EDEMA PULMO
Untuk memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu Syarat
Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter Bagian Radiologi Di Rumah
Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Oleh :
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1. Paru-paru...................................................................................................2
2.2. Edema Paru................................................................................................3
2.3. Etiologi......................................................................................................4
2.4. Patofisiologi...............................................................................................5
2.5. Mekanisme................................................................................................6
2.6. Klasifikasi..................................................................................................7
2.7. Manifestasi Klinis......................................................................................9
2.8. Diagnosis Penyakit Edema Paru..............................................................10
2.9. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................12
2.10. Penatalaksanaan Medis........................................................................13
2.11. Komplikasi...........................................................................................15
BAB III..................................................................................................................16
LAPORAN KASUS...............................................................................................16
3.1. Identitas Pasien........................................................................................16
3.2. Anamnesis...............................................................................................16
3.3. Pemeriksaan Fisik....................................................................................17
3.4. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................19
BAB IV..................................................................................................................21
PEMBAHASAN....................................................................................................21
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
mediastinum. Pada bagian tengah terdapat bagian tampuk paru-paru yang disebut
selaput yang bernama pleura. Paru terdiri dari alveolus-alveolus yang merupakan
penimbunan cairan serosa yang berlebih pada alveolus dan ruang intersisial maka
Edema paru terjadi karena adanya ekstravasasi cairan yang berasal dari
ekstravasasi cairan dapat disebabkan karena gangguan pada jantung (edema paru
kardiak), maupun gangguan diluar jantung (edema paru non-kardiak). Edema paru
kardiak biasanya terjadi karena gagal jantung kiri, yang menyebabkan tekanan
hidrostatik vena pulmonalis dan kapiler paru juga akan meningkat dan terjadi
ekstravasasi cairan ke jaringan. Edema paru non kardiak bukan merupakan akibat
penanganan segera, selain dari anamnesis yang terarah dan pemeriksaan fisik
5
dengan kecurigaan edema paru, selain itu pemeriksaan rontgen thoraks diperlukan
1.2. Tujuan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Paru
darah, atau jaringan padat, atau alveoli yang kehilangan udaranya, maka
kavitas atau bula. Bila seluruh alveoli berisi lebih banyak udara, paru-
darah. Pembuluh darah ini berasal dari arteri pumonalis, dari hilus
pembuluh darah ini akan semakin mengecil di perifer. Pada foto yang
beberapa saja yaitu di daerah perikardial kanan. Jadi pada foto thoraks
7
normal, vena ini tidak banyak memberi sumbangan pada corakan paru,
kecuali bila vena ini melebar karena terbendung, maka corakan vaskuler
1. Kelainan vaskuler
2. Kelainan Parenkim
8
Corakan parenkim yang kasar, disebabkan oleh karena
dan lain-lainnya.
2009).
9
Gambar 2.1 Foto Polos Thoraks Proyeksi Postero Anterior
10
2.2 Edema Pulmo
2.2.1 Definisi
disebabkan oleh tekanan intrvaskular yang tinggi (edema paru kardiak) atau
edema paru secara klinis mempunyai kedua aspek tersebut di atas, sebab
sekali untuk menetapkan factor mana yang dominan dari kedua mekanisme
2.2.2 Klasifikasi
Edema paru kardiak terjadi akibat gagal jantung kiri, hal ini
diastolic atau sistolik dari ventrikel kiri atau obstruksi pada pada
11
paru adalah salah satu ciri dari gagal jantung dekompensasi akut
EPK EPNK
Anamnesis
Penemuan Klinis
S3
12
Ronki Basah
Kering
Laboratorium
perihiler
JVP: jugular venous pressure
13
Hipoalbuminemia sekunder oleh karena penyakit ginjal,
etiologi adalah:
pleura (unilateral).
peningkatan end-expiratory volume (asma).
14
b. Bahan toksik inhalan (phosgene, ozone, chlorine,
NO).
nitrofurantoin, leukoagglutinin.
2. Insufisiensi Limfatik:
b. Lymphangitic Carcinomatosis.
c.Narcotic overdose.
d. Pulmonary embolism
e.Eclampsia
f. Post cardioversion
15
g. Post Anesthesia
16
Gambar 2.4 Patofisiologi Edema Paru (Lorraine et al, 2005)
a. Sesak napas yang bertambah hebat dalam waktu singkat (jam atau
hari).
17
2.3 Pemeriksaan Radiologi pada Edema Paru
Redistribution -Cardiomegaly
18
1. Redistribusi Vaskuler Pulmo
al, 2005)
2. Cardiomegali
19
2
Fujimoto, 2009).
20
Gambar 2.7 Tampak vaskuler bagian lobus atas pada
4. Kerley Lines
21
pengalaman untuk melihatnya karena terlihat hampir
2009).
