KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
[PEDOMAN PELAKSANAAN
PENILAIAN PUSKESMAS
BERPRESTASI TAHUN 2014
Penghargaan Menteri Kesehatan kepada Puskesmas yang dipandang Berprestasi dalam pelayanan
kesehatan masyarakat, diberikan dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2014.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan hidayah-Nya,
kami dapat menyusun Pedoman Penilaian Puskesmas Berprestasi. Pedoman ini merupakan pedoman
untuk membantu menilai kinerja Puskesmas, dalam rangka pemilihan Puskesmas Berprestasi secara
nasional.
Penilaian yang dilakukan didasarkan pada tugas pokok dan fungsi serta kinerja Puskesmas, yang
didasarkan berbagai kebijakan dan pedoman yang telah ada. Diharapkan dengan adanya penilaian ini
akan memacu semangat Puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanannya terutama di bidang
promotif dan preventif.
Pedoman ini juga diharapkan dapat menjadi alat bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/kota untuk
membina Puskesmas di wilayah kerjanya, serta mengetahui materi atau kemampuan yang harus
ditingkatkan di wilayah kerjanya.
Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan
kepada semua pihak yang telah membantu menyusun pedoman ini. Saran dan masukan untuk
penyempurnaan pedoman ini, kami terima dengan senang hati. Semoga Tuhan YME meridhoi upaya
kita.
Jakarta,
April 2014
Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar,
ii
SAMBUTAN
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan
pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Mengingat kesehatan adalah
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta
memiliki mutu dan daya saing yang baik.
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional, diselenggarakan berbagai upaya
kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu, baik pelayanan kesehatan primer maupun
sekunder. Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer merupakan ujung tombak pelayanan
kesehatan kepada masyarakat. Sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan primer, peran Puskesmas
lebih besar pada upaya promotif dan preventif tanpa meninggalkan upaya pelayanan kuratif &
rehabilitatif.
Penilaian Puskesmas Berprestasi merupakan salah satu upaya membangun semangat
Puskesmas dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan berbudaya kerja bagi petugas
Puskesmas. Penilaian Puskesmas Berprestasi ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan Hari
Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November setiap tahunnya. Keberhasilan Puskesmas
sangat dipengaruhi oleh pembinaan yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
keberhasilan pelayanan Puskesmas dapat menjadi salah satu gambaran kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang terkait dengan penerbitan buku ini saya ucapkan
terimakasih serta berharap agar buku ini dapat bermanfaat dalam mewujudkan masyarakat sehat yang
mandiri dan berkeadilan.
Jakarta,
April 2014
Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan,
iii
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Sambutan
Daftar Isi
SK Dirjen Bina Upaya Kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN------------------------------------------------------A. Latar Belakang-----------------------------------------------------B. Tujuan----------------------------------------------------------------C. Sasaran--------------------------------------------------------------D. Pengertian------------------------------------------------------------
HAL
ii
iii
iv
v
1
1
2
2
2
BAB II
4
4
4
4
5
6
6
BAB III
7
7
7
9
BAB IV PENUTUP----------------------------------------------------------------
10
11
12
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,
yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap warga negara Indonesia. Salah satu upaya pemerintah dalam pembangunan
kesehatan adalah melaksanakan pelayanan kesehatan melalui Puskesmas.
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat telah berkiprah
sejak tahun 1970, dan telah memberi kontribusi yang besar pada pembangunan
kesehatan di Indonesia.
Sejalan dengan perkembangan global dan nasional, terdapat kebijakan Pemerintah
yang mendasar yaitu otonomi daerah, hal ini memberi perubahan yang mendasar pula
pada sistim pelayanan kesehatan di Kabupaten/kota. Di era otonomi terjadi perbedaan
kemampuan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal pelayanan kesehatan dasar, yang
menyebabkan banyaknya variasi kemampuan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
Dalam upaya mencapai sasaran nasional bidang kesehatan, yang merupakan
bagian dari komitmen global dan nasional, seperti MDGs, SJSN, HIV Aids, TBC dll
diperlukan dukungan pelayanan di Puskesmas. Sehingga perlu ditetapkan kebijakan
tentang kegiatan pelayanan yang harus dilaksanakan secara generik oleh Puskesmas,
terutama pelayanan promotif preventif yang menjadi tugas utama dari pelayanan
kesehatan primer di Puskesmas.
