Anda di halaman 1dari 12

PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)

LAPORAN PENDAHULUAN PADA KLIEN DENGAN


ASAM URAT DI DUSUN KRAJAN KELURAHAN BINTORO
KABUPATEN JEMBER

oleh
Endah Novianti
Dian Diringrum T. P.
Kustantina Meidina
Akhmat Robi Tri Cahyo

NIM 112310101002
NIM 112310101004
NIM 112310101019
NIM 112310101057

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2013
1. Latar Belakang
1.1 Karakteristik keluarga
Nama klien : Ny. Fadilah
Usia
: 80 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Diagnosa
: asam urat
Pengkajian
a. Klien mengatakan bahwa setiap harinya di pagi hari selalu mengalami nyeri
di bagian kakinya, namun nyeri tersebut hilang setelah di beri kompres hangat
b.
c.

dan dipijt sendiri, nyerinyapun tidak lama hanya sekitar 30 menit.


Klien mengatakan bahwa sakit yang dia derita ini sudah 3 tahun yang lalu.
Klien mengatakan bahwa selama ini, makannya masih enak, dan klien setiap
harinya makan nasi, sayur (otok, terong, dll), tahu, dan tempe, klien tidak

d.
e.

suka makan ikan.


Klien mengatakan bahwa dulunya sering mengalami sakit perut.
Klien mengatkan bahwa untuk BAB dan BAK nya saat ini masih lancar

f.

setiap harinya.
Klien mengatakan untuk istirahatnya masih cukup, tidak pernah begadang
ataupun bangun di malam hari, karena nyeri yang dialami pun cenderung
hanya di pagi hari setelah bangun tidur, dank lien selalu bangun jam 4 pagi

g.

untuk melakukan sholat subuh.


Klien mengatakan bahwa untuk sholatnya masih dilakukan setiap harinya di

h.

musholah dekat rumahnya, dank lien masih merasa kuat untuk melkukannya.
Klien mengatakan bahwa setiap harinya beliau masih kuat berjalan di sekitar
lingkungan rumahnya, mencari kayu, dan memantau kegiatan di sawah, dan

i.

kadang juga masih sempat kerja di gudang rokok.


Klien mengatakan bahwa bapak atau ibunya dahulu tidak pernah mengalami
penyakit yang sama sepertinya, hanya saja 20 hari sebelum bapaknya

j.

meninggal dunia mengalami batuk darah.


Klien mengatakan bahwa jika batuk, nyeri, pusing meminum obat yang ada
dirumahnya, dan meminum jamu untuk nyeri kaki atau sendi setiap 1 bulan 1
kali, klien juga merasa pusing dan pusingnya itu kepala terasa panas, namun
klien masih merasa kuat untuk berjalan.

k.

Klien mengtakan bahwa beliau pernah melakukan pengobatan alternative, dan


telah diberikan saran untuk tidak memakan makanan yang berbahan dasar

l.

kacang dan ikan-ikanan.


Klien mengatakan bahwa ia tidak pernah memiliki riwayat alergi baik

makanan ataupun obat-obatan.


m. Ingatan klien juga masih baik, beliau mampu mengingat obat-obatan yang ada
dirumahnya, kegunaannya untuk apa, beliau juga masih ingat betul akan
n.
o.

memori-memori lama tentang masa hidupnya.


Klien tidak mengalami kembung
Tekanan darah klien 170/80 mmHg, nadi 84 x/menit, frekuensi pernafasan 16
x/menit.

Genogram (masih belum jelas secara rinci)


Hanya saja klien mengatakan bahwa beliau adalah anak ke 2 dari 8
bersaudara, klien hanya memiliki 1 anak laki-laki yang kemudian menikah dan
meiliki satu cucu laki-laki yang kini sudah meninggal dunia dengan meninggalkan
satu anak dan istri, dan beliau kini tinggal dengan anaknya yang bekerja di salah
satu koperasi di darah bondowoso dan setiap harinya PP jember-bondowoso.

