid-ueryeqrad wp Wuzt 1p1,u IrEp II"q tr4pd Suzd tre"lz^ue1 ueledrueru
'!?fu plnq
'v
re8eqes
9tZ
'c
246
TEKNIKJALANRAYA
keadaannya". Salah satu contohnya adalah suatu pertumbuhan umum dari nilai
tanah milik di daerah yang dapat dicapai karena adanya sebuah fasilitas jalan
yang baru. Keuntungan khusus didefinisikan sebagai "keuntungan yang tumbuh
dari peningkatan jalan raya tertentu pada tanah milik yang khusus dan tidak
secara umum pada yang lainnya". Hal ini dikatakan sebagai sesuatu yang menambah kemudahan, dapat tercapainya, dan penggunaan tanah milik. Contoh
dari keuntungan yang khusus adalah: membuka sebuah jalan (street) yang memberikan tambahan tanah yang menghadap ke jalan atau menjadikan sebidang
tanah sudut, membuka sebuah jalan baru atau mehgubah kelandaian dari sebuah
jalan yang ada, menjadikan tanah milik lebih dapat dicapai atau memberikan
tempat masuk dan tempat keluar yang sebelumnya tidak tersedia, dan memperbaiki jalan yang rnenghadap tanah milik dengan perataan, perkerasan, atau drainase. Perhatikan bahwa pada tiap contoh ini sebagai khusus dari tanah milik memperoleh manfaat,jika dibandingkan terhadap keuntungan yang ditumbuhkan pada
masyarakat umumnya.
Terdapat bukti bahwa perbaikan transportasi biasanya meningkatkan nilai
lahan dari daerah yang dimasuki. Sebuah penyelidikan terdahulu menemukan
bahwa harga tengah per acre dari sisa-sisanya bertambah dengan 38%.Dalam26%
kasus-kasus kejadian-kejadian, harga per acre jatuh; dalam 7 4% kejadian, harga
tersebut naik. Dalam 34%kejadian,harga berlipat tiga.r s
Sejauh mana pembuat undang-undang negara bagian telah mengizinkan keuntungan-keuntungan mengimbangi kerugian-kerugian ternyata berbeda sekali. Persyaratan-persyaratan di kebanyakan negara bagian adalah salah satu dari (1) keuntungan-keuntungan khusus tetapi bukan keuntungan umum dapat diimbangi
hanya dengan kerugian pemotongan untuk sisanya, atau (b) keuntungan-keuntungan khusus tetapi bukan umum dapat diimbangi dengan nilai kerugian
pengambilan dan pemotongan untuk sisanya.r e,
'6ll
-nlEI rrelJ" rc8eqas e,{uls8ung n33ue33uaur sru"rd {")ISuues ?s"rq u"I"[ uep vier
u"F[ 8uu fuedas z(uure1 uz8uequralred u"p 'ue8ue8zpted 'stuslq 'np1 eszur zpe4
(ssaccy Jo lorluoJ) {nsBI^J UBIB1 usl1upue8ued
(ruaw
.NOUIANA dO AIT'IVNO ONV 'ITAIA 'UIV 'IHCI"I 'SSACSV dO SIH9IU)
ZZNYCNO)ICM'I SYIIIVNX
.NVCNV(NYNSd .VUYCN .VAVHVC XNSVN
NVTVf SVJ.V XYH
NVC
{l[ur gpue] qaloradrueur >lnlun z,(urq rrep llf,a>l qlqal qnzl el,ueszrq ue8uzdzlad
'uunqrull nele uzrpS 8uara1-Buaral
er(urq'uzureppad qeraup-qere"p Ip
"lu"lnral
{nlun uzlnpadrp Suzr( Suenr In}un nzlz 'Euepuzd lzrel uz{rraquou 'uztueuel
'aseurerp s"lrlrs"J IEeq ue8uzdzlad qaloradtueru >Inlun rselrodsuert uzlumel ISzq
qepns ldzral 'IIIur I{Eu"t ueltquz8uad n}ens ue{nlraluau 1tpr1 ue8uedelad
"surq
'1pef '..uz1d,e1a1p 8ue( uz8urtuadal {ntun urc1 Euero {Ilrur qeuel rnle8uau
net" uz{?un88uaur >lntun 1uq., tz8zqes OIHSVV qalo u"IIsIulJOplp ueBuzdela6
(srxgr,{gsvg) NvcNvdv'I sd
'e.{uuer8eq ere8au Isnlllsuo>l ue8uap u"u?M?Iraq Euel, Suzpued lnpns
lrqurztuaur qelal uellpz8uad "uzru rp uztpulal-uelpefa{ Ep" u"Igeg 'yzrydp
n1zles y"prl rur uu1z1e.(urp elzs nreq EtreL tunrun qepley 'l8nr rlue8 Faqlp lzdzp
'uzlrqrue8ued zpe ellqzde el,ueq p^\qzq uu1>1nlunuau $l lrunurn ue8urluadal
>Inlun 11qur"1p rpuqud {r1rur quust e>p[ re,(zqrp er(ueq uerlue8tuad eml{eq qzPpP
rrz8au-ere8au ge8ualas Irep r{Iqe'I 'ue1n>l8uesraq 8uu.( uer8zq ere8au .resep tuuptrn
-Suupun uped eurelmel Sunlue8ral rz(zqrp snmq leqpl" uzr8mal qtlzdy
0z'
LnZ
rsvrxo.rsNvur
ilvlvo
nn)rnH rrv'rvswr
249
TEKNTKJAU,N RAYA
prinsip ini, jawatan jalan raya bebas memilih syarat-syarat diijinkannya jalan
masuli. Tempat masuk, keluar, dan penyeberangan untuk jalan yang ada dan
tempat keluar untuk tanah-tanah milik yang berbatasan dapat atau tidak dapat
disediakan tergantung atas kebijaksanaan dari jawatan. Dengan wewenang ini,
adalah mungkin untuk mencegah perkembangan pita dan akibat buruk yang
menyertainya. Selain itu, fasilitas jalan masuk, jalan keluar, dan penyeberangan
dapat ditempatkan dan direncanakan terutama untuk memenuhi pertimbangan
lalu-lintas dan teknik lainnya daripada untuk memenuhi kebutuhan lokal. Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa perlengkapan pengendalian jalan masuk memisahkan jalan dari lingkungannya dan pada waktu yang sama membebaskan
lingkungan dari jalan. Keduanya menguntungkan. Pelayanan tremsportasi menjadi
optimum dan lingkungan menjadi tempat yang lebih baik, Iebih bersih, dan lebih
aman untuk didiami.
Kecuali untuk fasilitas tol, pengendalian jalan masuk baru saja dikembangkan
setelah Perang Dunia II. Penetapan bahwa pengendalian jalan masuk harus dimiliki
oleh sistem negara bagian mengakibatkan konsep itu sekarang banyak diterapkan.
Semua negara bagian sekarang mengizinkan jawatan jalan raya memperoleh hak
jalan masuk dari pemilik-pemilik tanah yang berbatasan.z 3
Pembayaran untuk Hak Jalan IVIasuk (Payment
Hak jalan masuk menuju tanah milik adalah sama mendasarnya seperti hak-hak
pemilikan. Selanjutnya jika jawatan jalan mengambil hak jalan masuk ke jalan
yang ada, pemilik tanah yang berbatasan berhak.atas ganti rugi. Jika sebagian
dari tanah milik diambil, kertrsakan jalan masuk merupakan bagian dari kerugian
pemotongan (severance damages). Jika yang diambil hanya hak jalan masuk saja
dan tidak termasuk tanah milik, yang dapat diganti hanyalah kerusakan pada
jalan masuk saja. Ada pengecualian, yaitu jika jalan masuk dibatasi untuk mengurangi kecelakaan, sebab ini merupakan tindakan pihak kepolisian dan dengan
demikian tidak dapat diganti.
_t.
uzlzrtref-ue]ervrel dzpeqra]
run{nu
*r.rr1^n,
uepl ueryeq.rad 1n1un un8uzqrp 8uzl, -rn1ryu]s nz]? uzzfta>1ad dzDas ]"qDI" u"
-Suepueurad nzle'erepn'zr(eqec 'zlaraur Ins"ru uepl >1zq dzpeq"ral uen8Sue8 nelz
'1zrao uz>izsnral 'uurnlueqa>1 rBeq uerlue8Buad selu )"rflaq u"sulpqJaq 8uel, qzuzl
>lyrurad ertulnlaqas s4ruQ ueldelauatu ueIpu8ua4 'ue8uepuzurad uep ,erepn
'e(erqec ue{>l"sruau e8nl uzp relSuqaru uep trrduras BueL lnszur uqef uz1p83uru
-aur 8uel, Sueprqes >l"t lar uzpf uznrualrad rrep ue6eq re8eqas uepl rp un8ueq
-1p >lnp"l^ ?u?tu rp sns"I nl?ns ur"lup quuel lrlrurad 1n1un ue>lsnlnruau r{eler
SmBy qpru"{r{Eh[ 'emo1 1p '{e4d upl I( '.re[zm 8uel, uepf ueeun5Suad ruEeq
-as ue>18uo1o8rp qelar zLzr uepl nzle uepl u"rupu"lal epzd urel ueqeqnrad-ue
-qeqruad rrep 'zl,uqceordde qras {npzrl (rrl?qruJf ueun5uequrad 'snsnql 8uel.
snse>l-sns">I Eped 'qes 8uz( uepl ueeun5Buad nl"ns u"I]eqrlatu ueqzqruad e4[
u"q"l
uesulqraq 8ue.( lqrurad zped uz>pul,zqrp npad 1epr1 nr tlue8
"^^qeq
-raq q"lat nluaual uqrpe8ued 'uzreqruz8 reBeqag 'ueu"1rt?Iraq 8uel,
ue8uzpued
-raq eLuurzl uer8eq zrz8au uel8uepas 'r8rr tluu8 uerz.{equrad uz>lnyradrp 1epr1
lqrru qpuzl l"r{->ler{ uep Sutluad qlqrl uLer uelel uzeunSSuad
ue>lsn}nuaur r{Elal uelrpe8uad 'e.{uure1 nlueua} ueeq
z8Surqas rpequd
runurn >leq-{"q
">11f
#i:H'j:l
'pueErp lzdup rypp u?p (qn^nq 1p l"WI) rulBurlaru atru Ir"p nEtB rrursqoda>1 >1eqrd
uep ru[er',r Sued uerypult gup leqlle qelep" lnqasral ueFnral Bmq"q u"Isn].nu
:aur snJeq uqrpe8uad 'uezpza>1 zduraqaq ur"l"p rnlr ul"las 'runrun SueL uzlnq
uep 'uelposradrp SuzL 4Trtu quel >lnlun snsnq>l qplupu n1r uer8n-raI p/v\qzq
u"{r}Inqp snrzq 'uu1urzfip }"qDI" ueffima1 e>p[ uzlqeg 'zl,urunlaqes s"qpqry
qz1a1 8uzl, rlredas '(sa8eurzp prluanbasuoc) reqrlz uet8rual szlz uz.re,{zqrued
ruadas snsnql 8ue( uer8eq uru8au Suzpun-Suepun ru"l"p uelerz(srad-uelereLsrad
rzledrp '12sru rpzfuaur uzselsqreq 1zp4 8ue,( IITIuT qeu"] e{ Ins"u uupl zlrf
.qzsrdrat ?r?ces eLuue>18ueq
6iZ
lsvruoasN\rur
rvlvo
wn)InH
l{vrvsvn
25O
TEKNIKJAT"aNRAYA
sebuah jalan raya mengurangi kualitas lingkungan. Dalam suatu kejadian di New
York, kerugian pemotongan pada sisa tanah milik telah dibayar di mana timbunan
setinggi 20 ft menutup "pemandangan hutan dan gunung yang indah". Pengadilan
banding memutuskan bahwa kebebasan pribadi serta pengasingan, pemandangan,
dan kebisingan lalu-lintas, cahaya, dan bau dapat dimasukkan dengan wajar sebagai bukti kerugian. Di negara bagian lainnya, pembayaran yang demikian tidak
diberikan.2a
ALANAN MELINGKAR-CUL-DE.SACS
(CIRCUITY OF TRAVEL-CUL-DE-SACS)
PEzu
Jalan bebas hambatan melibatkan jalan, jalan paralel, dan persimpangan lalu-lintas
terpisah yang hampir semuanya selalu memperpanjang rute ke atau dari beberapa
petak tanah milik yang berbatasan atau berdekatan. Jalan satu arah, larangan
putaran-U, dan banyak usaha pengaturan lalu-lintas lainnya mempunyai akibat
yang sama. Banyak pengadilan bertahan bahwa "perjalanan melingkar" (circuity
of travel) dapat diterapkan oleh pihak kepolisian dan oleh sebab itu tidak dapat
diganti kecuali jika para pejabat umum telah bertindak sewenang-wenang.
Alasan lainnya adalah bahwa perjalanan melingkar tidak banyak merusak
tempat masuk dan keluar dan bahwa tiap gangguan yang terjadi adalah salah satu
harga perbaikan yang ditanggung bersama dengan masyarakat umum. Selanjutnya
pengadilan tidak akan menyetujui ganti rugi kecuali jalan masuk ke tanah milik
yang khusus yang dipersoalkan banyak mengalami kerusakan jika dibandingkan
dengan tanah milik lainnyayar.g terlihat.
Jalan raya dengan jalan masuk terbatas atau fasilitas angkutan cii permukaan
tanah sering.memotong dan menutup jalan kota yang ada. Tanah milii< yang
dahulunya mempunyai jalan masuk ke jalan potong dalam kedua arah ditempatkan pada sebuah jalan buntu, biasanya disebut "cul-de-sac". Kebanyakan, para
pemilik tanah yang sangat terpengaruh telah menggugat atas kerugian-kerugian yang
timbul. Dalam sebagian besar kasus, pengadilan menolak tuntutan yang demikian
jika cara jalan masuk yang memadai masih terdapat. Umumnya alasannya adalah
bahwa faktor yang utama hanyalah "rute melingkar" yang biasanya tidak dapat
diganti, sebagai dijelaskan dalam paragraf yang terdahulu. Dalam kasus lainnya,
keputusan biasanya didasarkan atas alasan bahwa kerugian, jika ada, hanya berbeda dalam.tingkatannya tetapi tidak dalam macamnya dari yang diderita oleh
masyarakat secara umum. Pengadilan lainnya bertahan bahwa kerugian adalah
damnum absque iniuria, yang berarti kerugian tanpa kekerasan hak hukum,
Tetapi, di beberapa negara bagian, pengadilan telah mengakui kerugian-kerugian
jika tanah milik ditempatkan pada suatu eul-de-sac, sehingga tidak mungkin untuk
melakukan penyamarataan.
d^i
di
ueseqequrad
.157, $vrrrodsNwr
rrrrv<r rtnynH
l{v'rvsw(
252
TEKNIKJAI,AN RAYA
yang diambil dan untuk kerugian pemotongan atau kerugian akibat dilakukan
untuk "tanah milik itu sendiri" dan tidak untuk pemilik atau penghuni. Dengan
pendekatan ini, banyak biaya dan gangguan bagi perorangan dan perusahaan
yang berhubungan dengan pengambilan tanah milik dilakukan tanpa ganti rugi,
meskipun ini jelas dimungkinkan menurut konstitusi federal. Contohnya, Mahkamah Agung Amerika Serikat telah menetapkan bahwa " . . . sementara badan
legislatif tidak kuasa untuk mengurangi ukuran-ukuran ganti rugi pokok yang
tepat (seperti yang diterapkan pada tanah milik menurut Amandemen Kelima),
kami sadar bahwa tidak ada kaidah mengenai perluasannya, dalam batas-batas
persamaan dan keadilan, agar memasukkan hak-hak jika tidak mengeluarkarf'.27
Mahkamah Agung menjelaskan bahwa, menurut Undang-undang Dasar, dasar
untuk pembayaran tersebut bagi perorangan adalah kekuasaan Kongres untuk
menentukan apakah tuntutan-tuntutan atas perbendaharaan umum didasarkan
atas kewajiban moral dan prinsip-prinsip hak dan keadilan.28
Lalu, Kongres mempunyai dasar kuat ketika dalam Undang-undang Jalan
Raya Federal tahun 1962 menetapkan bahwa sebelum rencana bantuan federal
negara bagian akan disetujui, Departemen Jalan Raya harus memberikan jaminan
bahwa akan disediakan bantuan nasihat penempatan kembali untuk keluarga yang
dipindahkan. Undang-undang itu kemudian mendefinisikan kembali sebutan
"pembangunan" untuk memungkinkan penggunaan dana bantuan federal membayar biaya pemindahan untuk keluarga-keluarga dan perusahaan-perusahaan
sejauh yang disahkan oleh undang-undang negara bagian, dan dalam batas maksimum yang tertulis. Tetapi, Kongres menyadari bahwa beberapa konstitusi
negara bagian melarang penggunaan dana-dana umum yang demikian dan membuat ketentuan agar pembayaran biaya penempatan kembali diperbolehkan.2e
Dalam undang-undang tahun 1968, Kongres mengharuskan bantuan penempatan kembali dimulai pada 1 Juli, 1970, dengan menangguhkan semua
bantuan federal bagi negara-negara bagian yang tidak mematuhi. Undang-undang
itu menetapkan bahwa:
Menteri tidak akan menyetujui setiap proyek yang akan menyebabkan pemindahan setiap
orang, usaha, atau pertanian kecuali dia menerimaiaminan yang memuaskan (bahwa) . . .
1. Pembayaran penempatan kembali dan pembayaran lainnya yang wajar dan layak akan diberikan kepada orang-orang yang dipindahkan . . .
2. Program bantuan pemindahan yang memberikan pelayanaa (tertentu yang ditetapkaa) . , .
harus diberikan kepada oriuxg-orang yang dipindatrkan.
3.
Dalam suatu periode waktu yang laya^k sebelum pemindahan, akan tersedia, sejauh yang
dapat diselesaikan dengan layak, di daerah-daerah yang seczua umum tidak kurang diingini
dalam hubungannya dengan utilitas umum dan fasilitas umum dan perdagangan dan dengan
sewa dan harga di dalam kemampuan keuangan dari keluarga dan perorangan yang dipindahkan, layak, aman, dan tempat tinggal yang sehat, sebagai yang didefinisikan oleh
Menteri, sama jumlahnya dengan dan tersedia untuk keluarga dan perorirng:rn yang dipindahkan tersebut dan dapat dengan mudah mencapai tempat kerja mereka.
Penempatan
29 Pengadilan-pengadilan
di
kembali atas utilitas umum yang dimiliki swasta untuk memindahkan fasilitas tersebut dari daerah milik
jalan akan melanggar larangan undang-undang terhadap penggunaan danadarn umum untuk mengganti
pihak swasta. Lj};at NCHRP Research Resuh Digest Na. J untuk perkara-perkara pengadilan.
7
uzr8"q
rrcle/r4,uf
u"Idqauaur Srnepun-Suepun ,lq q"1uszur rseletuaur
'Irpu >lepq trep ".vir{"q
zl.uppuaqa{as
Sued uelemuf zrr,rqeq uz
lenqreq
}eqrlmt
{nlun "rctau
,ndurztu
-qnpnl u"p ueqnlal
ue>llnqurueur
ledep
lel.ueq
1epr1 Sue.( Buero-8uuro
'rur lnuruas Euel, urer8or4
'ffi
{;::',ff[{r";Ylri{;:ff#rffli#"'a
(ssfe Ip E lrre1ep us{spgeplp tuzi( reteqas) Ernouzqas tued ueqeumred zmadueur nele
lerluo8ueur n11 uelqepugdp tuudtuero uelurltuntuau {nlun uelnpadlp tue[ qelurnf '1
'
r
6tu
pas
ut 7 o d
t 1
d ut
a u a
t4
ot a
zuo
r, iff! ffiI#Yr""l"rY:
tuanl t.ei
ue4purad
'e8uep
ff #:X,.'.}
rpuro,
;ffii;
0*919#
#*H1]
ffi
,\1* i"Ell#Wrg:,1fl
1epr1 B'z ueunq?r qrsraq rr,"rmrr.r, a
{qun qgureur ledep ueruelred nel" eqesn-erpsn 'O0Z$ Eseqes lpqure{ uelzdurauad
uz8uz[urU nlens tffuraur lzdep Sueroesas eluqnt8unsas tuzd uerodel sele ue{ruspp
-rp 3ue^ uere[zqurad yzp glue8tuad p8eqag 'ltuet8uad ueruegad u"p ?qesn rrecuaru
h}I u.EIaS '6
urzpp e[uqnttrmsas SueI :pl(e1 EueI ue.reiequred eunaauaur ue]e
'ueruelrad rseredo "{erau
n"1e srusrq uerluerl
-tuad nelz ueqeprnurad pep l"qFp le8eqas eleiu tue( tretuerorad
"puaq "Uq
**.JffH:1*;f#I"
r.rzp
iT#;l":T.#,ffi:',
-rad rserado's1uqq'eduetrznlal 'rrlpuas ?{a.ratu rrrp u"qepwtuad urepp 1er(21 Sued er(u
llequra{ rzizqm uz:p ualq"purdrp tued Suzrg '1
-qn8Sunsas r:urenle8uad-uerznletuad selu
uotorbquta1 'V
ESZ
l1uqtua>1
IIBqrue;1
254
TEKNIKJALAN RAYA
i\L
,;'rfiilAil'ilXil,ffU:fl#jfHff#l
"uep
256
TEKNIKJAI,AN RAYA
Menurut prosedur peta resmi, jawatan jalan raya menentukan lokasi dan
menyimpan peta resmi pada pBjabat yang sesuai. Sesudah itu tidak ada bangunan
atau perbaikan Iainnya diizinkan di atas tanah milik. Pemaksaan dapat dilakukan
dengan beberapa cara seperti (a) penolakan ganti rugi atas perbaikan-perbaikan
jika lahan diperoleh; (b) meminta agar bangunan-bangunan yang tidak sah disingkirkan dalam periode yang ditetapkan; atau (c) menyatakan bahwa melakukan
perbaikan adalah merupakan suatu pelanggaran hukum. Di beberapa negara
bagian, suatu batas waktu seperti 1 atau 2 tahun membuat prosedur ini hanya
sesuai untuk keadaan-keadaan darurat.
Pembagian daerah pemberi pemerintahan lokal kekuasaan untuk mengatur
tata guna lahan dipandang dari segi pengembangan yang diizinkan di daerah
tertentu. Ia juga memberikan batasan tentang hal-hat seperti tinggi bangunan,
penutupan tanah, dan pemunduran bangunan. Pengaturan subsidi, yang memerlukan komisi perencanaan atau persetujuan lainnya sebelum pengembangan
atau pengembangan kembali lahan atau pembaruan perkotaan diizinkan, adalah
sejalan dengan pembagian daerah. Dengan ukuran-ukuran ini, pejabat setempat
dapat, jika dianggap perlu, melindungi daerah milik jalan yang diperlukan di
masa depan. Harus diingat bahwa, sama seperti semua cara lain pada kekuasaan
polisi; pingadilan tidak akan mentoleransi penggunaannya yang tidak layak dan
berubah-ubah. Rencana yang sesuai dan beberapa tingkat jaminan bahwa rencana
akan dilaksanakan adalah penting. Tidak ada kekuasaan polisi yang dapat digunakan untuk mengurangi biaya jika pengambilan dilakukan berdasarkan hak
pemerintah.32
:
;
I
I
I
I
I
l.
k--
37 NCHRP Report
7
dn13u11
,rnsr1uqu?l
uaf,uu
{olun un{nq u?Je["pd nlnq eczquraur uzlqepsrad_rp E?qurrd .Iul n{nq
qe,r,re[ Sunffluzr uep efre1ad pru lruet auepun-iuepug
,a
LSZ
258
TEKNIKJALAN RAYA
34 Urrtrrk rincian tambahan lihat, diantara sumber-sumber lainnya, NCHRP Research Result Digest 79,
80,83, dan 95 atau Selected Studies, Jilid 3; S.I. Pivnik, Transportation Engineeing Joumal of ASCE,J.uJi
f 979; D.C. Oliver, Troffic Engineeing, Mei 1977 , darr Civil EngineerinS, Mei 1979.
3 s
Lihat, misalnya, Engineeing News-Record, jan. 25, L97 9.
.zdtne,ra,etad
"8ad "r?d
gep
lnq,esral uelealzl rBeq uzqepsal ueqealzElun8tueged ue]e8nt rp1eseru uzlzaaeEal r1ep11u
punpqlaur {qun l"nqlp tuel 'epe e4f 'ede uelz.re.rkrad uellzdep zSnf
'ledrualas trz1n18ue nzle uepf uelemef r.rzp leqzfad tueroas uztuap ?r"3rr?^a?ru Inlelew .g-L
'unqel
q?ruu r#nq3s p pEtup qe1a1 Eue( ua,radua6 ,q
Z
"ruelas
'unq"l g errreles lqpreq qe1e1 Euz( r1eumr {I[urad 'f)
:ln4raq Eued runqtuad lqun
ue8ueralal ueldelg .qzprnd 1n1un
"rpprrcsuepquretuad
e[z.r uepf 1n1un uel?[ {IIIur rPraep
Dleraru
"Teraru3uu[
"sleruaur
"uerz{epedal
"umel ]eqrseu
uele
Fnr 4ueE luua8ueur qnretuadral Sued runqtuad-runqEuad
Faqrueu snr"q
"Jpn"s
;eiulIFr
lnlunuau quel
:11grued
w:tredep
.eduumurn
?L
uelppurrJm;IrTtff::ft#fi1
.g
u"IB[ a{ {nseu uelel ryq z11f r8ru pue8 rraqm qeuel 4pruad qe)lsnJeq ,urnurn
".rEf,es .a
;(ssacce go lorluoc) Tns"u uepfuzllzpua8uad qeledy
:tn{rraq ueu(ueged Inlun u"q"^
uelerpa5
"f-ueqe,raet
'ntEuztp {"pgt l{pu3s n1r ryqzd ueuntuzg .pqruz
-p :1pqzd qenqas
tuerylaq
tlBlueur
u?q?q
trelndumuad
uetuedel qeirqeg .a
[p
{n}un
'11qur1p Errez( uzurr8ueq n"l? q?us] ?p"
T"pIr uep rrzuntu
-equred l}?^aelalu usleglll?,q szqaq uzpfz,lrrleq rlEnre{ 'c luadas eures tued tltrJwee:'- .p
'u"}?quleq seqaq uzpf e1 Euepueuraru tuzrzlas 'unqa1 a:1 depeqtuaur elnrues tue(
'eduesrs unsns. qurru uedap elapuef 'nEtuetrel )ppp
unsns rpruru e{ rrTftd
"^u"srs
rprasp uep e,{er u"1ef ljrep_p1e:1 uepfed usp fqou {ntun
{ns"u us1zf .q-rp ini,irfp
u"r{nrnlaseI tretueqruetuad :p1un rmqe{ resaq uzdeqas rpqulrlp ?Jsueru unsns
tPumr ?lp ttsP nlBs rPp Ueduralp Suel( qeneg 'fnilraq reteqas mr ussp"a{ rlolo
.r"s-epInc
rqnreEuadlp resaq tued e.rsueur rmsns rpumr ueuntnequrad
nl"ns
ln1uag
-ureru 'lnqas.ral ue1"qrrsq seqaq uepf zped .r.nrxe.raq u"p[ rpnqes .tuetrxed tuez(
1o1q
qenqas ueqztuaged Ip q"rasp nlens p"/$alaur 8uedz1 ue1"qurcq seqeq nept qsnqas
.rn"I o{ot a1 zfuelaq
-req r"Inu rlaqured resaq qelumlag rrep u"r{"pu-rurad eurelas u?Ing q"s 1n1un snjndrej
lpefuaru eqesn rde1a1 'ute{epraq Suz,( tedruat e:1 uzlqepr4dp n1! o:1oa-.er(e.r uepl ue
.t-L
.,
1eltrraq qenqas
'ru[,p
"r"pn"s
'IVOS-IVOS
6SZ
rrvlvswl
N,
DAN
'ALAN
TRB Speciol Report 165, yaitu sebuah monogram oleh D.L, Gerlough dan MJ. Huber, menyajikan beberapa penelitian sampai tahun 1975 dalam satu jilid. Publikasi terbaru meliputi TRB Record 456, 509, 533,
567, dan 596.
r
li\L
tue[ uzerepurl r.Frnlas Wp %gl sB]E rp rdela] %gB qe^^"q rp rruzrepual lera8raq
trzlzdaca>1) ,,g8 a{ aseluasord upl"daf,a1(. epzd 4rap 0'I uep rpnura8ued ulerelel
epzd ry1ap gf 7 exn-en1 ruleL 'ztue1 qrqal Suez( n1>1zrr,r uz{qn}nquour urar lzpad
1zlur8uatu lees rpelra1 8ue,( qz>1 s{ e}"ru Irzp r$PeU '{pap 9/6 urq-ern1 uzl a1
31"ru rJ"p rs{uar qBnqas {n}un TlleJ-elet nusM 'e,(uurq qsqes-q?qes uep '>lnqeur
'uzqelayal qalo unlq"qasrp lu>18uruaru ledzp uep Iselr"^raq z8n[ Sueroases eped
rur aporrad z,(ueruz-1 '8uero dzrl 1n1un Ep)qraq el,uresaq uep '(au4 uollalllu?
asuodsu puD uotqcap,) ,,rs1ear uzqnuuad nllzlr! rrep rpsnlnda>1., uelerrreurp
8uel, 'rur eporJad '1o1o eped I$FaJ zi(urpekal tunlaqes lzes ederaqeq nl>1"^/r
r1ulalas
uelnpadrp 'uzepzel nlens rl"ua8uaur uep Is{a}apuau Suuroasas
"}"tu
262
TEKNIKJALANRAYA
bergerak). Hal-hal yang dilakukan pada tes ini adalah menunggu adanya. sinyd
yang harus ditanggapi oleh seorang pengemudi, umumnya tidak terdapat pada
pengemudi kendaraan bermotor. Untuk itu sebelum diperlukan adanya ketentuan besaran detehsi dan waktu pengenalan (detection and recognition time). ltrarga
minimum berkisar antara 0,2 detik dan 0,3 detik; pada kondisi jalan yang umum,
interval waktu tersebut adalah 1,5 detik. Sebagai yang akan diperlihatkan di
bawah, "waktu reaksi rem" (brake reaction time) untuk menghentikan kendaraan
telah ditetapkan sebesar 2,5 detik untuk mengenali faktor-faktor ini.2
Pada kenyataannya situasi yang dihadapi pengemudi lebih kompleks daripada
sekedar mengatur kemudi atau menginjak rem. Selain hal-hal di atas masih terdapat
adanya rangsangan luar, indera pengemudi, perasaan, kecepatan pengambilan
keputusan, dan respons kendaraan itu sendiri. Proses ini digambarkan pada
Gambar 8-1. Contoh yang paling umum terjadi pada persimpangan jalan di mana
kendaraan datang dari segala arah. Pada persimpangan seperti ini pengemudi
harus mengarahkan pandangannya berturut-turut pada tiap kaki peremPatan,
karena mata hanya mampu melihat dengan jelas ruang selebar tQo. Rata-rata
pengemudi yang waspada memerlukan waktu 0,5 detik untuk melakukan observasi dan memproses tiap informasi singkat; sementara pada prosentase ke 85
mencapai 0,7 detik. Setelah semua diamati dan diproses, diperlukan waktu
masing-masing 0,7 detik dan 1,0 detik untuk menentukan apa yangharus dikerjakan dan bagaimana harus bereaksi. Pada situasi yang darurat,rata'lala pengemudi
memerlukan waktu 307o lebih lama, sementara prosentase ke 85 lebih lama 50To
untuk menyelesaikan seluruh proses. Oleh karena itu, pada siatuasi yang kompleks, diperlukan waktu beberapa detik sebelum terjadi perubahan pada pengendali kendaraan. Menyadari bahwa suatu proses pengambilan keputusan pada
situasi yang kompleks sangat membutuhkan waktu, maka kemudian muncul
aksioma di dalam disain jalan raya. Aksioma ini adalah bahwa pengemudi seharusnya hanya mengambil satu keputusan pada satu saatl dan keputusan yang diambil
haruslah yang bersifat sederhana. Sebagai contoh lain mengenai waktu dalam
mengambil keputusan, keputusan dari seorang pengemudi untuk berjalan pada
jalan dualajur membutuhkan waktu paling sedikit satu detik atau mungkin lebih.
Untuk memudahkan pengendaraan pada situasi yang kompleks dan mengurangi bahaya, perencanaan jalan memakai konsep petunjuk positif. Keadaan
jalan yang ada di depan disampaikan kepada pengemudi melalui berbagai bentuk
informasi seperti alinyemen, jarak pandang, bentuk potongan melintang, marka
jalan, rambu-rambu dan lampu lalu-lintas.3
Sejumlah penelitian yang penting tentang manusia sebagai mekanisme Pengendaraan telah banyak dilakukan. Sebagai contoh, sekarang banyak digunakan
perangkat yang dapat mencatat gerakan dan posisi kepala dan mata pengemudi.
Penelitian ini dapat dilakukan di jafan atau di dalam mang simulasi.a Satu hal
yang diperoleh dari penelitian ini adalah bahwa pengemudi yang sedang berkendaraan memiliki serangkaian perasaan visuil; dan bila pandangannya dibatasi
pada sebuah celah yang kecil, maka 96% perasaannya akan tertuju pada tepi
3 Setagai contoh,
Geometric Design.
User's Guide
J. E. L*isctr, IR8
a S"bag"i contoh, lihat D. A. Gordon, HRB Record 122, W. W. Senders et al., IIRB Record 195, T. H.
Rockwell et al., HRB Record 247, dar artikel di dalam HRB Record i64 dzn 440. Tentang pembahasan si
mulasi, lihat R. l,{. Allen et al,, TRB Record 706 dan 739, dan K. M. Roberts, Public Roods, Desember 1980.
'spootr clqnd'uoproc'v 'o u?p 'ZI uodav dvycN !g97 Ttoday 7o1c7dg gyl :EZg *p ,oes lllf'olZff
gVJ :f9, uep 'rlf 'rg '6r 'Z6Z 'lrz prccad gUI/ qeppc nEqrel rsuoraJor B["lue Io .Zt6I .IroA ,raN
'l
.It6I
.gOSV
'L'qcfiasay rlatoS
e8nt
c{loU
tofiitl3lg
u!
'dap.i11 'rorrpg'saq.rog
storcol
uoung
1eqr1
'Suortcosuo4l tuupp Ip lpnura8uad :{I}sFtf{ere{ Sugtua} uenurauad r.rep ue6eqas ue:podzlaut saqrod .m -I
8
.g p$cav gaH ..rf .qllus ."I .c uep .ra8np; .v .N
r?{l.I
r?{rT
'uurpua{
uep 'rolz.rado uel"qrlrale{ '.rznl ueSuzs8rrer uelleqlpeduraur Sued .rrp ue8zg 'I-g rcqureg
srlnual
!seuJolul
(erad)
ueqeq
ue]
rseur0,ul
T----------I
lerlslp
ue6ues6ueg
Iedaolad
'uau
I 'l
neta
')equellad
uPp Jnlel
ueq! | uad
'eAu les I
r
uaerepua)
uerlepuaouad
u6p lensas
nd
l't'1
ue-l
rJtpuSs
:ieMpeaq
I
ueuare6uad
'ueredacrad
6ueleq
trEfrfia)
nqueB
ndue-l
-uau'rluarl
-laq lolun
uesnlndal
'rpnual
rnleleu
ueeJepual
rsleeU
lsrsod
ne
ueeJepual
rnleJedual
eou I la-L
uel6u!p
-uequahl
uel
.epaquahl
[e]eur6u6;
rolo
. eqasd
l"t P"
uelef
uPJeouapuad
lens!n
ue6u es6uel
lesv
ueJ-6r!6u-5;
uelnsen
uere"la>
ueldelsrp
6ueA
rseurolul
elsnueu .lolerado
e--_-.-
264
$;
TEKNIKJALAN RAYA
*r"t,
f^:*:ofl
f:i:3-:_l.llfl:
;;;
;;
(headway) yang dapat
-.*p.rr"gu-hi operasi kendaraan antara lain adalah heddway antara sebuah kendaraan dan kendaraan di belakangnya,
gap antara.dua buah
kendaraan berturut-turut yang akan dimasuki oreh
f.riJu.*,
rain pada saat
berpindah lajur atau saat memasuki arus laru-lintas pudu-;orr,,
ramp, atau jarak
yang mungkin dimasuki oleh kendaraan yurg *.rrql
atau memotong arus lalu_
lintas pada p.er-simpllgan. Data t::ntang
akai
diberikan
aahm'p;;"ila-n menqgnai kapasitas jalan. contohleia#"y
rain adalah ,,gap yang dapat'diterima;,
(acceptable gap) dalam lalu-lintas pada jalan
a"u
rintuk kendaraan vans
memasuki.persimp2n*an bentuk T dari Laki yang;"*"u"r
k.tigu y;"fJk.-"J"ir[#
tanda berhenti (stop sign). Suatu studi mendulputU? iufr*u
apabila seoranq
pengemudi harus memotong lajur di dekatnya uniuk t.ruer"r.
r.. i;;
l;;;;f
lajur luar,
g%
*,g.*yl_yang dapai-m.".;i;;;; sebesar Z d,etlk. Gap
lTyu
li
sebesar 4 detik diterima,oleh i57o pe"ngemudi, sementaia
sebes-ar 6 dan g detik
diterima oleh masing-masing 7L% dan s77". Hasil-hasil ini menunjukkan
perbedaan tiap pengemudi tentang gap acceptance.e
Ketakutan akan ditahan porisi dan mendapat hukuman juga
mempengaruhi
perilaku pengemudi' s-ebag_,ai gambaran, pengemudi akan mengurangi
kecepatan
kendaraannva sebesar 5. mil pJr jam bila ia .ierihai
*"uil
p"r]ri.;"r.rir"y"
f."Jri
dibandingkan kalau ia hanyi *luhut tanda-tanda
di-,;;;i*g jaran. Di daerah
fi.f
Uh"t N.
!.
fy1S9s dan S.
april
-ffi tl*lt","rlfr?i::*:"d,;2b;-#;;;"n"o,asoziiillia/m.;":;Tr"#I;fiTtrtr
It !--
'689 ptocaa
gvJ "p
'l '\
la ro1cn15 'd
'f
gal'olFglq
-I?)IEurad 'rr"t"qulaf u"p u"s"J31-rad zped uEqaq uzp 'pTlrarr wqeq Suenr 'rn[21
r"qal mpuzls ue8uap u?lruIraq lz8ues tueruq uz1n13ue uw.repual >lnlun ue>I
-d"13llp Euel, tnq lpsuel{erel uep '1eraq 'uern>1n '{nqld ur-31 I11 'tuelzpueur
unqel-rmrp1 zpzd pe[ra1 d4a1 uap uulusedrp esrq uduurul u"Ifqruail 're)Fq
uer{"q ueru>lzurad uep 'rre8tm>18uq uztuequnpad 'FBup 8ue( ru:1eq uzqzq e,(erq
qzpual qlqal rrcp 'uz8uu qrqal 'pca1 qrqal Eued Uqou }"nq
uep etrzq
"uors{ uDI?Iuas Suzdurnuad Ilqour Suzcuera; 'tpd er(uureslp
r"pu"1s
-ruaru Suruapuac
Suudurnuad ltqour dasuol tuepp uuqeqruad
qeqn8uaur >lnlun E1DI
I uzEuequraryad rznsag '(O qrg req11) urpuosral ?rrauJ>l
-uuqeqnrad ulzur 'uzuru "$I"tuaur
ue>lnlJaruaru uB8urqas r88urt JIl"IaJ 8utl, uzledaoal zpzd nleprad zgas rpnura8uad
eleur r83w1 ue8uap ue8unqnqraq 8uz{ qEI"p" Euedurnued Uqour uep suq>1 Euea
'el,uznpaq u"qnlnqa>l rqnueuau ruBu ue>ldzlellp sruer{ urzstp ftPu"ts zSSurqas
>1ru1
undnztu Suedurnuad yqou qalo {pq I}"/v\elp u,(er r.re1e[ entuas xdurzg
sctrstugrf, yuvHf, a'If, IHaA ) Nvvuvo NiI) )rtslug L>rvuv>t .0
(
'ZI
4do1
de>pg
'el.ulqeqes
8uz( qzppe rpzlra18ue( e1e(ural lqndural nllla t8uerntuaur uep runlra] uep rn[e1
ueuun8Sued ueltzq8uruau >lnlun u"Inl"lJaqlp u"lu qurcq s"qeq uupf qenqas epzd
uzledacal ueselzqurad 'qoluoc re8zqag 'ueldzreqrp 1zpr1 Suel' Pq-Pq u3{1"ql{3
-8uaur Surras tpmuaBuad Suzroas nleprad eped se1ur1-nPl uurnl"Suad 1a;g
'"1o>l rsnl uEp 31oI q"ra"p ?r?lu" spaqraq
tuepp Ip JIl{3Ja
uelzun8rp 8ue( uresrp eBn[ uep 1e1o1 renl rp uelEutpuuqlp
"]o{
'lsqod uzserrru8uad
qrqel sulurfnpl Ilepua8uad wy-wfe 'qellul u"sule
"uar?y
Suuas e,(uppqas 8uzl,
r"nl netu rrBuurd qzrazp 1p lp"Fal
z[uqeural ]"qH"
"]oI
1eg'pefral Suzrefrpnrua8uad Euuroas rrzp uep8n-p8n 8ue,( u">l"pull u"p u"qlqel
-raq 8uu,( usur?pua1 ueledaca>1 'rsqod qolo 1"14I ueBuap Iseil\?Ip 8uzl, ueeloryad
S
f\
\..
266
TEKNTKJAT"AN RAYA
an standar-standar ini pada keadaan disain tertentu akan dibahas di dalam buku
ini.
Di tiap negara bagian ada peraturan dari badan legislatif setempat yang membatasi karakteristik truk yang beroperasi, walaupun pemerintah setempat seringkali mengijinkan muatan yang lebih besar atau menetapkan pembatasan yang
lebih ketat pada beberapa jalan tertentu. Tabel 8-1 adalah batasan ukuran dan
berat truk. Harga-harga maksimum ditetapkan oleh hukum dan batas atas dan
bawah ditetapkan oleh tiap negara bagian.
Untuk menekan biaya operasi pengangkutan barang, pihak industri pengangkutan truk cenderung membuat truk-tr,rk yar,g lebih lebar, lebih panjang,
dan lebih berat sehingga daya angkutnya lebih besar. I\{ereka menuntut agar
standar yang sudah ada direvisi ke tingkat yang lebih tinggi. Perubahan standar;
terutama agar terdapat keseragaman standar yang menyeluruh, nampaknya
mungkin baru dilakukan setelah melalui penelitian yang teliti berhubung dampaknya yang cukup besar. Agaknya alasan terkuat untuk menghindari perubahan
standar ini adalah bahwa jalan dan jembatan yang ada, yang didisain berdasarkan
standar yang sekarang, harus diperkuat. Dan kebanyakan jalan memiliki standar
yang rendah bahkan untuk beban kendaraan yang sekarang sekalipun.l 2
Kadang-kadang, dimensi atau muatan yang lebih besar daripada yang telah
ditetapkan oleh satu negara bagian dapat diijinkan oleh dinas yang berwenang.
NCHRP Synthesis 68 membahas masalah ini secara terinci dan memberikan
tata cara pengaturannya secara humum mulai tahun 1978.
TABLE 8-1. Ikhtisar Pembatasan oleh Negara Bagian atau Pihak lainnya pada Dimensi, Muatan
Gandar, dan Berat Truk.
kbar (in)
!!1ggi&). 1'.,t;.,,.1,-,
:.
::.
::
:.'.:'fg?::.:'a:''
.::r13'S,
Par$ang (in)
Truk unit+unggal
Tlaktor-semitrailer
Kombinasi lain
Muatm ganda (lb)
gumbu tunggal
-Sumbu tandcm
I ,rMd
'.r''
,.,:ta,,
'
40lr.
.,..,.),ta..:.5
:.a.:.:l'... .,a,
65.:..,..
..2O;:0.
;1: 'i.r.
:t.1Oz,iii:t. rla:::l
.'.,,,
,..,:
':,:.,,,tl
.'
ffi.,.
:::...:a8:i:,
. ,rt:i::.t
' ....
r.
:,.:,:t,,-::r?r" '.,
:'.:,:3-4;@. i r., .t-l.:4O,@* .-:t
',":l.r
ii,ir86;5{0}.
:::.,::'f 1'i39;B*0,,i:
J5
;,t
:.a,.::, :a:a.,t,a
85.:.]:r
96
. 12;50
,:r-,..:l,i:
,1'
8,o005
,,.
.?o:o0o,:,-:, '':l,l
32,0005,,.-'
.34.,;0Qo-,,...,'.l..::
73r000srrii'tl
r_S;OpB:,,
i:r;':ii:r.:,
12
Metodologi penyusunan analisis biaya/manfaat sebagai tolok ukur efek perubahan ukuran dan berat ken-
*Afr'ucmur
berikut sarEr
daftar pustaka
lengkap, munctu
muncul (r!
di oalamNcITKr
dalam NCHRP Kewrt
Report lll
dan.l98.
141 dan
fetapi,hasil
Pusra.xa yang lengKaP,
hasil
-{yd. Tetapi,
| daraan,
I analisis ini tidak menghasilkan kesimpr.rlan akhir yang mempertahankan atau meningkatkan standai yang
I berlaku saat ini.
I
I
I
tI
Intun zdudnryrcas uresrp uup rsz>lol rzua8uaur rf,urrel qrqal tued u"seqequrad
'ue{rraqrp e8n[ a8eluorJ u"p 'Ielpzr '(rlol rr8Eurd tp e,(zr uelzf) sseddq
'l1aq 'ua1le uepl rlradas er(uurc1 e,(er uepf sruaf 1n1un zLuludalas uerlra8ua4
-ad qerazp .,rns"rn,ru
1.,1.*,rr1"*,e$'THL-tTf;T:#T
#'
'uele8uued nqura.rz1,
;Tffijiii,^r'#;7;f,
p*q
nqurer uulgunttuaur
uetuap snrnl lzrat.raq 8ue[ ez(e.r uept yped uezrepuel zpedal uzpl paquraur Inrtm un{nq
qclo rre1de1a1;p tuoloureur trn/-eAel uepf pzp u"smpue1 srue Inseru ledural uzp 'eananrBq
tued uepf 11lrur rp.re"p u?traqTp u""rspua{ sru su?ru 1p aAutreeq nzle eder nepf deneg
'( tot*t131t1 qSnotqt to paqs q?notq7) sntnl t1olafuaq SuoK uDt topuorl lnlun ortot uolo! nolo uo7o1
rzc'zgsdureru uunt zdur4q lulaurooE umsrp Euas s"rqr-qq
'nzlelapraq 8uz[ ue111_rurad qe.raup uztuap Suns8uel uztunqnqraq uzp tueplqas ue8uedtrysrad
"uffiffi:ffif'*ffiH-HJ
rrztuap palre eAe.r wpf '(,lot*tqZtr,1 tolow to laa&s rclow) owoln olbt uolo! nolo owotn uqol
:n1rcd'lnszut ueplueryepuaEuad r>lrlnuaru 1zpr1 e,(uureleAu uzpl sruaf
'n?.uaual runrun uzIB[ uEEuap Ins"ur trepit uu8tmqnq turdures rp
q"unr-r{Burru a1 nfnuaur uulpl uutuap Srms8wl uz8rmqnq edzreqaq trep tueprqas
nlzns rzdures snrnl 4era8raq Euud
rp
qrseru
uettrzraqa[uad
1e13qr
ledupral
"rrzruuz:pfn1p
splurl-nlBl U3l"/v\al'uqsrEuaur >Irqun
{nsetu uEI [ Jnl"8uaur rru8ueua/l4,al
q.r"raq (ssacco to 1o4uoc tDllrDd) uot?Dqas qnsDut uDtD[ uDltDpua?uad
"1!rr{eq
Suns8uel ue8tmq
'qeunJ-r[sumr
a1
nfnueur
uep[
uu8uap
-nq n"1" tuuprqas treSueraqa[uad Suzreleur uzBuap
nlualral tunum uepl
"uas
ue8uap et(uzq >lnsuru uepl uuBtmqnr{ uale1paf,uour uuEuop smnl lera8req 8uel,
sulurl-nlel uzlumaurqsr8uaur {nlun uzlnfnlp Ins"u uupl rnletuaur uetuuuama{
yAWq R.r"raq (ssacm to 1o4uoc ynt) o(,uqnuadas qnsua uqo[ uol1opua?uad
'uulteqes undnzru
e{uqnuades :1eq tuzuearaq tuui leqrd qalo u?{Ippua{[p edzr uepf ue8uep ue8unqnqraq
tned netrrcpueured nsle 'zrzpn 'ndurel 'rlnsetu nepf sele u.re1 tuero nele clu.rz151as Ip q"JaP
ssacco
lo lotluo)
'zduqnuad
-as
{nseu uepluegzpuetued ueSuap sardsqa u"1zf q"1epy '(uoloqutotl soqaq uolot) touaatg
lnllm
L9Z
268
TEKNIKJAI"AN RAYA
beberapa jenis jalan raya dapat dilihat pada bagian lain buku ini. Harap diingat
bahwa freeway (jalan bebas hambatan) merupakan fasilitas jalan raya pada tingkat
yang tertinggi karena pada jenis jalan lainnya beberapa keuntungan/kelebihan
tertentu tidak ditemui. Beberapa kelebihan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
Kapasitos (cqpacity). Padajalan bebas hambatan, tidak adanya persimpangan atau perpotongan
sebidang serta tidak adanya gesekan tepi sebagai akibat pengendalian jalan masuk menyebabkan
kendaraan dapat bergerak tanpa rintangan sepanjang wa.ktu.
Mengurangi waktu tempuh. Pada jalan bebas hambatan, waktu yang hilang akibat berhenti dan
menunggu kendaraan lain di sebuah persimpangan dapat dihilangkan. Selain itu sebagian besar
konflik yang dapat mengakibatkan kecelakaan dapat dikurangi, kecuali pada keadaan yang
tidak diperkirakan. Secara normal pengemudi dapat berjalan dengan kecepatan tinggi dan
tetap.
Lebih aman. Pada jalan bebas hambatan, pengurangan konflik pada persimpangan jalan dan
sepanjang kedua tepi jalan serta pemagarar tempat pejalan kaki dad daerah milik jalan dapat
mengurangi jumlah kecelakaan secara nyata.
Permanen. Pengendalian jalan masuk sepanjang jalan bebas harnbatan mencegah pertumbuhan
sektor perdagangim atau aktifitas lainnya di sepanjang tepi jalan. Tanpa pengendalian jalan
masuk, aktifitas-a&tifitas ini sering menimbulkan lalu-lintas dan parkir yang tidak diinginkan.
Dalam waktu singkat, kapasitas jalan akan menurrun dan kemungkinan kecelakaan akan meningkat.
Mengurangi biaya operasi, konsumsi bahan bakar, polusi udara, dan kebisingon. Pengoperasian
kendaraan yang lebih halus dan penghentian kendaraan sesedikit mungkin dapat mengurangi
konsumsi bahan bakar serta biaya operasi lainnya. Berkurangnya konsumsi baha-n bakar selanjutnya akan mengurangi polusi udara. Pengoperasian kendaraan yang lebih halus dengan
sesedikit mungkin berhenti juga sangat mengurangi kebisingan, terutama yang diakibatkan
oleh truk.
13
Teknik untuk memperkirakan arus lalu lintas di rrasa mendatang pada berbagai jalan arteri dan untuk menetapkannya di antara beberapa rute dibahas di dalam Bab 3. Penyajian di sini hanya menyangkut variasi
arus lalu lintas sekarang atau masa mendatang menurut bulan, hari dalam seminggu, dan waktu dalam schari.
1
..r
'(saue1
692
Nv'rvf Nvc'svrNn-nlv'I'NvrruvqNgx'rmnxrNad
)IJsruxrxnrv)r
r
TEKNIKJALAN RAYA
270
250
E
6
G
G
f
!
o
iz
2oo
!o
4000
g
!
.v,
-g
G
o l5o
Eo
o
o
3000
Lalu-lintas harian
rata-rata tahunan (LH
o
o
tr
o
E loo
o
G
o
!
c
o
Kendaraan penumpang
llll
!,
co
.9,
Kombinasi berat
-c
o
2000
.tr
5o
,
E
Gambar 8-2. Arus lalu-lintas pada suatu jalan raya luar kota utama. (a) Lintas Harian Rata-rata
tiap jam dalam sehari; (b) arus harian rata-rata pada bulan-bulan tertinggi dan terendah.
r0,000
Ke 0arat
lr"
E
o
;6000
o
lmuf
\/\
lt
\
\,
o
o
!o
vE aooo
I
I
'lo
o
o
c
o
o
G
E
I
I
o.
I
'
f't
v5
'-l-;- Seluruh
l/I
0r
t_
Kendaraan niaga
{termasuk picku6
tl
t^
tl
c<L:=^
)
r
II
r
'(o)
zoo
kendar6 an
I
(\
\
300
Gambar 8-3. Arus lalu-lintas mingguan pada San Francisco-Oakland Bay Bridge, salah
jalan arteri utama kota besar; (a) seluruh kendaraan (b) tn* berat dan bis.
'(697 u11a17ng gyg'saaqron 'W'V 1req) 'orq6 'lleuwrul3 Ip Isz{ol qpnq ureue uepe1e61'u""to{
-rad uzpf eped zler-e1ur ueg?q s"lql-n1el u"p Inqrs uref sruz zrzluz uz8unqnH 'S-8 J?qruug
Jeseq qrqal selurFnlel atun;oa ue6uap
unqelas utelep
LUe!
qeluinf
oz
r
g
c
='
II :.o=
ZI o5
o
II
,I
o
o
oz
9I
9I
LI
8I
6I
o
iR
rI
IZ
08 09 0, 0z
0
0
Z
9<o
8E5
0rd
ZIEc
!sqo,t;D;:-
l-
ffi
ffi
,I :,::
E$#=
eIs
ff
8IE
0z
6'
zz a'
nz?
928
ezi
otr
z
,
9E
.tereq n1zlral s"luq-nlq ueqaq B^ qeq seteq Is"IrPq quPpe Ippuar qrqal Euu,(
LZ
i
I
f,
272
TEKNIKJALANRAYA
saat sekarang dan perkiraan kebutuhan lalu-lintas pada jalan yang sudah ada atau suatu
rencana jalan. Dengim pengertian "kapasitas" dimungkinkan untuk membuat
korelasi antara volume lalu-lintas saat sekarang atau mendatang dengan tingkat
pelayanan yang diberikan oleh jalan pada saat sekarang, atau untuk "mengukur"
fasilitas-fasilitas yang akan disediakan agar memenuhi syarat kriteria tingkat
pelayanan. Hal ini berarti juga bahwa kapasitas adalah satu faktor yang terpenting
dalam perencanzurr dan pengoperasian jalan raya. Hal inilah yang menyebabkan
kapasitas lalu-lintas menjadi sasaran observasi dan analisis teoritis yang intensif.
Hasil-hasil dari berbagai studi tentang kapasitas jalan raya dan hubungan
antara volume lalu-lintas dengan kualitas arus lalu-lintas dirangkum di dalam
Highway Capacity Manuall6 di tahun 1965. Secara umum, Manual memuat
beberapa penemuan dari berbagai observasi lapangan, yang pada akhirnya memberikan sumbangan pada teori-teori tentang lalu-lintas. Kesulitan-kesulitan penggunaan pendekatan teoritis seperti ini yaitu bahwa "arus lalu-lintas tidak homogen dalam hal pengemudi maupun faktor-faktor lingkungan, dan oleh karena itu
tidak dapat direproduksi dengan tepat." Satu contoh adalah kasus jalan bebas
hambatan di kota di mana pergerakan lalu-lintasnya hampir tidak pernah "ideal"
karena adanya ramp masuk dan keluar, perubahan jumlah lajur, atau karena efek
lorong jembatan. Berbagai faktor ini dapat menyebabkan kesulitan dalam menyatakan kondisi jalan yang sebenarnya secara matematis.
Sejak Manuol diterbitkan, riset tentang arus lalu-lintas diteruskan pada berbagai bidang. Satu edisi yang telah direvisi direncanakan akan terbit pada pertengahan 1980-an. Beberapa hasil riset dan sejumlah pendekatan .yang telah
direvisi bisa didapatkan di dalam TRB Cireular 212 berjudul Interim Materials
on Highway Capacity, 1980. Terbitan ini tidak merevisi selurulrMonual tetapr
hanya memperbaiki beberapa bagian terinci yang spesifik seperti: persimpangan
dengan atau tanpa lampu lalu-lintas, angkutan, tempat pejalan kaki, dan jalan
bebas hambatan. Seperti padaManual, terbitan ini harnpir seluruhnya berdasarkan
data hasil observasi dan bukan pada pendekatan-pendekatan yang bersifat teoritis.
Penvajian singkat tentang kapasitas jalan di bawah ini diambil dafi Manual,
TRB Circular 212, dan dari beberapa hasil riset. Tujuannya adalah untuk melnberikan pongertian pada pembaca tentang subyek yang kompleks ini; sementara
untuk keterangan yang lebih terinci dapat diperoleh dari referensi yang ada.
Batasan Kapasitas Jalan (Capacity Defined)
Definisi umum kapasitas jalan adalah: Kapasitas satu ruas ialan dalam satu sistem
jalan raya adalah jumlah kendaraan maksimum yang memilihi kemungkinan yang
cultup untuk melewati ruas jalan tersebut (dalam w.tu maupun kedua arah) dalam
periode wahtu tertentu dan di bawah kondisi jalan dan lalu-lintas yang umum.
'! ,Aq Special Repon 87, selanjutnya disebut MqnuaL Manual-manual yang serupa terdapat juga di Inggris,
Australia, dan Swedia. Beberapa bagan daiManual telahdiperbaharui di dalam ff[A Arcuiat it1.
-raq Su",L Lreq,qurale>l rsrpuo>l r{nlnp" sell,,de>l Buzlual rpnls .'elnp rp Burluad
;.y,rgrp *n1np rp {nserurat >leplI
sellsude>1
.9
.(poltad
-gp
tqres
szlrsedz>1
u?p
s"turl-n1zl
aurnlo1
y)
awlt
ua^lfl
nJuauu
nj4Dil apouad .g
'uepf selrsu de1 uzp
s?lmrnpl snre rqnrzSuadulu It4 I"H 'lnqesral rlExu
zpzd selurynlEl .r"luE l$pra}ur
nlzns ledzpral'rnfel genq e8g n"1? enp l{rrluaul 8uz("npe{
qzrz enp uzpf zpzd :tne1 ,pqrd npr4
'r{r,rt Eued qalo rqrue8uadrp eduel lera8req rlej? nles zpzd sz1w1-np1 ,(auo1 tlinuti'>felied
t
epz6 ,(uo!lca4p ott snilat uoltca4p au6) tqoto Dnp snsat tlDn n]DS .l
";T#:jx',Hi',tifir###"lHi#f;,1T'rTr$o?.*X'ffi
-TP ledzp lupq szlrsedzl z{ureseg '(uotlolcadxa alqouosoay) yotol 7uo,( uouttl7unruay .g
'selrszdel
eduresaq rtuern8ueur ledzp z,(utuepp no {ere8raq Eue( snq uep 1ru1 'urel rad Euedurnuad
Iqotrr
-lp
trre1zp
uelele(rnp
u"p['u,e[epd
selrszde:1
zr(urunur6
1a1tup nqe
.(a1c1qar1
szlrpnl
,se1pede1
.Z
,rra'.5"xlff1H1;T'l."
'z,eie1ad
snlndral eduzl rzcuel qere8raq Suer(
szlmpnFl ue"p"e{ eped e.(er uepf Bundurzrp rzdep
Euzr( urnrurs>1eru 3runlol ue11nlunuaur Suu{ selrszdul e(urzsag '(wnunxow) utnurrs4o44J
a>1_
.I
:z(upsryg'Jrl{adsrad uBI"p
dasuol, uzqrunlasa{ uelleduaueu tu"lzp Surluad lz8uzs selrsedzl ,rrrrjep
'
;''-''r'')'
ir
'
'J
. :.,,.r,:fi?rp!,rlfrr;[]X?,raEjf?p !ittpt'
:t,:.,.::*:,,
,,r::,
:- :
,,::..
rn&i
{.:99@]tz$r.dqlrye.d.qpq4,ItqA
tpd,1@rrr
g,*;ixiiiplt
pf ie/ieT.,ry$f
d'
,;;:,.;:,;;:',:;:;.',,;,rrr:'.ftt{:;itill'lqttiq?P
'',f;;;.t':;;',;;,,:;,, .i'q?c ttrPs{.
,,1ry,1.rad'.rtfql1d9trr:$$$.aesr,rnpeq,i&,i
t1,,,'-,,@'
,rlgfs?
:1n>lrraq
re8uqas
,
LZ
Nv'Ivr Nvc'svrNn-n'Iv'I'NwuvqNg)I'IqnI
If,
cNsd
xrsruarxtrrlvx
274
TEKNIKJALANRAYA
hubungan terutama dengan cuaca. Gejala-gejala ini meliputi hujan, salju, es, kabut,
atau angin.
Masih tentang kapasitas, TRB Circular 212 membagi -sebuah jalan bebas
hambatan ke dJam beberapa komponen: segrnen dasar jala:r bebas hambatan
dan'zona pengaruh "daerah-menyelip" (weaving a19.as) serta zo_na pengaruh pertemuan ,iroplra*o function). Kapasitas pada fasilital jalan ekspres, jalan berlajur banyat , lot* dua atau tiga lajur juga rnemiliki 2 macam komponen kapasiias: yaiiu segmen dasar serta iottu p.ngaruh persimpangan. Masing-masing akan
dibahas sec:ua terpisah di bawah.
Hubungan Antara Kecepatan-Volume-Kapasitas pada Segmen Dasar Jalan Bebas
Harnbatan dan Jalan Raya Belanjur Baayak
(Speed-Volume{apacity Relationships for Basic Freeway and Multilane Highway
Segments
trenti total. Dalam keadaan ini volume arus lalu-lintas akan berkurang dengan
cepat dan kead,aan ini dikenal sebagai- "arus terpaksa" ("forced flow "/. Volume
paia keadaan forced flow diperlihatkan dengan kurva garis puful-putus.. pada
bambur 8-6 di bagian bawah. Berdasar kurva itu, dapat dilihat bahwa bila ke'
cepatan turun ,"."iuai 20 mph, tingkat arus lalu-lintas turun sampai 1700 kenda-raun p.n jam; pada klcepatan f O mph,tingkat arus lalu-lintas hanya mencapai 1000.
aun Uita kendaraan berhenti, sudah'tentu arus lalu-lintas adalah noI. Akibat dar:
berkurangnya tingkat arus lalu-lintas ini adalah kendaraan berikutnya harus lebii:
lambat utu" Uufrtin berhenti, dan tingkat arus lalu-lintas turun sampai pada tingka:
yang ditunjukkan dalam gambar. Bahkan bila terjadi kemacetan yang hanya be'
U.ripu detik, kendaraan yang jauh di belakangnya pun akan terpengaruh. Kemu'
17
Perubahan kecepatan yang diambil oleh seorang pengemudi serta akibat batas kecepatan dibahas
Bab 9.
dale-
ue,"f
"^mq*,u**;?;l*#ffi :i$lT,:fiilx3l*;;tl*#i,T,ffi;i"",-,ffi1,,;
sp"d eler-El"r rreleda)a{ rrep rnfq delt zped s"lrnfn1z[ orunlol uruluz uz8unqnH -9-g ruqursg
0002
009I
00zr
-TI
j PloI
008
00,
euoz , g re16u11
cu7o
o
o
{
1
8rgo
o
19d
+
o
o
ffi
-TI
V
j
I
ueledaoal 0'I
08
O'0
ueue,(eled
le16u11
uJelep selrsedel
ueueAeled le16u11
'0e 'se
-rzsaqas
",H,*:;;,i;T,l#,r::fiii,jli_Tl.l:iT,.*
(mo1t pacrct) us>1zdra1 sru? rslpuo{ Dlnserueru ueurlSunural zl,urrq>1e uped uep
'uzlerrryadp 1r1ns lz8uzs el,ureuaqes 8ue,( seluq-nl"l n{"[rad zueur 1p [q"ts >l"l
snr" Dlns?ruaru uelpnrual 'leurrou snJ? ?uoz p"/v\Jlaur rut uelzra8rad 'ure1 u"Elz>l
-red uz8ua6 'Iulv\z {l}l} nlnuaur qp^\"q IJpl l{"ft a1 snlnd-sn1nd srre8 qn>y8uaur
lzra8raq atunlol uup uzludaca>1 ue8unqnq'1ul us"p"a{ upz; 'n33ue3-ra1 ludep urel
Iuqld epzd uep tpqzls u">lz s"luq-n1ul srue 'lecund uer8zq Bp"d 'Llemeq ueu">l e>l
s1" IJpl rrzp rpra8raq '9-8 r"qu"C epud uuecuar ueledaca{
IJEp IEInur
"AJnX
-lC 'IuI rTE,i/req rp re8zqas ue>lpdurrsrp ledep su>1tuu erBf,3s ledueq
rnleFaq e[zr
uepf sznr nluns r"s"p uaurEas epzd aunlo^ uep uzledacal eft1u ue8unqnll
'el,uqzqaduad mqglaBuaur edu4 elnuras uetedacal eped rpqrual u"Ipnue{ Intrm
rlullJrq nzle el,uuelzdaca>1 r8uern8uaur esludral u"e.repual ?u"ru Ip ueleceur'a1
qeqaluad lesnd uep gur uderaqeq zped ue{"serrp relnru rut Suequrolag 'ntr rnlel
epzd se1ur1-nful qer" ueBuap u"rr/v\"paq 8uel, qzre eped se1ur1-np1 rnpf Suzluzdas
:pra8raq Bue/' 1,,aaom qcoqs,,) ,,uu1nfa1 8ueqruo1a8,( Ifenqas rpzfra1 rre{" uerp
'
LZ
NvlvfNvc'svrNn-nlv'r'NvrruvcNrx'IcnnscNsd xrsrusrxyuv)r
276
TEKNIKJALANRAYA
lainnya. Studi pada pengemudi yang sedang mengikuti mobil di depannya menunjukkan bahwa waktu yang diperlukan untuk mencapai titik tumbukan
nampaknya akan lebih mengatur perilaku pengemudi tersebut dibandingkan
wakiu untuk memperbesar jarak. Tetapi besarnya waktu ini sangat bervariasi
di antara pengemudi dan situasinya. Observasi lapangan mencatat besarnya
"waktu arltaxaliendaraan" (headway) berkisar dari 0,5 sampai 2 detik, denganharga
rata-rata sebesar 1,5 detik. Dengan demikian, perhitingan kapasitas dari satu
jalan berdasarkan harga rata-rata 1,5 detik ini, tanPa memperhitungkan keiepatan kendaraan, adalah 2400 kendaraan per jam. T.etapi dalam kondisi yang
pulirg baik pun hal ini tak akan dicapai mengingat sering terjadinya jarak antar
tendiraan (Sup) y*g tidak selalu sama. Sebagai layaknya, besatan ini mendekati
harga 2000 mobil penumpang per jam.
"Gambar
8-7 mempeilihitkan distribusi frekuensi hasil observasi besarnya
headway pada lajur kanan sebuah jalan bebas hambatan di dalam kota pada
tujuh maiam ,oi r*. lalu-lintas yang berbeda. Garis yang agak menurun ke
*"uh kurru., bawan menunjukkan Prosentase kendaraan yang bergerak dengan
headway yang kurang dari nilai yang diberikan untuk tiap volume lalu-lintas.
pada volume lalu-lintis yang lebih rendah, sebagai terlihat di sebelah kiri grafik,
besarnya headway relatif bisar. Tetapi pada volume maksimum, setengah dari
seluruh kendaraan memiliki headway kurang dari 1 (satu) detik, sementara
hanya 15% di antaranya lebih besar dari 2 detik. Jelaslah bahwa dalam keadaan
seperti ini, pengemudi akan merasa tertekan.
Hasil pengamatan atas besarnya headway, yang kemudian digambar pada
Gambar g-Z yu"g dapat dianggap mewakili seluruh jalan bebas hambatan di
Amerika, membeikan dukungan teoritis terhadap pendapat yang umum bahwa
sebagian besar pengemudi akin mengikuti kendaraan di depannya -."-k"p dekat
agar merasa aman. Sebagai contoh, Gambar 8-7 memperlihatkan bahwa, pada
sJlurrh volume lalu-lintas, besarnya headway pada 15% dari jumlah kendaraan
adalah kurang dari 0,8 detik. Apabila lalu-lintas bergerak dengan kecepatan
50 mph dan headway sebesar 0,8 detik, maka jarak antara kendaraan hanya
5g ft. Dengan menganggap panjang satu mobil penumpa-ng adalah 20 ft, maka
jarak antari br*p.i belat<ing dengan bumper depanrnobil di_belakangnya hanya
39 ft sehinggu *ikt,r-utturutyu (time gap) hanya 0.53 detik.lE Sebagaimana telah
t8
'e
Rata-rataA
--__N
o
!
85%
E+
o
o
r2
50%
t5%
10(500)
I
,4
#fffi-*,
20(1,200)
30(1,800)
40e,400)
Tingkat volume dalam menit (harga ekivalen tiap iam di dalam kurung)
Gambar 8-7, Distribusi headway yang berhubungan dengan arus lalu-lintas pada
Ford Expressway, Detrgit.
lajur luar
tE Segera tampak bahwa perilaku ini jclas mclanggar aturan "pengendaraan aman" yang ditetaPkan oleh thc
National Safety Council tentang "panjang mobil bebas untuk setiap l0 mph, pada 50 mph, adalah kira-kira
1
l.--
00
ft.
'6t6I lunf
'spoov
.s uep
^apur.I
.V .f turl!.I
6r
"rpesJa}
zleur 'ueue/v\elJoq 8ue( qere uep >pra8raq 8uzl, ursl uzurzpual
qalo F,*pqp
dzrl,uaur uule 8uel, ueempual upq 'rd4a; 'leLuuq rnlqreq zl,er uepl epzd
rnley nles uu8uap eures Sued ueBxepua>l W1urn[ Srmdurzuaru ledep uurpntua>l
rur p33un1 rnfzl 'dzrl.ueru uB{? EuzL uuurepue>l qelo rsnp eLuurul 8uel, rn[e1
ereluauras rn[e1 .n1es el,ueq de1a1 uezrupual'rn[e1-znp uepl uped qure nl"s a>l
1era8-rqq s"lwl-npl sn-ru qnrnles ulrg ']nlrJaq rz8eqas uzlselalrp lzdep rur pH .q"rz
-n1es uu8uap rnfzlenp eped ueerzpua{ q"1urnl uep qz8ualas uzlzdruaur e.{uzq
zr(ureuaqas SueA'r7etu enpa>l {nlun uru I rad ue"J"puaI 0002 rIEtBpe uuqnJnlasay
?r)as rnfz1-znp z(er rrepl szlrsedzl za,rr{ue elnd ue>lteqrpaduraur 8-8 r"qu"C
ue1>lnrunlrpBuz^rlrada,@qr8;::;f:3.,Hil:l,Tj::tiil:1i$:ill,t#t-X1:
losoraur uele ueludacel '1e.,(ueq rnlepaq e(et uelel sulrseJ eped rlradas ?ru?s
'uzlaoeural Inqurrl EIIS '8-g J"qweC uped lzqrpal rlradas 'ueledacal zl,uunrnl
uelqeqar(uau u""J"pue>l Jplrr" rsuaraJ.ralur '1e18uruaur Jlunlo^ lezs zoed ,ldntal
's"qeq-snJ" ueledacal uetuap lera8raq ledzp rpnua8uad 'urz1 uzelepua>l rJ"p
uenSSue8 nrrep8uaur lI{ryes eduuq 8ue,( s"}url-npl erunlol Ep"d 'qeJ"-enp
'rn[z1-znp uepf epzd aunlol-rrz]edacal uetunqnq uullzqqradurarrr g-g requr",
L7,
278
TEKNIKJALAN RAYA
Tingkat
1-. -1
!ill,i?li:
KecBpatan rencana
tTfrqlo
113 70
peqbandinEan v/c
o.e
Tingkat
pelayanan
kecepatan
--rA
+-
9760
6
o
80
I
-_l--
50
*oa
c
o
-1-
348
o
o
o
u32
16
10
00
I
Volume total pada kedua arah (kendaraan penumpang per jam)
Gambar 8-8. Hubungan antara volume total untuk kedua arah lalu-lintas dan kecepatan ratarata dalam kondisi anrs lalu-lintas tak terganggu yang ideal padajalarrrayadua-lajur. (Sumber:
Manual\.
lagi sehingga terbentuk antrian baru. Seperti telah dinyatakan, kapasitas total untuk kedua arah adalah 2000 kendararln per jam. Hal ini dapat berarti
bahwa pada satu arah terdapat kapasitas sebesar 2000 kendaraan sedang pada
arah yang lain tidak terdapat sama sekali, atau masing-masing arah terdapat
1000 kendaraan, atau kombinasi lainnya yang berjumlah 2000 kendaraan.
Pada jalan tiga-lajur, lajur di tengah dipakai untuk keperluan menyiap bagi
kedua arah. Dalam kondisi ideal, kendaraan-kendaraan dapat sepenuhnya mengisi
kedua lajur luar dan mempergunakan lajur tengah sebagai lajur untuk menyiap.
Dengan begitu, kapasitas dapat mencapai 4000 kendaraan pada kedua arah. Di
Amerika Serikat, kapasitas jalan tiga-lajur hanya terdapat pada jalan raya yang
telah ada dan hampir tidak ada jalan yang baru dibangun karena banyaknya
kecelakaan yang terjadi.
Konsep "Tingkat Pelayanan" (The
-nI"I u"uel'ulad l">l8ult., dasuoq etelrte eurzs ldureq Sue{ FI{-Pq lzdepra;
'uupIqs1o u">luaqrp
8uel, s4uq-np1 uzuz,(qad 1z18ur1 ue>1de1aueu {n}un uz8ueqrutgad ederaqaq
rrc{rraqrueru Suurzlas n)1elJaq Suzr( ..ueue.(z1ad 1e>13ur1,, dasuoy 'lzrzLs lqnueul
-eul >l"pq rz8eqas ue>1e1el,urp uepf qalo s"truq-npl ueuz.(e1ad elzur 'rut e>18ue.
rrup xusaq qrqal e1el,ural 0g a{ fturuat u{[ eped s"]uq-npl qqurnf zpg-'97'g rusaq
-as'c/n,*i.rtp.rnqrad uagrsuq8uaur urelrad ueerupua_{ 006 xeseqes uz1d4a1rp 8ue[
srllerd sufrseclel '21o1 ienl rp rnfe1-unp uepf zped 'qoluoc rz8zqag 'lpnura8uad
lzra8raq ues"qaqa>l Ep?d "^uqs3rues >I"pr1 8ue.( uesuleqJala{ undnele 'el.uqzq 'ue
-lpqur"Ial uelqeqa(uatu zduel uelelraq lzdep 8uzl. tunruls{eIu uz".Ipue>l qeltunf
re8uqas uellsrulJaplp 8ueL,,sr11zrd,. szlrsede>l n1l"A 'se1uII-nIeI ueueLzpd 1z>13u1t
ueldzlauaru ru"1zp elrallrt nles uelnle8uaur e(ueq 096I unq?] tstpe IDnUDW
'8-8 rpqlueC rr"p s"te uzr8eq eped leqrrp lzdzp
rnfe1-enp eLetuelel lru.un uzuzl,elad 1z1Eur1 uzr8zqura4'rnl.El 8 uEp 9'7 uz8uap
z(ei uzpt >lnlun 3et"q 1rtrl rz8eqas ueldzlalrp 8trzl. rn[e1 rad aurnlon uep )/a ue
-Surpuuqrad zped uezpaqtad 1l4pas ueBuap 'sz1aI le8ues 8uzl, uelcug uz>1>Infunuaru
GI6' rqncrlC gUJ'g-8 "rzqur?C s31.3 uer8zq zpzd teqrrP ledzp >1zl'uzq rnlzpaq
el,er uzpf uresrp uunln] {n}un ueuel.qad 1e13ur1 re8zqraq ualodurolaSua4
'apor-rail dzrl 1n1un qesrfual ?J?f,os uzlelel,urp snreq ueuedelad 1e>13u1r smqeq
.uru[.rad e]eJ.elz,t zSrzq IIep
uz>11nsn8uauJ 616 JDF\JIC g.U.J u?r>lrurap unrusN
r33uq qrqal >lapuad 8uel, n11em l"A.ralur ?Iu"las s"lurl-nl"l snru 1e13ur1 e/v\q"q u"
-212,(uaI ueryequeSSuatu IuI apoleru BuaJ>l uzuedelad 1e13uq uz1e1z(uaru Inlun
(g114'tolcng mog qoa4) {nqls ureIro11eg uzeun8Suad uzllnsn8uau PIUDN
'oloJ tuel?p uE>l
qeq qel"p" uzlzpzdal
-rzque8rp n"le rnlnrp lzdep uzue,{z1ad 1e13ur1 re8eqraq
"^
uelelapuad uup uz8unlunay 'lJ gtg J"saqas II"srEpua>I >1ere[:1rur rad uee"repual
gI q"lzp" elal.elet uzlepeda:1 ?I"tu 'ur"[ rad uezrzpual 008 qalo rnl"Ip nll
uepf qlg '>lltap ZL qeqpe lnqesral pur 1 8ueluzdas qndrual nl>I?,l\ eleru 'qdur
0g q"I"p" u?"rpue>l eleJ-ewt uzledaca>1 eltq 'uzrequreS rzEeqas 'nlu3ilOtr 1""s
nlens epzd pru 1 8ueluedas uepl l]"duraueu Svel' ele*213r uz"r?pua>1 qzpunl
q?I"pB s"luII-nIeI uelepzdoy -(K,\1suap c1!tot1) s"lu{-nFl uetzpzdal lqelr-pe GI6
gf,J uuLe,r-p uz>llnsnlp Euz,( e8rla>1 8uel, ueue(e1ad telSurl rn>ln {oIoI
rDUcrlC
'qepuarle,uzsrserado,nrorr,r"Tfo',i;l#IiT.iffi"-:ilTlffifr'ffi:*il*?t;H:i
,rd:I$;,T3ffi ili:rfi}
r"l*asedneq.zzrepue:1'elzdam:1,rH{i?*1;lTEH.#ffiTiHl,,fi:,:$,r&;:y:y,
-req u?szqaqaX 'urunuau ueledeca:1 ue>11eqy:p8ueru sluI-nPI snre eped ueseleqralel rde1a1
rrerlueqepadlp lzdep qrszur 1etb1 tue( uelzdaca:1 'Fqels {zpll srue p"{apualN 'CJ 1D43uU
.pleqral trplerrrJs rr""&pua{ lzratraq uendurzura:1 uzp ueledaca:1 'pqe1s snry '3 lot1?!t!J
'qrel usgrspue{ }"qFp leratreq uendureual urelep rres"}qrela1 rureptuaru r"{Eup
rle:les Bur?s n"1" lpMes s?leqrel rBInIu use.repue{
Iseredo ,*1$irtrillffi.":TY_,
snrv
,:,*-r:"f#:,
'Y lDlSulJ
"n(I
LZ
Nv'r\/f Nvct'svrNl'I-nrvr'NvvuvoNax'IonwscNsd
>tlrsrusrvvuvx
\*
28O
TEKNIKJALAN RAYA
lintas" (leuel of traffic seruice) dan "tingkat kecukupan dan kekurangan" (sufficiency and deficiency rating) (fihat Bab 4). Keduanya membutuhkan penildian
yang rapih dan sistematis pada suatu fasilitas secara tersendiri dan merupakan dasar
perbandingan di antara semua fasilitas dalam sebuah sistem. Selain itu, keduanya
juga memberikan berbagai cara untuk menetapkan "tingkat pelayanan yang
layak" (tolerable leuel of seruice) yang akan membantu dalam pembuatan formulasi rencana pembiayaa.n guna merealisasi seluruh fasilitas pada tingkat tertentu
selama waktu yang telah ditetapkan. Namun demikian, tidak satupun dari kedua
konsep tersebut memasukkan pertimbangan ekonomi.
20 S"y"rrgrry", pengemudi
pan-
dangnya.
'Iru1 srualurqsp Inseurrrt I"pF'Suedunuad [qotu u"3u3p eur?s Bued :1psFa11ep{ DtrLruraur Sued .upueE-sz
epor-ledtua u"srepua, 're11"rlrures u"p u?EuJpu"8 uztuap .rotlerl :(ru1 {e1pp" 1n4 ueyya8uad *e1ep Ip
{ns"irrral'(nquns) s" "np u"p qlqal DIIIIurau u"{r{Eq nele 'e{u-se np nel nlzs eped epuzB epor Trl![tuaur
'Suedumuad u"Inq u?p Suereq uelnrlSuz8uad 1n1un r4"slplp tuzl( uze.repua:1 reEeqas rre{rsruqeprp IuI tz
Iqou
'8uz-rnryaq
u>1" uEqnrnlasal ?r?f,as s"luq-npl u?}"da)er{ eSSurqas derLuaur >rnlun ue88ua
u">l>lnlunuaw u"
rpnua8ued 'U 00gT up 8u"rn>l ue8uzpued ler"[ BIrq
"rvrr{"q
-8uede1 u"t"u"Buad Irssq
llqurc1p Iul U 00gI "rrelrr)',,U 00EI uzp Suzrn1
"uercI
dzrl.uatu uz8uepued lerzl
uz8uap 8uelued eseluesoJd.,
1n[un]ad u"Irl"qrad
r"qu"C eped reqqrp rzdep rnleyznp uepl ynlun eurus 8uzl,
'rnfe1enp ueJzf
'59,:&,..,''59r1$r.
i'9{l$,:'::r,
l'8l0. :',,8*10
-9Z$
r'.:::1S,
,96'O',. r'9lr1&r''.2&lO
r'rr.:
tt'l
,. l'0 r8'0
Vl'O 6l'O
:t$g:r,&,:-.o*:'
OO.:,1-
88.,:O
r$l.l:0::,.r :f r68,ir{)
[l..o
r8&io
ri:.,&E''O.i,:i'61.,:..,Sr.
:t]$lo
,ii:18.:0r:,,r
er(z.r
s8'0
6'0
s8'0 t5'G
88'0 00't
t6'o
6'0
s6'0
96'0
:..
l8'0
.k6'0
96'0'
t6'o
uep[1n1ul ZIZ
fifictl)
grUJ :raqurns *
.r.
'
:.
,,'
'
,r,.
'
0.:r,.
.. . , b..
9':':
.:nPlraP e{,cx uq"[
,r.',. :..0,1',rr..
t6'O
66'0
00'r
.
ri: i.,,:r.
..::,., r',:..'.l
'l
"&,
r,,,,'].:.qii{idkaf .rwirqe*q
06'0
16'0
9''l'l'.i.
6
1..'
:.
