Anda di halaman 1dari 17

2014

KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

[PEDOMAN PELAKSANAAN
PENILAIAN PUSKESMAS
BERPRESTASI TAHUN 2014
Penghargaan Menteri Kesehatan kepada Puskesmas yang dipandang Berprestasi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, diberikan dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2014.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyusun Pedoman Penilaian Puskesmas Berprestasi. Pedoman ini merupakan pedoman
untuk membantu menilai kinerja Puskesmas, dalam rangka pemilihan Puskesmas Berprestasi secara
nasional.
Penilaian yang dilakukan didasarkan pada tugas pokok dan fungsi serta kinerja Puskesmas, yang
didasarkan berbagai kebijakan dan pedoman yang telah ada. Diharapkan dengan adanya penilaian ini
akan memacu semangat Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terutama di bidang
promotif dan preventif.
Pedoman ini juga diharapkan dapat menjadi alat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk
membina Puskesmas di wilayah kerjanya, serta mengetahui materi atau kemampuan yang harus
ditingkatkan di wilayah kerjanya.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang telah membantu menyusun pedoman ini. Saran dan masukan untuk
penyempurnaan pedoman ini, kami terima dengan senang hati. Semoga Tuhan YME meridhoi upaya
kita.

Jakarta,
April 2014
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar,

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

ii

SAMBUTAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Mengingat kesehatan adalah
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta
memiliki mutu dan daya saing yang baik.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional, diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu, baik pelayanan kesehatan primer maupun
sekunder. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas
lebih besar pada upaya promotif dan preventif tanpa meninggalkan upaya pelayanan kuratif &
rehabilitatif.
Penilaian Puskesmas Berprestasi merupakan salah satu upaya membangun semangat
Puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbudaya kerja bagi petugas
Puskesmas. Penilaian Puskesmas Berprestasi ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Hari
Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November setiap tahunnya. Keberhasilan Puskesmas
sangat dipengaruhi oleh pembinaan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
keberhasilan pelayanan Puskesmas dapat menjadi salah satu gambaran kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang terkait dengan penerbitan buku ini saya ucapkan
terimakasih serta berharap agar buku ini dapat bermanfaat dalam mewujudkan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan.

Jakarta,
April 2014
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan,

Prof. Dr. dr. Akmal Taher, Sp.U (K)

iii

DAFTAR ISI

Kata pengantar
Sambutan
Daftar Isi
SK Dirjen Bina Upaya Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN------------------------------------------------------A. Latar Belakang-----------------------------------------------------B. Tujuan----------------------------------------------------------------C. Sasaran--------------------------------------------------------------D. Pengertian------------------------------------------------------------

HAL
ii
iii
iv
v
1
1
2
2
2

BAB II

PENILAIAN PUSKESMAS BERPRESTASI


A. Definisi---------------------------------------------------------------B. Tujuan----------------------------------------------------------------C. Manfaat--------------------------------------------------------------D. Ruang Lingkup Penilaian----------------------------------------E. Kategori--------------------------------------------------------------F. Jadwal Penilaian----------------------------------------------------

4
4
4
4
5
6
6

BAB III

PELAKSANAAN PENILAIAN -------------------------------------A. Tata Cara Pengusulan-------------------------------------------B. Tim Penilai----------------------------------------------------------C. Pembiayaan---------------------------------------------------------

7
7
7
9

BAB IV PENUTUP----------------------------------------------------------------

10

DAFTAR KEPUSTAKAAN------------------------------------------------------TIM PENYUSUN--------------------------------------------------------------------

