Anda di halaman 1dari 8

GANGLION

Pendahuluan
Kista Ganglion atau biasa disebut Ganglion merupakan kista yang terbentuk dari
kapsul suatu sendi atau sarung suatu tendo. Kista ini berisi cairan kental jernih yang mirip
dengan jelly yang kaya protein. Kista merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering
didapatkan pada tangan. Ganglion biasanya melekat pada sarung tendon pada tangan atau
pergelangan tangan atau melekat pada suatu sendi; namun ada pula yang tidak memiliki
hubungan dengan struktur apapun. Kista ini juga dapat ditemukan di kaki. Ukuran kista
bervariasi, dapat bertambah besar atau mengecil seiring berjalannya waktu dan bahkan
menghilang. Selain itu kadang dapat mengalami inflamasi jika teriritasi. Konsistensi dapat
lunak hingga keras seperti batu akibat tekanan tinggi cairan yang mengisi kista sehingga
kadang didiagnosis sebagai tonjolan tulang. Ganglion timbul pada tempat-tempat berikut
ini:1,3,5,7,9,10
o Pergelangan tangan punggung tangan ("dorsal wrist ganglion"), pada telapak
tangan ("volar wrist ganglion"), atau kadang pada daerah ibu jari. Kista ini
berasal dari salah satu sendi pergelangan tangan, dan kadang diperberat oleh
cedera pada pergelangan tangan.
o Telapak tangan pada dasar jari-jari ("flexor tendon sheath cyst"). Kista ini
berasal dari saluran yang menjaga tendon jari pada tempatnya, dan kadang
terjadi

akibat

iritasi

pada

tendon

tendinitis.

o Bagian belakang tepi sendi jari ("mucous cyst"), terletak di sebelah dasar
kuku. Kista ini dapat menyebabkan lekukan pada kuku, dan dapat menjadi
terinfeksi dan menyebabkan infeksi sendi walaupun jarang. Hal ini biasanya
disebabkan arthritis atau taji tulang pada sendi.2
Anatomi

Ganglion terjadi pada sendi, oleh karena itu perlu diketahui mengenai anatomi sendi.
Ganglion ditemukan pada sendi diartrodial yang merupakan jenis sendi yang dapat
digerakkan dengan bebas dan ditemukan paling sering pada wrist joint. Hal ini mungkin
diakibatkan banyaknya gerakan yang dilakukan oleh wrist joint sehingga banyak gesekan
yang terjadi antar struktur di daerah tersebut sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
inflamasi dan pada akhirnya mengakibatkan timbulnya ganglion. Selain itu wrist joint
merupakan sendi yang kompleks karena terdiri dari beberapa tulang sehingga kemungkinan
timbulnya iritasi atau trauma jaringan lebih besar.
Jenis sendi diartrodial mempunyai unsur-unsur seperti rongga sendi dan kapsul sendi.
Kapsul sendi terdiri dari selaput penutup fibrosa padat serta sinovium yang membentuk suatu
kantung yang melapisi seluruh sendi dan membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi.
Sinovium tidak terlalu meluas melampaui permukaan sendi tetapi terlipat sehingga
memungkinkan gerakan sendi secara penuh. Lapisan-lapisan bursa di seluruh persendian
membentuk sinovium. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi
permukaan sendi. Cairan sinovial normalnya bening, tidak membeku, dan tidak berwarna.
Jumlah yang ditemukan pada tiap sendi relatif sedikit (1-3 ml). Asam hialuronidase adalah
senyawa yang bertanggung jawab atas viskositas cairan sinovial dan disintesis oleh sel-sel
pembungkus sinovial. Bagian cair dari cairan sinovial diperkirakan berasal dari transudat
plasma. Cairan sinovial juga bertindak sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.1,8

Epidemiologi
Kista ganglion merupakan tumor jaringan lunak yang paling sering ditemukan pada
tangan dan pergelangan tangan. Kista ini dapat terjadi pada berbagai usia termasuk anakanak; kurang lebih 15% terjadi pada usia di bawah 21 tahun. Tujuhpuluh persen terjadi pada
dekade kedua dan keempat kehidupan. Perempuan tiga kali lebih banyak menderita
dibandingkan laki-laki. Tidak ditemukan predileksi antara tangan kanan dan kiri, dan
tampaknya pekerjaan tidak meningkatkan resiko timbulnya ganglion, namun referensi lain
menyebutkan bahwa ganglion banyak ditemukan pada pesenam dimana terjadi tekanan yang
besar pada pergelangan tangan.4,5,6

