Makalah Resin Komposit
Makalah Resin Komposit
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bahan restorasi resin komposit adalah suatu bahan matriks resin yang di dalamnya
ditambahkan pasi anorganik (quartz, partikel silika koloidal) sedemikian rupa sehingga sifatsifat matriksnya ditingkatkan. Resin komposit dibentuk oleh tiga komponen yaitu resin
matriks, partikel bahan pengisi, dan bahan coupling.
Resin komposit mempunyai nilai estetik yang sangat baik dan paling sering
digunakan dalam kedokteran gigi karena bahannya yang sewarna dengan gigi. Oleh karena
itu resin komposit sering digunakan sebagai bahan restorasi gigi anterior.Seiring dengan
perkembangan bahan bahan kedokteran gigi, kini resin komposit dapat digunakan untuk
gigi posterior dikarenakan kekurangan dari bahan resin komposit seperti kurangnya daya
tahan terhadap tekanan akibat penggunaan sudah bisa diatasi dan banyaknya pasienyang lebih
tertarik untuk merestorasi giginya sewarna dengan gigi dan alergi terhadap merkuri bahan
tambal amalgam.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian resin komposit ?
2. Apa bahan resin komposit?
3. Apa sifat resin komposit ?
4. Bagaimana polimerisasi resin komposit ?
BAB II
PEMBAHASAN
Apabila resin komposit telah mengeras tidak dapat dicarving dengan instrument yang tajam
tetapi dengan menggunakan abrasive rotary.
4. Adhesi
Adhesi terjadi apabila dua subtansi yang berbeda melekat sewaktu berkontak
disebabkan adanya gaya tarik menarik yang timbul antara kedua benda tersebut.Resin ko
mposit tidak berikatan secara kimia dengan email. Adhesi diperoleh dengan dua cara.
Pertama dengan menciptakan ikatan fisik antara resin dengan jaringan gigi melalui etsa.
Pengetsaan pada email menyebabkan terbentuknya porositas tersebut sehingga tercipta
retensi mekanis yang cukup baik. Kedua dengan penggunaan lapisan yang diaplikasikan
antara dentin dan resin komposit dengan maksud menciptakan ikatan antara dentin dengan
resin komposit tersebut (dentin bonding agent).
5. Kekuatan dan keausan
Kekuatan kompresif dan kekuatan tensil resin komposit lebih unggul dibandingkan
resin akrilik. Kekuatan tensil komposit dan daya tahan terhadap fraktur memungkinkannya
digunakan bahan restorasi ini untuk penumpatan sudut insisal.Akan tetapi memiliki derajat
keausan yang sangat tinggi, karena resin matriks yang lunak lebih cepat hilang sehingga
akhirnya filler lepas.
6. Knop hardness
Resistensi suatu material terhadap indentasi dibawah tekanan fungsional. Resin
komposit memiliki knop hardness 22-80 kg/mm2. Dimana lebih rendah dibandingkan email
343 kg/mm2 dan amalgam 110 kg/mm2.
2.3 Keuntungan dan kerugian resin komposit
Keuntungan
1) Mempunyai estetik yang baik
2) Mempunyai konduktivitas termal yang rendah
3) Tidak menimbulkan reaksi galvanism
4) Melindungi struktur gigi yang tersisa
5) Sebagai alternative bagi yang alergi terhadap amalgam
Kerugian
1) Polymerization shrinkage
2) Menyerap air
3) Marginal leakage
3
2.4 Komposisi
Komposisi resin komposit tersusun dari beberapa komponen. Kandungan utama yaitu
matriks resin dan partikel pengisi anorganik. Disamping kedua bahan tersebut, beberapa
komponen lain diperlukan untuk meningkatkan efektivitas dan ketahanan bahan. Suatu bahan
coupling (silane) diperlukan untuk memberikan ikatan antara bahan pengisi anorganik dan
matriks resin, juga aktivator-aktivator diperlukanuntuk polimerisasi resin. Sejumlah kecil
bahan tambahan lain meningkatkan stabilitas warna (penyerap sinar ultra violet) dan
mencegah polimerisasi dini (bahan penghambat seperti hidroquinon).
