Anda di halaman 1dari 6

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai

Produk lindung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrumen keuangan


yang memungkinkan penggunanya untuk meminimalkan, atau paling tidak mengalihkan
resiko pasar pada pundak pihak lain. Mencakup antara lain kontrak forward, future,
swap, opsi dan gabungan ketiganya. Pengetahuan atas aturan pengukuran akuntansi untuk
derivatif merupakan sesuatu yang penting ketika merancang suatu strategi lindung nilai
yang efektif bagi perusahaan.

Perlakuan akuntansi untuk derivatif keuangan yang telah diterima secara


internasional adalah menetapkan nilai produk menurut pasar dengan timbul keuntungan
atau kerugian yang diakui sebagai bagian dari laba nonoperasi. Di Amerika, terdapat
pengecualian dalam beberapa kasus jika transaksi memenuhi kriteria lindung nilai yang
memadai yang mencakup:

1. Pos-pos yang sedang dilindung nilai menimbulkan resiko pasar yang harus
dihadapi perusahaan.

2. Perusahaan mendeskripsikan strategi lindung nilai.

3. Perusahaan menentukan instrumen yang akan digunakan untuk lindung nilai.

4. Perusahaan mencatat alasannya mengapa lindung nilai yang dilakukan


kemungkinan besar akan efektif dilakukan.

Jika kriteria yang memadai tersebut dapat dipenuhi, maka perusahaan dapat
menggunakan keuntungan atau kerugian yang diakui dari penilaian produk lindung nilai
terhadap nilai pasar untuk menghapuskan keuntungan atau kerugian dari transaksi yang
dilindung nilai (sebagai contoh penjualan atau pembelian). Isu akuntansi yang berkaitan
dengan produk lindung nilai valas berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, dan
pengungkapan. Pengakuan berpusat pada apakah instrumen lindung nilai harus diakui
sebagai aktiva atau kewajiban di dalam laporan keuangan, juga apakah produk lindung
nilai harus menerima perlakuan akuntansi yang sama karena pos-pos itu berada dalam
lindung nilai. Yang sangat berkaitan erat dengan isu pengakuan adalah pertanyaan
mengenai pengukuran.
Kontrak Forward Valas

Importir dan eksportir secara umum menggunakan kontrak forward valuta asing
apabila barang yang ditagihkan dalam mata uang asing itu dibeli dari atau dijual kepada
pihak asing. Kontrak forward mengimbangi resiko keuangan atau kerugian transaksi
karena kurs berfluktuasi diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Kontrak
forward juga melindungi nilai antisipasi utang atau piutang dalam mata uang asing
(komitmen dalam mata uang asing) dan dapat digunakan untuk berspekulasi dalam mata
uang asing. Kontrak ini tidak diperdagangkan pada bursa efek yang terorganisir sehingga
tidak terlalu likuid bila dibandingkan jenis kontrak lainnya. Kontrak forward juga lebih
fleksibel dalam jumlah dan durasi.

Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima


jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu
tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap yang disebut sebagai kurs forward.
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak forward
menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon (kurs
forward < kurs spot).

Tingkat premium atau diskon yang dikalikan dengan jumlah mata uang asing
yang akan diterima atau jumlah nominal kontrak yang akan diserahkan menghasilkan
premium atau diskonto atas kontrak forward. Kontrak forward juga menimbulkan
keuntungan atau kerugian transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs
yang berlaku pada tanggal laporan keuangan interim atau tanggal penyelesaian.

Future Keuangan

Suatu kontrak future keuangan memiliki sifat yang mirip dengan kontrak
forward. Seperti halnya forward, future merupakan komitmen untuk membeli atau
menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan
dengan harga yang sudah ditentukan. Atau dengan cara lain, future jugadigunakan untuk
penyelesaian tunai selain penyerahan, dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan
melakukan kontrak penyeimbang untuk instrumen keuangan yang sama. Berkebalikan
dengan kontrak forward, future merupakan kontrak dalam bentuk standar, yang berisi
provisi standar terkait dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan diperdagangkan pada
sebuah bursa terorganisir, dinilai berdasarkan nilai pasar pada akhir tiap-tiap hari dan
harus memenuhi ketentuan margin periodik. Kerugian atas kontrak future ini
menimbulkan penambahan margin (margin call); sedangkan keuntungan menimbulkan
pembayaran tunai.

Para bendaharawan perusahaan umumnya menggunakan kontrak future untuk


mengalihkan risiko perubahan harga kepada pihak lain, juga dapat digunakan untuk
berspekulasi dalam antisipasi pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomali jangka
pendek dalam penetapan harga kontrak future.

Opsi Mata Uang

Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau
menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan. Opsi
jenis Eropa hanya dapat dieksekusi pada tanggal kadaluwarsa. Opsi jenis Amerika dapat
dieksekusi kapan saja hingga tanggal kadaluwarsa. Opsi mata uang juga dapat digunakan
untuk mengelola laba.

Swap Mata Uang

Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan di masa depan atas dua mata
uang asing yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata
uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang
sebelumnya tidak dapat diakses dengan biaya yang relatif rendah. Swap ini juga
memungkinkan perusahaan untuk melakukan lindung nilai terhadap resiko kurs yang
timbul dari kegiatan usaha internasional.