Keterangan

:
: Laki-laki

: Perempuan

1.2 Data pendukung kegiatan atau rencana dan teori yang mendukung masalah
yang akan diangkat
a. Klien masih belum pernah memeriksakan kesehatannya kepada tim medis,
hanya melakukan pengobatan alternative dan klien telah disarankan untuk tidak

memakan makanan ang mengandung kacang-kacangan, sebenarnya klien mau


namun belum mampu untuk melakukannya dikarenakan klien setiap harinya
hanya makan dengan nasi, sayur (otok,terong, dll), dan tahu tempe.
b. Jika terasa nyeri klien telah mampu melakukan perawatan mandiri dengan cara
dipijat sendiri dan d kompres dengan air hangat.
c. Klien belum pernah di test asam urat, namun klien mau untuk dilakukan
pemeriksaan tersebut.
d. Klien juga belum pernah diberikan senam asam urat, namun klien mau
melakukannya.
e. Klien masih belum tahu betul tentang mengapa ada pantangan pada kacangkacangan, dan pasien ingin tahu alasannya.
1.2.1 Isi Materi
a. Pengertian Asam Urat
Gout (pirai) merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhbungan dengan defek genetic pada metabolism purin (hiperurisemia)
(Suzanne C. Smeltzer, 2001).
Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari
pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkann pada
wanita biasanya mendekati masa manopause (kapita selekta kedokteran edisi
ketiga jilid pertama, 2001; 542).
Asam urat atau gout adalah serangan radang persendian yang berulang,
yang disebabkan oleh deposit atau penimbunan kristal asam urat di dalam
persendian. Bagian tubuh yang terkena terutama adalah bagian sendi yang
berada pada ujung tubuh seperti ibu jari kaki. Sedangkan sasaran lainnya
adalah sendi pada siku, lutut, pergelangan kaki dan tangan, atau bahu.
b. Etiologi
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit /
penimbunan kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering
terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat abnormal dan Kelainan
metabolik dalam pembentukan purin dan ekskresi asam urat yang kurang dari
ginjal. Beberapa faktor lain yang mendukung, seperti :
1) Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan
asam urat berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

2) Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi,


gangguan ginjal yang akan menyebabkan :
a) Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia.
b) Karena penggunaan obat-obatan yang menurunkan ekskresi asam urat
seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta
zolamid dan etambutol..
c. Patofisiologi
Adanya gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang
mengandung asam urat tinggi, dan sistem ekskresi asam urat yang tidak
adequat akan menghasilkan akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam
plasma darah (Hiperurecemia), sehingga mengakibatkan kristal asam urat
menumpuk dalam tubuh. Penimbunan ini menimbulkan iritasi lokal dan
menimbulkan respon inflamasi. Hiperurecemia merupakan hasil :
1) Meningkatnya produksi asam urat akibat metabolisme purine abnormal.
2) Menurunnya ekskresi asam urat.
3) Kombinasi keduanya.
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain,
maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam-garam
urat yang akan berakumulasi atau menumpuk di jaringan konectiv diseluruh
tubuh, penumpukan ini disebut tofi. Adanya kristal akan memicu respon
inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya. Lisosom tidak hanya
merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.
Pada penyakit gout akut tidak ada gejala-gejala yang timbul. Serum urat
maningkat tapi tidak akan menimbulkan gejala. Lama kelamaan penyakit ini
akan menyebabkan hipertensi karena adanya penumpukan asam urat pada
ginjal.
Serangan akut pertama biasanya sangat sakit dan cepat memuncak.
Serangan ini meliputi hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat
nyeri yang menyebabkan tulang sendi menjadi lunak dan terasa panas, merah.
Tulang sendi metatarsophalangeal biasanya yang paling pertama terinflamasi,
kemudian mata kaki, tumit, lutut, dan tulang sendi pinggang. Kadang-kadang
gejalanya disertai dengan demam ringan. Biasanya berlangsung cepat tetapi
cenderung berulang dan dengan interval yang tidak teratur.

