Referat Benzodiazepin
Referat Benzodiazepin
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1 Definisi
Benzodizepin merupakan salah satu obat yang bekerja di system saraf pusat,
bersifat hipnotik dan sedatif.
2. 2 Kimia
Rumus benzodiazepine terdiri dari cincin benzene (cincin A) yang melekat pada cincin aromatic
diazepin (cincin B). Karena benzodiazepine yang penting secara farmakologik selalu mengadung gugus
5-aril (cincin C) dan cincin 1,4-benzodiazepin, rumus bangun kimia golongan ini selalu diidentikkan
dengan 5-aril 1,4-benzodiazepin.
Rumus umum struktur kimia benzodiazepin :
pada
flumazenil.
Di
samping
berbagai
benzodiazepine
atau
2
flumazenil.
Senyawa
ini
termasuk
golongan
-karboin.
Imidazopiridin,
BENZODIAZ
EPIN
R1
R2
R3
R7
R2
Alprazolam
Cl
Brotizolom
Cincin
Tieno (A)
Cl
Klordiazepok
sid
Klobazam
()
NHCH3
Cl
CH3
=O
Cl
Klonazepam
=O
NO2
Cl
Klorasepat
=O
COO-
Cl
Demoksepam
=O
Cl
Diazepam
CH3
=O
Cl
Estazolam
Cl
Flumazenil*
=O pada
C5
Flurazepam
CH2CH2N (C2H5)2
=O
Cl
Halazepam
CH2CF3
=O
Cl
Lorazepam
=O
OH
Cl
Cl
Midazolam
Cl
Nitrazepam
=O
NO2
Nordazepam
=O
Cl
Oksazepam
=O
OH
Cl
=O
Cl
Prazepam
CH2
CH2 CH
CH2
Quazepam
Temazepam
Triazolam
CH2CF3
=S
Cl
CH3
=O
OH
Cl
Cl
Cl
2. 3 Farmakodinamik
Hampir semua efek benzodiazepine merupakan hasil kerja golongan ini pada
SSP dengan efek utama : sedasi, hypnosis, pengurangan terhadap rangsangan
emosi/ansietas, relaksasi otot, dan anti konvulsi. Hanya dua efek saja yang
merupakan kerja golongan ini pada jaringan perifer : vasodilatasi koroner (setelah
pemberian dosis terapi golongan benzodiazepine tertentu secara iv), dan blokade
neuromuskular (yang hanya terjadi pada pemberian dosis tinggi).
Berbagai efek yang menyerupai benzodiazepine yang dinikmati secara in
vivo maupun in vitro telah digolongkan sebagai :
a. Efek agonis penuh : senyawa yang sepenuhnya serupa efek benzodiazepine
(misalnya diazepam)
b. Efek agonis parsial : efek senyawa yang menghasilkan efek maksimum yang
kurang kuat dibandingkan diazepam
c. Efek inverse agonist : senyawa yang menghasilkan efek kebalikan dari efek
diazepam pada saat tidak adanya senyawa yang mirip benzodiazepine
(benzodiazepine-like agonist), dan efek invers-agonis parsial (partial inverse
agonist).
Sebagian besar efek agonis dan invers-agonis dapat dilawan atau dicegah
oleh antagonis benzodiazepine flumazenil, melalui persaingan ikatannya dengan
reseptor benzodiazepine. Zat ini mewakili berbagai golongan senyawa yang bekerja
memblok secara spesifik efek agonis benzodiazepine.
a. Susunan Saraf Pusat
Walaupun benzodiazepine mempengaruhi semua tingkatan aktivitas saraf,
namun beberapa derivate benzodiazepine pengaruhnya lebih besar terhadap
4
SSP dari derivate yang lain. Benzodiazepine tidak mampu menghasilkan tingkat
depresi saraf sekuat golongan barbiturate atau anestesi umum lainnya. Semua
benzodiazepine memilii profil farmakologi yang hamper sama, namun efek
utamanya sangat bervariasi, sehingga indikasi kliniknya dapat berbeda.