Etiologi
Penjelasan yang paling sering digunakan untuk mengungkapkan pembentukan kista
hingga degenerasi mukoid dari kolagen dan jaringan ikat. Teori ini menunjukkan bahwa
sebuah ganglion mewakili struktur degeneratif yang melingkupi perubahan miksoid dari
jaringan ikat. Teori yang lebih baru, yang dipostulasikan oleh Angelides pada 1999,
menjelaskan bahwa kista terbentuk akibat trauma jaringan atau iritasi struktur sendi yang
menstimulasi produksi asam hialuronik. Proses ini bermula di pertemuan sinovial-kapsular.
Musin yang terbentuk membelah sepanjang ligamentum sendi serta kapsul yang melekat
untuk kemudian membentuk duktus kapsular dan kista utama. Duktus pada akhirnya akan
bergabung menjadi kista ganglion soliter yang besar.
Seperti yang telah disebutkan, penyebab ganglion tidak sepenuhnya diketahui, namun
ganglion dapat terjadi akibat robekan kecil pada ligamentum yang melewati selubung tendon
atau kapsul sendi baik akibat cedera, proses degeneratif atau abnormalitas kecil yang tidak
diketahui sebelumnya.5,7,9,10

Patofisiologi
Kista ganglion dapat berupa kista tunggal ataupun berlobus. Biasanya memiliki
dinding yang mulus, jernih dan berwarna putih. Isi kista merupakan musin yang jernih dan
terdiri dari asam hialuronik, albumin, globulin dan glukosamin. Dinding kista terbuat dari
serat kolagen. Kista dengan banyak lobus dapat saling berhubungan melalui jaringan duktus.
Tidak terdapat nekrosis dinding atau selularitas epitel atau sinovia yang terjadi.5

Normalnya, sendi dan tendon dilumasi oleh cairan khusus yang terkunci di dalam
sebuah kompartemen kecil. Kadang, akibat arthritis, cedera atau tanpa sebab yang
jelas, terjadi kebocoran dari kompartemen tersebut. Cairan tersebut kental seperti
madu, dan jika kebocoran tersebut kecil maka akan seperti lubang jarum pada pasta
gigi jika pasta gigi ditekan, walaupun lubangnya kecil dan pasta di dalamnya kental,
maka akan mengalir keluar- dan begitu keluar, tidak dapat masuk kembali. Hal ini
bekerja hampir seperti katup satu arah, dan akan mengisi ruang di luar area lubang.
Ketika kita menggunakan tangan kita untuk bekerja, sendi akan meremas dan

menyebabkan tekanan yang besar pada kompartemen yang berisi cairan tersebut- ini
dapat menyebabkan benjolan dengan tekanan yang besar sehingga sekeras tulang.

Cairan pelumas mengandung protein khusus yang menyebabkannya kental dan pekat
dan menyulitkan tubuh untuk me-reabsorbsi jika terjadi kebocoran. Tubuh akan
mencoba untuk menyerap kembali cairan tersebut, tapi hanya sanggup menyerap air
yang terkandung di dalamnya sehingga membuatnya lebih kental lagi. Biasanya, pada
saat benjolan cukup besar untuk dilihat, cairan tersebut telah menjadi sekental jelly.2