Salah satu upaya meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas adalah
melakukan penilaian kinerja Puskesmas melalui akreditasi Puskesmas. Dengan adanya
akreditasi Puskesmas maka dapat diketahui kondisi jumlah dan kualitas sarana
prasarana, ketenagaan dan kinerja Puskesmas, sehingga Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota mengetahui kemampuan Puskesmas di wilayah kerjanya dan tahu apa
yang harus dibina dari setiap Puskesmas sesuai kondisi dan masalah yang ada.
Dalam upaya membangun semangat Puskesmas untuk meningkatkan kualitas
pelayanan di Puskesmas, perlu diadakan suatu penilaian Puskesmas Berprestasi
secara nasional. Hal ini bertujuan untuk memberi pengakuan dan penghargaan untuk
Puskesmas yang telah berupaya melaksanakan pelayanan kesehatan, termasuk upaya
meningkatkan peran serta masyarakat dan lintas sektor terkait dalam mendukung
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya melalui berbagi kegiatan inovasi. Untuk
mendukung hal tersebut diperlukan Pedoman dalam melaksanakan penilaian
Puskesmas Berprestasi yang akan digunakan secara nasional. Hasil penilaian
Puskesmas Berprestasi akan diumumkan pada hari Kesehatan Nasional, tanggal 12
November setiap tahun.
B. Tujuan :
1.
Tujuan Umum
Tersedianya acuan penilaian Puskesmas Berprestasi secara nasional
2.
Tujuan Khusus
a. Diketahuinya proses atau tatacara penilaian Puskesmas berprestasi dengan
penekanan pada upaya promotif dan preventif melalui pemberdayaan
masyarakat
b. Diketahuinya komponen-komponen yang dinilai dalam menentukan
Puskesmas Berprestasi
c. Diketahuinya Puskesmas yang patuh terhadap standar pelayanan operasional
(SPO)
d. Tumbuhnya kompetensi yang sehat antara Puskesmas
e. Terpilihnya Puskesmas Berprestasi
C. Sasaran
1. Dinas Kesehatan Provinsi
2. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Puskesmas
D. Pengertian
Inform consent
Inspeksi rumah
Penilaian
Puskesmas
Berprestasi
PWS
RUK
RPK
SPO
Tanda
Penghargaan
Upaya
pengembangan
Puskesmas
Visite Rate
BAB II
PENILAIAN PUSKESMAS BERPRESTASI
A. Definisi
Puskesmas berprestasi merupakan puskesmas yang berhasil mencapai prestasi
meliputi kinerja tinggi yang sesuai dengan fungsi puskesmas, memenuhi kriteria standar
program yang telah ditentukan, melakukan upaya peningkatan mutu, mempunyai upaya
pengembangan, mendapat pengakuan dari masyarakat serta memiliki tata lingkungan
yang baik. Penilaian Puskesmas Berprestasi adalah suatu upaya penilaian hasil kinerja
Puskesmas yang meliputi kegiatan, hasil kerja dan inovasi yang dilaksanakan oleh
Puskesmas di wilayah kerjanya, terutama dalam melaksanakan kegiatan promotif dan
preventif serta upaya meningkatkan peran serta masyarakat.
Penilaian ditujukan untuk memperoleh Puskesmas yang melaksanakan pelayanan
terutama kegiatan promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat dengan baik,
dan memiliki inovasi sesuai masalah maupun sumber daya yang ada. Puskesmas
Berprestasi tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang dilakukan secara berkala dan berkesinambungan. Dengan
demikian, hasil kerja Puskesmas dapat memberikan gambaran kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
B. Tujuan
Umum:
Diperolehnya Puskesmas Berprestasi Tingkat Nasional.
Khusus:
1. Mendapatkan gambaran manajemen Puskesmas
2. Mendapatkan gambaran peningkatan kualitas pelayanan yang dilaksanakan.
3. Mendapatkan gambaran kemampuan Puskesmas melakukan pengembangan dan
inovasi yang dilakukan
4. Mendapatkan gambaran upaya promosi dan prevensi terkait Upaya Kesehatan
Masyarakat yang dilaksanakan di Puskesmas
5. Mendapatkan gambaran Upaya Kesehatan Perorangan di wilayah kerja Puskesmas
6. Mendapatkan informasi tentang potensi Puskesmas sebagai Pusat Penyedia
Informasi di wilayahnya.
