Pengembangan Energi Panas Bumi Yang Berkelanjutan
Pengembangan Energi Panas Bumi Yang Berkelanjutan
ABSTRACT
keamanan dan keberlanjutan pasokan energi Nasional, pemerintah telah berupaya menyusun
dari awal maka akan membawa konsekuensi strategi pengelolaan energi nasional 2006-2025,
yang lebih mahal di masa yang akan datang. dimana dalam peraturan tersebut disebutkan
bahwa dalam pasokan energi nasional harus
Mengatasi krisis penyediaan energi dan
dipenuhi 17% energi terbarukan. Hal tersebut
menghindari dampak kerusakan lingkungan
menyatakan dengan jelas bagaimana peranan
hidup akibat global warming maka dibutuhkan
energi terbarukan di masa yang akan datang.
sumber energi alternatif yang baru dan terbarukan
Bentuk energi baru dan terbarukan (EBT) yang
serta lebih ramah lingkungan. Pemanfaatan dan
tersedia di Indonesia adalah panas bumi, tenaga
pengembangan energi terbarukan menjadi
air, biomasa, energi matahari dan energi kelautan.
semakin penting mengingat semakin terbatasnya
Besarnya potensi dan pemanfaatan energi
sumber energi fosil atau sumber energi non-
terbarukan dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini :
terbarukan. Melalui Perpres No 5 tahun 2006
tentang Kebijakan Energi
TABEL 1 Potensi dan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan
Sumber : Dirjen Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral,
2011
Ekonomi
Tema Sub Tema Indikator Energi
Keseluruhan penggunaan ECO 1
Keseluruhan produktivitas ECO 2
Efisiensi suplai ECO 3
Produksi ECO 4
ECO 5
Penggunaan akhir ECO 6
Pola produksi ECO 7
dan penggunaan ECO 8
ECO 9
ECO 10
Diversifikasi (Bauran bahan bakar) ECO 11
ECO 12
ECO 13
Harga ECO 14
Ketahanan energi Impor ECO 15
Strategi stok untuk bahan bakar ECO 16
Sumber : IAEA dalam Abdalla dan Vera, 2006
Lingkungan
Tema Sub Tema Indikator Energi
Perubahan iklim ENV 1
Atmosfir Kualitas udara ENV 2
ENV 3
Air Kualitas air ENV 4-1
ENV 4-2
Kualitas tanah ENV 5
Hutan ENV 6
Tanah ENV 7
Manajemen dan timbunan ENV 8
limbah ENV 9
ENV 10
Konsumsi listrik per pelanggan atau per rumah Yunan et al, 2013). Data potensi panas bumi
tangga di Indonesia masih relatif rendah apabila yang lebih lengkap tersaji dalam Tabel 6.
dibandingkan dengan negara-negara maju.
Pertumbuhan konsumsi listrik per tahun per
2. Keamanan untuk pasokan energi
pelanggan dari tahun 2000 hingga 2010 tidak
terlalu tinggi hanya sekitar 2,9%. Karena rasio Perlunya Indonesia untuk mengurangi
elektrifikasi Indonesia yang masih rendah maka ketergantungan terhadap minyak dan beralih
laju pertumbuhan jumlah pelanggan listrik pada sumber energi alternatif adalah untuk
karena adanya pelanggan baru cukup tinggi yaitu mengamankan ketahanan energi nasional yang
sekitar 3,9%. Sebagian besar pelanggan baru berkelanjutan di masa mendatang. Indonesia
biasanya berada pada daerah terpencil atau dapat menjadi net-energy importir pada tahun
perdesaan yang konsumsi listrik awalnya tidak 2019, apabila energi dikelola secara business-
terlalu tinggi. Akibatnya pertumbuhan konsumsi as-usual artinya tidak dikelola dengan
listrik per pelanggan secara nasional tidak terlalu mengedepankan prinsip-prinsip konservasi
tinggi. (B2TE, 2012) energi. Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah
energi tak terbarukan yang suatu saat akan
Indikator Ekonomi yang Berkelanjutan habis. Untuk mengimbangi tingkat konsumsi
energi di Indonesia dan memenuhi kebutuhan
1. Ketersediaan Sumber Daya energi masyarakat maka pemanfaatan energi
baru terbarukan harus dimaksimalkan. (ESDM,
Indonesia memiliki banyak potensi energi panas 2012)
bumi, yang tersebar di 285 titik di seluruh
Saat ini pemerintah sedang berusaha untuk
wilayah, potensi tersebut menghasilkan lebih dari
melakukan pengembangan energi yang
29.000 MW. Hal ini menjadikan Indonesia
berprinsip energi hijau, terutama panas bumi.
