PENDAHULUAN
Pada Februari 2015 dalam pertemuan World Psychiatry, Schifano dan yang lain
memberikan penjelasan mengenai novel psychoactivve substances dan potensi efek yang
membahayakan. Mereka menyebutkan bahwa beberapa tahun terakhir jumlah obat-obatan
yang dijual bebas secara online meningkat tajam dan Benzodiazepine merupakan obat- obat
yang sering digunakan untuk mengobati intoksikasi dengan obat-obatan tersebut dalam
bidang medis termasuk didalamnya. Struktur benzodiazepine telah disalahgunakan dalam dua
tahun terakhir. Pelayan kesehatan seharusnya waspada dengan adanya hal ini.
Bentuk pertama turunan benzodiazepine yang dijual bebas secara online adalah
diclazepam, flubromazepam dan pyrazolam. Belakangan ini muncul lima bentuk lainya
(clonazolam, deschloroetizolam, flubromazolam, nifoxipam and meclonazepam) namun tidak
ada satupun dari obat-obat tersebut diperbolehkan untuk penggunaan medis di negara
manapun. Biasanya obat-obatan ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul dan blotter
(berbentuk kotak seperti perangko) dengan bermacam-macam dosis. Terlebih lagi juga
ditawarkan dalam bentuk bubuk asli dengan harga murah yakni 5-10 US dollar per dus.
1
Dikarenakan obat-obatnya berpotensi tinggi, komponen seperti flubromazepam bisa
menyebabkan sedatif kuat dan amnesia jika digunakan per oral dengan dosis rendah 0,5mg.
2
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 BENZODIAZEPIN
a. Sejarah
Pada tahun 1950an benzodiazepin ditemukan secara kebetulan bahwa
mempunyai efek teraupetik seperti anti anxiteas, sedasi, mengurangi
kejang, dan melemahkan otot. Obat ini merupakan salah satu obat
yang bekerja di sistem saraf pusat bersifat hipnotik dan sedatif.
b. Kimia
Rumus benzodiazepine terdiri dari cincin benzene (cincin A) yang
melekat pada cincin aromatic diazepin (cincin B). Karena
benzodiazepine yang penting secara farmakologik selalu mengadung
gugus 5-aril (cincin C) dan cincin 1,4-benzodiazepin, rumus bangun
kimia golongan ini selalu diidentikkan dengan 5-aril 1,4-
benzodiazepin.
3
senyawa nonbenzodiazepin yang memiliki potensi mengikat secara
spesifik reseptor di CNS seperti benzodiazepine dan flumazenil.
c. Farmakodinamik
4
efek utamanya sangat bervariasi, sehingga indikasi kliniknya dapat berbeda.
Peningkatan dosis benzodiazepine menyebabkan depresi SSP yang meningkat
dari sedasi ke hipnotis, dan dari hipnosis ke stupor; keadaan ini sering
dinyatakan sebagai efek anesthesia, tapi obat golongan ini tidak benar-benar
memperlihatkan efek anestesi umum yang spesifik, karena kesadaran pasien
teteap bertahan dan relaksasi otot yang diperlukan untuk pembedahan tidak
tercapai. Namun pada dosis preanestetik, benzodiazepine menimbulkan
amnesia anterograd terhadap kejadian yang berlangsung setelah pemberian
obat. Sebagai anestesi umum untuk pembedahan, benzodaizepin harus
dikombinasikan dengan obat pendepresi SSP lain. Belum dapat dipastikan,
apakah efek ansietas benzodiazepine identik dengan efek hipnotik sedatifnya
atau merupakan efek lain.
Beberapa benzodiazepine menginduksi hipotonia otot tanpa gangguan gerak
otot normal, obat ini mengurangi kekakuan pada pasien cerebral palsy.
5
2. Pernapasan
Benzodiazepin dosis hipnotik tidak berefek pada pernapasan orang normal.
Penggunaannya perlu diperhatikan pada anak-anak dan individu yang
menderita kelainan fungsi hati. Pada dosis yang lebih tinggi, misalnya pada
anestesi pemedikasi ayau pre endoskopi, benzodiazepine sedikit mendepresi
ventilasi alveoli, dan menyebabkan asidosis respiratoar, hal ini lebih karena
penurunan keadaan hipoksia daripada dorongan hiperkaptik; efek ini terutama
terjadi pada pasien dengan PPOK yang mengakibatkan hipoksia alveolar
dan/atau narcosis CO2. Obat ini dapat menyebabkan apnea selama anestesi
atau bila diberi bersama opiat. Gangguan pernapasan yang berat pada
intoksikasi benzodiazepine biasanya memerlukan bantuan pernapasan hanya
bila pasien juga mengkonsumsi obat pendepresi SSP yang lain, terutama
alkohol.