.r,:.i.....:,,i ii.,..gi.:,:.,]:...:r:l
lIF*
:!il8s
'..#ffi
rrse
ustB
.rr'.,:..: 0ti]':rj
'
55'0
16'$ o0't
eotqrlpl :rrift 1l
r/)
I
282
TEKNIKJALANRAYA
TABEL 8-3. Harga Ekivalen Mobil Penumpang Rata-rata untuk Truk, Bus, dan Kendaraan
Rekreasi pada Jalan Bebas Hambatan, Jalan Ekspres, dan Jalan Raya Dua-Lajur
dan Banyak Lajur pada Jalan Yang Panjang (termasuk Tanjakan, Turunan, dan
Ruas Datar)*
r:..i,,rr .'
r.:,'...t,,.
11.1:;
t}tt*i.. t.
Bis .i':,.
*eM
itg'iti:al.i:.:i.'.:.d...,::
iS'.-.-....
r1.,},r,.1l'l.'..l;11
..ll,.:r.:it::.i..,..:iTr$l
.,:,:':..,;.';..
t,L:rtlli,,:t
i.&i,r,.:.:.....
.'8$,,:'
::]:]:.rl
:.l'.:;11
&'t
li.i.
:..$:]i'..,.:i.l
ll,iiii..i:i:8:ii
5
lir.r.r.,l.lt.::4.*;:l
".:rt..:'rlr*,..:.,.:.,,:'.
1.,
t'lt:.?lr':rl-'lr.:r.lrl:l-
::.:,l:::ri,rr'&f*
rr'
r,6i'..',.
r::.sl... rtil
* Sumber: TRB Circulq 212 untuk jalan berlajur banyak, Manual untuk jalan dua-lajur.
untuk jalan yang panjang. Harga ekivalen ini akan bertambah bila medan menjadi
Iebih bergelombang karena pada daerah ini terdapat banyak tikungan serta kelandaian yang tidak rata. Selain itu, pengaruhnya terhadap jalan duaJajur lebih
besar dibanding terhadap jalan dengan banyak lajur pada tingkat pelayanan yang
rendah. Hal ini disebabkan karena tanpa lajur tersendiri untuk kendaraan jenis
ini, Ialu-lintas cenderung untuk berderet di belakangnya.
Perhitungan pengaxuh kendaraan komersial terhadap kapasitas atau tingkat pelayanan harus dilakukan dengan teliti karena harga puncak lalu-lintas
mobil penumpang dan truk tidak bersamrutn waktunya. Dalam beberapa kasus,
perbedaan ini sangat nyata. Contohnyal prosentase perjalanan oleh truk di daerah
pusat bisnis (CBD, Central Business District) adalah lSYo,tetapi hanya 5%sampai
8To yang dilakukan selama jam sibtk (peah hour).
PENGARUH KELANDAIAN. Daya pengereman dibantu oleh gravitasi pada jalan
menanjak sementara hal yang sebaliknya terjadi pada jalan menurun. Pada daerah
yang menanjak, jarak antar kendaraan dapat lebih kecil sehingga memungkinkan
peningkatan kapasitas. Namun demikian, bila jarak pandangan terhalang oleh
kelandaian, maka kapasitas akan turun.
Kecepatan mobil penumpang tidak berubah pada tanjakan sebesar 3% dan
bahkan tidak terlalu terpengaruh pada tanjakan sebesar 6 atau TYo.Tetapi, untuk
truk, ini sangat berpengaruh. Kecepatan bis akan terpengaruh pada tingkat menengah. Pengaruh kelandaian terhadap kecepatan truk yang bergerak pada jalan
menanjak dan menurun digambarkan pada Gambar 8-9. Hubungan antara jarak
dan kecepatan untuk kecepatan yang meningkat sampai 50 mph ditunjukkan
oleh garis lurus, sementara grafik hubungan untuk kecepatan yang berkurang
ditunjukkan dengan garis putus-putus. Sebagai telah disebutkan di atas, kapasitas
i,
ti
r
u"{"fu} mfefrnfq
lorep
'lruFal
er?Jas
Hll S,!Tr#
nele)
00zI
(ueunrnl
0002
0091
008
00t
.!alarrl
oo0z laal
-t
--lo,
-]0.
-]*
IO
l6
-lor
l6
lr
n
E
-1c x
lolo
-log
ll
lolo
t:
.09
r.l/ruI
qdur
2U
TEKNIKJALANRAYA
TABEL
84.
Ekivalen Mobil Penumpang untuk Truk pada Jalan Bebas Harnbatan yang Menanjak*
rt3
t,
'
..4
'
:'4
6{U--1h9
6
+
\t/z
., .
;t9
:'
,,,:,::l::::b:t
:::.,,
9,'':::::,::
:
:a:..:.
'-'
',:4ri"
,.'6
28
1..',J,.rri',::',i.,.,]]ll
...a,,.3,':
:l:..::,,.
: . ::::::l
.t:::.
x3
:a::lo
-)
11,8........i:
'4.
ilr r
---
lrlrltrrrlt
lltl
I ------1-
-----\-1-
100
o
c
o
retanaaian
7Yo
retanaaian
5o/o
980
o
o
I
o
o
o
1'
660
.v,
i/
(r
I
c
o
o
.:
J
o
.c
o
E40
3
?
20
Miles
'l
.-.---\
--------t
)
/1
I
Kelandaian 3%
r7L
l-+
0.5
45
Paniang kelandaian
Gambar 8.10. Ekivaten kendaraan penumpang dari truk pada jalan raya dua-lajur pada suatu
nrbseksi kelandaian yang spesifik (Berdasarkan Manual).
rrsp
,"*"rr'69;;J
''"iitf,Jr:!':::H{{"
..dge[uery.. sBnU
SgZ
l,,
2fl6
TEKNIKJALANRAYA
banyak
distributor yang
kota,
pinggir kota
.s
o
berdekatan denggri
jalan bebas hambatan
Bundaran pinggir
co
E
6^
EE
=G
Et
6c
Cc
o6
ou
oO
OJ
EE
cLo
9i
Feet
luar
Meters
Gambar
kota
tingkat
pelayanan B
Jalan raya berlaiur banYak,
hanya di luar kota
tingkat pelayanan B
0
O
1000
305
2000
610
3000
914
4000
l2l9
01234
wlt
w2(1000)
/V = iumlah lalur
_ Wt+ kW2+ Vt+
V2
r524
6000
1829
L,
:-O
HO
wt
Fd
oD!
6.4
9o
Lr
t!'
[,.)
lz
it
xo
.Fq
2V
!lB
a'--@
9_
6E
{r
(o^
gt*
58.
N=l
do-
trB
l-.1
F
I
J
=
E'
S
lEE
'e. \
{';.,
.,=
iE
ag.
t\)
{E ts
N) !,
o
o
;I
)
En
gq
O-O-r
3
=.9
-.+o
o)
O -'L.
E
q
?5
D)
U
s)
K'$
q J@
dFO
il
-f
JC
bu'
ff93>
dliof
c:!fo
o
ftu
f
;'(!
ES
o
o
C
4.9
S;
s.* s t'
o
3-o
='f
J['
l't
//l_
So
3N
o
st
3dE
olf
=@ <,=
@a
E*
{ca
q
i'5
o
ry=.
o!
L87,
Nvrv f Nvq'svrNrr-n'Iv'I'NvvuvqNs)I'IonwscNf,
>rlrslxsrxv)IY)l
288
TEKNIKJALANRAYA
Pada diagram di bagian kiri bawah dari Gambar 8-12 terdapat garis putusputus dengan keterangan "ruas menyelip dengan lajur tak seimbang". Yang dimaksud adalah dua lajur menyelip dalam satu ruas menyelip tetapi hanya terdapat satu lajur keluar. Dalam keadaan ini, dibutuhkan ruas menyelip- yang lebih
panjang sehingga seorang pengemudi dapat memiliki waktu yang lebih lama untuk
penyesuaian.
- Selain nomogram yang terdapat pada Gambar 8-12 terdapat satu nomogram
untuk r,.as *enyelip dua-sisi di mana "ramp masuk" (entrance ramp) terdapat
pada satu sisi jalan- bebas hambatan dan "ramp_ keluar" (exit ramp) terdapat
pada sisi yang lain. Nomogram ini tidak dicantumkan di sini, karena keadaan ini
tidak biasa terjadi.
TRB Circular 212 juga memuat metode pendekatan lain serta serangkaian
persamaan dan grafik untuk menganalisis ruas menyelip; termasuk untuk ruas
menyelip yang leUih rumit. Karena keterbatasan ruang, metode ini tidak dapat
aisajitrari di aaut" buku ini. Demikian juga studi ter!,q1te1tang ruas menyelip
dan- ramp oleh R.P. Roess et al. dalam TRB Record 772 tidak dapat pula disajikan di sini.
Ramp dan Pertemuan Ramp (Ramps and Ramp Junctions)
Ramp berfungsi untuk memindahkan lalu-lintas dari satu jalan bebas hambatan ke
jalan bebas hambatan lainnya atau dapat pula sebagai jalan keluar.dari atau jalan
masuk menuju jalan bebas hambatan atau jalan ekspres. Sebagai telah disebut
di depan, hubungan ini memiliki lajur tambahan dan dikelompokkan sebagai
ruas menyelip.
Dalam hubungannya dengan kapasitas dan disain, ada tiga elemen ramP yang
harus dipertimbangkan secara terpisah. Ketiga hal ini adalah pertemuan ramp
(ramp jinction), ramp, dan hubungannya dengan fasilitas jalan lainnya seperti
jalan arteri atau jalan lokal. Saat ini, elemen lain sepeti pengukuran on-ramp atau
tentuk-bentuk pengaturan lainnya telah bertambah dan akan dibahas di dalam
Bab 10.
Hampir semua rarnp pada fasilitas jalan modern bertemu atau bercabang
dari lajur paling kiri (lajur 1) (di Amerika Serikat, lajur paling kanan). Dengan
demikian, kapasitas ramp secara langsung tergantung pada kapasitas lajur itu.
TRB Circutar 212 menyatakan bahwa keadaan tersebut dapat menjadi masalah
yang cukup serius pada jalan bebas hambatan empat-Iajur yang menampung
voluhe hlu-lintas yang tinggi. Sebagai contoh, bila lalu-lintas yang melewati
jatan bebas hambatan adalah sebesar 2000 mobil penumpang per jam, sekitar
400 kendaraan bergerak pada lajur terluar; bila volume pada jalan bebas hambatan tersebut sebesar 3500 sampai 4000 kendaraan, sekitar 1600 menggunakan
lajur terluar. Volume kendaraan yang besar ini sangat membatasi kendaraan yang
akan masuk jalan bebas hambatan lewat on-ramp atau yang ak1n keluar melalui
off-ramp. Pada jalan bebas hambatan enam-lajur, hanya 6% kendaraan yang tetap
pada lajur terluar pada volume lalu-lintas kurarig dari 3500; pada volume sebesar
5000, lajur terluar hanya menampung L6Yo. Pada jalan bebas hambatan delaoanlajur, kendaraan yang berjalan pada lajur terluar kurang dari 10%, sehingga lajur
ini hampir kosong.
Jumlah kendaraan yang dapat masuk ke jalur terluar dari on-ramp sangat
tergantung pada tata letak ramp itu sendiri. Data yang dikutip dari TRB Circular
212 menunjukkan bahwa dengan adanya lajur percepatan sepanjang 1000 ft
dan menguncup dengan sudut 2", kemungkinan untuk mengisi gap (ruang antara
*."
7
rsualeJar qalo uDIr["srP tu"d
suas s"]uq-nFl elunloA rr"sJDIJed uu{r"s"pro8
"]3p
(sfumeerg roJ ecl,t'tes Jo Ie^e'I pue [1gcudu3 pra,r6)
uepl uped ueuufe1e;1e1tu11uup IBIoI sulpeduy
rmluquruH ssqeg
Buer, rnpasord
elzur 'uu8,zdurrsrra
qrlolll.'Hl;"Xfl,X:IT';i!'[,ffi:"#iliy;ff:
1e1Eur1
uup sulrszdzy
'tu?Jnf,
dnlnc er(uuuerzpua{
z8n[ nelu durzr epzd u""Jupuax u"rr].uu rpelra1 uelz
"IIq snreq e8n[ rur rnlq uer8equra; 'ure1 8uz( ueeJ"pua>l
uzlerrlradrp egq l"nqp
derl,ueu {nlun uB"J"puaI uelunlSunuraru zSSurqas rn[21 7 rpeluaur 6zqrp snreq
lJ 000I Fp qlqel Suzd duer 8uulued rz8z uzlueresrp u8n[ nlr u"IeS 'uu[ rad
Suudurnuad
8uern1
usurzpua>l
snr"q
sulu{-npl ar,unlon n1rcd el,uurnlaq
00EI
IJBp
-as dqn4p
Sued
qz1a1
trzleru.tlsrad
uelnpadrp '138u4 qrqal 8uzl. net" D
luadas
'g-8 Iaq"I zped leqgrp ledep 'durur u"ntual
ueue(e1ad 1a13up nlzpuaqalrp
-rad rrup undneur nlnuau tuzl, "11g
>1zq 'durzr ueuel,zlad l"{Eql uep sulrsedzy
'Bru"ln uzBueqecrad nz1e uzmualrad uep
'e,(u>lpqas nelz durzr-go uurzlSuur uztuap pn{ITp 8uz( durer-uo uzrel8uer 'uu
'uepf ttrelued rJ 009 depes durzr-go uep durer-uo tueszdas zreluz dgeAuarn aurnlo6jl
'dulsr-JJo nFq IP lqaP I mlq aumlo^ 3
'rnfetrn1zs dure.r-uo zped dure.r atunlo^ q"qu"1gp 1 .rn[e1 autnlo1 +
usteqrreq s?qaq uzpf euecue.r ueledaceX +
'zIZ tolnc4o SruJ :requrns *
'qdu-gt
J?seqes
*00'I = {HaI usp ueueiela; }e:Itql edereqag 1n1un dureA-96 uep dure11
-uO uep u"l"qrueg seqag uepf zpzd (uretred Suedrunuail Lrqo141) ssl"g eurnlo1 'g-g TSSVI
-trElapreq 8uz[ durer-JJo Wnq enp'ue1e>lapraq Euel( durer-uo q"nq Bnp Iffiurquo{
{ntun u8n[uzp g-B Iaq"I zped rlradas Isrpuol-rslpuo1 {nlun urer8ouou ederaqaq
lenrueru rur rrulrqJauad 'szrq 8ue( durzr eped nele druer uenuralrad rznla{ nE}B
Ins"trr uepl epzd rnlul nlus u"r{zqru"uad ue4rerel,ueur GI6 JDlncfiC E[,L 'durct
uenuralrad nelz durer genqes {ntun uel rad Suedurnuad Uqou 00gI szl" Ip rrzpl
'(9I-6 r"qu"C teq11) Fturtr r"pu"]s ue8uap druer rsern8
s?lrs?de{ uelnpedrp
"[g
-lJuo{
'rr"trBqueq seqaq uelzl qenqas ueuedelad 1z13ur1
rur z8ruq-z8r"H
{n}un
durer-;;o nu}z durzr-uo s"teq z8.req uelFaqrueru g-B Iaqel
zderaqaq
{nlun
.o69
ell.rrzq
>lnsetu lzdep Etrzr( uuzrzpual srlrJoal pJeJas , o0I dncun{ lnpns
rrep
uulzdacrad rn[u1 ttreluzd euzur rp 'uru1s1e rr"sp"o>I eped,'%Zt
00?
WIEp"
$
el.ueq z,(uueuultunrua{
'"3 dncunl lnpns uep 'U 697 l,qzsrw 'lapuad
"I"ur e[9.
'%L6 r{Blup" (tru8ur-ruoq 8uzl, uez.repue>l
qrqal needacred rnlq 8uzfuud
"np
682
xrsrusrxvuvx
29O
TEKNIKJALANRAYA
TABEL 8-6. Perkiraan Volume Pelayanan pada Ramp (Mobil Penumpang per jam) untuk
pHF = 1,00*f
ini'
di atas, dapat ditentukan tingkat pelayanan pada Sebuah jalan bebas hambatan,
ruas menyelip, ramp dan pertemuan ramp. Sebagai kemungkinan lain, dengan mengetahui tingkat pelayanan dan volume lalu-lintas, tiap unsur jalan dapat didisain
sesuai standar.
Dalam menentukan tingkat pelayanan untuk maksud disain, tiap janatan
terlebih dahulu harus menetapkan pedoman-pedomannya. Hal ini meliputi dua
unsur. Yang pertama adalah volume laluJintas yang akan dilayani; misalnya
berdasar volume jam tertinggi ke-30 dalam satu tahun rencana yang disesuaikan
dengan peak hour factor (PHF). Untuk jalan bebas hambatan, biasanya dipakai
perhitungan interval waktu 5 menit. Untuk kawasan metropolitan yang cukup
luas, waktu puncak dengan interval yang pendek ini akan melebihi volume per
jam sebesar 5 sampai 15%. (PHF masing-masing 0,94 dan 0,87). Untuk daerah
pemukiman kota kecil, kelebihan ini dapat mencapai 40% (PHF sebesar 0,71).
#
'.;
.,li
a
,I
:ir
Volume kendaraan yang dapat ditampung oleh suatu jalan lebih ditentukan oleh
kapasitas persimpangan pada jalan tersebut dibandingkan oleh kapasitas jalan
itu sendiri. Di antara dua persimpangan, jalan dibebani lalu-lintas yang cirkup
besar sehingga hampir tak ada ruang kosong. Pada perempatan ini biasanya
&
t"
's'o
qalo
"duusserFqrud
rE
qrqal 8u"^ m{n lolol u">l"druau rnlel l{ulurnl z,(ureuaqas 'rrelpatu ne]e LFre
u"u"Iv\elraq SueL suluq-np1 uz8uop r8zqurad streS rcdures qIaI uzzlnru:ad uep
ryrzf qeppe rcqal uz8uap pns{eurlp Euz[ 'gzre znp uepf epud 'zluuTEI qra{
uze>lnurad rzdures qJa>l u"alnturad rrup m{nlp 8uz[ ruqal uu8uap uetuedurrs
-rad nlnuaur 8uz[ uepf selrsudel uu1z1"l(uaru IDnuDW 'qere nles u"P[ Inlun
.NVCNVdI^II$ISd VCVd NVTVf UVBST-ISYUtrdO NVC )I$.{ ISICINOX
'0I
epud uEn[u"p ]n>luaq;er8zred-;er8erzd eped s"I1eq1p ue{" ruI PqfH
ryg
'uo8alelqns qlqal net"
urzlep aI Fq Frqp rur Fo8alzrl Eurseur-Eutszl I 'IrzllYp
-ua8uad rnln lolol (t) "np 'szluq-np1 {r1suetI3r">1 (g) 'uz8unItql (7) 'rseredo
"np ,uoEa1z1 ledua ur"I?p a1 ue8uedurrsrad uzueLel
u?p {lslJ rsrpuo>l (1) n1rul.
-ad 1u13ur1 uep selrsede>1 rqn-ruBuadruaur tue,{ ro11zJ-rol>leJ r3zquaur pnuDry
uBuBdBIad
lu{tql
uz8tredtursrad. zped
lell;5lrrrn"*,
selrszdel Inlun urzl rad Euzdurnuad flqour 008I rusaqas z8"req tnndelauau 6y6
szlrszdel uzllelSutuaur
JDlncflC ggg'enwas nlr .rBS"p sElV 'I{unlar(uaru
"Js33s
e[uepe 'n1r urelag e7'ledat
uzlz 8urun1 ndurel aszg ret8uelatu Errel rpnruaBuad
uz8uap Suzrnryaq uzle e(ulnluulas tue.( '{Irap g qelep" zurugad u""rcpuel
nt{?rvr l"^Jalur 'el,uruuaqas u""p"a{ Eped 'u"{Buuqrapaslp nlelr4 8uel. pn11e
o1 rr, >rft s" pra q *
rs
rp u
x"J;f#ffil
J,ii
; H: [j, :xi;il_
",,,
erunlol Sundurzuaur ledep ry ZI r"qelas rnlzl dzrl Iu"Jag 'urq uenSSuuB nutz
'qu1 trepfad 'relntuatu EueL urq ue".rcpua{ e,\uepe qalo n8Eue8rp lepq >p-ra8
-raq u"I" 8us^ r.reerepue{
rqnuadrp lzdep rut rruepuey 'qdul gt redurzs 91
deuas uzer"pua{ Inplp redzp rJ-ZI
uelzdacal epud nzlrq ndurzl"fq
"ru"les 11lap I'Z
rBqJI3s rn[e1 derlas 'rsulr asqo eduraqaq uz>lJ"s"pJeg 'zr(utunlaqas nSSunuaur Suzd
useJ"pua{ Bnrues qalo z(uqnuaclas ual}seJuplup redzp nzl-rq n1>1er* pzrralur eirq
reducrp ledzp urnuus{"tu seltsudul 'dl,uurnur6l '}udal ?rtJas u"Ils"uproo{Ip
3uz{ eduurzl
uzEuap rerleorp ledep z.(ueq n"ftq nduel urel dzr}as
"puzl-Epu"l. ue8uzdurrsrad Euzlafual{ 'qlqal nzle qdur
uue.mpual selrsedel
'*F[
0g .rs3qas
rszredo u4zdacal uelnpadrp rur u""p"a{ redecuau {nlun 'ure[ rad uwr"pua{
0002 qq"pe U
t"_
{'
I
ll
ii
292
TEKNIKJALANRAYA
baik daripada lebar jalan, dan juga adanya marka jalan temyata mempunyai
pengaruh pada kapasitas. Dalam setiap kejadian, ukuran lebar jalan mempunyai
kaitan dengan kapasitas yang diamati serta perilaku lalu-lintas sehingga *uiih
dapat dipergunakan.
Penyesuaian untuk Faktor Jam Sibuk dan Ukuran Kawasan Metropolitan
Penyesuaian
Kawasan
*Jantung Metrcpolitan
(1.00O
Kendaran)
Melebihi
LO00
750
500
375
250
115
100
75
3u
E
f.
o
E
0,70
0,80
0,98
0,96
o,93
0,90
0,87
0,84
0,81
0,78
0,76
1.09
1,06
1,03
1,00
0,98
0.95
0.92
0,89
0,86
1,20
1,11
1,14
1,11
r,08
1,05
1,03
1,00
0,97
1,30
1,27
1,25
1,22
r,1
1,1
1,r 3
1,10
1,08
_.$
Penyesuaian untuk
Lokasi di dalafr
f)
Kawafin Metropolitan
6
.i4
Distrik usaha
o-
Distrik usaha
.9
1.O0O
Kawasan
ulama
1,00
1,OO
terpencil
pemukiman
1,1O
1,2O
1,2O
"or1
1,20
-9s
c)
o
q
Eo
o^
roz
o
o
o
E
f
,,2.,
,,
t/'z1,
\i./
,1
./ p.r^
^./ )
,ur'
1,,'
parkir
----Parkir
-Dilarang
0
Feet 0
Meter 0
10
3,0
30
1
4A
12,2
20
6,1
9,
Lebar jalan dari kerb sampai.kerb
50
15,2
60
8,3
Gambar 8'l 3. Volume pelayanan pada jalan yang terletak pada persimpangan di dalam kota,
dalam kendaraan pdf, waktu la-pu hijau, pada jalan satu-arah, Kondisi: 10% tretol ke kanan;
10% belok ke kiri; 5% truk dan bis bergerak lurus; tidak ada angkutan bis lokal. (Catatan:
Faktor yang <rigunakan adakan untuk kondisi dilarang parkir; bila menggunakan kondisi parkir,
akan di.lapat hasil yang berbeda) (Sumber: Manual).
di
09
09
z'91
E'8I
z'zt
0t
OI
OZ
OE
0'
I'9
I'6
,atahl
!{e)
9o
z"<
c
!
!
o
!t I
t
t
i
gz
Sa
OO
elol
uet ! lodut"
ueullnuod
lo
qeJaeo
=,
KO'
oa3
(ooo'll uet!lodo/lahl
ueseaex lnpnpued qeluDr
rsrs
rotle! lfiun
uelensaiuad
lltjed 6uelE|O -
'uelSunlun8uaur
BduJeqaq
urel"p
qrqel
snse>l
q"J
u"l?[ uurs"rado8uad
"s"ral
"np
E/uqpq ue{{nlunuaur rlnmladuaru
srsrlsrrE suar">l 'repeuraur
lepll 8u"ul3ur s?lrs
-zdzq 3uz1ua1 Suns8uzl u"Surpueqrad'usnlrurap unuzN '(tt-g upp tl-g r"qru"C
leqrl) s"lrszdel rqnrz8uaduraur lp8uus rIEJ" Enp u"p rIErE nles uepf er?lue rs"Jado
IrlsIraU"rBI u""paqrad '0I qng epzd rcuual qlqal ssr1uqrp re8uqag 'H1;1IV
vno NVTVI SnSUgn Fr\ruv nrvs NvTyf-rs\rufldo Nvo >Ilsrc rsroNox
'8uern>poq qne['rur
{aJa "ueru Ip 'FBup e,(uournlon uep }rduras el.uuupf EIrq {snoo{ 'rJ ?I redures 71
J"saqes uepfreqa1 z.(uEuepq uelqeqa.(uaur ledep >lzp"puau ?Jpf,as nlurd z.{uz1nq
-ra1 n"le urEI us"repua{ ue{Bre8 el.urpzlra] u"{" rl".t^"rpl ps?reur Euel. rpnur
-a8uad Sueroa5 'unleun8radrp Euul. Suenr e,(u1z.(ueq zpedrrzp resaq qrqal qnel
>rrrsruf,
txvuvy
Jh
294
TEKNIKJALAN.RAYA
Suatu bilangan pengali harus ditambahkan pada harga kapasitas yang telah
diplot pada Gambar 8-13 dan 8-14 untuk mempertimbangkan penduduk kawasan
metropolitan dan lokasinya. Bilangan-bilangan ini ditunjukkan dalam tabel pada
gambar tersebut. Faktor pengali yang berkaitan dengan penduduk menunjukkan
bahwa pengemudi di kota besar lebih trampil dalam menggunakan jalan di
bandingkan dengan pengemudi yang tinggal di kota kecil. Faktor yang berhubungan dengan lokasi menunjukkan bahwa gangguan akibat konflik dengan pejalan
kaki atau sebab lain biasanya lebih keras di CBD (Central Business District) dibandingkan dengan daerah pinggir. Harga yang disajikan dalam tabel yang besarnya kurang dari 1,0 menunjukkan kebutuhan akan faktor keamanan agar dapat
mencegah terjadinya antrian lalu-lintas yang panjang yang mungkin dapat terjadi.
Manual juga mencantumkan grafik tambahan tentang parkir di satu sisi jalan
(tidak dibuat di sini). Untuk memperoleh harga tengah dapat dilakukan inter-
5 Lihat H. Sofokidis.et
al., ERB Record 453 dar. "A Technique for Measurement of Delay at Intersections,"
Reports No. FHWA RD 76-135 dan 76-137 untuk tambahan penjelasannya-
r
uep '69, po?ay
gVJ'AurA'S
{ntrm
WJ.o.rqureg
.g .C
r"{l.I g
eped ut"l s"1!s?d"{ 'rrlred s?lIIs"J e8nf 1edep.ra1 q1 ledrual p egqede 'rdelea .nz[!q
r1zqrueq s"lu.rfnpl ndurel n88unuaru Fqrrrus rre:1n{ellp lzdep tuedurnued uz{urunueur
uep l?nrueru ue1z13a1 Eua.rp{ '1edec qrqal Euez( qq perado {nlun {req qrqal e{uurnurn
nz8uzdtrnsrad unleqos rs"{oT 'selrsede4 lqruztuadrueur le8ues srg u"queqraqued r${oT 'l
'?pz tuu i uepf.reqa1 uztuap II1zqJal Eumueqraq s?lrssd")t ueunrnuad as"luasord '6
'(rrprqq sseupng IErluaC'61gD) s.ruslq lesnd qeraep Ip u"lar"rua{ nuep
-tueur ttrues tuel( tedura]-1edura1 sp"d rseq q1qe1 ael(ure1 szlpudel zped sgq qn:reEua4 'Z
'eLuqelurnl lnrnuau [euolsrodord zrzcas selpzde:1 rtuern8uaur s-rq atunlo^ uelelSuruaj 'I
XIISI)IgIXVUVX
:ffiSr:ITffil',1H:#
UIuo{
tuel
'i
qruz8uag '8
qeprnt rna8rnp uetrmqnqraq rretr?{ t:I Topq tuzA uzzrzpual qnrztued 'qere-unp rrelel sPEd 'Z
'1e13u1uaur :{oleqreq
tue[
uze.repua>1
qzyuntupq Euumryeq uE{? {olaqreq 3ue[ rrr?pue1 deltas 1n1un selrszderl zped qrue8ua; '1
:qepp? lDnuDw
2s6
TEKNIKJALAN RAYA
persimpangan akan sangat berkurang. Sebagai contoh, 60 buah bis perjam yang memuat
penumpang di ciaerah pusat bisnis (centra-l bisnis district) pada jalan menuju perslmpangan
selebar 24-ft dengan larangan parkir dapat menurunkan kapisitas seb.sariampi, SdX.
Pada pihak lain, halte bis yang terletak sesudah persimpangan dengan atau tanpi fasilitas
parkir, tidak akan terlalu mempengaruhi kapasitas. Penempatan halte di tengatr-tengah
antara dua persimpangan umumnya memerlukan analisis khusus.
Pada sejumlah besar kota di dunia ini, sebuah lajur lalu-lintas sering disediakan
khusus untuk bis dan kemungkinan juga taksi. Dalam keadaan ini, lebar jalan
seharusnya berkurang cialam menghitung kapasitas dan tingkat pelayanan .lrt.rk
kendaraan lain..
TRB Circular 212 mernberikan sebuah pendekatan "analisis gerakan kritis"
(Critical rnouement arnlysis) dalam menentukan kapasitas dan tingkat pelayanan
pada persimpangan yang telah banyak dipergunakan. Pencetakan ini berupa satu
bentuk standar yang dapat dipakai untuk membuat sembilan tahapan analisis
"perencanaan". Suatu reproduksi dari bentuk tersebut, dengan cara penyelesaiannya, diberikan pada Gambar 8-15. Secara ringkas penjelasan tahapan ini adatah
sebagai berikut:
Langkah
Langkah
Perhitungan gerakan kritis yang serupa untuk "operasi dan d.isain" (',opera-
tion and design") juga diberikan di dalam TRB ciicular 212. Metode'inimengoreksi volume truk dan bis, yang menggunakan pHF (peak hour factor), dan
-rasqo lseq (dD? lDctltJc)..s1]lJI d23,. z8req z]ras uz8uetuauaq SueL snre qnrnlss
rr"p selrnfnpl rre>lq?1urnluaru uu8uep'uerpnuray'uLuuelera8 dertas yz>1tleslurour
uzBuap Irzpulqp lortuo>lral 14 8ue,( uupl ue8uap lonuo{rp Suei uepl a1 nlnuaur
nE1" LrEp >lnseur 3ue^( seturl-nlq etelrre >llIJuo>I 'GIG JqncrtC ggJ urzlep uzlselalrp
uzre8urrad nqu"r ne1" quaq nqrrrur uuluun8Suaur rre8uap rrp>lrl"pua>lrp Suolouraur
8ue( uzplzuzru rp setull-npl ndruzl eduzl uu8uudurrsrad qenqas ueuzl,zlad 1u13ul1
uzp szlrsed">l ue>lnluauau ruel"p senl BJzf,as ueleun8rp qe1a1 8uel. rnpasord nleg
plel1 ro do15 [e14-o,nl l(q pellor]uo3 suollre{uelul pa4leutlsun)
(suErg
, ueH nqur*u
rrer
o u'rrr,pua)ilo
szzildrlf
tuu
'splt
se1 u11
"ifi';T,g"f 'r'f,ffi
-J
__Jsr-t_
svrsvdvi
lvnsgs
ld,
t4ueuox
-l#-lenp
fiullipt
ndueD
$7
sau1yn1e1
t#,,ffi},tH::
tv *zv
I ev
.-rv
Tm
T--._l
t*l
if -il{
uqq64
,t-!!!94!!,
lE-=ru
tE=lt
Js
la
l[
dt
qL
rul
l:
(*
I ;f ;
__-)
7.=Lrl
9%---@-
s6t
4E!/d@ uepp
'Jhlel
' qoeorddv
ue!/dB @lep
&6oO@
otzolao
tt
'eunp^ Btla!
.Z
qerauel
u.!/du3 u.t+
uqqnr.d tar.ru'
3u.t.r oluRl.i
tot{ trtEdq 'q
0.! dqr
u4qnrd
l.d.rel q.p{ .
oror@d
B.r
eunp^urlt&nuoruru'l!unu.)
rffv,oady
-1frw
(Nt
du.t urqqq
I!&od
4'<rt
rnrd.rl
oN
ozl06&6
c
p- oozt rb =
-
u6urpuqr.d
oeoSoo@
ur^rduJ
*lre 5- ze
Lee --rts
;L=\'--dE
il=----- i
l:
slltcx Y9ErkwavH
unu6rf* Hnfrnf
EUn,dFt
!u
gl
n1uil xvott
qelbue7
-6
4egue>1 6un11g
t)d^--ei4
Qlt olt oN
o q9 x9 d6
99 99
5, 9'
qceorddV
ueueT .l ,tol4t
6uei uwePue | 6)t/.d t qerduel
ueqgl6EUrod
s6uer nlleM
;d;9 <;,
uele!
uq.dual.d
298
TEKNIKJALANRAYA
vasi yang diterima oleh seorang pengemudi dalam melakukan gerakan tertentu,
besarnya kapasitas potensial bisa diperoleh. Harga ini masih harus direduksi lagi
karena adanya lebih dari satu konflik atau lebih dari satu gerakan yang terjadi
pada satu jalan. Pada akhirnya, suatu kapasitas "cadangan" atau kapasitas yang
belum digunakan untuk setiap gerakan didapat dan ini berhubungan dengan
tingkat pelayanan. Kapasitas cadangan sebesar lebih dari 400 kendaraan per jam.
ditetapkan sebagai tingkat pelayanan A, sementara harga di bawah 0 adalah
tingkat pelayanan E, ymg merupakan kemacetan total. Analisis tiap gerakan
menggunakan data dalam tabel dan formulir perhitungan dua-muka mengenai
gap kritis yang berkisar dari 5 sampai 10 detik untuk kecepatan tinggi dan rendah
dan dua atau empat lajur pada jalan utama, serta dua buah grafik. Cara-cara ini
tidak dibahas lebih lanjut dalam buku ini.
Persimpangan Tanpa Lampu Lalu-lintas yang Dikendalikan oleh Rambu Henti
Empat-Arah
(Unsignalized Intersections Controlled by Four-Way Stop Signs)
Dengan menggunakan rambu henti empat-arah (rambu henti yang terdapat pada
tiap kaki persimpangan), seluruh kaki persimpangan memiliki akses yang sama ke
arah daerah konflik. Kapasitas ditetapkan berdasarkan jumlah kendaraan yang
dapat dilaluinya. Harga yang direkomendasikan oleh Manual diberikan pada
Tabel 8-7.
TABEL 8-7. Contoh Kapasitas Total sebuah Persimpangan Jalan yang Dikendalikan oleh
Rambu Henti Empat-Arah*
li:i::ii:.t:5$:s,,i
,:.l,n:ii6$O:
+ Sumber:
Semakin banyak perlengkapan dibuat untuk lajur khusus untuk bis pada jalan
baik dengan membuat lajur baru atau pencadangan lajur yang
ada. Untuk suatu arus lalu-lintas yang lancar, TRB Circular 212 menyatakart
bahwa satu bis adalah ekivalen dengan 1,6 mobil penumpang. Dan ini akan memberikan headway sebesar 2,9 detik dan kapasitas teoritis sebesar 1250 bis per jamDengan menganggap kapasitas bis angkutan berkisar antara 55 sampai 85 penumpang, termasuk yang berdiri, dari jenis yang khusus di Eropa dapat menampung 110 sampai 172, maka kapasitas lajur teoretis berturut-turut adalah
69.000, 106.000, 137.000 dan 217.000 penumpang per jam. Pada batas tingkar
pdlayanan c (1000 bis per jam) dan seluruh kursi terisi tanpa ada penumfang
bebas hambatan,
Kr
-ad
rzduzs uu8uelurr nluns
rpnuratuad qepnsas qndualrp Euzl,
lzes
l"qqatu
>1ere[ qeppe zurepad Suen 'uaurela
rrup rrrpJet lluaq ue8uepued >1eruf
"np
'ur"I use.rzpual ue8uap u">l"Jqul
lpzFal uzuulSuntuel nete 'rglnf r-r?p ftnl
a1 '1or1uo1 ue8uepqa>1 ue>peqrletuaru ue>l?
'e(uuzdap ro e,(uqeq req11
"uar"I tueroas
-aru q"pnsas ur"l rn[e1 a1 qzpuld Inlun rpnura8uad
rBuq ueue qu1>1upll
'1n[u"l qlq{I '{"rq"uau urnlaqas z[uuuzrepua{ u"Irluaq8uaru ledzp rpnura8u
-ad ru8e qnel dn>1nc tuez( >1erzf IJ"p nlr u(equq luqqau rpnura8uad re8z ue1ur1
-Sunu.raur 8ue{ urcsrp nlens u"{nlradrp 'rur 1}radas Fr{-1uq ur"Fq 'lera8raq Suupas
Eue,( uee;epua1 uedep rp uelef rnpl upzd Iluaqreq url8unur Sucdurnuad llqoru
nete >Irut 'n1r ureleg 'eLur uupf rlns?uau ledup zBn[ qe1 uqefad ne]e u".ry\rrl
'nlr Surdurus rg 'zl,u1"rq?uaru 8uz,( roloruJeq u"e.rupual zpud u"{"srua>l uEI
-lzqulu8uaur lzdzp e8Burqas uupl szle Ip qntel r"saq u"rn{ruaq epuaq qelSurrag
(acuelqg lqtrg tuddols) rluaH uuFrupue; rprel
'6 q"g ulslup rp uBIr"rnrp
lutruosrror{
Ip
Euepue
'uz
o[;ffi;
J#
ffi;l
"il
ffi
]:tr r* *
667
Nvryf Nvq'svrNrr-nlv'r'Nv\ruvqNslr1onwscNgir
xtlstuarx\ruvx
3OO
TEKNIKJALANRAYA
ngemudi menginjak pedal rem. Selama waktu ini kendaraan bergerak pada kecepatan awal. Yang kedua adalah jarak yang ditempuh semenjak pengemudi
menginjak rem sampai kendaraan berhenti. Dinyatakan dalam iebuah ir*.,,
jarak-jarak ini adalah sebagai berikut:
jarak deteksi, pengenalan, keputusan, dan
permulaan reaksi
: 1.47tV
lB-1Ar
(m):trnls
: *l2g,f : V)l3Of
(m): (m/-s)2 : \mls\2
2gnf 19.6i
(8-18)
{ft) =
tv,
(lt)
(B-2A)za
(B-28;:,
di mana
U
V
m/s
t
8t
8m
Asumsi yang mendasari dan perhitungan untuk jarak pandangan henti minimum dapat dilihat pada Tabel 8-8. Dapat dilihat bahwa untuk liap kecepatan
rencana- terdapat dua harga "Asumsi Kecepatan untuk Kondisi,, (,,Assumed
Speed for Condition"). Perhitungan dibuat berdasarkan asumsi kecepatan ini
dengan menggunakan rumus 8-1A dan 8-2A serta berdasar asumsi *ukt, reaksi
pengereman dan koefisien gesekan sehingga diperoleh dua buah harga jarak
pandangan henti. H*ry yang lebih thgg, yang dihitung berdasar asumsi [eclpatan yang sarria dengan kecepatan rincana, digunakan untuk jalan bebas hambitan
atau fasilitas jalan deugan volume tinggi lainnya. Harga yang lebih rendah dipakai
untuk jalan dengan volume lebih rendah. Harga yang lebih rendah ini ciipakai
untuk seluruh pekerjaan disain sampai tahun 1971, karena dianggap bihwa
pengemudi akan memperlambat kendaraannya bila permukaan Jiian aalam
keadaan basah. Tetapi observasi-observasi yang dilakukan pada waktu belakangan
ini menunjukkan bahwa perilaku seperti ini tidTk nampak lagi.
Harga-harga jarak pandangan henti pada'Tabel 8-8 ini dibuat berdasarkan
penampilan mobil penumpang, tetapi cukup memadai pula untuk truk. Hasil
pengamatan memperlihatkan bahwa kemampuan truk dalam hal mengerem
kurang baik. Pada kecepatan 30 mph, jarak pandangan henti untuk truk ;da]ah
50% lebih besar dibandilSkan mobil penumpang, sementara pada kecepatan
70 mph akan lebih besar 100%. Kelemahan ini ternyata dapat diimbangi dengan
mata pengemudi truk yang lebih besar sehingga jarak pandingannya
J<gtinqSran
lebih-jauh. ?ada jalan menurun dengan jarak pandangan horisontal yang terbatas,
sebaiknya digunakan harga yang lebih besar daripada yang tertera pacla label 8-8.
j
]
I
tt
Penurunan rumus-mmus ini dapat dilihat di dalam standard textbook dalam bidang
teknik mesin.
F
t
+*
79
o!
t3
^<d
I..I
6
i;1
,r\
3r
B*
trGF)v
EG
FS
H.S
rx.
tE
.t
t!
rt
ri
@
@
(-i
A'
i
t,
,r
A)
r
p
@
c)
xf/
gs
il
tJ1.
o
NJ
b,
(o
qr
,(
B
N)NJNJNJJ'J*
trl.Jro\oo\uo\
(,'5(,hJJJNAU
tttttlttt
NNNNbJJT
!O \ gl l, lv &,}':,;.:,\l.f
l, (JI \ @ O lrr'\.1:.Crruit-
t
7
A)
(<
!,
'(*
cr
lt
o
A
o
A'
9VUUUU
t! i.J i9 l.J i.J UJ (,
\fO@\O\OOl.JljtO
t!
D'
s
UJ -St
J(
--F,
55(,u)i.Jr
*tO}.Jrtr{U}
UrOOr(Jr(Jr(Jra
',
Illltrrr
O\Ur55N)\Co@J\O.Qol.]
QlJ9cnSo\o\Lii
(,r
r,r:-\t,
''l',:1$l1
(Jl
lll'ili"
rijjir
.Fi)
&i
r::rq3l:
gr(})|\Jr+l
C\ah\C)
i"?irr
,:t:r::::
.lJr'{,
tg 4
,rr!r'\ N
! () i\J
ir'.xl.i
.i,kt
:.13:'Y
f ??
I0
3O2
TBKNTKJAT"AN RAYA
Dallm pelaksanaan disain, harga jarak pandangan henti ini hampir tidak di-lengkapi
dengan batas keamanan. Sebagai yang telah dinyatakan,
waktu reaksi
detik (meliputi waktu deteksi, pengenalan, keputusan,
dan permulaan reaksi) untuk pengemudi yang kurang waipada dan memiliki kepengereman sebesar 2,5
resistance).
Rumus 8-2A dan 8-2B untuk jarak pengereman dibuat dengan asumsi jalan
yang rata. Bila kendaraan bergerak menanjak, jarak pengereman akan berkurang
akibat adanya gaya gravitasi yang membantu memperlambat kendaraan. Bili
sedang menurun, jarak pengereman akan meningkat. Jarak pengereman pada
kemiringan dinyatakan dengan rumus pendekatan sebagai berikut;
(*) :
30(f + g)
*i*fu
(8-3A)
(8-3B)
di mana
bo=
Padl jalan menanjak bertanda positif (+) danpada jalan menurun negarif (-).
jalan rata dengan kecepatan rendah, jarak pengereman tidak binyak dipelsaluh oleh koreksi ini. contohnya, pada kecepatan rencana 30 mph dan
kelandaian jalan 6To, jarak pengereman hanya berubah 20 ft. Tetapi puau k.cepatan rencana 60 mph dan jalan menurun 6%, perbedaan ini sangat besar yakni
sebesar I 10 ft.
Pa'da
t{ran1n pengereman (skid resistance) yang berhubungan dengan ,,koefisien gesekan berhenti" (stopping coefficients of fiiction) ,*gut komfileks, dan
sampai saat ini masih tetap menjadi obyek penelitian yang iniensif.2e- Terdapat
berbagai variasi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Di intaranya adalah apakah permukaannya kering, basah, berlumpuriatau bersalju, tekstur dan kekasaran
permukaan perkerasan; apakah roda kendaraan masih birputar (incipient sliding)
atau terkunci (sliding); kecepatan kendaraan; tekanan angin dan disain telapik
ban; lapisan aus pada ban yang dapat mempengaruhi kehilusan ban kendarian;
karakteristik temperatur, kekentalan, bahan pirekat, dan penyerapan energi
(hysteresis) dari
telapak ban. Tingkat variasi pada faktor-faktor ini digambarkaln
dalam Gambar 8-16 dan 8-17 yang menunjuklran hasil penemuan yano-khas. Skid
Masalah
i;;;;;nt
ja;
Billei; frL,
r
uersrJeo>l e^uJ"seq
reqtueg eped uz11n[un1rp fuadag 'eue3uar uelasa8
'91-g
uersrJeo>l ueldelauaur tuIep
Iorluo>l ue>1edruaur ura.r uzpdureua;
"ruetrn
'uelase8 uarsrJaol
qqurnluzledn-raur 8uel, ueq 1arcI ue]nsnLuad
n?le (.srsarals^q.. uep (gtr-8 Jpqur"C leqrl) (uorsaqpe) .,rsape,. nlrzr( 'uarsr;aol
udnraq er(uure1 Suea 'purrou e,(z8 W1urn! uz8uap F"qp laprzd el,e8 qelurnl
IIu>Ip 00I nlIE^'..ppls uz8uzpq.. q"IBp" zl,uurq Suza'purrou el.u8 tre8uap lepred
eLeB e;r-l:.te ue8urpueqrad nlrzl, '(uorlcr4 Jo luarf,rJJaoc) ..ue>1asa8 uarsr;ao>1..
quppz e{untres r{EI"S 'EJ?f, zduraqaq rnlelaru uzlzledurp ledep acuzlsrsar
re8eqas
.resaq
Sued.reseq urn1n IHue{ nele src mdzl nlzq nele 3qs-,1o1nq 'nsoy tnistlauag 'q '(l(xoda
eprq.r"f, ptaur) rrqrel rslode uretol nel"
1e41rs rrsed-fisodoq'sn1oq tngst1ailaS "7
"pnru
'snpqlseper8req1e{I11s 4sed nele lndey uznleq-pryq
'snloq tnJsrlalag g:uauras uo}eq n"le
pdse uoleq 'sne qgpnur lztuzs uznleq 'qalel pdse-sn1og 'V :uooqnwtad sluay 'rr"Erzpue{
uzlzdecel uzp (qus"q) uepf ueerlnrurad sruaf Seteqreq {nlun pIIS ue8uepg '4I-8mqrucC
,ttcutle6 ueledaca;1
ttlw>t 6Zl
08
qdu
LG
09
t9
0t
a
>\\
r
},--
ze
0z
0
0
r0
0z
q
6-
o
f
or
2;
6
=
\
po.l
)edelal
08
*to$e'zsera*ad,*,*JiJ:fj:i1'-f, Y*#ffi-,.i,,?'i;.xffI;tH1#:'ffi
lnrrm (4crryatftraur) Isrmlral epor usep?a{ zped uup resaqret
Isep?
+ffi
ueledaoa)
r.t/rul
r{dru
0t
z6
09
08
09
n9 a, ze
w0oz0I
9I
0
0
3M
TEKNIKJAI"AN RAYA
gesekan
I
i
I
I
I
I
I
I
I
[
i
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
t_
jauh lebih rendah apabila ban terseret daripada ban berputar. Karena
dalam keadaan darurat pengemudi secara naluriah melakukan pengereman sehingga roda menjadi terkunci, "koefisien gelincir" (sliding coefficient) harus
dipakai dalam disain sampai terdapatnya perlengkapan standar pada sistem
pengereman yang dapat mencegah terkuncinya roda. Walaupun telah ada sistem
rem anti-terkunci pada mobil penumpang, tetapi sampai sekarang masih jarang
digunakan karena biayanya mahal.30 .sistem rem anti-terkunci untuk truk, yang
dikendalikan oleh komputer, juga telah ada. Salah satu keuntungan tambahatl
rem anti-terkunci adalah bahwa pengemudi dapat tetap menguasai kemudi sehingga memungkinkan berpindah lintasan jalur atau menghindari kemungkinan
keluar dari jalur jalan. Seringkali temperatur rem menjadi tinggi akibat kendaraan
berhenti dari gerakan berkecepatan tinggi, atau akibat pengereman yang terusmenerus atau berulang-ulang, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan rem
menjadi "hilang". Dalam kondisi ini, roda yang terkunci tidak dapat menghentikan laju kendaraan. Pada contoh lain, rem yang basah juga tidak menguntungkan.
Faktor-faktor musim dan cuaca sangat berpengaruh pada perilaku daya
pengereman.3l curah hujan adalah faktor yang paling utama. "Koefisien pengereman" (skidding coefficient) lebih rendah pada jalan yang basah dibandingkan pada jalan yang kering karena air mengurangi kontak a\tara ban dengan permukaan jalan. Untuk meningkatkan kontak, ban harus menyingkirkan air keluar
melalui lekuk-lekuk telapak ban. Berarti telapak ban yang didisain dengan baik,
yang diberi lekukJekuk untuk mengeluarkan air, akan lebih baik daripada permukaan ban yang licin. Selain itu, lapisan air hujan yang tidak dapat dihilangkan
sepenuhnya akan menyebabkan koefisien gesekan menjadi sangat rendah, terutama pada kecepatan tinggi. Fenomena ini dinamakan "hydroplaning". Dalam
keadaan seperti ini, kontrak antara ban dengan permukaan jalan tidak terjadi.
Uyaroplaning adalah gejala yang terutama terjadi pada kecepatan tinggi. Di sampi"g itu telah ditemukan pula bahwa lapisan permukaan yang kasar (gritty) seperti kertas amplas menghasilkan koefisien gesekan yang memadai pada kecepatan
di bawah 40 mph. Tetapi pada kecepatan yang lebih tinggi, diperiukan permukaan yang mampu mengalirkan air yang dapat dihasilkan dengan menggunakan
ugr.gat berukuran ll4 in atau lebih besar. Lagr pula, selama musim kering yang
panjang, di atas pf,rmukaan jalan terbentuk lapisan tipis yang komposisi utamaadalah sisa-sisa minyak bakar dan karet ban. Laporan ini sangat mengurangi
^yu
koefisien gesekan saat pertarna kali tersiram curahan air hujan. Koefisien gesekan
ini dapat meningkat lagi sebesar 20% sampai 60% setelah lapisan film ini "tercuci"
oleh hujan lebal disertai gosokan pasir dan lalu-tntas yang lewat.
Penelitian juga mendapatkan bahwa kekasaran permukaan dan karakteristik
keausan agregat, baik itu pada perkerasaan aspal maupun beton, ternyata mempakan faktor kritis dalam menghasilkan dan menjaga koefisien gesekan yang besar.
Perkerasan jalan yang dibuat dari batu kapur sering menimbulkan kesulitan
karena agregatnya akan tergosok oleh la]uJintas. Di pihak lain, batu pasir, jenisjenis granit tertentu, dan "trap rock" akan mengalami apa yang disebut "lapisan
aus" (coarse wear), yaitu masing-masing butiran lepas sehingga mudah tertarik
k.lt,ur. Agregat lainnya mengandung mineral dengan berbagai tingkat kekerasan
|
|
I
I
I
L*
Lihat, sebagai contoh, J. G. Rose dan B. M. Gallaway, Tiansportation Engineering lournal of ASCE,
.luti tgzz.
r
'
Il,
eE
306
TEKNIKJAI"AN RAYA
L*.tu
ini
"
Lihot NCIIRP Report 61, 176, dn 183, danNCHRP Synthesis 32 tertangevaluasiefektifitasdankarakteristik kerusakan akibat ban berpaku.
$ f.ifrat.|fCIIRP Report l5l untuk rincian tambahan.
.urerdes
leqn
",nf
00Og IIEFunFeq
iti';:::{f,yr:i'itrl};q;?ffiJH'.[];g^rl"i1?,H::
I.!HI#
# lfff;i"::'
leret
up"d
;# t#ffi-x#
.g
IiH] .i
308
TEKNTKJALAN RAYA
Meters Feet
914 3000
Jffi
762 2500
h610 2000
E
fi+sz
rsoo
o0
'.905
t52
1000
500
40
64
50
80
60
97
Kecepatan rencana
113
L2A
yang berdasarkan konsep "zorra pendek" yang mengijinkan pindah lajur memotong garis yang bersambungan. Panjang garis pemisah ini kurang lebih adalah
setengah dari harga jarak pandangan menyiap minimum pada standar AASHTO.
Usulan mengenai panjang garis pemisah lainnya yang diajukan oleh Harwood dan
Clennon (lihat referensi) digambarkan sebagai garis putus-putus pada Gambar
8-18.
TABEL 8-9. Elemen-elemen Jarak Pandangan Menyiap Aman--Jalan Raya Dua-Lajur
(nph)
:,.,:,trr]r
::,:,.43._8.
:.
.:,,.,'
fr =wahtu(dc6k)t
rdt ;lja1a&,,@rprb,{ft),* 1,47,'tr, r,,,'.:.r
r:r.r.ir..
at,
- m)+ *:
,,::r,:.r,
..,1.40::,.
r:
:3:li.-:
.ri....
,145r ,r"
.,,,,1
.43
:r ,'4.0:::
,10
' "
',,
.r
,,
,i..
.,10,
-. I :r.: :,.
1:47
..
t,,',:' ,1,:50
'4::5
rr:r..lt4,:l,t
,,,:tl,.t,r
",?90r:r,]'',
..:,ir'rli37a&
t rrr',:..tt,-;7ll'
,:']rt,.lirp.:r,t.]1;3
-.4,,:
..
l.
..
5,,r,..,,
:'1r;030.
';:?58''rr,"
'1,3OO
j,..
'
:,::..62,.0
.:,.
,.:?15r"i't',:'
Kedudu,La,updrlqfurLma,n:. .,,
f2 * wahtu (&tik)*
ar,,:tl$,.0ir.
. dr*jam.k:@p41r1111 : 1'.47Vlt '. t.,, .47J
640 '',.
Pa4iangjarak beba6:
'.71 ;;
rr:1:g0 -',.,,
'ta,iipuh $t}t ' -,':. . :""'"
.,,r
a}ql.}i
rl@.{,,asyq&gbeltqqq.qtr
r'
' ':,,:.ii1:;i jqtak te'nitiib,'{&} g. tl.bdi : . ' 1,,.,,:-,,,
.]'r' 3'ii:5: ':"r'.].. ".'42:5 ,,:.,
i,,,
.:' 1,;460,:,,,.:
JSt-o-,ld,d1:'ids l+{r;dc:,:'.. , .,
':r::.1,035
i,r..]]. :,..,i :,],t.9r: 3.:rr.,',,i,,:.
:-'
l', -
'10
1.O
,,:
.r,.{}...6:
,'' i'
lV
..:: :34..9,r,::.,
,,
,.55O'l':,r,:
t;$J5;;,,.',
'.'
-68O
,,2,380
* Untuk hubungan kecepatan yang konsistem, harga hasil pengamatan harus sedikit disesuaikan. San'-I mph = 1,6 km/jam.
konversi metrik:
E.
7
'uaua^urle uresrp rnle8uaru 8uel, zrsnu"u uep srsrJ Jol>lBJ-JolIBJ uup Elru"{aru
qepr"I-r.{3pre1 3ue1ua1 s?qBqtualu ln>lrraq 3u2.,( ;er8erud-pr8zJed .(antnc Touds
luotltsuotl) ueqqurad 3un13ua1 ledzpral e,(ueserq rur 8un13ua1 sue8 u"p srunl
srru8 zrzluy '3un18ua1 suu8 uz8uap Sunquresrp 8ue,{ Eun8Surs sue8 lnqesrp SqeL
snrnl srrz8 uernlSuer qEnqas q?Fpe q"uap urBIBp 1edue1 rlradas uepl uatual,urly
'qdur O8
uep lqdur gg upzd U gA0I redruzs gg1 :qdru 69
eped 1g gg91 redures ggel
"rzlue
uzludacal eped 13 939 redures
0E? q"pps uesnlndal ue8uepuzd leruf e,iuresaq
'{l}ap .p redrues g'7 resaqas rn[e1 qepurd nelu uelura8
B>[Eur u"qnrnlasal
"ru3es
'Illap g'1 rcdures Z'l Wlepe rs{ear rzlnr.uaru u"p uelsnlnruaru l{rlap g rzdtuus g'1
qq"p" (aurr1 uorlruEof,er pue uorlcalap) tpue8uaru uep Islelepuau Inlun nlle/\
'qd* 0B u"p 0g ueledaoal Intun ueldzlalrp 8trz.( n11e.tr rclru s?lE uu{r"seprp
rur ue8uepued leref '(acuzlsrq tq8rg uorsoaq) .,uzsnlnday ue8uepue; lerefl,
uel"rpasrp rz8z uuldelauaur u8rsa1 cupwoag uo tctyo4 y 'lul u""p"al Inlun
'de13ua1 8uern1 rpnruaSuad zpedal rsururoJur
rp uepf qelrdural,uad uep
"ueur
'1o1 Suzqra8'unsns Suudurrs'ue8uzdurrsrad nlnuaur uelzl qeppu urEI zJ"]u" Iul 1zq
u"Ipqurruau ledep Euel, rse1o1 'er(uuzlepultr sBlB uerlepua8uad nelz 'tresnlndal
uupqure8uad 'rseuro;ur ?rurreuaru urq"p u"q"l"sal tuqpl" ue>lde,reqrp 1epr1 Sue,(
uulera8 u"In>IEIeur esludral rpnura8uad uelqeqa.,i.uaru 8uul, rs"nlrs edzraqaq upy
(acue1sr6
'ru t'0 = U I
OLT,,Z
ooc:z
o6v'z
009'z
oag'7.
ao9'z
ont'z
oot'z
00
r'z
o,
or8't
t'r
:ru"!/uI
69
99
n9
09
ts
L'(.
OB?,I
008'r
00s'
00
ts
,?
9t
0t
060't
0rB
008
9'y = qdu
ueEuepuud {BrBf
I :{utau
rsraAuol uzn}?S
98
6S
st
ot
9S
ns
0s
E9
b
Lb
tt
o9
os
0t
ot
9Z
oz
o7.
rnfel-en61 e(e11
60
duriua141
ue8uepuz6
Nv'rvf Nvc'svrNrr-n'rv'r'Nv\ruvqNa)'IqnwscNsd
xrsrusrxvurrx
310
TEKNIKJALAN RAYA
Kendaraan yang berjalan pada bagian lengkung jalan (tikungan) akan terpengaruh oleh gaya sentrifugal. Bila permukaannya datar, kendaraan ini akan
aituttu, oleh "gisekan samping" (side friction) arrtara ban dan permukaan jalan.
Gaya gesek total (.F1 dan Fp pada Gambar 8-19a) besarnya sama dengan gaya
senirifugal yaitu Wu2 /gR. Blla dinyatakan dengan koefisien gesekan / dan gaya
normal antara perkerasan dan ban, hubungan ini dinyatakan dengan
Wv2: (N1* Nn)f: Wf
gR
Arah tikungan
\NL
(o)
\
NR
(c)
(b)
Gambar 8-19. Gaya-gaya yang bekerja pada kendaraan bermotor yang berjalan pada tikungan.
Bila kecepatan kendaraan dinyatakan dalam mil per jam, jari-jari dalam feet, dan
persamaan di atas diturunkan, maka hubungan koefisien gesekan, kecepatan,
dan jari-jari adalah
,V)
--
t5R
(8-4)
Gaya sentrifugal bekerja di atas permukaan jalan melalui titik berat kendaraan
(lihat Gambar 8-19a) dan menimbulkan momen guling pada titik pertemuan roda
luar dan lapis perkerasan (titik B). Momen perlawanannya disebut "momen stabilisasi" (stabilizing moment) yang timbul akibat berat W pada titik berat kendaraan
mengarah ke biwah. Kendarain akan terguling hanya bila momen guling lebih
besai dari momen stabilisasi. Mobil padazaman modern memiliki titik berat yang
rendah sehingga momen gulingnya relatif kecil. Akibatnya, kendaraan ini lebih
Penampilan kendaraan pada tikungan sangat tergantung pada banyak faktor yang menyulitkan yang
berada di luar lingkup buku ini. Faktor-faktor ini sangat bervariasi sehingga diabaikan di dalam disain jalan.
Sebagai contoh, ketajaman tikungan pada tiap bagian jalan sangat bervariasi (lihat J. C, Glennon dan G. D.
Weaver, HRB Record 390). Selain itu, turunan yang dikombinasikan dengan tikungan serta superelevasi
dapat membuat gerakan kendaraan menjadi tidak stabil (lihat W. Zuk, ibid.),
i
t
(sg-g)
J-_-,
-(s
LUI
rpuluau sut" rp uueurzsrad '(*u) re]eru ur"pp ue8un4l ye!:W[ uep (rap/ur) ,tttrp
rad ralaur ur"Iep ue1z1e,(urp uzlzdacal ?uuru rp '(s1run IS) {grr* rren}"s up"d
(vg-e)
f -_
ut
.-,
-t
elra1aq 8uel. e.("3-sl,eg 'uzEun4r epzd dzlat uuerepual re8e r"saq LIIqaI Surdures
uelasa8 uelnpadrp eleru'rpzftar 3ue( p8n;utuas zde8 rEuequrr8uaur ndureu >1epr1
Sued rse,ralaredns eSSurqas rzsaq qlqal ue"Jepua>l uelzdecal egg
"rpasJal
url:"
(q-e)
rpeluaur uezuresrad
'ruz[ rad ptu ruEIEp ueleler(urp ueledacal ue8uaq 'uepf 8uz1ur1au ptuoslJoq
qeJ" leal nles derl leeJ ruel"p uelzler(urp 8rrel. rse,ralaradns qBI"p" a 3u3ru rp
dB
llt,tt\
lre'('
szrra 1 ara
#;l rllfJiil,,tf;,t,*
Irul
II
t w'rvf Nvc'svrNn-n'Iv'I'NwuvcINs>t'IanwscNad
rlrsrusrxvu\rv
3I2
TEKNIKJALANRAYA
yang dibuat berdasarkan reaksi pengemudi dan besarnya jauh di bawah harga
kritis yang dapat menyebabkan tergelincirnya kendaraan. Seorang perencana
jalan raya yang sangat trampil sering mengambil keuntungan dari reaksi pengemudi ini, yang secara naluriah dapat mengatur kecepatannya pada situasisituasi kritis. Berkurangnya superelevasi akan meningkatkan gesekan samping
(lihat persamaan 8-6) sehingga menimbulkan ketidaknyamanan pada pengemudi
sehingga secara otomatis akan memperlambat kecepatan kendaraannya.
TABEL
8-1
20
32
30
o.l7
0.16
4B
Gesekan Samping
40
64
0.15
50
B0
0.'t4
60
97
o.12
70
113
0. to
80
129
o.0B
Gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan yang bergerak dengan kecepat-
an rendah adalah relatif kecil. Bila kenclaraan ini berjalan pada tikungan yang
diberi superelevasi, harus terdapat gaya akibat gesekan samping yang mengarah
keluar antara ban dan permukaan jalan; kalau tidak, kendaraan akan tergelincir
ke arah dalam, sehingga pada keadaan ini koefisien gesekan samping harus sama
dengan superelevasi. Karena suatu ruas jalan raya akan terus dipergunakan sepanjang tahun, maka superelevasi maksimum tidak boleh melebihi koefisien
gesekan samping minimum yang akan terjadi pada kondisi cuaca yang paling
buruk. Superelevasi maksimum sesuai rekomendasi AASHTO adalah 0,10. Bila
ada kemungkinan terjadi hujan es dan salju, harga maksimum ini berkurang
menjadi 0,08. Pada daerah perkotaan, harga maksimumnya hanya 0,06 atau
bahkan 0,04.
Penerapan konsep-konsep
SOAL-SOAL
8-lA.
8-lB.
Hitunglah besarnya waktu deteksi, pengenalan, keputusan, dan permulaan reaksi untuk
rata-rata pengemudi yang mendekati persimpangan tanpa rambu lalu-lintas (blind
intersection) y:.ng memungkinkan teqiadinya konflik dari ketiga kaki lainnya. Pada
kecepatan 40 mph, berapa jarak yang dicapai selama interrral waktu ini?
Serupa dengan 8-1A ttapi dengan kecepatan 65 km/jam. Nyatakan jaraknya dalam
mter.
8-2.
Jelaskan definisi dan terangkan arti istilah-istilah berikut: (a) kapasitas jalan raya; (b)
tingkat pelayanan; (c) faktor jam sibuk; (d) volume jam ketigapuluh; (e) ekivalen mobil
PenumPiurg.
8-3.
8-4.
Dengan menggunakan Gambar 8-3, tentukanlah prosentase truk dan bis pada jam 08.00,
jam 11.00, jarn 14.00, dan jam 17.00 pada lalu-lintas dengan volume yanglebih besar.
Lalu-lintas harian rata-ratapada suatu jalan dua-lajur di luar kota, yang didisain untuk
kecepatan renc:rna 70 mph, adalah 8000 satuan mobil penump.urg.
Berapa volume jam ketigapuluh pada keadaan distribusi lalu-lintas rata-rata?
D. Bagaimanakah tingkat pelayanan untuk kapasitas dan kecepatan untuk volume ini?
c. Dalam batas-batas apa volume jam ketigapuluh ini akan terjadi?
a.
8-5.
8-6.
Lalu-lintas harian rata-rata sebuah jalan kota adalah 10.000 satuan mobil penumpang.
Dalam batas-batas apakah besarnya volume jam ketigapuluh akan terjadi?
Kecepatan rencana sebuah jalan bebas hambatan delapan-lajur adalah 70 mph. Bila
satu lajur dapat menampung 1500 satuan mobil penumpang per jam:
r
gpe.ftel u"{e tue^ rp{edy i4}ep t Ed"ruaru rsryer us?Inuued u"p 'uesrqndal
"11q
'uepuetuad'ls{a}rp n1:pal uttr4qas uep[eped nfn]rel {"pp lpnuatued uepeqrad epq
r{"T"$"ur1etztr ;O9'0 =.yt'uetuap tque:1 tued uep[ ueserayad eped puaq ryref zdurzsaq
eduraq'{tap Z resaqas el.urpnura8uad rspa.r ueelnrured uzp 'uesnlnde:1 'ueJeuatuad
'Isnalap n11eaa, dztttretuaur uetuaq 'qdur Og uelzdaoal epzd uepFaq u?enpua{ qunqcs'vS t-8
'esJrllntu s"lql-n1el ndurel rlnrun g1-g
1zos u"{psrladuaur :1n1un 1n[un1ed pteqas
uz:punt
*o"o,orff?,iliffiTfi;
l fi#frffi,TifrI
",rnq?q
aurnloA zluresaq
!4'g
'II-8
'C
g
wp
Erelu"
ssl"q spzd uzuz(e1ad 1e1tup ueleur8tuaur ZI-8 requreC ,
'rep"ruaru dnlnc 11-g reqrr"C eped.rolnq-rasrp-roqalo{ E^rnX 'q
'I I-8 .rzqur"C eped uelequrzq sqaq u"1el c{ ue}equmq seqaq uzp[ e,rrn1 treleun8rq 'a
:detEuetuaEr rrt8uap Iq 1zos u"{pselos 'ure[.rad tuedurnued
u?eIepuaI gg7 'durer g;o IJpp J"nIa{ uzp durer-uo a{ {nssru lruef rad tuedurnuad u?Brep
-urT O0ZI 'trnreeaa seu uelpttrnuaru lnref rad ttrudurnuad uzerepue:1 gggg 'Eu-rauea,r
seru|urzfradtuedurnuad treonpua{ 0009 'neluqureq szqaq uzpf snrnl le.rat.raq selqfnpl
'ul"qrueq seqaq ueJe[ qceord& rnfq ]"dua :lnluaq r.ztzqx rsrpuo{-Erpuo{ Iqnuaueur
ledep .re8e tqaeaar seru q?nqes unlngedm tned mlel Wlurn! uzp tuefued qelzdereg '0I-8
;94 uepftundurelgp ledzp tuer( {nr1 u?p tuedurnuad
'ru?rn, tue[ ueppuelal redeprar :ppp
gqour 1el(ueq edzreq 'sz1r-sedu:1 s?l"q
"ped
lnqasrel u"p[ sp?d 's"]ql-npl qunles IrEp %0I rIEI"p" {n.o rl"1urnf 'p{Iue,r seltuedrp
tue^ r8turt leruas ledup.ref uz1el nrpq sel"q zped uep 'g-7 rzqalas uzfef nr1zq '1J-OI
reqelas tu.rseur-tt4szur m[e1 enp F"p l4pret uetrmun3ad q"ra"p 1o en1 e(er uzpf nrung '6-8
'1u1 ednreq e[use1q1-np1 Irep %OI u?p'11ur 1 tuefuedas
%g rr"I?pu?Iq nflEruaru u"P u-7 ruqalJs u"P[ nq"q ueSuap 'sntn1 nn uepf epg 'c
'e(u1qs znpal zped
uese.rel.rad ldar Fr"p U Z {ere[ upzd lptapar (tugper etpgd uzlequref reted egg 'q
'z[uszlpedel -rsel"qruau ledep tuel ep[et-epfet nrrntuaru {epp ntl eder uzpf egg .D
:!rq lnlpaq rsenlrs rz8uq.raq zped ez(uselrsede:1 qppunr5{
'qdur 04 ?rruf,uer uelzdeca:1 uep IJ-ZI rnfel reqal uetuap m[e1-enp elzr tre;ef qenqes ?p"d
'uepf nqzq
ueftre1u.u ledzpral uP '15-t trePl nrpq &qal 'IJ-OI rnlzl rzqal
1da1
1edzp.ra1
eM
uup 'rJ
01, rlEPP"
"ue3uar
Jlrj#:tT$
ueledacel
'a
sIIfi 'r
Nv'rvf Nvo'svrNn-n'Iv'I'NvvuvoNs)'Iqnr
tscNsd
'L-8
xJsruarxvu\rx
v
3I4
TEKNIKJALAN RAYA
deteksi sampai wakiu permulaan realsi mencapai 2,5 detik dan / = 0,45, dan jalan
menurun sebesar 5%?
8-158. Kerjakan Soal 8-15A untuk kecepatan 80 km/jam. Nyatakanlah jawabarmya dalam
meter.
Sebuah kendaraan bergerak mengikuti kendaraan lainnya pada malam hari di jalan raya
duaJajur dua-jurusan dengan kecepatan 55 mph. Mobil di depannya tiba-tibamenabrak
bagian belakang huk yang diparkir tanpa larnpu pada kecepatan itu. Pada kecepatan
berapakah rnobil yang ada di belakang menabrak mobil di depannya? Anggaplah Panjang
kendaraan 20 ft, waktu reaksi 0,5 detik, dan.koefhien gesekan adalah 0,65.
8-17A. Kendaraan biasanya bergerak pada jalan di dekat lajur parkir pada kecepatan 35 mph
(atau lebih). Pada kecepatan ini dan dengan menentuk_an waltu antara deteksi sampai
permulaan reaksi pada seorang pengemudi yang waspada sebesar 1 detik, dan besarnya
7 = 0,50, berapalah jarak yang diperlukan agar tidak terjadi tabrakan dengan pintu
mobil di deparrnya yang dibuka secara mendadak? Berapa pula jaraknya bila waktu
antara deteksi sampai permulaan reaksi adalah 3 detik?
8-178. Selesaikan soal yang sama seperti pada uo. 8-17A bila kecepatan kendaraan 55 km/jam.
Nyatakan hasilnya dalam meter.
8-18A. Sebuah kendaraan berjalan pada kecepatan 40 mph di atas jalan basah yang t9rla9i1
tumpahan minyak f = O,f f ). Pengemudi cukup waspada sehingga waktu antara deteksi
sn*pa permulaan reaksi adalah I detik. Berapa}ah jarak pandangan henti y,rng ,unan
undk k;adaan seperti ini? Hitunglah pula bila kecepatan kendaraan 55 mph.
8-188. Kerjakan Soal 8-18A untuk kecepatat 5b km/jam dan 90 km/jam. Nyatakan hasilnya
dalam meter.
8-16.
8-f
9.
g-20.
Sebuah kendaraan yang bergerak dengan kecepatan 45 mph memerlukan jarak sejauh
125 tf untuk berhenti sejak kendaraan direm. Berapakah koefisien gesekan tata-ra'ta
yang terjadi antara barr kendaraan dengan permukaan perkerasan?
B-Zl.
Penampilan kendaraan diuji pada pelataran perkerasan yang luas dan rata. Dalam keadaan ini:
a.
Berapakah koefisien gesekan samping yang harus terjadi agar kendaraan dapat berjalarr dengan kecepatan 60 mph pada tikungan yang memiliki jari-jari 1000 ft dengan
arnan?
Berapakah
s-
v
(8 q"g tur{ll) }"r"^sr rzS"qJaq ue"un88ued rnpleur rpnrua8ued epede>l Jltrsod
"ilas
uu8urqure uu>lderauaur ue8uop redecrp ludep rur IBH 'rpnure8uad dert 1zpuaqe>l
rqnuauau ledzp uupl ueruala durlas e11q-ede un8uzqrp unlSunur ef,ueq ue">lelaf,e>l
rftp s"qaq Jll"lar u"p snlnru SueL e(zr uqef selqrs"J nlns 'rsualsrsuo>l e,(rrepu
q"ppz edzr uepl u1usp ur"lzp Eurtuad 8ur1zd 8ue,( uzrnl? nl?ns uq8unyg
\--.
316
TEKNIKJALAN RAYA
&-_
7
'zI q"s
//
68
99
08 zL n9 99 .8'
09 9' 0, 9E 0
on q/ul>l
9Z qdul
-r0
OI
o'E
qa
xP
ao
Oo
lo
@r
Eg
/{/
I
/l#
It II
t/ /
,/
/t
/,
8E
OJ
EC
oI
d6
fo
_a
;@
l<
@O
/i
e,3
=(D
EE
trf
o
/t
/,
2 -4 /
c
o
'IIBqrat 8uel, ue>ldeleuau {ntun }r1ns (I-6 r"qu"C eped lzqqral lgadas'Y"Ff
Jntun ul"Ias Euelepuau n1{"/vr rp undneur 1uI }""s eped rpnrua8uad uz
"rr?f,uer
-lnlunl ylnuauraur urttumu qlseu 8uz[ rzsaqral 1z18u1f eped ueldelaryp su"Juar
nzlzdacil ru8z trultrereduaur OIHSW ',,eLeJ uzpl urzsrp >1adsz qolo ml"rp
edueq u"eJ"pue{ eSSurqas uel8uuual.uatu n1aq e,(ursrpuol qlqzdz nlr eder
u"Ff Ip nluagal ]edural eped uz4trr{eUadp ledep EueL uzure 8ue,( urnurF>l"tuueiudaca:1 qel"pe rur ueledaceX 'ue"r"pua1 rserado rqmu8uaduaur 8ue.( er(ur uzpf
nl"ns rJ"p lsr; rEasr8es IsEIaIoI u"p urcslp {n}un uzldelalrp 8uz.( uzledacel
nt?ns.. q:Iepz suorltstu{aq fiomqElg OJHSVV urzlup ?rrcf,uar ueledaca>1 Islu.rJeq
(soasas NcIS:Io) vNYJNglI Nvrvdgf,g)
-yd,r,
.'i:dr,
"
.a
,." ,,.-,*rrnqry
--l
-radrp npad eszrrp nete ledal det8uerp IuI Iepuels-r"pue1s qzlas Suzrzl rde1al
.rnr{,ursur ederaqaq uele>pdasal rrelednraur eLuuq Bued zpe qls"_lu 'eduurel snse>1
ur"pp {ueBrlauod u?{psepJaq qzlup" "tuFalrp ruruun qe1a1 Suul' Jspue}s-rup
-ue1s'leqeduraqaq uEIBO iI:9 n313 I:t IJ"P {r-Eq rllqol 1:7 uz8uurural ude8uaur
'n1r urelag io6zfit nete z/rz u"{ns. wp %t snrzq zdz8uaur u"61 %t rcsaqes Ise}"qrp
rrl"raq., 8uel, >1rr1 5eluq-npl {n}rm runtul$Pru uerspuela{ uSSurqas ue>1qeqa,(uaur
SueL ede 'e[upsr141 '..ftuaq.c Euer( ueqervrel zdzraqaq uulnruauaru snruq e1r1 'udu
-1n[uqag .rrulJal ?Ieoas nefulfTp su?II IEtl deqas uumle8uad-gerntruBuad 3ue1ua1
erclrrz rp {"}aIJe}
'rur ruuls{a ue"pe3>l
utssntrnde{'er(er uepl senr der]
{n1ug
"np
rzdurus 0gZ lrep J"sl>poq
z,(uurq uzplueplry]un xeprre]S 'U
'(pzor ecr,rres)
00?
Jo lq85g) uepf {Tt[{ tlerosq .reqal Irup
.,Eurdurupuad
LIE
*pl,
{nsztural
'(z(er,,r
318
TEKMKJALAN RAYA
50-60 disukai
Arted
40*60 tetapi 30
tapi,18 50-70
84-97
.:pada
pegununSan
an
Kolektor
Lokal
30
20-30
daerah
padat
48
3248
80*113
Lihat Tabel
Uhat Tabel
9-l
9-l
*{
:,
*
*,
{
'rtn
n"{"flqt{
uep'A'f reql.I C
CNVdIllvNAd NIVSI(
'uru[/ru1 9'1 = qdur*
, ,0?,
AZ
a?
0s
00? sEle rG
ot
.bsos
bOO*,
1p
05
os
sert lO o00mo0z
oz
az
os-0
0sz-o9
0[
o
0
a,
00m92
0s
0s
o,
0t
0002-osr
os/-aob
OZ
r*trmtmEa6
uelr:InqreiI
mleo
'IE)to|I
rr?lJ{nqred
rElecI
ov
uctrmun3a6
CIZ
rot{alox
00'--o
nlnu
6lt,
i"
"/
320
TEKNIKJALAN RAYA
Galian dalam
Bahu
dengan
jalan
Lajur
Lajur
Bahu ialan
Titik sendi
Kemiringan
Timbunan rendah
dengan kemiringan
4:1 atau 6:1
Kemiringan dalam
4:1 atau lebih datart
Galian dangkal
dengan kemiringan
4:1 atau 6:1
Kemiringan
+-
Timbunan tinggi
timbunan tinggi
(o)
dengan kemiringan
2:
}ledian
Bahu jalan
dalam
2 or
Kemiringan
<_
-bbsanya
lt
Kemiringan
...--...>
.Beh-u
wrde
Kemiringan
------>
Kemiringan galian
atau timbunan
eama seperti pada
jalan dua-lajur
Gambar 9-2. Penarnpang melintang jalan menurut AASHTO untuk (d) jalan raya dua-lajur
(D) jalan raya berlajur banyak dan jalan bebas hambatan (setengah bagrao).
Dalam disain jalan rayt yarg baru umumnya digunakan bentuk potongan
melintang ini. Penampang melintang ini juga dipakai untuk proyek peningkatan
jdlan akibat volume yang tak sesuai lagi. Namun demikianr pada fasilitas jalan
dengan volume rendah atau rekonstruksi jalan lama, dapat diadakan modifikasi
yang sesuai atas pokok-pokok yang telah ditentukan, misalnya pada lebar bahu
jalan di daerah pegunungan atau pada suatu jembatan yang cukup panjang di
mana tujuan utamanya adalah untuk menekzrn biaya.
Suatu penampang melintang tertentu dapat menentukan tingkat pelayanan
di mana keamanan menjadi pertimbangan utama. Sayangnya, pengetahuan tentang hal-hal ini sebenamya belum lengkap sehingga tidak diketahui sampai sejauh
maha berbagai unsur tersebut serta interaksinya berpengaruh terhadap kecelakaan.
Pengetahuan yang cukup lengkap hanyalah mengenai lebar lajur dan bahu jalan
pada jalan dualajur di luar kota. Untuk hal ini, studi terakhir menyimpulkan
bahwa dengan memiliki bahu jalan selebar 9 atau 10 ft, suatu jalan selebar 24 ft
dapat mengakibatkan jumlah kecelakaan 18% lebih sedikit dibandingkan jalan
dengan lebar kurang dari 18 ft dan 4% lebih sedikit dibandingkan jalan dengan
lebar 20 ft. Namun demikian tidak ada perbedaan menyolok antara jalan selebar
22 dan 24 ft. Untuk perkerasan dengan lebar 20, 22 dan 24 ft, bahu jalan selebar
9 sampai 10 ft dapat mengurangi tingkat kecelakaan sampai 35%bila dibanding'
kan dengan bahu jalan selebar 0 sampai 2 ft, dan penurunan tingkat kecelakaan
sebesar 22% btta dibandingkan dengan bahu jalan selebar 3 atau 4 ft.7 Tapi harus
*
a
7 Data
dari NCHRP Report 197, didasarkan atas analisis laporan kecelakaan. Referensi ini juga memuat
prosedur untuk membandingkan biaya kecelakaan dengan biaya konstruksi serta sejumlah literatur lain.
t"
rur rzqal
'029 pncaY
gtrJ "[z
]a rra14 'H
'c r"!l.I
'rrzqes Inrl 000g Ir"p Suan{ It"^{alp 8ue,{ uzpfqn1un (tu g'C) ]J t'II Ip"fu3ur rtuzrnyp
'946I unqer epe6 '(ur gL'e) q 'ZI qspp ueurraf rp rupu"ls uztuqrxeq suqaq uepl rnfzl rzqel ,
1nl"l1p tuez( uzlequreq s"qaq uBP["p"d urcIEp uzl8eq rnlq zped ue>ldzralrp (saue1
alqrsra^ar) ..>lllEqlp ledzp Eued rnFI., 'pq ed:raq3q urEI"C '(dzr*aa.rJ ralno)
..J?nl-u?13qur3q s3q3q ueP[, reSeqas el,urenl u"6"q Ip lulalr3t 8ue[ qure Eurszur
-Eusutu ep"d ueqequrul rnfzl ? uep (Iztr,raarJ rauur) (.ru"leP-lr31"qu"q s"qeq u"P[..
{$uaquaur 8uz,( qeru dzrl >1n1un rnfel ? rrup Irrprsl Sursuru-Sutszur rpppe el,u
ueq>lEunua>l
-rnfel uur8equrad 'q"sldJal tpr" znp uuIB[ zp"d rnlq 9I
"il4"d"pra1
8uel, urnur
rFnq3s u,E>lueqIuelu e8nt gaggyy '1du1a; 'Iunurn ?r?3as
"urrelrp
-r$l"ru uz{otud qsppu p88unl uEI"f PpBd qer" n}?s {nlun rn[e1 tedrug '(8 ,rp g
qzg teqll) Dl"pueqa1rp 8uel, ueue.{e1ad 1e13uq uz8uap l?nsas rn[e1 nule 'uep[
'u(er uepf selrsude>1 ?uas "u"ruar unqel ?uzlas szluq-npl uzzrrlrad uu1ftsepraq
u">Inlualrp nreq uepl s"Iu qenqas eped rn[21 l{eltunf 'ts?n1ls ?nlu3s rrdurzq epz;
lzt
322
TEKNIKJALAN RAYA
lalu-lintas yang sangat tidak seimbang pada pagi dan malam hari. Lajur khusus
untuk bis sering juga dibangun.lo Di daerah pegunungan, kebutuhan akan lajur
menanjak serta lokasinya untuk kendaraan yang bergerak lambat dapat diketahui
berdasarkan data seperti yang disajikan pada Bab 8. Pada simpang susun (interchange) atau persimpangan jalan (intersection), sebaiknya tidak terdapat perubahan jumlah lajur.