5. Peribronchial Cuffing
22
Gambar 2.8 Peribronchial cuffing (panah merah) (Lorraine et al, 2005)
6. Blurring Vaskuler
23
terkumpul di fisura manapun (fissura mayor, minor,
2005)
8. Konsolidasi
24
Gambar 2.11 Konsolidasi (panah merah) (Lorraine et al, 2005)
9. Butterfly Appearence
2005).
25
Gambar 2.12 Butterfly Appearance (Lorraine et al, 2005)
26
Gambar 2.13 Efusi Pleura (Lorraine et al, 2005).
lines.
27
2.3.1.3 Gambaran CT-Scan Edema Paru Kardiak
cairan pleura.
efusi pleura.
28
Gambar 2.16 Bat wing edema/butterfly edema pada HRCT
Kardiak
Radiologi Kardiogenik
1 Ukuran Normal atau membesar Biasanya Normal
Jantung
2 Lebar Normal atau melebar Biasanya normal
pedikel
Vaskuler
3 Distribusi Seimbang Normal/seimbang
Vaskuler
4 Distribusi rata / Sentral Patchy atau
Edema perifer
29
5 Efusi pleura Ada Biasanya tidak
ada
6 Penebalan Ada Biasanya tidak
Peribronkial ada
7 Garis septal Ada Biasanya tidak
ada
8 Air Tidak selalu ada Selalu ada
bronchogram
Kardiak
30
Gambar 2.17 Edema Paru Non Kardiogenik (Cremers et al, 2010)
LAPORAN KASUS
3.1.2. Usia : 47 th
Semarang
3.2. Anamnesis
Lokasi : dada
Kronologi
31
Pasien datang ke IGD mengeluh sesak napas. Sesak napas sejak
2 hari yang lalu. Sesak dirasakan semakin berat dan terus menerus
berbaring
3.3.1. KU : komposmentis
3.3.1. RR : 28 x/menit
Inspeksi
- Jejas (-), barrel chest (-), sela iga melebar (-), spider navy (-)
Palpasi
32
Perkusi
Auskultasi
rata
Perkusi
midclavicula
33
3.4. Pemeriksaan Penunjang
PULMO :
34
Tampak blurring vascular. Tampak kesuraman heterogen
KESAN :
35
Tampak terpasang ET dengan ujung setinggi vertebra Th IX
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tanggal 3 Agustus Tuan. T datang ke IGD sesak napas. Sesak napas
sejak 2 hari yang lalu yang dirasakan semakin berat dan terus menerus, sesak
batas jantung kabur karena tertutup oleh edema yang terjadi disekitar hilus,
menandakan adanya edama paru. Pada gambaran radiologi foto polos thoraks
36
IX, konfigurasi jantung relatif sama, oedem pulmonum berkurang, pleural
BAB V
KESIMPULAN
Gambaran radiologi edema pulmo pada foto polos thorak berupa blurring
pedikel vaskuler melebar, distribusi edema sentral dan terdapat efusi paru.
Sedangkan, pada edema non kardiogenik ukuran jantung normal, distribusi edema
37
DAFTAR PUSTAKA
Cardinale, L., Volpicelli, D., Lamorte, A., Martino, D., Veltri, A., 2012, Revisiting
signs, strengths and weaknesses of Standard Chest Radiography in patients of
Acute Dyspnea in the Emergency Department, Journal of Thoracic Disease, Vol.
IV, No. IV.
Cremers et al. 2010. Chest X-Ray Heart Failure. The Radiology Assistant.
(Online). Tersedia:Http://www.radiologyassistant.nl/en/p4c132f36513d4/ chest-x-
ray-heart-failure.html. (25 Agsustus 2015)
Harun, S., Nasution, S.A., 2009, Edema Paru Akut, dalam : Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi V, Interna Publishing, Jakarta
Koga, T., dan Fujimoto, K., Kerley’s A, B and C Lines. New England Journal
Medicine. 360:1539.
Liwang, F., Mansjoer, A., 2014, Edema Pulmo, dalam : Kapita Selekta
Kedokteran, Jilid II, Edisi IV, Media Aesculapius, Jakarta.
Lorraine, B.W., Michaell, A.M., 2005, Acute Pulmonary Edema. New England
Journal Medicine, 353:2788-96.
Maria I. 2010. Penatalaksanaan Edema Paru pada Kasus VSD dan Sepsis
VAP.Anestesia & Critical Care.Vol 28 No.2 Mei 2010.52
Purwohudoyo, S.S., 2009, Sistem Kardiovaskuler, dalam : Radiologi Diagnostik,
Edisi II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Wilson. L.M., 2012, Penyakit Kardiovaskular dan Paru, dalam : Patofisiologi
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Volume II, Edisi VI, EGC, Jakarta.
38
39