Anda di halaman 1dari 10

GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK

TEKNIK PEMBUATAN SURAT ACARA PERDATA

Disusun Oleh:
Shadiqi Hutomo

12.20.0075

Lorraine Antoinette

13.20.0007

Bernandeta Sazha Vionita 13.20.0021


Yosia Riski David

13.20.0026

FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI


PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2015

KANTOR HUKUM HANDAL JEPIT


JALAN THAMRIN 12A, SEMARANG 50134
TELEPON (024) 3543254 FAX. (024) 3543232

Semarang, 5 April 2016

Lampiran

: Terlampir

Perihal

: Gugatan Perwakilan Kelompok

Kepada Yth
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Di Jakarta.

Dengan hormat,
Kami, yang bertanda tangan di bawah ini:
1.
2.
3.
4.

Shadiqi Hutomo, S.H.


Lorraine Suteja, S.H.
Bernandeta Sazha Vionita, S.H.
Yosia Riski David, S.H.

Keempatnya adalah advokat pada Kantor Advokat/Konsultan Hukum Handal


Jepit yang beralamat di Jl. Thamrin no. 12 A, Semarang. Berdasarkan surat
kuasa khusus tertanggal 29 Maret 2016 (terlampir), keempat advokat bertindak
untuk dan atas nama pemberi kuasa baik sendiri maupun bersama-sama
mewakili kepentingan warga Jakarta, Bogor, dan Bandung, yang diwakili oleh:
1.

2.

Nama

: Lanu Wibisono

Pekerjaan

: Ketua

Alamat

Pelayanan Publik (LPK2P) Jakarta


: Jl. Gatot Subroto no. 5000

Nama

: Damiana Ngandani

Lembaga

Peduli

Konsumen

3.

4.

5.

6.

Pekerjaan

: Sekretaris Lembaga Peduli Konsumen

Alamat

Pelayanan Publik (LPK2P) Jakarta


: Jl. Gatot Subno. 5000

Nama

: Ridho Aprizzaldi

Pekerjaan

: Ketua

Alamat
Nama

Pelayanan Publik (LPK2P) Bandung


: Jl. Pemuda no. 500
: Yonas Apit

Pekerjaan

: Sekretaris Lembaga Peduli Konsumen

Alamat

Pelayanan Publik (LPK2P) Bandung


: Jl. Pemuda no. 500

Nama

: Hilarius Bero

Pekerjaan

: Ketua

Alamat

Pelayanan Publik (LPK2P) Bogor


: Jl. Tentara Pelajar no. 50

Nama

: Pramu Prakoso

Pekerjaan

: Sekretaris Lembaga Peduli Konsumen

Alamat

Pelayanan Publik (LPK2P) Bogor


: Jl. Tentara Pelajar no. 50

Lembaga

Lembaga

Peduli

Peduli

Konsumen

Konsumen

Wakil kelompok tersebut mewakili anggota kelompoknya yaitu


Warga Jakarta, Warga Bandung dan Warga Bogor yang terletak masingmasing di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, yang sekarang
merupakan

wilayah

perluasan,

selanjutnya

disebut

sebagai

PENGGUGAT.
Dengan ini Penggugat mengajukan gugatan terhadap PT. PLN
(Persero) yang beralamat di Jl. Trunojoyo Blok M1/135 Kebayoran Baru,
Jakarta, yang selanjutnya disebut TERGUGAT.
Duduk perkaranya adalah sebagai berikut:
1. Bahwa PT. PLN dalam hal ini adalah selaku pihak Tergugat
merupakan sebuah perusahaan yang mengelola listrik negara yang

berkantor pusat di Jl. Trunojoyo Blok M1/135 Kebayoran Baru,


Jakarta.
2. Bahwa Tergugat dalam hal ini telah menyebabkan gangguan pada
sistem kelistrikan Jawa Bali yang terjadi pada tanggal 18 Januari 2016
pukul 10.23 WIB. Bermula dari terputusnya jaringan interkoneksi
500kV jalur Saguling-Cibinong-Cilegon yang menyebabkan sistem
mengalami kehilangan pasokan sebesar 4000 MW, yang kemudian
mengakibatkan padamnya aliran listrik di seluruh sub sistem Jakarta
dan Banten serta di sebagian sub sistem Jawa Barat, Jawa Tengah,
Jawa Timur dan Bali.
3. Bahwa gangguan yang disebabkan oleh kelalaian Tergugat juga
menyebabkan pengamanan dengan islanding untuk sub-sistem
Jakarta dan Banten tidak berhasil bertahan sehingga sistem tersebut
menjadi

padam.