Komponen-komponen tersebut diantaranya:
1.4.1 Resin Matriks
Kebanyakan bahan komposit menggunakan monomer yang merupakan diakrilat
aromatik
atau
alipatik.Bisphenol-A-Glycidyl
Methacrylate
(Bis-
GMA),
Urethane
Gambar 1.Resin Bis-GMA, UDMA digunakan sebagai basis resin , sementara TEGDMA
digunakan sebagai pengencer.
Bis-GMA dan UDMA merupakan cairan yang memiliki kekentalan tinggi karena
memiliki berat molekul yang tinggi.Penambahan filler dalam jumlah kecil saja menghasilkan
komposit dengan kekakuan yang dapat digunakan secara klinis. Untuk mengatasi masalah
tersebut, monomer yang memiliki kekentalan rendah yang dikenal sebagai pengontrol
kekentalan ditambahkan seperti metil metkrilat (MMA), etilen glikol dimetakrilat (EDMA),
dan trietilen glikol dimetakrilat (TEGDMA) adalah yang paling sering digunakan.
2.4.2 Partikel Bahan Pengisi (filler)
Penambahan partikel bahan pengisi kedalam resin matriks secara signifikan
meningkatkan
sifatnya.
Seperti
berkurangnya
pengerutan
karena
jumlah
resin
sedikit,berkurangnya penyerapan air dan ekspansi koefisien panas, dan meningkatkan sifat
mekanis seperti kekuatan, kekakuan, kekerasan, dan ketahanan abrasi. Faktor-faktor penting
lainnya Yang menentukan sifat dan aplikasi klinis komposit adalah jumlah bahan pengisi
yang ditambahkan, ukuran partikel dan distribusinya, radiopak, dan kekerasan.
2.4.3 Bahan Pengikat (coupling agent)
Bahan pengikat berfungsi untuk mengikat partikel bahan pengisi dengan resin
matriks. Adapun kegunaannya yaitu untuk meningkatkan sifat mekanis dan fisik resin, dan
5
untuk menstabilkan hidrolitik dengan pencegahan air. Ikatan ini akan berkurang ketika
komposit menyerap air dari penetrasi bahan pengisi resin. Bahan pengikat yang paling sering
digunakan adalah organosilanes (3-metoksi-profil-trimetoksi silane) (Gambar 2).Zirconates
dan titanates juga sering digunakan.
Gambar 2.3-methacryloxypropyltrimethoxysilane.
Gambar 3. Struktur komposit dengan matriks resin filler dan coupling agent.
2.4.4 Bahan Penghambat Polimerisasi
Merupakan penghambat bagi terjadinya polimerisasi dini.Monomer dimethacrylate
dapat
berpolimerisasi
selama
penyimpanan
maka
dibutuhkan
bahan
penghambat
Bertujuan agar warna resin komposit menyamai warna gigi geligi asli. Zat warna yang
biasa dipergunakan adalah ferric oxide, cadmium black, mercuric sulfide, dan lain-lain.Ferric
oxideakan memberikan warna coklat-kemerahan. Cadmium black memberikan warna
kehitaman dan mercuric sulfide memberikan warna merah.
2.5 Klasifikasi Resin komposit berdasarkan :
2.5.1 Unsur/material penyusun :
sama lain.
Unidirectional discontinuous: serat pendek searah/dalam satu arah
Random discontinuous: serat pendek dengan arah acak.
