Disusun Oleh
Basra Ahmad Amru 1920221142
Pembimbing
dr. Anthony Pratama, Sp.B., M.Kes., AIFO
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UPNVJ
Hari/Tanggal Ujian/Presentasi Kasus:
Dr. Pembimbing / Penguji: dr. Anthony Pratama, Sp.B., M.Kes., AIFO .....................
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I........................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................5
PRESENTASI KASUS..............................................................................................5
A. Identitas Pasien...........................................................................................................5
B. Anamnesis..................................................................................................................5
C. Pemeriksaan Fisik........................................................................................................7
D. Pemeriksaan Penunjang..............................................................................................9
E. Diagnosis...................................................................................................................11
F. Tatalaksana...............................................................................................................11
G. Prognosis...................................................................................................................12
H. Follow-Up.................................................................................................................12
BAB III...................................................................................................................13
DISKUSI DAN PEMBAHASAN.............................................................................13
BAB IV....................................................................................................................16
KESIMPULAN........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
Laporan kasus ini akan menceritakan terkait pasien riwayat DM tipe 2 tidak
terkontrol sejak 4 tahun yang lalu yang dilakukan amputasi akibat terjadinya komplikasi
pada telapak kaki kiri bagian. Hal yang menarik adalah bahwa kesadaran, pengetahuan,
dan kemauan pasien terkait pengobatan DM serta pengawasan keluarga memiliki peran
penting untuk mencegah komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi akibat DM seperti
gangrene diabetik pada kasus yang mengakibatkan amputasi kaki harus dilakukan pada
pasien.
BAB II
PRESENTASI KASUS
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. A
Usia : 53 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
TL : 2 Agustus 1967
Alamat : Kembangan Utara
Suku : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status : Menikah
Pembayaran : BPJS
Tanggal Masuk : 27 Agustus 2021
Tanggal Periksa : 4 September 2021
Ruang Periksa : Pepaya
No RM : 29-27-67
B. Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dengan pasien pada tanggal 4
September 2021 pukul 14.00 WIB di Ruang Pepaya RSUD Cengkareng.
Keluhan Utama
Pasien mengalami keluhan nyeri pada kaki kiri akibat adanya luka yang meluas
dan menghitam pada telapak kaki kiri pasien. Demam (-). Tanda radang pada daerah
operasi (-)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengalami keluhan nyeri pada telapak kaki kiri sejak 4 bulan yang lalu.
Keluhannya diakibatkan adanya luka yang dimulai dari bagian jari kelingking, tidak
kian sembuh dan menyebar ke bagian telapak kaki lainnya. Pasien sudah
terdiagnosis DM tipe II sejak tahun 2018, namun tidak melakukan pengobatan dan
pemeliharaan terhadap kondisinya tersebut. Selain tidak patuh dalam konsumsi
obat, pasien juga tidak menjaga pola makan dan bahkan cenderung makan makanan
yang tinggi gula dan lemak setiap harinya. Pasien juga tidak memantau kadar gula
darahnya secara rutin. Satu bulan yang lalu, pasien dibawa melalui IGD oleh anak
pasien karena dilihat pengalami perburukan kondisi berupa kelemasan dan
perlukaan telapak kaki kiri yang semakin meluas dan tidak kian sembuh. Pasien
dirawat selama 1 minggu dan pulang atas permintaanya. Pasien menolak
rekomendasi dokter untuk dilakukan amputasi pada telapak kaki kiri pasien tersebut
sesuai indikasi yang ditemukan. Satu bulan setelahnya, saat di poli pasien akhirnya
memutuskan untuk dilakukan tindakan amputasi pada kaki kiri pasien. Setelah itu,
pasien langsung dilakukan rawat inap mulai tanggal 27 Agustus 2021 untuk
persiapan operasi. Keluhan saat ini dari keadaan umum pasien tampak sakit sedang,
nyeri pada bekas operasi, Tindakan operasi amputasi pada pasien dilakukan pada
tanggal 3 September 2021.
C. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Tampak sakit ringan
b. Kesadaran : Compos Mentis/E4M6V5
c. Status Gizi
BB : 55 kg
TB : 160 cm
IMT : 21
Kesimpulan : normoweight
d. Tanda Vital
Tekanan darah : 112/70 mmHg
Nadi : 85x/menit
Respiratory rate : 20x/menit
Suhu : 36.4°C
e. Status Generalis
Kepala : Mesocephal
Mata : Konjungtivas anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), RC +/+,
pupil isokor 3 mm/3 mm
Telinga : Discharge (-/-)
Hidung : Discharge (-/), napas cuping hidung (-/-)
Mulut : Mukosa basah, erosi (-)
Leher : Deviasi trakea (-), KGB tidak teraba
Toraks
Paru
a. Inspeksi : Pergerakan dada simeteris kanan=kiri, tidak ada yang
tertinggal, deformitas (-/-)
b. Palpasi : Vokal fremitus paru kanan=kiri
c. Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
d. Auskultasi: Suara dasar vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
a. Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak
b. Palpasi : Iktus kordis tidak teraba
c. Perkusi : Batas jantung kanan atas ICS II linea parasternal dextra,
batas jantung kiri atas ICS III linea parasternal sinistra, batas
jantung kanan bawah ICS IV linea para sternal dextra, batas jantung
kiri bawah ICS V linea midklavikula sinistra
d. Auskultasi : BJ SI dan SII regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
a. Inspeksi : Dinding perut datar, distensi (-), laserasi (-), jejas (-),
warna kulit sama dengan warna sekitar.