11
12

iv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap warga negara Indonesia. Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan
kesehatan adalah melaksanakan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat telah berkiprah
sejak tahun 1970, dan telah memberi kontribusi yang besar pada pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan global dan nasional, terdapat kebijakan Pemerintah
yang mendasar yaitu otonomi daerah, hal ini memberi perubahan yang mendasar pula
pada sistim pelayanan kesehatan di Kabupaten/kota. Di era otonomi terjadi perbedaan
kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal pelayanan kesehatan dasar, yang
menyebabkan banyaknya variasi kemampuan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dalam upaya mencapai sasaran nasional bidang kesehatan, yang merupakan
bagian dari komitmen global dan nasional, seperti MDGs, SJSN, HIV Aids, TBC dll
diperlukan dukungan pelayanan di Puskesmas. Sehingga perlu ditetapkan kebijakan
tentang kegiatan pelayanan yang harus dilaksanakan secara generik oleh Puskesmas,
terutama pelayanan promotif preventif yang menjadi tugas utama dari pelayanan
kesehatan primer di Puskesmas.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas adalah
melakukan penilaian kinerja Puskesmas melalui akreditasi Puskesmas. Dengan adanya
akreditasi Puskesmas maka dapat diketahui kondisi jumlah dan kualitas sarana
prasarana, ketenagaan dan kinerja Puskesmas, sehingga Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota mengetahui kemampuan Puskesmas di wilayah kerjanya dan tahu apa
yang harus dibina dari setiap Puskesmas sesuai kondisi dan masalah yang ada.
Dalam upaya membangun semangat Puskesmas untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di Puskesmas, perlu diadakan suatu penilaian Puskesmas Berprestasi
secara nasional. Hal ini bertujuan untuk memberi pengakuan dan penghargaan untuk
Puskesmas yang telah berupaya melaksanakan pelayanan kesehatan, termasuk upaya
meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor terkait dalam mendukung
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui berbagi kegiatan inovasi. Untuk
mendukung hal tersebut diperlukan Pedoman dalam melaksanakan penilaian
Puskesmas Berprestasi yang akan digunakan secara nasional. Hasil penilaian
Puskesmas Berprestasi akan diumumkan pada hari Kesehatan Nasional, tanggal 12
November setiap tahun.

B. Tujuan :
1.

Tujuan Umum
Tersedianya acuan penilaian Puskesmas Berprestasi secara nasional

2.

Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proses atau tatacara penilaian Puskesmas berprestasi dengan
penekanan pada upaya promotif dan preventif melalui pemberdayaan
masyarakat
b. Diketahuinya komponen-komponen yang dinilai dalam menentukan
Puskesmas Berprestasi
c. Diketahuinya Puskesmas yang patuh terhadap standar pelayanan operasional
(SPO)
d. Tumbuhnya kompetensi yang sehat antara Puskesmas
e. Terpilihnya Puskesmas Berprestasi

C. Sasaran
1. Dinas Kesehatan Provinsi
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Puskesmas

D. Pengertian
Inform consent

: Persetujuan tindakan kedokteran, persetujuan yang diberikan


oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat
penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.

Inspeksi rumah

: Pemeriksaan secara langsung tentang pelaksanaan sanitasi


rumah.

Kegiatan inovasi : Kegiatan yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dengan


metode baru di luar rutinitas dan memiliki daya ungkit terhadap
peningkatan kinerja Puskesmas.
Nilai tambah

: Puskesmas dengan hasil kinerja yang sama-sama baik tetapi


berbeda dalam sumberdaya akan menjadi pertimbangan dalam
penilaian Puskesmas Berprestasi.

Penilaian
Puskesmas
Berprestasi

: Suatu upaya penilaian hasil kerja Puskesmas yang meliputi


kegiatan, hasil kerja, inovasi yang dilaksanakan oleh
Puskesmas di wilayah kerjanya, terutama dalam melaksanakan
kegiatan promotif dan promotif serta upaya meningkatkan
peran serta masyarakat.

PWS

: Alat pemantauan hasil kegiatan berupa grafik atau gambar


pencapaian hasil dan kecenderungannya di masingmasing
wilayah operasional.

RUK

: Rencana Usulan Kegiatan Puskesmas yang disusun pada


bulan Januari tahun berjalan.

RPK

: (Rencana Pelaksanaan Kegiatan) adalah RUK yang telah


disetujui oleh DPRD.

SPO

: Standar Prosedur Operasional, suatu perangkat instruksi/


langkahlangkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses
kerja rutin tertentu.

Tanda
Penghargaan

: Tanda penghargaan yang diterima oleh Puskesmas dalam 2


tahun terakhir dari dalam dan luar negeri.