sebagai negara yang mempunyai potensi energi
Keputusan Presiden Nomor 5/2006 tentang
panas bumi terbesar di dunia dengan potensi
Kebijakan Energi Nasional (KEN)
lebih dari 40 % cadangan panas bumi dunia.
menargetkan bahwa pada tahun 2025 listrik
Hanya saja dari total potensi tersebut, Indonesia
yang berasal dari energi panas bumi harus
baru memanfaatkan kurang dari 5 % saja. Total
mencapai 9500 MW atau berkontribusi 5% dari
kapasitas terpasang energi panas bumi pada
total konsumsi energi nasional seperti yang
tahun 2012 adalah 1.226 MW (Sukarna dalam
terlihat dalam Gambar 5.
TABEL 6. Potensi Panas Bumi di Indonesia
3. Efisiensi Energi
Hingga saat ini, konsumsi energi primer per
kapita di Indonesia sebenarnya masih tergolong
rendah bila dibandingkan dengan negara-negara
lainnya khususnya negara maju dan negara-
negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia
dan Thailand. Meskipun demikian,
pertumbuhannya menunjukkan tren meningkat,
dari 3,25 SBM/kapita pada tahun 2000 menjadi
4,73 pada tahun 2010 (tanpa biomasa) seperti
yang terlihat dalam Gambar 6
GAMBAR 8. Sasaran Komposisi Produksi Listrik Tahun 2020 berdasarkan Jenis Bahan Bakar (%)
meskipun begitu para ahli memprediksi
Pembangkit yang akan dibangun antara lain akan terjadi peningkatan emisi CO2 yang
adalah proyek percepatan 10.000 MW yang mencapai 810.000.000 ton CO2
akan menurunkan konsumsi BBM secara ekuivalen (CO2e) yang berasal dari
signifikan dan karenanya akan menurunkan pembangkit listrik pada tahun 2030. Hal
biaya produksi tenaga listrik. ini disebabkan karena ketergantungan
Indikator efisiensi tenaga listrik juga bisa pembangkit listrik terhadap bahan bakar
dilihat dari besarnya susut jaringan. Efisiensi batu bara. Angka tersebut meningkat
susut jaringan dilakukan dengan mengurangi hampir tujuh kali lipat dari tahun 2005
energi listrik yang hilang selama proses (DNPI, 2010).
pendistribusian dari pembangkit sampai ke
konsumen. Data Statistik Ketenagalistrikan
pada tahun 2012 menjelaskan susut jaringan
transmisi PLN pada tahun 2011 adalah sebesar
16.671 GWh yang terdiri dari susut transmisi
sebesar 3.996 GWh dan susut distribusi
sebesar 12.675 GWh. Dibandingkan dengan
produksi netto sebesar 177.256 GWh maka
susut jaringan transmisi adalah 2,25 % dan
susut distribusi 7,34 %. Adapun data susut
tenaga listrik PLN untuk 7 tahun terakhir
mulai dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2011 bisa dilihat dalam Tabel 8 berikut ini :
TABEL 8. Prosentase Susut Tenaga Listrik PLN GAMBAR 8. Emisi CO2 per jenis bahan bakar
(gabungan Indonesia)
Tahun Transmisi Distribusi Total
2004 2,33 8,96 11,29
2005 2,27 9,28 11,55
2006 2,26 9,18 11,44
2007 2,24 8,84 11,08
2008 2,17 8,29 10,46
2009 2,18 7,93 10,11
2010 2,25 7,64 9,89
2011 2,25 7,34 9,59
Sumber : Statistik Ketenagalistrikan, 2012
Gambar 8 memperlihatkan emisi CO2 yang mekanisme CDM dan VCM dapat dilihat pada
akan dihasilkan apabila produksi listrik Tabel 9 (RUPTL, 2011).
