Hak Dan Kewajiban Pasien Pasal (52), pasien dalam menerima pelayanan pada praktik
kedokteran mempunyai hak :
1. Mendapatkan penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis sebagaimana dimaksud
pasal 45 ayat (3)
2. Meminta pendapat dokter atau dokter gigi lain
3. Mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan medis
4. Menolak tindanakan medis dan
5. Mendapatkan isi rekam medis
3. Undang Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Perlindungan Pasien Pasal 56
a.
Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh tindakan pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi mengenai tindakan
tersebut secara lengkap.
b. Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku pada :
a. Penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara cepat menular kepada
masyarakat yang lebih luas.
b. Keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri atau
c. Gangguan mental berat
c. Ketentuan mengenai hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan prundang undangan.
Pasal 57. (Setiap orang berhak atas rahasia kondisi kesehatan pribadinya yang
telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan).
4. Undang Undang Rumah Sakit nomor 44 tahun 2009 Pasal 32 poin (g) , Memilih dokter
dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
Poin (h) meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
B. Kebijakan dan Tata Cara Mengajukan Second Opinion
1. Second Opinion merupakan hak dasar pasien yang diatur dalam peraturan dan perundang
undangan yang berlaku.
2. Rumah sakit wajib memberi peluang dan memfasilitasi baik secara administrasi maupun
kelengkapan dokumen yang dibutuhkan pasien dalam mendapatkan hak second opinion
3. Rumah Sakit menyediakan kelengkapan administrasi untuk keperluan permintaan second
opinion dari pasien atau keluarga yang sah menurut hukum.
4. Dokter yang merawat atau dokter mewakili rumah sakit membuat rekomendasi tertulis yang
menyetujui pasien atau keluarga yang mewakili untuk mendapatkan hak second opinion.
5. Dokter yang ditunjuk oleh pasien atau rumah sakit membuat surat persetujuan untuk
menjawab hak pasien untuk mendapatkan tugas profesional sesuai dengan etika dan hukum
yang berlaku.
6. Hasil second opinion dibuatkan dalam bentuk rekomendasi yang disampaikan dalam bentuk
lisan dan tertulis pada pasien atau keluarga yang sah menurut hukum.
Keputusan tindak lanjut merupakan hak dari pasien atau keluarga yang menurut hukum untuk
mengambil suatu keputusan.