Periode intercritical adalah periode dimana tidak ada gejala selama


serangan gout. Kebanyakan pasien mengalami serangan kedua pada bulan ke6 sampai 2 tahun setelah serangan pertama. Serangan berikutnya disebut
dengan polyarticular yang tanpa kecuali menyerang tulang sendi kaki maupun
lengan yang biasanya disertai dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau
gout kronik ditandai dengan polyarthritis yang berlangsung sakit dengan tofi
yang besar pada kartilago, membrane synovial, tendon dan jaringan halus. Tofi
terbentuk di jari, tangan, lutut, kaki, ulnar, helices pada telinga, tendon achiles
dan organ internal seperti ginjal. Kulit luar mengalami ulcerasi dan
mengeluarkan pengapuran, eksudat yang terdiri dari Kristal asam urat.
d. Faktor Resiko
Tidak semua orang dengan peningkatan asam urat dalam darah
(hiperuremia) akan menderita penyakit asam urat. Namun ada beberapa kondisi
yang dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit asam urat, diantaranya:
1) Pola makan yang tidak terkontrol. Asupan makanan yang masuk ke dalam
tubuh dapat mempengaruhi kadar asam urat dalam darah. Makanan yang
mengandung zat purin yang tinggi akan diubah menjadi asam urat.
2) Seseorang dengan berat badan yang berlebih (obesitas).
3) Suku bangsa tertentu. Menurut penelitian, suku bangsa di dunia yang
paling tinggi prevalensinya terserang asam urat adalah orang maori di
Australia. Prevalensi orang maori terserang penyakit asam urat tinggi.
Sedangkan di Indonesia prevalensi tertinggi pada penduduk pantai dan
yang paling tinggi di daerah Manado-Minahasakarena kebiasaan atau pola
makan ikan dan mengkonsumsi alcohol.
4) Peminum alcohol. Alcohol dapat menyebabkan pembuangan asam urat
lewat urine ikut berkurang, sehingga asam urat tetap bertahan di dalam
darah.
5) Seseorang yang berumur 45 tahun biasanya pada laki-laki dan
6)
7)
8)
9)
10)

perempuan saat umur menepouse.


Seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit asam urat.
Seseorang kurang mengkonsumsi air putih.
Seseorang dengan gangguan ginjal dan hipertensi.
Seseorang yang menggunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama.
Seseorang yang mempunyai penyakit diabetes mellitus.

e. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada penyakit asam urat antara lain
adalah sebagai berikut:
1) Nyeri hebat pada malam hari, sehingga penderita sering terbangun saat
tidur.
2) Saat kondisi akut, sendi tampak terlihat bengkak, merah dan teraba panas.
Keadaan akut biasanya berlangsung 3 hingga 10 hari, dilanjutkan dengan
periode tenang. Keadaan akut dan masa tenang dapat terjadi berulang kali
dan makin lama makin berat.
Bila berlanjut akan mengenai beberapa sendi dan jaringan bukan sendi.
3) Disertai pembentukan Kristal natrium urat yang dinakan thopi.
4) Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.
1.3 Data yang akan digali lebih lanjut
a. Tes asam urat
b. Pengetahuan pasien akan larangan makanan yang berasal dari kacangkacangan dan ikan
2. Rencana Keperawatan
2.1 Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pengakajian yang dilakukan, ada beberapa diagnosa
keperawatan yang muncul diantaranya:
a. Nyeri Akut berhubungan dengan peningkatan asam urat/purin dalam darah
ditandai dengan klien mengeluh linu dan kesemutan di pagi hari.
b. Manajemen pengobatan yang tidak efektif pada keluarga berhubungan
dengan kompleksitas pengobatan ditandai dengan banyaknya penggunaan
obat yang tidak sesuai indikasi (Martha, 2010).
2.2 Tujuan umum
Setelah dilakukan asuhan keperawatan klien di rumah selama 1 jam selama
4 hari diharapkan klien mampu mengungkapkan secara verbal rasa nyerinya
berkurang, memahami pengobatan yang layak untuk dirinya dan klien mampu
menangani tanda gejala yang timbul.
2.3 Tujuan khusus
Setelah dilakukan asuhan keperawatan klien di rumah selama 1 jam
selama 4 hari diharapkan:
1) mampu memanajemen nyeri dengan verbal dan demonstrasi.

2) mampu menggunakan obat sesuai indikasi.


3) kemampuan kognitif klien meningkat mengenai asam urat.
4) kemampuan psikomotor klien meningkat dalam menangani tanda gejala
asam urat.
3. Rancangan Kegiatan
3.1 Topik: Perawatan dan Pendidikan Kesehatan pada Klien dengan Asam Urat
3.2 Metode:
a. Jenis metode pembelajaran: ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi
b. Langkah pokok:
1) Menciptakan suasana perawatan dan pendidikan kesehatan yang baik
2) Mengajukan masalah
3) Membuat keputusan nilai personal
4) Mengidentifikasi pilihan tindakan
5) Memberi komentar
6) Menetapkan tindak lanjut
3.3 Media: lembar balik, leaflet, kursi
3.4 Waktu dan tempat
a. Waktu : 1 x 20 menit
b. Tempat: rumah Ibu Fadilah (Dusun Krajan, Bintoro)
3.5 Setting tempat
Keterangan:
1. Pemateri
2. Klien
3. Dosen

3.6 Pengorganisasian (waktu, kelompok, tempat)


a.

Implementasi yang akan dilakukan.

