Anda di halaman 1dari 17

Kapasitas Pembangkitan Metode Probabilitas Dasar

1. Indeks Loss of Load


1.1. Konsep dan Teknik Evaluasi
Loss of load terjadi hanya ketika kemampuan dari kapasitas pembangkitan
terlampaui oleh tingkat beban sistem. Kurva beban puncak harian dapat digunakan
bersama dengan daftar probabilitas capacity outage, untuk mendapatkan jumlah hari yang
diharapkan, dimana terjadi beban puncak harian melebihi kapasitas yang tersedia. Indeks
dalam hal ini didefinisikan sebagai Loss of Load Expectation (LOLE).
LOLE

Pi (C i L i )

hari / periode

(1)

i 1

dimana :
Ci = Kapasitas yang tersedia pada hari ke i.
Li = Perkiraan beban puncak pada hari ke i.
Pi(Ci-Li) = Probabililtas loss of load pada hari ke i. Harga ini diperoleh langsung dari tabel
probabilitas kumulatif capacity outage.
Prosedur di atas digambarkan dengan menggunakan contoh sistem 100 MW seperti yang
ditunjukkan dalam tabel 1. Data beban untuk periode 365 hari ditunjukkan dalam tabel 2.
Tabel 1. Data Sistem

No. unit
1
2
3

Capacity (MW)
25
25
50

Failure Rate (f/hari)


0.01
0.01
0.01

Repair Rate (r/hari)


0.49
0.49
0.49

Tabel 2. Data beban yang digunakan untuk mengevaluasi LOLE

Beban Puncak Harian (MW)


Jumlah kejadian

57
12

52
83

46
107

41
116

34
47

Dengan persamaan 1,
LOLE = 12P (100-57) + 83P (100-52) + 107 (100-46) + 116P(100-41) + 47P (100-34)
= 12(0.020392) + 83(0.020392) + 107(0.000792) + 116(0.000792) + 47(0.000792)
= 2.15108 hari/tahun
Indeks LOLE dapat juga diperoleh dengan menggunakan kurva beban puncak harian
seperti dalam gambar 1. Sebuah capacity outage akan berkontribusi terhadap LOLE sistem
sejumlah perkalian probabilitas capacity outage dan jumlah waktu loss of load bila
capacity outage terjadi.
Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Gambar 1.
Hubungan antara beban, kapasitas dan cadangan

Indeks LOLE dapat juga didapatkan dengan menggunakan kurva beban puncak harian.
Gambar 1 menunjukkan hubungan tipikal antara beban sistem dan kapasitas.
LOLE

p k .t k

satuan waktu

k 1

tk = Waktu dimana loss of load akan terjadi


pk = probabilitas individual capacity outage
LOLE

t k t k 1 Pk

i 1

Pk = Probabilitas outage kumulatif untuk kapasitas state Ok


Jika kurva beban yang digunakan adalah load duration curve maka harga LOLE adalah
dalam jam dan jika kurva beban puncak harian maka harga LOLE adalah dalam hari untuk
studi dalam periode waktu tertentu.
1.2. Contoh Numerik
1.2.1. Studi dasar
Anggap sebuah sistem yang terdiri dari 5 unit pembangkit dengan kapasitas
masing-masing 40 MW dengan forced outage rate masing-masing adalah 0,01.
Tabel 3. Model untuk 5 unit pembangkit dengan Installed Capacity = 200 MW

Capacity out service


0
40
80
120

Individual probability
0.950991
0.048029
0.000971
0.000009
1.000000

Cumulative Probability
1.000000
0.049009
0.000980
0.000009

Tabel 4. LOLE menggunakan individual probability


Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Capacity out of
Service (MW)
0
40
80
120

Capacity in
Service
200
160
120
80

Individual
Probability
0.950991
0.048029
0.000971
0.000009
1.000000

Total time
tk (%)
0
0
41.7
83.4

LOLE
(%)
0.0404907
0.0007506
0.0412413

Gambar 2. Kurva beban puncak harian

Gambar 3. Periode waktu selama loss of load terjadi


Tabel 5. LOLE menggunakan cumulative probabilities

Capacity out of
Service (MW)
0
40
80
120

Capacity in
Service
200
160
120
80

Cumulative
Probability
1.000000
0.049009
0.000980
0.000009
1.000000

Total time
tk (%)
0
0
41.7
41.7

LOLE
(%)
0.0408660
0.0003753
0.0412413

1.2.2. Studi Sensitivitas


Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Beban puncak pada contoh di atas adalah 160 MW. Tabel 6 menunjukkan variasi
harga LOLE sebagai fungsi beban puncak. Dengan berdasarkan pada perkiraan beban
puncak mengikuti gambar 2. LOLE dihitung untuk inteval waktu 365 hari. Hasil hitungan
yang digambarkan dalam lembar semi-log dapat ditunjukkan oleh gambar 4.
Tabel 6. Hasil studi sensitivitas

