Anda di halaman 1dari 54

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Instalasi listrik domestik adalah suatu pemasangan instalasi
penerangan rumah tangga yang umum dilakukan. Pada saat sekarang ini
energy listrik sangat dibutuhkan baik itu untuk instalasi penerangan maupun
untuk instalasi tenaga.
Listrik merupakan kebutuhan primer pada saat ini, dimana setiap
peralatan elektronik sangat membutuhkan energy listrik untuk
menjalankannya. Energy listrik begitu vital keberadaannya. Tanpa energy
tersebut maka secara otomatis keberadaan peralatan lain akan sulit untuk
berfungsi.
Pada saat ini penerangan sangat dibutuhkan baik itu di kota-kota besar
maupun di pedesaan yang sampai pada saat ini masih tidak terjamah akan
energy listrik ini.
Pada lokasi pedesaan yang tidak terjamah oleh energi listrik, sangat
dibutuhkan energi listrik sebagai penerangan. Pada umumnya instalasi
penerangan di pedesaan tersebut hanya menggunkan cara instalasi
penerangan rumah tangga yang sederhana saja. Yaitu instalasi rumah
sederhana yang tidak bertingkat, hal ini disebabkan karena lokasi pemukiman
yang masih mungkin untuk dikembangkan kesamping. Pada insatalasi seperti
ini menggunakan sekring 1 Fasa dengan 2 group.
Lain halnya dengan instalasi perumahan di kota-kota besar yang
sangat sulit untuk mengembangkan bangunan ke samping. Maka orang akan
melakukan pengembangan ke atas. Dengan hal ini maka instalasi yang
digunakan adalah instalasi rumah bertingkat. Seperti yang sudah dilakukan
pada rumah susun yang berada di kota-kota besar, contohnya di Jakarta.
Instalasi bangunan yang seperti ini sangat perlu diperhatikan teknik dan cara
pemasangan instalasi tersebut. Harus sesuai dengan peraturan-peraturan
yang ada pada PUIL 2000.
Page 1 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Apabila insatalasi tersebut sudah diperhatikan dengan sangat


mendetail maka memperkecil kemungkinan akan terjadinnya konsleting.
Dengan banyaknya perusahaan instalasi yang menawarkan jasa instalasi
yang berbeda namun harus sangat diperhatikan tentang peraturan-peraturan
yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000).
Instalasi rumah sederhana pada saat ini merupakan sesuatu yang
cukup vital bagi masyarakat. Tanpa adanya listrik maka secara tidak langsung
suatu kegiatan manusia akan terganggu.
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk
rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang
sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan dimana
instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syarat-syarat
pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat tersebut
tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang berwajib yang
mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan
Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000)?
b) Bagaiman cara isntalasi rumah sederhana tersebut?
1.3 Batasan Masalah
Peraturan Instalasi Rumah sederhana terdapat di dalam PUIL 2000.
Pada kegiatan kali ini hanya terbatas pada perancangan Instalasi rumah
sederhana. Yaitu rumah sederhana yang tidak bertingkat.
1.4 Tujuan
Laporan akhir ini disusun dengan tujuan, yaitu:
1. Tujuan Internal
- Sebagai bukti praktikum pada mata kuliah Instalasi listrik domestik di
-

semester 1.
Sebagai materi tambahan yang belum di ajarkan oleh dosen mata
kuliah.
Page 2 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

2. Tujuan External
- Sebagai acuan untuk pemasangan instalasi listrik domestik dan juga
instalasi tenaga.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Pada setiap kegiatan praktikum listrik tentu saja mempunyai kesehatan
dan keselamatan kerjanya. Hal ini sangat dibutuhkan agar tidak terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Adapun kesehatan dan keselamatan kerja
tersebut adalah :
- Gunakanlah pakaian praktik yang sesuai.
Page 3 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar

kegiatan belajar.
Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas

yang ditentukan.
- Hati-hati dalam melakukan praktik.
- Periksa kembali apabila telah selesai merangkai rangkaian.
- Rapihkan tempat praktek setelah selesai praktek.
2.2 Pemasangan Instalasi Listrik Domestik
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk
rumah terlebih dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi
yang sudah dibuat oleh perencana berdasarkan denah rumah/bangunan
dimana instalasinya akan dipasang. Selain itu juga spesifikasi dan syaratsyarat pekerjaan yang diterima dari pemilik bangunan/rumah, dan syarat
tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus dipenuhi dari yang
berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat memasang instalasi rumah :
1. Gambar situasi untuk menyatakan letak bangunan, dimana instalasinya
akan dipasang serta rencana penyambungannya dengan jaringan PLN.
2. Gambar instalasi, yaitu Rencana penempatan semua peralatan listrik
yang akan dipasang dan sarana pelayanannya, misalnya titik lampu,
saklar dan kotak kontak, panel hubung bagi, data teknis yang penting
dari setiap peralatan listrik yang akan dipasang.
3. Rekapitulasi, Rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen
yang diperlukan antara lain :
- Rekapitulasi bahan/material.
- Rekapitulasi daya/beban.
Oleh karena itu, dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas semua
pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan instalasi tenaga
pada suatu bangunan/rumah akan bekerja dengan baik. Hal ini juga sangat berguna
bagi kami sebagai mahasiswa tentunya agar nantinya bisa menjadi seorang
perencana yang terampil.
2.3 Sejarah listrik pertama

Michael Faraday (22 September 1791-25 Agustus 1867) ialah ilmuwan


Inggris yangmendapat julukan "Bapak Listrik", karena berkat usahanya listrik
menjadi teknologi yang banyak gunanya. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu
Page 4 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

pengetahuan, termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Dia juga


menemukan alat yang nantinya menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan
hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber panas yang
praktis.Efek magnetisme menuntunnya menemukan ide-ide yang menjadi
dasar teori medanmagnet. Ia banyak memberi ceramah untuk memopulerkan
ilmu pengetahuan ilmu pengetahuan pada masyarakat umum. Pendekatan
rasionalnya dalam mengembangkan teoridan menganalisis hasilnya amat
mengagumkan.Memang banyak tokoh-tokoh lain namun dari semua itu yang
merupakan satu namayang sangat berjasa dan dikenal sebagai perintis dalam
meneliti tentang listrik dan magnetdialah Michael Faraday. Beliau lahir pada
tanggal 22 September 1791 di Newington Butts,Inggris. Orang tuanya
tergolong keluarga miskin. Ayahnya hanya seorang tukang besi. Namun
waktunya dimanfaatkan untuk membaca berbagai jenis buku, terutama
ilmu pengetahuan alam, fisika, dan kimia serta mengikuti ceramah-ceramah
yang diberikan olehilmuwan Inggris terkenal.Berkat kepandainnya pula,
Faraday dapat berhubungan dengan para ahli ternama,seperti Andre Marie
Ampere. Di samping itu, ia juga mendapat kesempatan berkeliling
Eropa bersama Davy. Pada kesempatan itu, Faraday mulai membangun
pengetahuannya yang praktis dan teoretis. Penemuan Faraday pertama yang
penting di bidang listrik terjadi tahun 1821. Dua tahun sebelumnya Oersted
telah menemukan bahwa jarum magnet kompas biasadapat beringsut jikaarus
listrik dialirkan dalam kawat yang tidak berjauhan. Dari temuan ini,Faraday
berkesimpulan, jika magnet diketatkan, yang bergerak justru kawatnya.
Bekerja atasdasar dugaan ini, dia berhasil membuat suatu skema yang jelas di mana
kawat akan terus-menerus berputar berdekatan dengan magnet sepanjang arus
listrik dialirkan ke kawat.Dalam percobaan-percobaan yang dilakukannya
pada tahun 1831, ia menemukan bahwa bila magnet dilalui sepotong kawat, arus
akan mengalir di kawat, sedangkan magnet bergerak. Keadaan ini disebut
pengaruh elektromagnetik dan penemuan ini disebut Hukum Faraday
Dengan berbagai temuannya, tak berlebihan jika Faraday termasuk
salah satu tokoh yang telah memberi sumbangan terbesar pada umat
Page 5 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

manusia. Ia seorang yang sederhana,seorang penemu yang mulai belajar


secara autodidak. Kesederhanaannya iatunjukkan ketika dia menolak diberi
gelar kebangsawanan dan juga menolak jadi ketua British Royal Society.
Karena masalah kesehatan, Michael Faraday berhenti meneliti. Tetapi,
iameneruskan pekerjaannya sebagai dosen sampai 1861. Ia meninggal dunia
pada tanggal 25 Agustus 1867 dan dimakamkan di dekat kota London,Inggris.
2.4 Sejarah singkat kelistrikan di Indonesia
Sejarah tenaga listrik dunia berawal pada Januari 1882, ketika
beroperasinya pusat tenaga listrik yang pertama di London Inggris. Kemudian bulan
September 1882 juga beroperasi pusat tenaga listrik di New York city, Amerika.
Kedua pusat tenaga listrik tersebut menggunakan arus searah tegangan rendah
.Pada tahun 1885 seorang dari prancis bernama Lucian
Gauland dan John Gibbs dari Inggris menjual hak patent generator arus bolak-balik
kepada seorang pengusaha bernama George Westinghouse. Selanjutnya
dikembangan generator arus bolak-balik dengan tegangan tetap, pembuatan
transformator dan akhirnya diperoleh sistem jaringan arus bolak-balik sebagai
transmisi dari pembangkit ke beban.

