PENDAHULUAN
A. DEFINISI
1. Standar profesi adalah standar dari organisasi profesi kedokteran yang diberlakukan di
rumah sakit
2. Standar pelayanan medis adalah standar lainnya dalam bidang keilmuan kedokteran
baik yang dibuat sendiri maupun yang dibuat pihak lain di luar rumah sakit dan
diberlakukan di rumah sakit. Standar pelayanan medis antara lain dapat berupa
pedoman, panduan, skema skema pengambilan keputusan , termasuk prosedur kerja
maupun buku - buku
3. Evaluasi medis adalah kegiatan yang berupa audit internal dan atau management
review .
4. Audit internal (termasuk audit medis) adalah kegiatan untuk menilai apakah staf
medis telah memberikan pelayanan sesuai standar standar tersebut yang dibuktikan
dengan adanya dokumen dokumen audit .
5. Management review adalah kegiatan manajemen dalam mengevaluasi hasil temuan
audit internal dan mengevaluasi standar standar yang berlaku yang dibuktikan
dengan adanya risalah rapat
6. Tindak Lanjut Adalah kegiatan menyelesaikan penyebab masalah masalah (akar
penyebab) yang ditemukan pada audit internal dan managemen review . Dibuktikan
dengan adanya dokumen tindak lanjut hasil audit dan risalah rapat management
review
7. Audit medis / klinis adalah analisis/ pemeriksaan yang sistematis dan independen
tentang asuhan klinis, untuk menentukan jika aktifitas dan hasilnya sesuai dengan
pengaturan yang telah di implementasi kan secara efektif dan cocok untuk mencapai
tujuan , termasuk prosedur-prosedur untuk diagnosis, tindakan medis, perawatan,
pemanfaatan sumber daya yang terkait, dan outcome mutu hidup bagi pasien sebagai
hasil dari prosedur-prosedur tersebut
8. Prosedur adalah standar prosedur operasional ( SOP) yang mengatur tata cara seleksi
dan penempatan staf medis kedalam unit unit fungsional yang ada dirumah sakit.
Penyusunan dan pelaksanaan SOP didasarkan atas UU no 29 tahun 2004 tentang
praktek kedokteran
B. TUJUAN
C. DASAR HUKUM
BAB II
RUANG LINGKUP
Ruang lingkup audit klinis meliputi :
1.
2.
3.
4.
BAB III
TATA LAKSANA
Dalam
peraturan
pelaksanaan
audit
perundang-undangan
medis
dilaksanakan
tentang
sebagai
perumahsakitan,
implementasi
fungsi
manajemen klinis dalam rangka penerapan tata kelola klinis yang baik di
rumah sakit. Audit medis tidak digunakan untuk mencari ada atau
tidaknya kesalahan seorang staf medis dalam satu kasus. Dalam hal
terdapat laporan kejadian dengan dugaan kelalaian seorang staf medis,
mekanisme yang digunakan adalah mekanisme disiplin profesi, bukannya
mekanisme audit medis. Audit medis dilakukan dengan mengedepankan
respek terhadap semua staf medis (no blaming culture) dengan cara tidak
menyebutkan nama (no naming), tidak mempersalahkan (no blaming), dan
tidak mempermalukan (no shaming).
Audit medis yang dilakukan oleh rumah sakit adalah kegiatan evaluasi
profesi secara sistemik yang melibatkan mitra bestari (peergroup) yang
terdiri dari kegiatan peer-review, surveillance dan assessment terhadap
pelayanan medis di rumah sakit.
Dalam pengertian audit medis tersebut diatas, rumah sakit, komite
medik atau masing-masing kelompok staf medis dapat menyelenggarakan
menyelenggarakan
evaluasi
kinerja
profesi
yang
terfokus
(focused
sarana
untuk
melakukan
penilaian
terhadap
kompetensi
4. sebagai
dasar
bagi
komite
medik
dalam
merekomendasikan
Memilih topik
Menerapkan
perbaikan
Membandingkan
dengan standar
Menetapkan standar
Mengamati praktik