Perlakuan Akuntansi

FASB menerbitkan FAS No. 133, yang diklarifikasi melalui FAS 149 pada bulan
April 2003, untuk memberikan pendekatan tunggal yang komprehensif atas akuntansi
untuk transaksi derivatif dan lindung nilai. IFRS (dahulu IAS) No. 39, yang baru saja
direvisi, berisi panduan yang untuk pertama kalinya memberikan tuntunan yang universal
terhadap akuntansi untuk derivatif keuangan. Meskipun kedua standar ini memiliki nada
yang sama, terdapat perbedaan di antara keduanya dalam hal banyaknya detail tuntunan
implementasi.
LINDUNG NILAI INVESTASI BERSIH DALAM OPERASI LUAR NEGERI

Kapan saja sebuah anak perusahaan luar perusahaan luar negeri yang memiliki
posisi aktiva bersih terpapar hendak dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka
akan timbul kerugian translasi jika nilai mata uang asing mengalami penurunan relatif
terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian translasi juga terjadi jika anak
perusahaan luar negeri memiliki posisi kewajiban bersih terpapar dan nilai mata uang
asing meningkat relatif terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara untuk
meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini berarti
menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk
mengimbangi kerugian translasi.

BERSPEKULASI DALAM MATA UANG ASING

Terdapat peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan


kontrak forward dan opsi dalam pasar pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk
spekulasi pada awalnya dicatat sebesar kurs forward. Kurs forward merupakan indikator
kurs spot yang terbaik yang berlaku jika kontrak telah jatuh tempo. Keuntungan atau
kerugian transaksi yang diakui sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs
forward awal dan kurs yang tersedia untuk periode kontrak yang tersisa.

Perlakuan akuntansi untuk instrumen mata uang asing lainnya yang dibahas
adalah mirip dengan kontrak forward. Perlakuan akuntansi yang dibahas didasarkan pada
sifat aktivitas lindung nilai; yaitu apakah derivatif mengandung nilai komitmen
perusahaan, transaksi yang akan terjadi, investasi bersih pada operasi luar negeri, dan
sebagainya.

Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen
lindung nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif.
Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek
utama dan akan sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melalui perantara (over-the-
counter). Pada umumnya akan digunakan rumus penentuan harga matematis, yang
disebut model Black-Scholes, yang dapat digunakan untuk menentukan nilai opsi pada
suatu waktu.
PENGUNGKAPAN

Sebelum dikeluarkannya standar seperti FAS 133 dan IAS 39, pengungkapan
keuangan perusahaan tidak memberi tahu kepada pembaca apakah atau sejauh mana
manajemen telah menggunakan kontrak derivatif. Melakukan analisis atas pengaruh
potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang dilaporkan dan terhadap karakteristik
risiko suatu perusahaan merupakan hal yang sulit dilakukan. Pengungkapan yang
diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah menyelesaikan masalah ini.
Pengungkapan tersebut antara lain:

• Tujuan dan strategi manajemen risiko untuk melakukan transaksi lindung nilai

• Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai

• Identifikasi risiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai

• Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai

• Jumlah yang tidak dimasukkan dalam penilaian efektivitas lindung nilai

• Justifikasi awal (apriori) bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat
efektif untuk meminimalkan risiko pasar

• Penilaian berjalan mengenai efektivitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif
yang digunakan selama periode berjalan

Kendali Keuangan

Setiap strategi manajemen risiko keuangan harus mengevaluasi efektivitas


program lindung nilai. Umpan balik dari sistem evaluasi yang berjalan akan membantu
untuk menyusun pengalaman kelembagaan dalam praktik manajemen risiko. Penilaian
kinerja program manajemen risiko juga memberikan informasi mengenai kapan strategi
yang ada sudah tidak tepat lagi untuk dilakukan.

Poin-poin Pengendalian Keuangan

Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini
mencakup, tetapi tidak terbatas pada, bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak
perusahaan luar negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup
pengukuran kinerja seluruh program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan
lindung nilai yang digunakan, dan pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut
juga mencakup dokumentasi atas bagaimana dan sejauh apa bagian treasuri perusahaan
membantu unit usaha lainnya dalam organisasi itu.

Dalam banyak organisasi, manajemen risiko valuta asing tersentralisasi pada


kantor pusat perusahaan. Hal ini memungkinkan para manajer anak perusahaan untuk
berkonsentrasi pada perusahaan intinya. Namun demikian, ketika membandingkan hasil
aktual dan hasil yang diperkirakan, sistem evaluasi harus memiliki acuan yang digunakan
untuk membandingkan keberhasilan perlindungan risiko perusahaan.

ACUAN YANG TEPAT

Objek dari manajemen risiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara


pengurangan risiko dan biaya. Dengan demikian, standar yang tepat yang digunakan
untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem
penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas di bagian awal sebelum pembuatan program
perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya kesempatan.

Jika program manajemen risiko valas tersentralisasi, maka acuan yang tepat dapat
digunakan untuk mengukur keberhasilan program perlindungan resiko perusahaan
merupakan program yang dapat diimplementasikan oleh manajer setempat. Dalam kasus
lain, perusahaan yang menolak risiko valuta asing secara otomatis mungkin melakukan
lindung nilai terhadap potensi risiko luar negeri yang mungkin dihadapi melalui pasar
forward atau peminjaman dalam mata uang lokal. Strategi ini sekaligus merupakan acuan
alamiah digunakan untuk menilai manajemen risiko keuangan. Kinerja suatu produk
lindung nilai tertentu (seperti swap mata uang), atau kinerja seorang manajer risiko akan
dinilai dengan membandingkan imbalan ekonomi yang dihasilkan dari transaksi yang
secara aktif dilindungnilai dengan imbalan ekonomi yang seharusnya akan diperoleh
seandainya suatu perlakuan acuan telah digunakan.

Anda mungkin juga menyukai