Proposal Penelitian

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM45 BEKASI

PROPOSAL PENELITIAN SKRIPSI

I.

JUDUL
Pengaruh Komunikasi Horizontal, Vertikal dan Diagonal Terhadap
Peningkatan Motivasi Kerja Pegawai Pada Universitas Islam 45 Bekasi.

II.

III.

DIAJUKAN OLEH :
Nama Mahasiswa

: Anisa Rifeli Putri

NPM

: 41183402120084

Program Studi/Jurusan

: S-1/Manajemen

LATAR BELAKANG PENELITIAN


Dalam kehidupan organisasi, baik dalam bentuk organisasi
perusahaan yang berorientasi laba (profit), maupun organisasi
kemasyarakatan (sosial), kerja sama para anggota organisasi di dalamnya
mutlak diperlukan. Tujuan yang hendak dicapai, strategi yang hendak
dijalankan, keputusan yang hendak dilaksanakan, rencana yang harus
direalisasikan, serta program kerja yang harus diselenggarakan,
kesemuanya itu memerlukan hubungan serta kerjasama yang harmonis
baik antar personal maupun kelompok. Dengan perkataan lain bahwa
setiap individu dalam organisasi perlu berhubungan dan berkomunikasi
secara harmonis, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai
secara efektif dan efisien melalui kerjasama yang erat dan iklim kerja yang
harmonis. Individu dalam organisasi tentunya adalah tenaga kerja atau
pegawai, yang merupakan salah satu unsur dalam organisasi.
Pegawai merupakan asset perusahaan yang terpenting dalam
organisasi karena mereka dapat menggerakkan, melaksanakan serta
merealisasikan tujuan organisasi dengan menggunakan perencanaan yang
matang, modal serta kecanggihan teknologi. Pegawai bukan sekedar alat
tetapi suatu personalitas yang rumit yang berinteraksi dalam situasi
kelompok mengingat bahwa faktor manusia itu mutlak harus ada dalam
organisasi bahkan melebihi faktor-faktor lainnya, sehingga perlu
mendapatkan perhatian lebih serius dalam manajemennya. Setiap orang
dalam organisasi harus bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi.
Kerja sama dalam organisasi biasanya digunakan dalam hal
menyusun rencana kerja, pembagian tugas agar semuanya berjalan secara
1

efektif dan efisien, jadi bagaimana mungkin bisa melakukan kerja sama
tanpa adanya komunikasi. Komunikasi dalam sebuah organisasi
perusahaan biasanya terjadi dalam dua bagian, yaitu komunikasi yang
terjadi di dalam perusahaan (internal communication) dan komunikasi
yang terjadi diluar perusahaan (external communication).
Menurut Handoko (2009:272), Komunikasi adalah proses
pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari
seseorang ke orang lain.
Menurut Robbins (2008:5), Tidak ada kelompok yang dapat eksis
tanpa komunikasi pentransferan makna di antara anggota-anggotanya.
Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi
dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar
menanamkan makna tetapi harus juga dipahami.
Sedangkan menurut Mangkunegara (2013:145), Komunikasi
adalah proses pemindahan suatu informasi, ide, pengertian dari seseorang
kepada
orang
lain
dengan
harapan
orang
lain
tersebut
menginterprestasikannya sesuai tujuan yang dimaksud. Untuk mencapai
tujuan perusahaan segala prosesnya membutuhkan komunikasi, baik antar
karyawan dengan manajer maupun antar manajer dan karyawan untuk
mengarah pada pembentukan hubungan pribadi dan profesional yang lebih
baik. Hal ini membuat karyawan merasa peduli dan dihargai dan mereka
cenderung untuk lebih setia pada perusahaan, terciptanya komunikasi yang
efektif dalam perusahaan dapat meningkatkan motivasi bekerja sehingga
mampu menekan tingkat turnover karyawan.Komunikasi memiliki peranan
yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara individu,
kelompok, maupun dalam organisasi.
Komunikasi dalam organisasi memiliki kompleksitas yang tinggi,
yaitu bagaimana menyampaikan informasi dan menerima informasi
merupakan hal yang tidak mudah, dan menjadi tantangan dalam proses
komunikasinya. Dalam komunikasi organisasi, aliran informasi merupakan
proses yang rumit, karena melibatkan seluruh bagian yang ada dalam
organisasi. Informasi tidak hanya mengalir dari atas ke bawah, tetapi juga
sebaliknya dari bawah ke atas dan juga mengalir diantara sesama
anggotanya.Untuk membentuk kerjasama yang baik antara organisasi dan
para anggota, maka dibutuhkan bentuk hubungan serta komunikasi yang
baik antara para anggota organisasi. Hubungan komunikasi yang terjadi
dalam organisasi itu disebut dengan pola komunikasi dalam struktur
organisasi. Pola komunikasi dalam struktur organisasi merupakan bentuk
interaksi pertukaran pesan antar anggota organisasi, baik komunikasi
secara verbal maupun non verbal. Organisasi tidak mungkin berada tanpa
komunikasi.
2

