Bahan
Shapefile Titik Puncak Gunung Lawu tepat pada kawah dan batas administrasi kab Karanganyar
(disini)
Memiliki Software GIS, saya menggunakan Arcview 3.3 (cukup ringan dan mudah), jika
menggunakan yang lain tinggal menyesuaikan (jika ada)
Memiliki extensi shp2kml.avx (disini) cara menginstal extensi di arcview .avx (disini)
Langkah Langkah :
1. Aktifkan extensi geoprocessing dan shp2kml
Jalankan Arcview 3.3 > plih file > extension > centang shp2kml > OK
3. Buat buffering
Pilih layer puncak lawu pada side bar > pilih theme > create buffer
pastika features yg terpilih adalah pungcak lawu.shp > next > pilih as mutiple rings
dan isi sesuai kebutuhan (number of rings jumlah lingkaran ; distance between rings jarak antar
ring disesuaikan dengan satuan unti dibawah bisa meter/kilometer; sesuai keinginan) disi kita akan
mencoba num.rings (4), dist betw rings (5) dan dist unit (kilometer), jadi total radius adalah 20 km >
> next > pilih in a new theme > save ke direktori yg mudah diingat > beri nama buffer_lawu_20km
> OK > finish
ini hasilnya
4. Cropping buffer_lawu_20km
klik view > GeoProcessing Wizard > OK
5. Lakukan editing tabel untuk menambahkan atribut keterangan pada setiap radius
klik open theme table
tambahkan field > edit > add field > isi seperti gambar berikut > OK
pilih OK > save ke folder yang diinginkan > namai dengan > clip_buffer_lawu_20km.kml > OK >
Close
12. Beri Judul Erupsi Gunung Lawu Kabupaten Propinsi Jawa tengah
13. Impor data kml clip_buffer_lawu_20.kml ; klik impor > pilih file > upload dari file.
> lakukan juga editing warna dan tingkat keburaman pada garis tepi dan garis isi, pilih warna
gradasi pada wilayah sangat bahaya (gelap) siaga (terang).
dan inilah hasilnya..jeng jeeeenggg....!!!
jika memiliki file lain silahkan di convert dengan cara yang tadi, saya juga sudah menambahkan titik
puncak lawu.kml bisa di download disini
lihat hasil peta saya klik disini
Hasil dari map klasik ini bisa dikembangkan dengan maps engine tetapi maps engine memiliki
keuntungan dan kelemahan.
keuntungan
base map bisa diubah dengan 9 base map yg ada, sedangkan map klasik hanya 2 base map
dapat editing tabulasi sehingga dapat menambah atribut pada data spasial.
Kelemahan
Terbatas hanya 3 layer saja, lebih dari itu harus upgrade (membayar)
import poligon dari klasik ke maps engine akan ada beberapa data yang hilang, kalau
beruntung poligon akan tetap jumlahnya.
hanya dapat membaca file format .csv / spreadsheet (dalam bentuk point saja)
SELAMAT MENCOBA
...SEMOGA BERMANFAAT...