Sistem

kelistrikan

tersebut

kembali

normal

seluruhnya pada pukul 21.30 WIB tanggal 19 Januari 2016.


4. Bahwa Tergugat telah melakukan permohonan maaf secara tertulis
melalui media massa pada tanggal 19 Januari 2016. Namun menurut
Penggugat permohonan maaf tersebut dirasa kurang cukup sebab
apabila hanya melalui permohonan maaf maka untuk masa-masa
yang akan datang Tergugat akan mengabaikan hak-hak masyarakat
pelanggannya. Penggugat meminta akan adanya pemenuhan prestasi
timbal balik.
5. Bahwa padamnya listrik saat hari kerja telah menimbulkan banyak
kejadian atau peristiwa hukum yang merugikan para pelanggan
maupun pihak-pihak terkait. Peristiwa tersebut yaitu:
a. KRL Jakarta-Bogor macet secara mendadak, baik yang masih
dalam perjalanan maupun yang diberangkatkan dari stasiunstasiun, sehingga PT. KAI di tengah perjalanan maupun yang batal
diberangkatkan. Selain itu, PT. KAI kehilangan hasil yang
seharusnya dapat diperoleh pada hari itu;
b. Pabrik, rumah sakit, perkantoran, pertokoan yang memiliki genset
harus mengoperasikan genset dan memerlukan bahan bakar,
itupun belum mencukupi kebutuhan energi listrik sehingga tidak
semua

aktivitas

dapat

dilakukan,

masih

ditambah

harus

membayar gaji pegawainya yang sebenarnya yang hari itu

menganggur, tetapi karena hal itu bukan salahnya maka harus


tetap digaji;
c. Kepolisian RI harus menerjunkan 2000 personil tambahan untuk
mengatur lalu lintas karena traffic light mati;
d. Para karyawan, mahasiswa,anak-anak sekolah yang biasanya
naik KRL menjadi terlambat pulang dan harus keluar ongkos yang
lebih banyak;
e. Pengusaha jasa

tertentu,

seperti

jasa

komputer,

notaris,

percetakan, dll harus kehilangan pendapatannya, bahkan tidak


tertutup kemungkinan harus mengganti kerugian karena terlambat
menyelesaikan order.
6. Bahwa Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum (PMH)
sesuai dengan yang diatur dalam Pasal 1365 Kitab Undang-undang
Hukum Perdata;
7. Bahwa Penggugat

menuntut

agar

Tergugat

membebaskan

pembayaran rekening listrik untuk bulan September bagi industri


barang dan jasa, serta membayar kerugian yang dideritanya;
8. Bahwa Penggugat menuntut agar Tergugat membebaskan
pembayaran rekening listrik bagi pelanggan listrik kategori rumah
tangga dan tempat sosial untuk pembayaran bulan September;
9. Bahwa Penggugat menuntut agar Tergugat segera memperbaiki
kerusakan listrik sehingga tidak terjadi lagi gangguan listrik yang
merugikan banyak warga, bahkan mempengaruhi beberapa provinsi
sekaligus;
10. Bahwa Penggugat menuntut Tergugat agar mengganti rugi akan biaya
yang tidak terduga, yaitu:
a. RSCM Siloam, Jakarta Selatan
- Bahan Bakar Genset
: Rp 5.650,00 x 25 L x 6 buah
-

Kerugian selama 2 hari

genset = Rp 847.500,00
: Rp 847.500,00 x 18 x 2hari = Rp

30.510.000,00
b. 78 mahasiswa yang terwakili dalam gugatan perwakilan
-

kelompok ini:
Ongkos KRL

Rp 780.000,00
Ongkos yang dikeluarkan : Rp. 100.000,00 x 78 mahasiswa
selama 2 hari saat listrik
mati

: Rp10.000,00 x 78 mahasiswa =

= Rp 7.800.000,00

11. Bahwa Penggugat menuntut ganti rugi akan padamnya listrik sebagai
berikut:
a. Pabrik Konveksi Mega Boesana
- Penghasilan 1 hari dalam : Rp8.000.000,00
-

pabrik
Kerugian selama 2 hari

: Rp8.000.000,00 x 2 =
Rp16.000.000,00

b. Perusahaan Percetakan Buku Soerya Kentjana


- Hasil cetak dalam 1 hari : Rp50.000,00 x 2500 =
-

(2500 eksemplar)
Kerugian dalam 2 hari

Rp125.000.000,00
: Rp125.000.000,00 x 2 =
Rp250.000.000,00

c. Perusahaan Foto Kopi Gertjep


- Penghasilan 1 hari (30 : Rp75.000,00 x 30 =
-

rim kertas)
Kerugian dalam 2 hari

Rp2.250.000,00
: Rp2.250.000,00 x 2 =
Rp4.500.000,00

d. Perusahaan Rental Komputer Super Tjepat


- Penghasilan 1 hari (10 : Rp8.500,00 x 3 jam x 20 orang x
-

komputer)
Kerugian selama 2 hari

10 = Rp5.100.000,00
: Rp5.100.000,00 x 2 =

Rp10.200.000,00
Sesuai dengan pasal 29 ayat (1) e Undang-undang Ketenagalistrikan,
jo Pasal 7 huruf g Undang-undang Perlindungan Konsumen bahwa
pelaku usaha wajib untuk memberi kompensasi, ganti rugi atas
kerugian yang diderita konsumen apabila terjadi ketidaksesuaian
dengan perjanjian;
12. Bahwa pemberitahuan kepada anggota kelompok akan dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu:
a. Para Wakil Kelompok dari wilayah yang bersangkutan akan
menghubungi melalui pesan pendek elektronik setiap anggota
kelompoknya.
b. Melalui Media Cetak dan Elektronik berupa koran atau radio.
13. Bahwa mekanisme pendistribusian ganti rugi ini adalah sebagai
berikut:

a. Pendistribusian ganti rugi wilayah Kota Jakarta: dilakukan secara


tunai melalui Kantor LPK2P di Jl. Maura no. 20, Jakarta Selatan
dengan pembentukan tim distribusi yang berjumlah 15 orang.
b. Pendistribusian ganti rugi wilayah Kota Bogor: dilakukan secara
tunai melalui Kantor LPK2P di Jl. Merah Merona no. 59, Bogor
dengan pembentukan tim distribusi yang berjumlah 9 orang.
c. Pendistribusian ganti rugi wilayah Kota Bandung: dilakukan secara
tunai melalui Kantor LPK2P di Jl. Moroko no. 67, Bandung dengan
pembentukan tim distribusi yang berjumlah 10 orang.
d. Pendistribusian dilakukan 4 hari setelah dana ganti rugi dicairkan.
e. Pendistribusian dilakukan dengan menggunakan nomor antrian
yang sudah ditentukan oleh masing-masing wilayah, dengan kode
JKS(nomor antrian) untuk wilayah Kota Jakarta, kode BDL(nomor
antrian) untuk wilayah Kota Bandung, kode BGT(nomor antrian)
untuk wilayah Kota Bogor, disampaikan melalui pesan pendek
elektronik.
14. Bahwa agar Tergugat tidak mengulur-ulur waktu dalam pemenuhan
kewajibannya dalam menyelenggarakan ganti rugi, perbaikan listrik,
dan pasokan listrik, seperti yang tercantum dalam pasal 29 Undangundang Ketenagalistrikan, maka Tergugat harus dihukum untuk
membayar uang paksa (dwangsom) kepada Penggugat sesuai
besarnya yang diputuskan oleh peraturan perundang-undangan,
setiap hari terlambat memenuhi isi putusan ini setelah mendapatan
kekuatan hukum tetap;
15. Bahwa Penggugat memohon agar Tergugat meminta maaf dan
mengumumkan putusan ini pada 3 media cetak yaitu koran Kompas,
Media Nasional dan Tempo, serta 1 media elektronik yaitu Metro TV
selama 4 hari berturut-turut, terhitung sejak putusan hukum ini
mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
16. Bahwa Penggugat juga memohon putusan serta merta (Uit Voerbaar
Bij Voorraad) yang didasarkan pada kesalahan Tergugat yaitu
kelalaian dalam mengoperasikan sistem sehingga menyebabkan
gangguan pada listrik dan berakibat pada padamnya listrik di Jawa
dan Bali dan kerugian materiil yang cukup besar pada Penggugat,
walaupun dalam putusan ini diajukan verzet, banding atau kasasi;