Menurut Hasibuan (2014:143), Mengemukakan bahwa motivasi


adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja
seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi
dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan.
Sedangkan menurut Edwin B Flippo dalam Hasibuan (2014:143),
Motivasi adalah suatu keahlian, dalam mengarahkan pegawai dan
organisasi agar mau bekerja secara berhasil, sehingga keinginan para
pegawai dan tujuan organisasi sekaligus tercapai.
Terkadang, motivasi seseorang untuk melakukan kegiatan muncul
karena merasakan keinginan untuk memenuhi kebutuhan. Pada saat
kebutuhannya telah terpenuhi, motivasinya akan menurun. Motivasi di
perusahaan digunakan untuk atasan kepada bawahan, agar bawahan mau
bekerja lebih giat dan mampu mencapai hasil yang maksimal.
Kemampuan dan keterampilan karyawan tidak ada gunanya jika
karyawan tidak bekerja dengan giat dan tidak mampu mencapai hasil
yang maksimal, oleh karena itu perusahaan harus mampu menginspirasi
karyawan untuk bekerja dengan maksimal karena biasanya tujuan
mereka melakukan pekerjaan untuk mengharapkan kompensasi dan
mewujudkan prestasi kerja mereka.
Motivasi berguna untuk menyalurkan dan mendukung sikap
karyawan agar memiliki keinginan untuk bekerja dengan giat dan
memiliki rasa antusias untuk mencapai hasil seoptimal mungkin, karena
motivasi mempersoalkan cara mengarahkan daya dan potensi bawahan
agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dalam
mewujudkan tujuan yang diinginkan dan pada akhirnya akan berpengaruh
kepada pekerjaan karena semakin banyak motivasi yang didapatkan oleh
karyawan dalam bekerja maka semakin giat karyawan bekerja dan
mampu mencapai hasil yang diinginkan oleh perusahaan.
Terciptanya komunikasi efektif akan terjalin pengertian antara
pemimpin dan pegawai sehingga apa yang dikomunikasikan dapat
diterima, dimengerti, dipikirkan dan akhirnya dilaksanakan pegawai
sesuai rencana dan keinginan pemimpin. Terjalinnya komunikasi efektif
sangat penting bagi pemimpin agar semua keputusan atau kebijakan,
rencana, instruksi, petunjuk dan nasehat yang diberikan dapat diterima,
dimengerti, dan akhirnya dilaksanakan oleh pegawai sesuai dengan
rencana dan keinginan pemimpin. Bagi pegawai, melalui komunikasi
efektif dapat menyampaikan segala kebutuhan dan keinginan, atau
keluhan dan permasalahan yang dihadapi dalam bekerja kepada
pemimpin. Hal ini berarti terciptanya proses komunikasi efektif dapat
menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling percaya antar pegawai
maupun dengan pemimpin yang akhirnya dapat mempengaruhi
peningkatan motivasi pegawai dalam bekerja.

Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi memiliki budaya


komunikasi ogranisasi yang berjalan cukup baik diantara para pegawai ke
pegawai, atasan ke bawahan serta bawahan ke atasan. Namun dalam
komunikasi internal, baik secara vertikal, horizontal, maupun diagonal
sering terjadi kesulitan yang menyebabkan terjadinya ketidak lancaran
komunikasi atau dengan kata lain terjadi miss komunikasi. Kesulitan ini
terjadi dikarenakan adanya kesalah pahaman, adanya sifat psikologis
seperti egois, kurangnya keterbukaan antar pegawai, adanya perasaan
tertekan dan sebagainya, sehingga menyebabkan komunikasi tidak efektif
dan berdampak pada menurunnya tingkat motivasi kerja pegawai pada
akhirnya tujuan organisasi pun sulit untuk dicapai. Berawal dari latar
belakang di atas, peneliti memilih untuk mengambil judul Pengaruh
Komunikasi Horizontal, Vertikal dan Diagonal Terhadap Peningkatan
Motivasi Kerja Pegawai pada Universitas Islam 45(UNISMA) Bekasi
untuk mengetahui apakah benar adanya pengaruh yang signifikan serta
seberapa besar pengaruh antara komunikasi horizontal, vertikal dan
diagonal terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai.
IV.

RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
diambil antara lain :

latar belakang tersebut, rumusan masalah yang

1) Apakah komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal secara


simultan berpengaruh terhadap peningkatan motivasi kerja
pegawai?
2) Apakah komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal secara parsial
berpengaruh terhadap peningkatan motivasi pegawai?
V.

RUANG LINGKUP ATAU PEMBATASAN MASALAH


Berdasarkan pemamparan pada bagian sebelumnya maka ruang
lingkup dan pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1) Permasalahan penelitian yang dibahas dibatasi pada pengaruh
komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal terhadap
peningkatan motivasi kerja pegawai Universitas Islam 45
(UNISMA) Bekasi.
2) Unit analisis difokuskan pada pegawai adminitrasi Universitas
Islam
45 (UNISMA) Bekasi sebagai objek penelitian.

3) Pembahasan difokuskan pada deskripsi motivasi kerja pegawai serta


pengaruh komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal pada
Universitas Islam45 (UNISMA) Bekasi.
VI.

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN


1.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian, maka tujuan
penelitian yang hendak dicapai adalah sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui persepsi tentang komunikasi horizontal, vertikal
dan diagonal terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai pada
Universitas Islam 45 Bekasi.
b) Untuk mengetahui besarnya pengaruh komunikasi horizontal,
vertikal dan diagonal terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai
pada Universitas Islam 45 Bekasi.

2.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapakan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
a) Bagi penulis sendiri bertujuan untuk dapat menambah pengetahuan
dan wawasan penulis tentang ilmu manajemen sumber daya
manusia khususnya mengenai pengaruh komunikasi horizontal,
vertikal dan diagonal terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai.
Untuk mengetahui implementasi dari teori yang didapat selama
masa perkuliahan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan
tentang komunikasi internal terhadap motivasi kerja.
b) Secara akademis memberikan gambaran kepada pembaca sebagai
petunjuk atau bahan masukan bagi penelitian selanjutnya dan
diharapkan dapat menambah wawasan tentang pengaruh
komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal terhadap peningkatan
motivasi kerja pegawai.
c) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi sebagai bahan masukan
dan pertimbangan lembaga di dalam membangun suatu komunikasi
yang baik dalam organisasi dimasa yang akan datang.

VII.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN FORMULASI HIPOTESIS


7.1 Kerangka Pemikiran
5

Berikut ini kerangka pemikiran yang menunjukkan pengaruh


komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal terhadap motivasi kerja
pegawai dapat dijelaskan sebagai berikut :
Komunikasi Horizontal (X1)

Sopiah (2008:114)
1)

Komunikasi antar
pegawai dalam
lingkungan kelompok
kerja.
2) Komunikasi di antara
departemen.

Komunikasi Vertikal (X2)

Motivasi Kerja (Y)


Hasibuan (2014:158)

Handoko (2003:280)

1) Komunikasi pada atasan.