Sandwich
2.5.6 Berdasarkan
proses polimerisasi
a. Partikel
b. Fiber
c.
struktural
Chemical cured
Light cured
2.5.7 Berdasarkan ukuran partikel
a. Tradisional (konvensional)
Resin komposit tradisional juga dikenal sebagai resin konvensional. Komposit ini
terdiri dari partikel filler kaca dengan ukuran rata-rata 10-20m dan ukuran partikelterbesar
adalah 40m. Terdapat kekurangan pada komposit ini yaitu permukaan tambalan tidak bagus,
dengan warna yang pudar disebabkan partikel filler menonjol keluar dari permukaan seperti
terlihat pada gambar.
Untuk mendapatkan ukuran partikel yang lebih kecil daripada sebelumnya telah
dilakukan perbaikan metode dengan cara grinding kaca. Ini menyebabkan kepada
pengenalan komposit yang mempunyai partikel filler dengan ukuran partikel kurang
dari 1m, dan biasanya berukuran 0.1-1.0m seperti terlihat pada gambar 4, yang
biasanya dikombinasi dengan colloidal silica. Partikel filler berukuran kecil
memungkinkan komposit dipolish permukaannya sehingga menjadi lebih rata
dibanding partikel filler berukuran besar. Komposit ini dapat mencapai permukaan
yang lebih rata karena setiap permukaan kasar yang dihasilkan dari partikel filler
adalah lebih kecil dari part ikel filler.
10
11
pada permukaan email, tempat kemana resin akan mengalir bila ditempatkan kedalam
kavitas.
Bahan etsa yang diaplikasikan pada email menghasilkan perbaikan ikatan antara
permukaan email-resin dengan meningkatkan energi permukaan email. Kekuatan ikatan
terhadap email teretsa sebesar 15-25 MPa. Salah satu alasannya adalah bahwa asam
meninggalkan permukaan email yang bersih, yang memungkinkan resin membasahi
permukaan dengan lebih baik. Proses pengasaman pada permukaan email akan meninggalkan
permukaan yang secara mikroskopis tidak teratur atau kasar. Jadi bahan etsa membentuk
lembah dan puncak pada email, yang memungkinkan resin terkunci secara mekanis pada
permukaan yang tidak teratur tersebut. Resin tag kemudian menghasilkan suatu perbaikan
ikatan resin pada gigi.Panjang tag yang efektif sebagai suatu hasil etsa pada gigi anterior
adalah 7-25 m.
Asam fosfor adalah bahan etsa yang digunakan. Konsentrasi 35 %-50 % adalah tepat,
konsentrasi lebih dari 50 % menyebabkan pembentukan monokalsium fosfat monohidrat pada
permukaan teretsa yang menghambat kelarutan lebih lanjut. Asam ini dipasok dalam bentuk
cair dan gel dan umumnya dalam bentuk gel agar lebih mudah dikendalikan. Asam
diaplikasikan dan dibiarkan tanpa diganggu kontaknya dengan email minimal selama 15-20
detik.
Begitu dietsa, asam harus dibilas dengan air selama 20 detik dan dikeringkan dengan
baik. Bila email sudah kering, harus terlihat permukaan berwarna putih seperti bersalju
menunjukan bahwa etsa berhasil. Permukaan ini harus terjaga tetap bersih dan kering sampai
resin diletakan untuk membuat ikatan yang baik. Karena email yang dietsa meningkatkan
energi permukaan email. Teknik etsa asam menghasilkan penggunaan resin yang sederhana.
2.6.2 Bahan Bonding
Adhesive dentin harus bersifat hidrofilik untuk menggeser cairan dentin dan juga
membasahi permukaan, memungkinkan berpenetrasinya menembus pori di dalam dentin dan
akhirnya bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. Karena matriks resin bersifat
hidrofobik, bahan bonding harus mengandung hidrofilik maupun hidrofobik. Bagian
12
hidrofilik harus bersifat dapat berinteraksi pada permukaan yang lembab, sedangkan bagian
hidrofobik harus berikatan dengan restorasi resin.
