Otitis Media Supuratif Kronik
Otitis Media Supuratif Kronik
Otitis Media Supuratif Kronik
DEFINISI
Otitis media supuratif kronik merupakan infeksi kronis di telinga tengah dengan
perforasi membrana timpani disertai keluarnya sekret yang terus menerus atau hilang
timbul dan kadang dijumpai adanya gangguan pendengaran.
KLASIFIKASI
Otitis Media Supuratif Kronik dibagi atas 2 jenis, yaitu :
1.
polip telinga dan merupakan tanda adanya kolesteatom yang mendasarinya. Suatu
Diambil dari arah dan anterior telinga tengah. Akan tampak gambaran tulang-tulang
pendengaran dan atik sehingga dapat diketahui apakah kerusakan tulang telah
mengenai struktur-struktur3.
c.
Proyeksi Stenver
Memperlihatkan gambaran sepanjang piramid petrosus dan yang lebih jelas
memperlihatkan kanalis auditorius interna, vestibulum dan kanalis semisirkularis.
Proyeksi ini menempatkan antrum dalam potongan melintang sehingga dapat
menunjukan adanya pembesaran akibat
d.
adenoid
atau
faring.
Kuman
penyebab
biasanya
Pneumococcus,
Setelah sekret berkurang atau bila sudah tenang, dilanjutkan dengan obat tetes telinga yang
mengandung antibiotika dan kortikosteroid 7 10 hari atau tidak lebih dari 1-2 minggu.
Antibiotika oral golongan penicillin atau eritromisin. Pasien dianjurkan untuk tidak
berenang dan menghindari masuknya air ke dalam telinga. Bila sekreta telah kering, namun
perforasi tetap ada setelah 2 bulan, maka harus dirujuk untuk miringoplasti dan timpanoplasti.
Terapi operatif
a. Mastoidektomi sederhana (Simple Mastoidectomy)
Operasi ini dilakukan pada otitis media kronik tipe benigna yang dengan pengobatan
konservatif tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid
dari jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi.
Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki. Terdapat 2 prosedur mastoidektomi
berbeda yaitu :
Mastoidektomi radikal
Dilakukan pada otitis media kronik dengan cholesteatoma.
b. Miringoplasti
Operasi ini merupakan jenis trimpanoplasti yang paling ringan. Rekonstruksi hanya
dilakukan pada membrana timpani. Tujuan operasi untuk mencegah berulangnya infeksi
telinga tengah pada otitis kronik tipe benigna dengan perforasi yang menetap dan dapat
digunakan pada perforasi yang kering
c. Tymphanoplasti
Dikerjakan pada otitis media kronik tipe benigna dengan kerusakan yang lebih berat
atau tidak bisa ditenangkan dengan medikamentosa. Pada operasi ini selain rekontruksi
membrana timpani sering kali harus dilakukan juga rekontruksi tulang pendengaran. Sebelum
rekontruksi dilakukan eksplorasi cavum timpani dengan atau tanpa mastoidektomi untuk
membersihkan jaringan patologis. Tidak jarang pada operasi ini dilakukan 2 tahap dengan
jarak waktu 6-12 bulan Perforasi yang sentral biasanya dapat sembuh dengan sendiri.
OMSK BENIGNA TENANG
Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan, dan dinasehatkan untuk jangan mengorek
telinga, air jangan masuk ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan segera
berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas. Bila fasilitas memungkinkan sebaiknya
dilakukan operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti) untuk mencegah infeksi
berulang serta gangguan pendengaran.
OMSK BENIGNA AKTIF
Prinsip pengobatan OMSK adalah :
1.Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.
2.Pemberian antibiotika :
-
sistemik.
OMSK MALIGNA
Pengobatan untuk OMSK maligna adalah operasi. Pengobatan konservatif dengan
medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila
terdapat abses subperiosteal, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum
kemudian dilakukan mastoidektomi.
Tujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran
timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang
lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.
KOMPLIKASI
Otitis media supuratif, baik yang akut atau kronis mempunyai potensi untuk menjadi
serius dan menyebabkan kematian. Tendensi otitis media mendapat komplikasi tergantung
pada kelainan patologik yang menyebabkan otore. Walaupun demikian organisme yang
resisten dan kurang efektifnya pengobatan, akan menimbulkan komplikasi. Biasanya
komplikasi didapatkan pada pasien OMSK tipe maligna, tetapi suatu otitis media akut atau
suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen pada OMSK tipe benigna pun dapat
menyebabkan komplikasi
Komplikasi otitis media terjadi apabila sawar pertahanan telinga tengah yang normal
dilewati, sehingga infeksi dapat menjalar ke struktur di sekitarnya. Pertahanan pertama
adalah mukosa kavum timpani, yang mampu melokalisasi infeksi. Sawar kedua adalah
dinding tulang kavum timpani dan sel mastoid. Dinding pertahanan ketiga adalah jaringan
granula.
Klasifikasinya sebagai berikut :
1. Komplikasi di telinga tengah yaitu perforasi persisten, erosi tulang
pendengaran dan paralisis nervus fasial
2. Komplikasi telinga dalam yaitu fistel labirin, labirinitis supuratif dan tuli sarah
( sensorineural)
3. Komplikasi ekstradural yaitu abses ekstradural, thrombosis sinus lateralis dan
petrositis
4. Komplikasi ke susunan saraf pusat yaitu meningitis, abses otak dan
hidrosefalus otitis.