Bahu Jalan (Shoulders)
Bahu jalan atau tepian jalan (lihat Gambar 9-2) adalah bagian jalan yang terletak
di antara tepi jalan lalu-lintas dengan tepi saluran, parit, kerb atau lereng tepi.
AASHTO menetapkan agar bahu jalan yang dapat digunakan harus dilapisi perkerasan atau permukaan lain yang cukup kuat untuk dilalui kendaraan. Bahu jalan
<iibuat untuk maksu<i menyediakan tempat bagi kendaraan yang mogok atau
akan berhenti karena suatu a-lasan. Bila bahu jalan terlalu sempit, maka kapasitas
jalan akan berkurang sementara kemungkinan terjadinya kecelakaan akan me-
ningkat.
Bahu jalan pada jalan raya dl luar kota memiliki lebar 2, 3 atau 4 ft dan
biasanya tidak dilapisi perkerasan. Kadang-kadang bahu jalan dilapisi batu kerikil
atau material lain yang sejenis agar tahan menerima beban kendaraan yang berhenti lama di atasnya. Namun pada umumnya bahu jalan terdiri dari tanah biasa
sehingga seringkali tidak dapat digunakan selama musim penghujan. Pada masa
sekarang ini, bahu jalan pada jalan raya utama biasanya dilapisi perkerasan.
AASHTO menyarankan bahwa apabila jalur jalan dan bahu jalan dilapisi dengan
bahan aspal, warna dan teksturnya harus dibedakan. Di bagian timur, selatan,
atau barat tengah Amerika Serikat di mana curah hujan mencukupi dan sering
terjadi sehingga memungkinkan tumbuhnya rerumputan, kadang-kadang <iibuat
bahu jalan berumput yang cukup kuat untuk menahan kendaraan (lihat Bab 13).' '
Di Amerika, umumnya bahu jalan terdapat di sepanjang jalan pada hampir
semua jalan. Di beberapa negzra tertentu di Eropa digunakan bahu jalan yang
hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu (di Inggris disebut "laybys") pada
semua jalan kecuali jalar, raya utama.
Satu alasan utama penggunaan bahu jalan yang lebar dan menerus adalah
bahwa bahu jalan tersebut dapat menambah kEkuatan struktural perkerasan
(lihat tsab 19 dan 20). Selain itu, "bahu luar" (outside shoulder) menambah
jarak pandangan horisontal pada tikungan dan dapat dijadikan tempat penumpukan salju selama dan setelah hujan salju. Yang terakhir, bahu jalan dapat mengurangi kemungkinan kecelakaan bila ada kendaraan yang .berhenti karena
kendaraan darurat atau alasan lain.
Bahu jalan yang lebar memungkinkan kendaraan untuk berhenti di luar lajur
lalu-lintas. Kendaraan yang berhenti karena keadaan darurat umumnya adalah
akibat kondisi volume arus lalu-lintas. Alasan lain berhentinya kendaraan adalah
panjang perjalanan, perubahan situasi kota dan pedesaan, panorama yang indah,
10-Pa'1"
*u. yang cukup pendek di Interstate 95, di selatan Washington, D. C., terdapat 27 buah lajur.
Jalan ini meliputi freeway dalam dan freeway luar, jalan penghubung dari dan distribuii ke jalan lain, ai
tambah empat lajur balik untuk bis dan kendaraan yang digunakan bergilir (carpools).
1l Ul.san terakhir cara'cara perencanaan
bahu jalan di Amerika Serikat, hhat TRB Record 594 d,att 75-7 d,an
NCHRP Synthesis
6j.
l"
fp UodaY
4Y1137J 13I{t'I r
dzrlas rluaqraq nles lzdep:a1 f,1r3 1:oa .,ua1i lzdurzs Iauunl Pu?lloH epzd z.trqzq ue>1e1el,uaur O uffi
dyHCN 'uuerepual-flru 000I uzp 6917 derl I qupp" trunl-lrunlraq e,(ue8req slq UEP In4 {nlufl'u""rzp
-uaI{nu 00g.e durt elz8uas 8ue,( uup 00g'II dzrl eleBuas eduel tluaqraq nles'Suedurnuad uez.rzpua>1 1n1un
'ue1e1e.{uaru'e9I p,o)ay gyg'sson'I'M u"p uzruasaaqS'U'W'"lo{u( q}nos Ip ue18eq zre8au rzlue
uzl?qrxEq seqaq uepl1n1un'(9gg ptocay gy1'ueepef 'u's') u"p rall"s'f 'u teqtt) ur 000'02 dzrl lo8our
Bue,t uez.rzpuarl nles ledepral suB8ul rp uzuelel Epzd 'Iltrr 000'92 derl sru"{au uesep zueJerl rlurrlraq nls
Insurural'uu"rupu3{-lrur 000'8I dzli Inlun quaqraq n1es 1e133rrl "IuloJIIe) rp u"l"qu?ri seqaq uepl epe4 a,
'lJ 0I rcdurBs 8 JBqalas u?)IrrEr?srP qIqJI nel" rn["I ulua >lnlun Srrepas i1; g
u"Ipau r"_q3rl
urnrururur rcsaqas u?{dBlelry r.Psldrel rnf21-tzdura rJ3il? II?PI
(s?luI-nPI
"p?d
SuEd
u">Iqn}nqlp
'rs,Pl,Eqrp snffq r.rcFl nqeq ;88ulqes
{nlun
"Ipasra}
(unlu"N 'Is"uI"IP
s"lIIIs"J
Suenr qmnles I,eq {e^wq u"I"p e^^l{"q I.rEpEsIp snlsq
8u"d r"qel
>Inlun 8uerl u">lqnlnqp q"nf,a>l .qra1 eduel u,EF[ nrFq >ln]un
r31lr3 r"sDIIaq
uI"Fp Ip Iralrc u?Pl Inlun '4 zI Isdures u I "ures
u")llnsnrp
rcnl 1p uet.r uupl ?p"d
r"qal '00, uep 8u"rnl UI{-I uz8uap
uudt nr{Eq"1o>l
"1o>l '092
ru?[
Iqlqelsru
"u?f,uar
?p"d >lnrl elunlo^ sIIq u zI rrew,u 0I ftqalas el,ulreqas usrpau 'q]qal n"tr" rn["I
ureudu"1e[ep"d.s"ra>padrp U, ruqalas tDIIpes 8ur1ed u"p'U S I"duss t J"seqes
u?)lusr"slp u"Ipau rcqa'I '?u?f,ual ruzfepzd 092 Irsp r{rqal >Iru} slunlo^ sllq u zI
r"q;Ias nere .rJ 0I {epll Eurpd reqales seralradrp snr"q 1unl u"l"f ng'q ?^'q,q u.>I
(ue]"qu,rgq
u,zl"[ snruas ]nlun
s"qaq
-nulel{uaru uEBaO clqauoaC uo tctlod y
u?I"rq"l edurpelra1 u"ltrpl
s 1'fBluor;
-Sumuaur ]"8u"s z8Surqas uesededraq 8uef, uwrepua{ u"8uep l"{ep qlqel tunJeP
(m["]-np 3^"I u"IEf spsd
-ual u">le edumpf Islsod eped d"la1 8ue( uuurepua>l
EMqEq ueqeteLuaru lur Idal su"8 8u"luauau 3u"^ DIeJeI I 'u"IuDlul.3u^ulnlsq IUI
lzzs redures I1{nq-I}>lnq 'uEDIIuIap unul"N 'o/ogz rudtLres uellslua>1 r8uzrn8uaru
Jesaqas u"e>l"lele>l r8uurn8uaur uledrual u"s"JeIrad, rdal srre8 us"unE
uep
9/o+I
s"su"x rp u"ruel"
-8uad emquq ue>plnlunuaru tu 0g? 8uulwdas ef,er u"1e[
"p"d
-3ua6 'uzpt nqeq a{ -renlo>l s"}uqeu 8ue.( rplas lDIIpas uzp Jp" Sued uupl rnpl
epzd uepfraq Sumapuef, rpnura8uad'rur slr"8 l"d"prat EIIq"de "^aq"q ue>lxnfunu
uep
uer8eq
e8nl uulderallp l"d?p
-alu r1>lnq-I1>lng ..'?^uul"l u"P[ s"la>l
"p?d
u?s?re{red
u"lequeq s"qaq uel"[ qrunles
"p"d l"nqlp
uJo*un uo PnUDW
c{lDq"^DIIsqas
u"{lnqa^uevt sailna1 pJluoC
EreEeu telue
rdal su"C.(
NIYSIC
r
3U
TEKNIKJALAN RAYA
U"tyf
jalan *.olektor di luar kota dengan LHR kurang dari 400, lebar bahu
ft, bila LHR-nya lebih daii 2000 digunakan bahu selebar g ft.
Dalam kasus ini, lebar didefinisikan sebagai perpanjingan dari tepi permukaan
titik di mana- terjadi perpotongan antira kemiringan bahu-jian dengan
-sampai
lereng tepi. Jalan kolektor di dalam kota umumnya tidat memiliki bahu jaian,
namun diganti dengan jalur parkir selebar 8 ft atau 10 ft dan disarankari agar
dilengkapi dengan ialuran.
Pada jalan lokal di luar kota disyaratkan adanya bahu landai (graded shoulder)
yang .membentalrg dari tepi perkerasan sampai perpotongan dengan bidang lereng
tepi. Lebar bahu untuk LHR yang lebih rendah dari 400 adalah 2 ft, sedangkan
untuk LHR yang lebih besar ditetapkan 4 ft.
.
jalan
adalah 2
Pimisahan dua arah arus lalu-lintas yang bertentangan terbukti merupakan cara
yang efektif untuk mengurangi silau lampu kendaraan, konflik, dan tecelakaan
pada ialan raya berlajur banyak. sekarang median dengan segala bentuknya
menjadi persyaratan mutlak pada semua jalan lrebas hambatan. Di suatu persimpangan jalan di mana sebuah jalan memotong jalan ekspres atau jalan kota
ytuTu, median yang cukup lebar akan memberikan banyak keuntungan. Median
ini dapat menjadi tempat berhenti dan berlindung bagi kendaraan yairg akan me-
16.
Kemiringan meiintang yang lebih curam lebih disukai karena air hujan dapat mengalir keluar dengan cepat
air. HaI ini merupakan faktor yang penting dula- ru.rgku ,rr.rrg,rrurigi hydioplaning (lihat Bab 8).
sehingga. mengurangi gennngan
\.i'*,
'981
z.r
-uou) ..r8raua dera[uaur u"p r8ueraqasrp ]"d"p IE] 8u"l' Suepq8uad.. '(acvrep
SuFralap) ,,SuepqBgad lrp,. nlI"A 'uerpetu s"luqatu u"er"pua>l l"qPP ueu{elaf,
-a1 r8uern8uatu ludep 8uu,( erec u8rl zpe 'lrduros qrqal Sued rrerpau {nlull
el'rasuelzun'rpledup**;,$1'ffilu':fflf il1YT,3Tfi::T*ftHi'"fiffi
e^aq?q ll{nqra} qe1a1 'ul.uJesr61 'edu8uudurnuad rcrapaouatu eduzl u""JBpueI
uelzdaca>1 leqruepaduraur ludep ttre( uz>1nqurn1 r8.raua ureparad lelBuured
nlzns ue8ueseurad qeFp" r"qel u?rpeur zped uzresala[uod ,t1;"1rlrr#;l:*r,
uapun8rp e,(uurnrun 'I t g IrEp .reseq qlqel qaloq >1ep.rf SuzftrUaur ue8uutur
Bref,as uuldzlalrp 8uel, >il;rsads eSreq 3u3r31 rspsruaru
-ex ."p3
urnlaq
w$r11
dzt8uerp
Inlun l3 63 redures 09 I"saqas trelpatu IEqa'I 'u"1l3iv\"ll3q
8ue( snre"Jeluauas
redeouaur rypp Wpual Euepq Sued ueerp,Puaq re8u qe8acueru ledep
{n1un reseq dn>1nc Sued reqal DIITIruau snreq r8ueraqoslp ledep 8ue[ uBIpaW
'sulurl-n1el qer" Enp qusrurad
1er Euez( (raureq) Suelzq8uad srual r-etzqreq euas r8uer
dnln: Suzd uurpatu lreJrl>laJaal 3uu1uo1 Jlsuel.
reEeqas r8ueraqasrp ledep
selurl-npl snft lenqruatu rrep smnl uepfraq 8ue( ulul truurspual n33ue33ueu >lupll
zSSurqas ..ueu?>l {oloe., uzdersrad rnlel 1n1un ludural uelzrpa(uaul eBn[ ledup
ugrparu 'n1r Surdures rg 'Suzruqa^t(uau >ppuaq Sued rlel wpfad nelu tuolour
326
TEKNIKJALAN RAYA
Lihut artikel K. Moskowitz dan W. F. Schaefer, dan J. N. Beaton dan R. N. Field, HRB Buttetin 266;
19 Publikasi AASHTO
berjudul Guide for Selecting, Locating, and Designing Tiaffic Barriers bersifat otoriter. Untuk laporan yang menarik tentang pengembangan median serta penghalang median, lihat J. W.
Hutchinson et al., HRB Record 105. Penelitian yang intensif tentang penghalang median, pagar pengaman
dan pagar jembatan dimulai pada akhir tahun 1950-an dan seringkali menggunakan uji tumbukan. Literatur
lain yang cukup luas dan memuat artikel terbaru dapat dilihat dalam TRB Record 460,488, 566, 586, 594,
631,679, dan 769; NCHRP Reports 54, 115, 118, 149, dan 153;Traffic Engineering,Marct dan September
1975 dan H. E. Ross Jr. dan D. G. Smith, Transportation Engineeing Journal of ASCE, Januari 1981. Pengujian terakhir NewJersey barrier dilaporkan olehJ, G. Viner, Public Roads, Juni 1980, Indikasinya adalah
harus diadakan disain ulang agar sesuai dengan kendaraan kecil. Untuk disain dan konstruksi yang lebih
i.
u?p rrr"JnJ rlqel 8uE^ ustuuural epzd s"lrllq4s srslPu" ue)luEr e^u)w uhlsaT c!ftnuoaD lo irllrd ;':
'ptuosrJoq uern{n enpel 8ue{ uzp 1e:1qral ueJn{n u"{
-elzLuaur eurzgad e13ue ru1 1eq tu?1e('7 eped 1 nelz 7 zped I It:adas uz8urpueqrad ueEuap e,{uua1e1u(uaur
lerpd edzraqag 'pllua^ q"re ,I uernln gpp" znpal 3ue.( u"p Ftuosuoq q"ft a{ u"rn:ln
uzlzlei(uaur etueuad SueI e13uz 'edmas 8ue.( nete I : Z 'l: z l ue3uap ueleltlurp uz9ur.nural
u"r{equrpl u?rf,urr
"lI{ p
-atu u"Iq"lsa>l EIIzIu tp '(gt qeg 1"qd IsoJa ISuEInSuauI sgrs uoqod u"Iueu"ued IIB>I
-ur:1Sunuraur.tturc LIqaI l"dep ue"IspuaI uels"rado8uad re8e (7-6 requreC leq11)
(rrq>I"Ja} unr.Ie}-unq"1 Bp"d'rde1a1_'qeuz1
r8zi refepradrp e{uesurq ue8urrrua>l
u"le[
ueekalad ueIl"qlleul >Ie^ueq nFIJal 1"pll "uer">l
"u"ouered "d"raqeq
"^"r
rBEq rBpu"ls u?>ledruelu qrs"tu rur J"seqas u"8uu[ua>l 'n1e1 8ueL
u"rnsas
' uelqEq 3uzpz1-3uep"{ u?p"s"Iu
I : % "ped
zc'l\gets de14 I{rseru "^uB$Iq I %
ros8uol
u"I" >l"pr, n88uEB
nlzqiaqhurpurp u"rTe9.I : I u"surrruel qlrtuaru
"Irq
8uara1 ue8urrrtua>1
ueIIeB uEBwIIuraX rz';1 :
-rel >Iel 8ue( userq qeuel
-zhl
"p"d
DlrIIIuaIu Fq rl?lus de1a1 qrseru nluauel uer33ur1a1 rEdur"s rlErl4 rreunqlurl
[I.{ ro ln3) uuunqu4l nu}e usIIsC ue8uurrue)
(sadolg
'ue8uzdurrsrad
uer8uq eped lrduras >1e8e uep uu8uedunsrad eped rzq?l dn>lnc zl,uurnurn
"J?1u"
'rseuentaq lz8ues Suuprqas sardsla uepf nele Bruln uepf tped u"Iparu reqeT
oz'rur r{e[s"ur uurcsalaLuad eJ?f, nl"s qups
ueledruaur ue"repue{ Suzpq8uad s"le rp ue3o1 rrcrzqural n"J." rsr{-Isr1 ednreq
LZE vxvaNv'rvfNrvsra
\-
328
TEKNIKJALANRAYA
3
rupakan hal yang pokok (lihat Bab 14), dan untuk mengurangi biaya perawatan.2
jalan
dapat menimbulkan baKemiringan yang curam pada timbunana badan
haya kecelakaan yang serius. Bila satu roda kendaraan keluar dari tepijalur,pengemudi akan kehilangan kontrol dan kendaraan dapat terguling. Dengan kemiringan
yang relatif kecil, rnisalnya 3:1 atau lebih datar lagi, dan bagian titik balik dibulatkan
(lihat Gambar g-2), kendaraan dapat diarahkankembalikejalan,berhenti,ataubergerak menuruni lereng tanpa terguling. Kemiringan timbunan yang datar memiliki
keuntungan lain yaitu dapat dilihat secara keseluruhan dari tiap kendaraan sehingga jalan akan nampak lebih aman untuk dilalui. Pengemudi akan merasa
terjamin sebab apabila terpaksa mereka dapat melewati kelandaian ini. Sebagai
hasilnya, pengemudi dapat menempatkan posisi kendaraannya lebih ke tepi
sehingga jarak dengan kendaraan lain yang bergerak dari arah berlawanan menjadi
makin jauh.
A Policy on Geometric Design menyarankan penggunaan kemiringan 6 : 1
untuk timbunan yang tingginya kurang dari 4 ft serta kemiringan 4 : 1 untuk
timbunan yang lebih tinggi. Angka-angka ini berlaku untuk daerah yang datar
atau berbukit. Sedangkan kemiringan sebesar 2 : t hanya diperbolehkan untuk
timbunan yang tingginya di atas 20 ft. Standar-standar yang scdikit lebih ringan
dapat digunakan pada daerah yang agak curam atau daerah yang curam. Kemiringan lereng hasil galian tidak pernah lebih curam dari 2 : 1 kecuali pada tanah
batuan cadas atau tanah lain yang memiliki sifat-sifat khusus. Ketentuan-ketentuan AASHTO ini, apabila diterapkan pada jalan raya utama lainnya atau pada
jalan bebas hambatan di dalam kota, tidaklah terlalu mengikat dan mengijinkan
penggunaa-n lereng yang tebih cur:rm. Dalam semua hal, apabila lereng hasil galian
atau timbunan berpotongan dengan muka tanah asli, disyaratkan bahwa tempat
perpotongan ini harus dibulatkan sehingga kedua jenis permukaan ini nampak
menjadi satu kesatuan (lihat Gambar 9-2).'o
Kadangkala, di daerah yang curam, kemiringan tepi permukaan tanah asli
mencapai LYz : I (kira-kira bersudut 34o terhadap bidang horisontal), dan timbunan tidak dapat "memenuhi" walaupun sudah dilakukan melebar sampai bawah
gunung. Hal ini harus dihindari karena akan mengakibatkan alur-alur yang tak
terlihat dan meningkatkan erosi permukaan tanah. Lereng timbunan yang panjang
seperti ini dapat dikurangi dengan memindahkan jalan ke tepi gunung sampai
seluruh penampang jalan seakan-akan "terletak" di lereng gunung. Tetapi cara
ini membutuhlian pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah yang lebih besar
dan dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erosi dan longsoran di atas
badan jalan. Untuk mengatasi masalah ini biasanya dilakukan tindakan pengamanan dengan memasang dinding penahan tanah (retaining wall).2s Bentuknya bisa
bermacam-macam, misalnya dinding dari susunan batu lepas, pasangan batu,
blok beton, dinding beton bertulang bentuk T atau dengan counterfort, krib
kayu, beton ptu..tik atau elemen logam, atau turap berjangkar. Cara lainnya
E B.b.rapa jenis tanah, misalnya
loess, dapat tetap tegak apabila tidak terganggu. Pada jenis tanah ini, kemungkinan untuk erosi pada lereng galian vertikal adalah lebih kecil bila dibandingkan dengan lereng yang
lebih datar di mana diperlukan biaya untuk merurnam rumput atau tumbuhan lain guna mencegah erosi.
fl Untrrk pembahasan mengenai aspek keamanan lereng dan saluran tepi, lihat NCHRP Report 158 d,an
E. L. Marquis dan G, D. Weaver, Transportation Engineering Journal of ASCE, Pebruari 1976.
6 J. W. Stiles,
,FIRB Record 302, menyajikan ringkasan publikasi Biro Pekerjaan Umum (Bureau of Public
Road) pada bulan September 1967 berjudul Typical Plans for Retaining Walls. Di dalamnya berisi disain
terinci untuk penampang T beton bertulang serta dinding counterforted. Artikel-artikel di dalam TRB Specinl
Report 160 danTRB Record 749 mengoraikan beberapa penyelesaian lain.
1a
'rfssoA
Iunf ''plq!
'>louoqcra6 ')I u"p ueuDlurrg 'd 'D'gt6l Iunf 'spooy clrqnd rle],. [Lg prcca{ gAJ "Ie tra J"rC "I 'N r"9lT r,z
'( t q"g tzql) e{er uepf e1o1
-afiuad leqefad uzp uele,nef ssl" u"lnlunt ualsnplaru urzlp Ip lul ..tJ-09 uern1e.rad.. erulraueru uegpz8uad
edzraqsq .u"ll-nuJp undnepill .-rr"p"slp rclnru rul rlepseur z,tusenl E{pe:1 PBeB Iur Eqesn 'urnurn uelef enuras
eped ue8uepec pare epzd g 0g s"l?q eped lzdepral 8uz,t uetuzlu.u {n}ueq enruas ueqzpururad uedt1s1a1
uepsn uz4nfz8ueur sar8uoy'(7gg ptocag gUJ leqq suduqoluoc) U 0 F"P qlqal r-dur"s uepf tdal qerartr
uzpf lrzp rznl a1 tuu,( user"pua{ edzraqaq za,rqeq ua11nlunuaur 8uz( Ise^lesqo u"rlJ"s"prJg 9z
reS8uelaur
uesuqaqa) \
6ZE
7
330
TEKNIKJALAN RAYA
<i
9
N
Lubang pengeringan
*j-.----i- \.i
I
Vz
H minimum
'.1
3"
Material dasar
drbenlu K
Olwntur
bertangga
Gambar 9-3. Potongan melintang dinding porahan tanah dari susunan batu.
,l-
Products
unlluaq8uaur ludzp
o e'{Iul
SuuL pqel 8uz( szdal u"nt"q uesrdq ue8uap rnpl n1es, uzlzrpal,uaur _qpp"
zl,uurq ure3 .>1z[uuueu qpl" ue8uap l"nqp ru1 leuru1a,(uad rnpf 8uepe1-Euepey
.ueluiSueluedos
ut8uap qEI?p" e.(urne1
5p teurelal.uad rnp[ rpnqas ualzrpa,(uaur
ue>1esrua>l nzle zr(rnpnura8ued zpzd uraprf, u"Ilnqulrualu 3dII"1_ II4 rnJunlau
8ue,( 1ru1 uerylueq8ualu {nl.un eref, n}ens 'IIreJnJ EueL ueluf eped 1ruf ruar udu
-runFaq 1zp1t Suuas q"pp" uepl rdel ue8uap u"lr">lraq 8ue,( tnel usluosred
cz'wpf ldar ul,eqzq ruua8uaur qnrnlal,uaur_ueresala,(uad
eped uDlssrua{ rSuernSuaur ruSe se1ur1-np1
EpE (unlaq
ItE
unusN
8z.u?3r"pua>1
t-
332
TEKNIKJALANRAYA
besar. Peredam ini sebenarnya tidaklah terlalu penting, namun tetap harus dipasang. Berbagai disain dan bahan peredam lebih banyak diuji dan dipakai, di
antaranya adalah drum, logam, tabung atau kontainer, plastik, atau silinder beton
ringan. Perlengkapan ini dapat dibiarkan kosong ataupun diisi dengan air atau
pasir.3
Irbar
Milik Jalan umumnya sangat sempit.36 Jadi, apabila diperlukan tambahan lajur atau pelebaran jalan, pembebasan tanah di sepanjang
maupun kedua sisinya memerlukan biaya yang sangat tinggi. Kadang-kadang hal
ini terjadi sampai beberapa kali pada tempat yang sama sehingga pengeluaran
biaya semakin besar. Karena pengalaman di masa lalu ini, para insinyur sekarang
menyadari kebutuhan Daerah Milik Jalan yang cukup lebar untuk menampung
perkembangan pembangunan di masa mendatang.
Lebar Daerah l{ilik Jalan yang disarankan untuk jalan bebas hambatan luar
kota dan dalam kota terdapat dalam Tabel 9-2. tlntuk jalan bebas hambatPada masa lalu, Daerah
TABEL 9-2. Lebar Daerah N{ilik Jalan Minimum untukJalan Luar Kota danJalan Bebas Hambatan Dalam Kota pada perrnukaan dalam
Dal*rr Kota
Luer Kots
Dengan
fumlah Frontage
lajur
Road
4
5
Tanpa
Frontage
Road
feet*f
Tertatui,-
NorrnalNormalFrontage tdnpa
Road Frontage Road
Road*
225
't75
135
2.50
200
225
170
295
195
321)
275
175
200
tr
Referensi tentang disain dan pengrrjian pagar pengaman dan jembatan adalah sama dengan referensi untuk
penghalang median seperti yang telah dibahas di depan.
$ Lih"t F. J. Tamanini, ITE tournal, Desember 1978, NCERP Report 157, dan TRB Record 488 dan 566
untuk rincian dan referensi tambahan.
s Di beberapa negara bagian sebelah timur, lebar asli Daerah Milik Jalan adalah 5 chain (33 ft). Di Barat
Tengah dan Barat, tanah di daerah luar kota dibagi oleh survai tanah negara ke dalam bagian-bagian sebesar
I mil. Di kanan-kiri batas tiap bagian, areal selebar 33 ftdiberikankepadaumumuntuk sebagai jalanmasuk
ke tanah mereka, sehingga total menjadi 66 ft. Jalur selebar ini dianggap sebagai standar pada hampir seluruh
jalan luar kota sampai tahun 1930-an, dan masih dijumpai pada beberapa jalan luar kota dengan lalu-lintas
ringan.
I
ii
'sel" rrEIpB[e{
uun8
rrs)l
uqzfed ludural qrunlas epud undnzu
Ip
F"pqq?uatu
^
uueqas
re8zd
Sues?ruaur
zr(er ueluf z1o1a8uad }Tpqld .er(uurnuln
{I,q
Iu}uur
'ue8ueraqaduad uzlequra[
nzle
8rrydq
yeruqurag su1, ir"p ,p.,'rq'ueryzduralaur
pefrar Buzpzl-Buzp">l leraq tre"{"Iaf,ex
r,;llXT:ffi
Hffi
]ffifi H[!'#r:
_uqefad
Ip F8ull uelzdacal ue8uap s"leqrat Eunqnq8uad trepf
sermseJ epea
-'r,rr"r
T{*rr
ffii;':.#ffiX
tt
v.Lvu
Nvlvf Nrvsrc
334
TEKNIKJALAN RAYA
Agar jalan bebas hambatan clan jalan ekspres dapat beroperasi dengan baik, sebaiknya tidak terdapat jalan masuk yang langsung menuju jalan-jalan tersebut
yang berasal dari daerah di sekitarnya dan dari jalan setempat. Hal ini berarti
bahwa apabila lalu-lintas dan tata guna lahan setempat harus dilayani, maka harus
digunakan "frontage road" (ialan sejajar) atau "service road" yang direncanakan
sebagai bagian dari fasilitas jalan utama. Keputusan tentang penyediaan frontage
road ini tergantung pada studi yang mendalam tentang biaya dan aspek-aspek
politis serta hukum dari setiap situasi.
Standar disainnya, yang tergantung pada volume lalu-lintas serta lokasinya
(di luar kota, pinggir kota, atau dalam kota), adalah sama dengan klasifikasi
jalan kolektor maupun lokal.
Dalam banyak hal disarankan lebih baik menggunakan jalan-satu-arah karena
hanya akan menimbulkan konflik yang lebih sedikit pada persimpangan dengan
lintasan jalan utama. Namun demikian, jalan-dua-arah diperlukan untuk melayani kawasan yang berkembang pesat di mana pola jalan lokal cukup kompleks
atau apabila lintasan jalan utama terpisah lebar. Untuk mengurangi kebutuhan
lebar jilan, maka sebagian besar panjang frontagc road sebaiknya terletak di luar
areal batas jalan arteri utama. Tetapi, disarankan bahwa pertemuan frontage road
dengan jalan hubung ke jalan utama terletak pada jarak minimal 300 ft untuk
kondisi luar kota dan 150 ft pada kondisi dalam kota.
MENDTSAIN GARIS KELANDAI,A.N (GRADE LINE)
Garis kelandaian (Grade line) dapat terlihat pada profil memanjang sepanjang as
jatan dan merupakan rangkaian garis lurus yang bersambungan dengan lengkung
vertikal parabola yang menyinggung garis-garis lurus tersebut (lihat Gambar 6-4).
Di dalam menetapkan garis kelandaian ini, para perencana jalan harus memperhatikan segi ekonomi dengan menekan jumlah pekerjaan tanah serendah mungkin namun tetap memenuhi kebutuhan jarak pandangan serta persyaratan disain
Iainnya. Di daerah pegunungan, kelandaian (glade) ditetapkan sedemikian rupa
sehingga volume penggalian seimbang dengan timbunan guna menekan biaya total.
Pada medan yang datar atau di daerah prairie (padang rumput), garis kelandaian
hampir sejajar dengan permukaan tanah namun sedikit agar ke atas. Hal ini dimakiudkan untuk memudahkan drainase, sebapi lapisan penutup tanah asli
yang kurang baik dan, apabila diperlukan, memungkinkan pembersihan lapisan
salju oleh angin. Pada tempat-tempat di mana jalan mendekati atau mengikuti
alur sungai, tinggi garis kelandaian ditetapkan berdasarkan tinggi muka air banjir
rencana. Sebagai telah dibahas di bagian depan bab ini, garis kelandaian yang
berubah secara halus dan mulus lebih baik dibandingkan bentuk yang kaku yang
terdiri dari bagian-bagian lurus yang pendek yang dihubungkan dengan lengkung
vertikal yang pendek pula.
Pada jalan raya dua jurusan terpisah, garis kelandaian terpisah pada tiap arah
memiliki banyak keuntungan. Namun demikian, alinyemen dan garis kelandaian
harus terkoordinasi agar lampu depan kendaraan tidak menyilaukan pengemudi
kendaraan dari arah yang berlawanan.
Garis Kelandaian Maksimum dan Kelandaian Minimum
(Maximum and Minimum Grade)
Kecepatan mobil penumpang tidak akan terpengaruh pada tanjakan yang kurang
dari 3% dan hanya berkurang sedikit pada tanjakan 6 atau 7% btla perbandingan
rt
I
"re)
'snsnq{
u""p"e>l eped r,69g. O Tp" fueur pcerya drp ledzp- 1de1o t' yog' O Jsaqos luruulultu "8J?I{
.ue,e[ rdal
nele uEIoIes a>l Lru[nq fiP
.,z1de1auau, OIHS,,,,,I luq u"Iz(t
'umps
ue$rpSuaul {nlun r{EI"p" eLuuznln1 -uel"[ uue4nurrad-3s"uErp qeFs"ul Bp" sIIq
-edu edueq Eurlued ipefuaul rumurrnru rrerspuele>I uJ{d43uaur SueL .rep_ue15
'ueru? 8uz,( uzerepuJ>I lwlado urslEp
uurlIIad 'IuI
Supua8uad Io1{"} ue>pdruaul uzl"[ Isrpuol r-eua8ueur Ipnua8uad
il.rqrr z8req ue8uaq intlesraq nztu rndunlraq 8uu^ uu1z[ uz>lnurrad u"8uap ryq
truqasi8 uarsrJao>l qrqalaur rur rusaqas e8reg '"lol ur,pp^u,I"[ Ip pdurnfTp
"r,trr, qp"ur %OZ Wp resaq qlqal Strz[ uqel usrepuela>I-luquun8rp I"^LrEq rurnf,
tzd"p
Buzll uzrzponlSrl :r,("truu1edua>1 u"FC .qepual uel"daf,e>l u"p aunlo^ _ue8uap
Is"l"q
ueil8irrpueqp ;BEqr uelzdacal u"P erunlol tre8uap uepf
uelul
"p"d
-ruaru"pdd
l"Jrsraq WqaI 1ul z13uu-u13uz 'uaprrryadp qelal 8uel, rgadas 't-6 Iaq"I
urul"p trrnlrr?oral uflsag culauoa1 uo tctlod U q?Io ualdzlalrp 8ue( rlrades
ludzP qls"u 8ue,( urnurts>lelu u"12pIIslE>I
uqut-52lal zderaqaq
{n}rm
"ruue}rp
'ede-ede uelpseq8uaru uz>p {"pr} u"u"mca>1 l8uzr
-n8uaur Inlun uepf8uefuedJaduou'zurualrp tzdep qIsBIu 8ue[ seleq-s"l"q ulslep
Ip "aq"q unpleqradrp snrcq'u uzEunqnq urcIEO 'J31"p r{"ra"p Ip led?pra} Fq
unlBurpueqlp EIuIJ3Up l1epnru qlqal qlsuur ue8unun8ad I{EIaep Ip tu"Inf, dnlnc
8ue[ uzpl rleTeprrelay 'dzrduaur uzledruesa>1 r8uern8uaur ledep euarzl r38ur1
dn>1nc 8ue( setru{-np1 eped unlSunlun8uaur 3uum1 er(uurnurn dzrduaur uzledruas
-aI {"^ueq ledzpral uep LrEBuu ue"repua>l wluq-nlq epzd zurrrallp ledep 8u"ll
uepl uerrpuqal 'n1t uIEI3S '(..paure1sns,,) ..snrauaru'snra].. nele 8ueluzd SueL
rrprepu"Ial uup tu"rn3 qrqal uq8unru..Iunluaruour.. n31" Iapuad Srrsl' r.rcEpu"Ie1
uz11nlrmuaur 1u] IEH'(6-9 requu9 ]eq1) ru]"p Jll"lar 8ue,( uuunrnl n?13
"aq"q
uelzlu4 zped SuzrnIraq u">1" {nrl Lre}edeca1 '1zqrd uPI IC 'rrcunml epzd 1n1
-Suruatu uele uelzdaf,a)'IIJa>I uludural uz"mpua{ }eraq u"p ('a'11) z8eual ?J"lu?
336
TEKNIKJALAN RAYA
\O+NO
t II
FFF-
do
-oo\o
.4
d
i
d
NN\O4
bo
d
q
NOOO|
I I
ltl
d
OO6\\0
G
G.
:d
Y>
NNN\Oh
UE
I
E'
,l:3os
b:.:
-s&t
etr-
ll
tr
::,...]
*
Es
l.h"o^Y,l I
,-,1.,.
........
'-" li
''
l<oN-Dl4:
irl
Fptr
o-a
]
]
*t
e
,i
ib
E-EEe
v6
E I c;
rr
9s
rkOG
E;
E
O d
.31c
E-d:
!
>,rO.e
.E
-di.=
= q
] I l^t.**
Nl
!o
E
tllltt?
rl
d
?
f-!
,.1. 1
-J
l,,l
,v.(r
11
s*,1
J.{
a
E
dc
d
$qE
$;fEi
O'O-
Q c *rl
9:.J
dosoN60
6QG6oO-
Fl
r{
m
'_L9-
E*t c
"a;
tr
"x5Hd
-d(n:
c dsJ
tS:.9r{
e ;E.s
I I l** 1f SEEE
v=
cd l'
I I l*-
Ot
.S F F E.E
G'
!9^G
d d:H
(t
&
5*rq
li:'o
.+-9 - :
ocIiP
o()ooo60
N-tsaN
1"1
r"
- l
q'9PE;tr
E
LJ
-d
EHE6g
d>i6!,
* tr Poj:
LGO:d
o.O O.'"
.o C -')(=
ES H js*
;g*i:i:
* + E++at
l
i
I
I
urEsrCI .1J
g't
'11
uep lJ 9l't r?saqas Iur uzr88url3l uold"lrueur
OIHSW r"pu"ls 6g
Og't
"^uurnlrqas
'U Z' Esaqes lpnua8uad elzlu u"I88url$l ue)ldlaurtu rueqrel 3u"^ u"urepua{
u"p 'lJ gL'E :qeluqe OIHSW lrunueul lzlu u"I83uIlaI 'IuI IIQI-JIqI" IeduISi B
"Iuurnlaq3s
(sz-o)
(vz-o)
rp ;
S rreur rP
(sr-o)
(vi-o)
laeJ ur"lep
V'
t60t
- sa
\1:
tv6
.SV-1
'
rp {$:,
'
E-gel. uuzuresrad lzdepral 9-6 .IuquIsC epe6 'uep[ w1e Ip q 9 1Elypas de1a1 >1aAqo
sulz uzr8eq }"q{aur 1.,1,r. ,rurpf uzelnturad se}z Ip U 9't r38ur}as lpntua8uad
zlzur feq'*.,*is1n* )TErBi ire>plntunuaru lnqasral r"qur"C 'tunqurao 3un13ua1
epolau uzllnlunueur 9-6 r"q.,,"C
eped irrrjq *z3trupuzd >1e.ref
'urnln8uad
'B-8 IaryI ur"1ep runllrccJal errcruar ueledacal ederaqaq >Inlul zlu4raurnu
niirrln5r* ,*p ,nr1*rnp q"Ial tunrurtutu 1luaq uz8uzpuzd lzrel u?{nluauaur
{nrun apolantr 'CNnBNf,3 CNnXCNtrT VCtVd IINSH NIVCNVOI..Wd >rVUVf
LtE
338
TEKNIKJALANRAYA
Laraf pandangan henti
Obyek tetap setinggi 6 in. (O,15 m)
[--
Gambar 9-5. Prosedur pengukurarr jarak pandangan henti dan menyiap pada lengkung-cembung
(crest).
rendah
}R
i:''"\=i''T'Tt* tr
c6
'6
!c
6
o
L
o
6
c6
6
!
o
D
o
lt
l--.?iwrr\
i4evf
:;#i-,i,-T^,
Feet
Meters 0
1600 1800
2oo 4oo 600 800 1000 1200 1400
61 122 183 244 305 366 427 488 549
2000
610
Gambar 9-6. Panjang Lengkung Vertikal Minimum pada lengkung-cembung sesuai jarak pandangan henti.
{
r
'zdu8uedurnued tn{uaq u""r"pua{ l"raq tuel"p %0I
tzs:qas uzEuzrn8ued rtrzraq 8ue,{ rselrae.r8 Wp %OI qefepe [E{r3.re^ rs"relas{" .rur Bunl8ual Buztued '"i"i-n
sa^rn3
(vs-o)
(se-o)
qql
:l
tAV
:j
? ::!
,AV
Suurn>1 uuesurod
"ue}rJ>l
uelleqrlz8uau
uB{ Suedurnuad epud
1e>ygorr
uueuresrad-ueeruzsrad tu"1eq
Z 'Iq
*.*ffit1*ffiYorry,#rrTtl:]
,1nrrr
340
TEKNIKJALAN RAYA
berikan perasaan yang kurang nyaman pada pengemudi. Manual AASHTO menyebutkan bahwa jarak pandangan lampu depan biasanya menentukan panjang
lengkung vertikal cekung. Sejak 1961r posisi larnpu depan dianggap setinggi
2,0 ft di atas permukaan jalan dan sinarnya menyebar dengan sudut 1". Grafik
yang memperlihatkan hubungan antara jarak pandangan lampu depan, perbedaan
aljabar kelandaian, serta panjang lengkung vertikal rendah (garis penuh) dan tinggi
(garis patah-patah) ditunjukkan oleh Gambar 9-7. Gambar ini juga menunjukkan
panjang lengkung maksimum guna kelancaran drainase pada jalan-jalan yang
dilengkapi dengan kerb.
xLiat"n'rr"-n,t = L."o"."li
Jarak henti harga rendah
8,,
r;;o"; rr{--
/($
tc
6tO
r.fi,
:
oo
?a
c
G
!a
t6
-1^oglr'"t--n-
o
I
{4
"").",,*=-l
r "
0
Feet
o
Meters 0
"
200
61
400
t22
600
183
800
244
4O0 +
{r,* - }
loo
1000 1200
305 36G
tg.ss r.:=
427
1500
488
"-r*
1800
549
6r0
Gambar 9-7. Pa,njang lengkung vertikal cekung minimum sesuai jarak pandangan henti.
'uesep[uad
k,#Ti"F
-rat Surpueqraq
tuul, lesnd lnpns n1rz.( '(
-zl,urp eduzserq uz8un>18ue1
'rJ oot
uerueffi
3un13ua1
s11nt
"^re{
teq-rT
rt
nlnq
'(t
uer8eg
qng IIEqura{
teqll) uwrcpua>l rszrsdo ederq elulr"u u"{Fqruruaru etnl n1r uFIaS 'snuas
uee>lelaf,a>l el,zqeq uu>llnqurrueu ledup Sunquroo 3un>13ua1 l">Iep relnrurp Sued
ruz[21 dn>1nc 8uel. pluosFoq 3un13ua1 'qoluoc re8eqag 'qzsrdral {Epl} 'u""ru"sraq
uelSueqrurlrodrp snlzg p>lprarr uzp leluosrroq uarua(r11V '..f,{?{., lzdureu
uE>I" {epuad Suud 3un>13ua1 'lrre1 Jlt"lar uepl rlpr" rrzqeqn-rad epq ue>leun8rp
ftlep uep 8uulued 8uz( 3un13ua'I 'ruI 3un13ua1-3un13ua1 rnlelaru Suuuas lepp
lz8ues rpnura8uad ederaqaq le8urEueur rnfeyenp uepf zpzd ryeq Suern>l snJnl
u"sulu{ edue} uauradurJu '1dz1a; 'u"r{ uerpnua{ rp
8uel. >llaeuroa8
"sJ".Mnlzpo>l
ueurlSrmura:1 rSuern8ueu u"p ue>lSuzuadueur qrqol ?uar">l p{nsp qrqel nl"les
rcl"p uup 8ueftred 8ue[ 3un13ur1 'I?P?uaIu 8uel. ueqgerad Sunltual LrE{uaq
-lp nule>l rlenf,e{ '1req Euern>1 e8n[ 3un13ua1 "np ereluz rp lapuad Suzd snrnl
rrBsslurl nles uzrlledruauaru nele (ue8unqzS 3un13ua1) el,uEunln unpal Ip upaq
-raq 8ue[ Ful-tref ue8uap re>18ur1aur 3un13ua1-Bun>13ua1 tunqurzl.ua* 'nll qqas
's"lql-npl u"?>IPIaraI e,{zqeq uu)llnqturuaur ledzp eu3r?I 'Fepqqlp snruq urele1
3un13ua1 ue8uep Iln>llp tuuL Buefued 8uel. snrnl uer8eq n"tr" urz[4 3un13ua1
8tm13ue1 rrep l"pupuatu u?quqlued 'ualslsuo>l sru"q uauradurfv
e>l
"re1"p
'(7-9 requeg leqll) re18u1aru Sunq8ual ue8uap snrnl suu8 etetue
rrpl1elelrp Suzd prrds 3un13ue1 nule rr"rlrJerad 3un13ual mpleru rur ue8unqnq e[u
-runrun'8uere1as es"ru up"d 're18ur1aur-8un1Eua1 uz8uap ue>lSunqnqrp Suzd snrnl
ueledruaru uep uzlul qeuap upzd leqqrp ledzp uzpl ueural,utly
srre8 uere>13ueras
ue.rnlerad seteq
li8
u"p f8qr
q1qa1
v,t.uNvrvfNwsrq
342
TEKNIKJALANRAYA
(e-4)
'2611'5:IZ?9iq
D
(e-5)
^
"-
.l
t
I
li.,3391'f5..,
.rr,,1;7{6;38
873.19
'i'::ri
Sudut kelengkungan secara lebih tepat dapat dinyatakan dengan definisi busur
atau definisi tali busur. Pada definisi busur, sudut kelengkungan adalah sudut
pusat yang dibentuk oleh busur lenghungan sepanjang roo"rt.J=ari;ari pada berbagai sudut kelengkungan, menurut definisi busur, adalah berbanding terbalik
dengan sudut kelengkungan dan diberikan oleh Rumus 9-5.
Menurut definisi tali busur, sudut kelengkungan adalah sudut pusat yang dibentuk oleh tali busur sepanjang 100 ft. Berdasarkan definisi ini silanjutnyifr,rbungan yang tepat antara jari-jari dan sudut kelengkungan adalah
.50
radtus =
sin
(e-6)
1/zD
'Jarijari genap,,
("even-radirl"),, 9i
jur"jqi
dig""akan
idalaf,
irer"pak."
Uifu"g;
rylll
-y""g
genap.sgpgrl 1000, 1500 atau 2000
ft. Bila sudut kelengkunganpada tikun[an
seperti_ini dihitung
Rumus 9-4, hasilnya bukanlah mirupakan bilan[an
-delgan
bulat. sebagai contoh,
D untuk tikungan dengan jari-jari 2000-ft uduluh 2"51,g]g,.
l
l
r
ini adalah
dibintuk oleh
garis
t"-r ZO--."
Hrrl.rog.r,
sudut
,."uo
uelur{puadrp
purou 8ue}uqeur tre8uurura>1 'qdur 0t Bu"f,uar
lnpns
"Iq >lnl.un 'r^,{uq ledzp
uzluzreduarn u?tsaq clqauoaC uo tc17o4 V 'rcWp
uelzdacal
uz8un11l zpud rsurralaradns Erruseruatu zrtu>leprl nele npad 3rre1ua1 trsduelrad
q"finqtup 'uepgurap uz8uaq 'uz8un>p1 upzd rsertalaradns up{Ipqa1 uzludruaur
z(ureuaqas 1uI I"q 'zlnruas pradas u"Iueqeiladrp de1e1 Eueluqaur ue8uurrual
egqzdz '{e,{Id ulEI Ip 1de1aa 'Irf,o{ rsenalaradns ue8uap r8trequrrp ledep nn el(eg
'f)a{ Jrlqar Srred le8nguluas e,(e8 euuauaur eduzq rulep uu8unlgr uped uzpfraq
8*e^trw'r"pua1'r38uruereffi
#',I":Jffi'l'i,i#:.Tl",lxt,,x["01,,,
srrz') e6,s
.rcsaq,s
runrurs>T'ru,.ffi1Hfi,l:s;lf;x,fiTffir,
#;yJ*:g,*
6 1.
T,Hi'T$#,:,"',.;
>Inl.un IS unl"s lzdzpral u8n[ rur Iaqq ru"p( '?-6 IaWI urelpp run]rr"3ra] 1]radas
rrqulhp 3uu[ urefzr Surpd ue8unl4 rre{Iraquau Srms8uq lzdzp 'urnurrsluur
wleq uuleun8Suaur ue8uap u?{r"salasrp Brte1' '1-6 u?Eru"sJ3d
rszr.aleradns
zA
(r-o)
xPU
U+a)09638: u
"xelrr?
EVE vlvux\nvfmvsro
3U
TEKNIKJALANRAYA
':. rr -':.r.|!ir,::..
r t r Jt+co
..-.
r r r hg
-r.,
,.,r ..
...,.
..,
rr
::
atl
.-...:,.U\.,.,:.::.:
.r,.:irr :
r(ir,:
I i .iBH
C)
c(.)
r::- , .i:
I
U
Fr
d
q)
t)
ko
o
t
v)
d
d
d
:r.
t,.ri:
;r:rr
r:..61'&ii.l
\O
al\r: ..:
,,O.. ,,lO
!i:.'i:-r,r:6.1
*,.&$'.,.*
::rr,..la!:i:!:f ::...,,
......*,. ... :...:
.t'9,..r1.,'
,:. +..o..
.!n.'
c;I\(h
(no\
'-r Qr'<*
...: lr:t
: .:..:}\ .rn
r.r {\{
w $ $',. .,ri S
I,
lYl iO.:. ..
ts. ..'
.\t .ll. :
..
(3 ia
.r , ,.U1. .
.,1*.. .....,.:,.,.
' '' -.,. ...a...,
,i iin ' ' "
.\l'
.rj .n<jOrO,
Frqcq
aiO,cO
- rf, Or
u'l
rat
O)
V
.?)
N 6t.
r 'o1 nl. @ {\r.
!()..F
{:r" ,'
(J
It)
&
(fil
q)
.t!1.
Oa!F{N
(},l*)rn
.*.1*\N -o.1lo.
FOr,1
tO.F, r'lF
....eo
,.
t.]
p\O!+ '...ilrr
^rcOrn
r+F
-ertr.)
*-
a
c,
g
14
c
u
qttla.l
FOO\
.n6\O
NSN
..1
'''1'.-
xdtr
ri
bo
F.il?)
NF.cO
.-l
l"r..cn or.}\ .o
F
a-.t
.fi 3.
ai
rno\O
N..lN
ry
,?
rn().a
(nOr6
I
d
.F
o oaof o o-d
oiq'
Q oio<'
bo
Fr
Id
o
0
k
ll.
d
6!
F!
'El
bo.
,14
bo
Fl
Y
O)
EEH
!n 'E
dad
.HeEE Es;E
.gag?
tssl EE*
zrji
a)
o
q)
()
g{T. 5t;5 E E a
{B
a-u {
p
Sgf EI EiE g=o \
E
Fl
E1
.s
pa
rr{
li
o.
o_
@ooo
o.
'q
o..O.'.':,,:Ci -l
t)
...
*u oauaru ,"uual
rp
",s nn,'n,s 6 |
I B wp
aa?o
td
ff
:#]
-#r1#:#*'j
{1tfi?
nzl
,fZ"I ue8un18ua1e1
'0I'0
uup
99'6 rzseqas $Ftra 1n1un pluosrroq 3rm1tua1 upzd uerynluep Euzr( rse,ralaradng '8-6 rBqurBC
ue6un)OualaI lnpnS
oz
0II
9I
.o0
90 o = xe.a
I
0I o =
xeua
lnpns ue6uap
6urpueqas rsena;aledng
g!'0 = 6urdures
r/
/&
ue)lessg
O=
lr
lp
6'
ourdtues ue)asao
tltlrtttt
(!
gr
or
u
N
ts
N
(o
8 8
o
o
o
o
Ol
@
@
ts N
@o
8 E
8888
e
o o oo
s
o
.ts. 6
I
1t11
ltel-uep
6;
;o
! (> 1sN (ur) Uel-rrec
St vlvuNYfifNrvsrq
346
DTSATNJALANRAYA
Kecelakaan kadang-kadang terjadi bila kenoaraan bergerak turun dan kehilangan kontrol ketika memasrrki tikungan. Dalam hal ini, gaya normal antara
tiap ban dengan permukaan jalan didistribusikan kembali. Apabila kemudian
pengemudi melakukan pengereman dan mengubah posisi batang kemudi, maka
dapat terjadi gesekan yang "tidak terkendali". Ncunp Report 1g4 menyeiutkan
bahwa.k-eja$* ifi muncul hanya paita keadaan jalan menurun, permukaan jalan
yang licin, kondisi ban yang kurang baik, dan manuver lainnya yang berbahaya.
Salah satu kemungkinan cara untuk mencegahnya adalah dengan membuat lapis
perkerasan dengan koefisien gesekan yang tinggi pada tempat tersebut.
Kemiringan melintang normal terdapat pada bagian jalan raya yang lurus sementara superelevasi terdapat pada bagian tikungan. Perubahan kemiringan
harus terjadi secara berangsur-angsur dari satu bagian ke bagian yang lain. Cara
yang biasa dilakukan adalah mempertahankan sumbu jalan tetap pada profil keIandaian sedangkan tepi sebelah luar sedikit demi sedikit ditinggikan dan tepi
sebelah dalam diperendah sampai memperoleh superelevasi yang dikehendaki
(lihat Gambar 9-9). Pertama-tama yar,g dilakukan adalah menaikkan sisi luar perkerasan terhadap sumbu jalan sampai setengah bagian potongan rnelintang jalan
menjadi datar (titik B dalam Gambar 9-9). Selanjutnya sisi luar perkerasan dinaikkan lagi sampai potongan melintang perkerasan jalan berbentuk garis lurus (titik
C). Kemudian seluruh potongan melintang ini diputar hingga mencapai superelevasi penuh (titik E).AS* didapat pengendaraan yang lebih baik, A Policy on
Geometric Design menyarankan bahwa pada profil tepi pada titik perpotongan
harus terdapat lengkung vertikal pendek dengan panjang dalam feet sama dengan
kecepatan dalam mil per jam. Tetapi ini tidak terdapat dalam Gambar 9-9. Selain
itu juga terdapat tiga metode lainnya mengenai peralihan superelevasi dan perlakuan terhadap median, dan juga tidak akan diberikan di sini.
Dengan lengkung
Penampang , Peralih
-PC
-eliltalg_l$s,:1
ihan
normal
(rr,
I rrpi
tu", perkerasan
Profil
..-..--_!
Kontrol profil
9-9. Diagrarn
yang disarankan unhrk mendapatkan superelevasi pada uju.g
-m-etode
lengkung horisontal apa!,ila
j4an diputar pada as-nya. Lengkung vertiki paa" tiri
-n9rke1a1*
penampang pada garis kelandaian tidak ditunj'rkka1.
Gambar
t:
u,-
'Bi0g'0 u"fuep usrfis:llp Eslltq"lry SueI eEreq-eEreq'rrlaur urepp ueqrp.rad 8uzfued qalo.radureru Infun +
'",(uupl us"p"a{ Iqun lsuor
ti$t[:f:,.,.1ii,iiii.':',
::,trEg:lii:l:i,::rll,il:,:u$kZill,,:,ir,tl',.
tr{Uf
:l&&
rr:rlil.,'llif,,.l'&fr:lr'..1:,,rr:,
,l,rBE3:',.,,r:l.ri,,,,'l
ii0$[lirri,,.:,'.,i
.ii:gg:};i:ir::t,ir,ti;1i,t,,,i:Of
i..i{i9,:llat,,lr:r:ir'r,,trl
:[l:...,.
l.i'rO9,::
r'rii:tr,'
::':tii]l.ti
:.t]:ri.,r8'et:rr].
i:i,.l.i:li:srif
.,i:rri:.r.:,.]
..li'lQ{!:l::,:, ,:.:,':l,;i.*lilr,..i.r,,.'.i.,
::S?:1.,:l.tl,t.',r,rll,l,'5?.ll:l :l tt,'il.l.iiglzrilr,,
,1$1:il,l.,:',.:i,,li ii:,,.1,,,56'lt','u.:l
],i196
r,r
ili:.'rlii..rr,,r.i:],
:::i1lqlr,...,r'
.:', .:r
r:iri.,:r.r],..r$fl,r,.,r.,:,.
,,r.iri'
r,{J}i
,'' I
i]
.'
'u8!saq
*B,tl':i.r,u' l.r.:r':l.::,l&'[il',:,,.'
9t{],.:rti.::,t.,rtir,r,r.,.S.f rl::t:t.,1.
O [.lii]',i.:,riilri
0l:
'
r:,.ri:,,1156r,ri.]],.:,,t.
.,::,,,.:,ir,r,.r.rr.rOq:,.,
:.li
80{l
90,O.
tee
r0'i0
us"lu{ rnlEleru
u"p srunl
ust?def,a{ uz8uap IrEPFeq uuurepus{ qenqas sllq"dv
ftup
Ie4dS
tunrlturl
LtE
pl
r
348
TEKNIKJALAN RAYA
akan merasakan keadaan yang sangat tidak nyaman. Pada saat kendariurn mendekati tikungan, superelevasi mulai terasa dan kendaraan miring ke arah dalam.
Dalam keadaan demikian, penumpang harus tetap'menjaga posisinya agar tetap
vertikal sebagai kompensasi atas tiadanya gaya sentrifugal. Pada saat kendaraan
memasuki tikungan, pertama-tama akan terjadi gaya sentrifugal penuh dan menarik penumpang ke arah luar dari posisinya yang semula vertikal. Untuk mencapai posisi keseimbangan, penumpang harus menekuk badannya ke arah dalam.
Selama efek superelevasi berlangsung, diperlukan penyesuaian posisi duduk.
Proses ini berulang kembali dalam keadaan yang sebaliknya ketika kendaraan
meninggalkan tikungan. Apabrla digunakan lengkung spiral, perubahan jari-jari
tikungan dari bagian jalan lurus ke lengkung melingkar terjadi secara berangsurangsur sehingga gaya sentrifugal juga terjadi secara berangsur-angsur pula. Dengan meletakkan superelevasi sepanjang lengkung spiral, maka dapat dihindari
munculnya gaya sentrifugal secara mendadak. Prosedur yang dianjurkan dalam
meletakkan superelevasi sepanjang lengkung spiral dapat dilihat pada Gambar 9-9.
Lengkung spiral telah lama digunakan dalam pembuatan jalan kereta api,
namun pemanfaatannya pada jalan raya baru akhir-akhir ini saja. Sekararrg 6.berapa perencana jalan tidak menggunakannya lagi. Hal ini dapat dimengerti.
Keleta api harus berjalan mengikuti alinyemen lintasan dengan tepat, sehingga
ketidaknyamanan yang terjadi dapat dihindari dengan penggunaan lengkung
spiral. Di lain pihak, pengemudi kendaraan bermotor dapat secara bebas mCmilili
posisi kendaraannya pada jalan dan dapat membentuk sendiri lengkung spiral
dengan mengendalikan kemudi memasuki lengkung melingkar secari beran[surangsur. Namun demikian, gerakan weaving (menyelip) di dalam satu jalur (kadangkadang ke dalam jalur lainnya) ini dapat menimbulkan bahaya. Lengkung spiral
yang didisain dengan baik dapat membuat gerakan weaving menjadi tidak perlu.
Kemudian alasan lain penggunaan lengkung spiral adalah faktor keamanan. Alasan
Iainnya adalah lengkung spiral memberikan penampilan alinyemen yang lebih
mulus dan halus.
untuk jari-jari lengkung melingkar yang sama, penambahan lengkung spiral
pada kedua ujungnya dapat mengubah lokasi tikungan sehubungan dengan garis
singgungnya. Oleh karena itu keputusar) mengenai penggunaan lengkung spiral
harus dibuat sebelum survai lokasi akhir. Perbedaan posisi ini digambarkan pada
Gambar 9-10. Perubahan yang terjadi karena penempatan lengkung spiral ini
adalah sebagai berikut:
1.
Selu_ruh lengkung melingkar (kurv-a garis putus-putus panjang pada Gambar 9-10) tergeser
menghubung}.1n titik potong garis iinggung PI dengan titik iusat
Or. Penggeseran ini dinamakan "jarak geser radial" ("thriw distance,,).
!.
{rI* pada garis yang
lengkung melingkar
2. Ujungl.lung
pendek pada Gambar 9-10) dan dilakukan substitusi lengkung spiral yang dikehindaki.
,3
i
liq:
H
rI
a
T
a
(o-o)
(s-o)
tA
)ooo'f.t
xPU-.
x
'
uru,s-,
CrASS000'0
\ IJ
truEuap
6unl6uel edual)
reI6u!latU 6unl6ue-'l
KI'
le.rlds
Og
)o)
/'t/
rqOu!laur
6un16ua1
le!pel
rase6
leref
og
)o)
Jd
qequreueq 6uruo!lPlS
le.r!cls
6un)lOua'l
t- ='rtl
*\...V", li
\)'.\.,
reJrds
ll
ll
6un16ua1 N$.
_=.=_::{s,
--(:1lut
5?,, v,rvuNvrvf uvsro
E
i
350
TEKNIKJALANRAYA
di
mana D adalah
.t.,-dlt kglengkulgan lengkung melingkar yang berhubungan
dengan-lengkung spiral dan C adalah tingkat pertambahan p.r".put* sentripeial.
Harga C y*g umum dipakai adalah sebesar 1 untuk jalan'kereti api dan 2 itauS
untuk_julp ratla,as Penyelesaian persamaan-persamaan 9-8 dan 9-9 dengan
harga C sebesar 2 diberikan dalam Tabel 9-6.46
Pada waktu-waktu
_ya1g lalu, telah dikemukakan bahwa sebuah lengkung
spiral hanya berharga kecil apabila jarak geser radial atau "throw distincei'
(sebesar
pada Gambar 9-10) kurang dari I ft. haktek y*g sekarang berlaku
Pmenunjukkan bahwa jarak geser radial pada lengk*g peralihan sebaiknya sebesar 0,3
ft.
r{
B.T
Fi
+*
B.i
1.C
H5
OO
MP
FE
?6
&s
-o
3i'
F'
='
&E.
rB
iG
*F
p5
FI
r.o
P
E
oq
F
o
oc
.t,f
E
sE
;m
qr p"
{D
oc
!rm
H,I
=F'
Y.ts
.9t
aO
D6
rl.:r
P=
E-p
v)
6\
5 i.)
(5no
ts
tr
(t
{=
E!
ad6
tr'
tsx
ts
,F!
e#
A,g
ei
ot$o\
ooo
0)
oc
s
c)
('!
Po
D
o.
F'
C'
F
a
ar
p
s,
s,
o(I
F
.D
d
'(,
.s,
91
E
B
6
0q
F
c
lre
3
o
oq
)f
H
IS v
r
{
352
TEKNTKJAT"ANRAYA
modern. Namun demikian, lengkung balik yang disertai dengan panjang lengkung
spiral secukupnya dapat diterima. Bila tidak terdapat lengkunf spira[ len[t
""g
yang berlawanan arah-.dipisahkan oleh lintasan lurus sepanjang Leberapa-ratui
feet. Beberapa jalan dilengkapi dengan lenghung gabuagan- (compound cwrues)
yang berubah secara mendadak dari satu ketajaman lengkung ke ketajaman
lengkung berikutnya pada "titik lengkung gabungan" (poiniof compound Lrr*.t
= PCC). Bila jari-jari kedua lengkung ini sangat jauh berbeda, maka perubahan
yang mendadak dapat membingungkan pengemudi. Akibatnya pengemudi dapat
terperdaya dan menggeser posisi kendaraannya ke jalur lain, kadang-kadang
kendaraan terputar. Berdasar alasan ini maka pembuatan lengkung melingkai
gabungan dengan jari-jari yang jauh berbeda sejauh mungkin dihindarkan.
ASSHTO menyarankan bahwa, untuk jalan raya di luar kota, jari-jari kelengkungan sebuah tikungan maksimal 50% lebih besar dari tikungan berikutnya yang
lebih tajam. Pada persimpangan jalan di dalam kota, perbandingan ini adalah
2 : 1 atau lebih kecil. Tetapi lengkung gabungan dapat digunakan apabila dilerrgkapi dengan- lengkung spiral _sehingga memungkinkan perubahan jari-jari
tikulSan secara berangsur-angsur. Superelevasi beruLah sepanjang bagian tr-ansisi ini. Peraturan untuk menentukan panjang lengkung iaaafr iesoai dengan
hal-hal yang telah dikemukakan di bagian depan tentang lengkung spiral yang
menghubungkan bagian lurus pada lengkung melingkar. Perhitungan dan penetapan titik-titik di lapangan sedikit lebih sulit. Penjelasan tentang ini bisa ditemukin
pada sebagian besar makalah tentang lengkung spiral.
!h."--
5
-raq led"p {epg tuuas Inl I?q 'dn1nc 8uzl, pluosrroq ue8uepuzd >1ere[ erpesr3l
epqzde uu{r1eg 'qFI r1ere eped dn>1nc 8trel, ue8uerauad e,(uepe uelunlSunuraur
>1epr1 eSEurqas uedap 1p >llllt nles el qere8uaur e[uzq Jo]ouuaq ueer"pua>l uedap
ndurz-1 'pluosFoq uz8uzpued lereluu8uap ue8unqnqes rn"l uzleosrad redtunluaur
Surras urzlel ue8un4l Euefirzdas rp rJEq ru"l"ur epzd uelzlreq 8uel. Ireur"pueX
'Fluosuoq ue8uzpuzd
>1eru[ uelzredsrad rqnuatuaur uun8 leduat rcSzqraq 1p u"{nryIrp snreq du1a1
uugu8Euad uep u"F[:{lrur-q"raep lr"qntnqal eueft{ ederq ueqequrel lPlrpas
ne8uap qequreUp relep uz8tmln ueleun3TP redep 'elr-lq. unlSuequrlraduraur
eduzl FBql dn>1nr 8uel. zuecuar uuledaca{ Dlupuaqalrp de1a1 ellqedy 'ue8unun8
-ad qpraep epzd qepuar Jrlelar Suzz( etrzcuar uzledacal u(uue1de.ralrp u"s"1e
uapdn-raur Iq IeH 'l58urt 8ue[ uuqeSSuad nulz uep[-11gur-qera"p u,(zrq ueBuep
uz8unqnqas l$lru1suo1 z[z1q el.u1e>18uru?tu qEPp" 1q Pq rrcp IsuanlasuoY
.urefuf
uelnpadrp'l33uq dnlnc
8uul,
uerasat8uad
dnlnc
zped
msaq
ue8unllf
8uzl.
uz8unlll ur"Izp ue6zq eped
pluos.rroq
ueouepued ueoueleq
r
'6
L
9Z
9'
al
I'9
OZ
9't
9I
0z9r 0009
016 000
0r9 0002
z9? 009I
-o
90t 000I
rr?z
il
12
E't8I
f.
*'zsr
:.
008
002
tr
o.
009
0r+
o
o
ooE
3 zzt
+1
oon
c
.e.
& ro
o
3
-c
@
f,
CT @
I
ooe
0I'0 =
fi
elq urnurlsleu o
19
002
slelel\l laaj
ozz
o
E'
o
s63
uB6uepupd ue6uelep
rpnuta6uad
)a^qo
elen
u
tU_U
-r
s98z
sol-=s
U
U
(-sla^)u
ss9'Bz
002 o
eAeU uelef
1gi ueGuepued
>1e.rep
as otts
-sla^-
r,
= tu
S v,t.YlrNv'rvfNrvsrc
ry
(
I
354
TEKNIKJALANRAYA
fungsi sepenuhnya pada malam hari karena lampu kendaraan hanya mengarah
lurus pada tikungan sementara seluruh jalan tidak mendapat penerangan yang
cukup.
Persyaratan jarak pandangan horisontal yang didasari atas anggapan yang
sama juga dapat diterapkan pada jalan membelok di perempatan jalan atau pada
jembatan melengkung di mana pagar jembatan menghalangi pandangan ke depan.
Penjelasan terinci mengenai hal ini tidak diberikan dalam buku ini tetapi dapat
ditemui dalam petunjuk kebijakan AASHTO.
Pengamatan pada perilaku pengemudi menunjukkan bahwa adanya rintangan
pada jarak pandangan horisontal tidak mempengaruhi kecepatan kendaraan.
Sebagai contoh, beberapa pengemudi menjalankan kendaraannya pada kecepatan
di atas batas aman bila jarak pandangan horisontal lebih besar dari 400 ft. Namun
demikian, pada jarak pandangan horisontal yang lebih pendek, kebanyakan
pengemudi tetap mempertahankan kecepatannya sehingga seringkali mereka sulit
menghentikan laju kendaraannya mengingat kurangnya waktu reaksi (deteksi,
pengenal, keputusan, dan permulaan rekasi).4
4?
Lihat A. Taragin, Public Roadg Juni 1954, atau HRB ho ceedings 19b4.
,tl
-IolSuequaru uetuep qe1ep? u"{eunfip redep tued e.rec n}"s qsles 'uetuolodlad rxnseru
-eur ue{e tuel uee.repual ueledaca{ usTlepuetuad uelnlegp ledzp 'rseqreuel uutue6
's"lql-n1zl ndnrzl rrele Ilueqraq
u?tuep rdeltuellp e^usnreqes
gr; prades ueEunqettuad .rnpf uaf"unESuaur urelas "!,u"1 l.repe uzpf a1 lnszur uupf
'V
"IIB
Ep.rusaq
aI,^qp,
grf:J,fr;];J:f
ffi"f";H HTF::]
uetuap {IUuo{ us{Inqu{ueu esrq tnz( uulzrat-uelzrat lznquraur u"Iz e{"ur tue[uzd
qqal Suud rrzs?luq 1e.ret dzpeqr4 elnqral userepue{ delr zgq 'qr weleg 'us"ryIaro1
uel1eqgp8rnur turras us1rleq rrzp rr?lef,errra{ rsp uztunSulqal u?Ilnqunuau ledzp rur
1eH 'u.rq ryq1d qalo ue1e.r-qradlp lzdzp lzpu zduuzlera8 'uesera:pad lqd"11p eduqnrnl
-es u?p senl tued uepf uetuedurpred qenqas eped atnr q111urarr s?qeq p1el uepled nele
lpnuetued zgqpdy 'nluauel ues"lql epzd rszleqm ledzp uzz.repual 'rszsrreuel uztuag
'I
8r:lnlueq
.ep"
r"Seqes rpl"p" eduurq Surluad qrqal 8uel. us"unBe>l-ueeun3a1
".rctue IC>lnlun
qepns Euei uepf
l"depral 3u"1, ue8uemla>1-uu8uernlal rsla.ro8uau
q"rnlu Jpelar uup "p"d
sun8req Suzr( ueleprad uelzdnreur eEn[ tsesrpuey 'rueq 8uel.
unsns Suzdrurs rrup rre1ef ue8uedurrsrad rrup uzFzq {ns"ura} r{BTBpE rupuruetu
tued tstsrpuerl u"dapualrad 'u"e>plef,al rBuern8uaur uzp 's4uq-npl r$puox
rnrcqraduraur'trz8uedursJed su1rsede{ ue:llzlSwuaur ledzp rsssrprle>l 'lq gearteq
Ip lnqasrp SueL ueuropad rznsas ualdtralrp "Uq"dV 'p121 uepfad *p u"er?p
-ue{ ue>I"ra8 rnlz8uaur u"p unlqpJ"Suaur
sunl Ereoas ueleun8m uLuurzl
1n1un
uelef ft8"d ?lrps (u?ure8uad re8ed '.mp[ nqnd 'qra1 '1o1ud 'uu1e[
'trepf
">lJ"ru
uesuraryod rruelnrurad rnl$lal u"p ?uJB1\r ueepaqrad 'utepour zLur
uqel epe4
(uopu4leuueq3 Jo sesodrnd) ISBSIIUUBX uunlnl
(xorrvzrraNNvHJ) rsysrrvNvx
' D["puaur uz8un>18ua1 luqFIB u"l"qu"q e[uqu qtuu gaq r8uz qtur8uau
{nlun
ue8un>p1 Streluudas uepf sz u"rcpu"Ia{ rtuern8uau gsl?p" uqel euucuarad qalo
u">ln{"lrp Suuas 8ue,( 1e11erd 'u"{l}Bqradrp snrzq Euzl, pq ue:pdnraur ueledac
dupeqral tre8unlSuale>I {aJa 'qepuar rpelueur ?u?Juar ueledacal r.re:p"ql{B
-a>1
9S vryuN\ruvfNwsrq
\.--. -**--.-.
356
TEKNTKJAT.AN RAYA
t7 Y
(b)
w
(
(d)
(c)
l*r
(e)
(f)
5.
6.
7.
8.
kan aliran lalu-lintas (Gambar 9-12c). Dari yang lain adalah dengan menyalurkan kendaraan
ke jalan masuk yang dipersempit (Gambar 9-12d). Hal ini membuat pengemudi seolah-olah
merasa dik6pgng sehingga mereka bereaksi mengurangi kecepatarurya. Cara ini juga efektif
dalarn mencegah pengemudi mendahului atau menyiap kendaraan lainnya A da.raf, yang
sering mengalami konflik (conflict area). Apabila salah satu tujuannya adalah mengendalikan kecepatan kendaraan, superelevasi yang direncanakan dengan baik merupakan tambahan yang penting dalam kanalisasi.
Dengan kanalisasi, gerakan membelok yang dilarang dapat dicegah (Gambar 9-l2e).
Dengan fta1alislsi, tersedia tempat berlindung bagi kendaraan atau pejalan kaki yang
hendal< menyeberang jalan. Dalam hd ini, pada bagian tengah jalan harus disediakan lajur
mernbelok dan area yang tcrlindung bagi laluJintas serta pejalar kaki yang henda&. menyeberang (Gambar 9-12fl.
Dengan [36alisas!, titik konflik dapat dipisahkan sedemikian sehingga pengemudi hanya
dihadapkan pada satu putusan di satu saat. Hal ini mengurangi terjadiny; kebingungan
dan kecelakaan karena pengemudi dapat menentukan tindak* Varig paiing baik-da[m
selang waktu yang singkat.
Perangkat [a1alis25i menyediakan tempat terlindung untuk pemasangan peralatan pokok
pengaturan lalu-lintas seperti rambu-rambu jalan dan larnpu lalu-lintas. Dalam hrl irri,
perangkat kanalisasi jula dapat menyediakan tempat berlindung bagi para pejalan kaki.
Berbagai p_erlengkapan kanalisasi mempunyai tingkat pengendalian yang berbedabeda untuk pengemudi dan kendaraan. Di satu pihak,marka jalan dan perubahan
kekasaran atau wama permukaan perkerasan hanya berpengaruh pada kecepatan
dan lintasan.4e Di lain pihak, kerb y_alg tak dapai dinaiki, p!g- p.rguman, pagar
j"l*,, dan blok bemper secara positif dapat mencegah pelanggaran oleh kendiian
.
I
S Lihut Bab l0
qq3ulr eped nluaual qral uelzdueuod trep Flauroa8 loga Jlpga{veu, 0gI 1rcday 4yg37J *
quef
uPse.lslled
.!:rr!
rie6ulr
-tura)
'| r-i
?'r
d'^""*I r,^,r,*,
"tz
,z={
(a)
r,Z =u
t_
=u -_J
-l
e1I
1_
+,,4
,l
,,"rr-
ff'u'-
+ 7l> t-
,,,
=U
6ueleqOuad qra>
Aasraf
^,\eN
uerpau 6ue;eq6ue6
"p"d
1pe[ra1 uelz ^8uel'
q-re"ra u"p '8uer"Iral qera"p 3>l Inseul rEer"pue{ Ylqzdz
".r3}rr3
LS, v,rvrrNv'rvfNrvsrc
358
TEKNIKJALANRAYA
Konfigurasi kerb seperti pada Gambar 9-13 biasanya dibuat dari beton,
walaupun kadang-kadang digunakan juga beton aspal.s t Kadang-kadang, kerb
juga dibuat dari batu granit atau jenis batuan lain hasil penambangan. Kadangkadang "kerb tunggal" dipasang pertama kali dan selanjutnya lapis perkerasan
ditempatkan di sebelahnya (Iihat Gambar 9-13o). Bila terdapat air yang mengalir
di sepanjang tepi jalorr, sebaiknya digunakan gabungan kerb dan saluran (Iihat
.Gambar 9-13d). Penyesuaian ini merupakan cara yang baik agar dicapai kelandaian perkerasan sesuai rencana.
HIGHWAYS,
ARTERIALS, AND STREETS BETWEEN INTERSECTIONS)
Jalan raya, jalan arteri, dan jalan biasa yang konvensionaf tidak hanya mempunyai
persimpangan sebidang (lihat di bawah) tetapi harus direncanakan untuk dapat
memenuhi lalu-lintas yang memasuki atau meninggalkan pusat-pusat kegiatan di
dekatnya. Gerakan ini memotong aliran lalu-lintas yang bergerak lurus sehingga
memungkinkan adanya konflik yang menyebabkan meningkatrya kecelakaan.
Idealnya, fasilitas jalan ini memiliki lajur selebar L2 ft dan bahu jalan selebar
8 ft atau lebih. Fasilitas jalan ruya berlajur banyak seharusnya memiliki median
di bagian tengah guna membatasi gerakan membelok kanan yang memotong
aliran lalu-lintas dari depan. Selain itu juga sebagai tempat berlindung bagi kendaraan yang akan berbelok atau memasuki jalan utama. Namun biasanya keterbatasan lebar Daerah Milik Jalan atau biaya lainnya memaksa terjadinya
kondisi yang kurang memenuhi syarat. Seperti telah disinggung di dalam Bab 7,
jalan masuk dari daerah yang berdekatan ke jalan baru maupun yang telah ada
tidak dapat dilarang. Ini berarti para perencana jalan harus beruiaha membatasinya pada lokasi yang memenuhi syarat agar diperoleh jarak pandangan
9
i
Untuk selengkapnya, Construction Specifrcaiions for Asphatt Curbs and Gutters tersedia dari Asphalt
Iarritute.
gy,6 eBn[ r"r1.I '916I 'SDSV 'ra.4lrpol uDytsapad puo apttg lo uouoluawapwl puo ,uesag.Situuol}
Suepueluad
'zpedas u"p[ ssf$.s"J Eueluat l;eq retu"s Euert rsuaraga11 ra
rl?1zPe l"r"c
'r(emaiurn eped
'ur?I s"lu{-nIEI snJ" tuolouraur n4" Iolequ"u Lru>PJaB Ip"Fel ueSuedunsrad qzra
IC 'u"1u[ ue8uolodrad nzle rrenruauad uapdnraru SueL 'Streprqas uu8uedurls
-rad u"8uep
rrclef dztlas 'uelzqtuuq s"qaq UBIBI zped rJznea;
-Bp
rde1tsua1m
"^"r
(g(vuc rv
.
ss'rur nlnq dnlStrq 8ueru renl Ip rIEIepz rur qelsseur upszq"q
-urad'Bdrre8qe>I eftlue rp rrzrppua8uad trep '1uraq 'uzledacal e(uureBereq leqple
reBeqas Spzfral ledep uzel"lare{ trep uetun8ulqey 'ptBI rrplzFeq uup 'epadas
'rolourraq u""J?pual nlrzd u.rzc re8zqraq uz8uap u">lnryUp ueuupfrad 'e1o1
rr?ruel.-u?ru"l uzp 'ubefuqaq.rad lzsnd 'sndurzl lpadas u"]"r8a{ lzsnd rq
'el.uure1 lecec
"uo.rz{
1r4
I"H
6S vlvuN\rlvfNrvsrq
360
TEKNIKJALAN RAYA
JL_-J1--NA
YAz
Bentuk T tanpa
kanalisasi
T melebar
Y
kanalisas'
Bentuk
tanpa
,ersimpangan 3-kaki
NA
T-T<1:
A
-//1r ffi
Tanpa
kanalisat'
( __Z L\_
*A=
-\r
Densan kanalisasi
,",,r,[]"1r" a-*"-,
jalan
Persimpangan
berkaki banYak
Gambar
Bundaran
s
r
-req
qalo rnlerp 8uel, ueerzpual ue8uap rlueqraq zdtrel uepl ueBuedurrs
"pu"l uEIpFaq 8uzl, uuerzpuo{
epaqreq ue>1e el.ursenlrg 'ue>lnpadrp
-rad urupp
"r"tu"
8uzl. uz8uepued lerel
8uel, nele
qaloraduraur Inlun uepf ue8uedwrsrad
rpuap zped"rpesral
sr;ur3 eJu)as ueryzqurz8rp Euel. (sa1?um4 1qfis utnunulut) ,,utnunutut
uo?uopuod qon[ oF,tyflas,. ualzun8rp ledep '1q rlq>l"Ja] rsentrIs >ln1un 'uduurzl
ue8uzdurrsrad r1z>1 uep 8ue1ep 8ue,( uezrzpua>1 dzpeqral rpnura8uad uz8uepued
Euzl 'uep[ ue8uedurrsrad rler*a1aur rlepnsas uep (1se1tr.qour 'rleqap
qelppe
-uatu "npe>lue1zf epzd rpnura8uad ue8uzpuud lerzf rlndrlau
rut
">lrla{
"u"t-"urepad
IEH 'nlueuel ueledacal epud uupf rrz8rredtursrad Dlns"ruaru e>lr1a{ rruru? ?Jef,as
u"{nlradrp dnlnc Stred Lre8uspued >1eref
>lera8raq lzdep rz8u rpnua8uad qelo
'
poal nelnd zduraqaq Buarz>I sznl Sued nepd qznqas ue>1uun88uoru {nlun lrc>l
-u?r?srp Iq 1zq ruqeq 'z(upca1-gca>1as Suzd lnpns ue8uap l"nqlp sn.req s"luq-n1el
u"JrI" rre>ll"snruatu {n}un qere8uad nzpd uuas u?spJalrad 'Irlal uDprues e}Iu rru
-{rrrd qqunl ru8z qeretuad nepd ue8uzszurad ue8uap F"pq4p snruq (..8tmrum
plag-uado..) ,,e1nqra} q"re"p rp tre1zra8,, elupeftal uelurn8unrueru Sued senl
Eued uepluu8uedurrsrad qura"g'edurunlaqas ue>pnryadp l"pp 8uzl. pq-pl{ nele
u"gelese{ ienqraq {epr} re8e z8efip ztras er(uuenfn1 uz8uap Ensas tuzl( puel zptd
rrplr{EJulp snr"q rpnure8ued 'e1nd r8e-1 'nqu,v\ dztl 1n1un uusnlndal nlzs uz8uep
uqdzpzqm e,(uuq e,{.uryeqas rpntue8uad 'ul,urunlaqas rp{tnqaslp qqal tpadag
'u.(ursuan>1arJ
rruDI"Ia)aI zz(rrepe rrerrrlBunura{ u"p 'treerzpua>1 uzp rpnura8u
"uas
-ed 1qsrral1ere1
letutrrr snreq 'uzpf uuBuedurrsrad ledural uz>lnluauatu ur"pg
'0I
q"fl
ur"Izp
s"q"q
rn[uq
Wqal
-1p 1ul 11doI 'q"s1p ur"Iep n}auel r8as-r8as rqnre8uaduraur z8nf 8uu1ep
rp
"s?ur'uz
undneur Eue.re>1as luzs zpzd se1url-n1el ndurel u"qnlnqa{ Euelual uzsnlnday
-Strepzc rnfq egas {olaq ues"luq 8uelued uep 'ue8un18ua1 r.re[-rre['gern re8eqraq
e{ unururur ue8uepued lzref rqn:z8uaduraur lu8uzs zpe.SueL uuerepual srual
zges rrepl ue8uzdurrsrad nlnseureru ru18 pnlapuau SueL uzurepual ueledacay
'ue>l"rpasrp snreq Suzd rn[u1 qqurnl uentuauad rusep rpeluetu uz>I" 'rn[q szlrsedel
3ue1ua1 edurunlaqas uenqzla8uad rroal ue8uap uulSunqe8rp qelales 'lu-r eq"sil
'yre{egp 1edep, qrffiru Euelzpuaur
splql-n1el uelura8 ue8uequra>gad rur
rrepf uu8rredursred qenqes uTEsTp l"nqruaru
erec ue8uap eduql '8ullued Suud"seru.rp
umloqas npr{pp WqalJa} uB{n{EIT-p snrzq '1o1aqueu uelera8 InsuurJal 'se1u11
-nlEI ueI"ra8 uuqeqruad ueerrryad uep r1ga1 tue,( sulull-n1el uu8unlrq8ua;
'pg I -6 r"qumg ur"Iep uallzqSgadrp eBn[ snq {ntrun snsnrpl uepl uzleduraued
ueunlSunureX 'lJpl a1 undneur u"u"{ eI {olaqJaq Suzd uezrepua>l ln}un >I1eq
ueleunBrp tul IBH 'u"1ei u>p"ur uep nepd e,(uFao.urau uzBuap l"nqIp ?ru"tn
uupl qerz a1 ue8uzqurapad uzp ueledacrad mpl emgzq rp{r}"qJed 'sruales ue>1e
z(u1n1uaq eleur 'pg1-6 .ruqu:eg zpzd rlradas uzltuupqp .re[efas uepf egqzdy
'e[uru[u[as rrepl 1n>1uaq qzsrdrel sardsla uupl Suolouraru uepl q"nqas
rp
"u?ru
rs"nlrs >Inlun IIlBuraIs ue8uecuer edzraqaq uelteqqradueur 9I-6 J"qu"C
'epe SueL
uep83u1a1 dz88uz
drsugd-drsuud ruSSuelaur Surres e[uurusrp
"ueJEI 'rreurez
-1p qepns nll ?I-6 r"qIrrEC eped uernle8uad eduraqaq 'ueplpuap unlu?N 's"1"
rp uo1se1aftp qelal Suud rsesrpuel ueeun88usd drsurrd rusepraq Suns8uq ?r33as
ueszlurl r>Ins"uraru lzdep rz8e rpnuaBuad rteq uu)plntruruadrp reqruz8 uBuE{
q"Iaqas zped ledepral 8tre,( Is"sllelrz>l ue8uap ur-Eslq 's"lu{-nf?I trPJIIz tuupp aI
ue8unqe8tuad >1n1un rnpl uereqalad (7) uep 'snrn1 s"tu11nlel ue4p lrm1afuaur
rre"J"pua>l uetr"qu"pad unlurlSunularu >lnlun Inseur rnpl uerzqalad (1) uu1
-npadrp r"qalau Inlueq epe6 'uz>lSunlun8uau Buernl SueL lnpns epzd nuapaq
19 v,rvu Nv:rvf
Nrvsrq
362
TEKNIKJALANRAYA
g.E
itr
od
co
o
o
(,
rc,
Gl!