2) Komunikasi pada
bawahan.
Komunikasi Diagonal (X3)

Handoko (2003:282)

1) Prestasi kerja
2) Tanggung jawab
3) Pengembangan
potensi
4) Pengakuan
5) Pekerjaan itu
sendiri
6) Kemajuan

1) Komunikasi staf dengan


lini.
2) Komunikasi lini dengan
staf.

Keterangan :
1

: Koefisien regresi untuk variabel Komunikasi Horizontal (X1)


terhadap Y

: Koefisien regresi untuk variabel Komunikasi Vertikal (X2)


terhadap Y
6

: Koefisien regresi untuk variabel Komunikasi Diagonal (X3)


terhadap Y

123 : Koefisien regresi untuk variabel Komunikasi horizontal(X1),


Komunikasi vertikal(X2), dan Komunikasi diagonal (X3).

Berdasarkan alur pikir atau kerangka pemikiran pada diagram


tersebut dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Hipotesi I
a. Ho: 1 = 0 :

Tidak ada pengaruh secara signifikan antara


komunikasi horizontal terhadap motivasi kerja pegawai
di Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
b. Ha: 1>0 : Ada pengaruh secara signifikan antara komunikasi
horizontal terhadap motivasi kerja pegawai di
Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
2. Hipotesis II
a. Ho: 2 = 0 :

Tidak ada pengaruh secara signifikan antara


komunikasi vertikal terhadap motivasi kerja pegawai di
Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
b. Ha: 2 > 0 : Ada pengaruh secara signifikan antara komunikasi
vertikal terhadap motivasi kerja pegawai di Universitas
Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
3. Hipotesis III
a. Ho: 3 = 0 : Tidak ada pengaruh secara signifikan antara
komunikasi diagonal terhadap motivasi kerja pegawai
di Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
b. Ha: 3 > 0 : Ada pengaruh secara signifikan antara komunikasi
diagonal terhadap motivasi kerja pegawai di
Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
VIII.

METODE PENELITIAN
8.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Universitas Islam 45 (UNISMA)
Bekasi Jl. Cut Meutia No.83 Bekasi 17113 Tlp : (021) 8801027,
8802015 Fax : (021) 8801192
8.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai adminitrasi pada


Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi . Menurut Sugiyono
(2013:80) dalam bukunya mengemukakan mengenai populasi adalah :
Wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono
(2013:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut.
Karena jumlah populasi dalam penelitian ini kecil maka digunakan
tekhnik sampling jenuh atas sensus dimana seluruh populasi sekaligus
digunakan sebagai sampel, yakni pada seluruh pegawai adminitrasi
pada Universitas Islam45 (UNISMA) Bekasi yang berjumlah 84
orang. Menurut Sugiono (2013:62), Sampling jenuh adalah teknik
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel istilah lain dari sampel jenuh adalah sensus.
8.3 Jenis Sumber Data
Data yang digunakan penelitian ada dua sumber sebagai berikut:
1) Data primer, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber aslinya atau tempat penelitian yang dilakukan.
Dalam hal ini meliputi data hasil kuesioner tentang Pengaruh
komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal terhadap motivasi kerja
pegawai pada Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
2) Data sekunder, yaitu data yang dihimpun dari berbagai sumber atau
refensi melalui studi kepustakaan melalui tulisan yang memiliki
relevansi dengan masalah penelitian.
8.4 Teknik Pengolahan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan
tema penelitian. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Kuesioner yaitu penulis membagikan daftar isian pernyataan berupa
angket kuesioner kepada responden dengan harapan mereka dapat
memberikan respon/jawaban dasar pernyataan tersebut.
Untuk memberikan skor jawaban hasil kuesioner penulis menggunakan
skala Likert dengan rincian skor jawaban sebagai berikut :
a. SS : Sangat Setuju

b. S

: Setuju

c. R

: Ragu-ragu

d. TS : Tidak Setuju
e. STS : Sangat Tidak Setuju

8.5 Model Penelitian


Model penelitian menggunakan statistik dengan regresi antara
komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal dengan variabel motivasi
kerja pegawai digunakan rumus sebagai berikut :
8.5.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu kuesionr benarbenar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Sugiyono
(2007:353) dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan
rxy
x
y
n