Indonesia dilakukan dengan fuel mix seperti
pada Gambar 9. Dari Gambar 8 dapat dilihat b. Penggunaan lahan
bahwa emisi CO2 se-Indonesia akan Sumber energi panas bumi di Indonesia
meningkat dari 141 juta ton pada 2011 menjadi kebanyakan ditemukan di daerah hutan
276 juta ton pada tahun 2020. Dari 276 juta ton lindung yang diawasi oleh Kementrian
emisi tersebut, 245 juta ton (89%) berasal dari Kehutanan. Sampai dengan Tahun 2010,
pembakaran batubara. (RUPTL, 2011) hak kepemilikan tanah di area hutan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Tanoto lindung tersebut tidak dapat dikeluarkan
dan Wijaya (2011) memproyeksikan bahwa pada oleh Kementrian Kehutanan. Hal ini
tahun 2014, emisi yang dihasilkan dari skenario dikarenakan Undang-Undang Kehutanan
pembangkit listrik panas bumi lebih rendah melarang kegiatan eksploitasi di area hutan
daripada emisi yang dihasilkan dari skenario lindung. Menurut para ahli, tujuan Undang-
pembangkit listrik batu bara. Pada titik akhir Undang Kehutanan dibuat adalah untuk
horison perencanaan, skenario yang melindungi hutan dari eksploitasi yang akan
menggunakan batubara mengeluarkan 487 juta merusak fungsi hutan dan ekologinya
ton CO2 ekuivalen, sedangkan skenario dengan seperti penambangan dan penebangan
panas bumi berhasil mengurangi emisi sebesar pohon untuk industri kayu. (Respects
43.3 juta ton dari skenario yang ditimbulkan oleh Magazine, 2012). Panas bumi sebagai
batubara seperti yang terlihat dalam Gambar 10
energi terbarukan pada umumnya tidak
memberikan dampak kerusakan serius pada
berikut ini :
lingkungan seperti yang diakibatkan oleh
kegiatan industri kayu dan penambangan.
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP) adalah salah satu pembangkit tenaga
listrik yang ramah lingkungan. Sistem PLTP
adalah sistem pembangkit tertutup yang tidak
memiliki limbah buangan seperti limbah yang
timbul pada pembangkit dengan bahan bakar
batubara, gas ataupun bahan bakar minyak.
Kegiatan PLTP tidak menggunakan lahan
yang terlalu besar sehingga tidak akan terlalu
banyak melakukan penebangan terhadap
GAMBAR 10. Emisi yang Ditimbulkan oleh Skenario pohon yang ada. Dengan adanya PLTP pada
Pembangkit Listrik Batur Bara dan Pembangkit
sebuah kawasan tertentu maka kelestarian air
Listrik Panas Bumi
di kawasan tersebut akan selalu terjaga karena
Sehubungan dengan komitmen nasional PLTP sangat membutuhkan air tanah untuk
mengenai pengurangan emisi Gas Rumah Kaca menghasilkan uap panas.
(GRK), PLN selaku Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) akan melakukan upaya pengurangan Diantara pembangkit lainnya, PLTP
emisi GRK dari semua kegiatan ketenagalistrikan merupakan pembangkit dengan potensial
(pembangkit, transmisi, gardu induk dan besar yang memiliki sistem pembangkit
distribusi). PLN akan menggunakan peluang ramah lingkungan. Akan tetapi jika
yang diberikan oleh Protokol Kyoto (PK), yaitu dikaitkan dengan penerapan Undang-
peluang bagi Negara Non Annex I untuk Undang Kehutanan, banyak permasalahan
mendapatkan kredit dari upaya penguranan emisi yang timbul dalam kegiatan usaha PLTP.
GRK melalui mekanisme CDM (Clean Regulasi yang memasukkan pemanfaatan
Development Mechanism). Selain itu PLN juga panas bumi dalam kelompok pertambangan
mengembangkan proyek melalui mekanisme akan membatasi pemanfaatan potensi panas
VCM (Voluntary Carbon Mechanism), dimana bumi yang kebanyakan terdapat di kawasan
saat ini sudah ada 3 proyek yang telah selesai hutan lindung. (Marliska dalam Buletin
proses validasinya sesuai VCS (Voluntary DJLPE, 2011)
Carbon Standard). Daftar proyek PLN yang
dikembangkan melalui
80 A.E.Fandari / Semesta Teknika, Vol. 17, No. 1, 68-82, Mei 2014
TABEL 9. Daftar Proyek PLN yang Dikembangkan Melalui Mekanisme CDM dan VCM
KESIMPULAN b. Elektrifikasi
Potensi panas bumi di Indonesia yang
Pemanfaatan energi terbarukan menjadi sangat begitu besar bisa menjadi solusi
penting dilakukan karena hal ini terkait dengan peningkatan rasio elektrifikasi jika
tuntutan global. Energi terbarukan memiliki dimanfaatkan secara optimal.