b. Auskultasi : Bising usus (+) normal.
c. Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak
teraba, nyeri ketok CVA (-)
d. Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen
Ekstremitas : Akral hangat, CRT < 2 detik, deformitas (-)
f. Status lokalis
Regio Pedis Sinistra
Inspeksi : Terpasang verban, rembes darah (-), nanah (-), bengkak di
sekitar verban (-)
Palpasi : (+) pulsasi a. poplitea
D. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang disarankan:
1. Darah lengkap
2. Rontgen Thorax
3. Pemeriksaan fungsi hati (SGOT dan SGPT)
4. Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum, kreatinin, eGFR)
5. GDS dan HbA1C
6. USG Doppler pada vaskularisasi tungkai kiri dan kanan
E. Diagnosis
Post amputasi a.i Gangren Pedis, DM tipe II
F. Tatalaksana
Tindakan Operasi yang Dilakukan: Amputasi below knee sinistra
G. Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam
Ad Fungsionam : dubia ad malam
Ad Sanationam : dubia ad malam
H. Follow-Up
Pasien dipulangkan pada tanggal 5 September 2021 dengan resep obat pulang:
Cefixime 100mg 2x1
Asam Mefenamat 3x1
Lantus 1x8 unit
Apidra 3x8 unit
Omeprazol 1x1
Metronidazol 3x1
BAB III
Pasien datang keluhan nyeri telapak kaki kiri yang tampak menghitam. Kondisi
tersebut mengarahkan pada gangrene pedis. Menurut Tsutsumi (2020), Gangrene pedis
dapat diakibatkan oleh berbagai macam etiologi berdasarkan tipenya klinis yang
ditemukan, yaitu wet gangrene dan dry gangrene. Gambaran klinis yang ditemukan
pada pasien adalah wet gangrene. Gambaran ini didukung oleh klinis kaki kiri pasien
yang mengalami pembengkakan pada daerah luka telapak kaki yang melunak, terlihat
membusuk, dan dan berwarna kehitaman. Selain itu, terdapat kulit seperti melepuh
yang berisi cairan keruh terbentuk dan dingin saat disentuh. Wet gangrene terjadi karena
adanya infeksi sekunder pada jaringan yang aliran darah vena atau arteri-nya terganggu
dan buruk. Hal ini paling sering terjadi pada daerah yang rentan terhadap edema
(ekstremitas bawah/kaki), meskipun juga dapat ditemukan pada jaringan genitourinari
dan mulut. Pasien dengan riwayat diabetes melitus lebih rentan terhadap infeksi ini
karena adanya penyembuhan luka yang buruk dan hiperglikemia. (Wahbi, 2018)
Prinsip pengobatan pada kaki diabetik terdiri atas pengendalian diabetes dan
penanganan kelainan kaki. Pengendalian diabetes melitus harus disertai upaya
memperbaiki keadaan umum dengan nutrisi yang memadai. (Sjamsuhidajat, 2017)
Pada kasus ini, pasien diberikan pengobatan diabetes melitus menggunakan analog
hormon insulin kerja cepat dan lambat, yaitu Apidra dan Lantus. Hal ini dilakukan
untuk menurunkan kadar gula darah pasien dalam rentan yang normal dan stabil.
Selanjutnya, pemberikan antibiotik dapat dilakukan dengan pemberian antibiotic
golongan penisilin spektrum luas, golongan kloksasilin/dikloksasilin unruk terapi
vaskulits dan golongan yang aktif terhadap kuman anaerob, seperti klindamisin atau
metronidazol. Pada kasus ini, pasien diberikan pula antibiotik cefixime dan
metronidazole. Metronidazole diberikan sebagai profilaksis pertumbuhan kuman
anaerob yang berisiko terjadi pada kondisi pasien.
Prognosis ulkus diabetikum akan lebih baik bila dapat diidentifikasi sedini mungkin dan
penanganan yang optimal dapat dilakukan segera. Keterlambatan dalam penanganan
dapat mengakibatkan kerugian berupa amputasi kaki. (Oliver dan Mutluoglu, 2021)
Ulkus diabetikum dengan derajat Wagner 0-2 maka prognosisnya adalah dubia dan
derajat 3-5 adalah dubia ad malam. (Lee, 2009)
BAB IV
KESIMPULAN
Caudell, Britanny Stapp., (2008). Gangrene: Recognizing and treating cellular necrosis.
Assosiation of Surgical Technologist. Available at:
https://www.ast.org/pdf/300.pdf
Huang, Yu-Yao. (2018) Survival and associated risk factors in patients with diabetes
and amputations caused by infectious foot gangrene. Available at:
https://jfootankleres.biomedcentral.com/articles/10.1186/s13047-017-0243-0
Lee, L. T., (2009) Glycemic control in the diabetic patient after stroke. Available at:
https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19951766/
Oliver, T.I., Mutluoglu, Mesut. (2021) Diabetic Foot Ulcer. Available at:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537328/#_article-34555_s7_
Sjamsuhidajat R, Prasetyono TO, Rudiman R, et al. (2017) Buku Ajar Ilmu Bedah Vol.
1-3. Edisi 4. Jakarta: EGC.