Beban puncak sistem


200
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100

LOLE
Hari/tahun Tahun/hari
6.083
0.16
4.837
0.21
3.447
0.29
1.895
0.53
0.1506
6.64
0.1208
8.28
0.08687
11.51
0.04772
20.96
0.002005
498
0.001644
608
0.001210
826

Tabel 7. Pengaruh FOR dan Beban puncak sistem

Beban Puncak
Sistem (MW)
200
190
180
170
160
150
140
130
120

0.01
6.083
4.837
3.447
1.895
0.151
0.121
0.087
0.048
0.002

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Tingkat Resiko Sistem


FOR unit
0.02
0.03
0.04
12.165
18.247
24.330
9.727
14.683
19.696
7.024
10.729
14.556
3.998
6.304
8.804
0.596
1.328
2.337
0.480
1.073
1.894
0.347
0.781
1.388
0.194
0.445
0.805
0.016
0.053
0.124

0.05
30.411
24.764
18.502
11.494
3.614
2.939
2.167
1.278
0.240

Gambar 4. Perubahan resio terhadap variasi beban puncak sistem

Gambar 5. LOLE sebagai fungsi FOR

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Tabel 8. Perubahan PLCC sebagai fungsi FOR

FOR
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Peak Load Carrying


Capability (MW)
9006
8895
8793
8693
8602
8513
8427
8345
8267
8191

Selisih
(MW)
111
102
100
91
89
86
82
78
76

Selisih Kumulatif
(MW)
111
213
313
404
493
579
661
739
815

2. Analisa Pengembangan Kapasitas


2.1. Teknik Evaluasi
Dalam sebuah penghitungan resiko atau LOLE perlu dipertimbangkan adanya
penambahan pembangkit baru serta terjadinya kenaikkan beban. Konsep dari analisa
pengembangan kapasitas diilustrasikan dengan sistem 5 unit pembangkit 40 MW dengan
FOR masing-masing 0.01, serta pertumbuhan beban 10 % per tahun. Pertanyaannya adalah
pada tahun berapakah perlu penambahan unit pembangkit agar tingkat resiko sistem masih
dapat diterima. Perubahan resiko atau LOLE dengan adanya penambahan unit pembangkit
dapat ditunjukkan pada tabel 9.
Tabel 9. LOLE dengan adanya pengembangan pembangkitan

Beban
Puncak
Sistem (MW)
100
120
140
160
180
200
220
240
250
260
280
300
320
340
350

200 MW

LOLE (hari/tahun)
250 MW
300 MW

350 MW

0.00121
0.00201
0.08686
0.15060
3.44700
6.08300
-

0.00130
0.00263
0.06858
0.15050
2.05800
4.85300
6.08300
-

0.00298
0.00403
0.01175
0.10750
0.29040
2.24800
4.88000
6.08300

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

0.00299
0.03615
0.13610
0.18000
0.66100
3.56600
6.08200
-

Gambar 6. Variasi resiko dengan adanya penambahan unit pembangkit


Tabel 10. Pertumbuhan 10 % per tahun

Tahun ke
1
2
3
4
5
6
7
8

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Perkiraan Beban Puncak


(MW)
160.0
176.0
193.6
213.0
234.3
257.5
283.1
311.4

Tabel 11. Hasil Pengembangan Pembangkitan

Tahun
1
2
3
4
5
6
7
8

Penambahan
Beban (MW)
50
50
50
-

Kapasitas
Sistem (MW)
200
200
250
250
250
300
300
300
350
350
350

Beban Puncak
(MW)
160.0
176.0
176.0
193.6
213.0
213.0
234.3
257.5
257.5
283.1
311.4

LOLE
(hari/tahun)
0.15
2.9
0.058
0.11
0.73
0.011
0.11
0.55
0.009
0.125
0.96

2.2. Pengaruh Pertubation


Penambahan unit pembangkit dengan kapasitas besar seringkali menguntungkan
secara ekonomis karena relatif rendahnya biaya instalasi per kW dan lebih baiknya heat
rate atau effisiensi. Namun demikian, evaluasi ekonomis terhadap alternatif ukuran
pembangkit harus melibatkan dampaknya terhadap keandalan sistem.
Pengaruh perubahan unit pembangkit 50 MW terhadap sistem yang terdiri dari
pembangit dengan kapasitas setara (40 MW)dan terhadap sistem yang terdiri dari
pembangkit dengan kapasitas kecil (10 MW) dapat ditunjukkan dalam tabel 12 dan tabel
13.
Tabel 12. Peningkatan PLCC untuk sistem 5 unit