3. Sistem Kardiovaskuler
Pada dosis praanestesia semua benzodiazepine dapat menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan denyut jantung.
4. Saluran cerna
Diduga dapat memperbaiki berbagai gangguan saluran cerna yang
berhubungan dengan adanya ansietas. Diazepam secara nyata menurunkan
sekresi cairan lambung waktu malam.
6
d. Farmakokinetik
7
rumit oleh adanya sirkulasi entero hepatic. Volume distribusi benzodiazepine
adalah besar, dan banyak diantaranya meningkat pada usia lanjut.
Benzodiazepin dapat melewati sawar uri dan disekresi kedalam ASI.
1. desaalkilasi
2. hidroksilasi
3. konjugasi
Hipnotik ideal harus memiliki mula ketja cepat, mampu memeprtahankan tidur
sepanjang malam, dan tidak meninggalkan efek residu pada keesokan harinya.
Diantara benzodiazepine yang digunakan sebagai hipnotik, secara teoritis
triazolam mendekati kriteria tersebut. Namun, dalam praktek, bagi beberapa
pasien penggunaan hipnotik yang cepat tereliminasi dalam darah merugikan
karena masa kerjanya pendek, sehingga lama tidirnya brkurang dan
kecenderungan timbulnya rebound insomnia pada saat penghentian oabt.
Flurazepam kurang sesuai sebagai hipnotik, sebab kecepatan eliminasi
metabolit aktifnya yang sangat lambat. Namun dengan pemilihan dosis yang
hati-hati, flurazepam dan benzodiazepine lain yang memiliki kecepatan
eliminasi lebih lambat dari triazolam masih dapat digunakan secara efektif.
8
e. Efek Samping
Efek samping lain yang relatif lebih umum terjadi ialah lemas, sakit kepala,
pandangan kabur, vertigo, mual, dan muntah diare, nyeri epigastrik, nyeri
sendiri, nyeri dada, dan pada beberapa pasien dapat mengalami inkontinensia.
Benzodiazepin dengan efek antikonvulsi kadang-kadang malah meningkatkan
frekuensi bangkitan pada pasien epilepsy. Perubahan pola tidur pasien juga
dapat terjadi pada pemberian hipnotik benzodiazepin.
9
diobati, misalnya insomnia dan ansietas. Disforia, mimpi buruk, mudah
tersinggung, berkeringat, tremor, anoreksi, dan pusing kepala dapat terjadi
pada penghentian obat secara tiba-tiba.
a. Flubromazepam
10
Flubromazepam lebih kuat dibanding obat farmakologi benzo lainya
karena itu obat ini masih diteliti dan penggunaan khusus. Beberapa pemakai
mungkin tidak sadar akan kekuatan dari pengobatan ini dan menggunakannya
terlalu banyak tanpa sadar. Obat membutuhkan waktu untuk mencapai efek
maksimal dimana menimbulkan potensi overdosis jika pengguna mulai tidak
puas dan mulai menambahkan dosis obat.
Flubromazepam juga mempunyai masa paruh yang panjang dan efek dari
obat akan bertahan sepanjang hari sehingga otak dapat menyesuaikan
pengobatan tersebut. Jika hal ini terjadi menimbulkan adiksi karena otak sudah
terbiasa dengan penggunaan benzodiazepin sepanjang waktu.
Paruh waktu flubromazepam sekitar 106 jam, berarti 106 jam setelah
meminum flubromazepam, sekitar 50% dari obatnya berada di peredaran
darah. Setelah 106 jam, 25% masih tersisa dan seterusnya. Flubromazepam
merupakan longest acting turunan benzodiazepine yang teridentifikasi.
11
Risiko penggunaan dan efek samping Benzodiazepin merupakan obat
berbahaya jika digabung dengan obat depresan lain terutama opioid. Contoh
benzodiazepin dalam dosis normal bisa mengancam nyawa jika digabung
dengan beberapa opioid. Etanol (alkohol), barbiturat, antidepresan trisiklik dan
obat-obatan GABAergik yang juga berpotensi sebagai efek depresan dari
benzodiazepin. Penyebab kematian pada situasi ini biasanya karena depresi
pernapasan (rendahnya volume tidal dan berkurangnya frekuensi
pernapasan/bradikapnea) yang menyebabkan hipoventilasi dan hipoxemia.
Hipoventilasi merupakan akumulasi CO2 di jaringan; dimana hipoxemia
merupakan rendahnya kadar oksigen dalam darah.
b. Diclazepam
12
diberhentikan secara tiba-tiba karena dapat menyebabkan withdrawal
syndrome.