Sedangkan sejarah penyediaan tenaga listrik di Indonesia dimulai dengan


selesai dibangunnya pusat tenaga listrik di Gambir, Jakarta (Mei 1897), kemudian di
Medan (1899), Surakarta (1902), Bandung (1906), Surabaya (1912), dan
Banjarmasin (1922). Pusat-pusat tenaga listrik ini pada awalnya menggunakan
tenaga thermis. Kemudian disusul dengan pembuatan pusat-pusat listrik tenaga air :
PLTA Giringan di Madiun (1917), PLTA Tes diBengkulu (1920), PLTA Plengan
diPriangan (1922), PLTA Bengkok dan PLTA Dago di Bandung (1923). Sebelum
perang dunia ke-2, pada umumnya pengusahaan listrik di Indonesia diolah oleh
perusahaan perusahaan swasta, diantaranya adalah NIGEM (Nederlands Indische
Gas en ElectriciteitsMaatschappij) yang kemudian menjelma
menjadi OGEM (Overzese Gas en Electriciteits Maatschappij),ANIEM (Algemene
Nederlands Indhische Electriciteits Maatschappij), dan GEBEO (Gemeen
Schappelijk Electriciteits Bedrijk Bandung en Omsheken).
Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Agustus 1945,
perusahaan listrik yang dikuasai Jepang direbut oleh rakyat Indonesia pada bulan
September 1945, lalu diserahkan kepada pemerintah Republik Indonesia. Kemudian
Page 6 of 54
POILTEKNIK NEGERI JAKARTA
BBPLKLN-CEVEST BEKASI

pada tanggal 27 Oktober 1945 Presiden Soekarno membentuk Jawatan Listrik dan
Gas , oleh karena itu pada setiap tanggal 27 Oktober deperingati sebagai Harlisnas (
Hari Listrik Nasioal ).
Tanggal 1 Januari 1961, dibentuk BPU PLN (Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Listrik Negara) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas.
Tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk 2 perusahaan negara
yaitu Perusaaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan
Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Saat itu kapasitas pembangkit tenaga listrik
PLN sebesar 300 MW.

Tahun 1972, Pemerintah Indonesia menetapkan status Perusahaan Listrik


Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN).Tahun 1990 melalui
peraturan pemerintah No 17, PLN ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha
ketenagalistrikan. Tahun 1992, pemerintah mernberikan kesempatan kepada sektor
swasta untuk bergerak dalam bisnis penyediaan tenaga listrik Sejalan dengan
kebijakan tersebut, pada bulan Juni 1994 status PLN dialihkan dari Perusahaan
Umum menjadi Perusahaan Perseroan (Persero).
2.5 Sistem distribusi Listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem
distribusi ini berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik
besar (Bulk Power Source) sampai ke konsumen,Jadi fungsi distribusi tenaga
listrik adalah:

pembagian atau penyaluran tenaga listrik ke beberapa tempat

(pelanggan).
merupakan sub sistem tenaga listrik yang langsung berhubungan
dengan pelanggan, karena catu daya pada pusat-pusat beban
(pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan distribusi.

Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik besar


dengan tegangan dari11 kV sampai 24 kV dinaikan tegangannya oleh gardu
induk dengan transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV, 220kV atau
Page 7 of 54
POILTEKNIK NEGERI JAKARTA
BBPLKLN-CEVEST BEKASI

500kV kemudian disalurkan melalui saluran transmisi. Tujuan menaikkan


tegangan ialah untuk memperkecilkerugian daya listrik pada saluran transmisi,
dimana dalam hal ini kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang
mengalir (I kwadrat R). Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar,
maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil
pula.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20
kV dengantransformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi,
kemudian dengan sistem tegangan tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan
oleh saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu
distribusi mengambiltegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo
distribusi menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380 Volt. Selanjutnya
disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumen. Dengan ini
jelas bahwa sistem distribusimerupakan bagian yang penting dalam sistem
tenaga listrik secara keseluruhan.

Pada sistem penyaluran daya jarak jauh, selalu digunakan tegangan setinggi
mungkin, dengan menggunakan trafo-trafo step-up. Nilai tegangan yang sangat
tinggi ini (HV,UHV,EHV) menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain: berbahaya
bagi lingkungan dan mahalnya harga perlengkapan-perlengkapannya, selain
menjadi tidak cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi beban. Maka,
pada daerah-daerah pusat beban tegangan saluran yang tinggi ini diturunkan
kembali dengan menggunakan trafo-trafo step-down. Akibatnya, bila ditinjau nilai
tegangannya, maka mulai dari titik sumber hingga di titik beban, terdapat bagianbagian saluran yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda.
Pengelompokan Jaringan Distribusi Tenaga Listrik

Page 8 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Gambar 1. Konfigurasi Sistem Tenaga Listrik.


Untuk kemudahan dan penyederhanaan, lalu diadakan pembagian serta
pembatasan-pembatasan seperti pada Gambar diatas:
Daerah I : Bagian pembangkitan (Generation)
Daerah II : Bagian penyaluran (Transmission) , bertegangan tinggi (HV,UHV,EHV)
Daerah III : Bagian Distribusi Primer, bertegangan menengah (6 atau 20kV).
Daerah IV : (Di dalam bangunan pada beban/konsumen), Instalasi, bertegangan
rendah.
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, maka diketahui bahwa porsi
materiSistem Distribusi adalah Daerah III dan IV, yang pada dasarnya dapat
dikelasifikasikan menurut beberapa cara, bergantung dari segi apa klasifikasi itu
dibuat. Dengan demikian ruang lingkup Jaringan Distribusi adalah:
a. SUTM, terdiri dari : Tiang dan peralatan kelengkapannya, konduktor dan
peralatan perlengkapannya, serta peralatan pengaman dan pemutus
b. . SKTM, terdiri dari : Kabel tanah, indoor dan outdoor termination dll.
Page 9 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

c. Gardu trafo, terdiri dari : Transformator, tiang, pondasi tiang, rangka tempat
trafo, LV panel, pipa-pipa pelindung, Arrester, kabel-kabel, transformer band,
peralatan grounding,dan lain-lain.
d. SUTR dan SKTR, terdiri dari: sama dengan perlengkapan/material pada
SUTM dan SKTM. Yang membedakan hanya dimensinya.
Klasifikasi Saluran Distribusi Tenaga Listrik
Secara umum, saluran tenaga Listrik atau saluran distribusi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Menurut nilai tegangannya:
a. Saluran distribusi Primer, Terletak pada sisi primer trafo distribusi,
yaitu antara titik Sekunder trafo substation (Gardu Induk) dengan
titik primer trafo distribusi. Saluran ini bertegangan menengah 20
kV. Jaringan listrik 70 kV atau 150 kV, jika langsung melayani
pelanggan, bisa disebut jaringan distribusi
b. Saluran Distribusi Sekunder, Terletak pada sisi sekunder trafo
distribusi, yaitu antara titik sekunder dengan titik cabang menuju beban
(Lihat Gambar 2-2).
2. Menurut bentuk tegangannya:
a. Saluran Distribusi DC (Direct Current) menggunakan sistem tegangan
searah.
b. Saluran Distribusi AC (Alternating Current) menggunakan sistem
tegangan bolak-balik.
3. Menurut jenis/tipe konduktornya:
a. Saluran udara, dipasang pada udara terbuka dengan bantuan
penyangga (tiang) dan perlengkapannya, dan dibedakan atas:
- Saluran kawat udara,bila konduktornya telanjang, tanpa isolasi
pembungkus.
- Saluran kabel udara, bila konduktornya terbungkus isolasi.
b.Saluran Bawah Tanah, dipasang di dalam tanah, dengan menggunakan
kabel tanah (ground cable).
c.Saluran Bawah Laut, dipasang di dasar laut dengan
menggunakan kabel laut(submarine cable).
4. Menurut susunan (konfigurasi) salurannya:

Page 10 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

A. Saluran Konfigurasi horizontal, bila saluran fasa terhadap fasa yang


lain/terhadap netral, atau saluran positip terhadap negatip (pada sistem
DC) membentuk garis horisontal.

