Anda di halaman 1dari 3

Kategori

kasus
Panduan obat yang dianjurkan
ketarangan
- TB
paru
- 2RHZE/4RH atau 2RHZE/6HE
BTA +, BTA
atau 2RHZE/3R3H3
-, lesi luas
- Tb
diluar
paru kasus
berat
II
- Kambuh
- 3RHZE/6RH
- Gagal
- 2RHZES lau sesuai dengan uji
pengibatan
resistensi atau
2RHZES/RHZES/5R3H3E3
II
- TB
paru Sesuai lam pengobatan sebelumnya, lama
berhenti minum obatdan keadaan klinik,
lalai
pengobatan bakteriologik dan radiologik saat ini (lihat
usianya) atau 2RHZES/1RHZE/5R3H3E3
III
- Tb
paru
- 2RHZ/4RH atau 6RHE atau
BTA -, lesi
2RHZ/4H3R3
minimal
- TB di luar
paru kasus
ringan
IV
- Kronik
Sesuai dengan uji resistensi atau H seumur
hidup
IV
- MDR TB
Sesui dengan uji resistensi + kuinolon atau
H seumur hidup
Tabel ringkasan penatalaksanaan tb
Dosis oat

Rifampisin
10 mg/kgBB, maksimal 600mg 2-3 kali/minggu atau
BB > 60 kg : 600 mg
BB 40 60 kg : 450 mg
BB < 40 kg : 300 mg
Dosis intermitten 600 mg/ kali
INH
5 mg/kgBB, maksimal 300 mg, 10 mg/kgBB 3 kali seminggu
15 mg/kgBB 2 kali seminggu atau 300 mg/hari untuk dewasa
Dosis intermitten : 600 mg/kali
Pirazenamid
Fase intensif 25 mg/kgBB, 35 mg/kgBB 3 kali seminggu
50 mg /kg B atau
BB > 60 kg : 1500 mg
BB 40-60 kb : 1000 mg
BB <40 kg : 750 mg
Etambutol
Fase intensif 25 mg/kgBB, fase lanjutan 15 mg/kgBB, 30 mg/kgBB 3 kali seminggu,
45 mg/kgBB 2 kali seminggu atau

BB >60 kg : 1500 mg
BB 40-60 kg : 1000 mg
BB <40 : 750 mg
Dosis intermitten 40 mg/kgBB/kali
Streptomisin
15 mg/kgBB atau
BB >60 kg : 1000 mg
BB 40-60 kg : 750 mg
BB < 40 kg : sesuai BB
Kombinasi dosis tetap
Kombinasi WHO 1999 untuk kombinasi dosis tetap, penderita hanya minum obat 3-4
tablet sehari selama fase intensif, sedangkan fase lanjutan dapat menggunakan
kaombinasi 2 dosis obat antituberculosisseperti yang selama ini telah digunakan sesuai
dengan pedoman pengobatan
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan bakteriologik
Pemeriksaan bakteriologik bertujuan untuk menemukan kuman tuberkulosis
mempunyai arti sangat penting dalam menegakkan dignosis. Bahan pemeriksaan
dapat diperoleh dari dahak, cairan pleura, LCS, bilasan bronkus, bilasan lambung,
kurasan bronkoalveolar, urin, faeces, dan biopsi ( termasuk biopsi jarum halus/BJH).
Interpretasi pemeriksaan mikroskopik dari 3 kali pemeriksaan ialah bila :
2 kali positif, 1 kali negatif mikroskopik positif
1 kali positif, 2 kali negatif ulang BTA 3 kali, kemudian bila
1 kali positif, 2 kali negatif mikroskopik positif
3 kali 3 negatif mikroskopik negatif
Interpretasi pemeriksaan dibaca dengan skala bronkhorst atau IUATLD
Catatan :
Bila terdapat faslitas radiologik dan gambaran menunjukkan tuberkulosis
aktif, maka pemeriksaan 1 positif 2 kali negatif tidak perlu diulang.
Pemeriksaan biakan kuman
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan thorak dengan atau tanpa foto lateral dengan gambaran dicurigai
lesi TB aktif :
Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan posterior lobus atas
atau paru dan segmen superior lobus bawah
Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh bayangan opak
berawan atau nodular
Bayangan bercak milier
Efusi pleura unilateral (umumnya), atau bilateral (jarang)
Gambaran radiologi dicurigai lesi TB inaktif
Fibrotik pada segmen apikal dan atau posterior lobus atas
Kalsifikasi atau fibrotik
Kompleks ranke
Fibrothoraks/fibrosis parenkim paru dan atau penebalan pleura
Luruh paru

Gambaran berat kerusakan paru berupa atelektasis, multikaviti dan


fibrosis parenkim paru
Pemeriksaan Polymerase chain reactiont (PCR)
Mendeteksi DNA M.tuberculosis
Pemeriksaan serologi, dengan berbagai metode:
Enzym linked immunosorbent assay (ELISA)
Mendeteksi respon humoral berupa antigen-antibodi
Mycodot
Mendeteksi antibodi antimikrobakterial di dalam tubuh mausia
Uji peroksidase anti peroksidase
Immunochromatographic tuberculosis (ICT)
Mendeteksi antibodi M.tuberculosis dalam serum

Anda mungkin juga menyukai