terjadinya
persalinan
sebenarnya
beberapa
minggu
Secara umum, persalinan bagi primipara dua kali lebih lama daripada multipara.
Persalinan pada wanita yang tidak melahirkan lagi selama 10 tahun hampir sama
dengan yang terjadi pada primipara). Tentu saja, lamanya waktu persalinan pada
setiap wanita tergantung pada ukuran jalan lahir yang berhubungan dengan bayi,
jumlah kehamilan sebelumnya, posisi bayi, dan kualitas kontraksi uterus.
ASUHAN KEPERAWATAN
MELAHIRKAN (KALA I, II, III, IV)
KALA I
Kala I berlangsung dari awal gejala sampai serviks berdilatasi sempurna (10 cm).
Termasuk awal fase laten, dimana kontraksi masih tak teratur atau sangat lemah;
fase aktif, dimana kontraksi menjadi lebih sering, lebih lama, dan lebih kuat. Fase
aktif terbagi 3 periode :
-
jam.
periode dilatasi maksimal, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 9 cm.
periode deselerasi, yaitu pembukaan berlangsung lambat kembali dalam waktu
WOC Kala I
WOC
- Faktor hormone
- Faktor syaraf
- Faktor kekuatan
plasenta
- Faktor nutrisi
- Faktor partus
Fase Laten
Nyeri
Fase aktif
Oksitosin
Kontraks
i
Kadar
prostaglandin
Dilatasi uterus
4-8 cm
Kontraksi
Uterus
Tekanan pada
jaringan
Anxiet
Nyeri
Peningkatan
Metabolisme
Peningkatan
Kebutuhan energi
Kelelahan
Pengkajian
Anamnesa :
- Nama, umur, dan alamat
- Gravida dan para
- Hari pertama haid terakhir (HPHT)
- Riwayat alergi obat
- Riwayat kehamilan sekarang: ANC, masalah yang dialami selama
kehamilan seperti perdarahan, kapan mulai kontraksi, apakah gerakan
bayi masih terasa, apakah selaput ketuban sudah pecah? Jika ya, cairan
warnanya apa? Kental/ encer? Kapan pecahnya? Apakah keluar darah
pervagina? Bercak atau darah segar? Kapan ibu terakhir makan dan
-
Pemeriksaan fisik :
- Nilai keadaan umum (head to toe), suasana hati, tingkat kegelisahan,
-
kontraksi
Memantau denyut jantung janin (normal 120-160x/menit)
Menentukan presentasi (bokong atau kepala)
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
Pemeriksaan dalam
Nilai pembukaan dan penipisan serviks
Nilai penurunan bagian terbawah dan apakah sudah masuk rongga
panggul
Jika bagian terbawah kepala, pastikan petunjuknya.
2.
1.
2.
Diagnosa keperawatan
Nyeri berhubungan dengan kontraksi uterus selama persalinan
Kelelahan berhubungan dengan peningkatan kebutuhan energy
3.