No.
1.

Waktu
Kamis, 5

Tindakan
Pemeriksaan asam urat

Pelaksana

Durasi
15 menit

2.

Desember 2013
Kamis, 5

Pendidikan kesehatan asam urat

20 menit

3.

Desember 2013
Jumat, 6

Teknik kompres asam urat

15 menit

4.

Desember 2013
Jumat, 6

Senam asam urat

15 enit

Desember 2013

b.

Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Proses

Pendahuluan

Tindakan
Kegiatan Penyuluh
a. Memberikan salam,
memperkenalkan diri, dan

Waktu
Kegiatan Peserta
Memperhatikan dan 2 menit
menjawab salam

membuka penyuluhan yang


dibuka oleh ketua kelompok
dan dosen pembimbing
b. Menjelaskan materi secara

Memperhatikan

umum dan manfaat bagi


komunitas lansia

Penyajian

c. Menjelaskan tentang TIU dan

Memperhatikan

TIK
a. Menjelaskan pengertian asam

Memperhatikan

urat

Memberikan

1. Menanyakan kepada

pertanyaan

peserta mengenai materi


yang baru disampaikan
2. Mendiskusikan bersama

Memperhatikan dan
memberi tanggapan
Memperhatikan

jawaban yang diberikan


b. Menjelaskan penyebab
terjadinya asam urat
1. Menanyakan kepada
peserta mengenai materi
yang baru disampaikan
2. Mendiskusikan bersama
jawaban yang diberikan
c. Menjelaskan tentang tanda
dan gejala asam urat
1. Menanyakan kepada

Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan dan
memberi tanggapan
Memperhatikan
Memberikan
pertanyaan
Memperhatikan dan
memberi tanggapan
Memperhatikan

peserta mengenai materi


yang baru disampaikan
2. Mendiskusikan bersama

Memberikan
pertanyaan

15 menit

jawaban yang diberikan


d. Menjelaskan komplikasi asam

Memperhatikan

dan

urat

memberi tanggapan

1. Menanyakan kepada

Memperhatikan

peserta mengenai materi


yang baru disampaikan
2. Mendiskusikan bersama

Memberikan
pertanyaan

jawaban yang diberikan


e. Menjelaskan penatalaksanaan
asam urat

Memperhatikan

dan

memberi tanggapan

1. Menanyakan kepasa
peserta mengenai materi
yang baru disampaikan
2. Mendiskusikan bersama
Penutup

jawaban yang diberikan


a. Menutup pertemuan dengan

Memperhatikan

3 menit

memberi kesimpulan dari


materi yang disampaikan
b. Mengajukan pertanyaan

Memberi saran

kepada komunitas lansia


c. Mendiskusikan bersama

Memberi komentar

jawaban dari pertanyaan yang

dan menjawab

telah diberikan

pertanyaan bersama

d. Menutup pertemuan dan


memberi salam

Memperhatikan dan
membalas salam

4. Kriteria Evaluasi

4.1 Evaluasi Struktur


a. Persiapan tempat: pendidikan kesehatan dilakukan di lingkungan yang cukup
nyaman yaitu dirumah klien tepatnya.
b. Persiapan media: media yang digunakan leaflet dan lembar balik.
c. Persiapan peserta : jumlah target peserta pendidikan kesehatan adalah 3 orang
4.2 Evaluasi Proses
Kegiatan yang dilakukan adalah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan
dari klien sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien. Selama acara berlangsung
peserta diharapkan aktif mengikuti pendidikan kesehatan dan pemateri menguasai

materi serta dapat menjelaskan dengan interaktif kepada peserta diskusi. Dalam
kegiatan ini disertakan dengan pendokumentasian dan pencatatan dalam kegiatan
4.3 Evaluasi Hasil
Hasil yang diharapkan dari pendidikan kesehatan adalah peserta
pendidikan kesehatan mampu memahami materi dan dapat menjelaskan kembali
pengertian dari asam urat; menjelaskan

penyebab terjadinya asam

urat;

menjelaskan tanda dan gejala penyakit asam urat; menjelaskan pencegahan asam
urat; menjelaskan komplikasi dari asam urat dan menjelaskan pengobatan asam
urat dengan benar. Sehingga keluarga ibu F dapat merasakan manfaat positif dari
pendidikan kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA
Martha, C. 2010. Nanda: Diagnosa Keperawatan (definisi dan klasifikasi).
Yogyakarta: Digna Pustaka.
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/3keperawatanpdf/207312121/bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai