Anda di halaman 1dari 15

Dr.Tatang.A.Hidayat, SpA.

Batasan :
Hipertensi ialah suatu keadaan tekanan darah
sistolik dan diastolik persentil ke 95 untuk
umur dan jenis kelamin pada pengukuran 3
kali berturut-turut.
Krisis hipertensi : Tekanan sistolik 180
mmHg dan atau diastolik 120 mmHg atau
tekanan darah kurang dari ukuran tersebut
namun telah terjadi gejala gagal jantung,
ensefalopati, gagal ginjal maupun retinopati.

Langkah promotif/preventif :
Menemukan hipertensi sedini mungkin,
tekanan darah pada setiap anak 3 tahun
keatas perlu diukur sekurang-kurangnya
sekali setahun.

Anamnesa :
Hipertensi ringan/sedang umumnya tidak
menimbulkan gejala. Gejala umumnya berasal
dari penyakit yang mendasarinnya spt :
glomerulonefritis akut, lupus eritematosus,
sindrom Henoch-Schlein.
Gejala hipertensi berat atau krisis hipertensi
dapat berupa sakit kepala, kejang, muntah,
nyeri perut, anoreksia, gelisah, keringat
berlebihan, berdebar-debar, perdarahan
hidung dll.

Pemeriksaan fisik :
Pengukuran tekanan darah pada keempat
ektremitas perlu dilakukan untuk mencari
kemungkinan koarktasio aorta.
Kesadaran menurun sampai koma.
Tekanan sistolik dan diastolik meningkat.
Denyut jantung meningkat.
Dapat ditemukan tanda ensefalopati.

Pada pemeriksaan funduskopi, dapat


ditemukan kelainan retina berupa :
perdarahan , eksudat, edema pupil atau
penyempitan pembuluh darah arteriol retina.

Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaaan untuk menditeksi penyakit
ginjal.
Pemeriksaan untuk menditeksi penyakit
endokrin.
Evaluasi akibat hipertensi terhadap organ
target ( jantung ).
Pemeriksaan evaluasi diagnostik kearah
penyebab hipertensi sekunder

Medikamentosa :

Obat antihipertensi pada anak mulai diberikan bila


tekanan darah berada diatas persentil ke 95 untuk
umur dan jenis kelamin anak tersebut.
Pengobatan hipertensi non kritis :
- tekanan diastolik 90-100 mmHg: diuretik
( furosemid ).
- tekanan diastolik 100-120 mmHg: furosemid
ditambah katopril, jika tidak turun juga dapat
ditambah dg antihipertensi gol. Beta blocker
atau golongan lain.

Pengobatan krisis hipertensi :

Nifedipin oral , dosis 0,1 mg/kgBB/kali, dinaikan 0,1


mg/kgBB/kali setiap 30 menit (dosis maksimal 10
mg/kali) kemudian furosemid diberikan dengan dosis
img/kgBB/kali, 2 kali sehari ; bila tidak turun diberi
kaptoril 0,3 mg/kg/kali 2-3 kali perhari.
Klonidin drip 0,002 mg/kgBB/8 jam + 100 ml
dektrose 5%. Tetesan awal 12 mikrodrip/menit ;bila
tekanan darah belum turun diberi tetesan dinaikan 6
mikrodrip /menit setiap 30 menit (maks.36
mikrodrip/ menit) ; bila tekanan belum turun
tambahkan katopril 0,3 mg/kgbb/kali, diberikan 2-3
kali sehari (maks.2 mg/kg /kali) bersama furosemid
1 mg/kg BB/kali 2 kali sehari.

Bedah :
Sesuai dengan kelainan yang ditemukan.
Suportif :
1. Pemberian nutrisi rendah garam.
2. Anak Obes turunkan berat badan.
3. Olah raga.
4. Retriksi cairan.

Terapi :
Pemantauan ditujukan pada komplikasi yang
timbul.
Terapi berhasil bila memenuhi kriteria :
tekanan diastolik turun dibawah 90 persentil,
efek samping obat minimal, penggunaan obat
untuk mengontrol tekanan darah hanya
diperlukan dalam jumlah sedikit.

Tumbuh Kembang :

Anak umumnya menderita hipertensi


sekunder.
Proses tumbuh kembang dapat dipengaruhi
oleh penyakit primernya.

Tehnik mengukur tekanan darah :


1. Manset yang digunakan harus cocok untuk
ukuran anak.
2. Lebar kantong karet harus menutupi 2/3
panjang lengan atas sehingga memberikan
ruangan yang cukup utk meletakan bel
stetoskop didaerah fossa kubiti, panjang
kantong karet sedapat mungkin menutupi
seluruh lingkaran lengan atas.

3. Periksa terlebih dahulu spigmomanometer yang


digunakan apakah ada kerusakan mekanik yang
mempengaruhi hasil pengukuran.
4. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan
dalam suasana yang tenang, usahakan anak
jangan sampai menagis, karena keadaan ini
akan mempengaruhi pengukuran. Pada anak
yang lebih besar pengukuran dilakukan dalam
posisi duduk, sedang pada anak yang lebih
kecil pengukuran dilakukan posisi berbaring.

Tekanan darah diukur pada kedua lengan atas


dan paha, untuk menditeksi ada atau
tidaknya koarktasio aorta.
Untuk mengukur tekanan darah cara yang
lazim digunakan adalah cara indirek dengan
auskultasi.

Anda mungkin juga menyukai