Peningkatan dosis benzodiazepine menyebabkan depresi SSP yang meningkat
dari sedasi ke hipnotis, dan dari hipnosis ke stupor; keadaan ini sering
dinyatakan sebagai efek anesthesia, tapi obat golongan ini tidak benar-benar
memperlihatkan efek anestesi umum yang spesifik, karena kesadaran pasien
teteap bertahan dan relaksasi otot yang diperlukan untuk pembedahan tidak
tercapai. Namun pada dosis preanestetik, benzodiazepine menimbulkan amnesia
anterograd terhadap kejadian yang berlangsung setelah pemberian obat.
Sebagai
anestesi
umum
untuk
pembedahan,
benzodaizepin
harus
benzodoazepin
terutama
merupakan
interaksinya
dengan
reseptor
Reseptor inotropik GABAA terdiri dari 5 atau lebih sub unit (bentuk majemuk ,
, dan subunit) yang membentuk suatu reseptor kanal ion klorida kompleks.
Resptor ini berperan pada sebagian besar besar neurotransmitter di SSP.
Pengikatan
ini
akan
menyebabkan
pembukaan
kanal
klorida,
b. Pernapasan
Benzodiazepin dosis hipnotik tidak berefek pada pernapasan orang normal.
Penggunaannya perlu diperhatikan pada anak-anak dan individu yang
menderita kelainan fungsi hati. Pada dosis yang lebih tinggi, misalnya pada
anestesi pemedikasi ayau pre endoskopi, benzodiazepine sedikit mendepresi
ventilasi alveoli, dan menyebabkan asidosis respiratoar, hal ini lebih karena
penurunan keadaan hipoksia daripada dorongan hiperkaptik; efek ini
terutama terjadi pada pasien dengan PPOK yang mengakibatkan hipoksia
alveolar dan/atau narcosis CO2. Obat ini dapat menyebabkan apnea selama
anestesi atau bila diberi bersama opiat. Gangguan pernapasan yang berat
pada intoksikasi benzodiazepine biasanya memerlukan bantuan pernapasan
hanya bila pasien juga mengkonsumsi obat pendepresi SSP yang lain,
terutama alkohol.
c. Sistem Kardiovaskuler
Pada dosis praanestesia semua benzodiazepine dapat menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan denyut jantung.
d. Saluran cerna
Diduga dapat memperbaiki berbagai
gangguan
saluran
cerna
yang
2. 4 Farmakokinetik
6
dalam
klinik
karena
menentukan
lama
kerjanya.
Semua
benzodiazepin
pada
dasarnya
diabsorpsi
sempurna,
kecuali klorazepat; obat ini cepat mengalami dekarboksilasi dalam cairan lambung
menjadi N-desmetil-diazepam (nordazepam), yang kemudian diabsorpsi sempurna.
Beberapa benzodiazepin (seperti prazepam dan flurazepam) mencapai sirkulasi
sistemik hanya dalam bentuk metabolit aktif.
Golongan benzodiazepine menurut lama kerjanya dapat dibagi dalam 4
golongan :
1. senyawa yang bekerja sangat cepat
2. senyawa yang bekerja cepat, dengan t kurang dari 6 jam : triazolam dan
nonbenzodiazepin (zolpidem, zolpiklon).
3. senyawa yang bekerja sedang, dengan t antara 6-24 jam : estazolam dan
temazepam.
4. senyawa yang bekerja dengan t lebih lama dari 24 jam : flurazepam,
diazepam, dan quazepam.
Benzodizepin dan metabolit aktifnya terikat pada protein plasma. Kekuatan
ikatannya
berhubungan
erat
dengan
sifat
lipofiliknya,
berkisar
dari
70%
oksazepam,
lorazepam,
temazepam,
triazolam,
dan
midazolam.
2. 5 Efek samping
Benzodiazepin dosis hipnotik pada kadar puncak dapat menimbulkan efek
samping berikut :
8
kepala ringan
malas/tak bermotivasi
lamban
inkordiansi motorik
ataksia
gangguan fungsi mental dan psikomotorik
gangguan koordinasi berpikir
bingung
disaritria
amnesia anterograd
Kemampuan motorik lebih dipengaruhi dibandingkan kemampuan berpikir.
berat.