.F.9,
\=
\_
-l,oo''6r.9,
-)
di
'l(!
.-d
tr
6
a
,if
!td
.9
tr
Ld -c
6L
o 3
E
'd
s'd
cd
OE
Ef
:,
a.d
5
l)
o
o
= o
o
o
o
;o
o
1')
:
I
o
1',
lJ^
GI
OI
o'
i:.^
!n bD
.o
EI
E:
cl. !
'trx
o1
:o
?l
E-9
Et"
''bo
E8
so
a
EE
9?
ll 5
o
@E
lio
so
o
o
o
r5o
-o
o
f
a
o
o
o
o
o
!,) BhE
B!E
's .E
,!4 e .5
li oo
li
o
o
II
o
ro
ol
o
(o
6
C(
o-
E-E
,o'!
E
f
.E
to
o
o
-EEE
,:: d .5
ol
(,
|ll
a.d _- in'tt
E,'g t
>
a^a
(nE{J
gt3
=
i{
x.-
^
b e:q
c<.^o'
'El
E
i
dkv
Hq
.di
n.o
r 9-
Ri
aPr
=:,
I >-
rEd
6, Cl.>
EeE
e:
t"q['p1el
364
TEKNIKJALANRAYA
di
jalan yang memenuhi syarat. Untuk keterangan tambahan yang lebih terinci,
termasuk di antaranya persyaratan ukuran yang sesuai dengan hampir seluruh
situasi serta untuk contoh disain yang baik, pembaca dipersilakan melihat A
Policy on Geometric Design. Dalam buku ini terdapat sejumlah contoh bentuk
persimpangan jalan yang khusus sesuai dengan situasi jalan yang tain dari biasa.
sE
Untuk rekomendasi ITE tentang belokan ke-kiri dua-lajur, hhat ITE fottrrul Pebruari 1981. Z.A. Nemeth,
ini.
v
ruBI"61 '(rgf-O rcqruu5 12q11) ueluqur"r{ seqaq uepl relefas
'rur 1n1uaq
"npa>l n"]B Surcumaru ur-Eslp1p zl.rrlrzqas rur durer-uo 'u"lequr"q
nlueg rnpl re8eqas
szqaq rnpl renl rnlel urzlep a>I ue"Jepua>I u">pnleLuaru ue>1u p33un1 rnlzpaq
durzr-ug 'q">l zlu"lJad un8ueqrp ueluqurzq s"qaq uupf lzlas Jrsuo]rrr StreL rpnls
u"q"q rpeluaur ur(ursuaurrp uep durer uIES.rp 'rur tresulz Euersy 'upl"qtu"q s"qa.q
uzpf uralsrs n"le rr"]zqur"q s"qeq uepl qrun1as rreJIl>laJJeI u">lntuauaru le8ues
dqa.(uaur s"nr u"p 'durer.;;o 'durel-uo uped nzlu le{ap rp rpnura8uad nqeprad
uep szlurl-nlul snre
t"q5p lzdep 61 qeg ur"Ip 1p rrel"q
1rlsuet{"r"{
"r'qeqel,u1n>yraq uzseqequrad
-ureq s"qeq trepl uerserado8uad Eue]ual
u"p 8 q"g Ir"(I
(slgg puu saruurlug fumaerg go u8lsaq)
runla) UBIB1 usp {nssli{ uelut uIBq(
'pur rad relop e1n[ g'1 resaqas ueun8truqurad er(erq uelauaru E]"r-3]3J Irn
qzp"p Tp uzfefl zre8all xeluv ualsrs zpzd e1o1 rznl undnerd urulsp Ip uzl?qureq
s"qaq ueluf 'pur 7'11 8uefuedas uepl lntun relop qnl 99 eLelq uulouaru In"d '1S
rre8uap srlodeauuryg e-relrr? ?O elelsralq u"qrn 'er(uurq ueleqrueq seqaq uupl
zped n4epaq nlua1 umloq rr ruut$la qoluof,-qoluo3 rmDllruap unur"N 'rqop
slalduo>1 'rn[e1
Blnf 88 e8reqraq 'snq 1n1un rnlel qenq t
"ues 'unsns-Suedurrs
LZ l;rzp lrTpral 8uzl, "3'q 'uo13urqsz61 trelelas 'erur8rrn Ip 96 al"lsralul wru
IIur g'Z trep lrelop Elnf gg e,(erq uelsrqzq8uau s"xel 'oruoluy u"S 1p 11ur 9'g
tmsns Suudtuls l$lrulsuo>ler lrelop
8ueluedos u"trequr"q s"qaq uepf uep
"tu"ln
slnf 0g r"seqas erterq rrqauaur zr(utreun8uequrad
lues eped 8uu( 'ryoa ,vrag
'xuorg rp u"leqrueq s"qeq uqel unsns Suedurrs s1a1duro1 nlens qEIEp" ruul$la
dnlnc 8ue,( qoluoD 'ler1eur le8ues uelequr"q s"qeq uepl genqas u8req 'eures
8ue,( lees
11qour gggl ue8uap Surpuuqas 8uz,( u?l?nur uol 000'0IT
"ped'xoq
ruedelaur rde1a1
'000'0gZ n1re,( yoal qrqal 8uul. qEIIunf urEIBp Suero lt"^,rayp
tuoqra8 969 ue8uap Eurpuuqas 'u?1?nur
.(eruraarg ourp.reurag ueg 'rdz
"lara1
I{alo m1z1rp rreq derlas sale8uy scr-1
uol 000'09 uep Suero 000'009
"rDl-srn{
z1o>1 lesnd lz>lap 1p ,{.ervraarg poor*dgog'qoluor r-z8eqag 'J"saq le8uzs 8uel, se1u1
-nTel aunlorr Sundtueuaur lzdep ur(uurnurn ulepolu 'rrelequrzq szqaq uzpf
'uup[rr88urd 1p HnI uzplad ledural uep
Iteur"ry ledep 11e>1 ueplad rnpl 8ue[ued qn-rn1as 1de1a1 lepuod 8ue.,{. druzr nele
e33uq 1npleur unrnl srueq de1e1 qls"ur gz1 uup[ad ere6 '(Surssorcrapun) qur/'sq
q"Pp" Ir-eq
seluq rped lJ ? re1Dles rreleqtueq szqaq ue1el ue1lTzuaur
"1r^LPq
Suqed 8ue.,{. qz8ual uu1ef 'unlnueru durer nulz e88ue1 rzdures }zrlllret >Iupll H"I
uepflad ledural euaru>l ueszr*e8uad u"{n{zlatu {n].un Uns unurcu 'ly g err4-err1
'durzr
eLuuq 1elol Ie>IIuaA rrewqaqal '(Surssorcrapun) .,9"M?9 slu11,.
"ped
nel.e z8Euul plepuaur sruzq (Surssorcrarro) ..spl? sulur1,. ruleruad'loal gI qe1ep"
'u?{s"nruatu Suern>1
rrepf ueelnunad selz rp runrurtnru F{Iuazr ues"qaqa{
"ual?){
ez(uuuresapr(uad'qerre1 use>lnuuad rre8uap lalap {"leIJJ} uel"qlrrul{ suqaq uelul
ellqzde 1de1o1 'q"uu1 uuzlnurrad W^\eq rp undneur sele Ip qe>1ede uel."qlueq
ffiqaq uept ryra1 Buelual snlJas r{"1es"ru
'zpodas erepuaBuad ue8uap
"pe {epl}3uz( edeqeq eduepe IIEnf,aX
p1q uupfad zl.urndureoraq ue8uap uzEunqnqraq
'uz>lnpadrp r1e>18urras epadas erupua8uad rrup r-{e{ ueplad >lnlun snsmpl rre
-tequr"q seqaq ueplepud ue8trzraqaduad'Suequra{raq qelot Sued qerazp
"peit
'u&saq c!4auoa1 uo rf;ct1o4 y ure1ep rp rzdunlrp ludep
rde1a1
rur n>lnq dn>13ur1 Eueru rcnI 1p eperaq ?nruas rur Euelual lf,urrel uus"q"qurod 'ue
-lequr"q suqaq uepf ue8uap ueqBunqnqrp ue>1" 1ep1r Sued 8uolod uepf uzdnlnu
-ad nele uz8ueraqar(ued Euelual tremlzBuad lenqrn ludzp nreq uerpnura{ rurs ueq
S9t
36
TEKNIKJALANRAYA
ramp harus memiliki panjang yang cukup agar pengemudi dapat memPercepat
kendaraannya dan bergabung ke dalam arus kendaraan menerus pada kecepatan
yang hampir sama. Tabel 9-7 menunjukkan contoh Panjang minimum
"-n-la1p
dan-off-ramp untuk berbagai jalan bebas hambatan dan kecepatan menuju jalan
bebas hambitan. Sebagai ditunjukkan pada Gambar 9-164, pengukuran panjang
ramp dimulai pada tempat di mana kendaraan memasuki lintasan yang hampir
sejujar dengan lajur luaf serta berakhir pada titik di mana lajur percepatan menyempit sampai kuraug dari 12 ft. Bila kendaraan di dalam ramplra1us-berhenti,
rnaka^ "kecep-atan *rrit,k" (entry speed) adalah nol.60 Seperti telah disinggun_g
juga di dalarn Bab 8, apabila volume ramp dan lajur-luar terlalu besar untuk
irit, lajur tunggal, malia dapat dipergunakan ramp dua lajur. Dalam hal ini,
satu lajur harus ditambahkan pada jalan bebas hambatan.
Jenis meruncing
(taper type)
Jenis
se.iaiar
(o)
Jenis meruncing
(taper type)
Jenis
sejajar
(b)
Gambar 9-16. Susunan untuk jalan masuk (a) dan jalan keluar (D) lajur-tunggal pada jalan bebas
hambatan.
TABEL 9-7. Panjang l\{inimum on-ramp dan off-ramp padaJalan Bebas Hambatan*
F
r"tuesEu"{lsuorarerusr"d,,a",s*q*t;W;;ttrirffiX1Hffi\,,:X"ff n'E;;?y;
'nqurzr pue8uaur lpntuatuad l"pueqa1 tuslual s"q"quaur'916l runf 'sprroy 4nnil
'aydd5y 'C'V uep suoqoll 'n 'X u?p nqurer ueBueseurad seqeqruaru 'A09 Pocay gy,6 'rapuexaly 'f 'g
uep pleJermT '1 11 'rnfq ueEue.rnEued zped (a,uns tuelusl '9461 .raquradop 'SqtaauSug cglto4 wq1 ,,
'sasord
lzBeqag 'la/talu edmledureu 8ue[ resep {nluaq lzdepral zLureuaqas unurcN
rres"puau 8uz[ uesup udululrpas rraplnlunuaru unsns Suedurrs ueledurauad
nt"ns 'uutr"qu"q s"qaq treluf a1 F>loI rre1el
uolxs u?F[ nles r.r"p rre"r"pual uurJupuldrad ueunl
ederaqaq
s"IDIas uzrfn8uad
"pzd
Imp ru1" z[uure1 uaue
a>l
uuntuapad eped
-8unura1 qupnurradrueur (Z) uep rrau" sEtuII-nIEI l1qel n"1"
"np
Sueprqas 1e1 ue8uudullsrad uz>lerpadua"r (f) qelzp" unsns Suedrurs rsBung
'1lurru
ulres
dnlnc Sued se8nl uzlzdnraur 1uI IuH 'uuz,(etqurad r8as
"IEpuaI-"IEpu3>l
.rurouola d.pg ue8uns8uulal 'uzqnrnlasal ue8un>13uq ugas
edurzlpla_s qzla"p
depeqral >leduzp 'erpasrel 8ue,( ueqel 's"lql-nlel ral>luxu>l uep rs1a,(ord 'uepaur
rgerSodol q"lepe tre>lSuuqurgedp 8uel, rolqeJ-tot>l"J 'nluegel Is?nlls uu8uap
lulatuoa8 uresrq
rensas 8uel. >1eqra1
{nluaq
4upp
"r'Fnluuryun81p
ue>1}elSuruaur rrup
Irl n1{B^{ eped eSSurqes '1udr1 Ie>I "np Irup I{lqal rr"s>lelece{
rnnura8uad trelSun8urquraur lzdep ruI rrrzf,erues durer-;;g 'trzu?I qelaqas ledac
rnfel pep durer-;;o uuleun8rp Euepel-8_trzp111 rq-Bunuad 9*^ pq ue>ledrueru
,ruleleyz* uep'sue8 'nqurer ueerpal,uad 'rn[e1 ue8uern5uad qeraup eped rre8uep
-rred .rrteuoa8 1n1uaq u"p selull-np1 eped Sunlue8ral 'ren1 rnlq undneur uIsIPp
rnlq eped duer-J;o rqrq trurSeq epzd rn[e1 qpFun! rSuzrn8uatu quIBp" rreq dnlnc
'{npuul r{eraep zpud Suesedrp Strur( s"lull-npl nqu"I
8uu,( ueresaloduad
"rED
Strurl nzle ,rard 'uelequraf uluda>1 Inluaqtuatu nel" ulq u""I"pua1 {"rq"uau
[Uadas uz")plaf,a{ Lrc>llnqurrualu E1ras ue8un8urqa>I u">l}"qrjle8uaur ledzp n1r
rrlef,zruas Suzd ueqr1r; 'durzr-;;o ue8uap u4"quleq s"qaq uepl epzd srrnl rnlel
rrnlr{Bsrruau tuel, ,,1npu?}.. tpre"p a{ {nszut Suuas u">Ir{Eq eleJel,rg 'zl'u1e1ap
fp qruf rn[e1 a>1 ureler ue8uap ..un^Eraq.. nz]z der*aar; uelFS8uruaul gzledz
ueqqrd zped ueldzpeqrp rT"ISuues uDI r{Elaqas rn[21 epzd rpnura8uad 'Iut ulef,?ulas
uzrniu8uad ue8uaq'{"p"puaur nIEIrrl tenqlP rplSuuas druer-;;o uu8uap renl rn[21
ue8unqnq 'n1e1 nllurvr epud uelequel{ seqaq uepl uresrp 1a1>1erd *r*O
.rn
-lef,Brua1 uep rpnuraEuad eped uutun8urqal uern3uaur ledup elul'ura1 'rn[e1-n1us
r"nla{ uupl zpzd up{q"q 'rur rtradas n}u"q rnpl ueqzquruuad B^{quq p:{nqra}
Suqed u"l"qlu?q wqsq usIE[
8uzluedes
q?IaI 'rEnla{ >ll1l} unlaqas
0092
1epr1
u
(rul
upzd r8el dzltualed rn[u1 nlus qequrcuaru re8e ueluer"srp
f]radas Pq urule(
'rrcqn1nqa{ qnuaruaru ledzp 1epr1 p33un1 rn[e1 nlzs epq uapun8rp sn-ruq rn[21
-unp r"nle>l rrelef 't-6 IaWIur"IEp tel{lgp lr"dep 7 uzlzqlrrcIrad rnpl runrulunu
8uefued zdzraqag 'uul"qureq ffiqaq uepf rzlufes 8uzl, n1u"q rnpf nule 8utcuru
-au rnpl uelnFedrp .q9I-6 .requ"C epud ueplnfunfp pradaS- 'snrauaur Suzr(
snrz uu11e88uruatu u"p u"Brupus{ lsqluspoduraur Inlun >1zru[ rrelqn]nquau
renl rn[e1 rJ"p ueleqru"q s"qaq uep[ uele88uruaur uelz Suud ue"Jupuey
358
TEKNIKJALANRAYA
contoh, pada situasi umum di mana oua buah jalan arteri berpotongan membentuk sudut yang tajam, umumnya pilihan jatuh di antara bentuk belah ketupat
(diamond), setengah semanggi (partiat cloverleaf), semanggi (full cloverleaf), atau
membuat hitungan langsung untuk satu atau lebih gerakan berbelok kanan. Pada
seluruh bentuk ini, gerakan lurus pada kedua jalan arteri dapat terjadi tanpa
terputus, namun gerakan membelok, terutama ke arah kanan, dilakukan melalui
beberapa cara. Contoh-contoh simpang susun yang semPa dapat dilihat pada
Gambar 9-17a, 9-17b, 9-17c dan 9'L7d. Beberapa bentuk tambahan lainnya
dapat dilihat dalam A Policy on Geometric Design dan NCI{8P Synthesis 35.
Bentuk simpang susun yang paling sederhana dan umumnya paling murah
adalah belah ketupat (diamond) yang dapat dilihat pada Gambat 9'17a. Bentuk ini
terutama digunakan pada situasi di mana jalan bebas hambatan mernotong jalan
arteri bukan jalan bebas hambatan. $liran lalu-lintas pada jalan bebas hambatan
tak terputus, kecuali bila terdapat lalu-lintas lain yang keluar atau masuk melalui ramp, tetapi lalu-lintas pada jalan arteri cukup kompleks, karena jalan
harus melayani dua buah gerakan terus dan empat gerakan belok kanan. Dua
fi antara gerakan membelok ini harus menggunakan lajur dalam atau lajur
membelok terpisah. Bila volume lalu-Iintas cukup besar, umumnya diperlukan
lampu lalu-lintas. Modifikasi disain belah ketupat tiga-tingkat memungkinkan
arus lalulintas bebas pada kedua jalan arteri.63 Contoh pengaturan waktu lampu
lalu-lintasnya terdapat dalam Bab 10.
Suatu variasi dari konfigurasi belah ketupat yang berguna adalah bentuk "belah
ketupat terpisah" (split-diamond) yang dapat dilihat pada Gambar 9-18. Bentuk
ini elektif tirutama bila aliran lalu-lintas utama dipotong oleh sepasang jalan satu
arah. Bahkan apabila tiap jalan arteri itu terdiri dari lalu-lintas dua arah, kemacetan
dapat dikurangi dengan cara memisahkan setengah bagian diamond itu dengan
"city block".
Mungkin simpang susun yang paling umum untuk perpotongan antara jalan
bebas hambatan dan jalan arteri adalah bentuk sernanggi (clouerleaf) (Gambar
9-I7c). Pada simpang susun ini, jalan arteri yang memotong letaknya terpisan
dan selain itu ke-delapan gerakan membelok dapat dilakukan bebas dari perpotongan di mana lintasan kendaraan harus memotong. Kendaraan yang berbelok
keluar dari bagian kiri jalan, kemudian memasuki simpang susun dan selanjutnya
bergabung dengan lalu-lintas pada jalan yang dimasuki.
Terdapat beberapa ham.batan serius dalam disain semanggl, di antaranya
adalah sebagai berikut:
1.
2.
63
Simpang susun semanggi membutuhkan areal yang luas, terutama bila digunakan kecepatan
rencara yang relatif besar. Sebenarnya kebutuhan ruang tidak terlalu besar, telah terbukti
bahwa kecepatan tencana yang lebih besar dari 25 mph dan jari-jari loop yang lebih besar
dari 150 ft tidak terlalu menguntungkan. Pada kecepatan yang lebih tinggi diperlukan
waktu yang lebih banyak untuk menjalani loop yang lebih panjang.Di lain pihak, jari-jari
ya.ng terlalu pendek tidak banyak mengurangi kebutuhan ruang, karena panjang yang
sebanding dengan yang dibutuhkan untuk j.ri-jari sebesar 150 ft diperlukan untuk menghasilkan perbedaan elevasi seperlunya di antara kedua ujung loop.
Kendaraan yang akan membilok ke kanan harus berbelok dahulu ke kiri dan memutar 270o
sepanjang jalur yang cukup panjang. Walaupun tidak berbahaya, gerakan ini tidak menyenangkan karena jari-jari lengkungannya kecil serta landainya relatif curarn.
Untuk pembahasan tentang efek'dan dimensi simpang susun belah ketupat terhadap operasinya, lihat
J.M, Tumer dan CJ. Messer, IRB Record 682.
f
'rrer"punq uEuep Euz[e1 rref?f (r)
qetueleg
(q)
A
(p)
'(puourep)
z\
{nlua{ (,)
'Ftueuag
1edn1a1
(a)
qsleg (r)
lodruotal 'lI-5
rBqurBc
(E)
37O
TEKNIKJALANRAYA
Gambar 9-18. Arus ldu-lintas melewati simpang-susun jenis "belah ketupat terpisah" (splitdiamond) yang dipotong oleh jalan satu arah.
3.
Kendaraan yang keluar dari loop di satu kwadtan harus menyelip ke dalarn arus kenda:aan
pada lalu-lintas yang bergerak lurus yang akan masuk ke loop lainnya yang berdekatan.
Pada pola semanggi yang biasa seperti pada Gambar 9-17c, geralran menyelip ini harus dilakukan pada jalur lurus yang dilalui lalu-lintas yang hergerak cepat. Bilamana volume
menyelip cukup besar, ruas menyelip harus panjang (lihat Bab 8). Hul ini akan mengubah
bentuk simpang susun dan menambah kebutuhan luas areal tanah untuk jembatan semanggr. Selanjuhya, pengemudi yang keluar dari loop harus melakukan gerak menyelip
secara serentak ke dalarn arus kendaraan yang meninggalkan nrus lurus dan bergabung
dengaq kerrdaraan-kendaraan yang tetap berada pada arus lurus. Dengan demikian mereka
menghadapi dua keputusan yang kompleks pada saat yang bersarniurn.
--
l-=-
rlJecles errurpapas JIlBIer 8uel, rrep r-epur unsns Suedurts {nluaq re8eqrag
'ueBuupued lereI zpas uerepu"Ia{ ueleredsrad
rqnueuraru eSSurqes uepl 1e>1Eurtr uBB ,rnp ,irprrl el,ueserq ,*i ;>1nar;r qrqal le8e
,02-6 uep qOZ-6 r"qu"C epzd >1n1uag 'pq"ur 8ue.( rpuzl e8rzq ue8uap qera"p
>lnlun >lof,o3 er{.uzserq '1e13ur1 ledura rrelzl uzlnlraueu SrreL 'o97-6 r"qur"C
eped unsns Suedurrs >lntrueg '02-6 requreg qalo uz11n[un1rp ul.ulnluaq ue
-unlSunura>1 ederaqag 'e(uuurpzr*>1 leduraal eped SunsBrEI uurrz>l ue{oleq ue8uap
uresrprp zdueserq unsns Suedurrs 'l33ur1 Sued seluq-npl qalo InFIIp eduenpal uep
rrel"queq s"qaq uelel uz8uap ue8uolodrJq lr"t"qtueq wqaq uelel upqedy
I
I
's"13 rp
rre>IreJnrp qe1a1 Sued tgadas ueJ"punq ueueuala>l I{EI"p" Sueprqas s"luq-nlul
uer"lnd 'TE>Iol uepl ederaqaq rr"p qzpuer Jrl"ler 8ue( szluq-npl eurnlol {Ir"ueu
Inlun uzluun5rp zpq e,(ueq JIlIeJa Iur >lntuag 'ueleqruer{ s"qaq uelel >1n1un
(Surssorcrapun) ,.qervteq sBluII.( nzle (Surssorcrano) ..sl? selrrrl(. qenqes uz8uap
uelSunqe8rp Sued (uoqcasralur Lrelor) uerepunq uunqas urer8etp gelepe fltt-O
resaqas dool
rzqruzg '(l.u^,rpuor ieuorlrarrp) Suns8uzl u?1et qenqas ue8uep
"0lZ 8ue.( uz8unl
ue>1que88uaur ladurorel {n}uaq IseIrBA nt"ns '.06 lr"p IDa>I qrqal
-3ua1a1 lnpns Dlrlruaur edtuzl >Iolequau uelzra8 1de1a1 'o042 ruseqas rre>loloq
m1eleru snftr{ rIs/\ eq IJII a{ s"}e rrDI rr"p lps"req 8uz( sz1ut1-nlpl Br'lqeq u">lr1eq
-ra; 'uez8qrad 1n1un >loJof, Srrer( ladurorel n"l? I >lnluaq unsns Suedurrs ulod
uelteqgraduraur /41-6 r"quru9 'Suerep-p snreq e.(uqnuadas rut uelzra8 et8tmr
-es >lpq 8trem1 edurzueqas ueDlrruep 3rrzl. zrz3 'rruue>l ueFzq eped e(uure1 Sued
ue{qqnq
r{ns?uau uzp uepf n}"s rJBp r"nleI uep dqaduaur uu>1era8 qnq
"np u""r"pua>I
-rp e8nf 'rernru3ru sn.req qulup" qemuq uzu?{ a{ s"le rrup uqu lraq Suzi
l"l"olp npad rdz1el 'Sueprqes se1url-n1el snre ue8uolod-rad-tre8uolod
"r\qeq
-rad uepurq8uatu 1n1un uu>lqn1nqrp 8ue[ Sueprqas >le] Lruqeslured nles el.uzq
Iqs IC 'A 1nlueqreo unsns Suudurrs usunsns ueryeqtueS8uaur a4 1-6 r"qlue9
'4I-6 requr"g uped ledzpral ul.uerelue Ip zBIJ 'snsnq{ uen[n1-uen[n1 >lnlun unsns
Suedurrs Inluoq ederaqaq lzdepral qls"ur 'su1" Ip >ln1uoq->ln1uaq renl r0
'eLulqeqas rrep s"l" uurrz>l e>l s"1" rrDI
Ir"p rr"reraq 3ru"1n uzpl upzd s?lurJ-npl uelzraS uep 8u4uad Sued snrouaur alnr
qrq elueq ue>leun8rp ludep qm"ru uultunur ugp Iq u"nluala>l rqepz(uaur e,{.u
-ffueqas pll-6 ftqurug ru"[Bp pradas Fuors{arrp {n}ueg .uDI r{"Iaqas rnpl zped
yeu" I{nsutueru IrEp uulpSErmraur (rourru) rapun>Ias rrEIE[ Ip sB].uq-nFI
"ru"1n
uu>1era8 e^ qeq ueldelauaur ztuuelrp lzdup SuzL uTEsIC 'usqeurala>I udzraqaq
r{11nuaur pLI-6 rcqul"C eped >1n1ueg'q"^\Bq Ir.q a>l szl" IIDI I{eru lr"p >loleqnq
z8nprn 8uel( uzerzpua>1 Sundur"uau {nlun r-E{"dTp lzdep rSSuzuras genqas I.rBp
unplnlunuaur e8n[ pil-G r"qtu?C 'qer rrelr"lvl"yaq 8ue,( snre
uBrpB^ { nl"s
"aqEq
Suolouraru uulpnural {nlun FII a{ rrz{oleq uz>lnlratuaru u"ue>l a>l {olaqreq {n}un
8ue[ lednta{ qelaq >ln}uaq upzd uep rrerre{ aI {oleqraq >ln}un .0ZZ {olaq }npns
ualnlreruaru Suer( rSSueuros lrclsqluaf uu8uap ue8uefua]raq Iq IBH 'sz1z rl>1 uetu
-ap'se}" u"uel rpFeq etelve ue8unqnq e,(uzpe ue8uap uelleglgadp IuI 'IIEIIEI
q"re o>l 006 u"{olaq uelzrpe,(uaur ueSuep Isel"lp ledep leped 8uel. ueue>1 {olaq
uapra8 n^qnq rzsep dasuol uu11nlunuau selal ueBuap ]nqesrel r"qu"C 'urel
uel"qru"q s"qaq uepl ue8uap lrc]equr"q seqeq uepf ereluz unsns Suzdrurs In]un
rEnsas Bve/, puots{a4p unsns Suzdurrs urer8zr-p {nluaq q"PpB pLl-6 rcquleo
'suluq-n1el zlod uep r;zr8
-odo1 rsrpuol ue8uap rrnlrcnsaslp u?ur"IJeq Srrer( uerpe,l\-l 1p dool uellzdruauau
uutuap >lnluaq rz8eqraq urepp un8uuqrp lzdup rur srual unsns Suedurrg 'pca1
Falre zpud u"u"lrelJaq Sued qere rJ"p suluq-nIel sru" Sueluauaur sruBq u"rle>l a{
ILE
a
r"i
rl
ii
il
372
TEKNIKJALAN RAYA
y*g kompleks
model simpang susun terdapat pada Gambar 9-21 yang menunjukkan sebuah
simpang susun yang terletak di dekat San Francisco. Pada simpang susun ini,
tiga buah belokan ke kiri (di Amerika Serikat kendaraan berjalan di sebeiah
kanan) bersifat langsung (directional); yurrg keempat yang merupakan jalan
minor (kiri atas ke kanan atas) dilayani oleh loop semanggi yang diawali dari
jalan buntu. Bagian ini terlihat di bagian tengah-bawah foto. Ramp yang melayani jalan potong turun ke permukaan tanah dan terlihat di bagian tengah-atas
foto. Ketiga tingkat simpang susun ini seluruhnya terletak pada atau di atas muka
tanah. Hal ini sangat penting mengingat elevasi permukain tanah hanya sedikit
di atas permukaan air Teluk San Francisco di dekatnya. Simpang susun ini juga
terbuka karena hanya digunakan kolom tunggal yang menggantikan pier tradisional yang dipasang di satu sisi sampai sisi struktur lainnya.
Rambu-rambu pada simpang susun serta pada jalan-jalan masuknya sangat
penting karena pengarahan kepada pengemudi sangat perlu untuk menciptakan
operasi lalu-lintas yang bebas dari kecelakaan. Sebagai contoh, petunjuk jalan
tentang penggunaa"n jalur sebaiknya dimulai pada jarak sejauh satu mil atau lebih
sebelum simpang susun. Selain itu, seluruh susunan simpang susun dapat terbukti
keandalannya bila pengemudi dapat memperoleh informasi dan dapat dibimbing
melewati lintasan jalur yang sesuai dengan tujuannya. Titik berat permasalahannya adalah ketidakmampuan pengemudi untuk dapat menangkap pesan yarlg
cukup kompleks pada kecepatan tinggi dan pendeknya jarak pandangan, terutama
pada jalan yang membelok. Masaluh y*g serupa adalah bagaimana mengarahkan
pengemudi dari jalan-jalan di sekitarnya ke jalan masuk jalan bebas hambatan.
.
'x
'N r?ql'I
t9
unrusN .lq uenlnl {nlun ,nfnq ere8au 1e13u1r undneur I"rePaJ 1e:13uri qelo
qelynlag ',.su1uI-nPI- uelul qrunlss- In]un
ue{elpasrp qelal snsnq>l
unldelouaur
uz8uap Euzprqas uentuallad,.
plp"Htp sl"req 1ae Llrrtrl uelel"u"p
{I"q
"MI{"q
i*ianq'nrrArrr rni* ef,e.r uzpl lnfun OIHSW x"prrzls 'qoluoc p8eqag 'Eueprqas
lrcnluauad
lzpn e(uTeqas ide ?laraI uupl ue8uap "u?].n ual.rE sEllnl-nl?I "I31u3
"rp
"uas
.(uorl
-elrodsuera;o luaurlredao uIuIoJ:lI"C :Isalrno3) 'tuns8ue1 I4:l 3I u"{olaq }edure neie e31t uztu
u"tqu"q seqaq uelz[ unsns Suridu4s depzqral u"wqurcq seqoq uelef Iapo6 'IZ'6 rzqtu"C
-ap
$luq-nl"I
LIerau
r e'JIlleEaI
"ul"It^'Jaq
3ue1e1aq ru1z1 ueSuap u4e8urrad epuzl uelzun8Suaru
uep qeJetu
"u-r"^/vuaq
"lr"ru
,nE,rrp lilai gunl. uTeslp ue>InI"Fp el,ueszrq qeps Euel. Ins"u uepl rlnszur
.tzdac
8ue( se1ur1-np1 ue_8uap uedupeqreq u">lpqDIE
-r*
4ere8raq
lrpir'-re3y
qe8acuaur Inlun uenln1raq
-8uaur ue>1e 8ue( EnIa{ durur rlnsuruatu
"ffpua8uad
eruelruel u"l"qu"q suqaq uelztepud s"lull-nPl nqlu"J ura8uesetuad u"p u.r"slc
374
TEKNIKJALANRAYA
SOAL.SOAL
9-1A.
!!s-
Suatrr usulan jalan arteri dua-lajur di medan berbukit diperkirakan menrunpung volume
llu-Iintas Pr jam yang terdiri dari 400 sedan, 50 truk, dan 10 bus. Kecepitan rencana
dipilih 70 mph dan jarak pandangan lebih besar daxi 1500 ft. Untuk situasi ini, dengan
menggunakan data dari Bab 8 darn 9, tentukanlah:
a. Perkiraan kecepatan dan kapasitas serta tingkat pelayanan kecepatan dalam jarn
rencana.
b.
Lebar lajur minimum yang disarankan,
c.
Lebar bahu jalan minimum yang disar:trkan.
d. Kemiringan maksimum pada galian dangkal dan dalam.
e.
Kemiringan maksimum pada timbunan rendah dan tinggi.
f. Kemiringan melintang perkerasan dan bahu jalan.
Lebar Daerah MilikJalan (badan jalan ditambah kebebasan sarnping).
c.
,Z
Tp
uulaset ualslJeo{
laqea req11) uel.rnfrrulp tued urnnnsleur (uopou; app) tqdurys
i.rig"q"*iij* re-dd a,rpr( etrzq eped ue{rr'uetlp rseaalara_dns 6uepe1-8uepe{ 'r,,Is[
nfr* ,*r*, ueledacel rnedureleur uzEIEPue:I ueledacel rtuepqtuaru zl8uzr Iu"I"([
'IS uenles ulppp V9-6 I?oS Essq qras susf,uer n4zdaca:1 ue1 ledp
rnsas runrumur
'L'6
'89-5
v+
Z+
5+
7+
s+
9+
{::.,
O,.l',
t+
S--
f;
g,;
0{
'0i,:.'..
ffi-,,
i!$,..,
lO?:,r,
,0f,1':::rl
:nn ln:IFaq
{#f
.e[tr.rsuaruJp qnmlas
'vs'6
'sr'6
'fl'5
'Yt-6
'9-6 requreg usl.rss?preg '4{.red uepf ladord tPnqes u?unqurq tuaral uzqeuaru
rt8qles nlzq uetgesed tttpt lc
1-"i"""L1g"..a.o'sere reduss 1gs"p lr?p (* g'p) rg 91
nq?q uresrp
rm{rque;,
'c
'rzszp uaurtas eped uelnpadp 8uel( qere dep eped rnfzl q"Frnf 'D
:u?{
uz:lputrttueur uetuap '1uI IsetqF ePeil '11eq glqal nele ,
-nluel '6 uep 8 qpg rrEP
"leP
uetdelel,o .rerni.rlah rr$ql rIsP rldur 09 rI",,Pe e'sf,uar.z1zdeca1tr 'snq Og r*p '{nr}
ggg 'trrfr-.,o"d gqour 0006 Wpp" .rslsP uePeur FIPuoI wtulP "1o{ Ip usl"qursrl
Wre dell 1n1un ?u?)uar uret eped szlql-npl plal(ol6
Jz-qaq
uepf
.Y.5
'YC-6
'gz'6
'8I'6
.uretel
Eued pluoqroq tunlEual {nlun urntuF4ur p.r1ds tunr13ue1 S,reft ea 'w
tuged
puuou Flpuo{ (t) 1r,l.rtt ruruu]uru pu,ralaradns uzqgered tuzfuz6 't
'nfies.raq (7)
(f) ,f"r.*
ry.ref 'r1'l
lzref
TEKNIKJALAN RAYA
Untuk tiap kombinasi yang trtera di bawah, buatlah profil dan kontrol profil yang
serupa dengan Gambar 9-9. Lapis perkerasan terdiri dari dua-lajur; lebar tiap lajur
12 ft. Tunjukkan lokasi titik-titik (stationing) sepanjang jalan dcngan menganggap
bahwa
IS terletak
elevasi antara sumbu jalan dan kedua tepi petkerasan pada tiap titik penampang. Tentukan superelevasi lengkung melingkar 661das4kan rekomcndasi AASHTO pada Garnbar
9-8 untuk erds = 0,10. Pilih panjang lengkung spiral dari Tabel 9-6. Panjang peralihan
bagian lurus adalatr 50 ft.
a. Kecepatan rencana 40 mph, lengkung melingkar 81.
b.
c.
Untuk tiap kombinasi yang tertera di bawah, buatlah profil dan kontrol profil seperti
Gambar 9-9 untuk tepi luar dari lajur luar jalan bebas harnbatan enarn-lajur yang memasuki atau keluar dari tikungan. Tepi dalam dari dua buah jalan yang berlawanan
arah tetap sesuai garis kelandaian yang hampir lrrrus. Bagian luruslangsungmengarahke
lengkung p6lingkar; 60% run-off terletak pada jalur lurus. Tunjukkan lokasi tiap
titik
(stationing) seppnjang tepi jalan dengan meng:urggap PC terletak pada sta. 42+50.
Untuk dimensi vertikal, tunjukkan perbedaan elevasi antara kelandaian tepi dalarn
jalan dan tepi luar lapis perkerasan, Tenhrkanlah superelevasi lengkung melingkar dari
rekomendasi ASSHTO pa& Gambar 9-8 untuk ernds = 0,06.
a.
b.
9-10.
Sudut sebuah bangunan tcrletak sejautr 30 ft dari sumbu bagian jalan yang mcnikung
dari jalan dua-lajur. Dengan mempertimbangkan jarak pandangan horisontal, berapakah
batas rendah
tingg pada perkiraan kecepatan operasi arnan bila tikungan bersudut
^dan
(a\ 12'? (b) b-?
Lebar lajur adalah 12 ft.
l.
Kemiringan galian badan jalan adal:h 2 ftorisontal) drt 1 (vertikal). Garis kelandaian
(Grade line) adalah berupa garis lurus. Superelevasi melintang adalah konstan sepanjang perkerasan, bahu jalan, sarnpai tumit timbunan. Bila digunalan untuk jalan dualajur dengan kecepatan rencana 70 mph, berapa jarak antara sumbu jalan sampai tumit
galian yang diperlukan untuk memenuhi persyaratan jar+ pandangan horisontal
rendah dan tinggi bila (a) lengkung melingkar bssudur 2Yz" (e = 0,08) dan (b) leng-
9-1
9-12.
9-l 3.
jalan di sekitar kampus saudara yang sering menimbulkan kesulitan. Persoalan ini
mungkin meliput! perhitungan lalu-lintas p"da jam sibuk dan pengukuran lapangan.
Lihatlah,4 Policy on Geometric Design untuk rincian-rincian penting.
Gambar dan hrnjukkanlah dimensi jalan masuk yang berupa jalan tunggal dan berjenis
meruncing (t+"") dan sejajar jalan bebas hambatan. Kecepctan rencana jalan bebas
hambatan adalah 60 mph; kec'epatan padajalan masuk adalah 0 dan 40 mph.
9-t4.
Kerjakantah Soal 9-13 untuk jalan keluar dari jalan bebas harnbatan, substitusikan
kecepatan jalan masuk pada jalan keluar.
9-l s.
9-16.
.*q
":affy8#tr:;l:#;*f!!",:y:{"ffx[i,.ffi#ix&ffi3
l"nqured u"eq"sruad euas uoFslrossv tr41truI usJuaruv u"p l(rIlqort Pu" dle}"s roJ uollerapttr ileso
r(emqE.rg luedas ueundurlqrad ederaqog 'tyayonS cgffo4 lorepp lg?ueur lellrr?{allrre u"p snsnrpl uerodq
u$lllqnueur "uuo3'lrodlsclq'uopepunog oug '(er(uperlgqnd -rsua.ra;ar uep teltuls uqe.rn tuulual 7 qeg
1erg1) lsepodsueq l1{e-qqe puo.rsa;ord 1oduro1a1 q?1ep"
(SJI)
sraauyEug uopelrodsuera
Jo a}nlnsul
svrNll-nlvl
)lN)lr
_VAVU NilV[
ISVUIdO
OL
378
TEKNIKJALANRAYA
Di
antara marka jalan yang paling tua adalah garis memanjang pada sumbu jalan
(Iongitudinal center stripe) di Wayne Country, Michigan di tahun 1911. Pada masa
kini, marka jalan yang menggunakant cat, epoksi, termoplastik, tatahan (inlay),
reflektor timbul merupakan beberapa instrumen yang sangat membantu dalam
mengarahkan dan mengatur lalu-lintas. Markajalan dipakai sebagai petunjuk sumbu
jalan, batas lajur, zona dilarang menyiap, tepi perkerasan, peralihan jalan, pola
tikungan, saat mendekati rintangan, jalur khusus untuk trem atau bus, garis henti,
penyeberangan jalan, dan pembatas ruang parkir. Simbol, kata-kata, atau angkaangka ternyata sangat tepat untuk memberi informasi batas kecepatan dan dekat
lingkungan sekolah. Jumlah cat yang dipakai untuk tujuan ini sangat fantastif,
yaitu kira-kira 30 juta galon setiap tahun.
Di masa lalu, pola dan warna marka jalan berbeda-beda untuk setiap lembaga
pengelola jalan, namun saat ini sudah terciapat keseragaman. Marka jalan yang
dianjurkan untuk segala situasi yang umum diuraikan dan digambarkan di dalam
Manual on Uniform Traffic Control Deuices yang diterbitkan oleh JawatanJalan
Raya Federal (Federal Highway Administration) dan selanjutnya disebut Manual.2
Manual ini telah disiapkan dan secara periodik direvisi oleh satu komite gabungan
yang mervakili pengelola jalan raya tingkat federal, negara bagian, kabupaten, dan
kota, asosiasi transportasi, polisi, dan pabrikan.
Manual itu menyatakan bahwa marka jalan sebaiknya berwarna kuning, putih,
atau merah.3 Warna hitam masih diperkenankan bila dikombinasikan-dlngan
warna lain apabila di permukaan jalan tidak terdapat warna yang kontras. Secara
umum, warna putih dipakai dalam keadaan di mana kendaraan diperkenankan
melintasi marka, contohnya: garis lajur, garis tepi perkerasan, garis kanalisasi,
tanda belok, garis henti, penyeberangan jalan (zebra cross), garis batas ruang
parkir, dan untuk kata-kata dan simbol. Sebaliknya, warna kuning menunjukkan pemisahan dua arus lalu-lintas, contohnya adalah sumbu jalan raya dualajur, sumbu
ganda pada perkerasan jalan berlajur banyak (multilane), halangan dilarang menyiap
atau zona dilarang menyiap pada perkerasan jalan dua. atau tiga lajur dan transisi
lebar permukaan, kanalisasi lajur tengah jalan dua jurusan yang ahan membelok
ke kiri pada jalan raya berlajur banyak yang tidak terpisah,a atau pada tempattempat yang mengharuskan kendaraan melalui rintangan dari sebelah kanan.
Biasanya, garis penunjuk arah seperti garis tengah jalan raya dua-lajur dan garis
lajur berupa garis putus-putus dengan perbandingan standar antaragaris (stripe)dengan celah (gap) adalah 1 berbanding 3. Strip sepanjang 10 ft dan gap 30 ft disarankan untuk lokasi luar kota; dan yang lebih pendek ternyata sesuai untuk daerah
perkotaan.s Sebaliknya, garis penghalang berwarna kuning dan garis arah berwarna putih yang merupakan petunjuk larangan menyebera.ng umumnya dibuat
I
I
I
I
lh_
I
7
'Zgl Hocay gVJ 'smlC'f 'H tt"p
.096tr rsqurardas,'ltunot
ilJI rewT 6
'91,6I lrenuef 'Zqtaa43ug cgffo4wqr..1 ,
raquese(l 'tpoof, c.qqnd'uetg.reg';,'g tetglzi(uqoluo3 L
uzpf zryetu elod trep rserlsnp reteqreq u"{uequeru pnuuoJ4[ g
lt6l
'e[urr.re1
Intun 'uurre>lel depeqrel elad Suel' l?>lerad u"quq Isldull-p "l'ulsls n13s "ptd 3u3^
ip*ii rrer"q-tual riup urpral IuI PFaIuI tr ul8qp >1qsqd u"p >Inluaqerdrp 8uz(
uzpieryeru 1"rrjr.u-1edepra1 e8n[n1r Surdurzs rC['n]rraual ug"p"a>l epud elueq
,nirqrri el,uuzeun88uad zSSrnqes '[qe 8ue,( rotzrado uzp t"IIEur 8ue^ ursau
uDlnlrerueu Frl uBrl"q ueSuap uele:a8ued 6'1sa1rp snrzq eSnl e,(uunlaqas lnqasr3l
prrrll1,11 1"q Ztlg nr"4-nrt1 lunlulurtu. Fqei '"f,"I Inqras -uu8uap rndurecrp- ledep
is"1 -1",1rp qlqelrai (r'eleasrapup) .,lelBcrad-dnlnuad* Ireqp srueq 8uepe1
*irrtr. rnizradurat eped uelel uezlnurrad wtre rp uz1]ordruaqp
-Bne-pey . i
"EZi
arni (fuii|o*rrrai
Totl souod qtXsqdowt4 I{eIEpB e,tueru}uu rg 'uu1eun35p
>1ud*eq nAr,f ,rgA.rti qrqal 1z^n e3rzq rd*at r{lqal nere redl IIe>l ru"ue *eqet e,(up
Dlrlruaur u"p oIHSVv rszlr;rsads u"I"p ledzpral 8uz,( 'ue1e[ "$eru 1elrel"I
'FBur1 selurT-nl"l
ueBuap uept eped unqpl rad qz>1 e34 luLuzqats r{elupz ^uu$ode11p Surras Sued
qradas .deiai,iol>12; reBeqraq rrep Eunluu8ral Suzp slre8 trulznqured rsuan>1arg
.nFqpp qlqalrel uulsuuedrp qelal Euer( 1ec uuSuap refefas srrzS qenq e3r1 lenquraur
8ue(
U.i*;r'lriief iad pur n"1" inoq rad pur) qdur 67 _uelzdaca>1 ue8uap uepfraq
ur"I zre3 .ueBuzl uuguap un,ln{"Ip 3ue,( 1ca>1 srleur
l*r *\n""S3uaur qupp"
-rrelordruas
ueleun8Suau ueSuap q9lepe ue>1eunsrp 1e(uzq
-o1o urseru n31? 18f,
8ue,( erec nles qEIES' 'zrzc re8eqraq uz8uap IIE>ln>l"IIp ledzp srre8 uuleca8ua4
'e(,,ltec ue8uap rnduecral ue{u $I {nqres 8uzpe1-Suepey
.e[es el,uralaru?Ip qz8ualas ftsaqas p38qf ledureu SueL zSSurqas rndurec-rol u">1"
lres{nruJe; '(,.uorlecqdde-3qrnp
I/v\slurpl er?Jes n11 ,.Eundu3uaur,, Srrer( :lnqras
-,rr-doip.,) .,wre>1z*Jd lzzs upu d tndurzcrp,. apoqlaur uz8uap Iur 13f, eped (2171n1
uorleu8tsaq OIHSW leq11) qI 9 pdurzs 7-1u'{'ueqas I'q Z0'0 ralaurpraq 3f,3>l
reu{as 1"r ue{nlredrp snrauaur
{nqras "nr11nqp;,oqrq*ni ;eauqag 'uol{ 9I
*qip. sireS ryrun zSSurqas '1epzd 1a41red uulzdnraur o699
g*'1 t,rnt*das'u1-7
u"p IsuI gI0'0 r"lr:les qzPp"-l"3 lndelas PqaI e'wl"f qola8uad {eqld
"rrl1-"rr>l
uz(er IEI"| 1p plud-;!n1p ue>1e 8uzl, I?.ual"tu- qoluof, rre>llraqtueru sru"q
qalo
1o.r*ra ,1nqia'r^,1uq'uuldeiaueurBuel( uzlldrueuad rse4;rsads &s"preq uzsadrp
z,(ueszrq 1r4 u"Wg i}1,rr* g F"p qtqal rudures >ll13p gg-lrzp 8uern1 3r31rre, nUEl
u"pp'SuuaErreor lrdrp 1.r1 1u5 sluaf '(gtZW uorleu8tsaq o^IHSSV) (8urun1)
l"ruoJ{ wull} uaruSrd nelu (qpnd) "prs{orp lunrrr?lll ueSuap Is?>IIJrpouIIp
qelerBuzl, pf,lp reruep II?1ePe srre8 rrclznqurad 1n1rm r-e>ps1p-.Etre'( 1ec sruaf
Sued {$uaq qaloradruaur {n}un Huns8ueFaq srua} qrsutu
r.JIl{aJe qrqal u"p qernur
qe8uar uelel ue>lnruau3ru
;irrrr,r, 8ue[ tasu 1de 'p1 ro]>l"J-roq"J "r"lu" 1p 13Ie ]"qPP
'n[1es qrsraqurad
{Esru qgpnur
[s?qraq LPIaI rIWI"ral ue]Dlapua;
'nrnqrrl
qnpnur e(utresad zlras 'ueszraryad
;;pp ,'S"i L,r"ririirr. r1efut ,llzyt-1eus
eped 'nllesraq undneur u"lnq pes zped
;;i;.-ra 1p uz8uuua8 inarprri
,gzq urepul undnzur Suurs rp
lzqrJral dz1a1 'uaueuuad 'qernur Suert rszplsut
{r.zq
.ueflrer(srad rqnuauaru s"tzq
FaPr EueL uepl "{ruru uu8rreseura4
tr
380
TEKNIKJALANRAYA
memas:rngnya, mula-mula kertas pelindung lem dibuang, lalu strip ini digilas
atau ditempelkan di atas permukaan jalan.
... Gllt marka jalan akan nampak lebih baik pada perkerasan bergradasi terbuka
dibanding dengan permukaan yang halus. Tetapi balkan garis yan[ paling mudah
terlihat disertai campuran serbuk kaca tetap sulit terlihat pa<ia mJam haii dalam
cuaca dingin atau bila terdapat lapisan air, lumpur, atau salju pada permukaan
jd*-. untuk mengatasi masalah ini banyak peng.lola3ul*, *.riggrrakan lempengan plastik bundar di sepanjang garis lajur. Sekarang ini semakin 6anyak digunakair
reflektor timbul setinggi-kurang dari 1 inci yang akan bersinar bila terkeni cahaya
lampu kendaraan. Reflektor warna putih dipakai untuk marka lajur, biru untuk
lajur sepeda sebelah luar, serta merah untuk kendaraan yang salah jurusan pada
jalan bebas hambatan atau ramp masuk atau keluar. Karina *uiku jenis ini
dapat mengguncangkan kendaraan bila terlindas oleh roda kendaraan, Uaik lem-
E. -T.
1o l+"1
-tlarrigan, 1979.
htblic Roads, September
1r Lihat, contohnya,
lournal, Mei 1980.
dan
'0lI
zr
{oted rdulSuapp u8n[ np1 es"ru rp e>Ilraurv 1p u"IE[ "dzraqag 'zluurzl Surluad
n"le utuo'U a{ >l"ref ue>plnlunuaur Suez( {BBa} u"p resaq Suez(
"l.o{ "d"raqaq
el,ueserq
rur
rapuqrs
{nluaqraq nl.uq ualunuolu
leref 3pu3l 'ue1z[ rdel
eped uulteduralrp (W$.*t nques) "drurq
pur derlas )1e.rel
rr\.ruoll ueur"f Bp"d
"prlEl
lcolqo puu eteeg;41) ler(qO e>lrul l uBp tu; )teruf
(sa>petr1i
"puz}
guadas eLeqeqroq rsenlrs Ilalapuau
rpmua8uad uelleEuuaduraur
"Iarau
"{rla{,.3ueruo83uad ueEurdey.,
Sueszdrp (dr4s
a1qurn11)
'gr>1agar Euuu(
rpqq Faqlp nzl." lef,rp rur trede>18uapad 8uepe1-Euzpey 'edrueuaqos qurz epzd
{olaqueu u"{" rrzp rreur"pua{ u"se}rql depeqral puo8erp zftf,as Euesedrp
I1equra1
18 svlNrr-nrv'r xN)rtrr-vlvrr
Nv'rvf rswsdo
382 TEKNIKJALANRAYA
mil (milepost), umumnya dari batu.
Marka obyek dipasang pada rintangan di dalam atau di dekat badan jalan
atau di ujung jul*. Menurut Manual terdapat tiga pilihan sebagai berikut: Jenis 1;
satu kelompo[ terdiri dari sembilan buah reflektor kuning masing-masing berdiameter 3 inci dipasang pada panel kuning dan hitam berukuran 18 inci;Jenis 2,
satu kelompok terdiri dari tiga buah reflektor seperti di atas; atauJenis 3, sebuah
segi empat vertikal berukuran 1 dan 3 ft diberi garis diagonal berwarna hitam
dan warna putih atau kuning yang reflektif. Jenis 1 dan 3 digunakan untuk menandai obyek di dalam jalan dan jenis 2 dan 3 digunakan untuk obyek yang ada
di dekat jal*. Marka untuk jalan sepeda dibuat mirip dengan yang digambarkan
di atas.
Sinyal (Beacon)
"Sinyal" (Beacon) adalah sinyal lalu-lintas standar berbentuk bundar yang menyala 50 sampai 60 kali per menit. Sinyal untuk mengidentifikasi daerah bahaya
berwarna kuning dan dipasang untuk menarik perhatian pengemudi terhadap
adanya tikungan berbahaya, rintangan, menjelang persimpangan jalan, sekolah,
tempat penyeberangan jalan, atau tempat-tempat berbahaya lainnya.
Sinyal pembatas kecepatan berwarna kuning dan dipasang bersama dengan
rambu pembatas kecepatan. Sinyal pengatur persimpangan jalan biasanya digantung pada kabel di atas pertengahan persimpangan jalan. Sinyal ini bernyala
kuning atag merah menghadap ke arah juluo; bila pandangan kurang jelas, maka
akan didahului dengan sinyal peringatan bahaya. Sinyal tanda berhenti dipasang
tepat di atas tanda berhenti.
Berbagai telaah menunjukkan bahwa sinyal yang menyala merupakan alat
bantu yang cukup penting bagi rambu-rambu dalam mempengaruhi perilaku
pengemudi. Sebagai contoh, rambu yang menunjukkan adanya perkerasan licin
har,ya sedikit mengurangi kecepatan jika tidak digunakan sinyal.ra Sinyal yang
menyala juga dapat mengurangi kecepatan di zona sekolahan yang terletak di
lokasi jalan untuk kecepatan tinggi. Namun demikian, penjaga penyeberangan
atau cara pemaksaan bahkan lebih efektif.t s Sekali l"gr, terlihat bahwa dengan
6
sinyal pengemudi akan lebih berhatihati di saat mendekati persimpangan jala^n.r
Tanpa melihat tirjuannya, sinyal hanyalah merupakan pelengkap dan bukan
sebagai pengganti rambu-rambu yang bersifat reguler.
Perbedaan Warna atau Tekstur Perkerasan
f
I
'epadas uep
ue8uolodrad
Suer{.
'Sueprqas
'qu1o1as
- ' us1ef
uzrBeq epzd uz:lzun8rp z8n[ nqur"J 'nlr Surdurus rq 'pdrs uzueqelrad uep
-1p I"pp
t8t
r
394
TEKNTKJATANRAYA
E\.
roa
@
to3
)E
\r'Lmr
\ t5!
ls5j
\-'6
RH
do*l
!e
E
H
Gffi
Em
ru
ffi
.l
,jl
!i
jr
ill
Gambor l0-1. Pemas4ngan ranbu pada simpang susun semanggi (cloverleaf) penuh dengan
jalan-jalan kolektordistibutor. Seluruh rambu berupa huruf putih di atas dasar hijau kecuali
pida Jalan Antar Negara Bagian dengan bentuk perisai yang berwarna putih atau merah di atas
dasar biru. (Sumber: Manual on Uniform Traffic Control Devices).
h..-.
f
.gl6I
requrasrq,spooa
4lqnd uep '189 @P '169 88, prccav gvl :09, uep ',gr ',r p,ocaa qav \p .rFII"ral lasF uz.rodzl
'OJIISyV 'stou8ls cglto4 puo 'sa4ot4wnT 'suitg tottt1Z1g tot srtoddns ptn cn4s lzql'I
.,
sr
eduesurq
58 svJNn-nrvr xNrsr-vl\ru
Nv'rvf rsyusdo
T
386
TEKNIKJALANRAYA
TABEL
l0-1.
I
l
rr
,Ilel&,
&{xa,
S.$d&$,,....,r.,.,,,:,,
hlq:ins]
Ci,a*e!,t!!&
.SO.1X l)&r,,..,..r:r'l
"
rli.i:r:':l
&6,{rrqrt },X]**'X.4S
pcr{!&
f&.u'edliiapu{h
Farrjry:i!q|i&*
W.'4qb*i,
Sigi$g?,.,,,,r.
,,
rte
Superintendent ofDocu-
siang dan malam hari dibedakNr, Manual menyarankan digunakan dua buah
di atas putih, tidak reflektif, dan yang lain warna
putih di atas hitam yang reflektif. Kedua rambu ini dipasang pada i'iang rambu
ram-bu, yang satu warna hitam
yang sama.
. .YTb" yang pTling artinya pada malam hari sebaiknya diterangi atau dibuat
dari bahan yang reflektif. Penerangan, selain oleh lampu kendaraan,"dapat dilakukan dengan
di dalam atau di belakang rambu ltau bahkan dengan lampu
-lampu
sorot yang dipasang
tersendiri. Reflektor, yang dipakai untuk tulisaridan pembatas, dibuat dari keping reflektor dan cat beriii serbuk kaca. Apabila diinginkan
latar belakang rambu yang reflektif, biasanya digunakan bahan cat atau iupiru.,
yang mengandung serbuk kaca.
-. Ru-Py yang terletak di atas jalan bebas hambatan atau jalan ekspres biasanya
diterangi karena tidak terkena sinar lampu kendaraan yurrg t.trit rendah. Tetapi
h3---
f
'rpsrdral tued nqurer epzd uzlFreqp eduurzl Buquad Buzd..1edrual.. reatuaur u"nqzlFaqurad
'(I-OI.pquzCleqq)nqure.r nl"s u"1ep ledeprel uztrfn1 nzlu qere reua8uaui,"SIl
uep.uesad
F"p
WqeI:1epp
enp zdueq er('eserq u"l"q',eq szqeq uzpf nele sardsqc uzpt eped-,uerlnuep uutuaq .rr*q"ip
"rp'F?ur?IP
rydep rypp slnuel u"nq"lgaqurad .rescq qqurnfas ztilurqas 'lapuad'rzau* erturteues"r,i, !?q""
.mr8rmur
tuei( n11em
"rpr*ii
nqruer
'lpnuratucd
f"qllp
eu"qrapasas
unsnsrp
1uI
snrzq
uesad
letag
,^qrq
quppe uiuurq Strpuad pH 'llral JnInq rjnrrp uep reseq
"q-21
rp redurel
Snmq 1zp1u1 .rT""nsi-p II"q gnel eueru
r"saq
JFleJa rlrqal 'Fuorsue^uo1 tuei( edzr uepf nqurer
"IIq
nq" reqJl q1qi1-trirf lnmq-;ri.rnq uzauap ura.4iurp'*qp{nlun
,rqr1
eceqraf rzdep nquer ,qorrrol lEt'"qrs
{nlrm ll"nra1
1runq -u-e1eur,slp
"o,"u r8e1
'lldura6 Is?ds ue8uap fSuu
rlqal
'zpd
ypeler
tuui
"[q {pq
q1qa1
zz
-req
tueA
rsu1ol
Ip
nqur"r
lztues
uetueserued
Euztual
dvltual
uzzqoc.rad
ueryodzlau soaty atog:f{;
llatog_puo suollotadg c{toq^3u1aotd_wJ ppnl:cq ,grl uoday iNHCN .t
tS ur;p Zgg p@cay gUJ rr"1ep Ip
uepodeqP zcuqrp ledep uzp 8tru.ra1 Euzi(-nqurz.r plrrl"ru g"q"tfp"tS-.drUI -r.r"^ ,,"p .62611aq-r.r[
u"p 1rrnf '1461 requaldas,916l raqrualdag .spoof, clqnd:tg""p
OOSliii prccay gU,, &sfep p leazir
'rel nquer uEnIeJaeI Eugluel urc1 uerodel 'pg uqrgaued qqurnfas ulelsnd r"tJ"p u"t ll;qei* 1u"urr*
'01 prccaa ga{ .-erep "p tra saq.rog 'fil .r r"{!.I
tw(
grc'rgl
.gZ9
rz
ederaqaq
Euquad Eue,{, uepl r1u-re uenqulrraquad e.rvrqeq ue)plnlunueu
Ft*tr1p
zSnt
xEqurEC 'pnuDry urq"p Ip uurynlunlrp E^uurcl eua>Is 'unsns Eu"d
1-91
-urs
nl"s r{?Ps spEd nqu"r uBSuessruad zurals qB[?ps I-0I rcqul"c
{nluaq
'nqu"r u"Eupsuruad euecuar lznqruau W1zp" rrcl"f ]Jl3uroa8 rqesp 1af,uaru
(uedap
{ruun >lpqral uzpl
ry ue{lnqasrp r{Elat pDdas 'Br"puetuad r8eq erpas
-re1 EuBl( urq Infun]ad uep uupl elad tre8uap Ensas snreq rl"p ,uesnlnda>1 nlens
FquruEuau nzle rn[e1 qppurdraq {n}tm rrrnrua8uad Fuq dnlnc Etre[ prvrz u"nrIel
-ueqrurd u?)lrraqlualu '(72 slsaqlu,eS aAAClt t"r{ll)
nqrrrpr a{ nq
-ru"r nl"s IJ"p lnfuBlraq (rs?laldralur nl?s re{tmduraur"^qn>lrreq
snr"q usp}olDd q"ra"p
{nlun nqruzr ue8ueseurad sluo>ls qunlas 'ngl^Ivtt NVCNVS\ilWgd >IgIXVUd
,,r #;,1#:y*tr,=,H1
[i:ffi13T^,:ru'xil:;
18 svrNrl-nryr xNrsr-vlyu
r\M-rvf
rswsdo
388
TEKNTKJAT.ANRAYA
kali. Gambar 10-1 tidak menunjukkan rambu yang sama di luar jalan dan di
buah rambu arah untuk kedua arah jalan. Yang pertama rrntuk menunjukkan
gerakan yang segera terjadi tanpa mencoba menjelaskan yang terjadi berikutnya.
Yang ke<iua adalah untuk menggambarkan gerakan berikutnya yang terjadi
setelah rambu pertama. Sebagai contoh, gerakan ke atas pada Gambar 10-1,
rambu "exit" yang pertama setelah mencapai jalan kolektor-distributor adalah
berupa tanda panah yang melengkung 90o ke kanan sebagai pengganti anak
panah yang miring ke kanan. Pada belokan ke arah "loop", tanda panah yrlg
miring L. kut un diganti dengan gambar anak panah yang membelok sebesar 270o.
Studi-sturii yang telah dilakukan menunjukkan skema ini mengurangi jumlah
3
kendaraan berhenti dan gerakan menikung yang tidak biasa.2
Pemasangan rambu pada jalan baru, pembuatan kembali jalan yang sudah
ada, dan perbaikan jalan ditujukan untuk lebih memperingatkan pengemudi
karena pengemudi berharap dapat melalui proyek semacam ini tanpa harus
terlambat atau mengurangi kecepatan. Suatu bagian dari Manual dibuat untuk
hal-hal seperti ini.
PENEMPATAN RAMBU. Penempatan suatu rambu tergantung pada maksud
rambu dan keadaan-keadaan khusus di setiap lokasi. Apabila memungkinkan,
lokasi sebaiknya distandarisasikan, karena cara penempatan dapat merupakan satu
set isyarat lainnya untuk pengemudi. Posisi yatg diadurkan untuk semua situasi
umum dapat dilihat di dalam Manual. Sebagai contoh, rambu peringatan, pengaturan, dan saran pada jalan luar kota sebaiknya ditempatkan sejauh 6 sampai
12 ft dari tepi perkerasan dan bagian bawah rambu 5 ft atau lebitr di atas muka
perkerasan. Pada jalan untuk kecepatan tinggi, peringatan harus sudah diberikan
sejauh 1500 ft sebelum lokasi bahaya. Di jalan luar kota, jarak peringatan adalah
750 ft; dan jarak 250 f.t untuk jalan di dalam kota dianggap memenuhi. Apabila
kendaraan diijinkan parkir sepanjang kerb, kebebasan horisontal tidak boleh
kurang dari 2 ft antara permukaan kerb dengan sisi terdekat rambu, dan disebutkan bahwa minimal rambu harus 7 ft di atas kerb.
Posisi rambu biasanya jatuh di dalam bidang pandangan normal seorang
pengemudi, sehingga ia tidak perlu mengalihkan pandangannya dari jalan. Jika
tidak diterangi, maka rambu harus terlihat oleh sinar lampu kendaraan agar
tetap efektif di malam hari. Sayangnya beberapa keanehan pandangan manusia
yang tertentu menyebabkan beberapa masalah dalam lokasi rambu. Sebagai
contoh, ketika pengemudi memasuki persimpangan jalan, pandangan matanya
terpusat ke depan atau ke arah jalan yang memotong. Selama peralihan titik
pengamatan ini, pengemudi di luar kemauannya mengejapkan mata dan pandang
an terhalang. Dengan demikian, rambu yang diletakkan pada pertengahan titiktitik fokus ini hanya mempunyai arti kecil.
RAMBU SIMBOLIK. Ketika perjalanan melewati beberapa negara sudah semakin
umum, kebutuhan akan rambu yang seragam untuk seluruh dunia untuk mengganti enam konsep yang berbeda menjadi semakin penting. Bahkan sebelum
""p'*
re
.".i'"2{'i#r..['+'rf;i'ifiIl$;5;:
'u?tPqut"l uztueralal ryqun 96-72 CItr ttoday VilH.,I uDp y9 spa4tutg syg277 wqf,a.*
'9gZ prccay
gvg'rrpq
,tll
wp
.9.
.3 .teq11 .qoluoc
96 sttoday
{ntun sz
4yg271yq-l fl,
rols uuded eped leqrlrp ledep StniI rUades (set"qrat {s} qe1zp" qeqnrp }zd"p
Sued uesad nqu"r rru8uesuurad u"uDl8unwal 'e[uuee[zrqruJd {n}un q"nf,ey
6uzppuea1 r{EIEpE eduueqr1rtued ue>1
rz'u"sad $1r$Ialduro{ uup qegunfegas
-nluauau 8ue,{, laqeuz^
IC cz'..xlJleru Isrp 3luoI1f,el33. u?p '..xlJl?ru au?A..
"J?1u3 t,,lecnreqcalu-or13ala.. t,,xu1eur qlnq-rq311.
',.Jtp1sol1ca1a.. ',.xu1uru dzg,.
',,sf,I1do
t,.1o.If,s rzg..
arqlJ.. t,,(uoau) s?3 uaul.. '..urrup.,
Iz?Qa.s uulerueurp ru uelzprad
i#
*r**ffi'iJ
ffij,'TlI'H;
T1':S'.Xti#J'
uzp r ur a 1 srs epe d wlurr-npr
Su4uad ueFeq uzledruaur rur dasuol rlnlt8uatu ue8ueszura4'g 11Xg
Nvilgo Io ruDr unfv.I
n31?
NVXVN19
-irnJ,nJ)Igr
rseruroJrrr unledurul,uaur lzdep r-ul nque{ 'ueleun8radrp e8n[ s1a1duro1
|lradas
nel." qeretu
r"urs uz>l
qrqal 3rrzl, uurzsalaz(uad ure3 ,z'ras"l nzlz '1e1ora
"rlln
"rJur
rlradas eurzs
-eun8Suatu rre8uap uz>ppl,ulp ledup l.nqosrel lelz .(1run rapef,s>lJ"c1.,
'n88uz8rel ue8uupuzd lurulupq nzlu tsqod sz8nrad Sueroas qalo Euzsudlp ludup 54
nqu"U 'rpnure8uad epedal lnqrr ur8ue ep[a8 ne]e lnqe>I zLuepe uenqe]rraqurad
WFpz zu"r#apes 8uu,,( qo1uo3 nl"S 'z[zs uelnpadrp epq e.,(ueq rdelat rpnura8ued
epedal rrusad nl"ns u">lrudurzr(uaur {nl.un Erntuad uLrrep>1epe 't33ur} erunlol rr"p
uelzdacel ue8uap uqef-uupf uped euqn:el 'rur Suerelag 'ueq Suers rp rs8ungraq
eluuq 8ue,( nqurzr Jrl>lagar rutns ue13ue1n13uaur qqsp" ueqenca8uad nleg 'lr"qes
wel VZ, eru"Ias Sueduredral 8uel. dulal uesad nlus rsgaq nqureJ 'leuorsrperl ereca5j
(st&S etussor{-elqeatuuq3 ) rIBqnIe ludug-uese; nqtuB5
q?pns uzplru>lzurad epq szdapp ledup uzeleryad ,eauap
"o;'i fr?firlff':#H
StruL Buerr epzd rde1a1 qusrfuel 8uef, nqurer upzd uzele>gad uup Ioquls Sueseu
-our r{EIupB rur {rloqurs nquer ue>lpuaryadrueru {nlun eurzped qe13ue1
'uapreua>padrp
{"p1tr .(l"lnuery,, uelura8 B,v\qug pJ?req EueL zl,u8uolotuaru q"rau puo8erp srre8
ue8uap .08I rr{Io>ltuaqp Bue,( urztq qzued leue ednraq .(re}NuatrAtr Eueregg.,
loqrurs 'e[upsr6J 'trezlelrad-uez1eryad 11uz33uaur 8uz,t loqurrs qqurnfas lzdzp
-ral
unqel $rpa lDnuDN urulep rq '3uesn qe1a1 Suerelas 8uel, 'urmun Euel.
816I
Inlun u"{n{q1p qelel Bqesn ederaqaq 5g-a1 zrunq ttrzra;
68 svrNn-nlvr xNrsr-vlvu
Nv'rvf rswsao
I
390
TEKNIKJALANRAYA
(score board) yang besar di stadion olahraga atau papan jadwal pemberangkatan
(schedule board) di bandar udara.
Keefektifan Rambu (Effectiveness of Signs)
Seperti telah disinggung sebelumnya, rambu yang terlalu banyak akan menjadi
kurang efektif. Lebih lianjut, rambu yang besar akan menutupi rambu standar
yang libih kecil. Dan kerapkali rambu tidik berfungsi. Suatu
yang umum t
"orrtoh kendaraan *
adalah penggunaan rambu henti untuk mengendalikan kecepatan
di kawasan pemukiman. Di antara sekian banyak, hanya beberapa pengemudi
yang benar-benar berhenti. Sebagian besar hanya memperlambat kendaraannya,
dan beberapa lainnya tidak mempedulikan rambu tersebut.2s Sebagai tambahan,
pengurangan kecepatan kendaraan dimulai dari jarak kurang dari 200 ft sebelum
rambu dan kendaraan sudah ada pada keadaan kecepatan penuh kurang dari
200 ft setelah rambu. Pemasangan rambu seperti di atas bukan saja tak efektif,
tetapi juga menyebabkan pengemudi mengabaikan rambu lainnya sehingga meningkatkan konsumsi bahan bakar, kebisiugan, dan polusi udara. Studi lainnya
mendapatkan batrwa rambu yang berbunyi "Pelan-pelan; banyak anak-anak"
ternyata tidak berpengaruh te rhadap ke cepatan.
Pemilihan pesan rambu juga sangat penting mengingat reaksi pengemudi
terhadapnya berbeda. Sebagai contoh, pesan rambu yang berbunyi "di depan
ada pemeriksaan polisi" menimbulkan respons sebesar 63% karena rambu ini
penuh resiko bagi pengemudi dan hanya 55% terhadap peringatan "ada kerusakan
pada permukaan jdurr". Respons terhadap rambu peringatan umum jauh lebih
kecil, yaitu hanya 18%; dan terhadap "tempat penyeberangan" 17To. Rambu
peringatan tentang licinnya permukaan jalan tidak berpengaruh; dan rambu ini
tidak efektif jika tidak dilengkapi dengan flasher (lampu kedip kuning).2e
Rambu pesim yang dapat diubah yang menyampaikan bahaya pada pengemudi biasanya efektif. Contohnya, tulisan "Lantai jembatan tertutup es" menyebabkan penurunan kecepatan. Juga rambu yang memberitahukan pengemudi
yang berjalan terlalu cepat atau yang mengikuti kendaraan lain terlalu dekat
dapat men yeb abkan kendaraan memp erlambat j alannya.
Masalah pesan lainnya terjadi apabila rambu memberikan informasi yang
kurang benar atau tidak tepat. Contohnya, apabila penunjuk "kecepatan aman"
pada rambu peringatan di tikungan lebih rendah dari kecepatan yang masih dirasakan ny,rman oleh pengemudi, maka mereka tidak akan mengindahkan rambu
berikutnya. Selain itu, apabila rambu menyatakan adanya pembangunan atau
pemeliharaan jalan di depan, tetapi nyatanya tidak ada apa-apa, maka pengemudi
akan mengabaikan semua rambu seperti ini.30
LAMPU LALU.LINTAS (TRAFFIC SIGNALS)3'
It feqalyafan dlru -y-g dlsajikan di sini diambil dati, Lfunusl. Definisi istilah rambu-rambu dapat dijumpai di dalam Tlaffu
Engineeing, Pebruari 1976. Spesifikasi lcngkap untuk komponen sinyal seperti alat
pelgontrol (controfler), alat pendeteksi (detcctor), lcnsa, lampu, dan-tiang rambu-disiapkan oleh Komite
ITE yang merupakan wakil-wakil pabrikan dan pemakai.
.rspnlls
u"p Fz:{ol qef"seur Inlun u"p.rpued ryuz uepleurad anures lnlun .qdur 0g lrsp
uepl uetuedurs.rad {nlun u6lnlra4p q ZI retauerpDq
"rr?ur Ip
"sua.I
ze
tue1e1
eq'*'u'
o'*l#rHil;osB
ffi
;trf;l*'}r'f r,:ffi1"8'#l#ffi#
."
'snsnq{ rraru"suad
'r-1e1"pzd
uzplad nele
'1gra3 uulequref
'.3
J[":H'HT]11H:#'e
ettu-rqas '1eq dnlnc Euu[ pl(urs ryre! 1qpuo1 tpa"q IP se]ql-npl u{-rssulProo1trnry 'V
'rquclral usE{slaraT s.ruafrsuanle.r; ltue.rn8ueq' g
.,zpf *ereduraradepedrHfi
yJl,Tffig:lrtH,rf,H:il.1
:rur qpaeq Ip lnqesrJl Strel. rs8un;-rs8un; qlqol nE1" nl"s lqnuauJru Inlun uznlnl
-raq setuq-np1 ndurq ue8ueszurad durlag 'plz{ u"pfed nele 'zpadas erepua8uad
(rolourraq
n?l.E unlqzreEuau 1n1un uepf
uellzBuuadruaru
rpnrua8uad
rreempua{
rl"nf,eI {Ftsll z8eual uelzun8Suau
ndurel) raI{sEIJ
uup
'nqurer '(drpa>1
"{ruru
Sued seluq-np1 rnle8uad trzlzprad enuras
l6E
392
r
TEKNIKJALANRAYA
pisah ke kiri atau ke kanan, dan indikator 'Jalan" atau 'tunggu" untuk mengatur
pejalan kaki diadakan. Pemasangan lima buah lensa adalah sebagai berikul: dipasang secara vertikal dengan warna merah pada bagian paling atas, secara horisontal dengan warna merah paling kiri, atau dengan cara iatu lensa merah paling
atas dan lainnya ditempatkan berpasangan di bawahnya. Lampu-lampu dipasang
pada tiang atau siku-siku di luar batas jalan, atau digantung di atas persimpangan
jalan dengan kabel, tiang bercab*g, uiu, p.ryurggi lainnfa. fi"gi t"-pl yirg
dipasang pada tiang disarankan 8 sampai 15 ft di atas trotoar uii., di itas-perkerasan bila tidak ada trotoar. Pemasingan di atas median harus setin ggt +y, ft
atau lebih. Sinyal yang tergantung di atas jalan harus diberi kebebasan vertikat
sebesar minimum 15 ft dan maksimum 19 ft.
Dua buah sinyal atau lebih yang terlihat oleh kendaraan yang mendekat
diarahkan untuk tiap lalu-lintas yang lewat, sehingga kendaraan yang bergerak
dekat di belakang truk atau bus hampir selalu dipat melihat indifasi sInyal
sewaktu mereka men{ekati perempatan.33 Sinyal ini harus terlihat oleh kendaraan yarrg mendekat pada jarak 100 ft blla 85% kendaraan bergerak dengan kecepatan 20 mph sampai 700 ft untuk kecepatan 60 mph. Rambu peringatan hirus
dipasgs b.ita pandangan menerus dari sedikitnya dua buah sinyal terhadang
oleh kondisi fisik. Sinyal lampu peringatan bahaya sebaiknya juga dipasang
sebelum persimpangan jalan. Hanya satu sinyal diperuntukkan untuklalarlmempada jalan &spres dan
?.19k, walaupun sering juga dipasang sinyal tambahan.
fasilitas jalan lainnya di mana sinyal harus menghentikan lalu-Iintas yang cepat,
cara yang biasa dilakukan adalah memuuang tiga atau empat buah sinyal pida
setiap arah.
SqVal peTeg panjang khusus untuk pejalan kaki dengan pesan berupa kata
atau simbol digunakan pada kondisi khusus seperti misalnya pada tempit yang
!3"Vuk geI+T pejalan kaki, penyeberangan dekat sekolah, pe.,ye6erangart
di tengah blok, tempat di mana sinyal untuk mengatur kendaraln akan membingungkan pejalan kaki, atau bila terdapat alokasi waktu yang terpisah untuk
mereka. sinyal "jalan" tambahan yang menyala menunjukkan adanyalemungkinan konflik antara kendaraan dan pejalan kaki. sinyal yang menyala'"tunggu"-berarti inemberi waktu kepada pejalan kaki untuk meninggalkan persimpangan atau
mencapai median. Di daerah yang terpencil, sinyal pejalan [<aki umumnya dijalankan dengan cara menekan tombol. Dua buah sinyal untuk kendaraan diperlukan pada tempat penyeberangan jalan di luar persimpangan, dan harus dilengkapi
dengan rambu, marka jalan, dan larangan parkir.
Manual menentukan arti dari tiap warna sinyal serta penggunaarlnya. Lampu
hijau yang menyala diberikan hanya bila lalu-lintas diperkenankan bergerak ke
segala arah yang sah dan praktis. Bila suatu belokan diijinkan dan arah lainnya
dilarang, lensa warna merah yang menghadap arah lalu-lintas dinyalakan bersamaan dan dengan secara terpisah anak panah berwarna hijau dinyalakan untuk
tiap gerar-kan belok yang diijinkan. Warna merah penuh berarti harus berhenti
dan menunggu indikasi hljau. Sinyal merah di sini sama artinya dengan rambu
henti pada jalan arteri. Nyala kuning yang kedap-kedip berarii berjian sambil
berjaga-jaga. Penggunaan nyala kuning yang tetap harus dihindari, keluafi sebagai
peringatan di antara indikasi warna hijau dan merah. Manual juga memberikan
'kombinasi warna lain yang diijinkan atau dilarang.
