PETROKIMIA
PETROKIMIA
INDUSTRI PETROKIMIA
Pada hari Jumat tanggal 1 April 2011, mata kuliah Kimia dan Masyarakat
mengundang pembicara tamu dari PT. Chandra Asri Petrochemical yaitu Ibu Feri Herlina
Anwar selaku QA manager. Beliau menyampaikan topik mengenai petrokimia dari mulai
definisi, proses, produk, hingga masalah keamanan dan distribusinya. Topik ini menurut saya
sangat menarik karena sebagai mahasiswi kimia tentunya tidak asing lagi dengan produk
petrokimia yang sering ditemukan ketika bekerja di laboratorium atau produk jadi (olahan)
dalam kehidupan sehari-hari.
PT. Chandra Asri Petrochemical adalah salah satu perusahaan industri di Indonesia
yang bergerak dalam bidang petrokimia. Petrokimia adalah bahan kimia yang diperoleh dari
minyak bumi dan gas alam sebagai bahan dasar. Minyak bumi dan gas alam digunakan
sebagai bahan dasar karena paling mahal jika dijual kembali, paling mudah tersedia, dan
paling mudah diproses untuk menjadi produk petrokimia utama. Pada perusahaan ini, bahan
dasar yang digunakan adalah nafta yang merupakan turunan dari minyak bumi mentah.
Menurut Charles E. Ophardt dalam tulisannya yang berjudul Oil to Petrochemicals, turunan
gas alam seperti etana, propana, dan butana dapat digunakan juga sebagai bahan dasar dalam
petrokimia.
Industri petrokimia pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua, yaitu industri
petrokimia hulu dan industri petrokimia hilir. Industri petrokimia hulu ialah industri yang
menghasilkan produk petrokimia yang berupa produk utama, turunan (derivatif), atau produk
setengah jadi (bahan dasar untuk membuat produk jadi). Sedangkan industri petrokimia hilir
adalah industri yang yang menghasilkan produk petrokimia yang sudah berupa produk akhir
atau produk jadi. Jika ditinjau dari produk yang dihasilkan oleh PT. Chandra Asri
Petrochemicals, perusahaan ini merupakan perusahaan industri petrokimia hulu.
Produk petrokimia berdasarkan proses pembuatan dan pemanfaatannya terbagi
menjadi empat, yaitu produk petrokimia utama, produk petrokimia turunan (derivatif),
produk petrokimia akhir, dan produk petrokimia jadi. Produk petrokimia utama meliputi
olefin (etilen, propilen, dan butadien), aromatik (benzena, toluen, dan silena), serta metanol.
Produk petrokimia turunan umumnya dihasilkan oleh konversi kimia dari petrokimia utama
membentuk produk derivatif yang lebih rumit seperti formaldehid dan asam asetat yang
merupakan turunan dari metanol; etanol, etilen oksida, etilen diklorida, dan etil benzena yang
merupakan turunan dari etilen; serta isopropanol dan propilen oksida yang merupakan