Efek
residual
pada
beberapa
benzodiazepine
dan
berhubungan erat dengan dosis yang diberikan. Intensitas dan insiden intoksikasi
SSP
umumnya
meningkat
sesuai
dengan
usia
pasien;
farmakokinetik
dan
farmakodinamik obat.
Efek samping lain yang relatif lebih umum terjadi ialah lemas, sakit kepala,
pandangan kabur, vertigo, mual, dan muntah diare, nyeri epigastrik, nyeri sendiri,
nyeri
dada,
dan
pada
beberapa
pasien
dapat
mengalami
inkontinensia.
putus obat dapat berupa makin hebatnya kelainan yang semula akan diobati,
misalnya insomnia dan ansietas. Disforia, mimpi buruk, mudah tersinggung,
berkeringat, tremor, anoreksi, dan pusing kepala dapat terjadi pada penghentian
obat secara tiba-tiba.
2. 6 Indikasi dan posologi
Nama obat
Bentuk
Penggunaan
(nama
sediaan
Terapi
Hipnotik-
(sebagai
sedatif
Dagang)
Alprazolam
contoh)
Ansietas
Oral
(XANAX)
Keterangan
Gejala putus
t (jam)
12,0 2,0
Dosis (mg)
--
obat yang
terjadi cukup
Klorodiazepoks
Oral,
id
iv
im,
Ansietas,
berat
Lama kerja
penanganan
panjang,
10,0 3,4
5,0 100,0;
1-3 x/hari
10
(LIBRIUM)
ketergantungan
akibat
alcohol,
metabolit
anestesi
aktifnya, dan
premedikasi
menurun
secara
Klonazepam
Oral
(KLONOPIN)
Gejala
bertahap
Terjadi
bangkitan,
toleransi
tambahan
terhadap
terapi pada
antikonvulsi
23,0 5,0
--
efek
Oral
(TRAXENE)
Diazepam
Oral,
(VALIUM)
Im, rectal
Estazolam
Iv,
tertentu
Ansietas
Prodrug;
Gejala
setelah diubah
bangkitan
menjadi
Ansietas, status
nordazepam
Prototip
epilepsy,
benzodiazepin
relaksasi
otot,
anestesi
pre
medikasi.
Insomnia
oral
aktif
3,75 20,0;
2-4 x/hari
43,0
5,0 10,0
13,0
3-4 x/hari
10,0
1,0 2,0
Efek
(PROZOM)
2,0 0,9
sampingnya
24,0
menyerupai
Flurazepam
Oral
Insomnia
(DALMANE)
triazolam
Pada
74,0
penggunaan
24,0
kronik
15,0 30,0
terjadi
akumulasi
Halazepam
Oral
metabolit aktif
Aktif terutama
Ansietas
(PAXIPAM)
sebab
jadi
Lorazepam
Oral,
(ATIVAN)
iv
im,
anestesi,
medikasi
pre
--
diubah
metabolit
nordazepam
Hanya
Ansietas,
14,0
14,0 5,0
2,0 4,0
dimetabolisme
lewat
11
Midazolam
Iv, im
(VERSED)
Oksazepam
Oral
Pre
anestesi
dan
yang sangat
intraoperatif-
cepat
anestesi
Ansietas
diinaktifkan
Hanya
(SERAX)
Quazepam
Oral
konjugasi
Benzodiazepin
Insomnia
(DORAL)
1,9 0,6
-- *
8,0 2,4
15,0 30,0;
dimetabolisme
**
lewat
3-4 x/hari
konjugasi
Pada
39.0
7,5 15,0
11,0 6,0
7,5 30,0
2,9 1,0
0,125 0,25
penggunaan
kronik
terjadi
akumulasi
Temazepam
Oral
Insomnia
(RESTORIL)
metabolit aktif
Hanya
dimetabolisme
lewat
Triazolam
Oral
Insomsia
(HALCION)
konjugasi
Benzodiazepin
e yang sangat
cepat
diinaktifkan :
dapat
menimbulkan
gangguan di
siang hari.
12
13