Tentarg blokade truk terhadap garis pandang, lihat G. F. King et at., TRB Record s97.
f
sr6r runf
"!d"1,'iffi{J!-1;'i;"r*ffi:{*?};X,:,#;ff::":
'116I
'Sqtaaq8ug ctrfto4 "p la reryeg'f rEryI s
IgdV
'C u"p urI?H'd 'f r"W'I ,"
roDlalap IuIs Ip fnuaqreq uzle ueldeftrllp uetlrECrutsrad nl"ns rapun{as DrcI u"P
dr*f .*Lrnpua{ qenq3s ,e,(uqoluoD 'su}url-np1 trernlz8uad uuzcuar epud
"np;rrq
gunruedrar
n"1" rollolap uzlzduraua; uzredunl
zped
roqalap
SIJEB
Iluaq
l$lalapuau
'puo8elp- eJzf,as 8^t*tYdp
epadas
{n}un
e'roloru
"erpeqtl
edueserq B.rii,4tr* *e.redurn>1 Sunfn ',e>1ura8 tenqurau {nlun nt3unuaur tuud uz
-"*p.rr1.{rl*,..i}?}Erueru Spisuas-qi_qa1 Suzd uerzdurnl uureltuuras netu 3ue[*ed
qrqrl S"Li ,*rnd*ny .pedunr neru{urn1 uelnpadrp e(ueq'rslalaprp sruzq Euz(
,r*rrp,rr1 .t1es ez(uzq e4f 'ueleun8rp ry[ueq uel_zd11nl. rol{elap qerunfag
-a{ ,,.,i
Srrz"re>1a5
EuuL'.reurs zdntaq
'
Iln>ll1p l"dzp lnq3sral uzEuz
rpnls ue:lnryIaur ue8uap zdrlzg et8tm{as lusad
qurarya
Suequayaq fo1
^uz8uap
-ou>lal.zz(e]q uep'uzzpunuad gcauadluelu Inlrm sznl tuzl, q?Ja"p eped nele pB
-gunf iresuedutrsiad .,fzns zpud'(.pe1"n13"-f,8J"8., uzp 'lszutpro>pa1 Euel, uelzraE
n1rc/( ,.,3urur4ird,, ueSunlrmal ue8_unqzttuad uul8tmrun8uaur qeJntu ueP r]a>I
'1esad Suequaryaq Sued lluorl{ala uel"I"Ieil
s's"nl Sued qerazp
epud ludurs rualsrs n1"s Inlun uzp trup[ Stretuedas (f.r8rt ar'rssar5ord) .,;rsar8ord
pr(rp,. >lnlun ulryun5rp lzdzp ztnf p1 rrepua8uad -ueqrSSueaaX- e.'szluq-np1
depeqrJl ledao le8ues z,(urs4zar usp {rrap dzpal rptr4rad 000'96 Burlr
"rqnq"rra
-r.rr* ludep rur in1e ,rrfl uTuIaS ...{wg,(Joru3ul,. uup ledal 8uul, 1el'urs Ise>Ilpur las
nl"s qry1ua1u rrep et(urfre tre>prs;euaur 'ro1:1a1ap rrzp lndur stulJauaul Iul l"IV
.trept-ue8gedurtsrad rnle8uaur
31"1s-pqos(. ?Ipasla} Ippns
,,tossacotdtul.ul
{n}un
.3u1un1uup qzraul pdurs ue>ppduaur-1ns?uual 'plu1s
Suerelas l.Rzs
Ls"{lpul
"p,ud
larap edzraqtq *aorr* nles rniz8uaur ledzp tuzl'_ F88un1 uupl uz8uudurlsrad
npri 1rr*r1)'"fln^ rnlz8uad W1epe err"qrepas SyWd 8ue( lupua8ua6 'pl(urs derl
zpea irduref uzlep(uaur rs8un;raq s"luq-nPl Fr(uls rppua8ua; 'ITV(NgCNgd
'IuI Izq Suzrelaur Suzuar'rraq tue{ leduralss e4f,olo {"q$ ru8e ue1
-ue.rz,(uaur pnuo W :ir1,rg1-np1 uernlz8uad uelriprad rrcJrl>laJaa{ r5uemtuaur uzlz
r8treralrp 8uz[ uu1ry uedud uu8ueszruad Suerzlaur apoC aplqa4 u.rotlun
"uarnl
..02 IrBp qrqal qaloq :flir r-pnura8uad Frurou uz8truptred srrz8 ue8uap p^Lurs
r{ere zrelrru 1.,1rrqrj1 huel rnpns 'uepe_ru wlz r-p n"}e ltlI rp e(untzs Stru'(
u"p ueue{ Ip nlus :.tntn[ tsrs-tsri rp Suusudrp e,(uryzqas '>1zttuo1 zpzd Suesedrp
eIIg 'Bueq suz8 uep U 0U I rudruzs O+ efilrlr- {4alrel !r"p IaqBI
pl,urs
,ue8uapaq
"npa>I
tru:leun8tuatu Sueraqas rp lelagar EueL
nprd ar.,..1,rrap
!uu11
"qrn
pdurs IsEIoI uelnjualrp
't rlel ue8uedurrsrad nlens {nlun 'TYINIS ISV)O'I
t6E
7
394
TEKNTKJAT.ANRAYA
dipasang di dekat garis henti. Di lain pihak, kendaraan yang berasal dari jalan
utama m-enuju persimpangan bergerak dengan kecepatan tinggl dan akan berjalan
terus melewati persimpmgan; dalam situasi se-p_erti ini detektJi harus ditempatkal
pada jarak tertentu dari persimpangan jalan3T atau mungkin lebih dekat, untuk
mencegah kekeliruan pada garis henti atau untuk memperpanjang waktu pij*.rt
Pada keadaan lain, diperlukan perhati'an khusus dalam menimpatkan dan memilih
detektor di daerah yang terbatas untuk menghindari pemakiian yang tidak dikeherdaki. Dari pembahasan singkat ini, jelaslah bahwa p.r.r"uoi* sistem
detektor-yang efektif tidak terlalu mudah.
37
Kisaranjarak yang dianjurkan adalah lTS ft untuk 30 mph sampai 4b0 ft untuk 60 mph.
Contohnya, lihat C. F. Zegeer dan R. C. Deen, ITE fournol, Nopember 1978 dan p. S. parsonson, ?RB
Record 681.
D Lihat Bab 8 tentang hal ini yang lebih terinci.
,
I
I
hukum-hukum yang berkaitan dengan penggunaan periode kuning oleh peagemudi. Jug:a dilanolla1 tentang perilaku pengimudi terhadai periode
kuning untuk beberapa panjang jalan. W. L. Williams, TRB Record6,l4, melaporklan U"tl"" puJu'r.i,,
,t,rai
PenimParuan' SSTo.pengemudi berhenti di atas 100 ft bila muncul indikasi-amber; AS% metanluikan bila
hanva.4,0, ft.,.Perhafan serius harus diberikan saat menentukan "dilema" ini dan waktu amber yang
memadai
Untuk uraian ,tambahan, lihat W. A..Stimpson et al., ITE lourzal, Nopeiber l9g0
I""c._t"Ifi_St:nt*a:.
en H. H. Bissell dan D. L. Waten,ibid, pebruari 1981,
lI
'
-=-
druJ 'uepto
'^
p*cav"#":."1?'tJiHl";l^ffiXqfrf#;'I
-rspuo:r u?t"p rs*rr^a1p sru"q 1oI trzdtfftus 'rep/rr 0'9 r.edures 9'7 "'o ;ffiL:Tfr#?rTHJ:.$ I
l"*r!#t
uep '6Z9
'c
r"qfi 'qoluor
S6t
svrNn-nrvlxN>IIIr-vAvu Nv'Ivilsvusdo
t-
396
TEKNIKJAI,ANRAYA
tanpa berhenti. Pada volume lalu-lintas normal, koordinasi sinyal yang baik pada
interval yang dengan berbagai cara diperkirakan berkisar dari 2500 ft sampai lebih
dari satu mil temyata sangat efektif dalam menghasilkan arus laluJintas yang
lancar. Di lain pihak, bila jalan dipenuhi kendaraan sampai mencapai batas kapasitas, koordinasi sinyal biasanya kurang efektif dalam menghasilkan aliran lalulintas yang lancar.
Empat buah sistem koordinasi-yaitu serentak (simultaneous), bergantiganti (alterrate), progresif terbatas (limited-progressive), dan progresif fleksibel
(flexible progressive)-1slah dikembangkan beberapa waktu yang lalu. Pada
sistem serentah (simultaneous systern), semua indikasi warna pada suatu jalan
menyala pada saat yang sama. Karena kesalahan ini dan kekurangan lainnya,
sistem ini jarang digunakan lagi sekarang.
'Sistem berganti-ganti" (alternate system) adalah sistem di mana semua
indikasi sinyal berganti pada waktu yang sama, tetapi sinyal atau kelompok
sinyal pada jalan tertentu di dekatnya memperlihatkan warna yang berlawanan.
Sistem ini bekerja baik pada jalan tunggal dengan jarak antar blok yang hampir
sama. Selain itu juga terbukti efektif untuk mengatur lalu-lintas di jalan pusat
kota yang terletak beberapa blok di dekatnya, tetapi hanya bila panjang blok
hampir sama di kedua jurusannya. Pada sistem berganti-ganti di daerah yang luas,
indikasi siklus hijau dan merah harus hampir sama panjang. Pembagian siklus
seperti ini memadai untuk perpotongan dua buah jalan utama, tetapi akan memberikan waktu hijau yang terlalu panjang pada jalan minor yang memotong
arteri utama. Kerugian iainnya adalah bahwa pada jalan dengan volume laluJintas
besar, bagian akhir kelompok kendaraan (peleton kendaraan) terpaksa beberapa
kali berhenti dan bahwa pengaturan pada kondisi lalu-lintas yang berubah-ubah
merupakan hal yang sulit.
"Sistem progresif sederhana" (Simple progressiue system) berpedoman pada
panjang siklus yang umum tetapi dilengkapi dengan indikasi sinyal 'Jul*" secara
terpisah pada tiap persimpangan guna menyesuaikan gerakan lalu-lintas. Sistem
ini memungkinkan terjadinya arus kelompok kendaraan yang lancar atau hampir
lancar sesuai kecepatan rencana pada paling tidak satu jurusan serta menghalangi
percepatan kendaraan di antara dua sinyal. Lampu yang kelap-kelip dapat diganti
dengan indikasi sinyal normal bila volume lalu-lintas berkurang.
'Sistem progtesif flehsibel" (flexible'progressiue Wstem) memiliki mekanisme
pengendali induk yang mengatur pengendali pada tiap sinyal. Pengaturan ini tidak
hanya memberikan koordinasi yang baik di antara sinyal-sinyal, tetapi juga
memungkinkan perubahan panjang siklus, pembagian siklus (cycle split), dan
pengganti kerugian pada intewal di sepanjang hari. Contohnya, panjang siklus
seluruh sistem dapat diperpanjang pada jam sibuk untuk meningkatkan kapasitas
dan diperpendek pada saat lain untuk mengurangi kehilangan waktu. Lampu
kedip (flasher) dapat digunakan bila sinyal lalu-lintas normal tidak diperlukan.
Selain itu perubahan pengaturan waktu sinyal yang berturut-turut dapat dilakukan guna memenuhi gerakan lalu-lintas yang cukup besar, seperti pada lalu-lintas
yang bergerak menuju kota di pagi hari dan ke luar kota di sore hari. Sekali lagi,
perubahan pembagian siklus pada persimpangan khusus dapat dilakukan. Sisfem
responsif lalu-lintas (Traffic responsiue system) adalah merupakan lanjutan
sistem progresif fleksibel dengan kemampuan menyesuaikan interval sinyal berdasarkan volume lalu-lintas yang terukur (untuk lebih jelas, lihat pembahasan
Pelaksanaan pada Daerah Luas selanjutnya pada bab ini).
Apabila lalu-lintas jalan arteri dengan volume dan kecepatan tinggi terpaksa
u"rnl"Euad '"^ erur1q 8uel, se1ur1-npl sru" ulod rnlzBueu {nlun q$d1p Surseur
-Surseur 8ue,( 'uernlu8uad rseurquro>I qenq z8rl uu>lleqqradruaur Z-0I r"qureC
'uer8urp sBlE Ip uzrasa88uad u?{qupnurau Inlun ure}H tueuaq tre8uap
uulrequre8rp ludep ueledacal ue:11nftmuaur 8uel. Surrrur sue8 z8nl u"r{rue([
'uu8eq nles zpzd IJBllp ledep ledurs rs"urquo{ uzurl8unura>l qrunlas ,Sudruus
r.IEJ" a{ s"l.JJ>l uu8uolod rasaSSueur ue8uaq '[]aI Jpllzl seile>l Suolodas zpzd
qesrdral trelreqrue8rp rur pr(urs Ise>IIpq sFzB 'rur uzr8zrp z[ra1 u.ruc epe; .(qeraur
p{uts) ..ltuarilacL. F^re}u qe1epe uretlq eu.rc^ raq Euzd ueFzq uup .(8urun1
pfurs) ..lteq-per{ra(L. Iu^relur I}.rzraq lrduras 8uel, elnqra} q"Ial '(.nltq) ,.wI?[,
.lnqasral ue8uzdursrad
le,r:elu-r luzJaq rur srru8 eped rzqal 8uzl. elnqral r1ula3
zpzd pLurs nll"r,r unlele,(uaur uqzf dzrl Sueraqas rp snlnd-sn1nd uzp pqar
Fluosuoq srreg 'qdu 91 ueledaca>1 ue8uap tuo141 q".re eI ImI uep uelzlraq
8trr-l, ueenpual nl.us r8zq n11er"r lnJnuau nleur-uulera8 uelzleLuaur Surseru
-Eurseur puo8zrp qu.r" srunl srru8 qznq
DZ-gI rcqrueC urcIep
re8eqag
"np truerepua>1 r8zq nl{Err,r'qoiuoc
'lnqasr4 ueledacal ueBuap uuIEFeq 8ue(
ue8uap rsnlol
?.rclrne uz8unqnq rre>ltequroduaru rJrpues n1r srJEC 'qdur 8I r"seqes uzledacal ue>1
-lnlunuaur DZ-SI rpqur"C ur"Izp r{E1v\Bq-u"u">I a>l sele-ug lr"p les"Jeq SueL snrnl
srrz8 uu8uurtual 'rreleqtue8 re8uqas 'nl{"/r uep leref gplupz e{uuenles Euar">l
'ueledacal uz>ptel(uaur srunl sFeB de4 ue8urrrure{'1uI {g"r8 Ep"d '(Z-0I r"qr.u"C
1eqr1) srsqz re8eqas (Urrp ur"1ep) nt1".u\ u"p tuurpro re8eqas uelzl Sueltredas
{ur"f 'r-ul urer8zlp eped 'n#pm-Euont utotfolp rs?r.rel zderaqaq eped ueryeszprp
zl,uqnrnlas ralndurol srs{"rre ue8uep uule>lapuad uep sgurB rreresalo(ue;
'us{"uecue.r1p tedep Bpeqraq Sued ueleluep IE^qs FEIIpuI
.rur lusep elep ueSuap rcInIuro .(amlcrd
Ip n1{3/\ uernleSuad uelnlaqurad
"x?1rr3
uor1olu asdzl-aurrr) ..n1>le.{!r ueqzqruad ury;.. uz8uop n"1" .repzr .se1uq-n1e1 sn.re
qn>y8ueur lzra8req 8uz,( rfn [qour'(qclzrvr dols) n1>1er* rnln8uad uelzun5Suour
ledzp 1enqe uzledocal uernln8ua4 'rnr.Iula{rp sruzq z8n[ rur uepl 8uzluedas rp
uulur8urrp Suqed 8uz( qndural ueledaca) 'rrz>lrcsa1esrp ledep nl{z/v\ aporrad
rru>lxEs"prJq ue8trudurrsrad dzrlas epzd snpls trer8zqurad *p Iualsrs qnJnles
>lnlun rcperuatu Sued sngrs 8uelrred 'rur ueEunlrqred Feq '2,,{.u8uoloruaur 8uzl.
ue1 Surluad uepf undneur Sunlrqrp 8uel, uelel In]un {rcq rcp"uatu 8uul. nl>l"M
Wfunf 8un1nl8uaur WIepE eure$ad q"{8ueT 'ralnduro>1 rselnrurs n?1? srsrruue
qalo uaplu"Srp nzle qeqruetp n1r rlradas uelalapuad 'rur Suerzlas 'Z-0I r"qur"C
zped prades (uo.t?otp acods-au4) ,,Euont-n1t7om uo,r?orp,. ueleun8Suaru ue8uap
ualn>l"Irp nlueuol uepf nlzns eped SrsarSord lzLurs >Inlun n1>1"/\4, uurnle8uad ,1zuo
'CIStrUCO'lId nIXVIA NVUnJVSNgd SYIM.I-OTVT TV,INIS
-IsIp"Il
"I"3aS
s,lurr-n,,r,ps{,pr},;fi
};il;::iJ;:r,,,:frx;i'T:T1ffJ,rH;ffi J?HH,HT:ff :
uep[ >1n1un neftq rse4pul 'Tul 1zq urEIB(I ';rsar8ord ura]srs ure1ep e{ ue>lnles
rudzp qspnu uz8uap pcol uz8uudurrsrad eped ,,payonJcD tutas.. pf,qS
-p
u,p
*^,'
[i:Hi::':fix'#r'1# :H*H"Tff',":
Inlun
snlndrp
Nv'rvf rsvusiro
398
TEKNIKJALANRAYA
I
o
I p.rg- B-9-B-B-R
or-r-r-i-(
9*
5
u.il9$s-$-&-R-E
=
oFclto*-
g-g
-*
jN-g-6
-8
o
o
-r
o
(o
(v)
-8
-g
kenu
te.r_i
vo
t--
-v
J
.o
'66
Fq
60 4
ol
I
.9;
--
3ee..
/--
\r{q
\-=.-
aa
o
o
yS
x3
it\
r=
s
!
^G
\'..-.-
bo
o-:
o(O
aD
o
c
JF_
I rulE'
.^f,qplr-
$
hJ
I
hB
O-F
o
o
M
.=
.L
F{
E-h-B-8-8
h
ci
+r
!-{---(-(
-N
-8
-s
o
c
'd
f
83.
o
id
I
6,
Jd
oE
N. t
Rg
-v
6
f
6
6
c
o,
o-
vvq
p
ho
os
-v
k
a
a
i:
!
rol e3u9-3-g-g-3
(o
aNrqpl?s-(-<-e-+-r-t
J
-l
.h
,
E
'
&-
3 -
Ct
(t
uaile$- R-i-&-N-E-N-N
lqn8- S-&-6la
ua
tr
o
o
o
-9
8E
m
YE
-^d
-v
-'bo
!o
'66
Eo?
o(x,
RE
i>
ol
.95
t5+=++tfrffi l-:;-rfr#===5: oc
!\._
3
^v
NO)
J
-o
cl
F.
..1
o
F
k
E
ct
F
I
s
'6L61 lul:.f'lrutnot
.lp.regrnr1 .U
.H
"p"d
leqll ,eduqoluo3
.eluqoluog
,,
s?
-ad zrzc q"Ippe (tn.,8tr patentf,"-rrJ;er1) suluq-n1ul qalo uappro8rp Eue[ pl,urg
.Dt\r)T
NVTVfg'I NVO SVINN.O'IVT Hf,-IO NV)IXVUSCIC CNVA TYANIS
er'rsslnrurs s"1" rr?{r?sBprp SueL ralndurol ueSuap
epolaru erpasrat u8nf ,r'(pgr8 raarrs) uepl ue8urreleped Fluls ntlz/r4, uenluauad
rrefzladuraur Inlun 1e>led1p qela] Isuaurp e8rl Iapou n11e.,ur-3ueru urer8erq
'Z-0I r"qruzS ue8uap zdruas 8ue.( urer8zrp epzd selalue8uap uelteqqradrp
IuI IEH :rprnteraq {Eplt lolq >pre[ z11q uqn>l"Ip tgns r1e>18ulras qer
>1eref
uped n11e,ra (prnq) ..?11d,, uudelaua; 'ueercpua1 ueledacel ue8uap 1o1q"npa>I
>peq dn>1rn 8uel. rseurquro>1 rledzpp l1elas Sueref 'ut18unur >1epll Iq >11sr.J
".retrrre
EJBcas '1er.{ {udueq ureleq 'qer" enpe{ zped reqal 8ue.( n11er* (p*q) ,.e1ld,. uB1
-erpaduaru ludzp >Ieplr e88urqas 'sqa[ >1zpr1 StreL uzelnuuad {n}ueq-{quaq qelo
leqrueqrel. el.ueszrq;rsarSo.rd se1u{-nlel F(uIs ln}un nl>Ielv\ uernlu8ued e1o6
*r'u?"peJ1 zderaqaq
Inlun JII>IaJa qrqal urrlSunur epaq-"paqraq Suzr( sn14s 8uelued ueeun8Suad
'uenlurap unw?N 'rreIef uz8uedursrad qrun1as eped dz1a1 8uul. sn14s 8uelued
uedzSSue s"le ue>Irus?p1p Z-0I r"qu"C urepp rp u"Irequ"Srp Suzd rnpasord
'n"tq p,(urs rsel"qtueru zrzc ue8uap lodurolayaq
lere8raq rz8e uapnfuz
-1p redep u"B.r"pua{ 'uzrequrz8 p8zqag '8urluad "Jeoas
nlr8ag 8uern1 8ue,( uepl ue
-Stredurrsred zped sn11rs uzr8zqured uersnsa{uad ue{r"seproq qEI"pB I3e1 urel ere3
'r8e1 ue8uudurrs.rad rnplaur snrnl e,(u1n[ue1as uup 'eIulnluaq >lolaq eped rrnl a1
rru>plolequretu'ue8uzdtursrod rnleleur uee-repua{ uzlqure8uoru rrz8uop n"}"
'uelelepraq Sued pl,urs zdtrel rse>lol zped de1a1 Blararu rz8e z8efua:ut ere) uu8uep
Suzrepp nzle ruzmllp ludup rreuu{ a>l Iolequraur 8uz,{. uzer"pual q"1urnl'8rn1uad
'rr"rre:l aI lolaqurau q"pnu urel uupl rp uz"rupua>I
Sued ue8uedurrsrad nl"ns
"p"d
effiuqes uu"ffpua{ rrep uu>Iseqaqrp
tedup ?urzln ualrz zpzd uusrunl nles (?ules
8uel. erec uz8uaq 'plup rdzlBuapp lzprr Suer( Is">lol epud n1u1 uepfad nelz
us"repue{ ue8ueraqaluad uelurl8unuraur In}un u""&pua>I rrep u">ls"qoqrp
ledep ?rue1n rrelre el.er uepf uusrunf enpal 'nlua].ral. ue8uudurrsrad eped 1el,qs
ue>plnqepuaru n"1"
erec uu8uap'qoluoc re8eqag '1uls Ip ue>lsrre8rp SueL
"punuaru
rnpesord uelzurndruaduaur
ledup uzurep8uadraq suluq-npl rnl.ursur Suzroag
'nluailal >1oduro1a1 nt"s ruepp lera8raq ledep Suud uzerep
-ue{ gulrunl rseluqurau Sued >1qap 91 edueq epe 8rrel, (p,req) .,lld,, (uurryurap
unru"N 'qdtu ZZ nlre[ resaq qrqal Sued uzludaoal uzBuap r"rrrq qrqal >lzra8req
rlu>1e uesrunf znpa>1 Ip s?lur1-np1 rur uezpza{ EpEd 'qz-fi r"qu"C eped lzdepral
(pouad lead gyo) ,,{ngls uref renl rp.. apoFad eped n1>1eira uelnle8ua; 'resaq
3r:zl, e1o1 J"nl e>l selrrq-n1el snre rpz&a1 lzes 'rrzq aros rp lnqrs uref epzd pdurs
'IIarJ"d,O
nl{E^,\
ue11nlunuaur
uernle8uad
requruC
rp
rr""J"pua>1
aZ-gI
ederaqaq
Bpunuaur uz>p ll.Juraq 8ue{'lrdruas 8uel. ni{"m
qaloreduraur el.uzg
(p,rnq)
,,8}1d,,
rcnlo{
'qdru 8I rusaqas n1re.{.
uz8uF qrqal Sued
selurl-npl
snre
.i1el
'>pr4d
tO
"1o>l Euud ueerepuel truledaf,al >lnlun
uelEunlun8uaur Suqed
uuln[n11p nn pl.urs
n1>1"/r,t uerrrlz8uad 'Suquad Sued Euolouraur uzpl >lnlun n]IB1r4. ueqnlnqal rrep
1elol snplls nIIBr"r uaqruaru 'uolEunur 8ue{ urnurrsl"ru z8.rzq ueledruatu Suud
'>lpap IZ J"seqes (p,r"$ ,.?11d., rralrraqruau uz8uep resaq 8uzl, qol urepp a{
sElrnI-nFI snre ue8uap rensas (rZ-Ot rzqureg) peq pud lnqrs urel >lnlun nt>lz/v\
400
TEKNTKJAT"aNRAYA
F'"zv'
ry)
q."
@-2,
4ilrw4ilrwONw4iltw
(a) Tahap
Gambar
l0-3.
47 Pada
1.
(d) Tahap{.
kiri terpisah.
lalu lintas volume kecil, sinyal yang digerakt an oleh lalu-lintas mengurangi kelambatan kendaraan
tetapi efknya hanya kecil pada kapasitas approach. Lihat K. G. Courage dan P. Papapanou, TRB Record
630. Tentang metode pengukuran kelambatan di persimpangan jalan, lihat W. R. Reilly dan C. C. Gardner,
TRB Record 644-
r
pbcay
g[J
"1e
la atemo3'C
'fr9 p&caf, gUJ "Ie ta .ressa;4 'f '3 uep 'ea1 'tr 'D u?p xnor-U 'l .I rr?p fgg
']I feqll 'urpuasral Eue[ uepf ueleduauad rserado 8uelu4 Is"Fruls {n}un 8,
'u?uzrl
Euzdurls zped nzdzq4uad egas
rn
s"rql
nqepueul- !n Inqepuaur
uelnle6ued
s"lqfnpl
"l
ll
l6
uedeqeluad
ueuq lsls
3i
lJlI
rBqruBC
ttleureltV (g)
!r!l
lsls
ue6ueleleq
-rnlnqepuay{
!nlnqepuaut
!n
-ue6ue1e;ag
nlnqepuauJ
!nln
nlnqepuehl
'!nln
!s!s
ue6uqeleq
-ue6uelelag
Y
V
Y
v
selu!l nlel
ueuq
rsrs
uedeqeluad uedeqeluad
Y
c
"t
Jeuel
'r-0I
nueM
:::1'*I
Fls
c
=.H' Y I lr
s
lc
lo
t.._
uedeqel
-uad elod
uelero9
(?)
'/-i ii t-J
-J4Utlll-l
-rrq (g deqzr) ,,Suzprqas {"1 tml?qursq seqaq .tzP[. durzr rrzp Euolouraur uepf
D[ns"ruetu tue[ uzzrepue{ z^al{uq uzleluduau ..lnInqPPuaur.. rs"{rpq 'Pdqs
ias enp {ntrm uudzqer leduraa>1 Jrl"uralp uzlrzquraduau q7-6l xequreg 'pel(21
-Ip sru"q Suer( uulerat-uelzra8 un11nltmgau ,?-0I xBquI"C 'u,(u8uolotuaur 8uul,
uepl ue8uap durer uenuralrad lzdurat-lzdua1 eped selutl-nlq nduq Sueszdrp
el,ueszrq 'resaq u"{quorad ue1n1z1au sru?q zdue} ruI lrwpza{ qruqradtuaru
{nlun 'ue}af,rua>l lpul-rar Surras e[uusetq '.rpsaq qrqal 8uu( atunlol uped rdz1al
.r"f,uul ue8uap
'xesaq nplral {"pB {olaquraur undnzu srunl uzlera8 W1urn[
"Iq
rseradoraq e[uzszrq (a?uotqcoXut puouotp) pdnlaq qupq unsns Euoduug
I
uel8uos
, r'dr.Irr deq qqalas r:ep ue8uedurrsrad
-o8uaur {nltm uzlngadrp 8ue[ turun{ nl{B,rl r5uem8uaur ludep rdzla; 'u"uu/'l"I
-raq Suzd qure IxEp snml Euz,( trerlzra8 uz8uap u"uu{ J>l lolaqureur Buel( uulzrat
erulrre {I}uo{ uallnquruaur 1uI IBH'uelStmqztrp e;(ueszrq ?-eI uep g-a1 deqzr
qoluo] ru8zqsg 'Brrrz]n uage uzpl qpnq
'r{epuar Iu>Ir}reA wpl zped orunlol
"Irqepzd qradas dequt-tzdura u"uu"$I?Iad
qplppe 1uI t-gl rcqur"C
"np {ntun
'rwleqrp lzdzp g-g1 requrzC eped g.q aI {olaq s"qeq uz>pro8'gel uepfad
ludueq u"p rusaq dnlnc srunl s"luq-npl u?{Era8 ,[q 'n11 qelag 'rusaq le8ues
snrnl lera8req n"1u usue>l e{ Iolaqraq tued ryeq r:PI n}es epzd aurnlol ?trvtu
rp u"epea{ eped uuldera}p estq rur ereD 'qesrfuat ureJas ue8uedurrsrad r1e1
durl rrzp {ns?ru rpra8raq usz.r"pua{ ue>lrerqruatu qplzp" tuntun SueL nres qepg
'g-0I x"qu"C rlalo ue>11n[un1rp tuud uep u"Ias urq uedeqpluod ledepra;
8uel( qere
tOt
4O2
TEKNIKJALANRAYA
gerak sebelum kendaraan yang meninggalkan jalan memotong ke arah jalan bebas
hambatan (tahap C). Gambar 10,4c merupakan penielasan terinci tentang alternatif mendahului-mendahului dan menunjukkan pengaturan waktu antara dua set
sinyal. (Perhatikan bahwa pada diagram waktu akan bertarnbah ke arah atas). Dalam banyak hal, penetapan waktu ini makin besar bila jarak antara persimpangan
sisi kiri dan sisi kanan meningkat. Kemacetan dapat meningkat pula bila jarak ini
sangat pendek. Dalam hal ini, ruang cadangan bagi kendaraan yang membelok ke
kiri dari jalan memotong ke arah jalan bebas hambatan adalah terbatas, sehingga antrian kendaraan yang terbentuk dapat menghul*S kendaraan yang bergerak lurus.
p'
'trur
c{to4
"rot
a,
}t"1rIg'rt'X#ffi-#'-tffi::
i
8uz[ undneru u"]eqruer{ s"qaq uelel runFal rn[e1 zped rpnura8ued >1reg .>lnseur
Ipll r{Bpnsos ntua1ro} >1ere[ upud pzfral udueserq rdela] .s>1a1duro>1 dnlnc u"lzq
-ururl wqaq uepl epud su]ql-nlel rrerlle u"ref,u"la{ el.un8Stre8ral qzqal.ua4
,r'druer uurnle8uad
ue8uap trz8unqnqas J"Jrr"l s"luq-n[el rrwpea{ uped Suern{raq ue>ls rr"{"Ial
-o{ e/v\q"q fledeprp u8nf n1r ul"las 'uul?qur"q s"qaq uzpf Sueftredas rp >lzra8raq
8ge,( uuzrepua>l quplnlas epunuaur epudrrep lrcl"qur"q seqaq uepl rlnseuraur
)1upuaq 8ue,( uuz.rzpual ederaqeq epunueu {Pq qlqal Eua.rc{ qupp" rtn apo1elu
ue8ueqrurged 'rr"l"qu"q seqeq uepl,zped s"tu{-npl u?fiI? u"re3uela{ uen8Sue8
,rur
Inf,unru epq Bue.re1Tp nBlB rwleqrp durer uo m1elatu u"uftpue{ ul.u>lnseur
erwr eped's"luq-n1el rrerIIB ul,un58ue8ra1 qe8acuaur eun8 uelderalrp rrml Suzf
opolarrr qu1zpe dutot untlopua?uad ',,dur?J uo,. epud rrcBJ"pue>l eduguqruqJeq qEI
-"pe s"tuq-n1el rrerlle r.mrmu"Ie>l edun8Suu8ral u"Iq"qaduaru rplSugas 3ue1
' szlrsz de
1 Jes e qreduaur zduel u"la Jetual rBuern8 uaur
eueurre8eq qqzr Surluad Suea 'u"1ef,"rua>l ue>1qeqa(uaur ledep uzqqrad lura8raq
SuzL nule s"luq-nlpl uE4Ie uelp88uruaru nzl? Dlns"tuaru Sued ueerepua>1 qeprnlas
.rreq eros
'rur ruadas uelepudal 1e13ur1 zped err,rqzq uulSuerelrp ztnf g qzg
uep r8ud epzd uelzpedal :lzcund redecuaur e,(ueserq e1o>1 rrS8urd "p"d
uup ue4oryad
uzs"/ru{ rp u"l."qru"q seqeq ue1el su]uq-npl 'g qzg eped SunE8ursrp qepl 4radag
(fe,nealg uo uoqse3uof, polred-{Be4 tul,regea)
upud {nqls-wBf u?lecBrue) 6uu.rnBue61
osuslBqurBH sBqeg
I
I
uepl
-uaru
n?}"
urslBp resaq uBlrlnsa{ uElq"qaduaur rur rs"Iosr .trzurepual
"lulluatu
u)["srua{ n"}"
rr33:["1aca1 rpzfta] qrqedz 'n1r Stndures rQ ']nqasral. uB1a3"ru3{
e{uzurel nelz qzqaduad rnqelotuaur lupq Euz( urzpue8uad un11a18ua[uaur
0,
4M
TEKNIKJALANRAYA
Bila terdapat 'Jalan bantu" (service road) atau jalan arteri yang sejajar jalan
bebas hambatin, jalan-jalan tersebut biasanya dapat digunakan untuk menampung
kelebihan kapasitas jalan bebas hambatan. Karenanya harus ada koordinasi dengan pengurus lalu-Iintas setempat agar sinyal dan pengatur lalu-tntas lainnla
dipat'meirungkinkan talu-lintal jalan bebas hambatan pindah ke jalan- paralel
tersebut. Sebalai tambahan, harus diadakan publikasi dan pengarahan lalu-linters
secara terinci dingan menggunakan rambu.ss
Umumnya, stindar geometrik yang dite.tapkan telah dimodifikasi untuk mengurangi kemacetan pada jalan beb_as hambatan. Sebagai contoh, kapasitas me.ri-rrgkai sekitar 16 sampai 22% blla 3 buah lajur masing'masing selebar 12-ft
dengan bahu jalan 10-ft diubah menjadi empat lajur dengan lebar masing-masing
l}r/z-ft dan bahu jalan 4-ft.s6
caracara Tradisional untuk Mendeteksi dan Ivlempefbaiki Insiden
(Traditional Means of Incident Detection and Correction)
Selain kemacetan, insiden yang berhubungan dengan lalu-lintas meliputi kerusakan atau kecelakaan kendaraan dan muatan yang tercecer di atas jalan.
Kondisi alamiah seperti hujan salju atau banjir kadang-kadang menutup atau mem'
batasi ruas jalan, persimpangan jalan, atau simpul-simpul jalan lainnya. Di daerah
Iuar kota, jawatan jalan-rayd jarang menetapkan syaxat-syarat untuk mendeteksi
$ Contohnya, lihat C. J. Messer et al,, TRB Record 503,' S. Yagar, TRB Record 562; dar,
A. J. Kruger, TRB Record 630.
Lihat W. R. McCasland,TRB Record 666.
A. D. May
dair
'I
$saqUlCS
;NHJN l"qr.I 'Eu"fu"d u?t?qual u?p tetuo/noral "p"d puorserado q?Fstrx u"p'u"r.zrn Inlull
Ls
derlas ueerlelale{ sns">l 000'I? rrup 'r*{eq uequq uope8 eln[ 00? 'ueFtrezrepual
0g/ r"saqas uur8n:a1 pu[:e1 uelzrrqradrp '1o1 uepf-uupl epzd u"qrsraq
"ln[
-urad uzelra:1ad 1n1un 'Ipqetu z1z[ura1 r.rul"qu"q s"qaq uupl eped uun5Euzg
(sualsdg froql,py lslrolory pecuu,rpy) lpntuetua4 ltuq 1uIO uulutque4 uelqs
'uaprsur
S0,
7
4ffi
TEKNIKJAT.ANRAYA
tahunnya.sE Kerugian ini dapat dikurangi tidak hanya dengan cara mengurangi
kemacetan tetapi juga dengan rnemberi saran dan mengatur pengemu<ii melalui
berbagai cara.
Seperti telah diuraikan di depan, pembuatan garis dan rambu di depan dan
di dekat off-ramp telah merupakan cara umum untuk memberi tahu pemakai
jalan bebas hambatan tentang lintasan yang harus diikuti, tujuan, dan hal-hal
serupa. Cara ini biasanya ditambah dengan bantuan "setelah kejadian" oleh polisi
atau tim khusus yang dikirimkan ke lokasi. Namun, saat ini, beberapa pelaksana
pengelola jalan bertindak lebih jauh terhadap beberapa fasilitas jalan bebas
hambatan. Sebagai contoh, mereka memberikan pengarahan atau saran kepada
pemakai jalan tentang beberapa hal seperti pemilihan rute dan perubahan pedoman
perjalanan agar tidak menemui kejadian yang tidak diharapkan dan peringatan
tentang kondisi bahaya. Selain itu, "pengendalian jarak jauh" (remote control)
juga dapat mengalihka^n laluJintas dari jalan bebas hambatan, ramp tertutup,
atau perubahan aliran lalu-lintas.
Satu cara yang sederhana untuk mengarahkan atau mengatur lalu-lintas
adalah melalui radio di dalam kendaraan. Sebagai contoh, pesan dapat disiarkan
melalui radio pemancar komersial. Selain itu pengemudi dapat diberitahu dengan
rambu besar agar menghidupkan radio pada frekuensi yang telah ditetapkan
yang akan menyiarkan informasi penting. Sekarang ini pendekatan lain adalah
dengan mengirimkan peszln lewat kabel yang diletakkan di sepanjang jalan.
Pendekatan yang lebih canggih untuk pengaturan pengemudi telah dipasang
dan diuji. Pertama kali dimulai dengan sistem pemantauan satu jalan bebas
hambatan atau sistem jalan bebas hambatan guna mendapatkan volume dan
kecepatan lalu-lintas dan menemukan insiden yang mempeng:rmhi arus lalu-lintas.
Hal ini dilakukan dengan mengamati layar televisi sirkuit-tertutup (closed-circuit
television), dengan perlengkapan infra merah yang mendeteksi kendaraan yang
berhenti atau diparkir, dan dengan suatu kombinasi detektor dan komputer
yang dihubungkan. Pengembangan cara ini adalah dengan mengawasi secara
elektronis tiap kendaraan yang masuk atau keluar pada satu ruas jalan dan mencatat kasus terjadinya waktu tempuh yang tidak konsisten. Keluaran (out put)
dari skema "pengawasan komputer" (computer-tracking) ini adalah volume dan
kecepatan kendaraan atau laporan khusus yang mencatat penurunan volume
dan kecepatan secara drastis. Personil atau mungkin juga komputer di stasion
pusat pengendali memproses informasi yang masuk dan, bila diperlukan, memperingatkan polisi dan pihak lainnya serta memberikan pengarahan kepada pemakai jalan melalui rambu pesan yang dapat diubah yang memadai.se
Sistem dengan ciri yang berbeda telah dipasang pada jaringan jalan bebas
hambatan di beberapa kota di Amerika Serikat. Salah satu contoh adalah skema
di chicago yang mefiputi 196 mil pada delapan jalan ekspres utama, dengan 1300
lokasi detektor dan 48 buah ramp terkendali. Suatu komputer memproses informasi sehingga tindakan lalu-lintas dapat dilakukan. Kemudian hasilnya dikirimkan kepada stasion radio atau televisi lokal dengan teleprinter. Sistem di Los
s
9
.9t6I
.D
.arourn1eg
u?p ueurprg.1i{.f
Ifnf "pIqI'plagtrreg.I
lqun.uep:9461 pdy
'3t4taa43ug c{to4 'a3poq'l,l')tr u"p nssa{ra { 'n 'A req11 'e4duma lasraf rna11 Ip urlsp Auquii truhnr
-4ai {nrun'lt6l Iunf .plq!'aul("A'f .guetuap.u?p 916l raquralda5 3pooy clqtq.routla .D ,S re{!.I
og
usrr">l a>l u?)lolaq ',re[?[ rda] p rrIftd 'e,(urenla1 n?l.E {nsBu Is?{oI rp u"8ueluu
r?u.r?/\^Tp rlwtSuFas 1dz1a1 'uelelapraq 8uu{ sulr;r1Tu l?snd r.TBraeP-qJe"p a{ Ins?ur
uepl reBeqas unpun8rp ludep etnl rJal.m 'u"q"qur"l r-E8"qes 'r1uar.I nqu"r n"l?
rp tuefuud dnlnc
sulurl-n1ul ndqel rdelSuapp e,(u8uotouraur 8ue,( wluq-nptr
"u"tu uelef uulul(ueqay
Euui zpe qepns Suzz( z[zr uepl nele zserq uepf WIppB uapz
'qne[ dnlnc Sued lerel >1n1un >l1uqret ueq-rlrd etm uerlzdruatu Lletr" e8nt ge1
-Surrag '1">leprel >Ins"u uzpt 4r1r-1l1ft a1 setuq-nlul uzqrqu8uaur urulpp treusrad
-raq dz1a1 ualrz' tre1ef 'B^uqnuadas Swqura>paq q"Iet Suel' sardsla uepl uep ue
-t"qu"q szqaq uepf rualsrs zpzd uzlqzg 'Srms8uq s?luq-nlq rBzq Eurluad uetrzrad
Sue8auraur uaue uzpl a1rr 'sardsla uqef lrzp uq"qurull s"qaq uepl epe unlaqas
(steaqs rolrello3 pue IBITaUV).ro1>1a1oy usp FoUV uplet
'r.ul tn{uaq uzlll"s1p
lnqasral urlelapuad Euzlual uuseltury 'ralndruol uerelzurad redures de1a1
nl{E/v\ uzrnlzEuad $"p rElnur 'eruc ru8uqraq ue8uap ue)lll"pua>llp IuI s"lurT-nIel
's"1ql-n1el ndurul trep 'nquer ',rep[ z:lJeru ueleunSSuaur 1p{ol rrzp uau"
trepf-uepf uzrserado8uad 'IE>loI rrzlel rrep 'rol1e1o1 'ye1re 'sardsla uepl'uelequreq
nduul
atussaur alqerre,r) Ieq"F"^ uesad nqru"J ueleun8Suaur u8n[ rrn sala8uy sq1 Tp
ualsrs '1oofuec trcp
snsnq{ rnfq rdulBuelrp u^rmr"}uz gp ederaqaq
snq
Inrun
lr"p rrrpral salaEuy
'r1epuaryal durer qenq 39 uu8uap ue1"qureq seqeq rm1ef l1ur ?B
408
TEKNIKJAI,ANRAYA
y:lng memotong sumbu jalan,6l serta aktifitas lain yang menimbulkan konflik.
Pemilihan jaringan jalan arteri secara teliti biasanya memungkinkan meningkatnya
kapasitas seluruh sistem jalan, mengurangi kelambatan baik pada lalu-lintas
langsung maupun lokal, dan mengurangi kecelakaan. IVleskipun demikian, julun
arteri dapat dijadikan pelengkap fasilitas jalan masuk (access) bila volume lalulintas melebihi 20.000 kendaraan per hari.
Rute arteri dan jalan langsung biasanya digabung ke dalam rencana induk
(master plan) kawasan perkotaan. Walaupun tidak terdapat aturan tetap tentang
pemilihan rute, penelitian volume laluJintas, survai asal-tujuan, dan pengalaman
kecelakaan merupakan perangkat perencanaannya. Kriteria yang dianjurkan
adalah meliputi.
1.
2.
3.
4.
Lebar jalan arteri sebaiknya 48 ft. Jalan ini paling serliltit terdiri dari satu lajur tiap arah
dan ditambah tempat parkir, atau dua lajur tiap arah tanpa tempat parkir. Panjangnya
paling sedikit 16 mil.
Jalan artcri sebaiknyamengitari kawasan di dekatnya d"n tidak menembusnya.
Di dalarn sistem jaringan jalan, dua buah jalan arteri harus terpisah sejauh 2000 sampai
3000 ft.62
Bila bahaya kecelakaan tida} dimasukkan sebagai faktornya, volume jalan arteriminimum
rata-tatz adalah 300 kendaraan per jam sepanjang hari atau 450 kendaraan perjam selarna
jam sibuk.
Dalam banyak hal, volume lalu-lintas saat jam sibul;. pada jalan yang telah
ada yang akan dijadikan arteri ternyata melebihi kapasitas jalan konvensional dua
arah; namun, berbagai teknik dapat meningkatkan kapasitas tersebut. Di antara
teknik-teknik yang ada adalah:63
1.
2.
3.
4.
5.
Melarang kendaraan parkir pada satu atau kedua sisi jalan saat jam sibuk. Kadang-kadang
larangan parkir ini diperpanjang sampai sehari penuh.
Menarnbah lajur ekstra di dekat persimpangan dengan larnpu lalu-lintas untuk meningkatkan kapasitas persimpangan sarnpai mendekati kapasitas jalan di antara dua buah persimpangan. Hal ini dapat dilakukan dengan melarang kendaraan parkir sepanjang beberapa
ratus feet di tiap sisi perempatan.
Memperbolehkan kendaraan yang akan membelok ke kiri saat lampu merah atau menyediakan tempat membelok ke kiri ini di luar lajur lurus.6a
Melarang gerakan membelok ke kanan pada persimpangan yang sering mengalami kemacetan.
Membalikkari arah lalu-lintas di jalur tengah agar tersedia jalur tarnbahan pada arah lalulintas yang lebih besar.
6r Bila lebar perkerasan memungkinkan, gerakan membelok ke kanan memotong as jalan, kecuali pada tempat yang telah ditentukan, dapat ditanggulangi dengan memnsang pulau timbul di tengah yang menerus. Bila
pulau ini agak lebar, dapat diadakan lajur belok ke kanan yang terlindung di dalamnya. Marka jalan tidak
berarti positif untuk keadaan ini. Altematif lain adalah menandai lajur tunggal di tengah sehingga memuntkinkan gerakan belok ke kanan dari kedua jurusan (lihat Manual dan TRB Record 737). Seringkali ruang
parkir yang tersedia sesuai disain aslinya dikurangi guna mempertahankan lebar perkerasan dan jalur jalan
yang diperlukan.
62 M"todu analisis yang mendalam dapat
dilihat pada -lfCflRP
63 Untuk daftar yang lebih
Report 187.
usTreE tuzlual za6l raqurardas'flCsy!o lDunol'Suuaausug uorpuodsuuL 'o![lef,?A "I ..lr lgrFag
'pnuog uep , 1261 rrr-nuef ,Bqtaaupug cg$o4
rrryI ,,
uepr.radotned'
rpna
!ra1 tue
-nFI srue lees rp tueraqar(uaur led"p r-{"{ uepfad'qo1q qetu4 1p rr"p selu(-np1 ndurel
uutuap ue&redumrad ep"il '(g-0I .reqrrreC leqq) uesnmf nles gep edueq ueueaaegaq
tuz( trept ueSue.raqeduad Euolouraur tuel uelolag 'p[ms ese; der1 eurelas {olaqraq
trrzd rreerepua{ IJ?p zu(uqnuedes seqaqral trepf uetueraqaluad nlzs 'sglurr-nlq nduel
.rn1e1p Ene,( rpre-ntzs ueplunp ue&r"du4srad epe1'n1lutuaw Suot 1t1ot1 uoplad uorlo,ta7 't
eg'srunl s"lql-npl eped ueledurasa{ ep? "urles szqeq uztuep tuolouraur ledep
qap mfq enp uepf {nlun usI
s"rqfnpl pig.rs edtrzl ne8uedurs.rad zped 'g-0I requ"C
-requretlp 1uI I"H'8trern1.raq 1e3ues 4guo:1 ueqltrmrua{ W1um!
lr:rrpas qlqal u?F!
"ua*{
ua1{"q
nles trepl
uzlzdura.red Ip usl"qu"Ie1tr 'rnl?rel Tsptr {olq rrru? {".re[
"Fq m1e-tp 'qe.re
dep zped qnued .reqe1 uetuap snreueru 4yd pdecuaur ettrmras
ledep gpe.rtord
pdqs n11e6 'U4pas qtqal SuDt uDltuoqoquad uo.p tot1?u.1uaw Suotl olDt-otDt uotodacax 'Z
'(71-g u"p tI-8 .requreC azqq) zures tuzt(
nzpf uralsls qalo tundurellp tzdep usprepual le,(rreq qrqa'I 'tDsaq qrqay Suot soqrsodoy 'I
ueleun8tuau zlo{ ur"fep Ip u"IE[ ue8urrzf '21o1 1ez(u"q IC 'e[es uusnrnl nlzs
rr"effpuaI s"luq-npl euru Tp ueIE[ rIBIEp" q"ft-n]es uBFf
u(ueq
"p"d {"ra8raq
(s1ae.r1g
's"}uq-nPl ndtu"l
n"1" u"u")l {olaq m[e1 4rades ue1 dr>18ual3d 3p" {ppl1 3{l[ uuB)lsl3ral u?p ]"raq
uetra)erua1 unllnqurueur Euuas nll qrplas '{ppepuau ?r?f,as >l"f,und s"luq-nlsl
u"Ipquruaur t"dpp IuI I"H 'Iralr" uepf uudap Ip {etalrar re}"aqt ur-aArrp Tuadrs
uernqrq s"l$s"J n?l." 'ue8u"Bzprad mdz>1seur 'resaq ul.snplll ?nruas JrdureH
l'Hm*f ffi]Hf,#
'n1r tnulag 'xesaq nlelral s"luI-nFI InIEIIp Sugas nlueuel uepf-uepl'no1re uulel
edu4 .,lsp[-[sF[ ueEurref. elod >lnluaqtuatu Suzr( uzurrlnurad u"s"^ z>l r(
ro}>la1o>1
ttred p4pat e{reru ueEuap quqursqp nele rluetrp ledzp Euepel-3uup") se's"I"
8ue[.plurs ueleun3Sueur uz8uap ue:pll1uqp ]zdup 8uzl. rnlq Fup
nzl" {ns"u ue{qexelp sE}ulI-nIEI 'uarapour le8ues 8uutr uzpl epe;
rp Sunlue8rp
.renla{
@t
7
410
TEKNTKJAT"ANRAYA
-l
t__
--r
merupakan
jalan dua-arah (24 konflik)
Kedua jalan
Gambar
l0-5. Konflik
L_
a-_]
(11 konflik)
arah.
lalu-lintas lurus dan lampu laluJintas dapat diprogram menurut interval waktu
yang lebih panjang.
Pengendalian Lalu-lintas (Traffic Control)
7'
I
I
n1el ndursl rde{8uagp Euer( ur-e1 lnlueq uztuop uulEurpueqrp .resaq qlqal p1 qn[n1 **0, *roras oHlH
-aqaduod lzdwe1 1p uezT"Iete{'resaq e1o1 nlEs !p e^ (pq uzl.rodelcur .g96l lrn ,S4taaqiug cg[to4,Aayp1
'I 'I 'setufl nPlhdulq rdzl8uagp 3ue[ Streqzc ruzua nel"
uz8uap uep[ ue8uolodrcd eped Sue.rnrFaq tre
"utl z[u1e13u1uetu eped elod uzqeqn:ad uel.rodq
-"{qaf,r)'Burdures uep 'uedap '3ue1e1aq u?FDq Ip u"sl"Iaral
$uJ 'rl"Iqploc 'g 'u uep 8,IIx 'tr 'c usp '696I Dqol{o '\poou ?nqnd'uourolos ,c 69
.J,ATit yJ$'#ff1#yrtlii,ffit::*r:if;t"!t
Le
dtilcN l"ql.I
Be
12
uodav
urzf
qlg
g eler-zpr
redzp ( unrJerc.
IIt
ur,{"p*"*':;T#lil,
m*ff #ffi
'6
4I2
TEKNIKJALANRAYA
o
P
o
&
E.
dc
ad
E*
!o
ii
tv
9E
MEd
=!
E.-
JaS
tlC)O!n
|"i.-dt|.dtrlF<
trb<
qc)
AN
.E
gs
d!d
EE
J4tr
atd
trJ
?E
.-a
e,6
*
H
E'O
tr
Lu
uS
Fl
a
d
Fl
.es
a,
&d
)A
F
dh
tr
-=e
EE
vl
Fl
d
,r1
o=
sy
'id
H
C)
ac
:?SH
63?
d
'I .i;
e)
bo
tr
dE*
GI
r-!
Oo i:
tril,
s.-'}4
SEr
.ts
$Eg
i sq
tr
d
d
k
d
A,J
E
tr
Fr
o!E
a{
c.i
ss;
,.
din
Gl
f+.r!rir,:.latiar
ll.o
(). tr.
o
H
-o
d
,o.o
1..:r...{r',(,
t)
tr
::.'.'1.
B,'1.8'.,rr:,
qid
e-!3{:6lrji+
66
sH9
<c ae
Ero
o=
e-
dJ _cii
.y
85ts
so
6
! oP
ii=
lqta
*+>
h0
prccay gUJ uep :096I lar"I,{ u?p '616I requesa(I trep raqrualdag .g/6I lunf uup lerer l ,4161 raqrualdeg
'spooy 4nndl 116l raquasaq "p1qg 'ssoa .d u"p uosqlC .C .O,: LL6l reqol{O ,Buyaau8ug uollogtodsuo4
urq"p uof,uoscil 'S 'iI u?p uoplrll 'd 'L'. LL6l IIrdV "plql ',(rea13 '1 'S I gt6l pdy 'Srytaau8ug cgftota wqrl
rp ueSrnpueqrad u"p u"reJn ederoqoq ln1ufl
'tunurn ?rsJas selul-npl IseFrurs Iapou uzp ;uI uelsls
ol
"J"lu"
dz1a1 trz8treraued
dprl
ndurel ,se1ur1-np1
npl
.nqrrrer
Hf"HltXfH;Tiil:;
'zduurnyaqas urzr8ordrp
qe1a1 Euel( Jqeural1z qqurnfas qqrtuaru Bued ralnduo>l ue{Eun8Suaur s1a1duro1
n1elrel >lepp 8ue( uel.srs 's"trurl-n1el u"JIIp ue1le1turuau {nlun lr-uatu ederaq
-aq dupas pdurs enluas IIBquraI rnle8uaur uup 'ralndruo>1 ue8uap ruI rs?IuroJul
sasorduraur 'orper nzlu uodalal lu^ aI l.nqasJel
Elt
"lep
r
4I4
TEKNIKJALANRAYA
itu sendiri.
2 F. W. Walter
dan S. E. Roberts, TRB Record 562, mcngutip satu studi yang menunjukkan pcngurangau
scbcsar 6Wo karena pemasarryan pnerangan tctap.
r Untuk studi tertaru gcrta acuan tcntang ma*a pada zona "dilararg rnenyiap", lihat G. W. Van Valkenburg
dan H. L. Michael,I{IRB Reconl 366, dan R. J. Waldorf, llaffu EWin*fiW, Pebruari 1977.
r Lihat D. Niebur,IUtlJc Roads, fuustus 196E.
6 Uhat R- J. Roscobaum et al., TRB Record 541,
kecdaLean
nalao hari
F
'9gI ,lodatr tqcads gun u"p.6t6I Frnf
'spooy qqq 'll wp 9IZ p.poay &IH '66 Uoday 4yp21J 1p rzdep.rcl zAuurq urylgt .6lI trrzp ,WI ,0i
.sprerp1l .l{ .O qrlo uqrr"srp tued .rn1zre1g ,fr"1
plocay trUL ur"1ep Ip ledepral qrplerer Buy^
Zi
"tU
Fes l"q['F"rI urzl"ru .rp uelzqlpued set;s1c1duro1 tueluol u"n e rqJ"p rrep Iculrel qrqal uetueralal 4lun
,j
-Bdrueur ter{gp Suud >1a(qo uelntu"ruad s"}rpn{ 1uls IC '{l1zqral uz8uu(uq re8uqas
lsqrlral rrszr"pua{ n"le Eu"roasas sElB ueFzq 'uedep ndurzl e(eqet ue8uaq
'e[u8uzlelaq -rz]el depzq
-ra1 runrun s"rluol eduel '(t!opp acolJns) uDDqnuJad umcuu re8zqas uzleqq8ued
uzlur:18unurau uz>1z ue8trerala:1 rszrr?A'rpntuaBuad depeqtuaur Suerl rsrs eped ue1
'(al1noqts
-lraqlp (c1) apuz.c-looJ I xeseqas Stms8uel uzzleqecuad selrsualul
8uera1 qrqal
asJanal) qpqr4 UDEUD&Dq leqllral trzle 'zdu8uB>l"laq .rEt"l u"p"[g
wl"qrT8uad qadqo e11g '(a1lanoqfs) uD?ur,tog nlens terIlral uelu 'z[uBue1e1
.q"ururp tueL
-aq.reIBI uep d"lr8 qrqel lrnuntu 8uz[ 1a(qo qenqas
la,{,qo
"lrg
u"p uep[ uue>lnuuad Jl]ular ue8uzralal uep lnlosqu ue8uzralal
1e1Eu1r lrunuaru
pe[rai 8ue( uzlzqrlSuad 'rreq ureleur rp u""J"pue{raq rsenlrs tu"1eq
rserJ?AJaq
SI?
wrNn-n'rv'r
xNrsr-vlvu
N\rrvf rswf,do
416
TEKNIKJALANRAYA
kan hal yang penting. Faktor pemantulan permukaan berwarna putih dan buram
adalah sekitar 98%. Obyek y*g berwarna kelabu muda kira-kira l4Yo, warna
kelabu 7To, dan untuk warna hitam faktor ini hanya 3%. Seseorang yang ber'
pakaian putih di depan latar belakang gelap dapat dilihat dari jarak dua kali
lipat lebih jauh dibandingkan bila pakaiannya berwarna gelap. Di lain pihak,
kualitas pemantulan perkerasan lebih dipentingkan di bawah pencahayaan lampu
depan, karena bagian bawah seseorang, kendaraan dan bahaya-bahaya lain akan
muncul pertama kali sebagai obyek gelap (silhouette) dengan latar belakang
permukaan jalan yang lebih terang. Oleh karena itu perkerasan atau lapisan
penutup dengan warna muda dan tekstur kasar yang dapat memantulkan cahaya
kepada pengemudi lebih disukai. Permukaan jalan yang dapat.menjadi seperti
cermin pada saat basah umumnya dihindari bilamana pencahayaan berasal dari
lampu depan, karena hanya sedikit memantulkan cahaya dan sulit dilihat.
Data yang seperti dikutip di atas menunjukkan bahwa pejalan kaki maupun
pengendara sepeda dapat berbuat banyak untuk melindungi dirinya sendiri
dengan mengenakan pakaian berwarna muda atau alat pemantul. Bila digunakan
pakaian berwarna gelap dan tidak reflektif, pejalan kaki dapat berbuat agar terlihat kendaraan dengan mengibarkan sapu tangan putih yang tidak terlipat.
77 Ltlnat B.
Adlcr dan [L Lunenfel d,, TRB Record 502 dan Specitt Report 156.
F
-:rsurs
"ulss
zped nqurer
009
000r
00t
u"or", ,"u,,
-!Ie)t uelelad
qepuei ieu!s-nquieH
uedep qeie uep
ueeJepue>l
/ot,
o
o
rc
3
099o
eduel
4.
t,o
t
o
o.
ueueMeFaq 6ue^
ueerepual dspeq6uehl
Llt
svrNrr-nrv'r
xNrsr-vlvlr
Nv'rvf rsyuf,do
418
TEINIKJALANRAYA
arr menggunakan lampu depan yang tinggi." Pad'a jalan ruya terpisah pengemudi
dapat terlindung dari silau lampri depan kendaraan yang berpapasan oleh tanaman
atau "layar pengurang silau" (glare-reduction screen) yung dipasang pada peng-
halang median (median barries). Sayangnya, hal seperti ini tidak terdapat-pada
jalan dua-lajur.
Dari Gambar 10-6 dapat juga disimpulkan bahwa, walaupun tidak ada lampu
sorot dari arah yang berlawanan, beberapa pengemudi yang menggunakan sinar
rendah mungkin tidak mendeteksi obyek berwama gelap untuk kemudian menghindari tabrakan. Berkurangnya jarak pandangan juga dapat terjadi karena kaca
mobil terkena bahan warna, berdebu, berembun atau basah oleh air hujan. knsa
kontak berwarna juga mengurangi penglihatan malam sampai tingkat tertentu.Te
Penelitian pada gerakan mata pengemudi di bawah pener:Lngan lampu sorot
telah menemukan faktor lain yang berperan di dalam kecelakaan malam hari.
Yaitu bahwa, dalam menetapkan kecepatan kendaraan, perhatian pengemudi
terutama terfokus pada sisi jalan hanya sejauh 75 sampai 100 ft di depan kendaraan. Dengan demikian, pengemudi tidak memanfaatkan penerangan lampu
depan sepenuhnya.Eo Terdapat perbedaan nyata gerakan mata pengemudi pada
siang dan malam hari. Selain itu, pengaruh alkohol juga sangat melemahkan
penglihatan di bawah lampu depan.Er
Sistem sinar larnpu terpolarisasi(polarizedheadlightsystem), setelahlamatidak
dikembangkan, kembali memperoleh perhatian sebagai suatu cara untuk mengurangi kesilauan lampu depan kendaraan dari arah yang berlawanan. Pada
sistem ini, sinar lampu dipolarisasikan membentuk sudut 45o ke atas terhadap
bidang datar ke kanan. Seorang pengemudi akan melihat sinar lampu depan yang
terpolarisasi dari kendaraan dari arah berlawanan melalui "visor polarisasi gerak"
(movable polarized visor) yang disebut "analyzer". Bila diamati dari sisi pengemudi, alat ini juga akan mempolarisasi sinar membentuk bidang bersudut 45"
ke atas ke arah kanan. Efek orientasi ini adalah bahwa sinar dari arah depan
hampir seluruhnya terhalang. Di pihak lain, sinar polarisasi yang dipantulkan
obyek yang diterangi lampu depan tidak akan terhalang.
Alasan yang mendukung sistem polarisasi sinar lampu depan ini antara lain
adalah semakin baiknya jarak pandangan malam hari yang berarti kecepatan
mengemudi yurg aman, kenyamanan pengemudi lebih tinggi, dan mengurangi
kelelahan. Sementara itu alasan penolakannya meliputi biaya yang lebih tirggr,
energi yang diserap jauh lebih besar (2lz sampu 3 kali) sehingga menimbulkan
persoalan p:Lnas, mengaburkan sinar lampu belakang kendaraan yang berjalan
di depannya, dan hilangnya pandangan akibat bayangan lampu kendaraan lain
yang mendekat.E2
Untuk meningkatkan jarak pandangan, intensitas cahaya lampu belakang,
Iampr,r sen, dan lampu rem pada kendaraan selama beberapa tahun ini telah sangat
ditingkatkan. Namun demikian, penempatan lampu-lampu ini umumnya tidak
I
I
I
I
\---
tzz.
7
t
.IrEq
/t6I raqorlo u4rqral .u,!/auy to ttapq t4lou1uqy aqt to loulnof usp vmHJ .looqpuol 3u71q3n
ta*poog qeppz c[zr uzpf trep uepf uetuerauad Sugtuat rrrzqral ls"ruroJul ednroq esreqlaq ,.q-"i
'009
'209
,,
-aruad
n"le 'Lrur g'I )1urzf ep"d qlqal n"l" unsns tuedrurs e8rl lzdepral sIIq
"Fq snJErl z8n[ zdnras 8ue/( eduurul ue8uzreuail 'nl?ur qppl Stre( u?s"/!r")l
u"I"rpasrp
ru"IBp Ip {ulalrer unsns Suudurs n31" ugl"qurcI{ s?qeq usF[ sllq l"d"pral sru"q
Eu"[u"d npgal
ue>Il"rz^slP'e(u1z13urg 'TuIs 1p uu{Iurnlp
ue8uzrauad
"$q
",t/ttpq rras nlzs uulilt{uau ?pfiC
trrztl uelzre[srad
'elo1 urepp rp u"lequreq seq
-aq rrzlpf >ln]un 'durzr tunfn-trmfn zped n4e ueqlp8uad nut" ue8unqz8Suad
pare zped u?{BpBIp zdnras tuz^ uztuerauad 'uzr8zqas nzle qnuad ue8uerauod
u")ilIaqlp srurl I33uI1 s?lurl-n[?l alunlo^ uz8uep 31o>I .r?nl rp unsns Stredurrs
uz>llerudsrp lnFrBI r{Iqa-I 'sruauaru tuul( detat ueBuurauod ue8uus"ru
"p"d
"/uquq
-ad uzluuruduaur
>1n1ug
(tupqtn tearls
puu
uas nduzl rrsp rrr3r ndurq dupeqral lplauroa8 Inlueq gz8zqraq uped rpnur
"uas
-aEuad
Is{"er nt{"^r gfn8rnur Intun wln{e11p ueqrlauad 1z[uuq qBI{ 'rpqru}q
6lt
420
TEKNIKJALANRAYA
Penerangan jalan dan jalan raya, kecuali pada arteri utama di pusat kota,
biasanya didisain untuk menerangi jalan dan delgan demikian menimbulkan
penglihatan sebagai bayangan (silhouette). Untuk' jalan bebas hambatan dan
iimpang susun, Guide menyarankan tingkat penerangan horisontal rata'rata
sebesar 0,6 sampai 0,8 fc bila output sumber cahaya berada pada tingkat terendah
akibat faktor usia atau kotor. Pada saat pemasangannya, output lampu ini kira-kira
harus sebesar 1,0 fc. "Perbandingan keragaman" (uniformity ratio), yaitu penerangan rata-rata dibagi dengan penerangan terendah, sebaiknya 3 : 1 sampai
4 : 1-.e0 Guide juga mengusulkan "penerangan adaptasi" (adaptation lighting)
pada jalan keluar dari jalan bebas hambatan yang diterangi secara menerus untuk
memberi kesempatan kepada mata untuk menyesuaikan dengan penerangan
lampu depan kendaraan.
Pengambilan keputusan tentang pemasangan penerangarl menerus pada jalart
bebas hambatan berdasar pertimbangan ekonomi dan sosial telah terbukti atau
bahkan tidak dapat dibuktikan. Pada dua kesempatan telah diadakan studi terinci
tentang perilaku pengemudi di bawah penerangan menerus di sepanjang ruas
jatan Connecticut Turnpike. Studi ini bertujuan menentukan biaya operasi dan
'menaksir
keuntungan lain sehubungan dengan tingkat kenyamanan yang makin
tinggi, meningkatkan operasi lalu-lintas, meningkatkan kapasitas, dan mengurangr
kecelakaan. Tetapi hasil penelitian ini tidak dapat membuat kesimpulan yang
bemada mendukung atau menentang penerangan jalan ini.eI
Tingkat penerangan yang diusulkan untuk jalan raya selain jalan, bebas
hambatan dan untuk jalan biasa didasarkan pada tingkat terendah output lampu.
Untuk jalan ekspres, usulan standar di kawasan pemukiman adalah 1,0 fc, di bagran
tengah ! ,4 fc, dan pada kawasan pusat kota sebesar 2,0 f.c. Pada situasi seperti ini,
obyek akan terlihat sebagai "rincian permukaan". Untuk tempat pejalan kaki
di kawasan bisnis, tingkat yang dianjurkan adalah sebesar 1,0 fc, dan pada jalanjalan di daerah pemukiman, harga ini adalah 0,4 fc. Persyaratan untuk jalan
lolektor terletak di antara persyaratan arteri dan jalam sek'under. Sama seperti
pada jalan bebas hambatan, perbandingan keragaman ditetapkan sebesar 3 : 1
4 : 1.
Guide juga menganjurkan tingkat penerangan untuk pagar jembatan yang
pendek dan dinding terowongan dan lintas bawah (underpass). Beberapa pikiran
ientang kekuatan adaptasi mata manusia riiuraikan pada persyarata" "11Y!
terowongan yang panjingnya lebih dari 500 ft. Faktor perkalian sebesar 1/10
sampai 1/15 oapat mengurangi tingkat- penerangan dari kemungkinan sebesar
10.000 fc sampai minimum sebesar 5 fc.e2
sampai
s Kriteri. untuk
penerangan tetap dinyatakan deng'an tingkat illuminance yang diberikan pada satu permukaarr horisontal. Tetapi dengan hasil penglihatan berupa sihouette, luminance atau fluks cahayayangmeninggalkan permukaan ke arah pengamat adalah tolok ukur penting. Dinyatakan bahwa luminance dapat
bervariasi karena tiga buah faktor yang di antaranya adalah karakteristik perkerasan yang basah atau kering.
Ahli pencahayaan mengingatkan bahwa kriteria illuminance sebenarnya kurang tpat, tetapi sampai kini
masih dipertahankan guna mendapatkan pendekatan yang lebih baik. Contohnya, lihat L. E. King et al.,
HRB Special Report 134 darr W. J. M. van Bommel, lournal of the llluminating Society of America, Oktober 1978.
91
Lihat A. Taragin dan B. M. Rudy, htblic Roads, Agustus 1960, dart NCHRP Report 60 tentang laporan
studi tersebut. Studi kedua menemukan, di antara hal lain, bahwa perbedaan antara tingkat pencahayaan
sebesar 0,2 fc dan 0,6.fc tidak terlihat oleh mata manusia. FIIl4lA ReportsRDTT-37 dan38 menyatakan
_f
trUJ
W l.llOA
eo
'U 0gI r88urtas r"dues 'F8tlr SueL Buert zp"d II3a{ W1um[ urE"p uel"[ u"SLErau
-ad Erreszuraru {nlun ue8un:apuara{ n}?ns l"depra} 'unsns Suedurrs
"ped
'qelud r{Epnur uep uetuu Iuual"ru tre8uap ndtuel 3uer1 Suecueraur
uDI"Iuas 1uI tees 'nqurel e88ue[uad
{n}un rp{ntnl1p Suero u"Ilzqrad {edueq
urepp Ip u")r-ernlp rIEIal Euu/( rgadaS .ndurel Euerl ueSuap u?)Frqsl ueurlSunural
FuemBuaul rrn[" "uaftI r1e1ep reqal qlqal Suzr( ryref uu8uap 8uera1 qlqel 3u"1,
Stmlnpuaru 8uel, uesely 'uzpf ndurq 3uer1 lerqeuaur tuzd
ndurq ue8ueszurad
ue{nlnllp IIEIIeI#ad ue1e13urua6
roloruJeq rr"Erepue{ leqFle LI""{"Ia3eI
(uEp
"ped
ffi'usE{?I3re{ leqPP zdzrq 'snse>1 zdzraqaq ur?["P
,uelelrerad'ue8rrzseurad ez(erq uep 'ndurq r33uq uep >IEre[ '"l("q"f, Iaquns el(u
-8trera1 r.rep srual qBFp" el(ulaqzlr"A edzraqag 'geletadp {E[u"q rPIe] Ilse>lelera{
uep rrurruouo{ared u"Euap uz8uerauad rs"Ielsrn reS"qraq ue}r-u)
"p"d {eJa
'runsas 8uel. ue8uereuad u"qqrurad ue8uap qaloradrp
I{BI u?1zlad ledural rp uz8ueraua; 'tre8uapaq Sueq zpzd nzle laqe>1 eped Er:zpz>1
-8uupe1 ,*1e[ s"lu rp Euntuu8rp ndurel zz(uesetg '.renl u"I8Eq rp Suesu drp e^rrznuras
'tr"1el IsIs
ue{quq nzle ndurq qe1urnf qe8ualas IrBp qlqal zluesurq 'ueBun14
"Pzd
eped Suusedrp ndurel e11q 'U 002 qeIep" uerynluerp 8uu[ rsuds 'r88u1l
"npa{ndurul uz8ueseured zpu6 'qnz[ q1qa1 tued lurel uzBuep rusaq qrqal Suztl
8uzl.
ndurel ue>leun8rp lzdep 'es1zdra1 upg 'nEIs t"qr{e ue"}nqel >1a3a r8uern8uaur
lelluzq u8nf r38ur 8uel, uu8tres"ruad 'qne[ qesrdral ndurel ]run der] undnepm
epraru qrqal 8ue[ uee{zqecuad qaloradrp lzdep 'r88urf 8uur( ue8ueszurad epz4
'U gg uzp gzew$fiuzr88urlal zpud Euuszdlp )TE.(uPq qrqel Suurelas undneleg
"'n1n.f
'rr"t"l uu8uedunsrad
sel" rp qrqal n"le r1 67 rSSuqjs.rnr1.rnr-rrp
'*1rir* n"le r[Er" ndurq uz8ueszure4
leduraa:1 r5nqrrlsrg 'qra{ te{ep Sgescd
,pra'"ni1r""Sp wdnf
-Ip sIIq srJl3rurss {nlueq nzlz ,uepf qeSuar rp Suesudrp ndurq epq ueleunSrp
sulaurls elod nlens :uep! Suefuedas rp uesn:nl "np lu3[3p e>I ue{Iserluasuo>l1p
ledzp ruurs.qoluoc ge8eqog 'ur(utsznlrs rre8uap IIsIIBnsesIp nluapal elod 1n:nuaur
ndurel qolo uz>lrsnqFtslpr-p zLer4et raquns F?p rsqs '(SfUfVUWn'I) ..fldtr^[V],,
'Jeseq leErres zdueserq rur 4radas uz8uuseurad
.z,(undurq rplurnf lel,uuq uup Euelued euarey '(sszdrapun) .{r^rq s"}url nB]"
ue8uomoral Sqpr1p zped nzle 'ueluqural eped 'uep[ rsrs 8uulrredas tre8uzrauad
u?{l"dgpuau {n}un u}eur srreS r1er\zq rp Suesedrp e,(rreserq uoau ndurz.l .I,tE
'zrues 8ue.(
-Suepued rqnre8uadurau {"pl} [ErJal"ru ?r?f,as Eurutr ueepaqrad
"uere{
ue8uzrauad 1u>13ur1 {n}un eues Sued trz8uepued >lu"ref uqllseqBuaru rur ndruzl
sual znurag 'ue1v\ 000I redures gll IJep .r"sqraq u,(uurnurn sluaf ?nuros {n}un
{rriq e[ep treqn]nqa) .u.r83up u"uzlauaq unrpos eped Sunmpuac ndurel
.rrrrrn88ue; '(eprnod ueqequr4 uztuap ,(mcraur) qepulr nzle pBulr ^ull*rlar
-raq aprlEr{ 3ll"}aul uep unrpos q"Ipp? srrrouo{e qrqal 8uel, nftq sluel 8uzre1
srual ne]e ,(fuaurep;) relrd lertazl 'unryaur-dzn zdmaq eder uepf
-rg:"oj"
"aurr1
'Y,LVD UgBIAInS
uep uppf ue8uerauad {nlun de1a1 requrns snPI n}Iu/vt
ustualeued IsBIBlsuI
(suoglqplsul
lzn
tqlq8n
"ped
funqEr-g) BAuU
UBIB1
422
TEKNIKJAI,ANRAYA
lelagai contoh, di Houston, Texas, dipasang lampu yang rnasing-masing berkekuatan 10.000 watt pada !i*g setinggi 150 ft sebagai pengganti unit-unit
PARKIRe6 (PARKING)
Uot rk pembahasan tentang sistem serlacanl ini, lihat R. C. LcVere, Ctvil Engircering, Mei 197 1.
tentang ngHr ai dalam pcrencanaan transportasi scrta prosedur perkiraan tuatutan parkir dan
I-"*f
kebutuhannya diuraikan di ddam Bab 3. Brgian ini bcr.igi tentang hal{ral pcngadaan tempat
iarkir dan
beberapa persoalan yang ter8angkut di dalamnyae7 Lihat
TRB Record 496 dan511.
t
'nI.I"d uaErfurr"u s"q?qrrlallt 'r?g pbcaY {UJ 'udeddsu 'g'V'eunfuaq
qelrlvw'9zI
l?Eues tuc^ lssurroJq ueT["^uaur uop"possv tqllea IEuoR"N g"P ur-q rszllqnd aep 3u1t1to4
yodag lmcadg gUE WIep" {I.red qepzur Buqual ledse 1zl(treq qqurnfas lsnureur Sued lsuare;ar tpngaS oo
.g16,I Dqutasac
'eluuPl-urel uuP'snlod
,r8raua rp8uequ{uad ueqzqruad u,ftrupe_ r{Elalas^ uelde-ruqlp l"dep e,(u1n[uqes
uemnsa^uad .tuntun,r*1.,1-8o' uueun8fluad uz1lu>18uruaru n31" z1o)I lesnd Ip 3u3ln
.rn.r.,S*q**rd nfepadura,ri >1.t1un u1o1 edzraqaq t{alo le{nry11P Stre,( lesers nlens
qel"p" z1o1 lesnd Ip rrerolue{rad 8unpa8-Sunpa8 eped mlrzd ueqnmqa{ usupzru
-ij .'.nrr1pni eduraqeq n"le ntes ur"Fp a>1 u(uuzqnlnqo{ 'e>llndurn8uaur >1oduro1
n"le rdnlncuaur Strzr( urntun uz1n13ue suuJel slpasIal "11q uu>ITI
-a{ nl"ns
ulsnpul uep lBrsrauo;1 ueunsueq {nlun uzqenoaSuod 'Il">ln}uarp z8nt
-rp qrs"lu "rq
nprdlt ry,io. 3,rr.,11 'rnpq ledural -dznas I9'0 '111es qerunr ig'g 'pca:1 $}snps1
.rlrn^nr1rp {Fqed :!'g 'treefuelaqrad lemd lelnqral }edural In}un 7 rzdurzs ;rsa1
-ur $gu,( {"fii" 4,9 ,uzrara Suz8upad !/'g 'Iuzq u"p IoluEI 'leluzl s"nl zU 000I
.-or.pn1s uatuatredu lz.t(urse1^o1 eped BunlueaP, v
der} prsrauro>1 uzunSueqlgz,l
,rd*n" 7 .pB3tml e3runlal i!* dnlr ,'eqerunra_d :,n{Iraq rz3zqas q"IBp" uqef^ren1
,p ,r1r"i n'*r=, ulururrp Euer( Euerr rrele.rz,(srad zdereqaq 'Suepas uumlnraq Srrel(
._ryqld re3eqraq,erzlu".
rsurr"Araq le3,zs uzle
il"iq *rAnq
Ip eto>l ,1n. ,.q,rn
lq .reO .uuqri uune u1z1 l.,lraq rz8zqraq rrsp utz'(u Sued ',,*zd u"Ilnf,nqa{ >lquaq
.,1n. ,J1rrr,i"ir- edulnt,elas lnqasral q"raep ueuqurad uelertay '(3u1*ed taarls
-11o)..rre1ef JenI1p rgrzd E-uunr,,. uaprpaAuaur {nlun e'(edn nlens rz8zqes qaaep
#r8rA*jd'r*rliirrr,ir- u,{,uzsurq p{ol'qz1u.ueurad'rs>1nr}suo>lar n"le nr"q uz8*uq
_*rg,rra >Inlun .IIqouI uedurr,(uaur {n].un ledura} nl?ns usll{nlnqueu 14 lees
epzd *zz.rzp"rr1 npnarl rs*,rairoraq Sued 1e1zre(szur ,,"Fp rp uBtIsI eun5 e1e;
(esn purl ol palBIeU sB Eueuaqnbag Eqrye;)
uBrIrI sung u1sl uutuap ueltunqnql6 EIIq rplred ualu.refsre6
u"{lnsn8uaur
Sued uuragp ue{q")aulalu >Inlun
u..1u1 uelnftrele{req
"Isf,
Suez( trzleruel rseary^'uegpe8uad
z.(uurnurn r!1*d tre8uap uz8unqnqreq
"ruzlruel
urzlep nlnq"p qrqelral nefupp z1-arau, uzsnlndal udzraqeg 'uz1n13ue uzleir,ref
*p :tn1,rrl-.,F1 inl'ursur'1i11od 'u1o1 uealaP qelg Lru{n{"[-p urel 3l3]u" z'(ueszrq
e(uuerntz'8uad uaptrqal uup 'z{e1q uedqauad 'mleurad ered >1n1un slpasla}
B'el1 Suenr uedelauad qz,rae6unsSuel 'uuqequr4 ru8eqeg_'"rupn s",,'Pn{ uulazn'u!
rr"uftp-ue{ uzeun88uad
{n}uaqlp qu1a1 'urepn ttttloa r8uernBuaur {n}tm peqyd
rc"l"qlualu >lnlun ausruu{aur nlens reBeqes rrXred ueTlepuaBuaur 1n1un 'tur
i1q1n-4qr1y 'el(uurq qeluFraurad uelemef uep 'lr-suer] uep ryqud leururral B]Fo]o
.r,rzcuarad .rolsa,tut 'buziepad 'Sunpa8 >lrfnuad
rp r8zq-IEeq1p rplderal
"Jgltre
er(urrzrnle8uad uup uuurz88uala[uad qzmzElunSsue; '.,8u?Jo dur]es uesILIn(. ue>l
-udrlaur qqal rrryed srirqeq q"I?p? rn rsrpuo{ elusnuas qeqaiuad 3J31II" I([
,.'qesrdral
uept uezrpal'uad quppe e1o{ lesnd rp
lznur rzl8uoq ledural up gutrzl t{nl'q
Suel' uqnsn erc]ue ICI
uepf-uep[ Irep {nn ue{ep"Iuau n'13"n' ur3[3p IsWular
'r.irr ;*;; ptq'.rrrle.rnlri,rrp rlns L'(uurnurtt gt"i seBnlad r*I{Bqlu"uad rseraq
n,t'"nq 1n>18ue8uad uu"r?pus{ uz8uap- ueturrr8uad
IIII fnq rde1a1 'tirq .ro1r,Ir npra
i"iri3.ii* 1r.*1un "qesn u"{n{ellp qslel 'Fq luadas Isunlls uelEuupq8uau {nlun
svrNn-n:rv'I xlN>tsr-v,rvu N\nvf Isvusdo
EZt
4VI
TEKNIKJALANRAYA
Parkir oi jalan sulit sekali dilakukan pada jalan dengan ruang terbatas. Pertama, cara ini jelas mengurangi kapasitas jalan, sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar 8-13 dan 8-14. Parkir di tempat seperti itu selalu menimbulkan kasus
kemacetan dan kebingungan pengemudi yang selanjutnya memperpanjang waktu
tempuh dan memperbesar kecelakaan.