Upaya
pengembangan
Puskesmas

: Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan


yang dihadapi masyarakat dan dapat diatasi oleh Puskesmas
sesuai sumber daya yang ada di Puskesmas. Upaya kesehatan
pengembangan dipilih dari daftar upaya kesehatan pokok
Puskesmas yang telah ada.
: Jumlah kunjungan per kasus

Visite Rate

BAB II
PENILAIAN PUSKESMAS BERPRESTASI

A. Definisi
Puskesmas berprestasi merupakan puskesmas yang berhasil mencapai prestasi
meliputi kinerja tinggi yang sesuai dengan fungsi puskesmas, memenuhi kriteria standar
program yang telah ditentukan, melakukan upaya peningkatan mutu, mempunyai upaya
pengembangan, mendapat pengakuan dari masyarakat serta memiliki tata lingkungan
yang baik. Penilaian Puskesmas Berprestasi adalah suatu upaya penilaian hasil kinerja
Puskesmas yang meliputi kegiatan, hasil kerja dan inovasi yang dilaksanakan oleh
Puskesmas di wilayah kerjanya, terutama dalam melaksanakan kegiatan promotif dan
preventif serta upaya meningkatkan peran serta masyarakat.
Penilaian ditujukan untuk memperoleh Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
terutama kegiatan promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat dengan baik,
dan memiliki inovasi sesuai masalah maupun sumber daya yang ada. Puskesmas
Berprestasi tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Dengan
demikian, hasil kerja Puskesmas dapat memberikan gambaran kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.

B. Tujuan
Umum:
Diperolehnya Puskesmas Berprestasi Tingkat Nasional.
Khusus:
1. Mendapatkan gambaran manajemen Puskesmas
2. Mendapatkan gambaran peningkatan kualitas pelayanan yang dilaksanakan.
3. Mendapatkan gambaran kemampuan Puskesmas melakukan pengembangan dan
inovasi yang dilakukan
4. Mendapatkan gambaran upaya promosi dan prevensi terkait Upaya Kesehatan
Masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas
5. Mendapatkan gambaran Upaya Kesehatan Perorangan di wilayah kerja Puskesmas
6. Mendapatkan informasi tentang potensi Puskesmas sebagai Pusat Penyedia
Informasi di wilayahnya.

C. Manfaat
1. Manfaat bagi masyarakat:
Pelayanan terhadap masyarakat akan semakin baik
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai masalah dan kebutuhan
Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dapat teridentifikasi

2. Puskesmas:
Puskesmas dapat melakukan Self Assesment dengan instrumen ini.
Puskesmas didorong untuk melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasar
kesenjangan dalam pencapaian kinerja puskesmas.
Puskesmas dapat menjadi teladan untuk Puskesmas di sekitarnya, menjadi tempat
pembelajaran (benchmark) bagi tenaga kesehatan/puskesmas lainnya.
Puskesmas dapat menjadi salah satu contoh fasilitas umum yang melaksanakan
pelayanan prima.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan
puskesmas.
Meningkatkan motivasi dalam melaksanakan pelayanan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3.

Dinas Kesehatan Provinsi, Kab/Kota


Mengetahui peta kemampuan Puskesmas di wilayah kerjanya .
Merencanakan pola perencanaan SDM, sarana prasarana dan perbekalan yang
diperlukan
Merencanakan pembinaan dan pelatihan yang diperlukan Puskesmas di wilayah
kerjanya.
Mengetahui kemampuan Puskesmas di wilayah kerjanya dalam mencapai target
pelayanan yang harus dicapai.

4. Pemerintah Daerah Kab/Kota


Memotivasi bagi Pemerintah daerah untuk mengembangkan puskesmas di
wilayahnya
Mendorong Pemerintah Daerah dalam penyediaan pelayanan kesehatan
masyarakat yang bermutu di era Jaminan Kesehatan Nasional.

D. Ruang Lingkup Penilaian


1. Variable Penilaian meliputi enam point, yaitu:
Manajemen Puskesmas
Penyelenggaraan kegiatan Promotif dan Preventif terkait Upaya Kesehatan
Masyarakat
Penyediaan Informasi Kesehatan di wilayahnya
Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Perorangan
Upaya Peningkatan Mutu
Upaya lain: Upaya Pengembangan, Inovasi dan Penghargaan
2. Proses Penilaian

Tahap 1:
Seleksi administrasi dari Puskesmas yang diusulkan oleh masing-masing
Provinsi, dengan menggunakan metode penelusuran dokumen yaitu:
Dokumentasi, Instrumen yang telah diisi, Pelusuran bukti kegiatan kepada
masyarakat.