Kadang disebutkan bahwa ganglion berasal dari protrusi dari membran sinovial sendi
atau dari selubung suatu tendo. Namun, kami tidak dapat memperlihatkan adanya hubungan
antara rongga kista dengan selubung tendon atau sendi yang berhubungan. Namun, terdapat
kemungkinan bahwa kista berasal dari bagian kecil membran sinovia yang mengalami
protrusi dan kemudian terjadi strangulasi sehingga terpisah dari tempat asalnya; bagian ini
kemudian berdegenerasi dan terisi oleh materi koloid yang berakumulasi dan membentuk
kista.
G e j a l a d a n Tan d a
Meskipun kista ganglion umumnya asimtomatik, gejala yang muncul dapat berupa
keterbatasan gerak, parestesia dan kelemahan. Kista ganglion umumnya soliter, dan jarang
berdiameter di atas 2 cm. Dapat melibatkan hampir semua sendi pada tangan dan pergelangan
tangan. Dorsal wrist, volar wrist, volar retinakular dan distal interfalangeal merupakan kista
ganglion yang paling sering ditemukan pada tangan dan pergelangan tangan. Ganglion
terbesar terletak di belakang lutut dan biasa disebut Kista Baker.5
Ahli bedah tangan yang berpengalaman juga dapat mengenali ganglion dorsal okulta
(tersembunyi), yang dapat timbul dengan tekanan lembut pada regio fossa scapholunate.
Nyeri terjadi dengan gerakan pergelangan tangan yang ekstrim. Temuan radiografik biasanya
normal, dan MRI berguna dalam mengkonfirmasi diagnosis. Eksisi bedah pada ganglion
okulta dapat menghilangkan nyeri dan gejala pada sebagian besar kasus. Sebagian pasien
mengeluhkan benjolan di bawah kulit yang sebagian besar terletak pada bagian belakang
pergelangan tangan, sisi telapak pada pergelangan tangan, di atas tendon pada dasar jari pada
sisi telapak tangan, atau pada sendi jari terdekat ke ujung jari. Ganglion umumnya tidak

nyeri; namun dapat menyebabkan lokasi ganglion tersebut. nyeri ketika digerakkan atau
menyebabkan masalah mekanis (terbatasnya ruang gerak) tergantung dari Kista ganglion
memiliki kecenderungan untuk membesar dan mengecil, kemungkinan karena cairan yang
terdapat dalam kista terserap kembali ke dalam sendi atau tendon untuk kemudian diproduksi
kembali. Masalah terbesar dengan ganglion adalah ketakutan pasien bahwa benjolan tersebut
merupakan sesuatu yang gawat. Diagnosis didasarkan atas riwayat penyakit, pemeriksaan
fisis, dan kemungkinan foto sinar x polos atau USG. Kista dapat dibedakan dari tumor padat
melalui transiluminasi (berkas sinar akan melewati cairan yang memenuhi ganglion, tapi
tidak jika merupakan massa tumor yang padat). Pencitraan USG juga telah digunakan untuk
membedakan massa padat dan kistik di tangan.1,3,5,9,10

Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis dan kadang
melalui pemeriksaan radiologik. Dari anamesis bisa didapatkan benjolan yang tidak bergejala
namun kadang ditemukan nyeri serta riwayat penggunaan lengan yang berlebihan. Pada
pemeriksaan fisis ditemukan benjolan lunak yang tidak nyeri tekan. Melalui transiluminasi
diketahui bahwa isi benjolan bukan merupakan massa padat tapi merupakan cairan. Pada
aspirasi diperoleh cairan dengan viskositas yang tinggi dan jernih. Sering juga ditemukan
adanya gangguan pergerakan dan parestesia dan kelemahan pada pergelangan tangan ataupun
lengan.3

Diagnosis Banding
Ganglion dapat didiagnosis banding dengan benjolan lain yang mungkin didapatkan
di tangan seperti lipoma, kista sebasea dan nodul rheumatoid arthritis.

Penatalaksanaan

Terdapat tiga pilihan utama penatalaksanaan ganglion. Pertama, membiarkan ganglion