No
1
DX
NOC
Tingkatan Nyeri
uterus
selama
persalinan
Melaporkan Nyeri
Manajemen nyeri
Lakukan pegka
termasuk lokas
Frekuensi nyeri
Ekspresi nyeri lisan
Ekspresi wajah saat nyeri
Kegelisahan
Ketegangan otot
Perubahan frekuensi
pernapasan
mengetahui pen
Kontrol faktor
(farmakologis/n
Ajarkan teknik
Level Kelelahan
Kelelahan
dengan
berhubungan
peningkatan
Kehabisan tenaga
Saturasi oksigen
Metabolisme
metabolisme
Kontrol cemas
Pantau intensitas kecemasan
Menyingkirkan tanda
situasional akibat proses
kecemasan
persalinan
Mencari informasi untuk
Anxietas
b.d
krisis
menurunkan cemas
Mempertahankan konsentrasi
Laporankan durasi dari
episode cemas
Koping
Memanajemen masalah
Manajemen Energi
Jelaskan tanda
Monitor respon
Monitor lokasi
Monitor respon
Tentukan pemb
Penurunan kecemasan
Tenangkan klien
Jelaskan seluruh
perasaan yang m
tindakan
Berikan informa
Berusaha memah
Kaji tingkat kece
kecemasan
Gunakan pendek
Melibatkan anggota
Bantu pasien un
keluarga
Mengekspresikan
mencipkatakan c
Instruksikan pas
relaksasi
Peningkatan koping
Hargai pemaha
penyakit
Gunakan pende
jaminan
Sediakan inform
penanganan, da
Sediakan piliha
perawatan saat
Tentukan kema
keputusan
Bantu pasien un
untuk mengatas
Perawatan Intrapartu
menentukan ap
menentukan pe
kelahiran anak
menganjurkan
kelahiran sesua
jaga privasi pas
lakukan peme
posisi fetus
pantau tanda-ta
auskultasi deny
pantau denyut
kontraksi
palpasi kontrak
intensitas, dan
pantau tingkat n
eksplorasi posi
mengatur perfu
anjurkan pasien
setiap 2 jam
bantu keluarga
dukungan selam
pantau dampak
dokumentasika
lengkap, posisi
ajarkan teknik m
pantau kemaju
jantung fetus, d
evaluasi upaya
massage perine
jaringan
gunakan kompr
dokumentasika
KALA II
Kala II diawali dengan dilatasi sempurna serviks dan diakhiri dengan
kelahiran bayi. Kontraksi pada kala ini biasanya sangat kuat. Proses ini diawali
dengan terjadinya dilatasi serviks penuh (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya
bayi. Ibu berupaya untuk mengejan yang terjadi secara involunter selama
kontraksi, yaitu tiap 1,5-2 menit selama 60-90 detik. Kemampuan ibu untuk
menggunakan otot-otot abdomennya dan posisi bagian presentasi mempengaruhi
durasi kala II. Pada mutipara kala II berakhir sekitar 20 menit. Pada primipara
menghabiskan waktu sampai 2 jam untuk bayi melewati serviks yang berdilatasi
dan jalan lahir.
Kekuatan
mengedan
Kekuatan
his
Kepala janin
masuk ruang
panggul
Kepala janin
membuka cincin
vulva
Ketuban
pecah/dipecahkan
Perineum
tegang
Kepala janin di
dorong melewati
Resiko tinggi
kekurangan
volume b.d
perdarahan
Lela
h
Respiras
i
Pola
nafas
tidak
efektif
b.d
kekuatan
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi:
- Vulva membuka
- Perineum menonjol
- Anus membuka
- Keringat di atas bibir
- Ekstremitas bergetar
- HIS 5x/10, durasi 45 detik
- Dilatai serviks lengkap
- Ketuban (+)
- Kepala hodge 4
2. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan proses persalinan (kontraksi dan dilatasi
uterus)
2. Resiko terhadap kekurangan volume cairan b.d. perdarahan
3. Pola napas tidak efektif b.d. kekuatan mengejan
No
1.
Diagnosa
Nyeri b.d
NOC
Tingkatan Nyeri
Indikator :
kontraksi dan
Melaporkan Nyeri
dilatasi uterus Frekuensi nyeri
Ekspresi nyeri lisan
Ekspresi wajah saat nyeri
Kegelisahan
Ketegangan otot
Perubahan frekuensi pernapasan
NIC
Manajemen nyeri
Aktivitas :
masih terukur.
Kontrol faktor lingkungan yang dapat menimbulkan
ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan, pencahayaan,
2.
Resiko tinggi
kekurangan
volume cairan
b.d
perdarahan
3.