:
: korelasi validitas item yang dicari
: skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
: skor total yang diperoleh subjek dari seluruh item
: banyaknya responden penelitian

Uji reliabilitas adalah uji untuk mengukur suatu kuesioner yang


merupakan indikator dari variable/konstruk. Menurut Sugiyono
(2007:354) diuji dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach dengan
rumus sebagai berikut:

Keterangan :
r

: reliabilitas instrument

: banyaknya butir pernyataan

: jumlah responden

: nilai skor yang dipilih


: varian total

: jumlah v

8.5.2 Analisis Regresi Berganda


Metode penelitian yang digunakan adalah statistik dengan regresi
antara variabel komunikasi horizontal, komunikasi verrtikal, komunikasi
diagonal dan variabel motivasi pegawai melalui uji hipotesis
menggunakan rumus sebagai berikut:
a. Persamaan Regresi Berganda
Untuk menentukan persamaan regresi mengenai komunikasi
horizontal (variabel X1), komunikasi vertikal (variabel X2) dan
komunikasi diagonal (variabel X3), terhadap peningkatan motivasi kerja
pegawai (variabel Y), diperoleh persamaan regresi berganda menurut
Sugiyono (2004:211) sebagai berikut :

Y = a + b1 X1 + b2 X2+ b3 X3
Di mana :
Y

: Variabel motivasi kerja pegawai

X1

: Variabel komunikasi horizontal

X2

: Variabel komunikasi vertikal

X3

: Variabel komunikasi diagonal

: Konstanta

b1

: Koefisien regresi komunikasi horizontal


10

b2

: Koefisien regresi komunkasi vertikal

b3

: Koefisien regresi komunkasi diagonal

b. Koefisien Penentu (KP) atau Koefisien Determinasi ( R )


Besarnya kontribusi dari variabel bebas terhadap variabel terikat
diketahui malalui analisis koefisien penentu (determinasi). Angka
koefisien penentu menurut Hasan (2008:236) dirumuskan sebagai
berikut :
KP = r2 x 100%
Keterangan :
KP = Koefisien determinasi berganda (%)
r

= Kofesien korelasi

c. Uji hipotesis
Uji hipotesis penelitian dilakukan menggunakan analisis uji F
(anova) seperti diuraikan Sugiyono (2004:190) sebagai berikut :

Di mana :
Fh : Nilai F hasil observasi
R

: Koefisien korelasi ganda

: Jumlah variabel independen

: Jumlah anggota sampel

Kriteria keputusan :
a. Nilai Fh < F tabel : Ho diterima dan Ha ditolak. Artinya model regresi
tidak signifikan atau komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal secara
bersama-sama tidak dapat dipakai untuk memprediksi peningkatan
motivasi kerja pegawai.

11

b. Nilai Fh > Ftabel : Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya model regresi


berpengaruh signifikan atau komunikasi horizontal, vertikal dan
diagonal secara bersama-samadapat dipakai untuk memprediksi
peningkatan motivasi kerja pegawai.
d. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji signifikan konstanta dan setiap
variabel independen (bebas). Pengujian koefisien korelasi pearson
menggunakan analisis uji t dengan signifikansi 90 % atau = 10 %.
Angka t hitung hasil penelitian menurut Hasan (2008:241) dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus uji t thitung =

Di mana :
thitung : Angka t hasil penelitian
r

: Koefisien korelasi pearson

: Jumlah sampel

A. Berdasarkan nilai probabilitas (SPSS)


a) Jika probabilitas < 0,1 maka Ho = ditolak dan Ha diterima. Artinya
komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai.
b) Jika probabilitas >0,1 maka Ho = diterima dan Ha ditolak. Artinya
komunikasi horizontal, vertikal dan diagonal secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai.