Tahap 2:
Verifikasi Lapangan, dilakukan oleh Tim Penilai yang ditugaskan oleh
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Dasar kepada sembilan Puskesmas yang
unggul di tahap pertama.
Tahap 3:
Penentuan ranking Puskesmas Berprestasi Tahun 2014

E. Katagori Wilayah
Penilaian Puskesmas dibagi dalam 3 katagori wilayah, yaitu :
1. Puskesmas berprestasi di wilayah perkotaan
2. Puskesmas berprestasi di wilayah perdesaan
3. Puskesmas berprestasi di wilayah terpencil/sangat terpencil
Dasar penetapan katagori penilaian adalah perbedaan kondisi geografi dan iklim yang
akan mempengaruhi input, proses dan output kegiatan di Puskesmas

F. Jadwal kegiatan penilaian


1. Penilaian Tingkat Kabupaten/kota
2. Penilaian Tingkat Provinsi
3. Penilaian Tingkat Nasional

:
:
:

Maret Juni
Juni Juli
Agustus - September

BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN PUSKESMAS BERPRESTASI

A. Tata Cara Pengusulan


1. Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota
a. Penilaian dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, berpedoman pada
instrument yang telah ditetapkan, dan dapat dikembangkan untuk hal-hal yang
bersifat spesifik lokal.
b. Dinas Kabupaten/Kota mengusulkan Puskesmas yang dinilai berprestasi pada Dinas
Kesehatan Provinsi sesuai format yang telah ditetapkan (terlampir) selambatlambatnya akhir April setiap tahunnya.
2.

Seleksi Tingkat Provinsi


a. Verifikasi dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi berdasarkan dokumen yang
disampaikan oleh Dinas Kabupaten/Kota.
b. Hasil verifikasi disampaikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi pada Kementerian
Kesehatan selambat-lambatnya awal Bulan Mei setiap tahunnya.
c. Masing-masing Provinsi diharapkan dapat mengusulkan tiga Puskesmas masingmasing satu dari kategori wilayah, yaitu Puskesmas di wilayah Perkotaan,
Perdesaan dan Puskesmas di wilayah Terpencil/Sangat Terpencil.

3.

Seleksi Tingkat Pusat


a. Kementerian Kesehatan akan melakukan penilaian dan verifikasi ulang terhadap
usulan Dinas Kesehatan Provinsi dengan instrumen yang dikembangkan oleh Pusat.
b. Kementerian Kesehatan akan melakukan kunjungan lapangan dan menetapkan
pemenang untuk masing-masing katagori.

B.

Tim Penilai
1.

Tingkat Kabupaten/Kota
Ketua

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Sekretaris

Sekretaris Dinas kesehatan Kabupaten/kota

Anggota

Pejabat Eselon III di lingkup Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota

Pejabat Unit teknis

Unsur Pemerintah daerah

Tugas Tim Penilai Tingkat Kabupaten/Kota


a. Melakukan penelaahan, pemeriksaan terhadap dokumen/laporan Puskesmas di
Kabupaten/Kota
b. Melakukan verifikasi, penilaian terhadap puskesmas yang akan diusulkan
c. Mengusulkan hasil penilaian pada Dinas Kesehatan Provinsi
2. Tingkat Provinsi
Ketua

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

Sekretaris

Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi

Anggota

Pejabat Eselon III di lingkup Dinas Kesehatan Provinsi

Pejabat Unit teknis

Unsur Pemerintah daerah

Tugas Tim Penilai Tingkat Provinsi


a. Melakukan penelaahan, pemeriksaan terhadap usulan Dinkes Kabupaten/kota
b. Melakukan verifikasi, penilaian terhadap Puskesmas yang akan diusulkan
c. Mengusulkan hasil penilaian pada Kementerian kesehatan
Cq : Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar
Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X Kavling No : 4 9 Jakarta Selatan
Telp / Fax :
021-5222430
e-mail
:
yankesdas@gmail.com
3. Tingkat Pusat
Ketua

Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Sekretaris

Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar

Anggota

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan

Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu


Dan Anak

Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan


Penyehatan Lingkungan

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pemberdayaan


Sumber Daya Manusia

Kepala Pusat Promosi kesehatan

Kepala Biro Kepegawaian

Direktur Bina Pelayanan Keperawatan & Keteknisian Medik

Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana

Kesehatan

Sekretariat

Direktur Bina Kesehatan Jiwa

Pejabat Eselon III di lingkup Direktorat Bina Upaya


Kesehatan Dasar

Direktorat Bina Upaya Kesehatan Dasar


Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Jl.HR Rasuna Said Blok X Kavling No. 49 Jakarta Selatan
Telp / Fax

021-5222430

e-mail

yankesdas@gmail.com

Tugas Tim Penilai Tingkat Pusat:


a. Melakukan penelaahan, pemeriksaan terhadap usulan Dinkes Provinsi
b. Melakukan verifikasi, penilaian terhadap calon yang akan diusulkan
c. Menetapkan pemenang Puskesmas Berprestasi dari masing-masing katagori
d. Mengumumkan pemenang pada Hari Kesehatan Nasional.
C.

Pembiayaan
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan :
1. Kegiatan seleksi di tingkat Kabupaten/Kota menjadi tanggung jawab Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota.
2. Kegiatan seleksi tingkat Provinsi menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan Provinsi
3. Kegiatan seleksi tingkat nasional menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan
4. Pemanggilan pemenang tingkat nasional untuk menerima penghargaan pada Hari
Kesehatan Nasional menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan

BAB IV
PENUTUP

Pedoman Penilaian Puskesmas Berprestasi ini diharapkan dapat diterapkan sebagai


Pedoman Penilaian Puskesmas Berprestasi di daerah yang dilakukan oleh Tim Penilai dari
semua unsur kesehatan, mengedepankan integrasi program untuk menghilangkan fragmentasi
yang selama ini tercipta. Kegiatan penilaian ini hanya salah satu bentuk pembinaan dan
penghargaan kita terhadap pengabdian para tenaga kesehatan di garda terdepan, diharapkan
instrumen ini dapat diperkaya sesuai dengan kebutuhan dan potensi daerah setempat untuk
meningkatkan kualitas pelayanan primer khususnya Puskesmas.

Penghargaan Menteri Kesehatan kepada Puskesmas Berprestasi merupakan


pengakuan pemerintah terhadap kinerja dan kualitas pelayanan Puskesmas sebagai pemberi
layanan kesehatan strata pertama. Diharapkan para pemenang Puskesmas Berprestasi ke
depan bisa diberdayakan menjadi motivator bagi Puskesmas di sekitarnya untuk memiliki
prestasi yang setara khususnya dalam Upaya Kesehatan Masyarakat, mengedepankan upaya
promotif, preventif dan diagnosa dini sehingga Visi Masyarakat Sehat, Mandiri dan
Berkeadilan segera terwujud.

10

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian

2.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

3.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4.

Undang-Undang Pelayanan Publik No. 25 tahun 2009

5.

Peraturan Presiden No.72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional

6.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

569/Menkes/Per/XI/1984 tentang

Lambang

Kesehatan untuk Upaya Kesehatan Rakyat di Seluruh Indonesia.


7.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Kementerian Kesehatan

8.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 2048/MENKES/PER/X/2011


Tentang Penganugerahan Tanda Penghargaan Bidang Kesehatan

9.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi


Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik

10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat

11

Tim Penyusun:
drg. Kartini Rustandi, M.Kes; dr. H.KM Taufiq, MMR; Tinexcely Simamora, SKM, MKM;
dr.Ganda RP Sinaga, MKM; Dr.dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH; dr. Ida Ayu Merthawati;
drg. Idawatylina, M.Kes; dr. Dewi Irawati, MKM; dr. Mugi Lestari; dr. Ernawati Atmaningtyas;
dr. Irni Dwi Aprianty; Ruri Purwandani, SP; Indi Susanti, SKM, M.Epid; drg. Ery HZD, MMR;
dr. Berta Pasaribu, MARS; drg. Luki Hartanti, M.Kes; dr. Sri Hastuti Nainggolan; Drs. Wahyudi;

Editor:
dr. H.KM. Taufiq, MMR
Tinexcelly Simamora, SKM, MKM
drg. Idawatylina, M.Kes
Indi Susanti, SKM, M.Epid

12

Anda mungkin juga menyukai