1. Bahan bonding email
Email merupakan jaringan yang paling padat dan keras pada tubuh manusia. Email
terdiri atas 96 % mineral, 1 % organik material, dan 3 % air. Mineral tersusundari jutaan
kristal hydroksiapatit (Ca10(PO4)6 (OH)2) yang sangat kecil. Dimana tersusun secara rapat
sehingga membentuk perisma email secara bersamaan berikatan dengan matriks organik.
Pada peisma yang panjang
hidroksiapatit bentuknya heksagonal yang tipis, karena strukrur seperti itu tidak
memungkinkan mendapatkan susunan yang sempurna. Celah diantara kristal dapat terisi air
dan material organik.Bahan bonding biasanya terdiri atas bahan matriks resin BIS-GMA yang
encer tanpa pasi atau hanya dengan sedikit bahan pengisi (pasi).
Bahan bonding email dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan membasahi
email yang teretsa. Umumnya, kekentalan bahan ini berasal dari matriks resin yang dilarutkan
dengan monomer lain untuk menurunkan kekentalan dan meningkatkan kemungkinan
membasahi. Bahan ini tidak mempunyai potensi perlekatan tetapi cendrung meningkatkan
ikatan mekanis dengan membentuk resin tag yang optimum pada email. Beberapa tahun
terakhir bahan bonding tersebut telah digantikan dengan sistem yang sama seperti yang
digunakan pada dentin. Peralihan ini terjadi karena manfaat dari bonding simultan pada
enamel dan dentin dibandingkan karena kekuatan bonding.
2. Bahan bonding dentin
Dentin adalah bagian terbesar dari struktur gigi yang terdapat hampir diseluruh
panjang gigi dan merupakan jaringan hidup yang terdiri dari odontoblas dan matriks
dentin.Tersusun dari 75 % materi inorganik, 20 % materi organik dan 5 % materi air. Didalam
matriks dentin terdapat tubuli berdiameter 0,5-0,9 mm dibagian dentino enamel jungsion dan
2-3 mm diujung yang berhubungan dengan pulpa.Jumlah tubuli dentin sekitar 15-20 ribu
/mm2didekat dentino enamel junction dan sekitar 45-65 ribu dekat permukaan pulpa.
13
Surface-active comonomer
N-phenylglycine glycidyl methacrylate (NPG-GMA)
Berkhelasi dengan kalsium gigi -> ikatan kimia tahan air
Bond strength 2-3 MPa
2st Generation :
3rdGeneration :
4thGeneration :
5thGeneration :
14
Lebih sederhana
Kombinasi primer-bonding, tapi etsa tetap dipisah
15
Resin komposit yang mengeras dengan sinar dipasok sebagai pasta tunggal dalam satu
semprit. Radikal bebas pemulai reaksi, terdiri atas molekul foto-inisiator dan aktivator amin,
yang terdapat dalam pasta ini.Bila kedua komponen tidak terpapar oleh sinar, komponen
tersebut tidak bereaksi.Namun, pemamparan terhadapsinar dengan panjang gelombang yang
tepat yaitu 468 nm. Dapat merangsang foto-inisiator dan interaksi dengan amin untuk
membentuk radikal bebas yang mengawali polimerisasi tambahan Fotoinisiator yang umum
digunakan adalah camphoroquinone, yang memiliki penyerapan berkisar 400 dan 500 nm
yang berada pada region biru dari spektrum sinar tampak. Inisiator ini ada dalam pasta
sebesar 0,2 % berat atau kurang. Juga ada sejumlah aselelator amin yang cocok untuk
berinteraksi dengan camphoroqunone seperti dimetilaminoetil metakrilat 0,15 % berat, yang
ada dalam pasta.
Aturan Penyinaran :
Sumber sinar harus lebih besar dari pada objek yang disinari
Sinar sedekat mungkin dengan objek yang disinari
Penumpatan secara incremental
Dengan ketebalan 2mm
17
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Resin komposit merupakan hasil kombinasi dua atau lebih bahan dengan sifat
yang berbeda ,sehingga hasil akhir merupakan bahan yang memilki sifat-sifat
18