B. Saluran Konfigurasi Vertikal, bila saluran-saluran tersebut membentuk garis


vertikal.

C. Saluran konfigurasi Delta, bila kedudukan saluran satu sama lain membentuk
suatu segitiga (delta).

5. Menurut Susunan Rangkaiannya


Page 11 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Dari uraian diatas telah disinggung bahwa sistem distribusi di bedakan


menjadi dua yaitu sistem distribusi primer dan sistem distribusi sekunder.

Jaringan Sistem Distribusi Primer,


Sistem distribusi primer digunakan untuk menyalurkan tenaga
listrik dari gardu induk distribusi ke pusat-pusat beban. Sistem ini dapat
menggunakan saluran udara,kabel udara, maupun kabel tanah sesuai
dengan tingkat keandalan yang diinginkan dan kondisi serta situasi
lingkungan. Saluran distribusi ini direntangkan sepanjang daerah yang akan
di suplai tenaga listrik sampai ke pusat beban.

Terdapat bermacam-macam bentuk rangkaian jaringan distribusi primer,


yaitu:
- Jaringan Distribusi Radial, dengan model: Radial tipe pohon, Radial
dengan tie dan switch pemisah, Radial dengan pusat beban dan Radial dengan
pembagian phase area.
- Jaringan distribusi ring (loop), dengan model: Bentuk open loop dan
bentuk Close loop.
- Jaringan distribusi Jaring-jaring (NET)
- Jaringan distribusi spindle
- Saluran Radial Interkoneksi
b. Jaringan Sistem Distribusi Sekunder,
Sistem distribusi sekunder digunakan untuk menyalurkan
tenaga listrik dari gardu distribusi ke beban-beban yang ada di konsumen.
Pada sistem distribusi sekunderbentuk saluran yang paling banyak digunakan
ialah sistem radial. Sistem ini dapat menggunakan kabel yang
berisolasi maupun konduktor tanpa isolasi. Sistem ini biasanya disebut sistem
tegangan rendah yang langsung akan dihubungkan kepada konsumen/pemakai
tenaga listrik dengan melalui peralatan-peralatan sbb:

Page 12 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

- Papan pembagi pada trafo distribusi,


- Hantaran tegangan rendah (saluran distribusi sekunder).
- Saluran Layanan Pelanggan (SLP) (ke konsumen/pemakai)
- Alat Pembatas dan pengukur daya (kWh meter) serta fuse atau pengaman pada
pelanggan.

gambar 2. Komponen Sistem Distribusi


Tegangan Sistem Distribusi Sekunder
Ada bermacam-macam sistem tegangan distribusi sekunder menurut
standar;
(1) EEI : Edison Electric Institut,
(2) NEMA (National Electrical Manufactures Association). Pada dasarnya tidak
berbeda dengan sistem distribusi DC, faktor utama yang perlu diperhatikan adalah
besar tegangan yang diterima pada titik beban mendekati nilai nominal, sehingga
peralatan/beban dapat dioperasikan secara optimal. Ditinjau dari cara
pengawatannya, saluran distribusi AC dibedakan atas beberapa macam tipe dan
cara pengawatan, ini bergantung pula pada jumlah fasanya, yaitu:
1. Sistem satu fasa dua kawat 120 Volt
2. Sistem satu fasa tiga kawat 120/240 Volt
3. Sistem tiga fasa empat kawat 120/208 Volt
4. Sistem tiga fasa empat kawat 120/240 Volt
5. Sistem tiga fasa tiga kawat 240 Volt
6. Sistem tiga fasa tiga kawat 480 Volt
Page 13 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

7. Sistem tiga fasa empat kawat 240/416 Volt


8. Sistem tiga fasa empat kawat 265/460 Volt
9. Sistem tiga fasa empat kawat 220/380 Volt
Di Indonesia dalam hal ini PT. PLN menggunakan sistem tegangan 220/380
Volt. Sedang pemakai listrik yang tidak menggunakan tenaga listrik dari PT. PLN,
menggunakan salah satu sistem diatas sesuai dengan standar yang ada.
Pemakailistrik yang dimaksud umumnya mereka bergantung kepada negara
pemberi pinjaman atau dalam rangka kerja sama, dimana semua
peralatan listrik mulai dari pembangkit (generator set) hingga peralatan kerja
(motor-motor listrik) di suplai dari negara pemberi pinjaman/kerja sama tersebut.
Sebagai anggota, IEC (International Electrotechnical
Comission), Indonesia telah mulai menyesuaikan sistem tegangan menjadi
220/380 Volt saja, karena IEC sejak tahun 1967 sudah tidak mencantumkan lagi
tegangan 127 Volt. (IEC Standard Voltage pada Publikasi nomor 38 tahun 1967
halaman 7 seri 1 tabel 1).
Diagram rangkaian sisi sekunder trafo distribusi terdiri dari:
1. Sistem distribusi satu fasa dengan dua kawat, Tipe ini merupakan bentuk
dasar yang paling sederhana, biasanya digunakan untuk melayani penyalur
daya berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan
pedesaan.
2. Sistem distribusi satu fasa dengan tiga kawat, Pada tipe ini, prinsipnya sama
dengan sistem distribusi DC dengan tiga kawat, yang dalam hal ini terdapat
dua alternatif besar tegangan. Sebagai saluran netral disini dihubungkan
pada tengah belitan (center-tap) sisi sekunder trafo, dan diketanahkan, untuk
tujuan pengamanan personil. Tipe ini untuk melayani penyalur daya
berkapasitas kecil dengan jarak pendek, yaitu daerah perumahan dan
pedesaan.
3. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/240 Volt, Tipe ini untuk
melayani penyalur daya berkapasitas sedang dengan jarak pendek, yaitu
daerah perumahan pedesaan dan perdagangan ringan, dimana terdapat
dengan beban 3 fasa.
4. Sistem distribusi tiga fasa empat kawat tegangan 120/208 Volt.
Page 14 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

5. Sistem distribusi tiga fasa dengan tiga kawat, Tipe ini banyak dikembangkan
secara ekstensif. Dalam hal ini rangkaian tiga fasa sisi sekunder trafo dapat
diperoleh dalam bentuk rangkaian delta (segitiga) ataupun rangkaian wye
(star/bintang). Diperoleh dua alternatif besar tegangan, yang dalam
pelaksanaannya perlu diperhatikan adanya pembagian seimbang antara
ketiga fasanya. Untuk rangkaian delta tegangannya bervariasi yaitu 240 Volt,
dan 480 Volt. Tipe ini dipakai untuk melayani beban-beban industri atau
perdagangan.
6. Sistem distribusi tiga fasa dengan empat kawat, Pada tipe ini, sisi sekunder
(output) trafo distribusi terhubung star,dimana saluran netral diambil dari titik
bintangnya. Seperti halnya padasistem tiga fasa yang lain, di sini perlu
diperhatikan keseimbangan beban antara ketiga fasanya, dan disini terdapat
dua alternatif besar tegangan.