dampak yang baik bagi ekonomi dan c. Dukungan terhadap Energi Terbarukan
lingkungan. Energi panas bumi merupakan Banyaknya kebijakan yang mendukung
energi terbarukan yang ramah lingkungan kegiatan pengembangan energi terbarukan
sehingga pemanfaatannya bisa berkelanjutan. termasuk panas bumi diharapkan dapat
Indonesia mempunyai 40% potensi cadangan menjadikan panas bumi sebagai sumber
energi panas bumi di dunia. Hal ini dapat energi pengganti bahan bakar tenaga listrik
berpotensi besar untuk memanfaatkan panas bukan hanya sumber energi yang bersifat
bumi sebagai bahan bakar pembangkit tenaga komplementer.
listrik pengganti energi fosil. d. Kemanan pasokan
Dalam artikel ini, disebutkan bahwa terdapat Melalui Kebijakan Energi Nasional yang
indikator-indikator terkait dengan dituangkan dalam Perpres No. 5 Tahun 2006
pembangunan energi terbarukan yang bertujuan untuk mewujudkan ketahanan dan
berkelanjutan yang dikeluarkan oleh IAEA. kemandirian energi guna mendukung
Kerangka dari IAEA tersebut bisa pembangunan nasional yang berkelanjutan.
diaplikasikan untuk mengidentifikasi indikator Salah satu sasaran yang diharapkan dengan
yang relevan untuk negara-negara di ASEAN adanya kebijakan tersebut adalah terwujudnya
termasuk Indonesia. Berdasarkan beberapa energi (primer) mix yang optimal pada tahun
indikator tersebut, pembangunan panas bumi 2025 dengan porsi panas bumi menjadi lebih
yang berkelanjutan di Indonesia difokuskan dari 5%. Sehingga dominasi minyak pada
pada hal-hal berikut ini : bauran energi nasional nantinya dapat
a. Efisiensi energi digantikan dengan energi panas bumi yang
Kebijakan pemerintah untuk melakukan berkelanjutan.
efisiensi dengan konservasi dan e. Perubahan Iklim
diversifikasi energi diharapkan mampu Pemakaian lahan dalam kegiatan eksplorasi
meningkatkan efisiensi energi baik dari sisi panas bumi tidak terlalu besar. Pengelolaan
pasokan dan pemanfaatan di semua sektor panas bumi bukanlah merupakan kegiatan
serta dapat meningkatkan pangsa energi penambangan dan pemanfaaatan lahan
terbarukan dalam bauran energi nasional. untuk
A.E.Fandari / Semesta Teknika, Vol. 17, No. 1, 68-82, Mei 2014 81
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Spangenberg, J.H., 2000. “Sustainable
Republik Indonesia. (2012). Rencana Development Concepts and Indicators”.
Umum Ketenagalistrikan Nasional Dipresentasikan pada saat Workshop.
2012-2031. Kementerian Energi dan Almaty. Maret 2000.
Sumber Daya Mineral.
Sugiyono, A. (2004). “Perubahan Paradigma
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Kebijakan Energi Menuju Pembangunan
Republik Indonesia. (2012). Rencana yang Berkelanjutan”. Dipresentasikan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PT pada saat Seminar Akademik Tahunan
PLN (Persero) 2011-2021. PT PLN Ekonomi I, Pascasarjana FEUI & ISEI.
Jakarta. Desember 2004.
82 A.E.Fandari / Semesta Teknika, Vol. 17, No. 1, 68-82, Mei 2014
PENULIS:
Andiesta El Fandari
Mahasiswa Sekolah Pasca Sarjana Manajemen
dan Bisnis, Institut Pertanian Bogor.
Email : diestadahlan@gmail.com