C. Manfaat
1. Manfaat bagi masyarakat:
Pelayanan terhadap masyarakat akan semakin baik
Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai masalah dan kebutuhan
Masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat dapat teridentifikasi
2. Puskesmas:
Puskesmas dapat melakukan Self Assesment dengan instrumen ini.
Puskesmas didorong untuk melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari
penyebab serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasar
kesenjangan dalam pencapaian kinerja puskesmas.
Puskesmas dapat menjadi teladan untuk Puskesmas di sekitarnya, menjadi tempat
pembelajaran (benchmark) bagi tenaga kesehatan/puskesmas lainnya.
Puskesmas dapat menjadi salah satu contoh fasilitas umum yang melaksanakan
pelayanan prima.
Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan
puskesmas.
Meningkatkan motivasi dalam melaksanakan pelayanan upaya kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
3.
Tahap 1:
Seleksi administrasi dari Puskesmas yang diusulkan oleh masing-masing
Provinsi, dengan menggunakan metode penelusuran dokumen yaitu:
Dokumentasi, Instrumen yang telah diisi, Pelusuran bukti kegiatan kepada
masyarakat.
Tahap 2:
Verifikasi Lapangan, dilakukan oleh Tim Penilai yang ditugaskan oleh
Dirjen Bina Upaya Kesehatan Dasar kepada sembilan Puskesmas yang
unggul di tahap pertama.
Tahap 3:
Penentuan ranking Puskesmas Berprestasi Tahun 2014
E. Katagori Wilayah
Penilaian Puskesmas dibagi dalam 3 katagori wilayah, yaitu :
1. Puskesmas berprestasi di wilayah perkotaan
2. Puskesmas berprestasi di wilayah perdesaan
3. Puskesmas berprestasi di wilayah terpencil/sangat terpencil
Dasar penetapan katagori penilaian adalah perbedaan kondisi geografi dan iklim yang
akan mempengaruhi input, proses dan output kegiatan di Puskesmas
:
:
:
Maret Juni
Juni Juli
Agustus - September
BAB III
PELAKSANAAN PENILAIAN PUSKESMAS BERPRESTASI
3.
B.
Tim Penilai
1.
Tingkat Kabupaten/Kota
Ketua
Sekretaris
Anggota
Sekretaris
Anggota
Sekretaris
Anggota
Kesehatan
Sekretariat
021-5222430
yankesdas@gmail.com
Pembiayaan
Pembiayaan pelaksanaan kegiatan :
1. Kegiatan seleksi di tingkat Kabupaten/Kota menjadi tanggung jawab Dinas kesehatan
Kabupaten/Kota.
2. Kegiatan seleksi tingkat Provinsi menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan Provinsi
3. Kegiatan seleksi tingkat nasional menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan
4. Pemanggilan pemenang tingkat nasional untuk menerima penghargaan pada Hari
Kesehatan Nasional menjadi tanggung jawab Kementerian Kesehatan
BAB IV
PENUTUP
10
DAFTAR KEPUSTAKAAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
569/Menkes/Per/XI/1984 tentang
Lambang
8.
9.
10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat
11
Tim Penyusun:
drg. Kartini Rustandi, M.Kes; dr. H.KM Taufiq, MMR; Tinexcely Simamora, SKM, MKM;
dr.Ganda RP Sinaga, MKM; Dr.dr. Tjahjono Kuntjoro, MPH; dr. Ida Ayu Merthawati;
drg. Idawatylina, M.Kes; dr. Dewi Irawati, MKM; dr. Mugi Lestari; dr. Ernawati Atmaningtyas;
dr. Irni Dwi Aprianty; Ruri Purwandani, SP; Indi Susanti, SKM, M.Epid; drg. Ery HZD, MMR;
dr. Berta Pasaribu, MARS; drg. Luki Hartanti, M.Kes; dr. Sri Hastuti Nainggolan; Drs. Wahyudi;
Editor:
dr. H.KM. Taufiq, MMR
Tinexcelly Simamora, SKM, MKM
drg. Idawatylina, M.Kes
Indi Susanti, SKM, M.Epid
12