2.6 Komponen-komponen Instalasi Listrik


Komponen instalasi listrik adalah komponen atau bahan yang
diperlukan dalam pemasangan instalasi listrik. Bahan-bahan yang diperlukan
dalam pemasangan instalasi listrik diantaranya:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Sakelar
Lampu pijar/lampu TL
Kabel
Fitting
Sekering/Pengaman
Stop kontak
T-Dos
Pipa
Tusuk kontak
KwH

A. Sakelar
Sakelar atau switch merupakan komponen instalasi listrik yang
berfungsi untuk menyambung atau memutus aliran listrik pada suatu
pemghantar. Saklar termasuk bahan jadi yang merupakan alat yang berfungsi
Page 15 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari sumber tegangan


menuju beban. Saklar sangat banyak macam dan jenisnya misalnya: untuk
keperluan instalasi penerangan, untuk tegangan tinggi, instalasi tenaga dan
banyak lagi jenisnya. Sebagai pengetahuan dasar cukup mengenai beberapa
macam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari: di rumah, sekolah dan
tempat-tempat umum lainnya.
Saklar ada yang dipasang di luar tembok dan ada pula yang dipasang
did alam. Saklar yang dipasang di dalam tembok harganya lebih mahal, tetapi
lebih banyak yang menyukai sebab tampak lebih bersih dindingnya karena
pipanya tidak tampak, sehingga tidak mengganggu pemandangan.
Jenis-jenis saklar pada dasarnya dibedakan menjadi:
1. Saklar manual
2. Saklar magnetik (MC)
3. Saklar otomatis
Saklar magnetik dan saklar otomatis akan dibahas pada semester
berikutnya. Sedangkan saklar manual menurut penggunaannya untuk:
1. Instalasi penerangan.
2. Instalasi tenaga.
Macam-macam saklar manual yang digunakan untuk instalasi
penerangan menurut hubungannya antara lain:
1. Saklar tunggal
2. Saklar seri
3. Saklar silang
4. Saklar tukar
5. Saklar kelompok

6. Saklar kutub dua


7. Saklar kutub tiga
8. Saklar tarik
9. Saklar tombol tekan

Bentuk-bentuk pemasangannya saklar adalah:


1. Saklar ditanam dalam tembok sistem IN-BOUW
2. Saklar tidak ditanam di dalam tembok sistem OUT-BOUW
Ada beberapa persyaratan dalam pemasangan saklar antara lain:
1. Harus dapat melayani secara aman tanpa memerlukan alat bantu.
2. Saklar harus dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang bergerak (tangkai
atau pengumpil) saklar tidak bertegangan pada waktu saklar dalam keadaan
terbuka atau tidak terhubung (Puil 1977 Pasal 206 B1).
Page 16 of 54
POILTEKNIK NEGERI JAKARTA
BBPLKLN-CEVEST BEKASI

3. Dudukan semua saklar di dalam suatu instalasi harus seragam, misalnya:


semua saklar dalam keadaan terhubung: Jika tangkai saklar didorong ke atas
atau kebawah.
jika pengumpil saklar bagian atas ditekan (Puil 1977 Pasal 206.B1)
1. Pemasangannya harus sedemikian rupa sehingga tidak mungkin akan
terhubung sendiri oleh pengaruhgayaberatnya.
2. Kemampuan saklar sekurang-kurangnya harus mempunyai kemampuan sesuai
dengan alat yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh lebih kecil dari 5 A
(Puil 1977 Pasal 630 C61).

Page 17 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Setelah kita saksikan bersama tentang pelaksanaan dari bermacam-macam


penghubung untuk ini kami berikan sedikit keterangan-keterangan dari rangkaian
penghubung tersebut.
1. Saklar tunggal (lihat gambar 1)Saklar ini tidak lagi memerlukan penjelasan. Ini
suatu cara yang termudah untuk menghubungkan/memutuskan suatu
hantaran.
2. Saklar seri/deret (lihat gambar 2)Saklar seri ini gunanya untuk memutuskan
dan menghubungkan dua buah kelompok lampu secara bergantian.
Misalnya: Lampu yang terdapat pada ruangan tamu dan lampu yang terdapat
pada taman dapat hidup sendiri-sendiri atau seluruhnya dihidupkan pada
waktu bersamaan.
3. Saklar tukar/hotel (lihat gambar 3)Saklar tukar/hotel ini digunkaan apabila kita
menghendaki melayani satu lampu dari dua tempat atau lampu menyala
secara berurutan.Misalnya: Pada lorong-lorong dalam kamar yang dua pintu
dan tangga pada rumah bertingkat, maka kita pakai dua buah saklar tukar.
4. Saklar silang (lihat gambar 4)Saklar silang ini digunakan apabila kita harus
dapat melayani satu lampu dan tiga tempat, maka kita pakai saklar silang
waktu memasang. Hendaklah diingat, bahwa saklar yang pertama dan
penghabisan haruslah dipasang saklar tukar, saklar di antaranya adalah
saklar silang.
5. Saklar kutub dua (lihat gambar 5) Misalnya: Kamar mandi, atau penerangan
luar sehingga kedua kawat lampu diputuskan hubungannya.

Page 18 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

6. Saklar kutub tiga (lihat gambar 6) Saklar ini dipakai pada golongan yang
terdiri dari sejumlah lampu-lampu besar.Misalnya: Untuk penerangan lantai,
penerangan bagian atas dan gedung-gedung pertemuan untuk dihubungkan
dengan tiga fasa. Hubungan ini disambung dan diputuskan dengan saklar
kutub tiga.
7. Saklar tarik (lihat gambar 7) Saklar tarik ini digunakan pada kamar tidur, dan
kamar mandi yang dapat dihidupkan dan dimatikan dengan menarik
saklarnya dengan perantaraan tali sebagai penariknya.
8. Saklar tombol tekan (lihat gambar 8)Saklar tombol banyak digunakan untuk
mengontrol motor-motor listrik dan juga banyak digunakan untuk melayani
bel, dan lain-lain. Macam-macam jenis bentuk dan sifat saklar sangat
beraneka ragam. Keaneka ragaman itu didasarkan atas pertimbangan
kepentingan yang bermacam-macam.
Demikian banyak jenis dan coraknya sehingga tidak bisa dibahas semua.
Tetapi asas kerjanya sama yaitu untuk menghubungkan dan memutuskan arus listrik
dari sumber tegangan menuju beban.

B. Lampu Pijar/Lampu TL
Penerangan dengan lampu disebut juga penerangan buatan, lampu menjadi
elemen yang sangat vital untuk penerangan malam hari karena kemudahan
memakai lampu dibandingkan sumber cahaya lain seperti cempluk (lampu minyak),
obor, atau penerangan lain. Berbagai jenis lampu tersedia di pasaran dan masingmasing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Memilih jenis lampu hemat
energi, misalnya, akan mempengaruhi keawetan (lama waktu kita memakai lampu
tersebut) serta biaya listrik operasional yang dibutuhkannya.

Lampu Pijar (biasa)


Jenis lampu yang dikembangkan Thomas Alfa Edison ini memakai filamen

tungsten yaitu semacam kawat pijar didalam bola kaca yang diisi gas nitrogen,
argon, kripton, hidrogen dan sebagainya. Lampu ini membutuhkan lebih banyak
energi dibandingkan lampu TL untuk mendapatkan tingkat terang yang sama. Lampu
pijar atau bohlam biasa ini hanya bertahan 1000 jam atau untuk rata-rata pemakaian
Page 19 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

10 jam sehari semalam, hanya bertahan kira-kira 3 4 bulan, dan setelah itu kita
harus membeli bohlam baru.

Banyak orang menyukai menggunakan lampu pijar karena warna yang


ditimbulkannya. Warna kuning lampu pijar terasa hangat. Namun yang membeli
lampu pijar karena harganya yang relatif murah juga tidak sedikit. Sebaiknya kita
memperhatikan bahwa lampu pijar memang murah, namun hanya bertahan 3-4
bulanan saja.Warna cahaya lampu pijar adalah kuning
derajat suhu warna 2500 2700 K (Kelvin).

Lampu TL (Fluorescent)
Jenis lampu ini juga dikenal dengan lampu neon. Dewasa ini lampu neon

bentuknya macam-macam, ada yang bentuknya memanjang biasa, bentuk spiral


atau tornado, dan ada juga yang bentuk memanjang vertikal dengan fitting (bentuk
pemasangan ke kap lampu) yang mirip seperti lampu pijar biasa. Lampu TL lebih
hemat energi dibandingkan lampu pijar, karena lebih terang. Untuk lampu TL yang
baik (merk bagus), bisa bertahan 15.000 jam atau setara dengan 10 tahun
pemakaian, harganya juga sekitar 10x lampu pijar biasa. Sedangkan lampu TL yang
berkualitas buruk mungkin bisa bertahan 4-6 bulan saja (dewasa ini banyak
bermunculan merk lampu hemat energi yang murah, namun kualitasnya rendah).
Page 20 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Lampu TL yang banyak digunakan sejak dulu dengan fitting khusus untuk
lampu TL yang panjang.
Dengan jumlah watt (energi listrik) yang lebih kecil, lampu TL atau neon lebih
murah digunakan daripada membeli lampu pijar biasa, dan saat ini jenis lampu TL
juga bervariasi baik bentuk, fitting pemasangan, serta warna cahayanya ada yang
putih, kuning, dan warna lainnya. Dengan keseimbangan antara harga dan lama
pemakaian, lampu TL banyak digunakan untuk penerangan toko, mall, serta tempattempat lain yang membutuhkan cahaya terang dan lebih hemat energi.
Warna cahaya lampu pijar adalah:
kuning (2700 K 3000 K)
netral (3500 K 4500 K)
putih (5500 K 6500 K)
C. Stop kontak