Pola nafas
tidak efektif
b.d kekuatan
mengejan
Keseimbangan cairan
keributan)
Pengurangan perdarahan
Indikator :
Aktivitas :
(24jam)
Asites (-)
indikasi
Monitor TD dan paameter hemodinamik, jika tersedia (contoh:
Monitor Pernapasan
Indikator :
Aktivitas :
yang diharapkan
yang diharapkan
Kedalaman pernafasan
Tidak ada penggunaan otot-otot
bantu pernafasan
Tidak ada penggunaan otot-otot
bantu pernafasan
KALA III
Kala III diawali dengan keluarnya bayi dari uterus dan diakhiri dengan keluarnya
plasenta. Proses ini biasanya berakhir hanya beberapa menit baik pada multipara
maupun primipara.
Fisiologi kala III
Otot uterus berkontraksi mengikuti berkurangnya ukuran rongga uterus secara
tiba-tiba setelah lahinya bayi. Penyusutan ukuran rongga uterus ini menyebabkan
berkurangnya ukuran tempat implantasi plasenta. Karena tempat implantasi
menjadi semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta
akan menekuk, menebal kemudian dilepaskan dari dinding uterus. Setelah lepas
plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau bagian atas vagina.
Tanda tanda lepasnya plasenta
Kelahiran
Bayi
Otot uterus
berkontraksi
Berkurangnya ukuran rongga
uterus
MK : Nyeri
Trauma Jaringan
Lasersi /
perlukaan serviks
dan vagina
Pelepasan Plasenta
Penekanan pembuluh
darah
Vena berdistensi pecah
Trauma
Jaringan
MK :
Resiko
Infeksi
Pelepasan
Schultze (dr
tengah)
Pelepasan
Duchan (dr
pinggir)
Tidak ada
perdarahan
sebelum uri
lahir
Perdarahan
pravagina
Resiko Perdarahan
MK : Resiko
kekurangan volume
cairan
melahirkan plasenta.
Palpasi: tinggi fundus uteri dan konsistensinya baik sebelum maupun
sesudah pengeluaran plasenta.
2.
Diagnosa keperawatan
1) Risiko kekurangan volume cairan b.d. perdarahan
2) Nyeri b.d. trauma jaringan, respon fisiologis setelah melahirkan.
3) Resiko Infeksi b.d. trauma jaringan
DX
NOC
O
1
Keseimbangan cairan
Risiko
volume
kekurangan
cairan
perdarahan
b.d.
Kontrol Resiko
NIC
Pengontrolan perdarahan
-
Manajemen Cairan
personal
Atur strategi kontrol resiko sesuai
nadi)
Monitor TTV
Monitor respon pasien untuk meresepkan terapi elektrolit
Konsultasi dengan dokter, jika gejala dan tanda kehilangan
kebutuhan
Gunakan sistem pendukung
2
Nyeri
b.d.
trauma
jaringan,
respon
fisiologis
setelah
melahirkan.
Tingkatan Nyeri
Manajemen nyeri
Indikator :
Aktivitas:
Melaporkan Nyeri
Frekuensi nyeri
Ekspresi nyeri lisan
Ekspresi wajah saat nyeri
Kegelisahan
Ketegangan otot
Perubahan frekuensi pernapasan
Pengendalian resiko
Resiko
Infeksi
trauma jaringan
b.d.
risiko yg efektif
Menyesuaikan strategi kontrol
risiko yg dibutuhkan
Melakukan strategi kontrol risiko
Pantau perubahan status
kesehatan
KALA IV
Disebut sebagai kala IV diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir ketika
uterus tidak relaksasi lagi, yaitu saat bahaya hemoragi postpartum telah lewat.
Kala IV mungkin menjadi lebih panjang pada multipara daripada primipara,
tetapi biasanya rata-rata dari 4 sampai 12 jam.