Kapasitas Sistem
(MW)
(5x40)
= 200
(5x40)+(1x50) = 250
(5x40)+(2x50) = 300
(5x40)+(3x50) = 350

Beban Puncak yg
diijinkan (MW)
144
186
232
279

Peningkatan PLCC (MW)


Individual
Cumulative
0
0
42
42
46
88
47
135

Tabel 13. Peningkatan PLCC untuk sistem 20 unit

Kapasitas Sistem
(MW)
(20x10)
= 200
(20x10)+(1x50) = 250
(20x10)+(2x50) = 300
(20x10)+(3x50) = 350

Beban Puncak yg
diijinkan (MW)
184
202
250
298

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Peningkatan PLCC (MW)


Individual
Cumulative
0
0
18
18
48
66
48
114

3. Penjadwalan Outage
Evaluasi kapasitas sistem pada pembahasan sebelumnya adalah dengan asumsi
bahwa model kapasitas sistem diterapkan pada keseluruhan periode. Hal ini akan tidak
berlaku bila ada kemungkinan bahwa suatu unit pembangkit akan dilakukan inspeksi atau
perbaikan dalam periode waktu tersebut. Dalam periode tersebut kapasitas yang tersedia
tidak konstant dan oleh karena itu sebuah tabel probabilitas capacity outage tunggal
menjadi tidak dapat diterapkan.
LOLE tahunan dapat diperoleh dengan membagi tahun menjadi beberapa periode
dan setiap periode akan dilakukan penghitungan LOLE.

Gambar 7. Beban tahunan dan Model kapasitas

Dan LOLE tahunan dapat dirumuskan sebagai berikut :


LOLE a

LOLE p

p 1

LOLE p (LOLE pa ) a (LOLE pu ) u

dimana
LOLEp
LOLEpa
LOLEpu
a
u

:
= Harga LOLE dalam periode
= Harga LOLE dalam periode dengan memasukkan unit
= Harga LOLE dalam periode tanpa memasukkan unit
= Probabilitas unit diperbaiki
= Probabilitas unit tidak diperbaiki

Pendekatan untuk mempertimbangkan maintanance dalam penghitungan LOLE


seperti dalam gambar 8 dilakukan dengan jalan menambahkan kapasitas daya yang
diperbaiki ke dalam kurva beban. Pendekatan yang lain dapat dilakukan dengan jalan
mengurangi Installed capacity dengan kapasitas daya yang diperbaiki. Kedua metode ini
disebut metode pendekatan karena probabilitas pada model pembangkitan disertakan.
Pendekatan yang lebih realistis adalah dengan mengombinasikan unit yang tersedia
dengan tabel probabilitas capacity outage untuk periode tertentu. Studi praktis
menggunakan metode pendekatan dan metode realistis mengindikasikan bahwa menambah
kapasitas daya pembangkitan yang diperbaiki pada beban atau mengurangkannya pada
Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

installed capacity tanpa memperhatikan probabilitas outage menghasilkan angka resiko


yang sangat tinggi

Gambar 8. Metode pendekatan dengan melibatkan maintanance

4. Load Forecast Uncertainty


4.1. Metode I
Jika ada beberapa ketidakpastian dalam perkiraan beban sistem, maka hal ini dapat
digambarkan melalui distribusi probabilitas yang dapat ditentukan berdasarkan
pengalaman masa lalu dan pemodelan beban ke depan. Ketidakpastian ini dapat dilibatkan
dalam penghitungan resiko dengan jalan membagi distribusi probabililtas perkiraan beban
ke dalam interval kelas tertentu. LOLE dihitung untuk masing-masing interval,
berdasarkan beban dan probabilitas pada interval tersebut untuk terjadi. Untuk menentukan
distribusi probabilitas adalah sangat sulit, namun adalah sangat mungkin dan masuk akal
apabila distribusinya digambarkan dengan distribusi normal. Sebagai contoh adalah seperti
yang digambarkan pada gambar 9 dimana distribusi dibagi dalan 7 interval. Gambar
menunjukkan probabilitas terjadinya besar beban tertentu.
Penghitungan LOLE dapat digambarkan pada contoh berikut, yang mengambil
sistem yang terdiri dari 12 unit pembangkit. Masing-masing berkapasitas 5 MW dan FOR
0.01. Pada contoh ini, resiko dievaluasi untuk masing-masing beban puncak. Dan masingmasing beban puncak diberi bobot probabilitas terjadinya beban tersebut. Tabel 15
menunjukkan hasil akhir perhitungan LOLE.
Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