Stop kontak merupakan material instalasi listrik yang berfungsi sebagai muara
penghubung antara arus listrik dengan peralatan listrik. Di bawah ini adalah gambar
Page 21 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

stop kontak out bow yang dipasang di luar tebok (tidak ditanam di dalam tembok)
dan memiliki beberapa colokan sehingga sering disebut terminal.
Stop kontak, sebagian mengatakan outlet, merupakan komponen listrik yang
berfungsi sebagi muara hubungan antara alat listrik dengan aliran listrik. Agar alat
listrik terhubung dengan stop kontak, maka diperlukan kabel dan steker atau colokan
yang nantinya akan ditancapkan pada stop kontak.
Berdasarkan bentuk serta fungsinya, stop kontak dibedakan menjadi dua
macam, yaitu:
- Stop kontak kecil, merupakan stop kontak dengan dua lubang (kanal) yang
berfungsi untuk menyalurkan listrik pada daya rendah ke alat-alat listrik melalui
steker yang juga berjenis kecil.
- Stop kontak besar, juga nerupakan stop kontak dengan dua kanal AC yang
dilengkapi dengan lempeng logam pada sisi atas dan bawah kanal AC yang
berfungsi sebagai ground.sakelar jenis ini biasanya digunakan untuk daya yang lebih
besar.
Sedangkan berdasarkan tempat pemasangannya. Dikenal dua jenis stop
kontak, yaitu:
- Stop kontak in bow, merupakan stop kontak yang dipasang didalam tembok.
- Stop kontak out bow, yang dipasang diluar tembok atau hanya diletakkan
dipermukaan tembok pada saat berfungsi sebagai stop kontak portable .
D. Fitting
Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut
penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit,
fiting gantung, dan fiting kedap air.

Fiting langit-langit
Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit) dan

Page 22 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan


fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit.

Fiting gantung
Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai
penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor
dari tarikan beban tersebut.

Fiting kedap air


Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air.
Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa
terkena air misalnya fiting untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting ini terbuat
dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari logam kuningan atau
tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin
sebagai penahan air.

E. Kabel
Kita sering menggunakan kabel dalam kehidupan kita sehari-hari untuk
instalasi rumah dan lain-lainnya. tetapi yang kita ketahui dari kabel hanya
fungsinya saja yaitu sebagai penghantar arus listrik. Tetapi terkadang kita
tidak mengetahui jenis-jenis dari kabel itu sendiri. Disini saya akan
menjelaskan beberapa jenis-jenis kabel, karena dengan mengetahui jenisjenis dari kabel dan ukuran kapasitasnya lebih memudahkan kita dalam
penggunaanya dan juga tidak membahayakan diri kita sendiri.
Kabel NYA : Kabel jenis ini di gunakan untuk instalasi rumah dan
dalam instalasi rumah yang sering di gunakan adalah NYA dengan ukuran 1,5
mm2 dan 2,5 mm2. Yang berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Lapisan isolasinya
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel
udara) dan mudah digigit tikus. agar aman jika menggunakan kabel tipe ini
lebih baik kabel di pasang di dalam pipah atau saluran penutup, karena selain
tidak bisa di ganggu sama hewan pengerat dan tidak kenah air, juga apabila
ada isolasi yang terkelupas (terbuka) tidak bisa tersentuh langsung sama
manusia.

Page 23 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Kabel NYM : Kabel jenis ini hanya direkomendasikan khusus untuk


instalasi tetap di dalam bangunan yang dimana penempatannya biasa diluar/
didalam tembok ataupun didalam pipa (conduit). Kabel NYM berinti lebih dari
1, memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada
yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis,
sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih
mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan
basah, namun tidak boleh ditanam.

Kabel NYY : Kabel ini dirancang untuk instalasi tetap didalam tanah
yang dimana harus tetap diberikan perlindungan khusus (misalnya duct, pipa
PVC atau pipa besi). Kabel protodur tanpa sarung logam. Instalasi bisa
ditempatkan didalam dan diluar ruangan, dalam kondisi lembab ataupun
kering. memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti
2, 3 atau 4. Dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM
(harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat
dari bahan yang tidak disukai tikus.

Kabel NYAF : Kabel ini direncanakan dan direkomendasikan untuk


instalasi dalam kabel kotak distribbusi pipa atau didalam duct. Kabel NYAF
merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
Page 24 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan


fleksibelitas yang tinggi, kabel jenis ini sangat cocok untuk tempat yang
mempunyai belokan belokan tajam. Digunakan pada lingkungan yang
kering dan tidak dalam kondisi yang lembab/basah atau terkena pengaruh
cuaca secara langsung.

Kabel NYFGbY/NYRGbY/NYBY : Kabel ini dirancang khusus untuk


instalasi tetap dalam tanah yang ditanam langsung tanpa memerlukan
perlindungan tambahan (kecuali harus menyeberang jalan). Pada kondisi
normal kedalaman pemasangan dibawah tanah adalah 0,8 meter.

Page 25 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Kabel NYCY : Kabel ini dirancang untuk jaringan listrik dengan


penghantar konsentris dalam tanah, dalam ruangan, saluran kabel dan alam
terbuka. Kabel protodur dengan dua lapis pelindung pita CU Kabel. Instalasi
ini bisa ditempatkan diluar atau didalam bangunan, baik pada kondisi lembab
maupun kering.

Kabel BC : Kabel ini dipilin/stranded, disatukan. Ukuran / tegangan


mak = 6 500 mm2 / 500 V Pemakaian = saluran diatas tanah dan
penghantar pentanahan.

Kabel AAAC : Kabel ini terbuat dari aluminium-magnesium-silicon


campuran logam, keterhantaran elektris tinggi yang berisi magnesium silicide,
untuk memberi sifat yang lebih baik. Kabel ini biasanya dibuat dari paduan
aluminium 6201. AAAC mempunyai suatu anti karat dan kekuatan yang baik,
sehingga daya hantarnya lebih baik.

Kabel ACSR : Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri


dari aluminium berinti kawat baja. Kabel ini digunakan untuk saluran-saluran
Transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara/tiang berjauhan,
Page 26 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk
itu digunakan kawat penghantar ACSR.

Kabel ACAR : Kabel ACAR yaitu kawat penghantar aluminium yang


diperkuat dengan logam campuran, sehingga kabel ini lebih kuat daripada
kabel ACSR.

Kabel NYMHYO : Merupakan kabel jenis serabut dengan berintikan


dua serabut. Kabel ini biasanya digunakan untuk soundsystem, loudspeaker,
virtual video. Gunakan kabel jenis NYA/NYM untuk jembatan / hantaran listrik
yang bersifat permanen. Untuk pemakaian daya yang besar seperti televisi,
magicom, sanyo, kulkas, Ac gunakan jenis kabel ini secara langsung. Jenis
kabel ini mampu menghantar hingga 700 VA sehingga aman dan menjadikan
pembayaran rekening listrik menjadi murah. Untuk jenis kabel NYMHYO
biasanya digunakan pada model Roll. Jika digunakan pada pemakaian daya
yang besar seperti tersebut diatas hanya bersifat temporary / sementara
karena jenis kabel ini hanya mamapu menghantarkan listrik 20VA-50VA.
Kurangi / hilangkan pemakaian jenis kabel ini karena mudah sekali
menimbulkan bahaya listrik serta menjadikan pembayaran listrik
membengkak. Spin control berputar berdasarkan panas yang dikeluarkan
oleh energi listrik. Untuk jenis kabel NYMHYO biasanya digunakan pada
lampu taman.

Page 27 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

NYMHY : Kabel jenis ini khusus direkomendasikan untuk digunakan


sebagai penghubung alat-alat rumah tangga yang sering dipindah pindah dan
harus ditempat kering. Kabel ini mempunyai isolasi plastic tahan panas.
Bilamana digunakan untuk penghubung alat pemanas, maka pada titik
sambungannya antar alat dengan kabel, temperaturnya tidak boleh lebih dari
85 derajat Celcius, karena hal tersebut dapat membahayakan kabel itu sendiri

F. Sikring/Pengaman

MCB
Miniatur Circuit Breaker (MCB) adalah alat pengaman instalasi listrik
terhadap overload atau beban lebih atau yang biasa disebut hubung singkat.
Sedangkan fungsi dasar MCB adalah sebagai sensor sekaligus aktuator.
MCB bekerja dengan cara mendeteksi fault condition/ gangguan dan
selanjutnya memutuskan hubungan listrik secara kontinyu dengan maksud
mengamankan sistem dari gangguan. Tidak seperti Fuse atau sekering yang
beroperasi sekali dan harus diganti dengan yang baru. MCB dapat di reset
( baik secara manual ataupun otomatis) apabila Fault Condition telah teratasi.

Page 28 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Gambar bagian dalam MCB


Keterangan gambar :
1. Actuator lever :Digunakan untuk mereset secara manual (layaknya saklar)

dan sebagai penunjuk status pemutus arus (aktif/tidak).


2. Actuator mechanism.
3. Contacts.
4. Terminal.
5. Bimetallic strips
6. Calibration Screw.
7. Selenoid
8. Arc driver/exthinguisher.
Pengaman Lebur/FUSE
Fungsi FUSE sama dengan MCB,yaitu mengamankan instalasi listrik dari

beban lebih atau over load. Tetapi setelah mengamankan,FUSE diganti lagi dengan
yang baru.
Cara kerja FUSE,yaitu jika terjadi beban lebih maka FUSE akan putus dan
tidak ada lagi arus listrik yang mengalir dalam sistem tersebut. Banyak terjadi
kebakaran diakibatkan FUSE sudah rusak atau tidak di ganti.

Page 29 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Page 30 of 54

POILTEKNIK NEGERI JAKARTA


BBPLKLN-CEVEST BEKASI

Gambar pengawatan dalam box sikring dan bentuk Sikring


Untuk FUSE mempunyai tanda khusus :
1. 2A = Merah jambu
2. 4A = Coklat
3. 6A = Hijau
4. 10A = Merah
5. 15A = Kelabu
6. 20A = Biru
7. 25A = Kuning
8. 35A = Hitam
9. 50A = Tembaga
10. 6/500 artinya untuk kekuatan arus 6A pada tegangan 500V.

ELCB
Pemutus litar Bocor ke Bumi jenis (PLBK),Electric Leakage Circuit Breaker

(ELCB) adalah salah satu alat perlindungan yang terdapat dalam sistem instalasi di
dalam rumah. Fungsinya sama dengan MCB,apabila ada arus bocor atau lebih
maka ELCB akan trip dan membuangnya ke tanah.

Gambar pemasangan ELCB dan bentuk ELCB

G. T-Dos / Kotak sambung dan Pipa

Kotak sambung dan pipa pada instalasi penerangan berguna untuk:


1.

Sebagai tempat penyambung/ pemeriksa kabel instalasi untuk alat hubung


pemakai/ bebas dari penarikan penarikan kabel ke instalasi selanjutnya.
2.
Sebagai tempat pemeriksaan kabel instalasi.

JENIS -JENIS KOTAK SAMBUNG DAN PIPA

Kotak sambungan yang banyak digunakan alam pemasangan instalasi adalah:


Kotak sambungan 2 cabang tanpa ulir/sekrup digunakan sebagai
tempat penyambungan hantaran dan pemeriksaan kabel
instalasi.Pada pasaran terdapat bermacam ukuran yaitu: 5/8, 3/4,
1 1 1/4, 1 1/2 dan 2.
kotak sambungan 3 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk tempat
penyambungan hantaran mendatar, turun dan naik. Dan pada pasaran terdapat
ukuran 5/8, 3/4, 1, 1 1/4, dan 1 1/2.

Kotak sambug 4 cabang tanpa ulir sekrup digunakan untuk tempat


penyambungan hantaran mendatar, turun dan naik. Dan pada
pasaran terdapat ukuran 5/8, 3/4, 1, 1 1/4, dan 1 .

1.
2.
3.
4.
1.

Pipa instalasi yang digunakan dalam instalasi listrik antara lain:


Pipa besi/baja (union)
Pipa PVC (plastik)
Pipa spiral (fleksibel)
Pipa-galvani
Pipa Union

Pipa union adalah pipa yang terbuat dari plat besi dan dibuat oleh pabrik tanpa
menggunakan las dan diberi cat meni berwarna merah. Pipa jenis ini dalam
pengerjaannya mudah karena dapat dengan mudah dibengkokkan dalam keadaan
dingin. Selain daripada itu pipa union mudah pula dipotong dengan gergaji besi. Pipa
jenis ini mudah didapat dipasaran dengan harga relatif murah.
Dalam instalasi listrik, pada pemasangan pipa union, jika masih dalam jarak
jangkauan tangan harus dihubungkan dengan bumi, kecuali bila digunakan untuk
menyelubungi kawat pembumian (arde). Pemasangan pipa union umumnya
dipasang pada tempat yang kering dengan maksud menghindari terjadinya korosi
atau karat.
1.
2. Pipa PVC atau Paralon
Dewasa ini selain pipa union yang terbuat dari besi, juga banyak dipakai pipa
pelindung yang terbuat dari pipa bahan PVC atau paralon. Keuntungan penggunaan
pipa PVC ini dibanding dengan pipa union antara lain adalah pipa PVC lebih ringan,
mudah pengerjaannya, mudah dibengkokkan dan yang lebih penting adalah pipa
PVC sendiri adalah merupakan bahan isolasi sehingga dalam pemasangannya tidak
akan mengaibatkan terjadinya hubungan pendek antara penghantar dengan pipa.
Penggunaan pipa PVC sangat cocok untuk daerah lembab sebab tidak akan
menimbulkan korosi. Namun demikian pipa PVC mempunyai kelemahan yaitu tidak
tahan digunakan pada suhu kerja di atas 60 C.
0

1.

3. Pipa Fleksibel
Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel.
Pipa ini dibuat dari logam yang mudah diatur dan lentur. Sebagai contoh misalnya
dipakai sebagai pelindung kabel yang berasal dari dak standar menuju ke meter
pembatas listrik atau juga dipakai sebagai pelindung pada penghantar instalasi
tenaga seperti mesin bubut, pres, dan mesin skraf serta dikapal laut, dan
sebagainya.
2. Pipa Galvanis
Didalam instalasi listrik pipa galvanis banyak digunakan pada dak
standar,tiang lamputaman.Dan pipa galvanis ini biasanya juga disebut pipa ledeng.
Maksud dan tujuan pemasangan pipa pada instalasi listrik antara lain:
1.

Untuk memberikan perlindungan pada penghantar terhadap gangguan


mekanis yang mungkin terjadi pada penghantar.

2.

Sebagai tempat untuk meletakkan/menyalurkan kabel penghantar di


dalamnya.
3.
Untuk mempermudah pembongkaran dan pemasangan kembali penghantarpenghantar pada waktu perbaikan/penggantian penghantar yang rusak.
Pada instalasi listrik direncanakan sedemikian rupa dengan permukaan bagian
dalamnya harus licin, agar dalam penarikan kawat penghantar di dalam pipa
tersebut tidak mengakibatkan isolasi kawat tersebut tidak rusak.
Pipa instalasi harus memenuhi ketentuan pada persyaratan sebagai berikut:
Pipa instalasi harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap
kelembaban.Misalnya: pipa baja, pipa PVC (pastik) atau bahan lain yang sederajat.
(Pasal 730 D2 PUIL 77).
Pipa instalasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat melindungi
secara mekanis hantaran yang ada di dalamnya dan harus tahan terhadap tekanan
mekanis yang mungkin timbul selama pemasangan dan pemakaian. (pasal 730 D3
sub. A PUIL 771).
Permukaan bagian dalam dan luar dari pipa harus licin dan rata, tidak boleh
terdapat lubang atau tonjolan yang tajam atau cacat lain yang sejenis pada bagian
dalam atau luar pipa tersebut, serta harus dilindungi secara baik terhadap karat.
(pasal 730 D3 sub.b PUIL 77).
Pada bagian dalam pada ujung dari bahagian penyambung pipa tidak boleh
terdapat bahagian tajam. Permukaan dan pinggiran atau bibir lewat mana hantaran
itu ditarik harus licin dan tidak tajam. Pada ujung bebas dari pipa instalasi yang
terbuat dari baja, kawat dipasang-selubung masuk (tule) yang berbentuk baik dan
terbuat dari bahan yang awet.
Pemasangan pipa instalasi harus sedemikian rupa sehingga hantaran dapat ditarik
dengan mudah setelah pipa benda bantu dipasang, serta hantaran dapat diganti
dengan mudah tanpa membongkar sistem pipa (pasal 730 F1 PUIL 77).
Pipa instalasi yang terbuat dari logam dan terbuka yang terdapat dalam jarak yang
kanan tangan harus ditahankan dengan baik, kecuali bila pipa instalasi logam
tersebut dipergunakan untuk menyelubungi kabel yang mempunyai instalasi ganda
(mis: NYM) atas digunakan hanya untuk menyelubungi kawat pertahanan. (pasal
730 F3 PUIL 77)
Pipa instalasi haru sedapat mungkin dipasang secara tegak lurus atau mendatar.
(pasal 730 F4 PUIL 77)
Pipa instalasi PVC (plastik) memiliki beberapa keuntungan antara lain:
1.
Tahan terhadap bahan kimia, jadi tidak perlu dicat.
2.
Tidak menyalurkan nyala api.
3.
Ringan dan mudah dibawah/digunakan

4.

1.
2.
3.
4.

Mudah dibentuk dengan menggunakan alat pemanas.


Pipa instalasi logam/baja memiliki beberapa keuntungan antara lain:
Lebih kuat
Tahan terhadap panas dan nyala api
Bisa dijadikan pentahanan langsung
Kerusakan mekanis tidak perlu diragukan.

H. Kwh Meter
Adalah alat penghitung daya listrik atau pemakaian energi listrik,alat ini
bekerja menggunakan elemen metode induksi medan magnet dimana medan
magnet menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium.
Kwh meter dibagi menjadi 2,yaitu kwh meter analog dan digital.

Gambar KwH meter analog dan digital

BAB 3
KUMPULAN-KUMPULAN JOB

3.1 JOB 1 SAKLAR SERI DENGAN 3 LAMPU ( 2 REDUP & 1 TERANG) & STOP
KONTAK

GAMBAR RANGKAIAN
A. BAGAN

B. PENGAWATAN

N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Saklar Seri
Stop Kontak
Lampu pijar
MCB 3 phase

JUMLAH
3
6
1
1
3
1

K3
1. Gunakan alat sesuai fungsinya.
2. Pakailah APD untuk melindungi diri.
3. Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan
taruh ke tempatnya semula.
LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak
antara bahan-bahan.
4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat.
5. Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.
CARA KERJA
1. Naikan tuas pada MCB 3 phase.
2. Tekan S1 maka L1 menyala terang.
3. Tekan S2 maka L2 & L3 menyala redup.
4. Untuk mematikan L1,L2 & L3 kembalikan masing-masing S1 & S2 ke
posisi semula.

HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN


BEBAN
L1 (100W)
L2 (40W)
L3 (60W)
SUMBER
PE
PN
EN

HASIL PENGUKURAN
148V
100V
44V
148V
148V
148V
0V

BEBAN
L1 (100W)
L2 (40W)
L3 (60W)

PENGUKURAN ARUS
0,6 A
0,1 A
0,1 A

BEBAN
L1 (100W)
L2 (40W)
L3 (60W)

PERHITUNGAN ARUS
0,45 A
0,18 A
0,18 A

KESIMPULAN

Dari hasil pengukuran pada stop kontak terdapat tegangan di PE & PN sebesar
148V,dan tidak adanya tegangan pada EN dikarenakan EN tidak terdapat phase.
Terdapat perbedaan arus di hasil pengukuran lampu dan perhitungan
lampu,pada beban L1 (100W) berbeda 0,15 A,dan pada beban L2 & L3 (40W &
60W) berbeda 0,08 A.
Perbedaan tersebut dikarenakan :
1. Kurang teliti dalam membaca alat ukur.
2. Kondisi alat ukur yang kurang bagus.

3.2 JOB 2 2 SAKLAR TUKAR DENGAN 3 LAMPU PIJAR

GAMBAR RANGKAIAN
a). BAGAN

b). PENGAWATAN

N
O
1.
2.
3.
4.
5.
K3
1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Saklar tukar
Lampu pijar
MCB 3 phase

JUMLAH
3
2
2
3
1

Gunakan alat sesuai fungsinya.


Pakailah APD untuk melindungi diri.
Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan taruh ke
tempatnya semula.
LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak antara
bahan-bahan.
4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat
5. .Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.
CARA KERJA
Naikan tuas MCB 3 phase.
Tekan S1 maka ketiga lampu tersebut menyala terang.
Tekan S2 maka ketiga lampu tersebut mati.
Kembalikan tombol S1 & S2 pada posisi awal.

5. Tekan S2 maka ketiga lampu tersebut menyala.


6. Tekan S1 maka ketiga lampu tersebut mati.

HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN

BEBAN
L1 (100W)
L2 (40W)
L3 (60W)
SUMBER

HASIL PENGUKURAN
215V
215V
215V
215V

BEBAN
L1 (100W)
L2 (40W)
L3 (60W)
TOTAL

PENGUKURAN ARUS
0,41 A
0,2 A
0,23 A
0,85 A

BEBAN
L1 (100W)
L2 (40W)
L3 (60W)
TOTAL

PERHITUNGAN ARUS
0,45 A
0,18 A
0,27 A
0,9 A

KESIMPULAN
Dari hasil data pengukuran dan perhitungan,pada ketiga lampu semua
tegangan sama dikarenakan disambung secara paralel,yang berbeda
hanyalah arus pada ketiga lampu tersebut.
Dan ditemukan juga perbedaan arus pada hasil perhitungan dan
pengukuran,perbedaan arus pada L1 (100W) adalah 0,04 A,pad L2 (40W)
adalah 0,02 A,dan pada L3 (60W) adalah 0,04 A. Perbedaan tersebut terjadi
karena :
1. Ketelitian dalam membaca alat ukur masih kurang,
2. Kelas alat ukur rendah.
3. Alat ukur yang kurang baik.

3.3 JOB 3 2 SAKLAR TUKAR DENGAN 1 LAMPU PIJAR

GAMBAR RANGKAIAN
a). BAGAN

b).PENGAWATAN

N
O
1.
2.
3.
4.
5.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Saklar tukar
Lampu pijar
MCB 3 phase

JUMLAH
1
2
2
1
1

K3

1. Gunakan alat sesuai fungsinya.


2. Pakailah APD untuk melindungi diri.
3. Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan taruh
ke tempatnya semula
LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak
antara bahan-bahan.
4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat
5. Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.
CARA KERJA
1. Naikan tuas MCB 3 phase.
2. Tekan S1 maka L1 tersebut menyala terang.
3. Tekan S2 maka L1 tersebut mati

4. Kembalikan tombol S1 & S2 pada posisi awal


5. Tekan S2 maka L1 tersebut menyala.
6. Tekan S1 maka L1 tersebut mati.

HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN


BEBAN
L1 (60W)
SUMBER

HASIL PENGUKURAN
220V
220V

BEBAN
L1 (60W)

PENGUKURAN ARUS
0,25 A

BEBAN
L1 (60W)

PERHITUNGAN ARUS
0,27 A

KESIMPULAN
Dari hasil pengukuran di ketahui tegangan sumber dan L1 sama yaitu 220
V,dan ditemukan perbedaan pada hasil pengukuran arus dan hasil
perhitungan arus,perbedaan pada hasil pengukuran arus dan perhitungan
arus adalah 0,02 A.
3.4 JOB 4 1 SAKLAR TUNGGAL DENGAN 1 LAMPU PIJAR & 1
STOP KONTAK

GAMBAR RANGKAIAN
a).BAGAN

b). PENGAWATAN

N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Saklar tunggal
Lampu pijar
MCB 3 phase
Stopkontak

JUMLAH
1
2
1
1
1
1

K3
1. Gunakan alat sesuai fungsinya.
2. Pakailah APD untuk melindungi diri.
3. Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan taruh ke
tempatnya semula

LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak
antara bahan-bahan.
4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat.
5. Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.

CARA KERJA
1. Naikan tuas MCB 3 phase.

2. Tekan S1 maka L1 tersebut menyala terang.


3. Kembalikan posisi S1 pada posisi awal,maka L1 mati.

HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN


BEBAN
L1 (100W)
SUMBER
PE
PN
EN

HASIL PENGUKURAN
215V
215V
215V
215V
0V

BEBAN
L1 (100W)

PENGUKURAN ARUS
0,3 A

BEBAN
L1 (100W)

PERHITUNGAN ARUS
0,45 A

KESIMPULAN

Dari data pengukuran dapat dilihat,bahwa tegangan pada L1,sumber,PE,PN


adalah sama,yaitu 215 V. Dan tegangan pada EN adalah 0 V.Arus pada L1 saat
pengukuran berbeda dengan hasil perhitungan,perbedaannya sebesar 0,10 A.
Perbedaan tersebut didapatkan karena :
1. Saat mengukur menggunakan lilitan (Tang Ampere).
2. Tang Ampere kurang bagus/baterai low.
3. Ketelitian dalam membaca alat ukur.

4.5 JOB 5 SAKLAR SERI DENGAN 2 LAMPU PIJAR (REDUP) DAN 1


LAMPU TL DENGAN 1 STOP KONTAK

GAMBAR RANGKAIAN
a).BAGAN

b).PENGAWATAN

N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Saklar seri
Lampu pijar
MCB 3 phase
Stopkontak

JUMLAH
2
2
1
2
1
1

7.

Lampu TL

K3
1. Gunakan alat sesuai fungsinya.
2. Pakailah APD untuk melindungi diri.
3. Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan taruh ke
tempatnya semula
LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak
antara bahan-bahan.
4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat.
5. Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.
CARA KERJA
1. Naikan tuas MCB 3 phase.
2. Tekan S1 maka L1 dan L2 menyala redup.
3. Tekan S2 maka starter akan bekerja dan lampu TL menyala.
4. Kembalikan masing-masing tombol S1 dan S2,maka L1,L2 dan lampu TL
mati.

HASIL PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN


BEBAN
L1 (60W)
L2 (40W)
SUMBER
Lampu TL (10W)
Ballast

HASIL PENGUKURAN
64V
51V
151V
31V
120V

BEBAN
L1 (60W)
L2 (40W)

PENGUKURAN ARUS
0,8 A
0,8 A

BEBAN
L1 (60W)
L2 (40W)

PERHITUNGAN ARUS
0,27 A
0,18 A

KESIMPULAN
Dari data tersebut di dapatkan tegangan pada sumber dan beban
berbeda,dikarenakan L1 & L2 di rangkai secara seri,tegangan pada lampu TL
(10W) adalah 31V,dan pada ballast 120V.Perbedaan pengukuran arus dan
perhitungan arus pada L1 sebesar 0,53 A,dan pada L2 sebesar 0,62 A.

Dikatan berbeda karena alat ukur yang kurang memadai dan kurang
begitu efektif.

4.6 JOB 6 1 LAMPU MENGGUNAKAN RELAY

RANGKAIAN CONTROL

N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Push button
Lampu pijar
MCB 3 phase
Relay

JUMLAH
1
2
2
1
1
1

K3
1 Gunakan alat sesuai fungsinya.
2 Pakailah APD untuk melindungi diri.
3 Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan taruh ke
tempatnya semula

LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak
antara bahan-bahan.

4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat.


5. Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.
CARA KERJA
Naikan tuas pada MCB 3 phase,tekan PB ON maka koil relay bekerja
dan kontak kontrol NO pada relay menutup dan NC membuka serta mengunci
rangkaian control tersebut,dan L1 menyala.Tekan PB OFF,maka seluruh
rangkaian kontrol terputus dan L1 mati.

4.7 JOB 7 MENGHIDUPKAN 1 LAMPU DENGAN RELAY DAN TIMER

RANGKAIAN KONTROL

N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

ALAT

BAHAN

Obeng +/Palu
Tang Buaya
Tang Kombinasi
Tang potong

Fitting lampu
Kotak-kotak
Push button
Lampu pijar
MCB 3 phase
Relay
Timer

K3
1. Gunakan alat sesuai fungsinya.
2. Pakailah APD untuk melindungi diri.

JUMLAH
1
2
2
1
1
1
1

3. Jangan meninggalkan alat-alat ditempat kerja,rapihkan kembali dan taruh ke


tempatnya semula
LANGKAH KERJA
1. Gambarlah rangkaian pengawatan terlebih dahulu sesuai perintah.
2. Siapkan alat dan bahan.
3. Pasang bahan-bahan di tempat yang telah di sediakan dan beri jarak
antara bahan-bahan.
4. Sambunglah kabel-kabel sesuai gambar rangkaian yang telah dibuat.
5. Sambungkan kabel sumber dengan MCB 3 phase.
CARA KERJA
Naikan tuas pada MCB 3 phase,tekan PB ON maka koil relay bekerja,maka
control relay yang NO menutup dan NC membuka,sehingga mengunci rangkaian
dan menghidupkan koil TDR,
Setelah TDR ON sesuai settingan detik,maka control TDR yang NO menutup
dan yang NC membuka,sehingga menghidupkan L1.
Tekan PB OFF,maka seluruh rangkaian control relay dan TDR terputus dan
mematikan L1.

BAB VI
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dengan adanya mata kuliah Rancangan Instalasi Listrik domestik di Politeknik
Negeri Jakarta-Cevest bekasi,Mahasiswa khususnya di jurusan listrik jadi
mengetahui apa-apa saja dari peralatan,perencanaan,hingga pengawatanpengawatan pada rumah sederhana maupun mewah,baik 1 phase ataupun 3 phase.
Dan dengan dibuatnya Laporan akhir ini,penulis bisa mengulang-ulang materi
yang telah di berikan dosen/instruktur.
Selama penulis menyelesaikan laporan akhir rancangan instalasi listrik
domestik, penulis menarik beberapa kesimpulan yang erat kaitannya antara dunia
pendidikan dengan dunia kerja, dalam hal ini penulis memberi kesimpulan sebagai
berikut:

Dengan menjalankan Praktek di bengkel, maka mahasiswa akan langsung


berusaha untuk mencoba apa yang telah diberikan di dosen/instruktur dan
sekaligus beradaptasi dengan cara kerja yang biasa dilakukan di dalam
perusahaan.

Dengan adanya praktek di bengkel, maka mahasiswa dapat menyadari dan


mengukur tingkat kemampuan yang didapat di kampus Politeknik negeri
jakarta-cevest bekasi dan dengan penerapannya dalam dunia usaha, dengan
demikian mahasiswa dapat mempunyai kerpercayaan terhadap diri sendiri.

4.2 SARAN-SARAN
Semoga dengan adanya laporan ini semua lebih paham akan apa saja
komponen-komponen listrik yang baik untuk instalasi domestik,Beli lah produk listrik
yang sudah teruji standarisasinya dan telah di uji di lembaga-lembaga standar
nasional Indonesia.

4.3 PENUTUP

Syukur alhamdulillah penulis ucapkan atas selesainya penulisan laporan akhir


Rancangan instalasi listrik domestik dan penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada ALLOH subhanahu wa taala dan juga kedua orang tua penulis
sebagaimana yang telah menyediakan sarana untuk membuat laporang akhir ini.
Semoga karya tulis laporan akhir ini dapat menjadi satu acuan bagi para
pembacanya dan semoga lapporan akhir ini bermanfaat bagi para pecinta ilmu
kelistrikan khususnya di dalam rancangan instalasi listrik domestik.
Demikan penulis ucapkan,Wassalamu alaikum..

REFERENSI

http://richessamoo.blogspot.com/2012/08/sejarah-penemuanlistrik.html
http://gudang-sejarah.blogspot.com/2009/01/sejarah-listrik.html
http://tukanglistrikserpong.wordpress.com/2014/03/05/sejarahsingkat-kelistrikan-di-indonesia/
http://dunia-listrik.blogspot.com/2008/12/sistem-distribusi-tenagalistrik.html
http://ghojer.blogspot.com/2013/09/macam-macam-saklar.html
http://bintaroled.com/abcd/mengenal-jenis-jenis-lampu-pijarhalogen-tl-led/
http://revenge47.blogspot.com/2014/09/pengertian-dan-fungsidari-stop-kontak.html
http://www.inverterplus.net/2013/07/definisi-dan-jenis-fitting.html
http://ariefl114.blogspot.com/2013/02/jenis-jenis-kabel-listrikinstalasi.html
http://pelanet-belitung.blogspot.com/2012/10/pemasanganinstalasi-listrik.html
https://suriptotitl.wordpress.com/2012/06/20/pipa-pelindungpenghantar-listrik/
http://www.distrodoc.com/306-pengertian-kwh-meter-jenis-jenisdan-prinsip-kerjanya

Anda mungkin juga menyukai