Observasi yang dilakukan, antara lain :
Kontraksi uterus
Terjadinya perdarahan
Perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 500 cc
WOC Kala 4
WOC Melahirkan Kala IV
Proses keluarnya hasil
konsepsi melalui jalan
lahir
Kala IV (2 jam
postpartum)
Adaptasi
Fisiologis
Hormon
Episiotom
Esterogen
&
Terputusn
ya
kontinuita
s jaringan
Menstimul
asi
Hipofisis
Sekresi
Oxytox
in
Sekresi
Prolakti
n
Jalan
masuk
kuman
Adaptasi
Psikologis
Komplik
asi
Pendarah
an
Volume
cairan
menuru
n
Resiko
Infeksi
Pengeluaran
ASI tidak
lancar
Anemia
Pembengka
kan
payudara
Nye
ri
Motilitas
& Tonus
Otot
Konstipas
Hb
Lakta
si
Sensitifitas
Otot
Perubahan
pola
eliminasi
Kelelahan
Taking
in
Kelahiran
Anak 1
Perubahan
Proses
mengenai kondisi bayi baru lahir dan perawatan segera pada neonatal.
4) Eliminasi
- Hemoroid sering ada dan menonjol
- Kandung kemih mungkin teraba di atas simpisis pubis atau kateter
-
kelahiran.
5) Makanan / Cairan : Dapat mengeluh haus, lapar, mual
6) Neurosensori
Hiperrefleksia mungkin ada (menunjukkan terjadinya dan menetapnya
hipertensi, khususnya pada pasien dengan diabetes mellitus, remaja, atau
pasien primipara)
7) Nyeri / Ketidaknyamanan
umbilikus
Drainase vagina atau lokhia jumlahnya sedang, merah gelap dengan
Diagnosa keperawatan
1. Kekurangan volume cairan b.d. perdarahan
2. Kelelahan b.d proses persalinan, anemia
3. Resiko Infeksi b.d. terputusnya kontinuitas jaringan
4. Nyeri akut b.d. pembengkakan payudara
5. Perubahan proses keluarga
6. Kurang pengetahuan
DX
NOC
O
Keseimbangan cairan
1
Kontrol Resiko
Pengontrolan perdaraha
-
mengenal penyeba
monitor jumlah da
catat nilai hemog
kehilangan darah
evaluasi respon p
persepsi terhadap
monitor tanda dan
monitor fungsi ne
Manajemen Cairan
lingkungan
Pantau faktor resiko prilaku
personal
Atur strategi kontrol resiko
sesuai kebutuhan
Gunakan sistem pendukung
membrane, nadi)
Monitor TTV
Monitor respon pa
Konsultasi dengan
resiko
Pantau perubahan status
kesehatan
Kelelahan
b.d
persalinan, anemia
Resiko
terputusnya
jaringan
Infeksi
b.d.
kontinuitas
Mendeskripsikan tanda-
Manajemen Energi
Jelaskan tanda
Jelaskan penye
Jelaskan apa d
untuk memban
Monitor intake
Monitor respo
Monitor lokasi
Batasi stimulu
Monitor respo
Kontrol Infeksi
Alokasikan denga
pedoman CDC.
Bersihkan lingkun
Ganti peralatan pe
protocol/pemeriks
Gunakan sabun an
benar.
pada pasien.
Gunakan aturan um
Gunakan sarung ta
Gunakan sarung ta
Ajarkan pasien da
Perlindungan Terhadap
Memeriksa system
Kontrol resiko
Mengetahui resiko
Memperhatikan factor
resiko lingkungan
Tentukan strategi control
resiko yang dibutuhkan
infeksi.
Mengajarkan pasie
kesehatan lainnya.
Mengajarkan pasie
infeksi.
Indikasi Kerja
Meninjau sejarah
pengaruhnya terh
Memeriksa tanda
induksi.
Mengevaluasi ke
Menijau perubah
Memulai pembe
merangsang keg
dengan dokter.
Perawatan Perineal
Bantu kebersihan.
Menjaga perineum
Memeriksa kondis
Gunakan kompres
Bersihkan perineu
Memelihara kenya
Catat karakteristik