10

Gambar 9. Tujuh interval pendekatan distribusi normal


Tabel 14. Model Pembangkitan

Capacity on Outage
Cumulative Probability
0
1.00000000
5
0.11361513
10
0.00617454
15
0.00020562
20
0.00000464
25
0.00000007
-6
(Probabilitas dibawah 10 diabaikan)
Periode = 1 bulan = 30 hari = 720 jam
Perkiraan beban = rata-rata = 50 MW
SD (2 %) = 50x2/100 = 1 MW
Tabel 15. hasil LOLE

1
Kelipatan Standard
Deviasi
dari rata-rata
-3
-2
-1
0
1
2
3

2
Beban
(MW)
47
48
49
50
51
52
53

3
Probabilitas
pada beban
kolom 2
0.006
0.061
0.242
0.382
0.242
0.061
0.006

4
LOLE untuk
beban kolom
2
0.01110144
0.01601054
0.02071927
0.02523965
0.17002797
0.30924753
0.44321350

5
3x4
0.00006661
0.00097664
0.00501406
0.00966679
0.04114677
0.01886410
0.00265928

4.2. Metode 2
Penghitungan LOLE dengan mempertimbangkan ketidakpastian dapat dilakukan
dengan pendekatan lain. Karakteristik beban dapat dimodifikasi untuk menghasilkan profil
beban yang melibatkan ketidakpastian. Karakteristik beban tunggal kemudian dapat
dikombinasikan dengan tabel probabilitas capacity outage untuk menghitung indeks
LOLE.
Prosedur ini diilustrasikan menggunakan contoh sebelumnya. Model beban yang
digunakan dalam contoh ini adalah load duration curve bulanan yang ditunukkan oleh
gambar 10.
Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005
11

Gambar 10. Load-Duration Curve Bulanan

Persamaan garis pada kurva beban bulanan di atas adalah :


t

10
1 x
6

X = beban dalam MW
L = perkiraan beban puncak
x = X/L
Karena ada 7 probabilitas beban maka akan ada 7 bentuk kurva beban seperti yang
ditunjukkan dalam gambar 11. Berikut dibahas 2 contoh dari 7 kurva beban yang sudah
dikondisikan :
Pada level beban 47 MW yang mempunyai probabilitas 0.006 kita dapatkan,
t1

10
X
1

6
47

untuk 0 X 47

Pada level beban 50 MW yang mempunyai probabilitas 0.382 kita dapatkan,


t4

10
X
1

6
50

untuk 0 X 50

Gambar 11. Load Duration Curve yang dikondisikan


Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

12

Gambar 12. Load Duration Curve yang sudah dimodifikasi

Load Duration Curve yang sudah dimodifikasi tersusun dari beberapa segmen
seperti yang ditunjukkan gambar 12. Beberapa contoh evaluasi per segmen dapat
ditunjukkan sebagai berikut :
Untuk segmen 1
Untuk segmen 2
Untuk segmen 7
Untuk segmen 8

t=1
t = 0.006t1 + 0.061t2 + 0.024t3 + 0.382t4 +
0.242t5 + 0.061t6 + 0.006t7
t = 0.061t6 + 0.006t7
t = 0.006t7

untuk 0 < X < 18.8


untuk 18.8 < X < 47
untuk 51 < X < 52
untuk 52 < X < 53

Tabel 15. Hasil perhitungan LOLE

Capacity Out

Capacity In

0
5
10
15
20
25

60
55
50
45
40
35

Individual
Probability
0.8863848717
0.1074405905
0.0059689217
0.0002009738
0.0000045676
0.0000000738

Time (pu)

Expectation

0.0123847909
0.1661845138
0.3330899382
0.4999453626

0.0000739239
0.0000333987
0.0000015214
0.0000000369
0.0001088809

Harga LOLE dalam jam/bulan = 0.0001088809 x 30 x 24 = 0.07839425. Harga ini sama


dengan hasil pada tabel sebelumnya. Untuk menggambarkan bagaimana evaluasi pada
tabel di atas, sebagai contoh adalah untuk kapasitas 50 MW maka kapasitas ini
berhubungan dengan segmen 6 :
t = 0.242t5 + 0.061t6 + 0.006t7
= (0.242)(0.0326797) + (0.061)(0.0641026) + (0.006)(0.0943396)
= 0.0123847909

harga t5 diperoleh dengan cara sebagai berikut :


Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

13

t5

10
X
1
0.0326797386
6
51

5. Index Loss of Energy


5.1. Indeks Evaluasi Energi
Area dibawah kurva load duration curve mewakili energi yang digunakan selama
periode tertentu dan dapat digunakan untuk menghitung expected energy not supplied
(EENS) karena ketidaktersediaan installed capacity.

