XII IPA 1
Nama Kelompok
Anggota
A
Albertus Erik C / 01
Karin Adriana / 12
Karmelia A.T
/ 13
Kawat penghantar AB yang terletak diatas meja horizontal, ditaruh didalam medan magnet
homogen yang ditimbulkan oleh magnet ladam C. Jika kawat tersebut dialiri arus listrik
bolakbalik, maka akan dikenai gaya Lorentz yang arahnya bolak-balik pula, serta terletak
didalam bidang yang tegak lurus arah arus dan arah medan magnet (yakni bidang vertikal!).
Karena kawat dikenai gaya yang arahnya bolak-balik, berarti kawat digetarkan. Oleh karena
itu pada kawat akan timbul gelombang diam transversal (atau gelombang berdiri atau
gelombang stasioner). Dengan menggunakan rumus Melde, maka frekuensi arus (tegangan)
1 F
L=n
gelombang
yang terjadi. Gaya tegangan tali ( F ) = berat beban (m g B , ) dengan g = 9,8 m/ dt 2 .
C. Alat-alat :
1.
2.
3.
4.
D. Pelaksanaan :
1. Buat susunan seperti gambar di atas. Agar tidak berbahaya gunakan tegangan 6 volt AC.
Magnet ladam ditaruh tegak lurus kawat AB tsb.
2. Beri beban dengan teliti, sehingga diperoleh gelombang diam dengan amplitudo terbesar.
Catat massa beban dan jumlah tengahan gelombang yang terjadi.
3. Ulangi pelaksanaan 2 untuk massa beban yang lain, sehingga diperoleh jumlah tengahan
gelombang (n) yang lain lagi (min. 5 kali lagi).
4. Ukur tersebut, dengan jalan menimbang massa kawat & mengukur panjang kawat. Agar
tidak membongkar rangkaian, mintalah contoh kawat yang digunakan. Ulangi pelaksanaan 1
s/d 4 untuk kawat yang lain (min. 1 kali lagi)
5. Tabelkan datanya dalam tabel data pengamatan.
Tabel Data
No
kg
)
m3
mB (kg)
F(N)
L(m)
(m)
f(m)
10-4
9,2 x 10-3
0,0901
6
0,5
1
2
60,053
3,850
10-4
5,55 x 10-
0,0543
9
0,5
1
3
69,964
6,061
0,1293
6
2
3
53,949
9,954
0,0504
7
2
5
56,163
7,740
10-4
13,2 x 103
10-4
5,15 x 103
10-4
8,8 x 10-3
0,0862
4
1
3
88,099
24,196
10-4
4,45 x 10-
0,0436
1
2
7
73,090
9,187
0,0132
3
1
4
46,008
17,895
10-4
1,35 x 103
E. Analisa Data :
1. Dihitung f masing-masing percobaan
f = 11,269
1.
1 F
1 0,09016
1 /2 104
= 60,053 Hz
2.
1 F
1 0,05439
1 /3 104
= 69,964 Hz
3.
1 F
1 0,12936
2 /3 104
= 53,949 Hz
f = 63,903
4.
1 F
1 0,05047
2 /5 104
= 56,163 Hz
5.
1 F
1 0,08624
1 /3 104
= 88,099 Hz
6.
1 F
1 0,04361
2 /7 104
= 73,090 Hz
7.
1 F
1 0,01323
1 /4 104
= 46,008 Hz
f =
f
7
f f = 73,090 9,187
7. f f = 46,008 17,895
1.
KR=
f
x 100
f
KR=
f
x 100
f
3,850
x 100
11,269
= 34.16%
= 63,903 Hz
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KR=
f
x 100
f
KR=
6,061
x 100
11,269
= 53,78%
f
x 100
f
9,954
x 100
11,269
= 88,33%
KR=
f
x 100
f
7,740
x 100
11,269
= 68,68%
KR=
f
x 100
f
24,196
x 100
11,269
= 214,71%
KR=
f
x 100
f
9,187
x 100
11,269
= 81,52%
KR=
f
x 100
f
= 11,269
17,895
x 100
= 158,79%
F. Pembahasan
Pada hari Rabu, 12 Agustus 2015 kami melakukan percobaan untuk mengetahui frekuensi arus dan
tegangan listrik. Percobaan mengenai Frekuensi Listrik ini, prinsip-prinsip yang digunakan adalah Prinsip
Gaya Lorentz dan Hukum Melde dengan memadukan aturan yang berlaku dalam prinsip gelombang dan
aturan-aturan yang ditetapkan Lorentz. Adapun alat dan bahan yang kami persiapkan antara lain sumber
tegangan bolak-balik, kawat lemas AB, magnet ladam, beban pemberat ( paku ), neraca, dll. Setelah
menyiapkan alat dan bahan, kami memastikan alat dan bahan sudah terpasang sebagaimana mestinya. Kabel
dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik ( pastikan kabel berada di AC ) kemudian letakkan magnet
ladam di tengah kawat lemas AB. Hidupkan sumber tegangan kemudian tambahkan dengan perlahan beban
pemberat ( paku ) hingga terbentuk gelombang yang baik ( kelihatan jelas perut dan simpulnya ). Hitung
gelombang yang terbentuk ( n ) kemudian timbang massa pemberat di neraca. Lakukan hal tersebut selama 7
kali dengan massa ( m ) atau jarak ( L ) yang berbeda. Perbedaan jarak dapat di lakukan dengan cara
memindahkan magnet dari tengah kawat dan memencet/ memegang tengah kawat. Setelah mendapatkan semua
data, kami menghitung frekuensi dengan menggunakan rumus :
f=
1 F
Dimana
Setelah dihitung dan dianalisa, data hasil perhitungan bervariasi. Frekuensi yang didapatkan antara lain
73,090 Hz, 88,099 Hz, 53,949 Hz, 56,163 Hz, 69,964 Hz, 60,053 Hz , dan 46,008 Hz. Frekuensi tertinggi yang
didapatkan adalah frekuensi ke -2 yaitu 88,099 Hz sedangkan frekuensi terendah adalah frekuensi ke-7 yaitu
46,008 Hz. Rata rata frekuensi (f ) yang didapatkan adalah 63,902 Hz. Rata rata f adalah 11,269 Hz.
Dari hasil frekuensi yang didapatkan, rata rata hasil frekuensi yang kami dapatkan cukup mendekati
frekuensi PLN yang besarnya 50 Hz. Namun beberapa frekuensi tidak mendekati frekuensi PLN ( cth :
frekuensi ke - 2 ). Rentang frekuensi yang kami dapatkan adalah 46 88 Hz. Perbedaan frekuensi yang kami
dapatkan dengan frekuensi PLN terjadi karena kesalahan kesalahan dalam percobaan. Adapun kesalahan
kesalahan tersebut antara lain :
G.Kesimpulan
1 F
1. Cara menghitung frekuensi arus dapat dihitung dengan menggunakan rumus f =
Dari rumus tersebut, dari 7 kali percobaaan yang dilakukan didapatkan rata-rata frekuensi 63,903 Hz.
2. Kawat yang dialiri arus bolak-balik dan berada pada medan magnet akan bergetar berdasarkan aturan
pada gaya Lorentz.
3. Semakin besar gaya ketegangan tali (F), maka semakin besar pula frekuensi arus yang bekerja pada
kawat ( f ), frekuensi arus (f ) berbanding lurus dengan akar dari gaya ketegangan tali (F).
4. Semakin tinggi rapat jenis bahan kawat yang digunakan maka frekuensi listriknya akan semakin kecil
karena f berbanding terbalik dengan .
H. Lampiran