Posisi kendaraan yang diparkir di jalan hampir selalu sejajar menyinggung
kerb. Manuol menyarankan bahwa ukuran "tempat parkir" (parking stall) adalah
lebar 8 ft, panjang 22 sampai 26 ft untuk satu mobil. Di samping itu terdapat
alternatif "parkir berpasangan" ("paired parking") dengan menggunakan dua
stall masing-masing sepanjang 20 ft dengan ruang bebas di antara pasangan tempat
parkir sebesar 8 ft untuk menuver kendaraan. Di dekat tempat penyeberangan
jalan dan pada kaki menuju persimpangan harus disediakan ruang terbuka setidaktidaknya 20 ft. Pada jalan potong utama, jarak ini ditetapkan sebesar 50 ft atau
lebih. Walaupun parkir secara paralel ini hanya mampu menampung sedikit
kendaraan, namun cara ini tidak terlalu mengganggu gerakan lalu-lintas dan
tr*-
'tuzro 699'99 ssl" rp {npnpuadreq ao1 uped z1n[ 6g7f ce1e Ip 9t6I unqer eped
eor
'apo) aplqa/l ulotlun Eu1ep lp 1eq1p lzdep 41red q.re1 tuelual uerqzrcd
zor
,
Z0I LZV *eg g ,ilassnf, .d f,aU ror
.099I .da1 .tug
'ZZl PrccaY
gul "p
ts
elarqdurnll'A'f l"qJI'eduqoluo3*,
'Sue8zpad
rrep 3uern1
qqal elnrl
rr"leroqa{
'lodocrp
000'09
"uare1
"urc}rual fln uel"Iurad qegunfag 'l"{FaS eluaurvlnpnpuad
-raq 8uel( u1o1
udzraqeq
Ip
1p u}ol
000? 1p lrun elnl Z ftlDles Eueszd:ar qu1a1 Suerulas redures 'gt6l unqel uped
14g3 zuroqzFlg Ip unlderalrp qe>l Bureued ryfaS 'uEF[ rp rr:1red rnletuaur In]un
JIlIaJa It{nqra} Suud z.rec n}ens qeppe (ua1au tutq.ru1) .,tryrzd rnln8ue;.,
'(t qrg 1eq11) e(uleqryz re8eqas uel3n131etlrap
-uau urlEunur 8uel( et(uqu1 Ieqld nele Buerzq n]?nses 4pruad dzpuqral uerzduq
uduzl uzluun8p ledep rsqod ueusurrle{ ueq ,or'e,(ure88u"laru Suel' Fuq Epuap
u"Inluauau u"p rrEI?[ rp rr4red uu1[upua8uau Inlun uernlerod ueldzlauaru
s"qaq su8nlad ("urualrp ledzp Euu( ueseleq ur"Iup 'unuras nlr u"Irzs"prag 'lerour
uzp 'uzueurzal 'uzleqasa>1 ue8unpurpad rnle8uaul ur"pp qulutraurad 1eq rz8eqas
'rrzrsqodal {"qld qalo uz>lrrepfrp rqrzd uernle8uad Sueuar*ar'r 'le>IFeS u>Ilraurv
I(I 1q1'!s"s" {3rI reSzqas u?lnq u"p rs"^{"rp sn:zq 8ue[ E,!\alullsr 1zq rz8zqas
ua11oduro1a1p'ppuas {I[ur r{eu"l uedap 1p up{q"q 'rrr1re; 'uzryqtursTp sru"g
tued uenSSuz8 uulzdn-reu qEI"p" 'lernrzp ueep"a>l ur"pp IIBnf,eI 'zl(ur8uelu-r
-aur Eue,( undedz eE8urqas lelurudsuur tueplnpl rBeq uellnlumadrp
"rrrzlrual
rr"uelsf
Wq drswrd nlzs uzldzlauau rC '(.pn{ lequrzuad tzdruel rc8eqas
",r qaloq >1epr1uzzlera1e,(ur tre1e[, z^\r[Eq ue1z1e(uaur srr83ul rp
uuluun8rp
Fua{ral
urFpq Suzroas 'q8noroqua11g pro.I '908I ung4 epetr 'uzldulaup Eruel r{qal
unlnq uelxes"pJeq uEI"l rrlrzd rnlutuaur eunt qaqraurad ueEueuar\oy
Ip
'U ?g runururur edureqal Suel uupfepzd
ue:lJeuaqrp usrq e[ueq u^(utunurn og? lnpnsraq 8uu[u 4ryzd 'qoluoc reSeqaS
'ue1m[trup Euerulzdu1a11zrd urc1ep Surntu rr:1red'rur ueselu ue>l-res"pJeg oo,'(3rl
-uorlrsod a13uu) .,8uuttu Jr-{re4, ere: uu8uap uul8urpueqrp u"6l"Iaf,e1 r8uzrn8uaur
426
TEKNIKJALANRAYA
n!'-a]-*
lOeciat leport t 25
Nopcrrber
"ry,
i\-*_
I
I.
stricklan
d.,
ITE lounul,
Brnrpzl-8tnpo1 'lzdac uepf nelu ue]"qurzq s"q]q uepf pleleur rsuredoraq tued
snsnq{ ludac _qq ns}e rde epr]I Bradas de1a1 rnpf rsulrodsuerl urrrepr-rJr1 uz1
psnd
-eun8B'uarl
ue8uap
u1o1
nfnuaru
rr:ped
uzrqeled
rreu"IzFad
ue>1n1e1aur
lrzp
rpnuratuad'r-ul urglsls
'fq rlradas ffilrps"J
qurqriuad
Intun
"ped
"rpesrrl lprapeJ tnel11nsal
usnlusq'g qeg zped turr8Eurslp
re8zqas ."to{ lzsnd uusuaaz{
Ip {rypd
rrup u4aD"ua:1 rseletuaur lntrm tl?InrylTp runrun ul)Isruss 8ne{ uelzlapuad nlens
urlednraur qo>l psnd rBnI rp {elaFar tuzd purwral n"lu rqrud trerzlelad upzd
[Ett6.rod (olsuo.tq tspout) a?uytgJ Dpou uuluo7,od tm?uep Eunfn e 4qrDd
'r{uurz1 u?ruerr?l n"le {"ruas tre8uap
Isel"ct1p ledep rur rr5rzd ledural e8Ewqas I{z{ rre1cled ludural rrep ]aeJ uderaqaq
uereplad ueseraryad }?nqtuaru qel"pz ue:ln{e11p e.{.uzszrq tuea .pqal ?reras
uerlEuequrlrdp smzq ueJel depzq8uatu 3ue( rrryred uurzlqad uzgdurzua;
' lzre(s nlnuatlreru rpefuau ueltuuqurol
-lp redup zdulnluaq rrtterel {"} n"l" Irf,aI rr?rn{maq rrlred uerelulod Euepul
-E*prrt'>1pq ue8uap uel"u"f,uerlp BIIS 'qumur qls?ur ueun8uuq uep qeuel eE"req
sEru Ip udu8uapleq 1p u"1ef dzpeq8uaur Buel( nelr r"saq lolq urul"p uertzq rp
pdepral ez(treserq rrryred rrcre1u1ad ln1un trultunrun8uaur qrqal Strz( pary
'rqred rzdzpr tued rusaq 11qotu
ludurat epzd rqred Buruap
8tre,,( r.q-rpd
-uaf, Irf,sI Ilqou rpntuaBuad u>1ztu 'rs?a,ref.p {PPF II4 Jppsd }zdua} uz"rn>1n re8ug
-raq uu8uap rrlrzd uzrulzlad uryf 'z[zs rEsaq Fqoru Iq.un e(uzq 4ryed ludural
uum{n edzraqaq ue4zrpa[uaur qe1ep" zdunles qEPS 'uu"]zuad etec ederaqaq uz1
LTI
428
TEKNIKJALANRAYA
TK
1
J
lnterlocking
Dimensi (ft)
a,,i.i+
90.
:r:. rr.*:i.ar,.i.:&..
,.,,{,,01,,:{4.Q;,,!l , a:,1,,,24.,0
:]6 0:.. :: 16,:lr::,!'6;3:l.:'iit5;{l
,.:.:l-riai.'tr::::r i, r:'
*i:,O-:1
{7-*;
111..'.:. a:,,,:,1a,..,,
:"15&&::rrr:,Si:&
ft
ft
Gambar 10'7. Dimensi Penataan parkir yang dianjurka^ro untuk berbagai sudut parkir. (Sumber:
HRB Special Report 125).
d*
i;ffi;;;;i#;
IF
Buruuy a*oroo Bulrltod.ru.em .s .E u*p,looqpuog Buyaau.sug
plcadg gy17 :tn{uaq pEeqas rsuara;ar ru"pp Jp redepras iefe*rrri-a""ple rp r!1.red
,{i::;;"T#;;;#;};'t;fi?r#J
-Jrbir,
.cves1cz141 .211
.ruzp
Aep1..1
gu
."
:069
,"r*-*,
.r.;'ffii'lr3rffi;HxI yrffiXfr,X,tr#::ilH:jfJ.Td
vlez1.r:p.rp
nT
un8ueqm ludep rr:1red Eunpa8 'zreluauras lzJrsraq rlal"rpasrp Suzd rse1o1 Brr"ru rp
snse>1 eduraqaq urEIeC 'ur"[q n["IJa] 1epi1 tuereq rnlSuoqurau uzp l"nruaru 1."?s
rp u[ue1aq rr:pud Inlun ]of,of, r.{lqal u"{" upaqraq Buez(
4ecund epoFad
q"slg 'Jeluaqes "u"ru
rnlrzdrp e(uuq ttrzL uuerepua{
rrdurzq r8uq uurunlo8uad
"nuas r1ryedp Sued uzerepual
u"p rrsBruuauad uznluele{ }"nqrp snreq 'ueq Eueftrzdas
nrel(e1our Inlul1 'ue33ue1ad rrer{nlnqJ{ ue8uap r.rc{runsesrp rrrlred rsere8 quslq
'rlepuor e8n[ uzlzrvrerad z[erq n]r uEIaS .Sunpa8 uapzqrad uep
'rszIlual'8uun: szrreurad rualsrs uz{nlratueru {Epll rrep 'qupuar lrEuullr8uel ,8u.rp
-u1p pll[uaur {"pq e[uesurq rur EunpaS 'qumur Jrt"Iar rnlred tunpa8 u8re11
'eduzlola8uad eq ualnseurad rreqequrgr rr?{lraqurau eSSuqas ueseurnlad epas
'ursaru ueTzqrad uzp u"e$llrauad'gqour tcnc usu?l.e1ad uep seurnlad rcle re:l"q
rrBqeq uepnluad ledurel 1dz13ua1p 1q Eunpat 8uepe1-Euepey .er(uuu"r"puol
Frpuas JDl.retualu uz88rrelad 'ure1 ledurellp upp InSSunuaur Suui( sz8nlad qalo
rrnrud;p us""r"puo{'1zdura1 zderaqaq IC 'qreqp ueqyd nele ledural rsrpuol irep
Sunrtre8ral'rn18q1aur undneru snJnl {nluaq {.rzq rrr?JnJ dn>1nc 8ue[ durer edruaq
edueszrq rqred lsure8 r.rep .r?nle{ n"1" Inseru uzpf 'rrlred >1nlun zluesrs uep zl.u
-tr_ge1 ue8uz8zprad selr;r1>p nste o{o1
{nlun r-u{pd1p reszp r"luu1 tuupzl-Buepey
'FBqr q"uut etrzq euutu p
rFBurd upp
rsalol ederaqaq rp un5ueqrn
"1o{
"1o>I
.ulxllvd cNnof,c
rr+ud
Sunpag e0r.JvxcNlr)rf,g
nele
wlqrs"J uep efarap 'tu"[Eru nll"a rp ur:18untu rrep nlq"S geq eped lel8uruaur
elrrelaqraq uer{nlnqe{ EJu1uatuas '1e,urnf redures uruos Errefrredas rreq Euers
rp Suns8uelreq umr"pua8uad uep rrlred 'qoluoo rz8zqag .uenpada>1 re8zqraq
{n}un uu>leun8radlp ledep urues 8ue( rrryzd Suenr ulzur .eurzs Sued nlilurra
eped rpefra] {"pp
3uzl, uznpodal 1n1un rqrud trer{n}nqal egqzdy
"paqraq
n.t.r.*nrnp.i3iTifi#*'ffiI
6Zi
43O
TEKNKJALANRAYA,
berdasarkan disain nrodular dari haja atau beton pracetak yang dapat dibongkar
kernbali dan dipindahkan.'
GARASI PARKIR BAWAH TANAH. Di ciaerah pusat kota di mana harga tanah
terlalu tinggi, penyelenggaraan tempat parkir di luar jalan hanya layak bila dibangun di bawah tanah di bawah taman atau plaza. Garasi besar pertama yang
dibangun seperti ini diselesaikan tahun L942 di bawah Union Square di .San
Francisco eian mampu men:rmpung 1500 kenciaraan. Tempat ini ternyata berhasil dalam segi keuangan. Satu garasi di bawah Grant Park, Chicago, ymg dapat
memuat 2350 mobil, mulai dioperasikan tahun 1954. Pada tahun 1967, di Pittsburgh dibangun tempat parkir berkapasitas 7800 kendaraan yang sebagian terletak
di bawah tanah dan lainnya di atas. Suatu fasilitas parkir bawah tanah telah dirancang di bawah gedung 13 lantai. Fasilitas lain terdapat di bawah Mellon Square
di jantung kota yang dapat menampung tambahan kendaraan sebanyak 1040
buah pada enam tingkat. Beberapa kota lain juga memiliki fasilitas yang sempa.
Biasanya usaha-usaha ini merupakan satu bug* integral dari sebuah skema penataan ulang skala besar seperti yang terjadi di Renaissance Center di Detroit.
GARASI PARKIR IVIEKANIS. Sejak Perang Dunia ke-II, investor swasta telah
membangun sejumlah peralatan mekanis yang dapat memarkir dan menyerahkan
kembali kendaraan kepada pemiliknya. Peralatan ini biasanya ditempatkan di
pelataran parkir ukuran kecil di kawasan pusat kota yang sangat padat. Kesulitankesulitan yang dihadapi meliputi kernacetan pada jalan masuk (entry), pengeluaran kendaraan, selta kemungkinan terjadinya kerusakan mobil.
\r.**
F'
SrUrIJ'"En[r?$a 'ggt p,@cay
WE 'dInD'V'g
uamlz8uail'ti-p.r1,
4irog ,o,
n11
uT?I.S 'w1eun8.rp
nzp snraf qeprer 'p1o1 elr.r uep[ nege trep[ u4zaref FrmfrmEuaru urapl ueSuaq
eraualsuzrnetuaprr.r,*rprqrl?'^;"9t::;:;!"'yli"&#:i##;?{"fitilI
Irarr? ue1el rp nqtuer uetnes"ued uzp trepf e{rsur ue}enqurad erec-e.rzc qe1nefm.l
.-0I
.Z-OI
'I-0I
'rvos-'rvos
'(f,tllrn rlqnd) runrun u"qnlnqal edquq filadas runrun qalo uu{"unBrp Sued
elselr^s rDlr"d s"U-rsEJ Jnl"Suau r{Eler srlserp nl"Iral l"pr] 8u"d urEI uelu>lapuad
'?ls"/r,rs sslrTrs"J qnrnlas qlIE llqu?tuaur edrrTeqas rplulJsuad uelemzl ,^.Trq
uapnqo{uaur 8ue[ rurJ]$lo uelnsn epz'1z1ere,{seur ue8urluadal eEefuaur al8rrer
ru"[B(I '81s"/rp
JnIJ"d
sulqrseg lpr{ ure1zp qere[as lsnqruaru rlslal rIBluIr
{Wur
-aurad undn"ur
rolsalur {pq 'sele Ip 1zqlJad rrnlposraduraru uduza
"1s".^,rs
'B1se*rs
rsureS-rserz8 depeqral
8ue(
ue8trresrad
uullnqrurueur
teqas
{BpR
,
-qnla8u
eESurqas
pep u"Is"qaqry
qetuuaured
r-qrpd
zuaiq
ry[ud
{"qld
"lFolou1ul
-aur 8uepz1-8rmpq
rnlred selIIJsEJ lgruad ,rf"Wd
IC .rreq 3ueluzdas
r11redp uulu Suer("ls"/\,rs
rrc"repua>I r8uepqBuaru zgas 1e13urs rrryed nzle efue1aq
-raq Erred Suero-8uero rrseJ"pua{ JDlruruaru Inlun qppp" Jp{eJe Suqed tued
ue?un88uod'sen1 lnlererkeur ue8uzprred 1n-muaur .rde1a; .ueu"Fq B.ref,Js rrlred
Suunr uelerua(uaur u.rf, ue8uap nul"
Srrzfrrudas rrrlredrp tuur(
uuurepue>1
IJEq
-us"x"pua>l
pseJaq
r[Epseur
ue8uap
Esaqral
ueledup
tplpas
I-rBp
leuorserodo
-uad'eduqoluoD :gp1r;, 3ur1zd tueA trzeunSSuad
u"{nq
u"p
runrur$l"ur
1n1un
uetunlunal qaloraduaur >lnlun zArreq ueldelalrp
q"IEI zdmrrel
Ju"l
"/v\quq
u"qnlav 'uzrlSunlun8uour qrqal plsupulJ E.rBf,as BFq u?rolu?>Fad
Bunpa8 rpefuaru
r1eqn1p urlSunur
s
rDlr"d rrerelqad ,uerequre8 p8"qas .ftseq qrqal
{rTrur
"1s81\ Sued
uelrszqEuad uayfueluaur
urq pns{sur {rqun [pqur3{ >llre}lp uelu urrlSuntu
'un8ueqrp gelalas 'zlszrr,rs HIIIrup Eue( rr:1rzd s"UIsBJ .n1r urqa5 .rep"ruau
Sued ueBunrunal uz1rlueluaur rrrlrud 8*plq urp1up rwlsalrr ulrq {rJeuel eruerl
'eurals r{nlnlas rrep uer8zq re8eqas undnzru Lrrpues rJrpreq SrrzL ryeq ,zlselas
IBpoI I'z(uuerre33u"I n"1" uumez(re1 r8eq rrlred lzdural uelerpaduau Inlun n"1"
Iselsalrr nlens re8eqas uepl ftnI Ip rrrrzd seUIs"J un8uequraur snra] ue>p u"p
Suuqura:paq qelal rrrlred Sunpa8 un8uequaur >lnlun ls"/r^s {ErIId l"ury\J
apolau ledupral {Epr} e^u,,q{z Bp"d 'rr'l*rraq E"r^
,rililrTr}llllrr1ITrl};
'rrryed u"qnlnqa>l zduresaq 'ry["d uep Euelnq rnl{ruls ,>lp5od u"p srusrq leJrs
'u1o1 uerurouolaratl uup rlzJruln lrlslral{?ru1 rr"{ftsepJaq rs"u"^raq uelz uupt
l8t
432
TEKNIKJALANRAYA
apakah persimpangan tersebut .tapat diatur sebaik-baiknya dengan ca'm (al mcnempat}an rambu henti pada jalan sekunder, (D) mengunakan rambu henti empat-arah,
(c) memasang lampu lalu-lintas periode tetap, atau (d) memasang lampu yang digerakkan lalu-lintas. Gunakan persyaratan yang telah dikutip di dalnm Bab 8 dan
1O-4.
10-5A.
l0
(trial .rri
"*, "it."oUa
intewal-signal.
benang
d.
e.
f0-5B.
l0-0.
lO-7.
10-8.
Berapa lebar
"rrot
Tentukan hgnat offsets agar diperoleh lebar pita maksimum bagr kendaraan
waktu dari sistem sinyal progresif yang terletak di dekat perguruan tinggi Saudara.
Melalui observasi atau melakukan wawancara dengan seorang insinyur, buatlah
diagram pentahapan yang mirip dengan Gambar 10-3 untuk sinyal lalu-lintas di persimpangan dekat kampus Saudara. Bila sinyal lalu-lintas itu merupakan waktu tetap,
sebutkan pada diagr"m besarnya intrval yang diberikan pada tiap tahap. Bila sinyal
tersebut digera}.kan oleh lalu-lintas itu sendiri, catatlah alokasi waktu maksimum
pada setiap tahap. Kemudian pertimbangkan dan terarrgkan p_anj1ng siklu-s dan -peniatrapanny'-a yanf mungkin dapat diubatr guna mengurangi kelambatan seluruh lalu-
10-9.
Iintas.
Kerjakan Soal 10-8 untuk sebuah simpang susun berbentuk belah ketupat, dan
10-10.
t0-l
I
l.
0-t 2.
Bila pengukur r.unp dipakai untuk mengurangi kemacetan pada jalan bebas harnbatan
clekat perguruan tinggi Saudara, selidikilah keefektifannya. Kalau tidak ada,
selidiki kelayakannya bila dipasang di dekat on'rarnp jalan bebas harnbatan.
Buatlah garis besar rencana sistem jalan satu arah pada satu kota atau kota kecil
di dekat perguruan tinggi Saudara.
Tentukan kecepatan perjalanan maksimum di malam hari supaya rata'rata pengemudi
dapat berhenti sebelum kendaraannya menabrak batu besar berwarna gelap yang
menggelinding ke bawah melalui lereng galian ke arah jalan di depannya bila
a. Tidak terdapat lalu-lintas dari arah berlawanan dan larnpu depan merupakan
di
b.
sirt'ar rendah.
'IS uer4"s
-"repu.{
urz1ep
eI Wl-Ol pog
zped
rpFre{nfuel .grt-gl
tpa{
q?q qeldetftry '.rn[EI u"p .r-r1.red ledrual rsrE rurp .1zprrcls rqnuauraru de1a1
rpnruar'ad
{.,r""
t9t
mI
'Yrr-0I
'
r'0r
",^{q?q
1"1
DRAINASE
Bab ini membahas sarana mengumpulkan, menjalankan, dan membuang air permukaan yang berasal dari atau di dekat daerah milik jalan atau yang mengalir
ke saluran yang melintasi atau membatasi daerah milik jalan tersebut. Rata-rata
seperempat anggaran biaya pembangun:ur jalan dipakai untuk gorong-gorong,
jembatan, dan struktur drainase lainnya. Tambahan pengeluaran yang besar
pada pembangunan jalan di luar kota dibutuhkan untuk parit, tanggul, saluran
dan instalasi pengendali erosi. Di daerah perkotaan dan pinggir kota, investasi
modal terbesar digunakan untuk menyalurkan banjir bandang berikut perlengkapannya. Di samping itu, pembersihan dan perbaikan fasilitas drainase yang rutin
dan ditambah dengan pengeluaran biaya untuk pembangunan ulang setelah terjadinya
banjir besar menyerap ciana pemeliharaan yang besar sekali.
- Serangan
pada sistem diainase permukaan dan masalah pengendalian erosi
harus dimulai dengan survai lokasi. Lokasi ideal untuk saluran drainase biasanya
terletak di sepanjang pembagi dua buah areal drainase yang cukup luas. Kemudian
seluruh air permukaan yang ada mengalii keluar dari daerah milik jalan dan
masalah drainase sekarang hanyalah mengalirkan air yang jatuh di jalan dan
kaki lereng. Sebaliknya, lokasi yang sejajar dengan sungai besar kurang diinginkan
karena seringkali harus melintasi setiap anak sungai. Selain itu, lokasi ideal harus
menghindari-kelandaian yurng curam dan galian serta timbunan yang terlalu besar
karena keduanya dapat mempersulit dalam hal pengendalian erosi. Kesimpulannya,
drainase permukaan hanyalah merupakan satu dari berbagai pertimbangan Pemilihan lokasi, tetapi harus tetap mendapat perhatian penuh.r
|
I
J''
.696I .."d .uoluureg .'oO
looqxel 1euoll"urelul ,,b*rrqfi11q to! slstlnuv
-ouocg'l,a4t47t1Aa1qo1J
ruepp
1p tedep.ral er(uorysar {ns"ruJel ednros tuei
iluouo{a qe1gseul
-af,uad '7961 '$o1 ma11 ',br-rm
'thaouocg Bultaaq*ug lo sa1dcu1t4_,quo-orn"-1 .s.u u?p uosarl
'f
..r*ip
'ruerc '1'" ,,q"p Ip so4llqoqotd Btreluol q"g t"rLrl .*o1!ser ederq. Sireluar rnftrei q1q! ,ri1r*
rtw
uel"sal
.c.m
i*.il;
I
I
I
I
:
SE,
xsvNryuc
7
t
436
TEKNIKJALANRAYA
Bila masalah drainase dalam setiap tingkatan telah memiliki beberapa alternatif pemecahan, maka studi ekonomi berdasarkan.perkiraan biaya dan kemungkinan kerusakan di masa mendatang merupakan cara pendekatan yang dinilai
paling baik. Frekuensi banjir dan beberapa macam biaya memang benar hanya
dapat diperkirakan secara kasar, sehingga terjadinya bencana tetap mungkin
terjadi.3
HIDROLOGI (HYDROLOGY)
Hidrologi adalah cabang ilmu geografi fisis yang mempelajari air di muka bumi.
Cabang hidrologi yang terutama berhubungan dengan insinyur jalan raya adalah
yang berkenaan dengan frekuensi dan intensitas hujan serta frekuensi hujan yang
mengakibatkan limpasan permukaan maksimum yang sama atau melebihi harga
kritis tertentu. Hal yang cukup penting lainnya adalah distribusi hujan di sepanjang musim yang sebegitu jauh mempengamhi air rii bawah permukaan jalan
raya (lihat Bab 14), dan pertumbuhan rerumputan, semak, dan tanaman lain
yang berguna untuk mengendalikan erosi atau perbaikan sisi jalan (lihat Bab 13).
Harus mengerti bahwa prakiraan tentilng curah hujan atau limpasan permukaan pada masa mendatang adalah berdasarkan catatan-catatan yang terkumpul,
3Contohnya
lihat.IIRB Record 479 yaigmelaporkan beberapa kejadian di tahun Ig72, saat terjadinya
banjir-banjir yang membinasakan.
4
Sel"r,gk"prrya tentang tanggungiawab hukum secara umum untuk pembahasan lihat Bab 7. Untuk sptsifikasi yang berkaitan dengan drainase, lihat Eighway Drainas Guidelines-Legal Aspect of Highway Driinage,
AASHTO, dan NCHRP Report 134, Bab 4.
It.*
u3I3
rrsB>lnlurad r.rBs"duq u">I"rDlradrueu ul"t"p r.Enlual)pprlax
l"pll
-uP{nwlrp
uns e}?l,ura}
*[r,{ uplul"f, rr"{J"s"praq tunruls>leru uezlnuuad uesudurq uunluauad 'e,(uure1
rrusu1e uup Iul 1eq rreIJuszpreg 'rr1rtl a1 rrp8uaur Suuz( nz- uz8ue[re1 1nq*qrid
-ruaru rur ..rruml?s >lnp" .( eSSuqas 'rl[,ruq 1n13rn1 rudurzs uurlle rzsaqradtuaru
r1z:l" rru qulurnl u"qeqrueuad 'rusaq ur{eru awrn"rp qeJaep ugqedy .ueqeile}
8rrel, qe8uauaru ueJrIB ednraq er(uunurn rrc u"JrTp uuaJe>l .pca1 re8uns rp rzsaq
r1[uzq ft>lqeqaLuau q">las Suerel nflus ut(uqalalal l 'ueqequret I3q"FeA-IaqBrrzA
ue>lJnqruruaru uulnq urunl l.uzs eped 8ua-ral r.rep up">lnurrad uzqzquralay .l"qruzl
lu8ues_tmdnrl u"p rrJz8uaur rrele 8ue.( 1eqa1 SueL uplnq nele :1e[zqrp 8ue( qeuul rp
qnlef Suuz( uelnq qerno eseluasord lnlrpas eLueq uel8uzpas ledac lz8ues ue8uap
rqe8uaur unle uepl ueresaryad nelz 'qeuru delz 'rre depal uep Suoso>1 EueL
nleqraq 8uare1
qn1"[ Strud uzfnq qemf, rzsaq uzt8zqag 'rzsrq le8ues rselrdrsard
1p
uu8uap uzelnurrad uusedurq
uu8urpueq-rad'uulerrlradrp qelat lgedag
"re1u'1uI
{re ueuepftad rqnre8ueduraru ln{r e.(uzserq
zrsnrreru uerapurad Inl.un uzqrprad nele 'qua,res '1npzm 'neuap ul,uupy .n"rrep
nele u"l.n"1 redures ez(uer'reqtuau u">Iu 3rre.4, resaq qrqal 8uel. reEuns nlnuaru
lnqosral rre ueryqe8uaur zlulnfrrelas y4 .-16rr"S 'ueJnl"s nele ru8uns redecuaur
.r"saq
redures srdrl uesrdel {nluaq urqp q"nu} 5s1s rp rrJuBuaur rselrdrsard
.Jr?
qltreq qeqtu"uaru lFJrpes ?^urunurn uup ]Equrq lzraBraq 1u-r qurre] rry"srs
"luru
re8zqas r1equra>l Inrunru 8uepn1-Suepel usp '(rsqoyad) WuBl urq"p a>1 deserau
eduurul uer8eqag 'u"qnqurnl 1er*a1 rserrdsueJa rnIEIau uep rru u"B>lnurod uep
rl"uel rrep rserodele rnlzlaru rrJsorule aI qequral uer8eqas qnlel 8uel, rry
'eAe; uelel nluns Suefirudes
rp r"saq q1qe1 uq8umu lz8ues 1q rszlrdrsard er(uresaq Is"rJ"A 'lnqesJal rn{n }"F
r"lDles qBJaEp Ip u"[nq ueurrlrad e8req urlpseq8ueu z[ueq r"qesral Euzd m1n
lel r{elo rragndurn>pp 8uel. uelnq r{Bmr usrpnura;1 'uetur{ua{ ladse uep rru
-IEprrEIaI elres 'rszaala'ur8rne qz-rc upp tr4zdaca:1 'zrepn ru"lzp Jrc r"pu>l (rsqnlls
qod ueqzqmad'rurnq rrJsorul" runrrn Is"In{4s ur?Iep rp srgzr8oa8 rsrsod WFpe
eluereluu rq'rqnrz8uoduraur z8nf eduledursu qrzl roll"J zdzraqag .zpaqraq qnzl
letr:zs lnqasJal ul8ue srual-srua[ qelo rru{Trseq-rp 8ue[ uelnq e{ueruel uep s"lrsualul
'szued urrsnru rp rnltm8 tre8uap tnqlr qr8up edruaq 8uu( '(ggrlaluo{ ue1e13tru
-8uad) uFur-p qlqal tuef zrepn rnlularu lrzu lere8raq nel" '(ptuor; ue1a13ue
-8uad) uFutp er"pn ?sseru r.Ialo se1e a1 lera8raq zsledrp '(>p;erSoro uz1ur18uz
-tuad) tunun8 udnraq StrepqEuad ltz^ alau EIIta{ uFup rpe[uaur rtu 1a:lpzd
Sunpue8uaur 8ue[ le8uzq
e>lllr1 us{Fseqrp TuI .nftEs rc8eqas Bru"}ruo].
rm {quaq ure1zp rpetral (*["q qem]) rselrdrsar;
'.Irq rTB u"rrtnq nule uelnq ".r"pn
'pca1 le8ues rur rseu
-lquro{ Bnpa{ r8uq ueur5Sunue{ rdqal 'zures trre^{, unq4 urulup nelu rr?rrunuaq
8tre,( unqe1 zpzd rpefral lzdep r"seq qrqal 8ue.{ nele rur .reseqas JIfuEq ederaqaq
'uru1 lzqrd Iq 'unqpl gg aporrad ur"Igp sp rpzlrar tre{z IuI fisaqas rrfuzq uueur
1p 00I ur"1ep Ip ?g zl,uuq eduueurlSrmural .eLuuueluduay :unrlel 0g ur"pp
JI[uEq
{"I nl"s 1zda1 rpzfra] ue>I" .msaq WqaI Sued nzlz
"rr?f,uer
"aq"q l]rzraq
>l"prl lnqesral IBH'nluaual umpl nlzs tu"1ep rte{ nlzs
1u.{.ueqas ruseq qrqal nel"
qnuad u"rq" ledepueur u"{" rnl{ru}s
ur"fap qEI"p" eduuzuq8unua{
0g
I
"u"rrr Ipgrzraq
..{rruungel.
' uz1ruar nIEI r{ula} 8uul( trerpzfa{ BIIq.r.^,{rq
1uI I"H
0g,. rlluuq
Eundureuaur ledep Inlun ur-Eslplp 8uoro8-tuoro8 qunqas err/\r{zq .ruere(urad
uz:I1u_qred'trerequre8 leBzqag '{"pp nzlz gpe}a1 ledep errrrlsuad nlens edupefre1
rreunlStmura{ 'upl u1e1 ue8uap Sued 'selrpqzqord tun>1nq-unrng u"{J?$praq
zduznuras 'rszlnurrs epolaru nzlz ,snurnr-snurru ,1psnels u"talapujd rru8uap
4uq
Lw
f,svNrvuo
438
TEKNIKJALANRAYA
terjadi bila catatan aliran dalam jangka waktu yang panjang dan di seluruh wilayah
negara dari seluruh atau paling tidak sejumlah besar areal drainase kecil tersebut.
Sekitar 5000 daerah aliran sungai di Amerika Serikat dilengkapi pencatat hujan
dan datanya dilaporkan oleh tiap negnra bagian kepada Survey Geologis Amerika
Serikat (U.S. Geological Survey) melalui satu program yang bernama Inventarisasi
Data Sungai Kecil Nasional (National Small Stream Data Inventory, NSSDI).
Namun begitu, cakupan ini terlalu kecil, datanya sangat tak lengkap, dan jangka
waktu pencatatan terlalu pendek untuk dapat membuat metode yang dapat
dipercaya dalam mendisain suatu fasilitas drainase.
NCHRP Report 136 (1972) menyajikan penilaian prosedur untuk dan ketepatan dari perkiraan limpasan permukaan maksimum pada daerah aliran sungai
kecil yang tidak pernah tercatat. Dari sudut pandangan sejarah, laporan ini menyebutkan bahwa sejak 1852 tebih dari 100 persamaan berisi lebih dari 50 variabel, seperti pada beberapa pendekatan lainnya, telah diusulkan. Sebagai perbandingan dari catatan aktual pada 493 sungai ciengan prosedur yang dipakai
oleh jawatan jalan raya negara bagian, didapati bahwa dua pertiga perkiraan
bergeser sebesar paling tidak 25%; satu dari lima kasus limpasan permukaan
aktual ternyata dinilai terlalu tinggi (overestimated) dengan faktor 3. Dari sini
dapat disimpulkan bahwa metode yang sekarang digunakan untuk memperkirakan limpasan permukaan pada aliran sungai yang tak tercatat ternyata kurang
memuaskan. Sebagai konsekuensinya, perencana sebaiknya menggunakan metode
peramalan yang terbaik di antara yang ada, dengan kesadaran penuh akan besarnya kemungkinan kesalahan, serta memberikan pertimbangan yang cermat pada
peningkatan biaya akibat disain yang berlebihan (overdesign) terhadap kemungkinan konsekuensi perkiraan aliran puncak yang terlalu rendah (underestimated).
Paragraf-paragraf berikut ini menyajikan tiga metode yang saat ini digunakan
untuk memperkirakan aliran puncak dan membahas pendekatan-pendekatan
lain tanpa membahas pemecahannya. Dalam menggunakzurnya, perencana harus
menyadari bahwa prakiraan-prakiraan tentang besarnya limpasan permukaan
yang akan datang tunduk pada hukum-hukum kemungkinan. Selain itu, mereka
harus ingat bahwa perubahan tata guna lahan mungkin mengubah karakteristik
limpasan permukaan pada sebuah "lembah drainase" (drainage basin). Akhirnya,
mereka harus mengetahui bahwa, pada daerah-daerah aliran sungai kecil yang
tidak terukur, "keadaan seni" ("state of the art") pada saat sekarang adalah
sedemikian di mana setiap peramalan mungkin mengalami kesalahan besar.s
5 Pembahasan berikutnya terutama berdasarkan pada Report FHWA R. D. 77-158 dan 159 serta NCHilP
Report 136. Lihat iuea H@hway Drainage Guidelines, AASHTO, R.K. Linsley, et al., Engineering Eydrology,
edisi ke-3 McGraw-Hill, New York, 1982, G. Fleming dan D.D. Frarrz, Journal of the Hydraulic Division of
,4SC4 September 1971, V.L. Gupa dan S,A. Moin, Ibid., Oktober 1974 dan S.L. Chiang, ibid.,Juli 1975.
Untuk prosedur yang disarankan untuk negara bagian New York, lihat LH. Irwin dan J.L. Nieber IR,B
Special Report 160. Sebuah kelompok antar jawatan federal bernama Dewan Sumberdaya Air (Water Resources Council) bekerja untuk menetapkan sebuah pendekatan tunggal bagi seluruh jawatan federal.
kr*-
F
's{IoryIq u"p olo.Iprq I(r{al 8u"luel x?pu"ls n"EueSed nlnq
net" s{al n{nq n"l? '6a6I g-a:l yqpe '34oaq3ug sacnosay o1o114'y4zuerg'g'f u"p [a1su.r.1 'y'11 "lp 'do
"p le 'do1sur1 )'U teWI 'yu1 apoletu rrelru.u {nlun 'Epaqraq {"8? p5eq usrlFeqruaur 1ger8 dql 'Suqruaq
p^relr4 snsral llqep {lJeJB ur"tep aI pEuns u"n1e u"ltt"f, lSuem8uau: 1n1un r-e1ed1p epolaru edzraqag
'I-II r"quleo
u?)llzr{rlradrp Suez{. runrur$l?ru u"uDlSunura{ Irep 0g/I ne}"
"p?d
'Trap/ eU 006 r1ulzp" olb e{zur 'E ogz = Ho wp'00I = g'r8as.rad 11ur 0I = y eIIg
'qoluoo reBeqag 'I-II rcqurzg zped suleq srre8 qsm"q rp n1eles uele uealnurrad
uesedurq Jeseq ?O uzp U e8req-u8req ueryuqe8uaur ue8uap e,l\r{q uDIuBIa}rp
nlrad 1?O rs"Aela uuepoqrad qalo qnre8uad:al lplryas leBues rrep 'y senl qalo
rzsaq >1z8u 'g luapora.-osr rolryJ qalo rqnre8uadrp le8uzs uenlmurad uusedurrl
lucund "arluq ue11nlunuaur selal I-II usuu.Esra; dzpeqral uzrln8uad nlung
'as"lrlsrp Jnl{n4s rs?)lol
nfnuaur qnelra1 {pp F"p ?ru"1n u"rnles epzd taaS ur"pp Is"Aola ueepaqrad = HO
'0029
IIu^,rBH'lnzry
1p
F8ry uulnq qemr ue8uap rs"Iol "np u"p '001, =
=
f
eu"rsnol 'suuap6
98I - rrnossrlN'srno.1 'tS :0gI = "D'61 uo18urqszly1
^^aN
'06 = auTel4l 'prrqlrotr 'OL = op"JoloD 'taauaq '0, = "uozrrv 'xruaoq6
'Oi = nrlsrfy 'sluzqleg W1zP" rur z8rzq-z8req 'rszlol eduraqaq {nlun
'rinnr1, uep 'erepn rsulrulrrs elod 'rurnq rp ledural rsrsod Iuadas Jol{"J
-rol{"J rqnre8uadrp rur relolu?rzd 'urnuls:feru lrualu 0g urepp ueuru1zl
urnurrileor uelnq qemJ selrsualur tre{lle{1p uuunq"l ele:-eler uefnq
rfJnr >Irlaur{ r8raua re8eqas ualrsrugaprp Srred '.,}uepora-osl.. rol>leJ = a
r8asrad FIrr rrrBIBp re8uns IrEJ[1" qeJa"p senl =
V
{$ap
rad 4qn1 leal Iu"Fp rmunqe1
0I use{nuuad
otb
srrBru rP
(r-rr)
tsssroH?ssueoUzzrss oV9
[082't =
otb
:nlred teuoz
qmnles {nl.un rataurerzd ztrl uetuap us?uresrad u"In[elP e8n[ n1r ulslas
'IuIs Ip uu>I
-lJaqlp
{BpIl unlueu'rsuala;ar rue1eP 1p tedzpral ra}aurerzd z8ruq-e8reH 'uu
"slqu"e>plurad
uzsedurq lecund rre"rrlrad uelgsuq8uaru ueeru?srad dzrlag
-unq?l 0I
rp >1;urSorsgorpr-t{
'of,rx opand rr?p 'terr,tu11 'e{seTv {nszrrlral 'le:llJes
euoz
"{IJaIuV
iZ {nlrm }"nqlp ruI useru?srad-uzuures-rad 'Jalau"rzd qenq qn[n1 nele 'uurq
l#x.*u,,,
r-Ir1nuaru'esztnerp rnulas urel pn$Ptu Inltm '8trel aszurerp Jnllruls pzq uzrn[uu1
srsrleu" uelnpadrp {epll e88urqas ollsar eduel e[u1e1a1zq uped rtn ]poleru
rr"s"plp 8ue[ uresrg'1z1zcuad uolsels 00I IxEp r{Iqal Inlun ruseqre]. r1fueq >lecund
..u?l?l?f,uad apouad,, qornlas unlSunqzESuaul rur IIJ"TC 'I-II rraqluu5 epud
lBrIIlp ledep ulurequret rrcp rre"ru?sred 'lnqesJal qzJazp Inlun uq8unur 8ue[
runtur$l"ru trealnurrad rrzsedurq ue>lnlueuaur WI"pe eurelrad qe18ue-1 'r8esrad pur
uep 0g senlas redruzs rn{ruel 1e1 rz8uns u"{F t{"ra"p rP
gg1
unlSunur
reduzs
$nlraduraur {ntun VlvlHd rrc{n["1p rPIe] epolau qenqrs
rz8uns u"rllu
"t"p
e'nluauel u8req TI{IqaIeu n"}? eurus tuzl q[ueq er(u8uelnraq rsuan{ary uz>l
4lerE :ln]uaq ru"1zp u"{eu"rlJapasrp ledup Iul ulup 'eurq 8uel,
-errrlraduraur 8ue[
6EV
ssvNrvuc
Y
r
440
TEKNIKJALANRAYA
= lot3.92
to 0.812logA
O.O325(toeA)
2,830a-
E
f
.E
E
f
E
.v,
2A3
vo
o
E
o
o
,E
J
f
E
28.3
6
o
5
o
!o
2.83
f
E
!
P
f
E
V
llJ 0.28
100
Gambar
sungaikecildiAmerika Serikat dan Puerto Rico. (Sumbet: Report FHWA FD 77-158 atau 159).
p
'FBu4 uzlzdala>1 uellzru,(srp
{epr1 rur Iq ur"IBO 'rn>1n zlrd uup sudtuo>1 ue8uep 1eda1 lz8e 3uel. rusel ?reJas
u"petu r"AJns nele 'urzpn oloJ Irwq'r;er8odo1 elad uep ue>lnlualrp Py aseururp
IBarV 'u"{rlelurntp snrzq eLuurel uern1es nzlz uepl ]rred 3uzluedas uep rluue] u"
-elnuuad rp fi" u"rrel"frad aporrad le8ur8uaur'8uelrred qrqal fedzp ru n11errl .sen1
qrqal Suel. 1zoru >lntufl 'lpatu 0I ue>llnsnr-p 'lndumaq qurr"p rrep Iusereq lul rl"
epqedz illuaur g qBIBp" u"{rr"Jesrp Euul. n11em, u.{,uresaq 'uesuraryad ue8uap
etletueyet Inlun '(qrrq) ,.gegwal, ur"[Bp rp qnelra1 >lpl] rrup (la1 rno) renle{
u"rnl?s redecuaur {n}un Jr? r{elo ualnpadrp 8uel. n1>1zr*,r r1ulupe nplu Surpd 3uz1
z'o-I'o
v'o-z'o
u"lnqraq qsreeo
uer-tregad
ueqel
6'o-B'o
s:lnqrel'pryra1 uupf
?'o-I'o
g'0-z'0
g'o-l'o
ptqr
qrqal
ttru[
acDutDtQ
ua${aoX
snumu urepp u*I?unfip
lndum.r tnepz6
e8.req)
elnq.rat u"r{.I
PatY slual
,"ff#;H .I-II.Issvr
ueszdu4'1 uersrJeo)r
00g r"saqas tunrur$l"ru s"nl uailnsn8ueru eiuuel Suepas {erf,e 002 qeppe el.u
-s?luq e,t\qeq uerynlue8ueu qelal pgauad ederaqaq 'szn1 Sued as?rrerp IEer" rJp
uelerr4radureu >lnlun rrc{leeJu"Lu1p qplal feuols"r snurrlJ undnep1,4
rruJIIp
'Y,,?'O
uzepaqrad uu8uap 'n11zru. rrcn1.es derl uures SrreL rrz qepunfes uelzlzl,uaur lqep
I ,I T uep arce/uul/tcut I "uare{ ruuaq quppu set" Ip uezlzl.ured {uaunu ?r?f,as
'1dz1a; 'Jueq >leprl puorsuaturp ?Juoas 'sqngal zueurre8zqas 'r-ul ueelez(ura4
ur"lzp as"ururp leare sznl = Py
aJf,e
nlWA ,esuap eures Suez( qn[n[ >1n1un uref rad 1cu1 '*efnq *r"jt'r:'rlrT]r?
uufnq qurnr 1e13ul1 ue8uap uealnurrad
uesedurrl 1e13ur1 ue8urpuuqrad unlelzdueru 'uzzlnurad uzsedull uarsrJeo{
ur"lep ueelnured uesedurrl
- c
= O
teuuur rP
(z-r r)
oyJ::D
:snurru LuBI"p
Wn
ai
ue>lurunrlp redzp
xsvNrvuo
442
TEKNTKJAT.ANRAYA
S
o
c
lntensitas
curah
fiujanj
uj u h -frekuensi
-c 1.0
E 0.9
o 0.8
o.7
o 0.6
.:o
0.5
co 0.4
c 0.3
3 45678910
20
30 40
Menit
5060
hr
3 hr
hr
72hr
Jam
Jujuh
\---
qalo uwlrl"qrad1p snr"q 8uel. 'r1[ueq uz8uep8uad n11em Suqas re8eqraq eped
lecund rr"Jrle uelerrryadureu urel"p rp eun8raq lu8ues rrenles ;erSorpw
'el.uszlrsuatrur
ednros 8uu.{. rrfuzq rrep ueelnuuad
"paqreq 1de1a1
uusedurq uuerrqerd uelSunqnq8ueur
1n1un Er"f, nl.Ens u">lednraru trenles ;er8
-oJplq'uerlrurap uz8uaq'ueulmurod uesedruq erunlol ueEuap Eurpueqas err{-eJDI
'de1a1
u"n1?s
rpqrual epud uenles gur8orprq
lBurpJO
lnqesrel
SerSorprq
WI"p"
nl>1"/vr e1e1s
rrfueq srual nlens >ln]un
uzdeSSus ]"nqp ledep
'n1ua1ra1
"MqEq
zdulnfue1ag 'Eru?s edulnluaq 8ue,( uenlzs ;erSorprq
uzlpseq8uaru ue>1" ?ru"s
8uel, rsnqulslp uep qnlnf urelep (ztuzs lupq rdelat) zdnras SueL uzlnq qzrnc
'uzlunlStmuraur 8uel, s"1"q-s"l"q ur"Fp Ip '",v'qzq uz1>1n[un1rp e8nf .se1af eraJas
qequral eped uuelnrurad uzszdurq >Irlsue1>ler"1 ue>pfel,uaur u"n]?s ;erSorprq
'1nqasre1 ue[nq r{"Jnf, {rlsrJel>l"re>I ue8uaq 'nlue1rel qn[n[ euqas n]uaue] ue[nq
r.IErnJ rsngrrlsp srualas ueSuep oseurcrp Fe.rE nl"ns rJEp rcur f J"saqas uzelnurrad
uusedurrl r.{rlo ue>llrsuqrp 8ue[ ;urSorprq q?Fp" uDnlas ;zr8orpw'zz(usrsqe ru8eqas
nl>le1r uz8uap l"urpro re8zqas re8uns rlEJrlE u?r?qureSSuad qzlep" lo.t7o.tp1g
(sqdertorp{H llun tuo{ suopclpe.r; goung)
uun1us JBrtorpIH uetuap uualnuued uusedurll ueerplerd
'{l?q qtqsl
url8unur e,(zr
8uel, urul snluru uee13uu1a>1 u"p Eu"qlapas Srrzd udnlnluaq
"uaJz>l
uepf Sueprq rp reledrp Iur snrunr zdupl'uzg 'qelur11 ?reras Ifruer rHlpas ]oqI"I
smuru'ur-e1 e1e1 ueFuaq'{paphJ 0I rusaqas uemles rp rte uuledare>l IrEp u"unqe1
61 rlfueq u"Jesaq Iseurqtuo>l llalapuaur sElE Ip snturu IJEp llssq 'qe8ual-1ereq
Ip n}uauat l{"raep-qpraep epzd e,t\I1eq rrc>Inrueueru rIEIo}
uefeq lu{uas
">lIJeurV
'ep"
urnleq
ur"slp uep Folorprq 3ue1ue1
srllerd
seleqral uzlpqaduad
"{rTorpq
II{ ztueuad roqpl snrun5
l88I unqel zped uE{nfEIp
uenqele8uad e41a>1
"r,,,
uJ;;:trHi,',:;ffiX#:fi
>lnlun 7'g rzdurus 'qe8uauaur tre8urrrural ue8uap lDlnqJaq r{era"p 1n1un 9'g
J"sr{Jaq 8uel. uersr;eol
'urcJnf, uep nlzqroq q"uu1
">lnu Inlun 0'I IrBp
r8asred 1aa;
='o
-
c
D
rp
(s-r r)
"u"Iu
,,rPY):e
r{e1epe runrun Surred Suza 'np1nl>l".r"r rp ue>luun8rp lul,ueq
Jlfu"q ueryqz8uaur >lnlun rr-e IreI"[ rrsu:lnq uu>1u1er(uaur Buel, snurnll
:toql"I lr"p
r.1zlal resaq
Jentr
undneur use}o1
Ett
trsvNrtruc
444
TEKNIKJALANRAYA
inSinyur jalan raya. Sebagai contoh, catatan limpasan permukaan sebuah lembah
dalam- jangka waktu pendek dapat diperluas sampai periode penuh di mana
tersedia catatart curah hujan. Selain itu, prakiraan limpasan permukaan seringkali
dapat dilakukan pada daerah tak terukur berdasarkan catatan limpasan p.rrrrirkuan daerah sempa yang catatan limpasan permukaannya riiketahui.EPrakiraan Limpasan Permukaan dengan Pendekatan Statistik
U.rt,.k pembahasan tambahan tentang topik ini serta dua topik berikutnya, lihat R.K. Linsley et al., dan
R.K. Linsley dan J.B. Franzini, op. cit.
s'
rrEelo{.rad Ip r$uzq
4" se{I"nl
s{ol n{nq rrle]e ' LL6l'$o11 rnatr1 'UEI-^{"rCpr{ t-el Islpe 'uoltnllddy ?ultaau!3ug qr!fii sotuoqcan Wti 'lqz
1sra,r) {rol itlraN'i(a914'9-e:1 $\pa 'squoq?aq
)I'f r"t;1l 'er(usntunr-snurnr ln{Faq resep dasuol Suqua; 6
-nzrg
'g'f
uep
"I'U
uep preuua1
Stt
ssvNrwc
T
46
TEKNIKJALANRAYA
Air
Kemiringan tanah
Pipa-pipa atau
Kemiringan
diperkeras
Kemiringan 0,Ol
sampai 0,02
'a-Krra u,u4
kira-kira
0,O4
Perkerasan
sa
Bahu jalan
-.y/
,-
4:i
Kira-kira S ft (1,S m)
Lapis pondasi
tinggi
-\
atau
6:l
Perpotongan lereng
dengan muka tanah
berbentuk bundar
o,o2
Perkerasan
Bahu ialan
Potongan lereng berbentuk bundar
guna
sampai
,,t tidak melebihi dasar lapis pondasi jalan
Kemiringan maksimum 2:1 bila ditanami rerumputan.
Kemiringan yang lebih datar lebih disukai bila diperlukarr
material untuk timbunan. Permukaan dibiarkan kasar
guna menahan air dan bibit tanaman,
(b)
Gambar I
l-3.
;
'SI q"S l"qfl
tuzlual
1gISUF ueseq"qurad
1ntu6l
,,
Sued edrgas uenfn1raq IszIBlsuI ual8urpueqTP IEtIEur le8ues rrl ul?f,"ruas s"U-IseJ
$"I"lsul .rpuel qpa"q assur"rp rErnIEs urElpp a{ >lns?{u Tul! IrEp u"p lu"d n313
qrrl rr1,4 .,tr,rr* rr-E lrjrl tuzd Streluedas trup_rped a1 uepl Suepqlaur ue8uFtural
uepf uzp u"l"qtu"q seqaq uzpf
InIEIaur u")lqErulp, er(ueserq ueeloryad rp sardsla
Ip rrep
"1o{ 1p
p1a1
uepfad tedurot nqz uepf lp{ap Ip n"13 zped qnrel Stre^ rry
LW
r1p
tuz(
ruadas
u"t"f
r''-1I
ssvNrrruq
448
TEKNIKJALANRAYA
selokan dan inlet saluran di jalan atau jalan raya dalam kota umumnya
didisain untuk membatasi penyebaran air di atas permukaan jalur jalan sampai
batas maksimum. Untuk jalan arteri sebidang, AASHTO menganjurkan bahwa
genangan air di lajur luar tidak bcileh melebihi 6 ft untuk banjir 10 tahunan.
Ultuk fasilitas yang terletak di bawah permukaan tanah dianjurkan periode
ulang 50 tahun. Selain itu juga disarankan bahwa disain inlet dan sam-brlr,gur,.
selokan dengan median yang terletak di bawah muka tanah harus didasarkan
pada periode ulang yang sama. Saluran air utama untuk jalan bebas hambatan
harus dapat menampung banjir besar dengan periode ulang 50 sampai 100 tahun;
dan pada jalan arteri,20 sampai 50 tahun. Perkiraan volume banjir didasarkan
pada rumus rasional dengan menggunakan harga c, yaitu koefisien limpasan permukaan, antara 0,8 dan 0,9 untuk perkerasan, 0,4 dan 0,6 untuk kerikil, dan 0,1
sampai 0,7 untuk daerah berumput.
Disain selokan dan inlet-median untuk jalan bebas hambatan dan jalan perkotaan patut menddpat perhatian khusus. Fasilitas ini harus dapat melewatkan
fuaniir -rencana tanpa tersumbat oleh sampah. Di samping itu, selokan dan inlet
jugd tidak boleh membahayakan kendaraan, yang berarti bahwa inlet harus sama
tinggi dengan permukaan selokan atau median. Bila ja-lan tersebut juga dilalui
sepeda, maka lubang pada sisi penutup inlet harus direncanakan sedemikian
rupa agar ban sepeda tidak terjebak di dalamnya.'2
Disain terinci tentang fasilitas drainase jalan raya di daerah perkotaan adalah
di luar
tar mang
mans lingkup
linskup buku ini. Pembaca diarahkan terutama
tenrtama pada
nada sumber-sumber
srrrnher-srrmher
lain seperti Design of urban Highway Drainage, FHWA dan Journal of the Hydraulic Diuisian of ASCE.
SALURAN (CHANNELS)r 3
Disain parit tepi jalan dan puncak, selokan, saluran, dan gorong-gorong, semuanya
berdasarkan prinsip aliran air dalam saluran terbuka. Hubungan dasar untuk
aliran yang seragam biasanya dinyatakan dengan rumus l\_,Iaruring:
v
1 .49
- _R2/ts1/2
n
(11-4)
di mana
keliling basah
kemiringan saluran
dengan
rrrwa llyd.raulic Engineering Circuls No. 13, NCHRP Synthesis of Highway hacticetry'o. .i, Dah-chen
12
Woo, Public Road, Jvi 1978, C.F. lzzatd,, TRB Record 631 dan A.W. Brune et al., Journal
,
of the Eydraulic
Division of ASCE, Des. 1975 menawarkan disain inlet, selokan, dan median yang efisien dan
aman.
r3
rftg:&
channel,AAsHTo
J
u"qeqruad l"dulal npq uEISeq IP q"m"Tp JIz _Il?E{nuuad uzun:nuad 'nlua}ral
u?Jrrc
leref-Suufuedas ueqeluequpad ?.Ief,es srluryadns _uep sI]IDIqns
'?-II
p rrzredeial uulelSuruad rpelra1 'tuern3 Sued ueEulrua{ lecund upd"r"lu"
inq-ng eped ueryequrz8rp uerIIE {r}slra1{"r">1 eped sllu{ u"ru"I?paI IaJtr
's4rr{ u"ulelspo>I
eped uru8eres IIeJII" pe[ra1 uuelu Ip ,.sPIII uz8uurua>1,, ue8unlrqrad urzpp rp
>Ins"u uemles Eurpurp u"ftse>la{ er[quq l"lef,Ip slu?q 'uBDIIIuap unIuBN 'uz]suo{
u"rnps rsuerurp u,?p rI3 uqap slrq detar 8ue,( eSreq nlqrualu u"p usrn["s Su[pqP
uuJ"se>le{ uup ue8urrrtue>l u"p Sunluz8ral {PpIl sl4J:l u"ululepa>l elt,\I{Pq pI"Jeq
,rn pq-ni,r1nfue1ag .tnqasrat tueduruuad urc[Ep Ip r1z ueelnurrad reqal ueEuap
Feqlp usrlle Suedureuad s"nl qeFps eleJ.etet usru"[up3x '.(eleJ-elz! u"ur"I?p
lrq., qn8"iias uelednn:ou (E7l"A) '(prrq .{rrco1a,r) uzledaca>1 FBrp zpq rpzfta1
uelu s4rr1 uguleppe{'stlzulaluur sJBJaS 'Stmpuaq s"13 Ip rrp8uaur 113 II"u Ip
Lreuq"pa>l rc8eqas uuryzqurzSrp slllJ)l u"IIIuI"ps{ 'Tsg eruoa5 'sluq u?ru"I?pa{
qtrrlradns uBIIIs u"p '.,slllJ)l u"IuBI"paI..
uzp 8uzrn1 {B rrEurclep3l
"IIq Tpufraf
npndrrnp resaq qrqel uumps ur"1ep rre trsurelePa{ sIIq pzfra1 uel" slllrJqns
uerIIV .rur u""paqrad uped I?lelral rErnI"s r{BlEs"uI reSeqraq {n}un tzdat 8uel,
,r".n.r1ri.rra .(t-f f r"qrueC leqrl) .(srtlqradns uerrp.. rtelzdrraur urernc tue[
.rr8*ri*r1 eped lera8raq Srrer{' 1dz1a1 ',.stlu1qrls lrerr[?.( uuledn:aur qEPp"
pcal-ue8ur:rura1 ueEuap ,E>Inqral uernPs ursFP l{er\"q a:1 >lera8raq Sued rry
lu..rzs Suzd resep uelderalrp msPI qunles urgTzp rd21al 'Suns3uq ?.r?3as
snsmfl dnlnUal uurnl"s n"l" uelnl"s Isuelurp rrzlzlz(uaur {n}un Is"{IJlpourp ruI
rrezurusrad-rreeuresrad'Euepul-8uePq{ 'faa; uelfuzSSuatu lalaru q"nf,al 'se1z rp
L{EIup" qelr1sl dslas Isr-ulJep 'Iut uwluesrad urqeq
3ue( uetuep
"ur"s
"rogal
qp1a1
(sq-rr)
zrtStzdV--YA-D
I
r[n]"s ulepp
IO
V
O
?u"ru rp
(vE-rr)
zrstndV
U;
Vz1
D
'n1r urelag
. . :::,
0I'{rl
rcr4 g F"p
9d0
?0j0
rpqal 1nd.Aq1
l3O:0
a0:0
aoio
x?.
fOf.0
80{0
{ Eut-rrd
tqalcrel
pdqag
mPq&qng
:"m#fi
(?utuuo14J
69n
snutny)
trsvNr\rlrc
7450
TEKNIKJALANRAYA
kedalaman kritis
Loncatan air
";m:n:ffu:,1,:,
Gambarll-4. Diagram yang menggambarkan efek kedalaman kritis pada aliran di dalam
saluran prismatis terbuka dan gorong-gorong penuh sebagian.
kemiringan. Bila dasar sungai menjadi datar lagi, trausisi dari aliran superkritis
ke subkritis tcrjadi rnendadak dalam sebuah "loncatan air" (hydraulic jump),
di rnana turbulensi menyerap sebagian energi dari aliran sungai. Pada jarak tertentu dari toncatan air ini ke arah hilir, kemiringan saluran menjadi lebih datar
lagi. Hal ini menyebabkan penurunan kecepatan dan peningkatan kedalaman air
yang lebih jauh yang diawali pada jarak tertentu ke arah hilir dari perubahan
kemiringan dasar saluran. Gambar 11-4 menunjukkan pula bahwa, pada aliran
subkritis, kedalaman air pada titik tertentu mungkin dapat diubah oleh kondisi
di hilir, dengan lain perkataan, "kendalinya adalah bagian hilir". Sehingga, pada
aliran subkritis, efek perubahan kemiringan, pembatasan saluran, pertelyan
dengan sungai lain, seria modifikasi lainnya akan berlanjut ke arah hulu dalam
seU,iah "kulrva air balik" (back water curve). Metode perhitungannya. terdapat
dalam referensi yang dikuiip di depan. Di lail pihak, jika aliran kritis tidak
terendam dalam kedalaman yang melebihi kedalaman kritis, maka ia tidakakan
terpengaruh oleh kondisi hilir. Dengan demikian, pada aliran superkritis, "kendalinya adalah bagian hulu".r4
Tujuan disain saluran adalah untuk memperoleh penampang melintang yang
paling murah baik dari segi pembuatan maupun pemeliharaannya. Kemiringan
dinding saluran sebesar 2:1 atau yang lebih landai adalah sangat penting kecuali
pada tanah cadas atau material keras lainnya, atau bila dinding saluran diberi
lapisan. Untuk dinding saluran yang tidak dilapisi, dapat disimpulkan Penampang
melintang yang terbaik memerlukan penggalian total yang paling kecil. Namun
demikian, aturan ini hanya dapat diterapkan bila tahap konstruksinya menggunakan peralatan konvensional. Khususnya, disain tertentu yang memiliki sejumlah
perubahan dimensi atau yang harus dilakukan dengan metode tangan terlxukti
sangat mahal kecuali hqnya bila biaya tenaga kerja sangat rendah.
Disain saluran terbuka dapat dilakukan dengan penyelesaian matematis
persamaan Manning. Karena prosedur ini menjemukan dan terlalu lama, maka
telah dibuat bagan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang.umum terjadi.
r4 Bila
kecepatan menjadi jauh lebih besar daripada keccpatan kritis, maka disain untuk pelebaran, penyempitan, belokan, pintu pengambilan, saluran samping, saluran pilar jembatan, dan mulut gorong-gorong harus
dilakukan dengan sangdt berhatihati, Lihat C.E. Behlke dan H.D. Pritcheu, HRB Recorui.l23, untuk contoh
dan referrnsinya.
L*
3.
uorppodsne.ra g1II FrS urel"p 6 unlpuadud) Ir"p g 'oN
s{al
IsuaraJe1 9r
'selrluno3 Surdolaaaq
ro3 poddng [3o1ouqca; uoglzuodsuerA Sueluat gUI Fas Fep g 'of wnlpuadwd) urepp Bqep {ulrcrp
nzrodel-nz.rode1 'slauuotD aSDulDtO ap.tspoof, to uqsae vep aog puuotlC uadg nt swDtl) u&lsa7 ppnfraq
VllHd ue:lrenlallp Suud ue8eq 1odu.ro1s{ nl"s q?Fp" IuJ s r
111r
I u"p
g 'sop reBzqas
"s>Ilraluatu
ure1ep rp'ue>lepzrtlp Isora ueurlSunural
'rIn
elq
srsrTBrrE
el,uuzeun8Sued
-al,u sllrDl rruu"Ppa>I ?,ti\qeq }"l"f,rp nlJad'"(uq?1v\"q
Ip
"Jauel.
qoluor r{Enq Enp u?p rl?s"Ialuea[ '9-II &qurBo eped ledepral
,re[unles qeleg
ct1notptp
s,,s Es.o
sppt u"uepp.,
,*rJilHiiffi
t'*"9
er"qm uep u?rnps rreresz1e{ upzd tunluztre} $tlr:l rretrnnuray .'O e1e{s r.rep e;(ueq
"t?qlp
snrer{ usp u?rnps ue.res"Te:I zped tuquetrr} {spp sp1r:I tr"urePpa; 'I:Z Eqpqp ueturnur
-eI usp rJ Z .res"p reqal ne8uep umrsederl {nruaqreq u?.Inps urs1ep {r" usr1Jv 'S-II rBqruBC
O'Ilrap
mr 08
Jed
09
9'I.
0z
9Z
E
<0I
Jzr
gsr
g
I
OI
9I
oz
92
I I I I ll
I r I I
HE @!oq
Ntsp
I
N9 bbbb
b
-9ot,
ooo
oo
oaoo
o
IS'
I
@
b
o
tt
I I trtl
r
tt
I I
NFF
o9og
oooq
its
I
bbar
i!i5 tolbrin
biotdir
N
ooo
oo
oooo
oooq
o
axE
I
I I
I
I
I
I9 99
l!
6 b
o No
@ 6
ssvNl\rf,c
452
TEKNIKJALANRAYA
1.
Diketahui: Debit, Q
= 150 ft3/det;
= 150
kedalaman normal, dt = 2,5 ft dan kecepatan normal, Y1 = 8,5 ft/detik. Selain itu, untuk
Q = 150, kedalaman kritis, dc = 2,8 ft; kecepatan k7jtis, Yc = 7,O ftldet, dan kemiringan kritis,
Sa = 0,013 ata:u 1,3%o. Dengan denrikian aliran air adalah superkritis dan kendalinya a4alah
bagian
hilir.
TABEL
l1-3.
:,',,,'' . .,.,.,.,6,:.,
& Etsubqpad*terlab,ysqs.baikr :
'
&p,qqga!!,inqgp ,,belar4e8aayaqqd& terlipat,
Jqp,ii
'.., i,:rr'.'.',;2,4 ,,::',.
Bdt&$@el|ii!tas;.,!q!atr. ik'*dientarart4jrt&arn,i''r ''.:I :ir
}'*di;,.b SlurputyitErgk hu-Y iig'tidtkrb( k,kOftnialiran air daqi l'l,,, t'.-::::,,.. $r.r:::r:,'r
i,@Cialilr',,'r,
"aq*tr
d
'{taq r.kgnBrmg. ,';r t,,1,,.,-,,. :ii;2r.:.,,.:,':
,,,,t.3l i.:E{&rsr
,
- '&
.&!*&;, .&US.r,l],.i .,i,.' ,,.',.
.
r.,,lr'r,,-,,',l,.'.1.,.,.,t:r,.,,,,4.,::t,r',:r.,
,,,,.,
',,;r,:r,
t-7
FJ.
'gCSylo uors,n O
c11notpt17
'rJ
'oN
lo
'V'n t"qll
'..dzr-dg.. rr?Fqetsal
'erfn3uad
o?
or
#:jjt}
'*.Fq
JIlEIar uz(uuenlnuuad
rrep ruernr 8ue[ rsrs Euaral zpzd 4eq ue8uap w{n{elp ledup p1 uesrduled erec
zuaruy 'Jzsaq undnzru pcal Suzd u"m1zs eped uzlnlzpp e[uesulQ ]edur rszper8
-raq pdseraq uurndtuzo n"le uolaq rreBuap uzml"s 8.qpqp uesrdula; '[enueru
?Jeras nles rad n1"s trc{n{"Fp
1uqeur le8ues m>18unur 1de1a1
"l(uuu8rlzseurad "11q
'l88ur1 8uul, rsora depuqral u"u"r{Ela{ D1rInueru u"p r"se{ rrn uesdzrl 'ue1e[ rdal
ue>lolas >lnlun erulrual 'uernles Sunpuqad ru8eqas u[uure1 .+Il{eJa e.re] ql"pe
uaruas uzrlnpz l"IIp 8uel. uznlrq uzqzq rrep u"rnps SqprlO 6 r'u?>lnl"Ip qelar
t"ras u"rpq Fep rlul"nq Burpurp len8uad uegeq usp ,r(der-drr) qs" Izlrrl"ur
w1u rp uwppla[p 8uz( szdal u"n]"q ueJrl1aJee>l 3uz1ua1 ueq5lauad rIBIrun[aS
'r{Eusl ueulerad uezlra1ad qula]as 1nduru rreBuap uBJnlEs rsrdelaur r.rzp rreunqrur1
Euaral eped 1ndruru r.{Iuaq rnqeuau uepl zlola8uad eduraqefl '(t-II usp Z-II
IaqBJ 12q11) Sunpu-rlrat {et 8uel. qzu4 rremlus tqprrp ue8uap ualBrnpueqrp
elrq u?ru" ueledeco>1 uallelSuruau u?p uernps ruse>paduraw up{ uelrfdurm
-ay 'de1a1 .1zpq Euer( rr" rr?rrJu dzpzqral JlrrlaJa dnlnc SuzL urul 1r)el u"Jnl?s
uep uepf rdal lued Sunpurlod uelednraru lndrun: 'ququrol 8ue[ qeraup rq
'lndunr uuselSueurad rserado epzd
ledzp 'Wqural r{Bre"p Ip u?p 'se}url-npl Feq ul,eqeq rre>Ilnqurpu
n8EuzSSuaur
tS?
rsvNr\ruc
454
TEKNIKJALANRAYA
hA ini
TANGGUT. (DrrG)
Tanggul (dike) adalah timbunan tanah yang dibuat untuk menampung atau membelokan aliran sungai. Apabila seluruh konstruksinya terletak di atas permukaan
tanah yang ada, tanggul dapat dipakai tersendiri. Tetapi biasanya kombinasi
antara saluran-tanggul merupakan penyelesaian yang paling ekonomis karena
tanah buangan hasil penggalian saluran dapat dipergunakan untuk membentuk
tanggul. Pada waktu yang lalu, tanggul umumnya dibuat dengan cara mencetak
atau menimbun material lepas ke tempatnya, tetapi saat ini konstruksinya berupa
lapisan-lapisan yang dipadatkan seperti untuk timbunan jalan (lihat Bab 15).
Permukaan tanggul yang tak terlindung dan berhubungan dengan air yang
mengalir cepat akan mengalami erosi. Cara untuk menghindarkannya adalah
seperti yang telah dibahas sebelumnya pada saluran. Instalasi pelindung tanggul
sungai seperti pelapisan dengan batuan cadas, kain (fabrics), beronjong (gabion),
karung-karung berisi beton, atau elemen beton pracetak telah te;bu[ti1f.ttii.
Cara-cara perlindungan ini harus diperpanjang dengan teliti sampai ke dalam
saluran- atarr sampai jarak tertentu di bawah dasar sungai agar aii tidak dapat
mengalir di bawah tanggul. Pada tanggul y*g bertemu dengan sungai, daniu,
atau lautan, telah direncanakan sejumlah variasi upaya penyelesaian yang tepat
tetapi tidak dapat disajikan di sini.
Apabila jalem raya memotong sungai lebar atau dataran banjir, setragian
pemotongan ini biasanya berujud jembatan dan selebihnya adalah "timbunan
jul.ul" (lpproach embankment). "Tanggul pacu" (Spur dikes), ymg umumnya
sejajar dengan arah sungai, biasanya dipakai untuk mengarahkan aliran melalui
jembatan. Pada masa lalu, hanya tersedia sedikit ukirran kuantitatif tentang
keefektifan relatif pada beberapa bentuk,lokasi, dan susunan tanggul pacu. Hasi
penelitian pada model baru-baru ini, yang terlalu terinci untuk aitahur di sini,
memberikan kriteria sementara mengenai'tanggul pacu yang dapat menjadi bantuan yang sangat berharga bagi perancarrg.22
Apabila tanggul dibangun- untuk membelokkan aliran sungai, kebutuhan
akan pelindung permukaan seringkali dapat dikurangi dengan jalan menempatkan
tanggul pada suatu jarak agak di belakang saluran. Kemudian areal genangan
air dapat melindungi timbunan dan mencegah penggerusan (scour).
t*---
/
"r"q
uJeool'ouelnueq uoleg
vv
.tuorot-;#H?HrHl*ffi;f:;-!T fii:J#;
,nsnE
6ue;nyaq uolag
6uelnuaq uolag
6ueluaq'lelol 6uoJ066uorog
lelaceJd ouelnuaq
'Guequiole6raq
uolaq
ure6o'I
(-)
\-,/
f--)
\-,/
nele 6uelnueq
InuJaleu nele
le66unl ouetueq'edtd .lnsn6
6uelnl.raq uoleq
'6uequola6requre6o"l \-,(-,
saqse uauJes
'6uenl lseq'ItLuela1
'lnqunl
uoleq'ouequjola6raq ue6o1
oo
leluosr.roq
nele lellua
6ue[ued nqulns'sdrl3
repung
oudii6ffiffie1
-Effiuad
rlue88ued rz8eqes Jnsnq ln1uoq edrd trep lzdepral eserq 8ue,( uem{n uz8uap edrd
qllldTp e^uunum I3aI qlqal 8uz[ Suzqnl Inlun '9-II requreg epud ]"q$p
l"dep e,(urmsnl,rrad pualzur 1n>lpaq uelzun8rp Iuntun 8ue.( 8uoro8-Euoro8 sruaf
tuorot-tuo.rog
sr-uef
l"dlp
8ue[ dntnuel
(stuglrn)) cNouolcNouoc
SS?
EsvNryuq
)1
r
t
t
456
TEKNIKJALANRAYA
bila ruang penempatannya terbatas. Untuk lubang ukuran menengah, lebih baik
dipakai gorong-gorong berbentuk pipa atau kotak.(box culvert). Sedangkan
untuk lubang besar umumnya digunakan gorong-gorong kotak dengan bentang
tunggal atau majemuk, walaupun kadang-kadang lebih disukai satu atau lebih
gorong-gorong pipa beton bertulang berdiameter besar atau pelat logam yang
dibaut. Gorong-gorong jembatan dapat menggantikan gorong-gorong kotak jika
pondasinya tidak tererosi dan tidak diperlukan pelapisan lantai. Gorong-gorong
busur (arch culverts) nampaknya ekonomis bila dipasang di bawah timbunan
yang tinggi dengan muatan besar.
Di dalam keadaan normal, pemilihan jenis dan material gorong-gorong didasarkan pada perbandingan biaya. Kadang-kadang, faktor lainnya mungkin
berpengaruh. Sebagai contoh, adanya penyebab korosi di dalam tanah dapat
menyekat material tertentu jika tidak diupayakan cara perlindungannya. Selain
itu, apabila lokasi struktur terpencil, maka pemasangan potongan-potongan
logam cetakan yang ringan dan mudah dipindahkan akan lebih disukai. Kadangkadang, faktor-faktor seperti tersedianya tenaga terampil atau terbatasnya waktu
turut menentukan. Pada setiap kejadian, keputusan yang diambil harus berdasarkan studi yang teliti mencakup seluruh faktor yang berhubungan.
Gorong-gorong Logam Siap-Pasang ( Prefabricateti Metal Culverts)2
Material gorong-gorong logam siap pasang yang biasa digunakan adalah besi tuang,
besi murni bercampur tembaga disepuh seng (galvanized) atau baja-tembaga yang
bergelombang, campuran aluminium yang bergelombang. Semua material ini
memiliki ketahanan yang relatif tinggi terhadap korosi. Di dalam pembuatan
pipa logam, sebuah lembaran pelat dengan ketebalan dan lebar tertentu dan
cukup untuk dapat dibuat gorong-gorong sepanjang 2 sampai 5 ft dibengkokkan
sesuai bentuk penampang yang dikehendaki. Sambungan gorong-gorong jenis ini
bertumpang-tindih dan saling diikatkan dengan cara pengelasan titik (spot welding) atau dengan paku keling dingin dari logam dasar. Selama pembentukannya,
cetakan gelombang bundar ditekan kepada pipa baja atau besi berdiameter
12 sampai 36 inci, kedalaman gelombang adalah Yz in. dart jarak antar puncak
gelombang 2213 incr; untuk diameter pipa yang lebih besar, ukuran ini berturutturut adalah 1 inci dan 3 inci. Di dalam bengkel, setiap potongan dirakit menjadi
panjang tertentu sehingga memudahkan penanganan di lapangan maupun transportasinya. Penyambungan di lapangan antara bagian-bagian panjang ini dilakukan
dengan memakai cincin logam bergelombang dan dikencangkan dengan baut
tahan karat.
Goronggorong logam bergelombang berbentuk pipa, lengkung, dan busur
dengan diameter besar yang bentangnya lebih dari 50 ft dibuat dalam bentuk
potongan-potongan berukuran tertentu yang dapat dirakit dan dibaut di lapangan
menjadi satu kesatuan. Kadang-kadang spesifikasi yang ada mengharuskan pelapisan potongan pipa dengan bahan aspal untuk menambah perlindungan terhadap korosi. Apabila sungai membawa serta pasir, kerikil, atau material abrasif
'-
Lihat spesifikasi AASHTO M36, M167, Ml90, M196, M218 datt M219 di dalam publikasinya yang berjudul Tlansportation Materials untuk rincian mengenai material dan dimensi.
d{
{alr}rv 'ralndurol
vlllHlt
"trt:s rp
IrrEIep
'981 ueP
8uoro3-8uoro8
"pBd
9Z
'r.mrtuq eJsBJu
uzpf uauragedap
",(e-r
sluJ!
ur?l
uulf,uF
u^uuz8unqure^urd er?f, u?rf,urJ reuJs r"puzts requ?8 uep rsel-rJ.rsads l"r1l1 '.ru1 edrd
"p"d
rsuaurrp'lszlgrsads Suulual LIZNuep'90znt'0LIW'y914J uorlou8rsa1 OJHSVY leql'I
uep
'u"lsaqurad
sz
'zgt tlP-p Il pJoratr gu etnl 1zq5 'ueulnllq ueqeq uzSuap zdrd uesdelod uel?r?^s
-rad uzllraquratu 06IW uoliou8lsa1 OJHSvy 'ei(urn-e1 3uoro8-Suoro8 uele/$"e:t t{sJussur uep rsorol depeq
-ral u"qel e[zp Buelual senl ?reras elelsnd rrJ"p u"p ueseltuu nlzns ue{.ueqtuatrr. 0g slsaqtuts 4IIHCN 97
'{r?q qrq3l8u"l.
ueEuetal rsnqrqsrp uu>Ipszq8ueru u"p edrd dzpeqJal r"seq 8ue,,( pluosrroq ueue{el
1p"Fal eSSurqas uz>lwdallp rul u"ndunt 'uzunqurtuad qnlrrrs 'uunqruluad
Flnwp lunlaq3s eJ"]uarues u"ndunl ueSuap F:lluair qBr" e>l u">llo{Suaqlp sru?[l
Erruqruola8raq ulu8ol IIBp resaq Jalaumrplaq edrd ervrqeq unld"lauaul rl313r\e[
zdzraqag 'u"qaq ueqeueru edrd uzndurzural ue{l"1Buruaru Fqurrl Sued pluos
-Iroq qeu"l ueue>lal 'z[u1a1ap Ip u"unqurl uulauatu Surdtues I{EJE e] >ln}ueq
r{eqruJq Suruapuac Suuqruola8raq urz8o1 edtd rsts-tsrs '1e1tperr u"qeq l"qHV
'resaq qrqel qn?[ 8uzl, ::1n1uaq uEqeqruad zuruauatu lzdzp uep uduurq u"qeq
ue8uap edrd uelzdu"qe:I epedrrep Iaql$lau qrqal Suequrola8raq ue3o1 edr6
ez'r"uaq {"pq Jn"luu?n{ ?rcf,es zdupszq unlSunur snsntPl
rsenlrs-rs"nirs {nlun 1de1a1 'ue8ue8al Lrep LEqaq e8req ueresDl rs?}sqruau ledep
slluoal srsqeu" er\qeq uelpdurtsrp sn-ruH 'uolag ru3[3p Ip ururr"llp n3]3 {luq
Jzs"praq uzqz8 eped >1111
ue8uap sz1" rroqrp edrd eyq B}?reru u"ndurnl uep
"]"r 'qoluoc re8uqag '"l'uwlu
l{ne[ uB{" uz8unrrqrad pserl
uendunl EJBlue
"peqraq(?^ulsls Bnpa{ epzd L{"u"I 8un>1np el.ep 'edrd I{E^\"q p
Ip uzqaq (snqul.srp uep
uzndrunl apoleru Suzlual Isruns?-rstunse selp Lrc{r"seplp ue8ue8al ue8unlrqred
'n1r urzlag 's1a1druo>1 uzueqeqruad qnre8uad:ar Suud nlual >1"1 ml>IruN u"{
-ednrau
s1a1duro1 r{EI"p" edrd 8uoro8-Suoro8 uped ue8ue8al srsrpuy
"uar"I
'ue8uedel Ip us?rrcs{E1ad mpasord uzp'ueuuqaqtuad
"ruqas
edrd >1n1uaq ueqzqruad :(z1er 8uel. ueelnur:ad zpzd uelnq uep uerp8 ruelep uep
uzlludural rp edrd qrq) ueqzts uuureppa{ uzp reqrl'u(u1e1ap Ip uep s"1" Ip quu"}
uesrdel uelepedal rrep tzJrs ldnlnuad uesrdq leqat qEIEpz rqnre8uaduraru Suud
Bruuln rol{ug 'nl.ualJe1 >I"pp 1uI rr"uaq-uqeq z{uresaq 'edtd 8uoro8-Suoro8
rpuzl uerruIal qalo Fluoslror{ sreJas uep zLuszle
uped eurzlnrol 'JI1>Ie uep
;rsed
qalo llreqaqlp 8uoro8-Suoro8 1e>p1ral eftf,es
rp rleunqrull uzp u"Br"pue{
lra^Ir\)) tuorot-Euorog uBtuutel uop uuqeg
"por
LS?
,r'(reurep
8*plq
'er(rrurel
ssvNnruo
"l
458
TEKNTKJAT.ANRAYA
Sekitar empat puluh tahun yang lalu, Spangler dari Iowa State University
mengembangkan suatu pendekatan "parit tak sempurna" ("imperfect ditch")
yang menggunakan selapis jerami pada timbunan di atas gorong-gorong. Cara
ini memindahkan sebagian besar berat timbunan dari pipa ke timbunan yang
berdekatan.2?
Karena banyaknya kesulitan dan ketidaktentuan seperti y4ng digambarkan
di sini, maka jawatan jalan raya jarang membuat disain struktural untuk goronggorong pipa. Sebagai gantinya, dengan menerapkan penemuan riset dan pengalaman sebelumnya sebagai pedoman, mereka telah membuat rencana standar
yang sesuai dengan segala situasi. Jadi, untuk pipa logam bergelombang, jawatan
menetapkan ketebalarr pelat untuk berbagai ukuran pipa dan tinggi timbunan.
Untuk pipa beton, keramik, dan pipa besi tuang, mereka menetapkan kelas atau
kekuatan pipa yang khusus yang dipakai di dalam setiap situasi.
Disain dan konstruksi gorong-gorong kotak, jembatan, dan busur dari bahan
beton bertulang mengikuti ketentuan dasar yang dikemba-ngkan dalam busurt
rekayasa struktural dan tidak akan dibicarakan di sini. Namun demikian, harus
dicatat bahwa tiap jawatan jalan raya memiliki gambar-gambar standar meliputi
disain gorong-gorong yang tepat untuk tinggi dan lebar lubang, tinggi timbunan,
dan sudut kemiringan yang umum digunakan.
Pemasangan Gorong-gorong ( Culvert Installation )
2 7
Mengenai penerapan metode ini yang terbaru dan daftar pu5takanya, lihat A.C. Sctreer dan G.A. Willet Jr.,
HRB Record 262.
,t
a
redtues 8ueftredradlp rrelpnual Suoro8-Euoro8 udr; 'lrf,a{ ueJn>Inreq zdrd Suoro8
-Suoro8 uep 'e1nur Surpurp 8uzpz1-8uep{ uu{q?q '3ue1e1aq Surpurp uelStrqrq
-Euaur ueler,aef edzraqaq 'rur tre8ue>1"Ieq unr{E} ederaqag 'uarsrJe >ppr} srlorprr.I
eref,as rur srual >lnsutu 8uuqn1 '(ot-tt ruqureg tuqrl) I]a>l SueL udrrl Suoro8
-Buoro8 {nlun q111dr-p
snrnl Sue( 8ue>1u1aq Sqpr1p uep zlnru Surpurq
"rue]rue1
'zueslzfrq dnlnc Sued uuqeqrueuad nluns
uulednrau r8raua ureparad n?le elur reluq uz8uuseurad ';;o1nc ur-elos 'uIesip
ur"l"p u"{>lnseurrp 1n>p edulreqas uzsnra8 uzerrlrad u"u"ppa{ q"M"q rp redues
Srrelueuraur Suul.,qeuzr qp^r"q rp dzml ruef,?ruas '(1Jn^ gornc) .,Euolourad Eurpurp..