Gambar 13. Energi yang terganggu karena capacity outage

Berdasarkan pengertian di atas maka dibuat LOEE (Loss of Energy Expectation)


yang adalah indeks yang merupakan jumlah total perkalian E k.Pk (Probable energy
curtailed) :
LOEE

E k Pk

k 1

Angka ini dapat dinormalisasi dengan cara membaginya dengan total energi dibawah load
duration curve :
LOEE pu

E k Pk
E
k 1

Sedangkan indeks lain yang dapat dihasilkan adalah Energy Indeks of Reliability
atau EIR dapat dirumuskan sebagai berikut :
EIR = 1 - LOEEpu
Pendekatan ini diterapkan pada sistem 5x40 MW yang telah dibahas sebelumnya
dan hasil perhitungan EIR dapat dilihat pada tabel 16.

Tabel 16. EIR untuk sistem 5x40 MW


Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

14

Beban Puncak Sistem


200
190
180
170
160
150
140
130
120
110
100

Energy Index of
Reliability
0.997524
0.998414
0.999162
0.999699
0.999925
0.999951
0.999974
0.999991
0.999998
0.999999
0.999999

5.2. Expected Energy not Supplied


Konsep expected energy curtailed dapat juga digunakan untuk menentukan
expected energy produced oleh masing-masing unit pada sistem. Pendekatan ini akan
diilustrasikan dengan contoh yang menggunakan gambar load duration curve untuk periode
100 jam seperti pada gambar 14 dan menggunakan data pembangkitan seperti pada
tabel 17. Dengan load duration curve itu maka energi total yang harus dihasilkan untuk
periode tersebut adalah 4575 MW.

Gambar 14. Model beban


Tabel 17. Data pembangkitan

Unit No.
1
2
3

Capacity (MW)
0
15
25
0
30
0
20

Probability
0.05
0.30
0.65
0.03
0.97
0.04
0.96

Adapun hasil perhitungan EENS dan Expected energi produced oleh masingmasing pembangkit dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini. Hasil menunjukkan bahwa
Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

15

EENS untuk sistem ini adalah 64.08 MW. Dari sini dapat dihitung Energy index of
Reliability EIR.
EIR 1

64.08
0.985993
4575.0

Tabel 18. EENS dengan unit 1

Capacity Out of
Service (MW)
0
10
25

Capacity in
Service (MW)
25
15
0

Probability
0.65
0.30
0.05

The expected Energy Produced oleh unit 1 :

= EENS0 EENS1
= 4575.0 2500.0 = 2075.0 MWh

Energy Curtailed
(MWh)
2075.0
3075.0
4575.0
EENS1 =

Expectation
(MWh)
1348.75
922.50
228.75
2500.00

Tabel 19. EENS dengan unit 1 dan 2

Capacity Out of
Service (MW)
0
10
25
30
40
55

Capacity in
Service (MW)
55
45
35
25
15
0

Probability
0.6305
0.2910
0.0485
0.0195
0.0090
0.0015

The expected Energy Produced oleh unit 2 :

= EENS1 EENS2
= 2500.0 401.7= 2098.0 MWh

Energy Curtailed
(MWh)
177.8
475.0
1575.0
2075.0
3075.0
4575.0
EENS1 =

Expectation
(MWh)
112.10
138.23
76.39
40.46
27.68
6.86
401.70

Tabel 18. EENS dengan unit 1, 2 dan 3

Capacity Out of
Service (MW)
0
10
20
25
30
40
45
50
55
60
75

Capacity in
Service (MW)
75
65
55
50
45
35
30
25
20
15
0

Probability
0.60528
0.27936
0.02522
0.04656
0.03036
0.00864
0.00194
0.00078
0.00144
0.00036
0.00006

Energy Curtailed
(MWh)
0.0
44.4
177.8
286.0
475.0
1119.4
1575.0
2075.0
2075.0
3075.0
4575.0
EENS1 =

Expectation
(MWh)
12.40
4.49
13.32
14.42
9.67
3.06
1.62
3.71
1.11
0.28
64.08

Tabel 19. Ringkasan EENS

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

16

Priority Level

Unit Capacity (MW)

EENS (MWh)

1
2
3

25
30
20

2500.0
401.7
64.1

Tugas Perenc. Sistem Tenaga Listrik 2005

Expected Energy
Output (MWh)
2075.0
2098.3
337.6

17

Anda mungkin juga menyukai