LEIOMYOMA
LEIOMYOMA
Definisi
Tumor jinak pada otot polos (dtmukan ptama oleh Virchow 1854), umumnya
memiliki kariotipe normal tp kadang terjadi ketidaknormalan kromosom.
Sitogenetik yg sudah ditemukan:
-. Translokasi kromosom 12 & 14
-. Delesi parsial lengan panjang kromosom 7
-. Trisomi 12
-. Rearrangement kromosom 6p, 3q, 10q
Indikasi bhw adany sifat herediter yg mnyebabkan multiple leiomyoma
dtmukan pd th 1958.
Patofisiologi
Ada 3 macam leiomyoma berdasarkan asal mula otot polos tersebut:
Piloleiomyoma : otot polos pada dermis retikuler, tidak berkapsul, aktifitas
mitosis rendah, lesi yg terbentuk bisa soliter / multipel
Angioleiomyoma : otot polos pembuluh darah arteri / vena (dilatasi),
berkapsul, dikelilingi oleh sel endotelial, kolagen sedikit, lesi soliter
Genital leiomyoma : otot polos organ genitalia, lesi soliter, ciri histologis
seperti piloleiomyoma
Makroskopik
Sharply circumsribed, round, firm, gray-white tumor.
Ditemukan pada myometrium corpus uteri, bisa di submukosa, subserosa atau
intramural. Tumor yg sudah bsr mnjadi yellow-brown kmudian brubah mnjadi
merah dan lunak (red degradation).
Mikroskopik
Secara histologi, otot polos dan kolagen menghasilkan warna pink-merah
dengan pewarna haematoxylin-eosin.
Dengan Masson Trichome : otot polos merah tua, kolagen hijau kebiruan
Dengan Anilin Biru : otot polos merah, kolagen biru
Bentuk dan warna sel seragam dengan oval nucleus dan panjang, slender
bipolar sitoplasma, sedikit mitosis.
Leiomyoma jinak : atypical / bizzare dengan atypia nuclear & giant cell.
Leiomyoma dengan benign metastatic (sgt jarang) : extend ke vessels & lung.
Disseminated peritoneal leiomyomatosis (sgt jarang) : nodules kcil bnyk di
rongga peritonium.
Leiomyoma mnybabkn abnormal bleeding, sakit, infertility; klo pd org hamil
mnybabkn aborsi, fetal malpresentation, uterine inertia, & postpartum
haemorrhage.
Treatment
GnRH analog : nekrosis koagulatif, apoptosis lebih dominan, infiltrasi
limfosit, pengecilan ukuran tumor dikarenakan berkurangnya cell-cycle
karena reseptor estrogen dan progesteron yg sedikit
Alfa adrenergik bloker : kurangi kontraksi otot polos
Calsium channel blocker : influx Ca menyebabkan kurangnya impuls
Artery embolization : lokal anastesi, dengan femoral artery puncture dan
kateterisasi hypogastric lalu uterine arteries