17. Bahwa Penggugat membebankan seluruh biaya yang timbul pada


perkara ini.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka Penggugat mohon dengan hormat
kepada Pengadilan Negeri Jakarta untuk menjatuhkan putusan sebagai
berikut:
1. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Tergugat telah melakukan Perbuatan Melawan Hukum,
yaitu melakukan kelalaian pada sistem listrik sehingga menyebabkan
gangguan yang berakibat pada padamnya listrik dan timbulnya
kerugian pada warga Kota Jakarta, Kota Bogor dan Kota Bandung;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi atas biaya yang
tidak terduga kepada warga Kota Jakarta, Kota Bogor dan Kota
Bandung dengan rincian sebagai berikut:
-

a. RSCM Siloam, Jakarta Selatan


Bahan Bakar Genset
: Rp 5.650,00 x 25 L x 6 buah
Kerugian selama 2 hari

genset = Rp 847.500,00
: Rp 847.500,00 x 18 x 2hari =

Rp 30.510.000,00
b. 78 mahasiswa yang terwakili dalam gugatan perwakilan
-

kelompok ini:
Ongkos KRL

Rp 780.000,00
Ongkos yang dikeluarkan : Rp.
100.000,00
selama 2 hari saat listrik

: Rp10.000,00 x 78 mahasiswa =
x

mahasiswa = Rp 7.800.000,00

mati
4. Menghukum Tergugat untuk membayar ganti rugi kepada warga Kota
Jakarta, Kota Bogor dan Kota Bandung dengan rincian sebagai
berikut:
a. Pabrik Konveksi Mega Boesana
- Penghasilan 1 hari dalam : Rp8.000.000,00
-

pabrik
Kerugian selama 2 hari

: Rp8.000.000,00 x 2 =
Rp16.000.000,00

b. Perusahaan Percetakan Buku Soerya Kentjana


- Hasil cetak dalam 1 hari : Rp50.000,00 x 2500 =
(2500 eksemplar)

78

Rp125.000.000,00

Kerugian dalam 2 hari

: Rp125.000.000,00 x 2 =
Rp250.000.000,00

c. Perusahaan Foto Kopi Gertjep


- Penghasilan 1 hari (30 : Rp75.000,00 x 30 =
-

rim kertas)
Kerugian dalam 2 hari

Rp2.250.000,00
: Rp2.250.000,00 x 2 =
Rp4.500.000,00

d. Perusahaan Rental Komputer Super Tjepat


- Penghasilan 1 hari (10 : Rp8.500,00 x 3 jam x 20 orang
-

komputer)
Kerugian selama 2 hari

x 10 = Rp5.100.000,00
: Rp5.100.000,00 x 2 =

Rp10.200.000,00
Sesuai dengan pasal 29 ayat (1) e Undang-undang Ketenagalistrikan,
jo Pasal 7 huruf g Undang-undang Perlindungan Konsumen bahwa
pelaku usaha wajib untuk memberi kompensasi, ganti rugi atas
kerugian yang diderita konsumen apabila terjadi ketidaksesuaian
dengan perjanjian;
e. Menghukum Tergugat untuk segera membayar ganti rugi, melakukan
f.

perbaikan listrik dan pasokan listrik;


Menghukum Tergugat untuk membayar uang paksa (dwangsom) kepada
Penggugat

yang

besarnya

uang

paksa

(dwangsom)

diputuskan

berdasarkan peraturan perundang-undangan, setiap hari terlambat


memenuhi isi putusan sejak putusan ini mempunyai kekuatan hukum
tetap;
g. Menghukum Tergugat untuk meminta maaf dan mengumumkan putusan
ini melalui 3 media cetak, yaitu koran Kompas, Media Nasional dan
Tempo, serta 1 media elektronik yaitu Metro TV selama 4 hari berturutturut segera setelah putusan ini mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
h. Menyatakan agar putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (putusan
serta merta) walaupun dalam putusan ini diajukan verzet, banding atau
i.

kasasi;
Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara yang
timbul.
SUBSIDIAIR

Apabila Pengadilan

Negeri Jakarta berpendapat lain,

Penggugat

memohon agar dapat dijatuhi putusan yang seadil-adilnya (ex aquo et


bono).
Demikian gugatan ini kami ajukan, atas perhatiannya kami ucapkan
terima kasih.

Semarang, 9 April 2016


Kuasa Hukum Pemohon

Shadiqi Hutomo, S.H.

Lorraine Suteja S.H.

Bernandeta Sazha Vionita, S.H.

Yosia Riski David, S.H.

Anda mungkin juga menyukai