'snsu1 qrunlas ur"Iep IC '"ruus 8uel, pualeru rr"p 8uoro8-Euoro8 edrd
"u"sraq
Suuszdrp Suupe>1-8uzpu1 (palucuqegard) Etruszd dzrs Eue[ lzlacerd uoleq
n"1"
Suequrola8raq ue3o1 u"q"q rrup uur8eg 'nl,e1 nule nleq uz8uesed ue>lzun8rp
8uepe1-tuepel undneprt '1zdura1 rp roJlp Sued Suqnuaq uolaq rnl>lnrls uz>l
-zdnreur Suerlqaq 8qp.qp uzp e{nur Sqpqp uelel,ueqay '4-II rpqu"C ruq"p 1p
unpzqtuz8rp 1u-ledlp zserq Suei srual-sruaf 'qfuuq fi" u"sDIDI uep z,(ur8unpuqaur
u"p u"unqrull rrerleuaur eLuznpa{ nll ?r"tuaures 'epaqJaq eluenpa>1 rs8un;
srloJprq e.mf,es '"ffirq uBrnTEs e{ 11eqtua{ 8uoro8-Suoro8 rrep rsrsu"rl ueledrueur
8uery1aq Sr1pqp uzlSuepas 8uoro8-Suoro8 urepp e{ rsrsrrer} uuledruaw e>1nru
Surpurq '(rtt*^prg) 3ue1e1ag Surpurq ue8uap rqrq uzr8eq Ip mpl"raq uzp (s1er'r
8uoro8-Suoro8 nlnq uer8eq ?nrues rrdurell
11e,v\eTp
Sqpq(
-Suoro8
dn>1nc uzJnl"s urel"p rp ueledureuad 'r33ur} 8uu,t uuunqurl
I"rIEur
"uerz{rusl"p
uped 'u"rnIus
rp epuduzp qeqtual ISIs p rqnq 3un33und eped uulledural
-Ip {IBq qrqal Euoro8-Suoro8 8uepe1-8uepe1 'Suzquola8raq. SueL qereup rq
,#1'J::tXrSXm
6Sn
ssvNrvtl(
460
TEKNIKJALANRAYA
,2ro-r* ,}5*
EJEfz
-lJ
tt
'L.-'I
'-=-
LiJ
a)
Jenis lurus
(b),Jenis
(c) Jenis
dffiH:il'
EE(e) Jenis U
Gambar
(d) Jenis.melengkunB
sayap
(fl
Jenis U bertangga
di luar kaki timbunan. Seperti telah dinyatakan, dari sudut pandang hidrolika,
disain ini tidak efisien, sebab kehilangan energi di mulut gorong-gorong pipa
berdinding tipis yang dialiri penuh adalah sekitar 0,8 tinggi kecepatan.
Dindiig muka jinis L (Gambar lt-7b) mengarahkan aliran dari selokan tepi
jalan ke dalam gorong-gorong di bawah jalan. Jenis ini.menyebabkan bahaya ketehkaan serius, dan 6.=U.rupi jawatan jalan menggantikannya dengan inlet parit
yang ditutup dengan kisi-kisi. Untuk golong-gorong besar umumnya digunakan
(Gambar lI-7c). Kehilangan energi pada mulut gorongorong
dinding jenii sayap
-0,15
dari tinggi kecepatan jika dibandingkan dengan kehilangan
jenis ini-kira-kira
iebesar 0,0b pada lubang *us..k yang aidisain secara hidroljs (tihat _di !ll4).
;'mJlengkung" (warped) (Gambar ll-7d'g\ ilJenis "melebar" (flared), U, dan
terapkan pada kondisi khusus.
Disain Hidrolik Gorong'gorong (Hydraulic Design of Culverts)
Tujuan disain hidrolik adalah untuk memperoleh jenis dan ukuran gorong'gorong
yang paling ekonomis dan dapat menamPung aliran sungai dalam waktu yang
iu*i. puau hampir semua kasus, kontrol utama pada ukuran gorong-gorong_ dan
bentuk inlet adilah tinggr muka air yang diperkenankan di bugr* hulu struktur.
Dalam keadaan tertentu, "tinggi air" (headwater) yang tinggi membawa konsekuensi serius dan tidak dapat diterima. Sebagai contoh, di kawasan pemukiman,
tinggi air yang tinggi dapat menggenangi harta benda yang berharga. Selain itu,
tim6unan yang relatif rendah mungkin akan tergenang, menyebabkan terPutusnya
lalu-lintas dan merusak perkerasan dan timbunan. Kecepatan aliran yang tinggi
pada gorong-gorong kadang-kadang menimbulkan masalah erosi di bagian hilir
utu, ,i..ri*bulkan-kerusakin gorong-gorong berikut perlengkapannya. D! pihak
lain, terdapat beberapa situasi di mat u tinggi air yang tinggi dapat mengakibatkan
kerusakan'kecil ata,i ketidaknyamanan. Dalam kasus ini, harus diberikan tinggi
ekstra pada disain bersamaan dengan pengumngiln ukuran gorong-gorong berikut
biayanya. Kemudian sebagai akibatnya, disain goroxg-gorong menjadi.se-buah
persoula.r ekonomi di mani biaya pembangunan struktur untuk berbagai elevasi
iinggi air harus sebanding dengan perkiraan kerugian akibat kemungkinan kerusakan yang dapat terjadi.2E
2E Lihut Highway Drainage Guidelines-Hydrautic Design
of the llydraulic Division of ASCE, Mei 1979.
of Aivert,
"rsr;pXHffI'HT"ff",Xr[fTirf ir;[:y;
ffir"qrer Euuruud
"u"rure'"qes
uz8uap llluapr sr1>1zrd ?Jef,as ,II u"p QII sns"X '8uoro8-SuoroE 8uelued qrunles Ip
zLuqnuadas rrlztuaur ledep lru 'uzzpza>1 ue4e[ueqa1 eped uzp 'SuoroE-Euoro8
lapno upud qnuad u"rrp ue>lq"qaduaur Eue.t( '1apno r8ueua88uaur (ra1e,lr 11s1) ..JIIIq
ueFeq Ip 4",, 'a11 snszl ru"Ie11 '(sossol uoucrr;) ue>1asa8 }"ql{e r8raua ue8uelrq
-a>1 rsele8uaur lzdep {nltm Irra>l nplral 8uoro8-Suoro8 ue8uulura{ eua.ru>l qnuad
qBIBpB 8uoro8-Euoro8 urepp 1p rrerllz 'q11 snszl urzlep rq '8uoro8-Suoro8 r33ur1
qz>I
Suqud
zlnru
rrplqtuos
qelepz
rr"
q"nf,e{ qnuad uerr1e
lDlrpas
f8qr
"Irq8ueqn1 rlemolour Sued
rurele8ueur ue>1" {BpIl 8uoro8-Suorog '(acr;Fo) pcal
u"rrle llradas ue>l"ruesrp lzdzp rur rru uerr$ 'q-rqal nele 8uoro8-SuoroE FEBuIl
zuqrades
r88ur1as 8uoro8-Suoro8 luound s"}" rp {"lalral rru uuzlnurrad
rrz lrrepueral 8uoro8-Suoro8 1n1nu ?u"ru rp
"r{-BrDI
'o11 snsel uru1ep rq '(pa8ratuqns)
'rel8ues mfnq lnluaq.raq lnlnru uetuep Suoro$Buorot zp'zd ue{1e Iod '8-I
'il
reqrue9
'J snsox
snsox
urspuaJel
lallno
'JrJ
lrcal ue6urJrua) ?I
rle r66u!a
6uoJo&6uoJ06 rnleleuJ
srlrJlJadns uei!le'ujeJnc ue6ut.rtura>|'21
Ip
lpufrar Suuos 8ue( uzupeal u5rl ue>lsDlnlaru 11 sns"X '(t ^) llnpuaq s"]"
i*',rrrqn uz8uap durur 91 rrep ,I snsal zped Jr"_uerrlv '8uoro8-Suoro8
lecund
s"}B Ip l"lelral rre r33ur1 ,EIIq u?lqBq rpsFs] rudep 1u1 rrc uuE>lnured lu?r?Iu
z8r1a1
}el"3lp npa6 '8uoro8-8uoro8 Streluedas uep lnlnul epzd seqeq rre
"r\{rTeq
ruzruru z8q qeppt Ilr"raq Surpd Sued 41sue1>IeftX 'qepuar Euetl
uealnuuad
rrz r33ur1 uu8uap uzrlle qod qtnq e8rl uelleqSraduraru I sn$>I epud urer8erp
-ruer8zrll '8-I I r"qlu"C urepp ueryequre8rp z,(ueruluz rp zderaqaq 3>1n1ueq ederaq
-eq urelep pzfrar utlSunur Ieuolsualuol 8uoro8-Suoro8 In1eleru rr" u"rIIV
'rleunqel 00I 4FrEq ueuolSunual depeqral lou eduryzqas u>lnru
Sr1pqp (pruoqaarg) ,,vee?ef f8u11. '..rreunr{ul gg1 r1fuzq uelzdaoa>1 uup il?
F8url leqFIB 1ereq u">lusrua1 Ir"pulq8uatu {n}rm Surpueqes snrzq z(utne1 Suoro8
-Euoro8 uudolSuapad uresrp z^aqeq uep 'SuoroE-Suoro8 l.nlnur luctmd eped sr1z1s
FBuq uduel ueunr{el 0I rlfu"q 1nl?llp dnlnc 8uoro8-Suoro8 qenqas,, Bmrlug }ere.,{.s
uuldelauaur rur rrelalapuad'qoluoc ru8zqag 'rs"rJelraq 8uz[ 8uoro8-Suoro8 upslp
ueldelauaru qe1a1 zlola8uad ederaqeq 'rr-B z>lnru uer33ur1a1 1zq ur"pq
"rralu>l
l9t
EsvNrvuc
462
TEKNIKJALANRAYA
Pada tinggi air rendah, air hilir rendah, dan kemiringan gorong-gorong
cukup curam (Gambar 11-8, kasus Ia), aliran di dalam gorong-gorong akan menjadi superkritis. Jika aliran pada saluran bagian hilir bukan superkritis, akan
terjadi lompatan air pada outlet gorong-gorong. Untuk pola aliran ini, kontrolnya terletak pada mulut gorong-gorong, yang fungsinya sangat mirip dengan
bendung. Hubungan antara debit air dan elevasi tinggi air pada gorong-gorong
kotak (box culvert) dapat ditentukan dari Gambar 11-9, yang merupakan salah
satu dari seri uomogram yang diterbitkan FIIWA sebagai Hydraulic Engineering
Circular 5 dan 10. Terbitan ini mencakup ukuran gorong-gorong kotak yang
umum dipakai dan juga gorong-gorong pipa dari beton dan logam bergelombang
untuk kondisi aliran yang biasa. Gambar 11-9 menunjukkan bahwa "dinding
muka jenis sayap" (*irg type headwalls) secara hidrolis merupakan jenis yang
paling efektif di antara ketiganya; jenis "lurus" atau "mengembang" (flared)
kurang baik, dan jenis-"IJ" adalah yang paling tidak efektif di antara semuanya.
Bila terjadi gabungan dari tinggi air rendah, air hilir rendah dan kemiringan
gorong-gorong kurang dari kritis (kasus Ib dari Gambar 11-8), aliran dalam gorong-gorong adalah subkritis tetapi akan melalui kedalaman kritis ketika mendekati outlet, yang merupakan bagian pengontrol. Lengkung "air balik" (back
water) dan elevasi tinggi air dapat dihitung sebagaimana persoalan "aliran tak
seragam" (non uniform flow) dengan metode yang digariskan dalam buku mekanika fluida. Kombinasi tinggi air rendah, air hilir tinggi outlet tidak terendam,
dan kemiringan gorong-gorong yang kecil (kasus Ic pada Gambar 11-8) dalam
prakteknya ju.*g dijumpai. Bila hal ini dijumpai dalam kedalaman kritis tidak
terendam, penyelesaiannya sama seperti untuk kasus Ib.
Apabila gorong-gorong dioperasikan dengan mulut terendam, langkah disain
pertama adalah menentukan apakah gorong-gorong tersebut akan mengalami
aliran penuh. Bila terdapat outlet bebas (kasus IIo dan IIb dari Gambar 11-8),
hal ini tergantung pada panjang gorong-gorong, kemiringan, dan kekasarannya.
Bila outletnya terendam (kasus IIc pada Gambar 11-8), maka akan terjadi aliran
penuh pada seluruh panjang gorong-gorong.
Untuk gorong-gorong yang mengalami aliran penuh, perbedaan tinggi permukaan air di artata bagian hilir dan hulu dihitung dengan persamaan Bernoulli
,=[,.u".#)X
(11-6A)
di mana
H=
Vl2g
ke=
n=
L=
R=
ir
perbedaan elevasi antara permukaan tinggi air dengan "air hilir" (tail
water) (Gambar 11-8, kasus IIc), atau antara permukaan tinggi air
dengan puncak outlet gorong-gorong (Gambar 11-8), kasus IIb), dalam
feet
= tinggi kecepatan dalam feet
.r/
{E}o>l 8uoro8-Suoro8 zpud uuldzralrp ledzp rur urerEouroltr 'rII snse>l rsunlrs uped
qporrrafl uzeurzsrad uz4zsaladuau >Inlun urerSouou q"I"pe 0I-II requre9
'9'61 ue8uap
(sg-rr)
:s
*l#*rr+"r+ r]
r{B1epe rur
,,r,,,,')i|t :f,::;f;'3;;i'X/*UJffi31i'Fg'i'fl'.'*T":I*';';'l1l
(s oru tqrc4c
il 4ii.rei" sue,t ryro1 tuoio8-tuoroE urcIsp Ip rsqle {nrun r.r" Ptqr uzrttutls; '6'II
9t.0
0t
9.0
ac
'uelJeqtrreo
-.1
g.
:
l
tI
!
o
luadas
elulrleqas nele O
uep
uPrpnural
'.(
!) ele)s
I
I
a>l
g
_
- s
,
@
,/ //
_ f
8- o
g
-
,/ //
,/ ?
de^es nl
EutPutP :
ueInq lnPns -
II
!I
(sapE to
suorsualxa).o (E)
pue.06 lzt
"9I ol
(t)
.0
ero.# ,
deAes
uesrng
ourpurp
------/
- I
._l
----+- \
t- I
f
G
e.
,2 o
x
o
o
n- :.
0t- o
0r-
a=
09
.requreg
tr
30 -1
7o
o.
o
o
3
o
n
(o
9.
"91
o
g
o
g.
o
o
a.
,/ ,/=
N-
o
t
E=
09
s-
a.
08-
L_
.:
9-
mi-
r'r go z (e)
8 06I (Z)
9 91r (r)
u(l
muj
00t 00r oos -
OI
htH
8-
/tlH
(u) sr s/0
=
(s/eU)gl=0xog UZx9
qoruoll
669
eqn
0l-
ilzt-
ssvNrvuq
464
TEKNIKJALANRAYA
Jenis Gorong-gorong
Manning
0,013
0,012
0,011
0,012
0,013
0,016
0,013-0,014
0,o24
0,019-0,021
0,030
0,0302-0,0329
5000
4000
3000
2000
HW=H+Ao-rq)
lzx
100-0
l0x l0
800
80
8x8
60
o
fz
7xl
50
6x6
500
300
o
c
-o
-l
E
vo
E
o
roo
o80
f
J
l
40
t0
,Q t'
05
100
9x9
600
400
04
12
5x5
3x3
v,
l0
8.
40
2.5x2.5
-a'u%
U,
aS\
4r+t
^S
1)
2
ts
o
o
o
o
60
50
f*
'O.
4o.rou
s/,
3.5
t0
o
o
c
o
o
4x4
08
A.
'dt
20
3.5
06
ltt/Yl j'
Ee
ur\\
4
5
-6
L+>
-A;qo2x2- =\- -so{
c
30
.v,
-9
!o
.9
(,o
t0
8
6
5
Gambq I l-10. Hubungan antara selisih tinggi,.jumlah aliran, dan ukuran untuk gorong-gorong
kotak beton yang mengalir penuh, n = 0,O12. (S'mber: FHWA Hydraulic Engineering-Chculai
t/o. 5). I ft = 0,304g mJ t rt2 = 0,0g2g m2, dan'I ft3 7<iet = 0,02g32 *3 /d.t.
'1t6, 'oN:9961'rrbb
'p1q1
WH
"1u ta
lo
oe
a,
Fturl
Sgt
swNrvuc
46
TEKNIKJALANRAYA
su
{')
o
o
o
I
t)
ir
tsfi
I\*
ii6
GIH
4o
ts\F
ao
u) co
o
o
I
-l
!.:
bo
d.
lrtr
5d
'=J4
5Eo
-v^
IE
E .EO
UE
xo
@.
o o)
.9 lt
!
o 6
5
o !
o
:\
o .s
o
(o
o
to
.g
(\t
.g
.o
ll
-Ir
ci
N
I
o
v
c
c)
o o
o llG
od
-o i{
,d
^5 Eg"
E!
E
..r
L:' s,
id!
= '6.6
E'u
ps
d-i
_o
6S
Pd
o
'6.
oo =
E
A6
t..
aa
6l (d
o. bc
bo
E:j
o<90
eio
srE
O L6l
9v
!O
o.=
k Bc<)
ot6
ao ii
6E
c\r
-E?
sao
cC
oo
v!l
'd
ll
(l un
O.'rsrsu
s $q
$:,
.Ga
_,
r$d
191,449 :re
k\_
I
S*
() \'<i
.E
Eto
166u1.f
19
8uoro8-Suoro8 eped
'rde1a1 'lzuorsrper1 >lnluaq Surpueqro resoq qrqal
nlr rlradas snsnq{ te1rr >lnluaq e^ qq gnqete{1p nlrad 'U,
edurq uelqntnquau "ru"lnral.
'(paradel-ado1s) ..3urrrur-3urcunraru,. wp !99 '(parader-aprs) ,,rsrs-8urf,unraur,, :?8
'(a8pa palarreq) Surrrur IsIs,. :86 '(a8pe erenbs) ,,re13uesrn[nq 1qs,. :ln{uaq re8eqas
qepp" upaqJaq 8ue[ snsal-snsal >lnlun r8asrad ]aoJ uru[zp lnlnur Suudueuad senl
rreqntnqa>l 'rJ 0I resaqas rrz r38ur1 uep >prap/ eU 000I ftseqas 4" tlqap {ntug
'SI-II reqtueg epud truryzquru8rp Srmrur-Eurcuruaru uup Surcumaru 8trel. 1a1u1
'EuoroS-Suoro8 ueureppe1. gZlT eped 1 Surpueq 1 uu8urrnuel r{Ipruaul Suoro8
-SuoroE lr8uq-lr8uel Trup nlnq 8un[n epq ueleun-Blp redep Euurtu lnluaqraq 8ue,(
ln1nl tr'Irf,o>I rlrqal 8ue,( '8uoro8-SuoroE rapur[s Suudrueuad zped ualn>1upp tedzp
eu"Juar rre r33ur1 uep lrqap Ior1uo>l 'edulrpqas nele frzpuzls ul"srp fiIqolaur
Surrrur sn8rp>1as Eurcuruaru nzle'Surcuruaur'Surrnu
selrsedal uuqlelSuruour
ledep
'rzsaq qrqal Suzz( Buoro8-Suoro8 >1n1un
8ue(
ffi:'j
pp; lapou
'lnFrrr lo.Iluol
'ZI-II
rBqurBC
zBo
-E-
o
ouo.loF6uoJo6 6uPlued =
6uo.toF6uolo6 ue6utl1ula1 =
]cut ./rg = edld JelauJPlP =
1P 166utr =
og
BIE
+
oo
r,.l F
LgV
ssvNrvuq
468
TEKNIKJAIAN RAYA
Dinding sayap
Dinding sayap
Denah
!z-
Bagian muka
Sikusiku putar
Bagian leher
1^
;Umtn
Tampak depan
Tampak depan
tbt
tal
Gambar I l-l 3. Skema denah dan tampak depan untuk inlet (a) "meruncing-sisi" (side-tapered)
dar, (D ) "meruncing-miring" (slope-tapered) untuk gorong-gorong kotak.
panjang, perbedaan biaya ini dapat <iiimbangi dengan berkurangnya biaya pemI
Ba"g..nuo bagian gorong-gorong yang lurus.3
Disain Outlet Gorong-gorong (Culvert Outlet Desryn)
Gorong-gorong pada kemiringan besar atau dilewati aliran air yang besar biasanya
mengakibatkan kecepatan air yang besar yang menimbulkan masalah erosi serius
di dalam saluran yang tak terlindung. Beberapa cara pengurangan kecepatan
dapat diperoleh dengan memperkasar dasar dan dinding saluran atau memanfaatkan pipa logam bergelombang yang memiliki hambatan aliran yang lebih besar.
Namun demikian, biasanya kelebihan energi diredam di ujung gorong-gorong
dengan jalan menimbulkan loncatan air bila alirannya superkritis, atau dengan
jalan menimbulkan aliran turbulensi dalam bentuk lain. Satu cua yang efektif
mengarahkan aliran air ke dalam kolam berlapis baru, baik dari batu berukuran sami maupun bergradasi dari pasir sampai batu besar. Kadang-kadang perlu
disediakan satu ambang di bagian hilir. Peralatan lain juga telah dikembangkan.
Terjunan di hulu saluran atau inlet terjunan ke gorong-gorong, bila didisain untuk
menghasilkan terjunan bebas di sungai, kadang-kadang rnerupakan cara yang
ekonomis untuk mengendalikan kecepatan.3 2
iaaan
kan
Iainnya. Terdapat beberapa hal di mana sampah yang terapung ini menyumbat
31
32
du
_T
'01 $sawults
iNECN u"p 61,6I 1erz$t 'Wov clqnd ,efiC.V.S .6 -od ,olncq) BqtaauEug 4lnotptg V1AHI pryt
ee
uer33ur1a1
uepl ueelmurad q"/\
u">plqalrp Eup^ edrd 8uoro8-Euorog
"q ry
"p"d
'trer8eqas unlurlrnlrp
z,(treq rlEI"[ uzulnurad
rur 1zq urEIeC 'ue>18un1un8uaur
uzluun8rp {e18urras 8uoro8-Suoro8 ue8uap 8ueqn1 rserrqruoy
rlrqal
"uaJ">1
u"p"q
1a1ap reSuns
'uo1eq rrzp Surpurp rzrp Suesuurau uuEuap Irepulqp uepl uuelnuuad uzsrrlr8ua;
1p treelnuuad srre8 uztuap rsrsrr"Jl Inluequau edu8unln derl
uzpl uezlnurrad
(stursso.r3 ralutrq)
rrv
uuBuereqedua6 usp
(q() tuuqnl
,r'eun8raq le8rrzs
Sued 1n[un1ad unledruau ednras Suud rsenlrs IrEp uzurep8ua; 'rr"pau Isrpuo>l
durl uep 'r1[uuq rrz erunlol 'rue8uu]rp mrzq Srre[ (sn1p1ap) nleq uer{"f,ad nzle
qzdures >Iquaq eped Eunlue8ral qedurzs rrepua8uad uedelSuapad urzsq
.,"rffiHiJ..:ilil1T,'[ff'Jl.[S;
uepl
69t
ssvNrvrrc
47O
TEKNIKJAI"aNRAYA
dasar sungai dapat mengalirkan aliran kecil tanpa mengganggu lalu-lintas. Kapasitas lubang sebagai jalan air yang lebih besar berfungsi pada saat banjir besar ter-
jadi. Kombinasi lubang dan gorong-gorong harus memiliki profil yang efisien
lstream lined), dan bagian hilir harus dilindungi dengan lapis perkerasan. Selain
itu juga diperlukan p"ridum energi pada kaki bagian hilir.3a
JEMBATAN (BRIDGES)3s
dipakai
Jembatan jalan raya dikelompokkan menjadi dua golongan; yang pertama
air
dan
badan
besar
sungai
kaki
di
atas
pejalan
dan
kendaraan
untuk lalu-lintas
simpang
pada
lalu-lintas
pergerakan
memisahkan
lainnya
lainnya; yang
.susun
atau'memiruf,kun jalan dan pejalan kaki melalui lintas atas (overcrossing) atau
lintas bawah (undlrcrossing). Wahupun jumlahnya relatif sedikit, namun tiap
jembatan menimbulkan masalah yang unik dan memerlukan biaya yang besar. Di
'Amerika
Serikat, disain jembatan dianggap sebagai suatu fungsi tersendiri dan
oleh bagian terpisah dari jawatan pengelola jalanraya. Kadangdilakukan
biasanya
swasta dipanggil untuk memberi saran pemeg+T
insinyur
kadang, seorang
dan beberapa pengelola jalan menyerahkan disain
khusus
p.rroiur, rumiiyang
konsultar,.
kepada
lerrgkap
lr,Jiryrrr jembatan jalan raya menggunakan perangkat analisis yang sama
seperti insinyur struktur lainnya perbedaan utama terletak pada persyaratan
ruang bebas dan pembebanan. Mahasiswa yang ingin menguasai disain jembatan
jalan raya sebaiknya mencurahkan perhatian utamanya Plda rekayasa struktural.
bi *t-u bidang lainnya, mereka harus menguasai analisis struktur statis tak
tentu dan aplikasi komputer dalam kegiatan rekayasa struktural.36
Masalah Hidrolika (Hydraulic Problems)
Catatan aliran sungai, terutama yang dibuat oleh Survai Geologis Amerika Serikat
(U.S. Geological Survey), memberikan metode yang banyak dipakai dalam-memperkirakan Jebit air di bawah jembatan. Metode ini dan yang lainnya-J9lah d.itunur di bagian depan Bab ini. Kemudian harus dilakukan suatu analisis pada
saluran untrik menentukan hubungan antara aliran puncak, lubang jalan air,
elevasi permukaan air pada struktur dan di bagian hulu jembatan, dan kecepatan
aliran air. Faktor utama adalah tingkat kontraksi aliran air pada saluran saat
mendekati struktur. Penentuan akhir dalam proporsi struktur dan modifikasi
saluran yang diperlukan dapat dihasilkan dari studi ini.37 Yang sangat berhubung-
34
Lihut Compmdium 4 dari Transportation Technology Support for Developing Countries, TRB.
35 Lihut Bab 6 tentang pembahasan lokasi jembatan.
36 Dokr.rn"r, dasar AASHTO yang merupakan hasil kerja paxa perencanajembatanjalan raya adalah Standard
Specification for Highway Bridges. Publikasi AASIITO lainnya yang berkenaan dengan jembatan adalah
Manual of Foundation Investigation dar. Construction Manual for Highway Bidges and Incidental Structures.
Referensi lainnya tentzng disain struktur jembatan jalan raya terlalu banyak untuk dapat disebutkan di sini.
Yang cukup menarik adalah beberapa publikasi dari TRB seperti IR.B Record 664 dan 665 dan Strukrural
Engineeing Joumal of ASCE. Sebagai tambahan, Federal Highway Administration telah menerbitkan
Standard Plans for Highway Bridges, Volume 1, Concrete Supertructures; Vol.2, Stntctural Steel Superstntctures; Vol. 3, Timber Bridges; l/ol. 4 dan 4a, Tlpical Continuous Bridges; dan Vol. 5, Pedestrian Bridges.
.
I
l\
31 FHWA
Hydraulic Design Series No. I dart Texts 10 dan 1,1 dari Compendium 9 dari Transportation
Technology Support for Developing Countries TRB merupakan referensi yang berwenang.
I
?i(urn:l-ueq Iepour Ipntrs usp us-Dlued teqpt" reln{eqads 8ud rre1eqnraf u"rrDueqa{ q"p[es
uzlr[zduaur tZI Uoray gyg 'uosrapqg 'C'17 'ggl ptocav g:IJ 'su-raH 'd'O uzp rerprue(I .N)I tr"p tZ6I
reqruaseq "p1q1 'fasol 'fC 'gf Ot rrqtuesa( '4CSV to uotsztq1 4lnuptgl aql lo Toutnol'uetuaBugpl '3.d
"tnf
t"q.rl 's"nl tued tyz.ogqgg ual.Irequaur trep 'e[uueqecaurad lnlFraq rrn tr""s rrunrlelaSued uerz11,'.r.r zdnraq
'y1 s1a1duro1 Suer( ueposrad r-eua8uaru sn8eq Sued sIsI"rrB r[Bnqes ualFaqruaur g stsaqluts 1IIHCN 6
.r.r"
'916I 'rdas
ddru:{'fV
'spootr
1a
rzql'uzelnurrad
4tqnd''p
IzBzqeS
"l(ep
rnl"Jetll ilrrl118uoru dzrzgrp ecequrad rrep lq nlnq dn18uq 8ueru runl rp ru slelduo:1 8uu{ pque6
,,
Jaqruns
1"dn,I epe rln,l d"rlas epunual ue>l, rr" n"le El,"r rr"F[ Ip s"]uq-nIEI 'r* ;Til'rl
8ue[ yrleruolle BpBd '(ueds elq"a^ou) ..{BraB rrcleqtua[( Srresudm
eSStnqas
u"IE[ se]ql-np1 n33ue83uau {epr}"^u>lrcqas
r1u{Bdu nete zl,uqu^^,eq Ip rr-u uep
"^"r
IE{lUa,r s"qaq-SrEm ue}"rzl,srad qnueluslu re8z l6ur} dnlnc l"nqrp sdlr>lrEqas
uplequra[JnUruls rp)I?de WIep" rn rrEl"quafrn11nr1s ue8uap ueuus{Jaq u""/(II?]
-rad 'ler["ur qrqal nlelas 4durzq 8ueluzd qlqal 8uBl, Sueluaq ue8uap r33ur1 qrqal
Suzd uzlzqural euarc>l 'FII]ran wqoq-Buzru z,(urzsaq r"ua8uaur qEIepB Inqurp
uee(uegad 'rruz(upp Euer(
Suer( Surluad
(actrurual3 [e,rua1u11)
rr-V-UBIB
ftqel wqal u g urnurrurur tre8uap F**)IIp rzdep uelzf .rEqel "^,lq"q *1arirr1p
'poax eurnlol u"p I{upuer ueledaceryaq sErulI-nFI InIEITp 8uel, uuleqrual 1n1un
rdela; 'e,(uuep[ nqeq enpa{ ln>lrraq 'ueleqrual nlnuaur 8ue,( uepf reqal ue8uap
eur"s qe1epe OIHSyV rs"puauo>Ier trunueru uel"qurel eped uelef rzqaT 'hl-II
J"qrue9 ru"Fp uellfeqp (ssed-rapun) qe.!\Bq squrl u"p 'ueleqruef 'ue8uoltoral
>Inlun OIHSW rr"p rs"puauo>Iar lrunuau 1elruan u"p le]uosrloq seqaq 3uen11
{unqtlg roJ secuuruap) BIBU UBIB; Ip rruurupueX {qun seqag Buung
(se1c1qen
Stret{,
lLn
asvNrvuc
r<
472
TEKNIKJALANRAYA
Tidak kurang dari 30
ft
9-
3t
f$
in
minimum
Paling tidak
Face of wall or
pier
----------l _T
:G
:.8
OP
IJO
lLI
18 in
18
manimum
ro
tE
-o-
*o
in9
6 E
co
I rolrE
Jl,
6,9
E
o
=
kurang dari 24
ft
la)
l+
-l
-r.
i;n
ou
trotoar
EE
lt-14. Persyaratan ruang bebas horisontal dan vertikal untuk (4) terowongan, jalan
dua-lajur; (D) jembatan; (c) "lintas-bawah" (underpasses), kondisi umum; (d) lintas-bawah,
dalam kondisi terbatas. (Catatan: *Pada jalan raya ut2ma dan antar negarabagian di luar kota,
Gambar
ft). (1 in=
2,54 cm;
I ft = 0,3048
m).
Sejak tahun 1899, kewenangan penetapan ruang bebas di atas sungai yang
dilayari terletak pada Korps Insinyur Departemen Angkatan Darat (Corps of
Engineers Department of Army). Pejabat jalan raya kadang-kadang menuntut
bahwa biaya penyeciiaan ruang bebas yang disyaratkan ternyata jauh melebihi
pertumbuhan ekonomi mereka. Masalah ini akan menjadi pokok pendekatan
pada tahun-tahun mendatang.4
Jembatan jalan raya didisain untuk menahan beban yang dihasilkan oleh berat
struktur (muatan mati), berat dan efek dinamik muatan bergerak (muatan hidup
dan tumbukan), dan beban angin. Struktur berbentuk lengkungan harus dapat
menahan gaya sentrifugal akibat gerakan kendaraan. Dalam keadaan tertentu,
juga harus dipertimbangkan tegangan-tegangan akibat perubahan temperatur,
tekanan tanah, daya apung, penyusutan, Pemendekan rangka, pemasangan, tekanan es dan arus, dan gempa bumi.
Truk dan kendaraan berat lainnya yang menghasilkan beban hidup yang
lebih besar memiliki variasi dalam berat total, beban sumbu, dan jarak sumbu
40
Urrt.rk penyajian sejumlah sudut pandangan dan kepustakaan yang lengkap, Iihat E.W. Weber, W. Kurylo,
W.E. Cleary, N.L. Caruthers dan E.E. Dittbrenner, T?ansaction, ASCE, 1958.
r
*
rete;
=#h
:u 8t0t'q - u I ..r,saqrel
u,Ilnq*me.o Euzd quppe ueleuntradgp ,Jf fg*
'rJ
0E
rzdrrres
tI nlr"l( \ 'eg,etel
nent leqerrz^ rrep (ru) H {rul 3uefued uetuep zures Eued ...rrpad
l"req uztunqe8 = t14 eueu, 1p uulequrel rnlun
uEqa8 .SI-II rBqurBg
nqums
"np
rol- fTT
-{r,r
"rr?f,uar
-lilo}-
- -mT6
O
;m
F*
l.oz
qr
qr
qr
qr
000'tz
000'zr
i<
000'9 ,r'qrsH
000'8
,r-02 sH
Lrrp
seqaq 6ueng..9.61
.p33un1
>leratraq lesndral uuq3q nlzs rrep E1eraru uepl uuqoq rs"urquo{ r{u1epe 8ueluud
qrqal tuz[ Eualuaq >ln].un ?u?f,uar u"qag 'gI-II lequreC zped leqqrp ledzp 1nr1
zpor leduraa>1 zped m lelol teraq rsnqrr1sl11 '(gI-H) ,or 0I uep (gI-H) uot gI
'(OZ-g) uol 0Z teraqes {rul qEIepE IpaI qrqel Suet\, e(r.,r uelz[.>1n1un r"puels
uuurupuaX'lnqosrel. r"puets lrzpoure8uod unqet ue1>1nfunuaw +t s{8uv .gI-II
.mqu"C urel"p
uu>Irsnqu1srprp 8ue,{. uol 9t Ietol l"req uz8uap relrcr}
luadas
nues-{rul rwurqruol
q"pp" W-02 911 uzlnlunuad 'qoluoc rz8zqag ."ruu].n
{n}un
el,er rnapf
uresrpuaru >lnlun ue>lzun8rp SueL ueerepue>l Jrl"uJalIE Enp
'lnqasral upqeq-uuqaq qDIE^\eu lzdep Bue(
uznlnl Inlufl .rzseq BueL
_ueleqruaf
ueltuqqraduau 9I-II reqw"C
ELt
OIHSyy
.uresrp
f,svNmxa
474
TEKNIKJALAN RAYA
Di
-t
'el.e1q Suepued lnpns rrep e{upq
r8as rJEp rznsas lz8ues rre>le urlSunur Suelngaq
rruDlnuap 1zpr1 undnele/v\
">Irlelse
uotraq nelz eleq rrep 3un>13ua1 ueleqruel'rur ledura] rq 'ue18un]un5uaur Euel. urel
ledurel uep uelel rdal qerazp IJ"p n"]" l.nqesral uelzqural nfnuaur 8ue,{. uqel uep
l"qrlJel el.uurnurn Jeseq u"lequref'ue8unrm8ed qeJe"p Ip 'nll qelas 'rdzr e1e1rp
8uel. (r(emryed) ,,uzure1 uep[, eped lococ qrqal uq8unru e>lnqrel 8trel. zleq
n"1" uoleq ueelnturad ue8uep n>1e:1 e18uer rdelatr (ulsnpur uzs"^,\e>I rs?luqaru
Sued rnlln4s >lnlrm Insas ul8unur ..?>lnqre1.. Suer{. eleq unsns {opq 'qoluoc
re8eqag'u[ure1r1as ue8unlSurl uz8uap u">llsereslp zdulreqas uelzquraf
'9T-TI r"qtu"C 3uu>1e1eq rc1q Ip
Sunlues uzlzqural uerSzq zped n>1u8uad 3ue1eq-3uE].3q rsrsod eped leqrtre_l IuI
'('drop
salels pel1u61 :o1og) l(eg eleedeseqp s?1" [p ru?q usp Eurq uelzqura[-ueleqursf
1aa1g
'9I'I I luqureC
:!?rii::if!,(i !:i,'
*;ii;::*t1; *iii..:
9Lt
t;i
trsvNnruo
476
TEKNIKJALAN RAYA
Sejumlah jembatan yang dibangun sebelum tahrtn 1930 memiliki lebar j3lur
kurang dari f O ft. Beban hidup renczura seringkali hanya 5 ton. Sampai tahun
1941, spesifikasi AASHTO mengijinkan lebar jalur 10 ft dan beban truk 10 ton
pada jalan raya negara tertentu. Beberapa jembatan berdasarkan disain yang
kurang memadai seperti ini masih tetap berfungsi. Selain itu, beberapa jembatan
yang dibangun kemudian, dari segi geometris adalah di bawah standar dan secara
struktural tidak sepadan dengan lalu-lintas saat ini. Memburuknya keadaan
fisik jembatan akibat kelangkaan pemeliharaan juga terjadi cii mana-mana. Sebagai
saja, akhir-akhir ini telah diinvengambaran, hanya pada sistem bantuan federal saja
tarisasi sebanyak 248.000 buah jembatan. Dari sejumlah itu, 9000 jembatan dr
antaranya secara struktural tidak memenuhi syarat lagi atau tidak digunakan
dan 31.000 secara fungsional sudah terlalu tua. Dari sini dapat diperkirakan
bahwa situasi jembatan di luar sistem bantuan federal mungkin lebih buruk lagi.
Lebih lanjut, b-eberapa jembatan yang memenuhi standar beban dan lebar jalan
mungkin juga rusak. Seringkali pengemudi dengan sengaja atau tidak membawa
muatan melebihi batas yang diijinkan. Struktur rangka batang, terutama pada
alinyemen yang berliku-liku, sangat mudah runtuh karena bila sebuah kendaraan
menabrak batang utama akan mengakibatkan keruntuhan total pada seluruh
jembatan.
Sejak runtuhnya jembatan di atas sungai Ohio di Point Pleasant, West Virginia,
pada tanggal 15 Desember 1967 yang merenggut 43 jiwa, masalah menuanya
jembatan dan kelemahan struktural mendapat sorotan tajam. Dalam hal inisalah
satu penyebab kehancuran adalah "korosi tegangan" (stress corrosion) dan
kelelahan (fatigue) pada bagian bawah struktur. Pada tahun 1927 , ketika jembatan ini didisain, "korosi tegangan" merupakan gejala yang belum dikenal. Lebih
lanjut, tempat terjadinya patahan adalah sedemikian sehingga tidak mungkin
diketahui sebelumnya menurut prosedur inspeksi normal. Dalam pada itu, runtuhnya jembatan ini merupakan pengalaman berharga karena kejadian ini menimbulkan perhatian pada masalah keusangan dan kerusakan pada jembatan. Peraturan
federal kini mengharuskan bahwa jembatan harus diawasi dan dibuat prosedur
standar berikut program latihan untuk tugas inspeksi berkala. Selain itu, sudah
ditentukan penetapan dana federal dengan perbandingan 80-20 untuk sistem
jalan federal danjalan di luar sistem federal.
Peningkatan jembatan-jembatan di Amerika Serikat sesuai standar beban
dan geometri yang lebih moderen secara finansial nampaknya tidak mungkin
dilakukan dalam waktu dekat. Oleh karenanya, kasus kelebihan beban irarus
dikendalikan dengan menetapkan dan memaksakan berbagai batasan. Untuk
jembatan yang terlalu sempit, diperlukan strategi seperti misalnya membuat
arah lalu-lintas satu lajur pada jembatan tersebut atau mengarahkan lalu-lintas
dengan pemasangan marka, rambu, atau pagar pengaman pada jalan masuk menuju jembatan.a3
Kerusakan jembatan menimbulkan kesulitan lain. Masalah-masalah yang
berlanjut adalah berupa kerusakan akibat karat pada struktur baja yang tua,
keretakan beton, atau pembusukan kayu. Kesulitan yang muncul baru-baru ini
adalah spalling lantai jembatan beton karena efek gabungan pembekuan dan
4
3 Lihut
D.L. Woods et al,, Tlaffic Engineering, Mar. lg7 6.
'(,{r,*a
'ZZZ uoday
4yg3*
Inlun
,,
= a{)
o06
F.rpuoI lrqun (e^usuelas uep '9 x g 'g x g'V x ll yPusry rre.rn{nraq uup_rz:18ues
-m[nq &redrueuedraq Sued uolaq Lrep lPlol tuorot-tuoro8 WtqIIId 'tuorot-tuorot
ryiuna qemeq Ip 1glalral 4IIq uEF?q epzd rre F" elg 'r.rpq undneur nlnq uerteq ep'ed
$ora rpI?seur uplpququaur lepgr e8ilu.qas nl"q -rreP l"nqral wrnlrs 'snFes rre{"srua{
nepzqrrytuanr edn4 rag4 eped nexp sr.ret s"l" p r5 91 r.edecuaru lzdzp +e FEqf
'lep/ -lI 0OZ rpseqes err?ruer ueq1y '%g ueyPuqa1 ne8uap q"u"l sele Tp 1llegel
uzp 1i 996 t'et'ed rrlrTrrreu p8tq tgeA usrrnquB qe^req rp Euo.ro&.tuoro8 qenqag
'U 9 Ftun u"p rJ 0I reqal uetueP
tnefuzdltasradSnednrztradlnlueq5u[undnrerutuoroS-Buorotellq 6-II fegs uelz[ra1
e(Z'O =
iQ'O =
,{)
q {nluaqraq tuorot-tuoro8
,rpot
{quaqraq tu^oro8'8u^o.rot
lnpur
lnpru
'II-II
'0I'II
'q
'o
lti.rzltuzs.rnfnq
:egq Suorot-tuorot lecrmd sel" IP
equYC'g11 snsafl }eP/ lJ 009
Ipelral uelzEued,,{" Iffir41., ptup qqzderag'(trII
euecuar 11qap epzo urcPuar4 :IsPp lepno
IP qnuad 4ptuaT w{e u"P %I'0
"rreru tuoroS-Suorog '(Z1O'O
uepptrelel ueEuep qeuel s4e Ip {e}alra} tnqesrrl
= 1) }J 00,
tuefued u"p rJ g y g Euzdureued uzrnlruaq uolaq rr"p 14o1 tuoroS-EuoroS qenqas
isplnlqns nele q11rryadns rz.mles uped uer5p spafqe:pdy 'c
'trelselef ;po.ra dupzq.ral ry-eq Etled ue8rmpr4pad uE{Iraquarrr lndrunr rIErydV 'q
iuemfzs zped rre urepp qe4ederag 'o
'lap/
OZ .rcseqas qepp
"U
?rrcruer ue41 '1eqel 1ndurru qelo pldzLrp usP % rsr"Pu"Ial'uz8uap qeuel zped
rylalrel g-II rraqureg qalo ue11n[uq1p tue,( Iuadx Euaurrp uutuap rrernles qenqas
;lsore qetecuaru {nlun FId"[p nFad ue.rnps W{EdV 'c
'6-II
'8'II
Irzp
r.re
uedznlad rrzpulq8uaur
lqun
ul g .psaqes seqaq -r8tr4r rre:fraqtueru ryrrm 5e31p sruzq rrernles urelep udzrag 'o
'tep/
suef,uar ue{w '%9 .Pseqes uelsprr?Ie{
fJ 0ZI W1eP"
t"nqlp (g-tt r*q*"C lettfl) I:Z trrtputp rre8urrnual uep U Z reqelas 21?r
rszpzr8.raq 1[{uel uep tundurel IreP uernPs rFnqes '9'II
ne8uap
.rusep
uzBuap'(0'0 = u) resel
ueEueq
q1
'q
'r-pe&e1
-tunur tusl( unurrs{ru neelnur.red uesedurg r"lEug nr:[nlual 'I-II leq,uzg I.reC 'o
rrelnlss zped Fttry u"?Pe<ped
usspsel {r4un 'U OgZ resaqas TPIEPe
renl TP ptuns qenqas
.zlIru
:1u!
"urrn
'lS
rslap
"lo{
'I-II
lVOS{VOS
,r'Euelepuaru unget-unqet P e,(ur uqelIW-$P Uu>I
3ul31m3].'II4 uslsqlllaf
-}[pluaur u"{" 'I,B)lol uepf ,rep rapurules e(zr uepf
"p"d
qupns qqselaf Euzrnlag '(f Z ,r"p 0Z q"g 13r{I) tuur"8 uerrecuad
rpps"ur
"^aqeq
rsvNrvuq
LLt
478
TEKNIKJAT.AN RAYA
ll-12.
Sebuah pipa beton 48 in. sepanjang 600 ft den_gan mulut bujwsangkar dan kelandaian
1,5% mengalir sebagian dengan debit 125 ft3/det (kasus IIa pada Gambar 11-8).
a, Berapakah elevasi tinggi air bila elevasi terbalik sebesar 100,0 ft?
b. Apal.ah diperlukan peredarn energi untuk mencegah erosi apabila sauran pada
bagian
1l-l 3.
ll-14.
11-15.
mengalir penuh).
Sebuah pipa beton 36 in (n = 0,012) sepanjang 450-ft terletak pada tanah dengan
keiandaian 1%. Aliran rencana adalah sebesar 100 ftr/det. Berapakah tinggi, dalam
feet, akan dicapai tinggi air di atas kebalikannya?
Sebuah pipa 24 in dengan panjang 450 f.t memiliki perbedaan tinggi yang seragiun
sebesar 2 ft pada seluruh panjangnya. Pipa akan mengalir penuh dan outlet akan
terendam sedalam 2 ft (kasus IIc, Gambar 1f-8).Jenis aliran apa^kah yang akan terjadi
pada pipa bila inlet terendam 3 ft di atas puncak pipa:
a. Untuk pipa beton (n = 0,012)?
b. Untuk pipa logam bergelombang (n = 0,O24)?
Kerjakan Soal 1l-ll untuk gorong-gorong pipa beton bundar dengan menggunakan
n = 0,0L2.IIkuran gorong-gorong adalah 6 in.
'('hmqolt
pue i(rayeg roJ uoll"raprd uasg l(zmq8g aqa) serryqoy,11 u"p nel"urcIasaX lnlun edzg tttpf P{eutrd
ls"rapatr u"p (r(raJgs dearq3rw ro} Jlnlllsql oru"rnsul aql) zdrg uepf uelzruelasex Inltm Isuemsv lntlrsul
1se111qnd qeppe dpn4p tuud rn-q Dqruns '(pcunoS {1a;zg puollzp) puotszlq ueletuclese1l uEl a(J
qalo unqer deJr uelrlqrorp Erle-A 's1cog ,uaplccY lrzp II$uqP edurnlpaq u.rq *rqrers u?P .rul 1psllsrs r
pep
'i
-.t
Strz[ ledueg /ue4usalasla] unlaq Suud _srp1 EuffEq Sued qepsIu uDlsdruau
r{rseru ro}oruJaq uee.I"pue{ rreu{"laf,al Suzre>1as rudurus 'lzduralas ge}uuaruad
uep uer8eq erz8au qeluuaurad u"Iepull I33"qI3q 'prapa; I{slunaulad 13pu"111
urerSord'(stcy ,!a;eg Pu" f,IJJerI elf,Itlf,31 ro]otr
u2>l"dmeur 8uz[ uer8eq
"re8au useftPua)I uletrrulasa)
pubrreg) 1euolseN rololrrrag
ryP squq-np-I ELrPprm
8,upun-Suzpun rlz8uap
la.rnii.rni(ircy ,(fa;eg l(e,rlq8g) elleg
'upf _u"]"ruzlesaX
q4unf
Fn{gp u"Ipnura{ *p SSOi tmtPl epzd rpeftar 8uzd.luadas uuP)l"Iaf,a>l
iA*i-g"r,ii Inltm fpq.Frt rrupeq er{esn usp l")1e.rellseur uzlesap >p^uzq und
-nelu ,r rdela;'(t qng 13r{ll) r"z(Irur ?g$ Irep qlqal ryPq3s rIeIEp" rolouraq E"rzp
dzrlas rurouoaa -IrBEn]* i"puaq egeq uzr8n:er1
-ua>l ue"{"1trtr1 rrqqn
(l"raq
"iiqnr
8uo1o8ra1
rr"p
'19EBu1u
000-007'I
*r1irqt1r-S.rr*rf,*q-6g0'006'9I
"repaf, ue{}"qr1aur Suud zlnl
t'8I
-r* OOE:gf 'rur qqurnl IreC 'rruzr"pual z1n[
9'Ig
r{Blzp" IIE6l"Ia3a{ qnrnlas tIEIIInf 'r-ul onq"f-zpe6^'de1a1t le)e) slrlepualu IUI
rurep3uaur Euero 000'000'Z 'n11 urzlag
u"P
.iri"i"f rrep B,rzro
000'0gI
"raparp"p
.nfrrrt lzdurar rp rpeftal 8ue[ qeprnl
wr ledura wl"pz ru1 'Euzro 009'19
qelurntreq g161 unqef ulzl"p er*r[ ueqrol 'e[es 1e1uag "{uaurv rq 'u,(uresaq eselq
rznl Suzd ueqro>l uu>leluotu "1unp qrlmlas rp Io]ouuaq u""Jepua{ u3"{3la33y
tr
VAVU
NilV[ NVV)VI]f])
NVHVD]fN]d
7,L
480
li
i
TEKNTKJAT"ANRAYA
harus dilakukan untuk menghilangkan pendapat sinis bahwa 50.000 jiwa setiap
tahun adalah merupakan korban manusia yang aipersembahkan kepada transportasi otomotif.
Seperti yang akan dijelaskan secara lebih terinci di bawah, usaha-usaha untuk
mengurangi kecelakaan kendaraan bermotor dilakukan oleh berbagai pihak.2
Pengertian
ry3ng lingkup usaha-usaha ini terdapat dalam Tabel 12-1, yri.g *.rrrpukan daftar 3_7 program dan perkiraan potensial mereka untuk *.rrgrrurlgi korb'an
,jiwa dan cedera selama_periode 10 tahun. Tabel 12-1 juga memberrikan lerkiraan
pengeluaran yang diperlukan untuk mencegah satu korban jiwa dan merigurutkan
program berdasarkan hal ini sebagaimana haLnya dengan potensial unluk mengurangikeduagolongankecelakaan.3',,. i( .
i
1i. jii 11r.r;, l,i
\,'Tabel Lz-L tidak dapat mencerminkd-n--Jeluruh usaha untuk menguiangi
kecelakaan jalan raya atau kekerasannya. sebagai contohr p9koq1; yaitu men[+pigkaq pemgk4l4fr saQyk pengaman (safg1y bett), adalah-mffiffian satu peni
dekatan untuk mengurangi kehancuran. Seciangkan terdapat satu alternatif lain
yang sedang grat dijalankan yaitu.'.tahanan pasif
-dengan kantong udara atau
perlerrgkapan lain yang tidak memErlukan perhati'an pengemudi. Selain itu juga
masih terdapat beberapa tindakan lain yang berhubungan dtingan kendaraan
seperti bamper_-peredam tubrukan" (crash-minimizing bumpers) 4a".llrgru y,+"g
tiqak mengunci" (nonlocking brakes)/yang sedang dikembangkan dan diuji btef,
qablk qob_il atau pihak lainnya yan$ kadang-kadang merupakan tanggapan atas
desakan badan-badan pemerintahan. Masalahnya sekarang aaaaf, *emilili tindakan terbaik di antara fgjuytatr kemungkinan. Salah satu pendekatan adalah yang
menyangkut keefektifan-biaya, seperti yang digambarlian dalam tabel i2-L.
Kesulitannya adalah memperoleh perkiraan biaya atau manfaat yang dapat diandalkan, dan beberap-a orang menolak untuk memasukkan keefektifan-biaya
sebagai satu tolok ukur.a Campur tangan pemerintah federal dapat terlihat dengan
adanya pembentukan dan pembiayaan Jawatan Keselamatan Llr.-lintas
Jalan
Raya Nasional (National Highway Traffic safety Administration, NHTSA), y*g
bertanggungiawab secara langsung kepada Menteri Trarsportasi (Secreiary of
Transportation). Sejumlah aktifitas keselamatan jalan raya lainnya diadakan
melalui Jawatan Jalan Raya Federal (Federal Highway Administration, FHWA).
Jawatan- negara tagrp juga nampak aktif.s Beberapa organisasi seperti Institut
Asuransi untuk KeselamatanJalan Raya (Insurance Instituie for Highway Safety),
semata-mata memusatkan perhatiannya pada masalah keselamatan jalan raya,
dan yang lainnya, seperti Dewan Keselamatan Nasional (National Safeiy Countil,
NSC), menempatkan keselamatan jalan raya di antara umsannya yang pokok.
t;r'.t
1nRB
Circulor
I8?
EEE EIE,gEB*EEEE-TEEEiEE'BB
[ff B s$ig
g-g
tu$
f
s 5 B"
H
a.
sx.
B
E
s
F
\O\(,rr
N)N)JJ
rO!O@
o\(Jro
ooo
sN(JlO
o\oo-
rN.eNJ
ron
o\(Jl\o
uroN
JO\C@
\3eS(,
ol\Q
!"-9
(ro\9rr
PPPP
(Jl@OC.
vJO
uirNs
-45\OO\
t\\C)5
ccoc\o
Otj(/l\-
Oq
\o
A
qr
O
\o o
IF
o!s
U:
x'E'
is :r
B
o\
tr9:"PP
SOOONJ
9:"
N)
5
O
(-.8
Q\
!.
\<
E
xo
qr
F
Sl
vJi, l'.Jl.JNJ
!srJO
N
O
F,
E!
FI
ri
19
F
Etsg
tuo
tsE
c,
,+
NB
FB
*E
E
o
E
ri
5
N
,
!.
l.J
:r
ri,
\qr\5
\Ns\
\ooco
PP!"
NJN)'d
OOO
OOOO,
55Si,
\Oo.NO
3
o\
oa
oc
o
Fl
\gJo\
(JrNJ\
uJu)
5(Jt\C)
O(,\
J\(,
IJ
(rJ\r
(rNco(ip
P:IP
@(Jl(Jt
OtrN
(!JO
qro,6
NJNJN).
QNJOO\
OooGI'
8
838 ooOO
8888 66888 OOO
SEBE 6E55E
CCcoo
o
o-6-
q
0,
A'
i,
X
o
q
D)
L{
{
E'
p!t
o
o
o
Fi
!)
s,
,f
d
D)
xo
H
9E
t6
R-a >,
ocY
FFY L'
ocE
E!
o
t
il
o
o
o'
oO@Q
N
AN
(Jr
uJ
urNo\
I\JJJ
IONJ(JT
Oa\6
JIOJ
e(JlG\O
rNJ
r.N\
rJJ\\oJ
\r(Jr
o.so
NJUJc)].J
I..J
UJ
Co
(JnisrrJ
--.tr,
Xtt:urrr-
ur
tlOtrtreo,
Oe
\<
Ir
s
oa-
US
hs-
ia
O
s,
i.J
cooooNJ
\i:
a aaa
o
ts5oE
EEE 888 8888 88888
8
E. B-
t
F
{o
A'
oc
!)
Fl
G
G
F'
F
p
NYHvcsDNad
482
TEINIKJALANRAYA
EFF gHggEH
H= HE
o-rioi-:
e^-no'o'
d-'
@
--'oi
(v)-<t.qNd)
Gt
<.c.t.+-VN
N\OOl
c'] Gl
-lY)
ooo
e^l
-'oi
rO1,1
:ri,'.rr6N
\Otn
oo
6lF
s^rco
(nNN
F6
6l
oooooo
BEE
f.\
oo
aa
a8_a s.aaaaa
T.1 <t toOcOO\OQ
OO
ro\oco
co^f c')---L qR riA
== -iAd
===
6l N
r, -' rn .o
-:
^l
.,1--i
=Y
ri,rin.
OO
oo'
ohri
cO\O
OO
OO
66
N\o
O()o
\rOo
r..cOco
.Y)
.nS
ON
$..)
Oc)
^t
Oc)OOOO
Q\9aOOO
Ncl,
OO-cO
FFar)ONO
QroO
QOt6!Orn
<f N
OcOQQO\!O
irurY)
!o\oOO!o$
o.*co
ro qs
qaF.'o
a=
.n coc.)
$
xE5
O,cerO
Lr)$
\O cO C)
N6tOr
a-l 01 tO
o Gr -tt
d
u
o
I
ro\OF\@OrO
N.nV
a.l c.I a-.1 N oJ Gl 6'l a{ ra
riv
cq
^l
an
ro\oN
(Y)
co .f)
o-5d
'r.!0
s6E
vboc
E.E
E
's
E .Er
E{
^d
*s
ad
39
'El
lrd
9'l1
id
Etr
:
E* H
b
FEE
iEi
EE;
)ca{
*#
E
6boE
3
k
OE
fF fss-{
t\
1
*EIf,
HT
I!ssE f eE *+Ef
g
(l
rl$ifiaEefiaf
618
E i
-k
,.r4
;s aisIE $[E
3HE.iE
.H'i;;
EE
I
I
sd
OrE
a.o
E Es
.i Uv
d
trEH
.d
rx
N
B# H 5 tr'-bo5 d
E # EEs*X
*n
b [*
qs
E
$j$EEt
ocl
FrA
fl p?F: Ao
od
lkO
.E B.I
S,oa
\oinii>>
il.oE
S EE
tr
*{
+6ltd
8E
R trd
.Ykk
suo
-ri .o !
.- Gd
k JaL
I uou
trc
-o
E BH
Hqo
*a
*6) {-{+
.4
-..v-rad '"l("r r.tuyl urusry F"p ]"ql{p qEIEpe edmludureu rur u?urunuad rdu1a1 .gt6l
unr1ul eped o5gy rrep ge6l unqz1 eped o7og7 zdueq ueqnmlase{ erures u"rleruo{
1e1tu-rr'1de1aa'626J uzp gz6l unqql eped 1e1ecra1 uasrad nt?s r"saqas uele>18rmr
-ea LL6l untpl ruduus urunl 13{Ires_"lrreurv rp u""r?puor{ru rad uurlzural
1e13qr '996I unq"l urepp ue1u18urued rHlpr. ef,urzpe ueqz.,ca8uad ue8uaq
.g u"p
g,Z,.g,Z lZ,Z,WI1,-pe lnrnl-lnmlraq Iusunl uep ,lodirudg.srcuzra6 ,ler"g uuuuaf
{ryyn uzqzTed roll"J. uzp te4raur-y 1p ",1a1[ upqro>l 1u13ur1 wl r,i q?Fpu
srr33u1 rp J"U"pJal Suud uuerepual durl er*rf
uuqro) .uIzl erz8au-ure8r,, ,rn$,rrp
uelSurpueqp
"Iq u"rue r{rqel Jrl"Ier l">llras z>lrretuv 1p 11qour ueue1efta6
"rue1ruel
'gz6t unqpl eped o6o9,9l IrBp urunl .rpnura8uad
rpnrua8ued ered ueselalraa
%II qalo rzledrp el.ueq uzure8uad {nqes 6461 unr{4 epzd,qoluoc rz8zqa5 .r1uq
u"l"ruzlasa{ uele zl,er uqzf r")lzruad uzqnp
u"l"uelase{ Suzprq rp e[ra>1aq Sued r8eg
.rre8unlSuq eges ,uelepred uep u""Jepue>l
uz1_Ira8uaur ludzp_ rJrpuas el,urrrp
-rad 1epr1a1 llzure8uaur 'eder uupl
'ursnueru :uo8a1z1 u8rl rpufuatu qecadrp edusrsqe tuelerqq ecsed uep .ue>lurqej
'ue1zrqe1-erd rpeluaru uelqesrdrp 8ued, 'n11ur* ue8uap ue8unqnq"raq e[uluurpio
'nluPqluerll le8ues u?Ie Jnsun-uellquras s>lrrlzru rpeluaur eLur8zqruaul u:1eur ,e7e-r
uzpf ueelelasa>l qeleseru epud uelelapuad ludueq nlr8eq ledepral
"uor"x
8'
7
r
4U
TEKNIKJAI"ANRAYA
Jumlah Kematian
ffio
[-Jffirah
Luar Kota
Pejalan kaki
Siang
Siang
8,800
.Malam
,Fool
l-T4oo I
Siang Malam
-Jt]"eoo I |loo I
lrg.eool F6po,il
Siang
Malam
fl4Boo
Siang
frs,soo
Gambar 12-1. Golongan kematian karena kendaraan-bermotor di Amerika Serikat pada tahun
1978. (Sumberl Accident Facts. Edisi f 979).
t_
L_
,f
'l?lilerrrol usEr?pual uz"-{"Ia3o{ rol:IBJ
srslIeus
"q
'sererpern'"nperaqu,pppnduour*r":.}ffi
;ffi
?;ffi 1li#llHirT#iy,tr##J,T#
,:::ffi}i:
.i.::,:.1[i,:]:
r,,.1:
$:.,;-
.,{i., :
,::;:,
,'
:ri.h,,':r.,', .l:1hl:.,.
i,. ,r q.
:'
..i$
", ' $i'
,:
tl,--,:,1,
Strl
.,tz,
5l
.,.,S.
,t:t,s:l
".5,
tr.:t,
'.,'
6l yi f
'spoou,.rrgndr : requrns*
001 ml
7,1 5
6s
r':ii::lp.I:ai::irr::].,:;rr.:,,::,ff}l.ia jr:,:iii.wl,::
tl
IttS
. .:,..i,.*$l.l
,i5 l:'...:'',.
bz""''''..s
6g-6r
tf
r,l,t'l
,ts.t
ts
8V
9t
t
Z9
-"rspuey u"Igratrad eteqrag ueBuep netunqn'{'ag tue[ rnzlelare:{ essluesol4 .Z-ZI 'ISBVI
'r{e)I u"Ffad
zred edruruaur 8uul( rmu>l"Iaf,a>l udulzqaq urrrref,ral eEn[ n11 Surdures r0 .q"puar
qrqal 8u".,( u"lzdare{
>lrguo{
rre{qeqa,(uaur udurnq rsrpuo{
"p?d
"l(urpuFel
upp uu8u"dursred eduleluzq
l"raq nplral lepp 1d4a1 >1e,(ueq qrqal
"uernl
qnef Suel uezloryad rp uaal"Iaf,e{
q"f"s"ru 'qrBI ryqld 1p u"p 'l38ur1 qrqel 8uel,
rr?rl?rrra{ uql"qryu8ua(u tuBI J"seq qqel tuer( e1o1 rsnl rp u"l.?dere{ ualururef,
-ueur selaf e.recas 1uI IEH 'elo{ mnl uep Lrwlo{rad ry rrw}1ele3a>l tre1tu4 ur"}u?
rrcepeqred qEI"pB 1o1o(uaur letuzs Suea 'urnplaJJ{ qrunlas
u"q."tue{
"ues
rBnI rIep uzelo$ad rs"nlrs
erzlue zz(er
}s{Eql rrEp a$l.uJsord zrzlrre uBp
"1o{
rrEI"[ u"p trepl enuras {n}un uSurprrcqrad
uu4rnlEunruaru
e8nt
7-71 Iaq"I
'tq qeg Ir.wIP
uefeq upud rcuual Er"f,as s"quqlp ue>Iu LrEp 6 qeg ur"Tp uz:lsele[rp qqal 8ue^
errurrrr"seqas m"srp u""paqrad Buarc{ qulppe rrrl awluasord e[uure8u.r elauuras
'rtepuor qrqrl Erred rzpuels ue8uap un8uuqrp {edueq qlqal IuT nqleral 8ue,(
ue8uap '21o1 urulzp uup xpnl 1p s?lms"J r.{n:nlas Intun u"p elo{ xenl uep ure1"p Tp
treFzA eru8all rutuv urelsrs zped uzlzra8rad rro8alzl ederaqaq urs1ep u"rturrral
aseluasord uzltzqqraduraur Eued'2,-Zl pqe1 urEep unrrarrel IuI IeH 'eder uzpf
4U
TEKNIKJALANRAYA
I
I
-r1 rrn1o1
-rd *ri.r.
ffi
redures 00I$
llradas) nluagal qelurnfas uep 8uern1 Euet( epuaq egeq
"^ut"s1tu
ua["srueI nulu erapef, unlleqllu8uaur
rde1a1 'zpuaq
i*13ru.1 nll*rr*.,
"U"q
rolerado uzlsnruqtueru 8uzl( um{nq
tuuz( uezlzlaoa1 uzrllodulaur lra"Iepua{
'Lrc3>l?IeJa>I uerodq qnrnlas
.Dlrlrruaru uz18eq erzEou ?nul3s rrdurzq 'n1r trrelas
eped qaloradrp rzdzp nlualIal elep uSSurqes ue18uq ure8au u?p lerapal rual$s
tunqz8p ledup snr"q ueaplacal uerodel qrunlas "^alfq uelleredsuaur
uuBuap
LBt v
vu N\nvf I\rvvx\rutrof,xuvgvcsoNsd
t_
4E8
TEKNIKJALANRAYA
9
Untuk prosedur lain untuk mengidcntifikasi situasi kecelakaan yang tinggi, lihat NCHRP Report 162 d,arr
197, dan artikel olehJ.A. Deacon et al., dan G.D. Weaver et al., IRB Record 543,T.K. Datta et
^l,,TRB
Record 643, dan J.W. Spark, T?afftc Engineering, Ja* 1977.Data pengalaman kecelakaan terbaru
yang
tipikal untuk membuat perbandingan dengan metode langsung atau statistik di antaranya adalah: untuk
persimpangan di kota praja pedalaman dengan kontrol sinyal atau rambu stop, J.T. tlanna et al., TRB Record
601; untuk jembatan, ILR. Agent dan R.C, Deen, ibid., dan untuk pejalan kaki, R.L. Knoblauch, TRB
Record 629. P.H. Wright dan L.S. Robertson, TlafJic Engineeing, Agustus 1976, menemukan bentuk kelengkungan yang sering berhu$ungan dengan kecelakaan di luar kota. Dalam 80% kasus mercka, terdapat
tikungan di dalam 500 ft dari tempat kecelakaan. Tikungan yang lebih tajam dari 6o sangat menyulitkan,
sama seperti landai menurun yang cur.rm.
czra lain.
Chatfield, IIRB Record 469, mendapati bahwa tingkat kematian jauh lebih tinsgi
peda jalan bcbas hambatan antar negara bagian dengan volume rendah. Lihat jug-a.UCflRP Report 197.
r
.do.,SuloaqSug cg[!o4,qs,.yt1.l{.{ r"q[
.uezrepuaSued u"p
"Fn
rp*s.,,
'91,6I
,,,Irl3s IIS"FI
'{ro^
aao11
"r*t" s*r"r$gl.l;
'rapaqg uecuaury'zprir
iualf i(ag6 "pa
Z16I '{ro'\
-urns TI u"p uaueelaso"N 'U qalo sryaplc,V c{!o"ll puo tolumqag tasn pDoU
.seqrog .[.L'qcnasa{,t1atog cgfto4 tottttqSlg u! uotcod uoung qePP" IPq teSues Sued tsuaraJar
tte-P
"nC zr
eduuerepeso>I ru"1ep qeps 3u"^ uusnlnds>l lplrpas qrqal l"nqulalu u"p Il3II-p"I{req
?1"r-e1"r TrBp TI"{ t'I qepps-lp"Fel 8ue^
qrqals^u>ledurzu-zrlara4'Irzqnmlasa1
-zh8urqas
e[uzy
.iilrip"rri-gu
1e13uq
txv tw:n1
Ipl111?Fu?.u
'%gs
"rr>I-'rnl
enl Suero-8rr"ro earleq e8n[ ueryodzp11 '31"r-313r lr"p %1LI wp %08I IIuI"p"
lnrnrtrirnita:1,ryZ- durcs 023. inurn'i1.iduro1a1 YFq %Zl t;rzP.dE t{"^Yq ]Pr.
%0I lr?p rret"qqrale{ 1e13ur1 zreluatuas 'pnru93u1d__glf.Ias lrup u"lsqllral3J
"iuirui, %gg .rtiln aur el'ueq ..gg -iu-r, Ip,, %0I 'wts Rltl*eui BirE'( rpnure8u
-ra ,ra ermt ueqrol ue"I"Iaf,a>1 ueuelz8uad rre:res"pJaq 'irnurzli 'uee>Ielaf,e>l_
rurele8uaur >lzlueq grqel uu>ls enl qlq.?I Stre[ Strero eA\I{Eq leqll]?l *P Yyly?g
te>f.'fuu5iiti"t'il uendurzrua>l uep t"qruul q1qa1 pefuau rpnura3ued slagar
,:\r,''
.eriri-?truq.equnuaq
irz8uSq
r.elsn 1n18ue(uaur qEIEp" rrzeduzlrad n]"$
: ar.rss{u1aca1 Fuern8uaur u18uer urel"p
rpnuraBuaur {nlrm >lzqJeq >1ep4 u33tm1as edruas ue8rremlal Dll1ruraru nele zr(_uuru1
uendureural nzle rur rrenduruulal DIIIluauI {EPII 8rre,{ Sucro upe qzlede '1dz1a1
.e,(zr uepl u.Izslp J"puels ueldelauaur {nfun ue>pzzJll"tulp_ IFIaI rpnura8uad
selrrodeur-zped rur uendtuuural-uendureual 1r?p eu"qJapos Brrel( uern>1n IIf,a>I
dnlzcuaru le>IIreS
alaue r{runlas
qqurnfag .eis.r,reu, uzndureura>l
{ldquq
"uft^
0?I
eApaurV p irufS) rpnura8uatr4l ur[1 lerng re.(undtuau 3uz,( rpnrua8uad
"1n[
'uedap Ip u"{tnqasTp rplal llradag 'ICnI^iSCNgd XISIS XIIS111SJXVUV)
z
>1epr1 ,rrzr1n1ice1
,gerpnura>1 ier(uuze(ue,ad 'InIEIrp Sued uz*l ,*r derles eped gqurzlp smeq
8,rul. qesrdral uesnlnda{ gl rp}DIas lzdzpral EArqEq ue>1erp1.rad1p q"IeI '{urm
dnlnc'">leJalu sz8nl le8ursuoru ,rpnura8uad 1gu>18uaru e,(ueq {"pll Iul 1d4aa
::ul'er uepl u"u>1elara{ I{mnlas Irzp %t8 uzp lereJ rrw{elef,a{ Wp %81rr"{leqt>le
-8uau Sued uzrpefal pruzr uIElsp rp {"}alral 'un1nq uereS8uzlad I"ussrp II">I
uu11nfunuau ue">lBlef,al uerodzrl
-8uuas ,{Fq >I?pF Eue,( uee.repua8uad
"aqEq
(.re.tpq
eql) Ipnuetued
VANNVONYUOCNEd
-_-*.
-;.
t
NVO/VAVU NV'IYf NVY)V"IaJ:DI I{V'IVO UOTXY{'UOrXV.{'- i i
.-^-ir a-*
'
68t
490
TEKNIKJALANRAYA
hanya 0,6%. Dengan cara yang sama, juga telah dikemukakan bahwa kecelakaan
kendaraan-tunggal pada kecepatan tinggi dalam kenyataannya adalah merupakan
suatu cara penghancuran diri yang dilakukan oleh orang-orang yang sakit jiwa
atau terganggu emosinya.
14
S.bagai contoh, prosentase pcngemudi muda yang memakai sabuk pengaman adalah lebih kecil dari ratarata. Lihat TRB Record 739.
-\
'(^laJes Az,uqSg.ro;
elnlpsul aou".msul eql qelo u?:lrenla{Ip tuni 'yefl2y sr{rrrs' uellqrel PEeqraq 1zqg1) '..eBnf tmdede laye
r-eAunduaru:12pr1., uzue8uad lnqes ue"un8Suad Suelual r$^)lel Ip uepq u"fiquras aduedural 'u.rq {"qld Iq
'us61glef,a{ usBu?rnSuad :le[ueq usll"qpFEu3u! Isl^alel rP rerndp 8u"d uqnq 8I ?u"las rgour g pdures
a.relnd"serurle8uaplapuod l"lres urIIJ emqzq uz'4rodepvt'ZgZ prccay gVH"Ie 1l uosqqclnH'A'f e ,
'zL9 ptoxzv
BrUJ
'llgrqls
"I')
u"p 6Z9 gocay gy,6 'sauof 'H'W uEP srarel{'Ifl{ Ir{lrr let11l'qoluoe F3"qaS sr
'zl9 prcraa gYJ
'J')I
,,
rre{nure}rp ,lp.tlt nl"s u"IBO 'npqep qlqalla} uBInIIIuad zduel Lrcp JIsInduI
lBpuqraq "uas qBMs[Eun88uer pllluleur {epll uLu>I,e8" "{eraur u"p :?>laraur
u"ndueua>I u"p uBqrqale{ 3u"1u31 ruldo rrElr{IqJrqlqaleu Euruapuac B>lerelu
'et(urrrel ep"d u"Jelol 1"pll uzp
lueEueuarvra>I ue{z If,ueq Sumapuas
"{aJalu
pedeplp g"lal
Suero
quq
JrsarS" unlSunw u"al"Ia3a{ IIuzI"Suau tuuas 8ue.{
"^
:oryiar-uelrqu"Suad depeqral dz>11s usp 'lersos uednlncal
'Isoure el(ulnquql
uz8lep lzia ue8unqnr{Jaq qelep" u"dos trcp 'qrgal 'treuru tuel. uuerzpua8uad' F
rtlnq l"depraI 'ImI,[gCNgd NVUDIII If,d YXCNVIIf,>I
eaqEq t?n{ 8uB1(
>l3pr1
6 r'u"Dlruap
'u.rel 1er{ ruzl"p lde131 :g1r.1a;a rur urer8ord 'pq zdzraqeq ruzlep I(I 'u"erepua8ued
ueSuep Ioqo{TEJaq u?runurru ue8unqnq euas 'uzuru8uad Inq"s useun5Suad
1q8u1r
unlaq qel"p? 'qeSueuaur
"l,u)l3pl}->l"pl13s
-Suern8uad u"{Bprn} nluns te8uqas lpnule8uad uelrprpuad ue;r11a;aa>1 'e,(u1e13urg
.Ipq wqal Suud duTs u"p 13n{ qrqal 8uel. rs"Arl_oru D{rlruelu
"{aJeru "ual">l
xrq-qtqrt 8uu.( ueelelasa>l u,E1"133 Dlrlrllleru I?q rcE"qJ3q ur?I?p slarB>lns ?re3es
;;qilr; !l.1t3.rt* Sued Euero er\quq ue{"lz>{rp e8nf 'qr1e1lp {,ep11 8ue'( 'ep
eruiiradledula rcdtu"s qu8uales Jzsaqas err>I-errl u"">l"laJa>l ru"Ie8u3ur- zdueq
qq uEI["{ edzraqaq
IzruroJ Br?)es qllEIIp 8ue( tpnura8uad erraqeq us]Infunuelu
,1de1aa.1u18uruaur le8ues
u"P
IeIEJ rral"rq?1 uel"qqlala>l 'Jeseq uDl"luas unq"l 1I
91 ,rr.rrq'8ue( yglg-raq-rpnura8uad eseluesord uelrpeluaur rlelal rpnur-e8uad
inlrprp.rrd euarel,uTuueele(uay .qe8uauaru qelolas_lplura8uad ue>1ryrpuad qelo
u"]Eqr1ralol aseluasord
-rrd*r* qqal BueL unqel /I rrep 9I "rsruaq rpnura8uad
,P},EIu ue8uern5uad epz
e(u1e18urueur u"8uap I"l"J uB)I,erq,el ur?l?p rp
1epr1
zrr,rqeqrledepuau (14a1e5 dzruqSlg roJ slnlqsul af,uprnsul) el.e5 uepf uel"ruelas
-aX >lnlun rsrrErnsv lnlllsul qelo Frsre^oJluo1 u"p ru"qre} ueI[DISuod 'qoluoc
rn8nqrg .quBuauaru qelo>las >Inlun lpnula8uad ue>llplp_ued ualftuaquaul {n}un
r{Elo>las
Pp_?d
Wf
\"
492
TEKNIKJALANRAYA
KONDISI PENGEMUDI SEMENTARA. t". K_e lg lahsa - daa- p erasaan ngantu\*me+gur_angt kemampuan seorang pengemudi mengendarai kendaraan r..uru i.frio.
bi aniaia hasil penelitian tenting s"6yek ini adaiah sebagai berikut:
l.
2.
3.
1o
Dalam test simulasi pengemudi, pengurangrul kerja terjadi dalam 2 jam pertama setelah
pengendaraan dimulai. Tetapi istirahat sejenak sebagai usatra penyegaran kembali akan
menunda kelelahan.
Dalam iito^i yang sebenarnya, kemampuan pengemudi yang sebelumnya kurang tidur
selama beberapa saat ternyata sangat rendah.
Efisiensi mungkin berkurang oleh operasi pengendaraan yang tetap tanpa membangunkan
perhatian pengemudi. Ini seringkali disebut sebagai "hipnose perjalanan" ("trip hlpnosis"),
-!4*-!..rr
Antia,
op. cit. lihatjuga makalah D.E. Cleveland, R,V. Rainey, et al., dan E.D. Heath, I/R.B
2 T..rt"rrg prosedur
untuk mengevaluasi kesediaan mengambil resiko, lihat H.T. Zwahlen, TRB Record 464.
'^
.t
\
'runqu.d Sued lpnura8uad
{ntrm set seq"qureru 6l Wocatr gUJ urelup zly^o{sory 'H I-rEp surng 'W'Igt ttoday lrycads rUJ 're[ul,\
'y'f e8n[*qvJ'0Zg prcoay gUJ'tllprs fl qrPpe nr"q qrqel 8wI'896t rmqel'se.uo1tr epedarl (uo1r
-epodsne.ra;o drela.rcag) lszpodsuera 1ra1ua141 uerodel'tjalog tbut131g puo lottoctY qelery eruel Surpd 8i.rA
'uez:1ulaoa{ uup loqo{1e l}douaq 3u"^ uzrodel ederaqaq lrep l"seraq q"Ppu 1uls 1p d1rn11p Bu"^ {Fsllels
,z
'91
plocatr gYr'lla^
{f,ol{'H'I
sDmal
Nvlrvcs3Nsil
494
TEKNTKJAT"ANRAYA
kira-kira 0,010 sampai O,lLbTo per jam. Jadi, bila satu ons wiski 80% murni
menghasilkan 0,02Vo alkohol di dalam darah, maka diperlukan waktu lebih dari
satu jam untuk membakamya.
Pengaruh alkohol terhadap setiap individu manusia sangat bervariasi; dalam
eksperimen terkendali yang melibatkan 1000 orang, 105 orang kelihatan "tak
teracuni" (berdasarkan tes obyektif) ketika kadar alkohol dalam darahnya mencapi 0,05Yo, |ang merupakan setengah dari kadar alkohol yang masih diperkenankan. Enpm puluh tujuh orang dari kelompok ini nampak tidak mabuk
ketika kadar alkohol mencapai delapan kali lipat. Efek alkohol juga dipengaruhi
oleh sejumlah cairan atau makanan dalam perut dan oleh sejumlah jaringan
lemak di dalam tubuh.
Dengan memandang masyarakat pengendara sebagai suatu keseluruhan,
minuman keras sangat meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan. Sebuah
kajian memperlihatkan bahwa pengemudi dengan kadar alkohol dalam darah sebesar 0,05 sampai 0,l0%o (dua sampai empat kali minuman keras per jam) mempunyai kemungkinan terlibat dalam kecelakaan sebesar dua kali lipat daripada
orang yang darahnya bebas dari alkohol atau yang kadarnya di bawah 0.05%.
Pada kadar alkohol dalam darah sebesar 0,10 sampai A,LbYo, secara kasar kemungkinannya adalah tujuh kali lebih besar. Peneliti lain membuat faktor resiko
sehubungan dengan prosentase alkohol dalam darah, yaitu sebagai berikut:
negatif sampai 0,04, 1;0,05 sampai 0,09,3: 0,10 sampai 0,14,12;0,15 atau lebih
besar,27 .
Sebagai yang telah diperkirakan, alkohol terlibat dalam lebih besar dat', 50%
kecelakaan pada dini hari; namun demikian, malam akhir pekan tiilak lebih jelek
daripada hari-hari lain.2 s
Telah dilaporkan bahwa dari pengemudi-pengemudi di Amerika Serikat yang
memiliki SIM, dua dari tiga orang adalah peminum; dari seluruh pengemudi, 45%
di arrtaranya tergolong peminum ringan dan l6Yo merupakan masyarakat peminum berat; 4Vo lainnya menganggap minuman keras sebagai 'Jalan keluar,',
dan 3To adalah pecandu alkohol. Dua kelompok atau mungkin tiga kelompok
terakhir ini adalah yang paling banyak menimbulkan masalah, karena mereka
mungkin mengemudi saat terdapat alkohol di dalam darahnya di mana penampilannya menjadi sangat berkurang. Dengan besarnya prosentase masyarakat yang
menggunakan alkohol, program umum dengan seruan "Bila anda minum, jangan
mengemudi" nampaknya kurang mendapat dukungan.
satu pendekatan pada masalah pengemudi peminum adalah "berlaku keras".
Contohnya, di Swedia dan Finlandia, hukum yang berlaku menetapkan mandat
bagi penutupan jalan dan tes kimia. Para pelanggarnya, tanpa terkecuali, akan
dikenakan hukuman kurungan beberapa bulan, penarikan kembali SIM, dan
pembatalan asuransi. Laporan terdahulu pada program semacam ini cukup mencengangkan; contohnya, pengemudi yang cedera secara fatal karena minum
hanya sebesar 10 sampai l2%; ini jauh berbeda dengan keadaan di Amerika
Serikat yang mencapai angka 50%. Evaluasi yang lebih baru tidak mendukung
pernyataan di atas.26 Demikian juga halnya dengan pengalaman terakhir di
Inggris. Di sana tingkat kematian turun drastis selama penetapan peraturan
penghukuman; setelah itu segera kembali hampir kepada tingkat sebelumnya
karena pelanggar potensial menyadari kecilnya kemungkinan ditangkap.
s Uh.t TJ.
Smith, TRB Record 520. Lihat juga seri publikasi ![IWA tentang minum dan pengendaraan.
26 Lih.t M.H. Wagner,
TRB Record 609.
'029 HocaY
gYJ'4al{
epedas
ueqJo>l
"lrtrf
obtl uep'zrapac
nl.?ns rr?>lBdnraur
BaJ
'a.roo61
'9'6
uep
''p
'1h'
jI u"p llaiqcolJ
'H'I 1"{II
- *-r
oz
.^*;ffi;tulf;ififfi""I*T:
ta 3.raquasou
'N
leq11
zduqoluo3
,,
IJBp
T/
-/t
56?
496
TEKNIKJALANRAYA
motor. Alasan psikologis sehingga pengemudi berjalan terlalu cepat adalah berkaitan dengan pola tingkah-laku secara menyeluruh. Contohnya, orang-orang
yang tidak dapat menyesuaikan diri sebagai sebuah kelompok akan mengemudi
lebih cepat dari lainnya. Selain itu, kecepatan seringkali berhubungan dengan
sensasi yang menyertai pengambilan resiko dan dengan pameran dan kesombong-
an. Tetapi, karena memiliki aspek-aspek yang unik yang tidak berkaitan dengan
perilaku, kecepatan diperlakukan sebagai topik terpisah.