tersebut jika tidak menimbulkan keluhan apapun. Setelah diagnosis ditegakkan dan pasien
diyakinkan bahwa massa tersebut bukanlah kanker atau hal lain yang memerlukan
pengobatan segera, pasien diminta untuk membiarkan dan menunggu saja. Jika ganglion
menimbulkan gejala dan ketidaknyamanan ataupun masalah mekanis, terdapat dua pilihan
penatalaksanaan: aspirasi (mengeluarkan isi kista dengan menggunakan jarum) dan
pengangkatan kista secara bedah.
Aspirasi melibatkan pemasukan jarum ke dalam kista dan mengeluarkan isinya
setelah mematirasakan daerah sekitar kista dengan anestesi lokal. Karena diperkirakan bahwa
inflamasi berperan dalam produksi dan akumulasi cairan di dalam kista, obat anti inflamasi
(steroid) kadang diinjeksikan ke dalam kista sebagai usaha untuk mengurangi inflamasi serta
mencegah kista tersebut terisi kembali oleh cairan kista. Penelitian terbaru menunjukkan
bahwa menggunakan substansi lain seperti hialuronidase bersama dengan steroid setelah
aspirasi meningkatkan angka kesembuhan dari 57% (aspirasi dan steroid) menjadi 89%
dengan substansi tambahan.
Jika kista rusak, menimbulkan nyeri, masalah mekanis dan komplikasi saraf
(hilangnya fungsi motorik dan sensorik akibat tekanan ganglion pada saraf) atau timbul
kembali setelah aspirasi, maka eksisi bedah dianjurkan. Hal ini melibatkan insisi di atas kista,
identifikasi kista, dan mengangkatnya bersama dengan sebagian selubung tendo atau kapsul
sendi dari mana kista tersebut berasal. Lengan kemudian dibalut selama 7-10 hari. Eksisi
kista ini biasanya merupakan prosedur minor, tapi dapat menjadi rumit tergantung pada lokasi
kista dan apakah kista tersebut melekat pada struktur lain seperti pembuluh darah, saraf atau
tendon.1,3,7,9,10

Komplikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi tergantung pada lokasi dan ukuran ganglion.
Komplikasi utama adalah keterbatasan gerak pada sendi dimana terdapat ganglion. Tidak
seperti tumor lain, ganglion tidak pernah berubah menjadi ganas.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat prosedur bedah yang dilakukan berupa rekurensi
walaupun kemungkinannya tidak besar. Selain itu juga terdapat resiko infeksi, keterbatasan
gerak, kerusakan serabut saraf atau pembuluh darah.5

Prognosis
Prognosis penyakit tergantung dari beberapa hal:

Kista yang berasal dari selaput tendon lebih mudah sembuh dengan suntikan
kortikosteroid dbandingkan dengan yang berasal dari sendi

Kista dari pergelangan tangan bagian depan (volar wrist ganglion) akan lebih mudah
kembali setelah pembedahan dibandingkan kista pada bagian dorsal.
Tingkat rekurensi setelah penanganan nonoperatif mencapai 30-60% dibandingkan

dengan yang dioperasi (5-15%). Total ganglionektomi menghasilkan angka kesembuhan 8595% jika kista dan akar diangkat bersamaan dengan pemotongan sedikit dari kapsul tendo.
Rekurensi setelah operasi biasanya diakibatkan oleh pengangkatan kapsul atau membrane
sinovial yang tidak lengkap.2,5

D A F TAR P U S TAK A
1.

Dandy David J. & Dennis J. Edwards, Disorders of the Wrist and Hand in
Essential Orthopaedics and Trauma 4th edition, Churchill Livingstone, London,
2003.

2. Eaton Charles, Ganglion Cysts in www.e-hand.com accessed on June 21,

2007.

3. Andersson, Bruce Carl, Dorsal Ganglion in Office Orthopedics for Primary Care:
Treatment 3rd edition, Saunders Elsevier, Philadelphia, 2006.
4. Carr, Andrew J & William Hamilton, Hand and Wrist in Orthopaedics in Primary
Care 2nd edition, Elsevier, London, 2005.
5.

Kouris George J, Ganglion Cyst in www.emedicine.com accessed on June 21,


2007.

6. Hochwald Neal L & Green Steven M in Tumors, Spivak Jeffrey M ed. et al in


Orthopaedics A Study Guide, McGraw-Hill, New York, 2002.
7.

Sjamsuhidajat R, Jong WD (ed.), Kulit dalam Buku Ajar Ilmu Bedah, EGC,
Jakarta, 1997.

8. Carter A. Michael, Anatomi Tulang dan Sendi dalam Patofisiologi Konsep Klinis
Proses-proses Penyakit, editor Sylvia A. Price & Lorraine M. Wilson, EGC,
Jakarta, 1995.
9.

Canale S. Terry (Ed.), Tumors of Synovial Tissue in Campbells Operative


Orthopaedics Volume One, 10th edition, Mosby, Toronto, 2003.

10. Trumble Thomas E., Jeffrey E. Budoff & Roger Cornwall, Soft Tissue Neoplasms:
Benign and Malignant in Hand, Elbow & Shoulder: Core Knowledge in
Orthopaedics, Mosby, Philadelphia, 2006.

Anda mungkin juga menyukai