13
ion klorin terbuka pada GABAA reseptor sementara barbiturat meningkatkan
durasi terbukanya ion, berkenaan dengan saat dikonsumsi obatnya, lubang ion
akan membuka dan bertahan lebih lama. Overdosis benzodiazepin merupakan
tindakan emergensi karena menyebabkan koma, kerusakan otak permanen
bahkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Gejala overdosis
benzodiazepin seperti sulit berpikir, cadel, bingung, delusi, depresi
pernapasan, koma bahkan kematian. Overdosis benzodiazepin kadang
ditangani dengan obat flumazenil, yakni GABAA antagonis.
c. Pyrazolam
14
BAB III
PENUTUP
Bentuk pertama turunan benzodiazepine yang dijual bebas secara online adalah
diclazepam, flubromazepam dan pyrazolam. Dikarenakan obat-obatnya berpotensi tinggi,
komponen seperti clonazolam atau flubromazepam bisa menyebabkan sedatif kuat dan
amnesia. Bentuk benzodiazepine seringkali dipakai sebagai obat self medication sebagai
stimulan dan halusinogen yang mengarah ke siklus upper downer dan risiko
ketergantungan pada orang-orang yang sering menggunakannya saat pesta. Orang-orang
dengan gangguan kecemasan juga berisiko untuk mengobati sendiri dengan obat ini jika
resepnya sudah tidak berlaku. Ketersediaan yang banyak dalam perdagangan online dan
harga yang murah dapat mempermudah terjadinya ketergantungan pada masyarakat.
Flubromazepam merupakan derivat benzodiazepine yang telah ada sejak tahun 1960
saat pertama kali terbentuk Flubromazepam masih diteliti efek samping dan kegunaannya
sebagai obat sedatif atau anti nyeri seperti Valium atua Xanax. Karena derivat dari
benzodiazepine sendiri mempunyai efek yang mirip dengan tipe obat tersebut termasuk
sedatif, hipnotik, muscle relaxant dan efek antikonsulvan. Obat ini mempunyai efek yang
sama benzodiazepine seperti bromazepam yang digunakan untuk gangguan panik, insomnia,
dan cemas. Mekanisme kerja dari flubromazepam mirip dengan benzodiazepin.
Benzodiazepine mengikat dengan GABAA reseptor di otak, terutama pada modulator postif
allosterik dari GABAA reseptor. GABAA reseptor mempunyai kantong pengikat
(benzodiazepine site), sekali flubromazepam mengisi tempatnya GABAA reseptor akan
meningkatkan aktivitas. Risiko penggunaan dan efek samping Benzodiazepin merupakan
obat berbahaya jika digabung dengan obat depresan lain terutama opioid. Contoh
benzodiazepin dalam dosis normal bisa mengancam nyawa jika digabung dengan beberapa
opioid. Etanol (alkohol), barbiturat, antidepresan trisiklik dan obat-obatan GABAergik yang
juga berpotensi sebagai efek depresan dari benzodiazepin. Penyebab kematian pada situasi ini
biasanya karena depresi pernapasan (rendahnya volume tidal dan berkurangnya frekuensi
pernapasan/bradikapnea) yang menyebabkan hipoventilasi dan hipoxemia. Hipoventilasi
merupakan akumulasi CO2 di jaringan; dimana hipoxemia merupakan rendahnya kadar
oksigen dalam darah.
15
Diclazepam atau yang lebih dikenal chlorodiazepam merupakan substansi sintetik
depresan dari golongan benzodiazepin yang menghasilkan efek yang sama dengan diazepam
seperti menekan anxietas, disinhibisi, antikonsulvan, hipnotik, pelemas otot dan amnesia.
Diclazepam merupakan obat yang berasal dari golongan benzodiazepine. . Efek diclazepam
pada tubuh lemah pada tubuh, sedasi, kehilangan koordinasi motorik, depresi pernapasan,
pusing, efek parakdosal. Efek kognitif amnesia, disinhibisi, supresi anxietas, deselari pikiran,
supresi analisis, supresi memproses informasi, supresi emosional, delusi ketenangan,
berpotensi mimpi.
Pyrazolam merupakan obat psychoactive yang berasal dari benzodiazepine dan sering
disebut benzo. Kelas obat ini ditemukan pada tahun 1950an dan banyak perusahan obat
meneliti obat ini untuk bebrapa dekade. Pyrazolam merupakan obat yang memerlukan resep
dan tidak diperkenankan untuk dijual bebas. Untuk orang yang membutuhkan obat tidur, obat
ini terlalu kuat. Sayangnya, disamping obat ini berguna untuk menyembuhkan gangguan
cemas, banyak potensi obat ini disalahgunakan dan mengancam tubuh. Banyak terjadi
kontroversi untuk penggunaan obat ini karean menyebabkan ketergantungan atau dapat
disalahgunakan.
16
DAFTAR PUSTAKA
17