Dari statistik yang baru saja dikutip, terdapat dua segi hubungan antara kecepatan dengan kecelakaan. Yang pertama adalah "kecepatan yang terlalu besar
untuk suatu kondisi". Kecepatan sebesar 100 km/jam (60 mph) mungkin termasuk konservatif pada jalan raya di luar kota atau pada jalan bebas hambatan
(freeway) di mana kemungkinan konflik adalah kecil dan jarak pandang yang
panjang memberikan kesempatan yang luas untuk mengambil tindakan sederhana
yang diperlukan guna menghindari kecelakaan. Di lain pihak, bilamana kemungkinan kecelakaan cukup tinggi dan jarak pandangan pendek, seperti pada jalan
yang sering macet ddngan adanya parkir di pinggir jalan, kecepatan sebe.sar 50 km/
jam (30 mph) mungkin terlalu tinggi. Di tempat ini pengemudi harus membuat
keputusan kompleks di bawah keadaan yang sulit. Jadi, kecepatan yang aman
dapat diukur berdasarkan kemampuan pengemudi untuk menyadari dan mengatasi situasi yang dapat menimbulkan kecelakaan.
Aspek kedua dari kecepatan dan kecelakaan adalah: Jika terjadi sebuah
kecelakaan, sampai seberapa jauh kecepatan mempengaruhi keparahannya?
Statistik 'memperlihatkan bahwa apabila faktornya adalah kecepatan yang berlebihan, maka kematian adalah 2,3 kali dan cedera 1,3 kali dibanding yang terjadi
pada rata-rata kecelakaan. Kajian lain menemukan bahwa kemungkinan cedera
yang berakhir dengan kematian adalah 1 dalam 47 pada seluruh kecelakaan
cedera, tetapi hanya dalam 9 pada kecepatan kendaraan di atas 100 km/jam
(60 mph). Dipandang dari segi kecepatan absolut, hukum mekanika memberikan
sebuah penjelasan mendasar mengenai fakta bahwa kecepatan yang lebih tinggi
akan meningkatkan keparahan kecelakaan. Kendaraan yang bergerak berikul
tubuh penumpangnya mempunyai energi kinetik; besarnya akan meningkat
sebanding dengan kuadrat kecepatan. Apabila terjadi kecelakaan, seluruh energi
kinetik ini harus dihilangkan, sebagian besar menjadi bentuk kerusakan.pada
kendaraan beserta penumpangnya. Apabila energi yang harus dihilangkan pada
50 km/jam (30 mph) ditetapkan sebesar 1, maka angka untuk kecepatan-kecipatan lainnya adalah sebagai berikut: 100 km/jam (60 mph), 4; 145 km/jam (90
mph), 9; 190 km/jam (120 mph), 16. Untuk pesawat jet yang bergerak dengan
kecepatan 960 km/jam (600 mph), maka angka ini adalah 400. Maka jelaslah kini
bahwa kecepatan adalah faktor vital dalam keparahan kecelakaan.
- Kecepatan kendaraan dan kecelakaan jalan raya berkurang drastis setelah
dikenakannya pembatasan kecepatan pada so t<m/iam (55 mph) p"ada tahun 1974.
Sebelum itu, 50To kecepatan kendaraan pada Sistem Antar Negara Bagian adalah
lebih dari 105 km/jam (65 mph), pada akhir tahun 1977, hanya 10% ying berlaku
4:ryHT. Sebuah perkiraan menyatakan bahwa kematian telah berkurang sebesar
4000 dan cedera berkurang sebesar 81.000 setiap tahun. Hal inilah yang telah
dikutip sebagai petunjuk yang jelas atas hubungan antara kecepatan cl-an kecelakaan. Pemaksaan (enforcement) juga merupakan bagian yang plnting; sebuah
lajian menunjukkan pengurangan kecepatan rita-rata piaa Siste." AntJr Negara
Bagran sebesar 8 km/jam (s *p!) tanpa pemaksaan dan 16 km/jam (10 mph)
dengan pemaksaan. Keparahan kecelakaan juga menurun; pada- sistem Anta;
-T
s"qeqp rpnua8uarr u"r4[r?d ru"I.p u"lenqruad rs,ra^ord .rrr'rfjri{i1rillti'1$"'yr*ffY*
f?t#1#H.T
z're8eu edzraqaq Ip {ar{e.rd trzp rpnuroBuaur ueurfgrd tunlnq
laase eiriluri 1i;;r *;{r;;rd
fil"n ;
.9gt prccay gAJ,..rf ,uosu11c1g.A..I uep
.rq.f ruqgl
6211
,,
neang,srbtrtlillp lony uro74[ uo tuaplccy,uoutot"s pp"61 o*
.7961 qnf ,spzo; cllqnd
Jo
,,
**"f*^o;
s'srPFnd
'uelseq8uad rref,ueru uup u"dnprqa{ F"q Sueuad qe1ep" 11qour uetuap rsegod
-su?rl
'1e1erzl.seur u"}"uulasa{ uep uqerlesal ltunpurleur {n}un
"ua.ru{'rdu1a1
8ue[ 'uersqodal rrzp Sueuartam qp1zp" rpnura8uad Fnq ,rl[t u"rraqrued
uznln1raq
(
;li"tr:
t:',iJifi
t;:,J;x;L'3i:il
llTwl;
"uore)
uzlelSuruad ludupral 'ue11n[un1rp qBIe] rpadag oe.I/,f 1:1 rpeluatu 17,6:1 uep
urunl urepaf, u"p rrerlerual ue8urpueqrad ,uer8eo ure8au nl"s rp uer8zg ure8ag
Nvuvcf,DNsd
498
TEKNIKJALANRAYA
Sampai saat ini, adalah belum mungkin untuk menetapkan korelasi yang
kuat antara ujian mengemudi pecara visual, tertulis, atau "di belakang roda"
yang diberikan sekali di dalam, katakanlah, 3 tahun dengan laporan kecelakaan
pengemudi.3a Korelasinya dengan kecelakaan adalah berkisar dari 0,10 sampai
0.20. Sedangkan korelasi dengan pelanggaran lalu-lintas berkisar dari 0,30 sampai
0,50.3s Korelasi yang rendah ini mencerminkan faktor-faktor seperti langkanya
keandalan dalam prosedur uJ ian yang ada sekarang, bahwa kecelakaan adalah
kejadian yang jarang terjadi, dan bahwa hanya sedikit pelanggaran hukum yang
dapat dideteksi. Tetapi, pernyataan ini tidak dibuat untuk mengartikan bahwa
pemberian ijin mengemudi dapat ditiadakan meskipun bagi mereka yang memiliki catatan jelek tidak dapat ditolak SIM-nya, tetapi beberapa pengemudi
beresiko tinggi dapat dihapuskan dan lainnya yang mengalami kesulitan dalam
ujian mungkin memilih untuk tidak mengemudi atau akan memperbaiki kekurangan mereka.
Seperti telah dinyatakan sebelumnya, karakteristik psikologis pengemudi
dapat dikaitkan dengan kebiasaan mengemudi mereka serta catatan pelanggaran
dan kecelakaan. Tetapi tes seperti ini dapat dipercaya hanya untuk memilih
sedikit pengemudi yang berpotensi lebih baik dari sekelompok besar dan bukan
sebagai cara penolakan hak mengemudi, karena penggunaan cara penolakan ini
akan menolati trat< mengemudi dari sekian banyak orang.36
Kemudian timbul kecenderungan penangguhan SIM bagi mereka yang memiliki catatan yang menunjukkan berbagai penangkapan atau kecelakaan. Seperti
yang ditunjukkan di atas, di beberapa negara bagian, penahanan terhadap "pengendaraan di bawah pengaruh" menyebabkan pencabutan SIM secara otomatis
atau paling tidak berupa pembatasan seperti halnya membatasi mengemudi
untuk tujuan kerja. "sistem angka" mungkin dapat dilakukan yang memungkinkan dicatatnya laporan penahanan atau kecelakaan oleh badan yang mengeluarkan SIM. Bila angka pengemudi mencapai batas tingkat yang ditetapkan maka
selanjutnya SIM ditangguhkan. Skema seperti ini mungkin bermanfaat dalam
mengendalikan pengemudi yang paling berani mati. Sayangnya, sekalipun cukup
efektif, skema ini tidak memberikan hasil yang.nyata dalam pengurangan kecelakaan. Satu analisis menunjukkan bahwa 70% pengemudi yang terlibat dalam
tabrakan, sebelumnya tidak mempunyai laporan kecelakaan atau pelanggaran.
Studi lain menemukan bahwa apabila semua pengemudi yang memiliki tiga
atau lebih catatan pelanggaran hukum dalam 2 tahun dijauhkan dari pengendaraan,96To kecelakaan masih tetap terjadi.
Usaha yang sekarang sedang dilakukan di beberapa negara bagian adalah
menciptakan sikap pengemudi yang lebih baik melalui terapi kelompok atau
individu. Mekanismenya biasanya menggunakan perlengkapan perijinan me-
HRB Record 225, melapotkar kajian yang berhubungan dengan kecelakaan dan pengalaman pelanggaran
pengemudi dengan dan tanpa kondisi medis untuk dicatat pada tes mengemudi. Beberapa korelasi juga
ditemukan, tetapi tidak cukup menjadi dasar penolakan SIM.
3s
Lihut L.G. Goldstein , TRB Record Speciat Report 151.
36
AJ. Drucker,IIR.B
ecord 84.
-n
.gtr q"g rue1ep
gv* '1^rt'y
,l
un{nq
e,(un1zs-n1es
"J"3as
6'">leJaru rpeqrrd
ury-nlrl
uBrnlgred uBeuB$[BIad
.r'lapuad
u13ue[ {ntun 1upr1 Surpd 'ggt1a;a Il>lnqre} qe1a1 ,lodtuole{ up{rprpuad ,rentual
-rad
eruzlnral
'rur rnpasord edzraqag 'uqprra,pzfp qe1a1 Sued erzcuer*er, nelz
rrp"q rpnuraBuad Es{?luelu {n}un ueppz8uad 1z13ugr nele rpntua8u
se1a1 zped
iAV
7
5(x)
TEKNIKJALANRAYA
Efek besarnya daya-kuda atau perbandingan daya-kuda dengan berat kendaraan pada kecelakaan telah dikaji. Hasil yang paling sering dikutip adalah yang
dilakukan oleh David Salomon.al Ringkasannya adalah sebagai beril.ut: "Tingkai
keterlibatan tertinggi baik pada siang maupun malam hari terjadi pada daya-kuda
terendah sebesar 110 atau kurang. Di antara kelompok daya-kuda yang lebih
tinggi terdapat sedikit perbedaan dalam tingkat keterlibatan sehubungan dengan
a0
tr
F'
'9gg plooay
reqfl
us*I"pua{r"teq,eq.,,r,pr{"Fri'sTJr:'r:'r:x;fifi,,mf H#XHXT1?iHi
ru"sr"pue>l ru8eqraq {nlun uurn}uaq lnpns r.mp {"Jqullp Eued :1al,qo ue8uap uu
-Sunqnqas
ueqerzdal IrBp >laJa (t) Iuadas uezrupua>1-Suedunuad r$leretur
"repar
rlndqaur eduurel'uerleqred
,o'rrzfeladrp qe1a1 z8nf esnq uzBuap z88uor rsr8uaur uep
'prnqmls ?ref,os zl,ulun>padtuatu 'uz1erq4 rpeftal lees re>1eq ueqzq 8unqe1
ue4rerue8uaur Sued ur,eslp r-n1elaur uezrupua{ uz>lerqz1 z8req r8uern8uaur ere3
'uegpe8uad nzlz sar8uo) qalo
uEI{I1uq1p
ledep
1ul rpadas ueqzretuad ldzraJ'286I unqq lapour ue8uap rqnurrp
uz11a13ur1rp sru"q dnlngal 11qour nlurd lzzs epzd u[re>1aq 8ue(
'rmq"1 g
"ruslas olrssed)
(ura1s[s lule4sal
..JIwd treqzuad ruelsls.( ederaqaq nB]" zrzpn 3uo1uu1
uelsue88uau qelat Suerelas ySIHN 'uulurrquraSSuaur z[u1rs"q uup
"ar{"q
uz>Iml"Up qe1a1 (urarsls Eururzrlsar Euruonrsod-;1as) ,.e.(uurpuas ue8uop rsrsod
ueqzuad rualsls..
'truus8uad {nq"s rrapunSSualu nBIu {zpll IsTerel(szur erugeq l"q-rln} sqaf ertrqeq
-ue1e1z[uaur
Euoluzl Sunlnpuaur Erred ryqrd
runf 'lnqosral
"r"f,rq
"r"pn
"repn
tuoluel ueBuap
JIl>leJe zurzs rrdureq 'uzlzun8p
Inq"s "aqeq
"[q 'uzure8uad
unlulzdurp z8nf 'Frrpuas z[u8uedurnuad r8zq e[zquqraq
uep (seqszrc pua-1uor;)
.,Eua1e1aq-u{nu ue>1erqzl.. eped JItIeJe eduuq zr"pn Euoluel e,rlqq tre{p{nq
--ruaru qslal Ilqour {gqed'.r"pu"ls tredelSuapad rz8zqas Strusedrp snr"r{ ual"rqe}
lpe[ra1 lzzs StmquraSSuau 8ue[ zrepn tuoluzl IrBp ulpral Sued Buudurnuad
uequuad uralsrs elrtqeq rrelzreisrad dupeqrar seral uz8uulual ledzprel'gL6l unqpl
1e[as 'qoluoc rc8uqag 'uz18ue1ue1radp uzle trep qelal rur Jepu"ls uzp ludueg
'Fq Suzrep ue:lz Lrerpqtuel >1zu(ueq usp rurs Ip rEII[esTp epq tzdura] ug{slqeq
-Euaru n1zlrol rrz:nrqrolrp qzlar 8uu[ trelzrerkrad IBU"O 'rolouuaq ueercpual
>llJqud r.{runles qalo qn>lqp snreq Euz;( uzl"rrelasa{ r"prruls u"{euusryIaur rrep
uzldelauaur {ntun (rcy prupuers /haJes puorlep) Fuors"N uzteru"Iasay rEpuElS
Suepun-Euupun qalo
(VSJH11 'uorlerlsplrupv draJes rlJJerI
"s"n{ Faqlp WIat
durr,rq8gl puor1etr1) leuorsuN
zl,rg
uepf
squrl-npi[
u"1."u"Iasay
uzlzrrlef
'rpnura8ued Suero
I0S
2z?
i
5O2
TEKNIKJALANRAYA
pada
(bemper
belakang
untuk
belakang
bagran
bawah
rem, pandangan, perlindungan
mencegah kendaraan kecil menerobos di bawahnya), kualitas dan kenyamanan
kabin pengemudi, banyaknya roda yang mungkin salah satunya meletus, dan
perlindungan pekerjaan bagi pengemudi untuk mengurangi kerusakan grnjal
dao penyakit lain.
Fokus perhatian lainnya adalah tingginya biaya perbaikan kendaraan setelah
i
$
I
t
'ttbumr7:iyq;
Bpadas
llradas eur"S '000I qEIEps rototuraq uu"r"pual u"8uap uB
'r{Enq Eln[ 0g qugunfraq r1elep"
-{erqet "ftpua8uad
t"qpl" rrzr}Erual qeprnf '8t6I unqq
"ped
r-E>ledlp de1a1 qrszru 8uel, uep epadas qenq elnf 961 redeprel l"{gos e>luoruv (I
(sa1cdc1g) upadag
*r*r;:ilTr? ffi;'i:1'd'.,#'#
7504
TEKNIKJALANRAYA
motor, pengendara sepeda seringkali menderita luka parah atau tewas dalam
tabrakan teisebut, karena tidak adanya perlindungan dengan bantalan. Bahkan
menabrak kendaraan bermotor yang berhenti atau yang sedang bergerak lambat
pun dapat menyebabkan konsekuensi serius. Disain yang m-emisahkan kendaraan
dari sepeda atau membatasi kemungkinan terjlginya !"$i! pada lokasi di mana
kendar'aan bergerak dengan sangat lambat (lihat Bab 9) dapat mengurangi kecelakaan.a6
kaki di jafan
,uyuiduluh 36% untuk perkotaan dan 10% untuk luar kota. Tetapi Prosentase
ini
4? Lih.t
J.A. Kaplan, Transportation Engineering, Juli 1977 dan K.R. Agent et aT.,Tlansportation Engineet
ing loumal of ASCE, Mei 1980.
4E
Rd.
Ds. 1978.
'816I snrsn3y
'1outno1
'SII .u"p qalo.radp ledep tued uoltcatord Bt4ssoO loottcs tot utot|old V
fi11 leqg 'qe1o1as rSeq trelzurelosa\ euecuar Suelual rsueraJar {nlufl rs
'lul
rp
uzFuq
uu)lrcrnlp
uw>I?laf,a>l
Surras eu"ru rp uEI"[
uudap
q"Ial
Ip"Fal
Wg
("l(uu"l3ulr up>llfzl'uau
Fdurrs nele senJ "p"d uurleqrad unll."snualu {nlun uep
Inlun 'treaplacal qenqas rsDIoI ueldelauaur u"p u"{rod"Ieu {n1un rnpesord
(uo;lcnpag lueplccv roJ suolteqlg ttqzdpuy)
{n}un puqls qs[IBrrs8ueru
uBg)[Blacex uutuarntuad
S0S
vuN\nvfNvv)nnf,cx)NvgvcscNf,ir
"7
I
5(5
TEKNIKJAI.ANRAYA
bahayanya. lLl
lt,
,5
Sampai sekarang, dilau jalan raya. yang paling maiti t-erdapat dalam jalan bebas
hambatan. Jalan ini memberikan arus lalu-lintas yang bebas, kapasitas yang
tinggi, kemungkinan kecelakaan yang lebih kecil,teperti dapat dilihai pada Tabel
4-6 dan 12-2. Untuk mengurangi kicelakaan, lbUih baik jilan bebas hambatan
seperti ini digunakan sebagai contoh dan, sampai seluas mungkin, memasukkan
ciricirinya ke dalam fasilitas lain, tetapi pada saat yang sama menyadari bahwa
itupun memiliki keterb atasan juga.
Di antara sebab-sebab sedikitnya kecelakaan pada jalan bebas hambatan
adatah sebagai berikut:
1.
Kecelakaan yang mgpimpa pejalan kaki lebih kecil karena pejalan kaki dan kendaraan
2.
Pencega!44 tabrak411 beradu-muka atau menabrak bag!4q sampilg dengan cara me_nghilangkan persimpangan dan dengan pemisah jalan
Pengufangan kecelakaan tepi jalan dengan cara menghilangkan tempat_parkir, kecuali
untuk kendaraan yang mogok, dan penyediaan batru jalan yang lebar Uagi t<enaaraan ini.
Pgggrangll- insiden- a*]k -4g keluar dengan cara memb4tasi jalan masrrL.dan k9,!usr
pada sesedikit mungkin titik yang dipilih dan didimensi secara teliti dan penggunaan-ruas
terpisah.
3.
4.
5f
5
T;hat D.M. Litvin dan T.K. Datta, TRB Record 706, tentang uraian diagram tabrakan otomatis.
! I ;hat C.W'
Dale, TRB Record 528 d,an Tlaffic Engineering, Agust.l976 sebagai contoh tambahan.
II
1
J,
/' '.q"q um1eru Jp rmtq"pllid el(rr1a1ef 1eqg4z e[eqeq uernSuaur uep lnnura8u
-ed uqretufueduraur-{qun ed?qeq +.1p zped .ro11agar n"l uzttrerauad uelelpa{uatrq
'(s.ro1enua1.1e
pdu4) rr"rnluaq ureperad uz8uep e(utnz1 de1e1 1e(qo eped trepluuq 8uzseura141 .e
' (ger pznE) ueuretued .reted uuEuep ez(urselosr
tuep nele .turptnp ,ueleqruaf epdal ueryedursua141 .p
-tuaru nele
wpf
ueSue.raued ndurel
.qeled
.c
E?r"r!s.,s'e'r4.rnua1uzp,1sz1u115pr.ff
'eleraa
.e
fu*gg*l
gcaliaduiSi,rj .g
,#i;'AtTi)THf,iH
'l
'^
/--
.i{
--+-.+10.0!.[L
rlepuar
puana'l uotstlloc
erapao l'ge66uruatu g
e^uqelolas uelnq lI ueleo
ueerepual oEg !
\--
xo
ft
O 6DET
F i
o EYJ=o
- gL;
ro
E'3
ro
Oc
('t6
oi
ri
d9
u-'
(x)zl
oT
oo
=)
rI
o)c
o
A
od-\(#"Ka
t d.-1
ffi
oo
s!
o
f
o)!
uelnq t I
qetelss
L()
I
tdo
o3!^6 f
;'ogo
E =cI
< o9-
--#t't
I6 e+E'
sE E.
a l^
o
(:._*
o
:5 E'E
d
- -'f
rsn
4puourqclu
a)
,{te"r*Iffin
lndtunraq
uelpayl,/
\ uoleq qJa)'
etol
o
o
0d_>-_
009'r$
ffia
erapas
e66u!uauJ 0
uee.lepuel
eraFlo I l, 'te66u!uaur
uteleo
e^uu.rnlaqas uelnq I
(puourr{cru
elep3
fffiuw.-z
elapao
t'sn
o
o
-o
arnu
o.
:co'uot6urtlse6a>
,uot6urtlseM
a>
--r n
z
I.
o
o
:,
0d:!'le66uruar.u
otr
@c
Cnr
o
509
TEKNTKJAT"ANRAYA
Sebelum
Sesudah
(2 tahun)
(22 bulan)
5ro
L76
27
3L
Tingkat kecela.kaan*
Jumlah kecelakaan
Kecelakaan cedera
Orang terluka
0,6
2L
Pada waktu yang sama hamslah disadari bahwa disain jenis jalan bebas
hambatan tidak menutup seluruh kemungkintur kecelakaan. Pada jalan ini terdapat kecelakaan "menabrak bagian belakang" (rear-enci collision) dan "menabrak
bagian samping" (sideswipe) yang menyebabkan seperempat dari kematian. Ini
terjadi jika'peirgemudi mengikuti mobil di depannya terlalu riekat atau gagal
mengatur kecepatan kendaraannya pada tingkat yang amiln pada saat pengliiratannya terbatas oleh hujan, kabut, atau salju.56 Disain jalan bebas hambatan juga
tidak selalu dapat memberi ampun jika kendaraan yang hilang kendali keluar
dari jalan di antara jalan keluar (exit) atau gagal menyeberangr ramp keluar
(exit-ramp). Seperti yang dinyatakan di atas, itu dapat meringankan-mereka.
Seperti yang juga telah disebutkan sebelumnya, kesulitan lainnya adalah bahwa
kelepatan yang lebih tinggi yang menyertai lalu-lintas yang mengalir bebas biasanya mengakibatkan kecelakaan yang lebih Parah.
Kategori disain tertinggi berikutnya adalah jalan ekspres (expressway)_ yang
memiliki lebih banyak peluang kecelakaan. Jenis jalan ini hanya memiliki pe-
56 Kebanyakan pengemudi merzula arnan ketika mengikuti kenddraan lain pada jarak yang disarankan oleh
National Safety Council yaitu satu panjanC mobil (20 ft) untuk setiap l0 mph fiarak bersih 100 ft pada
kecepatan 50 mph). Jarak ini terlalu pendek untuk jarak pandangan tidak menyiap, yang pada kecepatan
50 mph minimal sebesar 350 ft. Kemudian, apabila di depan ada kendaraan yang berhenti atau rintangan
Lain, kendaraan di depan hanya dapat dihindarkan dengarf jalan berkelit (swinging). Pada saat pandangan
terbatas, pernah ada kejadian di mana lebih dari 100 kendaraan terlibat dalam kecelakaan dengan saling
scruduk berurutan yang diawali ketika sebuah kendaraan mogok di jalan. Terlalu dekat memblrntuti truk
bah}an lebih berbahaya, karena pandangan pengemudi ke arah depan menjadi makin sempit. [Ial ini dibahas
okh M.L. Reiss dan H. Lunenfeld, TRB Record 562.
'u?lsur"lrsel u?dslSualred serlEquteiu ! 186 T llnf 'frJsv lo lrunof Suyaau!3u{ uoltDttodsuDlL 'g4u
-"ulel'fJ $ep 'rc7 Uoday 4y1737J :yp yoday 4AHCN leqg ,qzpuarcunlo^req uepf 1n1u61 .f,3SV qrlo
us{rrqrerp 'sluauatotdul &atDS toaqStg 341uawapw1 uep :9t6I tary ,4JSV to 1tuno1 Bqraau!&ug
uollottodsuoll "p re lua8y ]d'>l 'll uep '91 '601 '88f pmaa guJ :vlaHJ 'sa:/ltcotd Supotadg Tiio
u81saq tntog toitttSlg to yooqpuog 'tlalag tot+r131p ol paplay sactjrotd louollotadg pu1 uglsa7 totrt17111
Ihpnleq SutI gaggyy lre;p ,,rtoog t olla^.. 'Z9I uoda27 (NHCN pndllau ztrerpa{ awf sueragali fi
8ue^ ue8uedtursred 'Eun>puaur u"F[ (s]eqrel 8uE^ sa$p uu8uap rpeF3l ]"dup
u?ur" qrqel Sued ueunsns 'ru?q rsr^rpqns {nlun 'rrzll"qrad }edepuau 1n1ed e8n[
eLuurel rppuar su1uq-nlel )runlol uz8uap up1zf uep ueurrlnruad treserr.rzl uupf
r"nl e,(er uepl uped tre>1durolp l"dup drsuFd
{nlun sE}? Ip uqyoqlp Sued uelulopusd_
'?ru?trn suluq-nl?l rJouE nB13
"1o{
uBl"ruBlasa>l u"{l"{Burualu
"r?Jas
'tre8unr18ur1
qlq{
efu6
EUpIBIAI)
'1uI nlnq qnmles rp rcnsas SuuI uur8zq-ueFzq epzd lzdepral 'ul(ursuaraJer 1nryaq
'uez1z1aca1 uu8uram8uad zpzd 4;rsads uplelapuod 'edur ueluf uzerzq{eurad
uep tuuun8uzqurad tuzrszrado8uad turesrp tuzzr(zrqurad trtuouola tue"ucuerad
uedeqer qnmlas ur"Fp ?ruln uzrleqrad Brzlr.rc Ip nles qpppe tre"Iela3ey
'IrB>InryIp lqns eduueelu[ua1 eped uzn1zl33a1 r8uzlnSutlu
{ntrm qe8uar uepf rrep r,3alerts "r"}u" rp u"qlruraa 'F8tqr qqal Suzd u"">l"Iao
telSugr uep ue"{"la3o{ ,rzunl8unura{ rreq"qurul uzlgsuq8uaur leuorsuJl
-a>1
-uo>1 trepl rrup e{zr uepf rEzq qus1p rupue]s ruelpp urq ue8trern8uad ,g-?
IaquJ
qalo ue:l.rcqure8rp zueurz8eqas'uerpnuray'Suuprqas uztuedtursrad zduraqaq
re&mduraur e.(uruntun uep wp"qas (ssaccz yo lorluoc) >lnseru uelzf uerppua8u
v
5TO
TEKNIKJALAN RAYA
srr
E$8.
sqir.=i
8ig'
sst
sE!
It
{ilit
ssl
t6tilt
E'=
ll
isl
rl
E\l
I
3
IE
q
E
{-
l*
a
(,
C)
Fr
.n
&
t3
le
l-li
I'l!
I l!
s I tp
I
s l=l;
I
c!n
,r(
lE
SF
:E
ss
o
6
o6oQdF@QoP66
F600NO@O9N6N
d6oN@o-@oon
ONOO-t6Fo
66qF@6FF
NO
On
ot
l6
F
6QO6NF
o60No6
oFoNn6
!6N-Oil
66NaiF
Nt6oN
nN606N
@6
6l
6N
i6
6N
6d
id
Q
r
F
O
d
*@6dl-iAO@OO
iloQoodflvdo6
O6NONNO6i6OO
N@@NOd6060@
66O=O@66N16!
6OgNFON@OO66
Nn6NN
6
*N
no
6
Oi
OO
OF
F6lNhF
*-NN6O
a@
N6
6
6
NOOOO6NOON
Nel6Q@o6Ot
F6
ooooN6
NN66{
66
i
6
o?NNo6666do
N!6NCil6-6N6
Fl
FN
6io6Oi
qFnd
66
!
o
n66N666FFFFn
N6F-oNd66di
-oN-Nl
NA
@o
ooaN9q=6-No
gNo
6O
6F
tN
66O!6OFNoaO6
ONnOOOONF,
6-F:d6-6-d
flO
dO.\
O
N
d
o6ooNO
OONo6{
nflNo-
iOOON!
6O@N6O
qF
^1O.6
F6
N
FF
(l
k
bD
E
lN@flRF6!66NANO6:o-aO
r.Q.6 e !.N
Nd
!
i
io
i
F
h
!6
dO
N-F
F
O6
d
QdNNF6OF6O6
O
6-Od
6-6@N6
@666rN
6666Ft
Ol
il
66
N
-
!PFNN6O66FOl
ti@dFF606FF6
6
@1fr6
-O
d
iF
N
66
6d
NONN-d
FiFN6o
6@-NFO
ON
FN
FQ
@
6
O6@F66F@NO66
mOON=F666NNF
@FtO
O-
6
66
nF
oO
l6
@
6
6NOFd-N6O66
ONONOF!niooo
IGFFANF
6!
66
lioQQaoooooo
oo
FN
"i
ri
onoroo
6F
-6
FO
-'
oo
Ni
ilr
O)
rF
o
rt
FNFFNFFFN6
dd
'a
-.a-q;-t
x4
}.E.gEEE AE
A
E
- _ d
Eg
re
!
Ei :1
.ir;i${
tt
rAEE$s-,t-gi;
ss&-i'8?q,il3i! :-F
Et:&eEEs.5e Ef
.i.n
E;IEiqirstii-i3
!EFEEEEi'5!I:;?5i
:$;${$;**sig
TETEI!EEEg}J E}EE;iiii;{$EE*E
jfiiEgnginii ir
2
aa;
c!
aa*Eqf
Fl
14
EA
P
-::::::::
tua
B
o-
"EE
Eic
cE
! " E
flE EE i
sl i t I i ii:,8 II;
I;t
?EIE
$ iE-E;E
f:55!:.si E E -s.:
t
.it c;
Et{{ri Ei B
66
F
66NOiO
6FN@6i
ts
dF
!6
6o
A+
66
6l
F
orh66o
o66N-N
--iN6o
@FNd
ooa696
9QONtfl
NO
O
c)
o
k
OF
@!
OO
ldlE
cl
F-)
OGAOVTON@6FO
6d6O9O6ON-66
oNOO666N-FOO
I
E
F
t
O
ust
Er:
!N
d6
6O
66d6na
6iFO6N
@oO6ta
qr9*-@6o
o6N6
o-@ r N 6 r N i i 6 s 6
io
3=39s"r9r39Ri
*R
.o
ff
0
t
SEe
\6
\c
9U
E.o
B:
Sil
xd
lud
NE
\a
..
60
F'z
,5A
*+
ffi'rr"{:49#fl'.tr:;TrK'#ryr:::;E#
.f
.ruoirs1o11
'lI'J
1,,nf-le4'gul
"ptq
.eduueqequq rr?p
0g Uoday diCN req.rl
'I19 prccatr ggJ 'allnqrs.U.lh re{91
Oe
u,
'$ra7g qrmasay uoltottodsuo4 urzpp redepral uopuo.I 1p J,,1.qp B'ed uelelapurd t*6pzll
tqot.,O .C..I
vep ZZL
uBsuqDI'dpr{ ndurq
,,q*ni
"z8"rp
ue8uap rdelSuapp gu1a1 Suurzlas Sueprqes
{Et
uefieraErp tuul,
JI1>1E
}e{Ewrad
8ue[ ueresalel.uad
ruerreuJru '{ru.un 1zda1 qrqal ?^ulunurn e,rlqzq r.rep resaq qrqel Suzr( lBeJu"ru
uelpsuq8uaru ue>I" ueleru"Iase{ urul"p uep el,er uzpf ruepp ez(uurq rszlsalur
?lv.r{eq rrBsE[" rrE{.rEs"Praq 8ue1ua1rp qu1a1 'rdu 313re{ 1ar trzSuqrsrad uezlulacal
{nlrm >peq Suqzd uuresala.(uad ueledruaur 3ue( 'Sueprqas 121 uu8uupsra6
'rur Sueprqas ue8uolodrad uusnduq8ued urzrSord rez(und
-ruaru rreFeq zruEau undnuur FrapeJ qzluuaurad {luq 'lq uusele rrzp uur8eqas
'e[er uepl qnrnlas {n}un 69 tqpr.req nlzs ue8uap qn"[ zpoqraq 8trul.
"uor"X
'erapac us"Wlef,a>l 71 deqas u"p rrerl"ua{ n}Es ueEuap u"p usurepual uped
rre:1esnra{ ez(uqered tre8uap 're1n:1u11ads Bued edulzyrs errar"{ rusaq uerleqrad
qaloraduraur rur u"z>plece>1 rd4a1 'pg rpadas IsEIoI uped rpulra1 'u[uqn:n1as
?rue1n
Wp %7 nelz'uutleura{ 00II '8/6I unqz1 uru1e11 'unqel-unr1u1raq
uerlzqrad lesnd rpufuaur qEIa] u"z>l"Ief,al I8uern8uaur {n}un rdz"ruzles
earo:1 uqef
ue8uap u[er uepl Suzprqas ue8uzpsrad 000'0ZA uesndeq8uad nelz ue8unpuqra;
(qsso.r3 puorlleg 1u slueplccy)
IdV ?larey uulBf rrBtuap uuEuelpra; uped uuu4ulece;1
'JItIaJe
>1uprr
1eq11) rluaq nqruer edulzq pradas ueludacal mlz8uau {nlrm gplsod 8uzrn1 Suez(
apolaur'edu8uz{ug Bs'n}u?qrueur letues 8uepe1-3uzpz1 uelzf reqol ue8uern8ua;
'..urerureq.. uepf nelu n]unq uepf rpzfral re8e sr8elerls 8ue[ 1pp eped rrzpl
uednlnuad nelu uz8uedurrsrad eped szluq-npl uer"punq n"lu puo8erp qJa{
ttreszuraur ue8uap epz Suzd IsH-lsFI rrelsrs ue>lq"lerueur Inlrm uulunlSunurrp
8uepe1-8uepe1 'Euepas Sued e.(urq uurenla8uad uztuaq '(uorpg8) rsrl-rsr1 zlod
uetuap pe[ra1 Stret( ueululaoa{ u"p uzdelapradas e,(ueq uu>11nfunuaur 1nfuz1
lg{Tpas uep 'ualSunErnquraur
512
TEI(NIKJALANRAYA
6r Uh.t A Guide
for Control ond Cleanup of Hazardous Materills, AASIITO. Juga TRB Rearltd 554 dan
t'
'O9f ptocaY
qnbrel,q
uup
ta
"I'g
tNH
816I
IInf
"p
'4CSV lo pumof Sqbaq8ug uqpuodsuotl'qsulzueg 'fU ttsP 11 [au.re3 'd'f rsq[ 'qoluoc PEegeS
,,
.np{zprar tue{
Isueralar q"ppe I s.tsaqlu,(S
{UHCN'"^uu.rul lpnls u"p 14 u"lru.u {nrun 691 wp '01 't69 gocaY gUJ trr"Fp IaI!u"{.TIu" lerIII pe
'5451 raquardry'pooy 4lqnd 'teuseatlq'lA'C
leqIl
ec
rrer1nrnlasal
:ep,rr"q srzpn"s ptun uenrntrad ledulal nzdeq eretau FsP Inpnpuad ue.4eul
-ri1 1u1Sq1 uzp 'uep[ tue[ued zped ue.rlerual leltu$ 'nepeural rPFrn[ uPllt]ueJ, 'q
:.requru8 urzle?
tnud treSuep nreq tue^ qsP I.reP etedu tued ueepaqred
"P" tmqzt
nelszlaf 'uzl.rodegp tnzi(
{nrrm I-ZI ruqurzg eped 1e1o1-{s}o1 q"1;sl
:
'D
'l'Zl
'MS{VOS
Suzsedrp
se.sr ras rru?rzpua{ eped rEraua-ureparad uzdelSuaped
tuFas .uepefa:1 zderaqaq uIe[B([ .rrrp u"Srmpqlrad Eueltral z[ra>1 ledural rp
ueqllel rr"p r$lnqsul uz>lnlredIp
JIl{aUaI tue,( szra:1 ld"t ryp a[uero ?ul"1r^
-raq rduror ueleun8rp snreq nll "1res
{nlun 'snsnlfi uerleqrad nged uzp ue>lnrl"fp
}{ns seluq-npl lrep u"e&qqauad *P ueunBuequrad zlra1ad uu8unpurpa;
'urn>lnq erzryad u{u1nqurr1 Suenlad uelqdrcuaur rdelal
u?al"Iaf,a{ u?)llnqulruaur'edueq {ep!} zurgalrp Etrz,( epo}3ru epzd uelynsadu
-e111
uqztuEa:1 ,uznlrurap uruuBN .?reluaruas dnlnlrp zr(er uupf rn[e1 unp
{nlun
seqrBuad Sueroas uep 'er(uunlaqas $ 009I lerel zpzd
n?te nt"s
"1tq "rapuaq
Sgesedrp nles
'nqtu?I l1znq BnP ue:lnlJadr-p ueletuuad rupuzls qnualueul {nltm
'qoluoc re8zqag 'pryur uep nl{e^ {ur(treq uelqquqBuaY tre>p euarc{ 'tctrual
uzturuapuacal
erzf,es lrn l"pu"ls pn{I8uau {epp u"e"rcqqaurad ueefte>1ad
"r\q"q
ledepraa 'nqur"J uep suz8 uzlenqurad zpzdrrup {Fq qlqal q"FP" Wpnur uetuap
us{q"purdlp lrzp rr?)llsdura}Tp lzdup,8ued szfgl-lPl ln3rua{ pradas ?r"}uaruas
n,l*ru' ,it,rrqrr- 1a18urs q1qa1 qnuf 8ue[ apogad_ zurelas tuns8trepaq u,"r"qrl
-aurad galdeia>1 'rde1a1 'ueun8uequrad epzd lUadas llssrel{rletuad 1n1un eurzs
Srmd ue:pilql ue>luerzduaur z8n[ szlz rp pnuDry '[sIrLIou s"]uq-npl snru n33u"3
-Buaur ne1" ue{sn}nlualu snIEI{ IP{EuLIas z^usnsnq{ II"EJ"qUaued rseradg
'nrpq rlzpf rralunqurad ual8upuuqyp
rr?rtzqrad 1z[ueq qrqal qaloraduraru IrE{" zPs qe1a1 Eued uder uelu[ I$]HIquI{3r
tgzlupuaru unl{El-tmqel 1p Eu4uad q{r* 3ue[ pq rz8eqes Suepgzdrp
"uerc{
trele udzr r.rBI?[ truzJ"Wlaurad trep ueun3uzqura_d urepp ue]"uelasa{ q"[Es"IAI
uereltuer nles uI"IEp Suusedrp ledzp [asraf ,raap lePoul uoleq
"o'zr(unFadas
Suepqffuad urr8unu 'el(u4uz8 re8zqog 'uez1oryad qzrasp Ip unlrmuad 1o1zd
rc8eqas 1z{"d1p z4[rpnca1ruI ]sI" e[uue4et8unfp lre{q"qa[uaur qelar ndel pep
Srrepq8uad ue8uap ue>prqel Euelual 1pnls tulrsqq puns sasord uz:lngadrp el(u
-sndzq8uatu {nltm rrep ursau ualnlrauaru 1ec ue8uap srret uelunqurad ualSuupas
'uagppurd1p trep Etressdrp 'lugqral Wpntu r4qal r-ul z>lr"IAI ee'}eo g2p "r"luarues
514
TEKNIKJAI.AN RAYA
t2-4.
Selidiki den laporkan sgtinp tindakan pengendara sepeda dan pejalan kaki yang tidak
ar.an pada kampus saudara.
t2-5. Berdasarkan laporan kecelakaan dalam arsip departemen kepolisian setempat, garnbarkan diagram tabrakan untuk kecelaka"n d2la11-1a6un kalenier tera.khir .Lu iIU".rp"
tahun pada satu atau lebih persimpangan yang berbahaya. Kemud.ian siapkan rektTen4.si perbaikan pada pertimpangan-tenebui. Pembahasan tentang tanafisasi aan
{fo_." pTri-pangan dalarn Bab 9 dan tentang marka perke"*rrr, ii"u" a."-rirrvrr
dalam Bab 10 mungkin dapat membantu.
t2-6- !e!mh ruas jalan lu:ir kota dua-lajur sepanjang 0,35 mil tercatat memiliki kecelakaan
korban jiwa 2, cidera 5, dan kerusakan-harta tenda 20 selarna periode 5 tahun. Bila
LHR total adalah 10.000, hitunglah tingkat kecelakaan korbanliwa, cidera, dan kery:.kjrr harta benda, dan keseluruhan. Bandingkan tingkat ini dengan yang ada dalam
Tabel 4-6. Dari hasil ini,- nyatakan tingkat ruas jalan ini sebagai rlt"tii
r"a*ri,
tak aman, atau
Baqgat berbatraya.
-i.n,^
0g'rssru"Sro
gg'szrg$)p
,reszp
9
:urnlun
rselrodsue:; uep e,(ug ue1zf urnlnH u?peg
L0i-901
t1r-
90t-t0,
:u?l"qu"q
'ualedngry
III_60T
."IIJ
-rssdBl
zt'vsruv
Inlun lru.{)t
609-909
urerSurp
:ue")l"laJe{ sls["uv
tr 77
,*I
LZ-T LZ
u?8lmqnrl
]tunlo^-u?l"drr)I uelu"
0'Z
19'sl8o1ocry
tr 2- g 7'wBuV 1ar uernlSuy
g I 'uersls 'eiz.r uepf uelnlBuy
ZgI '_xxouo{r Jpnts ur"pp uez:1ada1 srs{euv
gg1'qrrazp
:sslull n[el 4IV
95 'sztrs.ra,run rselrodsuera set! ${V
191 'uzqnu:ad uessdruTl zped laya 'qeuzl rry
969'ueyorluo8uad uenfnl
g0 'rs{nrls
{nlrm
lnlun
gg 1
:1zBal8v
961 'uz8uzquraryad
961 'ueqqe8uad
g0I'ulp?8uad
60
EI
gg 1
,ZI
6Z'uarqrauad
6Z 'rs?sru?8lo
:OJHSYV
'uelq8uzqruad
0g'oHsw
slopul
r
i
t-2
pcnerbitan, 30-31
Bahan-bahan, konsumsi, I
242-243
-2
242-243
Daerah pcrkotaan:
BART,64, 72
Berjalan kaki,359
Biaya ban, I 24
Biaya ke nilai:
satuan, l37-138
227
Buktibukti
kecelakaan, 47
Bundaran:
deskripsi, 364
I -48O
C
Cahaya lampu depan:
dan medium,4lS
efeknya pada penglihatan,
40-45,
,tr-r9q
4l
pemeliharaan,
7
Carpool:
mencadangkan layar, 60-7 0
organisasi, T5-76
7O
Cul-de-sac, 250
D
Daerah bahaya, 382
Daerah milik jalan:
untuk, 242
kerugian akibat untuk, 246-247
kerugian diganti hanya sebagian, 239,244,
250-251
keuntungan diimbangi dengan kerugian,
umum dan khusus, 245-248
pelapangan dalam,247
pembiayaan untuk, 237
pemilihan daerah, 243 -244
sisa,245-246
pengembangan bersama, 227 -228
pengembangan, pencadangan, 255 -256
pengendalian jalan masuk, ldftat Pengendalian jalan masuk
per,rnan perancang dalam mendapatkan,
242-243
pcrolehan kerugian, 243
pcrolehan untuk menutup pertambahan
nilai, 250-251
60-61,64
tumbuhan,
371
-228
9rr_rr9
63-64
l3
ukuran, 25
Departemen Transportasi Federal, 32 -33
Deteksi insiden pada jalan bebas hambatan,
404-406
Dewan Keselamatan Nasional, 32
Diagram gabungan untuk analisis kecelakaan,
506
Diagram kondisi untuk analisis kecelakaan, 506
Diagram proses, perencanaan untuk sistem,
40-4r,46
Dial-a-ride,77
Dinding penahan untuk penggalian atau timbunan,327 -328
Disain jalan raya:
faktordasar,315-316
karakteristik,
3I 5
kebijaksanaan terbitan, 3 I 6
kemungkinan antara kecelakaan dengan kesclamatan, 506-507
lampu lalu lintas sebagai pemeriksa, 315
pemilihan standar, 316
pendekatan terhadap disiplin yang ada,
28,54
Dot, 32-33
Drainase untuk jalan raya:
lokasi padr,435,444
jalan:
kawasan perkotaan,447
luas kota,447
99
l'
69F99,u?l?qurEq
(uslunrnueur
d9-99
uep u?I{r?uatu sElllrsec
662-862'seltsudul
69-gg '.qoluo;.qoluoJ
41'ueuesod u?ItusBptaq
g 1g .unsns Bu?durrs
998-tgt'ue8uap ueEunltualal
uz8unqz8
797'qoluoc
:uEr?puzle{ sl.t?5
qq rnpf
:>1n1un
6Z
:1oodre3
IZ
7,n7,-WZ')tlllut
'Flltlp
q?.ra?p rp rs?)tol
CZZ- g
r?lu?
lZ
Inlun
.zse(e1al uenfnl
o8z-6zz
9lZ
luq
9p7-tr97,eped,
u1e1
76
IZ '8ulr!ur otoJ
gIZ'utatuEl5oloJ
,uzrecuzlal uup
9gg
-uugz1
.qedur"s uerlupua8uad
r?Arns
717'ryz.r8o1o; :npasord
:slq
91 'uupfraq uuq
6L-gL,lL,ulol
Z W,- I
ggp'gep ersn
g9'
.ueruaraEuad uz
ggp'uzBueseurad
497
Lgn.lnlunBurcunraur.lnlnur
1n1un u,undunl apolaur
LZ'e|er
ue:rdl
:InqIs uref
ruzuuqaqruad
toll"J
.{
ggr.inlun
[urJat?u
g91 'rsz1o1
ggr-
94 1
.rsu1:odsuerl .r8:aug
4g.p'pdsr uesrdcy
6gg'Aumaar:g
gpp'ue1zf rdal
ggt'
l:r.p
l"rntln4s
LE 'g;l'urepp
urzsrp
1g1sgat1zrz1
ggl'ue
qyneurag srad
0Lt-ggr'g9y'eped
ueqz.r,relllunSSuzgad
Suorot
-Suoro8 uernles pqq'JSraua ueqzpuaBuad
.1r1ur
,gt'{nfun
uerenla8uad
:IrIoJprg ulusrp
L9r*rgt':11rsga11erz1
grr,
le8eqas rse1o1
0/r'69r'8u"qnl
69'
9gp '3uo.ro8-tuoroS
t-I
14
Iajur bolak-balik,
68{9
tatah milik,227
people movens, 74-75
pelanan,6641
perbandingan mo d,el, 6 7, 7 3 -'l 4
pergerakan setempat, 77-78
perjalanan, 1 79
rel berat:
deskripsi umum,Tl-'12
kecaman-kecaman, 7 2-7 3
pembiayaan, T 2
sistem A.S, 72
rel pulang pergi kerja, 7l
sistem berdasarkan pesanan, 77
taksi, 76
tanggung jawab, 12-13, 67
tempat parkir, 7l
pengaruhi,437
NSSDI,438
la.nnya,443
dengan hydrograf satuan, 443
dengan pendekatan statistik, 444
dengan simulasi,444
metode FHWA, 440,444
metode rasional dengan:
fasilitas perkotaan, 448
keterbatasan,44l
koefi sien limpasan permukaan
untuk,440
rumus
untuk,44l
tntuk,224.238
Hubungan antara kecepatan-volume-kapasitas:
dengan dua dan tiga lajur jalan Raya, 277
untuk jalan Raya berlajur banyak, 274-277
Hydloplaning sebagai faktor dalam tahanan
pengereman, 304
I
Indeks prioritas, 169
Intlasi, pengaruh pada pembiayaan, g, 1 g7-lgg
lnsinyur Transportasi, 31, 32
Institut Insinyur Transportasi (lTE), 31,32
Inventarisasi jalan, 82
ITE Journal, 3l
J
Jalan arteli, 407409
Jalan bebas hambatan, 26't
Jalan lokal, 267
daerah pemukimat,26'7
gambaran, tentang, 19
organisasi,27-28
panjang, l9
pembiayaan,20l
Jalan masuk daerah milik, cahaya, udara,
pemandangan dan kualitas lingkungan, 249
Jalan, pejalan kaki:
kapasitas,252
lebur:
pada persimpangan, 363
lurus,267
Jalan Raya. kecelakaan, 486
benang keramat, 6
berat mobil penumpang dan keamanan,503
biaya untuk mengurangi, 509
biaya, liha t studi ekonomi
dalam pelaksanaan pembangunan dan peme_
liharaan,5l2-513
dalam sepeda motor dan skuter. 503
dan analisis, 486-489
{
902-9 O(.'1n1un gsuslue8ro
90(,-902'Inlun ue?f Elqured eleueur
,6I 'Inrun
lErepeJ uBnlu?q
, ssl?)l nlnqBp Bllteurv
902 'up8uBluBI ltup ues?lB
, 'Inlun
66n' n6b'utnurn
76y'urnurured
I-' I
'uedap esuu
1p
rslnpar
167'ueledace>1 ueepaqred
<qBIoIos
leue r8zq uelprpucd
$elrodsuerl
g-g'r,rel'uou
,qer?les
s6,.Iololrru
e
6f
'
n9Z- I
0t I 'slol uleue
609-90S'urusep
969
'terepsJ uBnluBq
'uzBuequraryad
'!splrodsuurl u,{u8u11ued
9'sJ.t33u1
gg 1 'ueelo>pad
nuol
rsBsulueAuI
nquur
e38uu,{uad
g6t'ueqElasel
96,'ue?{ulecel
uequ.leda>1
1-61 'ue8uurn>1a1
'uu8uene{ ueqnlnqal
'u?qel Bun8elst
.ueledcral suleq
g6y.uu8uenq dese
3gg 'r3uern8uou Inlun uulerqe] uuparad
rcn 'ggt 'ue8uereuad
BuBJuol uBp sBlurr-n[BI
tgt
:1p ueunBueqtued
1-6 1
urerSo.rd
S0S
00s-66t'167'uu:nlered ueeues4eled
'lir\euou u?lBt
g'sural 8u?X
9
g1 1 'r8rcue l?rleleur
9-g 'eleleqrnd
L-S
6-9 'urcporu
,6 'rse{ursq{
I I-6 'uudep ?seu Ip
g-
gg'{n}un uurlllauad
9I-tI't-9'S'v
L-9 'S'V
I 'uulIlltuadeI
1
1
99
9-S '!s?lsa^ul
s8 'ueelo{rad
z8 'elol IBnl
erI
E6 'rurouole lpnls
tLt-(.Lt'0tl
nny*I'leleured u[3les
gtynnl 'u?qBI lBlr.u
9-I
gz .uup uBlpout
!Unrun lou?.I
Z?[ 'ro]euou
q?ra?P IP
7?6 'treep\red
rE{rrl uBrr?uje,{u
{Bp!}aI
ledurup
61y'qelunt
uu8urpueqred 1n1un
967'rpnuaSued ue4prpuad
0gr.requrns
66n'(,6n-rcn
60s'e,tBu uel?fulBsep
dupeqrel uedereuad
I6t'lpnure8uod uelsJelel
6i'rpnue8ued slsu uslBqueq
e6t 'toqo{le
>1nqus
rqnreSuadueur 8ue,(
:o1:1u.;
s-I
t4
Jalan utama atau jalan Raya utama, 267
Jalan-jalan Amerika kuno, 6-7
Jalur lintas, khusus otomatis, 74
Jarak pandangan malam:
efek pada permukaan jalan, 4 I 6
efek pada tingkat kecelakaan. 44 I 4 I 5
efek warna dan cahaya pada refleksi,4l6
intensitas pencahayaan langsung, 4 I 5
kemampuan adaptasi mata, 41 5, 421
lensa kontak berwarna, 4 I 8
peningkatan lampu depan, 4 I 6
perbedaan pencahayaan
Jalan Raya,414,42l
Jawatan Jalan Raya lederal:
tungsi, 23
penerbitan, 23
Jawatan Keselamatan Lalu Lintas
Jalan Raya Nasional.23
Jawatan Transportasi Massal Pcrkotaan, 24
Jembatan:
akibat pengikisat air, 47 I
aliran puncak suhu, 470
desain struktural, 47 0-47 |
desain untuk menahan beban.472473
ekonomi berbagai jenis, 47 447 6
hidrologi dan masalah hidrolika, 470471
jenis,470, 474-476
kecelakaan pada struktur dan jalan
menuju, 331-332
kekurangan pada,476
kelelahan, 476
keusangan,476
memburuknya, 476
pangan untuk, 331,473
pencrangan untuk, 4 I 9420
ratgka,474
rcgulasi bcban pad,a. 47 6
ruang bcbas unluk kendaraan, 47 I
survai tempat, 230
usia, dalam studi ekonomi. I l5-l 16
Jenis-jerris jalan Raya, 267-269
Julct untuk selokan dan drainasc mediurn, 448
tigalajv,277
hubungan jarak antara kendaraan,
27 6
vertikal,280, 281
lebar lajur terbatas datr ruang
bebas
samping, 280-281
truk-truk,
28
lajtr,273,278
yang dikendalikan oleh rambu peringatarr dua arah. 297-298
yang dimaksud detrgan rambu lalu lirrtas:
analisis gerakan
kritis, 296
jalan. 290-29 I
tingkat jasa yang berhuburryary 296299
291
K
Kanalisasi:
pcrlengkapan,355-359
tcknik untuk,355-358
tujuan,355-358
Karrtong udara pada saat pintu mobil
tertutup, 501
Kapasilas:
bauyak, 274-278
jalan Raya dasar derrgan
pada
Karakteristik pengemudi
bcrbeda.26l
kcmampuan mengukur jarak tcrhadap
merryiap. 307-308
perrjelasan darr nilai
tttttlk,
26 1 -262
's,
qBuEl u??un38uad
lolluo)
9EC-iEZ'Inlun le^rns
Z
lZ-
,cdll BnBlual
8I
't'g
uclSJStllox
.rsuniurd uelcqa{c;
thglt.uedeqesuad
*tett'uelcsai
e(.f
,s,{Brq_El(erq
g6FS6n.rrBeIBlc.)al uBp
tt'Iml
'Inlun slnqrol
It
96, 'u?e)lelr)rI
ue8uepuud
gp
I0[-008 '!luaq
Ip
rueqeuad Surpugp
IBI-ru
:uelPpuslJx
9g
Sunyuu3raq uesetsqrelol
96t
srs.rlBuE
6C
.rruulelerc>1 e,{eqeq
.-62E
:Surdures uespqeqa)l
1e13ur1
g0-L0e .dur{ueur
'ue{rfltuadal
,rreBep
runl
89'I "S'V
6Z
tgt .urnulullu
, .I.untulsleur
8EE-rEe'9gE'depeqrcl
ruerlupuo8ued re.ieqcs asuurerp
4
gI
9?(,'9t(,')ltuw
Inlun ue8uoloured trur3nrc;
Elorex
8l 'nue^\
,L'Iulsrl
(tl_6Zl
: uelrdcray
It'te1u reieqcs ueueiuad re8ed
:llusqreq uEPr?puax
gLZ,seqeq uulef uped
I 6Z-06Z.ue8uedursrad rnleleu
:slernpeaq uBBJspueX
992'WJoq uEp uurnln
gS
:qelurnI
z-J 'uPuslefred lBref
Ot t - LEe'IpnuloEuod ue8uepued 4uruf
9 I-6 I I 'rsEredo ?^elq-efelq
:lolouuaq u3?repua)l
gZ ,rBlsp 3ue{ ue3uequrl
BZ-LCt '1n1un uelnlerp ?ue,( :epuels
lereI urepea:1
t9?.-e9(. 's1a1duo1
tuef
:tsl?ar nu?l\
g9g'r33u1r
'Iunq
I9Z
:rde1 uu8uprure;
Sugpulp ue8uururay
t9z 'nIslJrad
L-l
I{
mencadangkan daerah milik, 25 5-256
pada jalan bebas hambatan, 258
Kota baru, 6l
Kota kebetulan,6l
Kursi roda, 359
L
laboratorium Penelitian Transport dan
Jalan,
jumlah,321
kapasitas bis, 299
lebar:
patokan standar, 3 2l
pengaruh kapasitas, 280
perubahan dengan waktu, 321
standar di Jerman, 321
patokan maksimum, 321
pengaruh, pada tanjakan, 282-285
lalu lintas, klasifikasi, 105
lampu lalu lintas:
deskripsi,385
kapasitas mengendalikan persimpangan,
297-298
situasi tidak memungkinkan, 4l I
Lay bis,322
Lembaga Asuransi Keselamatan Jalan Raya, 32
Lengkung balik, 350
Lengkung gabungan, 350
Lengkung vertikal:
aspek biaya, 339
kriteria kenyamanan pengemudi
untuk, 339, 340
panjang, ditentukan oleh:
cabang,335-340
cekung, 339'341
dibawah struktur atas, 340
Lingkungan,182
Lokasi, jalan daenh r ekr easi, 222
Inkasi:
di daerah luar kota:
akhir,221
di daerah rckreasi,222
efek pada pola drainase, 445
konstruksi dan survai khusus, 22l
koordinat,2l9
metode survai modern, 219
peminjaman pendahuluan, 21 9-220
pendahuluan, 220-222
penentuan kuantitas tanah, 221
pengukuran daerah aliran sungai, 221
prinsip, 218-219
studi ekonomi untuk, 149-159
survai peninjauan ruts-rute yang
layak,220
teknik fotografi,219
titik pemeriksaan,220
gorong-gorong,458
perencanaan, I 02
strategi, I 0l
tujuan,100-102
Marka jalan:
cat untuk:
jenis,378
jumlah yang digunakan, 378
garis tepi, 3'18,323
garis,380
kaca dalam, 379
80
96
.uernlBrad
lele1(s_lBr?ds
96I
.8u?p
u?r8Bq BreBeU
.uletsrs u?3uap
:u?SuBqtul l"r?fs_1Br?fs
E6l-(,61
Suupun-Suzpun
96I
.e.{?U u?p[
6g I-gg
IZ6
t6t-t
.uudap
60,
.nlunq u?lE[
*" I|Tl*
:
f t il,e,(er
,.1
,6gI
uuelo*ad,r r,r1'j
.uBullnued
uztunl8ufl urupp
90,
: sardsla uulefu?p ueluqueq spqaq
uelef rs?redg
.{n}un ueSunlrqrad
s Iz
:uBrupuele{ rseradO
,lpnure8ued eped
,Bueuauad
4aye
1eq6
96y
nn
61
:u?r{PI rslrN
691 'ue8uurnlal pp11
0g7-g LC.,u?uu,{?led desuol
661
66I
g91 'rsdplsap
eseur uulrqrauad
Z.VSIHN
69I-8gI'qoluoc
:uudnlmal lulrN
I' pl
6gI 'Ig6I
96t'z6r
OE
uuSuonorel uulequref
96I 'Ispgep
'utnurn ?u8p
zuug
gIz .Ireson
.6
9IZ
31 p?qe
66 I-96
E_
,1elFlp uupou
Iapol4l
96-S6
86-16
>1n1un qecadrp 1apo11
,1seer1er
991
-tual uap Dfsp requrns ueSuuqure8ued
y7 ,3er3o1ogo1rg
Inlun
nl?ns
rsulrodsuu.rl ueI?u?Jualer\l
zlt'ue
qeuz.1 leureqradure;41
779'uunfnl
Isu$u?BrO
97..
08'Intun
,z.rnplau ueulnqurad
9Z
g7
uralsrs
.leqBrre^ t?qel
,z
'ue?IsleraI
nlel
snr?
I?pelBI4l
'Inlun rpnls
gg3,ueiunl8ull selll?nI
uuleJ?tue{ l8uern8uaut
6Eg
,ue8un48ug
lrsg uzlelrerad
:elol lenl
1ud
90I-r0I'alnl
g'pdsy tnlrlsul
tuerg
76p'durury3o
Ip u?e)l?leceI u"p u8lacEruel
yly,Buoloureur Bulps
ue8uuseuted
.dUIJN
OE.dUHf,N
N
J.rep
:FrepeJ uenlu?q
,B{uurul
uulef
Z,
Ig'perJlr^l ueh\o
n-0n,ur1rod sulr.ro16
It
,I]lp uere48uruad
S0,
t0t,leepl uerserado8ued
t0,'s?]urr nJPI
uerrl? u?JEcuuleI Bfun88uBA]ai
g6y ,dzpeqrel rslea.r
967,duru1 uerppua8uad
g6n-njn.ueprsur IIrpq
'lelep
It'nqu?r
zI
p1 7,uuludeca:1 ue.re88ueled
r I t- I L
tl,-llt
'serl^ec
rp eIeU UDI?[
6lE.rnutn
6Lt'gLt
'sue8'ue:n1n
916.uentn1
8l
6-I
I-10
tujuan program jalan RaYa, 1 96
tujuan yang menyeluruh, 196
undaog-undang jalan Raya I;ederal, 189
untuk perencanaan dan penelitian, 196
efek polusi yang dapat digunakan pada semua tahapan,196
kebijakan pembiayaan sepanjang masa, 180
pajak kekayaan, 200
pajak pemakai jalan negara bagian, 198-199
pembayatan kembali:
untuk pemindahan, 251
lokasi,426
minat pihak swasta, 431
pembiayaan,430
pengembangao, 430
peralatan, 427430
persyaratan jarak untuk, 4 26
otganisasi, 27-28
panjang,19
pembiayaan untuk, 201
Pejalan kaki:
bebas hambatan melingkar, 365
gerakan yang meningkat, 409
365
nk,247
Pelapisan perkerasan aspal, usia, 1 l5
Pelapisan permukaan:
biaya pengoperasian kendaraan, 133'137
usia pelayanan, I 15
Pelaporan kecelakaan:
data yang dibutuhkan untuk,48648?
dengan sistem pemrosesan komputer, 487
penyatuan,487
statistik, 488
Pemagaran jalan Raya, 33-334
biaya,365
dampak, 80
desain, 364-365
efek masyarakat, 41-45
elevasi, keuntungan dan kerugian, 225
hambatan, keuntungan dan kerugian, 225
isolasi pada,
404405
total, 289
285,365-367
lajur bercabang dekat ramp, 288
lebar daerah milik jalan:
luar kota, 333
perkotaan, 224,333
lokasi di daerah perkotaan, 223-226
memajukan kelebihan, 268
.d"'
uell"DueSuad lruun lruotllala uu]?pred
gg'J$slpu?)I ued?IEualred uelppueSued
,S 'u"8unlll spBd u?setel8ued uerBqeled
lrt
,
Lnv nz
'Iecund ]p?d
Ir 'lnpns uPEun{8u3I
,uEs?relSued
g6
Inlun
,06
ureBeu
761'uer8uq
:elue tuelsrs Inlun uEE,{uJqtued
3g 1
.ue8unquresrad
I8I
I .lelapal uu8unlnp
rnleyeur
z0z-l0z.3lol
Z0Z
'etol uelet
:UeeunSSuad
ggI.uol{rw
9g I-?g
uoe}
.ueququruuad
uduq poei
,rse:ado u,{r:rq
uoal
99 1
.uusnlndal
ueBuepuud luruf
669
g9g .ue8uedulsred 1n1un
193
'ueoplaral
r:e1
'le?.luBuI uoel
,uurSuq
u:e8eu
u,{eg uzlef
197
rBnl le)lol uelut'
:SuelurIeuI ueEurrruel
'Bf?U uBl?f Suufu?des .uBqeqruad
g '1ego1
.uureleured
99 1
1e:18ur1 t.roa1
9g I-99 I 'leuJurru uuepaqued r:oe1
rBnl
suDlntBrp 3tre,{
u8:eq
.eueruo.l ueludece>1
|
I-gg
96 I-88 r
6I
8It '3lol
6 I l.- L
gg 1 .rseluauteldurr
Sg
ng l-Zg
epzd
rr,?.'olrlfXoru
:1nt1 luted
t'urnurn ue8uequrlrad
.'suoroa-Fuor"r rrr
79 y ':e,{equreur
tzt-0?t
Zg
.qotuor-rloluor
_rnpeso:d
t5
LS(
Bue,{ u,{erq
gg_sg .u?q?l?szurrad
6'uuqnqrrnlJed
,Burpueq
lreu
t6t-t 6r
'eA
uurnte8uad
e1u1
997-997.uud
-ap sspunp
s7.
L6-96
Inltrn u?utuBal
.uolleqrlurp
rEJ3re)lns qPqrq
I 6Z-n6 I
.rlefud
61 y
le>l?rueru uep
:11:1auroa3
,I
91-91'qu1ur.teurad qelo
.91 .qura?p-q?reep aI ue8unqnq
..S.V
Ip e,{Br ueyufuuququ.reua6
vsa-t
:quraep uuSzqura4
gg 1
tg?.-T.ga.8r{ssn nBtB
.lselrodsuerl uurusetued
791,erzpuatu
nLr69l
eq truqnal-ueued lsuanlasuorl
1cpr1 8uu,t
Jllelsl3al uepuq
: eqesn trep
:eqesn u?p
eLyeLl
I/ I 'IIrlsI
'lsrunsuol
.iequrns
ZL J
JnEutollp
uu?.lupual r3:aue ueteluue;
seqeq uelef
Inlun Inseu
sg
II{
t-l2
kendataan angkutan umum, 265
Penangkapan nilai, 250
Pencadangan lahan koridor, 65
227 -228
Pengembangan Negeri:
perencanaan transPortasi
jalan. 207-209
Peuentuan lokasi. 230-23 I
Penerangan lampu depan:
dalam pemasangan lampu kelose.4l6
efek warrra dan cahaya pada pengemudi,
416417
t7
kal.339
untuk sistem sinar lampu terpolarisasi. 418
dinding terowongan, 42
4I5
99)
990
raya,2ll-212
419420
Penghalang median:
alat, 325
sumber cahaya,420
sumber informasi, 419-420
tingkat yang diijinkan:
Pengerasan aspal:
Penerbitan obligasi:
dana federal untuk pembiayaan, 196
lebar:
disamakan:
bebas hambatan, 332
pembebasan tanah, 332
pada masa lalu, 332
untuk jalan raya, 200
untuk tempat parkir, 431
Penguapan,170
-2
-50
27
Pengukur meter:
kelebihan dan kelemahan, 425 426
laju kendaraan masuk dan keluar, 426
ll8
masalah kemampuan,493
keet'ektifan. 4|6-4I7
lengkung cekung, 337
penerangan pada jalarr raya,4l9
penyampaian pengoperasian kecepatan.
kesulitan dalam,
untuk, I 06
Penentuan harga
416-4
239-140
Pengaturan lalu lintas: pemeliharaan aman, 512
Pengeluaran untuk biaya jalan raya negara bagian, 201
Pengembangan bersama di sepanjang jalan,
alir proyek,
324
g'n
i)tolrqureur ue)lJaB
tg g
tgt 'In4 {nlun u6FInlnqrp us)lerrS
g9g'096'qoluoc-r.1o1uoo
:uu-rzpuzlaI zpzd uelzf ue8uedunsre6
Eqt-Zgt
'qnucd ue:qu Inlun Iflnaur)g ueeuesJ)d
911 'zrsn 'uepf uuz>1nu:a4
69-gg'uerr1:eurcd 1n1un 1pn1s
1g 'qerun.r qelunfas ?p?d eJetru"^\PM
gtr-69
6
6g-gg
-rd rr8eqas
.1aqeue,r ueldeqauaur
gB'auoz {nlun
06 'Iedtu"p Ipnls
g- g g' uve8equralf,
I ulBpurl
gtr.urqzpu;3u
luouol)
'rnpaso.rd
/8'uopuoC ue8unlrq8uad
8l'Lt*zt'rotle!
nlrel
:uunfn1 lese
(unInq
6t-
rseuodsuerl rz,r.rns'uze1o1.ra4
697
r.rulSuqou ueuele[:ag
uep
tr6'zprd uedeqel
691'1n1un
y6'uuurrlnu:d
t6-6 ')trpurd
!6-96'nqzprad
sru.rf
ueqqyruad uzeun83u:d
96
."poru ueqrlurcd
96-E6
.rsulner8
lapour
:ueuepfrad rsnqrJlsJp
n11e,Lt
rualsls /
1a1s
1 g'rpleseru uenefuluad
66-26 's"full n1z1 uedzlcuad
rInlun
66
lapour uenluauad
691 'depzq:a1 :yapuad z18uef uelelapuad
qzlun[
J!lleratur uz8unlrqlJ6
'lot1.ef te8eqas
Eg-19'a1er1s
'uetz>lapuad
dnprq ud8uns8uela>1
1g'uedelauad
88 'uelrteqrua>1rp Euz,t sod
:
909'ueuEql
uollu{Sunrerx :uo}aq uep pdse uese:a1ra6
I'llqo,\l uetueT ue8uzqu:1:a6
g-z
/6t
t6'sztz ue)ll"suprp
:uzuelef:ad lrlSuequrad
1 'e:upuaBuad
:lpnua8uad ueur[t:a6
nrc- fiZ'1t.;z:3
Ll-gl
06-98'ueerolrad rseuodsu?rl
(1z,lrz
renrns
9g-gg
gy-69
g6-I6'ur8ru
6Z'u"llnsuol
rEBEqJs 'rspuodsuerl uep z,(e-r uepf u"euzf,uaJad
.u6lerq"r u""paqrriJ
Ztg
00E-66t'ueeuzslelrd'sz1uq nlzJ uzrnlpt)d
l\z-toz'ei"r u"l?[
pnsiuu Inlun
uzluf lefed
"^er
76 1'rselrodsue-rg uee8e:a;
67'ltrarunu uz8uzqur6:ad
trg-gg 'qzqruaq SueA ueue.rad
gg-19'zueruarad ueuerad
g- lt'ur"$ord uzlnsn,tuad
u"qq.rad
gg'3u3o1o1oqd
UreIJS
ZZ'
6l '"1oI
g0 I-06'e1zp uezur8uad
99'eun9
e1e1 uerlepua8uad
19 'ueplaqa>1
rznl
e1o>1
Z'srq ur8uap
uel"Prp
7 '1ru1 uz8uap
6t'le)Ier"Is3ru qnrz8uad
7zr|(eJ/- Aszur
I8'e^"r
qz.reup
99'7'uzelorpad
6'ueureppad qz:aep
9g-69'd"pr{ra1 uelulapuad
g g'rauqdlslp-grpu uzlzlapuad
gtr'ue8uznal uzlzz;ueruad
g- 79' en8au z8:zar rszdrsprzd
80I ')poIu
Z'etol-Jque
:Suerzq uzqzra{ua4
gg-Zg'
tszdrsrl:zd
6g'uzSuzpuud
tI{
I-r4
jarak pandangan yang cukup, 361
kebutuhan pejalan kaki yang pengendara
peda,363
Iarangan membelok pada, 363
pengendalian oleh tanda stop,
se-
297-298
truktur
peny angga, 37 4
500-502
R
Rambu di kawasan sekolah, 383
Rambu henti:
dan kecelakaan,.5l0
deskripsi, 385
dua
keefektifan,3g0
385-386
overhead pada jalan bebas, 387
pada tiang kayu, 385
373-374
pemasangan
jalur:
298-299
menghadapi tantangan, 410
tuntutan untuk; 410
perilaku pengemudi, 389
reflektif, 386
senam, praktek untuk, ukuran, bentuk dan
warna, 386-387
simbolik, 388
simpang susun,
7l
288-290
lokasi,368-370
288-290
tingkat pelayanan, 289
ukuran, 366
Rangkuman undang-undang transportasi jalan
raya,215-216
Reaksi, pengembangan transportasi untuk, 106
Rel berat untuk transportasi umum, 7l
Rencana alinyemen: horisontal :
berjalan melalui tikungan, 341
biaya-biaya persimpangan, I 29-l 3 I
contoh-contoh, 232
dalam gaya sentrifugal, 310-312
jarak pandangan horisontal, 352
kendaraan yang bergerak lambat, 312
koefisien gesekan samping untuk:
kendaraan yang bergerak dengan keccpatan rendah, 312
3I 2
penelitian, 31 0-31 I
perhitungan, 3 I I
konsistensi dalam, 3 43 4 2
lengkung balik, 350
lengkung gabungan, 350
lengkung melingkar:
AREA, 350
dalam satuan SI, 342
#*
:
I0t 'tudnl)I
I
I6t.rsSunJ
lseurpJoo{tal u")IeJJt
u?deqBtuJd tuEJEErp
769'uee1e1oca1 uep
I6 'IrsU ur)-urf,
0
l-
Lg
Zgl
19tr':zsaq qelunf
0g''rll|"q
6r, 'sltlq
7ot111.
r.rp
?^rnl
uEuEl?pr:I {rJa
:U?JTIE
ZgE
Lrt
uBlnles
66-96
.:td
rrr?lup
alna
tit'uEelnlu
uzsrdel -rnln8uaru
l'
Suruuu4 snurn1
ttred Sunpurlad lndulnU
gZ-9gZ,ueuzlzlad rellurr
ggz-ggz,unsns usBuedrurs
746,uusad
dtuur
8gZ 'r8tuzur)s
g4g 'uerequref upzd seqrq Bu?ru
,eped nqruuJ-nqruul
2g
e8nl
/gg'Iulauroc8 ur?srp
ggg({nlun I"tal"tel
699-899
'uerlepua8uad reBzqes selur1
I LET
ggl
LE
Inlun
'ue;8zp lnruaq
Zlg, llt.urtun13ua1al
Lle-WC'rsu,rala:adns uzp uz
8uz[ 1a11e:d
g'ueledacal uelo:luo8uad
:epada5
:L|IZIluTX
99t-g W'1n1un
Igz-0gz
998-t9E
'ue8un1r1 zped uesera8uad ue.rzqalad
6rE-g' 'erueu e1z1
er"]as
W- gnq'uetun18ua1a1 lnpns
6ng-gtg
'uerunSSuad {ntun rs"puaruo{ar
g.pg'ue8un1r1 tunl
urcsrp dlsugd
gtr'uzledaral
,'
nl"l nduzl
:PUOIxerp
11g
:unsns SuEdurS
Suzi
rsrsod
l9t-OgE'gtrg'1nrun uz8unlq:ad
gg-0gg'rse,ralaradns uzde;auad
r8uzrn.8uaur
,uarurpas qe1es"ru
6't 'runururu
uzp Suzfued
"treq
gtg ,Irlsurt{"r"I
8tt'FB[-P"[
779 'deua8 rref-Fzf
gnE
-Ztg':nsnq
rsrurlap
:esep
I.I
ry
'
I-16
dengan
dengan
dengan
dengan
II
'
i
I
I
4ll-412
pengendaliuntuk,393-394, 397,412-413
sinyal berbcntuk bundar, 382,392
sinyal tunggu,
warna, lcnsa dan jumlah, 392-393
sistem pembuatan, 395
sistem pcngaturan dengan komputer, 4l I
Traffic actuated-semi atau penuh:
I
i
I
lokasi, 400
operasi,400
rn'arna
l8
19-20
: r:r:r
232
Standar rancangan untuk jalan raya:
wewenang badan pemerintah terhadap kelompok, 240
Stasiun pengukur kedalaman sungai, 439
Struktur Organisasi l)epartemen Transportasi
Negara Bagian New York, 25-26
Stdi dampak, 90
Studi ekonomi:
malisis kepekaan, 152
analisis pcningkatan untuk, l5l, 152
au'al, 108-109
biaya bcrjalan kendaraan bermotor:
ban, I 24
dalam volumc lalu lintas, 125-126
data untuk, I l9-135
jalan lurus dan rata, I 2 I
klasifikasi, I 2l
konsumsi bahan bakar, 122-125
larangan menyiap, 127
memperbaharui proscdui, I 20
pemakaian minyak pelumas, 124
pengaruh biaya energi dan jangka
pendek, I 22
pengaruh perubahan, | 20 - I 23
penyusutan, I 24
perbaikan dan pemeliharaan, 124
perhitungan, 135
Fedcral khusus, l9
inventarisasi:
jalan kota bantuan fcderal, I 7
jalan pe dalaman, l9
kabupaten dan kotamadya, l9
ketcntuan perencanaan, I 3
lalu lintas, l8
model tujuh perscn, l7-21
Negara Bagian, l9-21
panjangjalan, l3-14
penunjukan khusus,2l
penunjukan rute, 2l
sebelum tahun 1916, l6-l
untuk jalan kota, 2l
r29-132
untuk lapisan pcrmukaanjalan, 135
yang bcrhubungan dengan kelandaian,
127
-128
contoh-contoh, I 56-l 67
,s
06-88'uueloltad'IIr"d
re^rns
6IZ,ZgI,leuorsed re,rrn5
'6
t66
'68'se1ur1 npy
'u"tndrl unrs?ls
tg(uqaq
rnln8uad
,g
ndu"l ntI"m uurnte8uad
6I
I-l
9II*}II
'1 1 1 'eAerq n?lu t"eJr.rzru ueqepururad
I I 'urepp ?irq ro1{e} reteqas lelzd
9lI ,rtl
-rg I
eLz.r
relu
1'urteraqal-u"leraqr{
6tr1 'rsdr-r1sap
lelSutt epolatu
gI-0gI'3uulual
rsdulsap
t9 I-99 I'qoluor-qoluor
191 'ue1z13uruad e,(zrq srsrleuz
uepl rpntg
,rsdulsep
t9 I-99 I 'qo1uo:
:Eue:zqas rclru apolau
'uzuzpl.rad
6iI-gtI'rsdrrlsap
Zg I-99 I 'qoluoc-qo1uo:
:Inlun ueunqzl e(erq apotaur
gg l
991-Z9l
LII-7I1
'ue1zf zrsn
(u?ntnl
I 'I I I-60 {
,esrs repu
grl-9ll'uzqu1
6g
Zrc-Ilt'luqruel
:uerlequraBuad
80I
I-l
III-0tI'uez1z1aea1
ffi
gg
lz13ur1
L9l-9gl'runun uepf
OZ
I-6I I
z.(zrq
:
IsEU uI
09I-/il
'ua1ea51a
69I-99I'Zql-qtr
Inlun ue8unlrq:ad
'Z I
991-t9t
ru"zlepual
uep
uernln
uz{ntuf,uau
tereq
?8
nP[ rs^Jns
:s31ur[
002- 66 I
'rolouJaq uue*pual rpnure8uaur urzl ]zJnS
Cng,'Z lg'ueleda:a1 uerlepua8uad 1n1un
I I g'0I g,Inlun snrunJ-snruu
urnrpaur deper{ret uenlzlr:d
9t 'u"l"l
u"Inq rcltu
ItI ''l I-gI I '7tr'nsed
.ue1n33una1
LVt
/tg
g I -99 I 'qoluoc-qoluoc
gg 1'ue1e18uruad srsrpue
'Zlg-|It
g7g':1ar1e:d ueleunSSuaur
0 I 6-60t,rse,ra1a:adng
91 y 'ue1e[ ersn rpntg
79 'ueqaq rnln5uad rpntg
t9t9nI
'1nurafzur e8unq
zpue8 uu8unlrqrad
I 'u"l"p
'uze1z1eea1 e^zIq
It I-0tl
II
Lt'l
n,,
pembayaran atas kerusakan, 249
rute melingkar sebagai faktor dalam, 250
hak terhadap cahaya, udara, pemandangan
dan kualitas lingkungan, 249
kerugian pemotongan terhadaP, 245
T
Tahanan agregat sebagai faktor, 304-305
bahan yang tidak mudah arus, 305 .
truk,186-187
Teori dana umum, 182
bayar-ketika-pe rgt, 204 -20 5
inflasi sebagai faktor,8, 188, 199
kecenderungan, 204
mempercepat, 204-208
metode untuk percepatan perbaikan,
204-208
pajak pemakai jalan rayp:
dan tanggungan, 197
penyebaran biaya jalan raya, 182-187
penerbitan obligasi, 200,205 (lihat juga
jembatan)
peralihan pajak pemakai jalan raya,2O3-2O4
perubahan rancangan kendaraan, 198-199
pola, 204
Teori Mil-Ton mengenai pajak truk, 186
Teori perbedaan manfaat untuk pembiayaan
jalan raya, 183-184
Terminal bis dan truk, 422,43O
Terowongan:
penerangan untuk, 419
ruang bebas untuk,47l
Tindakan peningkatan jalan, 200
Tingkat kecelakaan:
berbagi dengan utilitas, 254
cadangan untuk masa depan,255
daerah perkotaan dan luar kota,485
dana federal untuk pembelanjaan, 198-199
279-280
sebagai kriteria untuk sekelompok kapasitas:
arus bebas, 279
ramp dan pertemuan ramp, 288
ruas menyelip, 285
untukjalan dua lajur, 278-298
310-3ll
Trafik Engineering, 32
Trafik Quarterly, 32
Transportasi .lalan Raya:
bagaimana diadakan, 5
bergantung pada, I -3
biaya dari, l-2
dalam pengembangan, 3-4
pengangkutan barang, 3
pengaruh pada daerah pedalaman, 3-4
pengaruh pada pertumbuhan kota-kota,
pentingnya,
l-5
I-3
3t
'o.N
yAY^-gvdos
Nvc.;.i,_htfld UONIIII
_r,
y2'pt
79y'n:ed
tr97 'uesrdzlad
uelel ueueT
tr97'rs1nr1suo1
79 'rseltodsuerl
0tt'
,A
.:1 urrntuatu
gI-n6I
g'ue:lzruoraqruad,.(1srq11
'.rurbuola rpnls {nlun
:p33un1
ZZt'1n1un purur:a1
169'ueu1z1a:
1n1un uedap Es?ru puztuaJ
982-Z8Z
'u?1ed)laI ppd uerppuplal qn:e8uad
Itt'duPl
96
re8eqas
eJluP uEu"qe:ruJd
:IIrU
9t I-, I
qzlunf
: nlleru
urzr
8ue,4.
:InJI
9'auo::f :r:e;rg-rlt)rd,lln8psell
,!t
rt-06'suJ.
g1
y'rreuedur.(u)d upeueslElrd
g1 1 'uee:eqrleuad ueeueslelad
91 'slooduen
:rE:aua rselrodsuerJ
A
7
g'Eut::;rurSuq uorl?lrodsuerl
80r'9
Itb
L',NZ,VLI,NN
,Z.VJWN
Inlun
qzlur:eu:d uz:ad
86 '9 'ue
-epe8u:d ueue,(z1ad uep qelur:aurad ue::d
t-62
'rsrsosu
9/
:esep
rselJodsu?rJ
'looduz^ Inlun
$9'7're1r:ag
z:lurtuv
rp uzlgnsnrp tueA
"lol-etol
69-gg 'eull :arro ueqeqnrad
69-g9 .geq dz11as efral ueuelefrad
sqaq
9tt
-1emzf
.,(trC
IroI ,rrN rp
rp
:uezunSSuad
g'g'edorgulol-elol
6Z
'Jllerlsrurutp?
6I.I
Jr