8.6 Instrumen Penelitian


Jumlah instrumen dalam penelitian ini ada empat, sebagai berikut :
1. Variabel Komunikasi Horizontal (X1)

12

a. Definisi Konseptual
Komunikasi Horizontal menurut Sopiah (2008:114) adalah aliran
komunikasi kepada orang-orang yang memiliki hirarki yang sama dalam
suatu organisasi.
b. Definisi Operasional
Komunikasi Horisontal, yaitu penyampaian informasi antar rekanrekan sejawat dalam unit kerja yang sama. Unit kerja meliputi individu
individu yang ditempatkan pada tingkat otoritas yang sama dalam
organisasi dan mempunyai atasan yang sama dan mempengaruhi atau
berdampak secara langsung terhadap pegawai Universitas Islam 45
(UNISMA) Bekasi.
c. Indikator
1. Komunikasi antar pegawai dalam lingkungan kelompok kerja
2. Komunikasi di antara departemen
2. Variabel Komunikasi Vertikal (X2)
a. Definisi Konseptual
Komunikasi Vertikal menurut Handoko (2003:280) adalah
komunikasi ke atas dan ke bawah sesuai rantai perintah. Komunikasi
kebawah merupakan aliran komunikasi dari tingkat atas ke bawah
melalui hirarki organisasi. Komunikasi ke atas dirancang untuk
menyediakan umpan balik seberapa baik organisasi telah berfungsi.
b. Definisi Operasional
Komunikasi vertikal adalah pentransferan ide dalam bentuk
informasi untuk atasan atau bawahan atau bawahan keatasan pada
Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi.
c. Indikator
1. Komunikasi pada atasan
2. Komunikasi pada bawahan
3. Variabel Komunikasi Diagonal (X3)
a. Definisi Konseptual
Komunikasi Diagonal menurut Handoko (2003:282) adalah
komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah.

13

b. Definisi Oprasional
Komunikasi Diagonal adalah aliran komunikasi diantara pegawai
pada Universitas Islam 45 (UNISMA) secara menyilang diagonal
sesuai dengan rantai pemerintahan.
c. Indikator
1. Komunikasi staf dengan lini
2. Komunikasi lini dengan staf
4. Variabel Motivasi Kerja Pegawai (Y)
a. Definisi Konseptual
Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja
efektif, dan terintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai kepuasan,
Hasibuan (2014:143).
b. Definisi Operasional
Dorongan seseorang kepada seseorang untuk melakukan motif
tertentu.
c. Indikator
1. Prestasi
2. Pengakuan
3. Pekerjaan itu sendiri
4. Tanggung jawab
5. Kemajuan
6. Pengembangan potensi hidup

IX.

SISTEMATIKA PELAPORAN
Untuk mempermudah pembahasan skripsi ini penulis melakukan
secara sistematis sehingga dapat diperoleh gambaran secara garis besar.
Sistematika pelaporan disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN

14

Pada bab ini akan dikemukakan tentang latar belakang


pemasalahan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta
sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan menjelaskan pengertian teori-teori yang mendasari
dan berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini, yang digunakan
sebagai pedoman dalam menganalisis masalah. Teori-teori yang digunakan
berasal dari literatur-literatur yang ada dalam perkuliahan ataupun sumber
lain.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, variabel dalam
penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, serta metode
analisis data.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai deskripsi objek penelitian,
profil responden, deskripsi presepsi pegawai terhadap komunikasi serta
pengaruhnya terhadap motivasi kerja. Selain itu, bab ini juga menguraikan
pembahasan terhadap hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi simpulan-simpulan berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan, serta saran-saran yang kiranya dapat diterima dan bermanfaat
bagi perusahaan.

X.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. 2008. Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensi).


Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.

15

Hasibuan, Melayu SP. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi


Revisi. Jakarta : Aksara.

Handoko, T Hani. 2003. Manajeme cetakan ke delapan belas.


Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta

Handoko, T Hani. 2009. Manajemen. Edisi 2. Yogyakarta : BPFEYogyakarta

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung : PT Remaja Rosda Karya.

Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan dan

Teori Praktik. Edisi Kedua. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta.

Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta : Salemba Empat.

Sopiah, 2008, Perilaku Organisasional, Yogyakarta : CV Andi Offset

Sugiyono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Cetakan keenam.


Bandung : CV Alfabeta.

16

Sugiono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Cetakan Kedua belas (Edisi


Revisi). Bandung : Alfabeta.

17

Anda mungkin juga menyukai